Bab IV Peralatan dan Material

advertisement
Bab IV Peralatan dan Material
BAB IV
PERALATAN DAN MATERIAL
Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat
tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat–alat
yang digunakan bisa berupa alat berat, alat bantu, atau alat pendukung.
Pada proyek pembangunan Apartemen U Residence 2, hampir semua item
pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaannya.
Sebagian besar peralatan tersebut dimiliki sendiri dan di sewa.
4.1. Alat Survey
4.1.1. Waterpass
Water pass adalah alat yang digunakan untuk menentukan elevasi lantai,
balok dan lain – lain yang membutuhkan elevasi. Alat ini sangat berguna
untuk mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang
dihasilkan dapat datar. Selain itu, waterpass juga dapat digunakan untuk
pengecekan bekisting pada kolom.
Gambar 4.1.1 Waterpass
IV-1
Bab IV Peralatan dan Material
4.1.2. Theodolith
Theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as
bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang
dibuat tidak miring. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi
tanah dan elevasi tanah galian timbunan. Cara operasionalnya adalah
dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolith. Kemudian
menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik
yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi.
Gambar 4.1.2 Theodolith
4.1.3. Rambu Ukur
Rambu, Bentuk rambu mirip dengan mistar kayu yang besar, dilengkapi
dengan skala pembacaan tiap satu sentimeter dan skala besarnya merupakan
huruf E. Rambu berguna untuk membantu theodolith dalam menentukan
jarak secara optis. Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam memegang
rambu harus tegak lurus terhadap titik yang ditinjau.
IV-2
Bab IV Peralatan dan Material
Gambar 4.1.3 Rambu Ukur
4.2. Alat fabrikasi besi tulangan
4.2.1. Bar Cutter
Keuntungan dari Bar Cutter
listrik dibandingkan Bar Cutter manual
adalah Bar Cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter
besar dengan mutu baja cukup tinggi disamping dapat mempersingkat waktu
pengerjaan. Kemampuan Bar Cutter memotong dapat dilakukan sekaligus
seperti tulangan diameter 10 mm dapat dilakukan pemotongan 6 buah
sekaligus, 4 buah tulangan diameter 16 mm, 3 buah tulangan diameter 19
mm,2 buah tulangan diameter 22, 1 buah tulangan diameter 25 mm,dsb.
(lihat gambar : 4.2.1 b )
(a)
IV-3
Bab IV Peralatan dan Material
(b)
Gambar 4.2.1 Bar Cutter (a) Kemampuan Alat (b)
4.2.2 Bar Bender
Bar bender Merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan
tulangan berdiameter besar, seperti pada pembengkokan tulangan sengkang,
pembengkokan pada sambungan/overlap tulangan kolom, juga pada
tulangan balok, plat dan dinding geser. Bar bender dibutuhkan dalam suatu
proyek besar untuk memenuhi kebutuhan pembesian baik itu precast atau
pasang di tempat. Alat ini bekerja dengan menggunakan daya listrik dari
genset dan memakai sistem hidrolis.
(a)
IV-4
Bab IV Peralatan dan Material
(b)
Gambar 4.2.2 Bar Bender (a) Kemampuan Alat (b)
4.3 Alat – alat Pelaksana Pengecoran
4.3.1. Truck Mixer
Truck Mixer adalah alat pengangkut beton dari tempat pembuatannya
(Batching Plant) ke lokasi proyek. Truk ini terus mengaduk dan selama
proses pengangkutan molen Truck Mixer harus selalu dalam keadaan
berputar sesuai dengan berlawanan arah jarum jam dalam perjalanannya
agar pasta beton yang ada didalamnya tidak mengeras.
Saat hendak
mengeluarkan adukan maka putarannya akan berubah menjadi searah jarum
jam. Truk yang digunakan berkapasitas, 7 m3. Truck Mixer dilengkapi oleh
tangki air yang berada di atas alat pengaduk yang berfungsi untuk
membersihkan pengaduk dari sisa-sisa campuran beton setelah digunakan
untuk mencampur. Truk ini disediakan oleh perusahaan pembuat beton dari
PT. PIONIR BETON.
IV-5
Bab IV Peralatan dan Material
Gambar 4.3.1 Truck Mixer
Beton jadi ( Ready Mix ) yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran
setelah tiba di lokasi harus dilakukan pengujian slump test dengan standar
uji yang berlaku, kemudian mencetak beton jadi dengan tabung abrams
setingggi 30 cm dengan ketentuan 14 +/- 2 .Jika sample tidak memenuhi
syarat 14+/- 2 maka sample dikembalikan . Pada proyek Apartemen U
Residence 2 dilakukan pengujian kuat tekan beton di lab Sofoco dan PT.
Pionir Beton.
’
Gambar 4.3.2 Slump Test
IV-6
Bab IV Peralatan dan Material
4.3.2 Concrete Pump
Digunakan apabila lokasi pengecoran yang akan dikerjakan pada di
ketinggian tertentu. Untuk mengalirkan beton ke lokasi tersebut digunakan
pipa-pipa penyambung. Prinsip kerja alat ini adalah memberikan tekanan di
dalam pipa kepada adukan beton sehingga adukan dapat sampai ke lokasi
yang akan dicor. Misalnya : untuk pengecoran pelat, balok.
Gambar 4.3.2 Concrete Pump
4.3.3. Concrete Bucket
Digunakan untuk pekerjaan pengecoran untuk kolom, balok, pelat, corewall
dan shearwall. Alat ini menyerupai corong dengan alat penutup pada bagian
mulut yang dapat dibuka tutup saat pengecoran. Alat ini dapat menampung
beton cair hingga 0,8 m3 dan 1.0 m3. Terdapat operator khusus yang
mengatur mulut bucket ini. Alat ini di angkut dengan tower crane saat
pengecoran berlangsung.
IV-7
Bab IV Peralatan dan Material
Gambar 4.3.3 Concrete Bucket
4.3.4. Trowel
Alat yang digunakan untuk meratakan dan menghaluskan pekerjaan
pengecoran, biasanya digunakan menghaluskan pengecoran plat lantai agar
menjadi lebih mudah dan cepat .
Gambar 4.3.4 Trowel
4.3.5. Vibrator
Alat ini digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran sehingga
memperkecil rongga-rongga udara yang ada di dalamnya dan meratakan
adukan agar menyebar ke segala arah. Terdiri dari ujung penggetar dan
kabel
penghubung
dengan
mesin
diesel.
Cara
kerjanya
dengan
IV-8
Bab IV Peralatan dan Material
menggetarkan ujung getar (nail) yang di masukkan dalam adonan beton
hingga ke sela-sela bekisting dan tulangan selama dilakukan pengecoran.
Gambar 4.3.5 Vibrator
4.3.6. Kompressor Udara ( Air Compressor )
Digunakan untuk pekerjaan pembersihan, diantaranya : bekisting yang akan
dicor dibersihkan supaya pada saat pengecoran diharapkan mutu dan kulitas
beton tidak terganggu.
Gambar 4.3.6 Kompressor Udara ( Air Compressor )
IV-9
Bab IV Peralatan dan Material
4.3.7. Scaffolding
Kegunaan dari alat ini adalah sebagai penyangga pekerjaan struktur
(perancah),
penyangga
bekisting,
membantu
pekerjaan
finishing,
pemasangan kabel dan lain-lain. Scaffolding juga dapat memperkecil
lendutan yang terjadi pada saat adukan beton dituangkan kedalam bekisting.
Tinggi rendahnya scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Pada
proyek Apartemen U Residence 2 digunakan scaffolding yang dikelola oleh
PT. Tatamulia Nusantara Indah dan PT. Dwitama Prima Sakti.
Gambar 4.3.7 Scaffolding
4.3.8.
Bekisting
Bekisting
sangat
diperlukan
sebagai
persiapan
untuk
pekerjaan
pengecoran. Seperti diketahui bahwa beton memerlukan waktu untuk
merubah keadaan yang semula cair menjadi keras sepeti batu, bekisting
juga diperlukan untuk memberi bentuk pada struktur yang akan dicor.
Dalam merencanakan suatu bekisting, kontraktor berpedoman pada bentuk
IV-10
Bab IV Peralatan dan Material
(arsiteksur), jenis beton, dan beban atau gaya yang harus dipikul oleh
bekisting tersebut. Bekisting yang baik selain memenuhi kriteria tersebut
di atas juga harus memenuhi syarat mudah dibongkar, sehingga selain
menghemat waktu juga menghemat bahan. Pada proyek U Residence 2 ini
bekisting di kelola oleh PT. Putra Cipta.
Bahan yang digunakan :
a.
Playwood untuk plat dan balok dengan ukuran 15 mm.
b.
Playwood untuk kolom dan shear wall dengan ukuran 18 mm.
Umur pemakaian :
a.
Kolom dan sher wall digunakan 3 sampai 4 kali pakai.
b.
Plat dan balok digunakan 4 sampai 5 kali pakai.
(a)
IV-11
Bab IV Peralatan dan Material
(b)
Gambar 4.3.8 Bekisting Kolom (a) Bekisting Lantai (b)
4..4 Tower Crane
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat, Tower Crane
(TC) sering digunakan sebagai alat bantu untuk pemindahan material secara
vertikal dan horisontal. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan
waktu penggunaan TC perlu dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi.
Pada proyek bangunan bertingkat TC pada umumnya digunakan untuk
pekerjaan
pengangkatan
material-material
(seperti
baja
tulangan,
semen/mortar, dan kolom/balok baja) dan pengangkatan alat-alat (seperti
Excavator, Concrete Bucket, bekisting dan scafolder). Dalam penggunaan
TC untuk banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan TC maka dibutuhkan
program yang dapat menghitung efektivitas penggunaan TC. Perkiraan
waktu penggunaan TC mencakup waktu untuk gerakan vertikal (hoist),
berputar (swing) dan horisontal (trolley) dapat dihitung secara matematis
untuk setiap jenis pekerjaan TC, dengan memperhitungkan faktor kondisi
IV-12
Bab IV Peralatan dan Material
pekerjaan dan kondisi manajemen. Pada Proyek U Residence 2 digunakan 2
(dua) unit TC:

TC1 jangkauan 60 m , kapasitas ujung sebesar 1,8 ton dan
kapasitas maximum 4 ton, tinggi crane 60 m, milik P.T Tatamulia
Nusantara Indah dioperasikan untuk pembangunan tower utara
dimana waktu beroperasi 24 jam dengan 2 orang operator.

TC2 jangkauan 60 m, kapasitas ujung sebesar 1,6 ton dan kapasitas
maximum 4 ton, tinggi crane 42 m, milik P.T Tata Mulia Nusantara
Indah dioperasikan untuk pembangunan tower selatan dimana
waktu beroperasi 24 jam dengan 2 orang operator.
Kedua tower crane tersebut termasuk jenis supported static base
crane yang berdiri secara tetap pada fondasi bore pile.
Cara kerja tower crane
a.
Mekanisme pengangkat (hoisting mechanisme).
Digunakan
dikehendaki.
untuk
Cara
mengangkat
kerja
atau
mekanisme
menurunkan
pengangkat
beban
yang
pada tower
crane adalah: motor penggerak menggerakkan atau memutar drum
penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja.
Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli.
Setelah itu kabel baja tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang
fungsinya untuk menaruh muatan yang akan dipindahkan. Apabila mau
melakukan pengangkatan atau penurunan muatan maka kita tinggal
IV-13
Bab IV Peralatan dan Material
menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung
kabel baja tersebut.
b. Mekanisme penjalan (traveling mechanisme).
Digunakan
untuk
memindahkan
muatan
(beban)
sepanjang
lengan crane(pengangkat) secara horizontal. Cara kerja mekanisme
gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah motor penggerak yang
dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada mekanisme
berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang
dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut
disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan
pengangkat tersebut.
c.
Mekanisme pemutar (slewing mechanisme).
Digunakan
untuk
memindahkan
beban
sejauh
radius
lengan
pengangkatannya. Cara kerja mekanisme pemutar adalah: motor
penggerak pada mekanisme pemutar yang dihubungkan dengan sistem
roda gigi yang tujuanya untuk menurunkan putaran yang dihasilkan dari
motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak
menjadi putaran yang diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut
dihubungkan dengan meja putar yang ada pada bagian sambungan
antara menara atau tiang utama dengan lengan. Apabila kita ingin
mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan
motor penggerak yang akan memutar roda gigi tersebut.
IV-14
Bab IV Peralatan dan Material
Gambar 4.4 Tower Crane
4.5 Generator Set ( Genset )
Tenaga listrik yang digunakan untuk operasional proyek disuplai oleh genset.
Generator yang digunakan diletakkan ditempat khusus dan dioperasikan sesuai
kebutuhan proyek. Proyek ini menggunaka genset berkapasitas 250 KVA.
Gambar 4.5 Generator
4.6
Pipa Conduit
Merupakan pipa yang digunakan untuk kelistrikan, alat ini dipasang pada
saat setelah penyelesaian pekerjaan pembesian sebelum di cor.
IV-15
Bab IV Peralatan dan Material
Gambar 4.6 Pipa Conduit
4.7 Trafo Las
Alat ini digunakan untuk mengelas (menyambung) baja tulangan dengan
baja tulangan yang lain. Alat ini bekerja dengan bantuan listrik.
Gambar 4.7. Trafo Las
IV-16
Bab IV Peralatan dan Material
4.8 Gerinda
Alat ini digunakan untuk memotong besi jika terjadi kesalahan ukuran pada
fabrikasi pembesian.Alat ini bekerja dengan bantuan listrik.
Gambar 4.8 Gerinda
4.9 Stamper
Stamper adalah alat mesin yang dipergunakan untuk pemadatan tanah. Alat
ini merupakan alat yang sangat membantu untuk mempercepat proses
pemadatan tanah timbun maupun pemadatan tanah asli kohesif.
Gambar 4.9 Stamper
IV-17
Bab IV Peralatan dan Material
4.10 Alat Pendukung
Disamping alat tersebut diatas, untuk kelancaran pekerjaan digunakan pula
alat bantu konvensional lainnya, seperti :
 Helm safety
 Kakatua / Gegep
 Palu
 Sepatu safety
 Tang / Pemotong
 Cangkul
 Sekop
 Lampu Lapangan
 Sendok Semen
 Ember
 Selang Plastik
 Godam
 Meteran
 Stop Kontak
 Dan lain-lain
IV-18
Download