ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN A. Pengertian Sistem Perkemihan Sistem perkemihan merupakan system ekskresi utama dan terdiri atas 2 ginjal ( untuk mensekresi urine),2 ureter ( mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih),kandung kemih (tempat urine dikumpulkan dan disimpan sementara), dan uretra (mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh).Sistem perkemihan berperan penting dalam mempertahankan homeostasis konsentrasi air dan elektrolit di dalam tubuh.Ginjal menghasilkan urine yang mengandung produk sisa metabolisme, meliputi nitrogen yang merupakan senyawa urea dan asam urat dan kelebihan ion.Urine terdiri atas air (96%), urea (2 %), dan sisanya 2 % terdiri atas asam urat,kreatinin ,ammonium, natrium, kalium, fosfat, sulfat, dan oksalat.Urine berwarna urine jernih karena adanya urobilin.Berat jenis urine antara 1020 dan 1030,sedangkan PH urine sekitar 6. Normalnya untuk dewasa mengeluarkan urine 1000-1500 ml per hari.Jumlah urine yang dihasilkan dan berat jenisnya bergantung pada asupan cairan dan jumlah larutan yang diekskresi. Gambar sistem perkemihan : B. Struktur Organ Perkemihan 1. Ginjal Secara anatomi ginjal berbentuk seperti kacang koro dengan warna merah coklat dan berjumlah dua buah.Ginjal terdiri dari ginjal kanan dan ginjal kiri.Ginjal terletak didalam rongga abdomen posterior, masing-masing satu buah disisi kiri dan kanan kolum vertebra, di belakang peritoneum dan dibawah diagfragma. Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke -11 ginjal kanan setinggi iga ke-12, batas bawah ginjal setinggi vertebra lumbalis ke-3. Tiap –tiap ginjal mempunyai panjang 11,25 cm lebar 5-7 cm tebal 2,5 cm. Ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan, berat ginjal pada laki-laki dewasa 150-170 gr, wanita dewasa 115-155gr. a. Struktur Ginjal Struktur makroskopik ginjal terdiri dari : 1) Bagian dalam medulla. Subtansi medularis terdiri dari pyramid renalis jumlahnya antara 8-16 buah yang mempunyai basis sepanjang ginjal sedangkan apeknya menghadap kesinus renalis. 2) Bagian luar korteks. Substansi kortekalis berwarna coklat merah konsistensi lunak dan bergranulasi. Substansi ini tepat dibawah tunika fibrosa, melengkung sepanjang basis pyramid yang berdekatan dengan sinus renalis bagian dalam diantara pyramid dinamakan columna renalis. b. Pembungkus Ginjal Ginjal mempunyai selubung sebagai berikut 1. Capsula Fibrosa meliputi ren dan melekat dengan erat pada permukaan kuar ginjal 2. Capsula Adiposa lemak ini meliputi capsula fibrosa 3. Fascia Renalis merupakan kondensasi dari jaringan ikat yang terletak diluar capsula adipose dan meliputi ren serta gladula supra renalis dilateral fascial melanjutkan diri sebagai fasia transfersalis 4. Corpus adiposum pararenale terletak diluar facia renalis dan sering didapatkan dalam jumlah besar. Lemak ini membentuk lemak retroperitoneal. Struktur mikroskopik ginjal Satuan fungsional ginjal disebut nefron.Nefron adalah massa tubulus mikroskopis ginjal yang merupakan satuan fungsional ginjal. Ginjal mempunyai lebih kurang 1,3 juta nefron yang selama 24 jam dapat menyaring 170 liter darah dari arteri renalis. Bagian – bagian nefron: 1) Glomerulus Merupakan gulungan atau anyaman kapiler yang terletak didalam kapsula bowman. 2) Tubulus proksimal konvulta Tubulus ginjal yang langsung berhubungan dengan kapsula bowman dengan panjang 15 mm dan diameter 55 mm. 3) Ansa henle Bentuknya lurus dan tebal diteruskan ke segmen tipis selanjutnya ke segmen tebal ,panjangnya 12 mm. 4) Tubulus distal konvulta Bagian tubulus yang berkelok-kelok dan jauh letaknya dari kapsula bowman panjangnya 5 mm. 5) Duktus koligen medulla Terjadi pengaturan ekskresi natrium urine. c. Vaskularisasi ginjal Ginjal mendapat darah dari arteri renalis yang merupakan cabang dari aorta abdominalis.Arteri renalis mempunyai cabang yang besar yaitu arteri renalis anteroior dan cabang yang kecil yaitu arteri renalis posterior.Cabang anterior memberikan darah untuk ginjal anterior dan ventral.Cabang posterior memberikan darah untuk ginjal posterior dan bagian dorsal. d. Persyarafan ginjal Syaraf ginjal lebih kurang 15 ganglion. Ganglion ini membentuk plesus renalis yang berasal dari cabang yang terbawah dan diluar ganglion pleksus seliaka, pleksus auskustikus, dan bagian bawah splenikus.Pleksus renalis bergabung dengan pleksus spermatikus dengan cara memberikan beberapa serabut yang dapat menimbulkan nyeri pada testis pada kelainan ginjal. e. Fungsi Ginjal 1. Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh. 2. Mengatur keseimbnagn osmotic dan mempertahankan keseimbangan ion yang optimal dalam plasma ( keseimbangan elektrolit) 3. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh 4. Eksresi sisa-sisa hasil metabolism ( ureum, asam urat, creatinin), zat-zat toksit, obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia asing( pestisida) 5. Fungsi hormonal dan metabolisme 2. Ureter Ureter adalah saluran untuk urin yang berasal dari ginjal (melalui pelvis renalis) ke vesica urinaria (buli-buli). Terdiri dari dua saluran masing-masing bersambung dari ginjal kekandung kemih panjangnnya 25-30 cm dengan penampang 0,5 cm mempunyai tiga jepitan disepanjang jalan.Fungsinya mendorong urine dari ginjal ke kandung kemih melalui kontraksi peristalsis lapisan otot polos. Struktur ureter terdiri dari: 1) Dinding luar jaringan ikat(jaringan fibrosa) 2) Lapisan tengah (otot polos) 3) Lapisan sebelah dalam ( mukosa) Pembagian ureter menurut tempatnya a) Pars abdominalis ureter Panjangnya kurang lebih 25-35 cm terletak turun kebawah ventral dari tepi medial musculus psoas mayor yang memisahkan dari ujung prosesus tranfersus vertebra lumbalis 2-5 dan merupakan lanjutan dari pelvis renalis yang terlatak dorsal dari vasa renalis. b) Pars pelvic ureter Setelah masuk ke vacuum pelvis ureter berjalan ke kaudal pada dinding lateral pelvis yang tertutup oleh peritoneum. 3. Vesika Urinaria Terletak didalam cavum pelvis subperitonealis dorsal dari simfisis pubis. Bentuk dan posisinya tergantung isinya secara fisiologis dalam keadaan kosong tinggi vesica urinaria tidak melewati simfisis pubis, tapi bila penuh bisa sampai setinggi umbilikus. Fungsi vesica urinaria untuk menampung urin. Lapisan- lapisan Vesika Urinaria sebagai berikut: a) Mukosa Merpakan jaringan ikat kendur sehingga dalam keadaan kosong mukosa vesica urinaria membentuk lipatan –lipatan yang disebut sebagai rugae vesicae. Rugae ini menghilang bila vesica urinaria terisi penuh sehingga mukosanya tampak licin b) Sub mukosa Terdiri atas jaringan ikat kendur dengan serabut- serabut elastic kecuali pada trigonum lieutodi dimana mukosanya melekat erat pada jaringan otot dibawahnya c) Muscularis Terdiri atas jaringan otot polos dengan jaringan ikat fibrous diantaranya. Tebalnya tergantung dari vesica urinaria otot ini semua dinamakan musculi detrussor. Muscularis vesicaurinaria tersusun dalam 3 lapisan. Lapisan paling luar berjalan longitudinal menebal dalam daerah collum melanjutkan diri keprostat (pada pria) dan uretra plika recto vesicalis, plika pubo vesicalis (pada wanita). Lapisan tengah berjalan sircular dan membentuk musculus sfingter uretra internum pada daerah collum ( pada wanita lebih tebal). Lapisan paling dalam berjalan sircular dan paling tipis diantara lapisan sebelumnya. 4. Uretra Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui pubis kebagia penis panjangnya ± 20 cm. Uretra pada laki – laki terdiri dari : 1. Uretra Prostaria 2. Uretra membranosa 3. Uretra kavernosa Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena – vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi. C. Urine (Air Kemih) 1. Sifat – sifat air kemih o Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari masuknya (intake) cairan serta faktor lainnya o Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh. o Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obat – obatan dan sebagainya. o Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak. o Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam). 2. Komposisi air kemih o Air kemih terdiri dari kira – kira 95 % air o Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin o Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat o Pigmen (bilirubin, urobilin) o Toksin o Hormon 3. Mekanisme Pembentukan Urine Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk 120 – 125ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat terbentuk 150 – 180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali. 4. Tahap – tahap Pembentukan Urine 1. Proses filtrasi Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginja. 2. Proses reabsorpsi Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada pupila renalis. 3. Augmentasi (Pengumpulan) Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. 4. Mikturisi Peristiwa penggabungan urine yang mengalir melui ureter ke dalam kandung kemih., keinginan untuk buang air kecil disebabkan penanbahan tekanan di dalam kandung kemih dimana saebelumnmya telah ada 170 – 23 ml urine. Miktruisi merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat – pusat persyarafan yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang menekan kandung kemih membantu mengosongkannya. 5. Ciri – ciri Urine Normal Rata – rata dalam satu hari 1 – 2 liter, tapi berbeda – beda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata – rata 6 DAFTAR PUSTAKA Mashudi,sugeng.2011.Anatomi Fisiologi Dasar. Jakarta:Salemba Medika Richard.2011.Anatomi Klinik Berdasarkan Sistem.Jakarta:EGC Syaifudin. 2011.Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan 4.Jakarta:EGC Sherwood,lauvalee.2011.Fisiologi Manusia.Jakarta:EGC Wilson.2011.Dasar –Dasar Anatomi dan Fisiologi.Jakarta:EGC dan Kebidanan Edisi ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Disusun oleh kelompok 3 : Citra permani Daru eko Isthikaroh Ita sofiatun Sulbiatun Zulaikah PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN KELAS TRANSFER STIKES TELOGOREJO SEMARANG 2013/2014