Prarancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 25.000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR I.1. LATAR BELAKANG Aseton merupakan salah satu senyawa keton sederhana yang berwujud cair pada suhu ruang. Aseton dengan rumus molekul CH3COCH3, memiliki ciri bau yang tajam. Aseton memiliki sifat iritan, flammable, dan non korosif serta polar (sciencelab.com). Aseton banyak digunakan sebagai pelarut industri, seperti untuk cat dan pernis. Selain itu aseton juga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan zat organik seperti pembuatan kloroform, iodoform, pewarna dan senyawa organik kompleks lainnya. Aseton juga banyak dipakai di industri selulosa asetat, cat, serat, plastik, karet, kosmetik, perekat, dan pembuatan minyak pelumas. Aseton merupakan salah satu bahan industri kimia yang sangat diperlukan dalam industri kimia. Perkembangan industri di Indonesia saat ini mengalami peningkatan pesat pada segala bidang, salah satunya dalam bidang industri kimia. Akan tetapi di lain sisi, belum ada pabrik aseton di Indonesia padahal kebutuhan aseton di Indonesia cukup besar. Dengan kondisi demikian, Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan aseton dalam negeri sehingga mengimpor dari negara lain. Setelah dilakukan studi literatur, maka diketahui kebutuhan Aseton Indonesia untuk 10 tahun setelah didirikannya pabrik (2027) diperkirakan sekitar 28.000 ton. Sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan aseton di Indonesia, menjadi keputusan yang tepat jika Indonesia mendirikan pabrik aseton untuk memenuhi kebutuhannya. Pendirian pabrik aseton dapat mengurangi ketergantungan Indonesia kepada negara lain dalam pemenuhan kebutuhan aseton. Pabrik ini rencananya akan dibangun di daerah Cilegon. Hal ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, diantaranya pertimbangan pemasaran produk dan akses transportasi yang baik. Produk aseton dipasarkan ke industri kimia seperti industri cat, karet, kosmetik, dan pernis di daerah sekitar Cilegon, yakni di daerah Tangerang dan Bekasi. Selain itu, daerah Cilegon juga tersebut memiliki akses pelabuhan yang besar dan memiliki akses jalan yang baik. Arini Muthiah Rosmaya Putri Septiana Damayanti 1 (11/313556/TK/37948) (11/319232/TK/38362) Prarancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 25.000 Ton/Tahun I.2. TINJAUAN PUSTAKA Aseton adalah suatu senyawa organik dengan rumus molekul C3H6O dan dengan struktur kimia sebagai berikut: Gambar 1.1. Struktur Aseton Aseton dapat dibuat dengan berbagai proses dan dari bahan baku yang berbeda-beda. Menurut Kirk-Orthmer (1978), aseton dapat dibuat dengan 3 proses yaitu sebagai berikut: 1. Proses Cumene Hydroperoxide Pada proses ini, Benzene dialkilasi menjadi Cumene yang kemudian dioksidasi dengan udara atau oksigen murni menjadi Cumene Hydroperoxide. Cumene Hydroperoxide kemudian ditambahkan dengan asam dan pemanasan akan menghasilkan Phenol dan Aseton. Reaksinya adalah sebagai berikut: C6H5CH(CH3)2(l)+O2 (g) C6H5COOH(CH3)2 (l)C6H5OH2(g)+CO(CH3)2(g) (1.1) Dengan proses tersebut, 1 kg Cumene akan menghasilkan 0,4-0,45 kg Aseton. Secara garis besar, proses ini dibagi menjadi tahap oksidasi Cumene, tahap pembelahan Cumene Hydroperoxide, netralisasi, dan distilasi Aseton. Proses oksidasi Cumene biasanya berlangsung pada suhu 80-130oC beserta dengan penambahan Sodium Hidroksida sebagai promotor/stabilizer. Umpan masuk reaktor pengoksidasi adalah fresh Cumene dan recycled Cumene keluaran reaktor. Udara atau oksigen digelembungkan dari bawah reaktor. Hasil keluaran reaktor kemudian dievaporasi hingga kadar Cumene Hydroperoxide 75-85%. Arini Muthiah Rosmaya Putri Septiana Damayanti 2 (11/313556/TK/37948) (11/319232/TK/38362) Prarancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 25.000 Ton/Tahun Proses penambahan asam kemudian dilakukan pada suhu 60-100oC pada sebuah tangki berpengaduk dan akan terjadi reaksi pembelahan Cumene Hydroperoxide menjadi Phenol dan Aseton. Selanjutnya, setelah proses panambahan asam, dilakukan proses netralisasi dengan basa atau ion-exchange resin. Berikutnya adalah proses pencucian dan distilasi. Dengan proses ini, dihasilkan Aseton dengan yield sebesar ± 94%. 2. Dehidrogenasi Isopropil Alkohol Aseton diproduksi dengan proses dehidrogenasi Isopropil Alkohol pada kondisi endotermis. Reaksinya sebagai berikut. CH3CHOHCH3(g) CH3COCH3 (g) + H2 (g) (1.2) Proses dehidrogenasi ini berlangsung pada fase gas dengan tekanan ± 2 atm. Secara teori, pada suhu 325oC konversi dari Isopropil Alkohol bisa mencapai 97%. Karena reaksi terjadi pada kondisi endotermis, maka semakin tinggi suhu maka kesetimbangan akan bergeser kearah pembentukan Aseton. Pada reaksi ini diperlukan peran katalis. Untuk suhu reaksi 315-482oC digunakan kombinasi katalis Zinc Oxide-Zirconium Oxide (ZnO-ZrO), Copper-Chromium Oxide (Cu-CrO) atau Copper-Silicon Dioxide (Cu-SiO2). 3. Proses Oksidasi Isopropil Alkohol Isopropil Alkohol dicampurkan dengan udara dan diumpankan ke reaktor yang bersuhu antara 400-600oC. Reaksi mengunakan katalis yang sama dengan katalis yang digunakan pada proses dehidrogenasi Isopropil Alkohol. Reaksi oksidasi Isopropil Alkohol sangat eksotermis, reaksinya sebagai berikut. 1 CH3CHOHCH3 (g) + 2 O2 (g) H2O (g)+ CH3COCH3(g) Arini Muthiah Rosmaya Putri Septiana Damayanti (1.3) 3 (11/313556/TK/37948) (11/319232/TK/38362) Prarancangan Pabrik Aseton dari Isopropil Alkohol dengan Kapasitas 25.000 Ton/Tahun Daftar 1.1 Kelebihan dan Kekurangan Proses Produksi Aseton Jenis Proses 1. Proses Kelebihan Kekurangan Cumene Menghasilkan Hydroperoxide Aseton yang dihasilkan Aseton dengan yield lebih sedikit daripada ± 94%. Fenol. Bahan baku relatif Bahan mudah didapat baku langsung tidak menjadi Aseton tetapi melewati proses pembentukan produk antara terlebih dahulu. Pengontrolan suhu Reaksi berlangsung pada 2. Proses Dehidrogenasi reaktor Isopropil Alkohol mudah. lebih suhu tinggi (endotermis). Karena reaksi berjalan Aseton dihasilkan sebagai produk utama. pada suhu tinggi, katalis perlu diganti secara berkala. Konversi Isopropil Alkohol mencapai ± 97%. 3. Proses Oksidasi Isopropil Alkohol Bahan baku mudah Pengontrolan didapat suhu reaktor rumit Jarang dibandingkan digunakan proses dehidrogenasi Berdasarkan pertimbangan kelebihan dan kekurangan pada Daftar 1.1., proses produksi aseton yang dipilih adalah dehidrogenasi isopropil alkohol. Hal ini dikarenakan, proses tersebut menghasilkan konversi isopropil alkohol yang tinggi dan faktor pengontrolan proses yang relatif mudah. Arini Muthiah Rosmaya Putri Septiana Damayanti 4 (11/313556/TK/37948) (11/319232/TK/38362)