pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian krim

advertisement
PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KRIM PERAWATAN WAJAH MEREK MULEI PADA
KLINIK KECANTIKAN PUSPITA BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Oleh
YUAN NIKEN ANGGRAENI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2017
ABSTRAK
PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KRIM PERAWATAN WAJAH MEREK MULEI PADA
KLINIK KECANTIKAN PUSPITA BANDAR LAMPUNG
Oleh
Yuan Niken Anggraeni
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah atribut produk (kualitas produk,
fitur produk, dan desain produk) berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut
produk terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada
Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif verifikatif dengan objek penelitian masyarakat Bandar Lampung yang
pernah membeli produk Mulei di Klinik Kecantikan Puspita, dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda. Kontribusi variabel kualitas produk
(X1), fitur produk (X2), dan desain produk (X3) berperan dalam mempengaruhi
variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 48,7% dan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain. Hasil uji F diketahui bahwa variabel kualitas produk (X1), fitur
produk (X2), dan desain produk (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian (Y), pada hasil uji t variabel kualitas produk (X1)
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan variabel fitur
produk (X2), dan desain produk (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Kata kunci: Atribut Produk, Kualitas Produk, Fitur Produk, Desain Produk,
Keputusan Pembelian, Produk Mulei, Klinik Kecantikan Puspita.
ABSTRACT
THE EFFECT OF PRODUCT ATTRIBUTES ON PURCHASE DECISION
FACIAL TREATMENT CREAM BRAND MULEI ON PUSPITA BEAUTY
CLINIK BANDAR LAMPUNG
By
Yuan Niken Anggraeni
The problem in this study is whether a product attributes (product quality, product
feature, product design) significanly effect on purchasing decision. This study
aims to determine the effect of product attributes on purchase decision facial
treatment cream brand Mulei on Puspita Beauty Clinic Bandar Lampung. This
research is descriptive verification with the object of the research community
Bandar Lampung ever buy products Mulei in Puspita Beauty Clinic, in this study
using multiple linier regression analysis. Contributions variable quality of the
product (X1), the product feature (X2), and product design (X3) play a role in
indfluencing the purchase decision variable (Y) amounted to 48,7% and rest
influenced by other variables. The F test results found that the variable quality of
the product (X1), the product feature (X2), and product design (X3) significantly
influence the purchase decision variable (Y), the t-test, the variable quality of the
product (X1) significantly influence purchasing decision while variable product
feature (X2), and product design (X3) did not dignificantly influence the
purchasing decision.
Key words: Product Attributes, Product Quality, Product Feature, Product Design,
Purchase Decision, Mulei, Puspita Beauty Clinic.
PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KRIM PERAWATAN WAJAH MEREK MULEI PADA
KLINIK KECANTIKAN PUSPITA BANDAR LAMPUNG
Oleh
YUAN NIKEN ANGGRAENI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Jaya pada tanggal 29 April 1995, sebagai anak
tunggal dari pasangan Bapak Sriyanto dan Ibu Yenni Kristina (almh). Penulis
memulai pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Seputih Agung yang
diselesaikan pada tahun 2001. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar
(SD) di SD N 1 Seputih Agung (lulus tahun 2007), Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 1 Seputih Agung (lulus tahun 2010), dan Sekolah Menengah Akhir
(SMA) Negeri 1 Seputih Agung (lulus tahun 2013). Saat masih SMA penulis aktif
berorganisasi dan mengikuti berbagai lomba baik tingkat kabupaten maupun
propinsi mewakili nama baik sekolah.
Tahun 2013, penulis berhasil terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Do’a,
ketekunan, semangat, dan motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha
akhirnya menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan
kontribusi positif bagi banyak pihak.
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan atas kehadirat
ALLAH SWT beserta Nabi Muhammad SAW
Dengan segala nikmat cinta dan kasih sayang-Nya untuk peneliti
sehingga peneliti dapat mempersembahkan karyaberupa skripsi
dengan penuh cinta dan terimakasih
kepada mereka kekasih hati:
Orang tuaku tercinta Sriyanto, Yenni Kristina (almh), Dewi Apriyanti,
Ketiga adikku Julian Nur M. Khadafi, Annisa (almh), dan Rasyid Al-Fatih,
Serta seluruh keluarga besarku yang sangat kubanggakan.
Terimakasih atas segala do’a, dukungan dan harapan serta cinta dan kasih
sayangnya yang tulus ikhlas yang selalu mengiringi setiap langkah hidupku.
Keluarga Besar Manajemen 2013
dan
Almamaterku Tercinta
MOTTO
Hai Orang-orang Beriman, Jadikanlah Sabar dan Shalatmu Sebagai Penolongmu,
Sesungguhnya Allah Berserta Orang-orang yang Sabar.
(QS. Al-Baqarah:153)
Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan. Sesungguhnya
Bersama Kesulitan Ada Kemudahan. Maka Apabila Engkau Telah Selesai (dari
suatu urusan), Tetaplah Bekerja Keras (untuk rusan yang lain). Dan Hanya
Kepada Tuhanmulah Engkau Berharap.
(QS. Al-Insyirah:6-8)
Terus Berjuang, Berdo’a, Jangan Berputus Asa. Proses Tidak Akan Mengkhianati
Hasil. Aku Yakin Bahwa Kesuksesan diraih dengan Keringat dan Kerja Keras.
(Yuan Niken Angraeni)
i
SANWACANA
Bismillahirrahmanirrahiim..
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT dan beserta
Nabi Muhammad SAW dengan segala nikmat rahmat dan karunia, serta cinta dan
kasih sayang-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Krim Perawatan Wajah
Merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung”.
Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir, peneliti banyak sekali
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik itu dukungan moril ataupun
materil. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan rasa
hormat dan terimakasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan Dosen Pembimbing
ii
Akademik atas segala bimbingan, arahan, serta motivasi kepada peneliti
untuk tetap semangat dalam menuntut ilmu dan menggapai cita-cita.
4. Bapak Aripin Ahmad, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama,
yang telah banyak memberikan waktu, pengetahuan, kritik, saran dan
arahan, serta motivasi kepada peneliti dengan begitu sabar dan disiplin,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan sebaikbaiknya.
5. Ibu Dwi Asri Siti Ambarwati, S.E., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing
Pendamping, yang telah banyak memberikan waktu, pengetahuan, kritik,
saran dan arahan, serta motivasi kepada peneliti dengan begitu sabar dan
disiplin pada saat proses penyusunan skripsi, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya.
6. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji Utama pada ujian skripsi
dan dosen pembahas pada seminar usul dan hasil, terimakasih atas
kritikdan saran, serta pengetahuannya untuk peneliti dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Yuniarti Fihartini, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembahas seminar usul
dan hasil, terimakasih atas segala bimbingan, kritik dan saran untuk
peneliti dalam proses selama perkuliahan dan penyusunan skripsi.
8. Ibu Dina Saftri, S.E., M.I.B., selaku dosen yang selalu memberikan
motivasi dalam hidup peneliti layaknya seorang ibu dan sahabat yang
mampu menginspirasi dan memberikan semangat untuk terus berjuang
menggapai cita-cita.
iii
9. Bapak Afri Aripin, S.E., M.S.M., selaku dosen yang banyak memberikan
ilmu, motivasi, saran dan nasihat kepada peneliti.
10. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
11. Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung, selaku perusahaan yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
perusahaannya.
12. Keluarga besarku tercinta terutama Papa, (almh) Mama dan Ibu yang
senantiasa dan tak pernah lelah memberikan do’a, cinta, kasih sayang,
nasihat, dan dukungan baik moril maupun materil kepada penelti hingga
saat ini. Adik-adiku Dafi dan Fatih yang mampu menjadi penghibur saat
jenuh dan lelah. Tak banyak kata-kata yang mampu mewakili besarnya
rasa syukur dan terimakasih saya kepada keluarga besarku tercinta Papa,
(almh) Mama, ibu, dan adik-adiku tersayang. Semoga Allah SWT selalu
memberikan rahmat serta kasih sayangnya dan membalas semua kebaikan
yang telah diberikan kepada saya.
13. Sahabat-sahabatku tercinta yang sudah layaknya keluarga Shella Aprila
Sari, Eka Rahmawati, Yohana Nalurita, Ariane Devita Darma, Renita
Ayuni, Galih Aby Wicaksono, Gusti Tito Vali Yandra yang telah
memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi, canda tawa, semangat, dan
dukungan kepada peneliti dari awal perkuliahan hingga saat ini. Semoga
persahabatan dan kekeluargaan kita tetap terjaga hingga akhir hayat.
iv
14. Muhammad Fajriansyah selaku sahabat, kakak, dan motivator yang sudah
banyak memberikan semangat, nasihat, kasih sayang, dan motivasi kepada
saya. Terimakasih sudah menjadi pendengar setia.
15. Dolla Vista Siregar sahabat seperjuangan yang terus memberikan
motivasi, dukungan, kritik dan saran selama penelitian ini. Semoga
perjuangan kita menjadikan kita sukses serta mampu mewujudkan cita-cita
kita.
16. Sahabat-sahabatku tercinta Kumala Nusa Indah, Adi Susanto, Atim
Saputri, Eka Susanti, Nohan Sanega, Azis Supratman, Aprilia, Cici
Meilani, Ferra Suci, Suryadi Ramadhan, Rahmat, dan Agung yang sudah
menjadi sahabat dan keluarga yang memberikan semangat, motivasi, dan
pengalaman hidup selama ini kepada saya.
17. Keluarga besar asrama putri Sabianova, Fieyora Purba Ranny, Muntami,
Triana, Wulan Kartika, Reni Yulianti, Anisa Febriana dan lainnya yang
namanya tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terimakasih sudah
menemani saya, membantu disaat dibutuhkan,
dan mengajarkan saya
banyak pelajaran hidup dari awal kuliah hingga saat ini.
18. Teman-teman seperjuangan Keluarga Besar Manajemen 2013 dan
Konsentrasi Manajemen Pemasaran yang tidak dapat saya sebutkan satu
per satu. Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini, rasa hangatnya
kekeluargaan, saling bantu, dan saling mendukung satu sama lain. Bangga
bisa
berada
ditengah-tengah
persahabatan kita tetap terjaga.
kalian.
Semoga
kekeluargaan
dan
v
19. Seluruh teman, sahabat, kakak, serta keluarga yang namanya tidak dapat
saya sebutkan satu per satu. Terimakasih banyak atas doa, kasih sayang,
motivasi, semangat, dan pengalaman terbaik dalam hidup yang banyak
memebrikan saya pelajaran dan tidak dapat saya lupakan selama ini.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena peneliti hanyalah manusia biasa yang mempunyai kelemahan dan kepada
Allah SWT peneliti mohon ampun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Atas semua kebaikan dan kasih sayang yang peneliti terima hingga saat
ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua.
Aamiin YaaRabbal’aalamiin…
Bandar lampung, Februari 2017
Peneliti,
Yuan Niken Anggraeni
i
DAFTAR ISI
Halaman
SANWACANA ....................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................ix
I.
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
Latar Belakang Masalah ........................................................................1
Rumusan Masalah ..................................................................................9
Tujuan Penelitian ....................................................................................9
Manfaat Penelitian ..................................................................................10
II. LANDASAN TEORI
2.1 Arti Penting Manajemen Pemasaran .....................................................11
2.1.1 Pengertian Pemasaran .................................................................11
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran .............................................15
2.2 Pengertian Atribut Produk .....................................................................16
2.2.1 Unsur-unsur Atribut Produk .......................................................17
2.2.1.1 Kualitas Produk .................................................................17
2.2.1.2 Fitur produk .......................................................................18
2.2.1.3 Desain Produk ...................................................................18
2.3 Pengertian Perilaku Konsumen .............................................................19
2.4 Pengertian Keputusan Pembelian..........................................................23
2.5 Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian .................... 26
2.6 Penelitian Terdahulu .............................................................................27
2.7 Kerangka Pemikiran ..............................................................................29
2.8 Hipotesis................................................................................................31
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Desain Penelitian ...................................................................................32
Objek Penelitian ....................................................................................32
Sumber Data ..........................................................................................33
Populasi .................................................................................................34
Sampel ...................................................................................................34
Metode Pengumpulan Data ...................................................................36
ii
3.7 Deskripsi Operasional Variabel.............................................................36
3.8 Skala Pengukuran Variabel ...................................................................38
3.9 Teknik Pengujian Instrumen..................................................................39
3.9.1 Pengujian Validitas Instrumen ......................................................39
3.9.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ..................................................40
3.10 Teknik Analisis Data .............................................................................40
3.11 Uji Hipotesis ..........................................................................................42
3.11.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ..................................................42
3.11.2 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)...............................................42
3.11.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ......................................................43
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................................44
4.1.1 Uji Validitas ..................................................................................44
4.1.2 Uji Reliabilitas ..............................................................................45
4.2 Analisis Tabulasi.......................................................................................47
4.2.1 Hasil Analisis Variabel Demografi ...............................................47
4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden.................................................51
4.3.1 Tanggapan Tentang Kualitas Produk ............................................51
4.3.2 Tanggapan Tentang Fitur Produk..................................................53
4.3.3 Tanggapan Tentang Desain Produk ..............................................55
4.3.4 Tanggapan Tentang Keputusan Pembelian...................................56
4.4 Analisis Regresi Berganda ........................................................................58
4.4.1 Uji Regresi Linier Berganda .........................................................58
4.4.2 Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama)....................59
4.4.3 Uji Nilai Determinasi (Uji R2) ......................................................61
4.4.4 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) .................................62
4.5 Pembahasan...............................................................................................64
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Simpulan....................................................................................................67
5.2 Saran..........................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Nilai Penjualan Kosmetik di Indonesia...........................................................2
1.2 Produk dan Jasa di Klinik Kecantikan Puspita ...............................................7
1.3 Data Persaingan Klinik Kecantikan di Kota Bandar Lampung ......................8
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 27
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasioanl .................................................37
4.1 Hasil Uji Validitas...........................................................................................45
4.2 Uji Reliabilitas ...............................................................................................46
4.3 Persentase Pernah Datangan Responden ke Klinik Kecantikan Puspita.........48
4.4 Persentase Pernah Membeli Krim Perawatan Wajah Merek Mulei................48
4.5 Persentase Berdasarkan Usia Responden........................................................49
4.6 Persentase Berdasarkan Pekerjaan Respoden .................................................50
4.7 Persentase Berdasarkan Pendapatan Responden.............................................50
4.8 Hasil Jawaban Respoden Tentang Kualitas Produk........................................51
4.9 Hasil Jawaban Respoden Tentang Fitur Produk .............................................53
4.10 Hasil Jawaban Respoden Tentang Desain Produk ........................................55
4.11 Hasil Jawaban Respoden Tentang Keputusan Pembelian.............................56
4.12 Uji Regresi ...................................................................................................58
4.13 Hasil Uji F .....................................................................................................60
4.14 Determinasi (R2 )...........................................................................................61
4.15 Uji t Variabel X1, X2, dan X3 ......................................................................62
4.16 Uji Hipotesis Pengaruh Variabel X terhadap Y ............................................63
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Proses Pengambilan Keputusan ......................................................................24
2.2 Kerangka Pikir ................................................................................................31
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
: Kuesioner
: Hasil Jawaban 30 Responden
: Karakteristik Demografi Responden
: Uji Validitas
: Uji Reliabilitas
: Distribusi Jawaban 100 Responden
: Frekuensi Jawaban Responden
: Hasil Uji Regresi
: Tabel Distribusi F pada α= 5%
ix
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Wanita adalah makhluk yang identik dengan keindahan dan kecantikkan. Wanita
selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat
perhatian bagi sekelilingnya, inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang
mempercantik diri dengan menggunakan berbagai macam kosmetik yang
digunakan (Munfarida, 2007:2).
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No. HK00.05.4.1745
kosmetik didefinisikan sebagai bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan
mukosa mulut terutama untuk
membersihkan, mengubah penampilan, mengurangi bau badan, melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik.
Kosmetik digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan kegunaanya, yakni
kosmetik rias dengan kosmetik perawatan. Kosmetik rias umumnya digunakan
sebagai riasan untuk area muka atau wajah, misalnya bedak, lipstik, pensil
alis, perona pipi, perona mata, celak, dan maskara. Lebih luasnya, kosmetik rias
juga termasuk produk untuk merias kuku dan rambut seperti kutek dan cat rambut.
2
Sedangkan kosmetik perawatan meliputi produk yang digunakan untuk merawat
tubuh, termasuk krim kulit, losion tangan dan tubuh (hand lotion), deodoran,
parfum, sabun, masker muka, dan sebagainya (Tranggono, 2007:8).
Pertumbuhan penjualan kosmetik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari
tahun ke tahun, dapat terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 Nilai Penjualan Industri Kosmetik di Indonesia, Tahun 2009-2015
Keterangan
Nilai Penjualan
(dalam triliun rupian)
Pertumbuhan
(%)
2009
28,76
-
2010
31,56
9,74
2011
37,38
18,44
2012
42,61
14,00
2013
49,61
16,42
2014
59,03
19,00
2015
64,34
9,00
Sumber: duniaindustri.com, 2016
Nilai penjualan industri kosmetik pada tabel tersebut mencakup nilai penjualan
kosmetik produksi lokal, dan produk impor, dengan sebaran produk meliputi
bedak, lipstik, minyak wangi, produk kecantikan kulit, produk pelembab kulit,
sabun perawatan muka, shampoo, produk perawatan tubuh, produk diet, dan lain
lain.
Besarnya kebutuhan konsumen untuk terus menjaga penampilan lahiriahnya agar
terlihat cantik, pada akhirnya memberikan peluang untuk tumbuh dan
berkembangnya pasar dalam industri kecantikan, terutama adalah klinik
3
kecantikan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 028 Tahun 2011 Pasal 1
Tentang Klinik, disebutkan definisi dari klinik yaitu fasilitas pelayanan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan
medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis yakni dokter umum, spesialis,
ataupun dokter gigi umum atau dokter gigi spesial. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, cantik adalah elok, molek, dan indah (tentang wajah, muka
perempuan). Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka yang dimaksud klinik
kecantikkan adalah suatu tempat untuk melakukan pembelian produk dan atau
perawatan terhadap wajah yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
keindahan rupa yang dipimpin oleh ahli kecantikkan atau dokter spesialis.
Perkembangan klinik kecantikan didorong oleh keinginan konsumen untuk tampil
cantik dengan menggunakan produk-produk yang sudah terjamin kualitas dan
keamanannya. Seiring dengan peningkatan jumlah klinik kecantikan yang ada di
Indonesia
membuat perusahaan-perusahaan kecantikan semakin gencar
berinovasi menciptakan produk yang berkualitas untuk para konsumennya,
sekaligus untuk memenangkan persaingan bisnis.
Semakin banyaknya klinik-klinik kecantikan menyebabkan semakin banyak pula
pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen, hal ini akan memberikan
kesempatan kepada konsumen untuk dapat memilih dan membeli produk yang
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, maka perusahaan harus
memperhatikan perkembangan agar dapat menciptakan produk yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan. Pengertian produk menurut Kotler dan
4
Amstrong (2008:204) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar
untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Menciptakan suatu produk yang memiliki sifat-sifat atau atribut produk yang
sesuai dengan selera konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan
pemasaran dari suatu produk. Menurut Tjiptono (2008:103) atribut produk adalah
unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:209)
atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan
manfaat yang akan dkitawarkan produk atau jasa tersebut. Unsur atribut produk
terdiri dari kualitas produk, fitur produk, dan desain produk.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) menyebutkan bahwa kualitas
merupakan kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya.
Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan,
kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada
produk secara keseluruhan. Selain kualitas produk terdapat pula unsur fitur
produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 210) fitur produk merupakan sarana
kompetitif untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya atau pesaing. Fitur produk identik dengan sifat dan karakter, khas, dan
istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Fitur produk dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen. Unsur
terakhir dalam atribut produk adalah desain produk. Menurut Kotler dan
Amstrong (2008: 210) desain atau rancangan merupakan totalitas keistimewaan
5
yang mempengaruhi penampialan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan.
Produk dengan desain yang canggih dapat menarik pembelian. Desain produk
yang menarik pandangan (eye catching) konsumen dapat berfungsi sebagai salah
satu sarana untuk menunjang kemampuan bersaing. Selain menarik pandangan,
desain produk harus dapat membantu meningkatkan nilai penggunaan produk,
misalnya kemudahan, ketangguhan, dan keamanan penggunanya serta kemudahan
pengepakan dan pengiriman barang. Desain yang baik dapat menarik perhatian,
dan memberikan keunggulan bersaing di pasar sasaran.
Analisis atribut produk pada perilaku konsumen menyatakan bahwa kepuasan
seseorang terhadap barang atau jasa yang dibeli sebenarnya bukan terletak pada
barang atau jasa itu sendiri, tetapi dari karakteristik atau atribut yang melekat pada
produk yang bersangkutan. Pada tahan evaluasi, konsumen membuat peringkat
atas atribut yang dimiliki oleh sebuah produk dan membentuk nilai untuk
membeli, biasanya keputusan pembelian konsumen adalah membeli produk
dengan atribut yang paling disukai (Simamora, 2004:16). Menurut Kotler dan
Amstrong (2012:134) keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan produk
yang ditawarkan. Ketika konsumen ingin membeli barang atau jasa yang akan
dikonsumsi, pertimbangan pertama yang dilakukan adalah membandingkan nilainilai atribut pada masing-masing barang atau jasa tersebut (Kotler dan Amstrong,
2008: 211).
6
Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus
memandang atribut-atribut produk sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen, yang mana semakin lengkap dan komplit atribut suatu
produk, semakin besar peluang produk tersebut untuk diminati oleh konsumen.
Begitu pula yang dialami bisnis kecantikan, terutama yang berada di kota Bandar
Lampung.
Pesatnya pertumbuhan klinik kecantikan juga memiliki beberapa sisi negatif,
diantaranya banyak konsumen yang ternyata tidak cocok dengan beberapa produk
kecantikan yang dikeluarkan oleh klinik kecantikan tersebut. Konsumen dalam hal
ini tentu saja yang mengalami dampak buruk karena hal tersebut. Kasus seperti ini
membuat para pelaku bisnis klinik kecantikan harus menjadikan kebutuhan dan
keinginan konsumen sebagai acuan dalam menentukan produk yang akan
dipasarkan, ketika kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi oleh produk
yang ditawarkan maka akan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan. Salah
satu klinik kecantikan yang ada di kota Bandar Lampung adalah Klinik
Kecantikan Puspita.
Klinik Kecantikan Puspita adalah salah satu klinik kecantikan yang berada di kota
Bandar Lampung yang berlokasi di Jl. MH. Thamrin No.35 Gotong Royong,
Bandar Lampung. Klinik Kecantikan Puspita menyediakan produk dan jasa
perawatan kecantikan kulit, dapat dilihat pada tabel berikut:
7
Tabel 1.2 Produk dan Jasa yang di Tawarkan di Klinik Kecantikan Puspita
Bandar Lampung, Tahun 2016
No.
Produk dan Jasa yang di Tawarkan
Harga
1.
Krim Perawatan Wajah
Rp
180.000
2.
Facial Treatment
Rp
100.000
3.
Electrocauter
Rp
35.000
4.
Photo Dynamic Therapy (PDT)
Rp
50.000
5.
Radio Frequency
Rp
100.000
6.
Chemical Peeling
Rp
150.000
7.
Oxygen Jet Peel
Rp
150.000
8.
Cavitation
Rp
200.000
9.
Laser Nd-Yag
Rp
300.000
10.
Derma Roller
Rp
350.000
11.
Thread Lift
Rp 1.500.000
12.
Botox
Rp 2.000.000
13.
Filler
Rp 2.000.000
14.
Dan lain-lain
Sumber: Klinik Kecantikan Puspita, 2016
Berdasarkan tabel tersebut Klinik Kecantikan Puspita menawarkan berbagai
produk dan jasa layanan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan perawatan
kulit. Klinik Kecantikan Puspita memiliki produk krim perawatan wajah dengan
merek Mulei. Mulei merupakan privat label yang hanya dimiliki oleh Klinik
Kecantikan Puspita dan merek Mulei sudah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas
Obat dan Makanan) sehingga dapat dikatakan bahwa produk Mulei sudah legal
dan dijamin keamanannya oleh pemerintah. Krim perawatan wajah merek Mulei
memiliki beberapa variasi produk seperti krim pagi dan siang, krim anti acne,
facial wash, toner, serum wajah, dan lain-lain.
8
Semakin ketatnya persaingan antar klinik kecantikan di kota Bandar Lampung,
membuat para pengusaha berlomba-lomba untuk selalu menawarkan produk yang
menarik dan inovatif guna memnuhi kebutuhan dankeinginan konsumen serta
memenangkan persaingan. Tabel di bawah menjelaskan tentang data persaingan
klinik kecantikkan di kota Bandar Lampung.
Tabel 1.3 Data Persaingan Klinik Kecantikan di Kota Bandar Lampung,
Tahun 2015
No
Nama Perusahaan
Pangsan Pasar
(%)
22
1
Natasha Skin Care
2
London Beauty Center
21
3
Kusuma
19
4
Erha Skin Care
17
5
Rachel Skin Care
11
6
7
Klinik Kecantikan Puspita
2
Dan lain-lain
8
Total
100
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2016
Berdasarkan tabel 1.3 dapat diamati bahwa Natasha merupakan pemimpin pangsa
pasar untuk jenis usaha ini dengan pangsa pasar 22% dan di posisi berikutnya
adalah London Beauty Centre dengan pangsa pasar 21%. Bila diamati lebih dalam
lagi, Klinik Kecantikan Puspita hanya menguasi 2% dari total pangsa pasar klinik
kecantikan di kota Bandar Lampung dan dinilai belum cukup menguasai
persaingan. Ketatnya persaingan di antara klinik-klinik kecantikan yang ada di
kota Bandar Lampung membuat Klinik Kecantikan Puspita harus bersaing untuk
menawarkan konsep yang semakin modern dan produk yang lebih bervariasi
dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.
Perusahaan harus mampu untuk berinovasi dalam pengembangan produk.
9
Bentuknya bisa berupa produk yang berkualitas, ragam jenis produk yang mampu
memenuhi kebutuhan pasar, kemasan serta informasi produk yang mampu
menarik pelanggan. Unsur-unsur tersebut termasuk dalam atribut produk. Atribut
produk inilah yang membedakan antara satu produk yang dipasarkan oleh
perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lain. Berdasarkan latar belakang
yang telah dibahas, peneliti ingin menganalisis dan mengambil judul “Pengaruh
Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Krim Perawatan Wajah
Merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan didukung data pada tabel 3 yang
menempatkan Klinik Kecantikan Puspita pada posisi terakhir dalam persaingan
klinik kecantikan di Bandar Lampung, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
“Apakah atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian krim
perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar
Lampung”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
tujuan penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian
krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar
Lampung”.
10
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat yang tentunya dapat
berguna bagi semua pihak yang terkait dalam kegiatan penelitian ini baik sebagai
praktisi, akademis, atau pemerhati pemasaran, manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan panduan atau rekomendasi bagi
praktisi manajemen yang menjalankan bisnisnya dalam merencanakan
kebijakan strategi pemasaran di masa mendatang.
2. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi pengayaan bagi
pengembang ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi peneliti untuk
menerapkan ilmu, wawasan, dan kemampuan yang diperoleh selama masa
perkuliahan.
11
II.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Arti dan Penting Manajemen Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan
untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan,
dan pemegang saham). Pemasaran jika dipandang sebagai disiplin disiplin ilmu
merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif yang diperoleh dengan penggunaan
instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam
membentuk,
mengembangkan,
mengarahkan
pertukaran
yang
saling
menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau
pemakai. Pemasaran jika dipandang sebagai strategi bisnis merupakan tindakan
penyesuaian suatu organisasi yang berorientasi pasar baik dalam lingkungan
mikro maupun lingkungan makro yang terus berubah. Secara garis besar,
pemasaran
didefinisikan
sebagai
proses
mengidentifikasi,
menciptakan,
mengkomunikasikan nilai, dan memelihara hubungan yang bertujuan untuk
memuaskan pelanggan demi memaksimalkan keuntungan perusahaan (Hasan,
2013:1).
12
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7), pemasaran merupakan sebuah proses
dimana perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun
hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai
keuntungan dari konsumen.
Ametican Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu
fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan,
dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya (Kotler dan Keller, 2009:5).
Kotler dan Keller (2009:6) menyebutkan bahwa orang-orang pemasaran
memasarkan 10 tipe entitas, yaitu:
1. Barang
Barang-barang fisik merupakan bagian terbesar dari usaha produksi dan
pemasaran kebanyakan negara. Setiap tahun, perusahaan-perusahaan Amerika
Serikat memasarkan miliaran produk makanan segar, kalengan, kemasan, dan
beku. Selain itu juga jutaan mobil, kulkas, dan pilar ekonomi modern lainnya.
2. Jasa
Jasa merupakan produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah
habis. Jasa mencakup pekerjaan maskapai udara, hotel, perusahaan penyewaan
mobil, tukang pangkas dan salon, tenaga perbaikkan dan pemeliharaan,
akuntan, bankir, pengacara, insinyur, dokter, dan konsultan manajemen.
13
3. Acara
Pemasar mempromosikan acara berdasarkan waktu, seperti pameran dagang,
pertunjukan seni, dan ulang tahun perusahaan. Acara olahraga dunia seperti
Olimpiade dan Piala Dunia dipromosikan secara agresif baik kepada
perusahaan maupun penggemar.
4. Pengalaman
Beberapa jasa dan barang yang dipadukan oleh sebuah perusahaan dapat
menciptakan, memamerkan, dan memasarkan pengalaman. Walt Disney
World’s Kingdom merupakan contoh pemasaran pengalaman ini, dengan
mengizinkan pelanggan mengunjungi kerajaan peri, kapal bajak laut, atau
rumah hantu.
5. Orang
Konsultan manajemen Tom Peters yang juga ahli dalam self-branding
menganjurkan agar setiap orang menjadikan dirinya sebuah “merek” sebab
pemasaran
dapat
memasarkan
seseorang
untuk
menghasilkan
suatu
keuntungan. Contohnya adalah seperti pemasaran seleberiti yaitu artis, musisi,
model dan lainnya. Bisnis ini merupakan bisnis yang besar.
6. Tempat
Kota, negara bagian, kawasan, dan seluruh bangsa bersaing secara aktif untuk
menarik, turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan pemukiman baru.
Pemasar tempat mencakup spesialis pengembangan ekonomi, agen real estate,
bank komersial, asosiasi bisnis lokal, serta agen periklanan dan hubungan
masyarakat.
14
7. Properti
Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang sebenarnya
(real estate) atau properti finansial (saham dan obligasi). Properti ini dibeli
dan dijual, dan pertukaran membutuhkan pemasaran.
8. Organisasi
Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat, disukai, dan
unik di benak publiknya.
9. Informasi
Informasi adalah apa yang dihasilkan, dipasarkan, dan didistribusikan oleh
buku, sekolah, dan produk universitas dengan harga tertentu kepada orang tua,
siswa, dan komunitas.
10. Ide
Setiap penawaran pasar mengandung sebuah ide atau gagasan dasar. Produk
dan jasa adalah landasan untuk menghasilkan ide atau manfaat.
Mengkaji beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
suatu sistem interaksi kegiatan-kegiatan pada perusahaan yang melaksanakan
perencanaan, harga, promosi, dan sistem distribusi dari tindakan perdagangan
yang berorientasi langsung kepada konsumen dan pasar, dalam hal ini produsen
memproduksi barang sehingga hasil produksi dapat terserap dengan segera.
15
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Amstrong (2009:5)
mendefinisikan manajemen pemasaran merupakan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan tujuan pemasaran
yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan
individu maupun organisasi.
Manajemen Pemasaran (marketing management) merupakan seni dan ilmu
memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta mengembangkan
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul (Kotler dan Keller, 2009:5).
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemasaran (marketing
manajemen)
merupakan
proses
perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yangsaling menguntungkan bagi
individu dan organisasi. Mempelajari ilmu di bidang manajemen pemasaran
adalah sangat penting bagi perusahaan tersebut karena hal ini menyangkut
kelangsungan hidup perusahaan untuk kedepannya, oleh sebab itu perusahaan
dituntut untuk dapat menjalankan etos kerja yang efektif dan efisien demi
terwujudnya cita-cita perusahaan.
16
2.2 Pengertian Atribut Produk
Menurut Buchari Alma (2007:139) produk yang dipasarkan dapat berupa sesuatu
yang berwujud ataupun yang tidak berwujud. Produk yang berwujud disebut
barang sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Menurut Kotler dan
Amstrong (2008:204) produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Setiap produk yang berwujud
(tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible) memiliki sifat-sifat atau ciriciri khas sendiri-sendiri yang kompleks baik ciri-ciri yang dapat diraba atau kasat
mata maupun yang tidak dapat diraba. Sifat-sifat alamiah inilah yang disebut
atribut produk. Atribut inilah yang membedakan antara produk yang dipasarkan
oleh perusahaan yang satu dengan produk yang sama yang ditawarkan perusahaan
lain.
Tjiptono (2008:103) menyatakan atribut produk adalah unsur-unsur produk yang
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, pemberian label, layanan
pelengkap, jaminan (garansi), dan harga.
Simamora (2004:147) Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan
oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan
fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:209), atribut produk merupakan karakteristik
dari produk atau jasa yang menghasilkan kemampuan untuk memuaskan yang
17
dinyatakan atau tersirat pada kebutuhan konsumen. Komponen atribut produk
terdiri dari kualitas produk, fitur produk, dan desain produk.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut maka yang dijadikan dasar
dalam penelitian ini komponen produknya disesuaikan dengan produk yang
diteliti. Komponen atribut produk yang dipertimbangkan dalam penelitian ini
meliputi kualitas produk, fitur produk, dan kualitas produk..
2.2.1 Unsur Atribut Produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) dapat dikelompokan dalam tiga unsur
penting, yaitu kualitas produk (product quality), fitur produk (product features),
dan desain produk (product design).
2.2.1.1 Kualitas Produk (product quality)
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) menyebutkan bahwa kualitas adalah
kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Kemampuan itu
meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan
dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara
keseluruhan.
Menurut American Society for Quality Contro (Kotler dan Amstrong, 2008: 210),
kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang
berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan
atau tersirat.
18
Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk merupakan tingkat mutu produk yang ditentukan oleh kemampuannya
memenuhi kebutuhan utama pembeli atau manfaat inti. Mutu atau kualitas produk
ditentukan oleh konsumen bukan produsen.
2.2.1.2 Pengertian Fitur Produk
Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat
menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa
fitur. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) fitur produk merupakan sarana
kompetitif untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya atau pesaing. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik,
khas, dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Beberapa produsen
yang inovatif selalu berusaha menciptakan fitur-fitur produk yang lebih menarik
dibandingkan dengan produk pesaing mereka, dan merupakan salah satu cara
yang efektif untuk memenangkan persaingan.
2.2.1.3 Pengertian Desain Produk
Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya. Desain merupakan
rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa
bentuk ditentukan oleh fungsi dimana desain mempunyai kontribusi terhadap
manfaat
dan
sekaligus
menjadi
daya
tarik
produk
karena
selalu
mempertimbangkan faktor-faktor estetika, ergonomis, bahan dan lain-lain. Desain
atau rancangan yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk,
mengurangi biaya produk dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar
19
sasaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) desain atau rancangan adalah
totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi
kebutuhan pelanggan. Produk dengan desain yang canggih dapat menarik
pembelian. Desain produk yang menarik pandangan (eye catching) konsumen
dapat berfungsi sebagai salah satu sarana untuk menunjang kemampuan bersaing.
Selain menarik pandangan, desain produk harus dapat membantu meningkatkan
nilai penggunaan produk, misalnya kemudahan, ketangguhan, dan keamanan
penggunanya serta kemudahan pengepakan dan pengiriman barang. Desain yang
baik dapat menarik perharian, dan memberikan keunggulan bersaing di pasar
sasaran.
2.3 Pengertian Perilaku Konsumen
Definisikan perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2009:166) merupakan
studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor (Kotler dan Amstrong, 2012:
122), yaitu:
1. Faktor Budaya
Budaya adalah nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang
dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainya. Budaya,
mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang
dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan.
20
2. Faktor Sosial
a. Kelompok
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok-kelompok
kecil dimana orang tersebut berada dan mempunyai pengaruh langsung yang
disebut membership group. Membership group terdiri dari dua macam,
meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan
secondary group yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit
(kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang).
b. Pengaruh Keluarga
Keluarga memberkan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian,
pengaruh suamin, istri, dan anak memiliki peran yang cukup besar dalam
menentukan keputusan pembelian produk dan jasa yang berbeda. Anak-anak
sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang
melibatkan restoran fast food.
c.
Status dan Aturan
Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk
dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Setiap peran membawa
sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yangdiberikan oleh
masyarakat.
3. Faktor Personal
a. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan terhadap keputusan
pembelian produk, contohnya Rolex diposisikan konsumen kelas atas
21
sedangkan Timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi
sesorang sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian
pada suatu produk tertentu.
b. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktifitas, ketertarikan,
dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas
sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang
berbeda.
c. Kepribadian dan Status Diri
Kepribadian merupakan karakteristik unik dari keadaan psikologi seseorang
yang mengacu kepada kestabilan dan respon terus- menerus terhadap
lingkungan seseorang, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka
besosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, dan agresif.
d. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya,
pekerjaan konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang
ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service
restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau
membeli dari restoran cepat saji terdekat.
22
4. Faktor Psikologis
a. Motivasi
Motivasi (dorongan) adalah keadaan diri seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan
menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti
dari dunia. Seseorang dapat membentuk berbagai persepsi yang berbeda dari
rangsangan yang sama.
c. Pembelajaran
Pembelajaran pada suatu proses yang selalu berkembang dan berubah sebagai
hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didaptkan dari membaca,
diskusi, observasi, berfikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik
informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi yang bertindak
sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa
depan dalam situasi yang sama.
d. Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai
sesuatu. Kepercayaan dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan
iman, sedangkan sikap adalah evaluasi perasaan suka atau tidak suka, dan
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau
ide.
23
2.4 Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perilaku
konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasukproses keputusan
yang mendahului tindakan ini.
Kotler (2009:225) mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat memiliki
peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan pembelian. Berbagai peranan
yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut.
1. Pengambil insiatif (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan
membeli suatu produk atau jasa tertentu.
2. Orang yang mempengaruhi (influencer), yaitu orang yang pandangan atau
nasihatnya diperhitungkan dalam membuat keputusan akhir.
3. Pembuat keputusan (decider), yaitu orang yang memutuskan pada salah satu
atau seluruh komponen atau keputusan pembelian; apakah membeliatau tidak,
apa yang akan dibeli, begaimana membelinya, atau dimana membelinya.
4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang akan melakukan pembelian sesungguhnya.
5. Pemakai (user), yaitu orang yang akan mengonsumsikan atau memakaiproduk
atau jasa.
24
Proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen
akan melalui beberapa tahap antar lain sebagai berikut (Kotler, 2009:225).
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Masalah
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Setelah
Pembelian
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan
1. Tahap pengenalan masalah
Proses pembelian diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.
Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan
kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan
internal maupun eksternal.
2. Tahap pencarian informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari
informasi lebih banyak. Salah sau faktor kunci pertama bagi pemasar adalah
sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan
pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan-keputusan
membeli.
Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi empat
kelompok, yaitu:
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber komersil: Iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan
pameran.
c. Sumber umum: media massa, organisasi konsumen.
25
d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, menggunakan produk.
3. Tahap evaluasi alternatif
Tahap ini konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk
membuat keputusan akhir.
4. Tahap keputusan membeli
Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sikap
orang lain dan faktor keadaan yang tidak terduga. Faktor pertama adalah sikap
orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan
seseorang akan tergantung pada dua hal: (1) intensitas sikap negatif orang lain
tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2) Motivasi konsumen
untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Faktor kedua adalah faktorfaktor keadaan yang tak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian
berdasarkan faktor-faktor seperti, pendapatan keluarga yang diharapkan, harga
yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.
5. Tahap perilaku setelah pembelian
Perilaku pasca pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidak puasan. Konsumen tersebut juga akan
terlibat dengan tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk
yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir
pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode
sesudah pembelian.
26
2.5 Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Simamora (2004:16) atribut-atribut yang terdapat dalam setiap produk
menjadi bagian pertimbangan konsumen dalam usahanya memenuhi kebutuhan.
Ketika melakukan evaluasi atau alternatif-alternatif pemuas kebutuhan, konsumen
akan memilih produk dengan atribut-atribut yang memiliki nilai yang paling
tinggi. Produsen perlu untuk mengetahui produk-produk yang dapat ditawarkan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginana konsumen atau tidak. Atribut produk
memberikan keleluasaan bagi konsumen dalam menentukan pilihan produk yang
akan dibelinya sebagai upaya memenuhi dan melengkapi kebutuhannya
Konsumen melihat setiap produk sebagai kumpulan dari sifat-sifat, dan ciri-ciri
tertentu yang tercermin dari atribut-atribut yang melekat pada suatu produk.
Atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat
yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. Unsur atribut produk terdiri dari
kualitas produk, fitur produk, dan desain produk (Kotler dan Amstrong,
2008:209).
Analisis atribut produk pada perilaku konsumen menyatakan bahwa kepuasan
seseorang terhadap barang atau jasa yang dibeli sebenarnya bukan terletak pada
atribut yang melekat pada produk yang bersangkutan. Pada tahan evaluasi,
konsumen membuat peringkat atas atribut yang dimiliki oleh sebuah produk dan
membentuk nilai untuk membeli, biasanya keputusan pembelian konsumen adalah
membeli produk dengan atribut yang paling disukai, sehingga ketika konsumen
ingin membeli barang atau jasa yang akan dikonsumsi, pertimbangan pertama
27
yang dilakukan adalah membandingkan nilai-nilai atribut pada masing-masing
barang atau jasa tersebut (Kotler dan Amstrong, 2008:211).
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi sebagai salah satu bahan acuan dan pendukung
untuk melakukan penelitian. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji
masalah keputusan pembelian yang masing-masing dipengaruhi faktor kualitas
produk, fitur produk, dan desain produk serta beberapa penelitian lainnya yang
masih memiliki kaitan dengan variabel dalam penelitian ini, sebagai acuannya
digunakan beberapa penelitian sebelumnya.
Berikut ini merupakan hasil penelitian terdahulu yang digunakan peneliti sebagai
data pendukung dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No
Nama Peneliti
Judul, Metode, Variabel, dan Alat
analisis yang digunakan
Hasil yang didapat
1
Oghojafor Ben
Akpoyomare,
Ladipo Patrick
Kunle Adeosun and
Rahim Ajao
Ganiyu.
“The Influence of Product Attributes on
Consumer Purchase Decision in the
Nigerian Food and Beverages
Industry: A Study of Lagos
Metropolis”.
Variabel atribut produk
berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian
konsumen.
Vol. 1 (2012)
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif dimana
peneliti menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data dari responden.
Variabel yang digunakan adalah
Atribut Produk dan Keputusan
Pembelian Konsumen.
2
Yun Wang
Vol. 6 (2014)
“Consumers’ Purchase Intentions of
Shoes: Theory of Planned Behavior
and Desired Attributes”.
Variabel yang digunakan yaitu, (1)
shoes attributes, (2) attitude, subjective
Keseluruhan variabel
berepngaruh positif terhadap
keputusan pembelian, namun
shoes attributes memiliki
pengaruh yang terbesar
28
3
Dermawan Sandro
Vol. (2015)
norm, and perceived behavioral
control based on Theory of Planned
Behavior, (3) demographic and
shopping behavior variables.
terhadap keputusan
pembelian.
“Pengaruh Kualitas Produk, Fitur
Produk, dan Desain Produk terhadap
Keputusan Pembelian Mobil MPV
Merek Toyota Innova di Semarang”.
Variabel kualitas produk, fitur
produk dan desain produk
berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian secara
simultan maupun secara
parsial.
Metode penelitian melalui pendekatan
kuantitatif dengan penyebaran
kuesioner (data primer).
Variabel yang digunakan yaitu,
kualitas produk, fitur produk, dan
desain produk
4
Kenshi Poneva
Yulindo
Vol. 2 (2013)
“Pengaruh Aribut-Atribut Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Green
Product Cosmetics Sariayu Martha
Tilaar di kota Padang”.
Jenis penelitian ini adalah kausatif
dimana tujuannya untuk mennetukan
hubungan sebab-akibat dari suatu
fenomena/permunculan.
Variabel yang diteliti yaitu, atribut
produk (merek, kualitas, desain, label,
dan kemasan produk) dan keputusan
pembelian.
5
Risad Aditiawan
Subagio,
Suharyono,
Andriani
Kusumawati
“ Pengaruh Atribut Produk terhadap
Keputusan Pembelian (Studi pada
Konsumen Produk Low Cost Green
Car Astra Daihatsu Ayla di PT. Jolo
Abadi, Malang)”.
Vol. 23 (2015)
Jenis penelitian yang digunakan
adalah explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif.
Variabel yang diteliti yaitu, atribut
produk ( harga, fitur, desain, kualitas,
dan gaya) dan keputusan pembelian
Hasil yang didapatkan dalam
penelitian ini dapat adalah
bahwa hanya faktor kualitas
dan desain produk yang
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian, sedangkan merek,
label dan kemasan produk
tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel atribut produk
Low Cost Green Car (LCGC)
Astra Daihatsu Ayla yang
terdiri dari harga, fitur, desain,
kualitas, dan gaya secara
bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian. Hasil uji t
menunjukkan bahwa masingmasing variabel atribut produk
Low Cost Green Car (LCGC)
Astra Daihatsu Ayla memiliki
pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen.
29
2.7 Kerangka Pemikiran
Pemasaran adalah bagian penting dalam suatu perusahaan. Menurut Kotler dan
Amstrong (2008:7), pemasaran adalah sebuah proses dimana perusahaan
menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan
konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan dari konsumen.
Semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis membuat perusahaan harus
memperhatikan perkembangan untuk dapat menciptakan produk yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan. Produk yang dipasarkan dapat berupa sesuatu
yang berwujud ataupun yang tidak berwujud. Produk yang berwujud disebut
barang sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Setiap produk yang
berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible) memiliki sifat-sifat
atau ciri-ciri khas sendiri-sendiri yang kompleks baik ciri-ciri yang dapat diraba
atau kasat mata maupun yang tidak dapat diraba. Sifat-sifat alamiah inilah yang
disebut atribut produk. Atribut ini lah yang membedakan antara produk yang
dipasarkan oleh perusahaan yang satu dengan produk yang sama yang ditawarkan
perusahaan lain (Kotler dan Amstrong, 2008:204).
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:209), atribut produk merupakan karakteristik
dari produk atau jasa yang menghasilkan kemampuan untuk memuaskan yang
dinyatakan atau tersirat pada kebutuhan konsumen.
30
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) komponen atribut produk terdiri dari:
a. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsifungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang
dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang
berharga pada produk secara keseluruhan. Perusahaan yang memiliki kualitas
produk yang baik yang akan memenangkan persaingan.
b. Fitur Produk
Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan
dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah
beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk
perusahaan dari produk pesaing.
c. Desain Produk
Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui desain atau
rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Desain merupakan rancangan
bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa bentuk
ditentukan oleh fungsi dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat
dan sekaligus menjadi daya tarik produk karena selalu mempertimbangkan
faktor-faktor estetika, ergonomis, bahan dan lain-lain. Desain atau rancangan
yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi
biaya produk dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.
Atribut produk menjadi pertimbangan kosumen untuk melakukan pembelian atas
produk dan mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal itu
31
menuntut perusahaan untuk menjadikan atribut produk sebagai faktor penting dan
merupakan daya tarik bagi konsumen.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konseptual yang dibahas dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Atribut Produk
(X)
Kualitas Produk
(X1)
Fitur Produk
Keputusan Pembelian
(Y)
(X2)
Desain Produk
(X3)
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan
Pembelian Krim Perawatan Wajah Merek Mulei pada Klinik
Kecantikan Puspita Bandar Lampung
2.8 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
“Terdapat pengaruh yang signifikan antara atribut produk berupa kualitas
produk, fitur produk dan desain produk terhadap keputusan pembelian krim
perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar
Lampung”.
32
III. METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap
keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan
Puspita Bandar Lampung. Sesuai dengan tujuan tersebut, penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif verifikatif, yaitu penelitian yang dilakukan karena peneliti
ingin mengetahui pengaruh antar variabel yang terkait dalam subyek atau obyek
yang ingin diteliti atau jika peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh suatu
variabel terhadap variabel terkait (Sukardi, 2007).
3.2 Obyek Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:38) obyek penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Obyek dalam
penelitian ini ada dua variabel diantaranya variabel X (variabel independen), yaitu
kualitas produk, fitur produk dan desain produk, serta variabel Y (variabel
dependen) yaitu keputusan pembelian. Penelitian ini dilakukan di Klinik
Kecantikan Puspita Bandar Lampung. Subyek yang dijadikan responden pada
penelitian ini adalah masyarakat Bandar Lampung yang pernah membeli produk
33
krim perawatan wajah merek Mulei di Klinik Kecantikan Puspita. Penelitian ini
mencoba menganalisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian
krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar
Lampung.
3.3 Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Data Primer
Menurut Uma Sekaran (2011:242) data primer adalah data yang diperoleh dari
tangan pertama untuk analisis berikutnya untuk menemukan solusi atau
masalah yang diteliti. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner
kepada konsumen produk di Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung.
Kuisioner tersebut berisi sejumlah pernyataan dan pertanyaan yang terkait
dengan penelitian yang sedang dilakukan mengenai pengaruh dimensi atribut
produk terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei
pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti, data
yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, serta informasi yang
tersedia dari sumber publikasi atau nonpublikasi entah di dalam atau luar
organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti (Sekaran, 2011:243). Data
sekunder diperoleh dari berbagai sumber tertulis seperti literatur, artikel,
tulisan ilmiah, maupun keterangan yang diperoleh dari buku, majalah, maupun
internet.
34
3.4 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:80) populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen
yang pernah membeli produk krim perawatan wajah merek Mulei di Klinik
Kecantikan Puspita Bandar Lampung minimal satu kali.
3.5 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili
populasi dalam penelitian. Menurut Sanusi (2014:87) sampel merupakan elemen
dari populasi yang terpilih, cara untuk memilih atau menyeleksi disebut sampling.
Terdapat
beberapa
keuntungan
dalam
melakukan
pengamatan
dengan
menggunakan sampel, antara lain mutu studi lebih baik karena dapat melakukan
investigasi yang lebih cermat terhadap informasi dan pemrosesan lebih akurat,
serta memberikan hasil penelitian yang lebih cepat sehingga memperkecil waktu
antara munculnya keinginan akan informasi dengan ketersediaan informasi
tersebut.
Pengambilan sampel pada penelitian ini memilih teknik pengambilan Non
Probability Sampling dikarenakan jumlah konsumen Klinik Kecantikan Puspita
tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan bukan hanya masyarakat untuk
wilayah Bandar Lampung saja. Non Probability Sampling merupakan teknik
pengambilan sampel dengan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
35
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dan dengan metode
Purposive Sampling dimana metode ini merupakan pengambilan sampel yang
dipilih secara cermat dengan mengambil obyek penelitian yang selektif dan
mempunyai ciri-ciri yang spesifik Uma Sekaran (20011:136). Penentuan sampel
atau responden yang akan diambil adalah konsumen wanita di kota Bandar
Lampung yang pernah membeli produk krim perawatan wajah merek Mulei di
Klinik Kecantikan Puspita.
Hair (2006:112) menyarankan bahwa jumlah sampel yang tidak diketahui jumlah
populasi pastinya, minimal berjumlah lima kali variabel yang dianalisa atau
indikator. Indikator dari penelitian ini berjumlah 15 pertanyaan, sehingga
diperoleh hasil perhitungan sampel sebagai berikut:
Jumlah sampel = 5x15 = 75 sampel
Unit sampel dibulatkan menjadi 100 responden agar hasil penelitian dapat
dipercaya. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
sampel penelitian yang
diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang merupakan
konsumen wanita di kota Bandar Lampung yang pernah membeli produk krim
perawatan wajah merek Mulei di Klinik Kecantikan Puspita.
36
3.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan, ditempuh prosedur sebagai
berikut:
1. Angket
Teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang
berhubungan dengan penelitian yang kemudian diajukan dengan responden.
Angket ini oleh penulis akan diberikan secara langsung kepada konsumen
Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data atau informasi terdiri dari data-data yang diperoleh dari
Klinik Kecantikan Puspita melalui tulisan berupa arsip, buku-buku serta
dokumen resmi.
3.7 Deskripsi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sanusi, 2014:49). Variabel ditempatkan sebagai
konsep mengenai sifat yang terdapat pada subyek penelitian dan merupakan fokus
dari kegiatan penelitian.
37
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent
dengan simbol X) dan variabel terikat (dependent dengan simbol Y).
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas
merupakan variabel yang tidak terikat dan sifatnya
mempengaruhi variabel yang lain. Variabel yang digunakan meliputi faktor
internal yang mempengaruhi atribut produk (X) ; kualitas produk (X1), fitur
produk (X2), dan desain produk (X3).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel
terikat merupakan variabel yang tidak bebas yang bersifat
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel
Dimensi
Atribut
Produk
Kualitas
Produk
(X)
(X1)
Definisi
Operasional
Tingkat mutu
produk yang
ditentukan oleh
kemampuannya
dalam memenuhi
kebutuhan utama
pembeli atau
manfaat inti.
Indikator
a. Terbuat dari bahan
yang berkualitas
b. Mudah digunakan
c. Dapat memenuhi
kebutuhan
konsumen
d. Tidak
menimbulkan efek
negatif
Skala
pengukuran
Skala Interval
38
Fitur Produk
(X2)
Desain
Produk
(X3)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Keputusan
Pembelian
Sarana kompetitif
untuk membedakan
produk suatu
perusahaan dengan
perusahaan lainnya
atau pesaing
a.
Kelengkapan
variasi produk
b.
Kekhasan warna
c.
Kekhasan aroma
d.
Kekhasan tekstur
Desain merupakan
rancangan bentuk
dari suatu produk
yang dilakukan atas
dasar pandangan
bahwa bentuk
ditentukan oleh
fungsi dimana
desain mempunyai
kontribusi terhadap
manfaat dan
sekaligus menjadi
daya tarik produk.
a.
Daya tarik
kemasan produk
b.
Kemasan dapat
melindungi
produk
c.
Produk mudah
disimpan
d.
Produk mudah
dibawa
Kecenderungan
konsumen untuk
membeli atau
mengambil
tindakan yang
berhubungan
dengan pembelian
a. Membeli karena
kualitas produk
Skala Interval
Skala Interval
Skala Interval
b. Membeli karena
fitur produk
c. Membeli karena
desain produk
3.8 Skala Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2013:92) skala pengukuran variabel merupakan kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut apabila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk
angka sehingga akan lebih akurat, efisien, dan komunikatif.
39
Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan menggunakan skala interval. Skala
interval merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak
tertentu dengan jarak antar kategorinya. Skala interval menentukan perbedaan,
urutan dan kesamaan besaran perbedaan dalam variabel (Indriantoro, 2002:99).
3.9 Teknik Pengujian Instrumen
3.9.1 Pengujian Validitas Instrumen
Sugiyono (2013:121) mendefinisikan validitas sebagai suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keabsahan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas
menunjukkan sejauh mana alat ukur itu dapat mengukur apa yang diukur. Valid
tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur tersebut
mencapai yang dikehendakinya dengan tepat, karena alat ukur yang kurang valid
menunjukkan bahwa tingkat validitasnya rendah.
Validitas internal harus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi. Instrumen
non tes atau pengukuran sikap maka harus memenuhi validitas konstruk jika
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang
didefinisikan.Validitas konstruksi merupakan kerangka konsep yang bertujuan
untuk megetahui faktor apa saja yang mempengaruhi suatu kegiatan, sehingga
diharapkan dapat diketahui tingkat kinerja suatu kegiatan. Uji validitas konstruk
dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan
antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkolerasikan skor faktor
dengan skor total.
Uji Validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16. Menurut
Sekaran (2011:311), apabila hasil model analisis faktor menunjukkan bahwa
40
dengan signifikansi di bawah 0.05 dan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), anti image,
dan factor loading ≥ 0.5 maka dinyatakan valid dan sampel bisa diteliti lebih
lanjut.
3.9.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
Pandangan positifistik kuantitatif menunjukkan bahwa suatu data dikatakan
reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data
yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang
sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang
tidak berbeda.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien Croanbach’s Alpa
dengan bantuan SPSS. Menurut Sugiyono (2013:132) pengujian reliabilitas
ditunjukkan oleh koefisien Alpha Croanbach dan dapat diolah dengan bantuan
SPSS 16. Apabila ada pernyataan yang memiliki nilai Croanbach’s Alpa if item
deleted lebih besar dari pada Croanbach’s Alpa maka pernyataan tersebut tidak
reliabel dan harus dilakukan pengujian selanjutnya. Hasil pengujian dikatakan
reliabel jika nilai Alpa Croanbach> 0.6 dan nilai Alpa Croanbach hitung lebih
besar dari pada Croanbach’s Alpa if item deleted (Sekaran, 2006:182).
3.10 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah mendeskripsikan teknik analisis apa yang digunakan
oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, termasuk
pengujiannya (Sanusi, 2014:115). Analisis data yang digunakan yaitu analisis
41
regresi linear berganda. Analisis linear berganda pada dasarnya merupakan
perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas
yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas.
Untuk mengetahui pengaruh antara atribut produk terhadap keputusan pembelian,
maka dilakukan pengujian melalui Regresi Linear Berganda dengan
model
matematis, sebagai berikut.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + et
Keterangan :
Y
= Keputusan Pembelian
a
= Konstanta
X1
= Kualitas Produk
X2
= Fitur Produk
X3
= Desain Produk
et
= Error term
b1, b2, b3
= Koefesien Regresi
Pengujian penentuan variabel bebas dan terikat dilakukan dengan cara berikut :
Variabel keputusan pembelian ditentukan sebagai variabel terikat, sedangkan
variabel kualitas produk, fitur produk, dan desain produk merupakan variabel
bebas karena keputusan pembelian merupakan output dari ketiga faktor tersebut.
Dengan pengukuran skala interval dan pilihan-pilihan jawaban diberi nilai mulai
dari 1 sampai dengan 100.
42
Sangat Setuju (SS)
: Skala interval 81 – 100.
Setuju (S)
: Skala interval 61 - 79
Netral (N)
: Skala interval 41 - 59
Tidak Setuju (TS)
: Skala interval 21 – 39
Sangat Tidak Setuju (STS)
: Skala interval 1 – 20
3.11 Uji Hipotesis
Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikan koefisien regresi linear
berganda secara parsial yang terkait dengan pernyataan hipotesis penelitian
(Sanusi, 2014:144).
3.11.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Menurut Sanusi (2014:137) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independent (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 5% . Kriteria
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut.
H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5%
H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel pada α = 5%
3.11.2 Uji Koefisien Determinasi disesuaikan (Adjusted R2)
Fungsi dari koefisien determinasi (R2)adalah untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil menunjukkan
kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent
43
yang sangat terbatas (Sanusi, 2014:136). Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan.
3.11.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Menurut Sanusi (2014:138) uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independent (X) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. Kreteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut.
H0 diterima dan Ha ditolak jika sig. thitung ≤ sig. ttabel = 5%
H0 ditolak dan Ha diterima jika sig. thitung ≥ sig. ttabel = 5%
67
V.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analsis data dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa hanya kualitas produk (X1) yang memiliki pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei,
sedangkan fitur produk (X2) dan desain produk (X3) tidak memiliki pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei.
Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian sebagai berikut.
1. Secara simultan, variabel kualitas produk (X1), fitur produk (X2), dan
desain produk (X3) secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek
Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung yang dibuktikan
dengan uji F dimana F hitung > F tabel ( 30,403 > 2,700 ). Ditunjukan
pula dengan sig. F hitung < F tabel ( 0,00 < 0,05 ). Berarti menolak Ho dan
menerima Ha, yang menunjukan terdapat hubungan antara kualitas
produk, fitur produk, dan desain produk terhadap keputusan pembelian.
2. Secara parsial, variabel kualiats produk (X1) berpengaruh positif terhadap
niat beli pada krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan
68
Puspita Bandar Lampung dengan nilai sig. hitung sebesar 0,004 lebih kecil
dari nilai sig. t tabel atau α penelitian yaitu 0,005. Variabel fitur produk
(X2) memiliki nilai sig. hitung sebesar 0,068 lebih besar dari nilai sig. t
tabel atau α penelitian yaitu 0,005. Artinya, variabel fitur produk tidak
memiliki pengaruh yang terhadap keputusan pembelian krim perawatan
wajah merek Mulei. Variabel desain produk (X3) memiliki nilai sig.
hitung sebesar 0,156 lebih besar dari nilai sig. t tabel atau α penelitian
yaitu 0,005. Artinya, desain produk tidak memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian.
3. Keputusan pembelian pada produk krim perawatan wajah merek Mulei
dipengaruhi oleh atribut prduk, hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar (0,487) atau 48,7% sedangkan sisanya 51,3%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa secara
simultan atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen,
namun jika seluruh variabel diuji secara parsial hanya variabel kualitas produk
(X1) yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, sedangkan variabel
fitur produk (X2) dan desain produk (X3) tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen.
69
5.2 Saran
1. Klinik Kecantikan Puspita sebaiknya mulai melakukan inovasi baik dari segi
fitur produk seperti variasi produk serta ciri khas yang dapat membedakan
produk dengan pesaing. Klinik kecantikan Puspita dapat menciptakan produk
Mulei dengan variasi produk yang lebih lengkap, tidak hanya untuk perawatan
wajah tetapi untuk perawatan tubuh juga. Segi desain produk, mengingat
bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa desain produk tidak memengaruhi
keputusan pembelian maka Klinik Kecantikan Puspita dapat membuat desain
baru untuk kemasan produk Mulei seperti bentuk kemasan yang unik, warna
kemasan yang cerah, keterangan tentang produk yang lebih jelas sehingga
dapat lebih menarik konsumen.
2. Memperhatikan hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,487 atau 48,7%,
yang artinya variabel atribut produk yang termasuk kualitas produk, fitur
produk, dan desain produk hanya mempengaruhi sebesar 48,7% saja, masih
ada 51,3% faktor lain yang belum diteliti. Hasil tersebut harus menjadi koreksi
bagi Klinik Kecantikan Puspita untuk melihat faktor lain, selain atribut produk
(kualitas produk, fitur produk, dan desain produk), misalnya variabel harga,
promosi, distribusi, kualitas pelayanan, dan perilaku konsumen.
3. Klinik Kecantikan Puspita dapat melakukan promosi produk Mulei agar dapat
dikenal masyarakat secara luas untuk menambah pangsa pasar seperti melalui
pemasangan iklan di media elektronik (radio, maupun televisi lokal), atau
media cetak (brosur, banner, majalah, koran). Peningkatan kualitas pelayanan
70
seperti keramahan terhadap konsumen, pelayanan yang cepat, maupun desain
ruangan yang indah untuk membuat konsumen lebih nyaman.
4. Mengingat masih banyak variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel
terikat, diharapkan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan judul skripsi
ini dengan menambah variabel lain yang diperkirakan dapat memberikan
kontribusi pengaruh secara signifikan, sehingga memberikan masukan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dan terutama kepada Klinik Kecantikan
Puspita Bandar Lampung.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
CV.Alfabeta
Akpoyomare, Oghojafor Ben, Ladipo Patrick Kunle Adeosun dan Rahim Ajao
Ganiyu. 2012. The Influence of Product Attributes on Consumer Purchase
Decision in The Nigerian Food Beverage Industry: A study of Lagos
Metropolis. World Scolars. Vol. 1, No. 4.
Angel. 1994. Perilaku Konsumen, Jil. 1, Jakarta: Binarupa Aksara.
Angipora, Marius. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan
Pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Arifiana, Windya Eka, Srikandi Kumadji dan Dahlan Fanani. 2013. Pengaruh
Atribut Produk Terhadap Keputuan Pembelian. Student Journal.
(http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id, diakses pada 29 April
2016).
Amstrong, Gery dan Philip Kotler. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1.
Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
BPOM. 2003. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor No. HK00.05.4.1745 tentang kosmetik.
Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen (New Era Management),
Edisi 9, Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Dewi, Ni Luh Gede Diah Nirmala dan Made Jatra. 2013. Pengaruh Atribut
Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone di Kota Denpasar.
E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Vol.2, No.2.
Dunia Industri. 2015. Total Nilai Penjualan Industri Kosmetik di Indonesia.
(http://duniaindustri.com, diakses pada 28 April 2016).
Hair. 2006. Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. New Jersey : Pearson
Education
Hasan, Ali.2008. Marketing. Yogyakarta: Media Utama.
Hasibuan, Malayu S.P. 1987. Manajemen dasar, Pengertian, dan Masalah,
Cetakan ketiga. Jakarta: Haji Masagung.
Henry, Simamora. Manajemen Pemasaran International, jil. 1. Jakarta: Salemba
Empat.
Ikhwanuddin, Mochammad, Gatot Isnaini dan Djoko Dwi Kusumajanto. 2012.
Pengaruh Persepsi Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Rokok
Merek Gudang Garam Surya Professional Mild.
(https://www.scribd.com/jurnal-Atribut-Produk, dikases pada 29 April
2016).
Indrianto, Nur. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Cetakan kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
John c. Mowen, 2001. Perilaku konsumen. Jilid ke dua. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2006. Principles of Marketing. 11th Edition.
New Jersey. Perntice Hall, Pearson Education, Inc,. Upper Saddle River,
New Jersey.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. (Alih
bahasa Bob Sabran). Jilid 1. Edisi keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2009. Principles of Marketing. 12th Edition.
New Jersey. Perntice Hall, Pearson Education, Inc,.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management Twelfth
Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid
kesatu. Edisi ketiga belas. Alih Bahasa: Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2007. Manajemen Pemasaran, Ed.12. Jilid
1. Jakarta: Indeks.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi
Ketiga belas. Jakarta: Indeks.
Munfarida, Alya. 2007. Genealogi Kecantikan. Ibda, Vol.5 No.2. Edisi Jul-Des
2007. Purwokerto.
Sandro, Dermawan. 2015. Pengaruh Kualitas Produk, Fitur Produk, dan Desain
Produk terhadap Keputusan Pembelian Mobil MPV Merek Toyota Innova
di Semarang. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
Sanduan, S. 2003. Perilaku Konsumen dan Perilaku Pembelian. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sanusi. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2010. Edisi 5, Research Method for Business: A
Skill Building Approach. John Wiley @Sons, New York.
Schiffman, and Kanuk. 2004. Consumen Behaviour. Prentice Hall. New Jersey.
Shofia, Ely, Achmad Fauzi dan Sunarti. 2014. Pengaruh Atribut Produk terhadap
Keputusan Pembelian. Student Journal Brawijaya University.
(https://www.studentjournal.ub.ac.id, diakses pada 29 April 2016).
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Subagio, Risad Aditiawan Subagio, Suharyono, Andriani Kusumawati. 2015.
Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada
Konsumen Produk Low Cost Green Car Astra Daihatsu Ayla di PT. Jolo
Abadi, Malang). Vol.23, No.1. Malang: Universitas Brawijaya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. CV Alfabeta. Bandung.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Sutisna, 2011, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Terry, George. 1987. Principle of Management. Richard D. Irwin Inc.,
Homewood Illionis, Seventh Edition.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset
Thammawimutti, Apiluck dan Sirion Chaipoopirutana. 2005. The Relationship
Between Brand Equity, Product Attributes and Purchase Intention: A
Study of Sony Digital Cameras in Bangkok. AU Journal of Management.
Vol. 3, No. 1.
Tranggono, Retno Iswari, Latifah, dan Fatma. 2007. Buku Pegangan Ilmu
Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedian Pustaka Utama.
Utama, Diah dan Fitri Amelia. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Teh Celup Sosro dan 2 Tang. Jurnal Pendidikan Manajemen
Bisnis. Vol.8, No.16.
Wang, Yun. 2014. Consumers’ Purchase Intentions of Shoes: Theory of Planned
Behavior and Desired Attributes. National Pingtung University. Vol.6,
No.4.
Wijayanti, Titik. 2012. Marketing Plan, Perlukah?. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
William, dan Stanton. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Yulindo, Kenshi Poneva. 2013. Pengaruh Atribut-Atribut Produk terhadap
Keputusan Pembelian Green Product Cosmetics Sariayu Martha Tilaar
di Kota Padang. Jurnal Universitas Negeri Padang. Vol 2, No.1.
Download