PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KRIM PERAWATAN WAJAH MEREK MULEI PADA KLINIK KECANTIKAN PUSPITA BANDAR LAMPUNG Skripsi Oleh YUAN NIKEN ANGGRAENI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017 ABSTRAK PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KRIM PERAWATAN WAJAH MEREK MULEI PADA KLINIK KECANTIKAN PUSPITA BANDAR LAMPUNG Oleh Yuan Niken Anggraeni Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah atribut produk (kualitas produk, fitur produk, dan desain produk) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif verifikatif dengan objek penelitian masyarakat Bandar Lampung yang pernah membeli produk Mulei di Klinik Kecantikan Puspita, dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Kontribusi variabel kualitas produk (X1), fitur produk (X2), dan desain produk (X3) berperan dalam mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 48,7% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil uji F diketahui bahwa variabel kualitas produk (X1), fitur produk (X2), dan desain produk (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y), pada hasil uji t variabel kualitas produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan variabel fitur produk (X2), dan desain produk (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Kata kunci: Atribut Produk, Kualitas Produk, Fitur Produk, Desain Produk, Keputusan Pembelian, Produk Mulei, Klinik Kecantikan Puspita. ABSTRACT THE EFFECT OF PRODUCT ATTRIBUTES ON PURCHASE DECISION FACIAL TREATMENT CREAM BRAND MULEI ON PUSPITA BEAUTY CLINIK BANDAR LAMPUNG By Yuan Niken Anggraeni The problem in this study is whether a product attributes (product quality, product feature, product design) significanly effect on purchasing decision. This study aims to determine the effect of product attributes on purchase decision facial treatment cream brand Mulei on Puspita Beauty Clinic Bandar Lampung. This research is descriptive verification with the object of the research community Bandar Lampung ever buy products Mulei in Puspita Beauty Clinic, in this study using multiple linier regression analysis. Contributions variable quality of the product (X1), the product feature (X2), and product design (X3) play a role in indfluencing the purchase decision variable (Y) amounted to 48,7% and rest influenced by other variables. The F test results found that the variable quality of the product (X1), the product feature (X2), and product design (X3) significantly influence the purchase decision variable (Y), the t-test, the variable quality of the product (X1) significantly influence purchasing decision while variable product feature (X2), and product design (X3) did not dignificantly influence the purchasing decision. Key words: Product Attributes, Product Quality, Product Feature, Product Design, Purchase Decision, Mulei, Puspita Beauty Clinic. PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KRIM PERAWATAN WAJAH MEREK MULEI PADA KLINIK KECANTIKAN PUSPITA BANDAR LAMPUNG Oleh YUAN NIKEN ANGGRAENI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Jaya pada tanggal 29 April 1995, sebagai anak tunggal dari pasangan Bapak Sriyanto dan Ibu Yenni Kristina (almh). Penulis memulai pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Seputih Agung yang diselesaikan pada tahun 2001. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD N 1 Seputih Agung (lulus tahun 2007), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Seputih Agung (lulus tahun 2010), dan Sekolah Menengah Akhir (SMA) Negeri 1 Seputih Agung (lulus tahun 2013). Saat masih SMA penulis aktif berorganisasi dan mengikuti berbagai lomba baik tingkat kabupaten maupun propinsi mewakili nama baik sekolah. Tahun 2013, penulis berhasil terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Do’a, ketekunan, semangat, dan motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berusaha akhirnya menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi banyak pihak. PERSEMBAHAN Bismillahirrahmaanirrahiim.. Syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT beserta Nabi Muhammad SAW Dengan segala nikmat cinta dan kasih sayang-Nya untuk peneliti sehingga peneliti dapat mempersembahkan karyaberupa skripsi dengan penuh cinta dan terimakasih kepada mereka kekasih hati: Orang tuaku tercinta Sriyanto, Yenni Kristina (almh), Dewi Apriyanti, Ketiga adikku Julian Nur M. Khadafi, Annisa (almh), dan Rasyid Al-Fatih, Serta seluruh keluarga besarku yang sangat kubanggakan. Terimakasih atas segala do’a, dukungan dan harapan serta cinta dan kasih sayangnya yang tulus ikhlas yang selalu mengiringi setiap langkah hidupku. Keluarga Besar Manajemen 2013 dan Almamaterku Tercinta MOTTO Hai Orang-orang Beriman, Jadikanlah Sabar dan Shalatmu Sebagai Penolongmu, Sesungguhnya Allah Berserta Orang-orang yang Sabar. (QS. Al-Baqarah:153) Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan. Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan. Maka Apabila Engkau Telah Selesai (dari suatu urusan), Tetaplah Bekerja Keras (untuk rusan yang lain). Dan Hanya Kepada Tuhanmulah Engkau Berharap. (QS. Al-Insyirah:6-8) Terus Berjuang, Berdo’a, Jangan Berputus Asa. Proses Tidak Akan Mengkhianati Hasil. Aku Yakin Bahwa Kesuksesan diraih dengan Keringat dan Kerja Keras. (Yuan Niken Angraeni) i SANWACANA Bismillahirrahmanirrahiim.. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.. Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT dan beserta Nabi Muhammad SAW dengan segala nikmat rahmat dan karunia, serta cinta dan kasih sayang-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Krim Perawatan Wajah Merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung”. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir, peneliti banyak sekali mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik itu dukungan moril ataupun materil. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan rasa hormat dan terimakasih yang tulus kepada: 1. Bapak Prof. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 2. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan Dosen Pembimbing ii Akademik atas segala bimbingan, arahan, serta motivasi kepada peneliti untuk tetap semangat dalam menuntut ilmu dan menggapai cita-cita. 4. Bapak Aripin Ahmad, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama, yang telah banyak memberikan waktu, pengetahuan, kritik, saran dan arahan, serta motivasi kepada peneliti dengan begitu sabar dan disiplin, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan sebaikbaiknya. 5. Ibu Dwi Asri Siti Ambarwati, S.E., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Pendamping, yang telah banyak memberikan waktu, pengetahuan, kritik, saran dan arahan, serta motivasi kepada peneliti dengan begitu sabar dan disiplin pada saat proses penyusunan skripsi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. 6. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji Utama pada ujian skripsi dan dosen pembahas pada seminar usul dan hasil, terimakasih atas kritikdan saran, serta pengetahuannya untuk peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini. 7. Ibu Yuniarti Fihartini, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembahas seminar usul dan hasil, terimakasih atas segala bimbingan, kritik dan saran untuk peneliti dalam proses selama perkuliahan dan penyusunan skripsi. 8. Ibu Dina Saftri, S.E., M.I.B., selaku dosen yang selalu memberikan motivasi dalam hidup peneliti layaknya seorang ibu dan sahabat yang mampu menginspirasi dan memberikan semangat untuk terus berjuang menggapai cita-cita. iii 9. Bapak Afri Aripin, S.E., M.S.M., selaku dosen yang banyak memberikan ilmu, motivasi, saran dan nasihat kepada peneliti. 10. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 11. Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung, selaku perusahaan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di perusahaannya. 12. Keluarga besarku tercinta terutama Papa, (almh) Mama dan Ibu yang senantiasa dan tak pernah lelah memberikan do’a, cinta, kasih sayang, nasihat, dan dukungan baik moril maupun materil kepada penelti hingga saat ini. Adik-adiku Dafi dan Fatih yang mampu menjadi penghibur saat jenuh dan lelah. Tak banyak kata-kata yang mampu mewakili besarnya rasa syukur dan terimakasih saya kepada keluarga besarku tercinta Papa, (almh) Mama, ibu, dan adik-adiku tersayang. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat serta kasih sayangnya dan membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada saya. 13. Sahabat-sahabatku tercinta yang sudah layaknya keluarga Shella Aprila Sari, Eka Rahmawati, Yohana Nalurita, Ariane Devita Darma, Renita Ayuni, Galih Aby Wicaksono, Gusti Tito Vali Yandra yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi, canda tawa, semangat, dan dukungan kepada peneliti dari awal perkuliahan hingga saat ini. Semoga persahabatan dan kekeluargaan kita tetap terjaga hingga akhir hayat. iv 14. Muhammad Fajriansyah selaku sahabat, kakak, dan motivator yang sudah banyak memberikan semangat, nasihat, kasih sayang, dan motivasi kepada saya. Terimakasih sudah menjadi pendengar setia. 15. Dolla Vista Siregar sahabat seperjuangan yang terus memberikan motivasi, dukungan, kritik dan saran selama penelitian ini. Semoga perjuangan kita menjadikan kita sukses serta mampu mewujudkan cita-cita kita. 16. Sahabat-sahabatku tercinta Kumala Nusa Indah, Adi Susanto, Atim Saputri, Eka Susanti, Nohan Sanega, Azis Supratman, Aprilia, Cici Meilani, Ferra Suci, Suryadi Ramadhan, Rahmat, dan Agung yang sudah menjadi sahabat dan keluarga yang memberikan semangat, motivasi, dan pengalaman hidup selama ini kepada saya. 17. Keluarga besar asrama putri Sabianova, Fieyora Purba Ranny, Muntami, Triana, Wulan Kartika, Reni Yulianti, Anisa Febriana dan lainnya yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terimakasih sudah menemani saya, membantu disaat dibutuhkan, dan mengajarkan saya banyak pelajaran hidup dari awal kuliah hingga saat ini. 18. Teman-teman seperjuangan Keluarga Besar Manajemen 2013 dan Konsentrasi Manajemen Pemasaran yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini, rasa hangatnya kekeluargaan, saling bantu, dan saling mendukung satu sama lain. Bangga bisa berada ditengah-tengah persahabatan kita tetap terjaga. kalian. Semoga kekeluargaan dan v 19. Seluruh teman, sahabat, kakak, serta keluarga yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Terimakasih banyak atas doa, kasih sayang, motivasi, semangat, dan pengalaman terbaik dalam hidup yang banyak memebrikan saya pelajaran dan tidak dapat saya lupakan selama ini. Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena peneliti hanyalah manusia biasa yang mempunyai kelemahan dan kepada Allah SWT peneliti mohon ampun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas semua kebaikan dan kasih sayang yang peneliti terima hingga saat ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan kita semua. Aamiin YaaRabbal’aalamiin… Bandar lampung, Februari 2017 Peneliti, Yuan Niken Anggraeni i DAFTAR ISI Halaman SANWACANA ....................................................................................................i DAFTAR ISI........................................................................................................v DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................ix I. PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Masalah ........................................................................1 Rumusan Masalah ..................................................................................9 Tujuan Penelitian ....................................................................................9 Manfaat Penelitian ..................................................................................10 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti Penting Manajemen Pemasaran .....................................................11 2.1.1 Pengertian Pemasaran .................................................................11 2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran .............................................15 2.2 Pengertian Atribut Produk .....................................................................16 2.2.1 Unsur-unsur Atribut Produk .......................................................17 2.2.1.1 Kualitas Produk .................................................................17 2.2.1.2 Fitur produk .......................................................................18 2.2.1.3 Desain Produk ...................................................................18 2.3 Pengertian Perilaku Konsumen .............................................................19 2.4 Pengertian Keputusan Pembelian..........................................................23 2.5 Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian .................... 26 2.6 Penelitian Terdahulu .............................................................................27 2.7 Kerangka Pemikiran ..............................................................................29 2.8 Hipotesis................................................................................................31 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 Desain Penelitian ...................................................................................32 Objek Penelitian ....................................................................................32 Sumber Data ..........................................................................................33 Populasi .................................................................................................34 Sampel ...................................................................................................34 Metode Pengumpulan Data ...................................................................36 ii 3.7 Deskripsi Operasional Variabel.............................................................36 3.8 Skala Pengukuran Variabel ...................................................................38 3.9 Teknik Pengujian Instrumen..................................................................39 3.9.1 Pengujian Validitas Instrumen ......................................................39 3.9.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ..................................................40 3.10 Teknik Analisis Data .............................................................................40 3.11 Uji Hipotesis ..........................................................................................42 3.11.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ..................................................42 3.11.2 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)...............................................42 3.11.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ......................................................43 IV. Hasil dan Pembahasan 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................................44 4.1.1 Uji Validitas ..................................................................................44 4.1.2 Uji Reliabilitas ..............................................................................45 4.2 Analisis Tabulasi.......................................................................................47 4.2.1 Hasil Analisis Variabel Demografi ...............................................47 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden.................................................51 4.3.1 Tanggapan Tentang Kualitas Produk ............................................51 4.3.2 Tanggapan Tentang Fitur Produk..................................................53 4.3.3 Tanggapan Tentang Desain Produk ..............................................55 4.3.4 Tanggapan Tentang Keputusan Pembelian...................................56 4.4 Analisis Regresi Berganda ........................................................................58 4.4.1 Uji Regresi Linier Berganda .........................................................58 4.4.2 Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama)....................59 4.4.3 Uji Nilai Determinasi (Uji R2) ......................................................61 4.4.4 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) .................................62 4.5 Pembahasan...............................................................................................64 V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Simpulan....................................................................................................67 5.2 Saran..........................................................................................................69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Nilai Penjualan Kosmetik di Indonesia...........................................................2 1.2 Produk dan Jasa di Klinik Kecantikan Puspita ...............................................7 1.3 Data Persaingan Klinik Kecantikan di Kota Bandar Lampung ......................8 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 27 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasioanl .................................................37 4.1 Hasil Uji Validitas...........................................................................................45 4.2 Uji Reliabilitas ...............................................................................................46 4.3 Persentase Pernah Datangan Responden ke Klinik Kecantikan Puspita.........48 4.4 Persentase Pernah Membeli Krim Perawatan Wajah Merek Mulei................48 4.5 Persentase Berdasarkan Usia Responden........................................................49 4.6 Persentase Berdasarkan Pekerjaan Respoden .................................................50 4.7 Persentase Berdasarkan Pendapatan Responden.............................................50 4.8 Hasil Jawaban Respoden Tentang Kualitas Produk........................................51 4.9 Hasil Jawaban Respoden Tentang Fitur Produk .............................................53 4.10 Hasil Jawaban Respoden Tentang Desain Produk ........................................55 4.11 Hasil Jawaban Respoden Tentang Keputusan Pembelian.............................56 4.12 Uji Regresi ...................................................................................................58 4.13 Hasil Uji F .....................................................................................................60 4.14 Determinasi (R2 )...........................................................................................61 4.15 Uji t Variabel X1, X2, dan X3 ......................................................................62 4.16 Uji Hipotesis Pengaruh Variabel X terhadap Y ............................................63 vii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Proses Pengambilan Keputusan ......................................................................24 2.2 Kerangka Pikir ................................................................................................31 viii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Kuesioner : Hasil Jawaban 30 Responden : Karakteristik Demografi Responden : Uji Validitas : Uji Reliabilitas : Distribusi Jawaban 100 Responden : Frekuensi Jawaban Responden : Hasil Uji Regresi : Tabel Distribusi F pada α= 5% ix I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Wanita adalah makhluk yang identik dengan keindahan dan kecantikkan. Wanita selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya, inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang mempercantik diri dengan menggunakan berbagai macam kosmetik yang digunakan (Munfarida, 2007:2). Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No. HK00.05.4.1745 kosmetik didefinisikan sebagai bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mengubah penampilan, mengurangi bau badan, melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Kosmetik digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan kegunaanya, yakni kosmetik rias dengan kosmetik perawatan. Kosmetik rias umumnya digunakan sebagai riasan untuk area muka atau wajah, misalnya bedak, lipstik, pensil alis, perona pipi, perona mata, celak, dan maskara. Lebih luasnya, kosmetik rias juga termasuk produk untuk merias kuku dan rambut seperti kutek dan cat rambut. 2 Sedangkan kosmetik perawatan meliputi produk yang digunakan untuk merawat tubuh, termasuk krim kulit, losion tangan dan tubuh (hand lotion), deodoran, parfum, sabun, masker muka, dan sebagainya (Tranggono, 2007:8). Pertumbuhan penjualan kosmetik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, dapat terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Nilai Penjualan Industri Kosmetik di Indonesia, Tahun 2009-2015 Keterangan Nilai Penjualan (dalam triliun rupian) Pertumbuhan (%) 2009 28,76 - 2010 31,56 9,74 2011 37,38 18,44 2012 42,61 14,00 2013 49,61 16,42 2014 59,03 19,00 2015 64,34 9,00 Sumber: duniaindustri.com, 2016 Nilai penjualan industri kosmetik pada tabel tersebut mencakup nilai penjualan kosmetik produksi lokal, dan produk impor, dengan sebaran produk meliputi bedak, lipstik, minyak wangi, produk kecantikan kulit, produk pelembab kulit, sabun perawatan muka, shampoo, produk perawatan tubuh, produk diet, dan lain lain. Besarnya kebutuhan konsumen untuk terus menjaga penampilan lahiriahnya agar terlihat cantik, pada akhirnya memberikan peluang untuk tumbuh dan berkembangnya pasar dalam industri kecantikan, terutama adalah klinik 3 kecantikan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 028 Tahun 2011 Pasal 1 Tentang Klinik, disebutkan definisi dari klinik yaitu fasilitas pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis yakni dokter umum, spesialis, ataupun dokter gigi umum atau dokter gigi spesial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cantik adalah elok, molek, dan indah (tentang wajah, muka perempuan). Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka yang dimaksud klinik kecantikkan adalah suatu tempat untuk melakukan pembelian produk dan atau perawatan terhadap wajah yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh keindahan rupa yang dipimpin oleh ahli kecantikkan atau dokter spesialis. Perkembangan klinik kecantikan didorong oleh keinginan konsumen untuk tampil cantik dengan menggunakan produk-produk yang sudah terjamin kualitas dan keamanannya. Seiring dengan peningkatan jumlah klinik kecantikan yang ada di Indonesia membuat perusahaan-perusahaan kecantikan semakin gencar berinovasi menciptakan produk yang berkualitas untuk para konsumennya, sekaligus untuk memenangkan persaingan bisnis. Semakin banyaknya klinik-klinik kecantikan menyebabkan semakin banyak pula pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen, hal ini akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk dapat memilih dan membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, maka perusahaan harus memperhatikan perkembangan agar dapat menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Pengertian produk menurut Kotler dan 4 Amstrong (2008:204) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menciptakan suatu produk yang memiliki sifat-sifat atau atribut produk yang sesuai dengan selera konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan pemasaran dari suatu produk. Menurut Tjiptono (2008:103) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:209) atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang akan dkitawarkan produk atau jasa tersebut. Unsur atribut produk terdiri dari kualitas produk, fitur produk, dan desain produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) menyebutkan bahwa kualitas merupakan kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Selain kualitas produk terdapat pula unsur fitur produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 210) fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya atau pesaing. Fitur produk identik dengan sifat dan karakter, khas, dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Fitur produk dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen. Unsur terakhir dalam atribut produk adalah desain produk. Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 210) desain atau rancangan merupakan totalitas keistimewaan 5 yang mempengaruhi penampialan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan. Produk dengan desain yang canggih dapat menarik pembelian. Desain produk yang menarik pandangan (eye catching) konsumen dapat berfungsi sebagai salah satu sarana untuk menunjang kemampuan bersaing. Selain menarik pandangan, desain produk harus dapat membantu meningkatkan nilai penggunaan produk, misalnya kemudahan, ketangguhan, dan keamanan penggunanya serta kemudahan pengepakan dan pengiriman barang. Desain yang baik dapat menarik perhatian, dan memberikan keunggulan bersaing di pasar sasaran. Analisis atribut produk pada perilaku konsumen menyatakan bahwa kepuasan seseorang terhadap barang atau jasa yang dibeli sebenarnya bukan terletak pada barang atau jasa itu sendiri, tetapi dari karakteristik atau atribut yang melekat pada produk yang bersangkutan. Pada tahan evaluasi, konsumen membuat peringkat atas atribut yang dimiliki oleh sebuah produk dan membentuk nilai untuk membeli, biasanya keputusan pembelian konsumen adalah membeli produk dengan atribut yang paling disukai (Simamora, 2004:16). Menurut Kotler dan Amstrong (2012:134) keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan produk yang ditawarkan. Ketika konsumen ingin membeli barang atau jasa yang akan dikonsumsi, pertimbangan pertama yang dilakukan adalah membandingkan nilainilai atribut pada masing-masing barang atau jasa tersebut (Kotler dan Amstrong, 2008: 211). 6 Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus memandang atribut-atribut produk sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, yang mana semakin lengkap dan komplit atribut suatu produk, semakin besar peluang produk tersebut untuk diminati oleh konsumen. Begitu pula yang dialami bisnis kecantikan, terutama yang berada di kota Bandar Lampung. Pesatnya pertumbuhan klinik kecantikan juga memiliki beberapa sisi negatif, diantaranya banyak konsumen yang ternyata tidak cocok dengan beberapa produk kecantikan yang dikeluarkan oleh klinik kecantikan tersebut. Konsumen dalam hal ini tentu saja yang mengalami dampak buruk karena hal tersebut. Kasus seperti ini membuat para pelaku bisnis klinik kecantikan harus menjadikan kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai acuan dalam menentukan produk yang akan dipasarkan, ketika kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi oleh produk yang ditawarkan maka akan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan. Salah satu klinik kecantikan yang ada di kota Bandar Lampung adalah Klinik Kecantikan Puspita. Klinik Kecantikan Puspita adalah salah satu klinik kecantikan yang berada di kota Bandar Lampung yang berlokasi di Jl. MH. Thamrin No.35 Gotong Royong, Bandar Lampung. Klinik Kecantikan Puspita menyediakan produk dan jasa perawatan kecantikan kulit, dapat dilihat pada tabel berikut: 7 Tabel 1.2 Produk dan Jasa yang di Tawarkan di Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung, Tahun 2016 No. Produk dan Jasa yang di Tawarkan Harga 1. Krim Perawatan Wajah Rp 180.000 2. Facial Treatment Rp 100.000 3. Electrocauter Rp 35.000 4. Photo Dynamic Therapy (PDT) Rp 50.000 5. Radio Frequency Rp 100.000 6. Chemical Peeling Rp 150.000 7. Oxygen Jet Peel Rp 150.000 8. Cavitation Rp 200.000 9. Laser Nd-Yag Rp 300.000 10. Derma Roller Rp 350.000 11. Thread Lift Rp 1.500.000 12. Botox Rp 2.000.000 13. Filler Rp 2.000.000 14. Dan lain-lain Sumber: Klinik Kecantikan Puspita, 2016 Berdasarkan tabel tersebut Klinik Kecantikan Puspita menawarkan berbagai produk dan jasa layanan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan perawatan kulit. Klinik Kecantikan Puspita memiliki produk krim perawatan wajah dengan merek Mulei. Mulei merupakan privat label yang hanya dimiliki oleh Klinik Kecantikan Puspita dan merek Mulei sudah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) sehingga dapat dikatakan bahwa produk Mulei sudah legal dan dijamin keamanannya oleh pemerintah. Krim perawatan wajah merek Mulei memiliki beberapa variasi produk seperti krim pagi dan siang, krim anti acne, facial wash, toner, serum wajah, dan lain-lain. 8 Semakin ketatnya persaingan antar klinik kecantikan di kota Bandar Lampung, membuat para pengusaha berlomba-lomba untuk selalu menawarkan produk yang menarik dan inovatif guna memnuhi kebutuhan dankeinginan konsumen serta memenangkan persaingan. Tabel di bawah menjelaskan tentang data persaingan klinik kecantikkan di kota Bandar Lampung. Tabel 1.3 Data Persaingan Klinik Kecantikan di Kota Bandar Lampung, Tahun 2015 No Nama Perusahaan Pangsan Pasar (%) 22 1 Natasha Skin Care 2 London Beauty Center 21 3 Kusuma 19 4 Erha Skin Care 17 5 Rachel Skin Care 11 6 7 Klinik Kecantikan Puspita 2 Dan lain-lain 8 Total 100 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2016 Berdasarkan tabel 1.3 dapat diamati bahwa Natasha merupakan pemimpin pangsa pasar untuk jenis usaha ini dengan pangsa pasar 22% dan di posisi berikutnya adalah London Beauty Centre dengan pangsa pasar 21%. Bila diamati lebih dalam lagi, Klinik Kecantikan Puspita hanya menguasi 2% dari total pangsa pasar klinik kecantikan di kota Bandar Lampung dan dinilai belum cukup menguasai persaingan. Ketatnya persaingan di antara klinik-klinik kecantikan yang ada di kota Bandar Lampung membuat Klinik Kecantikan Puspita harus bersaing untuk menawarkan konsep yang semakin modern dan produk yang lebih bervariasi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Perusahaan harus mampu untuk berinovasi dalam pengembangan produk. 9 Bentuknya bisa berupa produk yang berkualitas, ragam jenis produk yang mampu memenuhi kebutuhan pasar, kemasan serta informasi produk yang mampu menarik pelanggan. Unsur-unsur tersebut termasuk dalam atribut produk. Atribut produk inilah yang membedakan antara satu produk yang dipasarkan oleh perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lain. Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, peneliti ingin menganalisis dan mengambil judul “Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Krim Perawatan Wajah Merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dan didukung data pada tabel 3 yang menempatkan Klinik Kecantikan Puspita pada posisi terakhir dalam persaingan klinik kecantikan di Bandar Lampung, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung”. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung”. 10 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat yang tentunya dapat berguna bagi semua pihak yang terkait dalam kegiatan penelitian ini baik sebagai praktisi, akademis, atau pemerhati pemasaran, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan panduan atau rekomendasi bagi praktisi manajemen yang menjalankan bisnisnya dalam merencanakan kebijakan strategi pemasaran di masa mendatang. 2. Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi pengayaan bagi pengembang ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi peneliti untuk menerapkan ilmu, wawasan, dan kemampuan yang diperoleh selama masa perkuliahan. 11 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Arti dan Penting Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham). Pemasaran jika dipandang sebagai disiplin disiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk, mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai. Pemasaran jika dipandang sebagai strategi bisnis merupakan tindakan penyesuaian suatu organisasi yang berorientasi pasar baik dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang terus berubah. Secara garis besar, pemasaran didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, menciptakan, mengkomunikasikan nilai, dan memelihara hubungan yang bertujuan untuk memuaskan pelanggan demi memaksimalkan keuntungan perusahaan (Hasan, 2013:1). 12 Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7), pemasaran merupakan sebuah proses dimana perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan dari konsumen. Ametican Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya (Kotler dan Keller, 2009:5). Kotler dan Keller (2009:6) menyebutkan bahwa orang-orang pemasaran memasarkan 10 tipe entitas, yaitu: 1. Barang Barang-barang fisik merupakan bagian terbesar dari usaha produksi dan pemasaran kebanyakan negara. Setiap tahun, perusahaan-perusahaan Amerika Serikat memasarkan miliaran produk makanan segar, kalengan, kemasan, dan beku. Selain itu juga jutaan mobil, kulkas, dan pilar ekonomi modern lainnya. 2. Jasa Jasa merupakan produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis. Jasa mencakup pekerjaan maskapai udara, hotel, perusahaan penyewaan mobil, tukang pangkas dan salon, tenaga perbaikkan dan pemeliharaan, akuntan, bankir, pengacara, insinyur, dokter, dan konsultan manajemen. 13 3. Acara Pemasar mempromosikan acara berdasarkan waktu, seperti pameran dagang, pertunjukan seni, dan ulang tahun perusahaan. Acara olahraga dunia seperti Olimpiade dan Piala Dunia dipromosikan secara agresif baik kepada perusahaan maupun penggemar. 4. Pengalaman Beberapa jasa dan barang yang dipadukan oleh sebuah perusahaan dapat menciptakan, memamerkan, dan memasarkan pengalaman. Walt Disney World’s Kingdom merupakan contoh pemasaran pengalaman ini, dengan mengizinkan pelanggan mengunjungi kerajaan peri, kapal bajak laut, atau rumah hantu. 5. Orang Konsultan manajemen Tom Peters yang juga ahli dalam self-branding menganjurkan agar setiap orang menjadikan dirinya sebuah “merek” sebab pemasaran dapat memasarkan seseorang untuk menghasilkan suatu keuntungan. Contohnya adalah seperti pemasaran seleberiti yaitu artis, musisi, model dan lainnya. Bisnis ini merupakan bisnis yang besar. 6. Tempat Kota, negara bagian, kawasan, dan seluruh bangsa bersaing secara aktif untuk menarik, turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan pemukiman baru. Pemasar tempat mencakup spesialis pengembangan ekonomi, agen real estate, bank komersial, asosiasi bisnis lokal, serta agen periklanan dan hubungan masyarakat. 14 7. Properti Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang sebenarnya (real estate) atau properti finansial (saham dan obligasi). Properti ini dibeli dan dijual, dan pertukaran membutuhkan pemasaran. 8. Organisasi Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat, disukai, dan unik di benak publiknya. 9. Informasi Informasi adalah apa yang dihasilkan, dipasarkan, dan didistribusikan oleh buku, sekolah, dan produk universitas dengan harga tertentu kepada orang tua, siswa, dan komunitas. 10. Ide Setiap penawaran pasar mengandung sebuah ide atau gagasan dasar. Produk dan jasa adalah landasan untuk menghasilkan ide atau manfaat. Mengkaji beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem interaksi kegiatan-kegiatan pada perusahaan yang melaksanakan perencanaan, harga, promosi, dan sistem distribusi dari tindakan perdagangan yang berorientasi langsung kepada konsumen dan pasar, dalam hal ini produsen memproduksi barang sehingga hasil produksi dapat terserap dengan segera. 15 2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Amstrong (2009:5) mendefinisikan manajemen pemasaran merupakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan tujuan pemasaran yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi. Manajemen Pemasaran (marketing management) merupakan seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta mengembangkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul (Kotler dan Keller, 2009:5). Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran (marketing manajemen) merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yangsaling menguntungkan bagi individu dan organisasi. Mempelajari ilmu di bidang manajemen pemasaran adalah sangat penting bagi perusahaan tersebut karena hal ini menyangkut kelangsungan hidup perusahaan untuk kedepannya, oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan etos kerja yang efektif dan efisien demi terwujudnya cita-cita perusahaan. 16 2.2 Pengertian Atribut Produk Menurut Buchari Alma (2007:139) produk yang dipasarkan dapat berupa sesuatu yang berwujud ataupun yang tidak berwujud. Produk yang berwujud disebut barang sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:204) produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Setiap produk yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible) memiliki sifat-sifat atau ciriciri khas sendiri-sendiri yang kompleks baik ciri-ciri yang dapat diraba atau kasat mata maupun yang tidak dapat diraba. Sifat-sifat alamiah inilah yang disebut atribut produk. Atribut inilah yang membedakan antara produk yang dipasarkan oleh perusahaan yang satu dengan produk yang sama yang ditawarkan perusahaan lain. Tjiptono (2008:103) menyatakan atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, pemberian label, layanan pelengkap, jaminan (garansi), dan harga. Simamora (2004:147) Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual, dan lain-lain. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:209), atribut produk merupakan karakteristik dari produk atau jasa yang menghasilkan kemampuan untuk memuaskan yang 17 dinyatakan atau tersirat pada kebutuhan konsumen. Komponen atribut produk terdiri dari kualitas produk, fitur produk, dan desain produk. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut maka yang dijadikan dasar dalam penelitian ini komponen produknya disesuaikan dengan produk yang diteliti. Komponen atribut produk yang dipertimbangkan dalam penelitian ini meliputi kualitas produk, fitur produk, dan kualitas produk.. 2.2.1 Unsur Atribut Produk Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) dapat dikelompokan dalam tiga unsur penting, yaitu kualitas produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain produk (product design). 2.2.1.1 Kualitas Produk (product quality) Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) menyebutkan bahwa kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Menurut American Society for Quality Contro (Kotler dan Amstrong, 2008: 210), kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. 18 Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan tingkat mutu produk yang ditentukan oleh kemampuannya memenuhi kebutuhan utama pembeli atau manfaat inti. Mutu atau kualitas produk ditentukan oleh konsumen bukan produsen. 2.2.1.2 Pengertian Fitur Produk Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya atau pesaing. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas, dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Beberapa produsen yang inovatif selalu berusaha menciptakan fitur-fitur produk yang lebih menarik dibandingkan dengan produk pesaing mereka, dan merupakan salah satu cara yang efektif untuk memenangkan persaingan. 2.2.1.3 Pengertian Desain Produk Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya. Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa bentuk ditentukan oleh fungsi dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk karena selalu mempertimbangkan faktor-faktor estetika, ergonomis, bahan dan lain-lain. Desain atau rancangan yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar 19 sasaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan. Produk dengan desain yang canggih dapat menarik pembelian. Desain produk yang menarik pandangan (eye catching) konsumen dapat berfungsi sebagai salah satu sarana untuk menunjang kemampuan bersaing. Selain menarik pandangan, desain produk harus dapat membantu meningkatkan nilai penggunaan produk, misalnya kemudahan, ketangguhan, dan keamanan penggunanya serta kemudahan pengepakan dan pengiriman barang. Desain yang baik dapat menarik perharian, dan memberikan keunggulan bersaing di pasar sasaran. 2.3 Pengertian Perilaku Konsumen Definisikan perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2009:166) merupakan studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor (Kotler dan Amstrong, 2012: 122), yaitu: 1. Faktor Budaya Budaya adalah nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainya. Budaya, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. 20 2. Faktor Sosial a. Kelompok Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok-kelompok kecil dimana orang tersebut berada dan mempunyai pengaruh langsung yang disebut membership group. Membership group terdiri dari dua macam, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary group yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). b. Pengaruh Keluarga Keluarga memberkan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian, pengaruh suamin, istri, dan anak memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan keputusan pembelian produk dan jasa yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. c. Status dan Aturan Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Setiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yangdiberikan oleh masyarakat. 3. Faktor Personal a. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan terhadap keputusan pembelian produk, contohnya Rolex diposisikan konsumen kelas atas 21 sedangkan Timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi sesorang sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu. b. Gaya Hidup Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktifitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. c. Kepribadian dan Status Diri Kepribadian merupakan karakteristik unik dari keadaan psikologi seseorang yang mengacu kepada kestabilan dan respon terus- menerus terhadap lingkungan seseorang, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka besosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, dan agresif. d. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerjaan konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat. 22 4. Faktor Psikologis a. Motivasi Motivasi (dorongan) adalah keadaan diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. b. Persepsi Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Seseorang dapat membentuk berbagai persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama. c. Pembelajaran Pembelajaran pada suatu proses yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didaptkan dari membaca, diskusi, observasi, berfikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi yang bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama. d. Kepercayaan dan Sikap Kepercayaan adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Kepercayaan dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman, sedangkan sikap adalah evaluasi perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide. 23 2.4 Pengertian Keputusan Pembelian Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasukproses keputusan yang mendahului tindakan ini. Kotler (2009:225) mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat memiliki peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan pembelian. Berbagai peranan yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut. 1. Pengambil insiatif (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu. 2. Orang yang mempengaruhi (influencer), yaitu orang yang pandangan atau nasihatnya diperhitungkan dalam membuat keputusan akhir. 3. Pembuat keputusan (decider), yaitu orang yang memutuskan pada salah satu atau seluruh komponen atau keputusan pembelian; apakah membeliatau tidak, apa yang akan dibeli, begaimana membelinya, atau dimana membelinya. 4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang akan melakukan pembelian sesungguhnya. 5. Pemakai (user), yaitu orang yang akan mengonsumsikan atau memakaiproduk atau jasa. 24 Proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen akan melalui beberapa tahap antar lain sebagai berikut (Kotler, 2009:225). Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Masalah Keputusan Pembelian Perilaku Setelah Pembelian Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan 1. Tahap pengenalan masalah Proses pembelian diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal maupun eksternal. 2. Tahap pencarian informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Salah sau faktor kunci pertama bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan-keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi empat kelompok, yaitu: a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan. b. Sumber komersil: Iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan pameran. c. Sumber umum: media massa, organisasi konsumen. 25 d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, menggunakan produk. 3. Tahap evaluasi alternatif Tahap ini konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir. 4. Tahap keputusan membeli Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sikap orang lain dan faktor keadaan yang tidak terduga. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: (1) intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Faktor kedua adalah faktorfaktor keadaan yang tak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti, pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. 5. Tahap perilaku setelah pembelian Perilaku pasca pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidak puasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dengan tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. 26 2.5 Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Menurut Simamora (2004:16) atribut-atribut yang terdapat dalam setiap produk menjadi bagian pertimbangan konsumen dalam usahanya memenuhi kebutuhan. Ketika melakukan evaluasi atau alternatif-alternatif pemuas kebutuhan, konsumen akan memilih produk dengan atribut-atribut yang memiliki nilai yang paling tinggi. Produsen perlu untuk mengetahui produk-produk yang dapat ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginana konsumen atau tidak. Atribut produk memberikan keleluasaan bagi konsumen dalam menentukan pilihan produk yang akan dibelinya sebagai upaya memenuhi dan melengkapi kebutuhannya Konsumen melihat setiap produk sebagai kumpulan dari sifat-sifat, dan ciri-ciri tertentu yang tercermin dari atribut-atribut yang melekat pada suatu produk. Atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. Unsur atribut produk terdiri dari kualitas produk, fitur produk, dan desain produk (Kotler dan Amstrong, 2008:209). Analisis atribut produk pada perilaku konsumen menyatakan bahwa kepuasan seseorang terhadap barang atau jasa yang dibeli sebenarnya bukan terletak pada atribut yang melekat pada produk yang bersangkutan. Pada tahan evaluasi, konsumen membuat peringkat atas atribut yang dimiliki oleh sebuah produk dan membentuk nilai untuk membeli, biasanya keputusan pembelian konsumen adalah membeli produk dengan atribut yang paling disukai, sehingga ketika konsumen ingin membeli barang atau jasa yang akan dikonsumsi, pertimbangan pertama 27 yang dilakukan adalah membandingkan nilai-nilai atribut pada masing-masing barang atau jasa tersebut (Kotler dan Amstrong, 2008:211). 2.6 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai salah satu bahan acuan dan pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah keputusan pembelian yang masing-masing dipengaruhi faktor kualitas produk, fitur produk, dan desain produk serta beberapa penelitian lainnya yang masih memiliki kaitan dengan variabel dalam penelitian ini, sebagai acuannya digunakan beberapa penelitian sebelumnya. Berikut ini merupakan hasil penelitian terdahulu yang digunakan peneliti sebagai data pendukung dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul, Metode, Variabel, dan Alat analisis yang digunakan Hasil yang didapat 1 Oghojafor Ben Akpoyomare, Ladipo Patrick Kunle Adeosun and Rahim Ajao Ganiyu. “The Influence of Product Attributes on Consumer Purchase Decision in the Nigerian Food and Beverages Industry: A Study of Lagos Metropolis”. Variabel atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Vol. 1 (2012) Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dimana peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data dari responden. Variabel yang digunakan adalah Atribut Produk dan Keputusan Pembelian Konsumen. 2 Yun Wang Vol. 6 (2014) “Consumers’ Purchase Intentions of Shoes: Theory of Planned Behavior and Desired Attributes”. Variabel yang digunakan yaitu, (1) shoes attributes, (2) attitude, subjective Keseluruhan variabel berepngaruh positif terhadap keputusan pembelian, namun shoes attributes memiliki pengaruh yang terbesar 28 3 Dermawan Sandro Vol. (2015) norm, and perceived behavioral control based on Theory of Planned Behavior, (3) demographic and shopping behavior variables. terhadap keputusan pembelian. “Pengaruh Kualitas Produk, Fitur Produk, dan Desain Produk terhadap Keputusan Pembelian Mobil MPV Merek Toyota Innova di Semarang”. Variabel kualitas produk, fitur produk dan desain produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian secara simultan maupun secara parsial. Metode penelitian melalui pendekatan kuantitatif dengan penyebaran kuesioner (data primer). Variabel yang digunakan yaitu, kualitas produk, fitur produk, dan desain produk 4 Kenshi Poneva Yulindo Vol. 2 (2013) “Pengaruh Aribut-Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Green Product Cosmetics Sariayu Martha Tilaar di kota Padang”. Jenis penelitian ini adalah kausatif dimana tujuannya untuk mennetukan hubungan sebab-akibat dari suatu fenomena/permunculan. Variabel yang diteliti yaitu, atribut produk (merek, kualitas, desain, label, dan kemasan produk) dan keputusan pembelian. 5 Risad Aditiawan Subagio, Suharyono, Andriani Kusumawati “ Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Produk Low Cost Green Car Astra Daihatsu Ayla di PT. Jolo Abadi, Malang)”. Vol. 23 (2015) Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Variabel yang diteliti yaitu, atribut produk ( harga, fitur, desain, kualitas, dan gaya) dan keputusan pembelian Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dapat adalah bahwa hanya faktor kualitas dan desain produk yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan merek, label dan kemasan produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel atribut produk Low Cost Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla yang terdiri dari harga, fitur, desain, kualitas, dan gaya secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil uji t menunjukkan bahwa masingmasing variabel atribut produk Low Cost Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. 29 2.7 Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah bagian penting dalam suatu perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7), pemasaran adalah sebuah proses dimana perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan dari konsumen. Semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis membuat perusahaan harus memperhatikan perkembangan untuk dapat menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Produk yang dipasarkan dapat berupa sesuatu yang berwujud ataupun yang tidak berwujud. Produk yang berwujud disebut barang sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Setiap produk yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible) memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri khas sendiri-sendiri yang kompleks baik ciri-ciri yang dapat diraba atau kasat mata maupun yang tidak dapat diraba. Sifat-sifat alamiah inilah yang disebut atribut produk. Atribut ini lah yang membedakan antara produk yang dipasarkan oleh perusahaan yang satu dengan produk yang sama yang ditawarkan perusahaan lain (Kotler dan Amstrong, 2008:204). Menurut Kotler dan Amstrong (2008:209), atribut produk merupakan karakteristik dari produk atau jasa yang menghasilkan kemampuan untuk memuaskan yang dinyatakan atau tersirat pada kebutuhan konsumen. 30 Menurut Kotler dan Amstrong (2008:210) komponen atribut produk terdiri dari: a. Kualitas Produk Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsifungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Perusahaan yang memiliki kualitas produk yang baik yang akan memenangkan persaingan. b. Fitur Produk Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. c. Desain Produk Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa bentuk ditentukan oleh fungsi dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk karena selalu mempertimbangkan faktor-faktor estetika, ergonomis, bahan dan lain-lain. Desain atau rancangan yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran. Atribut produk menjadi pertimbangan kosumen untuk melakukan pembelian atas produk dan mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal itu 31 menuntut perusahaan untuk menjadikan atribut produk sebagai faktor penting dan merupakan daya tarik bagi konsumen. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka konseptual yang dibahas dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Atribut Produk (X) Kualitas Produk (X1) Fitur Produk Keputusan Pembelian (Y) (X2) Desain Produk (X3) Gambar 2.2 Kerangka Pikir Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Krim Perawatan Wajah Merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung 2.8 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh yang signifikan antara atribut produk berupa kualitas produk, fitur produk dan desain produk terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung”. 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. Sesuai dengan tujuan tersebut, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif verifikatif, yaitu penelitian yang dilakukan karena peneliti ingin mengetahui pengaruh antar variabel yang terkait dalam subyek atau obyek yang ingin diteliti atau jika peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel terkait (Sukardi, 2007). 3.2 Obyek Penelitian Menurut Sugiyono (2013:38) obyek penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Obyek dalam penelitian ini ada dua variabel diantaranya variabel X (variabel independen), yaitu kualitas produk, fitur produk dan desain produk, serta variabel Y (variabel dependen) yaitu keputusan pembelian. Penelitian ini dilakukan di Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. Subyek yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah masyarakat Bandar Lampung yang pernah membeli produk 33 krim perawatan wajah merek Mulei di Klinik Kecantikan Puspita. Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. 3.3 Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Data Primer Menurut Uma Sekaran (2011:242) data primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama untuk analisis berikutnya untuk menemukan solusi atau masalah yang diteliti. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada konsumen produk di Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. Kuisioner tersebut berisi sejumlah pernyataan dan pertanyaan yang terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan mengenai pengaruh dimensi atribut produk terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti, data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau nonpublikasi entah di dalam atau luar organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti (Sekaran, 2011:243). Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber tertulis seperti literatur, artikel, tulisan ilmiah, maupun keterangan yang diperoleh dari buku, majalah, maupun internet. 34 3.4 Populasi Menurut Sugiyono (2013:80) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli produk krim perawatan wajah merek Mulei di Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung minimal satu kali. 3.5 Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Menurut Sanusi (2014:87) sampel merupakan elemen dari populasi yang terpilih, cara untuk memilih atau menyeleksi disebut sampling. Terdapat beberapa keuntungan dalam melakukan pengamatan dengan menggunakan sampel, antara lain mutu studi lebih baik karena dapat melakukan investigasi yang lebih cermat terhadap informasi dan pemrosesan lebih akurat, serta memberikan hasil penelitian yang lebih cepat sehingga memperkecil waktu antara munculnya keinginan akan informasi dengan ketersediaan informasi tersebut. Pengambilan sampel pada penelitian ini memilih teknik pengambilan Non Probability Sampling dikarenakan jumlah konsumen Klinik Kecantikan Puspita tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan bukan hanya masyarakat untuk wilayah Bandar Lampung saja. Non Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap 35 unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dan dengan metode Purposive Sampling dimana metode ini merupakan pengambilan sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil obyek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik Uma Sekaran (20011:136). Penentuan sampel atau responden yang akan diambil adalah konsumen wanita di kota Bandar Lampung yang pernah membeli produk krim perawatan wajah merek Mulei di Klinik Kecantikan Puspita. Hair (2006:112) menyarankan bahwa jumlah sampel yang tidak diketahui jumlah populasi pastinya, minimal berjumlah lima kali variabel yang dianalisa atau indikator. Indikator dari penelitian ini berjumlah 15 pertanyaan, sehingga diperoleh hasil perhitungan sampel sebagai berikut: Jumlah sampel = 5x15 = 75 sampel Unit sampel dibulatkan menjadi 100 responden agar hasil penelitian dapat dipercaya. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang merupakan konsumen wanita di kota Bandar Lampung yang pernah membeli produk krim perawatan wajah merek Mulei di Klinik Kecantikan Puspita. 36 3.6 Metode Pengumpulan Data Dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan, ditempuh prosedur sebagai berikut: 1. Angket Teknik pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian yang kemudian diajukan dengan responden. Angket ini oleh penulis akan diberikan secara langsung kepada konsumen Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. 2. Dokumentasi Pengumpulan data atau informasi terdiri dari data-data yang diperoleh dari Klinik Kecantikan Puspita melalui tulisan berupa arsip, buku-buku serta dokumen resmi. 3.7 Deskripsi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sanusi, 2014:49). Variabel ditempatkan sebagai konsep mengenai sifat yang terdapat pada subyek penelitian dan merupakan fokus dari kegiatan penelitian. 37 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent dengan simbol X) dan variabel terikat (dependent dengan simbol Y). Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel yang tidak terikat dan sifatnya mempengaruhi variabel yang lain. Variabel yang digunakan meliputi faktor internal yang mempengaruhi atribut produk (X) ; kualitas produk (X1), fitur produk (X2), dan desain produk (X3). 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang tidak bebas yang bersifat dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Dimensi Atribut Produk Kualitas Produk (X) (X1) Definisi Operasional Tingkat mutu produk yang ditentukan oleh kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan utama pembeli atau manfaat inti. Indikator a. Terbuat dari bahan yang berkualitas b. Mudah digunakan c. Dapat memenuhi kebutuhan konsumen d. Tidak menimbulkan efek negatif Skala pengukuran Skala Interval 38 Fitur Produk (X2) Desain Produk (X3) Keputusan Pembelian (Y) Keputusan Pembelian Sarana kompetitif untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya atau pesaing a. Kelengkapan variasi produk b. Kekhasan warna c. Kekhasan aroma d. Kekhasan tekstur Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa bentuk ditentukan oleh fungsi dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk. a. Daya tarik kemasan produk b. Kemasan dapat melindungi produk c. Produk mudah disimpan d. Produk mudah dibawa Kecenderungan konsumen untuk membeli atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian a. Membeli karena kualitas produk Skala Interval Skala Interval Skala Interval b. Membeli karena fitur produk c. Membeli karena desain produk 3.8 Skala Pengukuran Variabel Menurut Sugiyono (2013:92) skala pengukuran variabel merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut apabila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka sehingga akan lebih akurat, efisien, dan komunikatif. 39 Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan menggunakan skala interval. Skala interval merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu dengan jarak antar kategorinya. Skala interval menentukan perbedaan, urutan dan kesamaan besaran perbedaan dalam variabel (Indriantoro, 2002:99). 3.9 Teknik Pengujian Instrumen 3.9.1 Pengujian Validitas Instrumen Sugiyono (2013:121) mendefinisikan validitas sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu dapat mengukur apa yang diukur. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur tersebut mencapai yang dikehendakinya dengan tepat, karena alat ukur yang kurang valid menunjukkan bahwa tingkat validitasnya rendah. Validitas internal harus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi. Instrumen non tes atau pengukuran sikap maka harus memenuhi validitas konstruk jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan.Validitas konstruksi merupakan kerangka konsep yang bertujuan untuk megetahui faktor apa saja yang mempengaruhi suatu kegiatan, sehingga diharapkan dapat diketahui tingkat kinerja suatu kegiatan. Uji validitas konstruk dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkolerasikan skor faktor dengan skor total. Uji Validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16. Menurut Sekaran (2011:311), apabila hasil model analisis faktor menunjukkan bahwa 40 dengan signifikansi di bawah 0.05 dan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), anti image, dan factor loading ≥ 0.5 maka dinyatakan valid dan sampel bisa diteliti lebih lanjut. 3.9.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Pandangan positifistik kuantitatif menunjukkan bahwa suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien Croanbach’s Alpa dengan bantuan SPSS. Menurut Sugiyono (2013:132) pengujian reliabilitas ditunjukkan oleh koefisien Alpha Croanbach dan dapat diolah dengan bantuan SPSS 16. Apabila ada pernyataan yang memiliki nilai Croanbach’s Alpa if item deleted lebih besar dari pada Croanbach’s Alpa maka pernyataan tersebut tidak reliabel dan harus dilakukan pengujian selanjutnya. Hasil pengujian dikatakan reliabel jika nilai Alpa Croanbach> 0.6 dan nilai Alpa Croanbach hitung lebih besar dari pada Croanbach’s Alpa if item deleted (Sekaran, 2006:182). 3.10 Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah mendeskripsikan teknik analisis apa yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, termasuk pengujiannya (Sanusi, 2014:115). Analisis data yang digunakan yaitu analisis 41 regresi linear berganda. Analisis linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Untuk mengetahui pengaruh antara atribut produk terhadap keputusan pembelian, maka dilakukan pengujian melalui Regresi Linear Berganda dengan model matematis, sebagai berikut. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + et Keterangan : Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta X1 = Kualitas Produk X2 = Fitur Produk X3 = Desain Produk et = Error term b1, b2, b3 = Koefesien Regresi Pengujian penentuan variabel bebas dan terikat dilakukan dengan cara berikut : Variabel keputusan pembelian ditentukan sebagai variabel terikat, sedangkan variabel kualitas produk, fitur produk, dan desain produk merupakan variabel bebas karena keputusan pembelian merupakan output dari ketiga faktor tersebut. Dengan pengukuran skala interval dan pilihan-pilihan jawaban diberi nilai mulai dari 1 sampai dengan 100. 42 Sangat Setuju (SS) : Skala interval 81 – 100. Setuju (S) : Skala interval 61 - 79 Netral (N) : Skala interval 41 - 59 Tidak Setuju (TS) : Skala interval 21 – 39 Sangat Tidak Setuju (STS) : Skala interval 1 – 20 3.11 Uji Hipotesis Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikan koefisien regresi linear berganda secara parsial yang terkait dengan pernyataan hipotesis penelitian (Sanusi, 2014:144). 3.11.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) Menurut Sanusi (2014:137) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 5% . Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut. H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5% H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel pada α = 5% 3.11.2 Uji Koefisien Determinasi disesuaikan (Adjusted R2) Fungsi dari koefisien determinasi (R2)adalah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent 43 yang sangat terbatas (Sanusi, 2014:136). Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan. 3.11.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t) Menurut Sanusi (2014:138) uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independent (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. Kreteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut. H0 diterima dan Ha ditolak jika sig. thitung ≤ sig. ttabel = 5% H0 ditolak dan Ha diterima jika sig. thitung ≥ sig. ttabel = 5% 67 V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analsis data dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hanya kualitas produk (X1) yang memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei, sedangkan fitur produk (X2) dan desain produk (X3) tidak memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian sebagai berikut. 1. Secara simultan, variabel kualitas produk (X1), fitur produk (X2), dan desain produk (X3) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung yang dibuktikan dengan uji F dimana F hitung > F tabel ( 30,403 > 2,700 ). Ditunjukan pula dengan sig. F hitung < F tabel ( 0,00 < 0,05 ). Berarti menolak Ho dan menerima Ha, yang menunjukan terdapat hubungan antara kualitas produk, fitur produk, dan desain produk terhadap keputusan pembelian. 2. Secara parsial, variabel kualiats produk (X1) berpengaruh positif terhadap niat beli pada krim perawatan wajah merek Mulei pada Klinik Kecantikan 68 Puspita Bandar Lampung dengan nilai sig. hitung sebesar 0,004 lebih kecil dari nilai sig. t tabel atau α penelitian yaitu 0,005. Variabel fitur produk (X2) memiliki nilai sig. hitung sebesar 0,068 lebih besar dari nilai sig. t tabel atau α penelitian yaitu 0,005. Artinya, variabel fitur produk tidak memiliki pengaruh yang terhadap keputusan pembelian krim perawatan wajah merek Mulei. Variabel desain produk (X3) memiliki nilai sig. hitung sebesar 0,156 lebih besar dari nilai sig. t tabel atau α penelitian yaitu 0,005. Artinya, desain produk tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. 3. Keputusan pembelian pada produk krim perawatan wajah merek Mulei dipengaruhi oleh atribut prduk, hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar (0,487) atau 48,7% sedangkan sisanya 51,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa secara simultan atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, namun jika seluruh variabel diuji secara parsial hanya variabel kualitas produk (X1) yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, sedangkan variabel fitur produk (X2) dan desain produk (X3) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. 69 5.2 Saran 1. Klinik Kecantikan Puspita sebaiknya mulai melakukan inovasi baik dari segi fitur produk seperti variasi produk serta ciri khas yang dapat membedakan produk dengan pesaing. Klinik kecantikan Puspita dapat menciptakan produk Mulei dengan variasi produk yang lebih lengkap, tidak hanya untuk perawatan wajah tetapi untuk perawatan tubuh juga. Segi desain produk, mengingat bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa desain produk tidak memengaruhi keputusan pembelian maka Klinik Kecantikan Puspita dapat membuat desain baru untuk kemasan produk Mulei seperti bentuk kemasan yang unik, warna kemasan yang cerah, keterangan tentang produk yang lebih jelas sehingga dapat lebih menarik konsumen. 2. Memperhatikan hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,487 atau 48,7%, yang artinya variabel atribut produk yang termasuk kualitas produk, fitur produk, dan desain produk hanya mempengaruhi sebesar 48,7% saja, masih ada 51,3% faktor lain yang belum diteliti. Hasil tersebut harus menjadi koreksi bagi Klinik Kecantikan Puspita untuk melihat faktor lain, selain atribut produk (kualitas produk, fitur produk, dan desain produk), misalnya variabel harga, promosi, distribusi, kualitas pelayanan, dan perilaku konsumen. 3. Klinik Kecantikan Puspita dapat melakukan promosi produk Mulei agar dapat dikenal masyarakat secara luas untuk menambah pangsa pasar seperti melalui pemasangan iklan di media elektronik (radio, maupun televisi lokal), atau media cetak (brosur, banner, majalah, koran). Peningkatan kualitas pelayanan 70 seperti keramahan terhadap konsumen, pelayanan yang cepat, maupun desain ruangan yang indah untuk membuat konsumen lebih nyaman. 4. Mengingat masih banyak variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel terikat, diharapkan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan judul skripsi ini dengan menambah variabel lain yang diperkirakan dapat memberikan kontribusi pengaruh secara signifikan, sehingga memberikan masukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan terutama kepada Klinik Kecantikan Puspita Bandar Lampung. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.Alfabeta Akpoyomare, Oghojafor Ben, Ladipo Patrick Kunle Adeosun dan Rahim Ajao Ganiyu. 2012. The Influence of Product Attributes on Consumer Purchase Decision in The Nigerian Food Beverage Industry: A study of Lagos Metropolis. World Scolars. Vol. 1, No. 4. Angel. 1994. Perilaku Konsumen, Jil. 1, Jakarta: Binarupa Aksara. Angipora, Marius. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Arifiana, Windya Eka, Srikandi Kumadji dan Dahlan Fanani. 2013. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputuan Pembelian. Student Journal. (http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id, diakses pada 29 April 2016). Amstrong, Gery dan Philip Kotler. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. BPOM. 2003. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor No. HK00.05.4.1745 tentang kosmetik. Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen (New Era Management), Edisi 9, Buku I. Jakarta: Salemba Empat. Dewi, Ni Luh Gede Diah Nirmala dan Made Jatra. 2013. Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Vol.2, No.2. Dunia Industri. 2015. Total Nilai Penjualan Industri Kosmetik di Indonesia. (http://duniaindustri.com, diakses pada 28 April 2016). Hair. 2006. Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. New Jersey : Pearson Education Hasan, Ali.2008. Marketing. Yogyakarta: Media Utama. Hasibuan, Malayu S.P. 1987. Manajemen dasar, Pengertian, dan Masalah, Cetakan ketiga. Jakarta: Haji Masagung. Henry, Simamora. Manajemen Pemasaran International, jil. 1. Jakarta: Salemba Empat. Ikhwanuddin, Mochammad, Gatot Isnaini dan Djoko Dwi Kusumajanto. 2012. Pengaruh Persepsi Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Rokok Merek Gudang Garam Surya Professional Mild. (https://www.scribd.com/jurnal-Atribut-Produk, dikases pada 29 April 2016). Indrianto, Nur. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. John c. Mowen, 2001. Perilaku konsumen. Jilid ke dua. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2006. Principles of Marketing. 11th Edition. New Jersey. Perntice Hall, Pearson Education, Inc,. Upper Saddle River, New Jersey. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. (Alih bahasa Bob Sabran). Jilid 1. Edisi keduabelas. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2009. Principles of Marketing. 12th Edition. New Jersey. Perntice Hall, Pearson Education, Inc,. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid kesatu. Edisi ketiga belas. Alih Bahasa: Bob Sabran. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2007. Manajemen Pemasaran, Ed.12. Jilid 1. Jakarta: Indeks. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Ketiga belas. Jakarta: Indeks. Munfarida, Alya. 2007. Genealogi Kecantikan. Ibda, Vol.5 No.2. Edisi Jul-Des 2007. Purwokerto. Sandro, Dermawan. 2015. Pengaruh Kualitas Produk, Fitur Produk, dan Desain Produk terhadap Keputusan Pembelian Mobil MPV Merek Toyota Innova di Semarang. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro. Sanduan, S. 2003. Perilaku Konsumen dan Perilaku Pembelian. Jakarta: Rineka Cipta. Sanusi. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2010. Edisi 5, Research Method for Business: A Skill Building Approach. John Wiley @Sons, New York. Schiffman, and Kanuk. 2004. Consumen Behaviour. Prentice Hall. New Jersey. Shofia, Ely, Achmad Fauzi dan Sunarti. 2014. Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian. Student Journal Brawijaya University. (https://www.studentjournal.ub.ac.id, diakses pada 29 April 2016). Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Subagio, Risad Aditiawan Subagio, Suharyono, Andriani Kusumawati. 2015. Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Produk Low Cost Green Car Astra Daihatsu Ayla di PT. Jolo Abadi, Malang). Vol.23, No.1. Malang: Universitas Brawijaya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. CV Alfabeta. Bandung. Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Sutisna, 2011, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: Remaja Rosdakarya. Terry, George. 1987. Principle of Management. Richard D. Irwin Inc., Homewood Illionis, Seventh Edition. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset Thammawimutti, Apiluck dan Sirion Chaipoopirutana. 2005. The Relationship Between Brand Equity, Product Attributes and Purchase Intention: A Study of Sony Digital Cameras in Bangkok. AU Journal of Management. Vol. 3, No. 1. Tranggono, Retno Iswari, Latifah, dan Fatma. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Gramedian Pustaka Utama. Utama, Diah dan Fitri Amelia. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sosro dan 2 Tang. Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis. Vol.8, No.16. Wang, Yun. 2014. Consumers’ Purchase Intentions of Shoes: Theory of Planned Behavior and Desired Attributes. National Pingtung University. Vol.6, No.4. Wijayanti, Titik. 2012. Marketing Plan, Perlukah?. Jakarta: Elex Media Komputindo. William, dan Stanton. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Yulindo, Kenshi Poneva. 2013. Pengaruh Atribut-Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Green Product Cosmetics Sariayu Martha Tilaar di Kota Padang. Jurnal Universitas Negeri Padang. Vol 2, No.1.