PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk

advertisement
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan keuangan konsolidasian
Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit)
dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
Pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2016 dan
2015 (Masing – Masing Tidak Diaudit)
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Laporan Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan
31 Desember 2015 (Diaudit) Serta untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ………………………………....…………………………….
1
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ……....…………………...
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian …………………………………………………...………..
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian …………………………………………………………………………
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ………………………………………………………..
6
Informasi Tambahan – Laporan Keuangan Tersendiri :
Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk) …...…….……………....……………………………...... Lampiran I
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (Entitas Induk) …………………….… Lampiran II
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk) ……………………………………………………....... Lampiran III
Laporan Arus Kas (Entitas Induk) ………………………………………………………………….... Lampiran IV
Pengungkapan Lainnya .……………………………………………………………………….…….... Lampiran V
***************************
PT. PELAYARAN NELLY DWI PUTRI TbK.
Kantor Pusat
:
Jl. Majapahir No. 28 A (datam), Jakana I 0I 60 - indonesia
Phone +62-21 385 9649 (Hunling),345 1632 Fsx +62-21 380 9280
SURAT PERNYATMN DIREKSI
TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPOMN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
P1D3i4l!.c_g.ll_1 M4qEI2016 (T|DAK DtAuDtT) DAN 31 DESEMBER 2015 (DtAuDtT)
SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL.TANGGAL'
31 MARET 2016 (T|DAK D|AUD|T) DAN 2015
0|DAK D|AUD|T)
PT. PELAYARAN NELLY DW PUTRI TbK. DAN ENTITAS ANAK
Kami yang bertandalangan di bawah ini
1.
Nama
DR. TJAHYA TJUGIARTO
Jalan liajapahit 28A (dalam)
Jakarta 10160
Alamat Kanbr
Alamat Domisilisesuai KTP
No. Telepon
Jabatan
2.
:
Jalan Kelapa NiasX PD4/14 RT.002 RW.018
Pengangsaan Dua Kelapa cading - Jakarta
021-3859649
Direklur Utama
Nama
BUDI TJAHJADI
Alamat Kantor
Jalan [rajapahit 28A (dalam)
Jakada 10160
Mega Kebon Jeruk Blok E.5 No. 15 RTM.003/001
Alamat Domisili sesuai
KIP
Jakarta
No. Telepon
021-3859649
Jabatan
Direktur
l\,lenyatakan bahwa i
1. Kamj bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsoli,Casian pT pelayaran
Nelly Dwl Putri Tbk. ("Perusahaan") dan entiks anak;
2. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan
StandarAkuntansi Keuangan di lndonesia;
3. a) Semua informasi laporan keuangan konsolidasian perusahaan dan entitas anak telah dimuat secara
lengkap dan benar;
b) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entilas anak tidak mengandung informasi
atau fakta maleialyang tidak benardan tidak menghilangkan infomasiatau fakta mate al;
4. Kamib€.tanggung jawab atas sistem pengendalian intem dalam Perusahaan dan entitas anak.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan seb€namya.
Jakada,27 April2016
PT Pdayann Nelly Dwi Putri Tbk.
DR. TJAHYA TJUGIARTO
Dircktur Utama
Kintor CabAng : Jl. Bhayangkara No. I 7 E Talang Banjar - Jambi 361 42 Phorc +62-741 251 49, 755 3148 F^x +62- l41 251 46
Krntor P€rwakilan; PO. Box I l1 D€sa Barowa, K€c. Bua, Kab. Luwu Palopo Sul-Sel 91991 Phone +62411110 7355
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
ASET
Catatan
31 Maret 2016
31 Desember 2015
3, 29, 30
4, 29, 30
28
44.131.707.840
34.236.899.622
11.305.041.712
21.782.272.295
13.839.365.323
21.666.177.749
5, 30
-4.218.816.119
11.227.654.787
754.291.260
1.584.761.006
27.500.000
9.068.680.860
11.404.708.206
782.388.219
1.411.189.092
95.004.545.019
92.436.909.071
324.179.508.598
656.063.155
94.667.279
329.046.919.897
652.731.130
94.667.279
324.930.239.032
329.794.318.306
419.934.784.051
422.231.227.377
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Pihak Berelasi
Pihak ketiga
Persediaan
Pajak Dibayar Dimuka
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
6
27
7
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset Tetap
Aset Pajak Tangguhan
Tagihan Pajak Kini
8
27.e
9, 27.a
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
Bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Secara keseluruha
1
2
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
31 Maret 2016
31 Desember 2015
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Pajak
Beban Akrual
Pendapatan Diterima Dimuka
Bagian Lancar atas Utang Bank
Jangka Panjang
10, 29
28
11
27
12
13
949.266.250
6.322.264.549
115.000.000
1.449.021.820
2.619.027.066
952.675.713
941.648.040
2.366.890.570
335.000.000
1.326.108.636
2.122.781.202
741.175.713
14, 29
18.327.224.236
21.384.268.500
30.734.479.634
29.217.872.661
19.010.485.778
10.109.704.222
22.262.550.536
9.608.815.270
29.120.190.000
31.871.365.806
59.854.669.634
61.089.238.467
235.000.000.000
19.244.166.314
105.546.364.184
235.000.000.000
19.244.166.314
106.607.936.566
359.790.530.498
289.583.919
360.852.102.880
289.886.030
360.080.114.417
361.141.988.910
419.934.784.051
422.231.227.377
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
14, 29
15
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk :
Modal Saham
Modal Dasar – 8.000.000.000 saham
- Nilai Nominal Rp 100 per saham
Modal Ditempatkan dan Disetorkan Penuh –
2.350.000.000 saham
Tambahan Modal Disetor – Bersih
Saldo Laba
16
17
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
26
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
Bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Secara keseluruhan
2
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Tiga Bulan Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016
dan 2015 (Masing – Masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENDAPATAN
20, 28
BEBAN POKOK PENDAPATAN
21
LABA BRUTO
Beban Usaha
Penghasilan Bunga
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
22
3
24
LABA USAHA
Beban Keuangan
Beban Pajak Final
23
27
LABA SEBELUM PAJAK
Beban Pajak
27
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti
Pajak Penghasilan atas Pengukuran Kembali atas
Program Imbalan Pasti
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
26
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
LABA PER SAHAM :
Dasar dan Dilusian, laba (rugi) tahun berjalan yang
Diatribusikan kepada pemegang saham biasa
Entitas induk
26
25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
Bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Secara keseluruhan
3
31 Maret 2016
31 Maret 2015
31.906.631.192
45.446.264.339
(25.581.085.938)
(33.607.081.895)
6.325.545.254
11.839.182.444
(6.471.880.119)
609.707.464
(40.909.437)
(6.589.672.041)
438.427.016
(2.271.606.562)
422.463.162
3.416.330.857
(1.077.915.704)
(308.903.555)
(1.202.758.099)
(476.116.253)
(964.356.097)
1.737.456.505
(58.354.884)
--
(1.022.710.981)
1.737.456.505
(42.495.537)
--
3.332.025
--
(1.061.874.493)
1.737.456.505
(1.023.382.152)
671.171
1.732.614.966
4.841.539
(1.022.710.981)
1.737.456.505
(1.062.445.703)
571.210
1.732.614.966
4.841.539
(1.061.874.493)
1.737.456.505
(0,44)
0,74
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 (Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Tambahan
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas yang
Modal Disetor
Yang Telah
Yang belum
Dapat Diatribusikan
Bersih
Ditentukan
Ditentukan
Kepada Pemilik
Penggunaannya
Entitas Induk
Modal Saham
Rp
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2015
Dana Cadangan Umum
Pembagian Dividen
Jumlah Laba komprehensif Tahun Berjalan
Rp
235.000.000.000
----
.
19.244.166.314
----
Rp
Rp
425.000.000
----
Rp
Kepentingan
Nonpengemdali
Rp
Jumlah Ekuitas
Rp
82.675.791.315
337.344.957.629
222.039.657
337.566.997.286
--1.732.614.966
--1.732.614.966
--4.841.539
--1.737.456.505
SALDO PADA TANGGAL 31 MARET 2015
235.000.000.00
19.244.166.314
425.000.000
84.408.406.281
339.077.572.595
226.881.196
339.304.453.791
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
235.000.000.000
19.244.166.314
450.000.000
106.157.936.566
360.852.102.880
289.886.030
361.141.988.910
--(1.061.572.382)
--(1.061.572.382)
--(302.111)
--(1.061.874.493)
105.096.364.184
359.790.530.498
289.583.919
360.080.114.417
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2016
Dana Cadangan Umum
Pembagian Dividen
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
SALDO PADA TANGGAL 31 MARET 2016
---235.000.000.000
---19.244.166.314
---450.000.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
Bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Secara keseluruhan
4
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Tiga Bulan Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016
Dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2016
31 Maret 2015
35.773.007.295
(9.737.499.999)
(9.543.674.080)
(733.909.191)
3.897.393.390
609.707.464
(1.092.646.321)
45.860.618.946
(23.001.569.178)
(10.218.772.924)
(1.771.294.340)
-438.427.016
(1.231.282.400)
19.172.378.558
10.076.127.120
(3.113.633.879)
--
(5.482.235.058)
53.766.250
(3.113.633.879)
(5.428.468.808)
(6.138.504.515)
(13.604.672.420)
(6.138.504.515)
(13.604.672.420)
9.920.240.164
(8.957.014.108)
(25.431.946)
112.815.632
KAS DAN SETARA KAS – AWAL PERIODE
34.236.899.622
33.534.308.488
KAS DAN SETARA KAS – AKHIR PERIODE
44.131.707.840
24.690.110.012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan
Pembayaran Kepada Pemasok
Pembayaran kepada Karyawan
Pembayaran Pajak Penghasilan
Penerimaan Klaim Asuransi
Penerimaan Bunga
Pembayaran Bunga
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset Tetap
Pembelian
Penjualan
8
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Utang Jangka Panjang
Pembayaran
14
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN
SETARA KAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
Bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Secara keseluruhan
5
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
1. Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal
Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 jo Undang-undang No.12 Tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris Soetanto,
S.H., No. 3 tanggal 5 Februari 1977 yang diubah dengan Akta No. 22 tanggal 22 April 1977. Akta pendirian
tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
YA.5/189/19 tanggal 7 Mei 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 10
Mei 2013. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta
Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., No. 2 tanggal 1 Mei 2012 mengenai perubahan anggaran dasar yang
meliputi antara lain:
(i) perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;
(ii) perubahan nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp 500 (lima ratus Rupiah) menjadi
sebesar Rp 100 (seratus Rupiah);
(iii) peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula berjumlah Rp 200.000.000.000 menjadi sebesar Rp
800.000.000.000 dan modal ditempatkan dan modal disetor yang semula Rp 80.000.000.000 menjadi
sebesar Rp 200.000.000.000 dimana sebesar Rp 120.000.000.000 dengan kapitalisasi laba Perusahaan;
(iv) perubahan maksud dan tujuan Perusahaan;
(v) perubahan susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan;
(vi) pengeluaran saham dalam simpanan (portepel) Perusahaan sebanyak-banyaknya 668.000.000 lembar
saham melalui Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat melalui Pasar Modal;
(vii) pelaksanaan program Management & Employee Stock Program dalam jumlah sebanyak-banyaknya 5%
dari modal dan melaksanakan program Employee Stock Allocation dalam jumlah sebanyak-banyaknya 10%
dari jumlah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana saham-saham Perusahaan; dan
(viii) perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana kepada
masyarakat melalui Pasar Modal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
peraturan yang berlaku di Pasar Modal.
Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan AHU-24215.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 4 Mei 2012.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi pelayaran
dalam negeri dan luar negeri, jasa pelayaran dan pengangkutan, jasa pengangkutan minyak dan gas, dan jasa
penyewaan kapal laut. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 1977.
Perusahaan berdomisil di Jakarta dengan kantor yang beralamat di Jalan Majapahit No. 28A (Dalam), Jakarta
Pusat.
Entitas induk Perusahaan adalah PT Haskojaya Abadi, sedangkan pemegang saham entitas induk meliputi
beberapa orang pribadi dan entitas.
1.b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H. notaris di Jakarta , No. 48 tanggal 14 Juli 2015 dan Akta No.
30 tanggal 10 Juni 2014, susunan dewan komisaris, direksi Perusahaan dan komite audit pada tanggal 31
Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 adalah :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Cynthia Sunarko
Cindy Sunarko
Amiruddin Arris
6
Final Draft/April 29, 2016
Paraf:
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen
Komite Audit
Ketua
Anggota
DR. Tjahya Tjugiarto
Budi Tjahjadi
Fredyanto Parlindungan
Amiruddin Arris
Siti Nurwahyuningsih Harahap
Erwin Kurnia Winenda, SH
Susunan Pengurus Perusahaan pada tangggal 31 Maret 2015:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Aris Sunarko
Piniaty Liawanto
Amiruddin Arris
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
DR. Tjahya Tjugiarto
Fredyanto Parlindungan
Budi Tjahjadi
Komite Audit
Ketua
Anggota
Amiruddin Arris
Siti Nurwahyuningsih Harahap
Andradiet I.J.Alis
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015, jumlah karyawan Grup masing-masing sebanyak 172 orang
dan 193 orang. (tidak diaudit)
1.c. Penawaran Umum Perdana Saham
Penawaran Umum Perdana
Pada tanggal 28 September 2012, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-11539/BL/2012 untuk melakukan
Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak-banyaknya 350.000.000 lembar saham biasa kepada masyarakat
dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 168 per saham.
Selisih lebih jumlah yang diterima dari penerbitan saham terhadap nilai nominalnya adalah sebesar
Rp 23.800.000.000, dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih” setelah dikurangi jumlah biaya
emisi saham sebesar Rp 2.560.127.251 (lihat Catatan 17).
Seluruh saham Perusahaan tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
Penggunaan dana hasil penawaran umum di atas untuk pembelian kapal tunda dan kapal tongkang serta modal
kerja Perusahaan.
1.d. Struktur Entitas Anak
Kepemilikan saham Perusahaan pada entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
7
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Entitas Anak
PT Permarta Barito
Shipyard & engineering
PT Nelly Energi
Lestarindo
Utama
Pembuatan
Pemeliharaan
dan perbaikan
Kapal tarik dan
Tongkang
Industri Pembangkit Listrik,
Industri alat ukur, Industri
Fabrikasi peralatan listrik
Dan elektronik, Industri
Pembangkit tenaga listrik
Pembangkit tenaga alternative
Dan industri pembangkit listrik
Tenaga gas
Domisili
Banjarmasin
Dimulainya
Kegiatan
Operasi
Persentase Kepemilikan
Total Aset Sebelum Eliminasi
(dlm jutaan)
2016
%
2015
%
2016
Rp
2015
Rp
1991
99%
99%
53.496
53.051
-
99%
2.645
3.251
Jakarta Pusat
99%
PT Nelly Energi Lestarindo didirikan berdasarkan akta No. 5 tanggal 7 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan
Rosdiana S.H., notaris di Bekasi. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No AHU-2460887.AH.01.01.Tahun 2015
tanggal 15 Oktober 2015.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan Entitas anak secara bersama-sama disebut
sebagai “Grup”.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian
laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan
laporan keuangan emiten atau perusahaan publik
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas
dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran
lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan
umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah
yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional
sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional
tersebut.
2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun
Berjalan
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh
DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:
 PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”
 PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
8
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)












PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama”
PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”
PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian Grup:
 PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”.
PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak
signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Grup antara lain:
- Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi
“Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”
- Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi pospos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.
Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan
kembali.

PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
telah revisi dan diubah namanya menjadi PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
yang menjadi suatu standar yang hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah
ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.

PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama
mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan
penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan
kerja imbalan pasti.
Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup antara lain
sebagai berikut:
a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain;
b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara
ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui
biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum
vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting;
c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24
terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan
menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang
ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup
biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada
Catatan 15.
9
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset
yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan
melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final.
Grup telah mereklasifikasi penyajian beban pajak penghasilan final dan informasi komparatif telah disajikan
kembali (Catatan 35).

PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”
Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan
pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68.
Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68
mengenai nilai wajar.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan
mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman
aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan
liabilitas keuangan.
Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat,
pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen
keuangan.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan
liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.
Grup telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.

PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
Standar ini mengganti semua pedoman mengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4
(Revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu
induk dan entitas-entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas ekonomi tunggal, beserta
prosedur konsolidasinya, tidak berubah.
PSAK 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar
untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan pada apakah suatu investor
memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak partisipasi dan protektif serta mengenai hubungan
prinsipal-agen.
Penerapan PSAK No. 65 ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada
penerapan awal, karena lingkup konsolidasi tetap tidak berubah.
10
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)

PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
PSAK No. 67 menggabungkan, meningkatkan, dan menggantikan persyaratan pengungkapan untuk
entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi, dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.
Standar ini mensyaratkan Grup untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam
entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
Penerapan standar ini menyebabkan pengungkapan yang lebih ekstensif dalam laporan keuangan
konsolidasian Grup.

PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai
wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat
SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar.
Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.
2.d. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas anak seperti
disebutkan pada Catatan 1.d.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal
hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk
melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.
Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh
entitas anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas anak
dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh
pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang
sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan
arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara
penuh.
Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan
nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah
tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan
relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai
wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik
dari entitas induk.
Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup:
a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya
ketika pengendalian hilang;
11
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu
ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan
pada kepentingan nonpengendali);
c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang
mengakibatkan hilangnya pengendalian;
d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya
pengendalian;
e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak;
f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang
diatribusikan kepada entitas induk.
2.e. Setara Kas
Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam
jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak
dibatasi penggunaannya.
2.f. Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan
hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat
pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset
keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah
atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan
dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar
melalui laba rugi dibebankan segera.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup
mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL).
Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset
keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu
yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini,
atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan
atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang
pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi;
b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual; atau
c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali
investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
12
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)
Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau
yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian
penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui
dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya
tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup
mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL). Liabilitas keuangan yang
diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat
pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual
atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau
merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL
dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset
keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban
kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui
suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset
13
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut.
Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar
keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir,
yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan
atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara
andal.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai:
a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya;
d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti
memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal
bayar.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai
wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan
piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan
yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi
sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya.
Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi
pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang
sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari
aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan
umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh
jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif,
Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen
14
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan
kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau
diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya
transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
Reklasifikasi
Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki
atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada
pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset
keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam
waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
setelah pengakuan awal.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk
dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga
jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh
tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika
aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah
pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat;
atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi
secara wajar.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang
dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara simultan.
Pengukuran Nilai Wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk
keperluan pengungkapan.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah
input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat
diakses pada tanggal pengukuran (Level 1)
(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas,
baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)
(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat
diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan
teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat
diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan
terjadi.
15
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2.g. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya
persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan
berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode biaya masuk pertama
keluar pertama. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian
persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan
kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai
pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
2.h. Biaya Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka diamortisasi sesuai masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
2.i. Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya
yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai intensi manajemen.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan
aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai
konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi
persediaan selama periode tersebut.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya
dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun ganda untuk aset tetap bukan
bangunan, dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Tongkang
Kapal tarik, kendaraan air dan crane kapal
Mesin dan peralatan
Instalasi listrik
Kendaraan
Inventaris kantor
20
20
8 - 20
8
8
8
4-8
Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Konstruksi” dan
dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan
dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi.
Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya
pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.
Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat
aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
16
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi
manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil
pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian
pengakuan tersebut dilakukan.
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu,
metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
Nilai kapal (tongkang, kapal tarik dan kendaraan air) termasuk biaya docking yang dikapitalisasi pada saat
terjadinya dan akan diamortisasi dengan metode saldo menurun ganda sampai dengan jadwal docking
berikutnya.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan selama masa pembangunan dan akan
dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu pada setiap
akhir periode pelaporan.
2.j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan
ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Grup menentukan jumlah terpulihkan dari
unit penghasil kas dari aset tersebut.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai
pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil
kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset
diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera
diakui dalam laba rugi.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan
hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut
sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya.
Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
Kebijakan akuntansi ini biasanya digunakan untuk penurunan nilai aset non keuangan seperti aset tetap atau
aset takberwujud, tetapi tidak boleh diterapkan untuk: persediaan; aset yang timbul dari kontrak konstruksi; aset
yang timbul dari imbalan kerja; aset keuangan; properti investasi yang diukur pada nilai wajar; biaya akuisisi
tangguhan, dan aset takberwujud, yang timbul dari hak kontraktual asuradur berdasarkan kontrak asuransi; dan
aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.
2.k. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor, yang meliputi:
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
17
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
2.l. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi,
sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai
imbalan atas jasa tersebut.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode
pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan
metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan
imbalan tersebut.
Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi
juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas
(aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial,
imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain.
Pesangon
Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara:
(a) Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan
(b) Ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan
melibatkan pembayaran pesangon.
Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya,
sesuai dengan sifat imbalan kerja.
2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
18
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan dari pengangkutan laut diakui pada saat barang dimuat di atas kapal di pelabuhan muat.
Pendapatan dari jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal diukur dengan metode persentase penyelesaian. Jika
hasil transaksi yang terkait dengan jasa dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan sehubungan dengan
transaksi tersebut diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan.
Hasil transaksi dapat diestimasi secara andal jika seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
(a) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
(b) Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas;
(c) Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
(d) Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara
andal.
Tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan ditentukan dengan menggunakan metode survei
pekerjaan yang telah dilaksanakan. Pendapatan yang diakui atas pekerjaan yang masih dalam penyelesaian
dan belum ditagih diklasifkasikan dalam aset lancar sebagai “Pendapatan yang belum ditagih”.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
2.n. Pajak Penghasilan
Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan
laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan
yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara
langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain
atau ekuitas.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas.
Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah
pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini
untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada
(direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang
telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Untuk penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak dihitung sebesar 1,2% dari
pendapatan final sewa dan pengoperasian kapal.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya
diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit
pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk
dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer
kena pajak yang berasal dari:
a) pengakuan awal goodwill; atau.
b) pengakuan pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat
transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan
besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas
dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau
laba kena pajak (rugi pajak).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika
aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku
atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak
19
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir
periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah
tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap
pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena
pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas perpajakan yang sama atas:
(i) entitas kena pajak yang sama; atau
(ii) entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada
setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan
diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup:
a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
diakui; dan
b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
2.o. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
2.p. Transaksi dalam Mata Uang Asing
Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata
uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang
fungsional Perusahaan dan sebagian besar entitas anak adalah Rupiah
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot
antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia
pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 sebagai berikut :
31 Maret 2016
Rp
1 US Dollar (USD)
1 Dollar Singapura (SGD)
13.276,00
9.830,08
31 Desember 2015
Rp
13.795,00
9.751,19
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang
asing diakui dalam laba rugi.
2.q. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka
reorganisasi entitas-ntitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan
20
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi
bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup.
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi
pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset
ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku
seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah
imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di
ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.
2.r. Informasi Segmen
Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan
operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi
berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b) hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang
sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
2.s. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset
kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui
sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa
pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs
tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Grup telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk
mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset
dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh
aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai
dengan intensinya telah selesai.
2.t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan,
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas,
dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi
dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan
liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Group mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup.
Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
i. Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
21
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan
usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat
tambahan pajak penghasilan badan (Catatan 27).
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap
Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor
seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan
dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah
disebutkan di atas (Catatan 2.i).
Imbalan Pascakerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris
independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur
pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan
entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi
secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktuan dan perubahan signifikan dalam
asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan
kerja bersih (Catatn 2.l).
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia,
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari
pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Grup.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 4.
ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang
memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti
diungkapkan pada Catatan 2.e.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif,
ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika.
Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia.
Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk
menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model
seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat
pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
22
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
3. Kas dan Setara Kas
31 Maret 2016
Rp
Kas
Bank – Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Lain – lain
31 Desember 2015
Rp
49.827.945
28.661.287
4.939.507.406
906.691.569
894.638.523
728.502.888
1.606.951.477
1.749.601.463
914.518.030
649.908.437
Dolar AS
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
( 31 Maret 2016
: USD 7.502;
31 Desember 2015 : USD 7.500)
PT Bank DBS Indonesia
( 31 Maret 2016
: USD 22.552;
31 Desember 2015 : USD 34.200)
99.603.078
103.470.522
299.398.095
471.797.828
Dolar Singapura
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
( 31 Maret 2016
: SGD 21.723;
31 Desember 2015 : SGD 21.739)
Sub Total
213.538.336
8.081.879.895
211.990.578
5.708.238.335
Deposito Berjangka – Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT BTPN
Sub Jumlah
Jumlah Kas dan Setara Kas
27.500.000.000
8.500.000.000
36.000.000.000
44.131.707.840
28.500.000.000
-28.500.000.000
34.236.899.622
Tingkat Bunga Deposito – Rupiah
Periode Jatuh Tempo
7,75% – 9,00%
30 Hari
8,75% - 9,25%
30 Hari
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat penempatan kas dan setara kas pada pihak
berelasi.
23
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
4. Piutang Usaha
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan:
31 Maret 2016
Rp
Pihak Berelasi (Catatan 27)
31 Desember 2015
Rp
11.305.041.712
13.839.365.323
9.560.480.793
2.635.515.566
1.913.014.380
1.279.488.000
1.195.547.520
1.064.666.667
610.402.398
572.794.879
508.547.085
10.526.971.547
3.507.858.503
1.987.800.044
-1.195.547.520
1.064.666.667
1.141.868.377
595.187.206
508.547.085
5.259.409.148
3.955.324.941
Sub Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Piutang
24.599.866.436
(2.817.594.141)
24.483.771.890
(2.817.594.141)
Sub Total Pihak Ketiga
21.782.272.295
21.667.177.749
Jumlah Piutang Usaha – Bersih
33.087.314.007
35.505.543.072
Pihak Ketiga
PT Riau Andalan Pulp and Paper
PT Kutai Chip Mill
PT Pelita Batulicin Bersujud
PT Senantiasa Maju Bersama
PT Indo Perdana Lyod
PT Vinici Intilines
PT Sofia Express intilines
PT Via Dolorosa
PT katingan Timber Celebas
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 500.000.000)
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
Pihak Ketiga
Saldo Awal Tahun
Penambahan
2.817.594.141
--
2.323.400.937
494.193.204
Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2.817.594.141
2.817.594.141
Rincian piutang usaha menurut mata uang adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
Rupiah
Dolar AS
Dolar Singapura
30.417.632.754
3.185.503.182
2.301.772.212
32.517.851.331
3.310.034.371
2.495.251.511
Jumlah
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Piutang
35.904.908.148
(2.817.591.141)
38.323.136.213
(2.817.591.141)
Jumlah
33.087.317.007
35.505.543.072
Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individu pada akhir periode pelaporan,
piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Perusahaan (lihat Catatan 2.e). Manajemen berpendapat
bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman bank (lihat Catatan 14).
24
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
Pendapatan yang Belum Ditagih – Pihak Ketiga (catatan 20)
Piutang Lain-lain
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
3.408.372.412
4.645.019.451
-810.443.707
27.500.000
4.423.661.409
Jumlah
4.218.816.119
9.096.180.860
Saldo piutang lain-lain pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 terutama terdiri dari
piutang klaim asuransi dari perusahaan asuransi (lihat Catatan 31.a dan 31.b).
Seluruh aset keuangan lancar lainnya dalam mata uang Rupiah.
6. Persediaan
31 Maret 2016
Rp
Suku Cadang dan Material
Bahan Bakar
Barang dalam perjalanan
Jumlah
31 Desember 2015
Rp
5.209.654.847
5.908.787.940
109.212.000
5.232.150.869
6.171.657.337
900.000
11.227.654.787
11.404.708.206
Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik persediaan, manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat
persediaan tersebut dapat dipulihkan dan tidak perlu membentuk penyisihan penurunan nilai.
Jumlah pokok persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan pada tanggal 31 Maret 2016 dan
31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 6.686.434.146 dan Rp 41.709.236.633
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket
polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 3.000.000.000 tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember
2015. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian yang terjadi.
25
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
7. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
Uang Muka
Operasi Kapal
Lain-lain
333.084.583
476.896.801
189.046.283
95.933.354
Biaya Dibayar Dimuka
Asuransi Kapal
774.779.622
1.126.209.455
1.584.761.006
1.411.189.092
Jumlah
8. Aset Tetap
2016
Saldo Awal
1 Januari 2016
Rp
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
Reklasifikasi dan
Koreksi
Rp
Saldo Akhir
31 Maret 2016
Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Tongkang
Kapal Tarik dan Kendaraan air
Crane Kapal
Mesin dan Peralatan
Instalasi listrik
Kendaraan
Inventaris Kantor
Aset Dalam Penyelesaian
Bangunan (PBSE)
3.488.807.200
43.809.239.763
329.343.466.580
147.223.158.382
13.228.028.611
5.398.478.766
242.440.860
2.188.994.354
2.071.150.977
315.466.000
-844.223.873
1.398.400.371
----3.440.000
----------
-665.552.810
---100.224.643
125.891.076
11.683.850
--
3.804.273.200
44.474.792.573
330.187.690.453
148.621.558.753
13.228.028.611
5.498.703.409
368.331.936
2.200.678.204
2.074.590.977
2.236.079.098
552.103.635
--
(903.352.379)
1.884.830.354
Jumlah
549.229.844.591
3.113.633.879
--
--
552.343.478.470
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan
Tongkang
Kapal Tarik dan Kendaraan air
Crane Kapal
Mesin dan Peralatan
Instalasi listrik
Kendaraan
Inventaris Kantor
4.403.063.838
123.553.098.153
72.571.044.667
12.806.236.388
3.904.744.280
83.107.243
1.266.520.682
1.595.109.443
525.767.781
5.060.993.344
2.172.864.070
5.508.400
109.420.939
7.130.617
57.638.114
41.721.913
---------
---------
4.928.831.619
128.614.091.497
74.743.908.737
12.811.744.788
4.014.165.219
90.237.860
1.324.158.796
1.636.831.356
Jumlah
220.182.924.694
7.981.045.178
--
--
228.163.969.872
Nilai Tercatat
329.046.919.897
324.179.508.598
26
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
2015
Saldo Awal
1 Januari 2015
Rp
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
Bangunan
Tongkang
Kapal Tarik dan Kendaraan air
Crane Kapal
Mesin dan Peralatan
Instalasi listrik
Kendaraan
Inventaris Kantor
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
Reklasifikasi dan
Koreksi
Rp
Saldo Akhir
31 Maret 2015
Rp
1.356.380.200
5.345.559.878
325.715.115.627
143.103.305.906
13.640.528.611
5.655.373.878
242.440.860
2.188.994.354
1.970.389.876
2.132.427.000
143.000.000
7.823.613.497
4.119.852.476
-13.699.998
--87.061.100
--4.195.262.544
-412.500.000
256.895.109
----
-38.320.679.885
---(13.700.001)
--13.700.001
3.488.807.200
43.809.239.763
329.343.466.580
147.223.158.382
13.228.028.611
5.398.478.766
242.440.860
2.188.994.354
2.071.150.977
37.881.115.791
2.675.643.192
--
(38.320.679.885)
2.236.079.098
Jumlah
537.099.204.981
16.995.297.263
4.864.657.653
--
549.229.844.591
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan
Tongkang
Kapal Tarik dan Kendaraan air
Crane Kapal
Mesin dan Peralatan
Instalasi listrik
Kendaraan
Inventaris Kantor
3.208.932.776
105.916.793.463
63.269.810.884
12.844.575.177
3.682.806.800
65.403.511
963.012.024
1.384.397.260
1.194.131.062
20.103.575.932
9.301.233.783
374.161.211
472.476.317
17.703.732
303.508.658
210.712.183
-2.467.271.242
-412.500.000
250.538.837
----
---------
4.403.063.838
123.553.098.153
72.571.044.667
12.806.236.388
3.904.744.280
83.107.243
1.266.520.682
1.595.109.443
Jumlah
191.335.731.895
31.977.502.878
3.130.310.079
--
220.182.924.694
Nilai Tercatat
345.763.473.086
Aset Dalam Penyelesaian
Bangunan
329.046.919.897
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
31 Maret 2015
Rp
Beban Pokok Pendapatan (Catatan 21)
Beban Usaha (Catatan 22)
7.912.810.364
68.234.814
5.964.864.293
88.274.094
Jumlah
7.981.045.178
6.053.138.387
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 aset tetap Grup, kecuali tanah, telah diasuransikan
terhadap segala bentuk resiko kepada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Purna Arthanugraha, PT ABDA,
LCH Insurance, KSK Insurance dan PT Asuransi Adira Dinamika dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 384.090.915.000, USD 2.930.000 dan Rp 391.590.915.000, USD 2.930.000. Manajemen Grup berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
Kerugian bersih dari aset tetap yang dihentikan pengakuannya adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
4.864.657.653
(3.130.310.079)
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
---
Nilai Tercatat
--
1.734.347.574
Penerimaan dari Penjualan
Klaim Asuransi
---
1.097.766.250
--
Total
--
1.097.766.250
Total Rugi Akibat Penghentian Pengakuan
--
636.581.324
27
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing adalah sebesar nihil.
Jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal
31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar nihil.
Jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar nihil.
Pada tanggal 31 Desember 2015, pengerjaan aset dalam penyelesaian pembangunan slipway baru dan kapal
tarik. Pengerjaan atas slipway ini sudah selesai pada Juli 2015.
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap pada tanggal 31 Maret 2016 adalah nihil dan 31
Desember 2015 Rp 1.418.805.335. Jumlah ini dikapitalisasi ke biaya perolehan slipway yang sedang dalam
penyelesaian (Catatan 23).
Aset tetap tertentu dijadikan jaminan atas pinjaman bank (Catatan 14).
9. Tagihan Pajak Kini
Tagihan pajak kini Entitas Anak terdiri dari:
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
Entitas Anak
Tahun 2010
Tahun 2009
48.800.851
45.866.428
48.800.851
45.866.428
Total Tagihan Pajak Kini
94.667.279
94.667.279
10. Utang Usaha
Rincian utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
Pihak Berelasi (Catatan 28)
31 Desember 2015
Rp
949.266.250
941.648.040
Pihak Ketiga
Supplier Lokal
6.322.264.549
2.366.890.570
Jumlah
7.271.530.799
3.308.538.610
28
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
Rupiah
Dolar Singapura
6.322.264.549
949.266.250
2.366.890.570
941.648.040
Jumlah
7.271.530.799
3.308.538.610
11. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Saldo pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 terdiri dari deposit atas penyewaan kapal.
Seluruh saldo liabilitas keuangan jangka pendek lainnya dalam mata uang Rupiah.
12. Beban Akrual
31 Maret 2016
Rp
Gaji dan Jamsostek
Bahan Bakar Minyak
Asuransi
Jasa Profesional
Bunga Pinjaman
Lain-lain
Jumlah
31 Desember 2015
Rp
960.268.013
620.250.834
289.000.000
150.480.000
69.733.836
529.294.383
48.334.740
1.109.621.909
179.077.800
98.680.000
84.464.453
602.602.300
2.619.027.066
2.122.781.202
Bunga pinjaman merupakan bunga atas fasilitas pinjaman bank diperoleh Grup (Catatan14). Seluruh saldo
beban akrual dalam mata uang Rupiah dan USD.
13. Pendapatan Diterima Dimuka
Akun ini merupakan uang muka untuk jasa yang belum diserahkan kepada pelanggan pihak ketiga.
14. Utang Bank
31 Maret 2016
Rp
Utang Bank – Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
17.252.014.644
11.543.625.656
5.198.730.159
29
31 Desember 2015
Rp
19.781.467.569
12.699.001.050
5.671.341.992
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
USD
PT Bank DBS Indonesia
3.343.339.555
5.495.008.425
37.337.710.014
43.646.819.036
(10.117.811.695)
(2.975.625.656)
(1.890.447.330)
(10.117.811.695)
(3.881.001.050)
(1.890.447.330)
Dolar AS
PT Bank DBS Indonesia
Bagian Jangka Pendek
(3.343.339.555)
(18.327.224.236)
(5.495.008.425)
(21.384.268.500)
Bagian Jangka Panjang
19.010.485.778
22.262.550.536
Jumlah Utang Bank
Dikurangi: Bagian Jangka Pendek
Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Pelayaran Nelly Dwi Putri (Perusahaan)
Dolar AS
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
Berdasarkan Akta No. 10 tanggal 1 Mei 2007 dari Anriz Nazaruddin Halim, S.H., Notaris di Jakarta,
sebagaimana terakhir diubah melalui Akta No.5 tanggal 3 Januari 2011 dari Anriz Nazaruddin Halim, S.H.,
Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit angsuran berjangka dari Bank Danamon
untuk tujuan investasi kerja dengan rincian sebagai berikut:
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 4 ABF, non-revolving, sejumlah USD 1.125.000 (satu juta seratus dua
puluh lima ribu Dollar Amerika Serikat);
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 5 ABF T&B, non-revolving, sejumlah USD.5.250.000 (lima juta dua ratus
lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat);
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 6 ABF T&B, non-revolving, USD 2.800.000,- (dua juta delapan ratus ribu
Dollar Singapura);
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 7 ABF T&B, non revolving, USD 1.096.000,- (satu juta sembilan puluh
enam ribu Dollar Amerika Serikat)
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 8 ABF T&B-Baru, non revolving, USD 3.000.000,- (tiga juta Dollar
Amerika Serikat)
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 9 ABF T&B-Baru, non revolving, USD 1.264.000,- (satu juta dua ratus
enam puluh empat ribu Dollar Amerika Serikat)
Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun dengan jangka waktu sebagai berikut:
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 6 ABF T&B, mulai tanggal 6 Januari 2011 hingga 3 Februari 2015;
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 7 ABF T&B, mulai tanggal 28 Juli 2011 hingga 27 Oktober 2015;
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 8 ABF T&B, mulai tanggal 16 Mei 2012 hingga 16 Juni 2015;
- Kredit Angsuran Berjangka (KAB) 9 ABF T&B, mulai 16 Mei 2012 hingga 16 Nopember 2016;
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut adalah, sebagai berikut:
- Jaminan Perusahaan dari PT Haskojaya Abadi, pemegang saham Perusahaan;
- Aset tetap tertentu milik Perusahaan (lihat Catatan 8):
- Hak penagihan atas piutang yang dimiliki Perusahaan (lihat Catatan 4):
Perusahaan juga harus memenuhi beberapa rasio keuangan sebagai berikut:
- Debt Service Coverage Ratio minimal 1,25x
30
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
- Leverage maksimal 3,5x
Selama periode fasilitas peminjaman, Perusahaan harus mematuhi syarat-syarat tertentu, antara lain:
- Aset yang dijadikan jaminan pinjaman tidak cross collateral dengan fasilitas pinjaman lain;
- Aset yang dijadikan jaminan harus diasuransikan.
- Tanpa persetujuan dari Bank Danamon, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain;
(i) mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Perusahaan;
(ii) mengubah susunan pengurus, susunan pemegang saham dan nilai saham Perusahaan; dan
(iii) mengumumkan atau membagikan dividen Perusahaan
Berdasarkan Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. B.0857/HK-MTR/0715 tanggal 8 Juli 2015
disepakati untuk melakukan pengalihan mata uang atas fasilitas Kredit Angsuran Berjangka 9 dalam US
Dollar menjadi fasilitas dalam mata uang Rupiah.
Pada 31 Desember 2015, jumlah utang Bank atas Fasilitas Kredit Angsuran Berjangka 9 sebesar Rp
3.081.001.050.
Jumlah pembayaran selama periode 2016 adalah sebesar Rp 1.155.375.394 Tidak ada penerimaan selama
periode 2016. Jumlah pembayaran selama tahun 2015 adalah sebesar USD 842.000,33 atau setara dengan
10.917.177.149 dan Rp 1.540.500.525 Tidak ada penerimaan selama tahun 2015.
Pada tanggal 31 Maret 2016 Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan utang bank seperti yang
diungkapkan pada Catatan ini.
PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS)
Berdasarkan akta no. 11 dari Notaris Sulistyaningsih, S.H., tertanggal 11 November 2011, sebagaimana
terakhir diubah berdasarkan surat dari bank DBS No. 273/PFPA-DBS1/VI/2012 tanggal 27 Agustus
2012,Perusahaan memperoleh fasilitas Amortizing term loan facility dengan tujuan investasi pembelian kapal
dengan batas penggunaan maksimum sebesar USD 5.000.000.
Fasilitas kredit ini berjangka waktu 56 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit yang pertama kali
(termasuk grace period selama 8 Bulan.) dikenakan bunga 5.50% per tahun.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan beberapa kapal milik Perusahaan (lihat Catatan 8).
Perusahaan juga harus memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu seperti diatur dalam perjanjian sebagai
berikut:
- Debt Service Coverage Ratio minimal 1,25x
- Gearing Ratio sebesar 2 x
Selama periode fasilitas peminjaman, Perusahaan harus mematuhi syarat-syarat tertentu, antara lain:
- Aset yang dijadikan jaminan harus diasuransikan;
- Tanpa persetujuan tertulis dari Bank DBS, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain:
(i) Merubah susunan pengurus dan pemegang saham, mengubah jenis usaha perusahaan selain yang
disebutkan dalam anggaran dasar Perusahaan,
(ii) Mengikatkan diri sebagai penjamin (borg),
(iii) Membuat perjanjian yang akan menguntungkan anggota direksi, komisaris atau pemegang saham,
(iv) Menyetujui terjadinya pengeluaran modal, dan
(v) Memberikan ijin untuk dibuatkan pengalihan Jaminan.
Jumlah pembayaran selama periode 31 Maret 2016 adalah sebesar USD 146.500 atau setara dengan
Rp 1.981.064.364. Tidak ada penerimaan selama tahun 2016. Jumlah pembayaran selama tahun 2015 adalah
sebesar USD 586.700 atau setara dengan Rp 7.821.444.584 Tidak ada penerimaan selama tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Maret 2016 Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan utang bank seperti yang
31
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
diungkapkan pada Catatan ini.
Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk (Bank OCBC NISP)
Berdasarkan Akta Notaris No. 1 dan 2 dari Notaris Sulistyaningsih, S.H., tertanggal 1 Juli 2013 dan surat
persetujuan fasilitas kredit dari Bank OCBC NISP, Perusahaan memperoleh fasilitas investment loan dari
Bank OCBC NISP, Jakarta dengan jumlah nilai maksimum keseluruhan sebesar Rp 40.000.000.000. Fasilitas
ini berjangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan sejak pengikatan kredit dengan tingkat bunga sebesar
10% per tahun.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan fidusia piutang dagang Perusahaan senilai Rp 7.750.000.000. (lihat
Catatan 4)
Perusahaan juga harus memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu seperti diatur dalam perjanjian sebagai
berikut:
- Debt Service Coverage Ratio minimal 1,25x
- Gearing Ratio sebesar 1 x
Selama periode fasilitas peminjaman, Perusahaan harus mematuhi syarat-syarat tertentu, antara lain :
- Pembiayaan maksimum sebesar 70% untuk kapal bekas yang telah dinilai oleh Konsultan Penilai Doli
Siregar dan Rekan, dengan Nomor Laporan DSR-PST/A/FAV/III/12/00097A, dengan umur kapal maksimal
tahun 2007;
- Pengikatan hipotik atas kapal dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan kapal dengan
availability Period selama 6 (enam) bulan;
- Perusahaan wajib menyerahkan dokumen-dokumen pendukung kapal;
- Pencairan Fasilitas Pinjaman ditujukan langsung ke rekening Perusahaan pada Bank;
- Perusahaan wajib menyerahkan kontrak sewa kapal minimal sebesar Rp 900.000.000
- Aktifitas rekening Perusahaan pada Bank minimal 30% atau sesuai dengan porsi pembiayaan Bank
terhadap total utang Perusahaan pada Bank;
- Menyerahkan Sinking Fund minimal 1 (satu) kali angsuran (diblokir) sampai dengan aktifitas rekening
Perusahaan pada Bank sudah sesuai dengan porsi pembiayaan Bank;
- Menyerahkan perpanjangan kontrak kerja atau kontrak sewa kapal yang dibiayai Bank atau perubahan
kontrak yang ada;
- Penerimaan dari Bouwheer/Customer wajib ditujukan kepada rekening Perusahaan pada Bank.
Jumlah pembayaran selama periode 31 Maret 2016 adalah sebesar Rp 2.529.452.924. Tidak ada penerimaan
selama periode 2016. Jumlah pembayaran selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 10.117.811.698. Tidak ada
penerimaan selama tahun 215
Pada tanggal 31 Maret 2016 Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan utang bank seperti yang
diungkapkan pada Catatan ini.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)
Berdasarkan Akta Notaris No. 73 dari Notaris Sulistyaningsih, S.H., tertanggal 27 Juli 2015 Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit untuk tujuan investasi dengan jumlah sebesar Rp 21,000,000,000.
Fasilitas kredit ini berjangka waktu 72 bulan masa angsuran dan availability period selama 6 bulan, dimulai
pada tanggal 27 Juli 2015 sampai dengan tanggal 20 Februari 2022.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan menyerahkan kapal tugboat dan tongkang dengan pembuatan umur
maksimal 2010 untuk tugboat dan 2011 untuk tongkang dengan maksimal hipotik sebesar Rp 35.000.000.000
atau senilai 166,76% dari Fasilitas.
Pada 31 Maret 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas kredit ini.
32
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
PT Permata Barito Shipyard and Engineering (Entitas anak)
Rupiah
PT Bank Central Asia (Bank BCA)
Berdasarkan surat persetujuan fasilitas kredit dari Bank BCA No. 0121/SPPK/SLK-KOM/2015 tertanggal 10
Juni 2015, PBSE memperoleh perpanjangan fasilitas time loan revolving dan fasilitas kredit lokal dengan
batas penggunaan maksimum masing-masing sebesar Rp 10.000.000.000 dan Rp 1.000.000.000.
Fasilitas kredit lokal dan time loan revolving berjangka waktu 1 tahun dan dikenakan bunga masing-masing
12% dan 11,75% per tahun.
Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan tanah dan bangunan tertentu milik PBSE dan jaminan
perusahaan tidak terbatas dari Perusahaan (Catatan 8).
PBSE juga harus memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu seperti diatur dalam perjanjian sebagai berikut:
- EBITDA/ (Interest + Principal) minimal 1x
- Debt/ Equity maksimal 2x
Selama periode fasilitas peminjaman, tanpa persetujuan tertulis dari Bank BCA, PBSE tidak diperbolehkan
untuk melakukan perubahan susunan pengurus dan pemegang saham.
Jumlah pembayaran selama periode 31 Maret 2016 adalah sebesar Rp 472.611.833. Tidak ada Penerimaan
selama tahun 2016. Jumlah Pembayaran selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.890.447.336. Tidak ada
penerimaan selama tahun 2015.
Pada tanggal 31 Maret 2016, PBSE telah memenuhi semua persyaratan utang bank seperti yang diungkapkan
pada Catatan ini.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)
Berdasarkan Surat Persetujuan Fasilitas Kredit dari Bank Danamon Nomor B.1338/HK-MTR/1015 tertanggal
20 Oktober 2015, PBSE memperoleh fasilitas kredit dengan batas penggunaan maksimum Rp 16.416.000.000
(Fasilitas A) dan Rp 9.617.999.999 (Fasilitas B).
Fasilitas B berjangka waktu sejak 20 Oktober 2015 sampai dengan 12 Maret 2019 (dengan grace period 6
bulan) dan dikenakan bunga 12,5% per tahun.
Fasilitas pinjaman tersebut di atas dijamin dengan beberapa kapal milik Entitas Induk dan Corporate
Guarantee Perusahaan.
Selama periode fasilitas peminjaman, Perusahaan harus mematuhi syarat-syarat tertentu, antara lain:
 Bunga Berjalan sampai dengan tanggal efektif restruktur, harus dibayar seluruhnya.
 Denda sampai dengan tanggal efektif restruktur (jika ada) dihapuskan.
 Penalty atas pelunasan dipercepat sebagian maupun seuruhnya, tidak kenakan.
 Syarat dan ketentuan dalam surat penawaran sebelumnya tetap berlaku sepanjang tidak dirubah, syarat
dan ketentuan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan.
Pada tanggal 31 Maret 2016 PBSE telah memenuhi semua persyaratan utang bank seperti yang diungkapkan
pada catatan ini.
Jumlah pembayaran selama periode 2015 adalah sebesar Rp 4.433.333.333. Tidak ada penerimaan selama
periode 2015.
33
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
15.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Imbalan Pascakerja – Program Imbalan Pasti
Saldo liabilitas diestimasi atas imbalan pascakerja Grup pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung oleh
aktuaris independen PT QUATTRO ASIA Consulting No. 0373/LA-QAC/I/2016 dan No. 0406/LA-QAC/I/2016
yang laporannya masing-masing bertanggal 11 Januari 2016 dan 18 Januari 2016 sedangkan untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2014, dihitung oleh aktuaris independen PT QUATTRO ASIA Consulting No.
0163/LA-QAC/I/2015 dan No. 0169/LA-QAC/II/2015 dengan laporannya bertanggal 28 Januari 2015 dan 4
Februari 2015.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai
berikut:
Usia Pensiun Normal
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji
Tingkat Diskonto
Tingkat Cacat
Tingkat Pengunduran Diri
:
:
:
:
:
55 tahun
10% per tahun
8,96% - 9,10% (2015: 8,96% - 9,10%) per tahun
10 % per tahun dari tingkat mortalitas
Per tahun (linear): 18-29 tahun: 10%, 30-39 tahun: 5%, 40-44 tahun: 3%,
45-49 tahun: 2%, 50-54 tahun: 1%
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
Liabilitas Awal Tahun
Beban Manfaat Karyawan yang Diakui
di Tahun Berjalan
Pengukuran Kembali Kewajbian Imbalan Kerja
Pembayaran Imbalan
9.608.815.270
Liabilitas Akhir Tahun
31 Desember 2015
Rp
10.539.722.462
458.393.415
42.495.537
--
1.982.049.139
(2.346.742.051)
(566.214.280)
10.109.704.222
9.608.815.270
Rincian beban manfaat kerja karyawan yang diakui di tahun berjalan adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
242.380.685
216.012.730
Jumlah
458.393.415
31 Maret 2015
Rp
1.120.568.326
861.480.813
1.982.049.139
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban imbalan pasti yang adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti
Awal Periode
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
Kewajiban Kini dari dampak Kurtailmen
Pembayaran Imbalan
Ekspektasi dari Kewajiban kini Akhir
9.608.815.270
242.380.685
216.012.730
--10.067.208.685
34
31 Desember 2015
Rp
10.539.722.462
1.120.568.326
861.480.813
-(566.214.280)
11.955.557.321
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Kerugian (Keuntungan) Aktuarial yang belum diakui
42.495.537
(2.346.742.051)
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Akhir Periode
10.109.704.222
9.608.815.270
Akumulasi Keuntungan (Kerugian) aktuarial atas program imbalan pasti yang dicatat di penghasilan
komprehensif lain adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
Saldo Awal
Program Imbalan Pasti Selama Tahun Berjalan
Pajak Penghasilan Terkait
1.395.439.563
(42.495.537)
3.332.025
Akumulasi Program imbalan Pasti yang Diakui di
Penghasilan Komprehensif Lainnya
1.356.276.051
31 Desember 2015
Rp
(745.817.294)
2.346.742.051
(205.485.194)
1.395.439.563
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga
dan risiko gaji.
Risiko Tingkat Bunga
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu
pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan
liabilitas program.
Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan.
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto. Sensitivitas
analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir
periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Program Imbalan Pasti
Rp
Tingkat Diskonto
Tingkat Diskonto +1%
Tingkat Diskonto -1%
(624.719.002)
708.428.870
Tingkat Kenaikan Gaji
Tingkat Diskonto +1%
Tingkat Diskonto -1%
666.172.247
(600.773.895)
16. Modal Saham
Susunan Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
Pemegang Saham
PT Haskojaya Abadi
Fredyanto Parlindungan (Direktur
Independen)
Masyarakat (Masing–masing dibawah 5%)
Jumlah
Saham
Lembar
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah
Modal Saham
Rp
1.995.000.000
84,894
199.500.000.000
7.622.500
347.377.500
0,324
14,782
762.250.000
34.737.750.000
2.350.000.000
100,000
235.000.000.000
35
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Program Pemberian Kepemilikan Saham Kepada Manajemen (MSOP)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Mei 2012, pemegang saham telah
menyetujui rencana Program Pemberian Kepemilikan Saham Kepada Manajemen (MSOP).
Peserta yang dapat berpartisipasi dalam program MSOP adalah Dewan Komisaris (tidak termasuk Komisaris
Independen) dan Direksi Grup yang tercatat 14 hari sebelum tanggal pendistribusian hak opsi pada setiap
tahapan.
Jumlah yang dapat diterbitkan untuk membeli saham sebanyak-banyaknya 5% dari modal saham ditempatkan
dan disetor penuh dalam Perusahaan setelah Penawaran Umum Saham Perdana atau sekitar 117.500.000
saham. Pelaksanaan penerbitan hak opsi akan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
- Tahap I
Sebanyak-banyaknya 40% atau 47.000.000 saham dari total hak opsi akan didistribusikan pada tanggal
pencatatan saham Perusahaan;
- Tahap II
Sebanyak-banyaknya 30% atau 32.250.000 saham dari total hak opsi akan didistribusikan pada ulang tahun
pertama pencatatan saham Perusahaan;
- Tahap III
Sisa dari hak opsi yang belum didistribusikan akan didistribusikan dalam jangka waktu 12 bulan terhitung
sejak tanggal penerbitannya.
Manajemen menyatakan bahwa sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan tidak ada penetapan
persyaratan dalam rencana pelaksanaan program MSOP, dengan demikian nilai wajar MSOP belum dapat
ditentukan.
17. Tambahan Modal Disetor - Bersih
Akun ini terdiri atas agio atas nilai nominal saham dari Penawaran Umum Saham Perdana, setelah dikurangi
biaya emisi saham dan selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali.
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
Agio Saham Sebagai Hasil Penawaran Umum
Saham Perdana
Biaya Emisi Saham
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi
Entitas Pengendali
23.800.000.000
23.800.000.000
(2.560.127.251)
(2.560.127.251)
(1.995.706.435)
(1.995.706.435)
Jumlah - Bersih
19.244.166.314
19.244.166.314
18. Selisih Nilai Transaksi Desngan Entitas Sepengendali
Pada tahun 1998, Perusahaan membeli 99,00% saham PT Permata Barito Shipyard & Engineering dari
pemegang saham lama yang merupakan entitas sepengendali.
Atas transaksi ini, Perusahaan mencatat selisih antara nilai saham tercatat dengan harga beli sebesar
Rp 1.995.706.435 sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Sejak 1 Januari 2013, Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali direklasifikasi ke akun
Tambahan Modal Disetor akibat dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012).
36
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
19. Dividen dan Dana Cadangan
Tahun 2015
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sesuai Akta Notaris Leolin Jayayanti, SH
No. 85 tanggal 19 Juni 2015 diputuskan antara lain pembagian dividen untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2014 sebesar Rp 7.050.000.000 dan pembentukan dana cadangan umum sebesar Rp 25.000.000 dari saldo
laba tahun 2014.
20. Pendapatan
31 Maret 2016
Rp
Sewa Kapal:
Pihak Berelasi (Catatan 28)
Pihak Ketiga
Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal:
Pihak Ketiga
Jumlah
31 Maret 2015
Rp
1.360.000.000
24.381.962.923
3.734.405.091
35.941.949.345
6.164.668.269
5.769.909.903
31.906.631.192
45.446.264.339
Nama pihak pelanggan dengan jumlah nilai penjualan yang melebihi 10% dari pendapatan adalah sebagai
berikut:
31 Maret 2016
Rp
PT Riau Andalan Pulp & Paper
PT Panca Usaha Palopo Plywood
19.059.722.852
1.360.000.000
31 Maret 2015
Rp
25.094.634.670
3.734.405.091
Pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015, pendapatan yang belum ditagih masing-masing sebesar
Rp 3.408.372.412 dan Rp 6.244.707.685. (Lihat Catatan 5).
21. Beban Pokok Pendapatan
31 Maret 2016
Rp
31 Maret 2015
Rp
Operasional Kapal
Penyusutan Kapal (Catatan 8)
Beban Crew dan Tenaga Kerja Lainnya
Pemeliharaan
Pemakaian Suku Cadang dan Material
Sewa Kapal
Lain-lain
10.245.805.505
7.912.810.364
5.480.733.858
1.032.179.211
688.249.424
23.688.000
197.619.576
16.930.362.109
7.099.581.051
5.901.944.608
1.458.576.240
1.793.139.890
268.239.652
155.238.345
Jumlah
25.581.085.938
33.607.081.895
Tidak terdapat pemasok dan nilai penggunaan jasa yang melebihi 10% dari pendapatan untuk periode tiga
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Maret 2015.
37
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
22. Beban Usaha
31 Maret 2016
Rp
31 Maret 2015
Rp
Gaji dan Tunjangan
Imbalan Pasca Kerja (Catatan 15)
Perjalanan Dinas
Telekomunikasi
Perbaikan dan Pemeliharaan
Penyusutan (Catatan 8)
Jasa Profesional
Administrasi
Lain-lain
4.974.873.495
458.393.415
233.737.755
87.784.629
83.102.128
68.234.814
163.750.000
14.628.212
387.375.671
5.138.050.375
513.225.008
237.807.837
45.000.000
80.228.608
55.324.614
99.026.459
7.065.074
413.944.066
Jumlah
6.471.880.119
6.589.672.041
23. Beban Keuangan
Akun ini merupakan beban bunga dan provisi atas pinjaman (lihat Catatan 14). Setelah dikurangi biaya
pinjaman yang dikapitalisai ke aset tetap (lihat catatan 8).
24. Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
Akun Ini terdiri dari:
31 Maret 2016
Rp
Keuntungan (Kerugian) Pelepasan Aset Tetap
Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Bersih
Lain-lain - Bersih
-34.190.136
(75.099.573)
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain Bersih
(40.909.437)
31 Maret 2015
Rp
51.883.774
(1.130.047.678)
(1.193.442.658)
(2.271.606.562)
25. Laba per Saham
Perhitungan laba per saham dasar Grup adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
31 Maret 2015
Rp
(1.023.382.152)
1.732.614.966
Jumlah Lembar Saham Beredar
Awal Tahun
2.350.000.000
2.350.000.000
Rata-rata Tertimbang Saham Beredar
2.350.000.000
2.350.000.000
(0.44)
0,74
Laba per Saham
26. Kepentingan Nonpengendali
Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas aset bersih pada PT Permata Barito Shipyard &
38
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Engineering dan PT Nelly Energi Lestarindo, entitas anak.
Rincian proporsi kepemilikan pemegang saham nonpengendali atas ekuitas dan laba entitas anak yang
dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014
RP
PT. Permata Barito
Shipyard dan Engineering
PT Nelly Energi Lestarindo
Dibebankan
(Dikreditkan) Pada
Laporan laba Rugi
Komprehensif
Konslidasian
RP
222.039.657
-222.039.657
Setoran Modal
Entitas Anak
RP
40.366.476
(20.103)
40.346.373
31 Desember 2015
Rp
Dibebankan
(Dikreditkan Pada)
Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Konsolidasian
31 Maret 2016
Rp
Rp
--
262.406.133
777.364
263.183.497
27.500.000
27.479.897
(1.079.475)
26.400.422
27.500.000
289.886.030
(302.111)
289.583.919
27. Perpajakan
a. Pajak Dibayar Dimuka
31 Maret 2016
Rp
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Entitas Anak
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 28 A
Tahun 2014
Tahun 2015
Pajak Pertambahan Nilai
Sub Jumlah
31 Desember 2015
Rp
--
266.124
12.206.594
--
633.088.255
108.996.411
--
633.088.255
108.996.411
40.037.429
754.291.260
782.122.095
754.291.260
782.388.219
b. Utang Pajak
31 Maret 2016
Rp
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 15
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4 (2)
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Sub Jumlah
Entitas Anak
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
Sub Jumlah
Jumlah Utang Pajak
39
31 Desember 2015
Rp
58.836.155
244.356.976
2.263.686
-121.233.344
631.815.620
7.058.510
426.616.725
1.506.420
1.545.400
121.233.344
684.021.823
1.058.505.781
1.241.982.222
33.512.267
7.104.769
58.354.885
291.544.118
78.151.147
5.975.267
---
390.516.039
84.126.414
1.449.021.820
1.326.108.636
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
c. Beban Pajak
Perhitungan atas pajak final sehubungan dengan pendapatan atas sewa kapal dan pengoperasian kapal
untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Beban Pajak kini
Manfaat pajak Tangguhan
Perusahaan
Rp
Jumlah Beban Pajak
----
2016
Entitas Anak
Konsolidasian
Rp
Rp
(58.354.884)
(58.354.884)
--(58.354.884)
(58.354.884)
Perusahaan
Rp
---
2015
Entitas Anak
Rp
---
--
--
Konsolidasian
Rp
----
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dengan estimasi laba kena pajak untuk periode tiga bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
31 Maret 2015
Rp
(964.356.097)
(125.471.989)
(1.089.828.086)
1.245.264.988
484.153.885
1.729.418.873
(25.741.962.923)
(39.676.354.436)
26.831.791.009
---
37.946.935.563
---
Beban pajak Penghasilan Dihitung
Berdasarkan Tarif Pajak yang Berlaku
--
--
Dikurangi: Pajak Dibayar Dimuka
PPh 23
--
--
Taksiran utang Pajak Penghasilan Badan
Perusahaan
--
--
Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Rugi (Laba) Sebelum Pajak Penghasilan Entitas anak
Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
Koreksi Fiskal
Pendapatan yang Dikenakan
Pajak Penghasilan Final
Beban Usaha atas Pendapatan yang
Dikenakan Pajak Penghasilan Final
Jumlah
Penghasilan Kena Pajak (Rugi Fiskal) – Dibulatkan
Perhitungan penghasilan kena pajak untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016
dan 2015 didasarkan pada perhitungan sementara.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan dan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut::
31 Maret 2016
Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai
Laporan Laba Rugi Komprehensif Komprehensif
Lain Konsolidasian
Rugi (Laba) Sebelum Pajak Penghasilan Entitas anak
Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
40
(964.356.097)
(125.471.989)
31 Maret 2015
Rp
1.245.264.988
484.153.885
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
- Perusahaan
Tarif Pajak Berlaku 25%
Koreksi Fiskal
Beban Penghasilan Pajak Perusahaan
Pajak kini
Beban Pajak Penghasilan Entitas Anak:
Pajak kini
Pajak Tangguhan
(1.089.828.086)
---
1.729.418.873
432.354.718
432.354.718
--
--
(58.354.884)
--
---
(58.354.884)
--
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
d. Pajak Penghasilan Final
Perhitungan atas pajak final sehubungan dengan pendapatan atas sewa kapal dan pengoperasian kapal
untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
Pendapatan yang Telah difakturkan Berhubungan
Dengan Pengoperasian dan Persewaan kapal
31 Maret 2015
Rp
25.741.962.923
39.676.354.436
308.903.555
476.116.253
(283.738.116)
33.670.116
(420.871.253)
(50.445.000)
(250.067.400)
(471.316.253)
Beban Pajak Penghasilan Final
Dikurangi:
Pemotongan Selama tahun Berjalan
Akrual
Beban Pajak Penghasilan Final
Yang Belum Dipotong
58.836.155
Perhitungan beban pajak penghasilan final di atas menggunakan tarif 1,2% dari pendapatan.
e. Pajak Tangguhan
31 Desember 2015
RP
Dikreditkan pada
Penghasilan
Komprehensif Lain
RP
Dikreditkan
Pada Laba/Rugi
RP
31 Maret 2016
Rp
Aset Pajak Tangguhan
Entitas Anak
Imbalan Kerja Karyawan
Aset Tetap
554.598.014
98.113.116
---
3.332.025
--
557.930.039
98.133.116
Jumlah Aset Pajak
Tangguhan
652.731.130
--
3.332.025
656.063.155
31 Desember 2014
RP
Dikreditkan
Pada Laba/Rugi
RP
Dikreditkan pada
Penghasilan
Komprehensif Lain
RP
31 Maret 2015
Rp
Aset Pajak Tangguhan
Entitas Anak
Imbalan Kerja Karyawan
Aset Tetap
667.974.699
69.318.757
92.108.509
28.814.359
(205.485.194)
--
554.598.014
98.133.116
Jumlah Aset Pajak
Tangguhan
737.293.456
120.922.868
(25.485.194)
652.731.130
41
4.800.000
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
f. Surat Ketetapan Pajak
Pada tanggal 9 April 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2011 dengan kurang bayar pokok sebesar Rp1.691.707.229 dan
denda sebesar Rp812.019.470. Atas kurang bayar untuk pokok telah disetor ke kantor pajak dan dicatat
sebagai beban lain-lain pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian.
Sementara, atas kurang bayar denda tersebut, Perusahaan mengajukan surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi ke kantor pajak berdasarkan prosedur yang diatur pada PMK No.
08/PMK.03/2013 pada tanggal 22 Mei 2015. Surat tersebut ditolak oleh kantor pajak pada tanggal 28
September 2015 berdasarkan PMK No. KEP-3164/WPJ.07/2015. Kemudian pada tanggal 23 Desember
2015, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan sanksi administrasi atas SKPKB yang terbit
tahun 2015, berdasarkan PMK No. 197/PMK.03/2015 tanggal 2 November 2015.
Sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum mendapat jawaban
dari kantor pajak.
Tanggal 26 Maret 2015, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas denda PPN masa pajak
Maret 2013 dan Maret 2014 masing-masing sebesar Rp 1.065.948.323 dan Rp 82.996.569.
Atas kurang bayar ini, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi ke kantor pajak berdasarkan prosedur yang diatur pada PMK No. 91/PMK.03/2015
pada tanggal 21 Mei 2015. Surat tersebut dikembalikan kepada Perusahaan pada tanggal 2 November
2015 dengan alasan kelengkapan data dengan nomor surat S-6228/WPJ.07/2015 dan 6227/WPJ.07/2015.
Kemudian pada tanggal 12 November 2015, Perusahaan mengajukan permohonan pengurangan sanksi
administrasi PMK 91/PMK.03/2015 tanggal 2 November 2015 dengan melengkapi kelengkapan dokumen
administrasi.
Sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum mendapat jawaban
dari kantor pajak.
28. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
a. Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut :
Persentase Terhadap Total Aset
31 Maret 2016
Rp
Piutang Usaha
PT Panca Usaha Palopo Plywood
PT Putra Sumber Kimindo
PT SLJ Global Tbk
Jumlah
31 Desember 2015
Rp
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
8.060.414.535
2.544.933.254
699.693.923
10.353.536.669
2.758.781.526
727.047.128
1,92
0,61
0,17
2,45
0,65
0,17
11.305.041.712
13.839.365.323
2,70
3,27
--
27.500.000
--
0,01
Piutang Lain-lain
PT Wahana Lestari Makmur Inderalaya
Persentase Terhadap Total Liabilities
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
31 Maret 2016
%
31 Desember 2015
%
Utang Usaha
Noah Shipping Pte Ltd
Hasan Holding Pte Ltd
707.765.760
241.500.490
702.085.680
239.562.360
1,18
0,40
1,15
0,39
Jumlah
949.266.250
941.648.040
1,58
1,54
42
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Persentase Terhadap Jumlah Pendapatan
31 Maret 2016
Rp
31 Maret 2015
Rp
31 Maret 2016
%
31 Maret 2015
%
Pendapatan Usaha
PT Panca Usaha Palopo Plywood
1.360.000.000
3.734.405.091
4,26
8,22
Jumlah
1.360.000.000
3.734.405.091
4,26
8,22
Persentase Terhadap Jumlah Beban Usaha
31 Maret 2016
Rp
31 Maret 2015
Rp
31 Maret 2016
%
31 Maret 2015
%
Beban Imbalan Jangka Pendek Perusahaan
Dewan Komisaris
Direksi
445.749.801
1.544.678.403
364.860.585
1.549.379.244
6,89
23,87
5,54
23,51
Jumlah
1.990.428.204
1.914.239.829
30,76
29,05
b. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak Berelasi
Hubungan
Noah Shipping Pte Ltd
PT Panca Usaha Palopo Plywood
PT Putra Sumber Kimindo
PT Putra Sumber Utama Timber
PT SLJ Global Tbk
Hasan Holding Pte Ltd
Dewan Komisaris dan Direksi
29.
Pemegang Saham
Terdahulu
Dibawah Pengendali yang
Sama dengan Perusahaan
Dibawah Pengendali yang
Sama dengan Perusahaan
Dibawah Pengendali yang
Sama dengan Perusahaan
Dibawah Pengendali yang
Sama dengan Perusahaan
Dibawah Pengendali yang
Sama dengan Perusahaan
Manajemen Kunci
Transaksi
Utang Usaha
Piutang Usaha, Pendapatan
Piutang Usaha, Pendapatan
Piutang Usaha, Pendapatan
Piutang Usaha, Pendapatan
Utang Usaha
Beban Imbalan Jangka Pendek
Aset dan Liabilitas Keuangan dalam Mata Uang Asing
31 Maret 2016
USD
Setara Rupiah
USD
SGD
Setara Rupiah
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
30.052
239.945
21.723
234.156
612.510.680
5.487.275.394
41.701
239.944
21.740
255.892
787.258.928
5.805.285.883
Jumlah Aset
269.997
255.879
6.099.786.074
281.645
277.632
6.592.544.811
Utang Usaha
Utang Bank
Akrual
-251.833
918
96.568
---
949.266.250
3.343.339.555
12.187.235
-398.333
1.201
96.567
---
941.648.040
5.945.008.425
16.562.022
Jumlah Liabilitas
252.751
96.568
4.304.793.034
399.534
96.567
6.453.218.487
17.245
159.311
1.794.993.034
(117.889)
181.065
139.326.324
Jumlah aset (Libilitas)
Dalam Mata Uang
Asing - Bersih
30.
SGD
31 Desember 2015
Instrumen Keuangan: Manajemen Risiko Keuangan
a. Faktor-faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu
risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
43
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
 Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak
membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.
 Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas,
sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.
 Risiko pasar terdiri dari:
(i) Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan
nilai tukar mata uang asing.
(ii) Risiko suku bunga atas nilai wajar adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan suku bunga pasar.
(iii) Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga
pasar.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Grup memiliki beberapa strategi untuk
pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan
tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:
 Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis
transaksi.
 Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin offsetting
alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang
sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga.
 Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau.
 Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti
praktik pasar terbaik.
Risiko Kredit
Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko kredit terkait dengan simpanan dana di bank dan
penempatan deposito berjangka dengan hanya menggunakan bank-bank yang memiliki reputasi dan
predikat yang baik untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Perusahaan dan entitas anak mengendalikan
eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru.
Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Dewan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam
persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan.
Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko kredit adalah
sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
44
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2016
Belum Jatuh Tempo/
Not Yet Due
Rp
Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Jatuh Tempo/ Due
31 - 90 hari/ days
> 90 hari/ days
Rp
Rp
0 - 30 hari/ days
Rp
--
44.131.707.840
6.497.763.210
Aset Keuangan Lancar Lainnya
7.180.037.624
4.218.816.119
Jumlah
55.530.561.583
6.497.763.210
Belum Jatuh Tempo/
Not Yet Due
Rp
Aset Keuangan
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Aset Keuangan Lancar Lainnya
Jumlah
--
44.131.707.840
35.904.908.148
--
--
4.218.816.119
4.295.395.117
17.931.712.197
84.255.432.107
9.096.180.860
-5.087.088.356
--
-3.745.289.128
--
54.683.702.127
5.087.088.356
3.745.289.128
11.350.621.645
-17.931.712.197
31 Desember 2015
Jatuh Tempo/ Due
31 - 90 hari/ days
> 90 hari/ days
Rp
Rp
0 - 30 hari/ days
Rp
34.236.899.622
-4.295.395.117
Jumlah/ Total
Rp
-18.140.138.084
-18.140.138.084
Jumlah/ Total
Rp
34.236.899.622
38.323.137.213
9.096.180.860
81.656.217.695
Kualitas Kredit Aset Keuangan
Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan piutang
dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak
dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat baik yang diterima.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi
historis mengenai tingkat gagal bayar debitur:
a) Kas dan Setara Kas
31 Maret 2016
RP
Bank – Pihak ketiga
Dengan Pihak yang Memiliki Peringkat
Kredit Eksternal
PT. Fitch Indonesia
AAA
AA +
AA -
Pefindo
AAA
Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga
Dengan Pihak yang Memiliki Tingkat Kredit
PT. Fitch Indonesia
AAA
AAA +
AA Total
31 Desember 2015
RP
953.015.520
5.438.152.524
613.868.055
1.034.673.195
2.112.829.664
613.585.277
7.005.036.099
3.761.088.136
1.076.843.796
1.947.150.199
8.081.879.895
5.708.238.335
36.000.000.000
--36.000.000.000
28.500.000.000
--28.500.000.000
44.081.879.895
34.208.238.335
45
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
b) Piutang Usaha
Seluruh pelanggan merupakan pelanggan yang sudah ada (lebih dari enam bulan) tidak ada kasus gagal
bayar di masa terdahulu.
Risiko Likuiditas
Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang
mencukupi dalam memenuhi komitmen untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus
kas dan arus kas aktual serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus
serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan. Jumlah liabilitas keuangan yang
pembayarannya diharapkan dalam satu tahun sejak 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masingmasing sebesar Rp 28.332.782.101 dan Rp 27.150.588.312 serta liabilitas keuangan yang pembayarannya
diharapkan lebih dari satu tahun sejak 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp 19.010.485.778 dan Rp 22.262.550.536.
Risiko Pasar
(i) Risiko Tingkat Bunga
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Adapun liabilitas
keuangan yang dimiliki Grup pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 dikenakan tingkat suku
bunga tetap. Grup memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga
mengalami kenaikan yang signifikan maka Grup akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan
pemberi pinjaman, atau mempertimbangkan strategi lindung tingkat suku bunga.
Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan jenis bunga:
31 Maret 2016
Rp
31 Desember 2015
Rp
Liabilitas Keuangan
Tanpa Bunga
Bunga Mengambang
10.005.557.865
37.337.710.014
5.766.319.812
43.646.819.036
Jumlah Liabilitas Keuangan
47.343.267.879
49.413.138.848
Analisa sensivitas:
Pada tanggal 31 Maret 2016, jika suku bunga mengambang lebih tinggi sebanyak 10 basis poin dengan
semua variable lain tetap, maka Laba sebelum pajak akan lebih rendah sebesar Rp 10.779.157,
Sebaliknya, jika pada tanggal 31 Maret 2016, suku bunga mengambang lebih rendah sebanyak 10 basis
poin dengan semua variable lain tetap, maka laba sebelum pajak akan lebih tinggi sebesar
Rp 10.779.157.
(iii) Risiko Valuta Asing
Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang
diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan.
Aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015
berdasarkan jenis mata uang disajikan pada Catatan 29.
Analisa sensivitas – USD:
Pada tanggal 31 Maret 2016, jika Rupiah melemah 10% terhadap USD dengan semua variable lain tetap,
46
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
maka Kerugian sebelum pajak akan lebih rendah sebesar Rp 22.894.874
Pada tanggal 31 Maret 2016, jika Rupiah menguat 10% terhadap USD dengan semua variable lain tetap,
maka Kerugian sebelum pajak akan lebih rendah sebesar Rp 22.894.874.
(iii)
Risiko Harga
Grup tidak memiliki risiko harga pasar karena tidak memiliki aset atau liabilitas yang diperdagangkan di
pasar.
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Jumlah tercatat untuk kelompok aset dan liabilitas keuangan jangka pendek maupun yang tidak ditentukan
jatuh temponya, telah mencerminkan nilai wajarnya.
31. Perikatan dan Peristiwa Penting
a. Klaim Asuransi – PT ACA
Pada tanggal 27 Februari 2014, Tongkang Nelly II mengalami kecelakaan di lokasi Pemuatan Daerah
Camp Waya. Atas pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk perbaikan kapal, Perusahaan akan
mendapat ganti rugi dari PT ACA, jumlah yang akan ditagih kepada pihak asuransi adalah sejumlah Rp
2.191.849.000 yang dicatat sebagai Aset Keuangan Lancar Lainnya – Pihak Ketiga dalam laporan posisi
keuangan (Catatan 5). Pada Bulan Oktober 2015, Perusahaan telah menerima pembayaran atas klaim
tersebut.
b. Klaim Asuransi – PT Adira Insurance
Pada tanggal 5 April 2015, Tongkang Nelly 58 mengalami kecelakaan di Sungai Sesayap, Tarakan. Atas
pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk perbaikan kapal, Perusahaan akan mendapat ganti
rugi dari PT Adira Insurance, jumlah yang ditagihkan sebesar Rp 3.897.393.390 yang dicatat sebagai Aset
Keuangan Lancar Lainnya – Pihak Ketiga dalam laporan posisi keuangan (Catatan 5). Pada tanggal 4
Maret 2016, Perusahaan telah menerima pembayaran atas klaim tersebut.
c. Perjanjian Kerja Sama Operasional dengan PT Sofia Express Lines
Pada tanggal 22 Desember 2014, Perusahaan dan PT Sofia Express Lines telah menandatangani
perjanjian kerja sama operasional No. 01/KSO/SEL-PNDP/XII/2014 atas kapal tarik Nelly 51, tongkang
Princess Sofia 3001, kapal tarik Nelly 61 dan tongkang Princess Sofia 3002, kapal tarik Sofia 03 dan
tongkang Princess Sofia 3003, kapal tarik Sofia 05 dan tongkang Princess Sofia 3005 milik PT Sofia
Express Lines untuk digunakan secara bersama dengan Perusahaan melalui Sistem Jasa Manajemen
(Management Fee System).
47
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
32.
Informasi Segmen
Segmen Operasi:
31 Maret 2016
Jasa Penyewaan
Jasa Lainnya
Kapal
(Shipyard &
(Charter)
Engineering)
Rp
Pendapatan Usaha
Hasil Segmen
Beban Operasional
Rp
Lainnya
Eliminasi
Rp
Konsolidasian
Rp
Rp
25.741.962.923
6.667.313.959
--
(502.645.690)
31.906.631.192
4.252.440.540
2.073.104.714
--
--
6.325.545.254
(5.064.090.476)
(1.299.567.743)
(108.221.900)
--
(6.471.880.119)
Beban Keuangan
(610.108.218)
(467.807.486)
--
--
(1.077.915.704)
Beban Pajak Final
(308.903.555)
--
--
--
(308.903.555)
707.279.557
(72.309.949)
274.352
(66.445.933)
568.798.027
(1.023.382.152)
233.419.536
(107.947.548)
(66.445.933)
(964.356.097)
--
(58.354.884)
--
--
(58.354.884)
(1.023.382.152)
175.064.652
(107.947.548)
(66.445.933)
(1.022.710.981)
(1.023.382.152)
175.064.652
(107.947.548)
(67.117.104)
(1.023.382.152)
--
--
--
671.171
671.171
(1.023.382.152)
175.064.652
(107.947.548)
(66.445.933)
(1.022.710.981)
389.401.626.199
53.496.508.341
2.645.168.118
(25.608.517.607)
419.934.784.051
40.129.354.114
27.178.158.555
5.125.000
(7.457.968.035)
59.854.669.634
7.793.326.815
690.364.054
--
(502.645.691)
7.981.045.178
Penghasilan (Beban) Lain-lain bersih
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak
Laba Periode Berjalan
Laba (rugi) yang Dapat Diatribusikan
Kepada :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Aset Segmen
Liabilitas Segmen
Penyusutan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari Pelanggan
30.458.896.459
12.772.078.836
--
(7.457.968.000)
35.773.007.295
Pembayaran Kepada Pemasok
(8.839.276.808)
(8.356.191.191)
--
7.457.968.000
(9.737.499.999)
Penerimaan (Pembayaran)
(2.991.576.398)
(3.918.847.892)
523.135.552
(475.840.000)
(6.863.128.738)
18.628.043.253
497.039.753
523.135.552
(475.840.000)
19.172.378.558
(2.242.624.246)
(555.543.633)
315.466.000
--
(3.113.633.879)
(2.242.624.246)
(555.543.633)
315.466.000
--
(3.113.633.879)
(5.665.892.682)
(472.611.833)
--
--
(6.138.504.515)
(5.665.892.682)
(472.611.833)
--
--
(6.138.504.515)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Perolehan Aset Tetap
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Utang Jangka Panjang
Pembayaran
48
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2015
Jasa Penyewaan
Jasa Lainnya
Kapal
(Shipyard &
(Charter)
Engineering)
Rp
Rp
Lainnya
Eliminasi
Rp
Konsolidasian
Rp
Rp
Pendapatan Usaha
39.676.354.436
6.956.041.735
--
(1.186.131.832)
45.446.264.339
Hasil Segmen
10.156.757.169
1.682.425.276
--
--
11.839.182.445
Beban Operasional
(5.340.886.968)
(1.248.785.074)
--
--
(6.589.672.042)
Beban Bunga dan Keuangan
(1.202.757.648)
(451)
--
--
(1.202.758.099)
(476.116.253)
--
--
--
(476.116.253)
(1.404.381.334)
50.514.134
--
(479.312.346)
(1.833.179.546)
1.732.614.966
484.153.885
--
(479.312.346)
1.737.456.505
--
--
--
--
1.732.614.966
484.153.885
--
(479.312.346)
1.737.456.505
1.732.614.966
484.153.885
--
(484.153.885)
1.732.614.966
4.841.539
4.841.539
(479.312.346)
1.737.456.505
Beban Pajak Final
Penghasilan (Beban) Lain-lain bersih
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak
Laba Periode Berjalan
Laba (rugi) yang Dapat Diatribusikan
Kepada :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Aset Segmen
Liabilitas Segmen
Penyusutan
-1.732.614.966
484.153.885
--
401.182.200.820
54.874.219.412
--
(22.151.490.157)
433.904.930.075
67.769.329.670
32.181.378.390
--
(6.732.440.550)
93.218.267.510
8.114.882.524
251.058.967
--
(1.186.131.832)
7.179.809.659
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari Pelanggan
40.091.049.080
12.493.010.416
--
(6.723.440.550)
45.860.618.946
(21.217.043.844)
(8.507.965.884)
--
6.723.440.550
(23.001.569.178)
(9.604.216.810)
(3.178.705.838)
--
--
(12.782.922.648)
9.269.788.426
806.338.694
--
--
10.076.127.120
Perolehan Aset Tetap
(5.091.914.098)
(390.320.960)
--
--
(5.482.235.058)
Penjualan Aset Tetap
--
53.766.250
--
53.766.250
(5.091.914.098)
(336.554.710)
--
--
(5.428.468.808)
Pembayaran Kepada Pemasok
Penerimaan (Pembayaran)
Aktivitas Operasi Lainnya – Bersih
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Utang Jangka Panjang
Penerimaan
--
--
--
--
Pembayaran
(11.802.060.594)
(1.802.611.826)
--
--
--
(13.604.672.420)
(11.802.060.594)
(1.802.611.826)
--
--
(13.604.672.420)
49
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
33.
Pengelolaan Permodalan
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta
memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal
dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal
masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas
operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka
mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang
dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi
utang.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi
pinjaman dengan jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Rasio gearing pada tanggal 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2016
Rp
Jumlah Pinjaman
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
37.337.710.014
43.646.819.036
359.796.396.553
360.858.861.544
0.10
0.12
Rasio Gearing Konsolidasian
34.
31 Desember 2015
Rp
Transaksi Nonkas
Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:
31 Maret 2016
Rp
Penambahan Aset Tetap Melalui
Kapitalisai Biaya Pinjaman
35.
31 Desember 2015
Rp
--
1.418.805.335
Standar dan Interpretasi Telah Diterbitkan Namun Belum Diterapkan
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016,
dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standar
PSAK No. 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk
Penyesuaian
 PSAK No. 5: Segmen Operasi
 PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
 PSAK No. 13: Properti Investasi
50
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)






PSAK No. 16: Aset Tetap
PSAK No. 19: Aset Tak berwujud
PSAK No. 22: Kombinasi Bisnis
PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,
PSAK No. 53: Pembayaran Berbasis Saham
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
 PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,
 PSAK No. 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
 PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
 PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi,
 PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi, dan
 ISAK No. 30: Pungutan.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:
 PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,
 PSAK No. 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi dan
 PSAK No. 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan
tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK No 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti
Investasi.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK No. 69: Agrikultur dan amandemen PSAK
No. 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
36.
Tambahan Informasi
Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31
Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan
laporan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut, dan informasi penjelasan lainnya (secara
kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”) yang disajikan sebagai informasi tambahan
terhadap laporan keuangan konsolidasian, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan
bagian dari laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut Standar Akuntasi Keuangan di
Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari
dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang
digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian.
37.
Tanggung Jawab dan Penerbitan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal
51
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
27 April 2016.
52
Lampiran I
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
(Entitas Induk)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Pada Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing – Masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar lainnya
Pihak Ketiga
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset Tetap
Investasi pada Entitas Anak
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
31 Maret 2016
31 Desember 2015
43.231.622.772
33.040.174.085
11.305.041.712
18.996.475.067
13.839.365.323
20.062.514.967
10.945.250.382
7.805.027.316
-1.414.609.015
15.404.651.730
8.048.443.522
266.124
1.367.531.893
93.698.026.264
91.762.947.644
279.122.089.935
16.581.510.000
284.170.146.184
16.581.510.000
295.703.599.935
300.751.656.814
389.401.626.199
392.514.604.458
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Utang Pajak
Beban Akrual
Pendapatan Diterima Dimuka
Bagian Lancar atas Utang Bank
Jangka Pajakng
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang Bank Jangka Panjang
Liablitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal Saham
Modal Dasar – 8.000.000.000 saham
Nilai Nominal – Rp 100 per saham
Modal Ditempatkan dan Disetorkan Penuh –
2.350.000.000 saham
Tambahan Modal Disetor – Bersih
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
nal Draft/April 29, 2016
949.266.250.
4.667.109.563
115.000.000
1.058.505.781
2.333.261.353
745.736.213
941.648.040
836.628.877
810.840.000
1.241.982.222
2.098.601.208
445.736.213
15.386.776.906
18.693.821.170
25.255.656.066
25.069.257.730
7.134.202.950
7.739.495.064
9.663.655.874
7.390.423.212
14.873.698.014
17.054.079.086
40.129.354.080
42.123.336.816
235.000.000.000
19.244.166.314
95.028.105.805
235.000.000.000
19.244.166.314
96.147.101.328
349.272.272.119
350.391.267.642
389.401.626.199
392.514.604.458
Paraf:
Lampiran II
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
(Entitas Induk)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak
Diaudit).
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2016
PENDAPATAN
31 Maret 2015
25.741.962.923
39.676.354.436
(21.489.522.383)
(29.519.597.267)
4.252.440.540
10.156.757.169
(5.064.090.476)
606.643.487
34.190.136
(5.340.886.968)
435.724.938
(2.319.418.618)
LABA (RUGI) USAHA
(170.816.313)
2.932.176.521
Beban Keuangan
Beban Pajak Final
(610.108.218)
(308.903.555)
(1.202.757.648)
(476.116.253)
(1.089.828.086)
1.253.302.620
--
--
(1.089.828.086)
1.253.302.620
BEBAN POKOK PENDAPATAN
LABA BRUTO
Beban Usaha
Penghasilan Bunga
Pendapatan (beban) Lain-lain – Bersih
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
Beban Pajak
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Final Draft/April 29, 2016
(29.167.437)
--
(1.118.995.523)
1.253.302.620
Paraf:
Lampiran III
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk
(Entitas Induk)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak Diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Selisih nilai
Tambahan
Saldo Laba
Transaksi
Modal Disetor
Yang Telah
Yang belum
Restrukturisasi
Bersih
Ditentukan
Ditentukan
Entitas
Penggunaannya
Penggunaannya
Sepengendali
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Modal Saham
Rp.
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2014
Dana Cadangan Umum
Pembagian Dividen
Jumlah Laba komprehensif Tahun Berjalan
235.000.000.000
----
--
19.244.166.314
----
----
425.000.000
----
Jumlah Ekuitas
Rp.
76.209.246.993
330.878.413.307
--1.253.302.620
--1.253.302.620
SALDO PADA TANGGAL 31 MARET 2015
235.000.000.000
--
19.244.166.314
450.000.000
77.462.549.613
332.131.715.927
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
235.000.000.000
--
19.244.166.314
450.000.000
95.697.101.328
350.391.267.642
----
----
--(1.118.995.523)
--(1.118.995.523)
--
19.244.166.314
94.578.105.805
349.272.272.119
Perubahan Ekuitas pada Tahun 2016
Dana Cadangan Umum
Pembagian Dividen
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
SALDO PADA TANGGAL 31 MARET 2016
Final Draft/April 29, 2016
---235.000.000.000
---450.000.000
Paraf:
Lampiran IV
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI
(Entitas Induk)
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masingTidak
Diaudit).
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan
Pembayaran Kepada Pemasok
Pembayaran Pajak Penghasilan
Pembayaran kepada Karyawan
Penerimaan Klaim Asuransi
Penerimaan Bunga
Pembayaran Bunga
31 Maret 2015
30.458.896.459
(8.839.276.808)
(492.113.872)
(6.463.125.022)
3.897.393.390
606.643.487
(540.374.382)
40.091.049.080
(21.217.043.844)
(1.734.901.168)
(7.073.758.631)
-435.724.938
(1.231.281.949)
18.628.043.252
9.269.788.426
(2.745.269.937)
(6.278.045.930)
(2.745.269.937)
(6.278.045.930)
(5.665.892.682)
(11.802.060.594)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(5.665.892.682)
(11.802.060.594)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
10.216.880.633
(8.810.318.098)
(25.431.946)
112.815.632
KAS DAN SETARA KAS – AWAL PERIODE
33.040.174.085
33.144.148.929
KAS DAN SETARA KAS – AKHIR PERIODE
43.231.622.772
24.446.646.463
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aset Tetap
Pembelian
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Utang Jangka Panjang
Pembayaran
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN
SETARA KAS
Final Draft/April 29, 2016
Paraf:
Lampiran V
PT PELAYARAN NELLY DWI PUTRI
(Entitas Induk)
PENGUNGKAPAN LAINNYA
31 Maret 2016 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) serta untuk Periode Tiga
Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 (Masing-masing Tidak diaudit)
(Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain)
1.
Laporan Keuangan Tersendiri
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas
Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan
konsolidasian.
2.
Daftar Investasi pada Entitas Anak
Entitas Anak
PT Permata Barito Shipyard & Engineering
PT Nelly Energi Lestarindo
3.
Domisili
Banjarmasin
Jakarta Pusat
Persentase Kepemilikan
99,00%
99,00%
Metode Pencatatan Investasi
Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk dicatat menggunakan
metode biaya perolehan.
Final Draft/April 29, 2016
Paraf:
Download