BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka pikir Yang akan diuji dalam tesis ini adalah perbaikan kesehatan bank dinilai dari perubahan rasio-rasio CAMEL yang bersifat kuantitatif. Secara singkat, rasio keuangan CAMEL pra-rekapitalisasi dan pasca rekapitalisasi dihitung, kemudian diuji dan dibandingkan dengan menggunakan statistik untuk mendapat bukti bahwa bank berubah menjadi lebih sehat atau tidak. Bank Indonesia dalam melakukan perbaikan sektor perbankan, harus menganalisis kondisi keuangan tiap-tiap bank dengan tujuan untuk menentukan apakah bank tersebut masih bisa terselamatkan seperti proses pada Gambar 3.1 dibawah. Gambar 3.1 Proses Penyertaan Bank untuk Rekapitalisasi BPPN 27 28 Bank sentral menganalisis kesehatan suatu bank dengan menggunakan analisis CAMEL. Dengan menetapkan setiap bank pada peringkat CAMEL tertentu, kemudian bank sentral menentukan untuk menutup bank umum, mengikutkan bank umum dalam program rekapitalisasi atau membiarkan operasi bank umum tersebut karena dianggap sebagai bank sehat. Bila suatu bank umum dinilai tidak sehat tetapi dapat diselamatkan, maka bank umum diikutkan dalam program rekapitalisasi. Program rekapitalisasi perbankan diawali dari program restrukturisasi perbankan yang diprakarsai oleh BPPN dan kelanjutannya disusun dalam Arsitektur Perbankan Indonesia. Rekapitalisasi bertujuan untuk mencapai visi dan misi restrukturisasi perbankan, yaitu mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Rekapitalisasi adalah memperbesar modal bank. Beberapa cara memperbesar modal bank adalah dengan cara merger, public offering, bail-outs, privatisasi, nasionalisasi, dll. Dalam tesis ini Lippo Bank menggunakan cara rights issue untuk mendapatkan modal dalam bentuk ekuitas. Alasan yang dapat disimpulkan mengenai pengambilan keputusan ini adalah karena dengan rights issue, dapat meningkatkan CAR, likuiditas bank dan berbeda dengan merger yang menggabungkan beberapa bank sehingga menghilangkan trademark dari pada bank yaitu nama perusahaan yang relevan dengan kredibilitas/reputasi. 29 Cara pengujian dalam tesis ini adalah setelah menghitung rasio keuangan CAMEL Lippo Bank sebelum rekapitalisasi 1993-1997 dengan tahun-tahun sesudah rekapitalisasi 2000-2007, kemudian dilakukan uji hipotesis untuk membuktikan apakah telah terjadi perbaikan yang signifikan dalam pos-pos rasio CAMEL yang menunjukan tingkat kesehatan bank setelah BPPN memasukan Bank Lippo ke dalam program restrukturisasi perbankan. 3.2 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Dalam tesis ini, kita akan menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data dan dikumpulkan oleh peneliti. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari Lippo Bank periode 1995-2007 yang terdaftar di direktori Lippo Bank dan yang berupa laporan tahunan tercetak. Karena tidak dapat menentukan periode pra-krisis, krisis dan pasca krisis, dan tidak ada kepastian mengenai periode mana yang dianggap dalam krisis atau bukan. Pemilahan secara annual/tahunan pun sebenarnya tidak menunjukan kapan waktu perusahaan masuk dan keluar dalam kondisi krisis. Oleh sebab itu pemilahan data dilakukan dengan cara menentukan periode sebelum rekapitalisasi, periode rekapitalisasi dan sesudah rekapitalisasi. Karena rekapitalisasi dapat dengan jelas ditentukan lewat tanggal-tanggal kejadian-kejadian penting perusahaan. 30 Dari Gambar 3.2 dapat dilihat kejadian penting tentang yang menyangkut ekuitas saham Lippo Bank. Gambar 3.2 Kalender kejadian penting tentang perubahan ekuitas saham Lippo Bank Menurut prospektus yang dikeluarkan oleh Lippo Bank sebelum rights issue, Tujuan penggunaan dana dari: 1. Rights Issue I dan II disebutkan untuk mendukung pembiayaan kegiatan operasional. 2. Rights Issue III disebutkan untuk meningkatkan modal kerja (CAR). 3. Rights Issue IV disebutkan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dan membayar obligasi pemerintah yang dibeli oleh perseroan. Sehingga dari informasi diatas, tahun dimana Right Issue III dan IV diterbitkan adalah periode perbaikan performa keuangan bank (rekapitalisasi) untuk memperkuat struktur permodalan. 31 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah rasio keuangan CAMEL dari Lippo Bank. Variabel yang akan digunakan adalah: 3.3.1 Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) Formula perhitungan CAR dalam bank adalah: CAR = Capital Modal = ; Risk Weighted Assets Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Cara perhitungan modal dan aktiva tertimbang menurut risiko menuntut penelitian lebih lanjut mengenai kategori-kategori permodalan, aktiva bank dan perhitungan akuntingnya. Karena dalam tesis ini hanya akan menggunakan rasio sebagai data untuk pembuktian uji statistik, maka detil mengenai perhitungan modal dan aktiva berisiko tidak dicantumkan tetapi hanya dijabarkan secara singkat. Cara penghitungan Capital/modal sebuah bank menurut Basel Accord dikelompokan menjadi: 1. TIER I Capital Yaitu modal inti yang benar-benar disetorkan kepada bank dalam bentuk ekuitas (paid up share capital). Yang termasuk TIER I Capital adalah saham biasa (common stock) dan cadangan yang dilaporkan (retained earnings). 2. TIER II Capital Yaitu modal yang tidak berbentuk ekuitas tetapi bersifat supplementary capital. Yang termasuk TIER II Capital adalah: 32 1. Cadangan yang tidak dilaporkan (tidak dilaporkan tetapi keberadaan undisclosed reserves ini diketahui oleh bank sentral) 2. Revaluasi aset – bank diijinkan untuk melakukan revaluasi aset mereka yang mencerminkan nilai terkini). 3. Cadangan untuk potensi kredit macet atau yang dikenal dengan provisi (general provision/general loan loss reserves) 4. Modal dalam bentuk instrumen pasar (Hybrid debt capital instruments) 5. Pinjaman Subordinasi (Subordinated debt) dengan syarat mempunyai jangka waktu jatuh tempo lebih dari 5 tahun (khusus di Indonesia untuk tujuan perbaikan kesehatan bank) Perhitungan ATMR bank umum di Indonesia mengalami perubahan secara berkala menurut peraturan Bank Indonesia dimana dirasa perlu untuk menilai kembali risiko tiap aset bank sehingga perhitungan CAR dari bank juga ikut terpengaruh. Tetapi Bank Indonesia tetap mengharuskan tiap-tiap bank umum untuk mempertahankan CAR-nya di atas 8%. CAR termasuk dalam aspek permodalan (Capital). 3.3.2 Non-performing Loan (NPL) Kredit bermasalah terhadap total kredit biasanya dihitung dari beberapa kategori kredit macet. Formula yang digunakan untuk perhitungan NPL adalah: 33 NPL = 3.3.3 Kredit Bermasalah ; Total Kredit Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Formula yang digunakan untuk perhitungan penyisihan penghapusan kredit bermasalah adalah: Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva = Penyisihan Penghapusan Aktiva ; Total Aktiva Produktif Yang dihitung dalam aktiva produktif adalah aktiva-aktiva yang menghasilkan pendapatan bunga dan belum dikurangi dengan penyisihan. 3.3.4 Return on Assets (ROA) ROA menunjukan kemampuan manajemen memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank. ROA = 3.3.5 Laba sebelum pajak ; Rata − rata total aset Return on Equity (ROE) ROE juga menunjukan kemampuan manajemen memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari rata-rata modal disetor. Semakin tinggi maka semakin menarik untuk investor. 34 ROE = 3.3.6 Laba sebelum pajak ; Rata − rata ekuitas (Tier1) Net Interest Margin (NIM) Net Interest Margin digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Formula yang digunakan adalah: NIM = Pendapatan bunga bersih ; Rata − rata aktiva produktif Pendapatan bunga bersih adalah pendapatan bunga yang sudah dikurangi oleh beban bunga yang harus dibayarkan (kewajiban). Aktiva produktif adalah pos-pos aktiva yang menghasilkan pendapatan bunga. 3.3.7 Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR) Sebuah institusi finansial harus menjaga kelikuiditasannya untuk memenuhi kebutuhan deposan dan kreditur agar dapat memenuhi kewajibannya ketika dana yang disimpan oleh masyarakat dapat ditarik sewaktu-waktu. Likuiditas mempunyai hubungan berbanding terbalik dengan keuntungan. Likuiditas dalam institusi finansial diteliti menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR)/kredit terhadap simpanan pihak ketiga. Formula yang digunakan untuk menghitung LDR adalah: 35 LDR = Kredit ; Dana pihak ketiga 3.4 Model Analisis Untuk Rasio CAMEL Dengan Uji Statistik t-Test Model Analisis yang digunakan adalah perbandingan rasio CAMEL sebelum rekapitalisasi dan sesudah rekapitalisasi. Caranya adalah menggunakan statistik untuk menguji perbedaan dari dua mean. Masing-masing pos Rasio CAMEL dibandingkan mean pra-rekapitalisasi dan mean pasca-rekapitalisasi. Uji statistik ini dikenal dengan nama Paired Sample t-Test atau lengkapnya Pooled Variance t-Test for the Difference between two means. Hasil dari statistik ini adalah apakah dari kedua jenis sampel mean tadi menunjukan bahwa rasio CAMEL mengalami perubahan secara signifikan atau tidak. Dan perubahan yang terjadi apakah mengalami perbaikan atau sebaliknya semakin buruk dilihat dari perbedaan mean kedua sampel. Langkah-langkah dalam uji statistik ini adalah: 1. Menghitung rasio-rasio CAMEL per tahun dengan menggunakan data dari laporan keuangan tahunan perusahaan. 2. Menghitung mean sample, simpang baku sampel, varians sampel dan jumlah sampel yang digunakan dari tiap-tiap populasi rasio CAMEL prarekapitalisasi dan pasca-rekapitalisasi. 3. Formula dari two-sample t-test adalah, 36 t = S 2 (X − 1 X 2 1 2 ⎛ 1 ⎞ 2 ⎜ + 1 ⎟ S p⎜ ⎟ ⎝ n1 n2 ⎠ (n − 1) S = 1 p ) − (μ − μ ) 2 1 ; + (n2 − 1) S 2 (3.1) 2 (n1 − 1) + (n2 − 1) ; (3.2) Keterangan: 2 S p = pooled variance X X 1 2 = mean dari sampel populasi 1 = mean dari sampel populasi 2 ( μ − μ ) = selisih mean dari dua populasi 1 n n 1 2 2 = jumlah sampel populasi 1 = jumlah sampel populasi 2 Tabel t distribution menggunakan n1 − n2 − 2 derajat kebebasan atau degree of freedom. Hipotesis yang dipakai adalah: Hipotesis Arti H :μ −μ 2 H :μ −μ 2 0 1 1 1 =0 tidak mengalami perubahan yang signifikan sebelum rekapitalisasi dan sesudah rekapitalisasi ≠0 mengalami perubahan yang signifikan sebelum rekapitalisasi dan sesudah rekapitalisasi Apabila kita tidak menolak H 0 , maka rasio CAMEL yang diuji tidak mengalami perubahan yang signifikan sebelum dan sesudah rekapitalisasi. Tetapi apabila kita menolak H 0 , maka rasio CAMEL yang diuji mengalami perubahan yang signifikan sesudah rekapitalisasi. Menggunakan distribusi t-test, daerah penolakan adalah two-tail dan besarnya tergantung pada significance level yang digunakan. 37 Dengan mengasumsikan bahwa varians dari kedua populasi adalah sama, maka pooled variance t-test dapat digunakan untuk mendeterminasi apakah ada perubahan yang signifikan antara mean rasio CAMEL pra-rekapitalisasi dan pasca rekapitalisasi. Sedangkan untuk menentukan apakah perubahan yang terjadi adalah semakin baik atau buruk, baik perubahan itu signifikan atau tidak, maka kita bisa melihat dari selisih mean pra-rekapitalisasi dan pasca rekapitalisasi tiap-tiap rasio CAMEL. Sehingga hasil output yang didapat adalah Tabel 3.1 yang membagi rasio CAMEL apa saja yang mengalami perubahan signifikan atau tidak signifikan, membaik atau memburuk. Tabel 3.1 Output kategori hasil uji statistik antara dua mean Perubahan Membaik Memburuk Signifikan Tidak Signifikan