perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) BAB II LANDASAN TEORI A. Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Nangka (Artocarpus heterophyllus) berasal dari India Selatan kemudian menyebar ke daerah tropis lainnya seperti Indonesia.Nangka (Artocarpus heterophyllus) termasuk dalam genus Artocarpus, family Moraceae, ordo Rosales, kelasMagnioliopsida, divisi Magnoliophita, dan kerajaan Plantae.Pohon nangka bisa tumbuh mencapai 25 m, akarnya panjang berwarna kuning,daunnya bulatmemanjang dan mengkilat dibagian atas dan agak suram di bagian bawah.Nangka membutuhkan banyakoksigen agar tumbuh sempurna.Nangka memiliki bunga tertutup dan melakukan penyerbukan sendiri. Tanaman ini mulai berbuah setelah 18 bulan dan aktif berbuah hingga berusia 10 tahun.Buah nangka bisa dipanen jangka waktu 4 sampai 5 bulan setelah munculputik bunga. Berat buah nangka bisa mencapai 5-15 kg (Dahlan, 1987). Gambar II.1 Nangka (Artocarpus heterophyllus) Nangka tumbuh dengan baik di iklim tropis seperti Indonesia dari ujung barat sampai timur.Tanaman ini tumbuh baik di wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm pertahun di mana musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran terhadap udara dingin, kekeringan dan penggenangan.Nangka mulai berbunga dan berbuah setelah berumur 2-8 tahun dan didaerah yang cocok nangka bisa dipanen sepanjang tahun. Di Indonesia, Jawa khususnya musim nangka paling banyak pada bulan Juni sampai Desember. commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 3 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Selama ini masyarakat Indonesia termasuk di Jawa pada umumnya hanya mengkonsumsi daging dari buah nangka, sedangkan biji nangka tersebut lebih banyak di tetapi prosentasenya sangat kecil. Biji nangka atau yang lazim biasa disebut dengan beton ternyata memiliki kandungan gizi yang amat lengkap namunbiji nangka tersebut jarang ada yang memanfaatkannya.Dalam 5 kg buah nangka dapat diperoleh kurang lebih 3 kg daging buah nangka dan 500-1000 gram biji nangka atau beton.Komposisi kimia biji nangka per 100 gram dari bagian yang dapat dimakan adalah sebagai berikut: Tabel II.1 Kandungan biji nangka per 100 gram Komponen Biji Nangka Kalori (kal) 165,0 Protein (g) 4,2 Lemak (g) 0,1 Karbohidrat (g) 36,7 Kalsium (mg) 33,0 Besi (mg) 1,0 Fosfor (mg) 200,0 Vitamin A (SI) 0 Vitamin B1 (mg) 0,2 Vitamin C (mg) 10,0 Air (g) 58,0 Sumber: (Dahlan,1987) Biji nangka berpotensi sebagai sumber gizi lengkap karena kandungan karbohidrat, protein, dan vitamin yang cukup tinggi.Biji nangka juga dapat menjadi bahan baku olahan produk berbasis susu karena kandungan gizi dan karakteristiknya yang mirip dengan kedelai dan kacang kacangan. B. Yoghurt Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki asam. Yoghurt ini telah dikenal luas di seluruh dunia, terbukti dari adanya commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) i,dan masih banyak lagi. Yoghurt adalah salah satu produk berbasis fermentasi yang berbahan dasar susu. Fermentasi susu menjadi yoghurt memanfaatkan bakteri asam laktat. Bakteri yang sering dimanfaatkan dalam pembuatan yoghurt adalah kulture Lactobacillus bulgaricusdanStreptococcus thermophilus karena bakteri ini mampu mengubahlaktosa menjadi asam laktat.Selama fermentasi akan terbentuk asam-asam organic yang menyebabkan aroma dan rasa yang khas. Rasa dominan dari yoghurt adalah asam yang ditimbulkan oleh asam laktat hasil fermentasi bakteri laktat(Astawan dan Astawan, 1988). Yoghurt sering dibuat dari susuhewani khususnya susu sapi. Dewasa ini banyak dikembangkan yoghurt nabati yaitu yoghurt dari susu nabati. Yoghurt nabati adalah yoghurt yang berbahan dasar susu kacang-kacangan seperti, kedelai, kacang hijau, dan lain sebagainya. Yoghurt nabati aman dikonsumsi orang-orang yang memiliki alergi terhadap protein hewani seperti susu sapi. Yoghurt nabati juga memiliki rasa yang unik dan berbeda denganyoghurt susu sapi. Yoghurt biji nangka merupakan salah satu pengembangan dari yoghurt nabati yang berbahan dasar biji nangka. Pada prinsipnya yoghurt biji nangka dibuat dengan bahan dasar susu biji nangka dengan menumbuhkan cultur Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, yang dijaga dari kontaminasi bakteri lain yang merugikan. Fermentasi yoghurt menyebabkan aroma, rasa, dan tekstur yang khas.Seperti yoghurt susu hewani, yoghurt susu nabati memiliki rasa dan aroma khas. Namun susu nabati atau biji-bijian memiliki kekurangan yaitu aroma yang sedikit langu. Aroma langu ini dapat dikurangi dengan penambahan susu skim. Penambahan susu skim selain mengurangi langu juga dapat menjadi sumber gula laktosa sebagai pemicu pertumbuhan bakteri Lactobacillus bulgaricus sehingga aroma asam akan timbul dengan adanya sumber gula tersebut (Triyono,2010). commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Agar lebih menarik, aroma dan rasa yoghurt biasa ditambahkan buahbuahan segar. Penambahan buah-buahan dapat dilakukan setelah fermentasi yoghurt.Buah-buah yang dapat ditambahkan antara lainstrawberi, melon, pisang, nangka,dan lain sebagainya. Umumnya pada penyajian yoghurt ditambahkan gula untuk penambah cita rasa. Penambahan gula ini dilakukan setelah proses fermentasi. Namun berbeda untuk pembuatan yoghurt nabati. Susu kacang kedelai termasuk kacangkacangan memiliki karbohidrat oligosakarida, gula yang dimanfaatkan mikroorganisme untuk fermentasi terbatas. Apabila susu nabati tersebut langsung di inokulasi, hasil yoghurt yang diperoleh tidak maksimal. Biji nangka memiliki karbohidrat golongan oligosakarida.Oleh karena itu, dalam pembuatan yoghurt biji nangka perlu ditambahkan gula sebelum inokulasi atau fermentasi.Gula yang dapat ditambahkan antara lain fruktosa, glukosa, dan lain sebagainya (Herawati dan Wibawa, 2009). Yoghurt memiliki tekstur menggumpal dan lembut. Kekurangan produk fermentasi dari susu nabati atau biji-bijian, salah satunya adalah mudah terjadinya sinerisis ( terpisahnya cairan) dari struktur gel.Maka dari itu perlu ditambahkan bahan penstabil agar dapat memperlembut tekstur, membuat struktur gel, dan mengurangi sinerisis.Bahan yang dapat ditambahkan untuk memperoleh tekstur lembut tersebut antara lain gelatin, pectin, Maltodekstrein, dan lain sebagainya (Triyono, 2010). Dalam pembuatan yoghurt biji nangka ini, menggunakan gelatin untuk menstabilkan tekstur yoghurt.Gelatin adalah protein yang larut dalam air panas dan berbentuk agar saat dingin. Gelatin umumnya diambil dari tulang dan jaringan ikat binatang seperti ikan,sapi, dan lain sebagainya. Untuk mengentalkan yoghurt jumlah gelatin yang ditambahkan berkisar 1-10 gram per liter susu (Widodo,2002). commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Syarat mutu yoghurt berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 29812009, adalah sebagai berikut: Tabel II.2 Syarat Mutu Yoghurt ( SNI 2981 No KriteriaUji 1 1.1 1.2 1.3 1.4 2 Keadaan Penampakan Bau Rasa Konsistensi Kadar Lemak (b/b) Total Padatan Susu bukan Lemak (b/b) Protein (N x 6,38) (b/b) Kadar abu (b/b) Keasaman (dihitung sebagai asam laktat) (b/b) Cemaran logam Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Timah (Sn) Raksa (Hg) Arsen Cemaran Mikroba Bakteri Coliform 3 4 5 6 7 7.1 7.2 7.3 7.4 8 9 9.1 9.2 9.3 9.4 10 Salmonella E. Colli Listeria Monocytogenas Jumlah Starter 2009 ) Yoghurt tanpa perlakuan panas Yoghurt Yoghurt Yoghurt rendah tanpa lemak lemak Yoghurtdengan perlakuan panas Yoghurt Yoghurt Yoghurt rendah tanpa lemak lemak % Cairan kental-padat Normal/khas Asam/khas Homogen Min. 0,6-2,9 Maks. 3,0 0,5 Min. 8,2 Cairan kental-padat Normal/khas Asam/khas Homogen Min. 0,6-2,9 Maks. 3,0 0,5 Min. 8,2 % Min. 2,7 Min. 2,7 % % Maks. 1,0 0,5-2,0 Maks. 1,0 0,5-2,0 mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg Maks. 0,3 Maks. 20,0 Maks. 40,0 Maks. 0,03 Maks. 0,1 Maks. 0,3 Maks. 20,0 Maks. 40,0 Maks. 0,03 Maks. 0,1 APM/ g atauko loni/g - Maks. 10 Maks. 10 Negatif/25 g Negatif/25 g Negatif/25 g Negatif/25 g Negatif/25 g Negatif/25 g Min. 107 - Satuan % koloni/ g commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) *Sesuai dengan pasal 2 ( istilah dan definisi ) Yoghurt lebih mudah dicerna didalam perut dibandingkan susu biasa.Yoghurt juga mengandung nilai pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Kadar kolesterol dalam darah dapat diturunkan dengan mengkonsumsi yoghurt, sehingga dapat mencegah penyumbatan darah.Yoghurt ternyata sangat sesuai dikonsumsi oleh penderita defisiensi enzim lactase,dimana tubuh tidak mampu mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.Kelainan ini mengakibatkan sakit perut penderitanya setelah mengkonsumsi susu. Kejadian ini bisa dikurangi dengan konsumsi yoghurt. Yoghurt memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada susu sapi, tetapi mempunyai lemak yang lebih rendah (Astawan dan Astawan, 1988). C. Fermentasi Fermentasi dapat terjadi karena aktifitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai.Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat pemecahan bahan pangan tersebut (Winarno,dkk, 1980). Fermentasi susu menjadi yoghurt dilakukan dengan bantuan bakteri Streptocoocus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus.Aktifitas bakteri tersebut akan mengubah laktosa menjadi asam laktat sehingga akan merubah rasa pada yoghurt.Yoghurt yang baik mempunyai konsentrasi asam laktat 0,85-0,95 %. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai sekitar 4,4 - 4,5. (Widodo, 2002) Streptococus thermophilus merupakan spesies dari Streptococcus sedangkan Lactobacilus bulgaricus merupakan spesies dari Lactobacilus. Kedua organisme tersebut termasuk dalam kingdom bacteria dan termasuk dalam keompok Bakteri Asam Laktat (BAL).Menurut Davis (1975), umumnya bakteri Streptococus adalah penghasil asam laktat, tumbuh sangat baik pada pH 6,5 dan pertumbuhannya berhenti pada pH 4,2-4,4. Sedangkan bakteri Lactobacillus commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) tumbuh sangat baik pada pH 5,5 dan akan berhenti pertumbuhannya pada pH 3,8. (Sugiarto,1997). Fermentasi pembentukan Laktat yaitu laktosa dihidrolisis oleh biakan menjadi glukosa dan galaktose.Selanjutnya glukosa akan diubah menjadi asam laktat melalui proses glikolisis. Mekanisme pembuatan asam laktat dari laktoseoleh biakan yoghurt menurut Foster dalam Sirait, 1984: Laktose C6H12O6 enzim glukosa + galaktose(hidrolisis).............(1) enzim CH Asam piruvat CH3COCOOH 3COCOOH. (glikolisis) ............(2) asam laktat + asetaldehid + asam format + CO2 CH3CHOHCOOH + CH3COH. + HCOOH + CO2............(3) Langkah awal fermentasi adalah mempersiapkan bahan baku yaitu susu biji nangka dan starter. Susu biji nangka dibuat dengan mengambil sari biji nangka dengan cara mengecilkan ukuran dan penyaringan.Kelemahan susu nabati adalah langu jika salah dalam pengolahan. Seperti halnya susu nabati yang lain, biji nangka mengalami hal tersebut. Untuk mengurangi ataupun menghilangkan langu susu biji nangka memerlukan tretmen khusus. Biji nangka sebelum diambil sarinya direndam 6-12 jam dalam air dan dibuang kulit arinya.Sebelum dihaluskan biji nangka sebaiknya direbus sampai mendidih agar langu berkurang. Dalam proses pembuatan susu biji nangka ini bisa ditambahkan rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, atau bahan lain untuk mengurangi aroma langu. Starter bakteri Steptococus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus dikembangkan dalam media larutan susu skim 5% dengan menambahkan sedikit gula sebagai sumber energi. Inokulasi starter dilakukan selama 24 jam pada suhu 30 oC. Inokulasi starter ini disertai dengan penshekeran agar bakteri homogen dalam media. Yoghurt dengan kualitas baik dihasilkan ketika perbandingan starter Steptococus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus 1:1 (Overby,1988 dalam commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Askar dan Sugiarto, 2005). Kondisi optimum fermentasi yoghurt adalah 40-44 OC (Widodo,W., 2002). Penambahan starter atau kultur fermentasi yoghurt berkisar 2-3% (Sugiarto,1997). Waktu fermentasi yang di butuhkan adalah 24 jam. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi: 1. Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan pembuatan yoghurt paling efektif pada pH asam 4,5-5. Hal ini karena bakteriSteptocoocus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricusmenyukai pH asam tersebut. 2. Cemaran mikrobia Kondisi lingkungan pertumbuhan yoghurt harus steril atau bebas dari mikrobamikroba lain yang mengganggu.Maka dari itu peralatan untuk membuat yoghurt terlebih dahulu disterilisasi atau dipanaskan dengan merebus hingga suhu kurang lebih 100 oC. 3. Suhu Suhu fermentasi pembuatan yoghurt berkisar 37-45 oC. Jika suhu terlalu panas akan menggangu pertumbuhan bakteri atau menimbulkan kematian bakteri. Sedangkan jika suhu terlalu dingin akan menyebabkan bakteri kurang aktif. 4. Nutrisi Nutrisi yang diperlukan bakteri Streptocoocus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus meliputi gula (laktosa), sumber karbon dan sumber nitrogen (Herawati dan Wibawa, 2009). D. Penyimpanan Yoghurt Penyimpanan yoghurt pada prinsipnya adalah untuk mengawetkan yoghurt itu sendiri. Penanganan yoghurt setelah inkubasi dengan pembekuan tidak memperlihatkan efek kerusakan pada starter dan aktivitas laktosa (Speck dan Geoffrion,1980 dalam Sugiarto, 1997). Yoghurt setelah proses fermentasi dapat langsung disimpan pada pendingin dengan suhu 4-5 oC. Yoghurt ini layak dikonsumsi setelah 7-10 hari penyimpanan.Untuk penyimpanan pada suhu dibawah10 oC masihaman dari kerusakan sekitar 2 minggu, namun penyimpanan commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) pada suhu ini rentan oleh jamur di permukaan yoghurt. Bila yoghurt disimpan pada suhu kamar rentan akan jamur dan penurunan pH yang besar dan kadar asam yang tinggi (Sugiarto,1997). Penyimpanan yoghurt selain memperhatikan suhu juga harus memperhatikan tempat dan kemungkinan kontaminasi mikrobia pengganggu. Untuk itu penyimpanan yoghurt sebaiknya ditempat yang bersih, wadah tertutup sehingga terhindar dari kontaminasi udara dan kemungkinan mikrobia pengganggu. Penyimpanan bisa diakukan pada wadah yang tertutup alumunium foil di kulkas yang bersih. Selain itu perlu di tandai masa kadaluarsa yoghurt sekitar 7-10 hari yang masih layakkonsumsi agar tidak mengganggu kesehatan. E. Kegagalan Pembuatan Yoghurt Dalam pembuatan yoghurt dapat terjadi kegagalan karena bermacam sebab. Berikut beberapa penyebab kegagalan yoghurt : 1. Yoghurt terlalu lama, jadi hal ini dapat disebabkan karena suhu operasi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi sehingga bakteri sulit tumbuh. 2. Yoghurt hambar, hal ini disebabkan karena suhu operasi terlalu tinggi 47-52 o C akan menyebabkan perkembangan kedua starter tidak seimbang. 3. Yoghurt terlalu asam, dikerenakan proses inkubasi terlalu lama. 4. Yoghurt terlalu encer, bisa diatasi dengan meningkatkan kekentalan susudan penambahan zat penstabil seperti gelatin atau CMC (Widodo, 2006) commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 Laporan TugasAkhir Pembuatan Yoghurt dari Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) F. Kerangka Pemikiran Studi literature dan pengumpulan jurnal pembuatan yoghurt Persiapan bahan Persiapan starter Inokulasi sari biji nangka Yoghurt biji nangka Pengujian yoghurt biji nangka Pembuatan laporan commit to user DIII Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta