Humas Harus Bersahabat dengan Wartawan

advertisement
Humas Harus Bersahabat dengan
Wartawan
UNAIR NEWS – Kinerja Humas di suatu perguruan tinggi tak akan
jauh dari dunia wartawan. Terlebih, secara keilmuan, teori
kehumasan hanya beda tipis dengan teori media massa. Jadi,
mulai dari akarnya, kedekatan Humas dan wartawan sudah
merupakan keniscayaan.
“Makanya, ada isu apapun, sejelek apapun imbasnya bagi kampus,
Humas tetap tidak boleh menghindari wartawan. Karena Humas dan
wartawan itu harus selalu dekat,” kata Anang Sujoko, praktisi
kehumasan yang menjadi salah satu narasumber dalam acara
Pelatihan Updating Kehumasan dan Komunikasi Publik yang
diadakan Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR di Batu pada
22-24 April 2016 lalu.
Alumnus UNAIR ini menyampaikan, dalam kondisi apapun, Humas
harus pandai memosisikan diri. Yang terpenting, siapkan bahan
atau materi konfirmasi yang benar. Kalau sudah begitu, kabar
yang diproduksi oleh insan media nantinya akan lebih terang
dan tidak menggelinding liar. Humas mesti memberi data atau
informasi yang terpercaya, tidak mengelabui, dan berpijak pada
kebenaran.
“Di ruang Humas kampus itu harus ada kopi untuk wartawan.
Humas juga mesti siap kalau diajak ngobrol oleh wartawan
hingga larut malam,” ungkap Anang seraya tersenyum.
Humas dituntut pro aktif menjaga kedekatan dengan pers. Ada
banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya, di aspek
psikologis, tiap hari ulang tahun rekan wartawan, Humas
memberi ucapan khusus. Kalau perlu, siapkan hadiah atau kado
sederhana. Supaya, yang bersangkutan merasa di perhatikan.
Di aspek profesi, selalu rutin menyiapkan berita untuk
wartawan. Kalau perlu, beri masing-masing berita ekslusif pada
tiap wartawan. Dengan demikian, mereka akan lebih merasa
dihargai sebagai sahabat.
Selain melakukan hubungan dengan pihak luar, Humas juga wajib
kompak di dalam. Dalam tubuh lembaga Humas, pasti memiliki
banyak elemen dan SDM. Mereka mesti “diopeni”. Siapa yang
harus melakukannya? Pastilah itu pekerjaan pemimpin di lembaga
tersebut. “Harus ada fungsi leadership di sini. Pemimpin itu
adalah pendengar yang baik. Dengan mendengarkan keluhan tiap
staf dan mencarikan solusi segala problem, kinerja pasti lebih
maksimal,” ungkap dia.
Tak hanya di lingkup internal Humas, komunikasi dengan unitunit lain di dalam kampus juga mesti baik. Humas perlu
berperan aktif dalam memecahkan masalah dan menjadi jembatan
antara karyawan di suatu kampus dengan pihak manajemen. Sebab,
ruang lingkup pekerjaan Humas memang luas. (*)
Penulis: Rio F. Rachman
Download