BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SIMULASI MEDIA

advertisement
BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SIMULASI MEDIA ULAR TANGGA
UNTUK MENINGKATKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL
PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI NAILAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
JURNAL
Oleh:
HAWINDA WIDYA FATMA
K3109037
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
Bimbigan Kelompok Teknik Permainan Simulasi Media Ular Tangga
Untuk Meningkatkan Hubungan interpersonal
Peserta Didik Kelas V SD Negeri Nailan
Tahun Pelajaran 2013/2014
Hawinda Widya Fatma dan Salmah Lilik
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
ABSTRACT
Hawinda Widya Fatma. GUIDANCE GROUP TECHNIQUE OF GAME
SIMULATION MEDIA SNAKES AND LADDERS FOR IMPROVING
INTERPERSONAL RELATIONSHIP OF FIFTH GRADE STUDENTS IN SD
NEGERI NAILAN ACADEMIC YEAR 2013/2014. Thesis, Teacher Training and
Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta. March 2014.
The aims of the research is to determine the implementation of group counseling
techniques of game simulation media snakes and ladders in improving interpersonal
relationships of fifth grade students in SD Negeri Nailan academic year 2013/2014 . The
kind of this research is Guidance and Counseling Action Research with the subject of
research is fifth grade students of SD Negeri Nailan academic year 2013/2014, consists of
5 students who have difficulty for interlacing interpersonal relationships . Preliminary
studies and collecting data use interviews and observation instruments.
The study was conducted in three cycles of action. The data result of research
were obtained from the observation during game activities happen use observation sheet
and interview. Researchers gives a pre-test and post-test using the observation sheet and
students are given guidance group technique of game simulation media snakes and
ladders. The validity of the data was gained through data, method and theory triangulation
technic. The analysis of data use the percentage analysis of Godwindan Coates and then
committed clinical analysis.
The results of research showed that group guidance group technique of game
simulation media snakes and ladders is able to improve interpersonal relationships of fifth
grade students in SD Negeri Nailan. The statement is evidenced by an increase in the
average yield percentage of students interpersonal relationships for each cycle , the first
cycle is 32.3% , the second cycle is 45.55% and the third cycle is 86,17%.
Keywords: guidance group, technique of game simulation media snakes and ladders,
interpersonal relationships.
1
menyampaikan isi pesan tetapi juga
A. Latar Belakang Masalah
Manusia pada dasarnya adalah
menentukan
kadar
makhluk individu dan makhluk sosial.
interpersonal.
Menurut
Sebagai makhluk sosial, manusia
(2008), ditinjau dari segi psikologi
tidak
tanpa
komunikasi,
bantuan orang lain. Semua manusia
menyatakan
butuh
hubungan
dapat
hidup
hidup
mengetahui
sendiri
bermasyarakat
keadaan
agar
hubungan
Rakhmat
seseorang
bahwa
dapat
makin
interpersonal,
baik
makin
lingkungan
terbuka orang untuk mengungkapkan
sekitarnya serta untuk memenuhi
dirinya, makin cermat persepsinya
kebutuhan hidupnya. Keterampilan
tentang orang lain dan persepsi
melakukan hubungan interpersonal
dirinya,
dengan baik merupakan salah satu hal
komunikasi
penting untuk dimiliki seseorang.
diantara komunikan.
Hubungan interpersonal yang baik
akan
membantu
makin
yang
Pendidikan
efektif
berlangsung
Sekolah
Dasar
mendukung
merupakan pendidikan usia kanak-
melakukan
kanak terakhir. Anak Sekolah Dasar
hubungan dengan orang lain berkaitan
dengan usia 6-12 tahun sebagai
dengan membina kerjasama serta
sekolah
membina persahabatan. Hal tersebut
ketingkat yang lebih tinggi sudah
menunjukkan
hubungan
tentu masing-masing peserta didik
dengan orang lain merupakan aspek
harus diberikan pengetahuan yang
yang signifikan dan sangat penting
lebih. Zusnani (2013) menjelaskan,
bagi kehidupan.
pada
seseorang
dan
sehingga
dalam
bahwa
Supratiknya
masa
untuk
akhir
melanjutkan
anak-anak
52)
diharapkan setiap anak memperoleh
berpendapat, “Salah satu faktor yang
pengetahuan dasar yang dipandang
sering menjadi penghambat dalam
sangat penting bagi persiapan dan
membangun hubungan antarpribadi
penyesuaian diri terhadap kehidupan
yang
di
intim
(1995:
awal
adalah
mengkomunikasikan
kesulitan
perasaan”.
masa
dewasa.
Berdasarkan
pendapat tersebut dapat dijelaskan
Setiap kali seseorang berinteraksi,
bahwa,
sebenarnya bukan hanya sekedar
mempelajari
2
setiap
anak
diharapkan
keterampilan-
keterampilan
tertentu,
khususnya
yang
keterampilan
mengenai
hubungan
berkenalan dengan orang lain dari
interpersonal. Orang yang pandai
berbagai latar belakang yang berbeda,
bergaul dan memiliki rasa percaya
belajar
diri lebih mudah dalam menjalin
dengan orang lain di lingkungan yang
hubungan
Menjalin
baru. Anak usia Sekolah Dasar mulai
hubungan dengan orang lain dalam
mengalami perubahan dengan peran
lingkungan akan membawa peserta
sosial dan hubungan interpersonalnya.
didik ke arah pertumbuhan diri yang
Terkadang anak berusaha ingin tampil
lebih maju.
dan menunjukkan jati dirinya, namun
interpersonal.
lebih
luas.
bergaul
Anak
dan
mulai
berinteraksi
Anak-anak merupakan salah
yang tampak adalah perilaku yang
satu bagian dari masyarakat yang
menyimpang dari norma sosial yang
dituntut dapat menjalin hubungan
ada.
interpersonal
dengan
hubungan dengan orang lain yang
lingkungannya.
memiliki status serta keadaan sosial
Lingkungan yang dimaksud adalah
yang berbeda-beda harus diajarkan
lingkungan keluarga, sekolah dan
kepada anak usia Sekolah Dasar.
masyarakat. Sekolah memiliki peran
Keterampilan
penting dalam proses sosialisasi yaitu
dimiliki peserta didik agar dapat
bertanggung jawab atas pendidikan
menjalin interaksi yang baik dengan
peserta didik. Iskandarwassid dan
orang lain. Pengalaman interaksi
Dadang
139)
sosial peserta didik terutama dengan
berpendapat “Peserta didik Sekolah
keluarga serta dengan orang-orang
Dasar adalah mereka yang mengalami
sekitarnya
tahap perkembangan masa kanak-
mengembangkan
kanak dan memasuki remaja awal”.
interpersonal.
Memasuki
jenjang
pendidikan
memiliki
Sekolah
Dasar
hubungan
orang
lain
secara
di
baik
Sunendar
(2008:
Keterampilan
membina
tersebut
penting
perlahan-lahan
dapat
hubungan
Peserta
hubungan
didik
yang
interpersonal
yang baik akan membuat dirinya
interpersonal anak tidak lagi hanya
merasa
dengan keluarganya, tetapi mulai
lingkungan baru dan mudah bergaul
bersosialisasi
dengan orang lain. Peserta didik yang
dengan
lingkungan
3
nyaman
berada
dalam
cenderung
pasif
kurang
belajar mengajar. Fakta yang ada,
hubungan
peserta didik masih pasif selama
interpersonalnya kurang baik dengan
proses belajar mengajar berlangsung.
orang
Anak-anak
bersosialisasi
lain,
dan
maka
sehingga
mengalami
hambatan dalam pertumbuhannya.
Setiap
pendiam,
kurang komunikatif dengan guru saat
senantiasa
belajar mengajar di kelas, kurang
menjalin hubungan dengan orang lain
adanya kerjasama dalam kelompok
dalam kehidupan sehari-hari, namun
dan
kenyataan
bahwa
dengan teman-temannya. Anak juga
menjalin
suka pilih-pilih teman yang sebaya
hubungan dengan orang lain tidak
dengan dirinya dan dianggap cocok
selamanya
dengan
proses
orang
cenderung
menunjukkan
interaksi
dalam
mudah.
Pernyataan
juga
interaksi
yang kurang
kriterianya.
Berdasarkan
tersebut didukung oleh observasi
observasi tersebut dapat disimpulkan
yang dilakukan peneliti di SD Negeri
bahwa anak-anak masih memiliki
Nailan
V.
hubungan interpersonal yang rendah
yang
ditandai dengan perasaan malu-malu,
dilakukan peneliti dengan wali kelas
minder serta kurangnya komunikatif
V di SD Negeri Nailan, masih
dengan orang lain. Menyikapi hal
terdapat
yang
tersebut, peran guru di sekolah sangat
mengalami masalah dalam hubungan
dibutuhkan untuk mengatasi masalah
interpersonal. Peserta didik sering
yang dapat menghambat peserta didik
menunjukkan
dalam
peserta
Berdasarkan
didik
kelas
wawancara
peserta
didik
perilaku
suka
menyendiri, pasif di kelas maupun di
proses
belajar
dan
bersosialisasi.
luar kelas, jarang sekali berinteraksi
Peserta didik yang memiliki
dengan guru atau teman-teman dari
hubungan interpersonal yang rendah,
kelas yang lain serta terkadang anak
menunjukkan bahwa guru di Sekolah
yang
Dasar tidak mengetahui dampak dan
memiliki
temannya
dengan
masalah
cenderung
pertengkaran
dengan
diselesaikan
pengaruh
yang
ditimbulkan
dari
sehingga
peserta didik yang kurang memiliki
hubungan menjadi renggang. Peneliti
keterampilan hubungan interpersonal.
juga melakukan observasi saat proses
Peserta
4
didik
dapat
mengalami
kesulitan melakukan interaksi sosial,
kegiatan
kecanggungan
berkomunikasi,
merupakan bagian dari pendidikan
keterasingan diri di lingkungannya,
pembentukan sikap dan diajarkan
dan
proses
dalam unit pelajaran dikelas”. Belum
Permasalahan
adanya guru bimbingan dan konseling
tersebut jika tidak ditangani secara
di Sekolah Dasar, menuntut seorang
intensif, maka dapat memunculkan
guru kelas berperan sekaligus sebagai
permasalahan
guru pembimbing. Peran Guru di
menghambat
perkembangannya.
baru
yang
lebih
bimbingan
kompleks, misalnya konflik antar
Sekolah
teman di sekolah. Oleh karena itu,
menguasai
dasar-dasar
dibutuhkan suatu cara yang tepat
kelompok
seperti:
untuk menangani masalah tersebut,
menumbuhkan,
yaitu dengan bimbingan kelompok.
mengarahkan dinamika kelompok.
Cara
dapat
bimbingan
keterampilan
mengolah
dan
Layanan bimbingan kelompok
memberikan stimulus pada peserta
merupakan upaya pemberian bantuan
didik
kesulitan
kepada peserta didik agar dapat
hubungan
berkembang secara optimal melalui
untuk
diharapkan
diharapkan
dapat
dalam
tersebut
Dasar
kelompok
mengatasi
melakukan
interpersonal.
situasi kelompok. Rizki Nursafitri dan
Rochman Natawidjaja (dalam
Denok Setiawati (2013) melakukan
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan,
uji
2005) menyatakan bahwa bimbingan
bimbingan kelompok dengan teknik
adalah proses pemberian bantuan
sosiodrama
secara
kepada
kemampuan hubungan interpersonal
individu sehingga mampu memahami
pada peserta didik. Dari analisis pre-
dirinya
untuk
test dan post test diketahui bahwa
sehingga
rata-rata hasil pre-test 100 dan post
bertindak secara wajar sesuai dengan
test 118 dan selisihnya adalah 18,
tuntutan dan keadaan lingkungan
maka
sekolah, keluarga, masyarakat dan
bimbingan kelompok dengan teknik
kehidupan umum. Romlah (2001: 4)
sosiodrama
berpendapat,
kemampuan hubungan interpersonal
berkesinambungan
dan
mengarahkan
sanggup
dirinya
“Di
sekolah
dasar,
5
coba
menggunakan
dapat
untuk
meningkatkan
disimpulkan
dapat
layanan
bahwa
meningkatkan
peserta didik. Berdasarkan penelitian
memberikan kesempatan berkreasi
tersebut, peneliti berharap layanan
pada
bimbingan
teknik
meningkatkan
permainan simulasi dengan media
interpersonal.
ular
kelompok
tangga
dapat
meningkatkan
peserta
dalam
hubungan
Atas dasar pemaparan latar
hubungan interpersonal.
belakang,
Permainan
didik
simulasi
penulis
tertarik
untuk
melakukan penelitian dengan judul
merupakan salah satu teknik yang
“Bimbingan
terdapat dalam bimbingan kelompok.
Permainan Simulasi Media Ular
Menurut
Tangga
Romlah
(2001:
118),
Kelompok
untuk
Teknik
Meningkatkan
“Permainan simulasi dapat dikatakan
Hubungan Interpersonal Peserta
gabungan antara teknik bermain peran
Didik Kelas V SD Negeri Nailan
dan teknik diskusi”. Usia Sekolah
Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Dasar
didominasi
oleh
aktivitas
permainan. Agar tercipta permainan
B. Prosedur Penelitian
simulasi yang lebih menyenangkan,
1. Metode Penelitian
maka media yang digunakaan adalah
Penggunaan
ular tangga. Ular tangga sangat
penelitian
populer dikalangan anak-anak. Anak-
dengan
anak
kemampuan peneliti agar tepat
sudah
memahami
aturan
harus
metode
keadaan
disesuaikan
objek
permainan ular tangga. Saat bermain,
sasaran.
anak bisa mengekspresikan sesuatu
menggunakan
yang
tindakan
Bimbingan
Permainan selalu berlangsung dalam
Konseling.
Menurut
suasana
dan
dan Badrujaman (2012: 12),
teknik
“Penelitian tindakan bimbingan
permainan simulasi dengan media
dan konseling merupakan salah
ular
satu
dirasakan
bebas,
bergembira.
tangga
dan
dipikirkan.
sukarela,
Diharapkan
dapat
rangsangan,
memberikan
mengembangkan
Penelitian
dan
ini
penelitian
strategi
dan
Rahmat
yang
memanfaatkan tindakan nyata
kemampuan berpikir dan berimajinasi
dan
untuk
kemampuan dalam mendeteksi
mengolah
informasi,
serta
6
proses
pengembangan
dan
memecahkan
masalah”.
sebelum
pelaksanaan
Pendapat
tersebut
dapat
permainan
simulasi.
diartikan
bahwa
dalam
Adapun kegiatan persiapan
penelitian tindakan dilakukan
tersebut dapat dijabarkan
tindakan nyata yang difokuskan
sebagai berikut:
untuk
memecahkan
masalah
1) Peneliti
secara
tepat.
Tindakan
membuat
pedoman pelaksanaan
bimbingan dan konseling yang
tentang
dilaksanakan dalam penelitian
kelompok
teknik
ini adalah pemberian bimbingan
permainan
simulasi
kelompok
permainan
dengan
media ular tangga
tangga,
simulasi
teknik
bimbingan
media
ular
pedoman
untuk meningkatkan hubungan
observasi,
interpersonal peserta didik kelas
pedoman wawancara.
V SD Negeri Nailan.
dan
2) Peneliti
menetapkan
jenis-jenis
permainan
simulasi
2. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan ini
yang
akan
dimainkan.
direncanakan dalam tiga siklus,
3) Saat
pertemuan
yaitu siklus I, siklus II, dan
pertama, peneliti akan
siklus III. Setiap siklus ada
memberikan
empat tahap, yaitu perencanaan,
appersepsi
tindakan, observasi dan refleksi.
hubungan
a. Perencanaan
interpersonal.
Perencanaan
serangkaian
yaitu
mengenai
4) Peneliti melibatkan 12
tindakan
peserta
didik
yang
terencana untuk mencapai
terdiri dari 5 sebagai
tujuan
subjek penelitian dan 7
tindakan
yang
diharapkan. Pada penelitian
di
ini perencanaan tindakan
penelitian
meliputi kegiatan persiapan
7
luar
subjek
yang
membantu pelaksanaan
interpersonal.
permainan simulasi.
kegiatan
5) Peneliti
membagi
3
Uraian
pelaksanaan
tindakan dapat dijelaskan
kelompok dan masing-
sebagai berikut:
masing
1) Peneliti dibantu oleh
kelompok
terdiri dari 4 orang
guru,
anggota
kelompok.
tempat dan media yang
setiap
akan digunakan dalam
Dalam
permainan,
anggota
permainan.
kelompoknya berbeda
dengan
2) Wali
permainan
peserta
6) Menunjuk ketua dari
pengarahan
koordinator
peserta
anggota kelompok.
7) Peneliti
menentukan
waktu
dan
didik
dan
memberikan
kelompok
sebagai
kelas
mengkondisikan
sebelumnya.
tiap-tiap
menyiapkan
tempat
bahwa
didik
akan
mengikuti
kegiatan
permainan
simulasi
yang akan dilakukan
pelaksanaan permainan
oleh peneliti.
simulasi.
3) Peneliti
memberikan
salam pembuka dan
menciptakan
b. Tindakan
Tindakan
dalam
kelas
penelitian tindakan yaitu
kegiatan
praktis
suasana
yang
menyenangkan.
yang
4) Peneliti
memberikan
terencana. Tindakan yang
penjelasan
mengenai
diterapkan pada penelitian
permainan
simulasi
ini adalah melaksanakan
yang akan dimainkan
kegiatan permainan dalam
serta
bentuk
aturan
simulasi
meningkatkan
untuk
hubungan
8
membacakan
main
untuk
masing-masing
melakukan
kelompok.
untuk
5) Menginstruksikan
diskusi
memberikan
evaluasi
terhadap
kepada peserta didik
permainan
simulasi
berkelompok menurut
yang baru saja selesai
kelompok
dilakukan.
masing
masingyang
sudah
9) Peneliti
memberikan
dibuat pada pertemuan
tambahan
sebelumnya.
kepada peserta layanan
6) Kelompok yang maju
materi
mengenai
makna
untuk
melakukan
permainan yang telah
permainan
ditetapkan
dimainkan agar dapat
sebagai
kelompok
dimaknai
dan
pemain dan yang lain
diaplikasikan
sebagai
kehidupan nyata.
kelompok
penonton.
dalam
10) Peneliti
7) Peneliti dan wali kelas
bersama
dengan peserta layanan
V mengamati jalannya
menyimpulkan
permainan
pelaksanaan
untuk
simulasi
mengetahui
kemampuan
peserta
tiap-tiap
didik
melakukan
interpersonal
permainan.
11) Peneliti
dalam
pertemuan.
hubungan
dengan
c. Observasi
anggota lain selama
Observasi
pelaksanaan
penelitian
permainan.
memiliki
8) Setiap
menutup
permainan
pada
tindakan
fungsi
mendokumentasikan
simulasi dari tiap-tiap
implikasi
kelompok
selesai
diberikan kepada subjek.
dilakukan,
peneliti
Observasi pada penelitian
9
tindakan
yang
ini
yaitu
mengamati
tingkah
laku
bimbingan
yang
dengan
teknik
dihasilkan saat pelaksanaan
permainan
permainan
simulasi
dengan
setelah
tangga.
maupun
1) Selama
dilakukan
simulasi
peneliti
dari
subjek
penelitian
permainan
saat
pembelajaran di kelas
masing-masing
kelompok.
dengan
prilaku
terhadap
jalannya
observasi
mengamati perubahan
melakukan
pengamatan
ular
Pelaksanaan
kegiatan
pelaksanaan
simulasi
media
pelaksanaan permainan.
permainan
kelompok
dengan
Kegiatan
melibatkan
wali kelas. Dari hasil
pengamatan pada saat
observasi
ini
pelaksanaan permainan
diketahui
perubahan
difokuskan
kemampuan
pada
kemampuan
peserta
dapat
peserta
didik dalam melakukan
didik dalam melakukan
hubungan
hubungan interpersonal
interpersonal.
dengan kelompok lain.
Setelah
itu
membuat
dari
peneliti
d. Refleksi
kesimpulan
hasil
Refleksi merupakan
observasi
sarana untuk
tersebut.
melakukan
pengkajian
2) Observasi dilanjutkan
setelah
tindakan
kembali
yang
telah
selesai
dilakukan terhadap subjek
pelaksanaan permainan
penelitian. Pada penelitian
untuk
tindakan
mengetahui
perubahan
hubungan
interpersonal
didik
setelah
ini,
langkah
refleksi digunakan untuk
peserta
mengkaji
diberi
bimbingan
10
layanan
kelompok
teknik permainan simulasi
teknik
dalam
simulasi
meningkatkan
permainan
hubungan interpersonal.
tangga
1) Peneliti
berhasil,
hasil
menganalisis
observasi
mencari
dapat
perilaku
menggunakan
artinya
kelompok
meningkatkan
hubungan interpersonal
masing-masing
subjek
ular
dinyatakan
bimbingan
persentase
perubahan
pada
dan
media
peserta didik.
dengan
3) Apabila belum tercapai
rumus
target
peningkatan
yang telah ditetapkan
seperti
sebelumnya.
ditetapkan,
maka
sudah
dilanjutkan
kegiatan
mencapai target atau
permainan
simulasi
kriteria,
untuk
2) Apabila
maka
penelitian dinyatakan
yang
telah
siklus
selanjutnya
yang
sampai
target tercapai.
Perencanaan
tindakan I
Permasalahan
SIKLUS I
Refleksi I
Permasalahan baru
hasil refleksi
Perencanaan
tindakan II
Refleksi II
SIKLUS II
Dilanjutkan ke
siklus berikutnya
Permasalahan sebelum
terselesaikan
Bagan 1. Rencana Penelitian
11
Pelaksanaan
tindakan I
Pengamatan dan
pengumpulan data
Pelaksanaan
tindakan II
Pengamatan dan
pengumpulan data
masih membutuhkan dorongan
C. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah
dilaksanakan
mau
berpendapat.
Pada
satu
bulan
siklus III pelaksanaan permainan
diperoleh perubahan positif
yang
simulasi dapat berjalan dengan
signifikan
hubungan
selama
agar
yaitu
perkembangan
interpersonal
mencapai
baik.
Masing-masing
didik
sudah
peserta
memahami
cara
persentase sebesar 86,17 % untuk 5
pelaksanaan permainan simulasi,
subjek
rinci
berani
hasil
pendapat, mampu berkomunikasi,
interpersonal
serta berinteraksi. Peserta didik
penelitian.
perkembangan
perubahan
Secara
sebagai
hubungan
dalam
dapat dijelaskan sebagai berikut:
semakin
1. Bimbingan
meningkatkan
kelompok
teknik
mengutarakan
mampu
dalam
hubungan
permainan simulasi media ular
interpersonal
tangga dilaksanakan dalam tiga
suasana permainan lebih santai
siklus, yaitu siklus I, siklus II,
dan menyenangkan.
dan siklus III. Pada pelaksanaan
siklus
I
masih
terdapat
serta
membuat
2. Peserta didik
yang
mengikuti
bimbingan
kelompok
teknik
kekurangan, yaitu peserta didik
permainan simulasi media ular
terlihat kurang akrab, kurang
tangga tidak semuanya peserta
kompak,
kurang kerja
sama,
didik
pilih-pilih
teman
dalam
interpersonalnya rendah, tetapi
mampu
penelitian difokuskan pada lima
berkelompok,
kurang
berinteraksi,
dan
membutuhkan
mau
dorongan
berpendapat.
yang
masih
peserta
didik
agar
mampu
Pada
hubungan
tersebut
baik
didik
karena
masing-masing
yang
itu
perilaku, tetapi masih terdapat
disukai
oleh
kekurangan, yaitu peserta didik
dapat
masih
kelangsungan
dan
12
melakukan
dikarenakan,
seperti
teman
kurang
interpersonal.
peserta didik mulai merubah
pilih-pilih
yang
dalam
pelaksanaan siklus II sudah lebih
hubungan
Hal
peserta
memiliki karakter
cenderung
tidak
teman, sehingga
menghambat
peserta
didik
dalam
melakukan hubungan
dapat disimpulkan bahwa bimbingan
interpersonal.
3. Bimbingan
kelompok teknik permainan simulasi
kelompok
teknik
media ular tangga di SD Negeri
permainan simulasi media ular
Nailan dapat meningkatkan hubungan
tangga dinyatakan mampu untuk
interpersonal.
meningkatkan
yang
hubungan
Hipotesis
menyatakan
penelitian
“Bimbingan
interpersonal peserta didik. Hal
Kelompok
tersebut dapat dibuktikan dengan
Simulasi Media Ular Tangga mampu
adanya peningkatan kemampuan
Meningkatkan
peserta didik dalam melakukan
Interpersonal Peserta Didik Kelas V
hubungan
SD Negeri Nailan Tahun Pelajaran
interpersonal.
Pada
Teknik
Permainan
Hubungan
siklus I rata-rata perubahan yang
2013/2014”
dicapai
oleh
kebenarannya. Pernyataan tersebut
peserta
didik
masing-masing
diterima
sebesar
dapat dilihat dari hasil penelitian pada
32,3%, pada siklus II rata-rata
5 orang subjek yang memiliki tingkat
perubahan yang dicapai oleh
hubungan interpersonal yang rendah.
peserta
Nilai
didik
adalah
dapat
adalah
sebesar
rata-rata
total
5
subjek
45,55 % dan pada siklus III rata-
penelitian pada pratindakan sebesar
rata perubahan yang dicapai oleh
22,6 kemudian diberi tindakan siklus
peserta
I
didik
adalah
sebesar
dan
menunjukkan
sedikit
86,71 %. Perubahan tersebut
peningkatan nilai rata-rata sebesar
sudah
indikator
29,5 secara persentase peningkatan
keberhasilan layanan, sehingga
baru mencapai 32,3 %. Pada siklus I
teknik permainan simulasi media
ini
ular tangga dapat meningkatkan
keberhasilan yang ditetapkan sebesar
hubungan interpersonal.
50 %, maka diadakan tindakan siklus
mencapai
II.
D. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian
belum
Tindakan
mencapai
pada
indikator
siklus
II
menunjukkan peningkatan nilai ratarata sebesar 32,9 secara persentase
tindakan Bimbingan Konseling yang
peningkatan baru mencapai 45,55 %.
telah dilaksanakan dalam tiga siklus,
Pada siklus II ini belum mencapai
13
indikator
keberhasilan
ditetapkan sebesar 50
yang
permainan
%, maka
simulasi,
terdapat
beberapa saran yang dapat digunakan
diadakan
tindakan
siklus
III.
sebagai
pertimbangan.
Tindakan
pada
siklus
III
beberapa saran yang disampaikan
menunjukkan peningkatan nilai rata-
untuk pihak-pihak terkait:
rata sebesar 42,5 secara persentase
1. Bagi Sekolah
Berikut
peningkatan tersebut mencapai 86,17
Mengingat di sekolah terdapat
%. Artinya pada siklus III sudah
kejadian
mencapai indikator keberhasilan yang
interpersonal peserta didik yang
ditetapkan sebesar 50 %.
masih rendah, hendaknya sekolah
Hasil
analisis
hubungan
juga
menyediakan staf pembimbing
bimbingan
agar dapat memberikan bantuan
kelompok teknik permainan simulasi
dalam menangani permasalahan
media ular tangga mampu untuk
berkaitan dengan perilaku pada
meningkatkan
hubungan
peserta didik. Pemberian bantuan
subjek
tersebut berguna agar peserta
mengalami perubahan perilaku dari
didik terhindar dari masalah-
yang awalnya hubungan interpersonal
masalah
mereka rendah menjadi hubungan
peserta didik kurang mampu
interpersonal
menjalin hubungan interpersonal.
membuktikan
interpersonal,
klinis
seperti
bahwa
karena
mereka
baik,
lebih
yang
menyebabkan
akrab dengan teman-teman, guru serta
karyawan dan dapat menerapkannya
2. Bagi Wali Kelas
di sekolah dan dalam kehidupan
Wali kelas Sekolah Dasar adalah
sehari-hari.
orang yang bertanggung jawab
bagi
E. Saran
Berdasarkan
peserta
diampunya.
simpulan
dan
didik
Wali
yang
kelas
merupakan orang yang lebih
implikasi hasil penelitian tindakan
mengetahui
Bimbingan Konseling yang telah
didiknya. Diharapkan wali kelas
dilakukan
untuk
dapat
hubungan
interpersonal
meningkatkan
melalui
keadaan
melakukan
peserta
bimbingan
dengan menerapkan permainan
14
simulasi kepada peserta didiknya
hendaknya
sebagai salah satu cara dalam
dapat
memecahkan masalah. Melalui
keberhasilan yang lebih tinggi.
permainan simulasi akan lebih
Apabila peneliti lain yang hendak
efektif apabila permainan yang
mengkaji dengan teknik yang
digunakan
sama, yaitu tentang permainan
sesuai
permasalahan
menetapkan
dan
indikator
simulasi sebaiknya lebih cermat
permainan yang diberikan lebih
dan teliti dalam mengkaji teori-
beraneka
disesuaikan
teori yang relevan. Diharapkan
baru
hasil
ragam,
fenomena
ada
cermat
dan
dengan
yang
dengan
lebih
yang
penelitian
selanjutnya
terjadi di lingkungan sekolah
tentang hubungan interpersonal
sehingga peserta didik dapat
dapat
mempelajari
terhadap hasil yang telah dicapai
hal
positif
di
sekitarnya.
memberikan
perbaikan
pada penelitian tindakan ini, serta
bimbingan
3. Bagi Peserta Didik
kelompok
teknik
permainan simulasi dapat juga
Peserta didik diharapkan mampu
dikembangkan
menjalin hubungan interpersonal
yang
yang baik dengan orang lain,
alternatif
sehingga akan membuat peserta
peserta
didik lebih nyaman, mudah dan
tercakup dalam penelitian ini.
senang untuk bergaul, serta tidak
canggung dalam berkomunikasi
dan berinteraksi dengan orang
lain yang ada di lingkungan
sekitar.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain yang ingin mengkaji
permasalahan yang sama tentang
hubungan
interpersonal
15
lebih
dengan
media
menarik
sebagai
pemecahan
masalah
didik
yang
belum
DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwarssid dan Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nursafitri, R., & Setiawati, D. (2013). Penerapan Bimbingan Kelompok dengan
Teknik Sosiodrama untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan
Hubungan Interpersonal Siswa (Versi Elektronik). Jurnal BK UNESA,
03
(01),
239-244.
Diperoleh
25
Oktober
2013,
dari
http://ejournal.unesa.ac.id.
Rakhmat, D. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Romlah, T. (2001). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Supratiknya, A. (1995). Tinjauan
Yogyakarta: Kanisius.
Psikologis
Komunikasi
Antarpribadi.
Yusuf, S & Nurikhsan, N. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Zusnani, I. 2013. Pendidikan Kepribadian Siswa SD-SMP. Yogyakarta: Tugu
Publisher.
16
Download