BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN SIMULASI MEDIA ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI NAILAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 JURNAL Oleh: HAWINDA WIDYA FATMA K3109037 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 Bimbigan Kelompok Teknik Permainan Simulasi Media Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hubungan interpersonal Peserta Didik Kelas V SD Negeri Nailan Tahun Pelajaran 2013/2014 Hawinda Widya Fatma dan Salmah Lilik Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRACT Hawinda Widya Fatma. GUIDANCE GROUP TECHNIQUE OF GAME SIMULATION MEDIA SNAKES AND LADDERS FOR IMPROVING INTERPERSONAL RELATIONSHIP OF FIFTH GRADE STUDENTS IN SD NEGERI NAILAN ACADEMIC YEAR 2013/2014. Thesis, Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta. March 2014. The aims of the research is to determine the implementation of group counseling techniques of game simulation media snakes and ladders in improving interpersonal relationships of fifth grade students in SD Negeri Nailan academic year 2013/2014 . The kind of this research is Guidance and Counseling Action Research with the subject of research is fifth grade students of SD Negeri Nailan academic year 2013/2014, consists of 5 students who have difficulty for interlacing interpersonal relationships . Preliminary studies and collecting data use interviews and observation instruments. The study was conducted in three cycles of action. The data result of research were obtained from the observation during game activities happen use observation sheet and interview. Researchers gives a pre-test and post-test using the observation sheet and students are given guidance group technique of game simulation media snakes and ladders. The validity of the data was gained through data, method and theory triangulation technic. The analysis of data use the percentage analysis of Godwindan Coates and then committed clinical analysis. The results of research showed that group guidance group technique of game simulation media snakes and ladders is able to improve interpersonal relationships of fifth grade students in SD Negeri Nailan. The statement is evidenced by an increase in the average yield percentage of students interpersonal relationships for each cycle , the first cycle is 32.3% , the second cycle is 45.55% and the third cycle is 86,17%. Keywords: guidance group, technique of game simulation media snakes and ladders, interpersonal relationships. 1 menyampaikan isi pesan tetapi juga A. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya adalah menentukan kadar makhluk individu dan makhluk sosial. interpersonal. Menurut Sebagai makhluk sosial, manusia (2008), ditinjau dari segi psikologi tidak tanpa komunikasi, bantuan orang lain. Semua manusia menyatakan butuh hubungan dapat hidup hidup mengetahui sendiri bermasyarakat keadaan agar hubungan Rakhmat seseorang bahwa dapat makin interpersonal, baik makin lingkungan terbuka orang untuk mengungkapkan sekitarnya serta untuk memenuhi dirinya, makin cermat persepsinya kebutuhan hidupnya. Keterampilan tentang orang lain dan persepsi melakukan hubungan interpersonal dirinya, dengan baik merupakan salah satu hal komunikasi penting untuk dimiliki seseorang. diantara komunikan. Hubungan interpersonal yang baik akan membantu makin yang Pendidikan efektif berlangsung Sekolah Dasar mendukung merupakan pendidikan usia kanak- melakukan kanak terakhir. Anak Sekolah Dasar hubungan dengan orang lain berkaitan dengan usia 6-12 tahun sebagai dengan membina kerjasama serta sekolah membina persahabatan. Hal tersebut ketingkat yang lebih tinggi sudah menunjukkan hubungan tentu masing-masing peserta didik dengan orang lain merupakan aspek harus diberikan pengetahuan yang yang signifikan dan sangat penting lebih. Zusnani (2013) menjelaskan, bagi kehidupan. pada seseorang dan sehingga dalam bahwa Supratiknya masa untuk akhir melanjutkan anak-anak 52) diharapkan setiap anak memperoleh berpendapat, “Salah satu faktor yang pengetahuan dasar yang dipandang sering menjadi penghambat dalam sangat penting bagi persiapan dan membangun hubungan antarpribadi penyesuaian diri terhadap kehidupan yang di intim (1995: awal adalah mengkomunikasikan kesulitan perasaan”. masa dewasa. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan Setiap kali seseorang berinteraksi, bahwa, sebenarnya bukan hanya sekedar mempelajari 2 setiap anak diharapkan keterampilan- keterampilan tertentu, khususnya yang keterampilan mengenai hubungan berkenalan dengan orang lain dari interpersonal. Orang yang pandai berbagai latar belakang yang berbeda, bergaul dan memiliki rasa percaya belajar diri lebih mudah dalam menjalin dengan orang lain di lingkungan yang hubungan Menjalin baru. Anak usia Sekolah Dasar mulai hubungan dengan orang lain dalam mengalami perubahan dengan peran lingkungan akan membawa peserta sosial dan hubungan interpersonalnya. didik ke arah pertumbuhan diri yang Terkadang anak berusaha ingin tampil lebih maju. dan menunjukkan jati dirinya, namun interpersonal. lebih luas. bergaul Anak dan mulai berinteraksi Anak-anak merupakan salah yang tampak adalah perilaku yang satu bagian dari masyarakat yang menyimpang dari norma sosial yang dituntut dapat menjalin hubungan ada. interpersonal dengan hubungan dengan orang lain yang lingkungannya. memiliki status serta keadaan sosial Lingkungan yang dimaksud adalah yang berbeda-beda harus diajarkan lingkungan keluarga, sekolah dan kepada anak usia Sekolah Dasar. masyarakat. Sekolah memiliki peran Keterampilan penting dalam proses sosialisasi yaitu dimiliki peserta didik agar dapat bertanggung jawab atas pendidikan menjalin interaksi yang baik dengan peserta didik. Iskandarwassid dan orang lain. Pengalaman interaksi Dadang 139) sosial peserta didik terutama dengan berpendapat “Peserta didik Sekolah keluarga serta dengan orang-orang Dasar adalah mereka yang mengalami sekitarnya tahap perkembangan masa kanak- mengembangkan kanak dan memasuki remaja awal”. interpersonal. Memasuki jenjang pendidikan memiliki Sekolah Dasar hubungan orang lain secara di baik Sunendar (2008: Keterampilan membina tersebut penting perlahan-lahan dapat hubungan Peserta hubungan didik yang interpersonal yang baik akan membuat dirinya interpersonal anak tidak lagi hanya merasa dengan keluarganya, tetapi mulai lingkungan baru dan mudah bergaul bersosialisasi dengan orang lain. Peserta didik yang dengan lingkungan 3 nyaman berada dalam cenderung pasif kurang belajar mengajar. Fakta yang ada, hubungan peserta didik masih pasif selama interpersonalnya kurang baik dengan proses belajar mengajar berlangsung. orang Anak-anak bersosialisasi lain, dan maka sehingga mengalami hambatan dalam pertumbuhannya. Setiap pendiam, kurang komunikatif dengan guru saat senantiasa belajar mengajar di kelas, kurang menjalin hubungan dengan orang lain adanya kerjasama dalam kelompok dalam kehidupan sehari-hari, namun dan kenyataan bahwa dengan teman-temannya. Anak juga menjalin suka pilih-pilih teman yang sebaya hubungan dengan orang lain tidak dengan dirinya dan dianggap cocok selamanya dengan proses orang cenderung menunjukkan interaksi dalam mudah. Pernyataan juga interaksi yang kurang kriterianya. Berdasarkan tersebut didukung oleh observasi observasi tersebut dapat disimpulkan yang dilakukan peneliti di SD Negeri bahwa anak-anak masih memiliki Nailan V. hubungan interpersonal yang rendah yang ditandai dengan perasaan malu-malu, dilakukan peneliti dengan wali kelas minder serta kurangnya komunikatif V di SD Negeri Nailan, masih dengan orang lain. Menyikapi hal terdapat yang tersebut, peran guru di sekolah sangat mengalami masalah dalam hubungan dibutuhkan untuk mengatasi masalah interpersonal. Peserta didik sering yang dapat menghambat peserta didik menunjukkan dalam peserta Berdasarkan didik kelas wawancara peserta didik perilaku suka menyendiri, pasif di kelas maupun di proses belajar dan bersosialisasi. luar kelas, jarang sekali berinteraksi Peserta didik yang memiliki dengan guru atau teman-teman dari hubungan interpersonal yang rendah, kelas yang lain serta terkadang anak menunjukkan bahwa guru di Sekolah yang Dasar tidak mengetahui dampak dan memiliki temannya dengan masalah cenderung pertengkaran dengan diselesaikan pengaruh yang ditimbulkan dari sehingga peserta didik yang kurang memiliki hubungan menjadi renggang. Peneliti keterampilan hubungan interpersonal. juga melakukan observasi saat proses Peserta 4 didik dapat mengalami kesulitan melakukan interaksi sosial, kegiatan kecanggungan berkomunikasi, merupakan bagian dari pendidikan keterasingan diri di lingkungannya, pembentukan sikap dan diajarkan dan proses dalam unit pelajaran dikelas”. Belum Permasalahan adanya guru bimbingan dan konseling tersebut jika tidak ditangani secara di Sekolah Dasar, menuntut seorang intensif, maka dapat memunculkan guru kelas berperan sekaligus sebagai permasalahan guru pembimbing. Peran Guru di menghambat perkembangannya. baru yang lebih bimbingan kompleks, misalnya konflik antar Sekolah teman di sekolah. Oleh karena itu, menguasai dasar-dasar dibutuhkan suatu cara yang tepat kelompok seperti: untuk menangani masalah tersebut, menumbuhkan, yaitu dengan bimbingan kelompok. mengarahkan dinamika kelompok. Cara dapat bimbingan keterampilan mengolah dan Layanan bimbingan kelompok memberikan stimulus pada peserta merupakan upaya pemberian bantuan didik kesulitan kepada peserta didik agar dapat hubungan berkembang secara optimal melalui untuk diharapkan diharapkan dapat dalam tersebut Dasar kelompok mengatasi melakukan interpersonal. situasi kelompok. Rizki Nursafitri dan Rochman Natawidjaja (dalam Denok Setiawati (2013) melakukan Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, uji 2005) menyatakan bahwa bimbingan bimbingan kelompok dengan teknik adalah proses pemberian bantuan sosiodrama secara kepada kemampuan hubungan interpersonal individu sehingga mampu memahami pada peserta didik. Dari analisis pre- dirinya untuk test dan post test diketahui bahwa sehingga rata-rata hasil pre-test 100 dan post bertindak secara wajar sesuai dengan test 118 dan selisihnya adalah 18, tuntutan dan keadaan lingkungan maka sekolah, keluarga, masyarakat dan bimbingan kelompok dengan teknik kehidupan umum. Romlah (2001: 4) sosiodrama berpendapat, kemampuan hubungan interpersonal berkesinambungan dan mengarahkan sanggup dirinya “Di sekolah dasar, 5 coba menggunakan dapat untuk meningkatkan disimpulkan dapat layanan bahwa meningkatkan peserta didik. Berdasarkan penelitian memberikan kesempatan berkreasi tersebut, peneliti berharap layanan pada bimbingan teknik meningkatkan permainan simulasi dengan media interpersonal. ular kelompok tangga dapat meningkatkan peserta dalam hubungan Atas dasar pemaparan latar hubungan interpersonal. belakang, Permainan didik simulasi penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul merupakan salah satu teknik yang “Bimbingan terdapat dalam bimbingan kelompok. Permainan Simulasi Media Ular Menurut Tangga Romlah (2001: 118), Kelompok untuk Teknik Meningkatkan “Permainan simulasi dapat dikatakan Hubungan Interpersonal Peserta gabungan antara teknik bermain peran Didik Kelas V SD Negeri Nailan dan teknik diskusi”. Usia Sekolah Tahun Pelajaran 2013/2014”. Dasar didominasi oleh aktivitas permainan. Agar tercipta permainan B. Prosedur Penelitian simulasi yang lebih menyenangkan, 1. Metode Penelitian maka media yang digunakaan adalah Penggunaan ular tangga. Ular tangga sangat penelitian populer dikalangan anak-anak. Anak- dengan anak kemampuan peneliti agar tepat sudah memahami aturan harus metode keadaan disesuaikan objek permainan ular tangga. Saat bermain, sasaran. anak bisa mengekspresikan sesuatu menggunakan yang tindakan Bimbingan Permainan selalu berlangsung dalam Konseling. Menurut suasana dan dan Badrujaman (2012: 12), teknik “Penelitian tindakan bimbingan permainan simulasi dengan media dan konseling merupakan salah ular satu dirasakan bebas, bergembira. tangga dan dipikirkan. sukarela, Diharapkan dapat rangsangan, memberikan mengembangkan Penelitian dan ini penelitian strategi dan Rahmat yang memanfaatkan tindakan nyata kemampuan berpikir dan berimajinasi dan untuk kemampuan dalam mendeteksi mengolah informasi, serta 6 proses pengembangan dan memecahkan masalah”. sebelum pelaksanaan Pendapat tersebut dapat permainan simulasi. diartikan bahwa dalam Adapun kegiatan persiapan penelitian tindakan dilakukan tersebut dapat dijabarkan tindakan nyata yang difokuskan sebagai berikut: untuk memecahkan masalah 1) Peneliti secara tepat. Tindakan membuat pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling yang tentang dilaksanakan dalam penelitian kelompok teknik ini adalah pemberian bimbingan permainan simulasi kelompok permainan dengan media ular tangga tangga, simulasi teknik bimbingan media ular pedoman untuk meningkatkan hubungan observasi, interpersonal peserta didik kelas pedoman wawancara. V SD Negeri Nailan. dan 2) Peneliti menetapkan jenis-jenis permainan simulasi 2. Rencana Tindakan Penelitian tindakan ini yang akan dimainkan. direncanakan dalam tiga siklus, 3) Saat pertemuan yaitu siklus I, siklus II, dan pertama, peneliti akan siklus III. Setiap siklus ada memberikan empat tahap, yaitu perencanaan, appersepsi tindakan, observasi dan refleksi. hubungan a. Perencanaan interpersonal. Perencanaan serangkaian yaitu mengenai 4) Peneliti melibatkan 12 tindakan peserta didik yang terencana untuk mencapai terdiri dari 5 sebagai tujuan subjek penelitian dan 7 tindakan yang diharapkan. Pada penelitian di ini perencanaan tindakan penelitian meliputi kegiatan persiapan 7 luar subjek yang membantu pelaksanaan interpersonal. permainan simulasi. kegiatan 5) Peneliti membagi 3 Uraian pelaksanaan tindakan dapat dijelaskan kelompok dan masing- sebagai berikut: masing 1) Peneliti dibantu oleh kelompok terdiri dari 4 orang guru, anggota kelompok. tempat dan media yang setiap akan digunakan dalam Dalam permainan, anggota permainan. kelompoknya berbeda dengan 2) Wali permainan peserta 6) Menunjuk ketua dari pengarahan koordinator peserta anggota kelompok. 7) Peneliti menentukan waktu dan didik dan memberikan kelompok sebagai kelas mengkondisikan sebelumnya. tiap-tiap menyiapkan tempat bahwa didik akan mengikuti kegiatan permainan simulasi yang akan dilakukan pelaksanaan permainan oleh peneliti. simulasi. 3) Peneliti memberikan salam pembuka dan menciptakan b. Tindakan Tindakan dalam kelas penelitian tindakan yaitu kegiatan praktis suasana yang menyenangkan. yang 4) Peneliti memberikan terencana. Tindakan yang penjelasan mengenai diterapkan pada penelitian permainan simulasi ini adalah melaksanakan yang akan dimainkan kegiatan permainan dalam serta bentuk aturan simulasi meningkatkan untuk hubungan 8 membacakan main untuk masing-masing melakukan kelompok. untuk 5) Menginstruksikan diskusi memberikan evaluasi terhadap kepada peserta didik permainan simulasi berkelompok menurut yang baru saja selesai kelompok dilakukan. masing masingyang sudah 9) Peneliti memberikan dibuat pada pertemuan tambahan sebelumnya. kepada peserta layanan 6) Kelompok yang maju materi mengenai makna untuk melakukan permainan yang telah permainan ditetapkan dimainkan agar dapat sebagai kelompok dimaknai dan pemain dan yang lain diaplikasikan sebagai kehidupan nyata. kelompok penonton. dalam 10) Peneliti 7) Peneliti dan wali kelas bersama dengan peserta layanan V mengamati jalannya menyimpulkan permainan pelaksanaan untuk simulasi mengetahui kemampuan peserta tiap-tiap didik melakukan interpersonal permainan. 11) Peneliti dalam pertemuan. hubungan dengan c. Observasi anggota lain selama Observasi pelaksanaan penelitian permainan. memiliki 8) Setiap menutup permainan pada tindakan fungsi mendokumentasikan simulasi dari tiap-tiap implikasi kelompok selesai diberikan kepada subjek. dilakukan, peneliti Observasi pada penelitian 9 tindakan yang ini yaitu mengamati tingkah laku bimbingan yang dengan teknik dihasilkan saat pelaksanaan permainan permainan simulasi dengan setelah tangga. maupun 1) Selama dilakukan simulasi peneliti dari subjek penelitian permainan saat pembelajaran di kelas masing-masing kelompok. dengan prilaku terhadap jalannya observasi mengamati perubahan melakukan pengamatan ular Pelaksanaan kegiatan pelaksanaan simulasi media pelaksanaan permainan. permainan kelompok dengan Kegiatan melibatkan wali kelas. Dari hasil pengamatan pada saat observasi ini pelaksanaan permainan diketahui perubahan difokuskan kemampuan pada kemampuan peserta dapat peserta didik dalam melakukan didik dalam melakukan hubungan hubungan interpersonal interpersonal. dengan kelompok lain. Setelah itu membuat dari peneliti d. Refleksi kesimpulan hasil Refleksi merupakan observasi sarana untuk tersebut. melakukan pengkajian 2) Observasi dilanjutkan setelah tindakan kembali yang telah selesai dilakukan terhadap subjek pelaksanaan permainan penelitian. Pada penelitian untuk tindakan mengetahui perubahan hubungan interpersonal didik setelah ini, langkah refleksi digunakan untuk peserta mengkaji diberi bimbingan 10 layanan kelompok teknik permainan simulasi teknik dalam simulasi meningkatkan permainan hubungan interpersonal. tangga 1) Peneliti berhasil, hasil menganalisis observasi mencari dapat perilaku menggunakan artinya kelompok meningkatkan hubungan interpersonal masing-masing subjek ular dinyatakan bimbingan persentase perubahan pada dan media peserta didik. dengan 3) Apabila belum tercapai rumus target peningkatan yang telah ditetapkan seperti sebelumnya. ditetapkan, maka sudah dilanjutkan kegiatan mencapai target atau permainan simulasi kriteria, untuk 2) Apabila maka penelitian dinyatakan yang telah siklus selanjutnya yang sampai target tercapai. Perencanaan tindakan I Permasalahan SIKLUS I Refleksi I Permasalahan baru hasil refleksi Perencanaan tindakan II Refleksi II SIKLUS II Dilanjutkan ke siklus berikutnya Permasalahan sebelum terselesaikan Bagan 1. Rencana Penelitian 11 Pelaksanaan tindakan I Pengamatan dan pengumpulan data Pelaksanaan tindakan II Pengamatan dan pengumpulan data masih membutuhkan dorongan C. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang telah dilaksanakan mau berpendapat. Pada satu bulan siklus III pelaksanaan permainan diperoleh perubahan positif yang simulasi dapat berjalan dengan signifikan hubungan selama agar yaitu perkembangan interpersonal mencapai baik. Masing-masing didik sudah peserta memahami cara persentase sebesar 86,17 % untuk 5 pelaksanaan permainan simulasi, subjek rinci berani hasil pendapat, mampu berkomunikasi, interpersonal serta berinteraksi. Peserta didik penelitian. perkembangan perubahan Secara sebagai hubungan dalam dapat dijelaskan sebagai berikut: semakin 1. Bimbingan meningkatkan kelompok teknik mengutarakan mampu dalam hubungan permainan simulasi media ular interpersonal tangga dilaksanakan dalam tiga suasana permainan lebih santai siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan menyenangkan. dan siklus III. Pada pelaksanaan siklus I masih terdapat serta membuat 2. Peserta didik yang mengikuti bimbingan kelompok teknik kekurangan, yaitu peserta didik permainan simulasi media ular terlihat kurang akrab, kurang tangga tidak semuanya peserta kompak, kurang kerja sama, didik pilih-pilih teman dalam interpersonalnya rendah, tetapi mampu penelitian difokuskan pada lima berkelompok, kurang berinteraksi, dan membutuhkan mau dorongan berpendapat. yang masih peserta didik agar mampu Pada hubungan tersebut baik didik karena masing-masing yang itu perilaku, tetapi masih terdapat disukai oleh kekurangan, yaitu peserta didik dapat masih kelangsungan dan 12 melakukan dikarenakan, seperti teman kurang interpersonal. peserta didik mulai merubah pilih-pilih yang dalam pelaksanaan siklus II sudah lebih hubungan Hal peserta memiliki karakter cenderung tidak teman, sehingga menghambat peserta didik dalam melakukan hubungan dapat disimpulkan bahwa bimbingan interpersonal. 3. Bimbingan kelompok teknik permainan simulasi kelompok teknik media ular tangga di SD Negeri permainan simulasi media ular Nailan dapat meningkatkan hubungan tangga dinyatakan mampu untuk interpersonal. meningkatkan yang hubungan Hipotesis menyatakan penelitian “Bimbingan interpersonal peserta didik. Hal Kelompok tersebut dapat dibuktikan dengan Simulasi Media Ular Tangga mampu adanya peningkatan kemampuan Meningkatkan peserta didik dalam melakukan Interpersonal Peserta Didik Kelas V hubungan SD Negeri Nailan Tahun Pelajaran interpersonal. Pada Teknik Permainan Hubungan siklus I rata-rata perubahan yang 2013/2014” dicapai oleh kebenarannya. Pernyataan tersebut peserta didik masing-masing diterima sebesar dapat dilihat dari hasil penelitian pada 32,3%, pada siklus II rata-rata 5 orang subjek yang memiliki tingkat perubahan yang dicapai oleh hubungan interpersonal yang rendah. peserta Nilai didik adalah dapat adalah sebesar rata-rata total 5 subjek 45,55 % dan pada siklus III rata- penelitian pada pratindakan sebesar rata perubahan yang dicapai oleh 22,6 kemudian diberi tindakan siklus peserta I didik adalah sebesar dan menunjukkan sedikit 86,71 %. Perubahan tersebut peningkatan nilai rata-rata sebesar sudah indikator 29,5 secara persentase peningkatan keberhasilan layanan, sehingga baru mencapai 32,3 %. Pada siklus I teknik permainan simulasi media ini ular tangga dapat meningkatkan keberhasilan yang ditetapkan sebesar hubungan interpersonal. 50 %, maka diadakan tindakan siklus mencapai II. D. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian belum Tindakan mencapai pada indikator siklus II menunjukkan peningkatan nilai ratarata sebesar 32,9 secara persentase tindakan Bimbingan Konseling yang peningkatan baru mencapai 45,55 %. telah dilaksanakan dalam tiga siklus, Pada siklus II ini belum mencapai 13 indikator keberhasilan ditetapkan sebesar 50 yang permainan %, maka simulasi, terdapat beberapa saran yang dapat digunakan diadakan tindakan siklus III. sebagai pertimbangan. Tindakan pada siklus III beberapa saran yang disampaikan menunjukkan peningkatan nilai rata- untuk pihak-pihak terkait: rata sebesar 42,5 secara persentase 1. Bagi Sekolah Berikut peningkatan tersebut mencapai 86,17 Mengingat di sekolah terdapat %. Artinya pada siklus III sudah kejadian mencapai indikator keberhasilan yang interpersonal peserta didik yang ditetapkan sebesar 50 %. masih rendah, hendaknya sekolah Hasil analisis hubungan juga menyediakan staf pembimbing bimbingan agar dapat memberikan bantuan kelompok teknik permainan simulasi dalam menangani permasalahan media ular tangga mampu untuk berkaitan dengan perilaku pada meningkatkan hubungan peserta didik. Pemberian bantuan subjek tersebut berguna agar peserta mengalami perubahan perilaku dari didik terhindar dari masalah- yang awalnya hubungan interpersonal masalah mereka rendah menjadi hubungan peserta didik kurang mampu interpersonal menjalin hubungan interpersonal. membuktikan interpersonal, klinis seperti bahwa karena mereka baik, lebih yang menyebabkan akrab dengan teman-teman, guru serta karyawan dan dapat menerapkannya 2. Bagi Wali Kelas di sekolah dan dalam kehidupan Wali kelas Sekolah Dasar adalah sehari-hari. orang yang bertanggung jawab bagi E. Saran Berdasarkan peserta diampunya. simpulan dan didik Wali yang kelas merupakan orang yang lebih implikasi hasil penelitian tindakan mengetahui Bimbingan Konseling yang telah didiknya. Diharapkan wali kelas dilakukan untuk dapat hubungan interpersonal meningkatkan melalui keadaan melakukan peserta bimbingan dengan menerapkan permainan 14 simulasi kepada peserta didiknya hendaknya sebagai salah satu cara dalam dapat memecahkan masalah. Melalui keberhasilan yang lebih tinggi. permainan simulasi akan lebih Apabila peneliti lain yang hendak efektif apabila permainan yang mengkaji dengan teknik yang digunakan sama, yaitu tentang permainan sesuai permasalahan menetapkan dan indikator simulasi sebaiknya lebih cermat permainan yang diberikan lebih dan teliti dalam mengkaji teori- beraneka disesuaikan teori yang relevan. Diharapkan baru hasil ragam, fenomena ada cermat dan dengan yang dengan lebih yang penelitian selanjutnya terjadi di lingkungan sekolah tentang hubungan interpersonal sehingga peserta didik dapat dapat mempelajari terhadap hasil yang telah dicapai hal positif di sekitarnya. memberikan perbaikan pada penelitian tindakan ini, serta bimbingan 3. Bagi Peserta Didik kelompok teknik permainan simulasi dapat juga Peserta didik diharapkan mampu dikembangkan menjalin hubungan interpersonal yang yang baik dengan orang lain, alternatif sehingga akan membuat peserta peserta didik lebih nyaman, mudah dan tercakup dalam penelitian ini. senang untuk bergaul, serta tidak canggung dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yang ada di lingkungan sekitar. 4. Bagi Peneliti Lain Peneliti lain yang ingin mengkaji permasalahan yang sama tentang hubungan interpersonal 15 lebih dengan media menarik sebagai pemecahan masalah didik yang belum DAFTAR PUSTAKA Iskandarwarssid dan Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nursafitri, R., & Setiawati, D. (2013). Penerapan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Hubungan Interpersonal Siswa (Versi Elektronik). Jurnal BK UNESA, 03 (01), 239-244. Diperoleh 25 Oktober 2013, dari http://ejournal.unesa.ac.id. Rakhmat, D. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Romlah, T. (2001). Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang. Supratiknya, A. (1995). Tinjauan Yogyakarta: Kanisius. Psikologis Komunikasi Antarpribadi. Yusuf, S & Nurikhsan, N. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zusnani, I. 2013. Pendidikan Kepribadian Siswa SD-SMP. Yogyakarta: Tugu Publisher. 16