BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berpangkal dari kata latin Communis yang artinya
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain
dengan tujuan untuk mempengaruhi pengetahuan atau perilaku seseorang.
Sebagai bidang ilmu pendidikan, komunikasi diartikan atau didefinisikan
secara beragam oleh para ahli, Effendy4 mengatakan komunikasi adalah
“Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas asas
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”.
Menurut Rogers dikutip dalam Cangara 5 : “Komunikasi adalah proses di mana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka”.
Menurut Kincaid dikutip dalam Cangara6: “ Komunikasi adalah suatu proses di mana
dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu
sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
mendalam”.
4
Onong Uchjana Effendy.Ilmu Komunikasi – Teori danP raktek, Bandung: PT RemajaRosdakarya,
2005:10
5
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012 : 22
6
Ibid 22
11
12
2.1.2. Unsur - unsur Komunikasi
Sebagaimana yang dikutip oleh Wiryanto7 dalam buku Pengantar Ilmu
Komunikasi. Menurut Harold D. Laswell cara yang baik untuk menggambarkan
komunikasi adalah “Dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who, Say What,
In Which Channel, To Whom, With What Effect”.
1. Who (siapa), komunikator yakni orang yang menyampaikan mengatakan, atau
menyiratkan pesan-pesan baik secara lisan maupun tulisan. dalam hal ini
komunikator melihat dan menganalisa factor yang memprakasai dan membimbing
kegiatan komunikasi.
2. Say What (mengatakan apa), pesan yaitu: ide, informasi, opini yang dinyatakan
sebagai isi pesan dengan menggunakan simbol atau lambang yang berarti.
3. In which channel (melalui saluran apa) media ialah alat yang dipergunakan
komunikator untuk menyampaikan pesan agar pesan lebih mudah untuk diterima
dan dipahami, biasanya komunikator menggunakan pers, radio, televisi, dan lainlain.
4. To Whom (kepada siapa) komunikan ialah orang yang menjadi sasaran
komunikator dalam menyampaikan pesan. untuk itu seorang komunikator harus
mengetahui betul sifat dan kondisi komunikan dimanapun berada.
5. Effect (efek) yakni efek atau pengaruh kegiatan komunikasi yang di lakukan
komunikator kepada komunikan, sehingga terlihat adanya perubahan yang terjadi
dalam diri komunikan.
7
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Grasindo 2004 : 6
13
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain dengan tujuan untuk mempengaruhi pengetahuan atau perilaku seseorang.
Cangara8 dalam dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi yang dikutip dari Joseph de
Vito, K. Sereno, dan Erika Vora yang menilai bahwa faktor lingkungan merupakan
unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi,
diantaranya :
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu
orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau
lembaga.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim dan penerima.
3. Media
Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima, dengan bermacam bentuknya selain komunikasi antar pribadi panca
indra juga melalui telepon, surat, telegram yang dianggap sebagai komunikasi
pribadi.
8
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012:27
14
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau
negara.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan
dan atau dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh
ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang.
6. Tanggapan Balik
Umpan Balik adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari
penerima yang bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan
belum sampai pada penerima.
7. Lingkungan
Lingkungan
atau
situasi
adalah
faktor-faktor
tertentu
yang
dapat
mempengaruhi jalannya komuunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat
macam yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan
dimensi waktu.
2.1.3. Bentuk - bentuk Komunikasi
15
Cangara9 mengutip Joseph A. DeVito dalam bukunya Communicology bahwa
komunikasi dibagi atas empat macam yakni :
1. Komunikasi dengan Diri Sendiri ( Intrapersonal Communication )
Adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu karena adanya
seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu objek diamatinya atau yang terbetik
dalam pikirannya.
2. Komunikasi Antarpribadi ( Interpersonal Communication )
Menurut R. Wayne Pace dalam bukunya Interpersonal Communication is
Communiacation involving two or more people in a face to face settingyang dikutip
oleh Hafied Cangara Komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.
3. Komunikasi Publik ( Public Communication)
Suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara
dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar. Dalam komunikasi
publik penyampaian pesan berlangsung secara kontinu yang dapat diidentifikasi siapa
sumbernya dan siapa pendengarnya. Komunikasi publik bahwa pesan yang
disampaikan tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan
9
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012:34
16
lebih awal. Tipe Komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti
kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah dan semacamnya.
4. Komunikasi Massa ( Mass Communication )
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang
berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio,
televisi, surat kabar dan film.Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan
tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Akan tetapi dengan
perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya media elektronik
seperti radio dan televisi, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan
cepat kepada penyiar dengan melalui program internal.
Menurut Nurjaman dan Umam10 Bentuk komunikasi juga meliputi :
1. Komunikasi Verbal ( Verbal Communication )
Dalam komunikasi verbal bersifat lisan dimana kualitas proses komunikasi
verbal ditentukan oleh intonasi suara atau ekspresi raut muka.
2. Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communications)
Dalam komunikasi nonverbal, informasi disampaikan dengan isyarat
(gestures), gerak-gerik (movement), suatu barang, waktu, atau sesuatu yang
dapat menunjukkan suasana hati pada saat tertentu.
10
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relation. Bandung : CV Pustaka Setia
2012 : 42
17
Komunikasi dapat difungsikan, dibentuk atau dikemas dengan berbagai cara
sehingga antara pengirim pesan maupun penerima pesan mengetahui maksud, tujuan
dan unsur di dalam pesan tersebut, yang dapat menciptakan komunikasi yang selaras.
2.2.
Komunikasi Pembangunan
2.2.1. Pengertian Komunikasi Pembangunan
Menurut Peterson dalam Dilla11 “ Komunikasi pembangunan adalah usaha
yang teroganisir untuk menggunakan proses komunikasi dan media dalam
meningkatkan taraf social dan ekonomi, yang secara umum berlangsung dalam
negara sedang berkembang”
Menurut Sumadi Dilla Pengertian komunikasi pembangunan antara lain :
1. Dalam arti luas yang meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu
aktivitas pertukaran pesan secara 17imbale balik di antara masyarakat dan
pemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,dan evaluasi
pembangunan.
2. Dalam arti sempit komunikasi pembangunan adalah segala upaya, cara dan
teknik penyampaian gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal
dari pihak yang memprakarsai pembangunan kepada masyarakat yang
menjadi sasaran, agar dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam
pembangunan.
11
Sumadi Dilla. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media 2007 : 115
18
Menurut Quebral dan Gomes dalam Dilla12 “Komunikasi Pembangunan
merupakan disiplin ilmu dan praktikum komunikasi dalam konteks Negara-negara
yang sedang berkembang, terutama komunikasi untuk perubahan sosial yang
terencana.”
2.2.2. Aspek Komunikasi dan Pembangunan
Menurut Hedebro dalam Dilla13 identifikasi aspek komunikasi dan
pembangunan ada tiga aspek yang saling berkaitan, antara lain :
1. Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana
media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut. Bahwa politik dan
fungsi-fungsi merupakan objek studi yang dapat mengontrol media.
2. Pendekatan yang lebih spesifik memahami peranan media massa dalam
pembangunan nasional, dalam hal ini media massa dapat di manfaatkan untuk
mengajarkan masyarakat mempunyai ketrampilan.
3. Pendekatan yang berorientasi pada perubahan yang terjadi pada suatu
komunitas lokal atau desa. Pendekatan yang berkonsentrasi pada ide-ide,
produk dan cara-cara baru di suatu wilayah.
Aspek komunikasi dan pembangunan mempunyai peranan penting dan saling
terkait, apabila ada suatu rencana pembangunan baik dalam jangka waktu pendek
maupun panjang maka harus disampaikan baik kepada masyarakat, lembaga atau
12
13
Ibid. 117
Ibdi 118
19
unsur yang terkait dalam pembangunan tersebut sehingga dapat dipahami
pembangunan apa saja yang sedang berlangsung.
2.2.3. Alur Proses Komunikasi Pembangunan
Menurut Dilla14 Dapat diterangkan bahwa kegiatan komunikasi pembangunan
mencirikan upaya pencarian, pendalaman, atau analisis dan penyebaran informasi
(ide, gagasan dan inovasi) melalui proses komunikasi tertentu (pribadi, kelompok dan
media massa) dari Pemerintah ke masyarakat.
Bagan 2.1 Alur Proses Komunikasi Pembangunan
Materi
(ide,gagasan,inovasi)
pembangunan
Masyarakat
NGO
Pemerintah
Ko
Proses
Komunikasi
Komunikasi
Pembangunan
Sumber : Sumadi Dilla, Komunikasi Pembangunan
Public Relations dalam hal ini Corporate Secretary menjembatani antara
perusahaan, pemerintah dan masyarakat agar terjalin proses komunikasi yang baik,
14
Sumadi Dilla. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media 2007 : 120
20
dengan menyampaikan apa yang menjadi materi pembangunan sehingga terjalin satu
pengertian bersama. Dengan adanya notulen rapat arahan terkait proyek strategi
pembangunan maka PT Pelindo II membentuk tim internal untuk membuat feasibility
study, general scheme, corporatization, financing scheme, Analisa Dampak
Lingkungan, Detail Enginering Design. Kajian internal disampaikan kepada Dewan
Komisaris disamping itu Pemerintah diantaranya dalam hal ini Kementerian
Perhubungan memberikan perijinan dengan mereview masterplan New Tanjung Priok
Port, ijin reklamasi, ijin pembangunan, pemberian otoritas pengoperasian serta
penetapan status fasilitas Terminal Petikemas Internasional.
Dewan Komisaris sebagai internal perusahaan memberikan rekomendasi
program kerja dan rekomendasi program investasi sehingga adanya pengawasan dari
dalam perusahaan.
Karena Pelabuhan Indonesia II dibawah Menteri BUMN maka diperlukan
persetujuan program kerja dan program investasi sehingga adanya kejelasan dan
laporan berkala mengenai proyek yang sedang berlangsung.
Masyarakat sebagai pengguna jasa segera bisa merasakan hasil dari
pembangunan dan memberikan masukan terhadap perusahaan sebagai evaluasi dari
program pembangunan.
21
2.3.
Public Relations
Sebagai suatu profesi, Public Relations dikenal sejak awal abad 20 yang
gejala-gejalanya sebenarnya sudah ada sejak lama. Adanya beberapa pelopor public
relations antara laim Ivy L. Lee, Paul Garret, T.J. Ross, Eric Johnston, Arthur
W.Page, Carl Byoir dan Verne Burnett. Di antara pelopor tersebut Ivy L. Lee
dianggap sebagai “Bapak Public Relations“ karena dengan konsepnya berhasil
mengembangkan public relations. Dari sinilah Public Relations dimekarkan yang
menurut banyak ahli antara lain :
Menurut J.C. Seidel dalam Nurjaman dan Umam15 Public Relations adalah
Proses yang terus-menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh
good will dan pengertian dari para langganannya, pegawainya, dan publik
pada umumnya.
Effendy16 Menurut Definisi Dr. Rex Harlow “Public Relations adalah fungsi
manajemen yang khas mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi,
pengertian, penerimaan, dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam
permasalahan atau persoalan; membantu manajemen menjadi tahu mengenai
dan tanggap terhadap opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung
jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung
manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif;
bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi
kecenderungan; dan mengunakan penelitian serta teknik komunikasi yang
sehat dan etis sebagai sarana utama”..
15
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relation. Bandung. CV Pustaka Setia,
2012 : 105
16
Onong Uchjana Effendy. Human Relation & Public Relations. CV. Mandar Maju 2009 : 117
22
Menurut W.Emerson Reck dalam Saputra dan Rulli17 “ Public Relations
adalah kelanjutam dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan
pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orangorang atau golongan agar orang atau lembaga memperoleh kepercayaan dan
goodwill”.
Dari pengertian diatas, bahwa dapat dimengerti Public Relations adalah suatu
fungsi manajemen yang mengkomunikasikan kebijakan organisasi atau lembaga
kepada publiknya agar tercipta saling pengertian dan kepercayaan.
2.3.1. Ruang Lingkup Public Relations
Pada umumnya Kegiatan Public Relations di tentukan kepada dua jenis
sasaran/publik yaitu publik Internal dan publik Eksternal. Atas kedua jenis
sasaran/publik tersebut, maka sifat hubungannya pun dapat dibagi kedalam dua jenis
Menurut Ruslan18 “yang dimaksud publik internal adalah publik yang
menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.
Seorang Public Relations bagian harus mampu mengidentifikasi atau
mengenai hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat,
sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi” sedangkan Menurut
Ruslan19 “yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap
lembaga yang diwakilinya”.
Dari definisi diatas sama juga dengan halnya dengan publik internal, publik
eksternal harus meyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis, karakter, dan
organisasi yang bersangkutan.
17
18
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di
Era Cyber 1010.Depok: Gramata Publishing. 2011 :2
Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2010 hal 23
19
ibid
23
Menurut Effendy20 ”Pelaksanaan Hubungan Publik internal (Internal Public
Relations) dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa tingkatan”.
a. Hubungan dengan pekerja atau karyawan (Employee Relations)
b. Hubungan dengan pihak jajaran pimpinan dalam manajemen perusahaan
(Management Relations), baik dilevel korporat atau level sebagai
pelaksana hubungan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham
(Stock Holder Relations)”.
Menurut Effendy21 ”Pelaksanaan Hubungan Publik eksternal (Eksternal
Public Relations) meliputi:
a. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations)
b. Hubungan dengan khalayak sekitar (Community Relations)
c. Hubungan dengan pemerintah (Goverment Relations)
d. Hubungan dengan pers (Press Relations)
2.3.2 Peran dan Fungsi Public Relations
Menurut Effendy dalam Saputra dan Rusli22 peran utama Public Relations
yang pada intinya adalah sebagai berikut :
1. Sebagaimana Communicator atau penguhubung antara organisasi atau
lembaga yang diawali dengan publiknya.
20
Onong Uchjana Effeendy. Human Relation & Public Relations.Bandung: CV. Mandar Maju. 2009 : 150
21
Ibid. 150
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah. Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era
Cyber. Depok. 2011 : 50
22
24
2. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan
saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi atau perusahaan.
4. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Nurjaman dan Umam23 Mengutip Maria, ”Public Relations merupakan satu
bagian dari satu napas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi
identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya
sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan
benar terhadap organisasi tersebut” yang memberikan gambaran tentang fungsi
public relations sebagai berikut :
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan saling adanya
pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan
menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan.
Sangat penting bagi organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang
kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat dan produktivitas bisa
dicapai secara optimal.
23
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relation. Bandung : CV Pustaka Setia
2012 : 114
25
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal
balik, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya yang sangat
berguna sebagai input bagi organisasi/perusahaan yang bersangkutan.
Dari keseluruhan dapat disimpulkanTugas Public Relations mempunyai peran
mempengaruhi media untuk menciptakan opini publik yang positif terhadap
perusahaan.
2.3.3 Tugas Public Relations
Maria24 mengelompokkan tugas Public Relations menjadi 5 bagian yaitu :
1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara
lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik
mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan,
serta kegiatan yang dilakukan.
2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum
atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab
terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan.
3. Memperbaiki citra organisasi.
24
Rumanti, Maria Assumpta, Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana 2002 : 39
26
Bagi Public Relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada
bentuk gedung, persentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada:
a. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai,
memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara
berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.
b. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen
yang kompleks.
4. Tanggung jawab sosial.
Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap
semua kelompok yang berhak terhadap tanggung
jawab tersebut. Terutama
kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers.
5. Komunikasi.
Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi
timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam
fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah
pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.
Tugas dari Public Relations sangatlah luas baik secara internal maupun
eksternal, secara internal menjalin komunukasi yang baik dan harmonis dengan
karyawan, pemegang saham, perusahaan itu sendiri, sedangkan secara eksternal
menciptakan dan mengembangkan komunikasi yang baik agar tujuan dari perusahaan
dapat tercapai yang bisa disesuaikan dengan kepentingan publik atau umum.
27
2.3.4 Fungsi Manajemen Public Relations
Menurut George R. Terry dalam Saputra dan Rulli25 mendefiniskan
manajemen sebagai “sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan
seperti yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”.
Fungsi pokok atau tahapan-tahapan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Meliputi penetapan tujuan, standar, penentuan aturan dan prosedur,
pembuatan rencana serta prediksi apa yang akan terjadi.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Meliputi pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak,
mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan
terorganisir
3. Penyusunan Formasi (Staffing)
Meliputi menentukan persyaratan calon karyawan, menentukan job
description
4. Memimpin (Leading)
Meliputi Menumbuhkembangkan disiplin kerja dan sense of belonging
pada setiap karyawannya dana jajaran manajemen.
5. Pengawasan (Controlling)
Meliputi Persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja
25
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah. Teori dan Praktek Relations di Era Cyber 1010. Depok.
Gramata Publishing. 2011:21
28
Effendy26 mengutip dalam Bertrand R. Canfield fungsi Public Relations yakni :
1. Mengabdi pada kepentingan umum (It Should serve the public’s interest)
2. Memelihara komunikasi yang baik (Maintain good communication)
3. Menitik-beratkan moral dan tingkah-laku yang baik (And stress good
moral and manners)
Public Relations sebagai perantara antara perusahaan dan publik baik publik
internal maupun eksternal untuk mengetahui kebijakan perusahaan dan harapan,
keinginan publik.
2.4. Strategi Public Relations
2.4.1. Pengertian Strategi
Strategi merupakan rencana perusahaan baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang demi tercapainya visi dan misi yang dapat berjalan beriringan dengan
kepentingan publik.
Menurut Soemirat & Ardianto27 yang dikutip dari Kasali bahwa Strategi
adalah dengan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil
dalam kurun waktu tertentu ke depan. Lebih jauh menyebutkan rencana jangka
panjang inilah yang akan menjadi pegangan untuk menyusun berbagai rencana
teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari - hari. Untuk dapat
bertindak secara strategis kegiatan Public Relations harus menyatu dengan visi dan
misi organisasi/perusahaannya.
26
27
Onong Uchjana Effendy. Human Relation & Public Relation. Bandung. CV Mandar Maju. 2009 : 137
Seomirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya 2012 : 90
29
Menurut Cangara28 yang dikutip dari Waterston ” Perencanaan adalah usaha
yang sadar, terorganisasi, dan terus-menerus guna memilih alternative yang terbaik
untuk menccapai tujuan tertentu”.
2.4.2.Tahap – Tahap Strategi Public Relations
Menurut Cutlip dan Center & Broom yang dikutip oleh Soemirat dan
Ardianto29 Proses perencanaan Public Relations diawali dan diakhiri oleh penelitian
meliputi :
1. Fact Finding
:
Mendefinisikan permasalahan yang dilakukan melalui penelitian dengan
menganalisa situasi berupa pemahaman, opini, sikap dan perilaku publik
terhadap lembaga amatlah sangat penting apabila ketidaklengkapan informasi
akan berakibat bahwa keputusan-keputusan untuk tindakan-tindakan berikutnya
menjadi tidak benar dan tidak baik yang berarti kurang memberikan manfaat
bagi perusahaan.
2. Planning
:
Berdasarkan pada rumusan masalah dan informasi yang dikumpulkan, dibuat
strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program kerja
berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan
publik.
28
29
Hafied Cangara. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Depok. PT. Rajagrafindo Persada. 2013 : 22
Ibid.
30
3. Communicating :
Dalam tahap ini Corporate Secretary mengkomunikasikan pelaksanaan program
sehingga mampu mempengaruhi sikap publiknya yang mendorong mereka untuk
mendukung pelaksanaan program tersebut, dimana harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Publik yang merupakan kumpulan manusia
b. Merupakan pernyataan bahwa manusia akan memperhatikan komunikasi,
apakah memperhatikan sesuatu, membaca, mendengarkan berdasarkan
pengertian dan pendapat yang dimiliki saat itu.
c. Tanggapan/respon yang dikehendaki dapat bermanfaat pula bagi mereka
Tidak hanya program yang saja yang baik namun pelaksanaan komunikasinya pun
harus baik sehingga menimbulkan kepercayaan.
4. Evaluating
:
Tahap ini melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pelaksanaan program dari
perencanaan, pelaksanaan program, pengkomunikasian, sampai keberhasilan
atau kegagalan yang terjadi dari program tersebut.
Menurut Firsan Novan30 Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal
dengan bauran Public Relations adalah sebagai berikut:
30
Firsan Novan, Crisis Public Relations, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009 : 41
31
a. Publications (publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi,
gagasan, atau ide kepada khayalaknya.
b. Event (acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan PR dalam
proses penyebaran informasi kepada khayalak.
c. News (pesan/berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada
khayalak yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
d. Corporate identity (citra perusahaan) adalah cara pandang khayalak kepada
suatu perusahaan terhadap segala aktifitas yang dilakukannya.
e. Community Involvement (hubungan dengan khalayak) adalah sebuah relasi
yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, share holder, media,
masyarakat di sekitar perusahaan).
f. Lobbying and Negotiation (teknik lobi dan negosiasi) adalah sebuah
rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat PR dalam
rangka penyusunan budget yang dibutuhkan.
g. Social Responsibility/ Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan.
2.4.3. Pentingnya Strategi
Menurut Cangara31 Perencanaan merupakan salah satu unsur yang sangat
penting sesudah organisasi. Perencanaan merupakan titik awal untuk bekerjanya
suatu organisasi. Perencanaan dibuat agar dapat berfungsi untuk :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan masalah
2. Memberi arahan atau pedoman pada tujuan yang ingin dicapai, terutama
dalam mengatasai ketidakpastian dengan memilih jalan yang terbaik.
31
Cangara, Hafied. Perencanaan & Strategi Komunikasi, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada : 2013. 2
32
3. Meminimalisasi terjadinya pemborosan sumber daya alam dalam rangka
mencapai tujuan secara efektif.
4. Melakukan perkiraan (forecasting) terhadap kendala yang mungkin terjadi
dan hasil yang (ouput)yang akan diperoleh.
5. Melakukan pengendalian agar pelaksanaan senantiasa tetap berada dalam
koridor perencanaan yang telah ditetapkan.
6. Memberi kesempatan untuk memilih alternatif terbaik guna mendapatkan
hasil yang lebih baik.
7. Mengatasi hal-hal yang rumit dengan mencari jalan keluar (solution)dari
masalah yang dihadapi.
8. Menetapkan skala prioritas tentang apa yang harus dikerjakan lebih dulu.
9. Penetapan mekanisme pemantauan (monitoring)dan instrumen alat ukur untuk
keperluan evaluasi.
2.4.4. Strategi Komunikasi
Menurut Cangara32 dalam bukunya Perencanaan dan Strategi Komunikasi,
Model perencanaan komunikasi lima langkah yang terdiri atas lima tahap :
1. Penelitian (Research)
Dimaksudkan untuk mengetahui problematic yang dihadapi suatu lembaga.
2. Perencanaan (Plan)
Tindakan yang akan diambil setelah memperoleh hasil penelitian.
32
Cangara, Hafied. Perencanaan & Strategi Komunikasi, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada : 2013. 72
33
3. Pelaksanaan (Execute)
Tindakan yang akan diambil dalam rangka implementasi perencanaan
komunikasi yang telah dibuat.
4. Pengukuran (measure)
Dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari kegiatan yang telah
dilaksanakan.
5. Pelaporan (Report)
Tindakan terakhir dari kegiatan perencanaan komunikasi yang telah
dilaksanakan.
Perencanaan Komunikasi menurut Philip Lesley dalam Cangara 33 terdapat dua
komponen utama yaitu organisasi yang menggerakkan kegiatan dan publik yang
menjadi sasaran kegiatan :
1. Organisasi
a. Analisis dan Riset
b. Perumusan Kebijakan
c. Perencanaan program pelaksanaan
d. Kegiatan Komunikasi
2. Publik
a. Umpan balik
b. Evaluasi
33
Ibid 71
34
Dari keseluruhan strategi komunikasi adanya keterlibatan kedua belah
pihak yaitu organisasi dan publik, organisasi komponen utama sebagai pengelola
kegiatan yang bisa menangani masalah-masalah komunikasi yang timbul apakah
pencitraan atau kegiatan kerjasama lainnya. Analisa dan riset sebagai langkah awal
mendiagnosa suatu permasalahan sesudah itu perumusan kebijakan mencakup strategi
yang akan digunakan. Komponen kedua Publik menjadi sasaran kegiatan organisasi
dimana publik memberikan umpan balik kepada organisasi dengan cara wawancara,
riset, kuesioner dan hasil akhir denga evaluasi.
2.4.5. Strategi Public Relations dalam Komunikasi
Public relations memberi sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan
dengan mengembangkan hubungan (relations) yang harmonis dengan stakeholdersnya, agar perusahaan dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya.
Menurut Paerce dan Robinson yang dikutip oleh Nurjaman dan Umam34
mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen unutk public relation sebagai
berikut :
1. Menentukan misi perusahaan, termasuk didalamnya adalah pernyataan yang
umum mengenai maksud pendirian (purpose), filosofi, dan sasaran (goals);
2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal
perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya;
34
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relation. Bandung : CV Pustaka Setia
2012 : 121
35
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif
maupun secara umum;
4. Menganilisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang
melahirkan pilihan-pilihan);
5. Mengidentifikasi atas pilihan yang dikehendaki, yang tidak dapat digenapi
untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan;
6. Memilih strategi atas objective jangka panjang, dan garis besar strategi yang
dibutuhkan untuk mencapai objective tersebut;
7. Mengembangkan objective tahunan dari rencana jangka pendek yang selaras
dengan objective jangka panjang, dan garis besar strategi;
8. Mengimplementasikan atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang
tercantum pada anggaran (budget), dan mengawinkan rencana tersebut dengan
sumber daya manusia, struktur, teknologi dan sistem balas jasa yang
memungkinkan;
9. Me-reviewdan evaluasi atas hal -hal yang telah dicapai dalam setiap periode
jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol, dan sebagai
inputbagi pengambilan keputusan masa yang akan datang.
Corporate Secretary mempunyai divisi mempunyai strategi sesuai dengan
masing-masing fungsinya, sebagai humas menciptakan citra, image perusahaan
dalam setiap proyek, menciptakan Good Corporate Governance (GCG), tugas
komunikasi antar lembaga mengkoordinasikan hubungan dengan lembaga-
36
lembaga pemerintahan terkait seperti proses perijinan New Tanjung Priok Port
dengan Kementerian Perhubungan sebagai regulator.
Cangara35 merangkum sebelas model perencanaan komunikasi dalam suatu
tahapan program perencanaan komunikasi sebagai berikut :
1. Penemuan (identifikasi) dan penetapan masalah.
Langkah pertama untuk melakukan kegiatan program komunikasi yang telah
direncanakan, yakni dimulai dengan penemuan masalah
2. Menetapkan tujuan yang dicapai.
Dengan mengetahui masalah, maka seorang perencana program komunikasi
dapat menentukan tujuan. Tujuan adalah suatu keadaan atau perubahan yang
diinginkan sesudah pelaksanaan rencana.
3. Penetapan Strategi Komunikasi
Penetapan strategi merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan
secara hati-hati dalam setiap program komunikasi. Untuk menetapkan strategi
dapat
menggunakan
model
analisis
SWOT
(Strenght,
Weakness,
Opportunities, Threats.
Public Relations yang mempunyai visi dan misi harus dapat mengidentifikasi
permasalahan yang timbul dengan membuat perencanaan serta tujuan yang akan
35
37
dicapai dan disesuaikan dengan kebijakan perusahaan dengan menganalisis strategi
komunikasi yang sudah ditetapkan.
2.5. Pembangunan
2.5.1. Pengertian Pembangunan
Banyakanya definisi pembangunan memberikan warna dan masing-masing
definisi bisa dipakai sesuai dengan kebutuhan itu sendiri, berikut definisi
pembangunan :
Siagian36 memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu
usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”.
Menurut Rogers dalam Nasution37 “Pembangunan diartikan sebagai proses
yang terjadi pada level atau tingkatan sistem sosial, sedangkan modernisasi
menunjuk pada proses yang terjadi pada level individu. Yang paling sering, kalaupun
kedua pengertian istilah tersebut dibedakan, maka pembangunan dimakasudkan yang
terjadi pada bidang ekonomi, atau lebih mencakup seluruh proses analog dan seiring
dengan itu, dalam masyarakat secara keseluruhan”.
Bjorn Dalam Dilla38 “ Pembangunan adalah proses perubahan yang bersifat
multidimensi menuju kondisi yang semakin mewujudkan hubungan yang serasi
antara kebutuhan (needs) dan sumber daya (resources) melalui pengembangan
kapasitas masyarakat untuk melakukan proses pembangunan”.
Dari beberapa definsi pembangunan pada satu sisi usaha-usaha pembangunan
merupakan proses perubahan yang mempertimbangkan aspek kebutuhan, kepentingan
36
Sondang P Siagian. Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta: Bumi
Aksara 2008
37
Zulkarimen Nasution. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori d an Penerapannya. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada 2004 : 33
38
Sumadi Dilla. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung. 2012 : 58
38
dan harapan, di sisi lain pembangunan memperhitungkan ketersediaan dan
kemampuan potensi sumber daya yang mendukung sebagai mata rantai yang saling
terkait dalam mengarahkan, mengendalikan dan mewujudkan setiap bentuk
perubahan yang mengarah pada kebutuhan masyarakat.
2.5.2. Peran Komunikasi dalam Pembangunan
Rogers dalam Dilla 39 merangkum peran utama komunikasi dalam berbagai
upaya pembangunan diri sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi teknis tentang berbagai masalah dan kemungkinan
pembangunan, serta berbagai inovasi yang tepat untuk menjawab berbagai
permintaan lokal.
2. Menyebarkan informasi tentang pencapaian-pencapaian pembangunan diri
dari kelompok-kelompok lokal sehingga kelompok lain dapat memperoleh
keuntungan dari pengalaman kelompok lainnya dan dapat menjadi motivasi
untuk meraih pencapaian serupa.
2.5.3 Strategi Komunikasi Pembangunan
Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan menyuluruh
komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Setiap
strategi yang berbeda memerlukan pendekatan dan penekanan yang berbeda
tergantung pada situasi dan kondisi.
39
Ibid. 134
39
Effendy dalam Dilla 40 mengatakan Strategi secara makro (planned
multimedia strategy) mempunyai fungsi ganda, yaitu menyebarluaskan pesan
komunikasi yang bersifat informatif, persuasive dan instruktif secara sistematis
kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal serta menjembatani cultural
gap akibat kesenjangan informasi yang ditimbulkan media massa.
Menurut Schramm dalam Dilla41 “Hanya pada saat komunikasi dapat
membangun dirinya sendiri ke dalam struktur sosial sajalah, komunikasi akan
menunjukkan harapan yang sebenarnya dari hasil-hasil ekstensif. Hanya pada saat
saluran-saluran media dapat bergabung dengan saluran-saluran pribadi dan
organisasi di desa, anda akan mendapatkan jenis pembangunan yang anda
inginkan”.
Astrid Susanto dalam Dilla42 Tahapan perencanaan
baik untuk mencapai
sasaran meliputi :
a. Pemilihan komunikan
Komunikator harus mengenal komunikannya dengan benar.
b. Penyusunan pesan
Dalam penyusuna pesan perlu diperhatikan etika, norma-norma dan estetika
c. Penemuan saluran atau media yang tepat untuk menyampaikan pesan.
d. Frekuensi harus sesuai dengan intensitas yang diharapkan.
e. Waktu dan Tempat, penemuan cara yang terbaik dan waktu serta lokasi yang
tepat.
40
Sumadi Dilla. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung. 2012 : 58
Ibid.135
42
Ibid.181
41
Download