BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi berpangkal dari kata latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk mempengaruhi pengetahuan atau perilaku seseorang. Sebagai bidang ilmu pendidikan, komunikasi diartikan atau didefinisikan secara beragam oleh para ahli, Effendy4 mengatakan komunikasi adalah “Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap”. Menurut Rogers dikutip dalam Cangara 5 : “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. Menurut Kincaid dikutip dalam Cangara6: “ Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”. 4 Onong Uchjana Effendy.Ilmu Komunikasi – Teori danP raktek, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2005:10 5 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012 : 22 6 Ibid 22 11 12 2.1.2. Unsur - unsur Komunikasi Sebagaimana yang dikutip oleh Wiryanto7 dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi. Menurut Harold D. Laswell cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah “Dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who, Say What, In Which Channel, To Whom, With What Effect”. 1. Who (siapa), komunikator yakni orang yang menyampaikan mengatakan, atau menyiratkan pesan-pesan baik secara lisan maupun tulisan. dalam hal ini komunikator melihat dan menganalisa factor yang memprakasai dan membimbing kegiatan komunikasi. 2. Say What (mengatakan apa), pesan yaitu: ide, informasi, opini yang dinyatakan sebagai isi pesan dengan menggunakan simbol atau lambang yang berarti. 3. In which channel (melalui saluran apa) media ialah alat yang dipergunakan komunikator untuk menyampaikan pesan agar pesan lebih mudah untuk diterima dan dipahami, biasanya komunikator menggunakan pers, radio, televisi, dan lainlain. 4. To Whom (kepada siapa) komunikan ialah orang yang menjadi sasaran komunikator dalam menyampaikan pesan. untuk itu seorang komunikator harus mengetahui betul sifat dan kondisi komunikan dimanapun berada. 5. Effect (efek) yakni efek atau pengaruh kegiatan komunikasi yang di lakukan komunikator kepada komunikan, sehingga terlihat adanya perubahan yang terjadi dalam diri komunikan. 7 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Grasindo 2004 : 6 13 Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk mempengaruhi pengetahuan atau perilaku seseorang. Cangara8 dalam dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi yang dikutip dari Joseph de Vito, K. Sereno, dan Erika Vora yang menilai bahwa faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi, diantaranya : 1. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. 2. Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim dan penerima. 3. Media Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima, dengan bermacam bentuknya selain komunikasi antar pribadi panca indra juga melalui telepon, surat, telegram yang dianggap sebagai komunikasi pribadi. 8 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012:27 14 4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. 5. Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan atau dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. 6. Tanggapan Balik Umpan Balik adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima yang bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. 7. Lingkungan Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komuunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi waktu. 2.1.3. Bentuk - bentuk Komunikasi 15 Cangara9 mengutip Joseph A. DeVito dalam bukunya Communicology bahwa komunikasi dibagi atas empat macam yakni : 1. Komunikasi dengan Diri Sendiri ( Intrapersonal Communication ) Adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu objek diamatinya atau yang terbetik dalam pikirannya. 2. Komunikasi Antarpribadi ( Interpersonal Communication ) Menurut R. Wayne Pace dalam bukunya Interpersonal Communication is Communiacation involving two or more people in a face to face settingyang dikutip oleh Hafied Cangara Komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. 3. Komunikasi Publik ( Public Communication) Suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar. Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara kontinu yang dapat diidentifikasi siapa sumbernya dan siapa pendengarnya. Komunikasi publik bahwa pesan yang disampaikan tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan 9 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012:34 16 lebih awal. Tipe Komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah dan semacamnya. 4. Komunikasi Massa ( Mass Communication ) Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film.Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Akan tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya media elektronik seperti radio dan televisi, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar dengan melalui program internal. Menurut Nurjaman dan Umam10 Bentuk komunikasi juga meliputi : 1. Komunikasi Verbal ( Verbal Communication ) Dalam komunikasi verbal bersifat lisan dimana kualitas proses komunikasi verbal ditentukan oleh intonasi suara atau ekspresi raut muka. 2. Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communications) Dalam komunikasi nonverbal, informasi disampaikan dengan isyarat (gestures), gerak-gerik (movement), suatu barang, waktu, atau sesuatu yang dapat menunjukkan suasana hati pada saat tertentu. 10 Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relation. Bandung : CV Pustaka Setia 2012 : 42 17 Komunikasi dapat difungsikan, dibentuk atau dikemas dengan berbagai cara sehingga antara pengirim pesan maupun penerima pesan mengetahui maksud, tujuan dan unsur di dalam pesan tersebut, yang dapat menciptakan komunikasi yang selaras. 2.2. Komunikasi Pembangunan 2.2.1. Pengertian Komunikasi Pembangunan Menurut Peterson dalam Dilla11 “ Komunikasi pembangunan adalah usaha yang teroganisir untuk menggunakan proses komunikasi dan media dalam meningkatkan taraf social dan ekonomi, yang secara umum berlangsung dalam negara sedang berkembang” Menurut Sumadi Dilla Pengertian komunikasi pembangunan antara lain : 1. Dalam arti luas yang meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara 17imbale balik di antara masyarakat dan pemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,dan evaluasi pembangunan. 2. Dalam arti sempit komunikasi pembangunan adalah segala upaya, cara dan teknik penyampaian gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan kepada masyarakat yang menjadi sasaran, agar dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan. 11 Sumadi Dilla. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung: Simbiosa Rekatama Media 2007 : 115 18 Menurut Quebral dan Gomes dalam Dilla12 “Komunikasi Pembangunan merupakan disiplin ilmu dan praktikum komunikasi dalam konteks Negara-negara yang sedang berkembang, terutama komunikasi untuk perubahan sosial yang terencana.” 2.2.2. Aspek Komunikasi dan Pembangunan Menurut Hedebro dalam Dilla13 identifikasi aspek komunikasi dan pembangunan ada tiga aspek yang saling berkaitan, antara lain : 1. Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa, dan bagaimana media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut. Bahwa politik dan fungsi-fungsi merupakan objek studi yang dapat mengontrol media. 2. Pendekatan yang lebih spesifik memahami peranan media massa dalam pembangunan nasional, dalam hal ini media massa dapat di manfaatkan untuk mengajarkan masyarakat mempunyai ketrampilan. 3. Pendekatan yang berorientasi pada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas lokal atau desa. Pendekatan yang berkonsentrasi pada ide-ide, produk dan cara-cara baru di suatu wilayah. Aspek komunikasi dan pembangunan mempunyai peranan penting dan saling terkait, apabila ada suatu rencana pembangunan baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang maka harus disampaikan baik kepada masyarakat, lembaga atau 12 13 Ibid. 117 Ibdi 118 19 unsur yang terkait dalam pembangunan tersebut sehingga dapat dipahami pembangunan apa saja yang sedang berlangsung. 2.2.3. Alur Proses Komunikasi Pembangunan Menurut Dilla14 Dapat diterangkan bahwa kegiatan komunikasi pembangunan mencirikan upaya pencarian, pendalaman, atau analisis dan penyebaran informasi (ide, gagasan dan inovasi) melalui proses komunikasi tertentu (pribadi, kelompok dan media massa) dari Pemerintah ke masyarakat. Bagan 2.1 Alur Proses Komunikasi Pembangunan Materi (ide,gagasan,inovasi) pembangunan Masyarakat NGO Pemerintah Ko Proses Komunikasi Komunikasi Pembangunan Sumber : Sumadi Dilla, Komunikasi Pembangunan Public Relations dalam hal ini Corporate Secretary menjembatani antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat agar terjalin proses komunikasi yang baik, 14 Sumadi Dilla. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung: Simbiosa Rekatama Media 2007 : 120 20 dengan menyampaikan apa yang menjadi materi pembangunan sehingga terjalin satu pengertian bersama. Dengan adanya notulen rapat arahan terkait proyek strategi pembangunan maka PT Pelindo II membentuk tim internal untuk membuat feasibility study, general scheme, corporatization, financing scheme, Analisa Dampak Lingkungan, Detail Enginering Design. Kajian internal disampaikan kepada Dewan Komisaris disamping itu Pemerintah diantaranya dalam hal ini Kementerian Perhubungan memberikan perijinan dengan mereview masterplan New Tanjung Priok Port, ijin reklamasi, ijin pembangunan, pemberian otoritas pengoperasian serta penetapan status fasilitas Terminal Petikemas Internasional. Dewan Komisaris sebagai internal perusahaan memberikan rekomendasi program kerja dan rekomendasi program investasi sehingga adanya pengawasan dari dalam perusahaan. Karena Pelabuhan Indonesia II dibawah Menteri BUMN maka diperlukan persetujuan program kerja dan program investasi sehingga adanya kejelasan dan laporan berkala mengenai proyek yang sedang berlangsung. Masyarakat sebagai pengguna jasa segera bisa merasakan hasil dari pembangunan dan memberikan masukan terhadap perusahaan sebagai evaluasi dari program pembangunan. 21 2.3. Public Relations Sebagai suatu profesi, Public Relations dikenal sejak awal abad 20 yang gejala-gejalanya sebenarnya sudah ada sejak lama. Adanya beberapa pelopor public relations antara laim Ivy L. Lee, Paul Garret, T.J. Ross, Eric Johnston, Arthur W.Page, Carl Byoir dan Verne Burnett. Di antara pelopor tersebut Ivy L. Lee dianggap sebagai “Bapak Public Relations“ karena dengan konsepnya berhasil mengembangkan public relations. Dari sinilah Public Relations dimekarkan yang menurut banyak ahli antara lain : Menurut J.C. Seidel dalam Nurjaman dan Umam15 Public Relations adalah Proses yang terus-menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari para langganannya, pegawainya, dan publik pada umumnya. Effendy16 Menurut Definisi Dr. Rex Harlow “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan; membantu manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap terhadap opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan; dan mengunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”.. 15 Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relation. Bandung. CV Pustaka Setia, 2012 : 105 16 Onong Uchjana Effendy. Human Relation & Public Relations. CV. Mandar Maju 2009 : 117 22 Menurut W.Emerson Reck dalam Saputra dan Rulli17 “ Public Relations adalah kelanjutam dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orangorang atau golongan agar orang atau lembaga memperoleh kepercayaan dan goodwill”. Dari pengertian diatas, bahwa dapat dimengerti Public Relations adalah suatu fungsi manajemen yang mengkomunikasikan kebijakan organisasi atau lembaga kepada publiknya agar tercipta saling pengertian dan kepercayaan. 2.3.1. Ruang Lingkup Public Relations Pada umumnya Kegiatan Public Relations di tentukan kepada dua jenis sasaran/publik yaitu publik Internal dan publik Eksternal. Atas kedua jenis sasaran/publik tersebut, maka sifat hubungannya pun dapat dibagi kedalam dua jenis Menurut Ruslan18 “yang dimaksud publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang Public Relations bagian harus mampu mengidentifikasi atau mengenai hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi” sedangkan Menurut Ruslan19 “yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya”. Dari definisi diatas sama juga dengan halnya dengan publik internal, publik eksternal harus meyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis, karakter, dan organisasi yang bersangkutan. 17 18 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber 1010.Depok: Gramata Publishing. 2011 :2 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian. Public Relations & Komunikasi/ Rosady Ruslan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010 hal 23 19 ibid 23 Menurut Effendy20 ”Pelaksanaan Hubungan Publik internal (Internal Public Relations) dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa tingkatan”. a. Hubungan dengan pekerja atau karyawan (Employee Relations) b. Hubungan dengan pihak jajaran pimpinan dalam manajemen perusahaan (Management Relations), baik dilevel korporat atau level sebagai pelaksana hubungan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham (Stock Holder Relations)”. Menurut Effendy21 ”Pelaksanaan Hubungan Publik eksternal (Eksternal Public Relations) meliputi: a. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations) b. Hubungan dengan khalayak sekitar (Community Relations) c. Hubungan dengan pemerintah (Goverment Relations) d. Hubungan dengan pers (Press Relations) 2.3.2 Peran dan Fungsi Public Relations Menurut Effendy dalam Saputra dan Rusli22 peran utama Public Relations yang pada intinya adalah sebagai berikut : 1. Sebagaimana Communicator atau penguhubung antara organisasi atau lembaga yang diawali dengan publiknya. 20 Onong Uchjana Effeendy. Human Relation & Public Relations.Bandung: CV. Mandar Maju. 2009 : 150 21 Ibid. 150 Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah. Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. Depok. 2011 : 50 22 24 2. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. 4. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Nurjaman dan Umam23 Mengutip Maria, ”Public Relations merupakan satu bagian dari satu napas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut” yang memberikan gambaran tentang fungsi public relations sebagai berikut : 1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. 2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagi organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat dan produktivitas bisa dicapai secara optimal. 23 Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relation. Bandung : CV Pustaka Setia 2012 : 114 25 4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal balik, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi/perusahaan yang bersangkutan. Dari keseluruhan dapat disimpulkanTugas Public Relations mempunyai peran mempengaruhi media untuk menciptakan opini publik yang positif terhadap perusahaan. 2.3.3 Tugas Public Relations Maria24 mengelompokkan tugas Public Relations menjadi 5 bagian yaitu : 1. Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. 3. Memperbaiki citra organisasi. 24 Rumanti, Maria Assumpta, Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana 2002 : 39 26 Bagi Public Relations, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, persentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada: a. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi. b. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks. 4. Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers. 5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi. Tugas dari Public Relations sangatlah luas baik secara internal maupun eksternal, secara internal menjalin komunukasi yang baik dan harmonis dengan karyawan, pemegang saham, perusahaan itu sendiri, sedangkan secara eksternal menciptakan dan mengembangkan komunikasi yang baik agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai yang bisa disesuaikan dengan kepentingan publik atau umum. 27 2.3.4 Fungsi Manajemen Public Relations Menurut George R. Terry dalam Saputra dan Rulli25 mendefiniskan manajemen sebagai “sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan-tindakan seperti yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”. Fungsi pokok atau tahapan-tahapan meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Perencanaan (Planning) Meliputi penetapan tujuan, standar, penentuan aturan dan prosedur, pembuatan rencana serta prediksi apa yang akan terjadi. 2. Pengorganisasian (Organizing) Meliputi pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak, mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisir 3. Penyusunan Formasi (Staffing) Meliputi menentukan persyaratan calon karyawan, menentukan job description 4. Memimpin (Leading) Meliputi Menumbuhkembangkan disiplin kerja dan sense of belonging pada setiap karyawannya dana jajaran manajemen. 5. Pengawasan (Controlling) Meliputi Persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas hasil kerja 25 Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah. Teori dan Praktek Relations di Era Cyber 1010. Depok. Gramata Publishing. 2011:21 28 Effendy26 mengutip dalam Bertrand R. Canfield fungsi Public Relations yakni : 1. Mengabdi pada kepentingan umum (It Should serve the public’s interest) 2. Memelihara komunikasi yang baik (Maintain good communication) 3. Menitik-beratkan moral dan tingkah-laku yang baik (And stress good moral and manners) Public Relations sebagai perantara antara perusahaan dan publik baik publik internal maupun eksternal untuk mengetahui kebijakan perusahaan dan harapan, keinginan publik. 2.4. Strategi Public Relations 2.4.1. Pengertian Strategi Strategi merupakan rencana perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang demi tercapainya visi dan misi yang dapat berjalan beriringan dengan kepentingan publik. Menurut Soemirat & Ardianto27 yang dikutip dari Kasali bahwa Strategi adalah dengan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu ke depan. Lebih jauh menyebutkan rencana jangka panjang inilah yang akan menjadi pegangan untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari - hari. Untuk dapat bertindak secara strategis kegiatan Public Relations harus menyatu dengan visi dan misi organisasi/perusahaannya. 26 27 Onong Uchjana Effendy. Human Relation & Public Relation. Bandung. CV Mandar Maju. 2009 : 137 Seomirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2012 : 90 29 Menurut Cangara28 yang dikutip dari Waterston ” Perencanaan adalah usaha yang sadar, terorganisasi, dan terus-menerus guna memilih alternative yang terbaik untuk menccapai tujuan tertentu”. 2.4.2.Tahap – Tahap Strategi Public Relations Menurut Cutlip dan Center & Broom yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto29 Proses perencanaan Public Relations diawali dan diakhiri oleh penelitian meliputi : 1. Fact Finding : Mendefinisikan permasalahan yang dilakukan melalui penelitian dengan menganalisa situasi berupa pemahaman, opini, sikap dan perilaku publik terhadap lembaga amatlah sangat penting apabila ketidaklengkapan informasi akan berakibat bahwa keputusan-keputusan untuk tindakan-tindakan berikutnya menjadi tidak benar dan tidak baik yang berarti kurang memberikan manfaat bagi perusahaan. 2. Planning : Berdasarkan pada rumusan masalah dan informasi yang dikumpulkan, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. 28 29 Hafied Cangara. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Depok. PT. Rajagrafindo Persada. 2013 : 22 Ibid. 30 3. Communicating : Dalam tahap ini Corporate Secretary mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga mampu mempengaruhi sikap publiknya yang mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, dimana harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Publik yang merupakan kumpulan manusia b. Merupakan pernyataan bahwa manusia akan memperhatikan komunikasi, apakah memperhatikan sesuatu, membaca, mendengarkan berdasarkan pengertian dan pendapat yang dimiliki saat itu. c. Tanggapan/respon yang dikehendaki dapat bermanfaat pula bagi mereka Tidak hanya program yang saja yang baik namun pelaksanaan komunikasinya pun harus baik sehingga menimbulkan kepercayaan. 4. Evaluating : Tahap ini melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pelaksanaan program dari perencanaan, pelaksanaan program, pengkomunikasian, sampai keberhasilan atau kegagalan yang terjadi dari program tersebut. Menurut Firsan Novan30 Strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran Public Relations adalah sebagai berikut: 30 Firsan Novan, Crisis Public Relations, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2009 : 41 31 a. Publications (publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada khayalaknya. b. Event (acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan PR dalam proses penyebaran informasi kepada khayalak. c. News (pesan/berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khayalak yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. d. Corporate identity (citra perusahaan) adalah cara pandang khayalak kepada suatu perusahaan terhadap segala aktifitas yang dilakukannya. e. Community Involvement (hubungan dengan khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, share holder, media, masyarakat di sekitar perusahaan). f. Lobbying and Negotiation (teknik lobi dan negosiasi) adalah sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat PR dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan. g. Social Responsibility/ Corporate Social Responsibility (CSR) adalah wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. 2.4.3. Pentingnya Strategi Menurut Cangara31 Perencanaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting sesudah organisasi. Perencanaan merupakan titik awal untuk bekerjanya suatu organisasi. Perencanaan dibuat agar dapat berfungsi untuk : 1. Mengidentifikasi dan menetapkan masalah 2. Memberi arahan atau pedoman pada tujuan yang ingin dicapai, terutama dalam mengatasai ketidakpastian dengan memilih jalan yang terbaik. 31 Cangara, Hafied. Perencanaan & Strategi Komunikasi, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada : 2013. 2 32 3. Meminimalisasi terjadinya pemborosan sumber daya alam dalam rangka mencapai tujuan secara efektif. 4. Melakukan perkiraan (forecasting) terhadap kendala yang mungkin terjadi dan hasil yang (ouput)yang akan diperoleh. 5. Melakukan pengendalian agar pelaksanaan senantiasa tetap berada dalam koridor perencanaan yang telah ditetapkan. 6. Memberi kesempatan untuk memilih alternatif terbaik guna mendapatkan hasil yang lebih baik. 7. Mengatasi hal-hal yang rumit dengan mencari jalan keluar (solution)dari masalah yang dihadapi. 8. Menetapkan skala prioritas tentang apa yang harus dikerjakan lebih dulu. 9. Penetapan mekanisme pemantauan (monitoring)dan instrumen alat ukur untuk keperluan evaluasi. 2.4.4. Strategi Komunikasi Menurut Cangara32 dalam bukunya Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Model perencanaan komunikasi lima langkah yang terdiri atas lima tahap : 1. Penelitian (Research) Dimaksudkan untuk mengetahui problematic yang dihadapi suatu lembaga. 2. Perencanaan (Plan) Tindakan yang akan diambil setelah memperoleh hasil penelitian. 32 Cangara, Hafied. Perencanaan & Strategi Komunikasi, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada : 2013. 72 33 3. Pelaksanaan (Execute) Tindakan yang akan diambil dalam rangka implementasi perencanaan komunikasi yang telah dibuat. 4. Pengukuran (measure) Dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari kegiatan yang telah dilaksanakan. 5. Pelaporan (Report) Tindakan terakhir dari kegiatan perencanaan komunikasi yang telah dilaksanakan. Perencanaan Komunikasi menurut Philip Lesley dalam Cangara 33 terdapat dua komponen utama yaitu organisasi yang menggerakkan kegiatan dan publik yang menjadi sasaran kegiatan : 1. Organisasi a. Analisis dan Riset b. Perumusan Kebijakan c. Perencanaan program pelaksanaan d. Kegiatan Komunikasi 2. Publik a. Umpan balik b. Evaluasi 33 Ibid 71 34 Dari keseluruhan strategi komunikasi adanya keterlibatan kedua belah pihak yaitu organisasi dan publik, organisasi komponen utama sebagai pengelola kegiatan yang bisa menangani masalah-masalah komunikasi yang timbul apakah pencitraan atau kegiatan kerjasama lainnya. Analisa dan riset sebagai langkah awal mendiagnosa suatu permasalahan sesudah itu perumusan kebijakan mencakup strategi yang akan digunakan. Komponen kedua Publik menjadi sasaran kegiatan organisasi dimana publik memberikan umpan balik kepada organisasi dengan cara wawancara, riset, kuesioner dan hasil akhir denga evaluasi. 2.4.5. Strategi Public Relations dalam Komunikasi Public relations memberi sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan mengembangkan hubungan (relations) yang harmonis dengan stakeholdersnya, agar perusahaan dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya. Menurut Paerce dan Robinson yang dikutip oleh Nurjaman dan Umam34 mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen unutk public relation sebagai berikut : 1. Menentukan misi perusahaan, termasuk didalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian (purpose), filosofi, dan sasaran (goals); 2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya; 34 Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam. Komunikasi & Public Relation. Bandung : CV Pustaka Setia 2012 : 121 35 3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum; 4. Menganilisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan); 5. Mengidentifikasi atas pilihan yang dikehendaki, yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan; 6. Memilih strategi atas objective jangka panjang, dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai objective tersebut; 7. Mengembangkan objective tahunan dari rencana jangka pendek yang selaras dengan objective jangka panjang, dan garis besar strategi; 8. Mengimplementasikan atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran (budget), dan mengawinkan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan; 9. Me-reviewdan evaluasi atas hal -hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol, dan sebagai inputbagi pengambilan keputusan masa yang akan datang. Corporate Secretary mempunyai divisi mempunyai strategi sesuai dengan masing-masing fungsinya, sebagai humas menciptakan citra, image perusahaan dalam setiap proyek, menciptakan Good Corporate Governance (GCG), tugas komunikasi antar lembaga mengkoordinasikan hubungan dengan lembaga- 36 lembaga pemerintahan terkait seperti proses perijinan New Tanjung Priok Port dengan Kementerian Perhubungan sebagai regulator. Cangara35 merangkum sebelas model perencanaan komunikasi dalam suatu tahapan program perencanaan komunikasi sebagai berikut : 1. Penemuan (identifikasi) dan penetapan masalah. Langkah pertama untuk melakukan kegiatan program komunikasi yang telah direncanakan, yakni dimulai dengan penemuan masalah 2. Menetapkan tujuan yang dicapai. Dengan mengetahui masalah, maka seorang perencana program komunikasi dapat menentukan tujuan. Tujuan adalah suatu keadaan atau perubahan yang diinginkan sesudah pelaksanaan rencana. 3. Penetapan Strategi Komunikasi Penetapan strategi merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan secara hati-hati dalam setiap program komunikasi. Untuk menetapkan strategi dapat menggunakan model analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats. Public Relations yang mempunyai visi dan misi harus dapat mengidentifikasi permasalahan yang timbul dengan membuat perencanaan serta tujuan yang akan 35 37 dicapai dan disesuaikan dengan kebijakan perusahaan dengan menganalisis strategi komunikasi yang sudah ditetapkan. 2.5. Pembangunan 2.5.1. Pengertian Pembangunan Banyakanya definisi pembangunan memberikan warna dan masing-masing definisi bisa dipakai sesuai dengan kebutuhan itu sendiri, berikut definisi pembangunan : Siagian36 memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Menurut Rogers dalam Nasution37 “Pembangunan diartikan sebagai proses yang terjadi pada level atau tingkatan sistem sosial, sedangkan modernisasi menunjuk pada proses yang terjadi pada level individu. Yang paling sering, kalaupun kedua pengertian istilah tersebut dibedakan, maka pembangunan dimakasudkan yang terjadi pada bidang ekonomi, atau lebih mencakup seluruh proses analog dan seiring dengan itu, dalam masyarakat secara keseluruhan”. Bjorn Dalam Dilla38 “ Pembangunan adalah proses perubahan yang bersifat multidimensi menuju kondisi yang semakin mewujudkan hubungan yang serasi antara kebutuhan (needs) dan sumber daya (resources) melalui pengembangan kapasitas masyarakat untuk melakukan proses pembangunan”. Dari beberapa definsi pembangunan pada satu sisi usaha-usaha pembangunan merupakan proses perubahan yang mempertimbangkan aspek kebutuhan, kepentingan 36 Sondang P Siagian. Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta: Bumi Aksara 2008 37 Zulkarimen Nasution. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori d an Penerapannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2004 : 33 38 Sumadi Dilla. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung. 2012 : 58 38 dan harapan, di sisi lain pembangunan memperhitungkan ketersediaan dan kemampuan potensi sumber daya yang mendukung sebagai mata rantai yang saling terkait dalam mengarahkan, mengendalikan dan mewujudkan setiap bentuk perubahan yang mengarah pada kebutuhan masyarakat. 2.5.2. Peran Komunikasi dalam Pembangunan Rogers dalam Dilla 39 merangkum peran utama komunikasi dalam berbagai upaya pembangunan diri sebagai berikut : 1. Menyediakan informasi teknis tentang berbagai masalah dan kemungkinan pembangunan, serta berbagai inovasi yang tepat untuk menjawab berbagai permintaan lokal. 2. Menyebarkan informasi tentang pencapaian-pencapaian pembangunan diri dari kelompok-kelompok lokal sehingga kelompok lain dapat memperoleh keuntungan dari pengalaman kelompok lainnya dan dapat menjadi motivasi untuk meraih pencapaian serupa. 2.5.3 Strategi Komunikasi Pembangunan Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan menyuluruh komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Setiap strategi yang berbeda memerlukan pendekatan dan penekanan yang berbeda tergantung pada situasi dan kondisi. 39 Ibid. 134 39 Effendy dalam Dilla 40 mengatakan Strategi secara makro (planned multimedia strategy) mempunyai fungsi ganda, yaitu menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasive dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal serta menjembatani cultural gap akibat kesenjangan informasi yang ditimbulkan media massa. Menurut Schramm dalam Dilla41 “Hanya pada saat komunikasi dapat membangun dirinya sendiri ke dalam struktur sosial sajalah, komunikasi akan menunjukkan harapan yang sebenarnya dari hasil-hasil ekstensif. Hanya pada saat saluran-saluran media dapat bergabung dengan saluran-saluran pribadi dan organisasi di desa, anda akan mendapatkan jenis pembangunan yang anda inginkan”. Astrid Susanto dalam Dilla42 Tahapan perencanaan baik untuk mencapai sasaran meliputi : a. Pemilihan komunikan Komunikator harus mengenal komunikannya dengan benar. b. Penyusunan pesan Dalam penyusuna pesan perlu diperhatikan etika, norma-norma dan estetika c. Penemuan saluran atau media yang tepat untuk menyampaikan pesan. d. Frekuensi harus sesuai dengan intensitas yang diharapkan. e. Waktu dan Tempat, penemuan cara yang terbaik dan waktu serta lokasi yang tepat. 40 Sumadi Dilla. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung. 2012 : 58 Ibid.135 42 Ibid.181 41