INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS CITRA dan MAGNUM Makalah ini untuk memenuhi ujian akhir semester Manajemen Pemasaran Disusun oleh: Rahma Al Qomaria 125020200111038 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 Kata pengantar Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas komunikasi pemasaran yang terintegrasi. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian. Malang, Januari 2014 Penulis Latar Belakang Teknologi sebagai media komunikasi dan komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah dua hal yang saling berkaitan, bahkan saling bergantung satu sama lain. Dunia pemasaran membutuhkan media sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat sebagai audiens. Teknologi membutuhkan pemasaran sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan adanya perkembangan teknologi, atau bagaimana teknologi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempermudah kehidupan sehari –hari. Teknologi sebagai media komunikasi menjadi sarana yang sangat efektif dalam dunia pemasaran hingga saat ini. Berbeda dengan zaman dahulu, masyarakat tidak lagi terlalu menaruh perhatian pada media cetak. Masyarakat kini lebih menaruh perhatian pada media elektronik. David Wayne Eka, CEO lintasberita.com dalam salah satu seminarnya yang bertema “Creative Digital Marketing” mengatakan, kelak metode perikalanan AIDA (Attention – Interest – Desire – Action) akan berubah menjadi AISA (Attention – Interest – Search – Action). Ketertarikan dalam diri masyarakat terhadap suatu produk akan mendorong mereka untuk mencari (search) informasi melalui internet mengenai produk yang sedang ditawarkan. Mengapa internet? Perkembangan teknologi yang pesat, serta mudahnya akses untuk mendapatkan teknologi mendorong penggunaan internet di masyarakat. Tingkat penjualan smartphone dan komputer portable yang tinggi, murahnya biaya langganan akses internet(speedy, fast net, dll), menjadi faktor pendukung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kasus meningkatnya pengguna situs jejaring sosial. Jumlah pengguna situs jejaring sosial yang cukup besar, mendorong produsen smartphone dan telepon selular lainnya untuk menyediakan aplikasi situs jejaring sosial pada produknya (misalnya Facebook for Blackberry, Facebook for Iphone, Twitter for Ipad,dll). Signature atau watermark dari produk yang terpampang ketika pengguna situs jejaring sosial mengupdate akun mereka menggunakan aplikasi tersebut – misalnya tulisan „via Facebook for Blackberry‟ di bawah status update – tanpa disadari membentuk keinginan pengguna situs jejaring sosial lain untuk menggunakan produk yang sama, hanya untuk mendapatkan watermark tersebut. Beberapa kalangan bahkan menyebut hal itu sebagai gengsi karena takut tidak dianggap mengikuti perkembangan zaman. Melihat fenomena ini, produsen smartphone dan telepon selular meningkatkan distribusi produk dan menetapkan harga yang bersaing. Bakrie Telecomm melalui produk handphone „Esia‟ misalnya, memberi harga Rp 200.000,00 dengan mengunggulkan fitur Facebook dan Twitter di produknya. Keinginan „mendapatkan‟ watermark produk berkembang menjadi perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan situs jejaring sosial. Masyarakat tidak lagi mengupdate akun mereka, tetapi juga untuk mencari informasi. Perilaku ini terlihat jelas di Twitter. Penyebaran informasi seringkali berlangsung lebih cepat di Twitter ketimbang di televisi. Perubahan perilaku masyarakat yang lebih menaruh perhatian pada internet menjadi tantangan bagi agensi periklanan dalam memasarkan produk kliennya. Agensi ditantang untuk menemukan cara agar produk klien dapat sampai di masyarakat melalui media komunikasi yang berbeda. Permasalahan inilah yang mendorong munculnya Integrated Marketing Communication (IMC) atau Komunikasi Pemasaran Terintegrasi. “We make it our business as advertising agents to advice on the best methods of advertising, in whatever form…as the best combination of work, such as we give, is the cheapest, as it brings the best result.” (J. Walter Thompson, 1899). Definisi Integrated Marketing Communication Komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC) adalah sebuah konsep dimana suatu perusahaan mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai saluran komunikasi untuk mengirim pesan yang jelas, konsisten, dan meyakinkan berkenaan dengan perusahaan dan produknya. (Kotler dan Amstrong; 2005). Sedangkan definisi IMC menurut American Association of Advertising Agencies adalah sebuah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang memberikan nilai tambah terhadap suatu perencanaan yang mendalam dengan cara melakukan evaluasi terhadap peran strategis dari berbagai macam ilmu komunikasi dan mengkombinasikannya untuk menghasilkan keakuratan, konsistensi, dan efek komunikasi secara maksimal melalui integrasi dari pesan – pesan yang terpisah. Paul Smith (1996), dalam artikelnya yang berjudul Admap menyatakan bahwa IMC adalah konsep sederhana yang menyatukan semua bentuk dari komunikasi menjadi satu kesatuan solusi. Pada intinya IMC mengintegrasikan semua alat-alat promosi sehingga alat-alat tersebut dapat bekerja bersama-sama secara harmonis. Dari definisi umum tersebut, kita bisa lihat sejumlah manfaat IMC bagi organisasi atau perusahaan, di antaranya: Membentuk identitas merk yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikais perusaahn. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui semua bantuk komunikasi pemasaran. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (mellaui produk/jasanya) dengan para konsumennya. Terdapat elemen komunikasi pemasaran yang biasa dipakai oleh perusahaan, di antaranya advertising, direct marketing, interactive/internet marketing, sales promotion, publicity/public relation, dan personal selling. Advertising (periklanan) Segala bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai media massa seperti televisi, radio, majalah dan koran mengenai informasi tentang perusahaan, produk, jasa dan lain-lain merupakan pengertian dari periklanan. Elemen komunikasi ini paling banyak digunakan pemasar karena dapat menjangkau target audience dalam jumlah yang cukup besar. Direct Marketing (pemasaran secara langsung) Merupakan sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan secara langsung kepada konsumennya, seperti katalog, direct mail, hingga penggunaan manajemen database konsumen, telemarketing, atau pun iklan penjualan langsung melalui direct mail internet dan berbagai media lainnya. Interactive/Internet Marketing (pemasaran melalui internet) Internet dapat melakukan semua elemen dari bauran promosi. Selain sebagai media iklan, internet juga dapat menawarkan kupon, kontes, undian online, direct marketing, personal selling bahkan kehumasan, dengan efektif dan efisien. Sales Promotion Merupakan aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara memberikan nilai insentif kepada tim penjualan, distributor, atau konsumennya secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat. Promosi penjualan yang berorientasi konsumen ditargetkan untuk konsumen dalam bentuk kupon, sampling, hadiah, kontes dan sebagainya. Promosi penjualan yang berorientasi dagang ditargetkan untuk penyalur, pengecer atau distributor dalam bentuk bonus, harga khusus, kontes penjualan dan sebagainya. Publicity/Public Relations (publisitas/humas) Merupakan komunikasi pemasaran yang menjalankan fungsi manajemen dengan menciptakan dan mengelola image positif perusahaan di mata publik. Biasanya dilakukan dengan cara pengumpulan dana, mensponsori acara khusus, berpartisipasi dalam aktivitas sebuah komunitas dan sebagainya. Personal Selling Merupakan aktivitas komunikasi yang dilakukan secara langsung oleh pihak penjual untuk meyakinkan pembeli dalam membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Melalui personal selling, penjual dapat memodifikasi pesan komunikasi agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen serta mendapatkan feedback langsung dari konsumennya. Unilever’s Citra Advertising (periklanan) Citra menggunakan berbagai macam media iklan dalam memasarkan produknya, antaranya iklan televisi, radio, dan ads. Dalam iklannya, Citra bekerja sama dengan artis-artis kenamaan yang terkenal cantik dan memiliki kecantikan alami. Timming pengiklanannya juga sangat tepat, ketika tren pasar untuk produk kecantikan yang dapat memutihkan kulit sangat booming Citra menampilkan iklannya dengan sangat baik. Contohnya saja dalam iklan Citra Hazeline Pearly White UV dengan bintang iklan yang cantik dan tetap putih walau terkena sinar matahari. Direct Marketing (pemasaran secara langsung) Citra juga melakukan penjualan secara langsung pada konsumemnya melalui gerainya: Rumah Cantik Citra(RCC). Dimana RCC ada di tiga kota yaitu jakarta, bandung dan surabaya. Interactive/Internet Marketing (pemasaran melalui internet) Citra memiliki website resmi http://www.rumahcantikcitra.co.id/. Di dalam website tersebut terdapat berbagai kelengkapan informasi mengenai profil perusahaan, merek dan produk, berbagai promosi Citra, info terkini, iklan dan sebagainya. Melalui akses internet ini, konsumen dapat mengetahui produk Coca Cola secara mendalam. Sales Promotion Salah satu sales promotion yang dilakukan Citra adalah “tu.. wa.. ga.. pat.. event” dimana bintang iklan Citra mengunjungi langsung gerai penjualan produk dan melakukan dance bersama pengunjung dan memperagakan penggunaan produk seperti dalam iklan. Serta membagi-bagikan hadiah produk Citra. Publicity/Public Relations (publisitas/humas) Citra dalam membangun public relations tidak lepas dari unsur pemasaran. Dimana untuk pembelian produk citra di gerai-gerai RCC konsumen akan mendapatkan perawatan hand & foot massage, body massage, body scrub dan face massage. Unilever’s Walls Magnum Advertising (periklanan) Dalam pengiklanan Magnum sangat atralktif. Iklan-iklan Magnum menekankan pada kemewahan yang dikemas dalam produk Magnum. Dimana digambarkan bahwa konsumen Magnum bak putri raja kala mengkonsumsi produknya. Iklan Magnum sendiri memiliki tag line “for pleasure seekers” dimana targeting untuk Magnum ditujukan untuk pasar remaja dan dewasa yang menginginkan kemewahan rasa es krim dengan coklat belgia. Direct Marketing (pemasaran secara langsung) Magnum melakukan pemasaran langsung pada konsumen dengan membuka Magnum Cafe. Dimana di Cafe tersebut produk-produk Magnum disajikan dalam menu yang inovatif yang tidak hanya sekedar es krim biasa. Interactive/Internet Marketing (pemasaran melalui internet) Magnum memiliki website resmi http://www.mymagnum.co.id/page. Dalam website tersebut terdapat profil dan macam varian produk, event dan promo yang dilakukan Magnum, serta interaktif konsumen dengan Magnum. Sales Promotion Baru-baru ini Magnum melakukan promo untuk produk barunya Magnum Infinity. Dalam promo ini Magnum menghadiahkan gadget serta voucer belanja untuk konsumennya yang mengunggah foto paling menarik ketika mengkonsumsi Magnum varian Magnum Infinity. Publicity/Public Relations (publisitas/humas) Public relations Magnum dilakukan dengan promo-promo berhadiah yang mereka adakan untuk membangun loyalitas pelanggan.