Ciri-ciri Uniseluler Soliter atau koloni Ukuran lebih besar daripada virus, Panjang bakteri umumnya berkisar 0,5-5 mikron sedangkan diameternya berkisar 0,1-0,2 mikron (1 mikron =0,001 mm). Dilihat menggunakan mikroskop Sebagian besar heterotrof Berkembang biak dengan aseksual dan seksual Pada kondisi yang tidak menguntungkan membentuk endospora STRUKTUR TUBUH BAKTERI Gambar struktur tubuh bakteri STRUKTUR TUBUH BAKTERI 1. Lapisan lendir/Kapsul - melindungi terhadap kekeringan dan sebagai gudang makanan dan melindungi diri dari serangan sel inang 2. Dinding sel - Bahan : peptidoglikan (gula + protein/asam amino) Fungsi : memberi proteksi, memberi bentuk yang selalu tetap 3. Membran sel - bahan: lipoprotein, fungsi: untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya. 4. Flagela (bulu cambuk) - mendukung mobilitas (tidak semua ada) 5. Pili - menjadi saluran pada konjugasi (mampu menyuntikkan sebagian DNA ke sel lain ) 6. Sitoplasma - sebagai tempat organel dan berlangsungnya reaksi kimia dalam sel 7. Mesosom - lipatan ke dalam dari membran sel berfungsi sebagai tempat respirasi sel ( penyedia energi ) 8. Ribosom - tempat sintesa protein 9. Materi Gnentik/DNA - pembawa sifat genetik 10. Plasmid - DNA non kromosom berbentuk sirkuler Tipe-tipe flagelum Monotrik 1 flagelum Lofotrik flagelum banyak di satu sisi Amfitrik flagelum satu atau banyak di kedua sisi Peritrik tersebar di seluruh permukaan sel Atrik tidak mempunyai flagel Tipe-tipe flagelum 1.Monotrik 2.Lopotrik E 3.Ampitrik 4.Peritrik A 5.Atrik B C D Coccus (Bulat) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Monococcus = sel bakteri kokus tunggal, contoh: Monococcus gonorrhoe Diplococcus = dua sel bakteri kokus berdempetan, contoh: Diplococcus pneumoniae Streptococcus = lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai, contoh: Streptococcus lactis Staphylococcus = lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur, contoh: Staphylococcus aureus Tetracoccus = empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat, contoh: Deinococcus radiodurans Sarcina = delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus, contoh: Sarcina sp. Coccus (Bulat) monococcus Coccus (Bulat) streptococcus Coccus (Bulat) staphylococcus Coccus (Bulat) Sarcina Coccus (Bulat) tetracoccus Bacill (Batang) 1. Monobacillus sel bakteri basil tunggal, contoh: Escherichia coli 2. Diplobacilli dua sel bakteri basil berdempetan 3. Streptobacilli sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai, contoh: Streptobacillus moniliformis Bacill (Batang) monobasil Bacill (Batang) diplobasil Bacill (Batang) streptobasil 4. Spirilum bentuk sel bergelombang, contoh: Spirillium minor 5. Vibrio bentuk sel seperti tanda baca koma, contoh: Vibrio comma 6. Spiroseta bentuk sel seperti sekrup, contoh: Treponema palidum Spiral spirilum vibrio spiroseta Bentuk-Bentuk Bakteri Cara Memperoleh Makanan dan Kebutuhan Oksigen Cara memperoleh makanan HETEROTROF Saprofit: sisa organisme yang sudah matipengurai Parasit: organisme lain Simbiosis Mutualisme AUTOTROF Fotoautotrof: bakterioklorofil (hijau), bakteriopurpurin (ungu, merah, kuning) Kemoautotrof: zat kimia komplekssederhana Kebutuhan Oksigen Aerob: butuh oksigen (Bacillus subtilis ) 2. Anaerob Fakultatif: bisa tumbuh dalam keadaan aerob dan anaerob (Escherichia. coli, Staphylococcus) 3. Anaerob Obligat: tidak butuh oksigen lingkungan harus anaerob (Clostridium tetani (menyebakan kejang otot) 4. Mikroaerofilik: lingkungan sedikit oksigen (Campylobacter, Helicobacter pylori) 1. Pertumbuhan Bakteri Pertumbuhan Bakteri Pertumbuhan bakteri = pertambahan jumlah sel/koloni bakteri Pertumbuhan bakteri = pembelahan biner = eksponensial = 2n (?) Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri: 1. Temperatur: optimum 27-30°C 2. Kelembapan: tinggi=baik 3. Sinar matahari: intens=menghambat 4. Nutrisi: sedikit=menghambat 5. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu=menghambat Pertumbuhan Bakteri Kurva pertumbuhan bakteri Fase Lag: adaptasi, persiapan membelah diri Fase Log: pembelahan diri eksponensial Fase Stationary: pertumbuhan konstan Fase Kematian: nutrisi habis, kematian sel REPRODUKSI Reproduksi Bakteri 1. Aseksual (vegetatif) pembelahan biner setiap sel membelah menjadi dua Reproduksi Bakteri 2. Seksual Paraseksual rekombinasi genetik / DNA dibagi 3: 1. 2. 3. Transformasi Transduksi Konjugasi 1. Transformasi masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri sehingga terjadi perubahan materi genetik sel bakteri Contoh: Streptococcus pneumoniae, Neisseria gonorrhoeae 2. Transduksi pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara bakteriofage 3. Konjugasi pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk pili sex (struktur seperti jembatan) di antara dua sel bakteri yang berdekatan Pewarnaan Gram Gram Pewarnaan gram ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884 untuk membedakan bakteri berdasarkan susunan dinding selnya. berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding sel dengan sistem pewarnaan Bakteri Gram positif (menyerap violet): memiliki dinding sel dengan peptidoglikan yang tebal dan kompak (30 lapisan), permeabilitas rendah, contoh: Staphylococcus aureus Bakteri Gram negatif (menyerap merah): memiliki dinding sel dengan peptidoglikan tipis (1-2 lapis) dan tidak kompak, permeabilitas tinggi, contoh: Escherichia coli Gram Staining Bakteri Gram negatif yang bersifat patogen lebih berbahaya daripada bakteri Gram positif, karena membran luar pada dinding selnya dapat melindungi bakteri dan sistem pertahanan inang dan menghalangi masuknya obat-obatan antibiotik. Senyawa lipopolisakarida pada membran luar bakteri Gram negatif dapat bersifat toksik (racun) bagi inang yang memicu aktivasi sistem kekebalan. Gram Klasifikasi Bakteri Klasifikasi Bakteri Bakteri diklasifikasi menjadi dua kelompok besar (kingdom) yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria ARCHAEBACTERIA Archaebacteria archaio = kuno Ciri-ciri: Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan (polisakarida). Membran selnya mengandung lipid Ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA-polimerase. \ kekuatan membran sel, membantu bertahan pada suhu tinggi Tidak sensitif terhadap antibiotik Berdasarkan lingkungan hidupnya (ekstrim) dibagi 3 : - Bakteri Metanogen - Bakteri Halofil - Bakteri Termoasidofil ARCHAEBACTERIA METANOGEN Menghasilkan metana (biogas) dengan mereduksi CO2 dan H2. CO2 + H2 CH4 (metana) Tidak toleran terhadap oksigen. Hidup di lingkungan rawa, saluran pencernaan ruminansia Gas metana yang dihasilkan keluar sebagai gelembung-gelembung yang disebut gas rawa. Contoh : Methanobacterium: rawa-rawa, saluran pencernaan hewan ruminansia Ruminicoccus flavefaciens) 3. Methanococcus: lumpur di dasar danau 1. 2. ARCHAEBACTERIA HALOFIL Halofil halo = garam philos= suka/pecinta Mampu hidup di lingkungan dengan kadar garam yang tinggi (Laut Mati, Danau Great Salt) Contoh : Halobacterium Halorubrum Bakteri ini dapat dimanfaatkan untuk memproduksi garam. ARCHAEBACTERIA THERMOASIDOFIL Mampu hidup di lingkungan yang ekstrim (panas & asam) suhu 70-113°C, pH 1-2 Terdapat di daerah yang mengandung asam sulfat (di kawah vulkanik) SH2SEnergi Contoh : Sulfolobus hidup dimata air panas sulfur dan memperoleh energi dengan mengoksidasi sulfur. Eubacteria Memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan. Berdasarkan urutan basa khas pada RNA ribosomnya, eubacteria diklasifikasikan menjadi : 1. Proteobacteria 2. Bakteri Gram Positif 3. Cyanobacteria 4. Spirochaeta 5. Chlamydia. EUBACTERIA PROTEOBACTERIA, ungu (melakukan fotosintesis, Chromatium) kemoautotrof (menyintesis makanan dengan menggunakan energi kimia, Rhizobium) Kemoheterotrof (membutuhkan zat organik sebagai sumber karbon dan energi, E. coli • GRAM POSITIF, sifat kemoheterotrof, membentuk endospora. Ex : Clostridium, Bacillus SPIROCHETES, kemoheterotrof parasit (patogen) Ex: Treponema pallidium (sifilis) CHLAMYDIAS, ukuran paling kecil dan parasit pada makhluk hidup lain. Ex: Chlamydias trachomatis (penyakit mata) CYANOBACTERIA (ganggang hijau-biru), unisel dan multisel, mempunyai pigmen klorofil, karoten, pigmen tambahan (fikoeritrin=merah, fikosianin = biru) . Ex: Anabaena : air sawah warna hijau, Oscillatoria rubescen : Laut Merah di Timut Tengah berwarna merah 1 Sterilisasi Sterilisasi pemanasan menggunakan suhu atau panas bertekanan tinggi. Sterilisasi skala komersial makanan masih belum umum, karena mempengaruhi rasa dan kualitas dari produk. 2. Melindungi Tubuh dari Bahaya Bakteri Mengkonsumsi makanan yang bergizi dengan jumlah yang cukup untuk meningkatkan kekebalan tubuh. 2. Melakukan imunisasi untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. 3. Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. 1. 3. Pengawetan dan Pengolahan Makanan Tradisional: pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan, pemanisan Konvensional: pembekuan, pendinginan, penambahan bahan kimia, radiasi, pasteurisasi, sterilisasi Pengawetan dan Pengolahan Makanan Pasteurisasiproses pemanasan bahan pangan di bawah titik didih dengan tujuan membunuh mikroorganisme merugikan seperti bakteri, virus, kapang dan khamir. Metode Pasteurisasi yang umum digunakan pada pemanasan susu: 1. High Temperature Short Time (HTST): 15 – 16 detik, 71,7 – 75°C, alat: Plate Heat Exchanger. 2. Low Temperature Long Time (LTLT): 61°C selama 30 menit. 3. Ultra High Temperature (UHT): 135°C selama 1-2 detik. Pengawetan dan Pengolahan Makanan Pasteurisasi memiliki tujuan: 1. membunuh bakteri patogen, yang berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit pada manusia 2. memperpanjang daya simpan bahan atau produk 3. Dapat menimbulkan citarasa yang lebih baik pada produk 4. Pada susu proses ini dapat menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase yaitu enzim yang membuat susu cepat rusak Menjaga kebersihan lingkungan Buang sampah pada tempatnya Bersihkan lingkungan secara berkala Peran Menguntungkan Peran merugikan NAMA BAKTERI PENYAKIT PADA MANUSIA Clostridium tetani Tetanus Mycobacterium leprae Lepra Diplococcus pneumoniae Pneumonia Pasteurella pestis/Yersinia pestis Pes Neisseria gonorrhoeae Raja singa Salmonella typhii Tifus Vibrio cholerae Kolera Shigella dysentriae Disentri Treponema pallidum Sifilis Mycobacterium tuberculosis TBC Peran merugikan NAMA BAKTERI PENYAKIT /RACUN YANG DITIMBULKAN Bacillus antraxis Antraks pada sapi, kerbau, domba Actynomyces bovis Bengkak rahang pada sapi Brucella sp. Bruselosis pada sapi (B. abortus), kambing (B. melitensis), babi (B. suis) Agrobacterium tumefaciens Kanker batang tanaman kopi Erwinia tracheiphila Busuk daun tanaman labu Xanthomonas citri Kanker batang tanaman jeruk Clostridium botulinum Botulinin, merusak makanan kaleng Leuconostoc mesentroides Lendir pada makanan basi Pseudomonas cocovenans Asam bongkrek Salmonella enteridis Racun makanan Ulangan Harian Bab 4 Kelas X MIA 1 tanggal 28 Kelas X MIA 2 tanggal 27 Kelas X MIA 3 tanggal 28 Kelas X MIA 4 tanggal 30 Kisi –kisi Bab 4 1. Bentuk dan struktur bakteri 2. Cara hidup bakteri 3. Reproduksi Bakteri (Aseksual dan Seksual) 4. Klasifikasi Bakteri (Archaebacteria dan Eubacteria 5. Peranan Bakteri 6. Pewarnaan Gram