perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BAB I

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Dewasa ini persaingan dan perkembangan dunia bisnis telah
membuat dan mendorong berbagai perusahaan untuk berlomba-lomba
merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Banyak pelaku ekonomi
atau pengusaha yang mulai memperbaiki dan mengembangkan usahanya
semakin maju.
Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat disebabkan oleh
kenaikan pendapatan perkapita penduduk Indonesia yang mencapai
US$3.000 (Sumber: VIVAnews/Indonesia, 2011). Kenaikan pendapatan
perkapita penduduk berdampak pada perubah perilaku konsumen yang
semakin konsumtif. Seiring berkembangnya jaman, para konsumen
menginginkan sesuatu yang modern dan berpusat sehingga tidak perlu
berpindah tempat untuk memenuhi kebutuhannya.
Hal tersebut membuat para pelaku bisnis berlomba-lomba
merambah bisnis yang lebih modern. Macam-macam jenis ritel modern
menurut Utami (2011) yaitu:
a)
Supermarket adalah sebuah toko pelayanan mandiri yang menawarkan
berbagai macam makanan dan produk keperluan rumah tangga, yang
terorganisir ke dalam beberapa
commit todepartemen.
user
perpustakaan.uns.ac.id
b)
digilib.uns.ac.id
Hypermarket adalah suatu konsep pertokoan yang sangat besar dan
merupakan wujud baru supermarket, didalamnya tersedia berbagai
kebutuhan yang lengkap mulai dari kebutuhan makanan, pakaian, alat
rumah tangga, alat kecantikan dan lain-lain.
c)
Plaza adalah kompleks pertokoan yang dikunjungi untuk membeli
atau melihat dan membandingkan barang-barang dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi sosial mayarakat serta memberikan kenyamanan
dan keamanan berbelanja bagi pengunjung. Perbedaan mall dan plaza
terletak pada sistem ruang. Plaza memiliki sistem ruang berskala besar
yang menjadi pusat orientasi kegiatan dalam ruang. Seiring
berkembanganya jaman Plaza menjadi pusat perbelanjaan yang elite
dengan lebar sirkulasi yang memadai. Sehingga menjadi daya saing
mall.
d)
Mall adalah pusat perbelanjaan terencana yang dikelola oleh suatu
manajemen pusat, yang menyewakan unit-unit kepada tenant. Mall
merupakan perbelanjaan modern dan nyaman dengan fasilitas yang
lengkap.
Definisi lain dari mall adalah mall merupakan jenis dari pusat
perbelanjaan yang memiliki arsitektur modern dengan suhu teratur.
Sehingga banyak masyarakat dari semua kalang mulai dari anak-anak
hingga lansia dapat menghabiskan waktu bersama (Ridwan, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peningkatan perekonomian di kota Solo membuat pelaku usaha
mengembangkan usahanya dalam bentuk pusat perbelanjaan dengan konsep
lebih modern terbukti dengan berdirinya enam mall yang ada di kota Solo
dan sekitarnya, yaitu Solo Grand mall yang merupakan mall pertama dikota
Solo dengan lokasi di pusat kota Solo, lalu Solo Square yang berlokasi di
barat kota Solo, Solo Paragon yang berada ditengah kota Solo, Hartono mall
dikawasan Solo Baru Sukoharjo, Plaza Palur yang berlokasi di Palur
Karanganyar Timur kota Solo, dan yang baru-baru ini dibuka yaitu The Park
mall yang berlokasi di Solo Baru Sukoharjo. Mall ini digadang gadang
merupakan mall terbesar di kota Solo dan sekitarnya.
Memajukan pusat perbelanjaan berupa mall yang ada di kota Solo,
perusahan-perusahaan tersebut tentunya membutuhkan beberapa strategi
untuk memajukan perusahaannya. Persaingan ketat saat ini memaksa
perusahaan untuk menggunakan strategi-strategi pemasaran yang tepat, agar
tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ataupun untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tujuan kegiatan pemasaran di
sini adalah untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli barang
atau jasa pada saat mereka membutuhkan. Karena itu perusahaan harus
dapat memahami perilaku konsumen tersebut serta mengetahui strategistrategi pemasaran yang harus dilakukan, agar dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Seluruh
digilib.uns.ac.id
strategi
pemasaran
dibangun
berdasarkan
STP
–
segmentation (segmentasi), targeting (pembidikan), dan positioning
(penetapan posisi). Perusahaan mencari sejumlah kebutuhan dan kelompok
yang berbeda di pasar, membidik kebutuhan dan kelompok yang dapat
dipuaskannya dengan cara yang unggul, dan selanjutnya memposisikan
tawarannya sedemikian rupa sehingga pasar sasaran mengenal tawaran dan
citra khas perusahaan tersebut (Kotler dan Keller, 2007)
Evaluasi penerapan segmenting, targeting, dan positioning pada The
Park mall Solo Baru menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan banyaknya
pesaing-pesaing bisnis terutama mall yang ada di kota Solo sehingga The
Park mall harus memiliki strategi agar dapat merebut hati konsumen dan
bersaing dengan kompetitor lain. Setiap manajer pemasaran melakukan
strategi pemasaran yang berbeda untuk setiap produk dan jasa yang
ditawarkan. Strategi penawaran secara langsung akan mendongkrak volume
penjualan, apabila strategi pemasaran yang dilakukan tidak tepat maka
perusahaan akan sulit menarik tenant-tenant untuk menyewa lokasi dan hal
tersebut sangat berpengaruh bagi berjalannya perusahaan itu sendiri.
Hal tersebut menarik minat peneliti untuk dapat mengevaluasi dan
mengetahui strategi apa yang telah dilakukan oleh Manajemen The Park
mall Solo Baru sebagai mall baru yang ada di kota Solo untuk
memperkenalkan keberadaannya dan menarik minat pengunjung, sehingga
dapat menambah jumlah penyewa lokasi di The Park Solo Baru. Bedasarkan
commit to user
uraian latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun
perpustakaan.uns.ac.id
penulisan
digilib.uns.ac.id
Tugas
Akhir
dengan
mengambil
judul
PENERAPAN
STRATEGI SEGMENTING, TARGETING, DAN POSITIONING
PADA THE PARK MALL SOLO BARU.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian
ini adalah meningkatnya pendapatan perkapita penduduk yang berdampak
pada perubahan perilaku konsumen yang konsumtif serta menginginkan
sesuatu yang lebih modern sesuai dengan berkembangnya jaman. Selain itu
banyaknya jumlah mall yang berdiri di kota Solo. Oleh karena itu peneliti
ingin mengetahui strategi apa yang dilakukan The Park mall untuk bersaing
dengan kompetitor lain dan dapat menarik hati konsumen. Secara detail
research question adalah bagaimanakah penerapan strategi segmenting,
targeting, dan positioning yang dilakukan The Park mall Solo Baru.
I. 3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah
mengetahui
penerapan
strategi
segmenting,
targeting,
dan
positioning yang dilakukan The Park mall Solo Baru.
I.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Memperluas
pengetahuan
yang
berkaitan
dengan
strategi
pemasaran dan dapat memberikan
tentang masalah-masalah
commit to pengalaman
user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemasaran. Serta mengaplikasikan pengetahuan penulis dibidang
pemasaran yang selama ini diperoleh saat perkuliahan.
2. Bagi Dunia Bisnis
Hasil penelitian yang telah terangkum akan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak sebagai sumbangan ilmu pengetahuan,
menambah wawasan dan bisa menjadi bahan pemikiran yang dapat
dipergunakan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
atau keputusan dibidang pemasaran khususnya strategi pemasaran.
3. Bagi Akademik
Bermanfaat sebagai bahan referensi perpustakaan sekaligus
pengalaman sebagai wawancara pembelajaran dan sebagai bahan
masukan serta perbandingan pengembangan ilmu dan pertimbangan bagi
perkembangan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
I.5. Metodologi Penelitian
Penyusunan Tugas Akhir penulis memerlukan data-data yang
mendukung terbentuknya suatu karya ilmiah. Data yang mendukung
adalah data yang secara langsung dan benar-benar mewakili objek
penulisan. Untuk mendapatkan data yang mendukung maka diperlukan
metode penulisan yang sesuai. Adapun metode penelitian yang digunakan
oleh penulis yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
1.
digilib.uns.ac.id
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di The Park mall Sukoharjo, yang berlokasi di
Jalan Ir. Soekarno Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Sukoharjo.
2.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari objek penelitian melalui wawancara kepada pihak yang
bersangkutan yaitu general manager The Park mall dan pengunjung
The Park mall. Data sekunder diperoleh dari catatan atau dokumendokumen yang dimiliki perusahaan yang berisi antara lain sejarah dan
perkembangan perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi jabatan,
atau sumber-sumber lain nya.
3.
Metode Pengumpulan Data
a)
Metode Observasi
Pengumpulan
data
secara
langsung
dengan
melakukan
penelitian pada objek yang diteliti dan mencatat hal-hal yang
diperlukan sehubungan dengan data tersebut.
b)
Metode Interview
Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara bebas
atau tanya jawab secara lisan dengan pimpinan perusahaan atau
petugas yang telah diberi petunjuk untuk memberikan data atau
informasi
yang relevan sehubungan
commit to user
dengan
perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data dalam metode
survei
melalui
daftar
pertanyaan secara lisan terhadap
responden. Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk
mendapatkan data dari responden (Azwar, 2001).
c) Studi Pustaka
Metode ini memperoleh data dengan mengambil beberapa buku
sebagai bahan referensi penulisan laporan ini. Buku dijadikan
referensi yakni buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang
diangkat dalam penulisan ini.
4.
Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tehnik analisis deskriptif yaitu dengan cara mendeskripsikan kegiatan
di perusahaan dalam penetapan kebijakan berdasarakan segmentasi
pasar, penetapan pasar sasaran, dan penetapan produk jasa terhadap
strategi pemasaran serta menginterprestasikan tabel, grafik ataupun
data-data yang ada kemudian melakukan uraian atau penjabaran untuk
menarik kesimpulan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
II. 1. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Sebuah
perusahaan
memiliki
strategi
pemasaraan
untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya tersebut, berkembang dan
mendapatkan laba yang optimal. Pemasaran yang kokoh menjadi penting
bagi kesuksesan dalam semua perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan
tenaga ahli dibidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain
agar perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.
Definisi pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana
pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain
(Kotler, 2008).
2.
Fungsi Pemasaran
Fungsi pokok dari pemasaran adalah mengajukan penawaran usaha
dengan cara yang akan menguntungkan perusahaan pensuplai dan
sekaligus memungkinkan pembeli menikmati nilai-nilai jasa dengan
dengan mengorbankan alternatif penggunaan uang mereka untuk maksud
lain (Wilson, 1982).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II. 2. Strategi Pemasaran
Demi mencapai pasar yang sesuai dengan apa yang ditargetkan
perlu dibuat strategi pemasaran yang efektif. Stategi pemasaran adalah
pendekatan pokok yang digunakan oleh unit bisnis di dalam mencapai
sasaran yang di dalamnya tercantum keputusan-keputusan mengenai target
pasar, penempatan produk, bauran pemasaran, serta tingkat biaya
pemasaran yang diperlukan (Kotler, 2000).
Strategi pemasaran adalah suatu pola keputusan dalam perusahaan
yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang
menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk mencapai
tujuan serta merinci bisnis yang akan di kejar oleh perusahaan. Jadi, untuk
mencapai tujuan perusahaan memerlukan strategi-strategi pemasaran yang
bermanfaat untuk memonitor apa yang dikerjakan dan yang sedang terjadi
di dalam perusahaan serta mengantisipasi masalah dan kesempatan di
masa yang akan datang pada suatu kondisi lingkungan perusahaan yang
berubah dengan cepat (Aderews, 1978).
Suatu strategi merupakan gambaran luas tentang apa yang akan
dilakukan sebuah perusahaan disuatu pasar. Suatu rencana meliputi sebuah
strategi perincian sehubungan dengan waktu untuk melaksanakan strategi
tersebut (McCarthy, 1985).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
II. 3.
1.
digilib.uns.ac.id
Segmenting (Segmentasi Pasar)
Pengertian Segmenting
Beberapa strategi pemasaran yang merupakan salah satu kunci
keberhasilan sebuah perusahaan adalah terletak pada proses segmentasi.
Segmentasi Pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku berbeda yang
mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri (Kotler,
dan Armstrong, 2008).
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah
laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda (Lupiyoadi,
2009).
2.
Basis Segmentasi Pasar Bisnis
Pasar bisnis terdiri dari empat segmen utama antara lain produsen,
penjual kembali (resellers), institusi dan pemerintah (McDaniel, 2000).
Variabel segmentasi pasar bisnis dapat diklarifikasi dalam dua kategori
utama yaitu:
a. Segmentasi Makro
Variabel segmentasi makro digunakan untuk membagi pasar bisnis ke
dalam segmen-segmen menurut karakteristik umum seperti lokasi
geografi, tipe konsumen, ukuran konsumen (volume pembelian),
commit to user
penggunaan produk.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Segmentasi Mikro
Segmentasi mikro merupakan proses membagi pasar bisnis ke dalam
segmen-segmen berdasarkan karakteristik unit-unit pengambilan
keputusan
dalam
sebuah
segmen
makro.
Segmentasi
mikro
memungkinkan para pemasar untuk mengidentifikasi segmen-segmen
pasar dengan lebih jelas dan lebih tepat dalam mengidentifikasi pasar
sasaran. Variabel segmentasi mikro yang umum digunakan yaitu
kriteria kunci pembelian, strategi pembelian, pentingnya pembelian,
dan karakteristik personal.
3. Tingkatan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
ketepatan pemasaraan dalam suatu perusahaan. Ada empat tingkatan
segmentasi pasar (Kotler, 2000).
a.
Pemasaran segmen
Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang dapat
diidentifikasi dalam sebuah pasar dengan keinginan, daya beli,
lokasi, geografis, perilaku pembelian, dan kebiasaan pembelian
yang serupa. Pemasaran segmen menawarkan beberapa manfaat
dibandingkan pemasaran masal. Perusahaan dapat menciptakan
penawaran produk atau jasa yang lebih selaras dan mengenakan
harga yang pantas bagi kelompok sasaran tertentu. Pemilihan
saluran distribusi dan saluran komunikasi menjadi jauh lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mudah. Perusahaan juga mungkin menghadapi lebih sedikit pesaing
dalam segmen tertentu.
b.
Pemasaran relung (niche)
Relung (niche) adalah kelompok yang diidentifikasikan
secara lebih sempit, khususnya pasar kecil yang kebutuhannya
tidak dilayani dengan baik. Relung yang menarik memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: pelanggan di relung itu memiliki kumpulan
kebutuhan yang benar-benar berbeda mereka bersedia membayar
harga tambahan ke perusahaan yang paling memuaskan kebutuhan
mereka; relung itu tidak mungkin menarik pesaing lain perusahaan
pengisi relung mendapatkan penghematan tertentu melalui
spesialisasi dan relung memiliki ukuran, laba, serta potensi
pertumbuhan yang memadai.
c.
Pemasaran lokal
Pemasaran sasaran menghasilkan program pemasaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok pelanggan
lokal (wilayah perdagangan, lingkungan sekitar, bahkan took
individual).
d.
Pemasaran individual
Tingkat segmentasi tertinggi mengarah pada segmen
tunggal, pemasaran sesuai pesanan (customized marketing), atau
pemasaran satu-lawan-satu. Kebanyakan pemasaran bisnis-kebisnis saat ini dibuat sesuai pesanan, dimana perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
manufaktur
akan
menyesuaikan
penawaran,
logistik,
dan
persyaratan keuangan bagi masing-masing pelanggan.
Menurut Swastha dan Irawan (1990) ada tiga faktor yang
harus dipertimbangkan untuk mendapatkan segmentasi pasar secara
efektif antara lain :
1. Measurability
Measurability adalah tingkat informasi yang ada mengenai sifatsifat pembeli, sejauh mana sifat-sifat tersebut dapat diukur.
2. Accessibility
Accessibility merupakan tingkat dimana perusahaan itu secara
efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang
telah dipilihnya.
3. Substantiality
Subtantiality ialah suatu tingkat dimana segmen itu luas dan
cukup menguntungkan untuk melakukan kegiatan pemasaran itu
sendiri.
3. Dasar Segmentasi
Menurut Kotler dan Keller (2009) variabel segmentasi uatama
antara lain terdiri dari :
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai
commitnegara
to userbagian, wilayah, kabupaten, kota,
unit geografis seperti negara,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau lingkungan sekitar. Perusahaan dapat beroperasi di satu atau
beberapa daerah, atau beroperasi di seluruh daerah, sambil tetap
memberikan perhatian pada variasi lokal.
b. Segmentasi Demografis
Segmentasi
demografis
dibagi
menjadi
kelompok-kelompok
berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, seklus hidup
keluarga, jenis kelamin, penghasilam, pekerjaan, pendidikan, agama,
ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial. Salah satu alasan variabel
demografis begitu popular bagi pemasar adalah bahwa variabel ini
sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
c. Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi
guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis,
pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologis
atau kepribadian, gaya hidup, atau nilai.
d. Segmentasi Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi
beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau
respons terhadap sebuah produk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4.
digilib.uns.ac.id
Langkah Segmentasi
Menurut Lupiyoadi (2009) dalam melakukan segmentasi, ada
beberapa langkah yang perlu diikuti, yakni :
a. Pendefinisian pasar yang ingin dimasuki
b. Identifikasi dasar atau bisnis alternative untuk segementasi
c. Pengujian basis tersebut dan memilih dasar yang terbaik untuk
segmentasi.
d. Identifikasi segmentasi pasar individual, menunjukan daya tariknya dan
seleksi akan segmen yang menjadi target secara spesifik.
5.
Karakteristik Segmentasi
Agar dapat berguna, segmen-segmen pasar haruslah menilai
berdasarkan lima kriteria utama (Kotler dan Keller, 2009), yaitu :
1. Terukur
Ukuran, daya beli, dan karakteristik segmen dapat diukur.
b. Subtansial
Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Sebuah
segmen harus menjadi kelompok homogen terbesar yang layak dikejar
dengan program pemasaran yang disesuaikan.
c. Dapat diakses
Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Dapat didiferensial
Segmen dapat dibedakan secara konseptual dan mempunyai respon
yang berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang
berbeda.
e. Dapat ditindak lanjuti
Program yang efektif dapat diformulasikan untuk menarik dan melayani
segmen.
II. 4. Targeting (Target Pasar)
1.
Pengertian Targeting
Targeting merupakan sekelompok orang atau organisasi yang
menjadi
sasaran
dari
bauran
pemasaran,
yang
dirancang,
diimplementasikan dan dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan
kelompok tersebut, sehingga menghasilkan pertukaran yang saling
memuaskan (Lamb, Hair, dan McDaniel, 2001).
2.
Jenis Targeting
Menurut Gitosudarmo (1999) pada dasarnya ada tiga jenis strategi
pemasaran dalam pasar sasaran, yaitu :
a. Strategi Satu Sasaran (single target)
hal ini pengusaha memilih salah satu segmen yang dipandang paling
potensial dan kemudian dijadikannya sebagai sasaran atau target untuk
dilayaninya dengan marketing mix nya. Strategi ini disebut
concentrated marketing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Strategi Sasaran Ganda (multy targets)
Pengusaha memiliki dua atau beberapa bahkan mungkin semua
segmen untuk dilayaninya tetapi dengan cara pelayanan atau strategi
marketing mix yang berbeda terhadap segmen yang berbeda. Jadi
dalam hal ini pengusaha melakukan strategi yang berbeda terhadap
segmen yang berbeda. Strategi ini sering disebut sebagai differentiated
marketing.
c. Strategi Kombinasi Sasaran (combine targets)
Strategi ini pengusaha mengkombinasikan atau menyatukan beberapa
segmen menjadi satu segmen yang lebih luas sebagai sasarannya dan
kemudian mengatur strategi untuk segmen pasar yang luas tersebut.
Strategi ini sering disebut sebagai undifferentiated marketing.
3.
Penentuan Pasar Sasaran
Menurut Lupiyoadi (2013) ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih strategi pencakupan pasar adalah sebagai
berikut :
a.
Sumber daya perusahaan
Sumber daya yang kuat dapat mendukung perusahaan yang memilih
strategi pemasaraan tanpa pembedaan atau pemasaran dengan
pembedaan. Sementara itu, perusahaan dengan sumber daya yang
terbatas umumnya memilih strategi pemasaran terkonsentrasi untuk
mencari pangsa pasar yang terlupakan oleh kompetitor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
b.
digilib.uns.ac.id
Variabilitas Produk
Pemasaran tanpa pembedaan cocok untuk produk yang cenderung
seragam. Contohnya jasa administrasi. Di sisi lain, produk dengan
variasi yang lebih tinggi lebih cocok digunakan dalam strategi
pemasaran dengan pembedaan.
c.
Tahapan produk dalam daur hidup
Perusahaan yang baru meluncurkan sebuah produk baru umumnya
memilih pemasaran tanpa pembedaan atau pemasaran terkonsentrasi.
Pemasaran dengan pembedaan umumnya digunakan pada saat
produk memasuki daur hidup tingkat dewasa (maturity).
d.
Variabilitas pasar
Jika masyarakat yang dihadapi cenderung homogen, dengan selera
dan karakteristik yang cenderung sama, pemasaran tanpa pembedaan
dapat menjadi pilihan strategi pemasaraan yang tepat.
e.
Strategi Kompetitor
Strategi ini strategi pemasaran perusahaan harus mengikuti atau
bahkan melebihi strategi pemasaran kompetitor. Jika kompetitor
menggunakan strategi pemasaran tanpa pembedaan maka strategi
pemasaran dengan pembedaan kan membuat perusahaan lebih
dihargai oleh konsumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
II. 5.
1.
digilib.uns.ac.id
Positioning (Posisi Pasar)
Pengertian Positioning
Positioning adalah mengembangkan bauran pemasaran spesifik
untuk
mempengaruhi
keseluruhan
persepsi
pelanggan-pelanggan
potensial terhadap merek, lini produk, atau organisasi secara umum
(Mc.Daniel, 2001).
Pengertian lain mengenai positioning adalah cara produk, merek
atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relative dibandingkan
dengan para pesaing oleh pelanggan saat ini maupun calon pelanggan
(Tjiptono, 2007).
2.
Langkah-langkah Positioning
Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2009) ada tiga langkah dalam
melakukan positioning, yakni :
a. Mengenali keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan
dalam hubungan dengan pesaing.
b. Memilih keunggulan-keungglan yang paling kuat.
c. Menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target pasar.
3.
Kriteria Positioning
Banyaknya keunggulan tidak serta merta semua merupakan
indikator yang bisa ditampilkan ke pasar, tetapi harus diseleksi terlebih
dahulu. Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2009), sebuah keunggulan
yang patut ditampilkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Penting
Keunggulan itu harus merupakan kemampuan yang dianggap sangat
penting oleh cukup banyak pembeli.
b. Berbeda
Belum ada pesaing yang menawarkan keunggulan itu atau mereka
sudah ada yang menawarkannya namun masih dengan cara yang lebih
umum.
c. Unggul (superior)
Keunggulan itu lebih baik dibanding yang dimiliki produk atau jasa
lainnya yang dimiliki pesaing.
d. Dapat dikomunikasikan
Keunggulan itu dapat dikomunikasikan dan menjadi perhatian
pembeli atau calon pembeli.
e. Pelopor
Pesaing sulit meniru keunggulan yang dimiliki tersebut.
f. Harga terjangkau
Pembeli mampu membayar biaya keunggulan yang ditambahkan
dalam produk tersebut.
g. Menguntungkan
Perusahaan dapat memperoleh laba dari pemberian keunggulan
tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
II. 6.
digilib.uns.ac.id
Kerangka Pemikiran
THE PARK MALL SOLO BARU
STRATEGI PEMASARAN
SEGMENTING
TARGETING
POSITIONG
EVALUASI
STRATEGI PEMASARAN
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Penjelasan Kerangka Pemikiran sebagai berikut :
1. Suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan dan target yang jelas
terhadap produk yang dihasilkan. Dan apabila perusahaan menginginkan
produknya tepat pada sasaran yang dituju, maka perusahaan harus
menetapkan strategi segmenting, targeting, dan positioning untuk
memaksimalkan strategi pemasaran dalam mencapai keberhasilan
commit to user
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Segmenting adalah mengidentifikasi dan membetuk kelompok pembeli
yang berbeda. Hal ini dapat berdasarkan segmentasi geografis,
segmentasi, demografis, dan segmentasi psikografis.
3. Targeting adalah memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk
dimasuki. Targeting dapat dilaksanakan secara efektif ketika perusahaan
dapat menargetkan konsumen yang akan menjadi pasar sasarannya.
4. Positioning adalah suatu strategi yang menggunakan informasi untuk
menciptakan suatu kesan dalam bentuk konsumen terhadap produk sesuai
dengan keinginan pasar yang dituju.
5. Setelah melalui beberapa tahap yang telah diterapkan, maka perusahaan
akan melakukan pengamatan terhadap volume penjualan produk yang
ditawarkan. Pengamatan tersebut dilakukan untuk mengukur keuntungan
dan kerugian yang dialami oleh perusahaan. Jika strategi pemasaran yang
telah digunakan mengakibatkan kerugian perusahaan, maka perusahaan
harus mengevaluasi dan merancang ulang strategi tersebut.
commit to user
Download