BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Relativitas Umum Teori Relativitas Umum adalah salah satu teori fisika modern yang cukup besar peranannya dalam menerangkan struktur ruang-waktu dan jagad raya. Teori ini adalah teori yang indah, memiliki daya pikat ramalan terhadap gejala alam yang cukup menarik, namun memiliki persyaratan matematik berupa analisis tensor. Pada tahun 1915 sebelum teori Relativitas Umum (TRU) diperkenalkan oleh Einstein, orang mengenal sedikitnya tiga hukum gerak yaitu mekanika Newton, relativitas khusus dan gravitasi newton. Mekanika Newton sangat berhasil di dalam menerangkan sifat gerak benda berkelajuan rendah. Namun mekanika ini gagal untuk benda yang kelanjuannya mendekati laju cahaya. Di samping itu,transformasi Galilei gagal apabila diterapkan pada hukum-hukum seperti persamaan Maxwell yang sifatnya menjadi tidak kovarian di dalam kerangka inersial. Kekurangan ini ditutupi oleh Einstein dengan mengemukakan Teori Relativitas Khusus (TRK). Teori ini dibangun di atas dua asas, yaitu : 1. Semua hukum fisika memiliki bentuk yang tetap (kovarian) di dalam sembarang kerangka inersial. 2. Kelajuan cahaya di dalam ruang hampa bernilai tetap (invarian) dan tidak bergantung pada gerak sumber maupun pengamat. Asas kedua di atas merupakan tulang punggung TRK Einstein. Tanpa adanya pernyataan kedua tersebut, tidak ada TRK Einstein, yang ada hanyalah teori relativitas klasik (Newton-Galilei). Teori Relativitas Khusus Einstein berhasil menerangkan fenomena benda saat melaju mendekati laju cahaya. Di samping itu TRK berhasil merumuskan kekovarianan persamaan Maxwell di sembarang kerangka inersial dengan menggunakan transformasi Lorentz sebagai pengganti transformasi Galilei. Teori ini juga lebih lengkap daripada mekanika Newton, karena untuk gerak dengan kelajuan rendah, mekanika relativistik tereduksi menjadi mekanika Newton. Salah satu implikasi teori ini adalah ungkapan tidak ada benda atau sinyal yang dapat bergerak lebih cepat daripada cahaya. (Anugraha R, 2011) Universitas Sumatera Utara 5 2.2. Teori Medan Gravitasi Einstein Hingga saat ini pekerjaan kita seluruhnya adalah matematika murni (terpisah dari asumsi ο¬sis bahwasannya lintasan partikel adalah geodesik). Pekerjaan ini telah dilakukan sejak satu abad yang lalu dan diterapkan ke ruang lengkung dalam sembarang jumlah dimensi. Tempat dimana jumlah dimensi akan muncul dalam formalisme adalah dalam persamaan : µ πµ = jumlah dimensi. Einstein membuat asumsi, dalam ruang kosong : π µπ£ = 0 (2.1) Relasi ini memenuhi hukum gravitasinya. ”Kosong” disini berarti tak ada materi yang hadir dan tak ada medan ο¬sis kecuali medan gravitasi. Medan gravitasi tidak mengganggu kekosongan. Medan yang lain mengganggu kekosongan. Syarat ruang kosong berlaku dalam aproksimasi yang baik untuk ruang antar planet dalam sistem matahari dan persamaan (2.1) berlaku di sana. Ruang datar dengan nyata memenuhi persamaan (2.1). Bila geodesik adalah garis lurus, maka partikel akan bergerak sepanjang garis lurus. Namun ruang tidaklah datar, hukum Einstein mengajukan pembatasan pada kelengkungan. Dikombinasikan dengan asumsi planet-planet bergerak sepanjang geodesik memberikan informasi tentang gerak benda-benda luar angkasa. Pada pandangan pertama hukum gravitasi Einstein tidak nampak seperti hukum gravitasi Newton. Untuk melihat keserupaannya, kita harus melihat gµν sebagai potensial yang menggambarkan medan gravitasi. Terdapat sepuluh yang menggambarkan medan gravitasi, sebagai ganti hanya satu potensial dari teori Newton. Hal ini menggambarkan tak hanya medan gravitasi, tetapi juga sistem koordinat. Medan gravitasi dan sistem koordinat tercampur padu dalam teori Einstein, dan kita tak dapat mendeskripsikan salah satu tanpa yang lain. (Dirac PAM, 2005) 2.3. Latar Belakang Schwarzschild Schwarzschild (shvarts-shilt atau shwortschIld) merupakan anak laki-laki dari seorang pebisnis Yahudi yang sukses di Frankfurt am Main, Jerman. Beliau memiliki ketertarikan di bidang astronomi sejak beliau bersekolah dan beliau telah menerbitkan Universitas Sumatera Utara 6 dua jurnal tentang orbit biner ketika beliau baru berumur 16 tahun. Dua tahun setelah berkuliah di Universitas Strasbourg, ia melanjutkan studinya di Universitas Munich pada tahun 1893, serta mendapatkan gelar PhD pada tahun 1896. Beliau bekerja di Observator Kuffner di Vienna mulai tahun 1896 sampai 1899 dan setelah beberapa periode menjadi dosen dan banyak menulis maka pada tahun 1901 beliau mendapatkan gelar Profesor Asosiasi, serta Guru Besar di Universitas Göttingen dan menjadi direktur di Observator di Universitas tersebut. Pada tahun 1909 Beliau diangkat menjadi direktur Observator Astrofisika di Potsdam. Beliau juga menjadi relawan dinas militer pada tahun 1914 ketika permulaan perang dunia I, dan beliau dipulangkan karena sakit pada tahun 1916. Beliau menderita penyakit kulit aneh dan dari penyakit inilah beliau kemudian meninggal dunia. Keterampilan praktis Schwarzschild telah ditunjukkan oleh instrumeninstrumen yang dirancangnya, teknik pengukuran telah ia lakukan, dan pengamatan yang ia perbuat. Pada tahun 1890, ketika penggunaan fotografi untuk tujuan ilmiah masih dalam masa pertumbuhan, ia telah mengembangkan metode-metode untuk mengukur magnitudo tampak, yaitu mengamati kecerahan dari bintang-bintang yang bisa diukur secara akurat dari pelat fotografi. Pada waktu itu, magnitudo bintang biasanya ditentukan hanya dengan mata. Ia kemudian mampu membuat fotografi magnitudo dari 3.500 bintang yang magnitudonya lebih besar dari 7,5 dan terletak di antara 0 ° sampai 20 ° di atas equator. Ia juga telah menentukan magnitudo pada bintang yang sama secara visual, mendemonstrasikan bahwa kedua metode tidak menghasilkan hasil yang identik. Perbedaan antara magnitudo visual dan magnitudo fotografi dari suatu bintang, diukur pada panjang gelombang tertentu, sekarang dikenal sebagai indeks warna. Schwarzschild juga telah membuat kontribusi-kontribusi besar terhadap astronomi teoritis, subjek-subjeknya meliputi ilmu mekanika orbit, kurva ruang, dan struktur permukaan matahari. Pada tahun 1906 beliau mempublikasikan sebuah naskah jurnal yang menjelaskan bahwa bintang tidak hanya terdiri dari gas yang tertahan secara bersamaan oleh gravitasi milik bintang tersebut. Pertanyaanpertanyaan tentang termodinamika kemudian bermunculan, dengan memperhatikan perpindahan panas dalam bintang secara radiasi dan konveksi, yang membutuhkan perlakuan matematis secara keseluruhan.Teori Einstein tentang relativitas umum telah Universitas Sumatera Utara 7 dipublikasikan pada tahun 1916. Ketika sedang berdinas di Russia, Schwarzschild menuliskan dua naskah jurnal tentang teori Einstein tersebut, yang juga dipublikasikan pada tahun 1916. Beliau memberikan solusi “ – the first to be found – of the complex partial equation” (- penemuan pertama – dari persamaan parsial kompleks), teori ini dinyatakan secara matematis dan memperkenalkan gagasan yang mana sekarang dikenal sebagai Radius Schwarzschild. Ketika sebuah bintang, sedang berkontraksi di bawah pengaruh gravitasi, jika mencapai radius tertentu maka potensial gravitasi akan bernilai tak hingga. Sebuah Objek harus melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya untuk melarikan diri dari medan gravitasi bintang. Nilai dari radius ini, Radius Schwarzschild (Schwarzschild Radius, SR) , tergantung pada massa objek. Jika sebuah objek mencapai radius kurang dari radius Schwarzschild, termasuk cahaya, akan dapat melepaskan diri dari potensial gravitasi ini dan potensial gravitasi inilah yang akan menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai "lubang hitam." SR untuk matahari adalah 3 kilometer sedangkan radius sebenarnya adalah 700.000 kilometers. Studi teoritis tentang lubang hitam dan keberlanjutan penelitian tentangnya telah menjadi bidang penting dalam astronomi modern. Anak dari Schwarzschild bernama Martin yang juga tercatat sebagai seorang astronom. (Dantith J, 2009) 2.4. Ruang Waktu Minkowski Setiap teori fisika dibuat berdasarkan “gambar-gambar” pengamatanpengamatan dari fenomena fisis dalam ruang geometrikyang disebut teori tentang “ruang”. Dalam fisika Newtonian ruang ini merupakan ruang euclidean E 3. Dalam teori relativitas khusus ruang ini disebut dengan ruang-waktu dan hal ini merupakan perbedaan yang sangat fundamental terhadap ruang E3 dari fisika Newtonian. Untuk pertama kali, konsep tentang ruang-waktu diperkenalkan oleh H. Minkowski dalam pidatonya pada seminar Kongres ke-80 Saintis Jerman pada seminar Sains Fisika, yang mana bertempat di Cologne pada tanggal 21 September 1908, tiga tahun setelah merayakan pekerjaan Einstein tentang Teori Relativitas Khusus. Katakata dari H. Minkowski pada kongres yang menjadi pertimbangan untuk menjadi hal klasik berdasarkan : Pandangan-pandngan mengenai ruang dan waktu yang mana ingin saya jelaskan sebelum Anda mengemukakan tentang eksperimen-eksperimen fisika, Universitas Sumatera Utara 8 dan bahwa hal tersebut bebohong tentang kekuatannya. Hal ini sangat radikal. Oleh karenanya ruang dengan dirinya sendiri, dan waktu pula dengan dirinya sendiri, adalah hal terbodoh yang harus dibuang jauh kedalam bayang-bayang, dan hanya beberapa kesatuan dari yang “dua” akan memberikan sebuah kenyataan yang hakiki. (Tsamparlis M, 2010) Ruang-waktu Minkowski adalah gagasan matematika Minkowski dengan menggunakan vektor yang memungkinkan orang mengukur jarak dalam ruang-waktu, dua hal yang sudah mengkristal menjadi satu kesatuan. Tahun 1907, Minkowski mengungkapkan bahwa karya Lorenz dan Einstein akan lebih mudah dipahami lewat konsep ruang non-Euclidian. Menggagas ruang dan waktu, yang awalnya disangka dapat dipisahkan, ternyata menjadi “pasangan abadi” dalam dimensi keempat dari ‘kontinuum ruang-waktu’. Temuan ini digunakan sebagai kerangka acuan dalam elektrodinamika. Karya-karya ini dituang dalam Raum und Zeit (1907) dan Zwei Abhandlungen uber die grundgleichungen der Elektrodynamik (1909). Ruang waktu dapat dianggap sebagai sistem koordinat empat dimensi di mana sumbu diberikan oleh (x, y, z, ct). Sumbu tersebut dapat dinotasikan ulang sebagai (x1, x2, x3, x4). Dimana x4 mewakili ct. Alasan untuk mengukur waktu dalam satuan kecepatan cahaya pada koordinat waktu adalah agar satuan waktu sama dengan satuan ruang. Ruang waktu memiliki perbedaan panjang busur yang diberikan oleh ππ 2 = −π 2 ππ‘ 2 + ππ₯ 2 + ππ¦ 2 + ππ§ 2 (2.2) Ini berarti ruangwaktu memiliki tensor metrik yang diberikan oleh ππ’π£ −1 0 =[ 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 ] 0 1 Hermann Minkowski memperkenalkan metode tertentu untuk sistem koordinat grafik di ruang minkowski. Seperti yang terlihat pada gambar, sistem koordinat yang berbeda tidak dapat dipergunakan pada orientasi dan posisi spasial suatu objek pada waktunya. Seperti yang dapat dilihat dari diagram, hanya ada satu sumbu spasial (sumbu x) dan satu sumbu waktu (sumbu ct). Jika perlu, seseorang dapat memperkenalkan dimensi ruang ekstra, (sumbu y); Sayangnya, ini adalah batas jumlah dimensi: grafik dalam empat dimensi tidaklah memungkinkan. Aturan untuk grafik di ruangwaktu Minkowski berjalan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 9 π£ 1. Sudut antara sumbu x dan x’ adalah π‘πππ = dimana v adalah kelajuan objek π 2. Kecepatan cahaya melalui ruangwaktu selalu membuat sudut 45 derajat dengan kedua sumbu. Gambar 2.1. Grafik ruang-waktu Minkowski 4 dimensi Pada umumnya ruang-waktu Minkowski dianggap sebagai tempat yang tepat untuk merumuskan hukum fisika yang tidak merujuk secara khusus pada fenomena gravitasi. Kita akan meluangkan waktu sejenak sebagai permulaan untuk memeriksa beberapa keadaan yang menimbulkan kepercayaan ini. Kita akan mengadopsi sudut pandang bahwa masalah dasar sains pada umumnya adalah deskripsi suatu “peristiwa” yang terjadi secara fisis di alam semesta dan analisis hubungan antar peristiwa tersebut. Dalam hal ini kita menggunakan istilah “peristiwa”, namun dalam pengertian ideal lain “pokok-peristiwa” adalah suatu kejadian fisis yang tidak memiliki perluasan ruang dan tidak berada dalam durasi atau perubahan waktu. Kita dapat membayangkan sebuah tabrakan seketika atau sebuah ledakan atau kejadian “seketika” yang terjadi pada beberapa partikel atau foton (dianggap sebagai “partikel cahaya”). Dengan cara ini, keberadaan partikel atau foton dapat direpresentasikan oleh rangkaian kejadian yang berkelanjutan yang disebut kejadian “duniawi”. Kemudian kita akan mulai dengan himpunan abstrak M yang elemennya kita sebut “peristiwa.” Kita akan mengasumsikan M sebagai struktur matematis yang mencerminkan fakta-fakta sederhana tentang pengalaman manusia sebagai hasil eksperimental fisika yang agak sepele. Kejadian yang telah “diamati” akan sangat menarik apabila kejadian tersebut “dapat diterima” dan merupakan suatu cara untuk menggambarkan peristiwa. Karena Universitas Sumatera Utara 10 peristiwa bekerja pada alam sebagai alat untuk melakukan persepsi bahwa kita mengidentifikasi kejadian dengan “lokasi dalam ruang dan waktu”, kita harus menentukan cara pengamat untuk menyelesaikannya agar dianggap “dapat diterima”. (Naber G L, 2010) Menjelang musim gugur tahun 1908, Minkowski telah berbicara secara terbuka tentang pandangannya mengenai relativitas pada beberapa kesempatan, namun tidak pernah berada di luar Gottingen. Pertemuan tahunan Asosiasi Jerman merupakan kesempatan pertama Minkowski untuk berbicara tentang relativitas sebelum pertemuan internasional elit fisikawan, matematikawan, astronom, ahli kimia dan insinyur. Tidak ada pertemuan lain yang bisa dilakukan ilmuwan di Jerman untuk berinteraksi dengan ilmuan lain yang bekerja pada disiplin ilmu di luar negerinya sendiri. Organisasi dari berbagai bagian disiplin dalam pertemuan tahunan Asosiasi Jerman dikelola oleh perhimpunan ilmuan yang sesuai. Sebagai contoh, Perhimpunan Fisikawan Jerman mengatur bagian fisika dan Perhimpunan Matematikawan Jerman mengelola bagian matematika. Untuk bagian yang terakhir yaitu tentang tema diskusi diumumkan pada akhir April oleh presiden perhimpunan yang bernama Felix Klein. Dalam sebuah panggilan untuk makalah, Klein mendorong penulis untuk menyerahkan karya terutama di bidang mekanika. Namun, sebelum pengumuman tersebut, Klein pasti sudah mengatur setidaknya satu kontribusi mengenai mekanika, karena dia menambahkan sebuah penggoda, menjanjikan "aspek ahli" dari penyelidikan baru-baru ini di bidang mekanika. Dorongan ini sangat menggoda Minkowski untuk memberikan ceramah, draf yang dikirimkan sebelumnya kepada Klein menjadi referensi awal untuk mengawali pertemuan ini. Ceramahnya adalah ceramah pertama dari tujuh di bagian matematika pada pertemuan Perhimpunan Matematikawan Jerman. (Walter S, 1999) 2.5. Solusi Schwarzschild Persamaan Medan sendiri mungkin diturunkan dengan melihat kembali pada analogi dan mencatat cara pada persamaan Laplace yang terkait pada medan tersebut dengan menggunakan variasi geodesik. Dengan cara yang persis sama seperti persamaan : Universitas Sumatera Utara 11 π π ππ = π πππ =0 (2.3) yang merupakan persamaan medan, sehingga berdasarkan persamaan tersebut dapat ditemukan di sini. Dalam kasus ini, bagaimanapun, tensor Riemann-Christoffel memiliki sifat simetri tertentu, dan sebagai hasil persamaan ini mewakili sepuluh persamaan skalar. Hal tersebut merupakan jumlah yang tepat untuk menentukan sepuluh koefisien metrik. Solusi yang paling terkenal dari persamaan ini dan solusi pertama yang ditemukan adalah berdasarkan simetri bola. Bentuk simetris pada solusi simetris statis berbentuk bulat / bola tidak bisa lebih umum daripada : ππ 2 = π 2π ππ‘ 2 − π 2π ππ 2 − π 2 π 2π (ππ 2 + π ππ 2 π ππ 2 ) (2.4) di mana π, π, π adalah fungsi dari r. Namun, kita harus ingat bahwa kita diperbolehkan melakukan berbagai transformasi koordinat, dan oleh karena itu mungkin untuk menggantikan vektor radius oleh r yang lain sedemikian rupa untuk memastikan v = 0 (setidaknya ini adalah apa yang diasumsikan pada awal teori, meskipun sekarang menyadari bahwa ada satu kasus yang luar biasa di mana hal ini tidak mungkin, yaitu ketika v = - log r). Oleh karena itu koefisien bukan nol dari metrik adalah π44 = π 2π , π11 = −π 2π , π22 = −π 2 , π33 = −π 2 π ππ2 π (2.5) dan sesuai simbol dengan akhiran yang diangkat π 44 = π −2π , π11 = −π −2π , π 22 = − 1 π2 , π 33 = − 1 π 2 π ππ2 π (2.6) di mana bilangan prima menunjukkan diferensiasi terhadap r, dan melihat rumus untuk koefisien persamaan koneksi menunjukkan bahwa hanya yang bukan nol yang dapat timbul yang merupakan turunan dari 2π [1,44] = −π′π , 2π [4,14] = π′π , 2π [1,11] = −π ′π , [1,22] = π, [2,12] = −π, [1,33] = π π ππ2 π, [3,13] = −π π ππ 2 π, [2,33] = π 2 sin π cos π , [3,23] = −π 2 sin π cos π. Sehingga kemudian menghasilkan sembilan nilai Universitas Sumatera Utara 12 2(π−π) 1 { } = π′π , 44 4 { } = π′ , 14 1 { } = π′, 11 1 { } = −ππ −2π , 22 1 2 { }= , 12 π 1 { } = −π 2π π π ππ2 π, 33 1 3 { }= , 13 π 2 { } = − sin π cos π , 33 3 { } = cot π. 23 Langkah selanjutnya adalah menghitung kelengkungan tensor yang terkontraksi atau tensor Ricci seperti yang telah dikenal. Rumus untuk ini dapat ditulis sedikit berbeda dalam bentuk π π π π π ππ = π,ππ − Γππ,π + Γππ Γππ − Γππ π,π , (2.7) Dimana π = πππ√(−π). Hal ini juga demikian, dengan 1 1 2 2 π Γππ = π ππ [π, ππ] = π ππ (πππ,π − πππ,π + πππ,π (2.8) Dalam ungkapan ini dua suku pertama adalah anti-simetris di k dan l dan tidak memberikan apa-apa ketika dijumlahkan dengan gkl. Hubungan yang tersisa adalah 1 ππ 1 π,π π πππ,π = , 2 2 π dimana g sekarang ditulis untuk penentu gij}. Karena, dengan nilai g negatif (dalam sistem lokal Cartesian itu - 1) ini adalah yang terbaik yang ditulis dalam bentuk Ρ,p. Sekarang masalah sedikit membosankan, tetapi langsung untuk menghitung semua komponen yang mungkin bukan nol: π 11 = π′′ − π ′ π′ + π′2 − 2π ′ , π π 22 = π −2π (1 + π(π′ − π ′ )) − 1 , π 33 = π 22 π ππ2 π , Universitas Sumatera Utara 13 π 11 = π 2(π−π) 2π′ (−π + π π − π − ), π ′′ ′ ′ ′2 Dan π 12 yang secara fakta kemudian menjadi bernilai nol. Persamaan medan yang sekarang adalah π ππ = 0. Di dapat dari : π 11 + π 2(π−π) π 44 = − 2(π ′ +π′) π , (2.9) Hal ini berdasarkan bahwa π ′ + π′ = 0 Pada titik ini dalam teori tersebut mulai terbukti sangat tidak tepat untuk menampilkan kecepatan cahaya Ρ pada setiap kali terjadi. Oleh karena itu lebih tepat untuk mengadopsi sebuah unit tertentu dari panjang bahwa unit waktu adalah satu detik, dan Ρ = 1. (Artinya, kita mengadopsi sebagai satuan panjang jarak tempuh cahaya dalam satu detik.) metrik relativitas khusus akan memiliki bentuk : ππ 2 = ππ‘ 2 − (ππ₯ 2 + ππ¦ 2 + ππ§ 2 ) (2.10) kita kemudian akan memiliki alasan untuk memperbaiki unit massa juga, sehingga Situasi akhir hanya akan ada satu standar waktu yang diperlukan. Jika kita mengambil ruang datar di tak terhingga sebagai syarat batas, sehingga kita dapat memperbaiki sistem koordinat dengan kebutuhan π → 0, π → 0 Pada r (2.11) ∞, hal ini memberikan π + π = 0. Disubtitusikan pada π 22 = 0 sehingga memberikan π 2π (1 + 2π′π) = 1 (2.12) Yaitu : π ππ (ππ 2π ) = 1 (2.13) Sehingga : π 2π ≈ 1 − 2π π , (2.14) dimana konstan integral tertentu telah disebut -2m, untuk alasan yang akan menjadi jelas segera. Solusi yang kita temukan merupakan penemuan Schwarzschild (1916), maka memiliki bentuk ππ 2 = (1 − 2π π ) ππ‘ 2 − ππ‘ 2 1−( 2π ) π − π 2 (ππ 2 + π ππ2 πππ 2 ). (2.15) Universitas Sumatera Utara 14 Kita dapat langsung menggunakan solusi ini tanpa perhitungan lebih lanjut jika kita mempertimbangkan bidang statis lemah, gerakan lambat, dengan melakukan pendekatan teori.(Kilmister CW, 1973) 2.6. Radius Schwarzschild Akhirnya bentuk metrik isotropik statik untuk ruang−waktu 4 dimensi berkoordinat bola adalah 2πΊπ 2πΊπ −1 2 2 ππ = − (1 − ) ππ‘ + (1 − ) ππ + π 2 (ππ 2 + π ππ2 πππ2 ) π π 2 (2.16) Bentuk metrik ini pertama kali diturunkan oleh Karl Schwarzschild pada tahun 1916. Karena itu, metrik ini sering disebut metrik Schwarzschild. Bentuk metrik tersebut masih mengisikan nilai c = 1. Apabila nilai c diisikan, bentuk metrik Schwarzschild menjadi 2πΊπ 2 2 2πΊπ −1 2 ππ = − (1 − 2 ) π ππ‘ + (1 − 2 ) ππ + π 2 (ππ 2 + π ππ 2πππ2 ) π π π π 2 (2.17) Bentuk 2GM/c2 sering disingkat menjadi m (bersatuan panjang), sehingga metrik di atas menjadi ππ 2 2π 2 2 2π −1 2 = − (1 − ) π ππ‘ + (1 − ) ππ + π 2 (ππ 2 + π ππ 2 πππ2 ) π π (2.18) Metrik Schwarzschild ini bersifat simetri bola dan merepresentasikan medan gravitasi di luar suatu partikel bersimetri bola dengan pusat partikel terletak pada pusat koordinat bola (π, π, π) . Dari pers. (2.17) tampak bahwa metrik tersebut tidak valid untuk π = 2π = 2πΊπ (2.19) π2 Jarak tersebut dinamakan radius Schwarzschild. Dalam satuan SI nilai c = 3 × 108 dan untuk bumi, GM = 3,991 × 1014, sehingga radius Schwarzschild untuk partikel bumi adalah sekitar 9 mm, karena itu tidak ada persoalan jika metrik ini diterapkan untuk bumi. Namun ada keadaan tertentu jika radius Schwarzschild cukup besar, hal ini terjadi jika M bernilai cukup besar, sementara radius objek tersebut cukup kecil, hal yang terjadi pada lubang hitam (black holes). (Anugraha R, 2011) Universitas Sumatera Utara 15 Penggambaran radius Schwarzschild dalam lubang hitam dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.2. Lubang Hitam Schwarzschild bermassa M beradius rs 2.7. Lubang Hitam Schwarzschild Pada tahun 1930-an, beberapa ilmuwan (tidak termasuk Einstein) percaya bahwa lubang hitam mungkin ada, tapi tidak ada yang tahu bagaimana mereka dapat dibuat karena tekanan yang sangat tinggi sangat yang diperlukan. Salah satu caranya harus memeras matahari dari radius saat ini dari sekitar 435.000 mil (700.000 km) ke 1,9 mil (3 km). Untuk membuat lubang hitam dari Bumi ukuran bumi harus dikompresi hingga ukuran kacang polong. Pertanyaan yang dihadapi fisikawan diantaranya adalah dapatkah sesuatu menghasilkan tekanan tinggi seperti itu? Selanjutnya, jika demikian, apa yang membuatnya demikian? Jawaban - ya dan gravitasi - yang ditemukan pada bintang-bintang. Bintang adalah bentuk keseimbangan antara tarikan ke dalam gravitasi dan tekanan luar yang diberikan oleh gas panas pada inti bintang. Energi yang memanaskan gas berasal dari fusi nuklir. Namun, bahan bakar untuk fusi itu, terutama hidrogen dan helium, akhirnya akan habis, dan ketika hal itu terjadi, gravitasi sedang menunggu. Di bawah kekuatan tanpa henti, bintang kemudian akan runtuh. Titik akhir keruntuhan sebuah bintang tergantung pada ukurannya. Bintang dengan massa hampir sama dengan Matahari melalui beberapa tahapan untuk mati, seperti meluas dan berkontraksi dan meniup lapisan luar gas karena hal ini menguras bahan bakar nuklirnya. Apa yang akhirnya ditinggalkan adalah inti membara dari gravitasi bintang yang dikompresi, sisa padat karbon dan oksigen ion dan elektron. Tekanan yang mendorong kembali terhadap keruntuhan lebih lanjut bukanlah tekanan Universitas Sumatera Utara 16 dari gas panas seperti pada sebuah bintang bersinar. Hal itu berasal dari prinsip pengecualian Pauli. Meningkatnya tekanan gravitasi di inti sisa akan meremas elektron secara bersama-sama, membentuk gas elektron yang merosot. Karena, sebagai salah satu prinsip terkenal Pauli, tidak ada dua elektron yang dapat dipisahkan oleh posisi yang menempati keadaan kuantum yang sama, kompresi lebih lanjut mendorong elektronelektron tersebut ke tingkat energi yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Energi tingkat tinggi ini, elektron berkecepatan tinggi sangat menolak kompresi. Resistensi terhadap kompresi ini disebut tekanan degenerasi elektron. Hal ini terjadi dalam segala materil, tapi hal ini dapat diabaikan pada kepadatan yang biasa. Ketika bintang-bintang berukuran matahari runtuh, tekanan degenerasi mengimbangi gaya gravitasi. Hasilnya adalah sebuah objek padat yang disebut bintang katai putih. Sisa-sisa bintang ini adalah konsekuensi dari gravitasi ekstrim, yang telah meninggalkan mereka dengan sifat yang luar biasa. Sebuah Bintang yang berukuran seperti matahasi akan berakhir sebagai bintang katai putih seukuran Bumi. Kepadatan bintang katai putih yang khas adalah 109 kilogram per meter kubik, satu juta kali kepadatan air. Satu sendok teh bintang katai putih adalah sebesar dari 5 ton (4.536 kg). Sifat lain dari degenerasi materi adalah hubungan antara ukuran dan massa. Massa yang berukuran dua kali dari bintang normal atau gas biasa (atau cair atau padat) pada tekanan tetap dan suhu dan volumenya akan berlipat ganda. Dua kali lipat massa bintang katai putih dan volumenya akan berkurang. Ini berarti bahwa bintang yang lebih besar akan membentuk bintang katai putih yang lebih kecil. Penyebab di balik sifat mengejutkan ini adalah gravitasi: Semakin besar massa berarti gravitasi yang lebih tinggi. gravitasi yang lebih tinggi menghasilkan kepadatan yang lebih tinggi pula dan dengan ukuran yang lebih kecil. (Manning, Philip, 2012) 2.8. Graphic User Interface Dalam teknologi komputasi, antarmuka pengguna grafis atau APG (Inggris: Graphical User Interface atau GUI) adalah jenis antarmuka pengguna yang menggunakan metode interaksi pada piranti elektronik secara grafis (bukan perintah teks) antara pengguna dan komputer.GUI menjadi salah satu faktor kemudahan dalam Universitas Sumatera Utara 17 penggunaan komputer, peranti bergerak seperti pemutar MP3, pemutar media portabel atau piranti permainan, peralatan rumah tangga, dan peralatan kantor. GUI menggambarkan informasi dan perintah yang tersedia untuk pengguna menggunakan ikon grafis. Contoh: Microsoft Windows, MacOS dan Xwin menggunakan jenis GUI yang berbeda. (https://id.wikipedia.org/wiki/Antarmuka_pengguna_grafis) Dewasa ini hampir semua software berlomba untuk membuat GUI-nya menjadi lebih menarik sehingga pengguna juga akan tertarik untuk menggunakan software tersebut. Hal yang dituntut dari GUI sudah bukan lagi user friendly melainkan usability, yaitu: a measure of the ease with which a system can be learned or used, its safety, effectiveness and efficiency, and attitude of its users towards it. Usablity memiliki 3 aspek yaitu learnability (kemudahan bagi pengguna baru untuk dapat menggunakan sistem secara efektif dan mencapai kinerja yang paling optimal), flexibility (variasi cara/model bagi pengguna dan sistem dalam bertukar informasi), dan effectiveness/robustness (tingkat dukungan yang disediakan bagi pengguna untuk mencapai tujuannya dengan sukses dan memberikan penilaian tingkah laku yang diarahkan oleh suatu tujuan). Ketiga aspek ini jika tercapai maka akan memberikan nilai attitude (kenyamanan bagi pengguna). Evaluasi GUI dilihat dari prinsip user friendly maupun usability dapat dilakukan dengan melihat bagaimana perkembangan GUI dari masa ke masa. Kadang kita sangat sulit untuk mendapatkan informasi perkembangan GUI tersebut karena mungkin kita belum pernah menggunakannya. Tetapi hal ini sudah tidak menjadi masalah lagi karena di era Internet ini ada situs-situs yang telah menyediakan fungsi sebagai ‘museum’ GUI, yaitu GUIdebook dan Graphical User Interface Gallery.Berdasarkan data-data dari situs-situs ini, misalnya screenshot, maka kita dapat melakukan evaluasi mengenai GUI tersebut. (https://blogs.uajy.ac.id/sigitpurnomo/2006/06/13/graphical-user- interface-gui-dari-masa-ke-masa/) 2.9. Fisika Komputasi Secara garis besar, ilmu fisika dapat dipelajari dengan tiga cara, yaitu 1. Menggunakan konsep atau teori fisika yang akhirnya melahirkan fisika teori. 2. Eksperimen yang menghasilkan aliran fisika eksperimental 3. Simulasi fenomena alam dengan mengguakan komputer serta algoritma numerik. Universitas Sumatera Utara 18 Untuk dapat lebih memahami suatu gejala fisis dan untuk pengembangan ilmu fisika, perlu dilakukan sesuatu eksperimen. Eksperimen adalah suatu hal yang mutlak harus dilakukan dalam bidang fisika, karena eksperimen adalah hakim kebenaran dalam fisika. Eksperimen selalu diperlukan untuk pengujian teori dan pengembangan teori-teori baru, di samping itu dalam proses belajar mengajar eksperimen juga dapat membantu untuk lebih memahami hukum-hukum fisika. Namun demikian, dalam melakukan suatu eksperimen selalu ditemukan kendala-kendala, antara lain disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Gejala fisika yang diteliti prosesnya relatif cepat sehingga sukar diukur dan diamati visualisasinya. 2. Ukuran benda yang akan diteliti relatif kecil (mikro) sehingga sukar diukur. 3. Gejala yang diteliti cenderung berbahaya. 4. Peralatan yang diperlukan untuk analisis suatu gejala relatif mahal atau sukar dioperasikan. 5. Data hasil eksperimen yang diperoleh cukup besar dan tidak linear sehingga sukar dianalisis. Kendala-kendala tersebut menyebabkan karakteristik suatu gejala fisis tidak dapat terungkap secara tuntas, hal ini menyebabkan ketidaklengkapan informasi dan akan mengganggu perkembangan ilmu fisika itu sendiri.Dalam hal lain pada pembahasan fisika teoretis hukum-hukum fisika diformulasikan dalam bentuk bahasa matematis. Hubungan suatu besaran fisis lainnya dalam suatu sistem pada umumnya dapat dinyatakan dalam bentuk model matematis. Model matematis tersebut disusun secara deduktif berdasarkan hukum-hukum alam yang telah teruji kebenarannya. Berdasarkan model matematis suatu sistem fisis, dapat diketahui karakteristik sistem fisis tersebut, dan melalui karakteristik sistem fisis dapat diramalkan hal-hal yang akan terjadi bila sistem diberi suatu perlakuan tertentu. Dalam fisika teori, hukum-hukum fisika akan diformulasikan dalam bentuk model matematis, dengan prinsip analogi, linearisasi, simetri dan pendekatan sehingga model matematis tersebut dapat dengan mudah diselesaikan secara analitis. Akan tetapi, dalam banyak hal model matematis yang membangun suatu sistem fisis bentuknya sangat kompleks dan rumit sehingga tidak dapat diselesaikan secara analitis. Bila model matematis suatu sistem fisis tidak dapat diselesaikan secara tuntas berarti karakteristik sistem fisis yang dinyatakan Universitas Sumatera Utara 19 dalam model matematis tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya dengan kata lain karakteristik gejala fisis tidak dapat terungkap secara tuntas. Model-model matematis yang tidak dapat atau relatif sulit diselesaikan secara analitis, dapat diselesaikan dengan metode numerik. Metode numerik merupakan salah satu penyelesaian matematis dengan proses secara bertahap dengan melakukan perulangan sampai ditemukan kondisi yang diinginkan. Sesuai dengan perkembangan teknik komputasi maka untuk memilih metode numerik yang sesuai, dipakai kriteria berikut: 1. Galat numerik global metode yang dipilih kecil. 2. Mudah menukar ukuran langkah yang dipakai. 3. Mudah disusun programnya. 4. Langkah-langkah untuk mencapai konvergensi atau untuk mencapai nilai yang diinginkan sederhana. Langkah-langkah untuk melakukan analisis suatu sistem fisis dengan pendekatan fisika komputasi adalah sebagai berikut: 1. Menyusun model matematis. 2. Melakukan modifikasi model matematis sehingga dapat diselesaikan dengan pendekatan numerik. 3. Memilih model metode numerik yang sesuai. 4. Melakukan pendekatan sedemikian rupa, sehingga dapat diselesaikan secara analitis. Nilai pendekatan analitis ini diperlukan untuk validasi atau testing program apakah telah berjalan dengan baik. 5. Meneliti program-program paket yang tersedia. 6. Merancang program komputer bila tidak tersedia program paket (Zarlis M, 1994). Dalam fisika komputasi data-data eksperimen yang besar dan tidak linear dapat diolah dengan bantuan perangkat lunak komputer demikian juga kendala yang lain dapat diatasi dengan eksperimen simulasi dengan komputer, model matematis yang non-linear dan non-simetri dapat diselesaikan dengan bantuan metode numerik dalam bentuk program komputer. Dengan demikian keberadaan fisika eksperimen, fisika teori, dan fisika komputasi adalah saling mendukung dalam penelitian dan pengembangan bidang ilmu fisika. Universitas Sumatera Utara 20 Fisika komputasi adalah satu bagian integral dari perkembangan masalah atau gejala-gejala fisika dan berkemampuan untuk mengantisipasinya dengan menggunakan perangkat komputer. Pembuatan simulasi gejala-gejala fisika ini dapat dilakukan dengan algoritma dan program komputer. Penerapan komputer dalam ilmu fisika banyak terlihat pada pemecahan masalah-masalah analitik yang kompleks dan pekerjaan-pekerjaan numerikal untuk penyelesaian secara interaktif. Oleh karena itu, fisika komputasi menawarkan penggabungan tiga disiplin dan ilmu, yakni ilmu fisika, analisis numerik, dan pemrograman komputer. 2.10. Wolfram Mathematica 10.2 Mathematica terdiri dari dua bagian: kernel dan antar muka. kernel melakukan yang perhitungan, dan antar muka menyediakan penghubung antara pengguna dan kernel. Sedangkan kernel tetap sama, antar muka dioptimalkan untuk setiap jenis sistem komputer. (Patrick T T, 1997) Wolfram Mathematica atau yang sering disebut dengan Mathematica merupakan suatu sistem aljabar komputer (CAS, Computer Algebra System) yang mengintegrasikan kemampuan komputasi (simbolik, numerik), visualisasi (grafik), bahasa pemprograman, dan pengolahan kata (word processing) ke dalam suatu lingkungan yang sudah di gunakan. Mathematica merupakan software aplikasi buatan Wolfram Research yang handal dengan fasilitas terintegrasi lengkap untuk menyelesaikan beragam masalah matematika. Dengan Mathematica kita akan merasakan sebuah revolusi pada peran dan praktik matematika yang dengannya beragam kasus matematika, dari masalah yang paling sederhana hingga perhitungan yang paling rumit, dapat diselesaikan dengan mudah, ringkas, cepat dan tepat. Mathematica memiliki fasilitas fungsi matematika terpasang (built-in mathematics function) lebih dari 750 buah yang menjadikan sintak programnya dapat dinyatakan dalam satu atau beberapa baris sederhana saja. Kesederhanaan bahasa program inilah yang menjadikan Mathematica dapat digunakan siapapun tanpa harus terlebih dahulu menguasai suatu bahasa pemprograman tertentu. Komputasi matematika pada dasarnya dapat diklasifikasikan dalam tiga kelas utama, yaitu komputasi numerik, komputasi simbolik dan visualisasi grafik. Universitas Sumatera Utara 21 Mathematica menyediakan fasilitas lengkap untuk melaksanakan semua komputasi matematika tersebut dalam suatu lingkungan kerja yang terintegrasi. Dalam lingkungan kerja yang demikian maka kita dapat melaksanakan beragam perhitungan matematika, seperti perhitungan aritmatika, perhitungan aljabar, perhitungan dan operasi simbolik dalam aljabar matriks, aljabar linear, linear programing, metode numerik, teori bilangan, matematika diskrit, kalkulus, transformasi laplace, transformasi fourier, transformasi-z, statistika, geometri, pemodelan matematika dan simulasi, dan lain-lain. Mathematica juga memiliki fasilitas lengkap untuk membuat beragam grafik. Kita dapat membuat grafik fungsi al jabar, fungsi transenden, fungsi parametrik dan fungsi implisit, fungsi polar, kurva kontur, skaterplot, beragam grafik permukaan dimensi tiga, grafik medan vektor dimensi dua dan dimensi tiga, grafik animasi, diagram batang, diagram lingkaran dan lain-lain.Kini Mathematica merupakan salah satu piranti lunak pilihan dalam pendidikan, penelitian, bisnis dan sebagainya, khususnya untuk melakukan: 1. Komputasi matematika, baik untuk perhitungan numerik maupun simbolik. 2. Visualisasi grafik fungsi dimensi-dua dan dimensi-tiga. 3. Pemprograman, pemodelan matematika dan simulasi. 4. Analisis statistik dan visualisasi data dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk pengoperasiannya, aplikasi ini mempunyai tampilan yang interaktif dengan tiga sistem pengoperasian yang mudah. Pertama, pengguna bisa langsung mengetikkan pertanyaan matematika dalam bahasa Inggris dan Mathematica akan memberikan jawabannya berdasarkan data statistik dari berbagai organisasi internasional melalui koneksi internet. Sistem yang kedua disebut palletes, pengguna memilih daftar fungsi yang ingin digunakan pada menu yang telah disediakan. Terakhir, pengguna bisa mengetikkan sendiri pertanyaannya sesuai dengan bahasa matematika yang benar berdasarkan ketentuan - ketentuan penulisan yang ada. Mathematica dapat melakukan berbagai macam perhitungan mulai dari perhitungan fungsi - fungsi sederhana hingga algoritma pemrograman yang kompleks dengan pemodelan 2D, proyeksi 3D, hingga image recognition bisa dihasilkan dengan aplikasi ini. Tidak hanya hasil akhir, dengan fitur "step-by-step solution" juga dapat digunakan untuk mempelajari sendiri tahapan kalkulasi dalam matematika. Dengan Universitas Sumatera Utara 22 perhitungan yang sudah dibuat sedemikian mudah inilah, aplikasi ini memfasilitasi pengajar maupun peneliti mana pun untuk mengembangkan berbagai kemungkinan yang bisa dihasilkan tanpa terlalu memusingkan kerumitan perhitungan yang ada di dalamnya. Mathematica adalah, aplikasi serbaguna, paket handal untuk melakukan perhitungan matematika dan penerbitan hasil matematika. Ini berjalan pada sistem operasi workstation yang paling populer, termasuk Microsoft Windows, Apple Macintosh OS, Linux, dan sistem berbasis Unix lainnya. Mathematica digunakan oleh para ilmuwan dan insinyur dalam disiplin ilmu mulai dari astronomi hingga zoologi; aplikasi khas termasuk teori bilangan komputasi, pemodelan ekosistem, keuangan harga derivatif, perhitungan kuantum, analisis statistik, dan ratusan lebih. Cara terbaik untuk memahami Mathematica adalah dengan melihatnya dalam tindakan. Bagian di bawah ini menjelaskan tiga kategori utama penggunaan: Sebagai alat pengguna akhir: Mathematica dapat digunakan untuk melakukan perhitungan, baik secara numerik atau simbolik. Hasil dapat dilihat dengan menggunakan 2-D dan grafis 3-D. (http://coretan-nafis.blogspot.co.id/2014/11/meng enal-wolfram-mathematica.html) Universitas Sumatera Utara