BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder, penelitian ini diperoleh melalui sember yang sudah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai Juni 2016 dengan mengumpulkan laporan tahunan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu pojok BEI Universitas Mercu Buana dan www.idx.co.id. B. Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing). Jenis penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang diuji melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh firm risk, firm size, firm age dan leverage terhadap profitabilitas. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam situs resminya www.idx.co.id selama periode 2012 sampai tahun 2014. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 32 C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat (dependent variable), variabel bebas (independent variable).Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam sebuah penelitian yang merupakan suatu konsep yang dapat digambarkan melalui kerangka pemikiran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabelvariabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Firm Risk Firm Size Definisi Operasional Fahmi (2010:2) menyatakan bahwa manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis. Firm size adalah karakteristik perusahaan yang merupakan cerminan besar kecilnya http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pengukuran Risiko sistematik (β) diukur dengan menggunakan market model yang dihitung dengan rumus CAPM: Rit =αi+βitRmt+ εit Di mana: β :Risiko sistematik Rit :Returnperusahaan itahun t Di mana: :Hargasahamrata-rata12 bulan padatahun ket Pt-1 :Hargasahamrata-rata12 bulan pada tahun ket-1 Rmt:Returnpasar padatahun t Rmt= (IHSGt-IHSGt-1)/IHSGt-1 Di mana: IHSGt =IndeksHargaSahamGabungan rata-rata12 bulan pada tahun t IHSGt-1 =IndeksHargaSahamGabunganrata-rata 12 bulan pada tahun t-1 Pt Firm Size = log total aset Jenis Data Rasio Rasio 33 Firm Age Leverage Profitabilitas perusahaan yang nampak dalam nilai total aset perusahaan pada neraca akhir tahun. Firm Age adalah lamanya perusahaan berdiri.Seiring waktu, perusahaan belajar untuk semakin baik dan lebih efisien serta memiliki keunggulan kompetitif dalam inti bisnisnya dan mendorong keberhasilan dan kemakmuran organisasi (Arrow, 1962; Jovanovic, 1982). Leverage adalah perbandingan antara dana-dana yang dipakai untuk membiayai perusahaan atau perbandingan antara dana yang diperoleh dari ekstern perusahaan (dari kreditur-kreditur) dengan dana yang disediakan pemilik perusahaan. Profitabilitas perusahaan adalah indikator kinerja perusahaan berdasarkan hasil pengembalian selama setahun yang berasal dari penjualan dan investasi perusahaan dengan rumus sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ Diukur dari lamanya perusahaan berdiri Nominal Rasio Rasio 34 D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Dalam setiap penelitian, populasi ditetapkan terlebih dahulu sebelum menetapkan besar sampel atau banyaknya data yang di sampel. Populasi adalah yang semua anggotanya memiliki beberapa kesamaan atau karakteristik.Populasi yang diminati untuk dijadikan fokus atau perhatian penelitian (yang hanya diambil sampelnya saja) disebut populasi sasaran atau populasi target (target population). Menemukan populasi sasaran ini kadang-kadang sukar, sedangkan yang diperoleh bukan sasarannya tetapi apa dayanya yang dapat ditemukan, atau yang dapat dihitung, yang hasil dari penelitiannya akan diterapkan pada populasi yang ditemukan itu. Populasi ini disebut populasi yang dapat diambil (accesible population) atau populasi yang dapat diakses.Populasi dalam penelitian ini ialah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 sampai 2014. 2. Sampel Penelitian Sampel berasal dari kata Inggris “sample” yang artinya contoh, comotan atau mencomot, yaitu mengambil sebagian saja dari yang banyak. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti , dipandang sebagai pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Terdapat dua cara pengambilan sampel yaitu secara acak (random) dan tidak acak (non random). Dalam penelitian ini menggunakan purposive http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 sampling. Adapun kriteria yang diambil dalam pemilihan sampel dalam penelitian ini, yaitu : a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian, yaitu tahun 2012-2014. b. Perusahaan yang memiliki data-data yang lengkap dengan faktor-faktor yang diteliti dalam penelitianini. c. Perusahaan manufaktur yangtidak mengalami kerugiandalam waktu periode penelitian, yaitu tahun 2012- 2014. d. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah dalam penyajian laporan keuangan untuk periode penelitian tahun 2012 -2014. Tabel 3.2 Rincian Sampel Penelitian No. Kriteria Jumlah 1. Perusahaan yang bergerak di bidang Manufaktur yang terdaftar 139 di BEI tahun 2012 s/d 2014 2 3 Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode penelitian. Perusahaan yang datanya tidak lengkap selama periode penelitian. Jumlah perusahaan yang diteliti Jumlah sampel penelitian selama 3 tahun (47) (14) 78 234 E. Teknik Pengumpulan Data Data yang diambil dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data tersebut berupa laporan dari perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012 sampai 2014.Sumber data ini diperoleh melalui situs resmi yang dimiliki oleh BEI, yaitu www.idx.co.id. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. F. Metode Analisis 1. Statistik Deskriptif Penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk memberikan deskipsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), maksimum, dan minimum. Tujuan dari statistik deskriptif menurut Ghozali (2001:15) dalam ade (2015) adalah untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, varians, maksimum dan minimum yang diolah dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Alat analisis statistik deskriptif ini menggunakan pengukuran mean median, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi (σ). 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian ini dilakukan sebagai prasyarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi berganda. Dalam pengujian asumsi klasik dilakukan beberapa pengujian, diantaranya : a. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk melihat apakah ada data yang dipakai dalam penelitian terdistribusi secara normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 normal atau mendekati normal (Palino, 2012). Selain dengan analisis grafik, pada penelitian ini pengujian normal juga akan dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov satu arah, dengan tingkat kepercayaan 5%, apabila tingkat signifikannya melebihi 0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal (Basuki, 2012). b. Uji Multikolinearitas Artinya antar variabel independen yang satu dengan indepen yang lainnya dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Menurut Rahayu (2004:87), umumnya multikoleniaritas dapat diketahui dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) atau tolerance value. Batas tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. apabila hasil analisis menunjukkan nilai VIF dibawah nilai 10 dan tolerance value diatas nilai 0,10 maka tidak terjadi multikoleniaritas sehingga model reliable sebagai dasar analitis (Palino, 2012). c. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas merupakan kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki variance yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Keadaan heterokedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi jadi tidak efisien. Hasil taksiran dapat menjadi kurang dari semestinya, melebihi dari semestinya atau menyesatkan.Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas adalah melalui uji Gletser.Dalam uji Gletser http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 dilakukan regresi kesalahan penggangu terhadap setiap variabel bebas yang diduga. Dari hasil pengujian tersebut akan diambil keputusan, bila angka signifikansi > 0,05 (Alhusin, 2013:223) pada taraf kepercayaan 95%, maka tidak heteroskedatisitas terjadi. 3. Uji Regresi Linier Berganda Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, dimana analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen firm risk, firm size, firm age dan leverage terhadap profitabilitas. Pengujian regresi dapat dituliskan sebagai berikut: ROA = α - β1RISKt + β2SIZEt + β3AGEt - β4LEVt + e Keterangan : ROA = Profitabilitas α = Konstanta β = Koefisien perubahan nilai tiap variabel independen RISK = Firm Risk SIZE =Firm Size AGE = Firm Age LEV = Leverage http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 4. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Ghozali (2013: 97) mengatakan bahwa, koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan mengalami peningkatan, tidak perduli apakah variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Ghozali (2013: 98) mengemukakan bahwa, uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 Ho : b0 = b1 : semua variabel independen tidak signifikan terhadap variable dependen. Ha : b0 b1 : semua variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan : i. Jika nilai sig. F > 0,05 maka diputuskan bahwa variabel independen secarabersama-sama mempengaruhi variabel dependen. ii. Jika nilai sig. dari F < 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen. c. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).Langkah pengujian dilakukan sebagai berikut : Ha = 0 : Secara individu variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. Ha ≠ 0 : Secara individu variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan : Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak. Jika Sig > 0,05, maka Ha diterima. http://digilib.mercubuana.ac.id/