peringatan - Perpustakaan UNISBA

advertisement
PERINGATAN !!!
Bismillaahirrahmaanirraahiim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan
referensi
2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila
Anda mengutip dari Dokumen ini
3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan
pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan
karya ilmiah
4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah
Selamat membaca !!!
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
UPT PERPUSTAKAAN UNISBA
KEGIATAN KOMUNIKASI PEMASARAN SNUTPORT APPAREL & CUSTOM
MOTORCYCLE DI INTERNET
Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana ilmu komunikasi
Disusun Oleh :
ARDHA DIMITRI AKHSANULKHUSNA
10080007057
Studi Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2012
MARKETING COMMUNICATION ACTIVITIES OF SNUTPORT APPAREL &
CUSTOM MOTORCYCLE IN INTERNET
A Descriptive Qualitative Study About Marketing Communication Activities of SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle In Internet
THESIS
Entitled For Completing the Bachelor Degree of Communication Science
By:
ARDHA DIMITRI AKHSANULKHUSNA
10080007057
Public Relations Studies
THE FACULTY OF COMMUNICATION SCIENCE
ISLAMIC UNIVERSITY OF BANDUNG
2012
ABSTRAK
Penelitian deskriptif kualitatif ini, menggambarkan kegiatan komunikasi pemasaran
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet dengan mengidentifikasikan
langkah-langkah kerja perusahaan di Internet melalui bentuk komunikasi pemasaran
menurut Khoe Yao Tung. Penelitian ini untuk memahami apakah kegiatan komunikasi
pemasaran di Internet telah diterapkan dengan optimal atau tidak. Data primer berupa
data observasi ke perusahaan, serta data wawancara terhadap tokoh kunci yang berperan
penting dalam kegiatan tersebut.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa direct mail dan
display advertising yang dilakukan belum optimal. Press release postings dilakukan
dengan baik di situs www.snutport.com, Facebook, Twitter dan di situs-situs Internet
sejenis lain yang lalu lintas penggunanya padat. Billboards on the net dilakukan di setiap
kegiatan direct mail, press release postings, atau kegiatan lain di Internet yang
memungkinkan pengiriman billboard on the net. Relationship marketing dilakukan
melalui mailing list, Facebook, Twitter dan media Internet sejenis lain yang
memungkinkan dan ditindaklanjuti dengan pertemuan langsung dengan pelanggan.
Display advertising dirancang semenarik mungkin dengan ciri tema yang classic bike
serta sederhana. Melalui kegiatan komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao
Tung, memperlihatkan perlunya optimalisasi kegiatan direct mail secara teknis,
memungkinkan komunikasi dua arah dan transaksi langsung pada situs web
www.snutport.com.
ABSTRACT
This descriptive qualitative research describes the marketing communication of
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle in internet through identifying the working
procedure its marketing communication in the internet activity based on Khoe Yao
Tung‟s . This research was to understand whether the internet based activity has been
optimalized or not. The primary data were collected through the observation of its
company and interviewing the key informan who was involved in the activity. The results
of the research shows that the direct mail and the display advertising were not used
optimally. But press release postings is done in www.snutport.com site, Facebook,
Twitter and other internet sites which are used in high frequencies. Billboards on the net
was done through direct mail, press release postings, or other internet based activities
which made the sending of billboards on the net possible. Relationship marketing is done
through mailing list, Facebook, Twitter and other related internet based activities and
was followed by real meeting with customers. The display advertising are designed as
attractive as possible, simple, with the theme of classic bike. Based on internet marketing
communication of Khoe Yao Tung principles had shown that the direct mail should have
optimized technically, also bring through two-way communication and online transaction
in corporate website www.snutport.com.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam kita
curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta Ahlul Bayt Rasulullah SAW
yakni para kekasih Allah yang disucikan Allah SWT seperti tertulis pada Q.S. 33:33.
Mereka yang telah menunjukkan umat manusia kepada jalan kebenaran hakiki Allah
SWT yang senyata-nyatanya. Hanya dengan izin-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul : “Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet”. Skripsi ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan Program
Sarjana (S1) di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada
ayahanda (alm.) Rizal Dasoeki, Ir., ibunda Azwitta Azyb, Dra., M.Pd., kakek Azibar
Azis, Drs., Dipl. AVTP., yang dengan setianya mendampingi dan membina anak-anaknya
tanpa pamrih hingga mencapai titik ini dan semua pihak yang telah ikut serta membantu
saya dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung,
karena hanya dengan dorongan dan motivasi itulah saya bisa menyelesaikan tugas akhir
ini. Terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Thaufiq S. Boesoirin, dr., MS., Sp.THT-KL(K)., selaku Rektor
Universitas Islam Bandung.
2. Bapak O. Hasbiansyah, Drs., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Bandung.
3. Ibu Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si., selaku Ketua Bidang Kajian Public Relations
Fakultas Ilmu Komunikasi universitas Bandung, terima kasih atas arahannya.
4. Ibu Maya Amalia OP, S.Pd., M.Si., selaku pembimbing dalam skripsi ini, terima
kasih atas kesabaran menghadapi pertanyaan-pertanyaan penulis, arahan serta
masukan sarannya untuk penulis.
5. Bapak Askurifa’i Baskin, Drs., selaku dosen wali yang telah membimbing penulis
dari awal hingga akhir masa studi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Bandung.
6. Bapak Ardinal Muhammad, SE. selaku General Director SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle, atas wawancara serta kemudahan pemberian data.
7. Bapak Fribuana Putra, ST., selaku Marketing Communication Head Department
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, atas wawancara, pengalaman serta
motivasinya.
8. Saudara Tubagus Aliefsyah A, selaku Sales Supervisor atas wawancaranya yang
menyenangkan.
9. Seluruh dosen dan staf karyawan UNISBA, terima kasih untuk segalanya.
10. Seluruh staf karyawan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, untuk iklim kerja
organisasi yang sangat bikey.
11. Seluruh snutporters yang telah bersedia diwawancarai untuk kepentingan penelitian
ini.
12. Kepada keluarga besar Majelis Habib Alwi Assegaf yang terus memberikan motivasi
spiritual praktis dalam setiap jejak kehidupan penulis.
13. Kepada keluarga besar Classic Bike Touring Club (CBTC), yang selalu konsisten
dengan tema klasik, kilau, kencang. Semoga misinya mengangkat citra, harkat dan
martabat bikers CB yang artistik, estetik, sopan, tertib, dan bangsawan akan tercapai.
Blaar blaar blaarr!
14. Kepada seluruh teman, sahabat, keluarga saya yang telah membantu di dalam
memberikan dorongan serta motivasinya yang mustahil rasanya saya sebutkan satu
persatu karena keterbatasan media tulis ini.
Karena keterbatasan yang terdapat pada manusia, saya sadar bahwa skripsi ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu saya ingin memohon maaf atas
segala kekurangan tersebut. Meski terasa klise, ungkapan mengharapkan saran dan kritik
itu datang dari lubuk hati penulis yang paling dalam dan disampaikan secara tulus.
Bi haqqi Muhammadin wa aalihith thaahiriin, wa sallama tasliiman katsiiran.
Birahmatika yaa arhamar raahimiin. Wal hamdu lillaahi rabbil „aalamiin, wa
shallallaahu
„alaa
Muhammadin
wa
Ahli
baitihith
thayyibiinath
thaahiriin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Bandung, Juli 2012
Ardha Dimitri .A
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Perumusan Masalah
9
1.3 Identifikasi Masalah
9
1.4 Tujuan Penelitian
10
1.5 Kegunaan Penelitian
10
1.5.1 Kegunaan Teoritis
10
1.5.2 Kegunaan Praktis
10
1.6 Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah
11
1.6.1 Pembatasan Masalah
11
1.6.2 Pengertian Istilah
12
1.7 Kerangka Pemikiran
13
1.8 Metode Penelitian
19
1.8.1 Subjek Penelitian
19
1.8.2 Metode Penelitian
20
1.8.3 Teknik Pengumpulan Data
21
1.8.4 Analisis Data
24
1.8.5 Uji Keabsahan Data
25
1.9 Organisasi Karangan
26
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA
28
2.1 Tinjauan Komunikasi
28
2.2 Tinjauan Komunikasi Pemasaran
29
2.2.1 Proses dan Tujuan Komunikasi Pemasaran
2.3 Tinjauan Komunikasi Pemasaran di Internet
31
35
2.3.1 Wilayah Pemasaran Online
36
2.3.2 Jenis Pemasar Online
38
2.3.3 Melaksanakan Komunikasi Pemasaran di Internet
39
BAB III METODE PENELITIAN
47
3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian
47
3.2 Lokasi Penelitian
49
3.3 Tahap – Tahap Penelitian
49
3.4 Teknik Penarikan Sampel
50
3.5 Fokus Penelitian
52
3.5.1 Kegiatan Direct Mail
52
3.5.2 Kegiatan Press Release Postings
52
3.5.3 Kegiatan Billboards On The Net
52
3.5.4 Kegiatan Relationship Marketing
52
3.5.5 Kegiatan Display Advertising
53
3.6 Jenis dan Sumber Data
53
3.7 Teknik Pengumpulan Data
55
3.7.1 Observasi
55
3.7.2 Wawancara Mendalam
55
3.7.3 Studi Kepustakaan
56
3.8 Teknik Analisis Data
57
3.9 Uji Keabsahan Data
59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
61
4.1 Gambaran Umum SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
63
4.1.1 Nama, Gambar, dan Lokasi Penelitian
63
4.1.2 Profil Singkat SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
65
4.1.3 Latar Belakang Penggunaan Internet Sebagai Pendekatan Komunikasi
Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Terhadap
Classic Bikers
4.2 Hasil dan Pembahasan Penelitian
4.2.1 Informan Penelitian
70
71
71
4.2.2 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet melalui Direct Mail
72
4.2.3 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet Melalui Press Release Postings
89
4.2.4 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle Melalui Billboards On The Net
4.2.5 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
89
Motorcycle di Internet Melalui Relationship Marketing
93
4.2.6 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet Melalui Display Advertising
102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
109
5.1 Kesimpulan
109
5.2 Saran
111
DAFTAR PUSTAKA
xiv
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Model Komunikasi Pemasaran
31
Gambar 2.2
: Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian
33
Gambar 2.3
: Jenis Pemasar Online
38
Gambar 3.1
: Proses Analisis Data Kualitatif
57
Gambar 4.1
: Lokasi Showroom SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
64
Gambar 4.2
: Homepage situs Web www.snutport.com
64
Gambar 4.3
: Fanpage SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di
Facebook
Gambar 4.4
: Katalog Produk SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
Gambar 4.5
: Proses direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
di Internet
Gambar 4.6
77
78
: Press release postings SNUTPORT mengenai Classic Honda
CB125 ’74 di Twitter
Gambar 4.9
73
: Kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di grup diskusi Yahoo CB_Indonesia
Gambar 4.8
68
: Kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di situs jejaring sosial Facebook
Gambar 4.7
65
82
: Press release postings mengenai program SNUTPORT
di situs Web
Gambar 4.10 : Press release postings film pendek SNUTPORT di Facebook
Gambar 4.11 : Keterkaitan pesan press release postings dan saling melengkapi
82
83
antara media-media Internet yang digunakan SNUTPORT
84
Gambar 4.12 : Tahap-tahap kegiatan press release postings di SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle
89
Gambar 4.13 : Billboards on the net SNUTPORT di Facebook
91
Gambar 4.14 : Billboards on the net SNUTPORT di Twitter
91
Gambar 4.15 : Pesan billboards on the net selalu disertakan dalam setiap
kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di Internet
92
Gambar 4.16 : Milis dan Discussion Group CB Indonesia yang diikuti
SNUTPORT di Internet dalam membangun kedekatan dengan
`
snutporters
94
Gambar 4.17 : Wall-to-Wall SNUTPORTERS pada Fanpage Facebook sebagai salah
satu media relationship marketing di Internet
95
Gambar 4.18 : Touring bersama club/komunitas, atau Snutporters sebagai salah
satu kegiatan relationship marketing SNUTPORT
di dunia nyata
98
Gambar 4.19 : Tahapan kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle
99
Gambar 4.20 : Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
di Twitter
102
Gambar 4.21 : Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
di Facebook
Gambar 4.22 : Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
103
situs Web
103
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
: Wilayah Utama Pemasaran Online
37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Clothing merupakan suatu bidang bisnis yang menunjukkan perkembangan yang
pesat pada 20 tahun terakhir di kota Bandung, dan perkembangan clothing di kota
Bandung juga mempengaruhi tren berpakaian di kota – kota besar lainnya di Indonesia,
seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bali, Pontianak, Makassar, dan kota lainnya. Seiring
perkembangan pesat bisnis clothing di Indonesia, menurut Ade sebagai ketua organisasi
KICK (Kreative Independent Clothing Kommunity)-salah satu organisasi yang memiliki
peran besar di lingkungan clothing-terdapat ribuan merek-merek clothing lokal di kota
Bandung.
Hal ini berdampak kepada persaingan yang semakin ketat diantara merek-merek
clothing baik lokal maupun mancanegara. Menghadapi persaingan pasar yang demikian
ketatnya setiap pelaku bisnis clothing dituntut untuk terus berusaha melakukan berbagai
kegiatan pemasaran yang strategis seperti pemilihan pasar yang dituju, perencanaan
produk yang spesifik, penetapan harga yang mencerminkan nilai bagi pelanggan, sistem
distribusi produk, dan melakukan pendekatan komunikasi pemasaran kepada pasarnya
melalui berbagai media komunikasi yang ada saat ini. Semua hal tadi tidak lain bertujuan
untuk membangkitkan kesadaran terhadap merek atau produk, memberikan nilai bagi
pelanggan, membujuk minat beli konsumen dan tetap memilih suatu produk atau merekpada konteks ini merek clothing-tersebut.
Suatu perusahaan bisnis dalam menyampaikan suatu pesan guna memberikan
pengertian kepada konsumennya juga memerlukan suatu bentuk komunikasi yang
strategis dalam penyampaian pesannya, komunikasi seperti ini disebut komunikasi
pemasaran.
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada
publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar (Sutisna,
2001:267). Komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran
atas produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2008:219).
Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran
serta penentu suksesnya pemasaran. Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di
era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tak
terpisahkan”. (Shimp, 2003:4)
Walaupun suatu perusahaan memiliki produk yang unggul, namun tanpa
komunikasi pemasaran tidak akan ada orang yang dapat mengetahui keunggulan produk
tersebut. Maka dari itu, peran komunikasi pemasaran merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam memasarkan produknya.
Konsep
umum
dari
komunikasi
pemasaran
sendiri
adalah
marketing
communication mix (bauran komunikasi pemasaran). Bauran komunikasi pemasaran
menurut Kotler dan Keller (2007:204) terdiri atas enam cara komunikasi utama, yaitu
iklan, promosi penjualan, acara khusus dan pengalaman, hubungan masyarakat dan
pemberitaan, pemasaran langsung, dan penjualan pribadi.
Unsur-unsur komunikasi pemasaran ini pada praktiknya diimplementasikan oleh
perusahaan dengan berbagai cara. Dapat diimplementasikan secara terpadu atau hanya
menggunakan beberapa unsur saja. Penggunaan unsur komunikasi pemasaran ini juga
dilakukan dengan memperhatikan target konsumen sasarannya (audience) secara
demografis, kebudayaan, dan/atau pertimbangan lain yang mempengaruhi dan
disesuaikan dengan pola perilaku konsumen sasarannya.
Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, berdampak besar terhadap
perkembangan bisnis dengan segala metode pendekatan komunikasi pemasaran
perusahaan-perusahaan di dunia. Arah perusahaan bisnis menjadi lebih segmented dan
mengindividualisasikan cara-cara pendekatan komunikasi pemasaran mereka. Pendekatan
komunikasi pemasaran yang seperti ini menjadikan media komunikasi internet memiliki
peran penting dalam mengakomodir arah perkembangan komunikasi pemasaran yang
lebih segmented dan terindividualisasi.
Pemasaran Internet adalah pangsa pembelanjaan dan penjualan pemasaran
langsung yang tumbuh paling cepat (Kotler dan Armstrong, 2008:222). Hal ini diiringi
dengan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat. Lasmadiarta (2010:3)
mengungkapkan bahwa salah satu yang sangat mempengaruhi dunia marketing adalah
pemanfaatan teknologi online sebagai trendsetter. Marketing online mulai populer sejalan
dengan makin populernya penggunaan Internet.
Internet juga dapat digunakan dalam komunikasi pemasaran, mulai dari
menggapai pelanggan secara langsung, menyampaikan informasi kepada
pelanggan, menciptakan kesadaran dan pemilihan merek, memperkuat citra merek
dan mendorong pelanggan untuk mencoba produk, dan menciptakan loyalitas
serta membangun hubungan dengan pelanggan.
The Internet can also be used in marketing communications, through reaching
customers directly, informing them, creating brand awareness, reinforcing brand
image and brand attitudes, stimulating them to take action and try the product,
and creating loyalty and building relationships with them. (Kitchen dan
Pelsmaker, 2004:113)
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:237) sekitar 470 juta orang kini memiliki
akses Internet di seluruh dunia. Menurut Arifin (2011:257) pada tahun 1998 terdapat
kurang lebih 25 juta orang Indonesia-10% penduduk dari 237 juta orang di Indonesiamenggunakan Internet.
Internet merupakan media komunikasi yang memungkinkan komunikator
menyertakan pesan berupa teks, suara, gambar, dan video pada konten pesannya. Internet
memungkinkan adanya komunikasi dua arah. Internet memungkinkan adanya transaksi
bisnis, karena kecanggihannya yang memudahkan para konsumen dan para pebisnis
untuk saling berkomunikasi dan bertransaksi. Internet memiliki cakupan yang sangat
luas, yaitu pengguna Internet di seluruh dunia yang dapat berkomunikasi dengan
interaktif.
Dengan semakin banyak orang yang menggunakan Internet, maka populasi
konsumen online semakin menjadi alur utama dan beragam. Meskipun demikian,
konsumen Internet masih berbeda dari konsumen offline tradisional dalam pendekatan
mereka terhadap pembelian dan respons mereka terhadap pemasaran.
Konsumen Internet memilih secara aktif situs Web mana yang akan mereka
kunjungi dan informasi pemasaran apa yang akan mereka terima tentang produk mana
dan dalam kondisi apa. Maka Kotler dan Armstrong (2008:238) menyebutkan bahwa
dunia pemasaran baru online memerlukan pendekatan pemasaran baru. Pendekatan
pemasaran baru yang dimaksud adalah komunikasi pemasaran di Internet yang
melahirkan berbagai cara pendekatan kepada konsumen yang unik, interaktif, dan/atau
dapat dilakukan di sembarang tempat.
Menurut Khoe Yao Tung (1996:44-47) terdapat lima macam bentuk komunikasi
pemasaran di Internet, yaitu direct mail, press release postings, billboards on the net,
relationship marketing, dan display advertising. Sedangkan Menurut Kotler dan
Armstrong (2008:244), perusahaan dapat melaksanakan pemasaran online satu atau lebih
dari empat cara, yaitu menciptakan situs Web, menciptakan komunitas Web,
menempatkan iklan atau promosi secara online, dan/ atau menggunakan e-mail. Secara
prinsipil kedua pendapat ahli tersebut memiliki esensi yang sama dal;am menjalankn
komunikasi pemasaran di Internet.
Lebih dari 250 juta orang menjadi pengguna Facebook aktif. Lebih dari 346 juta
orang membaca blog, dan 184 juta orang menjadi blogger. Twitter memiliki lebih
dari 14 juta orang pengguna terdaftar, dan YouTube dikunjungi oleh lebih dari
100 juta orang per bulan. Sekarang makin banyak konsumen yang tersambung
dengan media sosial di Internet seperti itu. Maka, setiap detik perusahaan Anda
harus tersambung dengan mereka lewat media sosial, dan jika tidak, setiap detik
Anda akan terbuang percuma. Jadi, pastikan Anda selalu tersambung dengan
media sosial. (Zarella, 2010:2)
Fasilitas situs media jejaring sosial yang terdapat di dalam Internet seperti yang
diungkapkan pada kutipan-kutipan tadi adalah sebagian contoh urgensi penggunaan
media komunikasi Internet sebagai saluran komunikasi pemasaran bagi suatu perusahaan
dewasa ini baik perusahaan profit maupun non-profit.
Pada prinsipnya Internet merupakan media komunikasi. Internet bisa dijadikan
sebagai media bagi perusahaan untuk melakukan pendekatan komunikasi pemasarannya
untuk memasarkan produk dan jasanya. Maka pelaksanaan komunikasi pemasaran
tradisional bisa diaplikasikan di Internet pula.
Hal yang berbeda antara kegiatan komunikasi pemasaran offline dan online ialah
perilaku konsumen di dunia maya yang menjadi tantangan bagi perusahaan agar dapat
memahami perilaku konsumen. Perbedaan perilaku konsumen ini disebabkan oleh pola
komunikasinya yang berbeda, pola komunikasi ini tergantung pada fasilitas Internet mana
(situs Web, situs jejaring sosial, microblog, mailing list, atau fasilitas di Internet lainnya)
yang akan digunakan.
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle merupakan clothing yang melakukan
berbagai kegiatan komunikasi pemasarannya di Internet sebagai pendekatan utama
pasarnya. Walaupun SNUTPORT baru berdiri selama 2 tahun, namun telah memiliki
banyak penggemar. Hal ini terbukti dengan fanpage-nya di situs jejaring sosial Facebook
telah memiliki 11.000 lebih penggemar aktif mengikuti kegiatan yang SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle lakukan di jejaring sosial tersebut.
Kemudian OTOPlus-tabloid otomotif ternama di Indonesia-tertarik untuk meliput
produk SNUTPORT Custom Motorcycle (CB125 ’74/CL Scrambler Series) di tabloid
tersebut, ketertarikan ini-pun diawali dengan percakapan di situs jejaring sosial
Facebook. TV nasional Trans7 juga tertarik untuk melakukan liputan komunitas
SNUTPORT juga menjadikan SNUTPORT Apparel sebagai wardrobe supporter
program acara Wisata Masijd trans7 yang diawali dengan hubungan melalui media
komunikasi Internet.
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa dikatakan sebagai pionir
perusahaan clothing lokal yang menggabungkan konsep clothing dan classic bike dalam
satu wadah perusahaan yang terpadu. Dengan menggabungkan pangsa pasar clothing dan
classic bike, maka tidak aneh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mulai
digemari oleh penggemar produk clothing sekaligus penggemar classic bike di Indonesia.
SNUTPORT memiliki dua divisi yaitu SNUTPORT Apparel sebagai fast-moving
produknya, dan SNUTPORT Custom Motorcycle sebagai slow-moving produk dan
jasanya. Kedua divisi ini saling memberi kontribusi dalam membangun kekuatan citra
merek pada satu kesatuan perusahaan, yaitu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
sebagai perusahaan clothing dan kostumisasi sepeda motor dengan segmentasi classic
bike.
Komunikasi pemasaran melalui Internet merupakan pendekatan utama bagi
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan pendekatan kepada
pasarnya. Yaitu melalui situs Web perusahaan, situs jejaring sosial (Facebook),
microblog (Twitter), dan fasilitas di Internet lain yang bisa dimanfaatkan sebagai media
komunikasi pemasarannya.
Menurut salah satu pemilik sekaligus General Director SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle yaitu Ardinal .M, SE., pada implementasinya komunikasi pemasaran
melalui situs Web perusahaan, microblog, dan situs jejaring sosial telah memberikan
kontribusi yang besar dalam perputaran roda SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle, baik dalam membangun itikad baik dengan pelanggan maupun kepada
transaksi jual beli. Terlebih komunikasi pemasaran melalui Internet dapat memudahkan
komunikasi dua arah antara konsumen secara langsung kepada perusahaan sehingga
memudahkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk memahami dan
memberikan nilai terbaik bagi pelanggan.
Melihat komunikasi pemasaran yang memiliki peran penting bagi suatu
perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar yang demikian ketat, dan Internet
sebagai media komunikasi pemasaran yang efisien, efektif dengan cakupan pasar yang
sangat luas. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih
mendalam mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet dalam memasarkan produk dan jasanya.
1.2
Perumusan Masalah
Agar pembahasan masalah lebih mudah dan mengarah pada pokok bahasan yang
akan penulis sampaikan dalam penelitian ini, maka dapat penulis kemukakan rumusan
sebagai berikut:
“Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet?”
1.3
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui direct mail di Internet?
2. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui press release posting di Internet?
3. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui billboards on the net?
4. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui relationship marketing di Internet?
5. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui display advertising di Internet?
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ditulis dengan menggunakan skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui direct mail di Internet.
2. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui press release posting di Internet.
3. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui billboards on the net.
4. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui relationship marketing di Internet.
5. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle melalui display advertising di Internet.
1.5
Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Teoritis
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan
ilmu komunikasi terutama public relations, serta memberikan aplikasi teoritis mengenai
kegiatan komunikasi pemasaran di Internet.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mengenai
kegiatan komunikasi pemasaran di Internet, dan untuk mengetahui apakah kegiatan
komunikasi pemasaran di Internet yang telah dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle sudah efektif atau perlu adanya usaha-usaha lain yang perlu dilakukan oleh
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
1.6
Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah
1.6.1 Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan dan memfokuskan mengenai masalah yang akan diteliti,
maka penulis melakukan pembatasan masalah yaitu:
1. Masalah yang diteliti terbatas pada komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe
Yao Tung yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
2. Aspek yang diteliti adalah mengenai kegiatan direct mail, press release posting,
billboard on the net, relationship marketing, dan display advertising yang dilakukan
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet.
3. Perusahaan yang diteliti adalah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang
menyediakan pakaian jadi bernuansa classic bike (baju, kemeja, celana, jins, topi, tas,
dan aksesoris lainnya) juga melayani jasa restorasi, kostumisasi, perawatan yang
khusus untuk classic bike. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle adalah
perusahaan clothing otomotif yang dikelola dibawah naungan CV. Berkah Kembar
dan menjadikan Internet sebagai media pendekatan komunikasi pemasaran utamanya
dalam mengekspansi wilayah pemasarannya.
4. Sumber data peneliti adalah Ardinal M., SE., sebagai General Director SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle, Fribuana Putra, ST., sebagai Head Department Of
Marketing Communication SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan
Tubagus Aliefsyah Azmanda sebagai Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Selanjutnya peneliti juga
akan melakukan wawancara kepada konsumen SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle atau yang biasa disebut dengan Snutporters. Snutporters yang
diwawancarai adalah snutporters yang aktif di media Internet dan melakukan
pembelian produk SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle pada periode bulan
Mei 2012 hingga bulan Juni 2012.
1.6.2 Pengertian Istilah
Berikut adalah beberapa istilah yang banyak digunakan dalam penelitian ini :
1. Kegiatan adalah usaha-usaha tertentu yang dilaksanakan untuk memenuhi satu
rencana.
2. Komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Tjiptono, 2008:219)
3. Internet adalah media komunikasi (Odang, 2008:1). Internet adalah jaring publik yang
luas dari jaringan komputer, menghubungkan segala jenis pengguna di seluruh dunia
satu sama lain dan menghubungkan mereka dengan penyimpanan informasi yang
sangat besar (Kotler dan Armstrong, 2008:237).
4. SNUTPORT
Apparel
&
Custom
Motorcycle
adalah
perusahaan
yang
mengkombinasikan konsep clothing dan gaya hidup classic bike yang baru berdiri 2
tahun, dan menjadikan Internet sebagai pendekatan komunikasi pemasaran utama
terhadap pasarnya.
1.7
Kerangka Pemikiran
Di dunia bisnis, kelangsungan hidup suatu lembaga atau perusahaan bergantung
pada kepercayaan masyarakat terhadap suatu produk. Produk yang ditawarkan suatu
perusahaan dapat berupa barang atau jasa. Komunikasi berperan sebagai jembatan antara
perusahaan dengan pasarnya untuk membangun kepercayaan pasar terhadap produk suatu
perusahaan, komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi pemasaran. Komunikasi
pemasaran berperan dalam menyebarkan informasi, membujuk, dan/atau mengingatkan
atas keberadaan suatu produk.
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi dan membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Tjiptono, 2008:219)
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar
karena merupakan salah satu faktor keberhasilan bagi suatu program pemasaran. Tanpa
komunikasi, konsumen maupun pasar secara keseluruhan tidak akan mengetahui
keberadaan produk suatu perusahaan di pasar. Menentukan siapa saja yang akan menjadi
sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan
penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
Kegiatan komunikasi pemasaran tak lain dilakukan untuk memenuhi tujuan utama
dari komunikasi pemasaran itu sendiri, yaitu menyebarkan informasi, mempengaruhi
untuk melakukan pembelian, dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian
ulang. Dimana tujuan utama komunikasi pemasaran tersebut dapat memberikan efek
tertentu kepada komunikannya, yaitu menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu
kebutuhan, memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk,
mendorong untuk memilih suatu produk, membujuk pelanggan untuk membeli suatu
produk, mengimbangi kelemahan unsure bauran pemasaran lain, dan menanmkan citra
produk dan perusahaan.
Bauran promosi juga sering disebut bauran komunikasi pemasaran (Kotler dan
Armstrong, 2008:116). Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi
yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas
khususnya. Menurut Kotler dan Keller (2007:204), bauran komunikasi pemasaran
(marketing communication mix) terdiri atas enam cara komunikasi utama, yakni:
1. Iklan - Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan berupa promosi,
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan.
2. Promosi penjualan – Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong
orang mencoba atau membeli produk atau jasa.
3. Acara khusus dan pengalaman – Perusahaan mensponsori kegiatan dan programprogram yang dirancang untuk menciptakan interaksi setiap hari atau interaksi
yang berkaitan dengan merek.
4. Hubungan masyarakat dan pemberitaan – Berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing – masing
produknya.
5. Pemasaran Langsung – Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, atau internet
untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan
pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
6. Penjualan pribadi – Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli
dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
memperoleh pesanan.
Dari keenam alat komunikasi tersebut, pada prinsipnya bisa dilaksanakan salah
satu atau secara terpadu di Internet. Karena Internet sebagai media komunikasi populer
dewasa ini dapat memfasilitasi dalam mengimplementasikan kegiatan komunikasi
pemasaran. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Kitchen dan Pelsmaker (2004:113114), sebagai berikut:
Marketing communications on the Internet can take many forms, and often they
mirror traditional communication tools. Besides brand sites, online advertising,
online sales promotions, event and games, online direct marketing, and e-mail
marketing.
Komunikasi pemasaran di Internet dapat menggunakan bentuk lain seperti yang
sering digunakan pada komunikasi pemasaran tradisional. Disamping situs merek,
periklanan online, promosi penjualan online, acara khusus dan game, pemasaran
langsung online, dan pemasaran e-mail.
Internet sendiri telah memberikan pemasar suatu cara baru untuk menciptakan
nilai pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Seperti yang diungkapkan
Kotler dan Armstrong (2008:238) bahwa Web (World Wide Web) pada dasarnya telah
mengubah anggapan awal pelanggan tentang kenyamanan, kecepatan, harga, informasi
produk, dan pelayanan.
Internet telah melahirkan wilayah baru pemasaran, jenis-jenis pemasar baru, dan
bentuk-bentuk pemasaran baru yang memberikan pengalaman baru bagi pemasar maupun
konsumen. Kotler dan Armstrong (2008:237) mendefinisikan pemasaran online sebagai
usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan pelayanan serta membangun hubungan
pelanggan melalui Internet.
Dengan adanya Internet dan teknologi komunikasi saat ini, memungkinkan
pemasar menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan di semua tempat, setiap saat,
hampir tentang semua hal dengan efek yang mudah untuk ditelusuri dengan jelas dan
memberikan peluang individualisasi yang jauh lebih besar.
Khoe Yao Tung (1996:44-47) mengemukakan bentuk-bentuk komunikasi
pemasaran di Internet diantaranya direct mail, press release posting, billboards on the
net, relationship marketing, dan display advertising. Bagi perusahaam, kelima bentuk
komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung tersebut dapat dilaksanakan
salah satunya atau secara terpadu.
Direct mail merupakan surat pengeposan langsung (direct mail marketing).
Perbedaannya direct mail di Internet ini ialah pemasar tidak dengan mengirimkan suratsurat kertas ke alamat-alamat tertentu, tapi dilakukan dengan menggunakan e-mail.
Dengan menggunakan e-mail pemasar dapat mengirimkan tautan (link) situs perusahaan,
katalog, gambar, video maupun konten komunikasi pemasaran lain yang dapat dibuka di
Internet membuat konsumen yang tertarik pada isi yang disampaikan melalui e-mail
tersebut. E-mail ini tidak dikirim ke suatu alamat lokasi tertentu, namun dikirim ke
alamat e-mail pribadi, kantor, atau tempat lain yang langsung dibuka oleh pemilik alamat
e-mail yang dikirimkan.
Alamat e-mail didapat dari alamat-alamat e-mail yang tertera di grup diskusi,
karena pengiriman e-mail di Internet memiliki return address (alamat umpan balik)
hingga dapat dijadikan basis data oleh perusahaan sebagai pelanggan potensial maupun
yang sudah menjadi pelanggan. Alamat e-mail juga didapat dari basis data yang diisi oleh
para pelanggan saat pembelian, melalui situs jejaring sosial, dan/atau melalui mediamedia lain yang memungkinkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle terhubung
dengan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung. Peneliti akan meneliti
kegiatan komunikasi pemasaran dengan mengirimkan surat ke alamat e-mail pelanggan
yang alamatnya tertera dalam grup diskusi, situs media jejaring sosial, atau media-media
lain yang terhubung langsung dengan pelanggan sebagai bentuk dari usaha SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle dalam memperpanjang hubungan dengan pelanggan.
Press release postings adalah kegiatan press release mengenai produk, pelayanan,
acara khusus, atau informasi lain yang ingin disebarkan kepada konsumen dalam bentuk
bulletin board di dalam Internet (Tung, 1996:45). Pada penelitian ini juga penulis akan
meneliti kegiatan press release postings yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet.
Billboards on the net yaitu dengan mengirimkan satu atau dua kalimat seperti
pada kartu nama (biasanya berupa nomor telepon, alamat, alamat e-mail, link alamat situs
Web, atau informasi lain yang bisa dihubungi) pada grup diskusi atau mailing list, atau
media Internet lain yang memiliki fungsi sama layaknya billboard di media offline.
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan billboards on the net pada situs
Web perusahaan, blog, situs jejaring sosial, dan media Internet lainnya yang diharapkan
pemerhatinya akan membuka link yang terdapat pada billboards on the net.
Relationship marketing yaitu mengikuti semacam grup diskusi yang sesuai
dengan segmentasi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Dengan aktif mengikuti
grup diskusi ini akan mempermudah kepercayaan orang lain di Internet, dan peluang
untuk mengarahkan pengenalan, mempengaruhi sikap pelanggan, pembelian, atau
tindakan lain yang benefit bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
Display advertising adalah cara perusahaan dalam menata situs Web perusahaan,
atau akun perusahaan di situs-situs lain dengan se-atraktif mungkin agar mempermudah
calon pelanggan atau pelanggan mengenali halaman situs Web perusahaan tersebut.
Dalam hal ini penulis juga akan meneliti bagaimana SNUTPORT menata halamanhalamannya di Internet baik di situs Web perusahaan, maupun fasilitas media Internet
lainnya.
Dari kegiatan komunikasi pemasaran di Internet yang dijelaskan oleh Tung, maka
akan memudahkan penulis untuk memetakan apakah kegiatan komunikasi pemasaran
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet sudah sesuai dengan tujuan dari
komunikasi pemasaran itu sendiri. Maka dari itu, penulis akan menggunakan bentuk
komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung yakni direct mail, press
release posting, billboards on the net, relationship marketing, dan display advertising
yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet sebagai acuan
penelitian untuk mengamatinya secara mendalam.
1.8
Metode Penelitian
1.8.1
Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah general director; head
department of marketing communication; sales supervisor pelaksana komunikasi
pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet; dan snutporters yang
aktif di media Internet dan melakukan transaksi pembelian di SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle pada periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012 yang dapat
mewakili daripada keseluruhan populasi snutporters, sehingga key informan dapat
memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang akan diteliti oleh peneliti. Key
informan atau respondennya adalah Ardinal. M., SE., Fribuana Putra., ST., Tb. Aliefsyah,
dan Dema Bayu, dan Mohammad Darmawan.
Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling.
Menurut Neuman (1983:196), sebagai berikut:
Purposive sampling adalah metode penarikan sampel dengan cara memilih
beberapa responden yang memungkinkan mewakili populasi yang sesuai dengan
kriteria tertentu, dengan menggunakan metode yang beragam. Hal ini dilakukan
karena berhadapan dengan situasi yang tidak memungkinkan untuk mengambil
sampel secara keseluruhan dari suatu populasi tersebut. Purposive sampling yakni
bertujuan untuk mengidentifikasi peristiwa tertentu untuk investigasi mendalam.
Penarikan sampel purposive sampling digunakan dalam penelitian ini bertujuan
untuk menentukan key informan dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dan
snutporters yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi dari kegiatan
komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel di Internet, dan dapat
menjelaskan seluruh kegiatan tersebut secara mendalam. Dan dipilih lebih dari satu
responden yaitu bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diungkapkan oleh
responden satu sama lain memiliki relevansi data, dan/atau dapat saling melengkapi data
satu sama lainnya.
1.8.2 Metode Penelitian
Bogdan dan Taylor (dalam Mulyana, 2001:45) mengungkapkan bahwa
metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati
problem atau mencari jawaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif. Dalam metode penelitian kualitatif manusia dianggap
sebagai subjek yang sama dengan peneliti. Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif
yang lebih menempatkan manusia sebagai data semata. Menurut Moleong (2007:6),
pengertian penelitian kualitatif sebagai berikut:
Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:4), metode penelitian
kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan
ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh).
Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan tipe deskriptif. Menurut Isaac dan Michael (dalam Rakhmat, 1998:22),
metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta
atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
Sedangkan menurut Rakhmat (1997:14) adalah sebagai berikut:
Suatu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan
menuliskan suatu keadaan atau peristiwa yang kemudian dianalisis serta
mengambil kesimpulan dari masalah yang dibahas. Penelitian ini tidak mencari
atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Ciri
lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah
(natural setting) peneliti bertindak sebagai pengamat.
Menurut Rakhmat (1998:25) penelitian deskriptif ditujukan untuk:
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang
sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk mendapatkan rencana dan
keputusan pada waktu yang akan datang.
Berdasarkan landasan – landasan teori tersebut, penulis mencoba meneliti tentang
kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet.
1.8.3 Teknik Pengumpulan Data
A. Observasi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi. Menurut
Kriyantono (2009:64), metode observasi adalah dimana periset mengamati langsung
objek yang diteliti. Jenis observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan
fenomena penelitian. Alasan menggunakan teknik pengumpulan data observasi ini karena
peneliti ingin mengamati kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di Internet secara langsung dan mendalam.
B. Wawancara Mendalam
Salah satu cara mengumpulkan data penelitian ini adalah melakukan wawancara
dengan subjek penelitian. Menurut Moleong (2009:186), wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Wawancara dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan
yang dilontarkan pewawancara. Metode wawancara yang digunakan penulis adalah
wawancara mendalam.
Menurut Kriyantono (2009:64), wawancara mendalam (depth interview) adalah
metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam
dan terus-menerus (lebih dari satu kali untuk menggali informasi dari responden. Maka
dari itu responden disebut juga sebagai informan, Karena wawancara dilakukan lebih dari
sekali, maka disebut juga intensive-interviews. Metode ini memungkinkan periset untuk
mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya,
motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalamannya.
Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama dalam penelitian kualitatif.
Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atau
respons informan. Informan bebas memberikan jawaban-jawaban yang lengkap
mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan.caranya dengan mengusahakan
wawancara berlangsung informal seperti percakapan sehari-hari.
Agar penulis mendapatkan keterangan yang jelas tentang kegiatan komunikasi
pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, maka penulis akan
melakukan wawancara kepada General Director SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle yaitu Ardinal M., SE., Head Department Of Marketing Communication yaitu
Fribuana Putra., ST., Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle di Internet yaitu Tubagus Aliefsyah Azmanda. Selanjutnya penulis
juga melakukan wawancara kepada snutporters yang melakukan transaksi pembelian di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle periode bulan Mei 2012 hingga Juni 2012
dan aktif di media Internet, hal ini dimaksudkan karena informan dianggap dapat
mewakili keseluruhan populasi snutporters mengenai kegiatan komunikasi pemasaran
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Wawancara dilakukan sesuai
dengan kebutuhan data hingga mencapai kejenuhan data dan disesuaikan dengan
ketersediaan waktu key informan yang telah dijadwalkan sebelumnya.
C. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah merupakan pengumpulan data dengan cara membaca
dan mengutip teori-teori yang berasal dari buku dan tulisan-tulisan lain yang relevan
dengan penelitian ini.
1.8.4 Analisis Data
Menurut Kriyantono (2009:194) riset kualitatif adalah riset yang menggunakan
cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus (fakta
empiris) menuju hal – hal yang umum (tataran konsep).
Artinya analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil
dikumpulkan penulis di lapangan. Data tersebut terkumpul baik melalui observasi,
wawancara mendalam, dan dokumen-dokumen lainnya yang relevan.
Kemudian data-data tersebut diklasifikasikan ke dalam suatu kategori-kategori.
Pengklasifikasian atau pengkategorian ini harus mempertimbangkan kevalidan/keabsahan
data dengan memperhatikan kompetensi subjek penelitian, tingkat autentisitasnya dan
melakukan triangulasi berbagai sumber data. Dalam penelitian ini, pengkategorian dan
interpretasi data diklasifikasikan berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini sendiri.
Kompetensi subjek penelitian artinya informan harus kredibel, yaitu orang yang
berkaitan dan memahami, tentang kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle di Internet.
Autentisitas menurut Kriyantono (2009:70) yaitu memperluas konstruksi personal
yang diungkapkan. Periset memberi kesempatan dan memberi pengungkapan konstruksi
personal yang lebih detail, sehingga mempengaruhi mudahnya pemahaman yang lebih
mendalam. Pada implementasinya periset memberi kesempatan untuk bercerita panjang
lebar mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle, dengan suasana wawancara yang informal yang santai.
Dalam penelitian ini, dilakukan triangulasi terhadap berbagai sumber data artinya
meneliti kebenaran hasil wawancara terhadap informan dengan fakta empiris (fakta-fakta
atau sumber data relevan lainnya yang tersedia).
1.8.5 Uji Keabsahan Data
Untuk mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan
teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Moleong
(2007:324), ada empat kriteria teknik pemeriksaan yang digunakan, yaitu derajat
kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),
dan kepastian (confirmability). Pengukuran tingkat kredibilitas dilakukan melalui :
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri.
Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data.
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi
memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian. (Moleong,
2007:327)
Perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian ini berarti peneliti tinggal di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, memantau kegiatan komunikasi pemasaran
bersama pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
di Internet sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.
2. Triangulasi
Menurut Moleong (2007:330), triangulasi teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan
adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Analisis triangulasi pertama yang dipakai adalah triangulasi sumber. Menurut
Kriyantono (2009:70) triangulasi sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
Implementasi triangulasi sumber pada penelitian ini yaitu peneliti akan membandingkan
hasil pengamatan di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dengan hasil
wawancara key informan yaitu General Director (Ardinal), Head Department Of
Marketing Communication (Fribuana), Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran di
Internet (Aliefsyah) di perusahaan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan juga
hasil wawancara terhadap snutporters.
Analisis triangulasi yang kedua adalah triangulasi waktu. Menurut Kriyantono
(2009:71), triangulasi waktu yaitu berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku
manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Maka dari itu, dalam
penelitian ini penulis mengadakan observasi di SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle tidak hanya satu kali.
1.9
Organisasi Karangan
BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,
Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Pembatasan
Masalah dan Pengertian Istilah, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian,
dan Organisasi Karangan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi teori-teori, istilah-istilah, pengertian-pengertian yang
digunakan penulis sebagai acuan teoritis dalam penelitian ini.
BAB III
: METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian, tahap-tahap
penelitian, teknik penarikan sampel, fokus penelitian, jenis dan sumber data,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji keabsahan data yang
digunakan pada penelitian ini.
BAB IV
: PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan mengenai datadata observasi dan wawancara yang telah diperoleh penulis sesuai dengan
kajian yang diteliti.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan penelitian dan saran dari penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Komunikasi
Menurut Himstreet dan Baty (dalam Purwanto, 2006:3), komunikasi adalah suatu
proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik
dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu
menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
Sedangkan komunikasi menurut Terry dan Franklin (dalam Moekijat, 1993:4) adalah
sebagai berikut :
Communication is the art of developing and attaining understanding between
people. It is the process of exchanging information and feelings between two or
more people, and it is essential to effective management.
Komunikasi adalah seni mengembangkan dan mendapatkan pengertian diantara
orang-orang. Komunikasi adalah proses menukar informasi dan perasaan diantara
dua orang atau lebih, dan penting bagi manajemen yang efektif.
Pada umumnya, pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau
lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara
berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun
sinyal-sinyal non-verbal.
Dalam dunia praktis ada banyak bentuk-bentuk komunikasi seperti komunikasi
antarpribadi, komunikasi lintas budaya, komunikasi bisnis dan bentuk komunikasi
lainnya. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda, baik dilihat dari orientasinya, pokok bahasannya, bahasa yang digunakan,
format penulisan (jika komunikasi diaplikasikan dalam bentuk tulisan), gaya penulisan,
dan sudut pandang lain yang berkaitan dengan bagaimana suatu bentuk komunikasi itu
diaplikasikan.
Begitu juga di dunia bisnis-pada konteks ini pemasaran, bentuk komunikasi
memiliki karakteristik yang berbeda dari bentuk komunikasi lain. Menurut Purwanto
(2006:4), secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi
bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai
macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai
tujuan tertentu.
2.2
Tinjauan Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dari suatu
program
pemasaran
yang
berguna
untuk
menginformasikan,
membujuk,
dan
mengingatkan konsumen sasarannya akan keberadaan suatu produk dari suatu
perusahaan. Maka dari itu, peran komunikasi pemasaran menjadi sangat penting bagi
perusahaan dalam memasarkan produknya.
Sutisna (2001:267) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan usaha
untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai
keberadaan produk di pasar. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:219) yang dimaksudkan
dengan komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Begitu juga Kotler dan Keller (2007:206) mengungkapkan bahwa komunikasi
pemasaran
adalah
sarana
yang
digunakan
perusahaan
dalam
upaya
untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen-secara langsung maupun
tidak langsung-tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu,
komunikasi menggambarkan “suara” merek dan merupakan sarana yang dapat digunakan
untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Maka komunikasi pemasaran bagi seluruh perusahaan untuk memasarkan produk
dan jasanya, tidak terkecuali SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang memilih
melakukan komunikasi pemasarannya melalui Internet dalam upaya menginformasikan,
membujuk, mengingatkan tentang produk, jasa, juga merek SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle agar dapat membangun hubungan yang positif dengan snutporters
secara khusus dan khalayak classic bikers lainnya secara umum.
2.2.1
Proses dan Tujuan Komunikasi Pemasaran
Gagasan
Pemahaman
MEDIA
PENGIRIM
Pemahaman
ENCODE
PESAN
DECODE
DECODE
FEEDBACK
ENCODE
GANGGUAN
Gangguan fisik
Masalah semantik
Perbedaan budaya
Ketiadaan feedback
Efek status
PENERIMA
Response
Gb.2.1. Model Komunikasi Pemasaran
Berdasarkan gambar.1 Tjiptono (2008:219-220) mengemukakan bahwa ada tiga
unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran, yaitu sebagai berikut:
1. Pelaku Komunikasi
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan
dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Pada konteks komunikasi
pemasaran, komunikator yang dimaksud adalah produsen/perusahaan,
sedangkan komunikan yang dimaksud adalah publik sasarannya, seperti pasar
pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum (yang berperan sebagai
initiator, influencer, decider, purchaser, dan user).
2. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu :
a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim.
b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal atau nonverbal) dari suatu gagasan yang mana hanya bisa dikomunikasikan melalui
suatu media.
c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Media yang
digunakan ialah media yang bersifat personal maupun nonpersonal (media
cetak, radio, tv, internet, event, atau media lainnya).
d. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan dari penerima pesan
(komunikan).
e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon
yang dikirim kembali oleh penerima.
f. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang merupakan penghambat
kelancaran komunikasi proses komunikasi. Setidaknya ada lima macam
gangguan yang biasanya menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu
gangguan fisik, masalah semantik/bahasa, perbedaan budaya, efek status,
dan ketiadaan umpan balik.
3. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (sender to receiver) maupun pengiriman kembali
respon (receiver to sender) akan memerlukan dua kegiatan, yaitu:
a. Encoding, adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara
simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima (fungsi
mengirim).
b. Decoding, adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga
pesan yang diterima dapat dipahami (fungsi menerima).
Komunikasi pemasaran sendiri meliputi tiga tujuan utama, yaitu menyebarkan
informasi, mempengaruhi untuk melakukan pembelian, dan mengingatkan khalayak
untuk melakukan pembelian ulang. Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan
meliputi :
a. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.
b. Efek afeksi, yakni memberikan pengaruh dalam konteks ini adalah
melakukan pembelian.
c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku
selanjutnya, dalam konteks ini adalah melakukan pembelian ulang.
(Tjiptono, 2008:220)
Tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam
proses pembelian yang terdiri atas:
a.
b.
c.
d.
e.
Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan.
Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut.
Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya.
Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli.
Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah merek.
(Tjiptono, 2008:220-221)
Keterkaitan antara tujuan komunikasi respon khalayak, dan tahap-tahap dalam
proses pembelian menurut Tjiptono (2008:221) adalah sebagai berikut:
TUJUAN KOMUNIKASI
RESPON KHALAYAK
PROSES PEMBELIAN
Informing
Efek Kognitif
Attention
Persuading
Efek Afektif
Reminding
Efek Konatif
Interest
Trial
Act
Follow-up
Gb.2.2 Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian
Tujuan
dari
komunikasi
pemasaran
adalah
menyebarkan
informasi,
membujuk/mempengaruhi, dan/atau mengingatkan sasaran akan suatu produk untuk
membeli ulang. Menurut Tjiptono (2008:221) bahwa tujuan utama dari promosi-juga
disebut komunikasi pemasaran-adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk,
serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan baurannya.
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2008:222) mengklasifikasikan tujuan
promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut :
a. Category Need, yaitu menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu
kebutuhan.
b. Brand Awareness, yaitu memperkenalkan dan memberikan pemahaman
tentang suatu produk kepada konsumen.
c. Brand Attitude, yaitu mendorong pemilihan terhadap suatu produk.
d. Brand Purchase Intention, yaitu membujuk pelanggan untuk membeli suatu
produk.
e. Purchase facilitation, yaitu mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran
lain.
f. Positioning, yaitu menanamkan citra produk dan perusahaan.
Berkaitan dengan beberapa penjelasan diatas, sender/komunikator pada penelitian
ini adalah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. snutporters dan/atau para
penggemar classic bike lainnya sebagai komunikan atau publik sasaran
daripada
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
Sedangkan gagasan ialah materi pokok yang hendak disampaikan oleh
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Gagasan ini tentunya perlu diolah terlebih
dahulu menjadi sebuah pesan yang matang disesuaikan dengan tujuan, media komunikasi
yang akan digunakan, komunikan yang dituju agar pesan disampaikan dengan efisien
serta efektif.
Pesan yang SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tentunya disesuaikan
dengan tujuannya. Yakni, bertujuan untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan
tentang produk/jasa, juga mengenai merek SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle,
dan/atau pesan gagasan lain yang hendak disampaikan kepada para snutporters atau
sasaran komunikasi lain daripada SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sendiri.
Pesan hanya bisa disampaikan melalui media. Media yang digunakan
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle-pada penelitian ini-di Internet dengan
berbagai fasilitas yang terdapat di dalamnya (dijelaskan pada bab selanjutnya), yaitu
fasilitas di Internet yang dapat digunakan sebagai media komunikasi bagi SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle untuk melaksanakan kegiatan komunikasi pemasarannya.
Melalui Internet, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengharapkan
adanya response dari penggemar classic bike dan/atau snutporters berupa kesadaran akan
produk/jasa yang diinformasikan, adanya sikap interest, berusaha memahami lebih lanjut,
bahkan mencoba produk/jasa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, kemudian
mencoba produk/jasa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
Kemudian, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle juga mengharapkan feedback penggemar classic bike dan/atau snutporters dari kegiatan komunikasi pemasaran
yang dilakukannya di Internet, yaitu feed-back berupa menjadikan pilihan dan/atau
membeli produk/ jasa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Hingga menjadi pola
perilaku bagi penggemar classic bike dan snutporters untuk melakukan pembelian ulang
produk/jasa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
Apabila terdapat noise (gangguan) atau hambatan pada pelaksanaan kegiatan
komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Maka,
noise yang telah teridentifikasi dicarikan solusinya. Kemudian, dijadikan juga sebagai
acuan dalam mempertimbangkan keputusan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
ketika menemukan masalah yang sama di kemudian hari.
Hal ini dilakukan agar dapat mengukur sampai sejauh mana kegiatan komunikasi
pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. dan
dapat dijadikan sebagai acuan bagi keputusan perusahaan kedepannya.
2.3
Tinjauan Komunikasi Pemasaran di Internet
Menurut Arifin (2011:252), kemajuan pesat dalam bidang-salah satunyakomunikasi dan pemrosesan data telah menimbulkan implikasi sosial yang amat penting
dalam proses komunikasi antarmanusia yang meliputi pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan, penyebaran, dan balikan (umpan balik) informasi. Salah satunya yaitu
Internet yang memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan proses komunikasi
antarmanusia saat ini.
Arifin (2011:253) menyebutkan bahwa Internet adalah sistem jaringan komputer
yang terhubung di seluruh dunia, dan dapat disebut sebagai kolaborasi teknis antara
komputer, telepon, dan televisi. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:237),
Internet adalah jaring publik yang luas dari jaringan komputer, menghubungkan segala
jenis pengguna di seluruh dunia satu sama lain dan menghubungkan mereka dengan
penyimpanan informasi yang sangat besar.
Internet telah memberikan pemasar suatu cara yang benar-benar baru untuk
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Kotler
dan Armstrong (2008:238) mengungkapkan bahwa Web pada dasarnya telah mengubah
anggapan awal pelanggan tentang kenyamanan, kecepatan, harga, informasi produk, dan
pelayanan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:237), pemasaran online (online marketing)
adalah usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan pelayanan serta membangun
hubungan pelanggan melalui Internet.
2.3.1
Wilayah Pemasaran di Internet
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:238) terdapat empat wilayah pemasaran di
Inernet, yaitu B2C (business to consumer), B2B (business to business), C2C (consumer to
consumer), C2B (consumer to business). Dapat digambarkan pada tabel berikut ini :
Ditargetkan
Ditargetkan
bagi konsumen
bagi bisnis
Dicetuskan
B2C (bisnis ke
B2B (bisnis ke
oleh bisnis
konsumen)
bisnis)
Dicetuskan
C2C (konsumen
C2B (konsumen
oleh konsumen
ke konsumen)
ke bisnis)
Tabel. 2.1 Wilayah Utama Pemasaran Online
1. Bisnis Ke Konsumen (B2C) – Pemasaran online B2C menjual barang secara
online kepada konsumen akhir.
2. Bisnis ke Bisnis (B2B) – Pemasaran online B2B menggunakan Web B2B, e-mail,
katalog produk online, jaringan dagang online, dan sumber daya online lainnya
untuk menjangkau pelanggan bisnis baru, melayani pelanggan saat ini dengan
lebih efektif, dan meraih efisiensi pembelian dengan harga yang lebih baik.
3. Konsumen ke Konsumen (C2C) – Pemasaran online C2C merupakan pertukaran
barang dan informasi secara online antara konsumen akhir.
4. Konsumen ke Bisnis (C2B) – Pemasaran online C2B adalah pertukaran online di
mana konsumen, mencari penjual, mempelajari penawaran mereka, dan
mengawali pembelian, kadang - kadang bahkan menggerakan syarat transaksi.
Kegiatan komunikasi pemasaran yang SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle lakukan di Internet, dapat menjaring wilayah pemasaran di B2C, B2B di
Internet (online) dan mewadahi C2B untuk melakukan transaksi, juga tidak menutupi
kemungkinan bagi wilayah C2C melakukan transaksi di akun-akun SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle di Internet.
2.3.2
Jenis Pemasar di Inernet
Di Internet, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle merupakan jenis
perusahaan klik-dan-semen (click and cement) di Internet. Karena SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle merupakan perusahaan yang menyediakan barang nyata (cement)
dan menambahkan operasi pemasaran online di perusahaannya. Kotler dan Armstrong
(2008:242) menjelaskan tentang jenis - jenis pemasar online, yaitu click-only companies
(perusahaan hanya klik), dan perusahaan bata-dan-semen (nyata) tradisional yang kini
menambahkan operasi pemasaran online, kini merubah diri mereka menjadi pesaing klikdan-semen.
Perusahaan hanya klik – Yaitu perusahaan dot-com, yang hanya beroperasi secara
online, tanpa kehadiran pasar “bata-dan-semen” (nyata).
Perusahaan klik-dan-semen – Yaitu perusahaan “bata dan semen” tradisional yang
telah menambahkan pemasaran online ke operasi mereka.
Penjual
Saluran toko
bata-dan-semen
Kosumen
Pemasar Bata-dan-Semen(Bata saja)
Penjual
Saluran
pemasaran online
Kosumen
Pemasar Hanya Klik
Penjual
Saluran toko
bata-dan-semen
Konsumen
Saluran
pemasaran online
Pemasar klik dan semen
Gb. 2.3. Jenis Pemasar Online (Kotler dan Armstrong, 2008:242)
2.3.3 Melaksanakan Komunikasi Pemasaran di Internet
Berkenaan dengan kemajuan teknologi komunikasi sebagai salah satu tanda
lahirnya masyarakat informasi, maka sudah selayaknya semua perusahaan di dunia
mewajibkan untuk bergerak ke online. Terdapat berbagai macam bentuk komunikasi
pemasaran di Internet, namun pada penelitian ini penulis akan membatasi pada bentuk
komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung yang akan diteliti dalam
penelitian ini. Menurut Tung (1996:44-46) terdapat lima bentuk komunikasi pemasaran
di Internet, antara lain direct mail, press release postings, billboards on the net,
relationship marketing, display advertising.
A. Direct Mail
Direct mail dalam arti bahasa Indonesia adalah surat langsung. Direct mail di
Internet dikirimkan ke alamat-alamat e-mail yang didapat dengan banyak cara. Yaitu
dengan mengikuti mailing list (grup surat-menyurat melalui e-mail), grup diskusi, situs
jejaring sosial seperti facebook, atau fasilitas lain yang terdapat di Internet. Menurut
Tung (1996:44), karena pada pengiriman Internet memiliki return address (alamat
pengiriman balik) maka sangatlah mudah bagi seorang pemasar untuk mengikuti suatu
grup diskusi dan kemudian membuat suatu basis data untuk pemasarannya.
Tentunya alamat-alamat e-mail yang layak untuk dikirimi e-mail oleh pemasar
ialah alamat e-mail yang sudah diolah sebelumnya agar pesan e-mail yang dikirimkan
akan berguna untuk pemilik alamat e-mail yang akan dikirimkan berbagai macam
informasi atau penawaran dari pemasar, dan juga tidak mengganggu privasi pemilik email yang dikirimkan pemasar.
Agar dapat bersaing ditengah lingkungan e-mail yang padat, menurut Kotler dan
Armstrong (2008:250) pemasar dapat merancang pesan e-mail yang diperkaya dengan
pesan animasi, interaktif, dan pribadi yang penuh dengan streaming audio dan video.
Pemasar sudah selayaknya lebih seksama untuk menargetkan pesan yang
disampaikan yaitu hanya bagi orang yang menginginkan pesan tersebut dan akan
menanggapinya. Hal ini wajib dilakukan bagi setiap pemasar e-mail, agar tidak terjadi
penolakan dan dianggap sebagai ”e-mail sampah” atau spam (pesan e-mail komersial
yang tidak diminta atau diinginkan) oleh para pengguna Internet. Karena e-mail sampah
atau spam akan menimbulkan kemarahan konsumen, dan hal ini tentunya akan merusak
citra pemasar itu sendiri.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:251), agar tidak mengganggu konsumen
dengan mengirimkan e-mail pemasaran yang tidak diinginkan, perusahaan harus meminta
izin dulu kepada pengguna Internet yang dituju dengan bagaimana cara memilih pilihan
masuk (option-in) dan pilihan keluar (option-out) promosi e-mail. Pendekatan ini dikenal
sebagai pemasaran berdasarkan izin yang telah menjadi model standar pemasaran email.
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan direct mail untuk
menginformasikan berbagai macam pesan mengenai produk/jasa/merek perusahaan
kepada snutporters secara khusus dan classic bikers lainnya secara umum.
B. Press Release Postings
Tung (1996:45) menuturkan bahwa press release postings adalah salah satu cara
yang cukup baik dengan mengadakan press release mengenai produk, pelayanan, atau
perusahaan dalam bulletin board di dalam Internet (berupa mailing list atau newsgroup).
Pada dasarnya dimanapun release itu ditempatkan, yang terpenting adalah bagaimana
menempatkan isi informasi dengan promosi yang cukup tinggi.
Pada prinsipnya press release postings ialah mengadakan press release di
Internet. Dimana press release dimaksudkan menginformasikan suatu pesan kepada
khalayaknya mengenai produk, jasa, atau merek perusahaan. Maka karena terus
berkembangnya media Internet, press release postings di Internet bisa dilakukan di
berbagai fasilitas Internet. Seperti di situs Web perusahaan, mailing list, grup diskusi,
situs jejaring sosial, microblog, dan fasilitas lain di Internet yang memungkinkan
perusahaan untuk menginformasikan produk/jasa/mereknya.
Press release postings dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
hampir setiap hari untuk meng-update konten dari akun-akunnya di Internet. Yaitu
dengan mem-posting/share produk, program, atau informasi lain mengenai produk, jasa,
merek perusahaan kepada para snutporters dan classic bikers yang potensial
mendapatkan informasi press release postings tersebut.
C. Billboards On The Net
Menurut asal katanya, billboards on the net ini berarti papan iklan yang berada di
jaringan, jaringan yang dimaksud ialah jaringan Internet. Menurut Tung (1996:45)
billboards on the net ialah salah satu cara untuk mempromosikan pelayanan atau bisnis
suatu perusahaan dengan mengirimkan satu atau dua kalimat seperti pada kartu nama di
milis atau grup diskusi. Biasanya kalimat tersebut berupa nomor telepon, faksimili, lokasi
perusahaan, alamat e-mail, link alamat situs web atau informasi lain yang dapat
menghubungkan konsumen langsung dengan perusahaan.
Dengan kata lain, pemasar meninggalkan identitas yang dapat diketahui oleh
banyak orang untuk memudahkan calon konsumen yang tertarik, ingin mengetahui lebih
jauh, atau ingin membeli agar dapat mengunjungi alamat yang ditinggalkan oleh pemasar
di Internet tadi. Billboards on the net juga bisa diaplikasikan tidak hanya di milis atau
grup diskusi saja, melainkan dapat diaplikasikan juga di situs web perusahaan, situs
jejaring sosial, blog, microblog, dan fasilitas media sosial Internet lainnya.
Billboards on the net dilakukan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
pada setiap fasilitas di dalam Internet yang diikutinya dengan menyimpan alamat atau
meninggalkan jejak berupa link situs web perusahaan, akun Facebook, atau alamat lain
yang memudahkan pembacanya yang tertarik atau ingin mengetahui lebih jauh mengenai
produk, jasa, atau merek perusahaannya.
D. Relationship Marketing
Menurut Tung (1996:45-46), relationship marketing adalah suatu cara pemasaran
di Internet dengan terlibat pada grup diskusi tertentu yang membicarakan suatu topik
yang berhubungan dengan produk atau jasa pemasar. Dengan aktif mengikuti grup
diskusi ini akan mempermudah kepercayaan orang lain di Internet.
Melalui wadah grup diskusi di Internet diharapkan adanya kedekatan antara
pemasar dan konsumen hingga mempermudah peluang bagi pemasar untuk mengarahkan
konsumen untuk tertarik, mengetahui dan memahami, menjadi suatu tindakan pembelian,
dan menjadi perilaku pembelian ulang suatu produk atau jasa dari pemasar.
Berdasarkan prinsipnya, relationship marketing juga tidak hanya dilakukan di
grup diskusi Internet, melainkan dapat diaplikasikan juga di situs jejaring sosial, situs
Web perusahaan, blog, micro blog, atau fasilitas lain di Internet yang memungkinkan
adanya hubungan antara pemasar dan konsumen.
Relationship marketing juga tidak hanya dilakukan di Internet, melainkan di dunia
nyata sekalipun, Karena pada fitrahnya manusia adalah makhluk sosial. maka
bersosialisasi adalah kebutuhan bagi setiap manusia. Begitupun dalam konteks
komunikasi pemasaran, sesuai dengan tujuan daripada komunikasi dan pemasaran itu
sendiri. Yaitu menghubungkan antara perusahaan dengan konsumen, maka relationship
marketing dimaksudkan agar dapat menjalin hubungan yang positif antara pemasar
dengan kosumen atau calon konsumen. Selain itu, relationship marketing dapat menjadi
peluang pemasar untuk mengarahkan pengenalan, mempengaruhi sikap pelanggan,
pembelian, atau tindakan lain yang benefit bagi pemasar.
Relationship marketing dilakukan oleh SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle untuk membangun kedekatan dengan snutporters dan classic bikers lainnya.
Hal ini dilakukan bukan hanya melalui Internet melainkan di dunia nyata sekalipun.
Karena SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle berharap dapat mempersatukan para
penggemar classic bike melalui perusahaannya, maka kedekatan hubungan dengan
pelanggan bukan semata-mata hubungan penjual dengan pembeli melainkan sebagai
sesama penggemar classic bike.
E. Display Advertising
Adalah suatu cara pemasar memperlihatkan tampilan periklannya di Internet.
Menurut asal katanya display advertising berarti periklanan tampilan. Periklanan yang
dimaksud ialah bagaimana pemasar mengiklankan produk atau jasanya. Sedangkan
tampilan yang dimaksud ialah bagaimana suatu periklanan ditampilkan atau disajikan
kepada khalayak agar menarik bagi konsumen untuk mengetahui atau mencoba suatu
produk atau jasa.
Maka display advertising bisa diartikan sebagai suatu kegiatan perusahaan dalam
menggunakan halaman Web dan menatanya se-atraktif mungkin disesuaikan dengan
target pasar yang diinginkan agar dapat menarik minat konsumen atau calon konsumen.
Berkenaan dengan tuntutan konsumen yang aktif pada pemasaran di Internet,
maka pemasar harus merancang display advertising yaitu situsnya secara atraktif dan
menemukan cara agar konsumen tertarik untuk mengunjungi situs, tetap tinggal, dan
sering kembali sehingga pendekatan komunikasi pemasaran bisa dilakukan kepada
konsumen.
Display advertising di Internet yaitu Situs Web memiliki tujuan dan isi yang
beragam, jenis yang paling dasar menurut Kotler dan Armstrong (2008:244) terdiri dari
dua. Pertama, situs Web perusahaan (corporate Web site) yang dirancang untuk
membangun itikad baik pelanggan dan melengkapi saluran penjualan lain, bukan untuk
menjual produk perusahaan secara langsung. Situs Web perusahaan umumnya
menawarkan ragam informasi yang kaya dan fitur lain dalam usaha untuk mejawab
pertanyaan pelanggan, membangun hubungan pelanggan yang lebih erat, dan
menghasilkan ketertarikan terhadap perusahaan. Kedua, situs Web pemasaran (marketing
Web site), yaitu situs Web yang melibatkan konsumen dalam interaksi yang akan
menggerakan mereka lebih dekat ke pembelian langsung atau hasil pemasaran lainnya.
Situs Web harus mudah digunakan, tampak menarik secara fisik, harus berguna,
mengandung informasi yang mendalam, sarana interaktif yang membantu pembeli
menemukan dan mengevaluasi produk yang menjadi minatnya, terhubung dengan
situs lainnya yang terkait, dapat mengubah tawaran promosi, dan fitur menghibur
yang memberikan kesenangan yang relevan. (Kotler dan Armstrong, 2008:246)
Berkaitan dengan pernyataan Kotler dan Armstrong pada paragraf tadi, diperlukan
cara dalam menciptakan situs Web yang efektif. Menurut Rayport dan Jaworski pemasar
di Internet harus memperhatikan dengan cermat 7 C rancangan situs Web yang efektif
untuk menarik pengunjung baru dan mendorong kunjungan ulang, yaitu:
Context (Konteks): tata letak dan rancangan situs
Content (Isi): teks, gambar, suara, dan video yang menjadi isi situs Web
Community (Komunitas): cara situs memungkinkan komunikasi antar
pengguna
Customization (Penyesuaian): kemampuan situs untuk menyesuaikan dirinya
sendiri kepada pengguna berbeda atau memungkinkan pengguna untuk
mempersonalisasikan situs
Communication (Komunikasi): cara situs memungkinkan komunikasi situs
dengan pengguna, pengguna dengan situs, atau komunikasi dua arah
Connection (Hubungan): tingkat hubungan situs dengan situs lain
Commerce (Perdagangan): kapabilitas situs untuk memungkinkan transaksi
perdagangan
Dan agar pelanggan selalu kembali ke situs, perusahaan harus menerapkan
“C” yang lain-constant change (perubahan yang konstan). (dalam Kotler dan
Armstrong, 2008:246)
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membuat display advertising-nya
(situs Web perusahaan dan akun-akun di media sosial Internet lainnya) dengan nuansa
khas dari classic bike dan terpadu satu sama lain juga saling berhubungan satu sama lain.
Kontennya-pun terpadu antara situs web perusahaan dengan akunnya di media sosial
Internet lainnya yang SNUTPORT Apparel & Custom motorcycle ikuti.
Kontennya tidak hanya me-review produk atau memenuhinya dengan katalog.
Tetapi, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menampilkan video, foto/gambar
yang dibuat semenarik mungkin untuk membujuk ketertarikan kepada khalayak classic
bike/snutporters, artikel-artikel yang berguna bagi para classic bikers dan snutporters,
dan konten-konten lain lagi yang tentunya memiliki fungsi masing-masing kontennya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan dan Tipe Penelitian
Bogdan dan Taylor (dalam Mulyana, 2001:45) mengungkapkan bahwa
metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati
problem atau mencari jawaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif. Dalam metode penelitian kualitatif manusia dianggap
sebagai subjek yang sama dengan peneliti. Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif
yang lebih menempatkan manusia sebagai data semata. Menurut Moleong (2007:6),
pengertian penelitian kualitatif sebagai berikut:
Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:4), metode penelitian
kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan
ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh).
Sedangkan menurut Kriyantono (2009:56) penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya, riset
ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau
samplingnya sangat terbatas.
Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan tipe deskriptif. Menurut Kriyantono (2009:67-68) penelitian kualitatif
dengan tipe deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat
tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Tipe ini untuk
menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa memperhatikan hubungan antar
variable.
Menurut Isaac dan Michael (dalam Rakhmat, 1998:22), metode deskriptif adalah
suatu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Sedangkan menurut
Rakhmat (1997:14) adalah sebagai berikut:
Suatu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan
menuliskan suatu keadaan atau peristiwa yang kemudian dianalisis serta
mengambil kesimpulan dari masalah yang dibahas. Penelitian ini tidak mencari
atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Ciri
lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah
(natural setting) peneliti bertindak sebagai pengamat.
Menurut Rakhmat (1998:25) penelitian deskriptif ditujukan untuk :
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang
ada.
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek
yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang
sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk mendapatkan rencana dan
keputusan pada waktu yang akan datang.
Berdasarkan landasan-landasan teori tersebut, penulis mencoba meneliti tentang
kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet.
3.2
Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di kantor pusat SNUTPORT Motorcycle & Custom
Motorcycle yang dinaungi oleh CV. Berkah Kembar, Jl. Saad (Naripan) No.16 Bandung
40112. Telepon/Fax: +622-4207795/ +622-2034314; Website: http://www.snutport.com.
SNUTPORT Motorcycle & Custom Motorcycle merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang clothing otomotif dimana perusahaan ini menyediakan segala
kebutuhan gaya hidup berpakaian dan kostumisasi classic bike yang khusus bagi para
penggemar classic bike secara umum dan snutporters khususnya. Alasan peneliti memilih
SNUTPORT Motorcycle & Custom Motorcycle sebagai tempat penelitian adalah karena
SNUTPORT Motorcycle & Custom Motorcycle merupakan tempat dimana peneliti
melakukan job training sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan
adaptasi dengan lingkungan penelitian.
3.3
Tahap – Tahap Penelitian
1. Melakukan observasi terhadap SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
2. Menentukan key informan/subjek penelitian (pelaku dan orang-orang yang
berhubungan dengan kegiatan komunikasi pemasaran
SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di Internet).
3. Melakukan wawancara terhadap subjek penelitian/key informan utama.
4. Mengikuti kegiatan - kegiatan yang ada di dalam SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle.
5. Data kemudian dikumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang
bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
6. Melakukan uji keabsahan data melalui observasi langsung selama waktu yang
ditentukan oleh peneliti dan disesuaikan dengan kondisi lapangan, dan melalui
wawancara terhadap snutporters yang melakukan transaksi pembelian di SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle pada periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012.
7. Analisis data di lakukan dalam suatu proses, proses berarti pelaksanaannya sudah
mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan di lakukan secara intensif.
8. Mengembangkan uraian secara keseluruhan dari komparasi tersebut sehingga
menemukan deskripsi yang cermat, kegiatan tersebut.
9. Memberikan penjelasan dan menyusun laporan mengenai kegiatan komunikasi
pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet dari fakta yang
diteliti dan mendapatkan suatu ilmu dalam menjalankan kegiatan tersebut.
3.4
Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan satu cara, yaitu
purposive sampling. Purposive sampling menurut Neuman (1983:196), sebagai berikut:
Purposive sampling adalah metode penarikan sampel dengan cara memilih
beberapa responden yang memungkinkan mewakili populasi yang sesuai dengan
kriteria tertentu, dengan menggunakan metode yang beragam. Hal ini dilakukan
karena berhadapan dengan situasi yang tidak memungkinkan untuk mengambil
sampel secara keseluruhan dari suatu populasi tersebut. Purposive sampling yakni
bertujuan untuk mengidentifikasi peristiwa tertentu untuk investigasi mendalam.
Penarikan sampel purposive sampling digunakan dalam penelitian ini bertujuan
untuk menentukan key informan dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang
dianggap dapat mewakili keseluruhan dari kegiatan komunikasi pemasaran yang
dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet dan dapat menjelaskan
seluruh kegiatan tersebut secara mendalam, yaitu Ardinal Muhammad, SE. (General
Director dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle), Fribuana Putra, ST. (selaku
Head Department Of Marketing Communication SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle), dan Tubagus Aliefsyah Azmanda (Sales Supervisor yang melaksanakan
komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet).
Teknik purposive sampling juga dilakukan untuk memilih informan dari
snutporters sebagai sasaran komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle. Melalui orang yang dianggap memahami para snutporters dengan baik,
peneliti mendapatkan dua orang informan snutporters yang dianggap dapat mewakili
keseluruhan populasi, yakni Dema Bayu dan Mohamad Darmawan. Kedua snutporters
tersebut dipilih sebagai key informan karena dianggap dapat mewakili perspektif
snutporters mengenai kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle di Internet.
3.5
Fokus Penelitian
Fokus penelitian berisi mengenai kegiatan komunikasi pemasaran produk
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, fokus yang termasuk ke dalam
kegiatan komunikasi pemasaran di Internet dibatasi sesuai dengan bentuk komunikasi
pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung, sebagai berikut:
3.5.1 Kegiatan Direct Mail
Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan direct mail di Internet sebagai kegiatan
komunikasi pemasaran produknya.
3.5.2 Kegiatan Press Release Postings
Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan press release posting di Internet
sebagai kegiatan komunikasi pemasaran produknya.
3.5.3 Kegiatan Billboards On The Net
Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan billboards on the net sebagai kegiatan
komunikasi pemasaran produknya.
3.5.4 Kegiatan Relationship Marketing
Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan relationship marketing di Internet
sebagai kegiatan komunikasi pemasaran produknya.
3.5.5 Kegiatan Display Advertising
Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan display advertising di Internet sebagai
kegiatan komunikasi pemasaran produknya.
3.6
Jenis dan Sumber Data
Data merupakan salah satu unsur atau komponen utama dalam melaksanakan
penelitian, artinya penelitian tidak akan sempurna tanpa data, dan data dipergunakan
dalam suatu penelitian merupakan data yang benar.
Secara umum, Menurut Ruslan (2003:26-28) kegunaan data dalam penelitian
yang dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang sesuatu keadaan atau
permasalahan yang dihadapi oleh peneliti.
2. Sebagai dasar untuk mengambil keputusan atau pemecahan suatu persoalan
tertentu yang dihadapi.
3. Sebagai dasar utama untuk penyusunan suatu perencanaan kerja dalam rangka
memecahkan masalah.
4. Sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan suatu perencanaan, biasanya
memerlukan data masa lampau, sekarang dan yang akan datang. Dapat juga
berupa ramalan (forecasting) dimasa mendatang, serta ramalan tersebut
mengandung unsur ketidakpastian (uncertainty). Oleh karena itu, kontrol yang
dilaksanakan bertujuan untuk menghilangkan adanya kesalahan dalam
pelaksanaan melalui tindakan koreksi.
5. Sebagai dasar untuk evaluasi, baik bersifat kualitatif, maupun kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif, sedangkan sumber data dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.
Data Primer (Primary Data)
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari subjek
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah
informan penelitian yaitu Ardinal Muhammad, SE. (General Director dari
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle), Fribuana Putra, ST. (selaku
Head Department Of Marketing Communication SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle), Tubagus Aliefsyah Azmanda (Sales Supervisor yang
melaksanakan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet), dan snutporters yang melakukan transaksi
pembelian di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle periode bulan Mei
2012 hingga bulan Juni 2012. Dimana sekiranya data yang diperoleh menurut
peneliti mampu mewakili untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan
oleh
peneliti
mengenai
kegiatan
komunikasi
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet.
pemasaran
2.
Data Sekunder (Secondary Data)
Memperoleh data dalam bentuk sudah jadi atau tersedia melalui
publikasi dan informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam penelitian
ini adalah informasi yang dikeluarkan oleh SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle, termasuk juga profil perusahaan, serta bentuk hasil publikasi
lainnya. Target data sekunder dalam penelitian ini adalah profil, situs Web,
akun perusahaan di situs jejaring sosial Facebook, serta akun-akun lain
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di media Internet yang
sekiranya relevan dengan penelitian ini.
3.7
Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Observasi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi. Menurut
Kriyantono (2009:64), metode observasi adalah dimana periset mengamati langsung
objek yang diteliti. Jenis observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan
fenomena penelitian. Alasan menggunakan teknik pengumpulan data observasi ini karena
peneliti ingin mengamati kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di Internet secara langsung dan mendalam.
3.7.2 Wawancara Mendalam
Salah satu cara mengumpulkan data penelitian ini adalah melakukan wawancara
dengan subjek penelitian. Menurut Moleong (2009:186), wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Wawancara dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan
yang dilontarkan pewawancara. Metode wawancara yang digunakan penulis adalah
wawancara mendalam.
Menurut Kriyantono (2009:64), wawancara mendalam (depth interview) adalah
metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam
dan terus-menerus (lebih dari satu kali untuk menggali informasi dari responden. Maka
dari itu responden disebut juga sebagai informan, Karena wawancara dilakukan lebih dari
sekali, maka disebut juga intensive-interviews. Metode ini memungkinkan periset untuk
mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya,
motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalamannya.
Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama dalam penelitian kualitatif.
Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atau
respons informan. Informan bebas memberikan jawaban - jawaban yang lengkap
mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan.caranya dengan mengusahakan
wawancara berlangsung informal seperti percakapan sehari-hari.
Agar penulis mendapatkan keterangan yang jelas tentang kegiatan komunikasi
pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, maka penulis akan
melakukan wawancara kepada General Director SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle yaitu Ardinal M., SE., Head Department Of Marketing Communication
Fribuana Putra., ST., dan Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle di Internet yaitu Tubagus Aliefsyah Azmanda, terakhir
penulis juga melakukan wawancara kepada snutporters yang melakukan transaksi
pembelian di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle periode bulan Mei 2012
hingga Juni 2012, yakni Dema Bayu dan Mochamad Darmawan. Wawancara dilakukan
sesuai dengan kebutuhan data hingga mencapai kejenuhan data dan disesuaikan dengan
ketersediaan waktu key informan yang telah dijadwalkan sebelumnya.
3.7.3 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah merupakan pengumpulan data dengan cara membaca
dan mengutip teori- teori yang berasal dari buku dan tulisan-tulisan, dokumen-dokumen
lain yang relevan dengan penelitian ini.
3.8
Teknik Analisis Data
Menurut Kriyantono (2009:194) riset kualitatif adalah riset yang menggunakan
cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus (fakta
empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep). Maka dari itu, secara garis besar
teknik analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Kriyantono (2009:195) dapat
dijelaskan oleh gambar berikut:
Fakta Empiris
Berbagai Data
di lapangan
Tataran Konseptual
Analisis/Klasifikasi
Data/Kategorisasi Ciriciri umum
Pemaknaan/
Interpretasi Ciriciri umum
Kesahihan Data:
- Kompetensi Subjek
- Authenticity & Triangulasi
- Intersubjectivity Agreement
BERTEORI &
KONTEKSTUAL
Gb. 3.1. Proses Analisis Data Kualitatif
Gambar 3.1 menjelaskan bahwa analisis data kualitatif dimulai dari analisis
berbagai data yang berhasil dikumpulkan penulis di lapangan. Data tersebut terkumpul
baik melalui observasi, wawancara mendalam, dokumen-dokumen seperti yang telah
dijelaskan dalam subbab sebelumnya.
Kemudian data-data tersebut diklasifikasikan ke dalam suatu kategori-kategori.
Pengklasifikasian atau pengkategorian ini harus mempertimbangkan kevalidan data
(keabsahan data yang dijelaskan setelah subbab ini), dengan memperhatikan kompetensi
subjek penelitian, tingkat autentisitasnya dan melakukan triangulasi berbagai sumber
data. Dalam penelitian ini, pengkategorian dan interpretasi data diklasifikasikan
berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini sendiri.
Kompetensi subjek penelitian artinya informan harus kredibel, yaitu orang yang
berkaitan dan memahami, tentang kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle di Internet.
Autentisitas menurut Kriyantono (2009:70) yaitu memperluas konstruksi personal
yang diungkapkan. Periset memberi kesempatan dan memberi pengungkapan konstruksi
personal yang lebih detail, sehingga mempengaruhi mudahnya pemahaman yang lebih
mendalam. Pada implementasinya periset memberi kesempatan untuk bercerita panjang
lebar mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle, dengan suasana wawancara yang informal yang santai.
Dalam penelitian ini, dilakukan triangulasi terhadap berbagai sumber data artinya
meneliti kebenaran hasil wawancara terhadap informan dengan fakta empiris (fakta-fakta
atau sumber data relevan lainnya yang tersedia).
3.9
Uji Keabsahan Data
Untuk mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan/penilaian
yang biasa disebut validitas, kesahihan, atau keabsahan data. Pada penelitian kualitatif
keabsahan data terletak pada proses sewaktu periset turun ke lapangan mengumpulkan
data dan sewaktu proses analisis-interpretatif data. Pelaksanaan teknik pemeriksaan
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Moleong (2007:324), ada empat
kriteria teknik pemeriksaan yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility),
keteralihan
(transferability),
kebergantungan
(dependability),
dan
kepastian
(confirmability). Pengukuran tingkat kredibilitas dilakukan melalui:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan
peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak
hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan
keikutsertaan pada latar penelitian. (Moleong, 2007:327)
Perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian ini berarti peneliti tinggal di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, memantau kegiatan komunikasi pemasaran
bersama pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
di Internet sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.
2. Triangulasi
Menurut Moleong (2007:330), triangulasi teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan
adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Analisis triangulasi pertama yang digunakan adalah triangulasi sumber. Menurut
Kriyantono (2009:70) triangulasi sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
Implementasi triangulasi sumber pada penelitian ini yaitu peneliti akan membandingkan
hasil pengamatan di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dengan hasil
wawancara key informan yaitu General Director (Ardinal), Head Department Of
Marketing Communication (Fribuana), Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran di
Internet (Aliefsyah) di perusahaan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan juga
hasil wawancara terhadap snutporters.
Analisis triangulasi kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
teori. Menurut Dwidjowinoto (dalam Kriyantono, 2008:71) triangulasi teori yaitu
memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan
rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya
komprehensif. Implementasi triangulasi teori dalam penelitian ini, yakni penulis
membuat penelitian dengan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang
lengkap agar dapat memberikan deskripsi yang komprehensif bagi penelitian ini.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini, peneliti menguraikan mengenai hasil penelitian yang diperoleh
melalui observasi dan wawancara yang merupakan sumber data utama dalam penelitian
ini serta studi kepustakaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Data observasi adalah
data yang didapat penulis melalui observasi di perusahaan SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle, yaitu berupa foto, dokumen, serta fakta-fakta dan realitas lain yang
relevan yang didapat oleh penulis melalui observasi penelitian ini.
Adapun data wawancara yang dimaksud adalah jawaban-jawaban yang diberikan
key informan terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara yang berkaitan dan
sesuai dengan permasalahan yang diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah, dan dengan tipe penelitian yang kualitatif.
Yang dijadikan objek penelitian ini yang kemudian peneliti mengobservasinya
adalah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Sebagai subjek penelitian adalah
orang yang dianggap peneliti ikut serta mengawasi dan memahami serta melaksanakan
komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Subjek
penelitian juga dari beberapa snutporters yang melakukan transaksi pembelian di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni
2012 dan dianggap dapat mewakili keseluruhan snutporters mengenai kegiatan
komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, yakni
Dema Bayu dan Mohammad Darmawan.
Pertanyaan wawancara diajukan kepada tiga orang pimpinan SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle dan dua orang snutporters, diantaranya yakni General
Director dari perusahaan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, Head Department
Of Marketing Communication SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan
Supervisor pelaksana kegiatan komunikasi pemasaran di Internet perusahaan tersebut
yang dijadikan key informan oleh peneliti yang memenuhi kategori dan telah
dikemukakan dalam bab sebelumnya.
Konsumen SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle yang biasa disebut Snutporters, yakni Dema Bayu dan Mochammad
Darmawan.
Pertanyaan langsung ditanyakan kepada orang-orang tersebut di lokasi penelitian
dan/atau melalui media online. Pertanyaan wawancara yang dibuat seluruhnya berisi 49
pertanyaan yang telah disesuaikan dengan komunikan namun tetap memiliki esensi topik
yang sama. Pertanyaan wawancara terdiri dari jenis pertanyaan untuk mengetahui data
key informan, dan jenis pertanyaan mengenai kegiatan komunikasi pemasaran
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet untuk memperoleh data
penelitian ini.
Hal-hal yang dipertanyakan berkaitan dengan bentuk kegiatan komunikasi
pemasaran di Internet melalui direct mail, press release postings, billboards on the net,
relationship marketing dan display advertising dalam melaksanakan kegiatan komunikasi
pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet seperti yang telah
dikemukan pada bab–bab sebelum ini serta yang menjadi dasar pertanyaan dari penelitian
ini.
Setelah penulis memperoleh data dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, data
tersebut diolah dan dianalisis dengan membuat poin-poin yang diurut berdasarkan
pertanyaan dalam wawancara penelitian. Kemudian analisa hasil penelitian itu disusun
berdasarkan urutan dalam perumusan masalah. Untuk kemudian disertai dengan
penjelasan-penjelasan yang memadai. Berikut ini akan diuraikan data deskriptif kualitatif
hasil penelitian serta beberapa penjelasan serta pengertian yang akan memudahkan
pemahaman terhadap hasil penelitian.
4.1
Gambaran Umum SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
4.1.1 Nama, Gambar, dan Lokasi Penelitian
Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan di SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle yang dinaungi oleh CV. Berkah Kembar. SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle bergerak di bidang clothing otmotif dimana perusahaan ini menyediakan
produk berbagai macam pakaian dan aksesoris yang dikhususkan bagi para penggemar
classic bike, selain itu juga melayani jasa restorasi, kostumisasi dan segala jenis jasa
classic bike built. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ini berlokasi di Jl. Saad
(Naripan)
No.16
Bandung
(40112).
Telepon/Fax:
+6222-4207795;
http://www.snutport.com; Facebook: www.facebook.com/SNUTFANPAGE
Website:
Gambar 4.1. Lokasi Showroom SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
Sumber: www.snutport.com
Gb. 4.2. Homepage situs Web www.snutport.com
Sumber: www.snutport.com
Gb. 4.3. Fanpage SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Facebook
Sumber: www.snutport.com
4.1.2 Profil Singkat SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
Industri kreatif khususnya bidang clothing menunjukkan perkembangan yang
pesat pada dua dekade ke belakang terutama di Kota Bandung sebagai pionir industri
kreatif ini. Kemudian hal ini didukung dengan program pemerintah daerah yang
menjadikan Bandung sebagai kota wisata. Hal ini ditanggapi dengan baik oleh
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang berlokasi di Jln. Saad No.16 Bandung
dengan mengusung konsep gaya hidup classic bike pada setiap unsurnya.
“We‟re trying to make something that nearby with life existence. Fun, happy, we
don‟t have to explain with long paragraph long presentation to understand
SNUTPORT. SNUTPORT is very simple, original, ordinary. The purpose are also
simple, to make every person satisfy, happy, enjoy, and honest. We avoid bike and
clothes design‟s that will hurt some other party, sensitive theme, like anti-Christ
anti-Moslem, skin colour, etc. We‟re absolutely avoid that. Gets your nice clothes
on, ride a bike, positive mental attitude, that‟s SNUTPORT…”. (SNUTPORT
Profile, 2011)
Dari tren masyarakat clothing seperti yang sudah dijelaskan tadi SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle berawal. Pada awalnya SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle bernama SNUT Clothing pada pertengahan tahun 2010. Kemudian nama ini
berubah menyesuaikan dengan mengerucutnya segmentasi pasar SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle yang mengkhususkan diri untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup
para classic bikers muda.
Kata SNUT yang merupakan singkatan dari Society Needs Unpredictable Things
yang berarti masyarakat membutuhkan hal yang tidak bisa diprediksi. Secara filosofis
Ardinal. M., SE.,-General Director SNUTPORT Apparel & Custom Motorcyclemengungkapkan :
“ …dalam perjalanan hidup setiap manusia selalu menginginkan sesuatu
berjalan sesuai yang diharapkan, namun pada kenyataannya banyak hal yang
tidak bisa diprediksi terjadi. Kami menganggap Unpredictable Things yang
dimaksud ini menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang agar dapat
mengaktualisasikan dirinya menyesuaikan dengan realitas yang terjadi.
Ekspektasinya, keinginan yang kami bangun di SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle ini dapat menyesuaikan dengan realitas yang kami hadapi saat ini
maupun kedepannya…”.
Sedangkan kata PORT mewakili identitas para bikers muda. Dimana port
merupakan asal kata bahasa Inggris yang berarti pelabuhan, maka diharapkan para
konsumen dapat berlabuh di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. bukan hanya
semata-mata memenuhi kebutuhan para classic bikers namun melalui SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle diharapkan dapat menjadi wadah para classic bikers
untuk memperluas juga mempererat tali silaturahmi satu sama lainnya, dan dapat
melakukan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak.
SNUTPORT memiliki dua divisi yaitu SNUTPORT Apparel sebagai fast-moving
produknya, dan SNUTPORT Custom Motorcycle sebagai slow-moving produk dan
jasanya. Kedua divisi ini saling memberi kontribusi dalam membangun kekuatan citra
merek pada satu kesatuan perusahaan, yaitu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
sebagai perusahaan clothing dan kostumisasi sepeda motor dengan segmentasi classic
bike.
Di saat pandangan umum cara berpakaian classic bikers dewasa ini adalah serba
hitam, tua, angker, dan menyeramkan. SNUTPORT Apparel berusaha memberikan
pandangan yang berbeda dengan produk yang bernuansa stylish, casual, dan fresh dalam
memenuhi kebutuhan berpakaian dan berkendara para bikers muda. Hal ini dilakukan
karena disesuaikan dengan hasrat para bikers muda yang menginginkan gaya hidup
berkendara yang stylish, casual, dan fresh. Bahkan tidak hanya bikers muda, bikers
senior-pun banyak yang menggemari produk SNUTPORT Apparel.
Sedangkan SNUTPORT Custom Motorcycle yaitu divisi yang menyediakan jasa
restorasi, kostumisasi, dan perawatan sepeda motor klasik. Pada subdivisi restorasi dan
kostumisasi yang dilakukan mulai dari originally look, full classic original, bobber style,
bratt style, street tracker, jap‟s style, café racer, body repair, body painting hingga
bentuk - bentuk kostumisasi sepeda motor lainnya. SNUTPORT Motorcycle juga
melayani jasa perawatan sepeda motor klasik dilakukan sebagai layanan purna jual divisi
ini, mulai dari perawatan bulanan hingga jasa perbaikan mesin.
Gb. 4.4. Katalog Produk SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
Sumber: www.snutport.com
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ini merupakan clothing lokal
pertama yang mengkombinasikan konsep clothing dengan gaya hidup classic bike
sebagai citra merek perusahaannya. Hal ini yang menjadi diferensiasi dari clothing clothing lain dan bengkel kostum kebanyakan, hal ini juga yang menjadikan SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle sebagai perusahaan yang digemari para konsumennya.
Semua hal tadi dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tak lain demi
memberikan nilai berbeda bagi para classic bikers dan clothing dalam pengalaman
berpakaian dan berkendara mereka. Hal ini juga yang menjadi identitas bagi SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle sendiri ditengah persaingan dalam memenuhi kebutuhan
pasar clothing dan classic bikers yang demikian kompetitif dewasa ini.
Maka tidak aneh lagi, OTOPlus-tabloid otomotif ternama di Indonesia-tertarik
untuk meliput produk SNUTPORT Custom Motorcycle (CB125 ’74) di tabloid tersebut,
ketertarikan ini-pun diawali dengan percakapan di situs jejaring sosial Facebook. TV
nasional Trans7 juga tertarik untuk melakukan liputan komunitas SNUTPORT juga
menjadikan SNUTPORT Apparel sebagai wardrobe supporter dalam salah satu program
acaranya yang diawali dengan hubungan melalui media komunikasi Internet.
Selain itu, banyak pula rekanan perusahaan juga instansi profit, non-profit,
pemerintah yang mempercayai SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sebagai
rekanan seperti Conoco Phillips (Kalimantan), Christine Hakim (Padang), PT Mitsui
Leasing (Bandung), PT. Freeport (Papua) , AHRS (Depok), PT. El Sari Trisindo Tri
Tunggal (Papua), Pusdik Brimob, Polres Pekalongan Kota, Bhayangkari Pekalongan
Kota, dan masih banyak lagi perusahaan/instansi negara lainnya. Dengan pendistribusian
dan partnership seperti itu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mendapat omset
yang hampir stabil yaitu sekitar tiga ratus juta rupiah per bulannya.
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle merupakan clothing yang melakukan
berbagai kegiatan komunikasi pemasarannya di Internet sebagai pendekatan utama
pasarnya. Walaupun SNUTPORT baru berdiri selama 2 tahun, namun telah memiliki
banyak penggemar. Hal ini terbukti dengan fanpage-nya di situs jejaring sosial Facebook
telah memiliki 12.000 lebih penggemar aktif mengikuti kegiatan yang SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle lakukan di jejaring sosial tersebut.
Komunikasi pemasaran melalui Internet merupakan pendekatan utama bagi
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan pendekatan kepada
pasarnya. Yaitu melalui situs Web perusahaan (www.snutport.com), situs jejaring sosial
Facebook (www.facebook.com/SNUTFANPAGE), microblog Twitter (@snutport), dan
fasilitas di Internet lain yang bisa dimanfaatkan sebagai media komunikasi
pemasarannya.
Menurut Ardinal M. SE.-General Director SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle
yang
juga
seorang
classic
bikers-mengungkapkan,
bahwa
pada
implementasinya komunikasi pemasaran melalui situs Web perusahaan, microblog, dan
situs jejaring sosial telah memberikan kontribusi yang besar dalam perputaran roda
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, baik dalam membangun itikad baik dengan
pelanggan maupun kepada transaksi jual beli. Terlebih komunikasi pemasaran melalui
Internet dapat memudahkan komunikasi dua arah antara konsumen secara langsung
kepada perusahaan sehingga memudahkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
untuk memahami dan memberikan nilai terbaik bagi pelanggan.
4.1.3 Latar Belakang Penggunaan Internet Sebagai Pendekatan Komunikasi Pemasaran
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Terhadap Classic Bikers
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menggunakan Internet sebagai
pendekatan komunikasi pemasaran utamanya sejak awal berdirinya perusahaan ini yakni
tahun 2010. Menurut Head Of Marketing Communication Department SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle, dalam awal berdirinya perusahaan ini media Internet
memang dijadikan sebagai media utama komunikasi pemasarannya. Namun baru setelah
SNUTPORT mengusung konsep classic bike ini mendapatkan hasil yang signifikan. Hal
ini dikarenakan segmen yang sudah mengkerucut sehingga SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle bisa fokus menyediakan dan melayani kebutuhan para snutporters
dan classic bikers.
Penggunaan Internet dijadikan sebagai sarana pencitraan bagi SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle, dengan mengikuti perkembangan teknologi Internet ini,
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dapat menyampaikan beragam informasi
yang kaya sehingga dapat memahami tren para classic bikers lebih luas lagi, terlebih
jangkauan Internet yang luas. Selain itu, melalui Internet dapat mengefisiensikan waktu,
biaya, dengan kualitas dan manfaat komunikasi pemasaran yang sangat efektif bagi
perusahaan.
4.2
Hasil Dan Pembahasan Penelitian
4.2.1 Informan Penelitian
Subjek yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah orang yang ikut serta
merumuskan dan memahami pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle di Internet, Yakni Ardinal Muhammad, SE., sebagai
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle General Director, Fribuana, ST., sebagai
Head Department of Marketing Communication, dan Tubagus Aliefsyah Azmanda
sebagai Sales Supervisor yang menjalankan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle.
Selanjutnya dipilih pula dua orang subjek penelitian dari snutporters yaitu
konsumen SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang melakukan transaksi
pembelian pada periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012. Yakni Dema Bayu dan
Mohammad Darmawan, kedua informan tersebut dipilih menjadi subjek penelitian karena
dianggap dapat mewakili keseluruhan daripada populasi snutporters. Kedua informan
tersebut aktif dalam menggunakan media komunikasi Internet dan dianggap mengetahui
mengenai kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di Internet.
4.2.2 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di
Internet melalui Direct Mail
Direct mail adalah suatu kegiatan komunikasi pemasaran dimana pemasar dalam
hal ini SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menyampaikan pesan-pesan secara
langsung kepada publik yang merupakan pelanggan dari SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle. Menurut Kotler (2008: 251), e-mail telah mengemuka sebagai sarana
pemasaran online yang penting. Sebuah studi iklan, merek dan manajer pemasaran
menemukan bahwa hampir setengah dari semua perusahaan B2B dan B2C seperti halnya
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, menggunakan pemasaran e-mail untuk
menjangkau pelanggan, salah satunya melalui direct mail.
DATABASE PEMASARAN
- Database pembelian
- Database jejaring sosial
- Data response
snutporters melalui
kegiatan komunikasi
pemasaran di Internet
dan selain Internet
encode
encode
MEDIA (Email,
Facebook, Twitter,
dan media Internet
lainnya)
PESAN (disesuaikan
dengan media yang
digunakan)
encode
SNUTPORTER
S/AUDIENCE
encode
Pengolahan
data
Gambar 4.5. Proses direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet
Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, kegiatan direct mail secara
universal dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dengan pasif. Karena
email dipandang sebagai sebuah media Internet yang pribadi, dan akan menjadi sebuah
gangguan bagi pengguna Internet bila melakukan pemasaran email yang terlalu agresif.
Oleh karena itu, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sudah selayaknya
dengan seksama menargetkan pesan yang disampaikan yaitu hanya bagi orang yang
menginginkan pesan tersebut dan akan menanggapinya. Hal ini dilakukan agar tidak
mengganggu konsumen dan email yang hanya akan menjadi email sampah atau spam
email bagi snutporters.
Basis data pemasaran didapatkan dari data snutporters yang melakukan
pembelian, dari jejaring sosial Facebook, microblog Twitter, milis, grup diskusi, atau dari
media Internet lainnya yang memiliki tingkat kunjungan yang tinggi dari para pengguna
Internet saat ini. Media situs internet yang digunakan akan selalu bergerak mengikuti
situs yang populer digunakan oleh para pengguna Internet. Saat ini situs yang popular
digunakan adalah Facebook dan Twitter, maka dari kedua situs ini saja penulis
melakukan penelitian mengenai kegiatan direct mail SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet.
Kegiatan direct mail di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle diawali dari
respon yang dilakukan oleh snutporters melalui Facebook, Twitter atau situs jejaring
sosial lainnya, milis, grup diskusi, telepon hotline, blackberry messenger, atau media
lainnya. Kemudian data-data dan keterangan yang didapat diolah, setelah itu dijawab
melalui media yang diinginkan oleh snutporters itu sendiri.
Gambar 4.5 menunjukan bahwa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
menganggap pentingnya pengolahan basis data pemasaran dalam melaksanakan kegiatan
direct mail. Hal ini dilakukan agar snutporters tidak menganggap pesan e-mail yang
dikirimkan sebagai spam email atau pesan sampah, artinya pesan yang dikirimkan
merupakan sebuah pesan yang memang dibutuhkan oleh penerima pesannya.
Pada prinsipnya hal ini senada dengan yang diungkapkan Ardinal Muhammad,
sebagai berikut:
“email mah dipake cuma buat orang yang udah punya hubungan, ato emang mau
kirim-kiriman data kaya sama buyer, reseller, bener-bener kalo butuh baru lewat
email, hari gini kan udah ada bbm, yang lebih gampang kalo cuma buat ngobrol,
chatting ato hal-hal yang simple mah”. (Hasil wawancara dengan Ardinal
Muhammad, 13 Juli 2012)
Begitupun diungkapkan oleh Mochammad Darmawan sebagai salah satu
wholesaler SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, sebagai berikut:
“Pesan tergantung pesanan, hehehe.. kalo saya lagi mau minta kirim barang
biasanya saya minta katalog produk, invoice pembayaran, surat jalan, yah halhal yang berhubungan sama pekerjaan, kalo SNUTPORT sendiri biasa suka
minta data barang yang banyak keluar sama yang sepi keluar. Yah gitu yah kalo
email kepake banget urusan kerjaan mah, selebihnya saya lebih suka by phone
ato ketemu langsung di Bandung ato sebaliknya malah SNUTPORT suka maen
juga ke tempat saya”. (Hasil wawancara dengan Mohammad Darmawan, 18 Juli
2012)
Pengiriman email komersial yang tidak berizin memang tidak efektif, hal ini juga
ditunjukkan Dema Bayu sebagai snutporters yaitu salah satu konsumen SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle, sebagai berikut:
“Gua sih ga suka baca email kecuali kalo dari temen gitu, ato dari milis.. gua
juga ga pernah dapet email dari snutport”. (Hasil wawancara dengan Dema
Bayu, 15 Juli 2012).
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:251), agar tidak menganggu konsumen
dengan mengirimkan email pemasaran yang tidak diinginkan, perusahaan harus meminta
izin dulu kepada penggunaan Internet yang dituju dengan bagaimana cara memilih
option-in dan option-out promosi email.
Secara teknis SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memang tidak
menerapkan pemasaran email berdasarkan izin seperti yang diutarakan Kotler dan
Armstrong tadi, namun pada hakekatnya mereka menerapkan prinsip yang sama secara
manual. Hal ini jelas diungkapkan Ardinal Muhammad pada paragraf tadi, begitupun
menurut Fribuana Putra, sebagai berikut:
“Email sampe saat ini emang belom dioptimalisasikan, soalnya daripada
emailnya jadi spam yang ngeganggu buat snutporters kan, jadi kita kirim email
ke konsumen itu kalo emang ada yang minta kirimin email, kaya buyer yang
minta kirim katalog, ato ngirim data pembelian buat reseller. Ato ada snutporters
yang minta dikirimin artikel tentang motor, ato berita-berita lain baru dikirim,
kalo buat iklan mah mending lewat facebook aja, biar ga ganggu, soalnya email
kan sifatnya private bgt ya”.(Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 14 Juli
2012)
Pernyataan Fribuana dipertegas oleh Tubagus Aliefsyah sebagai Sales Supervisor
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sebagai pelaksana komunikasi pemasaran di
Internet, sebagai berikut:
“email itu disesuaikan sama permintaan orang yang mau dikirim email, dan
SNUTPORT emang kirim email biasanya buat buyer yah yang butuh data
transaksi pembelian, surat jalan, invoice, karena mereka belinya banyak yah.
Kalo snutporters yah biasanya mereka nanya cara jadi member, cara belanja,
nanya-nanya motor-motor kita.. jadi secukupnya aja email sih”. (Hasil
wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012)
Artinya pemasaran email berdasarkan izin yang menggunakan option-in dan
option-out memang tidak digunakan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
Namun pada implementasinya perusahaan ini telah menjalankan prinsip-prinsip
pemasaran email berdasarkan izin ini dengan hanya mengirimkan email sesuai kebutuhan
snutporters, artinya pengiriman email komersial hanya dikirim jika snutporters
memintanya.
Karena penggunaan email dilakukan jika ada permintaan dari snutporters, maka
pesan yang disampaikan tergantung kepada pesan yang diminta dan sifatnya-pun
personal. Berdasarkan wawancara dan observasi pada wilayah B2B biasanya snutporters
meminta email yang berhubungan dengan transaksi jual-beli seperti invoice, katalog,
event pemasaran, data barang yang tersedia, atau sejennisnya. Sedangkan pada wilayah
B2C lebih beragam lagi pesan yang snutporters minta, mulai dari program membership,
produk, cara pemesanan barang, konsultasi pengerjaan kostumisasi motor, dan pelayanan
bagi snutporters lain.
Kegiatan direct mail juga bisa diaplikasikan di situs jejaring sosial Facebook yang
saat ini popular dan memiliki banyak user di dunia. Seperti pada umumnya situs jejaring
sosial yang lain, menurut Zarella (2010:59) Facebook-pun menyediakan layanan
pengiriman pesan pribadi seperti email. Pesan dikirim dari satu pengguna ke pengguna
yang lain, tetapi juga dapat dikirim dari satu grup ke semua teman grup tersebut.
Gambar 4.6. Kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di situs jejaring sosial
Facebook
Gambar 4.7. Kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di grup diskusi Yahoo
CB_Indonesia
Berawal melalui fasilitas pesan pribadi tersebut, SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle mendapatkan jaringan yang luas di Internet. Tercatat sampai penelitian ini
ditulis, penggemar SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle telah mencapai 12.902
penggemar. Sebelum mendapat jumlah jaringan sebanyak itu, SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle tentunya harus menambahkan akun seseorang sebagai teman
Facebook dimana pada permintaan berteman itu terdapat kolom pesan pribadi dimana
SNUTPORT harus menjelaskan kepada akun yang ingin diajak berteman agar tertarik
untuk menjalin sebuah koneksi pertemanan di Facebook.
Menurut David Odang (2008: 122) dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini di
Internet, alamat email adalah media terpenting untuk menghubungi seseorang, karena itu
promosi melalui email, salah satunya adalah direct mail merupakan promosi yang sangat
baik dan sebaiknya tujuan mengirimkan direct mail tersebut bukanlah untuk menjual
produk tapi lebih kepada untuk menarik perhatian orang yang dituju untuk membuka
website perusahaan.
Hal ini diungkapkan oleh Tubagus Aliefsyah sebagai pelaksana komunikasi
pemasaran SNUTPORT di Internet, sebagai berikut:
“Biasanya sih bukan untuk keperluan di email aja, tapi buat ngarahin mereka
untuk likes fanpage kita, makanya diliat dulu biografi akunnya kalo ada yang
nyambung entah itu dia suka motor, ato suka fashion gitu, kita add deh itu fb-nya.
Jejaring sosial jelas mah, bentuknya juga disesuaiin misalnya di Twitter gak
terlalu panjang, tapi di FB sama di web lebih detail aja informasinya. Kan ada
fasilitas message tuh, nah kalo itu emang kepake banget, prinsipnya kan samasama aja kaya surat juga, mungkin sedikit push email ato gimana yah, fb
terutama…”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012)
Penggunaan email/pesan pribadi di situs jejaring sosial oleh SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle selain daripada email saja diungkapkan pula oleh Ardinal
Muhammad, sebagai berikut:
“Sekarang kan fb, twitter, uda bisa kirim-kiriman message gitu, jadi uda cukup
tergantikan kok sama media lain itu”. (Hasil wawancara dengan Ardinal
Muhammad, 13 Juli 2012)
Begitupula Fribuana Putra, sebagai berikut:
“fb kan ad fasilitas messagenya tuh.. nah prinsipnya ya sama kirim surat juga itu
lewat fb, jadi banyak option lah kalo media komunikasi jaman gini sih..”. (Hasil
wawancara dengan Fribuana Putra, 14 Juli 2012)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Mohammad Darmawan (SNUTPORTER,
18 juli 2012), “Pertama kali saya tau SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle itu
lewat facebook”. Begitupun Dema Bayu merasakan hal yang sama, sebagai berikut:
Awalnya gua tau SNUTPORT dari facebook, dikirim message gitu link, liat
gambarnya motor sebe custom gitu, trus gua tertarik buka linknya, disitu ada
banyak custom motor bagus-bagus, mulai deh buka-buka foto-fotonya, ada video
juga disitu, Cuma yah provider lemot untungnya bisa di download dulu, baru di
liat video emang keren banget”. (Hasil wawancara dengan Dema Bayu,
SNUTPORTER, 15 Juli 2012).
Facebook memang dimanfaatkan dengan baik oleh SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle untuk melakukan pendekatan komunikasi pemasaran terhadap
snutporters. Namun kendala seperti yang Dema Bayu ungkapkan memang sudah menjadi
permasalahan teknis yang dirasakan setiap pengguna Internet di Indonesia. Hal ini juga
ditegaskan oleh Mochamad Darmawan (hasil wawancara dengan SNUTPORTER, 18 Juli
2012) mengenai gangguan yang terjadi dari kegiatan direct mail di Internet, “Yah selaen
provider yang kadang suka lambat sih ga ada yah, teknis masalahnya”.
Hal ini diakui juga oleh Fribuana Putra, sebagai berikut:
“Yang bete sih kalo provider lagi ngaco.. jelas ganggu banget buat yang
ngejalaninnya, apalagi kalo file yang dikirim isinya gede-gede.. ampun
dah..makanya dipake buat kirim data yang kira-kira support via email”. (Hasil
wawancara dengan Fribuana Putra, 14 Juli 2012)
Namun kendala seperti ini memang tidak bisa dielakkan lagi dan dapat
dimaklumi. Satu-satunya cara mengatasi masalah seperti ini adalah dengan mengurangi
pengiriman data yang terlalu besar, mempersiapkan waktu yang cukup agar tidak terburuburu, hal ini diungkapkan pula oleh Tubagus Aliefsyah, sebagai berikut:
“berbicara tentang gangguan mungkin lebih kepada ketika server email yang
kita pake tuh lagi down, wah kalo udah gitu berabe deh soalnya emailnya gada
yang masuk satupun, jadi kita harus nunggu besoknya, nah kalo besoknya masih
down servernya brarti besoknya lagi, kan udah keburu basi yah itu emailnya. Nah
buat ngatasinnya kita punya satu email utama dan dua lagi email pendukung
yang berasal dari server yang berbeda. Tujuannya ya buat menghindari server
yang rusak dan kita tetap bisa terus mailing”. (Hasil wawancara dengan Tubagus
Aliefsyah, 14 Juli 2012).
Namun masalah seperti ini tidak menjadi suatu masalah yang sulit bagi
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Karena menurut observasi penulis, Kantor
dan toko SNUTPORT di Jalan Saad No.16 Bandung telah menggunakan koneksi Internet
fixed line, artinya masalah provider seperti ini akan jarang terjadi.
4.2.3 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di
Internet melalui Press Release Postings
Kegiatan komunikasi pemasaran kedua yang dilakukan oleh SNUTPORT Apparel
& Motorcycle adalah press release postings. Yang dimaksud dengan press release
postings menurut Tung (1996:45) adalah salah satu cara yang cukup baik dengan
mengadakan press release mengenai produk, pelayanan, atau perusahaan dalam bulletin
board di dalam Internet (berupa mailing list atau newsgroup).
Pada dasarnya dimanapun press release itu ditempatkan, yang terpenting adalah
bagaimana menginformasikan suatu pesan agar dapat diketahui khalayak yang menjadi
sasaran komunikasi suatu press release yang diluncurkan atau di-posting. Berikut
beberapa press release postings yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle:
Gambar 4.8 Press release postings SNUTPORT mengenai Classic Honda CB125 “74 di Twitter
Sumber: www.twitter.com/SNUTPORT
Gambar 4.9 Press release postings mengenai program SNUTPORT di Situs Web
Sumber: www.snutport.com
Gambar 4.10 Press release postings film pendek SNUTPORT di Facebook
Sumber: www.facebook.com/SNUTFANPAGE
Berdasarkan observasi yang ditemukan, biasanya SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle mem-posting press release yang berhubungan dengan product review, bike,
video, photo, program, product catalogue secara random (acak). Press release yang diposting dalam rentang waktu yang baku ialah satu jam sekali di akun Facebook dan
Twitter. Di setiap posting yang dilakukan terdapat respon dari snutporters baik di
Facebook dan Twitter, dalam sehari rata-rata pelaksana komunikasi pemasaran di Internet
melayani respon snutporters sebanyak 50-100 visitors melalui kegiatan press release
postings ini.
Press release postings dilakukan di situs Web perusahaan (snutport.com), akun
Facebook, dan akun Twitter. Hal ini dikarenakan dua situs jejaring sosial tersebut yang
ramai dikunjungi pengguna Internet saat ini, sedangkan di situs Web snutport.com
dilakukan postings jika ada press release terbaru dikarenakan sifat situs Web-nya yang
pasif.
Press release posting yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle disesuaikan dengan media situsnya. Pada gambar 4.5, SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle hanya memberikan beberapa kata kemudian menambahkan tautan
alamat situs Web yang berisikan artikel mengenai karya SNUTPORT Custom
Motorcycle yaitu Classic Honda CB125 ’74. Lain halnya dengan di situs Web
snutport.com, di situs ini isi press release lebih jelas dipaparkan dengan bentuk pesan
berupa teks, gambar/foto, bahkan video. Begitupun halnya di situs Jejaring sosial
Facebook.
Twitter hanya memberikan jumlah karakter yang terbatas di setiap tweet (bahasa
Twitter dalam mem-post suatu pesan untuk dipubikasikan). Maka SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle hanya membuat satu kalimat seperti headline berita untuk menarik
pembacanya, kemudian pembaca yang tertarik diarahkan ke situs Web perusahaan untuk
mengetahui lebih lanjut isi dari suatu press release yang diangkat.
Lain halnya dengan bentuk press release posting pada situs Web lebih lengkap,
karena kapabilitasnya yang dapat menyampaikan pesan berupa teks, gambar/foto, audio,
hingga video. Terlebih situs jejaring sosial Facebook, karena Facebook memungkinkan
komunikasi dua arah antara user dan server.
snutport.com
Facebook
Media internet
lainnya
Twitter
PESAN PRESS RELEASE POSTINGS
Gambar 4.11 Keterkaitan pesan press release postings dan saling melengkapi antara media-media Internet yang
digunakan SNUTPORT
Gambar 4.11 memperlihatkan setiap bentuk press release postings yang dilakukan
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle disesuaikan dengan media komunikasi yang
digunakan, agar saling melengkapi kekurangan dan kelebihannya satu sama lain dalam
penyampaian pesan komunikasi pemasarannya.
Berkaitan dengan press release postings ini, Fribuana Putra menyampaikan
pendapatnya sebagai berikut :
“Sosial media yang lagi banyak banget peminatnya itu facebook dan twitter jadi
saat ini ngoptimalin kedua media ini. Terus kita masuk juga ke press release
majalah majalah online. kenapa kita tetap memilih facebook dan Twitter sebagai
media utama tempat kita memposting press release? Karena kedua media itu
penggunanya paling banyak, paling hype dan paling sering diperhatikan oleh
masyarakat di Indonesia”. (Hasil wawancara dengan Fribauan Putra, 14 Juli
2012)
Tubagus Aliefsyah-pun menegaskan pernyataan diatas dengan menyatakan
sebagai berikut :
“Semuanya. Kalo fb ama twitter kita puter terus tuh artikel motor ato produk,
kalo di web kan udah di post ya dia gitu aja ga bisa di komen..”. (Hasil
wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012)
Mochamad Darmawan dan Dema Bayu juga merasakan optimalisasi dari kegiatan
press release postings SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, berikut
penuturannya:
“Dulu pertama kali saya liat di facebook, kalo saya perhati‟in ya SNUTPORT
juga sama kaya yang laen twitter, youtube, dan lain-lainnya. Pasti dipake, dan itu
juga ngikutin perkembangan yah gimana ramenya orang pake aja itu sih”. (Hasil
wawancara dengan Mohammad Darmawan, SNUTPORTER, 18 Juli 2012)
“Gua sih suka liat di-fb sering tuh ad di TL gua, di twitter juga sering, tapi yang
paling lengkap di snutport.com itu sih”. (Wawancara dengan Dema Bayu,
SNUTPORTER, 15 Juli 2012)
Melalui kedua wawancara diatas dapat kita lihat kegiatan press release postings
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memang benar-benar dioptimalkan untuk
membangun kesadaran khalayak mengenai merk atau perusahaan SNUTPORT.
Pada prinsipnya press release postings ialah mengadakan press release di
Internet. Dimana press release dimaksudkan menginformasikan suatu pesan kepada
khalayaknya mengenai produk, jasa, atau merek perusahaan. Maka karena terus
berkembangnya media Internet, press release postings di Internet bisa dilakukan di
berbagai fasilitas Internet. Seperti di situs Web perusahaan, mailing list, grup diskusi,
situs jejaring sosial, microblog, dan fasilitas lain di Internet yang memungkinkan
perusahaan untuk menginformasikan produk/jasa/mereknya.
Dalam membuat sebuah press release postings tentunya banyak aspek yang harus
diperhatikan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, salah satunya adalah
bagaimana supaya press release tersebut tidak terlihat membosankan dan menarik untuk
dibaca oleh snutporters. Tubagus Aliefsyah menyatakan sebagai berikut :
“kalo yang kita suka liat kan press release itu ya gitu-gitu aja, isinya berita,
informasi, atau kegiatan-kegiatan yang diliput ada fotonya ada artikelnya, ya
boring deh buat dibaca ampe tuntas juga kadang orang males kan. Nah kita disini
mau menghindari yang kaya gitu. Intinya dibuat sesederhana mungkin tapi
representatif. Dan disesuaikan sama media yang kita pake, fb ama twitter kan
beda tuh gaya bahasanya…karakternya dikit doank twitter mah, jadi ya bisabisanya kita aja gaul di dumay..”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah,
14 Juli 2012)
Dalam melakukan Press release postings di Internet, SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle melakukan beberapa penyesuaian tergantung pada medianya.
Misalnya ketika memasukkan press release kedalam Twitter tentunya berbeda dengan
memasukkan press release ke Facebook, karena selain tampilan yang berbeda. Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, Twitter hanya memiliki karakter huruf terbatas
sehingga sebaiknya mentautkan link situs Web ke dalam sebuah tweet. Hal ini ditegaskan
oleh Fribuana Putra sebagai berikut :
“Udah ada rancangan sendiri-sendiri yah, kalo buat ke twitter gimana, kalo ke
web gimana, kalo ke path gimana, trus instagram, tumblr, multiply. Jadi udah
ada template nya tinggal kita ubah sesuai sama apa yang mau kita release aja”,
(Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 14 juli 2012)
Sebuah kegiatan press release postings bertujuan untuk mendapatkan perhatian
dari publik secara luas. Dengan dipublikasikannya berita-berita mengenai SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle diharapkan publik akan menjadi lebih menyadari akan
keberadaan merek atau perusahaan, karena memang hal tersebut yang paling diharapkan
oleh perusahaan dalam kegiatan pemasarannya. Untuk itu SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle membutuhkan feedback dari publik termasuk pelanggannya yaitu
snutporters. Feedback tersebut disampaikan oleh Fribuana Putra sebagai berikut:
“biasanya dalam press release posting kita di FB, Twitter ato jejaring sosial laen
tuh menyediakan space buat komen-komen dari pembacanya, nah dari situ kan
keliatan gimana responnya publik. Sampai saat ini sih setiap press release dari
kita tuh responnya bagus ya, hampir tidak ada publik yang berpandangan negatif
atau mencela press release kita. Kalo kata saya sih itu permulaan yang bagus ya
dan mudah-mudahan bakalan terus kaya gitu sampe ke depannya.”. (Hasil
wawancara dengan Fribuana Putra. 17 Juli 2012)
Press release memiliki peranan yang cukup penting untuk menjaga citra atau
image dari perusahaan. Dengan press release yang proporsional, akan mendatangkan
respon yang positif dan dengan demikian menciptakan citra yang positif juga di mata
masyarakat.
Tanggapan tersebut bisa dilihat dari hasil wawancara dengan snutporters, yaitu
Dema Bayu, sebagai berikut:
“Yang paling gua ngeuh dari fb sama twitter itu, karena itu yang paling sering
gua buka. Kalo di twitter yah gitu dia pendek-pendek, kalo di fb lebih bebas
ngmgnya, tapi juga kadang kepanjangan kepotong gitu bacaannya, jadi males
harus click read more, makanya yang paling sering gua buka kalo emang pengen
tau banget ya di website itu..”. (Hasil wawancara dengan Dema Bayu,
SNUTPORTER, 15 Juli 2012)
Sedangkan menurut Mohammad Darmawan adalah sebagai berikut:
“Ya itu tadi saya bilang, kalo di Twitter itu singkat-singkat paling ngasih web
link buat yang mau tau lebih banyak, tapi kebanyakan males orang-orang kita
mah buka gitu, berat soalnya providernya. Kecuali yang pake fix line koneksinya
yah. Di Facebook lebih sering memang daripada di Twitter. Kalo di web yah itu
uda pasti yah, soalnya yang isi web itu kan tergantung maunya yang visit, info
ada semua cuma ga bisa interaktif aja web snutport.com itu. Cuma isinya emang
lebih lengkap infonya kalo via website. Kalo di youtube malah isinya video doank
sama kartu nama elektronik”. (Hasil wawancara dengan Mohamad Darmawan,
SNUTPORTER, 18 juli 2012)
Dari kedua pendapat snutporters diatas dapat kita perhatikan kegiatan press
release postings yang SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle lakukan cukup untuk
membuat para snutporters menyadari akan keberadaan merk atau perusahaan di Internet.
Gambar berikut ini adalah tahap-tahap kegiatan press release postings yang
dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, sebagai berikut:
Pesan Press Release Postings
- Program
- Product review (bikes
& apparel)
- Event
- Katalog
- Artikel
- Berita-berita lainnya
pengola
han
berita
server
Media Internet (pesan
disesuaikan)
-
snutport.com
Akun Facebook
Akun Twitter
Akun media Internet
lainnya
snutporter
s
respo
n
Gambar 4.12 Tahap-tahap kegiatan press release postings di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
4.2.4 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
melalui Billboards On The Net
Kegiatan komunikasi pemasaran yang ketiga adalah billboards on the net. Ini
dapat didefinisikan sebagai papan iklan yang berada di jaringan, jaringan yang dimaksud
ialah jaringan Internet. Menurut Tung (1996:45) billboards on the net ialah salah satu
cara untuk mempromosikan pelayanan atau bisnis suatu perusahaan dengan mengirimkan
satu atau dua kalimat seperti pada kartu nama di milis atau grup diskusi.
Menurut Ardinal Muhammad, billboards on the net merupakan langkah wajib
yang harus dilakukan, agar publik mengetahui bagaimana cara menghubungi
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle apabila mereka tertarik untuk menanyakan
suatu informasi. Ia menyatakan sebagai berikut :
“Yang pasti setiap SNUTPORT posting sesuatu alamat web, pin bb, telepon,
contact person akan selalu ada“. (Hasil wawancara dengan Ardinal Muhammad,
13 Juli 2012)
Begitupun Tubagus Aliefsyah sebagai pelaksana mengatakan, sebagai berikut:
“Kita taro alamat kita, pin BB kita, facebook, twitter website , faksimili dan lain
lain setiap bentuk berita yang kita kirim, sering juga sengaja bener-bener Cuma
contact person yang kita postings, di mailing list, fb, twitter, discussion group
atao kawan-kawannya..”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli
2012)
Dengan singkat Dema Bayu (hasil wawancara 14 Juli 2012) mengutarakan, “Yah
tiap posting apa-apa pasti ada kaya contact order pin, link webnya”. Lain halnya
Mohammad Darmawan menjelaskan dengan lebih komprehensif, seperti berikut ini:
“Nah baru tadi saya jawab, billboards on the net ini kan kartu nama elektronik
kaan? Di setiap postingan SNUTPORT selalu ada kartu nama elektronik ini,
kecuali di twitter yah karena terbatas kalo twitter paling link doank. Ato khusus
dia tweet kartu nama elektroniknya doank”. (Hasil wawancara dengan Mohamad
Darmawan, 18 Juli 2012)
Salah satu cara untuk mempromosikan pelayanan atau sebuah bisnis secara low
key way adalah untuk mengirimkan satu atau dua kalimat seperti pada kartu nama pada
discussion group atau mailing list. Fribuana Putra yang menangani Billboards on the net
ini mengatakan sebagai berikut :
“pada saat kita ngirim press release, atau direct mail atau promosi apapun itu,
kita selalu memasukkan yang kita namakan signature files atau orang-orang
biasanya nyebut itu sebagai mini billboards. Isinya antara lain kaya nomor
telepon SNUTPORT, faxnya, alamat kita dan alamat email maupun pin BB yang
juga disertakan untuk melakukan bisnis. Kita juga masukin alamat Facebook dan
Twitter kita yang memudahkan publik untuk mencari SNUTPORT”. (Hasil
wawancara dengan Fribuana Putra 15 Juli 2012)
Namun billboards on the net ini terkadang luput dari perhatian penerimanya, hal
tersebut diakui oleh Tubagus Aliefsyah sebagai berikut :
“terkadang signature yang kita letakkan di akhir email atau release kita suka
ngga diperhatiin juga sih sama pembeli, kita taunya tuh kaya mereka invite kita
pake BB tapi udah gitu masih aja nanya nomor telepon sama alamat SNUTPORT,
jadi kan bisa kita simpulin kalo mereka dapet Pin BB SNUTPORT bukan dari
signaturenya, tapi bisa aja dari temannya yang lain atau jejaring sosial. Yang
kaya gini sih sebenarnya ngga masalah sama sekali kan yang penting mereka
pembeli ini udah punya kontak kita”. Hasil wawancara dengan Tubagus
Aliefsyah, 15 Juli 2012)
Berikut beberapa gambar billboards on the net SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di situs jejaring sosial Facebook dan microblog Twitter:
Gb. 4.13. Billboards on the net SNUTPORT di Facebook
Gb. 4.14. Billboards on the net SNUTPORT di Twitter
KOMUNIKASI PEMASARAN
SNUTPORT DI INTERNET
DIRECT
MAIL
PRESS RELEASE
POSTINGS
BILLBOARDS
ON THE NET
RELATIONSHIP
MARKETING
DISPLAY
ADVERTISING
BILLBOARDS
ON THE NET
Gb. 4.15. Pesan Billboards On The net selalu disertakan dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle di Internet
Dari gambar 4.15 dapat dilihat bahwa dalam setiap kegiatan komunikasi
pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet selalu menyertakan
kartu nama elektronik. Garis dua arah menunjukkan bahwa kartu nama elektronik tetap
akan disertakan kembali jika terdapat respon dari snutporters yang meminta kartu nama
elektronik tersebut kembali. Kegiatan billboards on the net ini dilakukan bersamaan
dengan setiap kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle di Internet maupun secara tunggal.
Billboards on the net sudah menjadi suatu keharusan bagi SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle untuk menyertainya dalam segala bentuk kegiatan komunikasi
pemasarannya di Internet maupun offline. Hal ini dilakukan agar konsumen dan calon
konsumen dipermudah dalam mencari nomor telepon atau kontak SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle yang bisa dihubungi ketika konsumen ingin menanyakan segala
hal yang berhubungan dengan perusahaan, baik itu produk yang ditawarkan maupun
informasi lain dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Pada
prinsipnya, kegiatan ini dilakukan untuk memudahkan hubungan pelanggan dengan
perusahaan dan diharapkan para snutporters atau calon snutporters dapat menjalin
hubungan jangka panjang yang bukan hanya mengarah kepada pembelian saja melainkan
hubungan yang lebih dekat dengan snutporters.
4.2.5 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di
Internet melalui Relationship Marketing
Menurut Tung (1996:45-46), relationship marketing adalah suatu cara pemasaran
di Internet dengan terlibat pada grup diskusi tertentu yang membicarakan suatu topik
yang berhubungan dengan produk atau jasa pemasar. Dengan aktif mengikuti grup
diskusi ini akan mempermudah kepercayaan orang lain di Internet.
Pemasaran dengan cara ini adalah dengan terlibat masuk kedalam “discussion
group “ tertentu yang sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle. Dengan ikut berdiskusi kedalam grup ini maka diharapkan
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle akan mendapatkan lebih banyak peluang
untuk menawarkan produknya. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Ardinal
Muhammad sebagai berikut :
“Kalo dari Internet yah lewat chat fb, twitter, bbm ato semua media yang
mungkin untuk kita ngobrol dua arah gitu.. tapi yang paling penting kalo
hubungan sama pelanggan itu yah kita harus sering-sering silaturahmi, makanya
banyak snutporters yang suka nongkrong disini, karena nah yang kaya gitu yang
efektif, karena mereka ga akan ngerasa dijejelin sama bau-bau bisnis ato jualan.
Tapi mereka nyaman, satu pikiran, jadinya yah pasti mereka ngikutin gaya kita,
yah pasti beli baju aja mah, da SNUTPORT mah keren.. hahaha..”. Hasil
wawancara dengan Ardinal Muhammad, 17 Juli 2012)
Gb. 4.16. Milis dan Discussion Group CB Indonesia yang diikuti SNUTPORT di Internet dalam membangun
kedekatan dengan snutporters
Sumber: www.yahoogroups.com
Berdasarkan prinsipnya, relationship marketing juga tidak hanya dilakukan di
grup diskusi Internet, melainkan dapat diaplikasikan juga di situs jejaring sosial, situs
Web perusahaan, micro blog, atau fasilitas lain di Internet yang memungkinkan adanya
hubungan antara pemasar dan konsumen.
Gb. 4.17. Wall-to-Wall SNUTPORTERS pada Fanpage Facebook sebagai salah satu media relationship
marketing di Internet
Mengenai relationship marketing di Internet, Fribuana Putra (Hasil wawancara
dengan Fribuana Putra, 17 Juli 2012) menjelaskan dengan singkat, “Kita bahas berbagai
hal yang nyambung aja, yang mereka paham kita paham, jadinya ya seru aja”. Tubagus
Aliefsyah sebagai pelaksana komunikasi di Internet menjelaskan, sebagai berikut:
“Paling sering kita dapet pelanggan baru tuh pas ngeupload foto motor di FB,
banyak yang liat, banyak yang ngelike terus akhirnya jadi deket dan ngobrolngobrol sampe dia jadi pelanggan kita, malah jadi sering nongkrong bareng”.
(Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 17 Juli 2012)
Berhubungan baik dengan pelanggan harus bisa dijaga dengan baik dan
berkesinambungan agar tercipta loyalitas dari pelanggan itu sendiri, entah itu melalui
Internet, ataupun relasi secara langsung. Banyak toko apparel yang tidak memperhatikan
hal ini dengan serius, sehingga pada akhirnya mereka kehilangan pelanggannya. Salah
satu ukuran bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk melihat tingkat
keberhasilan relationship marketing ini adalah dengan semakin banyaknya snutporters
yang berkunjung dan sekedar bersantai di toko SNUTPORT yang terletak di jalan Saad
kota Bandung. Menurut Ardinal Muhammad seperti yang disampaikannya sebagai
berikut:
“Nah kita kan emang sengaja sering bikin event touring sama club ato komunitas
ato snutporters yang suka nongkrong bareng kita, kedekatan emosional akan
terbangun dengan sendirinya tuh, saya sebenernya tetep lebih prefer di dunia
nyata untuk urusan hubungan sama konsumen, lebih nyata deket dan lengkap aja,
kalo di internet itu supaya bisa hubungan sama orang – orang yang ga bisa kita
jangkau, jadi internet itu Cuma media supaya snutport bisa kenal lebih jauh sama
snutporters. Dengan adanya event kaya gitu bakal kesaring mana yang nyambung
mana yang ga nyambung pikirannya. Mudah-mudahan waktu ke depan saya
pengen bikin event di toko ngumpulin anak sebe sebandung, kalo brotherhood kan
motor gede, nah kalo kita motor jepang.. itu juga salah satu cara saya untuk bisa
ngebangun kedekatan sama para penggemar classic bike, biar bersatu semua,
kalo club sama club kan biasanya ada ego, nah kalo snutport kan bukan club jadi
lebih enak infiltrasi sama anak-anak clubnya”. (Hasil wawancara dengan Ardinal
17 Juli 2012)
Di Internet sendiri kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle sama saja seperti perusahaan yang lain, yaitu melalui wall to wall di
Facebook atau tweet di Twitter. Seperti yang dijelaskan Aliefsyah, seperti berikut:
“Paling sering kita dapet pelanggan baru tuh pas ngeupload foto motor di FB,
banyak yang liat, banyak yang ngelike terus akhirnya jadi deket dan ngobrolngobrol sampe dia jadi pelanggan kita, malah jadi sering nongkrong bareng.
Kalo di facebook sih biasanya kayak komen-komenan foto, kalo twitter ya
retweet, kaya gitu aja”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah 17 Juli
2012)
Menurut Dema Bayu, merasakan pengalaman yang berbeda sebagai konsumen
yang merasa nyaman berada di lingkungan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle,
seperti berikut:
“Kalo di Internet sih gua rasa cuma bisa lewat wall to wall kalo fb, retweet kl
twitter, Cuma karena disini emang banyak anak nongkrong dan orangnya asikasik disini emang bikin betah nongkrong, banyak anak motor yang pasti yang
nongkrong disini.. Kalo di facebook sih biasanya kayak komen-komenan foto,
kalo twitter ya retweet, kaya gitu aja”. (Hasil wawancara dengan Dema Bayu,
SNUTPORTER, 15 Juli, 2012)
Menurut Mohammad Darmawan memaparkan mengenai relationship marketing
yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet juga di dunia
nyata, seperti berikut:
“Kalo di Internet ya lewat wall di facebook, message, di twitter itu lewat tweet,
kalo di situs webnya sendiri emang ga ad fasilitasnya. Kedekatan hubungan sama
konsumen ini kan biar gimanapun harus dibangun dengan pertemuan, seperti itu
yang paling efektif. Nah kalo SNUTPORT sendiri emang kreatif caranya, dia
bangun komunitas sendiri di tokonya, deket sama club ato komunitas motor, deket
juga sama builder. Kalo anak motor kan ga jauh peredaran ke builder, bengkel
jadi kalo SNUTPORT deket sama bengkel terkenal, builder, dan club motor ya
otomatis bakaln terhubung dengan sendirinya. Oyah event touring itu emang seru
banget, kalo saya biasa diajak sama rekan bisnis itu gitu-gitu aja, kalo snutport
saya diajak touring, yang asalnya saya riding sendiri sekarang ada temennya.
Seru.. emang yang kaya gitu yang ngasih pengalaman beda buat orang-orang.
Balik lagi ke Internet itu selama bisa berkomunikasi baik yaah kedekatannya
akan kebangun dengan sendirinya, yang penting jangan putus silaturahmi sih
kuncinya”. (Hasil wawancara dengan Mochamad Darmawan, SNUTPORTER, 18
Juli 2012)
Relationship marketing melalui Internet ataupun tidak, sebenarnya lebih
merupakan pendekatan bersifat jangka panjang, dimana hal ini berbeda dengan
pendekatan pemasaran transaksional yang lebih berorientasi jangka pendek. Tujuan dari
pemasaran transaksional adalah untuk mendapatkan pelanggan semata, sedangkan tujuan
dari relationship marketing adalah untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan.
Relationship marketing yaitu hubungan dengan pelanggan, artinya membangun
dan menjaga hubungan kedekatan dengan pelanggan secara emosional. Maka kegiatan ini
dilakukan tidak hanya di Internet, bahkan lebih efektif dengan tatap muka. Maka dari itu,
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tidak hanya melakukan kegiatan
relationship marketing di dunia maya, melainkan di dunia nyata sekalipun.
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan hubungan kedekatan
terhadap pelanggan dengan cara sering mengundang atau menghadiri undangan-
undangan dari klub atau komunitas classic bike khususnya daerah Jawa Barat. Seperti
yang telah diungkapkan sebelumnya pada wawancara-wawancara diatas, bahkan sering
sekali bengkel, showroom atau kantor SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
dikunjungi oleh para classic bikers dan snutporters. Mereka melakukan hal tersebut
bukan hanya melakukan aktivitas transaksi jual beli saja, melainkan, melainkan ikut
bergabung untuk hanya sekedar nongkrong, berbincang-bincang panjang mengenai
banyak hal terutama mengenai classic bike.
Gb. 4.18. Touring bersama club/komunitas classic bike, atau Snutporters sebagai salah satu kegiatan
relationship marketing SNUTPORT di dunia nyata
Sumber: Dokumentasi observasi penulis
Hal-hal tersebut bisa saja menguntungkan bagi SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle, tapi bisa juga merugikan. Namun selama SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle bisa mengorganisir ke arah yang positif dan hal-hal tersebut bisa menjadi
sebuah komunitas besar, bahkan dapat mempersatukan masyarakat classic bikers.
Artinya, SNUTPORT sebagai trendsetter Apparel & Custom Motorcycle lokal dapat
mengidentifikasi ceruk pasarnya, dapat mempermudah pendekatan komunikasi
pemasarannya secara langsung dengan jelas, interaktif dan terukur sebagaimana prinsip
daripada pemasaran langsung yang menjadi pendekatan komunikasi pemasarannya.
RELATIONSHIP MARKETING
SNUTPORT DI INTERNET
MILIS/
GRUP
DISKUSI
FACEBOOK
TWITTER
BLACKBERRY
MESEENGER
MEDIA
KOMUNIKASI
LAINNYA
Pertemuan
Nyata
Gb. 4.19 Tahapan kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
Pada gambar 4.19 memperlihatkan bahwa kegiatan relationship marketing yang
dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dilakukan di berbagai media di
Internet dan media komunikasi lainnya yang memungkinkan adanya hubungan dengan
konsumen, melalui media-media tersebut para konsumen diarahkan pada media
komunikasi yang lebih pribadi agar dapat menjalin komunikasi secara one-to-one.
Kemudian kegiatan relationship marketing ini diarahkan kepada pertemuan nyata dengan
para konsumen baik secara individual maupun melalui kegiatan-kegiatan komunikasi
pemasaran yang lain yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle.
Menurut pendapat Kotler dan Keller (2009: 60) menjelaskan bahwa relationship
Marketing aims to build mutually satisfying long term relationships with key constituents
in order to earn and retain their business-pemasaran relasional bertujuan untuk
membangun sebuah hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan
konstituen kunci dalam rangka mengejar dan mempertahankan bisnis mereka. Selain itu
konsep pemasaran dibangun berdasarkan tiga hal yang berbeda tetapi saling berhubungan
yaitu: pendekatan teoritikal (theoretical approach) – behavioral perspective, pendekatan
jaringan kerja (network approach), dan pendekatan institusi ekonomi baru (new
institutional economic approach). Behavioral approach meliputi model yang
berhubungan dengan pemasaran relasional seperti customer retentention, kepercayaan,
dan kepuasan.
Sebaliknya, network theory memusatkan perhatian pada karakter interaktif dari
relationship dalam business-to-business marketing dan berhubungan dengan perspektif
hubungan antar perusahaan. Berdasarkan teori diatas definisi pemasaran relasional
menunjukkan adanya suatu perubahan penting pada sistem nilai dan orientasi filosofis.
Hal ini ditandai dengan teori pemasaran baru, dimana kepuasan pelanggan masih
dianggap perlu, namun tidak lagi cukup sebagai tujuan pemasaran, akan tetapi lebih
kearah pemasaran jangka panjang dan ikatan antara pembeli dan penjual. (Kotler dan
Keller, 2009:63)
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan Relationship Marketing
berdasarkan wilayah B2C (bisnis ke konsumen) serta B2B (bisnis ke bisnis). Perbedaan
antara keduanya adalah sebagai berikut:
(1) Menurut Kotler (2008:237) media massa terkenal telah banyak memberikan banyak
perhatian kepada pemasaran online bisnis ke konsumen seperti yang dilakukan oleh
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yaitu menjual barang atau jasa secara
online kepada konsumen akhir. Dan karena semakin banyak orang yang
menggunakan Web, populasi konsumen online semakin menjadi alur utama dan
beragam. Sekarang web menawarkan kepada pemasar palet berbagai jenis konsumen
yang berbeda, yang mencari jenis pengalaman online berbeda. Meskipun demikian
konsumen Internet masih berbeda dari konsumen offline tradisional dalam pendekatan
mereka terhadap pembelian dan respons mereka terhadap pemasaran. Pemasaran
tradisional menargetkan pemirsa yang agak pasif, sebaliknya pemasaran online
menargetkan orang-orang yang secara aktif memilih situs Web mana yang akan
mereka kunjungi dan informasi pemasaran apa yang akan mereka terima tentang
produk apa dan kondisi apa.
(2) Yang kedua adalah wilayah pemasaran bisnis ke bisnis. Dalam hal ini pengertiannya
adalah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang melakukan penjualan
kepada reseller atau buyer yang menjangkau pelanggan bisnis baru. Pengertian B2B
lainnya menurut Kotler (2008:242) yaitu ketika pemasar menggunakan situs web
B2B, e-mail, katalog produk online, jaringan dagang online, dan sumber daya online
untuk melayani pelanggan saat ini secara lebih efektif dan meraih efisiensi pembelian
dan harga yang lebih baik.
4.2.6 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di
Internet melalui Display Advertising
Kegiatan komunikasi pemasaran yang terakhir adalah display advertising. Ini
adalah suatu cara pemasar memperlihatkan tampilan periklannya di Internet. Menurut
asal katanya display advertising berarti periklanan tampilan. Periklanan yang dimaksud
ialah bagaimana pemasar mengiklankan produk atau jasanya. Sedangkan tampilan yang
dimaksud ialah bagaimana suatu periklanan ditampilkan atau disajikan kepada khalayak
agar menarik bagi konsumen untuk mengetahui atau mencoba suatu produk atau jasa.
Bentuk komunikasi pemasaran di Internet display advertising ini bisa diartikan
sebagai toko/kantor suatu perusahaan di dunia maya/Internet. Maka fungsinya sama
seperti toko/kantor konvensional, dimana kegiatan perusahaan terjadi di tempat tersebut,
dalam konteks ini adalah Internet. Berikut beberapa contoh tampilan display advertising
dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet:
Gb. 4.20. Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Twitter
Gb. 4.21. Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Facebook
Gb. 4.22. Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle situs Web
Display advertising di Internet yaitu Situs Web memiliki tujuan dan isi yang
beragam, jenis yang paling dasar menurut Kotler dan Armstrong (2008:244) terdiri dari
dua. Pertama, situs Web perusahaan (corporate Web site) yang dirancang untuk
membangun itikad baik pelanggan dan melengkapi saluran penjualan lain, bukan untuk
menjual produk perusahaan secara langsung. Situs Web perusahaan umumnya
menawarkan ragam informasi yang kaya dan fitur lain dalam usaha untuk mejawab
pertanyaan pelanggan, membangun hubungan pelanggan yang lebih erat, dan
menghasilkan ketertarikan terhadap perusahaan.
Display advertising digunakan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
adalah situs Web perusahaan seperti yang dipaparkan Kotler tadi, jadi tidak hanya
sebagai tempat usaha dimana aktivitas perusahaan terjadi, namun juga sebagai citra atau
“wajah” perusahaan kepada masyarakat classic bike atau publik-publik perusahaan yang
lainnya. Maka dari itu, tentu penting sekali memperhatikan penampilan situs Web
sebagai citra bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle kepada kepada user
Internet terutama snutporters. Seperti yang disampaikan oleh Fribuana Putra sebagai
berikut :
“yang namanya display itu ya harus semenarik mungkin dong, mulai dari
visualisasinya, animasinya, warnanya, bentuk hurufnya, suaranya, logonya, wah
banyak banget deh dan gimana semua itu dipadupadankan sampe enak untuk
dilihat sama siapa aja, yang pasti harus SNUTPORT bangeet. Kalo tata letak sih
kita simple yah, foto-foto produk di bagian bawah, trus pilihan-pilihannya di
bagian atas, arahkan kursor mouse nanti langsung otomatis keluar pilihannya,
jadi kita ngerancangnya tuh yang easy to use aja jangan yang terlalu ribet gitu,
supaya nanti yang liat ga ribet sendiri.”. (Hasil wawancara dengan Fribuana
Putra, 12 Juli 2012)
Berkenaan dengan tuntutan konsumen yang aktif pada pemasaran di Internet,
maka pemasar harus merancang display advertising yaitu situsnya secara atraktif dan
menemukan cara agar konsumen tertarik untuk mengunjungi situs, tetap tinggal, dan
sering kembali sehingga pendekatan komunikasi pemasaran bisa dilakukan kepada
konsumen. Maka konten yang ada harus disesuaikan dengan pesan apa saja yang ingin
disampaikan melalui situs tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Tubagus Aliefsyah
sebagai berikut :
“pas kita mendisplaykan produk atau apapun SNUTPORT penting diperhatikan
selain display yang menarik adalah konten dalam web tersebut. Misalnya di situs
www.snutport.com aja ya, disitu kita punya konten macem-macem kaya
“snutport” yang isinya tentang sejarah snutport, kemudian “bikes” yang isinya
motor-motor CB karya bengkel Snutport, “News” yang merupakan press release
dari SNUTPORT, “Lifestyle” yang isinya foto dan video yang berkaitan dengan
snutport dan Apparel yang isinya produk-produk yang ditawarkan oleh
SNUTPORT.”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 19 Juli 2012)
Melalui situs www.snutport.com dapat dilihat berbagai macam display
advertising, mulai dari produk pakaian sampai dengan motor CB yang dimodifikasi dan
direstorasi sedemikian rupa sehingga menjadi sangat menarik. Namun ada satu
kelemahan dari display advertising melalui situs ini yaitu tidak adanya komunikasi dua
arah antara pelanggan dan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Disini hanya
berlangsung komunikasi satu arah yaitu dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
kepada publiknya saja, serta dari publik kepada perusahaan saja. Hal tersebut juga diakui
oleh Fribuana Putra sebagai berikut :
“salah satu yang menjadi kelemahan situs website adalah kita ngga bisa
berkomunikasi dua arah secara langsung dengan calon pembeli kita. Tapi ya
namanya juga display ya, jadi emang buat majang doang. Kalo pembeli ada yang
tertarik sama produk kita, nah mereka bisa tuh langsung nelepon atau BBM atau
email atau ke facebook, twitter macem-macem lah semuanya, dan itu baru deh
masuk ke dalam komunikasi dua arah. Jadi kita sendiri juga udah prepare gitu
kalo situs untuk apa, facebook dan twitter untuk apa, BBM buat apa yang pada
akhirnya tuh kalo mau dibilang komunikasi yang terjalin wajar-wajar aja.”.
(Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 23 Juli 2012)
Yang menjadi kunci pemanfaatan era Web (Web age) adalah memberikan
komunikasi langsung antara konsumen dengan perusahaan. artinya konsumen bisa
“membawa perusahaan” langsung ke depan mata. Dari perusahaan, hal ini amat positif
karena perusahaan bisa menginformasikan teknologi terbaru dan mempromosikan
produk-produk baru. Pada web page juga bisa dipasang alamat email sehingga
perusahaan bisa mendengar langsung semua keinginan dan keluhan dari pelanggannya.
Display advertising milik SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle selalu
dibuat seatraktif namun tetap sederhana dan mudah diakses atau digunakan oleh siapapun
juga. Suatu pengiklan dituntut untuk memahami beberapa konsep desain, terutama di
Internet. Menurut Academy of Digital Arts & Sciences dalam artikelnya di Adobe.com,
ada beberapa kriteria desain visual yang baik, yaitu :
a. Sistem pewarnaan yang baik, warna adalah salah satu unsur keindahan dalam seni
dan desain selain untus-unsur visual lainnya. Wucius Wong dalam bukunya Beberapa
Azas Merancang Dwimantra menyebutkan warna termasuk unsur yang nampak atau
visual. Ia mengatakan pula bahwa warna dapat membedakan sebuah bentuk dari
sekelilingnya. Pemilihan warna adalah satu hal yang sangat penting dalam
menentukan respon dari pengunjung. Untuk mencapai desain yang efektif, bisa
dimulai dengan memilih warna yang biasa merepresentasikan tujuan dari iklan dan
warna yang mendukung produk iklan.
b. Tipografi meliputi pemilihan dan penataan model-model dan baris-baris huruf naskah
sebagai salah satu unsur pesan. Dalam dunia iklan, huruf sangat berperan untuk
menunjukan pesan-pesan dalam iklan tersebut. Oleh karenanya penting adanya
pemilihan jenis huruf yang menarik, mudah dibaca, dan sesuai/cocok sehingga pesan
yang akan disampaikan itu dapat dimengerti oleh pembaca. Aturan tipografi untuk
web berbeda dengan aturan tipografi untuk cetak dimana jenis-jenis huruf web akan
ditampilkan melalui monitor. Perlu diingat bahwa resolusi monitor sekarang ini
belum dapat menampilkan jenis-jenis huruf sebagaimana mestinya. Yang paling
penting adalah jika huruf yang dipakai susah untuk dibaca, maka tidak akan ada yang
akan membacanya.
c. Lay out atau tata letak, perlu direka untuk dapat menarik perhatian komunikan agar
memudahkan penyampaian isi pesan yang disampaikan komunikator/sumbernya.
Bentuk kasar pertama sebuah iklan sering disebut dengan visual, biasanya berupa
kertas yang hanya berisi tulisan, gambar, atau sketsa yang dibuat dengan tangan.
Sedangkan bentuk rancangannya yang lebih sempurna dinamakan tata-letak (layout)
Menurut Kasali (2005 : 87), pada layout unsur ketepatan mulai diperhitungkan. Teks
baik headline, subheadline, body text, sudah dibuat rapi, lengkap dengan penempatan
hasil setting. Demikian juga ruang ilustrasi. Menurut Reichert seperti dikutip oleh
Kasali (2005: 102), sebuah layout yang baik mampu membuat pembacanya menilai
produk yang bagus, dan bukan iklannya yang bagus. Elemen-elemen iklan harus
dirancang sedemikian rupa oleh si perancang hingga mampu menarik minat pembaca
pada produk dan pesan yang disampaikan, dan bukan tertarik pada layout itu sendiri.
d. Ilustrasi merupakan suatu bagian dalam iklan yang berfungsi untuk menarik perhatian
awal pembaca sehingga dapat membangkitkan minat komunikan agar mau membaca
iklan secara keseluruhan. Ilustrasi/nuansa yang ditonjolkan pada Website yang akan
dibuat, ilustrasi yang akan dibuat baik berupa gambar ataupun foto hendaknya
mempunyai relevansi dengan pesan yang akan dikomunikasikan. Menurut Dendi
Sudiana (2002) dalam bukunya Komunikasi Periklanan Cetak, ilustrasi yang baik
harus meliputi penggunaan yang tepat sesuai fungsinya, penataan yang baik, dan
proporsi yang tepat antara gambar/animasi dengan pesan yang disampaikan sehingga
mendukung materi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara serta pembahasan yang dilakukan pada
bab sebelumnya mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di Internet. Maka diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:
1. Kegiatan komunikasi pemasaran tersebut terbagi menjadi lima yaitu direct mail, press
release postings, billboards on the net, relationship marketing dan display
advertising.
2. Kegiatan komunikasi pemasaran di Internet melalui direct mail belum dilaksanakan
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle secara optimal di email, melainkan
mengoptimalisasikannya di Facebook. Melalui akun Facebook, SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle mengarahkan mereka ke tautan situs Web-nya di Internet agar
dapat menerima lebih jauh informasi-informasi mengenai produk, jasa, program, dan
lain-lain. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tidak menerapkan secara teknis
pemasaran email berdasarkan izin yang sudah menjadi model standar pemasaran
email, melainkan
penerapan pemasaran email berdasarkan izin ini dilaksanakan
secara prinsipal (manual) di Internet.
3. Press release postings dimaksudkan menginformasikan suatu pesan kepada
khalayaknya mengenai produk, jasa, atau merek perusahaan. Sehubungan dengan
terus berkembangnya media Internet, press release postings di Internet bisa dilakukan
di berbagai fasilitas Internet. Press release postings SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle dilakukan intens melalui www.snutport.com (situs web perusahaan), akun
Facebook
perusahaan
(www.facebook.com/SNUTFANPAGE),
akun
Twitter
(@snutport), dan media-media lainnya di situs Internet.
4. Billboards on the net merupakan langkah yang wajib dilakukan SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle agar publik mengetahui bagaimana cara menghubungi
perusahaan apabila snutporters ingin mengetahui lebih jauh informasi bahkan
membeli mengenai produk, jasa, program-perusahaan. SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle selalu melampirkan billboards on the net di setiap bentuk
kegiatan komunikasi pemasarannya di Internet, yaitu direct mail, press release
postings, billboards on the net sendiri (secara tunggal), relationship marketing (jika
dibutuhkan), dan display advertising.
5. Relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet
adalah dengan terlibat masuk kedalam “discussion group“, situs jejaring sosial
Facebook, ,microblog Twitter, atau fasilitas lain di Internet yang memungkinkan
adanya hubungan antara SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dengan
snutporters. Kegiatan relationship marketing yang dilakukan SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di Internet juga sebagai media untuk kemudian ditindaklanjuti
dengan pertemuan di dunia nyata melalui berbagai macam kegiatan yang diadakan.
6. Display advertising digunakan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
untuk memperlihatkan “wajah”-nya kepada snutporters dan calon snutporters
mengenai classic bikes dan gaya hidupnya secara menyeluruh. Berkaitan dengan hal
tersebut, tentunya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memperhatikan
penampilan dari situs Web snutport.com atau akun-akun lain di Internet yang
digunakan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang dimilikinya agar dapat
melakukan pendekatan komunikasi pemasaran terhadap snutporters, kemudian dapat
mencitrakan merk sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.
5.2
Saran
1. Saran Akademis
Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan meneliti
lebih lanjut mengenai komunikasi pemasaran di Internet, misalnya dari segi bagaimana
komunikasi pemasaran di Internet membentuk citra perusahaan. Peneliti menekankan
bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti
mengharap kepada para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai komunikasi pemasaran di Internet.
2. Saran Praktis
Beberapa saran yang diusulkan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Sejauh yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle selama ini
kegiatan direct mail tidak digunakan dengan optimal sebagai salah satu kegiatan
pendekatan komunikasi pemasaran terhadap snutporters di Internet. Maka alangkah
baiknya jika SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dapat membesar
kesempatannya melakukan pendekatan komunikasi pemasaran terhadap snutporters
melalui kegiatan direct mail dengan optimal. Misalnya SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle menyediakan halaman khusus di situs Web snutport.com yang
menarik snutporters untuk mengisi biodatanya untuk dijadikan basis data tentunya hal
ini diberikan fasilitas option-in dan option-out bagi pengunjung situs. Dengan
dilakukannya hal ini, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dapat lebih detil
mengukur keberhasilan komunikasi pemasaran di Internet, juga dapat melakukan
pemasaran melalui direct mail dengan optimal.
2. Ada baiknya jika display advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
(www.snutport.com) didesain agar dapat terjadi komunikasi dua arah yang interaktif
antara user to server, server to server, sehingga memudahkan komunikasi yang
artinya mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap konsumen (snutporters).
3. Selain itu, akan lebih baik jika situs Web SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle (www.snutport.com) memungkinkan transaksi langsung secara online di
Internet, seperti bekerjasama dengan perusahaan kartu kredit, atau menggunakan
PayPal.com (salah satu situs Web yang memfasilitasi transaksi pembayaran bagi
konsumen maupun perusahaan) yang memberikan keamanan dan transaksi secara
online di Internet.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar, 2011. Sistem Komunikasi Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
J.
Kitchen,
Philip
dan
De
Pelsmaker,
Patrick,
2004.
Integrated
Marketing
Kotler, Philip, dan Armstrong, Gary, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12.
Jilid 2.
Communications A Primer. USA & Canda: Routledge.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin. L, 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2.
Jakarta
: PT Indeks.
Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi
Praktis
Pemasaran.
Jakarta: Kencana.
Lasmadiarta, Made, 2010. Facebook Marketing Revolution. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
McDonald, William, J., 1998. Direct Marketing An Integrated Approach. Singapore:
McGraw-Hill.
Moekijat, 1993. Teori Komunikasi. Bandung: CV. Mandar Maju
Moleong, Lexy, J., 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nueman, Lawrence, J., 1983. Qualitative and Quantitative Approaches. USA: Pearson
Education Company.
Odang, David, 2008. Being An Internet Marketer. Andi: Yogyakarta
Purwanto, Djoko, 2006. Komunikasi Bisnis. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Rakhmat, Jallaludin, 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PR Remaja
Rosdakarya.
Shimp, Terrence A., 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Jakarta: Erlangga.
Sutisna, 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Rosda
Tjiptono, Fandi, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta : Andi.
Tung, Khoe Yao, 1996. Pemasaran dan Bisnis di Internet. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Zarella, Dan, 2010. The Social Media Marketing Book. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
2010. Company Profile. Bandung: SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
2012. Marketing Communication Department Files‟. Bandung: SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle.
www.adobe.com
www.snutport.com
LAMPIRAN
DRAFT WAWANCARA
1. Bagaimana awal terbentuknya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
2. Mengapa memilih nama SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
3. Produk dan jasa apa saja yang disediakan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
4. Mengapa memilih Internet sebagai media komunikasi pemasaran utama?
5. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
selain di media Internet?
6. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengukur keberhasilan kegiatan
komunikasi pemasaran di Internetnya? Dan bagaimana di media lain selain Internet?
A. Direct Mail
1. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan e-mail
dalam memasarkan produk/jasanya?
2. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengumpulkan basis data
(terutama alamat e-mail)?
3. Informasi apa saja yang dibutuhkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk
dijadikan sebagai database pelanggan yang layak untuk di-follow up?Mengapa?
4. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam
suatu pesan e-mail agar menarik perhatian snutporters?
5. Apakah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan pilihan opt-in/opt-out
kepada snutporters yang dikirimi e-mail? Bagaimana caranya?
6. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan pemasaran
berdasarkan izin di e-mail kepada para konsumennya?
7. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah pesan e-mailnya agar
tidak dianggap spam oleh konsumennya?
8. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters?
9. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mempersonalisasikan pesan emailnya?
10. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan direct mail SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
11. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon
komunikan dari kegiatan direct mailnya di Internet?
12. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan
kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap fasilitas
internet tersebut?
13. Apa saja kelemahan dari kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
B. Press Release Posting
14. Di mana saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan kegiatan
press release di Internet?
15. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam
suatu press release agar menarik perhatian snutporters?
16. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah press release untuk
disesuaikan dengan masing media yang digunakan di Internet?
17. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters di
Internet?
18. Apa saja gangguan komunikasi pada masing-masing fasilitas internet yang terjadi dalam
kegiatan press release posting di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Bagaimana solusinya?
19. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon
komunikan dari kegiatan press release posting di Internet?
20. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan
kegiatan press release postingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap
fasilitas internet tersebut?
21. Apa saja kelemahan dari kegiatan press release yang dilakukan SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle di Internet? Bagaimana solusinya?
C. Billboards On The Net
22. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak identitasnya
di Internet? Di fasilitas internet apa saja? Bagaimana bentuk billboards on the netnya di
masing – masing fasilitas internetnya?
23. pesan apa saja yang terdapat dalam billboard on the net SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle?
24. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam
suatu pesan billboards on the net agar menarik perhatian snutporters?
25. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mempersonalisasikan pesan
billboards on the netnya?
26. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan billboards on the net di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana mengatasinya?
27. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon
dari kegiatan billboards on the netnya?
28. Apa saja kelemahan dari kegiatan billboard on the net yang dilakukan SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
D. Relationship Marketing
29. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan
hubungan dengan snutporters di Internet?
30. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
31. Di fasilitas internet apa saja biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
membicarakan suatu topik tersebut? Bagaimana bentuk komunikasinya?
32. Wilayah pemasaran mana saja yang dapat dijangkau oleh SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle melalui relationship marketing di Internet? (C2C, B2C, B2B, C2B)
33. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan relationship marketing
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
34. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon
komunikan dari kegiatan relationship marketing di Internet dan di media selain Internet?
35. Melalui media apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan
relationship marketingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap media
tersebut?
36. Apa saja kelemahan dari kegiatan relationship marketing yang dilakukan SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
E. Display Advertising
37. Bagaimana tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ?
38. Apa saja konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Apa
saja fungsi dari masing-masing konten tersebut?
39. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
komunikasi antar usernya? (server to user, user to server, atau two way communication)
40. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa menyesuaikan dengan
penggunanya untuk dipersonalisasikan oleh penggunanya?
41. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan adanya
tautan dengan situs lain?
42. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan untuk
melakukan perdagangan melalui situs tersebut?
43. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan perubahan
yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal tersebut di-update?
F. Komunikasi Pemasaran
44. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan suatu pengaruh
yang mengarah kepada pembelian? Di Internet dan media selain Internet?
45. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membentuk pola khalayak
menjadi sebuah perilaku yang berkelanjutan?pembelian ulang?
46. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menumbuhkan persepsi
konsumen bahwa produk atau jasanya menjadi suatu kebutuhan bagi konsumen? Di
Internet dan media selain Internet?
47. Apa saja kelemahan kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle? Di Internet dan di media selain Internet?
48. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengatasi kekurangan tersebut?
49. Bagaimana
SNUTPORT
Apparel
&
Custom
Motorcycle
memposisikan citra
produk/jasa?merk di mata konsumen? Di Internet dan media selain Internet?
NASKAH WAWANCARA
Key informan I
1. Nama
: Ardinal Muhammad
2. Agama
: Islam
3. Jabatan
: General Director
4. Kualifikasi
: Sarjana Ekonomi (SE)
5. Pengalaman kerja : Sejak tahun 1998, memulai karier di Airplane Systm
(perusahaan Clothing ternama). Pada dua tahun terakhir masa
kerjanya di Airplane Systm sempat beberapa kali membuat
perusahaan clothing sendiri. Setelah lama menjabat sebagai
manager di perusahaan clothing tersebut, pada tahun 2010 beliau
memutuskan untuk berhenti bekerja dan membangun perusahaan
clothingnya sendiri yaitu SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle saat ini. Hingga kini beliau menjadi general director
sekaligus pemilik perusahaan clothing otomotif SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle.
Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana awal terbentuknya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Awalnya karena saya emang ahlinya disitu, trus keluar saya bikin sendiri deh, dari situ
berkembang deh buat bikin clothing yang sesuai amah obi saya sama classic bike dan
custom bike. Lebih lengkap lagi liat aja fb, twitter, sama web snutport.com itu. Kalo
kurang minta aja ke Bah Njup filenya ada kok.
2. Mengapa memilih nama SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Awalnya snut doank, karena lebih gampang diinget aja. berubah jadi snutport biar biker
banget, port itu kan tempat parkir atau garasi gitu. Karena konsepnya jualan apparel
sama nge-bengkel juga jadi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle deh.
3. Produk dan jasa apa saja yang disediakan SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle?
terjawab oleh pertanyaan no 2. 
4. Mengapa memilih Internet sebagai media komunikasi pemasaran utama?
Internet itu luas jangkauannya, biayanya efisien, orang-orang juga sekarang udah melek
teknologi, jadi selama ada media yang efektif dan efisien yah dioptimalkan aja apa yang
ada.
5. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle selain di media Internet?
Kita juga promo lewat club ato komunitas classic bike karena SNUTPORT bisa ada yah
karena mereka juga, jadi from bikers for bikers.. 
6. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengukur keberhasilan
kegiatan komunikasi pemasaran di Internetnya?
Kalo saya sih ngukurnya gampang aja, semakin banyak orang yang aware sama
keberadaan snutport, dan mereka interest pasti efeknya sama penjualan juga sebanding..
yah penjualan itu ukuran yang paling nyata buat saya.
Direct Mail
7. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan email dalam memasarkan produk/jasanya?
e-mail sih kita pake buat kebutuhan kirim-kiriman data gitu, jadi kalo buat penjualan kita
pake e-mail Cuma sama orang yang udah ada hubungan sebelumnya lewat fb,twitter, fb,
bbm, tlp, ato media laen. Kaya sama buyer, whole saler, itu sih sama B2B yah, kl
snutporters sih dipake juga buat customer care, Cuma orang kita rada kurang banyak
yang pake email kalo konsumen sih.
8. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengumpulkan basis data
(terutama alamat e-mail)?
Kita kan jualannya langsung ke konsumen, jadi yah pasti ada alamat buat contact
mereka, at least nomer telepon mah. Dari fb juga kan ad biografi orang tuh, dari situ
bisa keliatan interest orangnya kemana, itu juga bisa jadi orang potensial buat kita
follow up. Biar kalo kita kirim sesuatu juga mereka excited gitu sama kita, kalo dikirim
sama yang ga suka kan mereka malah keganggu jadinya.
9. Informasi apa saja yang dibutuhkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
untuk dijadikan sebagai database pelanggan yang layak untuk di-follow
up?Mengapa?
Nah itu Tanya Bah Njup aja, dia lebih paham lah.. hahaa..
10. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke
dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian snutpoerters?
Kalo saya sih suka titip pesen sama orang-orang yang berhadapan langsung ama
konsumen, intinya sampaikan pesan yang harus disampaikan sesuai sama keinginan
orang itu.. supaya kita ngomong juga ga sia-sia, kalo emang dia ga suka classic bike yah
gimana caranya supaya dia suka.. hahahaa..
11. Apakah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan pilihan optin/opt-out kepada snutporters yang dikirimi e-mail? Bagaimana caranya?
Kalo kita sih belum sampe situ..
12. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah pesan e-mailnya
agar tidak dianggap spam oleh konsumennya?
Makanya tadi saya bilang email mah dipake Cuma buat orang yang udah punya
hubungan, ato emang mau kirim-kiriman data kaya sama buyer, relseller, bener-bener
kalo butuh baru lewat email, hari gini kan udah ada bbm, yang lebih gampang kalo
Cuma buat ngobrol, chatting ato hal-hal yang simple mah..
13. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters?
Yah semuanya, tergantung yang dibutuhinnya apa.. mungkin katalog, video, ato yang
laennya.
14. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mempersonalisasikan
pesan e-mailnya?
Disesuaikan sama interest dan kebutuhan orangnya aja, kaya untuk basis data tadi, kan
nyambung tuh.
15. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan direct mail
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
Biasa kalo Indonesia masalah provider, datanya banyak, berat, kapasitas kirimannya..
16. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di
setiap fasilitas internet tersebut?
Sekarang kan fb, twitter, uda bisa kirim2an message gitu, jadi uda cukup tergantikan kok
sama media lain itu.
17. Apa saja kelemahan dari kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
Intinya orang itu males sama yang ribet, jadi berilah mereka kemudahan.. ya ngga?
Billboards On The Net
18. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak
identitasnya di Internet? Di fasilitas internet apa saja? Bagaimana bentuk
billboards on the netnya di masing – masing fasilitas internetnya?
Yang pasti setiap SNUTPORT posting sesuatu alamat web, pin bb, tlp, contact person
akan selalu ada.. 
Relationship Marketing
19. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan
hubungan dengan snutporters di Internet?
Kalo dari Internet yah lewat chat fb, twitter, bbm ato semua media yang mungkin untuk
kiita ngobrol dua arah gitu.. tapi yang paling penting kalo hubungan sama pelanggan itu
yah kita harus sering-seing silaturahmi, makanya banyak snutporters yang suka
nongkrong disini, karena nah yang kaya gitu yang efektif, karena mereka ga akan
ngerasa dijejelin sama bau-bau bisnis ato jualan. Tapi mereka nyaman, satu pikiran,
jadinya yah pasti mereka ngikutin gaya kita, yah pasti beli baju aja mah, da SNUTPORT
mah keren.. hahaha..
20. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di
Internet?
topiknya ya Cuma dua, kalo ga masalah pakean, ya masalah motor, motor bagus bajunya
jelek yah ga ad cewe yang mau deketin, muka ganteng pakean gaul, tapi motor jelek yaah
malu-maluin juga..hahaha.
21. Di fasilitas internet apa saja biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
membicarakan suatu topik tersebut? Bagaimana bentuk komunikasinya?
Di semua website yang orang banyak pake, fb, twitter, youtube, instagram, flickr, yang
mana aja yang lagi hype yah harus diikutin itu sih, dan nyesuaiin sama budaya
ngobrolnya di situs-situs itu.
22. Wilayah pemasaran mana saja yang dapat dijangkau oleh SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle melalui relationship marketing di Internet? (C2C, B2C, B2B,
C2B)
B2C, B2B, terutama B2C….
23. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan relationship marketing
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
Lagi-lagi provider itu mah.. hahahahaa…
24. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur
respon komunikan dari kegiatan relationship marketing di Internet dan di media
selain Internet?
Semakin banyak yang club ato komunitas ato bikers indvidualis yang gabung nongkrong
di snutport yah artinya makin bagus kedekatannya.
25. Melalui media apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan
kegiatan relationship marketingnya? Bagaimana masing-masing bentuknya di
setiap media tersebut?
Nah kita kan emang sengaja sering bikin event touring sama club ato komunitas ato
snutporters yang suka nongkrong bareng kita, kedekatan emosional akan terbangun
dengan sendirinya tuh, saya sebenernya tetep lebih prefer di dunia nyata untuk urusan
hubungan sama konsumen, lebih nyata deket dan lengkap aja, kalo di internet itu supaya
bisa hubungan sama orang – orang yang ga bisa kita jangkau, jadi internet itu Cuma
media supaya snutport bisa kenal lebih jauh sama snutporters. Dengan adanya event
kaya gitu bakal kesaring mana yang nyambung mana yang ga nyambung pikirannya.
Mudah-mudahan waktu ke depan saya pengen bikin event di toko ngumpulin anak sebe
sebandung, kalo brotherhood kan motor gede, nah kalo kita motor jepang.. itu juga salah
satu cara saya untuk bisa negabungun kedekatan sama para penggemar classic bike,
biar bersatu semua, kalo club sama club kan biasanya ada ego, nah kalo snutport kan
bukan club jadi lebih enak infiltrasi sama anak-anak clubnya.
26. Apa saja kelemahan dari kegiatan relationship marketing yang dilakukan
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
Biasanya kalo udah banyak orang bergabung di suatu tempat pasti ada kesamaan ada
juga perbedaan, tapi yah bisa-bisanya kita aja itu mengorganisir yang gitu-gitu, bukan
masalah bisnis aja soalnya kaya gitu sih, sama kaya kita gaul di masyarakat sosial aja
yang gini-gini sih, saya sih maunya snutport itu ga punya jarak sama snutporters ato
anak motor laennya, harus tetep berhubungan baik dan tetep sopan, tertib dan taat lalu
lintas.. hahahaaa..
Display Advertising
27. Bagaimana tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle ?
Sederhana ga ribet.. mudah diliat , dibuka dan menarik..
28. Apa saja konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle? Apa saja fungsi dari masing-masing konten tersebut?
Yah liat aja sendiri di web itu sih, kan bisa ketauan.. 
29. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
komunikasi antar usernya? (server to user, user to server, atau two way
communication)
Kalo di web kita emang belum sampe situ, mungkin kedepannya bakal kita olah lagi
supaya lengkap websitenya, yah disesuaikan sama kebutuhan aja.
30. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa menyesuaikan
dengan penggunanya untuk dipersonalisasikan oleh penggunanya?
Sama kaya pertanyaan tadi nih.. yah jawabannya sama juga donk..
31. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
adanya tautan dengan situs lain?
Untuk situs wajib ada linknya itu fb ama twitter ada kan..bisa diliat sendiri.
32. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut?
Situs web emang buat pencitraan, kaya window shopping kalo di mall, sisanya diarahin
ke bbm, tlp, fb, ato laennya.
33. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan
perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal
tersebut di-update?
makanya kita selalu update tentang produk, event, program, motor ato pakean, share
tentang yang gitu-gitu aja, pokonya jangan sampe ga aktif aja..
Key Informan II
1. Nama
: Fribuana Putra
2. Agama
: Islam
3. Jabatan
: Head Marcomm Dept.
4. Kualifikasi
: Sarjana Teknik (ST)
5. Pengalaman kerja : Sejak tahun 1999, memulai kariernya di bidang clothing
dengan bergabung dengan Airplane Systm (perusahaan clothing).
Setelah lama menjabat sebagai marketing communication di
perusahaan clothing besar tersebut beliau memutuskan untuk
keluar dari perusahaan itu di tahun 2010. Kemudian beliau
bergabung dengan Ardinal untuk membangun perusahaan
clothing baru yaitu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
saat ini. Hingga kini beliau dipercaya menjadi head department of
marketing communication di SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle karena keahlian dan pengalamannya yang telah
terbukti di bidang tersebut.
Direct Mail
1. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan email dalam memasarkan produk/jasanya?
Email sampe saat ini emang belom dioptimalisasikan, soalnya daripada emailnya jadi
spam yang ngeganggu buat snutporters kan, jadi kita kirim email ke konsumen itu kalo
emang ada yang minta kirimin email, kaya buyer yang minta kirim catalog, ato ngirim
data pembelian buat reseller. Ato ada snutporters yang minta dikirimin artikel tentang
motor, ato berita-berita lain baru dikirim, kalo buat iklan mah mending lewat facebook
aja, biar ga ganggu, soalnya email kan sifatnya private bgt ya…
2. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengumpulkan basis data
(terutama alamat e-mail)?
Kita biasanya ambil dari data pembeli, ka nada data basenya tuh, ato kalo dari
facebook, ka nada biografi personal orang yang punya akun fb itu, dari situ keliatan dia
interestnya kemana, kalo dia jauh dari konsep kita yah ngga akan kita follow up, tapi
kalo dia suka classic bike, ato dia suka pakean-pakean yang urban, yah kita suka kirim
message via fbdikirimin review produk motor, ato produk kita.. trus dikasi link atau
contact order.. supaya ga salah orang kita kasih suatu info buat orang itu jadinya.
3. Informasi apa saja yang dibutuhkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
untuk dijadikan sebagai database pelanggan yang layak untuk di-follow
up?Mengapa?
berbicara kelayakan di follow up, menurut gua sih semuanya layak yah, meskipun tadi
kaya alief bilang, dia hanya beli gantungan kunci atau aksesoris apalah tapi tetap aja
dia itu pelanggannya SNUT jadi berhak untuk dapetin informasi dan untuk di follow up
kedepannya. karena ngga sedikit ko yang awalnya dia Cuma beli apa lah yang kecil-kecil
gitu, eeh taunya ke depannya dia jadi buyer gede kita sampe sekarang. Jadi tiap
pelanggan itu harus diperlakukan sama dan semua dianggap layak
4. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke
dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian classic bikers-nya?
Kalo email ya itu tadi, kita ga akan kirim sesuatu yang ga diminta sama konsumen,
karena emang jarang ya pake email buat jualan. Cuma orang-orang tertentu aja.
5. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan pemasaran
berdasarkan izin di e-mail kepada para konsumennya?
Dari cara SNUTPORT jelas snutporters yang minta dikirim email, kalo engga yah ga
akan.. artinya ga usah izin orang dia yang minta. hahahaa
6. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah pesan e-mailnya
agar tidak dianggap spam oleh konsumennya?
Kalopun masuk spam box kan emang diminta snutporters, yah pasti dicari sama yang
nerima kiriman email SNUTPORT.. hehee
7. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters?
Sesuai permintaan.. hahahaaa
8. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur
respon komunikan dari kegiatan direct mailnya di Internet?
Nah paling buat customer care, ada yang mau Tanya sesuatu yah kita bales, semakin
banyak yang lewat media email berarti media email itu bagus, Cuma sejauh ini ga sampe
se hectic itu kalo di email, emang seperlunya aja, dan emang orang yang udah biasa
kontak-kontakan by phone ato bbm..
9. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di
setiap fasilitas internet tersebut?
fb kan ad fasilitas messagenya tuh.. nah prinsipnya ya sama kirim surat juga itu lewat fb,
jadi banyak option lah kalo media komunikasi jaman gini sih..
10. Apa saja kelemahan dari kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
Yang bête sih kalo provider lagi ngaco.. jelas ganggu banget buat yang negjalaninnya,
apalagi kalo file yang dikirim isinya gede-gede.. ampun dah..makanya dipake buat kirim
data yang kira-kira support via email.
Press Release Postings
11. Di mana saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan
kegiatan press release di Internet?
Sosial media yang lagi banyak banget peminatnya itu facebook dan twitter jadi saat ini
ngoptimalin kedua media ini. Terus kita masuk juga ke press release majalah majalah
online. kenapa kita tetap memilih facebook dan Twitter sebagai media utama tempat kita
memposting press release? Karena kedua media itu penggunanya paling banyak, paling
hype dan paling sering diperhatikan oleh masyarakat di Indonesia
12. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke
dalam suatu press release agar menarik perhatian snutporters?
Jadi kita emang memaksimalkan di kedua media tersebut, tapi sebenarnya masih banyak
banget kita merelease berita-berita dari SNUTPORT, misalnya di Multiply, dulu itu
friendster, trus ada Google +, kalo di iphone ada instagram ada lagi path dan banyak
lagi.
13. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah press release
untuk disesuaikan dengan masing media yang digunakan di Internet?
Udah ada rancangan sendiri-sendiri yah, kalo buat ke twitter gimana, kalo ke web
gimana, kalo ke path gimana, trus instagram, tumblr, multiply. Jadi udah ada template
nya tinggal kita ubah sesuai sama apa yang mau kita release aja
14. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters
di Internet?
Kita nyampein bahwa barang barang kita tuh emang kaya yang dibuat khusus untuk
bikers, trus event-event yang kita bikin juga emang untuk bikers, dan dibuat oleh bikers
15. Apa saja gangguan komunikasi pada masing-masing fasilitas internet yang terjadi
dalam kegiatan press release posting di SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle? Bagaimana solusinya?
Ya jadi kadang ada media internet yang gak bisa kebuka gitu si releasenya, atau kalo pas
ada yang mau baca itu tuh harus melalui proses login-loginan segala macemlah padahal
web itu tuh gratis. Kan jadi ngehambat ya akhirnya ga kebaca deh release kita
16. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur
respon komunikan dari kegiatan press release posting di Internet?
biasanya dalam press release kita tuh menyediakan space buat komen-komen dari
pembacanya, nah dari situ kan keliatan gimana responnya publik. Sampai saat ini sih
setiap press release dari kita tuh responnya bagus ya, hampir tidak ada publik yang
berpandangan negatif atau mencela press release kita. Kalo kata saya sih itu permulaan
yang bagus ya dan mudah-mudahan bakalan terus kaya gitu sampe ke depannya
17. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
melakukan kegiatan press release postingnya? Bagaimana masing – masing
bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut?
Yang jelas mah jejaring sosial yah hampir semuanya kita masukin, terus website SNUT
sendiri. Bentuknya ya kaya tadi itu udah ada rancangannya masing-masing
Billboards On The Net
18. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak
identitasnya di Internet? Di fasilitas internet apa saja? Bagaimana bentuk
billboards on the netnya di masing – masing fasilitas internetnya?
pada saat kita ngirim press release, atau direct mail atau promosi apapun itu, kita selalu
memasukkan yang kita namakan signature files atau orang-orang biasnaya nyebut itu
sebagai mini billboards. Isinya antara lain kaya nomor telepon SNUTPORT, faxnya,
alamat kita dan alamat email maupun pin BB yang juga disertakan untuk melakukan
bisnis. Kita juga masukin alamat Facebook dan Twitter kita yang memudahkan publik
untuk mencari SNUTPORT.
19. pesan apa saja yang terdapat dalam billboard on the net SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle?
Kalo pesan mah ngga ada, yang pasti ada tuh nomor kontak kita aja
20. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke
dalam suatu pesan billboards on the net agar menarik perhatian classic bikers-nya?
Hmmm gimana yah aduh kalo soal itu kurang paham, soalnya billboards ya bentuknya
gitu-gitu aja
21. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mempersonalisasikan
pesan billboards on the netnya?
Ya melalui setiap email atau release yang kita kirim aja
22. Apa saja kelemahan dari kegiatan billboards on the net yang dilakukan
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
Mungkin kurang dapetin perhatian dari publik ya
Relationship Marketing
23. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan
hubungan dengan classic bikers di Internet?
Kita bahas berbagai hal yang nyambung aja, yang mereka paham kita paham, jadinya ya
seru aja
24. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di
Internet?
Seringnya sih bahas motor yah, hehehe apalagi ya hmmm baju baju kadang kadang sih
sama produk-produk SNUT aja
25. Di fasilitas internet apa saja biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
membicarakan suatu topik tersebut? Bagaimana bentuk komunikasinya?
Kalo di internet sih termasuk jarang, kalo ngobrol-ngobrol ya pas ngumpul aja di
tokonya SNUT
Display Advertising
26. Bagaimana tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle ?
yang namanya display itu ya harus semenarik mungkin dong, mulai dari visualisasinya,
animasinya, warnanya, bentuk hurufnya, suaranya, logonya, wah banyak banget deh dan
gimana semua itu dipadupadankan sampe enak untuk dilihat sama siapa aja. Kalo tata
letak sih kita standar yah, foto-foto produk di bagian bawah, trus pilihan-pilihannya di
bagian atas, arahkan kursor mouse nanti langsung otomatis keluar pilihannya, jadi kita
ngerancang nya tuh yang easy to use aja jangan yang terlalu waaw gitu nanti ribet
sendiri
27. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
komunikasi antar usernya?
(server to user, user to server, atau two way communication)
salah satu yang menjadi kelemahan situs website adalah kita ngga bisa berkomunikasi
dua arah secara langsung dengan calon pembeli kita.
28. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa menyesuaikan
dengan penggunanya untuk dipersonalisasikan oleh penggunanya?
Tapi ya namanya juga display ya, jadi emang buat majang doang. Kalo pembeli ada
yang tertarik sama produk kita, nah mereka bisa tuh langsung nelepon atau BBM atau
email atau ke facebook, twitter macem-macem lah semuanya, dan itu baru deh masuk ke
dalam komunikasi dua arah. Jadi kita sendiri juga udah prepare gitu kalo situs untuk
apa, facebook dan twitter untuk apa, BBM buat apa yang pada akhirnya tuh kalo mau
dibilang komunikasi yang terjalin wajar-wajar aja
29. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
adanya tautan dengan situs lain?
Disitu kita selalu ada link ke facebook sama twitter ya buat ngegampangin publik yang
mau ngefolow kita
30. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut?
Konten yang ada aja di dalemnya. Jadi web itu dibuat untuk online store juga. Dan
transaksi bisa via telepon atau sms atau bbm
Komunikasi Pemasaran
31. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan suatu
pengaruh yang mengarah kepada pembelian? Di Internet dan media selain
Internet?
Disini kita gak terlalu komersil banget ya istilahnya, nah pasar itu dateng sendiri, mulai
dari nanya-nanya sampe akhirnya beli produk kita. Dengan video, foto, kegiatan touring,
atau kegiatan lain dengan sendirinya mereka tertarik dengan gaya hidup yang snutport
tawarkan. Jadi jangan terlalu massive juga kalo sama yang namanya jualan, jatohnya
malah orang risih lagi sama kita. Lebih persuasive aja
32. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membentuk pola khalayak
menjadi sebuah perilaku yang berkelanjutan?pembelian ulang?
Kita yang jelas pengen bikin image classic bikers itu SNUT dan SNUT itu adalah classic
bikers, jadi kita selalu bikin produk yang classic bikers banget
33. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menumbuhkan persepsi
konsumen bahwa produk atau jasanya menjadi suatu kebutuhan bagi konsumen?
Di Internet dan media selain Internet?
Adanya custom motorcycle atau modifikasi dan restorasi motor CB yang kita coba
tawarkan itu mungkin udah jadi suatu kebutuhan sendiri ya
Key Informan III
1. Nama
: Tubagus Aliefsyah Azmanda
2. Agama
: Islam
3. Jabatan
: Store Manager&Sales Supervisor
4. Kualifikasi
: SMA
5. Pengalaman Kerja : Sejak tahun 2008 beliau telah berada di lingkungan
clothing dan memulai kariernya di bidang clothing pada tahun
2009 sebagai shopkeeper. Dengan prestasi pekerjaannya
mengatur manajemen toko dan melakukan pemasaran melalui
internet dengan baik, kemudian beliau diangkat menjadi online
marketing di Airplane Systm. Pada awal tahun 2011, Alief
bergabung dengan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
karena keahliannya dan juga karena kedekatan emosional sebagai
sesama classic bikers, Ardinal (general director SNUTPORT)
merasa dapat mempercayakan posisi sales supervisor kepada
beliau hingga saat ini.
Direct Mail
1. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan email dalam memasarkan produk/jasanya?
e-mail itu disesuaikan sama permintaan orang yang mau dikirim email, dan SNUTPORT
emang kirim email biasanya buat buyer yah yang butuh data transaksi pembelian, surat
jalan, invoice.. karena mereka belinya banyak yah.. kalo snutporters yah biasanya
mereka nanya cara jadi member, cara belanja, nanya-nanya motor-motor kita.. jadi
secukupnya aja email sih…
2. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengumpulkan basis data
(terutama alamat e-mail)?
Biasanya sih bukan untuk keperluan di email aja, tapi buat ngarahin mereka untuk likes
fanpage kita, makanya diliat dulu biografi akunnya kalo ada yang nyambung entah itu
dia suka motor, ato suka fashion gitu.. kita add deh itu fb nya.
3. Informasi apa saja yang dibutuhkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
untuk dijadikan sebagai database pelanggan yang layak untuk di-follow
up?Mengapa?
Yah itu tadi.. yang penting interest sama classic bike, dia suka pakean, ato salah
satunya.. hahaa
4. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke
dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian snutporters?
Yah sesuai yang diminta aja.. kan emang emailnya juga bukan dipake buat push email,
tapi dipke kalo dibutuhin aja..
5. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah pesan e-mailnya
agar tidak dianggap spam oleh konsumennya?
Nah karena mereka yang minta dikirimin berate ga ganggu donk.. lagian kalo masuk
spam box mereka pasti nyari kok, malah nanya emailnya uda dikirim apa belon.. emang
suka gitu, mereka lupa masukkin email kita ke contactnya jadi ke detect spam..
6. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters?
Pesan – pesan berikut ini.. wkakakaakkk.. gimana order dah pokonya..
7. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan direct mail
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
berbicara tentang gangguan mungkin lebih kepada ketika server email yang kita pake tuh
lagi down, wah kalo udah gitu berabe deh soalnya emailnya gada yang masuk satupun,
jadi kita harus nunggu besoknya, nah kalo besoknya masih down servernya brarti
besoknya lagi, kan udah keburu basi yah itu emailnya. Nah buat ngatasinnya kita punya
satu email utama dan dua lagi email pendukung yang berasal dari server yang berbeda.
Tujuannya ya buat menghindari server yang rusak dan kita tetap bisa terus mailing
8. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur
respon komunikan dari kegiatan direct mailnya di Internet?
Kalo kata orang sunda itu lain ukuraneun.. wakakakakk.. jualannya kan ga liwat situu…
9. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di
setiap fasilitas internet tersebut?
Jejaring sosial jelas mah, bentuknya juga disesuaiin misalnya di Twitter gak terlalu
panjang, tapi di FB sama di web lebih detail aja informasinya. Kan ada fasilitas message
tuh, nah kalo itu emang kepake banget, prinsipnya kan sama-sama aja kaya surat
juga..mungkin sedikit push email ato gimana yah, fb terutama…
10. Apa saja kelemahan dari kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel
& Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
Kelemahannya mungkin ngga semua orang ngeh ya trus mau baca email
Press Release Posting
11. Di mana saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan
kegiatan press release postings di Internet?
Semuanya.. kalo fb ama twitter kita puter terus tuh artikel motor ato produk, kalo di web
kan udah di post ya dia gitu aja ga bisa di komen..
12. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke
dalam suatu press release agar menarik perhatian snutporters?
Press release yang SNUTPORT punya itu lebih kearah fun, atau hobi misalnya kaya
press release soal custom motorcycle kita disitu kita juga selalu masang foto foto yang
bisa dislide jadi gak cuman satu, dan kata-kata yang kita pake tuh bukan baku atau EYD,
jadi lebih kepada penggunaan kata sehari-hari yang dicampur dengan bahasa inggris,
kan jadi lebih seru aja kalo dibaca. Foto yah terutama lebih gampang bikin attract sama
orang yang suka fotonya.
13. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah press release
untuk disesuaikan dengan masing media yang digunakan di Internet?
kalo yang kita suka liat kan press release itu ya gitu-gitu aja, isinya berita, informasi,
atau kegiatan-kegiatan yang diliput ada fotonya ada artikelnya, ya boring deh buat
dibaca ampe tuntas juga kadang orang males kan. Nah kita disini mau menghindari yang
kaya gitu. Intinya dibuat sesederhana mungkin tapi representatif. Dan disesuaikan sama
media yang kita pake, fb ama twitter kan beda tuh gaya bahasanya…karakternya dikit
doank twitter mah, jadi ya bisa-bisanya kita aja gaul di dumay..
14. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters
di Internet?
Event. Terus produk sama motor baru, apapun pokonya berhubungan sama motor,
snutport, pakean, ato program, de el el..
Billboards On The Net
15. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak
identitasnya di Internet? Di fasilitas internet apa saja? Bagaimana bentuk
billboards on the netnya di masing – masing fasilitas internetnya?
Kita taro alamat kita, pin BB kita, facebook, twitter website , faksimili dan lain lain
setiap bentuk berita yang kita kirim, sering juga sengaja bener-bener Cuma contact
person yang kita postings, di mailing list, fb, twitter, discussion group atao kawankawannya..
16. pesan apa saja yang terdapat dalam billboard on the net SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle?
Situs, twitter, fb kita, no tlp, no pin bb.. email deh.. sama alamat kita.. wajib kan itu mah.
17. Apa saja kelemahan dari kegiatan billboards on the net yang dilakukan SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
terkadang signature yang kita letakkan di akhir email atau release kita suka ngga
diperhatiin juga sih sama pembeli, kita taunya tuh kaya mereka invite kita pake BB tapi
udah gitu masih aja nanya nomor telepon sama alamat SNUTPORT, jadi kan bisa kita
simpulin kalo mereka dapet Pin BB SNUTPORT bukan dari signaturenya, tapi bisa aja
dari temannya yang lain atau jejaring sosial. Yang kaya gini sih sebenarnya ngga
masalah sama sekali kan yang penting mereka pembeli ini udah punya kontak kita.
Relationship Marketing
18. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan
hubungan dengan snutporters di Internet?
Paling sering kita dapet pelanggan baru tuh pas ngeupload foto motor di FB, banyak
yang liat, banyak yang ngelike terus akhirnya jadi deket dan ngobrol-ngobrol sampe dia
jadi pelanggan kita, malah jadi sering nongkrong bareng.
19. Di fasilitas Internet apa saja biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
membicarakan suatu topik tersebut? Bagaimana bentuk komunikasinya?
Kalo di facebook sih biasanya kayak komen-komenan foto, kalo twitter ya retweet, kaya
gitu aja
20. Apa saja kelemahan dari kegiatan relationship marketing yang dilakukan
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya?
kalo bicara tentang kelemahan mah pasti ada aja ya di setiap strategi, karena ga
mungkin ada strategi yang tanpa cela. Relationship marketing di internet ini sendiri
kelemahannya kita ga bisa bangun kedekatan emosional lebih baik daripada ketemu
langsung, lebih berasa, sama kaya pacaran deh, kalo ga ketemu kan rasanya beda ama
ketemuan, ya ngga? Hahaha… makanya kita sih biarin aja orang-orang hmmm
snutporters ato yang suka motor sebe itu nongkrong disini.. jadi kita bisa lebih deket
sama mereka, dan bisa tuker pikiran banyak, tentang motorlah, tentang fashionlah,
tentang cewe malah.. hihiiiii
Display Advertising
21. Apa saja konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle? Apa saja fungsi dari masing-masing konten tersebut?
pas kita mendisplaykan produk-produk snutport penting diperhatikan selain display yang
menarik adalah konten dalam web tersebut. Misalnya di situs www.snutport.com aja ya,
disitu kita punya konten macem-macem kaya “snutport” yang isinya tentang sejarah
snutport, kemudian “bikes” yang isinya motor-motor CB milik Snutport, “News” yang
merupakan press release dari SNUTPORT, “Lifestyle” yang isinya foto dan video yang
berkaitan dengan snutport dan Apparel yang isinya produk-produk yang ditawarkan oleh
snut
22. Bagaimana tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle ?
Emang aseli dibuat mudah, ga banyak macem-macem.. liat aja deh situs webnya.. biar ga
berat kalo dibuka, provider di Indonesia kan tau sendiri…
23. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
komunikasi antar usernya? (server to user, user to server, atau two way
communication)
SNUTPORT emang belum sampe situ, soalnya emang sejauh ini tujuan situs web itu
bener buat pencitraan, tapi emang ada rencana gitu, suapay SNUTPORT bisa bikin
cybercommunity sendiri di web kita sendiri.. Cuma masih under construction.
24. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa menyesuaikan
dengan penggunanya untuk dipersonalisasikan oleh penggunanya?
Yah kalo yang gini bener-bener jadi server situs web.. mungkin se tahun lagi ada arah
kesana yaah..
25. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
adanya tautan dengan situs lain?
Yang ada itu fb sama twitter soalnya emang dua situs itu yang paling general buat orang
orang saat ini yah..
26. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut?
Sejauh ini masih via bbm, tlp, sms, kalo yang gitu..
27. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan
perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal
tersebut di-update?
itu kerjaan saya tiap hari mengupdate dan mengupdate.. hahaha.. yah kalo ga ad bahan
baru, bahan lama, kaya porduk, de ele el terus di posting di fb ama twitter, kl situs web
yah statis gitu kalo ga ad berita baru, tapi kita kan sering touring sebulan sekali, ato ada
spare part, motor, pakean yang update minimal sebulan sekali pasti ada.. yang aktif
update yah difb ama twitter itu…
DRAFT WAWANCARA
Key Informan IV (Snutporter)
Nama
: Dema Bayu
Pekerjaan
: Mahasiswa
(Penggemar Classic Bike dan Pemakai produk Clothing sejak tahun 2000)
Awalnya gua tau SNUTPORT dari facebook, dikirim message gitu link, liat
gambarnya motor sebe custom gitu, trus gua tertarik buka linknya, disitu ada banyak
custom motor bagus-bagus, mulai deh buka-buka foto-fotonya, ada video juga disitu,
Cuma yah provider lemot untungnya bisa di download dulu, baru di liat video emang
keren banget,..
Dari situ mulai deh pengen beli jaketnya yang brat, jaket jins gitu trus tangannya
pake bahan fleece, trus nyaman juga dipakenya, kebeneran gua juga tinggal di Bandung
jadi langsung aja dating ke tokonya, begitu datang makin aja migraine liat motor yang
nongkrong keren-keren..hahaha..
Snutport itu simple ga banyak bacaan, tapi dijelasinnya pake foto, video, dari situ
keliatan setiap maksud pesennya, kalo gua rasa sih snutport itu pengen liatin kalo naek
motor itu ga sekedar serem, ngebut.. tapi bikers itu stylish, keren, catchy.. jadi ga harus
kaya preman serem gitu pake kulit item tengkorak.. makanya gua suka snutport itu ya
keren kaya gitu.
Direct Mail
1. Data pribadi apa aja yang diminta SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Waktu pertama dateng dan belanja gua diminta isi data gitu, disitu standar lah alamatalamat, kerjaan, no tlp. Fb, twitter de el el..
2. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke
dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian snutporters?
Gua sih ga suka baca email jadi kecuali kalo dari temen gitu, ato dari milis.. gua juga ga
pernah dapet email dari snutport
3. Apakah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan pilihan optin/opt-out kepada snutporters yang dikirimi e-mail? Bagaimana caranya?
Waah ga ngerti deh..
Press Release Posting
4. Di mana saja anda lihat press release SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
di-postings di Internet?
Gua sih suka liat di-fb sering tuh ad di TL gua, di twttier juga sering, tapi yang paling
lengkap di snutport.com itu sih..
5. Bagaimana pesan press release SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle agar
menarik perhatian snutporters?
Gua pernah liat tuh beberapa comment di fb, dia bilang ga ngerti bahasa inggris mulu,
tapi gua sih ngerti ngerti aja.. hehehee…
6. Menurut Anda apakah sama bagaimana SNUTPORT menyampaikan pesan di
Twitter, facebook, dan websitenya?Mengapa?
Yah disesuai-in aja sama kaya laen-laen, kalo twitter kan mana mungkin panjangpanjang, kalo di fb bisa panjangan dikit, tapi kalo gue males liat yang panjang-panjang
tulisannya, yang paling sering diliat tuh yah foto sama video, gua rasa orang
kebanyakan juga gitu deh kalo internet..
7. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters
di Internet?
Pakean ama motor yang sering gua liat di TL..kalo di web kan rata tuh gimana maunya
yang liat itu sih, kalo gua sih suka baca tentang motor kalo di webnya sih..
8. Adakah gangguan komunikasi pada dalam kegiatan press release posting di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Paling yang ribet tuh kalo provider lemot.. bikin malay, karena isinya banyak foto kali
yah jadi berat gitu bukanya..
9. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
melakukan kegiatan press release postingnya yang anda ketahui? Bagaimana
masing-masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut?
Yang paling gua ngeuh dari fb sama twitter itu, karena itu yang paling sering gua buka..
kalo di twitter yah gitu dia pendek-pendek, kalo di fb lebih bebas ngmgnya, tapi juga
kadang kepanjangan kepotong gitu bacaannya, jadi males harus click read more,
makanya yang paling sering gua buka kalo emang pengen tau banget ya di website itu..
Billboards On The Net
10. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak
identitasnya di Internet?
Yah tiap posting apa-apa pasti ada kaya contact order pin, link webnya..
11. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan billboards on the net di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Kalo gua suka liat itu orang suka nanya sesuatu yang sebenernya isi berita dari
postingannya, mungkin males buka yah, jadi nanya lagi. Dan anehnya snutportnya mau
jawab lagi itu pertanyaan orang..hahahahahaa
Relationship Marketing
12. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan
hubungan dengan Anda/snutporters di Internet?
Kalo di Internet sih gua rasa cuma bisa lewat wall to wall kalo fb, retweet kl twitter,
Cuma karena disini emang banyak anak nongkrong dan orangnya asik-asik disini emang
bikin betah nongkrong, banyak anak motor yang pasti yang nongkrong disini..
13. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle angkat
di Internet?
seputaran motor ama pakean dah ga jauh-jauh, Cuma emang ga abis-abis kalo
ngomongin motor.. hahahaaa..
14. Di fasilitas internet apa saja yang Anda ketahui biasanya SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle membicarakan suatu topik tersebut?
Di fb ama twitter sering tuh, kalo fb tuh biasanya dibuka sama anak-anak yang online
dari PC, kalo dari henfon biasanya sukanya di twitter soalnya ga berat bukanya kalo
dari bb.. gua juga gitu, kalo dirumah baru buka fb, kalo diluaran sih twitteran enaknya
ga lemot amat kaya fb.
15. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan relationship marketing
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
Di internet itu ribetnya sama provider doank udah.. ga d lagi tuh musuh bersama.. tp ga
ad provider kaga bisa online juga gimana yak, ya gimana lagi.. hahaha
16. Bagaimana Anda menilai respon snutporters dari kegiatan relationship marketing
di Internet dan di media selain Internet?
Kalo dari fb tuh keliatan aja yang ngelikes postingan ama yang komen keliatan tuh
obrolannya manjang apa kaga.. ke pin bb kali ya yang rada gampangan mah..
17. Melalui media apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan
kegiatan relationship marketingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di
setiap media tersebut?
Yang paling berasa buat gua tuh, kalo gue nongkrong disitu orang2nya bikin betah,
sopan tapi ngocol pade.. belom kalo touring-toruing suka dibayarin bensin-bensin aja
mah.. kan lumayan hehe. Kalo di Internet mah standarlah chatting-chatting doank..
Display Advertising
18. Bagaimana menurut anda tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle ?
Enak, simple, ga ribet, gampang ngerti
19. Bagaimana konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle menurut Anda?
Et dah ude kaya gua yang punya perusahaan ini mah ditanya beginian.. hahahaa.. yah
gtitu isinya ada news, ada product, ada bikes, ada anak-anak nongkrong ato club yang
suka touring bareng dimasukkin juga disitu.. video sih asik..
20. Apakah situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
komunikasi dengan Anda?
Kalo di web emang ga bisa ngobrol..
21. Apakah situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memiliki tautan dengan
situs lain?
Kalo link mah ada ama fb ama twitter.. kecuali kaya video kan ada link tuh ke youtube
ama vimeo biar bisa di download..
22. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut?
Kalo gua belanja sih ya dtg doank, tapi kalo suka liat biasanya mereka contact2an via bb
gitu..ato tlpnan..
23. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan
perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal
tersebut di-update?
Update teroos sih snutport mah, di TL gua ada mulu, tapi yah ga sering juga sih…
Key Informan IV (Snutporter)
Nama
: Mochamad Darmawan
Pekerjaan
: Wirausaha
(Pemilik distribution store/distro dan pengamat Clothing)
Pertama kali saya tau SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle itu lewat
facebook. Karena saya juga punya usaha clothing distribution store di Jakarta, jadi saya
emang suka cari-cari brand yang bagus, ato sekedar liat-liat supaya up to date aja sama
maunya pasar.
Saya juga suka motor, kebeneran begitu saya liat brand clothingnya punya
konsep bagus yang masih jarang di pasaran, makanya saya coba approach sama brand
ini via chatting awalnya. Kemari mari sampe sekarang saya jadi belanja terus, malah
jadi sering maen ke Bandung gara-gara diracunin motor. Dulu kan saya maen motor
sendiri sekarang ada temennya yaa jadi enjoy aja, penjualannya snut juga bagus buat di
toko saya.
Direct Mail
1. Data pribadi apa aja yang diminta SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Kalo saya kan sekarang jadi distributor SNUT juga jadi yah kaya alamat toko, email, yah
kelengkapan alamat lah biar bisa kontak-kontakan kalo saya lagi di Jakarta.
2. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters?
Pesan tergantung pesanan, hehehe.. kalo saya lagi mau minta kirim barang biasanya
saya minta catalog produk, invoice pembayaran, surat jalan, yah hal-hal yang
berhubungan sama pekerjaan, kalo SNUTPORT sendiri biasa suka minta data barang
yang banyak keluar sama yang sepi keluar. Yah gitu yah kalo email mah kepake banget
urusan kerjaan mah, selebihnya saya lebih suka by phone ato ketemu langsung di
Bandung ato sebaliknya malah SNUTPORT suka maen juga ke tempat saya.
3. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan direct mail SNUTPORT
Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
Yah selaen provider yang kadang suka lambat sih ga ada yah, teknis masalahnya.
4. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di
setiap fasilitas internet tersebut?
Kalo distributor store kaya saya direct mail emang lebih nyaman lewat email, daripada
lewat facebook ato media lainnya. Lebih privat dan jelas.
Press Release Posting
5. Di mana saja anda lihat press release SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
di-postings di Internet?
Dulu pertama kali saya liat di facebook, kalo saya perhati‟in ya SNUTPORT juga sama
kaya yang laen twitter, youtube, dan lain-lainnya. Pasti dipake, dan itu juga ngikutin
perkembangan yah gimana ramenya orang pake aja itu sih.
6. Bagaimana pesan press release SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle agar
menarik perhatian Anda/snutporters?
Kalo saya tertarik liat foto-foto yah, setiap mereka posting selalu ada foto, entah itu
motor ato pakean, karena saya punya toko pakean syang pertama saya liat ya
pakeannya, begitu liat lain-lainnya ternyata konsepnya unik makanya saya mau coba
dulu masukin SNUTPORT di toko saya. Soalnya orang juga males kalo terlalu banyak
tulisan. Video sebenernya lebih efektif lagi, masuk semua di video mah.
7. Menurut Anda apakah sama bagaimana SNUTPORT menyampaikan pesan di
Twitter, facebook, dan websitenya?Mengapa?
Semua kan disesuaikan sama media yang dipake, kalo twitter yah singkat-singkat, kalo
facebook lebih beragam, Cuma memang di situs Web lebih jelas isinya, lengkap gitu
maksudnya.
8. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters
di Internet?
Kalo clothing lain bicara pakean, detail produk, tapi Kalo SNUT banyak motornya
daripada pakean.. hahaha.. Cuma yah saya juga suka yah classic bike saya juga suka
buka press release tentang motor mungkin ada rencana saya mau bangun motor juga
buat display di toko. Kalo pakean kan saya ga usah liat lagi, minta kirim aja via email.

9. Adakah gangguan komunikasi pada dalam kegiatan press release posting di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Mungkin bahasanya yang selalu bahasa inggris ya, jadi ga semua orang Indonesia ngerti
bahasa inggris dengan baik, yah gpp sih pake bahasa inggris Cuma yang kira-kira orang
umum Indonesia bakal ngerti. Tapi sah aja kok toh pasarnya SNUTPORT bukan di
Indonesia aja, mungkin itu maksudnya SNUTPORT selalu pake bahasa inggris.
10. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle
melakukan kegiatan press release postingnya yang anda ketahui? Bagaimana
masing-masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut?
Ya itu tadi saya bilang, kalo di Twitter itu singkat-singkat paling ngasih web link buat
yang mau tau lebih banyak, tapi kebanyakan males orang-orang kita mah buka gitu,
berat soalnya providernya. Kecuali yang pake fix line koneksinya yah.. Di Facebook
lebih sering memang daripada di Twitter. Kalo di web yah itu uda pasti yah, soalnya
yang isi web itu kan tergantung maunya yang visit, info ada semua Cuma ga bisa
interaktif aja web snutport.com itu. Cuma isinya emang lebih lengkap infonya kalo via
website. Kalo di youtube malah isinya video doank sama kartu nama elektronik.
Billboards On The Net
11. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak
identitasnya di Internet?
Nah baru tadi saya jawab billboard on the net ini kan kartu nama elektronik kaan? Di
setiap postingan SNUTPORT selalu ada kartu nama elektronik ini, kecuali di twitter yah
karena terbatas kalo twitter paling link doank. Ato khusus dia tweet kartu nama
elektroniknya doank.
12. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan billboards on the net di
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle?
Biasanya kalo isi postingnya kebanyakan karena kartu nama elektroniknya selalu
disimpen di akhir jadi ga kebaca itu. Kalo kartu nama elektroniknya disimpen di awal
postingan juga ga menarik yah, tapi kebantu foto kalo di facebook. Karena twitter
kebanyakan yang pake via blackberry yah itu tadi jaringan yang lambat jadinya males
orang buka. Tapi ga ad gangguan yang berarti kok, artinya pesennya sampe.
Relationship Marketing
13. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan
hubungan dengan Anda/snutporters di Internet?
Kalo di Internet ya lewat wall di facebook, message, di twitter itu lewat tweet, kalo di
situs webnya sendiri emang ga ad fasilitasnya. Kedekatan hubungan sama konsumen ini
kan biar gimanapun harus dibangun dengan pertemuan, seperti itu yang paling efektif.
Nah kalo SNUTPORT sendiri emang kreatif caranya, dia bangun komunitas sendiri di
tokonya, deket sama club ato komunitas motor, deket juga sama builder. Kalo anak
motor kan ga jauh peredaran ke builder, bengkel jadi kalo SNUTPORT deket sama
bengkel terkenal, builder, dan club motor ya otomatis bakaln terhubung dengan
sendirinya. Oyah event touring itu emang seru banget, kalo saya biasa diajak sama rekan
bisnis itu gitu-gitu aja, kalo snutport saya diajak touring, yang asalnya saya riding
sendiri sekarang ada temennya. Seru.. emang yang kaya gitu yang ngasih pengalaman
beda buat orang-orang. Balik lagi ke Internet itu selama bisa berkomunikasi baik yaah
kedekatannya akan kebangun dengan sendirinya, yang penting jangan putus silaturahmi
sih kuncinya.
14. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle angkat
di Internet?
Selalu tentang motor, semua-semua nyambungnya ama motor, ngomongin bini juga
nyambungnya ama motor lagi kalo sama anak-anak snutport mah.. hahahaha..
15. Di fasilitas internet apa saja yang Anda ketahui biasanya SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle membicarakan suatu topik tersebut?
Kalo saya sering juga tuh ngobrol sama SNUTPORT di milis yahoogroup CB Indonesia,
di facebook sering banget ngebahas motor, di twitter, kalo urusan bisnis mah ga usah
diobrolin lagi, di email doank juga udah cukup, selebihnya ketemu juga saya lebih sering
ngbrl yang lain. Di twitter sih iyah juga…
16. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan relationship marketing
SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet?
Gangguan kalo di dunia maya itu yah lagi-lagi provider, hahaa.. selebihnya saya liat
fine-fine aja, malah katanya lebih intens via bbm selain di facebook.
17. Bagaimana Anda menilai respon snutporters dari kegiatan relationship marketing
di Internet dan di media selain Internet?
Waah keliatan dia baru berapa bulan aja uda ribuan fansnya di facebook, dari setiap
postingnya at least 30-40 yang likes posting SNUTPORT, kalo di twitter saya kurang
perhatiin yah, mungkin dari jumlah followers bisa keliatan berapa banyak orang yang
aware sama SNUTPORT.
18. Melalui media apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan
kegiatan relationship marketingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di
setiap media tersebut?
Kalo di Internet saya lebih prefer via facebook ya, tp karena udah deket kali yah, saya
lebih sering ngbrl via bbm aja langsung sama Bah Njup..
Display Advertising
19. Bagaimana menurut anda tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel &
Custom Motorcycle ?
RSSS… rumah sangat sederhana, tapi imut-imut.. gitulah kalo ibarat rumah sih..
hahahaa..
20. Bagaimana konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom
Motorcycle menurut Anda?
Saya rasa cukup representative yah mungkin tambahannya bakal lebih enak kalo ada
fasilitas yang memungkinkan livechat, videohat, atau fasilitas interaktif lain yaa.. jadi ga
usah buka FB aja..
21. Apakah situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
komunikasi dengan Anda?
Ya itu tadi, ga bisa begitu kalo di situs Web mah, gantinya ya lewat fb ato twitter, f blah
yang paling umum sama lebih mudah.
22. Apakah situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memiliki tautan dengan
situs lain?
Hmmmm… facebook sama twitter aja kan yang jelas ada linknya sih.
23. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan
untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut?
Iya kaya pembyaran pake paypal ato credit card ga ad di website snutport.com, makanya
saya sih enak by phone, bbm, sama email kalo urusan jual beli sama SNUTPORT sih.
24. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan
perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal
tersebut di-update?
Kalo barang SNUTPORT itu updatenya dua bulan sekali, kalo berita sih seminggu sekali
update yah di website, apalagi facebook, uda kaya hansip 24 jam nonstop.. hahaaa
Download