PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA KEGIATAN KOMUNIKASI PEMASARAN SNUTPORT APPAREL & CUSTOM MOTORCYCLE DI INTERNET Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana ilmu komunikasi Disusun Oleh : ARDHA DIMITRI AKHSANULKHUSNA 10080007057 Studi Public Relations FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2012 MARKETING COMMUNICATION ACTIVITIES OF SNUTPORT APPAREL & CUSTOM MOTORCYCLE IN INTERNET A Descriptive Qualitative Study About Marketing Communication Activities of SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle In Internet THESIS Entitled For Completing the Bachelor Degree of Communication Science By: ARDHA DIMITRI AKHSANULKHUSNA 10080007057 Public Relations Studies THE FACULTY OF COMMUNICATION SCIENCE ISLAMIC UNIVERSITY OF BANDUNG 2012 ABSTRAK Penelitian deskriptif kualitatif ini, menggambarkan kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet dengan mengidentifikasikan langkah-langkah kerja perusahaan di Internet melalui bentuk komunikasi pemasaran menurut Khoe Yao Tung. Penelitian ini untuk memahami apakah kegiatan komunikasi pemasaran di Internet telah diterapkan dengan optimal atau tidak. Data primer berupa data observasi ke perusahaan, serta data wawancara terhadap tokoh kunci yang berperan penting dalam kegiatan tersebut.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa direct mail dan display advertising yang dilakukan belum optimal. Press release postings dilakukan dengan baik di situs www.snutport.com, Facebook, Twitter dan di situs-situs Internet sejenis lain yang lalu lintas penggunanya padat. Billboards on the net dilakukan di setiap kegiatan direct mail, press release postings, atau kegiatan lain di Internet yang memungkinkan pengiriman billboard on the net. Relationship marketing dilakukan melalui mailing list, Facebook, Twitter dan media Internet sejenis lain yang memungkinkan dan ditindaklanjuti dengan pertemuan langsung dengan pelanggan. Display advertising dirancang semenarik mungkin dengan ciri tema yang classic bike serta sederhana. Melalui kegiatan komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung, memperlihatkan perlunya optimalisasi kegiatan direct mail secara teknis, memungkinkan komunikasi dua arah dan transaksi langsung pada situs web www.snutport.com. ABSTRACT This descriptive qualitative research describes the marketing communication of SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle in internet through identifying the working procedure its marketing communication in the internet activity based on Khoe Yao Tung‟s . This research was to understand whether the internet based activity has been optimalized or not. The primary data were collected through the observation of its company and interviewing the key informan who was involved in the activity. The results of the research shows that the direct mail and the display advertising were not used optimally. But press release postings is done in www.snutport.com site, Facebook, Twitter and other internet sites which are used in high frequencies. Billboards on the net was done through direct mail, press release postings, or other internet based activities which made the sending of billboards on the net possible. Relationship marketing is done through mailing list, Facebook, Twitter and other related internet based activities and was followed by real meeting with customers. The display advertising are designed as attractive as possible, simple, with the theme of classic bike. Based on internet marketing communication of Khoe Yao Tung principles had shown that the direct mail should have optimized technically, also bring through two-way communication and online transaction in corporate website www.snutport.com. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam kita curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta Ahlul Bayt Rasulullah SAW yakni para kekasih Allah yang disucikan Allah SWT seperti tertulis pada Q.S. 33:33. Mereka yang telah menunjukkan umat manusia kepada jalan kebenaran hakiki Allah SWT yang senyata-nyatanya. Hanya dengan izin-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet”. Skripsi ini disusun sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada ayahanda (alm.) Rizal Dasoeki, Ir., ibunda Azwitta Azyb, Dra., M.Pd., kakek Azibar Azis, Drs., Dipl. AVTP., yang dengan setianya mendampingi dan membina anak-anaknya tanpa pamrih hingga mencapai titik ini dan semua pihak yang telah ikut serta membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, karena hanya dengan dorongan dan motivasi itulah saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Terutama kepada: 1. Bapak Prof. Dr. M. Thaufiq S. Boesoirin, dr., MS., Sp.THT-KL(K)., selaku Rektor Universitas Islam Bandung. 2. Bapak O. Hasbiansyah, Drs., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. 3. Ibu Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si., selaku Ketua Bidang Kajian Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi universitas Bandung, terima kasih atas arahannya. 4. Ibu Maya Amalia OP, S.Pd., M.Si., selaku pembimbing dalam skripsi ini, terima kasih atas kesabaran menghadapi pertanyaan-pertanyaan penulis, arahan serta masukan sarannya untuk penulis. 5. Bapak Askurifa’i Baskin, Drs., selaku dosen wali yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir masa studi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. 6. Bapak Ardinal Muhammad, SE. selaku General Director SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, atas wawancara serta kemudahan pemberian data. 7. Bapak Fribuana Putra, ST., selaku Marketing Communication Head Department SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, atas wawancara, pengalaman serta motivasinya. 8. Saudara Tubagus Aliefsyah A, selaku Sales Supervisor atas wawancaranya yang menyenangkan. 9. Seluruh dosen dan staf karyawan UNISBA, terima kasih untuk segalanya. 10. Seluruh staf karyawan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, untuk iklim kerja organisasi yang sangat bikey. 11. Seluruh snutporters yang telah bersedia diwawancarai untuk kepentingan penelitian ini. 12. Kepada keluarga besar Majelis Habib Alwi Assegaf yang terus memberikan motivasi spiritual praktis dalam setiap jejak kehidupan penulis. 13. Kepada keluarga besar Classic Bike Touring Club (CBTC), yang selalu konsisten dengan tema klasik, kilau, kencang. Semoga misinya mengangkat citra, harkat dan martabat bikers CB yang artistik, estetik, sopan, tertib, dan bangsawan akan tercapai. Blaar blaar blaarr! 14. Kepada seluruh teman, sahabat, keluarga saya yang telah membantu di dalam memberikan dorongan serta motivasinya yang mustahil rasanya saya sebutkan satu persatu karena keterbatasan media tulis ini. Karena keterbatasan yang terdapat pada manusia, saya sadar bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu saya ingin memohon maaf atas segala kekurangan tersebut. Meski terasa klise, ungkapan mengharapkan saran dan kritik itu datang dari lubuk hati penulis yang paling dalam dan disampaikan secara tulus. Bi haqqi Muhammadin wa aalihith thaahiriin, wa sallama tasliiman katsiiran. Birahmatika yaa arhamar raahimiin. Wal hamdu lillaahi rabbil „aalamiin, wa shallallaahu „alaa Muhammadin wa Ahli baitihith thayyibiinath thaahiriin. Wassalamualaikum Wr.Wb. Bandung, Juli 2012 Ardha Dimitri .A DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK i KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Perumusan Masalah 9 1.3 Identifikasi Masalah 9 1.4 Tujuan Penelitian 10 1.5 Kegunaan Penelitian 10 1.5.1 Kegunaan Teoritis 10 1.5.2 Kegunaan Praktis 10 1.6 Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah 11 1.6.1 Pembatasan Masalah 11 1.6.2 Pengertian Istilah 12 1.7 Kerangka Pemikiran 13 1.8 Metode Penelitian 19 1.8.1 Subjek Penelitian 19 1.8.2 Metode Penelitian 20 1.8.3 Teknik Pengumpulan Data 21 1.8.4 Analisis Data 24 1.8.5 Uji Keabsahan Data 25 1.9 Organisasi Karangan 26 BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA 28 2.1 Tinjauan Komunikasi 28 2.2 Tinjauan Komunikasi Pemasaran 29 2.2.1 Proses dan Tujuan Komunikasi Pemasaran 2.3 Tinjauan Komunikasi Pemasaran di Internet 31 35 2.3.1 Wilayah Pemasaran Online 36 2.3.2 Jenis Pemasar Online 38 2.3.3 Melaksanakan Komunikasi Pemasaran di Internet 39 BAB III METODE PENELITIAN 47 3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian 47 3.2 Lokasi Penelitian 49 3.3 Tahap – Tahap Penelitian 49 3.4 Teknik Penarikan Sampel 50 3.5 Fokus Penelitian 52 3.5.1 Kegiatan Direct Mail 52 3.5.2 Kegiatan Press Release Postings 52 3.5.3 Kegiatan Billboards On The Net 52 3.5.4 Kegiatan Relationship Marketing 52 3.5.5 Kegiatan Display Advertising 53 3.6 Jenis dan Sumber Data 53 3.7 Teknik Pengumpulan Data 55 3.7.1 Observasi 55 3.7.2 Wawancara Mendalam 55 3.7.3 Studi Kepustakaan 56 3.8 Teknik Analisis Data 57 3.9 Uji Keabsahan Data 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 61 4.1 Gambaran Umum SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 63 4.1.1 Nama, Gambar, dan Lokasi Penelitian 63 4.1.2 Profil Singkat SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 65 4.1.3 Latar Belakang Penggunaan Internet Sebagai Pendekatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Terhadap Classic Bikers 4.2 Hasil dan Pembahasan Penelitian 4.2.1 Informan Penelitian 70 71 71 4.2.2 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet melalui Direct Mail 72 4.2.3 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet Melalui Press Release Postings 89 4.2.4 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Melalui Billboards On The Net 4.2.5 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom 89 Motorcycle di Internet Melalui Relationship Marketing 93 4.2.6 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet Melalui Display Advertising 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 109 5.1 Kesimpulan 109 5.2 Saran 111 DAFTAR PUSTAKA xiv LAMPIRAN xvi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Model Komunikasi Pemasaran 31 Gambar 2.2 : Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian 33 Gambar 2.3 : Jenis Pemasar Online 38 Gambar 3.1 : Proses Analisis Data Kualitatif 57 Gambar 4.1 : Lokasi Showroom SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 64 Gambar 4.2 : Homepage situs Web www.snutport.com 64 Gambar 4.3 : Fanpage SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Facebook Gambar 4.4 : Katalog Produk SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Gambar 4.5 : Proses direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet Gambar 4.6 77 78 : Press release postings SNUTPORT mengenai Classic Honda CB125 ’74 di Twitter Gambar 4.9 73 : Kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di grup diskusi Yahoo CB_Indonesia Gambar 4.8 68 : Kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di situs jejaring sosial Facebook Gambar 4.7 65 82 : Press release postings mengenai program SNUTPORT di situs Web Gambar 4.10 : Press release postings film pendek SNUTPORT di Facebook Gambar 4.11 : Keterkaitan pesan press release postings dan saling melengkapi 82 83 antara media-media Internet yang digunakan SNUTPORT 84 Gambar 4.12 : Tahap-tahap kegiatan press release postings di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 89 Gambar 4.13 : Billboards on the net SNUTPORT di Facebook 91 Gambar 4.14 : Billboards on the net SNUTPORT di Twitter 91 Gambar 4.15 : Pesan billboards on the net selalu disertakan dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet 92 Gambar 4.16 : Milis dan Discussion Group CB Indonesia yang diikuti SNUTPORT di Internet dalam membangun kedekatan dengan ` snutporters 94 Gambar 4.17 : Wall-to-Wall SNUTPORTERS pada Fanpage Facebook sebagai salah satu media relationship marketing di Internet 95 Gambar 4.18 : Touring bersama club/komunitas, atau Snutporters sebagai salah satu kegiatan relationship marketing SNUTPORT di dunia nyata 98 Gambar 4.19 : Tahapan kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 99 Gambar 4.20 : Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Twitter 102 Gambar 4.21 : Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Facebook Gambar 4.22 : Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 103 situs Web 103 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 : Wilayah Utama Pemasaran Online 37 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Clothing merupakan suatu bidang bisnis yang menunjukkan perkembangan yang pesat pada 20 tahun terakhir di kota Bandung, dan perkembangan clothing di kota Bandung juga mempengaruhi tren berpakaian di kota – kota besar lainnya di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bali, Pontianak, Makassar, dan kota lainnya. Seiring perkembangan pesat bisnis clothing di Indonesia, menurut Ade sebagai ketua organisasi KICK (Kreative Independent Clothing Kommunity)-salah satu organisasi yang memiliki peran besar di lingkungan clothing-terdapat ribuan merek-merek clothing lokal di kota Bandung. Hal ini berdampak kepada persaingan yang semakin ketat diantara merek-merek clothing baik lokal maupun mancanegara. Menghadapi persaingan pasar yang demikian ketatnya setiap pelaku bisnis clothing dituntut untuk terus berusaha melakukan berbagai kegiatan pemasaran yang strategis seperti pemilihan pasar yang dituju, perencanaan produk yang spesifik, penetapan harga yang mencerminkan nilai bagi pelanggan, sistem distribusi produk, dan melakukan pendekatan komunikasi pemasaran kepada pasarnya melalui berbagai media komunikasi yang ada saat ini. Semua hal tadi tidak lain bertujuan untuk membangkitkan kesadaran terhadap merek atau produk, memberikan nilai bagi pelanggan, membujuk minat beli konsumen dan tetap memilih suatu produk atau merekpada konteks ini merek clothing-tersebut. Suatu perusahaan bisnis dalam menyampaikan suatu pesan guna memberikan pengertian kepada konsumennya juga memerlukan suatu bentuk komunikasi yang strategis dalam penyampaian pesannya, komunikasi seperti ini disebut komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar (Sutisna, 2001:267). Komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2008:219). Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tak terpisahkan”. (Shimp, 2003:4) Walaupun suatu perusahaan memiliki produk yang unggul, namun tanpa komunikasi pemasaran tidak akan ada orang yang dapat mengetahui keunggulan produk tersebut. Maka dari itu, peran komunikasi pemasaran merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam memasarkan produknya. Konsep umum dari komunikasi pemasaran sendiri adalah marketing communication mix (bauran komunikasi pemasaran). Bauran komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:204) terdiri atas enam cara komunikasi utama, yaitu iklan, promosi penjualan, acara khusus dan pengalaman, hubungan masyarakat dan pemberitaan, pemasaran langsung, dan penjualan pribadi. Unsur-unsur komunikasi pemasaran ini pada praktiknya diimplementasikan oleh perusahaan dengan berbagai cara. Dapat diimplementasikan secara terpadu atau hanya menggunakan beberapa unsur saja. Penggunaan unsur komunikasi pemasaran ini juga dilakukan dengan memperhatikan target konsumen sasarannya (audience) secara demografis, kebudayaan, dan/atau pertimbangan lain yang mempengaruhi dan disesuaikan dengan pola perilaku konsumen sasarannya. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, berdampak besar terhadap perkembangan bisnis dengan segala metode pendekatan komunikasi pemasaran perusahaan-perusahaan di dunia. Arah perusahaan bisnis menjadi lebih segmented dan mengindividualisasikan cara-cara pendekatan komunikasi pemasaran mereka. Pendekatan komunikasi pemasaran yang seperti ini menjadikan media komunikasi internet memiliki peran penting dalam mengakomodir arah perkembangan komunikasi pemasaran yang lebih segmented dan terindividualisasi. Pemasaran Internet adalah pangsa pembelanjaan dan penjualan pemasaran langsung yang tumbuh paling cepat (Kotler dan Armstrong, 2008:222). Hal ini diiringi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang pesat. Lasmadiarta (2010:3) mengungkapkan bahwa salah satu yang sangat mempengaruhi dunia marketing adalah pemanfaatan teknologi online sebagai trendsetter. Marketing online mulai populer sejalan dengan makin populernya penggunaan Internet. Internet juga dapat digunakan dalam komunikasi pemasaran, mulai dari menggapai pelanggan secara langsung, menyampaikan informasi kepada pelanggan, menciptakan kesadaran dan pemilihan merek, memperkuat citra merek dan mendorong pelanggan untuk mencoba produk, dan menciptakan loyalitas serta membangun hubungan dengan pelanggan. The Internet can also be used in marketing communications, through reaching customers directly, informing them, creating brand awareness, reinforcing brand image and brand attitudes, stimulating them to take action and try the product, and creating loyalty and building relationships with them. (Kitchen dan Pelsmaker, 2004:113) Menurut Kotler dan Armstrong (2008:237) sekitar 470 juta orang kini memiliki akses Internet di seluruh dunia. Menurut Arifin (2011:257) pada tahun 1998 terdapat kurang lebih 25 juta orang Indonesia-10% penduduk dari 237 juta orang di Indonesiamenggunakan Internet. Internet merupakan media komunikasi yang memungkinkan komunikator menyertakan pesan berupa teks, suara, gambar, dan video pada konten pesannya. Internet memungkinkan adanya komunikasi dua arah. Internet memungkinkan adanya transaksi bisnis, karena kecanggihannya yang memudahkan para konsumen dan para pebisnis untuk saling berkomunikasi dan bertransaksi. Internet memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu pengguna Internet di seluruh dunia yang dapat berkomunikasi dengan interaktif. Dengan semakin banyak orang yang menggunakan Internet, maka populasi konsumen online semakin menjadi alur utama dan beragam. Meskipun demikian, konsumen Internet masih berbeda dari konsumen offline tradisional dalam pendekatan mereka terhadap pembelian dan respons mereka terhadap pemasaran. Konsumen Internet memilih secara aktif situs Web mana yang akan mereka kunjungi dan informasi pemasaran apa yang akan mereka terima tentang produk mana dan dalam kondisi apa. Maka Kotler dan Armstrong (2008:238) menyebutkan bahwa dunia pemasaran baru online memerlukan pendekatan pemasaran baru. Pendekatan pemasaran baru yang dimaksud adalah komunikasi pemasaran di Internet yang melahirkan berbagai cara pendekatan kepada konsumen yang unik, interaktif, dan/atau dapat dilakukan di sembarang tempat. Menurut Khoe Yao Tung (1996:44-47) terdapat lima macam bentuk komunikasi pemasaran di Internet, yaitu direct mail, press release postings, billboards on the net, relationship marketing, dan display advertising. Sedangkan Menurut Kotler dan Armstrong (2008:244), perusahaan dapat melaksanakan pemasaran online satu atau lebih dari empat cara, yaitu menciptakan situs Web, menciptakan komunitas Web, menempatkan iklan atau promosi secara online, dan/ atau menggunakan e-mail. Secara prinsipil kedua pendapat ahli tersebut memiliki esensi yang sama dal;am menjalankn komunikasi pemasaran di Internet. Lebih dari 250 juta orang menjadi pengguna Facebook aktif. Lebih dari 346 juta orang membaca blog, dan 184 juta orang menjadi blogger. Twitter memiliki lebih dari 14 juta orang pengguna terdaftar, dan YouTube dikunjungi oleh lebih dari 100 juta orang per bulan. Sekarang makin banyak konsumen yang tersambung dengan media sosial di Internet seperti itu. Maka, setiap detik perusahaan Anda harus tersambung dengan mereka lewat media sosial, dan jika tidak, setiap detik Anda akan terbuang percuma. Jadi, pastikan Anda selalu tersambung dengan media sosial. (Zarella, 2010:2) Fasilitas situs media jejaring sosial yang terdapat di dalam Internet seperti yang diungkapkan pada kutipan-kutipan tadi adalah sebagian contoh urgensi penggunaan media komunikasi Internet sebagai saluran komunikasi pemasaran bagi suatu perusahaan dewasa ini baik perusahaan profit maupun non-profit. Pada prinsipnya Internet merupakan media komunikasi. Internet bisa dijadikan sebagai media bagi perusahaan untuk melakukan pendekatan komunikasi pemasarannya untuk memasarkan produk dan jasanya. Maka pelaksanaan komunikasi pemasaran tradisional bisa diaplikasikan di Internet pula. Hal yang berbeda antara kegiatan komunikasi pemasaran offline dan online ialah perilaku konsumen di dunia maya yang menjadi tantangan bagi perusahaan agar dapat memahami perilaku konsumen. Perbedaan perilaku konsumen ini disebabkan oleh pola komunikasinya yang berbeda, pola komunikasi ini tergantung pada fasilitas Internet mana (situs Web, situs jejaring sosial, microblog, mailing list, atau fasilitas di Internet lainnya) yang akan digunakan. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle merupakan clothing yang melakukan berbagai kegiatan komunikasi pemasarannya di Internet sebagai pendekatan utama pasarnya. Walaupun SNUTPORT baru berdiri selama 2 tahun, namun telah memiliki banyak penggemar. Hal ini terbukti dengan fanpage-nya di situs jejaring sosial Facebook telah memiliki 11.000 lebih penggemar aktif mengikuti kegiatan yang SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle lakukan di jejaring sosial tersebut. Kemudian OTOPlus-tabloid otomotif ternama di Indonesia-tertarik untuk meliput produk SNUTPORT Custom Motorcycle (CB125 ’74/CL Scrambler Series) di tabloid tersebut, ketertarikan ini-pun diawali dengan percakapan di situs jejaring sosial Facebook. TV nasional Trans7 juga tertarik untuk melakukan liputan komunitas SNUTPORT juga menjadikan SNUTPORT Apparel sebagai wardrobe supporter program acara Wisata Masijd trans7 yang diawali dengan hubungan melalui media komunikasi Internet. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa dikatakan sebagai pionir perusahaan clothing lokal yang menggabungkan konsep clothing dan classic bike dalam satu wadah perusahaan yang terpadu. Dengan menggabungkan pangsa pasar clothing dan classic bike, maka tidak aneh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mulai digemari oleh penggemar produk clothing sekaligus penggemar classic bike di Indonesia. SNUTPORT memiliki dua divisi yaitu SNUTPORT Apparel sebagai fast-moving produknya, dan SNUTPORT Custom Motorcycle sebagai slow-moving produk dan jasanya. Kedua divisi ini saling memberi kontribusi dalam membangun kekuatan citra merek pada satu kesatuan perusahaan, yaitu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sebagai perusahaan clothing dan kostumisasi sepeda motor dengan segmentasi classic bike. Komunikasi pemasaran melalui Internet merupakan pendekatan utama bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan pendekatan kepada pasarnya. Yaitu melalui situs Web perusahaan, situs jejaring sosial (Facebook), microblog (Twitter), dan fasilitas di Internet lain yang bisa dimanfaatkan sebagai media komunikasi pemasarannya. Menurut salah satu pemilik sekaligus General Director SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yaitu Ardinal .M, SE., pada implementasinya komunikasi pemasaran melalui situs Web perusahaan, microblog, dan situs jejaring sosial telah memberikan kontribusi yang besar dalam perputaran roda SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, baik dalam membangun itikad baik dengan pelanggan maupun kepada transaksi jual beli. Terlebih komunikasi pemasaran melalui Internet dapat memudahkan komunikasi dua arah antara konsumen secara langsung kepada perusahaan sehingga memudahkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk memahami dan memberikan nilai terbaik bagi pelanggan. Melihat komunikasi pemasaran yang memiliki peran penting bagi suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar yang demikian ketat, dan Internet sebagai media komunikasi pemasaran yang efisien, efektif dengan cakupan pasar yang sangat luas. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet dalam memasarkan produk dan jasanya. 1.2 Perumusan Masalah Agar pembahasan masalah lebih mudah dan mengarah pada pokok bahasan yang akan penulis sampaikan dalam penelitian ini, maka dapat penulis kemukakan rumusan sebagai berikut: “Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet?” 1.3 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui direct mail di Internet? 2. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui press release posting di Internet? 3. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui billboards on the net? 4. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui relationship marketing di Internet? 5. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui display advertising di Internet? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ditulis dengan menggunakan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui direct mail di Internet. 2. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui press release posting di Internet. 3. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui billboards on the net. 4. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui relationship marketing di Internet. 5. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui display advertising di Internet. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu komunikasi terutama public relations, serta memberikan aplikasi teoritis mengenai kegiatan komunikasi pemasaran di Internet. 1.5.2 Kegunaan Praktis Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mengenai kegiatan komunikasi pemasaran di Internet, dan untuk mengetahui apakah kegiatan komunikasi pemasaran di Internet yang telah dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sudah efektif atau perlu adanya usaha-usaha lain yang perlu dilakukan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. 1.6 Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah 1.6.1 Pembatasan Masalah Untuk memudahkan dan memfokuskan mengenai masalah yang akan diteliti, maka penulis melakukan pembatasan masalah yaitu: 1. Masalah yang diteliti terbatas pada komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. 2. Aspek yang diteliti adalah mengenai kegiatan direct mail, press release posting, billboard on the net, relationship marketing, dan display advertising yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. 3. Perusahaan yang diteliti adalah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang menyediakan pakaian jadi bernuansa classic bike (baju, kemeja, celana, jins, topi, tas, dan aksesoris lainnya) juga melayani jasa restorasi, kostumisasi, perawatan yang khusus untuk classic bike. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle adalah perusahaan clothing otomotif yang dikelola dibawah naungan CV. Berkah Kembar dan menjadikan Internet sebagai media pendekatan komunikasi pemasaran utamanya dalam mengekspansi wilayah pemasarannya. 4. Sumber data peneliti adalah Ardinal M., SE., sebagai General Director SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, Fribuana Putra, ST., sebagai Head Department Of Marketing Communication SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan Tubagus Aliefsyah Azmanda sebagai Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Selanjutnya peneliti juga akan melakukan wawancara kepada konsumen SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle atau yang biasa disebut dengan Snutporters. Snutporters yang diwawancarai adalah snutporters yang aktif di media Internet dan melakukan pembelian produk SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle pada periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012. 1.6.2 Pengertian Istilah Berikut adalah beberapa istilah yang banyak digunakan dalam penelitian ini : 1. Kegiatan adalah usaha-usaha tertentu yang dilaksanakan untuk memenuhi satu rencana. 2. Komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Tjiptono, 2008:219) 3. Internet adalah media komunikasi (Odang, 2008:1). Internet adalah jaring publik yang luas dari jaringan komputer, menghubungkan segala jenis pengguna di seluruh dunia satu sama lain dan menghubungkan mereka dengan penyimpanan informasi yang sangat besar (Kotler dan Armstrong, 2008:237). 4. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle adalah perusahaan yang mengkombinasikan konsep clothing dan gaya hidup classic bike yang baru berdiri 2 tahun, dan menjadikan Internet sebagai pendekatan komunikasi pemasaran utama terhadap pasarnya. 1.7 Kerangka Pemikiran Di dunia bisnis, kelangsungan hidup suatu lembaga atau perusahaan bergantung pada kepercayaan masyarakat terhadap suatu produk. Produk yang ditawarkan suatu perusahaan dapat berupa barang atau jasa. Komunikasi berperan sebagai jembatan antara perusahaan dengan pasarnya untuk membangun kepercayaan pasar terhadap produk suatu perusahaan, komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran berperan dalam menyebarkan informasi, membujuk, dan/atau mengingatkan atas keberadaan suatu produk. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Tjiptono, 2008:219) Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar karena merupakan salah satu faktor keberhasilan bagi suatu program pemasaran. Tanpa komunikasi, konsumen maupun pasar secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk suatu perusahaan di pasar. Menentukan siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. Kegiatan komunikasi pemasaran tak lain dilakukan untuk memenuhi tujuan utama dari komunikasi pemasaran itu sendiri, yaitu menyebarkan informasi, mempengaruhi untuk melakukan pembelian, dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang. Dimana tujuan utama komunikasi pemasaran tersebut dapat memberikan efek tertentu kepada komunikannya, yaitu menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan, memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk, mendorong untuk memilih suatu produk, membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk, mengimbangi kelemahan unsure bauran pemasaran lain, dan menanmkan citra produk dan perusahaan. Bauran promosi juga sering disebut bauran komunikasi pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2008:116). Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Menurut Kotler dan Keller (2007:204), bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) terdiri atas enam cara komunikasi utama, yakni: 1. Iklan - Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan berupa promosi, gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan. 2. Promosi penjualan – Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa. 3. Acara khusus dan pengalaman – Perusahaan mensponsori kegiatan dan programprogram yang dirancang untuk menciptakan interaksi setiap hari atau interaksi yang berkaitan dengan merek. 4. Hubungan masyarakat dan pemberitaan – Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing – masing produknya. 5. Pemasaran Langsung – Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan. 6. Penjualan pribadi – Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pesanan. Dari keenam alat komunikasi tersebut, pada prinsipnya bisa dilaksanakan salah satu atau secara terpadu di Internet. Karena Internet sebagai media komunikasi populer dewasa ini dapat memfasilitasi dalam mengimplementasikan kegiatan komunikasi pemasaran. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Kitchen dan Pelsmaker (2004:113114), sebagai berikut: Marketing communications on the Internet can take many forms, and often they mirror traditional communication tools. Besides brand sites, online advertising, online sales promotions, event and games, online direct marketing, and e-mail marketing. Komunikasi pemasaran di Internet dapat menggunakan bentuk lain seperti yang sering digunakan pada komunikasi pemasaran tradisional. Disamping situs merek, periklanan online, promosi penjualan online, acara khusus dan game, pemasaran langsung online, dan pemasaran e-mail. Internet sendiri telah memberikan pemasar suatu cara baru untuk menciptakan nilai pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Seperti yang diungkapkan Kotler dan Armstrong (2008:238) bahwa Web (World Wide Web) pada dasarnya telah mengubah anggapan awal pelanggan tentang kenyamanan, kecepatan, harga, informasi produk, dan pelayanan. Internet telah melahirkan wilayah baru pemasaran, jenis-jenis pemasar baru, dan bentuk-bentuk pemasaran baru yang memberikan pengalaman baru bagi pemasar maupun konsumen. Kotler dan Armstrong (2008:237) mendefinisikan pemasaran online sebagai usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan pelayanan serta membangun hubungan pelanggan melalui Internet. Dengan adanya Internet dan teknologi komunikasi saat ini, memungkinkan pemasar menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan di semua tempat, setiap saat, hampir tentang semua hal dengan efek yang mudah untuk ditelusuri dengan jelas dan memberikan peluang individualisasi yang jauh lebih besar. Khoe Yao Tung (1996:44-47) mengemukakan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran di Internet diantaranya direct mail, press release posting, billboards on the net, relationship marketing, dan display advertising. Bagi perusahaam, kelima bentuk komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung tersebut dapat dilaksanakan salah satunya atau secara terpadu. Direct mail merupakan surat pengeposan langsung (direct mail marketing). Perbedaannya direct mail di Internet ini ialah pemasar tidak dengan mengirimkan suratsurat kertas ke alamat-alamat tertentu, tapi dilakukan dengan menggunakan e-mail. Dengan menggunakan e-mail pemasar dapat mengirimkan tautan (link) situs perusahaan, katalog, gambar, video maupun konten komunikasi pemasaran lain yang dapat dibuka di Internet membuat konsumen yang tertarik pada isi yang disampaikan melalui e-mail tersebut. E-mail ini tidak dikirim ke suatu alamat lokasi tertentu, namun dikirim ke alamat e-mail pribadi, kantor, atau tempat lain yang langsung dibuka oleh pemilik alamat e-mail yang dikirimkan. Alamat e-mail didapat dari alamat-alamat e-mail yang tertera di grup diskusi, karena pengiriman e-mail di Internet memiliki return address (alamat umpan balik) hingga dapat dijadikan basis data oleh perusahaan sebagai pelanggan potensial maupun yang sudah menjadi pelanggan. Alamat e-mail juga didapat dari basis data yang diisi oleh para pelanggan saat pembelian, melalui situs jejaring sosial, dan/atau melalui mediamedia lain yang memungkinkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle terhubung dengan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung. Peneliti akan meneliti kegiatan komunikasi pemasaran dengan mengirimkan surat ke alamat e-mail pelanggan yang alamatnya tertera dalam grup diskusi, situs media jejaring sosial, atau media-media lain yang terhubung langsung dengan pelanggan sebagai bentuk dari usaha SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam memperpanjang hubungan dengan pelanggan. Press release postings adalah kegiatan press release mengenai produk, pelayanan, acara khusus, atau informasi lain yang ingin disebarkan kepada konsumen dalam bentuk bulletin board di dalam Internet (Tung, 1996:45). Pada penelitian ini juga penulis akan meneliti kegiatan press release postings yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Billboards on the net yaitu dengan mengirimkan satu atau dua kalimat seperti pada kartu nama (biasanya berupa nomor telepon, alamat, alamat e-mail, link alamat situs Web, atau informasi lain yang bisa dihubungi) pada grup diskusi atau mailing list, atau media Internet lain yang memiliki fungsi sama layaknya billboard di media offline. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan billboards on the net pada situs Web perusahaan, blog, situs jejaring sosial, dan media Internet lainnya yang diharapkan pemerhatinya akan membuka link yang terdapat pada billboards on the net. Relationship marketing yaitu mengikuti semacam grup diskusi yang sesuai dengan segmentasi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Dengan aktif mengikuti grup diskusi ini akan mempermudah kepercayaan orang lain di Internet, dan peluang untuk mengarahkan pengenalan, mempengaruhi sikap pelanggan, pembelian, atau tindakan lain yang benefit bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Display advertising adalah cara perusahaan dalam menata situs Web perusahaan, atau akun perusahaan di situs-situs lain dengan se-atraktif mungkin agar mempermudah calon pelanggan atau pelanggan mengenali halaman situs Web perusahaan tersebut. Dalam hal ini penulis juga akan meneliti bagaimana SNUTPORT menata halamanhalamannya di Internet baik di situs Web perusahaan, maupun fasilitas media Internet lainnya. Dari kegiatan komunikasi pemasaran di Internet yang dijelaskan oleh Tung, maka akan memudahkan penulis untuk memetakan apakah kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet sudah sesuai dengan tujuan dari komunikasi pemasaran itu sendiri. Maka dari itu, penulis akan menggunakan bentuk komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung yakni direct mail, press release posting, billboards on the net, relationship marketing, dan display advertising yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet sebagai acuan penelitian untuk mengamatinya secara mendalam. 1.8 Metode Penelitian 1.8.1 Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah general director; head department of marketing communication; sales supervisor pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet; dan snutporters yang aktif di media Internet dan melakukan transaksi pembelian di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle pada periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012 yang dapat mewakili daripada keseluruhan populasi snutporters, sehingga key informan dapat memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang akan diteliti oleh peneliti. Key informan atau respondennya adalah Ardinal. M., SE., Fribuana Putra., ST., Tb. Aliefsyah, dan Dema Bayu, dan Mohammad Darmawan. Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Menurut Neuman (1983:196), sebagai berikut: Purposive sampling adalah metode penarikan sampel dengan cara memilih beberapa responden yang memungkinkan mewakili populasi yang sesuai dengan kriteria tertentu, dengan menggunakan metode yang beragam. Hal ini dilakukan karena berhadapan dengan situasi yang tidak memungkinkan untuk mengambil sampel secara keseluruhan dari suatu populasi tersebut. Purposive sampling yakni bertujuan untuk mengidentifikasi peristiwa tertentu untuk investigasi mendalam. Penarikan sampel purposive sampling digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan key informan dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dan snutporters yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi dari kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel di Internet, dan dapat menjelaskan seluruh kegiatan tersebut secara mendalam. Dan dipilih lebih dari satu responden yaitu bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diungkapkan oleh responden satu sama lain memiliki relevansi data, dan/atau dapat saling melengkapi data satu sama lainnya. 1.8.2 Metode Penelitian Bogdan dan Taylor (dalam Mulyana, 2001:45) mengungkapkan bahwa metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem atau mencari jawaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dalam metode penelitian kualitatif manusia dianggap sebagai subjek yang sama dengan peneliti. Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif yang lebih menempatkan manusia sebagai data semata. Menurut Moleong (2007:6), pengertian penelitian kualitatif sebagai berikut: Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:4), metode penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Menurut Isaac dan Michael (dalam Rakhmat, 1998:22), metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Sedangkan menurut Rakhmat (1997:14) adalah sebagai berikut: Suatu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menuliskan suatu keadaan atau peristiwa yang kemudian dianalisis serta mengambil kesimpulan dari masalah yang dibahas. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Ciri lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (natural setting) peneliti bertindak sebagai pengamat. Menurut Rakhmat (1998:25) penelitian deskriptif ditujukan untuk: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk mendapatkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Berdasarkan landasan – landasan teori tersebut, penulis mencoba meneliti tentang kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. 1.8.3 Teknik Pengumpulan Data A. Observasi Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi. Menurut Kriyantono (2009:64), metode observasi adalah dimana periset mengamati langsung objek yang diteliti. Jenis observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian. Alasan menggunakan teknik pengumpulan data observasi ini karena peneliti ingin mengamati kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet secara langsung dan mendalam. B. Wawancara Mendalam Salah satu cara mengumpulkan data penelitian ini adalah melakukan wawancara dengan subjek penelitian. Menurut Moleong (2009:186), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan pewawancara. Metode wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara mendalam. Menurut Kriyantono (2009:64), wawancara mendalam (depth interview) adalah metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus (lebih dari satu kali untuk menggali informasi dari responden. Maka dari itu responden disebut juga sebagai informan, Karena wawancara dilakukan lebih dari sekali, maka disebut juga intensive-interviews. Metode ini memungkinkan periset untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya, motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalamannya. Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama dalam penelitian kualitatif. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atau respons informan. Informan bebas memberikan jawaban-jawaban yang lengkap mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan.caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti percakapan sehari-hari. Agar penulis mendapatkan keterangan yang jelas tentang kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, maka penulis akan melakukan wawancara kepada General Director SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yaitu Ardinal M., SE., Head Department Of Marketing Communication yaitu Fribuana Putra., ST., Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet yaitu Tubagus Aliefsyah Azmanda. Selanjutnya penulis juga melakukan wawancara kepada snutporters yang melakukan transaksi pembelian di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle periode bulan Mei 2012 hingga Juni 2012 dan aktif di media Internet, hal ini dimaksudkan karena informan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi snutporters mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Wawancara dilakukan sesuai dengan kebutuhan data hingga mencapai kejenuhan data dan disesuaikan dengan ketersediaan waktu key informan yang telah dijadwalkan sebelumnya. C. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah merupakan pengumpulan data dengan cara membaca dan mengutip teori-teori yang berasal dari buku dan tulisan-tulisan lain yang relevan dengan penelitian ini. 1.8.4 Analisis Data Menurut Kriyantono (2009:194) riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus (fakta empiris) menuju hal – hal yang umum (tataran konsep). Artinya analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan penulis di lapangan. Data tersebut terkumpul baik melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumen-dokumen lainnya yang relevan. Kemudian data-data tersebut diklasifikasikan ke dalam suatu kategori-kategori. Pengklasifikasian atau pengkategorian ini harus mempertimbangkan kevalidan/keabsahan data dengan memperhatikan kompetensi subjek penelitian, tingkat autentisitasnya dan melakukan triangulasi berbagai sumber data. Dalam penelitian ini, pengkategorian dan interpretasi data diklasifikasikan berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini sendiri. Kompetensi subjek penelitian artinya informan harus kredibel, yaitu orang yang berkaitan dan memahami, tentang kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Autentisitas menurut Kriyantono (2009:70) yaitu memperluas konstruksi personal yang diungkapkan. Periset memberi kesempatan dan memberi pengungkapan konstruksi personal yang lebih detail, sehingga mempengaruhi mudahnya pemahaman yang lebih mendalam. Pada implementasinya periset memberi kesempatan untuk bercerita panjang lebar mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dengan suasana wawancara yang informal yang santai. Dalam penelitian ini, dilakukan triangulasi terhadap berbagai sumber data artinya meneliti kebenaran hasil wawancara terhadap informan dengan fakta empiris (fakta-fakta atau sumber data relevan lainnya yang tersedia). 1.8.5 Uji Keabsahan Data Untuk mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Moleong (2007:324), ada empat kriteria teknik pemeriksaan yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Pengukuran tingkat kredibilitas dilakukan melalui : 1. Perpanjangan Keikutsertaan Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian. (Moleong, 2007:327) Perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian ini berarti peneliti tinggal di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, memantau kegiatan komunikasi pemasaran bersama pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. 2. Triangulasi Menurut Moleong (2007:330), triangulasi teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Analisis triangulasi pertama yang dipakai adalah triangulasi sumber. Menurut Kriyantono (2009:70) triangulasi sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Implementasi triangulasi sumber pada penelitian ini yaitu peneliti akan membandingkan hasil pengamatan di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dengan hasil wawancara key informan yaitu General Director (Ardinal), Head Department Of Marketing Communication (Fribuana), Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran di Internet (Aliefsyah) di perusahaan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan juga hasil wawancara terhadap snutporters. Analisis triangulasi yang kedua adalah triangulasi waktu. Menurut Kriyantono (2009:71), triangulasi waktu yaitu berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Maka dari itu, dalam penelitian ini penulis mengadakan observasi di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tidak hanya satu kali. 1.9 Organisasi Karangan BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian, dan Organisasi Karangan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi teori-teori, istilah-istilah, pengertian-pengertian yang digunakan penulis sebagai acuan teoritis dalam penelitian ini. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian, tahap-tahap penelitian, teknik penarikan sampel, fokus penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini. BAB IV : PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan mengenai datadata observasi dan wawancara yang telah diperoleh penulis sesuai dengan kajian yang diteliti. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan penelitian dan saran dari penulis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Komunikasi Menurut Himstreet dan Baty (dalam Purwanto, 2006:3), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Sedangkan komunikasi menurut Terry dan Franklin (dalam Moekijat, 1993:4) adalah sebagai berikut : Communication is the art of developing and attaining understanding between people. It is the process of exchanging information and feelings between two or more people, and it is essential to effective management. Komunikasi adalah seni mengembangkan dan mendapatkan pengertian diantara orang-orang. Komunikasi adalah proses menukar informasi dan perasaan diantara dua orang atau lebih, dan penting bagi manajemen yang efektif. Pada umumnya, pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non-verbal. Dalam dunia praktis ada banyak bentuk-bentuk komunikasi seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi lintas budaya, komunikasi bisnis dan bentuk komunikasi lainnya. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, baik dilihat dari orientasinya, pokok bahasannya, bahasa yang digunakan, format penulisan (jika komunikasi diaplikasikan dalam bentuk tulisan), gaya penulisan, dan sudut pandang lain yang berkaitan dengan bagaimana suatu bentuk komunikasi itu diaplikasikan. Begitu juga di dunia bisnis-pada konteks ini pemasaran, bentuk komunikasi memiliki karakteristik yang berbeda dari bentuk komunikasi lain. Menurut Purwanto (2006:4), secara sederhana dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. 2.2 Tinjauan Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dari suatu program pemasaran yang berguna untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen sasarannya akan keberadaan suatu produk dari suatu perusahaan. Maka dari itu, peran komunikasi pemasaran menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam memasarkan produknya. Sutisna (2001:267) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:219) yang dimaksudkan dengan komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Begitu juga Kotler dan Keller (2007:206) mengungkapkan bahwa komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen-secara langsung maupun tidak langsung-tentang produk dan merek yang mereka jual. Dalam pengertian tertentu, komunikasi menggambarkan “suara” merek dan merupakan sarana yang dapat digunakan untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Maka komunikasi pemasaran bagi seluruh perusahaan untuk memasarkan produk dan jasanya, tidak terkecuali SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang memilih melakukan komunikasi pemasarannya melalui Internet dalam upaya menginformasikan, membujuk, mengingatkan tentang produk, jasa, juga merek SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle agar dapat membangun hubungan yang positif dengan snutporters secara khusus dan khalayak classic bikers lainnya secara umum. 2.2.1 Proses dan Tujuan Komunikasi Pemasaran Gagasan Pemahaman MEDIA PENGIRIM Pemahaman ENCODE PESAN DECODE DECODE FEEDBACK ENCODE GANGGUAN Gangguan fisik Masalah semantik Perbedaan budaya Ketiadaan feedback Efek status PENERIMA Response Gb.2.1. Model Komunikasi Pemasaran Berdasarkan gambar.1 Tjiptono (2008:219-220) mengemukakan bahwa ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran, yaitu sebagai berikut: 1. Pelaku Komunikasi Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Pada konteks komunikasi pemasaran, komunikator yang dimaksud adalah produsen/perusahaan, sedangkan komunikan yang dimaksud adalah publik sasarannya, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum (yang berperan sebagai initiator, influencer, decider, purchaser, dan user). 2. Material Komunikasi Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu : a. Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim. b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal atau nonverbal) dari suatu gagasan yang mana hanya bisa dikomunikasikan melalui suatu media. c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Media yang digunakan ialah media yang bersifat personal maupun nonpersonal (media cetak, radio, tv, internet, event, atau media lainnya). d. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan dari penerima pesan (komunikan). e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima. f. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang merupakan penghambat kelancaran komunikasi proses komunikasi. Setidaknya ada lima macam gangguan yang biasanya menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu gangguan fisik, masalah semantik/bahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan balik. 3. Proses Komunikasi Proses penyampaian pesan (sender to receiver) maupun pengiriman kembali respon (receiver to sender) akan memerlukan dua kegiatan, yaitu: a. Encoding, adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima (fungsi mengirim). b. Decoding, adalah proses menguraikan atau mengartikan simbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami (fungsi menerima). Komunikasi pemasaran sendiri meliputi tiga tujuan utama, yaitu menyebarkan informasi, mempengaruhi untuk melakukan pembelian, dan mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang. Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi : a. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu. b. Efek afeksi, yakni memberikan pengaruh dalam konteks ini adalah melakukan pembelian. c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya, dalam konteks ini adalah melakukan pembelian ulang. (Tjiptono, 2008:220) Tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas: a. b. c. d. e. Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah merek. (Tjiptono, 2008:220-221) Keterkaitan antara tujuan komunikasi respon khalayak, dan tahap-tahap dalam proses pembelian menurut Tjiptono (2008:221) adalah sebagai berikut: TUJUAN KOMUNIKASI RESPON KHALAYAK PROSES PEMBELIAN Informing Efek Kognitif Attention Persuading Efek Afektif Reminding Efek Konatif Interest Trial Act Follow-up Gb.2.2 Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian Tujuan dari komunikasi pemasaran adalah menyebarkan informasi, membujuk/mempengaruhi, dan/atau mengingatkan sasaran akan suatu produk untuk membeli ulang. Menurut Tjiptono (2008:221) bahwa tujuan utama dari promosi-juga disebut komunikasi pemasaran-adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan baurannya. Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2008:222) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut : a. Category Need, yaitu menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan. b. Brand Awareness, yaitu memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen. c. Brand Attitude, yaitu mendorong pemilihan terhadap suatu produk. d. Brand Purchase Intention, yaitu membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk. e. Purchase facilitation, yaitu mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain. f. Positioning, yaitu menanamkan citra produk dan perusahaan. Berkaitan dengan beberapa penjelasan diatas, sender/komunikator pada penelitian ini adalah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. snutporters dan/atau para penggemar classic bike lainnya sebagai komunikan atau publik sasaran daripada SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Sedangkan gagasan ialah materi pokok yang hendak disampaikan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Gagasan ini tentunya perlu diolah terlebih dahulu menjadi sebuah pesan yang matang disesuaikan dengan tujuan, media komunikasi yang akan digunakan, komunikan yang dituju agar pesan disampaikan dengan efisien serta efektif. Pesan yang SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tentunya disesuaikan dengan tujuannya. Yakni, bertujuan untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan tentang produk/jasa, juga mengenai merek SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan/atau pesan gagasan lain yang hendak disampaikan kepada para snutporters atau sasaran komunikasi lain daripada SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sendiri. Pesan hanya bisa disampaikan melalui media. Media yang digunakan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle-pada penelitian ini-di Internet dengan berbagai fasilitas yang terdapat di dalamnya (dijelaskan pada bab selanjutnya), yaitu fasilitas di Internet yang dapat digunakan sebagai media komunikasi bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk melaksanakan kegiatan komunikasi pemasarannya. Melalui Internet, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengharapkan adanya response dari penggemar classic bike dan/atau snutporters berupa kesadaran akan produk/jasa yang diinformasikan, adanya sikap interest, berusaha memahami lebih lanjut, bahkan mencoba produk/jasa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, kemudian mencoba produk/jasa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Kemudian, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle juga mengharapkan feedback penggemar classic bike dan/atau snutporters dari kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukannya di Internet, yaitu feed-back berupa menjadikan pilihan dan/atau membeli produk/ jasa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Hingga menjadi pola perilaku bagi penggemar classic bike dan snutporters untuk melakukan pembelian ulang produk/jasa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Apabila terdapat noise (gangguan) atau hambatan pada pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Maka, noise yang telah teridentifikasi dicarikan solusinya. Kemudian, dijadikan juga sebagai acuan dalam mempertimbangkan keputusan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ketika menemukan masalah yang sama di kemudian hari. Hal ini dilakukan agar dapat mengukur sampai sejauh mana kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi keputusan perusahaan kedepannya. 2.3 Tinjauan Komunikasi Pemasaran di Internet Menurut Arifin (2011:252), kemajuan pesat dalam bidang-salah satunyakomunikasi dan pemrosesan data telah menimbulkan implikasi sosial yang amat penting dalam proses komunikasi antarmanusia yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, penyebaran, dan balikan (umpan balik) informasi. Salah satunya yaitu Internet yang memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan proses komunikasi antarmanusia saat ini. Arifin (2011:253) menyebutkan bahwa Internet adalah sistem jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, dan dapat disebut sebagai kolaborasi teknis antara komputer, telepon, dan televisi. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2008:237), Internet adalah jaring publik yang luas dari jaringan komputer, menghubungkan segala jenis pengguna di seluruh dunia satu sama lain dan menghubungkan mereka dengan penyimpanan informasi yang sangat besar. Internet telah memberikan pemasar suatu cara yang benar-benar baru untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Kotler dan Armstrong (2008:238) mengungkapkan bahwa Web pada dasarnya telah mengubah anggapan awal pelanggan tentang kenyamanan, kecepatan, harga, informasi produk, dan pelayanan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:237), pemasaran online (online marketing) adalah usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan pelayanan serta membangun hubungan pelanggan melalui Internet. 2.3.1 Wilayah Pemasaran di Internet Menurut Kotler dan Armstrong (2008:238) terdapat empat wilayah pemasaran di Inernet, yaitu B2C (business to consumer), B2B (business to business), C2C (consumer to consumer), C2B (consumer to business). Dapat digambarkan pada tabel berikut ini : Ditargetkan Ditargetkan bagi konsumen bagi bisnis Dicetuskan B2C (bisnis ke B2B (bisnis ke oleh bisnis konsumen) bisnis) Dicetuskan C2C (konsumen C2B (konsumen oleh konsumen ke konsumen) ke bisnis) Tabel. 2.1 Wilayah Utama Pemasaran Online 1. Bisnis Ke Konsumen (B2C) – Pemasaran online B2C menjual barang secara online kepada konsumen akhir. 2. Bisnis ke Bisnis (B2B) – Pemasaran online B2B menggunakan Web B2B, e-mail, katalog produk online, jaringan dagang online, dan sumber daya online lainnya untuk menjangkau pelanggan bisnis baru, melayani pelanggan saat ini dengan lebih efektif, dan meraih efisiensi pembelian dengan harga yang lebih baik. 3. Konsumen ke Konsumen (C2C) – Pemasaran online C2C merupakan pertukaran barang dan informasi secara online antara konsumen akhir. 4. Konsumen ke Bisnis (C2B) – Pemasaran online C2B adalah pertukaran online di mana konsumen, mencari penjual, mempelajari penawaran mereka, dan mengawali pembelian, kadang - kadang bahkan menggerakan syarat transaksi. Kegiatan komunikasi pemasaran yang SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle lakukan di Internet, dapat menjaring wilayah pemasaran di B2C, B2B di Internet (online) dan mewadahi C2B untuk melakukan transaksi, juga tidak menutupi kemungkinan bagi wilayah C2C melakukan transaksi di akun-akun SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. 2.3.2 Jenis Pemasar di Inernet Di Internet, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle merupakan jenis perusahaan klik-dan-semen (click and cement) di Internet. Karena SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle merupakan perusahaan yang menyediakan barang nyata (cement) dan menambahkan operasi pemasaran online di perusahaannya. Kotler dan Armstrong (2008:242) menjelaskan tentang jenis - jenis pemasar online, yaitu click-only companies (perusahaan hanya klik), dan perusahaan bata-dan-semen (nyata) tradisional yang kini menambahkan operasi pemasaran online, kini merubah diri mereka menjadi pesaing klikdan-semen. Perusahaan hanya klik – Yaitu perusahaan dot-com, yang hanya beroperasi secara online, tanpa kehadiran pasar “bata-dan-semen” (nyata). Perusahaan klik-dan-semen – Yaitu perusahaan “bata dan semen” tradisional yang telah menambahkan pemasaran online ke operasi mereka. Penjual Saluran toko bata-dan-semen Kosumen Pemasar Bata-dan-Semen(Bata saja) Penjual Saluran pemasaran online Kosumen Pemasar Hanya Klik Penjual Saluran toko bata-dan-semen Konsumen Saluran pemasaran online Pemasar klik dan semen Gb. 2.3. Jenis Pemasar Online (Kotler dan Armstrong, 2008:242) 2.3.3 Melaksanakan Komunikasi Pemasaran di Internet Berkenaan dengan kemajuan teknologi komunikasi sebagai salah satu tanda lahirnya masyarakat informasi, maka sudah selayaknya semua perusahaan di dunia mewajibkan untuk bergerak ke online. Terdapat berbagai macam bentuk komunikasi pemasaran di Internet, namun pada penelitian ini penulis akan membatasi pada bentuk komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung yang akan diteliti dalam penelitian ini. Menurut Tung (1996:44-46) terdapat lima bentuk komunikasi pemasaran di Internet, antara lain direct mail, press release postings, billboards on the net, relationship marketing, display advertising. A. Direct Mail Direct mail dalam arti bahasa Indonesia adalah surat langsung. Direct mail di Internet dikirimkan ke alamat-alamat e-mail yang didapat dengan banyak cara. Yaitu dengan mengikuti mailing list (grup surat-menyurat melalui e-mail), grup diskusi, situs jejaring sosial seperti facebook, atau fasilitas lain yang terdapat di Internet. Menurut Tung (1996:44), karena pada pengiriman Internet memiliki return address (alamat pengiriman balik) maka sangatlah mudah bagi seorang pemasar untuk mengikuti suatu grup diskusi dan kemudian membuat suatu basis data untuk pemasarannya. Tentunya alamat-alamat e-mail yang layak untuk dikirimi e-mail oleh pemasar ialah alamat e-mail yang sudah diolah sebelumnya agar pesan e-mail yang dikirimkan akan berguna untuk pemilik alamat e-mail yang akan dikirimkan berbagai macam informasi atau penawaran dari pemasar, dan juga tidak mengganggu privasi pemilik email yang dikirimkan pemasar. Agar dapat bersaing ditengah lingkungan e-mail yang padat, menurut Kotler dan Armstrong (2008:250) pemasar dapat merancang pesan e-mail yang diperkaya dengan pesan animasi, interaktif, dan pribadi yang penuh dengan streaming audio dan video. Pemasar sudah selayaknya lebih seksama untuk menargetkan pesan yang disampaikan yaitu hanya bagi orang yang menginginkan pesan tersebut dan akan menanggapinya. Hal ini wajib dilakukan bagi setiap pemasar e-mail, agar tidak terjadi penolakan dan dianggap sebagai ”e-mail sampah” atau spam (pesan e-mail komersial yang tidak diminta atau diinginkan) oleh para pengguna Internet. Karena e-mail sampah atau spam akan menimbulkan kemarahan konsumen, dan hal ini tentunya akan merusak citra pemasar itu sendiri. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:251), agar tidak mengganggu konsumen dengan mengirimkan e-mail pemasaran yang tidak diinginkan, perusahaan harus meminta izin dulu kepada pengguna Internet yang dituju dengan bagaimana cara memilih pilihan masuk (option-in) dan pilihan keluar (option-out) promosi e-mail. Pendekatan ini dikenal sebagai pemasaran berdasarkan izin yang telah menjadi model standar pemasaran email. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan direct mail untuk menginformasikan berbagai macam pesan mengenai produk/jasa/merek perusahaan kepada snutporters secara khusus dan classic bikers lainnya secara umum. B. Press Release Postings Tung (1996:45) menuturkan bahwa press release postings adalah salah satu cara yang cukup baik dengan mengadakan press release mengenai produk, pelayanan, atau perusahaan dalam bulletin board di dalam Internet (berupa mailing list atau newsgroup). Pada dasarnya dimanapun release itu ditempatkan, yang terpenting adalah bagaimana menempatkan isi informasi dengan promosi yang cukup tinggi. Pada prinsipnya press release postings ialah mengadakan press release di Internet. Dimana press release dimaksudkan menginformasikan suatu pesan kepada khalayaknya mengenai produk, jasa, atau merek perusahaan. Maka karena terus berkembangnya media Internet, press release postings di Internet bisa dilakukan di berbagai fasilitas Internet. Seperti di situs Web perusahaan, mailing list, grup diskusi, situs jejaring sosial, microblog, dan fasilitas lain di Internet yang memungkinkan perusahaan untuk menginformasikan produk/jasa/mereknya. Press release postings dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle hampir setiap hari untuk meng-update konten dari akun-akunnya di Internet. Yaitu dengan mem-posting/share produk, program, atau informasi lain mengenai produk, jasa, merek perusahaan kepada para snutporters dan classic bikers yang potensial mendapatkan informasi press release postings tersebut. C. Billboards On The Net Menurut asal katanya, billboards on the net ini berarti papan iklan yang berada di jaringan, jaringan yang dimaksud ialah jaringan Internet. Menurut Tung (1996:45) billboards on the net ialah salah satu cara untuk mempromosikan pelayanan atau bisnis suatu perusahaan dengan mengirimkan satu atau dua kalimat seperti pada kartu nama di milis atau grup diskusi. Biasanya kalimat tersebut berupa nomor telepon, faksimili, lokasi perusahaan, alamat e-mail, link alamat situs web atau informasi lain yang dapat menghubungkan konsumen langsung dengan perusahaan. Dengan kata lain, pemasar meninggalkan identitas yang dapat diketahui oleh banyak orang untuk memudahkan calon konsumen yang tertarik, ingin mengetahui lebih jauh, atau ingin membeli agar dapat mengunjungi alamat yang ditinggalkan oleh pemasar di Internet tadi. Billboards on the net juga bisa diaplikasikan tidak hanya di milis atau grup diskusi saja, melainkan dapat diaplikasikan juga di situs web perusahaan, situs jejaring sosial, blog, microblog, dan fasilitas media sosial Internet lainnya. Billboards on the net dilakukan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle pada setiap fasilitas di dalam Internet yang diikutinya dengan menyimpan alamat atau meninggalkan jejak berupa link situs web perusahaan, akun Facebook, atau alamat lain yang memudahkan pembacanya yang tertarik atau ingin mengetahui lebih jauh mengenai produk, jasa, atau merek perusahaannya. D. Relationship Marketing Menurut Tung (1996:45-46), relationship marketing adalah suatu cara pemasaran di Internet dengan terlibat pada grup diskusi tertentu yang membicarakan suatu topik yang berhubungan dengan produk atau jasa pemasar. Dengan aktif mengikuti grup diskusi ini akan mempermudah kepercayaan orang lain di Internet. Melalui wadah grup diskusi di Internet diharapkan adanya kedekatan antara pemasar dan konsumen hingga mempermudah peluang bagi pemasar untuk mengarahkan konsumen untuk tertarik, mengetahui dan memahami, menjadi suatu tindakan pembelian, dan menjadi perilaku pembelian ulang suatu produk atau jasa dari pemasar. Berdasarkan prinsipnya, relationship marketing juga tidak hanya dilakukan di grup diskusi Internet, melainkan dapat diaplikasikan juga di situs jejaring sosial, situs Web perusahaan, blog, micro blog, atau fasilitas lain di Internet yang memungkinkan adanya hubungan antara pemasar dan konsumen. Relationship marketing juga tidak hanya dilakukan di Internet, melainkan di dunia nyata sekalipun, Karena pada fitrahnya manusia adalah makhluk sosial. maka bersosialisasi adalah kebutuhan bagi setiap manusia. Begitupun dalam konteks komunikasi pemasaran, sesuai dengan tujuan daripada komunikasi dan pemasaran itu sendiri. Yaitu menghubungkan antara perusahaan dengan konsumen, maka relationship marketing dimaksudkan agar dapat menjalin hubungan yang positif antara pemasar dengan kosumen atau calon konsumen. Selain itu, relationship marketing dapat menjadi peluang pemasar untuk mengarahkan pengenalan, mempengaruhi sikap pelanggan, pembelian, atau tindakan lain yang benefit bagi pemasar. Relationship marketing dilakukan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk membangun kedekatan dengan snutporters dan classic bikers lainnya. Hal ini dilakukan bukan hanya melalui Internet melainkan di dunia nyata sekalipun. Karena SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle berharap dapat mempersatukan para penggemar classic bike melalui perusahaannya, maka kedekatan hubungan dengan pelanggan bukan semata-mata hubungan penjual dengan pembeli melainkan sebagai sesama penggemar classic bike. E. Display Advertising Adalah suatu cara pemasar memperlihatkan tampilan periklannya di Internet. Menurut asal katanya display advertising berarti periklanan tampilan. Periklanan yang dimaksud ialah bagaimana pemasar mengiklankan produk atau jasanya. Sedangkan tampilan yang dimaksud ialah bagaimana suatu periklanan ditampilkan atau disajikan kepada khalayak agar menarik bagi konsumen untuk mengetahui atau mencoba suatu produk atau jasa. Maka display advertising bisa diartikan sebagai suatu kegiatan perusahaan dalam menggunakan halaman Web dan menatanya se-atraktif mungkin disesuaikan dengan target pasar yang diinginkan agar dapat menarik minat konsumen atau calon konsumen. Berkenaan dengan tuntutan konsumen yang aktif pada pemasaran di Internet, maka pemasar harus merancang display advertising yaitu situsnya secara atraktif dan menemukan cara agar konsumen tertarik untuk mengunjungi situs, tetap tinggal, dan sering kembali sehingga pendekatan komunikasi pemasaran bisa dilakukan kepada konsumen. Display advertising di Internet yaitu Situs Web memiliki tujuan dan isi yang beragam, jenis yang paling dasar menurut Kotler dan Armstrong (2008:244) terdiri dari dua. Pertama, situs Web perusahaan (corporate Web site) yang dirancang untuk membangun itikad baik pelanggan dan melengkapi saluran penjualan lain, bukan untuk menjual produk perusahaan secara langsung. Situs Web perusahaan umumnya menawarkan ragam informasi yang kaya dan fitur lain dalam usaha untuk mejawab pertanyaan pelanggan, membangun hubungan pelanggan yang lebih erat, dan menghasilkan ketertarikan terhadap perusahaan. Kedua, situs Web pemasaran (marketing Web site), yaitu situs Web yang melibatkan konsumen dalam interaksi yang akan menggerakan mereka lebih dekat ke pembelian langsung atau hasil pemasaran lainnya. Situs Web harus mudah digunakan, tampak menarik secara fisik, harus berguna, mengandung informasi yang mendalam, sarana interaktif yang membantu pembeli menemukan dan mengevaluasi produk yang menjadi minatnya, terhubung dengan situs lainnya yang terkait, dapat mengubah tawaran promosi, dan fitur menghibur yang memberikan kesenangan yang relevan. (Kotler dan Armstrong, 2008:246) Berkaitan dengan pernyataan Kotler dan Armstrong pada paragraf tadi, diperlukan cara dalam menciptakan situs Web yang efektif. Menurut Rayport dan Jaworski pemasar di Internet harus memperhatikan dengan cermat 7 C rancangan situs Web yang efektif untuk menarik pengunjung baru dan mendorong kunjungan ulang, yaitu: Context (Konteks): tata letak dan rancangan situs Content (Isi): teks, gambar, suara, dan video yang menjadi isi situs Web Community (Komunitas): cara situs memungkinkan komunikasi antar pengguna Customization (Penyesuaian): kemampuan situs untuk menyesuaikan dirinya sendiri kepada pengguna berbeda atau memungkinkan pengguna untuk mempersonalisasikan situs Communication (Komunikasi): cara situs memungkinkan komunikasi situs dengan pengguna, pengguna dengan situs, atau komunikasi dua arah Connection (Hubungan): tingkat hubungan situs dengan situs lain Commerce (Perdagangan): kapabilitas situs untuk memungkinkan transaksi perdagangan Dan agar pelanggan selalu kembali ke situs, perusahaan harus menerapkan “C” yang lain-constant change (perubahan yang konstan). (dalam Kotler dan Armstrong, 2008:246) SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membuat display advertising-nya (situs Web perusahaan dan akun-akun di media sosial Internet lainnya) dengan nuansa khas dari classic bike dan terpadu satu sama lain juga saling berhubungan satu sama lain. Kontennya-pun terpadu antara situs web perusahaan dengan akunnya di media sosial Internet lainnya yang SNUTPORT Apparel & Custom motorcycle ikuti. Kontennya tidak hanya me-review produk atau memenuhinya dengan katalog. Tetapi, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menampilkan video, foto/gambar yang dibuat semenarik mungkin untuk membujuk ketertarikan kepada khalayak classic bike/snutporters, artikel-artikel yang berguna bagi para classic bikers dan snutporters, dan konten-konten lain lagi yang tentunya memiliki fungsi masing-masing kontennya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian Bogdan dan Taylor (dalam Mulyana, 2001:45) mengungkapkan bahwa metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem atau mencari jawaban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dalam metode penelitian kualitatif manusia dianggap sebagai subjek yang sama dengan peneliti. Berbeda dengan metode penelitian kuantitatif yang lebih menempatkan manusia sebagai data semata. Menurut Moleong (2007:6), pengertian penelitian kualitatif sebagai berikut: Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:4), metode penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Sedangkan menurut Kriyantono (2009:56) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya, riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Menurut Kriyantono (2009:67-68) penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Tipe ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa memperhatikan hubungan antar variable. Menurut Isaac dan Michael (dalam Rakhmat, 1998:22), metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Sedangkan menurut Rakhmat (1997:14) adalah sebagai berikut: Suatu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menuliskan suatu keadaan atau peristiwa yang kemudian dianalisis serta mengambil kesimpulan dari masalah yang dibahas. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Ciri lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (natural setting) peneliti bertindak sebagai pengamat. Menurut Rakhmat (1998:25) penelitian deskriptif ditujukan untuk : 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk mendapatkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Berdasarkan landasan-landasan teori tersebut, penulis mencoba meneliti tentang kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di kantor pusat SNUTPORT Motorcycle & Custom Motorcycle yang dinaungi oleh CV. Berkah Kembar, Jl. Saad (Naripan) No.16 Bandung 40112. Telepon/Fax: +622-4207795/ +622-2034314; Website: http://www.snutport.com. SNUTPORT Motorcycle & Custom Motorcycle merupakan perusahaan yang bergerak di bidang clothing otomotif dimana perusahaan ini menyediakan segala kebutuhan gaya hidup berpakaian dan kostumisasi classic bike yang khusus bagi para penggemar classic bike secara umum dan snutporters khususnya. Alasan peneliti memilih SNUTPORT Motorcycle & Custom Motorcycle sebagai tempat penelitian adalah karena SNUTPORT Motorcycle & Custom Motorcycle merupakan tempat dimana peneliti melakukan job training sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan penelitian. 3.3 Tahap – Tahap Penelitian 1. Melakukan observasi terhadap SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. 2. Menentukan key informan/subjek penelitian (pelaku dan orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet). 3. Melakukan wawancara terhadap subjek penelitian/key informan utama. 4. Mengikuti kegiatan - kegiatan yang ada di dalam SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. 5. Data kemudian dikumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. 6. Melakukan uji keabsahan data melalui observasi langsung selama waktu yang ditentukan oleh peneliti dan disesuaikan dengan kondisi lapangan, dan melalui wawancara terhadap snutporters yang melakukan transaksi pembelian di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle pada periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012. 7. Analisis data di lakukan dalam suatu proses, proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan di lakukan secara intensif. 8. Mengembangkan uraian secara keseluruhan dari komparasi tersebut sehingga menemukan deskripsi yang cermat, kegiatan tersebut. 9. Memberikan penjelasan dan menyusun laporan mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet dari fakta yang diteliti dan mendapatkan suatu ilmu dalam menjalankan kegiatan tersebut. 3.4 Teknik Penarikan Sampel Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan satu cara, yaitu purposive sampling. Purposive sampling menurut Neuman (1983:196), sebagai berikut: Purposive sampling adalah metode penarikan sampel dengan cara memilih beberapa responden yang memungkinkan mewakili populasi yang sesuai dengan kriteria tertentu, dengan menggunakan metode yang beragam. Hal ini dilakukan karena berhadapan dengan situasi yang tidak memungkinkan untuk mengambil sampel secara keseluruhan dari suatu populasi tersebut. Purposive sampling yakni bertujuan untuk mengidentifikasi peristiwa tertentu untuk investigasi mendalam. Penarikan sampel purposive sampling digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan key informan dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang dianggap dapat mewakili keseluruhan dari kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet dan dapat menjelaskan seluruh kegiatan tersebut secara mendalam, yaitu Ardinal Muhammad, SE. (General Director dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle), Fribuana Putra, ST. (selaku Head Department Of Marketing Communication SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle), dan Tubagus Aliefsyah Azmanda (Sales Supervisor yang melaksanakan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet). Teknik purposive sampling juga dilakukan untuk memilih informan dari snutporters sebagai sasaran komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Melalui orang yang dianggap memahami para snutporters dengan baik, peneliti mendapatkan dua orang informan snutporters yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi, yakni Dema Bayu dan Mohamad Darmawan. Kedua snutporters tersebut dipilih sebagai key informan karena dianggap dapat mewakili perspektif snutporters mengenai kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. 3.5 Fokus Penelitian Fokus penelitian berisi mengenai kegiatan komunikasi pemasaran produk SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, fokus yang termasuk ke dalam kegiatan komunikasi pemasaran di Internet dibatasi sesuai dengan bentuk komunikasi pemasaran di Internet menurut Khoe Yao Tung, sebagai berikut: 3.5.1 Kegiatan Direct Mail Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan direct mail di Internet sebagai kegiatan komunikasi pemasaran produknya. 3.5.2 Kegiatan Press Release Postings Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan press release posting di Internet sebagai kegiatan komunikasi pemasaran produknya. 3.5.3 Kegiatan Billboards On The Net Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan billboards on the net sebagai kegiatan komunikasi pemasaran produknya. 3.5.4 Kegiatan Relationship Marketing Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan relationship marketing di Internet sebagai kegiatan komunikasi pemasaran produknya. 3.5.5 Kegiatan Display Advertising Fokus pada penelitian ini membahas mengenai bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan kegiatan display advertising di Internet sebagai kegiatan komunikasi pemasaran produknya. 3.6 Jenis dan Sumber Data Data merupakan salah satu unsur atau komponen utama dalam melaksanakan penelitian, artinya penelitian tidak akan sempurna tanpa data, dan data dipergunakan dalam suatu penelitian merupakan data yang benar. Secara umum, Menurut Ruslan (2003:26-28) kegunaan data dalam penelitian yang dilakukan adalah: 1. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang sesuatu keadaan atau permasalahan yang dihadapi oleh peneliti. 2. Sebagai dasar untuk mengambil keputusan atau pemecahan suatu persoalan tertentu yang dihadapi. 3. Sebagai dasar utama untuk penyusunan suatu perencanaan kerja dalam rangka memecahkan masalah. 4. Sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan suatu perencanaan, biasanya memerlukan data masa lampau, sekarang dan yang akan datang. Dapat juga berupa ramalan (forecasting) dimasa mendatang, serta ramalan tersebut mengandung unsur ketidakpastian (uncertainty). Oleh karena itu, kontrol yang dilaksanakan bertujuan untuk menghilangkan adanya kesalahan dalam pelaksanaan melalui tindakan koreksi. 5. Sebagai dasar untuk evaluasi, baik bersifat kualitatif, maupun kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif, sedangkan sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Data Primer (Primary Data) Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah informan penelitian yaitu Ardinal Muhammad, SE. (General Director dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle), Fribuana Putra, ST. (selaku Head Department Of Marketing Communication SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle), Tubagus Aliefsyah Azmanda (Sales Supervisor yang melaksanakan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet), dan snutporters yang melakukan transaksi pembelian di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012. Dimana sekiranya data yang diperoleh menurut peneliti mampu mewakili untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti mengenai kegiatan komunikasi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. pemasaran 2. Data Sekunder (Secondary Data) Memperoleh data dalam bentuk sudah jadi atau tersedia melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini adalah informasi yang dikeluarkan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, termasuk juga profil perusahaan, serta bentuk hasil publikasi lainnya. Target data sekunder dalam penelitian ini adalah profil, situs Web, akun perusahaan di situs jejaring sosial Facebook, serta akun-akun lain SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di media Internet yang sekiranya relevan dengan penelitian ini. 3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Observasi Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi. Menurut Kriyantono (2009:64), metode observasi adalah dimana periset mengamati langsung objek yang diteliti. Jenis observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian. Alasan menggunakan teknik pengumpulan data observasi ini karena peneliti ingin mengamati kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet secara langsung dan mendalam. 3.7.2 Wawancara Mendalam Salah satu cara mengumpulkan data penelitian ini adalah melakukan wawancara dengan subjek penelitian. Menurut Moleong (2009:186), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan pewawancara. Metode wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara mendalam. Menurut Kriyantono (2009:64), wawancara mendalam (depth interview) adalah metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus (lebih dari satu kali untuk menggali informasi dari responden. Maka dari itu responden disebut juga sebagai informan, Karena wawancara dilakukan lebih dari sekali, maka disebut juga intensive-interviews. Metode ini memungkinkan periset untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya, motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalamannya. Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama dalam penelitian kualitatif. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atau respons informan. Informan bebas memberikan jawaban - jawaban yang lengkap mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan.caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti percakapan sehari-hari. Agar penulis mendapatkan keterangan yang jelas tentang kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, maka penulis akan melakukan wawancara kepada General Director SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yaitu Ardinal M., SE., Head Department Of Marketing Communication Fribuana Putra., ST., dan Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet yaitu Tubagus Aliefsyah Azmanda, terakhir penulis juga melakukan wawancara kepada snutporters yang melakukan transaksi pembelian di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle periode bulan Mei 2012 hingga Juni 2012, yakni Dema Bayu dan Mochamad Darmawan. Wawancara dilakukan sesuai dengan kebutuhan data hingga mencapai kejenuhan data dan disesuaikan dengan ketersediaan waktu key informan yang telah dijadwalkan sebelumnya. 3.7.3 Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah merupakan pengumpulan data dengan cara membaca dan mengutip teori- teori yang berasal dari buku dan tulisan-tulisan, dokumen-dokumen lain yang relevan dengan penelitian ini. 3.8 Teknik Analisis Data Menurut Kriyantono (2009:194) riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep). Maka dari itu, secara garis besar teknik analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Kriyantono (2009:195) dapat dijelaskan oleh gambar berikut: Fakta Empiris Berbagai Data di lapangan Tataran Konseptual Analisis/Klasifikasi Data/Kategorisasi Ciriciri umum Pemaknaan/ Interpretasi Ciriciri umum Kesahihan Data: - Kompetensi Subjek - Authenticity & Triangulasi - Intersubjectivity Agreement BERTEORI & KONTEKSTUAL Gb. 3.1. Proses Analisis Data Kualitatif Gambar 3.1 menjelaskan bahwa analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan penulis di lapangan. Data tersebut terkumpul baik melalui observasi, wawancara mendalam, dokumen-dokumen seperti yang telah dijelaskan dalam subbab sebelumnya. Kemudian data-data tersebut diklasifikasikan ke dalam suatu kategori-kategori. Pengklasifikasian atau pengkategorian ini harus mempertimbangkan kevalidan data (keabsahan data yang dijelaskan setelah subbab ini), dengan memperhatikan kompetensi subjek penelitian, tingkat autentisitasnya dan melakukan triangulasi berbagai sumber data. Dalam penelitian ini, pengkategorian dan interpretasi data diklasifikasikan berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini sendiri. Kompetensi subjek penelitian artinya informan harus kredibel, yaitu orang yang berkaitan dan memahami, tentang kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Autentisitas menurut Kriyantono (2009:70) yaitu memperluas konstruksi personal yang diungkapkan. Periset memberi kesempatan dan memberi pengungkapan konstruksi personal yang lebih detail, sehingga mempengaruhi mudahnya pemahaman yang lebih mendalam. Pada implementasinya periset memberi kesempatan untuk bercerita panjang lebar mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dengan suasana wawancara yang informal yang santai. Dalam penelitian ini, dilakukan triangulasi terhadap berbagai sumber data artinya meneliti kebenaran hasil wawancara terhadap informan dengan fakta empiris (fakta-fakta atau sumber data relevan lainnya yang tersedia). 3.9 Uji Keabsahan Data Untuk mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan/penilaian yang biasa disebut validitas, kesahihan, atau keabsahan data. Pada penelitian kualitatif keabsahan data terletak pada proses sewaktu periset turun ke lapangan mengumpulkan data dan sewaktu proses analisis-interpretatif data. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Moleong (2007:324), ada empat kriteria teknik pemeriksaan yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Pengukuran tingkat kredibilitas dilakukan melalui: 1. Perpanjangan Keikutsertaan Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian. (Moleong, 2007:327) Perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian ini berarti peneliti tinggal di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, memantau kegiatan komunikasi pemasaran bersama pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. 2. Triangulasi Menurut Moleong (2007:330), triangulasi teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Analisis triangulasi pertama yang digunakan adalah triangulasi sumber. Menurut Kriyantono (2009:70) triangulasi sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Implementasi triangulasi sumber pada penelitian ini yaitu peneliti akan membandingkan hasil pengamatan di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dengan hasil wawancara key informan yaitu General Director (Ardinal), Head Department Of Marketing Communication (Fribuana), Supervisor pelaksana komunikasi pemasaran di Internet (Aliefsyah) di perusahaan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan juga hasil wawancara terhadap snutporters. Analisis triangulasi kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teori. Menurut Dwidjowinoto (dalam Kriyantono, 2008:71) triangulasi teori yaitu memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif. Implementasi triangulasi teori dalam penelitian ini, yakni penulis membuat penelitian dengan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap agar dapat memberikan deskripsi yang komprehensif bagi penelitian ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini, peneliti menguraikan mengenai hasil penelitian yang diperoleh melalui observasi dan wawancara yang merupakan sumber data utama dalam penelitian ini serta studi kepustakaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Data observasi adalah data yang didapat penulis melalui observasi di perusahaan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, yaitu berupa foto, dokumen, serta fakta-fakta dan realitas lain yang relevan yang didapat oleh penulis melalui observasi penelitian ini. Adapun data wawancara yang dimaksud adalah jawaban-jawaban yang diberikan key informan terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara yang berkaitan dan sesuai dengan permasalahan yang diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah, dan dengan tipe penelitian yang kualitatif. Yang dijadikan objek penelitian ini yang kemudian peneliti mengobservasinya adalah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Sebagai subjek penelitian adalah orang yang dianggap peneliti ikut serta mengawasi dan memahami serta melaksanakan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Subjek penelitian juga dari beberapa snutporters yang melakukan transaksi pembelian di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012 dan dianggap dapat mewakili keseluruhan snutporters mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, yakni Dema Bayu dan Mohammad Darmawan. Pertanyaan wawancara diajukan kepada tiga orang pimpinan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dan dua orang snutporters, diantaranya yakni General Director dari perusahaan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, Head Department Of Marketing Communication SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dan Supervisor pelaksana kegiatan komunikasi pemasaran di Internet perusahaan tersebut yang dijadikan key informan oleh peneliti yang memenuhi kategori dan telah dikemukakan dalam bab sebelumnya. Konsumen SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang biasa disebut Snutporters, yakni Dema Bayu dan Mochammad Darmawan. Pertanyaan langsung ditanyakan kepada orang-orang tersebut di lokasi penelitian dan/atau melalui media online. Pertanyaan wawancara yang dibuat seluruhnya berisi 49 pertanyaan yang telah disesuaikan dengan komunikan namun tetap memiliki esensi topik yang sama. Pertanyaan wawancara terdiri dari jenis pertanyaan untuk mengetahui data key informan, dan jenis pertanyaan mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet untuk memperoleh data penelitian ini. Hal-hal yang dipertanyakan berkaitan dengan bentuk kegiatan komunikasi pemasaran di Internet melalui direct mail, press release postings, billboards on the net, relationship marketing dan display advertising dalam melaksanakan kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet seperti yang telah dikemukan pada bab–bab sebelum ini serta yang menjadi dasar pertanyaan dari penelitian ini. Setelah penulis memperoleh data dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, data tersebut diolah dan dianalisis dengan membuat poin-poin yang diurut berdasarkan pertanyaan dalam wawancara penelitian. Kemudian analisa hasil penelitian itu disusun berdasarkan urutan dalam perumusan masalah. Untuk kemudian disertai dengan penjelasan-penjelasan yang memadai. Berikut ini akan diuraikan data deskriptif kualitatif hasil penelitian serta beberapa penjelasan serta pengertian yang akan memudahkan pemahaman terhadap hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 4.1.1 Nama, Gambar, dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang dinaungi oleh CV. Berkah Kembar. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bergerak di bidang clothing otmotif dimana perusahaan ini menyediakan produk berbagai macam pakaian dan aksesoris yang dikhususkan bagi para penggemar classic bike, selain itu juga melayani jasa restorasi, kostumisasi dan segala jenis jasa classic bike built. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ini berlokasi di Jl. Saad (Naripan) No.16 Bandung (40112). Telepon/Fax: +6222-4207795; http://www.snutport.com; Facebook: www.facebook.com/SNUTFANPAGE Website: Gambar 4.1. Lokasi Showroom SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Sumber: www.snutport.com Gb. 4.2. Homepage situs Web www.snutport.com Sumber: www.snutport.com Gb. 4.3. Fanpage SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Facebook Sumber: www.snutport.com 4.1.2 Profil Singkat SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Industri kreatif khususnya bidang clothing menunjukkan perkembangan yang pesat pada dua dekade ke belakang terutama di Kota Bandung sebagai pionir industri kreatif ini. Kemudian hal ini didukung dengan program pemerintah daerah yang menjadikan Bandung sebagai kota wisata. Hal ini ditanggapi dengan baik oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang berlokasi di Jln. Saad No.16 Bandung dengan mengusung konsep gaya hidup classic bike pada setiap unsurnya. “We‟re trying to make something that nearby with life existence. Fun, happy, we don‟t have to explain with long paragraph long presentation to understand SNUTPORT. SNUTPORT is very simple, original, ordinary. The purpose are also simple, to make every person satisfy, happy, enjoy, and honest. We avoid bike and clothes design‟s that will hurt some other party, sensitive theme, like anti-Christ anti-Moslem, skin colour, etc. We‟re absolutely avoid that. Gets your nice clothes on, ride a bike, positive mental attitude, that‟s SNUTPORT…”. (SNUTPORT Profile, 2011) Dari tren masyarakat clothing seperti yang sudah dijelaskan tadi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle berawal. Pada awalnya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bernama SNUT Clothing pada pertengahan tahun 2010. Kemudian nama ini berubah menyesuaikan dengan mengerucutnya segmentasi pasar SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang mengkhususkan diri untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup para classic bikers muda. Kata SNUT yang merupakan singkatan dari Society Needs Unpredictable Things yang berarti masyarakat membutuhkan hal yang tidak bisa diprediksi. Secara filosofis Ardinal. M., SE.,-General Director SNUTPORT Apparel & Custom Motorcyclemengungkapkan : “ …dalam perjalanan hidup setiap manusia selalu menginginkan sesuatu berjalan sesuai yang diharapkan, namun pada kenyataannya banyak hal yang tidak bisa diprediksi terjadi. Kami menganggap Unpredictable Things yang dimaksud ini menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang agar dapat mengaktualisasikan dirinya menyesuaikan dengan realitas yang terjadi. Ekspektasinya, keinginan yang kami bangun di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ini dapat menyesuaikan dengan realitas yang kami hadapi saat ini maupun kedepannya…”. Sedangkan kata PORT mewakili identitas para bikers muda. Dimana port merupakan asal kata bahasa Inggris yang berarti pelabuhan, maka diharapkan para konsumen dapat berlabuh di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. bukan hanya semata-mata memenuhi kebutuhan para classic bikers namun melalui SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle diharapkan dapat menjadi wadah para classic bikers untuk memperluas juga mempererat tali silaturahmi satu sama lainnya, dan dapat melakukan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak. SNUTPORT memiliki dua divisi yaitu SNUTPORT Apparel sebagai fast-moving produknya, dan SNUTPORT Custom Motorcycle sebagai slow-moving produk dan jasanya. Kedua divisi ini saling memberi kontribusi dalam membangun kekuatan citra merek pada satu kesatuan perusahaan, yaitu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sebagai perusahaan clothing dan kostumisasi sepeda motor dengan segmentasi classic bike. Di saat pandangan umum cara berpakaian classic bikers dewasa ini adalah serba hitam, tua, angker, dan menyeramkan. SNUTPORT Apparel berusaha memberikan pandangan yang berbeda dengan produk yang bernuansa stylish, casual, dan fresh dalam memenuhi kebutuhan berpakaian dan berkendara para bikers muda. Hal ini dilakukan karena disesuaikan dengan hasrat para bikers muda yang menginginkan gaya hidup berkendara yang stylish, casual, dan fresh. Bahkan tidak hanya bikers muda, bikers senior-pun banyak yang menggemari produk SNUTPORT Apparel. Sedangkan SNUTPORT Custom Motorcycle yaitu divisi yang menyediakan jasa restorasi, kostumisasi, dan perawatan sepeda motor klasik. Pada subdivisi restorasi dan kostumisasi yang dilakukan mulai dari originally look, full classic original, bobber style, bratt style, street tracker, jap‟s style, café racer, body repair, body painting hingga bentuk - bentuk kostumisasi sepeda motor lainnya. SNUTPORT Motorcycle juga melayani jasa perawatan sepeda motor klasik dilakukan sebagai layanan purna jual divisi ini, mulai dari perawatan bulanan hingga jasa perbaikan mesin. Gb. 4.4. Katalog Produk SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Sumber: www.snutport.com SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ini merupakan clothing lokal pertama yang mengkombinasikan konsep clothing dengan gaya hidup classic bike sebagai citra merek perusahaannya. Hal ini yang menjadi diferensiasi dari clothing clothing lain dan bengkel kostum kebanyakan, hal ini juga yang menjadikan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sebagai perusahaan yang digemari para konsumennya. Semua hal tadi dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tak lain demi memberikan nilai berbeda bagi para classic bikers dan clothing dalam pengalaman berpakaian dan berkendara mereka. Hal ini juga yang menjadi identitas bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sendiri ditengah persaingan dalam memenuhi kebutuhan pasar clothing dan classic bikers yang demikian kompetitif dewasa ini. Maka tidak aneh lagi, OTOPlus-tabloid otomotif ternama di Indonesia-tertarik untuk meliput produk SNUTPORT Custom Motorcycle (CB125 ’74) di tabloid tersebut, ketertarikan ini-pun diawali dengan percakapan di situs jejaring sosial Facebook. TV nasional Trans7 juga tertarik untuk melakukan liputan komunitas SNUTPORT juga menjadikan SNUTPORT Apparel sebagai wardrobe supporter dalam salah satu program acaranya yang diawali dengan hubungan melalui media komunikasi Internet. Selain itu, banyak pula rekanan perusahaan juga instansi profit, non-profit, pemerintah yang mempercayai SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sebagai rekanan seperti Conoco Phillips (Kalimantan), Christine Hakim (Padang), PT Mitsui Leasing (Bandung), PT. Freeport (Papua) , AHRS (Depok), PT. El Sari Trisindo Tri Tunggal (Papua), Pusdik Brimob, Polres Pekalongan Kota, Bhayangkari Pekalongan Kota, dan masih banyak lagi perusahaan/instansi negara lainnya. Dengan pendistribusian dan partnership seperti itu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mendapat omset yang hampir stabil yaitu sekitar tiga ratus juta rupiah per bulannya. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle merupakan clothing yang melakukan berbagai kegiatan komunikasi pemasarannya di Internet sebagai pendekatan utama pasarnya. Walaupun SNUTPORT baru berdiri selama 2 tahun, namun telah memiliki banyak penggemar. Hal ini terbukti dengan fanpage-nya di situs jejaring sosial Facebook telah memiliki 12.000 lebih penggemar aktif mengikuti kegiatan yang SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle lakukan di jejaring sosial tersebut. Komunikasi pemasaran melalui Internet merupakan pendekatan utama bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dalam melakukan pendekatan kepada pasarnya. Yaitu melalui situs Web perusahaan (www.snutport.com), situs jejaring sosial Facebook (www.facebook.com/SNUTFANPAGE), microblog Twitter (@snutport), dan fasilitas di Internet lain yang bisa dimanfaatkan sebagai media komunikasi pemasarannya. Menurut Ardinal M. SE.-General Director SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang juga seorang classic bikers-mengungkapkan, bahwa pada implementasinya komunikasi pemasaran melalui situs Web perusahaan, microblog, dan situs jejaring sosial telah memberikan kontribusi yang besar dalam perputaran roda SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, baik dalam membangun itikad baik dengan pelanggan maupun kepada transaksi jual beli. Terlebih komunikasi pemasaran melalui Internet dapat memudahkan komunikasi dua arah antara konsumen secara langsung kepada perusahaan sehingga memudahkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk memahami dan memberikan nilai terbaik bagi pelanggan. 4.1.3 Latar Belakang Penggunaan Internet Sebagai Pendekatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Terhadap Classic Bikers SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menggunakan Internet sebagai pendekatan komunikasi pemasaran utamanya sejak awal berdirinya perusahaan ini yakni tahun 2010. Menurut Head Of Marketing Communication Department SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dalam awal berdirinya perusahaan ini media Internet memang dijadikan sebagai media utama komunikasi pemasarannya. Namun baru setelah SNUTPORT mengusung konsep classic bike ini mendapatkan hasil yang signifikan. Hal ini dikarenakan segmen yang sudah mengkerucut sehingga SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa fokus menyediakan dan melayani kebutuhan para snutporters dan classic bikers. Penggunaan Internet dijadikan sebagai sarana pencitraan bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, dengan mengikuti perkembangan teknologi Internet ini, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dapat menyampaikan beragam informasi yang kaya sehingga dapat memahami tren para classic bikers lebih luas lagi, terlebih jangkauan Internet yang luas. Selain itu, melalui Internet dapat mengefisiensikan waktu, biaya, dengan kualitas dan manfaat komunikasi pemasaran yang sangat efektif bagi perusahaan. 4.2 Hasil Dan Pembahasan Penelitian 4.2.1 Informan Penelitian Subjek yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah orang yang ikut serta merumuskan dan memahami pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, Yakni Ardinal Muhammad, SE., sebagai SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle General Director, Fribuana, ST., sebagai Head Department of Marketing Communication, dan Tubagus Aliefsyah Azmanda sebagai Sales Supervisor yang menjalankan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Selanjutnya dipilih pula dua orang subjek penelitian dari snutporters yaitu konsumen SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang melakukan transaksi pembelian pada periode bulan Mei 2012 hingga bulan Juni 2012. Yakni Dema Bayu dan Mohammad Darmawan, kedua informan tersebut dipilih menjadi subjek penelitian karena dianggap dapat mewakili keseluruhan daripada populasi snutporters. Kedua informan tersebut aktif dalam menggunakan media komunikasi Internet dan dianggap mengetahui mengenai kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. 4.2.2 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet melalui Direct Mail Direct mail adalah suatu kegiatan komunikasi pemasaran dimana pemasar dalam hal ini SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menyampaikan pesan-pesan secara langsung kepada publik yang merupakan pelanggan dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Menurut Kotler (2008: 251), e-mail telah mengemuka sebagai sarana pemasaran online yang penting. Sebuah studi iklan, merek dan manajer pemasaran menemukan bahwa hampir setengah dari semua perusahaan B2B dan B2C seperti halnya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, menggunakan pemasaran e-mail untuk menjangkau pelanggan, salah satunya melalui direct mail. DATABASE PEMASARAN - Database pembelian - Database jejaring sosial - Data response snutporters melalui kegiatan komunikasi pemasaran di Internet dan selain Internet encode encode MEDIA (Email, Facebook, Twitter, dan media Internet lainnya) PESAN (disesuaikan dengan media yang digunakan) encode SNUTPORTER S/AUDIENCE encode Pengolahan data Gambar 4.5. Proses direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, kegiatan direct mail secara universal dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dengan pasif. Karena email dipandang sebagai sebuah media Internet yang pribadi, dan akan menjadi sebuah gangguan bagi pengguna Internet bila melakukan pemasaran email yang terlalu agresif. Oleh karena itu, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sudah selayaknya dengan seksama menargetkan pesan yang disampaikan yaitu hanya bagi orang yang menginginkan pesan tersebut dan akan menanggapinya. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu konsumen dan email yang hanya akan menjadi email sampah atau spam email bagi snutporters. Basis data pemasaran didapatkan dari data snutporters yang melakukan pembelian, dari jejaring sosial Facebook, microblog Twitter, milis, grup diskusi, atau dari media Internet lainnya yang memiliki tingkat kunjungan yang tinggi dari para pengguna Internet saat ini. Media situs internet yang digunakan akan selalu bergerak mengikuti situs yang populer digunakan oleh para pengguna Internet. Saat ini situs yang popular digunakan adalah Facebook dan Twitter, maka dari kedua situs ini saja penulis melakukan penelitian mengenai kegiatan direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Kegiatan direct mail di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle diawali dari respon yang dilakukan oleh snutporters melalui Facebook, Twitter atau situs jejaring sosial lainnya, milis, grup diskusi, telepon hotline, blackberry messenger, atau media lainnya. Kemudian data-data dan keterangan yang didapat diolah, setelah itu dijawab melalui media yang diinginkan oleh snutporters itu sendiri. Gambar 4.5 menunjukan bahwa SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menganggap pentingnya pengolahan basis data pemasaran dalam melaksanakan kegiatan direct mail. Hal ini dilakukan agar snutporters tidak menganggap pesan e-mail yang dikirimkan sebagai spam email atau pesan sampah, artinya pesan yang dikirimkan merupakan sebuah pesan yang memang dibutuhkan oleh penerima pesannya. Pada prinsipnya hal ini senada dengan yang diungkapkan Ardinal Muhammad, sebagai berikut: “email mah dipake cuma buat orang yang udah punya hubungan, ato emang mau kirim-kiriman data kaya sama buyer, reseller, bener-bener kalo butuh baru lewat email, hari gini kan udah ada bbm, yang lebih gampang kalo cuma buat ngobrol, chatting ato hal-hal yang simple mah”. (Hasil wawancara dengan Ardinal Muhammad, 13 Juli 2012) Begitupun diungkapkan oleh Mochammad Darmawan sebagai salah satu wholesaler SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, sebagai berikut: “Pesan tergantung pesanan, hehehe.. kalo saya lagi mau minta kirim barang biasanya saya minta katalog produk, invoice pembayaran, surat jalan, yah halhal yang berhubungan sama pekerjaan, kalo SNUTPORT sendiri biasa suka minta data barang yang banyak keluar sama yang sepi keluar. Yah gitu yah kalo email kepake banget urusan kerjaan mah, selebihnya saya lebih suka by phone ato ketemu langsung di Bandung ato sebaliknya malah SNUTPORT suka maen juga ke tempat saya”. (Hasil wawancara dengan Mohammad Darmawan, 18 Juli 2012) Pengiriman email komersial yang tidak berizin memang tidak efektif, hal ini juga ditunjukkan Dema Bayu sebagai snutporters yaitu salah satu konsumen SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, sebagai berikut: “Gua sih ga suka baca email kecuali kalo dari temen gitu, ato dari milis.. gua juga ga pernah dapet email dari snutport”. (Hasil wawancara dengan Dema Bayu, 15 Juli 2012). Menurut Kotler dan Armstrong (2008:251), agar tidak menganggu konsumen dengan mengirimkan email pemasaran yang tidak diinginkan, perusahaan harus meminta izin dulu kepada penggunaan Internet yang dituju dengan bagaimana cara memilih option-in dan option-out promosi email. Secara teknis SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memang tidak menerapkan pemasaran email berdasarkan izin seperti yang diutarakan Kotler dan Armstrong tadi, namun pada hakekatnya mereka menerapkan prinsip yang sama secara manual. Hal ini jelas diungkapkan Ardinal Muhammad pada paragraf tadi, begitupun menurut Fribuana Putra, sebagai berikut: “Email sampe saat ini emang belom dioptimalisasikan, soalnya daripada emailnya jadi spam yang ngeganggu buat snutporters kan, jadi kita kirim email ke konsumen itu kalo emang ada yang minta kirimin email, kaya buyer yang minta kirim katalog, ato ngirim data pembelian buat reseller. Ato ada snutporters yang minta dikirimin artikel tentang motor, ato berita-berita lain baru dikirim, kalo buat iklan mah mending lewat facebook aja, biar ga ganggu, soalnya email kan sifatnya private bgt ya”.(Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 14 Juli 2012) Pernyataan Fribuana dipertegas oleh Tubagus Aliefsyah sebagai Sales Supervisor SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sebagai pelaksana komunikasi pemasaran di Internet, sebagai berikut: “email itu disesuaikan sama permintaan orang yang mau dikirim email, dan SNUTPORT emang kirim email biasanya buat buyer yah yang butuh data transaksi pembelian, surat jalan, invoice, karena mereka belinya banyak yah. Kalo snutporters yah biasanya mereka nanya cara jadi member, cara belanja, nanya-nanya motor-motor kita.. jadi secukupnya aja email sih”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012) Artinya pemasaran email berdasarkan izin yang menggunakan option-in dan option-out memang tidak digunakan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Namun pada implementasinya perusahaan ini telah menjalankan prinsip-prinsip pemasaran email berdasarkan izin ini dengan hanya mengirimkan email sesuai kebutuhan snutporters, artinya pengiriman email komersial hanya dikirim jika snutporters memintanya. Karena penggunaan email dilakukan jika ada permintaan dari snutporters, maka pesan yang disampaikan tergantung kepada pesan yang diminta dan sifatnya-pun personal. Berdasarkan wawancara dan observasi pada wilayah B2B biasanya snutporters meminta email yang berhubungan dengan transaksi jual-beli seperti invoice, katalog, event pemasaran, data barang yang tersedia, atau sejennisnya. Sedangkan pada wilayah B2C lebih beragam lagi pesan yang snutporters minta, mulai dari program membership, produk, cara pemesanan barang, konsultasi pengerjaan kostumisasi motor, dan pelayanan bagi snutporters lain. Kegiatan direct mail juga bisa diaplikasikan di situs jejaring sosial Facebook yang saat ini popular dan memiliki banyak user di dunia. Seperti pada umumnya situs jejaring sosial yang lain, menurut Zarella (2010:59) Facebook-pun menyediakan layanan pengiriman pesan pribadi seperti email. Pesan dikirim dari satu pengguna ke pengguna yang lain, tetapi juga dapat dikirim dari satu grup ke semua teman grup tersebut. Gambar 4.6. Kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di situs jejaring sosial Facebook Gambar 4.7. Kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di grup diskusi Yahoo CB_Indonesia Berawal melalui fasilitas pesan pribadi tersebut, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mendapatkan jaringan yang luas di Internet. Tercatat sampai penelitian ini ditulis, penggemar SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle telah mencapai 12.902 penggemar. Sebelum mendapat jumlah jaringan sebanyak itu, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tentunya harus menambahkan akun seseorang sebagai teman Facebook dimana pada permintaan berteman itu terdapat kolom pesan pribadi dimana SNUTPORT harus menjelaskan kepada akun yang ingin diajak berteman agar tertarik untuk menjalin sebuah koneksi pertemanan di Facebook. Menurut David Odang (2008: 122) dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini di Internet, alamat email adalah media terpenting untuk menghubungi seseorang, karena itu promosi melalui email, salah satunya adalah direct mail merupakan promosi yang sangat baik dan sebaiknya tujuan mengirimkan direct mail tersebut bukanlah untuk menjual produk tapi lebih kepada untuk menarik perhatian orang yang dituju untuk membuka website perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh Tubagus Aliefsyah sebagai pelaksana komunikasi pemasaran SNUTPORT di Internet, sebagai berikut: “Biasanya sih bukan untuk keperluan di email aja, tapi buat ngarahin mereka untuk likes fanpage kita, makanya diliat dulu biografi akunnya kalo ada yang nyambung entah itu dia suka motor, ato suka fashion gitu, kita add deh itu fb-nya. Jejaring sosial jelas mah, bentuknya juga disesuaiin misalnya di Twitter gak terlalu panjang, tapi di FB sama di web lebih detail aja informasinya. Kan ada fasilitas message tuh, nah kalo itu emang kepake banget, prinsipnya kan samasama aja kaya surat juga, mungkin sedikit push email ato gimana yah, fb terutama…”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012) Penggunaan email/pesan pribadi di situs jejaring sosial oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle selain daripada email saja diungkapkan pula oleh Ardinal Muhammad, sebagai berikut: “Sekarang kan fb, twitter, uda bisa kirim-kiriman message gitu, jadi uda cukup tergantikan kok sama media lain itu”. (Hasil wawancara dengan Ardinal Muhammad, 13 Juli 2012) Begitupula Fribuana Putra, sebagai berikut: “fb kan ad fasilitas messagenya tuh.. nah prinsipnya ya sama kirim surat juga itu lewat fb, jadi banyak option lah kalo media komunikasi jaman gini sih..”. (Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 14 Juli 2012) Berdasarkan hasil wawancara dengan Mohammad Darmawan (SNUTPORTER, 18 juli 2012), “Pertama kali saya tau SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle itu lewat facebook”. Begitupun Dema Bayu merasakan hal yang sama, sebagai berikut: Awalnya gua tau SNUTPORT dari facebook, dikirim message gitu link, liat gambarnya motor sebe custom gitu, trus gua tertarik buka linknya, disitu ada banyak custom motor bagus-bagus, mulai deh buka-buka foto-fotonya, ada video juga disitu, Cuma yah provider lemot untungnya bisa di download dulu, baru di liat video emang keren banget”. (Hasil wawancara dengan Dema Bayu, SNUTPORTER, 15 Juli 2012). Facebook memang dimanfaatkan dengan baik oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk melakukan pendekatan komunikasi pemasaran terhadap snutporters. Namun kendala seperti yang Dema Bayu ungkapkan memang sudah menjadi permasalahan teknis yang dirasakan setiap pengguna Internet di Indonesia. Hal ini juga ditegaskan oleh Mochamad Darmawan (hasil wawancara dengan SNUTPORTER, 18 Juli 2012) mengenai gangguan yang terjadi dari kegiatan direct mail di Internet, “Yah selaen provider yang kadang suka lambat sih ga ada yah, teknis masalahnya”. Hal ini diakui juga oleh Fribuana Putra, sebagai berikut: “Yang bete sih kalo provider lagi ngaco.. jelas ganggu banget buat yang ngejalaninnya, apalagi kalo file yang dikirim isinya gede-gede.. ampun dah..makanya dipake buat kirim data yang kira-kira support via email”. (Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 14 Juli 2012) Namun kendala seperti ini memang tidak bisa dielakkan lagi dan dapat dimaklumi. Satu-satunya cara mengatasi masalah seperti ini adalah dengan mengurangi pengiriman data yang terlalu besar, mempersiapkan waktu yang cukup agar tidak terburuburu, hal ini diungkapkan pula oleh Tubagus Aliefsyah, sebagai berikut: “berbicara tentang gangguan mungkin lebih kepada ketika server email yang kita pake tuh lagi down, wah kalo udah gitu berabe deh soalnya emailnya gada yang masuk satupun, jadi kita harus nunggu besoknya, nah kalo besoknya masih down servernya brarti besoknya lagi, kan udah keburu basi yah itu emailnya. Nah buat ngatasinnya kita punya satu email utama dan dua lagi email pendukung yang berasal dari server yang berbeda. Tujuannya ya buat menghindari server yang rusak dan kita tetap bisa terus mailing”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012). Namun masalah seperti ini tidak menjadi suatu masalah yang sulit bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Karena menurut observasi penulis, Kantor dan toko SNUTPORT di Jalan Saad No.16 Bandung telah menggunakan koneksi Internet fixed line, artinya masalah provider seperti ini akan jarang terjadi. 4.2.3 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet melalui Press Release Postings Kegiatan komunikasi pemasaran kedua yang dilakukan oleh SNUTPORT Apparel & Motorcycle adalah press release postings. Yang dimaksud dengan press release postings menurut Tung (1996:45) adalah salah satu cara yang cukup baik dengan mengadakan press release mengenai produk, pelayanan, atau perusahaan dalam bulletin board di dalam Internet (berupa mailing list atau newsgroup). Pada dasarnya dimanapun press release itu ditempatkan, yang terpenting adalah bagaimana menginformasikan suatu pesan agar dapat diketahui khalayak yang menjadi sasaran komunikasi suatu press release yang diluncurkan atau di-posting. Berikut beberapa press release postings yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle: Gambar 4.8 Press release postings SNUTPORT mengenai Classic Honda CB125 “74 di Twitter Sumber: www.twitter.com/SNUTPORT Gambar 4.9 Press release postings mengenai program SNUTPORT di Situs Web Sumber: www.snutport.com Gambar 4.10 Press release postings film pendek SNUTPORT di Facebook Sumber: www.facebook.com/SNUTFANPAGE Berdasarkan observasi yang ditemukan, biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mem-posting press release yang berhubungan dengan product review, bike, video, photo, program, product catalogue secara random (acak). Press release yang diposting dalam rentang waktu yang baku ialah satu jam sekali di akun Facebook dan Twitter. Di setiap posting yang dilakukan terdapat respon dari snutporters baik di Facebook dan Twitter, dalam sehari rata-rata pelaksana komunikasi pemasaran di Internet melayani respon snutporters sebanyak 50-100 visitors melalui kegiatan press release postings ini. Press release postings dilakukan di situs Web perusahaan (snutport.com), akun Facebook, dan akun Twitter. Hal ini dikarenakan dua situs jejaring sosial tersebut yang ramai dikunjungi pengguna Internet saat ini, sedangkan di situs Web snutport.com dilakukan postings jika ada press release terbaru dikarenakan sifat situs Web-nya yang pasif. Press release posting yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle disesuaikan dengan media situsnya. Pada gambar 4.5, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle hanya memberikan beberapa kata kemudian menambahkan tautan alamat situs Web yang berisikan artikel mengenai karya SNUTPORT Custom Motorcycle yaitu Classic Honda CB125 ’74. Lain halnya dengan di situs Web snutport.com, di situs ini isi press release lebih jelas dipaparkan dengan bentuk pesan berupa teks, gambar/foto, bahkan video. Begitupun halnya di situs Jejaring sosial Facebook. Twitter hanya memberikan jumlah karakter yang terbatas di setiap tweet (bahasa Twitter dalam mem-post suatu pesan untuk dipubikasikan). Maka SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle hanya membuat satu kalimat seperti headline berita untuk menarik pembacanya, kemudian pembaca yang tertarik diarahkan ke situs Web perusahaan untuk mengetahui lebih lanjut isi dari suatu press release yang diangkat. Lain halnya dengan bentuk press release posting pada situs Web lebih lengkap, karena kapabilitasnya yang dapat menyampaikan pesan berupa teks, gambar/foto, audio, hingga video. Terlebih situs jejaring sosial Facebook, karena Facebook memungkinkan komunikasi dua arah antara user dan server. snutport.com Facebook Media internet lainnya Twitter PESAN PRESS RELEASE POSTINGS Gambar 4.11 Keterkaitan pesan press release postings dan saling melengkapi antara media-media Internet yang digunakan SNUTPORT Gambar 4.11 memperlihatkan setiap bentuk press release postings yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle disesuaikan dengan media komunikasi yang digunakan, agar saling melengkapi kekurangan dan kelebihannya satu sama lain dalam penyampaian pesan komunikasi pemasarannya. Berkaitan dengan press release postings ini, Fribuana Putra menyampaikan pendapatnya sebagai berikut : “Sosial media yang lagi banyak banget peminatnya itu facebook dan twitter jadi saat ini ngoptimalin kedua media ini. Terus kita masuk juga ke press release majalah majalah online. kenapa kita tetap memilih facebook dan Twitter sebagai media utama tempat kita memposting press release? Karena kedua media itu penggunanya paling banyak, paling hype dan paling sering diperhatikan oleh masyarakat di Indonesia”. (Hasil wawancara dengan Fribauan Putra, 14 Juli 2012) Tubagus Aliefsyah-pun menegaskan pernyataan diatas dengan menyatakan sebagai berikut : “Semuanya. Kalo fb ama twitter kita puter terus tuh artikel motor ato produk, kalo di web kan udah di post ya dia gitu aja ga bisa di komen..”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012) Mochamad Darmawan dan Dema Bayu juga merasakan optimalisasi dari kegiatan press release postings SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet, berikut penuturannya: “Dulu pertama kali saya liat di facebook, kalo saya perhati‟in ya SNUTPORT juga sama kaya yang laen twitter, youtube, dan lain-lainnya. Pasti dipake, dan itu juga ngikutin perkembangan yah gimana ramenya orang pake aja itu sih”. (Hasil wawancara dengan Mohammad Darmawan, SNUTPORTER, 18 Juli 2012) “Gua sih suka liat di-fb sering tuh ad di TL gua, di twitter juga sering, tapi yang paling lengkap di snutport.com itu sih”. (Wawancara dengan Dema Bayu, SNUTPORTER, 15 Juli 2012) Melalui kedua wawancara diatas dapat kita lihat kegiatan press release postings SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memang benar-benar dioptimalkan untuk membangun kesadaran khalayak mengenai merk atau perusahaan SNUTPORT. Pada prinsipnya press release postings ialah mengadakan press release di Internet. Dimana press release dimaksudkan menginformasikan suatu pesan kepada khalayaknya mengenai produk, jasa, atau merek perusahaan. Maka karena terus berkembangnya media Internet, press release postings di Internet bisa dilakukan di berbagai fasilitas Internet. Seperti di situs Web perusahaan, mailing list, grup diskusi, situs jejaring sosial, microblog, dan fasilitas lain di Internet yang memungkinkan perusahaan untuk menginformasikan produk/jasa/mereknya. Dalam membuat sebuah press release postings tentunya banyak aspek yang harus diperhatikan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, salah satunya adalah bagaimana supaya press release tersebut tidak terlihat membosankan dan menarik untuk dibaca oleh snutporters. Tubagus Aliefsyah menyatakan sebagai berikut : “kalo yang kita suka liat kan press release itu ya gitu-gitu aja, isinya berita, informasi, atau kegiatan-kegiatan yang diliput ada fotonya ada artikelnya, ya boring deh buat dibaca ampe tuntas juga kadang orang males kan. Nah kita disini mau menghindari yang kaya gitu. Intinya dibuat sesederhana mungkin tapi representatif. Dan disesuaikan sama media yang kita pake, fb ama twitter kan beda tuh gaya bahasanya…karakternya dikit doank twitter mah, jadi ya bisabisanya kita aja gaul di dumay..”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012) Dalam melakukan Press release postings di Internet, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan beberapa penyesuaian tergantung pada medianya. Misalnya ketika memasukkan press release kedalam Twitter tentunya berbeda dengan memasukkan press release ke Facebook, karena selain tampilan yang berbeda. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Twitter hanya memiliki karakter huruf terbatas sehingga sebaiknya mentautkan link situs Web ke dalam sebuah tweet. Hal ini ditegaskan oleh Fribuana Putra sebagai berikut : “Udah ada rancangan sendiri-sendiri yah, kalo buat ke twitter gimana, kalo ke web gimana, kalo ke path gimana, trus instagram, tumblr, multiply. Jadi udah ada template nya tinggal kita ubah sesuai sama apa yang mau kita release aja”, (Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 14 juli 2012) Sebuah kegiatan press release postings bertujuan untuk mendapatkan perhatian dari publik secara luas. Dengan dipublikasikannya berita-berita mengenai SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle diharapkan publik akan menjadi lebih menyadari akan keberadaan merek atau perusahaan, karena memang hal tersebut yang paling diharapkan oleh perusahaan dalam kegiatan pemasarannya. Untuk itu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membutuhkan feedback dari publik termasuk pelanggannya yaitu snutporters. Feedback tersebut disampaikan oleh Fribuana Putra sebagai berikut: “biasanya dalam press release posting kita di FB, Twitter ato jejaring sosial laen tuh menyediakan space buat komen-komen dari pembacanya, nah dari situ kan keliatan gimana responnya publik. Sampai saat ini sih setiap press release dari kita tuh responnya bagus ya, hampir tidak ada publik yang berpandangan negatif atau mencela press release kita. Kalo kata saya sih itu permulaan yang bagus ya dan mudah-mudahan bakalan terus kaya gitu sampe ke depannya.”. (Hasil wawancara dengan Fribuana Putra. 17 Juli 2012) Press release memiliki peranan yang cukup penting untuk menjaga citra atau image dari perusahaan. Dengan press release yang proporsional, akan mendatangkan respon yang positif dan dengan demikian menciptakan citra yang positif juga di mata masyarakat. Tanggapan tersebut bisa dilihat dari hasil wawancara dengan snutporters, yaitu Dema Bayu, sebagai berikut: “Yang paling gua ngeuh dari fb sama twitter itu, karena itu yang paling sering gua buka. Kalo di twitter yah gitu dia pendek-pendek, kalo di fb lebih bebas ngmgnya, tapi juga kadang kepanjangan kepotong gitu bacaannya, jadi males harus click read more, makanya yang paling sering gua buka kalo emang pengen tau banget ya di website itu..”. (Hasil wawancara dengan Dema Bayu, SNUTPORTER, 15 Juli 2012) Sedangkan menurut Mohammad Darmawan adalah sebagai berikut: “Ya itu tadi saya bilang, kalo di Twitter itu singkat-singkat paling ngasih web link buat yang mau tau lebih banyak, tapi kebanyakan males orang-orang kita mah buka gitu, berat soalnya providernya. Kecuali yang pake fix line koneksinya yah. Di Facebook lebih sering memang daripada di Twitter. Kalo di web yah itu uda pasti yah, soalnya yang isi web itu kan tergantung maunya yang visit, info ada semua cuma ga bisa interaktif aja web snutport.com itu. Cuma isinya emang lebih lengkap infonya kalo via website. Kalo di youtube malah isinya video doank sama kartu nama elektronik”. (Hasil wawancara dengan Mohamad Darmawan, SNUTPORTER, 18 juli 2012) Dari kedua pendapat snutporters diatas dapat kita perhatikan kegiatan press release postings yang SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle lakukan cukup untuk membuat para snutporters menyadari akan keberadaan merk atau perusahaan di Internet. Gambar berikut ini adalah tahap-tahap kegiatan press release postings yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, sebagai berikut: Pesan Press Release Postings - Program - Product review (bikes & apparel) - Event - Katalog - Artikel - Berita-berita lainnya pengola han berita server Media Internet (pesan disesuaikan) - snutport.com Akun Facebook Akun Twitter Akun media Internet lainnya snutporter s respo n Gambar 4.12 Tahap-tahap kegiatan press release postings di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 4.2.4 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui Billboards On The Net Kegiatan komunikasi pemasaran yang ketiga adalah billboards on the net. Ini dapat didefinisikan sebagai papan iklan yang berada di jaringan, jaringan yang dimaksud ialah jaringan Internet. Menurut Tung (1996:45) billboards on the net ialah salah satu cara untuk mempromosikan pelayanan atau bisnis suatu perusahaan dengan mengirimkan satu atau dua kalimat seperti pada kartu nama di milis atau grup diskusi. Menurut Ardinal Muhammad, billboards on the net merupakan langkah wajib yang harus dilakukan, agar publik mengetahui bagaimana cara menghubungi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle apabila mereka tertarik untuk menanyakan suatu informasi. Ia menyatakan sebagai berikut : “Yang pasti setiap SNUTPORT posting sesuatu alamat web, pin bb, telepon, contact person akan selalu ada“. (Hasil wawancara dengan Ardinal Muhammad, 13 Juli 2012) Begitupun Tubagus Aliefsyah sebagai pelaksana mengatakan, sebagai berikut: “Kita taro alamat kita, pin BB kita, facebook, twitter website , faksimili dan lain lain setiap bentuk berita yang kita kirim, sering juga sengaja bener-bener Cuma contact person yang kita postings, di mailing list, fb, twitter, discussion group atao kawan-kawannya..”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 14 Juli 2012) Dengan singkat Dema Bayu (hasil wawancara 14 Juli 2012) mengutarakan, “Yah tiap posting apa-apa pasti ada kaya contact order pin, link webnya”. Lain halnya Mohammad Darmawan menjelaskan dengan lebih komprehensif, seperti berikut ini: “Nah baru tadi saya jawab, billboards on the net ini kan kartu nama elektronik kaan? Di setiap postingan SNUTPORT selalu ada kartu nama elektronik ini, kecuali di twitter yah karena terbatas kalo twitter paling link doank. Ato khusus dia tweet kartu nama elektroniknya doank”. (Hasil wawancara dengan Mohamad Darmawan, 18 Juli 2012) Salah satu cara untuk mempromosikan pelayanan atau sebuah bisnis secara low key way adalah untuk mengirimkan satu atau dua kalimat seperti pada kartu nama pada discussion group atau mailing list. Fribuana Putra yang menangani Billboards on the net ini mengatakan sebagai berikut : “pada saat kita ngirim press release, atau direct mail atau promosi apapun itu, kita selalu memasukkan yang kita namakan signature files atau orang-orang biasanya nyebut itu sebagai mini billboards. Isinya antara lain kaya nomor telepon SNUTPORT, faxnya, alamat kita dan alamat email maupun pin BB yang juga disertakan untuk melakukan bisnis. Kita juga masukin alamat Facebook dan Twitter kita yang memudahkan publik untuk mencari SNUTPORT”. (Hasil wawancara dengan Fribuana Putra 15 Juli 2012) Namun billboards on the net ini terkadang luput dari perhatian penerimanya, hal tersebut diakui oleh Tubagus Aliefsyah sebagai berikut : “terkadang signature yang kita letakkan di akhir email atau release kita suka ngga diperhatiin juga sih sama pembeli, kita taunya tuh kaya mereka invite kita pake BB tapi udah gitu masih aja nanya nomor telepon sama alamat SNUTPORT, jadi kan bisa kita simpulin kalo mereka dapet Pin BB SNUTPORT bukan dari signaturenya, tapi bisa aja dari temannya yang lain atau jejaring sosial. Yang kaya gini sih sebenarnya ngga masalah sama sekali kan yang penting mereka pembeli ini udah punya kontak kita”. Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 15 Juli 2012) Berikut beberapa gambar billboards on the net SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di situs jejaring sosial Facebook dan microblog Twitter: Gb. 4.13. Billboards on the net SNUTPORT di Facebook Gb. 4.14. Billboards on the net SNUTPORT di Twitter KOMUNIKASI PEMASARAN SNUTPORT DI INTERNET DIRECT MAIL PRESS RELEASE POSTINGS BILLBOARDS ON THE NET RELATIONSHIP MARKETING DISPLAY ADVERTISING BILLBOARDS ON THE NET Gb. 4.15. Pesan Billboards On The net selalu disertakan dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet Dari gambar 4.15 dapat dilihat bahwa dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet selalu menyertakan kartu nama elektronik. Garis dua arah menunjukkan bahwa kartu nama elektronik tetap akan disertakan kembali jika terdapat respon dari snutporters yang meminta kartu nama elektronik tersebut kembali. Kegiatan billboards on the net ini dilakukan bersamaan dengan setiap kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet maupun secara tunggal. Billboards on the net sudah menjadi suatu keharusan bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk menyertainya dalam segala bentuk kegiatan komunikasi pemasarannya di Internet maupun offline. Hal ini dilakukan agar konsumen dan calon konsumen dipermudah dalam mencari nomor telepon atau kontak SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang bisa dihubungi ketika konsumen ingin menanyakan segala hal yang berhubungan dengan perusahaan, baik itu produk yang ditawarkan maupun informasi lain dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Pada prinsipnya, kegiatan ini dilakukan untuk memudahkan hubungan pelanggan dengan perusahaan dan diharapkan para snutporters atau calon snutporters dapat menjalin hubungan jangka panjang yang bukan hanya mengarah kepada pembelian saja melainkan hubungan yang lebih dekat dengan snutporters. 4.2.5 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet melalui Relationship Marketing Menurut Tung (1996:45-46), relationship marketing adalah suatu cara pemasaran di Internet dengan terlibat pada grup diskusi tertentu yang membicarakan suatu topik yang berhubungan dengan produk atau jasa pemasar. Dengan aktif mengikuti grup diskusi ini akan mempermudah kepercayaan orang lain di Internet. Pemasaran dengan cara ini adalah dengan terlibat masuk kedalam “discussion group “ tertentu yang sesuai dengan produk yang ditawarkan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Dengan ikut berdiskusi kedalam grup ini maka diharapkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle akan mendapatkan lebih banyak peluang untuk menawarkan produknya. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Ardinal Muhammad sebagai berikut : “Kalo dari Internet yah lewat chat fb, twitter, bbm ato semua media yang mungkin untuk kita ngobrol dua arah gitu.. tapi yang paling penting kalo hubungan sama pelanggan itu yah kita harus sering-sering silaturahmi, makanya banyak snutporters yang suka nongkrong disini, karena nah yang kaya gitu yang efektif, karena mereka ga akan ngerasa dijejelin sama bau-bau bisnis ato jualan. Tapi mereka nyaman, satu pikiran, jadinya yah pasti mereka ngikutin gaya kita, yah pasti beli baju aja mah, da SNUTPORT mah keren.. hahaha..”. Hasil wawancara dengan Ardinal Muhammad, 17 Juli 2012) Gb. 4.16. Milis dan Discussion Group CB Indonesia yang diikuti SNUTPORT di Internet dalam membangun kedekatan dengan snutporters Sumber: www.yahoogroups.com Berdasarkan prinsipnya, relationship marketing juga tidak hanya dilakukan di grup diskusi Internet, melainkan dapat diaplikasikan juga di situs jejaring sosial, situs Web perusahaan, micro blog, atau fasilitas lain di Internet yang memungkinkan adanya hubungan antara pemasar dan konsumen. Gb. 4.17. Wall-to-Wall SNUTPORTERS pada Fanpage Facebook sebagai salah satu media relationship marketing di Internet Mengenai relationship marketing di Internet, Fribuana Putra (Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 17 Juli 2012) menjelaskan dengan singkat, “Kita bahas berbagai hal yang nyambung aja, yang mereka paham kita paham, jadinya ya seru aja”. Tubagus Aliefsyah sebagai pelaksana komunikasi di Internet menjelaskan, sebagai berikut: “Paling sering kita dapet pelanggan baru tuh pas ngeupload foto motor di FB, banyak yang liat, banyak yang ngelike terus akhirnya jadi deket dan ngobrolngobrol sampe dia jadi pelanggan kita, malah jadi sering nongkrong bareng”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 17 Juli 2012) Berhubungan baik dengan pelanggan harus bisa dijaga dengan baik dan berkesinambungan agar tercipta loyalitas dari pelanggan itu sendiri, entah itu melalui Internet, ataupun relasi secara langsung. Banyak toko apparel yang tidak memperhatikan hal ini dengan serius, sehingga pada akhirnya mereka kehilangan pelanggannya. Salah satu ukuran bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk melihat tingkat keberhasilan relationship marketing ini adalah dengan semakin banyaknya snutporters yang berkunjung dan sekedar bersantai di toko SNUTPORT yang terletak di jalan Saad kota Bandung. Menurut Ardinal Muhammad seperti yang disampaikannya sebagai berikut: “Nah kita kan emang sengaja sering bikin event touring sama club ato komunitas ato snutporters yang suka nongkrong bareng kita, kedekatan emosional akan terbangun dengan sendirinya tuh, saya sebenernya tetep lebih prefer di dunia nyata untuk urusan hubungan sama konsumen, lebih nyata deket dan lengkap aja, kalo di internet itu supaya bisa hubungan sama orang – orang yang ga bisa kita jangkau, jadi internet itu Cuma media supaya snutport bisa kenal lebih jauh sama snutporters. Dengan adanya event kaya gitu bakal kesaring mana yang nyambung mana yang ga nyambung pikirannya. Mudah-mudahan waktu ke depan saya pengen bikin event di toko ngumpulin anak sebe sebandung, kalo brotherhood kan motor gede, nah kalo kita motor jepang.. itu juga salah satu cara saya untuk bisa ngebangun kedekatan sama para penggemar classic bike, biar bersatu semua, kalo club sama club kan biasanya ada ego, nah kalo snutport kan bukan club jadi lebih enak infiltrasi sama anak-anak clubnya”. (Hasil wawancara dengan Ardinal 17 Juli 2012) Di Internet sendiri kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle sama saja seperti perusahaan yang lain, yaitu melalui wall to wall di Facebook atau tweet di Twitter. Seperti yang dijelaskan Aliefsyah, seperti berikut: “Paling sering kita dapet pelanggan baru tuh pas ngeupload foto motor di FB, banyak yang liat, banyak yang ngelike terus akhirnya jadi deket dan ngobrolngobrol sampe dia jadi pelanggan kita, malah jadi sering nongkrong bareng. Kalo di facebook sih biasanya kayak komen-komenan foto, kalo twitter ya retweet, kaya gitu aja”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah 17 Juli 2012) Menurut Dema Bayu, merasakan pengalaman yang berbeda sebagai konsumen yang merasa nyaman berada di lingkungan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, seperti berikut: “Kalo di Internet sih gua rasa cuma bisa lewat wall to wall kalo fb, retweet kl twitter, Cuma karena disini emang banyak anak nongkrong dan orangnya asikasik disini emang bikin betah nongkrong, banyak anak motor yang pasti yang nongkrong disini.. Kalo di facebook sih biasanya kayak komen-komenan foto, kalo twitter ya retweet, kaya gitu aja”. (Hasil wawancara dengan Dema Bayu, SNUTPORTER, 15 Juli, 2012) Menurut Mohammad Darmawan memaparkan mengenai relationship marketing yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet juga di dunia nyata, seperti berikut: “Kalo di Internet ya lewat wall di facebook, message, di twitter itu lewat tweet, kalo di situs webnya sendiri emang ga ad fasilitasnya. Kedekatan hubungan sama konsumen ini kan biar gimanapun harus dibangun dengan pertemuan, seperti itu yang paling efektif. Nah kalo SNUTPORT sendiri emang kreatif caranya, dia bangun komunitas sendiri di tokonya, deket sama club ato komunitas motor, deket juga sama builder. Kalo anak motor kan ga jauh peredaran ke builder, bengkel jadi kalo SNUTPORT deket sama bengkel terkenal, builder, dan club motor ya otomatis bakaln terhubung dengan sendirinya. Oyah event touring itu emang seru banget, kalo saya biasa diajak sama rekan bisnis itu gitu-gitu aja, kalo snutport saya diajak touring, yang asalnya saya riding sendiri sekarang ada temennya. Seru.. emang yang kaya gitu yang ngasih pengalaman beda buat orang-orang. Balik lagi ke Internet itu selama bisa berkomunikasi baik yaah kedekatannya akan kebangun dengan sendirinya, yang penting jangan putus silaturahmi sih kuncinya”. (Hasil wawancara dengan Mochamad Darmawan, SNUTPORTER, 18 Juli 2012) Relationship marketing melalui Internet ataupun tidak, sebenarnya lebih merupakan pendekatan bersifat jangka panjang, dimana hal ini berbeda dengan pendekatan pemasaran transaksional yang lebih berorientasi jangka pendek. Tujuan dari pemasaran transaksional adalah untuk mendapatkan pelanggan semata, sedangkan tujuan dari relationship marketing adalah untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan. Relationship marketing yaitu hubungan dengan pelanggan, artinya membangun dan menjaga hubungan kedekatan dengan pelanggan secara emosional. Maka kegiatan ini dilakukan tidak hanya di Internet, bahkan lebih efektif dengan tatap muka. Maka dari itu, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tidak hanya melakukan kegiatan relationship marketing di dunia maya, melainkan di dunia nyata sekalipun. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan hubungan kedekatan terhadap pelanggan dengan cara sering mengundang atau menghadiri undangan- undangan dari klub atau komunitas classic bike khususnya daerah Jawa Barat. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya pada wawancara-wawancara diatas, bahkan sering sekali bengkel, showroom atau kantor SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dikunjungi oleh para classic bikers dan snutporters. Mereka melakukan hal tersebut bukan hanya melakukan aktivitas transaksi jual beli saja, melainkan, melainkan ikut bergabung untuk hanya sekedar nongkrong, berbincang-bincang panjang mengenai banyak hal terutama mengenai classic bike. Gb. 4.18. Touring bersama club/komunitas classic bike, atau Snutporters sebagai salah satu kegiatan relationship marketing SNUTPORT di dunia nyata Sumber: Dokumentasi observasi penulis Hal-hal tersebut bisa saja menguntungkan bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle, tapi bisa juga merugikan. Namun selama SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa mengorganisir ke arah yang positif dan hal-hal tersebut bisa menjadi sebuah komunitas besar, bahkan dapat mempersatukan masyarakat classic bikers. Artinya, SNUTPORT sebagai trendsetter Apparel & Custom Motorcycle lokal dapat mengidentifikasi ceruk pasarnya, dapat mempermudah pendekatan komunikasi pemasarannya secara langsung dengan jelas, interaktif dan terukur sebagaimana prinsip daripada pemasaran langsung yang menjadi pendekatan komunikasi pemasarannya. RELATIONSHIP MARKETING SNUTPORT DI INTERNET MILIS/ GRUP DISKUSI FACEBOOK TWITTER BLACKBERRY MESEENGER MEDIA KOMUNIKASI LAINNYA Pertemuan Nyata Gb. 4.19 Tahapan kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle Pada gambar 4.19 memperlihatkan bahwa kegiatan relationship marketing yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dilakukan di berbagai media di Internet dan media komunikasi lainnya yang memungkinkan adanya hubungan dengan konsumen, melalui media-media tersebut para konsumen diarahkan pada media komunikasi yang lebih pribadi agar dapat menjalin komunikasi secara one-to-one. Kemudian kegiatan relationship marketing ini diarahkan kepada pertemuan nyata dengan para konsumen baik secara individual maupun melalui kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran yang lain yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Menurut pendapat Kotler dan Keller (2009: 60) menjelaskan bahwa relationship Marketing aims to build mutually satisfying long term relationships with key constituents in order to earn and retain their business-pemasaran relasional bertujuan untuk membangun sebuah hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan konstituen kunci dalam rangka mengejar dan mempertahankan bisnis mereka. Selain itu konsep pemasaran dibangun berdasarkan tiga hal yang berbeda tetapi saling berhubungan yaitu: pendekatan teoritikal (theoretical approach) – behavioral perspective, pendekatan jaringan kerja (network approach), dan pendekatan institusi ekonomi baru (new institutional economic approach). Behavioral approach meliputi model yang berhubungan dengan pemasaran relasional seperti customer retentention, kepercayaan, dan kepuasan. Sebaliknya, network theory memusatkan perhatian pada karakter interaktif dari relationship dalam business-to-business marketing dan berhubungan dengan perspektif hubungan antar perusahaan. Berdasarkan teori diatas definisi pemasaran relasional menunjukkan adanya suatu perubahan penting pada sistem nilai dan orientasi filosofis. Hal ini ditandai dengan teori pemasaran baru, dimana kepuasan pelanggan masih dianggap perlu, namun tidak lagi cukup sebagai tujuan pemasaran, akan tetapi lebih kearah pemasaran jangka panjang dan ikatan antara pembeli dan penjual. (Kotler dan Keller, 2009:63) SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan Relationship Marketing berdasarkan wilayah B2C (bisnis ke konsumen) serta B2B (bisnis ke bisnis). Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut: (1) Menurut Kotler (2008:237) media massa terkenal telah banyak memberikan banyak perhatian kepada pemasaran online bisnis ke konsumen seperti yang dilakukan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yaitu menjual barang atau jasa secara online kepada konsumen akhir. Dan karena semakin banyak orang yang menggunakan Web, populasi konsumen online semakin menjadi alur utama dan beragam. Sekarang web menawarkan kepada pemasar palet berbagai jenis konsumen yang berbeda, yang mencari jenis pengalaman online berbeda. Meskipun demikian konsumen Internet masih berbeda dari konsumen offline tradisional dalam pendekatan mereka terhadap pembelian dan respons mereka terhadap pemasaran. Pemasaran tradisional menargetkan pemirsa yang agak pasif, sebaliknya pemasaran online menargetkan orang-orang yang secara aktif memilih situs Web mana yang akan mereka kunjungi dan informasi pemasaran apa yang akan mereka terima tentang produk apa dan kondisi apa. (2) Yang kedua adalah wilayah pemasaran bisnis ke bisnis. Dalam hal ini pengertiannya adalah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang melakukan penjualan kepada reseller atau buyer yang menjangkau pelanggan bisnis baru. Pengertian B2B lainnya menurut Kotler (2008:242) yaitu ketika pemasar menggunakan situs web B2B, e-mail, katalog produk online, jaringan dagang online, dan sumber daya online untuk melayani pelanggan saat ini secara lebih efektif dan meraih efisiensi pembelian dan harga yang lebih baik. 4.2.6 Kegiatan Komunikasi Pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet melalui Display Advertising Kegiatan komunikasi pemasaran yang terakhir adalah display advertising. Ini adalah suatu cara pemasar memperlihatkan tampilan periklannya di Internet. Menurut asal katanya display advertising berarti periklanan tampilan. Periklanan yang dimaksud ialah bagaimana pemasar mengiklankan produk atau jasanya. Sedangkan tampilan yang dimaksud ialah bagaimana suatu periklanan ditampilkan atau disajikan kepada khalayak agar menarik bagi konsumen untuk mengetahui atau mencoba suatu produk atau jasa. Bentuk komunikasi pemasaran di Internet display advertising ini bisa diartikan sebagai toko/kantor suatu perusahaan di dunia maya/Internet. Maka fungsinya sama seperti toko/kantor konvensional, dimana kegiatan perusahaan terjadi di tempat tersebut, dalam konteks ini adalah Internet. Berikut beberapa contoh tampilan display advertising dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet: Gb. 4.20. Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Twitter Gb. 4.21. Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Facebook Gb. 4.22. Display Advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle situs Web Display advertising di Internet yaitu Situs Web memiliki tujuan dan isi yang beragam, jenis yang paling dasar menurut Kotler dan Armstrong (2008:244) terdiri dari dua. Pertama, situs Web perusahaan (corporate Web site) yang dirancang untuk membangun itikad baik pelanggan dan melengkapi saluran penjualan lain, bukan untuk menjual produk perusahaan secara langsung. Situs Web perusahaan umumnya menawarkan ragam informasi yang kaya dan fitur lain dalam usaha untuk mejawab pertanyaan pelanggan, membangun hubungan pelanggan yang lebih erat, dan menghasilkan ketertarikan terhadap perusahaan. Display advertising digunakan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle adalah situs Web perusahaan seperti yang dipaparkan Kotler tadi, jadi tidak hanya sebagai tempat usaha dimana aktivitas perusahaan terjadi, namun juga sebagai citra atau “wajah” perusahaan kepada masyarakat classic bike atau publik-publik perusahaan yang lainnya. Maka dari itu, tentu penting sekali memperhatikan penampilan situs Web sebagai citra bagi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle kepada kepada user Internet terutama snutporters. Seperti yang disampaikan oleh Fribuana Putra sebagai berikut : “yang namanya display itu ya harus semenarik mungkin dong, mulai dari visualisasinya, animasinya, warnanya, bentuk hurufnya, suaranya, logonya, wah banyak banget deh dan gimana semua itu dipadupadankan sampe enak untuk dilihat sama siapa aja, yang pasti harus SNUTPORT bangeet. Kalo tata letak sih kita simple yah, foto-foto produk di bagian bawah, trus pilihan-pilihannya di bagian atas, arahkan kursor mouse nanti langsung otomatis keluar pilihannya, jadi kita ngerancangnya tuh yang easy to use aja jangan yang terlalu ribet gitu, supaya nanti yang liat ga ribet sendiri.”. (Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 12 Juli 2012) Berkenaan dengan tuntutan konsumen yang aktif pada pemasaran di Internet, maka pemasar harus merancang display advertising yaitu situsnya secara atraktif dan menemukan cara agar konsumen tertarik untuk mengunjungi situs, tetap tinggal, dan sering kembali sehingga pendekatan komunikasi pemasaran bisa dilakukan kepada konsumen. Maka konten yang ada harus disesuaikan dengan pesan apa saja yang ingin disampaikan melalui situs tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Tubagus Aliefsyah sebagai berikut : “pas kita mendisplaykan produk atau apapun SNUTPORT penting diperhatikan selain display yang menarik adalah konten dalam web tersebut. Misalnya di situs www.snutport.com aja ya, disitu kita punya konten macem-macem kaya “snutport” yang isinya tentang sejarah snutport, kemudian “bikes” yang isinya motor-motor CB karya bengkel Snutport, “News” yang merupakan press release dari SNUTPORT, “Lifestyle” yang isinya foto dan video yang berkaitan dengan snutport dan Apparel yang isinya produk-produk yang ditawarkan oleh SNUTPORT.”. (Hasil wawancara dengan Tubagus Aliefsyah, 19 Juli 2012) Melalui situs www.snutport.com dapat dilihat berbagai macam display advertising, mulai dari produk pakaian sampai dengan motor CB yang dimodifikasi dan direstorasi sedemikian rupa sehingga menjadi sangat menarik. Namun ada satu kelemahan dari display advertising melalui situs ini yaitu tidak adanya komunikasi dua arah antara pelanggan dan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Disini hanya berlangsung komunikasi satu arah yaitu dari SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle kepada publiknya saja, serta dari publik kepada perusahaan saja. Hal tersebut juga diakui oleh Fribuana Putra sebagai berikut : “salah satu yang menjadi kelemahan situs website adalah kita ngga bisa berkomunikasi dua arah secara langsung dengan calon pembeli kita. Tapi ya namanya juga display ya, jadi emang buat majang doang. Kalo pembeli ada yang tertarik sama produk kita, nah mereka bisa tuh langsung nelepon atau BBM atau email atau ke facebook, twitter macem-macem lah semuanya, dan itu baru deh masuk ke dalam komunikasi dua arah. Jadi kita sendiri juga udah prepare gitu kalo situs untuk apa, facebook dan twitter untuk apa, BBM buat apa yang pada akhirnya tuh kalo mau dibilang komunikasi yang terjalin wajar-wajar aja.”. (Hasil wawancara dengan Fribuana Putra, 23 Juli 2012) Yang menjadi kunci pemanfaatan era Web (Web age) adalah memberikan komunikasi langsung antara konsumen dengan perusahaan. artinya konsumen bisa “membawa perusahaan” langsung ke depan mata. Dari perusahaan, hal ini amat positif karena perusahaan bisa menginformasikan teknologi terbaru dan mempromosikan produk-produk baru. Pada web page juga bisa dipasang alamat email sehingga perusahaan bisa mendengar langsung semua keinginan dan keluhan dari pelanggannya. Display advertising milik SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle selalu dibuat seatraktif namun tetap sederhana dan mudah diakses atau digunakan oleh siapapun juga. Suatu pengiklan dituntut untuk memahami beberapa konsep desain, terutama di Internet. Menurut Academy of Digital Arts & Sciences dalam artikelnya di Adobe.com, ada beberapa kriteria desain visual yang baik, yaitu : a. Sistem pewarnaan yang baik, warna adalah salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain untus-unsur visual lainnya. Wucius Wong dalam bukunya Beberapa Azas Merancang Dwimantra menyebutkan warna termasuk unsur yang nampak atau visual. Ia mengatakan pula bahwa warna dapat membedakan sebuah bentuk dari sekelilingnya. Pemilihan warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon dari pengunjung. Untuk mencapai desain yang efektif, bisa dimulai dengan memilih warna yang biasa merepresentasikan tujuan dari iklan dan warna yang mendukung produk iklan. b. Tipografi meliputi pemilihan dan penataan model-model dan baris-baris huruf naskah sebagai salah satu unsur pesan. Dalam dunia iklan, huruf sangat berperan untuk menunjukan pesan-pesan dalam iklan tersebut. Oleh karenanya penting adanya pemilihan jenis huruf yang menarik, mudah dibaca, dan sesuai/cocok sehingga pesan yang akan disampaikan itu dapat dimengerti oleh pembaca. Aturan tipografi untuk web berbeda dengan aturan tipografi untuk cetak dimana jenis-jenis huruf web akan ditampilkan melalui monitor. Perlu diingat bahwa resolusi monitor sekarang ini belum dapat menampilkan jenis-jenis huruf sebagaimana mestinya. Yang paling penting adalah jika huruf yang dipakai susah untuk dibaca, maka tidak akan ada yang akan membacanya. c. Lay out atau tata letak, perlu direka untuk dapat menarik perhatian komunikan agar memudahkan penyampaian isi pesan yang disampaikan komunikator/sumbernya. Bentuk kasar pertama sebuah iklan sering disebut dengan visual, biasanya berupa kertas yang hanya berisi tulisan, gambar, atau sketsa yang dibuat dengan tangan. Sedangkan bentuk rancangannya yang lebih sempurna dinamakan tata-letak (layout) Menurut Kasali (2005 : 87), pada layout unsur ketepatan mulai diperhitungkan. Teks baik headline, subheadline, body text, sudah dibuat rapi, lengkap dengan penempatan hasil setting. Demikian juga ruang ilustrasi. Menurut Reichert seperti dikutip oleh Kasali (2005: 102), sebuah layout yang baik mampu membuat pembacanya menilai produk yang bagus, dan bukan iklannya yang bagus. Elemen-elemen iklan harus dirancang sedemikian rupa oleh si perancang hingga mampu menarik minat pembaca pada produk dan pesan yang disampaikan, dan bukan tertarik pada layout itu sendiri. d. Ilustrasi merupakan suatu bagian dalam iklan yang berfungsi untuk menarik perhatian awal pembaca sehingga dapat membangkitkan minat komunikan agar mau membaca iklan secara keseluruhan. Ilustrasi/nuansa yang ditonjolkan pada Website yang akan dibuat, ilustrasi yang akan dibuat baik berupa gambar ataupun foto hendaknya mempunyai relevansi dengan pesan yang akan dikomunikasikan. Menurut Dendi Sudiana (2002) dalam bukunya Komunikasi Periklanan Cetak, ilustrasi yang baik harus meliputi penggunaan yang tepat sesuai fungsinya, penataan yang baik, dan proporsi yang tepat antara gambar/animasi dengan pesan yang disampaikan sehingga mendukung materi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi, wawancara serta pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya mengenai kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet. Maka diperoleh kesimpulan, sebagai berikut: 1. Kegiatan komunikasi pemasaran tersebut terbagi menjadi lima yaitu direct mail, press release postings, billboards on the net, relationship marketing dan display advertising. 2. Kegiatan komunikasi pemasaran di Internet melalui direct mail belum dilaksanakan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle secara optimal di email, melainkan mengoptimalisasikannya di Facebook. Melalui akun Facebook, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengarahkan mereka ke tautan situs Web-nya di Internet agar dapat menerima lebih jauh informasi-informasi mengenai produk, jasa, program, dan lain-lain. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle tidak menerapkan secara teknis pemasaran email berdasarkan izin yang sudah menjadi model standar pemasaran email, melainkan penerapan pemasaran email berdasarkan izin ini dilaksanakan secara prinsipal (manual) di Internet. 3. Press release postings dimaksudkan menginformasikan suatu pesan kepada khalayaknya mengenai produk, jasa, atau merek perusahaan. Sehubungan dengan terus berkembangnya media Internet, press release postings di Internet bisa dilakukan di berbagai fasilitas Internet. Press release postings SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dilakukan intens melalui www.snutport.com (situs web perusahaan), akun Facebook perusahaan (www.facebook.com/SNUTFANPAGE), akun Twitter (@snutport), dan media-media lainnya di situs Internet. 4. Billboards on the net merupakan langkah yang wajib dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle agar publik mengetahui bagaimana cara menghubungi perusahaan apabila snutporters ingin mengetahui lebih jauh informasi bahkan membeli mengenai produk, jasa, program-perusahaan. SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle selalu melampirkan billboards on the net di setiap bentuk kegiatan komunikasi pemasarannya di Internet, yaitu direct mail, press release postings, billboards on the net sendiri (secara tunggal), relationship marketing (jika dibutuhkan), dan display advertising. 5. Relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet adalah dengan terlibat masuk kedalam “discussion group“, situs jejaring sosial Facebook, ,microblog Twitter, atau fasilitas lain di Internet yang memungkinkan adanya hubungan antara SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dengan snutporters. Kegiatan relationship marketing yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet juga sebagai media untuk kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan di dunia nyata melalui berbagai macam kegiatan yang diadakan. 6. Display advertising digunakan oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk memperlihatkan “wajah”-nya kepada snutporters dan calon snutporters mengenai classic bikes dan gaya hidupnya secara menyeluruh. Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memperhatikan penampilan dari situs Web snutport.com atau akun-akun lain di Internet yang digunakan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle yang dimilikinya agar dapat melakukan pendekatan komunikasi pemasaran terhadap snutporters, kemudian dapat mencitrakan merk sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. 5.2 Saran 1. Saran Akademis Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan meneliti lebih lanjut mengenai komunikasi pemasaran di Internet, misalnya dari segi bagaimana komunikasi pemasaran di Internet membentuk citra perusahaan. Peneliti menekankan bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu peneliti mengharap kepada para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai komunikasi pemasaran di Internet. 2. Saran Praktis Beberapa saran yang diusulkan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Sejauh yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle selama ini kegiatan direct mail tidak digunakan dengan optimal sebagai salah satu kegiatan pendekatan komunikasi pemasaran terhadap snutporters di Internet. Maka alangkah baiknya jika SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dapat membesar kesempatannya melakukan pendekatan komunikasi pemasaran terhadap snutporters melalui kegiatan direct mail dengan optimal. Misalnya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menyediakan halaman khusus di situs Web snutport.com yang menarik snutporters untuk mengisi biodatanya untuk dijadikan basis data tentunya hal ini diberikan fasilitas option-in dan option-out bagi pengunjung situs. Dengan dilakukannya hal ini, SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle dapat lebih detil mengukur keberhasilan komunikasi pemasaran di Internet, juga dapat melakukan pemasaran melalui direct mail dengan optimal. 2. Ada baiknya jika display advertising SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle (www.snutport.com) didesain agar dapat terjadi komunikasi dua arah yang interaktif antara user to server, server to server, sehingga memudahkan komunikasi yang artinya mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap konsumen (snutporters). 3. Selain itu, akan lebih baik jika situs Web SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle (www.snutport.com) memungkinkan transaksi langsung secara online di Internet, seperti bekerjasama dengan perusahaan kartu kredit, atau menggunakan PayPal.com (salah satu situs Web yang memfasilitasi transaksi pembayaran bagi konsumen maupun perusahaan) yang memberikan keamanan dan transaksi secara online di Internet. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Anwar, 2011. Sistem Komunikasi Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya. J. Kitchen, Philip dan De Pelsmaker, Patrick, 2004. Integrated Marketing Kotler, Philip, dan Armstrong, Gary, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12. Jilid 2. Communications A Primer. USA & Canda: Routledge. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Keller, Kevin. L, 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta : PT Indeks. Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Praktis Pemasaran. Jakarta: Kencana. Lasmadiarta, Made, 2010. Facebook Marketing Revolution. Jakarta: Elex Media Komputindo. McDonald, William, J., 1998. Direct Marketing An Integrated Approach. Singapore: McGraw-Hill. Moekijat, 1993. Teori Komunikasi. Bandung: CV. Mandar Maju Moleong, Lexy, J., 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nueman, Lawrence, J., 1983. Qualitative and Quantitative Approaches. USA: Pearson Education Company. Odang, David, 2008. Being An Internet Marketer. Andi: Yogyakarta Purwanto, Djoko, 2006. Komunikasi Bisnis. Edisi 3. Jakarta: Erlangga. Rakhmat, Jallaludin, 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PR Remaja Rosdakarya. Shimp, Terrence A., 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga. Sutisna, 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Rosda Tjiptono, Fandi, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta : Andi. Tung, Khoe Yao, 1996. Pemasaran dan Bisnis di Internet. Jakarta: Elex Media Komputindo. Zarella, Dan, 2010. The Social Media Marketing Book. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta 2010. Company Profile. Bandung: SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle 2012. Marketing Communication Department Files‟. Bandung: SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. www.adobe.com www.snutport.com LAMPIRAN DRAFT WAWANCARA 1. Bagaimana awal terbentuknya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? 2. Mengapa memilih nama SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? 3. Produk dan jasa apa saja yang disediakan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? 4. Mengapa memilih Internet sebagai media komunikasi pemasaran utama? 5. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle selain di media Internet? 6. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengukur keberhasilan kegiatan komunikasi pemasaran di Internetnya? Dan bagaimana di media lain selain Internet? A. Direct Mail 1. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan e-mail dalam memasarkan produk/jasanya? 2. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengumpulkan basis data (terutama alamat e-mail)? 3. Informasi apa saja yang dibutuhkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk dijadikan sebagai database pelanggan yang layak untuk di-follow up?Mengapa? 4. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian snutporters? 5. Apakah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan pilihan opt-in/opt-out kepada snutporters yang dikirimi e-mail? Bagaimana caranya? 6. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan pemasaran berdasarkan izin di e-mail kepada para konsumennya? 7. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah pesan e-mailnya agar tidak dianggap spam oleh konsumennya? 8. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters? 9. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mempersonalisasikan pesan emailnya? 10. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? 11. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon komunikan dari kegiatan direct mailnya di Internet? 12. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? 13. Apa saja kelemahan dari kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? B. Press Release Posting 14. Di mana saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan kegiatan press release di Internet? 15. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu press release agar menarik perhatian snutporters? 16. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah press release untuk disesuaikan dengan masing media yang digunakan di Internet? 17. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters di Internet? 18. Apa saja gangguan komunikasi pada masing-masing fasilitas internet yang terjadi dalam kegiatan press release posting di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? 19. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon komunikan dari kegiatan press release posting di Internet? 20. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan press release postingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? 21. Apa saja kelemahan dari kegiatan press release yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? Bagaimana solusinya? C. Billboards On The Net 22. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak identitasnya di Internet? Di fasilitas internet apa saja? Bagaimana bentuk billboards on the netnya di masing – masing fasilitas internetnya? 23. pesan apa saja yang terdapat dalam billboard on the net SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? 24. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu pesan billboards on the net agar menarik perhatian snutporters? 25. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mempersonalisasikan pesan billboards on the netnya? 26. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan billboards on the net di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana mengatasinya? 27. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon dari kegiatan billboards on the netnya? 28. Apa saja kelemahan dari kegiatan billboard on the net yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? D. Relationship Marketing 29. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan hubungan dengan snutporters di Internet? 30. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? 31. Di fasilitas internet apa saja biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membicarakan suatu topik tersebut? Bagaimana bentuk komunikasinya? 32. Wilayah pemasaran mana saja yang dapat dijangkau oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui relationship marketing di Internet? (C2C, B2C, B2B, C2B) 33. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? 34. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon komunikan dari kegiatan relationship marketing di Internet dan di media selain Internet? 35. Melalui media apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan relationship marketingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap media tersebut? 36. Apa saja kelemahan dari kegiatan relationship marketing yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? E. Display Advertising 37. Bagaimana tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ? 38. Apa saja konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Apa saja fungsi dari masing-masing konten tersebut? 39. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan komunikasi antar usernya? (server to user, user to server, atau two way communication) 40. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa menyesuaikan dengan penggunanya untuk dipersonalisasikan oleh penggunanya? 41. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan adanya tautan dengan situs lain? 42. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut? 43. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal tersebut di-update? F. Komunikasi Pemasaran 44. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan suatu pengaruh yang mengarah kepada pembelian? Di Internet dan media selain Internet? 45. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membentuk pola khalayak menjadi sebuah perilaku yang berkelanjutan?pembelian ulang? 46. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menumbuhkan persepsi konsumen bahwa produk atau jasanya menjadi suatu kebutuhan bagi konsumen? Di Internet dan media selain Internet? 47. Apa saja kelemahan kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Di Internet dan di media selain Internet? 48. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengatasi kekurangan tersebut? 49. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memposisikan citra produk/jasa?merk di mata konsumen? Di Internet dan media selain Internet? NASKAH WAWANCARA Key informan I 1. Nama : Ardinal Muhammad 2. Agama : Islam 3. Jabatan : General Director 4. Kualifikasi : Sarjana Ekonomi (SE) 5. Pengalaman kerja : Sejak tahun 1998, memulai karier di Airplane Systm (perusahaan Clothing ternama). Pada dua tahun terakhir masa kerjanya di Airplane Systm sempat beberapa kali membuat perusahaan clothing sendiri. Setelah lama menjabat sebagai manager di perusahaan clothing tersebut, pada tahun 2010 beliau memutuskan untuk berhenti bekerja dan membangun perusahaan clothingnya sendiri yaitu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle saat ini. Hingga kini beliau menjadi general director sekaligus pemilik perusahaan clothing otomotif SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle. Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana awal terbentuknya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Awalnya karena saya emang ahlinya disitu, trus keluar saya bikin sendiri deh, dari situ berkembang deh buat bikin clothing yang sesuai amah obi saya sama classic bike dan custom bike. Lebih lengkap lagi liat aja fb, twitter, sama web snutport.com itu. Kalo kurang minta aja ke Bah Njup filenya ada kok. 2. Mengapa memilih nama SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Awalnya snut doank, karena lebih gampang diinget aja. berubah jadi snutport biar biker banget, port itu kan tempat parkir atau garasi gitu. Karena konsepnya jualan apparel sama nge-bengkel juga jadi SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle deh. 3. Produk dan jasa apa saja yang disediakan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? terjawab oleh pertanyaan no 2. 4. Mengapa memilih Internet sebagai media komunikasi pemasaran utama? Internet itu luas jangkauannya, biayanya efisien, orang-orang juga sekarang udah melek teknologi, jadi selama ada media yang efektif dan efisien yah dioptimalkan aja apa yang ada. 5. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle selain di media Internet? Kita juga promo lewat club ato komunitas classic bike karena SNUTPORT bisa ada yah karena mereka juga, jadi from bikers for bikers.. 6. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengukur keberhasilan kegiatan komunikasi pemasaran di Internetnya? Kalo saya sih ngukurnya gampang aja, semakin banyak orang yang aware sama keberadaan snutport, dan mereka interest pasti efeknya sama penjualan juga sebanding.. yah penjualan itu ukuran yang paling nyata buat saya. Direct Mail 7. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan email dalam memasarkan produk/jasanya? e-mail sih kita pake buat kebutuhan kirim-kiriman data gitu, jadi kalo buat penjualan kita pake e-mail Cuma sama orang yang udah ada hubungan sebelumnya lewat fb,twitter, fb, bbm, tlp, ato media laen. Kaya sama buyer, whole saler, itu sih sama B2B yah, kl snutporters sih dipake juga buat customer care, Cuma orang kita rada kurang banyak yang pake email kalo konsumen sih. 8. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengumpulkan basis data (terutama alamat e-mail)? Kita kan jualannya langsung ke konsumen, jadi yah pasti ada alamat buat contact mereka, at least nomer telepon mah. Dari fb juga kan ad biografi orang tuh, dari situ bisa keliatan interest orangnya kemana, itu juga bisa jadi orang potensial buat kita follow up. Biar kalo kita kirim sesuatu juga mereka excited gitu sama kita, kalo dikirim sama yang ga suka kan mereka malah keganggu jadinya. 9. Informasi apa saja yang dibutuhkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk dijadikan sebagai database pelanggan yang layak untuk di-follow up?Mengapa? Nah itu Tanya Bah Njup aja, dia lebih paham lah.. hahaa.. 10. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian snutpoerters? Kalo saya sih suka titip pesen sama orang-orang yang berhadapan langsung ama konsumen, intinya sampaikan pesan yang harus disampaikan sesuai sama keinginan orang itu.. supaya kita ngomong juga ga sia-sia, kalo emang dia ga suka classic bike yah gimana caranya supaya dia suka.. hahahaa.. 11. Apakah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan pilihan optin/opt-out kepada snutporters yang dikirimi e-mail? Bagaimana caranya? Kalo kita sih belum sampe situ.. 12. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah pesan e-mailnya agar tidak dianggap spam oleh konsumennya? Makanya tadi saya bilang email mah dipake Cuma buat orang yang udah punya hubungan, ato emang mau kirim-kiriman data kaya sama buyer, relseller, bener-bener kalo butuh baru lewat email, hari gini kan udah ada bbm, yang lebih gampang kalo Cuma buat ngobrol, chatting ato hal-hal yang simple mah.. 13. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters? Yah semuanya, tergantung yang dibutuhinnya apa.. mungkin katalog, video, ato yang laennya. 14. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mempersonalisasikan pesan e-mailnya? Disesuaikan sama interest dan kebutuhan orangnya aja, kaya untuk basis data tadi, kan nyambung tuh. 15. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? Biasa kalo Indonesia masalah provider, datanya banyak, berat, kapasitas kirimannya.. 16. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? Sekarang kan fb, twitter, uda bisa kirim2an message gitu, jadi uda cukup tergantikan kok sama media lain itu. 17. Apa saja kelemahan dari kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? Intinya orang itu males sama yang ribet, jadi berilah mereka kemudahan.. ya ngga? Billboards On The Net 18. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak identitasnya di Internet? Di fasilitas internet apa saja? Bagaimana bentuk billboards on the netnya di masing – masing fasilitas internetnya? Yang pasti setiap SNUTPORT posting sesuatu alamat web, pin bb, tlp, contact person akan selalu ada.. Relationship Marketing 19. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan hubungan dengan snutporters di Internet? Kalo dari Internet yah lewat chat fb, twitter, bbm ato semua media yang mungkin untuk kiita ngobrol dua arah gitu.. tapi yang paling penting kalo hubungan sama pelanggan itu yah kita harus sering-seing silaturahmi, makanya banyak snutporters yang suka nongkrong disini, karena nah yang kaya gitu yang efektif, karena mereka ga akan ngerasa dijejelin sama bau-bau bisnis ato jualan. Tapi mereka nyaman, satu pikiran, jadinya yah pasti mereka ngikutin gaya kita, yah pasti beli baju aja mah, da SNUTPORT mah keren.. hahaha.. 20. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? topiknya ya Cuma dua, kalo ga masalah pakean, ya masalah motor, motor bagus bajunya jelek yah ga ad cewe yang mau deketin, muka ganteng pakean gaul, tapi motor jelek yaah malu-maluin juga..hahaha. 21. Di fasilitas internet apa saja biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membicarakan suatu topik tersebut? Bagaimana bentuk komunikasinya? Di semua website yang orang banyak pake, fb, twitter, youtube, instagram, flickr, yang mana aja yang lagi hype yah harus diikutin itu sih, dan nyesuaiin sama budaya ngobrolnya di situs-situs itu. 22. Wilayah pemasaran mana saja yang dapat dijangkau oleh SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melalui relationship marketing di Internet? (C2C, B2C, B2B, C2B) B2C, B2B, terutama B2C…. 23. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? Lagi-lagi provider itu mah.. hahahahaa… 24. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon komunikan dari kegiatan relationship marketing di Internet dan di media selain Internet? Semakin banyak yang club ato komunitas ato bikers indvidualis yang gabung nongkrong di snutport yah artinya makin bagus kedekatannya. 25. Melalui media apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan relationship marketingnya? Bagaimana masing-masing bentuknya di setiap media tersebut? Nah kita kan emang sengaja sering bikin event touring sama club ato komunitas ato snutporters yang suka nongkrong bareng kita, kedekatan emosional akan terbangun dengan sendirinya tuh, saya sebenernya tetep lebih prefer di dunia nyata untuk urusan hubungan sama konsumen, lebih nyata deket dan lengkap aja, kalo di internet itu supaya bisa hubungan sama orang – orang yang ga bisa kita jangkau, jadi internet itu Cuma media supaya snutport bisa kenal lebih jauh sama snutporters. Dengan adanya event kaya gitu bakal kesaring mana yang nyambung mana yang ga nyambung pikirannya. Mudah-mudahan waktu ke depan saya pengen bikin event di toko ngumpulin anak sebe sebandung, kalo brotherhood kan motor gede, nah kalo kita motor jepang.. itu juga salah satu cara saya untuk bisa negabungun kedekatan sama para penggemar classic bike, biar bersatu semua, kalo club sama club kan biasanya ada ego, nah kalo snutport kan bukan club jadi lebih enak infiltrasi sama anak-anak clubnya. 26. Apa saja kelemahan dari kegiatan relationship marketing yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? Biasanya kalo udah banyak orang bergabung di suatu tempat pasti ada kesamaan ada juga perbedaan, tapi yah bisa-bisanya kita aja itu mengorganisir yang gitu-gitu, bukan masalah bisnis aja soalnya kaya gitu sih, sama kaya kita gaul di masyarakat sosial aja yang gini-gini sih, saya sih maunya snutport itu ga punya jarak sama snutporters ato anak motor laennya, harus tetep berhubungan baik dan tetep sopan, tertib dan taat lalu lintas.. hahahaaa.. Display Advertising 27. Bagaimana tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ? Sederhana ga ribet.. mudah diliat , dibuka dan menarik.. 28. Apa saja konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Apa saja fungsi dari masing-masing konten tersebut? Yah liat aja sendiri di web itu sih, kan bisa ketauan.. 29. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan komunikasi antar usernya? (server to user, user to server, atau two way communication) Kalo di web kita emang belum sampe situ, mungkin kedepannya bakal kita olah lagi supaya lengkap websitenya, yah disesuaikan sama kebutuhan aja. 30. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa menyesuaikan dengan penggunanya untuk dipersonalisasikan oleh penggunanya? Sama kaya pertanyaan tadi nih.. yah jawabannya sama juga donk.. 31. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan adanya tautan dengan situs lain? Untuk situs wajib ada linknya itu fb ama twitter ada kan..bisa diliat sendiri. 32. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut? Situs web emang buat pencitraan, kaya window shopping kalo di mall, sisanya diarahin ke bbm, tlp, fb, ato laennya. 33. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal tersebut di-update? makanya kita selalu update tentang produk, event, program, motor ato pakean, share tentang yang gitu-gitu aja, pokonya jangan sampe ga aktif aja.. Key Informan II 1. Nama : Fribuana Putra 2. Agama : Islam 3. Jabatan : Head Marcomm Dept. 4. Kualifikasi : Sarjana Teknik (ST) 5. Pengalaman kerja : Sejak tahun 1999, memulai kariernya di bidang clothing dengan bergabung dengan Airplane Systm (perusahaan clothing). Setelah lama menjabat sebagai marketing communication di perusahaan clothing besar tersebut beliau memutuskan untuk keluar dari perusahaan itu di tahun 2010. Kemudian beliau bergabung dengan Ardinal untuk membangun perusahaan clothing baru yaitu SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle saat ini. Hingga kini beliau dipercaya menjadi head department of marketing communication di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle karena keahlian dan pengalamannya yang telah terbukti di bidang tersebut. Direct Mail 1. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan email dalam memasarkan produk/jasanya? Email sampe saat ini emang belom dioptimalisasikan, soalnya daripada emailnya jadi spam yang ngeganggu buat snutporters kan, jadi kita kirim email ke konsumen itu kalo emang ada yang minta kirimin email, kaya buyer yang minta kirim catalog, ato ngirim data pembelian buat reseller. Ato ada snutporters yang minta dikirimin artikel tentang motor, ato berita-berita lain baru dikirim, kalo buat iklan mah mending lewat facebook aja, biar ga ganggu, soalnya email kan sifatnya private bgt ya… 2. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengumpulkan basis data (terutama alamat e-mail)? Kita biasanya ambil dari data pembeli, ka nada data basenya tuh, ato kalo dari facebook, ka nada biografi personal orang yang punya akun fb itu, dari situ keliatan dia interestnya kemana, kalo dia jauh dari konsep kita yah ngga akan kita follow up, tapi kalo dia suka classic bike, ato dia suka pakean-pakean yang urban, yah kita suka kirim message via fbdikirimin review produk motor, ato produk kita.. trus dikasi link atau contact order.. supaya ga salah orang kita kasih suatu info buat orang itu jadinya. 3. Informasi apa saja yang dibutuhkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk dijadikan sebagai database pelanggan yang layak untuk di-follow up?Mengapa? berbicara kelayakan di follow up, menurut gua sih semuanya layak yah, meskipun tadi kaya alief bilang, dia hanya beli gantungan kunci atau aksesoris apalah tapi tetap aja dia itu pelanggannya SNUT jadi berhak untuk dapetin informasi dan untuk di follow up kedepannya. karena ngga sedikit ko yang awalnya dia Cuma beli apa lah yang kecil-kecil gitu, eeh taunya ke depannya dia jadi buyer gede kita sampe sekarang. Jadi tiap pelanggan itu harus diperlakukan sama dan semua dianggap layak 4. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian classic bikers-nya? Kalo email ya itu tadi, kita ga akan kirim sesuatu yang ga diminta sama konsumen, karena emang jarang ya pake email buat jualan. Cuma orang-orang tertentu aja. 5. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan pemasaran berdasarkan izin di e-mail kepada para konsumennya? Dari cara SNUTPORT jelas snutporters yang minta dikirim email, kalo engga yah ga akan.. artinya ga usah izin orang dia yang minta. hahahaa 6. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah pesan e-mailnya agar tidak dianggap spam oleh konsumennya? Kalopun masuk spam box kan emang diminta snutporters, yah pasti dicari sama yang nerima kiriman email SNUTPORT.. hehee 7. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters? Sesuai permintaan.. hahahaaa 8. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon komunikan dari kegiatan direct mailnya di Internet? Nah paling buat customer care, ada yang mau Tanya sesuatu yah kita bales, semakin banyak yang lewat media email berarti media email itu bagus, Cuma sejauh ini ga sampe se hectic itu kalo di email, emang seperlunya aja, dan emang orang yang udah biasa kontak-kontakan by phone ato bbm.. 9. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? fb kan ad fasilitas messagenya tuh.. nah prinsipnya ya sama kirim surat juga itu lewat fb, jadi banyak option lah kalo media komunikasi jaman gini sih.. 10. Apa saja kelemahan dari kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? Yang bête sih kalo provider lagi ngaco.. jelas ganggu banget buat yang negjalaninnya, apalagi kalo file yang dikirim isinya gede-gede.. ampun dah..makanya dipake buat kirim data yang kira-kira support via email. Press Release Postings 11. Di mana saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan kegiatan press release di Internet? Sosial media yang lagi banyak banget peminatnya itu facebook dan twitter jadi saat ini ngoptimalin kedua media ini. Terus kita masuk juga ke press release majalah majalah online. kenapa kita tetap memilih facebook dan Twitter sebagai media utama tempat kita memposting press release? Karena kedua media itu penggunanya paling banyak, paling hype dan paling sering diperhatikan oleh masyarakat di Indonesia 12. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu press release agar menarik perhatian snutporters? Jadi kita emang memaksimalkan di kedua media tersebut, tapi sebenarnya masih banyak banget kita merelease berita-berita dari SNUTPORT, misalnya di Multiply, dulu itu friendster, trus ada Google +, kalo di iphone ada instagram ada lagi path dan banyak lagi. 13. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah press release untuk disesuaikan dengan masing media yang digunakan di Internet? Udah ada rancangan sendiri-sendiri yah, kalo buat ke twitter gimana, kalo ke web gimana, kalo ke path gimana, trus instagram, tumblr, multiply. Jadi udah ada template nya tinggal kita ubah sesuai sama apa yang mau kita release aja 14. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters di Internet? Kita nyampein bahwa barang barang kita tuh emang kaya yang dibuat khusus untuk bikers, trus event-event yang kita bikin juga emang untuk bikers, dan dibuat oleh bikers 15. Apa saja gangguan komunikasi pada masing-masing fasilitas internet yang terjadi dalam kegiatan press release posting di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? Ya jadi kadang ada media internet yang gak bisa kebuka gitu si releasenya, atau kalo pas ada yang mau baca itu tuh harus melalui proses login-loginan segala macemlah padahal web itu tuh gratis. Kan jadi ngehambat ya akhirnya ga kebaca deh release kita 16. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon komunikan dari kegiatan press release posting di Internet? biasanya dalam press release kita tuh menyediakan space buat komen-komen dari pembacanya, nah dari situ kan keliatan gimana responnya publik. Sampai saat ini sih setiap press release dari kita tuh responnya bagus ya, hampir tidak ada publik yang berpandangan negatif atau mencela press release kita. Kalo kata saya sih itu permulaan yang bagus ya dan mudah-mudahan bakalan terus kaya gitu sampe ke depannya 17. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan press release postingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? Yang jelas mah jejaring sosial yah hampir semuanya kita masukin, terus website SNUT sendiri. Bentuknya ya kaya tadi itu udah ada rancangannya masing-masing Billboards On The Net 18. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak identitasnya di Internet? Di fasilitas internet apa saja? Bagaimana bentuk billboards on the netnya di masing – masing fasilitas internetnya? pada saat kita ngirim press release, atau direct mail atau promosi apapun itu, kita selalu memasukkan yang kita namakan signature files atau orang-orang biasnaya nyebut itu sebagai mini billboards. Isinya antara lain kaya nomor telepon SNUTPORT, faxnya, alamat kita dan alamat email maupun pin BB yang juga disertakan untuk melakukan bisnis. Kita juga masukin alamat Facebook dan Twitter kita yang memudahkan publik untuk mencari SNUTPORT. 19. pesan apa saja yang terdapat dalam billboard on the net SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Kalo pesan mah ngga ada, yang pasti ada tuh nomor kontak kita aja 20. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu pesan billboards on the net agar menarik perhatian classic bikers-nya? Hmmm gimana yah aduh kalo soal itu kurang paham, soalnya billboards ya bentuknya gitu-gitu aja 21. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mempersonalisasikan pesan billboards on the netnya? Ya melalui setiap email atau release yang kita kirim aja 22. Apa saja kelemahan dari kegiatan billboards on the net yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? Mungkin kurang dapetin perhatian dari publik ya Relationship Marketing 23. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan hubungan dengan classic bikers di Internet? Kita bahas berbagai hal yang nyambung aja, yang mereka paham kita paham, jadinya ya seru aja 24. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? Seringnya sih bahas motor yah, hehehe apalagi ya hmmm baju baju kadang kadang sih sama produk-produk SNUT aja 25. Di fasilitas internet apa saja biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membicarakan suatu topik tersebut? Bagaimana bentuk komunikasinya? Kalo di internet sih termasuk jarang, kalo ngobrol-ngobrol ya pas ngumpul aja di tokonya SNUT Display Advertising 26. Bagaimana tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ? yang namanya display itu ya harus semenarik mungkin dong, mulai dari visualisasinya, animasinya, warnanya, bentuk hurufnya, suaranya, logonya, wah banyak banget deh dan gimana semua itu dipadupadankan sampe enak untuk dilihat sama siapa aja. Kalo tata letak sih kita standar yah, foto-foto produk di bagian bawah, trus pilihan-pilihannya di bagian atas, arahkan kursor mouse nanti langsung otomatis keluar pilihannya, jadi kita ngerancang nya tuh yang easy to use aja jangan yang terlalu waaw gitu nanti ribet sendiri 27. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan komunikasi antar usernya? (server to user, user to server, atau two way communication) salah satu yang menjadi kelemahan situs website adalah kita ngga bisa berkomunikasi dua arah secara langsung dengan calon pembeli kita. 28. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa menyesuaikan dengan penggunanya untuk dipersonalisasikan oleh penggunanya? Tapi ya namanya juga display ya, jadi emang buat majang doang. Kalo pembeli ada yang tertarik sama produk kita, nah mereka bisa tuh langsung nelepon atau BBM atau email atau ke facebook, twitter macem-macem lah semuanya, dan itu baru deh masuk ke dalam komunikasi dua arah. Jadi kita sendiri juga udah prepare gitu kalo situs untuk apa, facebook dan twitter untuk apa, BBM buat apa yang pada akhirnya tuh kalo mau dibilang komunikasi yang terjalin wajar-wajar aja 29. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan adanya tautan dengan situs lain? Disitu kita selalu ada link ke facebook sama twitter ya buat ngegampangin publik yang mau ngefolow kita 30. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut? Konten yang ada aja di dalemnya. Jadi web itu dibuat untuk online store juga. Dan transaksi bisa via telepon atau sms atau bbm Komunikasi Pemasaran 31. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan suatu pengaruh yang mengarah kepada pembelian? Di Internet dan media selain Internet? Disini kita gak terlalu komersil banget ya istilahnya, nah pasar itu dateng sendiri, mulai dari nanya-nanya sampe akhirnya beli produk kita. Dengan video, foto, kegiatan touring, atau kegiatan lain dengan sendirinya mereka tertarik dengan gaya hidup yang snutport tawarkan. Jadi jangan terlalu massive juga kalo sama yang namanya jualan, jatohnya malah orang risih lagi sama kita. Lebih persuasive aja 32. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membentuk pola khalayak menjadi sebuah perilaku yang berkelanjutan?pembelian ulang? Kita yang jelas pengen bikin image classic bikers itu SNUT dan SNUT itu adalah classic bikers, jadi kita selalu bikin produk yang classic bikers banget 33. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menumbuhkan persepsi konsumen bahwa produk atau jasanya menjadi suatu kebutuhan bagi konsumen? Di Internet dan media selain Internet? Adanya custom motorcycle atau modifikasi dan restorasi motor CB yang kita coba tawarkan itu mungkin udah jadi suatu kebutuhan sendiri ya Key Informan III 1. Nama : Tubagus Aliefsyah Azmanda 2. Agama : Islam 3. Jabatan : Store Manager&Sales Supervisor 4. Kualifikasi : SMA 5. Pengalaman Kerja : Sejak tahun 2008 beliau telah berada di lingkungan clothing dan memulai kariernya di bidang clothing pada tahun 2009 sebagai shopkeeper. Dengan prestasi pekerjaannya mengatur manajemen toko dan melakukan pemasaran melalui internet dengan baik, kemudian beliau diangkat menjadi online marketing di Airplane Systm. Pada awal tahun 2011, Alief bergabung dengan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle karena keahliannya dan juga karena kedekatan emosional sebagai sesama classic bikers, Ardinal (general director SNUTPORT) merasa dapat mempercayakan posisi sales supervisor kepada beliau hingga saat ini. Direct Mail 1. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan email dalam memasarkan produk/jasanya? e-mail itu disesuaikan sama permintaan orang yang mau dikirim email, dan SNUTPORT emang kirim email biasanya buat buyer yah yang butuh data transaksi pembelian, surat jalan, invoice.. karena mereka belinya banyak yah.. kalo snutporters yah biasanya mereka nanya cara jadi member, cara belanja, nanya-nanya motor-motor kita.. jadi secukupnya aja email sih… 2. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengumpulkan basis data (terutama alamat e-mail)? Biasanya sih bukan untuk keperluan di email aja, tapi buat ngarahin mereka untuk likes fanpage kita, makanya diliat dulu biografi akunnya kalo ada yang nyambung entah itu dia suka motor, ato suka fashion gitu.. kita add deh itu fb nya. 3. Informasi apa saja yang dibutuhkan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle untuk dijadikan sebagai database pelanggan yang layak untuk di-follow up?Mengapa? Yah itu tadi.. yang penting interest sama classic bike, dia suka pakean, ato salah satunya.. hahaa 4. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian snutporters? Yah sesuai yang diminta aja.. kan emang emailnya juga bukan dipake buat push email, tapi dipke kalo dibutuhin aja.. 5. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah pesan e-mailnya agar tidak dianggap spam oleh konsumennya? Nah karena mereka yang minta dikirimin berate ga ganggu donk.. lagian kalo masuk spam box mereka pasti nyari kok, malah nanya emailnya uda dikirim apa belon.. emang suka gitu, mereka lupa masukkin email kita ke contactnya jadi ke detect spam.. 6. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters? Pesan – pesan berikut ini.. wkakakaakkk.. gimana order dah pokonya.. 7. Apa saja gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? berbicara tentang gangguan mungkin lebih kepada ketika server email yang kita pake tuh lagi down, wah kalo udah gitu berabe deh soalnya emailnya gada yang masuk satupun, jadi kita harus nunggu besoknya, nah kalo besoknya masih down servernya brarti besoknya lagi, kan udah keburu basi yah itu emailnya. Nah buat ngatasinnya kita punya satu email utama dan dua lagi email pendukung yang berasal dari server yang berbeda. Tujuannya ya buat menghindari server yang rusak dan kita tetap bisa terus mailing 8. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mewadahi dan mengukur respon komunikan dari kegiatan direct mailnya di Internet? Kalo kata orang sunda itu lain ukuraneun.. wakakakakk.. jualannya kan ga liwat situu… 9. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? Jejaring sosial jelas mah, bentuknya juga disesuaiin misalnya di Twitter gak terlalu panjang, tapi di FB sama di web lebih detail aja informasinya. Kan ada fasilitas message tuh, nah kalo itu emang kepake banget, prinsipnya kan sama-sama aja kaya surat juga..mungkin sedikit push email ato gimana yah, fb terutama… 10. Apa saja kelemahan dari kegiatan direct mail yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? Kelemahannya mungkin ngga semua orang ngeh ya trus mau baca email Press Release Posting 11. Di mana saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengoptimalisasikan kegiatan press release postings di Internet? Semuanya.. kalo fb ama twitter kita puter terus tuh artikel motor ato produk, kalo di web kan udah di post ya dia gitu aja ga bisa di komen.. 12. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu press release agar menarik perhatian snutporters? Press release yang SNUTPORT punya itu lebih kearah fun, atau hobi misalnya kaya press release soal custom motorcycle kita disitu kita juga selalu masang foto foto yang bisa dislide jadi gak cuman satu, dan kata-kata yang kita pake tuh bukan baku atau EYD, jadi lebih kepada penggunaan kata sehari-hari yang dicampur dengan bahasa inggris, kan jadi lebih seru aja kalo dibaca. Foto yah terutama lebih gampang bikin attract sama orang yang suka fotonya. 13. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah press release untuk disesuaikan dengan masing media yang digunakan di Internet? kalo yang kita suka liat kan press release itu ya gitu-gitu aja, isinya berita, informasi, atau kegiatan-kegiatan yang diliput ada fotonya ada artikelnya, ya boring deh buat dibaca ampe tuntas juga kadang orang males kan. Nah kita disini mau menghindari yang kaya gitu. Intinya dibuat sesederhana mungkin tapi representatif. Dan disesuaikan sama media yang kita pake, fb ama twitter kan beda tuh gaya bahasanya…karakternya dikit doank twitter mah, jadi ya bisa-bisanya kita aja gaul di dumay.. 14. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters di Internet? Event. Terus produk sama motor baru, apapun pokonya berhubungan sama motor, snutport, pakean, ato program, de el el.. Billboards On The Net 15. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak identitasnya di Internet? Di fasilitas internet apa saja? Bagaimana bentuk billboards on the netnya di masing – masing fasilitas internetnya? Kita taro alamat kita, pin BB kita, facebook, twitter website , faksimili dan lain lain setiap bentuk berita yang kita kirim, sering juga sengaja bener-bener Cuma contact person yang kita postings, di mailing list, fb, twitter, discussion group atao kawankawannya.. 16. pesan apa saja yang terdapat dalam billboard on the net SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Situs, twitter, fb kita, no tlp, no pin bb.. email deh.. sama alamat kita.. wajib kan itu mah. 17. Apa saja kelemahan dari kegiatan billboards on the net yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? terkadang signature yang kita letakkan di akhir email atau release kita suka ngga diperhatiin juga sih sama pembeli, kita taunya tuh kaya mereka invite kita pake BB tapi udah gitu masih aja nanya nomor telepon sama alamat SNUTPORT, jadi kan bisa kita simpulin kalo mereka dapet Pin BB SNUTPORT bukan dari signaturenya, tapi bisa aja dari temannya yang lain atau jejaring sosial. Yang kaya gini sih sebenarnya ngga masalah sama sekali kan yang penting mereka pembeli ini udah punya kontak kita. Relationship Marketing 18. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan hubungan dengan snutporters di Internet? Paling sering kita dapet pelanggan baru tuh pas ngeupload foto motor di FB, banyak yang liat, banyak yang ngelike terus akhirnya jadi deket dan ngobrol-ngobrol sampe dia jadi pelanggan kita, malah jadi sering nongkrong bareng. 19. Di fasilitas Internet apa saja biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membicarakan suatu topik tersebut? Bagaimana bentuk komunikasinya? Kalo di facebook sih biasanya kayak komen-komenan foto, kalo twitter ya retweet, kaya gitu aja 20. Apa saja kelemahan dari kegiatan relationship marketing yang dilakukan SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Bagaimana solusinya? kalo bicara tentang kelemahan mah pasti ada aja ya di setiap strategi, karena ga mungkin ada strategi yang tanpa cela. Relationship marketing di internet ini sendiri kelemahannya kita ga bisa bangun kedekatan emosional lebih baik daripada ketemu langsung, lebih berasa, sama kaya pacaran deh, kalo ga ketemu kan rasanya beda ama ketemuan, ya ngga? Hahaha… makanya kita sih biarin aja orang-orang hmmm snutporters ato yang suka motor sebe itu nongkrong disini.. jadi kita bisa lebih deket sama mereka, dan bisa tuker pikiran banyak, tentang motorlah, tentang fashionlah, tentang cewe malah.. hihiiiii Display Advertising 21. Apa saja konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Apa saja fungsi dari masing-masing konten tersebut? pas kita mendisplaykan produk-produk snutport penting diperhatikan selain display yang menarik adalah konten dalam web tersebut. Misalnya di situs www.snutport.com aja ya, disitu kita punya konten macem-macem kaya “snutport” yang isinya tentang sejarah snutport, kemudian “bikes” yang isinya motor-motor CB milik Snutport, “News” yang merupakan press release dari SNUTPORT, “Lifestyle” yang isinya foto dan video yang berkaitan dengan snutport dan Apparel yang isinya produk-produk yang ditawarkan oleh snut 22. Bagaimana tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ? Emang aseli dibuat mudah, ga banyak macem-macem.. liat aja deh situs webnya.. biar ga berat kalo dibuka, provider di Indonesia kan tau sendiri… 23. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan komunikasi antar usernya? (server to user, user to server, atau two way communication) SNUTPORT emang belum sampe situ, soalnya emang sejauh ini tujuan situs web itu bener buat pencitraan, tapi emang ada rencana gitu, suapay SNUTPORT bisa bikin cybercommunity sendiri di web kita sendiri.. Cuma masih under construction. 24. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle bisa menyesuaikan dengan penggunanya untuk dipersonalisasikan oleh penggunanya? Yah kalo yang gini bener-bener jadi server situs web.. mungkin se tahun lagi ada arah kesana yaah.. 25. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan adanya tautan dengan situs lain? Yang ada itu fb sama twitter soalnya emang dua situs itu yang paling general buat orang orang saat ini yah.. 26. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut? Sejauh ini masih via bbm, tlp, sms, kalo yang gitu.. 27. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal tersebut di-update? itu kerjaan saya tiap hari mengupdate dan mengupdate.. hahaha.. yah kalo ga ad bahan baru, bahan lama, kaya porduk, de ele el terus di posting di fb ama twitter, kl situs web yah statis gitu kalo ga ad berita baru, tapi kita kan sering touring sebulan sekali, ato ada spare part, motor, pakean yang update minimal sebulan sekali pasti ada.. yang aktif update yah difb ama twitter itu… DRAFT WAWANCARA Key Informan IV (Snutporter) Nama : Dema Bayu Pekerjaan : Mahasiswa (Penggemar Classic Bike dan Pemakai produk Clothing sejak tahun 2000) Awalnya gua tau SNUTPORT dari facebook, dikirim message gitu link, liat gambarnya motor sebe custom gitu, trus gua tertarik buka linknya, disitu ada banyak custom motor bagus-bagus, mulai deh buka-buka foto-fotonya, ada video juga disitu, Cuma yah provider lemot untungnya bisa di download dulu, baru di liat video emang keren banget,.. Dari situ mulai deh pengen beli jaketnya yang brat, jaket jins gitu trus tangannya pake bahan fleece, trus nyaman juga dipakenya, kebeneran gua juga tinggal di Bandung jadi langsung aja dating ke tokonya, begitu datang makin aja migraine liat motor yang nongkrong keren-keren..hahaha.. Snutport itu simple ga banyak bacaan, tapi dijelasinnya pake foto, video, dari situ keliatan setiap maksud pesennya, kalo gua rasa sih snutport itu pengen liatin kalo naek motor itu ga sekedar serem, ngebut.. tapi bikers itu stylish, keren, catchy.. jadi ga harus kaya preman serem gitu pake kulit item tengkorak.. makanya gua suka snutport itu ya keren kaya gitu. Direct Mail 1. Data pribadi apa aja yang diminta SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Waktu pertama dateng dan belanja gua diminta isi data gitu, disitu standar lah alamatalamat, kerjaan, no tlp. Fb, twitter de el el.. 2. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle mengolah gagasan ke dalam suatu pesan e-mail agar menarik perhatian snutporters? Gua sih ga suka baca email jadi kecuali kalo dari temen gitu, ato dari milis.. gua juga ga pernah dapet email dari snutport 3. Apakah SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memberikan pilihan optin/opt-out kepada snutporters yang dikirimi e-mail? Bagaimana caranya? Waah ga ngerti deh.. Press Release Posting 4. Di mana saja anda lihat press release SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di-postings di Internet? Gua sih suka liat di-fb sering tuh ad di TL gua, di twttier juga sering, tapi yang paling lengkap di snutport.com itu sih.. 5. Bagaimana pesan press release SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle agar menarik perhatian snutporters? Gua pernah liat tuh beberapa comment di fb, dia bilang ga ngerti bahasa inggris mulu, tapi gua sih ngerti ngerti aja.. hehehee… 6. Menurut Anda apakah sama bagaimana SNUTPORT menyampaikan pesan di Twitter, facebook, dan websitenya?Mengapa? Yah disesuai-in aja sama kaya laen-laen, kalo twitter kan mana mungkin panjangpanjang, kalo di fb bisa panjangan dikit, tapi kalo gue males liat yang panjang-panjang tulisannya, yang paling sering diliat tuh yah foto sama video, gua rasa orang kebanyakan juga gitu deh kalo internet.. 7. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters di Internet? Pakean ama motor yang sering gua liat di TL..kalo di web kan rata tuh gimana maunya yang liat itu sih, kalo gua sih suka baca tentang motor kalo di webnya sih.. 8. Adakah gangguan komunikasi pada dalam kegiatan press release posting di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Paling yang ribet tuh kalo provider lemot.. bikin malay, karena isinya banyak foto kali yah jadi berat gitu bukanya.. 9. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan press release postingnya yang anda ketahui? Bagaimana masing-masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? Yang paling gua ngeuh dari fb sama twitter itu, karena itu yang paling sering gua buka.. kalo di twitter yah gitu dia pendek-pendek, kalo di fb lebih bebas ngmgnya, tapi juga kadang kepanjangan kepotong gitu bacaannya, jadi males harus click read more, makanya yang paling sering gua buka kalo emang pengen tau banget ya di website itu.. Billboards On The Net 10. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak identitasnya di Internet? Yah tiap posting apa-apa pasti ada kaya contact order pin, link webnya.. 11. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan billboards on the net di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Kalo gua suka liat itu orang suka nanya sesuatu yang sebenernya isi berita dari postingannya, mungkin males buka yah, jadi nanya lagi. Dan anehnya snutportnya mau jawab lagi itu pertanyaan orang..hahahahahaa Relationship Marketing 12. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan hubungan dengan Anda/snutporters di Internet? Kalo di Internet sih gua rasa cuma bisa lewat wall to wall kalo fb, retweet kl twitter, Cuma karena disini emang banyak anak nongkrong dan orangnya asik-asik disini emang bikin betah nongkrong, banyak anak motor yang pasti yang nongkrong disini.. 13. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle angkat di Internet? seputaran motor ama pakean dah ga jauh-jauh, Cuma emang ga abis-abis kalo ngomongin motor.. hahahaaa.. 14. Di fasilitas internet apa saja yang Anda ketahui biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membicarakan suatu topik tersebut? Di fb ama twitter sering tuh, kalo fb tuh biasanya dibuka sama anak-anak yang online dari PC, kalo dari henfon biasanya sukanya di twitter soalnya ga berat bukanya kalo dari bb.. gua juga gitu, kalo dirumah baru buka fb, kalo diluaran sih twitteran enaknya ga lemot amat kaya fb. 15. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? Di internet itu ribetnya sama provider doank udah.. ga d lagi tuh musuh bersama.. tp ga ad provider kaga bisa online juga gimana yak, ya gimana lagi.. hahaha 16. Bagaimana Anda menilai respon snutporters dari kegiatan relationship marketing di Internet dan di media selain Internet? Kalo dari fb tuh keliatan aja yang ngelikes postingan ama yang komen keliatan tuh obrolannya manjang apa kaga.. ke pin bb kali ya yang rada gampangan mah.. 17. Melalui media apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan relationship marketingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap media tersebut? Yang paling berasa buat gua tuh, kalo gue nongkrong disitu orang2nya bikin betah, sopan tapi ngocol pade.. belom kalo touring-toruing suka dibayarin bensin-bensin aja mah.. kan lumayan hehe. Kalo di Internet mah standarlah chatting-chatting doank.. Display Advertising 18. Bagaimana menurut anda tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ? Enak, simple, ga ribet, gampang ngerti 19. Bagaimana konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menurut Anda? Et dah ude kaya gua yang punya perusahaan ini mah ditanya beginian.. hahahaa.. yah gtitu isinya ada news, ada product, ada bikes, ada anak-anak nongkrong ato club yang suka touring bareng dimasukkin juga disitu.. video sih asik.. 20. Apakah situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan komunikasi dengan Anda? Kalo di web emang ga bisa ngobrol.. 21. Apakah situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memiliki tautan dengan situs lain? Kalo link mah ada ama fb ama twitter.. kecuali kaya video kan ada link tuh ke youtube ama vimeo biar bisa di download.. 22. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut? Kalo gua belanja sih ya dtg doank, tapi kalo suka liat biasanya mereka contact2an via bb gitu..ato tlpnan.. 23. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal tersebut di-update? Update teroos sih snutport mah, di TL gua ada mulu, tapi yah ga sering juga sih… Key Informan IV (Snutporter) Nama : Mochamad Darmawan Pekerjaan : Wirausaha (Pemilik distribution store/distro dan pengamat Clothing) Pertama kali saya tau SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle itu lewat facebook. Karena saya juga punya usaha clothing distribution store di Jakarta, jadi saya emang suka cari-cari brand yang bagus, ato sekedar liat-liat supaya up to date aja sama maunya pasar. Saya juga suka motor, kebeneran begitu saya liat brand clothingnya punya konsep bagus yang masih jarang di pasaran, makanya saya coba approach sama brand ini via chatting awalnya. Kemari mari sampe sekarang saya jadi belanja terus, malah jadi sering maen ke Bandung gara-gara diracunin motor. Dulu kan saya maen motor sendiri sekarang ada temennya yaa jadi enjoy aja, penjualannya snut juga bagus buat di toko saya. Direct Mail 1. Data pribadi apa aja yang diminta SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Kalo saya kan sekarang jadi distributor SNUT juga jadi yah kaya alamat toko, email, yah kelengkapan alamat lah biar bisa kontak-kontakan kalo saya lagi di Jakarta. 2. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui e-mail kepada snutporters? Pesan tergantung pesanan, hehehe.. kalo saya lagi mau minta kirim barang biasanya saya minta catalog produk, invoice pembayaran, surat jalan, yah hal-hal yang berhubungan sama pekerjaan, kalo SNUTPORT sendiri biasa suka minta data barang yang banyak keluar sama yang sepi keluar. Yah gitu yah kalo email mah kepake banget urusan kerjaan mah, selebihnya saya lebih suka by phone ato ketemu langsung di Bandung ato sebaliknya malah SNUTPORT suka maen juga ke tempat saya. 3. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan direct mail SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? Yah selaen provider yang kadang suka lambat sih ga ada yah, teknis masalahnya. 4. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan direct mailnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? Kalo distributor store kaya saya direct mail emang lebih nyaman lewat email, daripada lewat facebook ato media lainnya. Lebih privat dan jelas. Press Release Posting 5. Di mana saja anda lihat press release SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di-postings di Internet? Dulu pertama kali saya liat di facebook, kalo saya perhati‟in ya SNUTPORT juga sama kaya yang laen twitter, youtube, dan lain-lainnya. Pasti dipake, dan itu juga ngikutin perkembangan yah gimana ramenya orang pake aja itu sih. 6. Bagaimana pesan press release SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle agar menarik perhatian Anda/snutporters? Kalo saya tertarik liat foto-foto yah, setiap mereka posting selalu ada foto, entah itu motor ato pakean, karena saya punya toko pakean syang pertama saya liat ya pakeannya, begitu liat lain-lainnya ternyata konsepnya unik makanya saya mau coba dulu masukin SNUTPORT di toko saya. Soalnya orang juga males kalo terlalu banyak tulisan. Video sebenernya lebih efektif lagi, masuk semua di video mah. 7. Menurut Anda apakah sama bagaimana SNUTPORT menyampaikan pesan di Twitter, facebook, dan websitenya?Mengapa? Semua kan disesuaikan sama media yang dipake, kalo twitter yah singkat-singkat, kalo facebook lebih beragam, Cuma memang di situs Web lebih jelas isinya, lengkap gitu maksudnya. 8. Pesan apa saja yang biasanya dikirimkan melalui press release kepada snutporters di Internet? Kalo clothing lain bicara pakean, detail produk, tapi Kalo SNUT banyak motornya daripada pakean.. hahaha.. Cuma yah saya juga suka yah classic bike saya juga suka buka press release tentang motor mungkin ada rencana saya mau bangun motor juga buat display di toko. Kalo pakean kan saya ga usah liat lagi, minta kirim aja via email. 9. Adakah gangguan komunikasi pada dalam kegiatan press release posting di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Mungkin bahasanya yang selalu bahasa inggris ya, jadi ga semua orang Indonesia ngerti bahasa inggris dengan baik, yah gpp sih pake bahasa inggris Cuma yang kira-kira orang umum Indonesia bakal ngerti. Tapi sah aja kok toh pasarnya SNUTPORT bukan di Indonesia aja, mungkin itu maksudnya SNUTPORT selalu pake bahasa inggris. 10. Melalui fasilitas internet apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan press release postingnya yang anda ketahui? Bagaimana masing-masing bentuknya di setiap fasilitas internet tersebut? Ya itu tadi saya bilang, kalo di Twitter itu singkat-singkat paling ngasih web link buat yang mau tau lebih banyak, tapi kebanyakan males orang-orang kita mah buka gitu, berat soalnya providernya. Kecuali yang pake fix line koneksinya yah.. Di Facebook lebih sering memang daripada di Twitter. Kalo di web yah itu uda pasti yah, soalnya yang isi web itu kan tergantung maunya yang visit, info ada semua Cuma ga bisa interaktif aja web snutport.com itu. Cuma isinya emang lebih lengkap infonya kalo via website. Kalo di youtube malah isinya video doank sama kartu nama elektronik. Billboards On The Net 11. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle meninggalkan jejak identitasnya di Internet? Nah baru tadi saya jawab billboard on the net ini kan kartu nama elektronik kaan? Di setiap postingan SNUTPORT selalu ada kartu nama elektronik ini, kecuali di twitter yah karena terbatas kalo twitter paling link doank. Ato khusus dia tweet kartu nama elektroniknya doank. 12. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan billboards on the net di SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle? Biasanya kalo isi postingnya kebanyakan karena kartu nama elektroniknya selalu disimpen di akhir jadi ga kebaca itu. Kalo kartu nama elektroniknya disimpen di awal postingan juga ga menarik yah, tapi kebantu foto kalo di facebook. Karena twitter kebanyakan yang pake via blackberry yah itu tadi jaringan yang lambat jadinya males orang buka. Tapi ga ad gangguan yang berarti kok, artinya pesennya sampe. Relationship Marketing 13. Bagaimana SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membangun kedekatan hubungan dengan Anda/snutporters di Internet? Kalo di Internet ya lewat wall di facebook, message, di twitter itu lewat tweet, kalo di situs webnya sendiri emang ga ad fasilitasnya. Kedekatan hubungan sama konsumen ini kan biar gimanapun harus dibangun dengan pertemuan, seperti itu yang paling efektif. Nah kalo SNUTPORT sendiri emang kreatif caranya, dia bangun komunitas sendiri di tokonya, deket sama club ato komunitas motor, deket juga sama builder. Kalo anak motor kan ga jauh peredaran ke builder, bengkel jadi kalo SNUTPORT deket sama bengkel terkenal, builder, dan club motor ya otomatis bakaln terhubung dengan sendirinya. Oyah event touring itu emang seru banget, kalo saya biasa diajak sama rekan bisnis itu gitu-gitu aja, kalo snutport saya diajak touring, yang asalnya saya riding sendiri sekarang ada temennya. Seru.. emang yang kaya gitu yang ngasih pengalaman beda buat orang-orang. Balik lagi ke Internet itu selama bisa berkomunikasi baik yaah kedekatannya akan kebangun dengan sendirinya, yang penting jangan putus silaturahmi sih kuncinya. 14. Topik apa saja yang biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle angkat di Internet? Selalu tentang motor, semua-semua nyambungnya ama motor, ngomongin bini juga nyambungnya ama motor lagi kalo sama anak-anak snutport mah.. hahahaha.. 15. Di fasilitas internet apa saja yang Anda ketahui biasanya SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle membicarakan suatu topik tersebut? Kalo saya sering juga tuh ngobrol sama SNUTPORT di milis yahoogroup CB Indonesia, di facebook sering banget ngebahas motor, di twitter, kalo urusan bisnis mah ga usah diobrolin lagi, di email doank juga udah cukup, selebihnya ketemu juga saya lebih sering ngbrl yang lain. Di twitter sih iyah juga… 16. Adakah gangguan komunikasi yang terjadi dalam kegiatan relationship marketing SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle di Internet? Gangguan kalo di dunia maya itu yah lagi-lagi provider, hahaa.. selebihnya saya liat fine-fine aja, malah katanya lebih intens via bbm selain di facebook. 17. Bagaimana Anda menilai respon snutporters dari kegiatan relationship marketing di Internet dan di media selain Internet? Waah keliatan dia baru berapa bulan aja uda ribuan fansnya di facebook, dari setiap postingnya at least 30-40 yang likes posting SNUTPORT, kalo di twitter saya kurang perhatiin yah, mungkin dari jumlah followers bisa keliatan berapa banyak orang yang aware sama SNUTPORT. 18. Melalui media apa saja SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle melakukan kegiatan relationship marketingnya? Bagaimana masing – masing bentuknya di setiap media tersebut? Kalo di Internet saya lebih prefer via facebook ya, tp karena udah deket kali yah, saya lebih sering ngbrl via bbm aja langsung sama Bah Njup.. Display Advertising 19. Bagaimana menurut anda tata letak dan rancangan situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle ? RSSS… rumah sangat sederhana, tapi imut-imut.. gitulah kalo ibarat rumah sih.. hahahaa.. 20. Bagaimana konten yang terdapat di situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menurut Anda? Saya rasa cukup representative yah mungkin tambahannya bakal lebih enak kalo ada fasilitas yang memungkinkan livechat, videohat, atau fasilitas interaktif lain yaa.. jadi ga usah buka FB aja.. 21. Apakah situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan komunikasi dengan Anda? Ya itu tadi, ga bisa begitu kalo di situs Web mah, gantinya ya lewat fb ato twitter, f blah yang paling umum sama lebih mudah. 22. Apakah situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memiliki tautan dengan situs lain? Hmmmm… facebook sama twitter aja kan yang jelas ada linknya sih. 23. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle memungkinkan untuk melakukan perdagangan melalui situs tersebut? Iya kaya pembyaran pake paypal ato credit card ga ad di website snutport.com, makanya saya sih enak by phone, bbm, sama email kalo urusan jual beli sama SNUTPORT sih. 24. Bagaimana situs SNUTPORT Apparel & Custom Motorcycle menerapkan perubahan yang konstan/ update? Apa saj yang dapat di update? Kapan saja hal tersebut di-update? Kalo barang SNUTPORT itu updatenya dua bulan sekali, kalo berita sih seminggu sekali update yah di website, apalagi facebook, uda kaya hansip 24 jam nonstop.. hahaaa