Nama : riki setyono No :21 Kelas :XII TKJ 2 KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER Definisi atau pengertian pada jaringan komputer yaitu sekelompok komputer yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya melalui protokol komunikasi dengan menggunakan media komunikasi agar dapat berbagi informasi antara satu dengan lainnya. Perangkat Pada Jaringan : No Nama Perangkat 1. File Server 2. Workstations/Client 3. Network Interface Card (NIC), adalah perangkat keras yang dipasang pada salah satu slot yang terdapat pada motherboard komputer. Gambar Kegunaan dedicated (berfungsi sebagai server secara keseluruhan) atau nondedicated (berfungsi sebagai server sekaligus sebagai workstation). menerima atau meminta layanan data dari server untuk di olah sesuai kebutuhan penggunanya. tempat memasang kabel untuk komunikasi dalam jaringan sehingga memungkinkan hubungan antar komputer dan pertukaran data. membagi sinyal data jaringan kepada workstation. 4. Ethernet Hub untuk menyatukan kabel-kabel jaringan dari server, workstation, dan perangkat lain dalam suatu jaringan. digunakan pada topologi star. 5. Bridge, adalah dari kartu tiap-tiap jaringan dengan mengatur agar aliran informasi di antara kedua jaringan tetap berjalan dengan teratur. 6. sebagai pengatur aliran data dan informasi antara jaringan satu dengan jaringan lainnya. Router untuk menguatkan sinyal pada suatu jaringan. 7. Perangkat ini bekerja dengan menguatkan sinyal yang diterima dari komputer asal sehingga kondisi sinyal tetap kuat sebagaimana aslinya. Repeater Dengan adanya repeater pada sebuah jaringan, jarak antara workstation dapat dibuat semakin jauh, tanpa terkendala masalah lemahnya sinyal. Media Transmisi Twisted Pair Unshielded Twisted Pair (UTP) 8. Shielded Twisted Pair (STP) Coaxial Kabel UTP Serat Optik untuk mengirimkan sinyal dalam jumlah besar, karena daya tampung kabel serat optik dapat mencapai ribuan kali daya tampung kabel tembaga. Tipe-tipe Jaringan jenis-jenis Jaringan Komputer secara umum dibagi dalam 2 kelompok, yaitu Jenis-jenis Jaringan Komputer Peer-to-peer. Jenis-jenis Jaringan Komputer Klien /Server. Pengertian Client Server Dan Peer To Peer. Pengertian Client Server Client Server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. Kelebihan Client Server : 1. Lebih aman 2. Semua data dapat dibackup pada satu lokasi sentral 3. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation Kekurangan Client Server : 1. Membutuhkan administrator yang handal 2. Pelaksanannya mahal 3. Jika server mati maka komputer clent akan mati juga Pengertian Peer To Peer Peer To Peer adalah jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Kelebihan Peer To Peer : 1. Pelaksanaan tidak terlalu mahal 2. Tidak membutuhkan administrator yang handal Kekurangan Peer To Peer : 1. Tidak cocok untuk network skala besar 2. Keamanan kurang Jenis-jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Skala 1. Local Area Network (LAN) Jaringan komputer yang hanya menyangkup area kecil atau tidak begitu luas. Contoh penggunaannya pada rumah, sekolah, gedung, kampus, dll. kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. LAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut : • Beroperasi dalam area geografis terbatas (kecil) • Memberi akses user-user melalui media dengan bandwidth tinggi • Menyediakan konektivitas full-time untuk servis-servis local • Melakukan koneksi secara fisik antar perangkat yang berdekatan • Menyajikan control jaringan secara privat di bawah kendali administrator lokal (Network Administrator). 2. Wide Area Network (WAN) Jaringan yang mencakup area yang besar. Contoh jaringan seperti antar kota, antar provinsi, antar pulau, bahkan antar negara. WAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut : • Beroperasi pada area geografis luas • Mengijinkan akses melalui interface serial dengan kecepatan medium • Menyajikan konektifitas full-time / part-time • Mengkoneksikan perangakat yang terpisahkan jarak global. 3. Metropolitan Area Network (MAN) Jaringan dalam satu kota yang mempunyai kapasitas transfer yang sagnat cepat. MAN biasanya menghubungankan jaringan antar lokasi dalam sebuah kota, contoh dari kampus ke gedung pemerintahan, dll. 4. Internet Jaringan Internet adalah sistem jaringan yang terkait dalam lingkup global dan memfasilitasi komunikasi layanan data seperti remote login, transfer file, surat elektronik, World Wide Web dan newsgroup. 5. Intranet intranet adalah jaringan Privat yang menggunakan jenis alat internet-, tetapi hanya tersedia dalam organisasi itu. Untuk organisasi besar, intranet menyediakan akses mode memudahkan informasi perusahaan ke karyawan. Sebuah intranet termasuk koneksi melalui satu atau lebih komputer gateway ke Internet di luar. Tujuan utama dari intranet adalah untuk berbagi informasi perusahaan dan sumber daya komputasi antara karyawan. Intranet juga dapat digunakan untuk memfasilitasi pekerjaan dalam kelompok dan untuk telekonferensi. 6. Ekstranet Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan lain-lain. Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain. Macam –Macam Topologi No. 1. Jenis Topologi Topologi star Gambar Keuntungan Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut. Tingkat keamanan termasuk tinggi. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Akses Kontrol terpusat. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan. Paling fleksibel. Kerugian node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti. Boros dalam pemakaian kabel. HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat. terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down jaringan tergantung pada terminal pusat jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat. biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring 2. Topologi Bus Harganya lebih murah bila dibandingkan dengan cara star, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan dengan topologi ini tidak dibutuhkan konsetrator. Bila salah satu komputer mati, tidak akan mengganggu komputer yang lain. Apabila terjadi kabel yang putus, semua komputer tidak dapat digunakan. Sering terjadi tabrakan file data yang dikirim. Untuk pengembangan ke arah yang lebih luas mengalami hambatan. 3. Topologi Ring Hemat kabel Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Pengembangan jaringan lebih kaku Sulit mendeteksi kerusakan Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur] 4. Topologi Tree Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat. 5. Topologi Linier hemat kabel tata letak kabel sederhana mudah dikembangkan tidak butuh kendali pusat penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan. deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil kepadatan lalu lintas tinggi keamanan data kurang terjamin kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh. 6. Topologi Mesh Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputerkomputer tersebut berada. Jenis-Jenis Protokol Ethernet No. 1. 2. Jenis 10Base2 10Base5 Frekuensi Toplogi Jarak maksimal topologi bus 185 meter 10 jenis thick koaksial tipe RG-8 topologi bus sejauh 500 meter tanpa repeater, atau 2.500 meter menggunakan repeater kabel copper unshielded twisted-pair (UTP) kategori-5 dengan konektor RJ45 topologi star 100 m star 100 meter 10 3. 10BaseT 10 4. Fast Ethernet 5. 100BaseTX 100 Mbps 10 atau 100 Mbps 6. 100BaseFX 7. Gigabit Ethernet 8. 1000BaseTX 9. 1000BaseSX dan 1000BaseLX 1000 Mbps 1000 Gigabit per second (Gbps) 1000 Kabel kabel koaksial tipe RG58 dengan konektor BNC kabel UTP kategori-5 kabel serat optik kabel UTP kategori-5 serat optik 412 meter star 100 m star 550 meter untuk protokol 1000BaseSX dan 3000 meter untuk protokol 1000BaseLX Konsep Protokol A. model OSI No. 1. 2. 3. 4. Layer Nama Application 7 layer Fungsi Penyediaan layanan jaringan Penawaran – pengiklanan layanan jaringan Pengaksesan ayanan jaringan Netware’s services advertising protocol (SAP) TCP/IP Network File System (NFS) TCP/IP Simple Mail Transfer Protocol (SMTP); Telnet; HTTP; FTP; WWW browser Termasuk dalam contoh ini adalah file; print; applikasi database; message Penterjemahan Data Enkripsi dan kompresi data Netware Core Protocol (NCP) AppleTalk Filing Protocol (AFP) JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti Membuat; mengelola; dan melepas koneksi Netware’s Servise Advertising Protocol (SAP) TCP/IP remote procedure call (RPC) SQL; NFS; NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP Menyembunyikan struktur jaringan dari layer diatasnya Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima Menjamin kehandalan, pengiriman pesan bebas kesalahan Netware’s Sequence Packet Exchange (SPX) protocol TCP/IP’s Transmision Control Protocol (TCP) TCP/IP’s Domain Name System (DNS) 7 6 5 4. 5. 3 6. 2 7. 1 Presentasi Session Transport Network Data link layer Physical protokol Data routing antar banyak Netware’s Internetwork Packet jaringan Exchange (IPX) Protocol Frakmentasi dan membentuk TCP/IP’s Internet Protocol (IP); ulang data AppleTalk DDP Identifikasi segmen kabel jaringan Koordinasi bits kedalam Ntware’s Link Support layer (LSL) kelompok-2 logical dari suatu Asynchronouse Transfer Mode (ATM) informasi IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame Mendeteksi dan terkadang juga Relay, PPP, FDDI, IEEE 802.5/802.2 memperbaiki kesalahan Mengendalikan aliran data Identifikasi piranti jaringan berfungsi dalam pengiriman raw IEEE 802 (Ethernet standard) bit ke channel komunikasi. IEEE 802.2 (Ethernet standard) No. 4. 3. Referensi Model Application Transport 2. Internet 1. Network Model OSI Application Fungsi bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi Host to host yang bersifat connectionoriented atau broadcast yang bersifat connectionless. melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi Network paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. meletakkan frame – frame Data link jaringan di atas media jaringan yang digunakan. Tipe-Tipe Urutan Pemasangan Kabel Pengkabelan T568A Dan T568B protokol protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP) Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP). Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP) ethernet Ada dua macam Pengkabelan jaringan menggunakan kabel UTP dan konector RJ45. yaitu, jenis kabel cross-over dan stright, dari kedua metode pengkabelan dapat terbagi dalam 2 jenis, berdasarkant penyusunan warna kabel, yaitu jenis T568A dan T568B berikut adalah susunan kabel Cross dan Stright: Antara kabel Cros dan Stright tentunya mempunyai fungsi yang berbeda, kabel Stright sering digunakan dalam jaringan cliet-server yang menghubungkan antara switch dengan client-client, sedangkan kabel Cross sering digunakan dalam jaringan peer to peer atau jaringan antara beberapa komputer tanpa ada yang menjadi client karena keduanya bisa menjadi server sekaligus, tapi kabel Coss juga bisa digunakan untuk menghubungkan antara Router dengan Switch. Membuat Kabel Jaringan Alat dan Bahan Kita persiapkan bahan-bahan dan alat yang kita perlukan. 1. UTP Cable - Kabel yang akan kita gunakan untuk membuat kabel jaringan dengan jenis UTP (Unshielded Twistet Pair). Biasanya saya menggunakan Merk Belden made in USA ataupun Belkin. Harga sekarang berkisar Rp. 1.200.000 / box dengan panjang 300 Meter. 2. Konektor RJ-45 – RJ merupakan singkatan dari (Registered Jack). Merupakan konektor yang akan dipasangkan pada unjung kabel. Untuk kabel jaringan menggunakan tipe RJ45. Harga sekarang berkisar Rp. 70.000 / kotak dengan isi 100 buah. 3. Crimping Tool - Alat yang kita gunakan untuk memasang kabel jaringan. Peralatan ini memiliki multi fungsi, diantaranya bisa memotong kabel, membuka bungkus kabel (jacket) dan menjepit kepala konektor. Harga sekarang sekitar Rp. 75.000. 4. Cable Stripper – Digunakan untuk memotong benang halus yang ada didalam kabel dan juga bisa digunakan untuk memotong jacket pelindung kabel. Biasanya include dengan Crimping Tool. Yang jual terpisah juga ada. 5. Cable Tester – Digunakan untuk menguji hasil pemasangan kabel sudah benar atau belum. Harga sekitar Rp. 75.000. (belum termasuk baterai) Cara Membuat Siapkan kabel UTP sepanjang yang kita ingin gunakan. Yang penting harus perhatikan aturan panjang kabel, yaitu minimal 1 meter dan maksimal 100 meter. Jika lebih dari 100 meter, maka tingkat LOS (Loss of Signal) akan semakin tinggi. Potonglah kulit luar dari kabel (jacket) kira-kira 1/2 inchi dari ujung kabel. Gunakanlah Cable Stipper untuk melakukan hal ini. Perhatikan Gambar dibawah ini. Pertama masukan ujung kabel pada bagian C, kemudian pindahkan kabel ke arah bagian A yang berfungsi untuk memotong kulit luar kabel. Setelah kabel pada posisinya, masukan jari kita ke bagian B, dan putarlah stripper sampai kulit kabel terpotong. Dlm melakukan hal ini kita harus berhati-hati, jika mengenai isi kabel didalam, maka akan terputus. Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah 8 kabel warna warni tersebut dengan standard yang sudah ditetapkan (standard EIA/TIA). Untuk membuat kabel Straightthrough Cable kita tinggal menyusun kabel seperti gambar T568B untuk kedua ujungnya (T568B – T568B) dan untuk membuat Crossover Cable, susunlah kabel untuk ujung pertama dengan susunan pada gambar T568A dan ujung satunya lagi T568B (T568A – T568B) Setelah tersusun dengan rapi dan sesuai dengan urutan warnanya, pastikan bahwa ujung-ujung kabel tersebut rata. Jika belum rata, potonglah dengan menggunakan Crimping Tool. Kemudian masukkan kabel-kabel yang sudah tersusun dgn rapi ke dalam konektor RJ-45. Tekan kabel-kabel tersebut sampai mentok ke ujung dari konektor kita. Amati kembali sebelum melangkah lebih jauh, jgn sampai ada kabel yang keluar dari jalur lempengan tembaga yang ada didalam konektor. (Catatan : Klip konektor harus menghadap kebawah). Pastikan kabel sudah mentok di ujung konektor Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 pada Crimping Tool dan tekanlah gagang dari crimping tool dengan cukup kuat, agar pin tembaganya menjepit dengan erat kabel UTP. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi. Tahap terakhir adalah menguji hasil kerjaan kita dengan menggunakan network cable tester. Cara penggunaannya sangat mudah sekali, masukkan kedua ujung konektor pada masing – masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator yang berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding. Jika semua lampu hidup secara berurutan pada kedua tester, berarti pembuatan untuk jenis kabel Straight-through telah berhasil. Untuk menguji kabel Crossover Cable, lihat kembali urutan pada gambar diatas. Jenis - jenis penyambungan pada device 1. Straight – Over, contoh : a. Laptop --- HUB b. Switch --- PC c. Switch --- Router d. HUB --- PC/Server 2. Cross - Over, Contoh : a. Laptop -- laptop b. Hub -- hub c. PC -- PC d. Router -- PC e. Router – router PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN IP ADDRESS Internet sebagai sebuah “interconnected network” merupakan jaringan komputer yang sangat luas, terdiri atas gabungan jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari jaringan komputer milik pemerintahan, akademis, public sampai jaringan komputer pribadi. Untuk terhubung ke internet kita harus mendaftar ke ISP ( Internet Service Provider). Agar seluruh komputer (host) yang terhubung ke internet dapat berkomunikasi, dibuatlah sebuah protocol (rule atau “aturan main”) standar yang mengatur komunikasi data tersebut. Adalah TCP/IP yang menjadi protocol resmi untuk aplikasi internet sejak tahun 1983 hingga sekarang. Dalam Protocol TCP/IP tersebut, setiap host yang terhubung ke internet harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. IP Address tersebut haruslah bersifat unik, tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Sebagai contoh situs Microsoft.com memiliki IP Address 207.46.250.119. Penggunaan IP Adress diseluruh dunia dikoordinasikan oleh lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA (Internet Asigned Number Authority). Menurut Wikipedia, Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Pada pembahasan selanjutnya (dalam artikel ini) yang disebut sebagai IP Address adalah IP Address versi 4. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa IP Address terdiri dari 32 bit (bilangan biner) mulai dari 00000000000000000000000000000000 sampai 11111111111111111111111111111111. Untuk memudahkan penulisan maka 32 bit angka biner tersebut dibagi kedalam 4 kelompok (segmen) yang masing – masing kelompok terdiri dari 8 bit (oktet) dengan dipisah oleh tanda titik(.) sehingga penulisannya menjadi 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111 atau apabila ditulis dalam kelompok angka decimal adalah dari 0.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255. IP Address sebetulnya terdiri dari dua bagian yaitu bagian Network Identifier (NetID) yang berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain dan bagian Host Identifier (HostID) yang menentukan alamat host atau komputer dalam suatu network. Jadi seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama akan memiliki bit network (NetID) yang sama. Analoginya adalah seperti alamat rumah yang terdiri dari nama jalan dan nomor rumah. Kelas-kelas IP Address Terdapat 5 kelas IP Address, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E yang semua itu di desain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi atau pemakai. IP Address Kelas A Struktur IP Address kelas A 8 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 24 bit berikutnya merupakan HostID Bit pertama diset 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 01111111.11111111.11111111.1111111 atau 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255 Dengan demikian secara teori akan terdapat 128 Nework (2 pangkat7) dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 24 atau 16.777.216 host. Secara actual hanya terdapat 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx IP Address Kelas B Struktur IP Address kelas B 16 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 16 bit berikutnya merupakan HostID Dua Bit pertama diset 10 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 10000000.00000000.00000000.00000000 sampai 10111111.11111111.11111111.1111111 atau 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255 Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 14 atau 16.384 Newok dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 16 atau 65.536 host. Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 host. IP Address Kelas C Struktur IP Address kelas C 24 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 8 bit berikutnya merupakan HostID Tiga Bit pertama diset 110 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 11000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11011111.11111111.11111111.1111111 atau 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255 Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 21 atau 2.097.152 Newok dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 8 atau 256 host. Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host. IP Address Kelas D Struktur IP Address Kelas D Tidak dikenal NetID dan HostID Empat Bit pertama diset 1110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11100000.00000000.00000000.00000000 sampai 11101111.11111111.11111111.1111111 atau 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255 IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). IP Address Kelas E Struktur IP Address Kelas E Tidak dikenal NetID dan HostID Lima Bit pertama diset 11110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11110000.00000000.00000000.00000000 sampai 11110111.11111111.11111111.1111111 atau 240.0.0.0 sampai 247.255.255.255 Alamat ini digunakan untuk kegiatan eksperimental. Alamat Khusus Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing. Loopback AddressAlamat dengan NetID 127 adalah alamat khusus yang digunakan sebagai loopback address. Alamat ini digunakan untuk menguji perangkat lunak pada komputer atau host. Private Address Privat Address adaah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk jaringan local (LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router dengan fasilitas Network Address Traslation (NAT). Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan private: Private Address Kelas A : IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host Private Address Kelas B: 172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 65.534 host Private Address Kelas C:192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 254 host. Perbedaan IP Publik dan IP Private : IP Public adalah IP address yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT). contoh IP Public adalah akses Speedy modem yang merupakan IP Public 125.126.0.1 IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja. contoh IP private akses di LAN modem menggunakan IP Private 192.168.1.1 CARA MENGHITUNG SUBNETTING DENGAN VLSM ( VARIABLE LENGHT SUBNET MASK ) VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah sebuah cara pengelolaan pengalamatan IP yang lebih terstruktur dibandingkan sekedar menggunakan FLSM (Fixed Length Subnet Mask). Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja. VLSM memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat yang terbuang. Untuk lebih mudahnya sebagai contoh, kita akan menghitung alamat IP menggunakan VLSM dengan topologi sebagai berikut: Pertama, kita cari host yang paling banyak digunakan. yaitu pada LAN4 dengan 58 Host, LAN1 (26 Host), LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan masing2 WAN 2 Host. Disini diberikan IP 192.168.1.0/24, dan kita akan membaginya dengan VLSM. NetMask Desimal NetMask Biner Format CIDR Jumlah Host 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000 /24 254 255.255.255.128 11111111.11111111.11111111.10000000 /25 126 255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000 /26 62 255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000 /27 30 255.255.255.240 11111111.11111111.11111111.11110000 /28 14 255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000 /29 6 255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100 /30 2 1. Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host ) Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tdk digunakan), karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnet mask yang memiliki host lebih dari 58, dilihat dari tabel diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet 255.255.255.192. berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26: Network IP Range Broadcast .0 .1-.62 .63 .64 .65-.126 .127 .128 .129-.190 .191 .192 .193-.254 .255 untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26 Network 192.168.1.0 IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62 Broadcast 192.168.1.63 2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host ) Kita tentukan subnet mask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224. Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.224. berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27): Network IP Range Broadcast .64 .65-.94 .95 .96 .97-.126 .127 .128 .129-.158 .159 .160 .161-.190 .191 untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/27 Network 192.168.1.64 IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94 Broadcast 192.168.1.95 3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host ) Kita tentukan subnet mask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240. Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.240. berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28): Network IP Range Broadcast .96 .97-.110 .111 .112 .113-.126 .127 .128 .129-.142 .143 .144 .145-.158 .159 Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28 Network 192.168.1.96 IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110 Broadcast 192.168.1.111 Network 192.168.1.112 IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126 Broadcast 192.168.1.127 4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host ) Kita tentukan subnet mask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252. Karena diLAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28, maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.128/28. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.252. berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30): Network IP Range Broadcast .128 .129-.130 .131 .132 .133-.134 .135 .136 .137-.138 .139 .140 .141-.142 .143 .144 .145-.146 .147 Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.128/30, 192.168.1.132/30 dan 192.168.136/30 Network 192.168.1.128 IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130 Broadcast 192.168.1.131 Network 192.168.1.132 IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134 Broadcast 192.168.1.135 Network 192.168.1.136 IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138 Broadcast 192.168.1.139 CIDR (Classless Inter-Domain Routing) Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelaskelas A, B, dan C. CIDR (CLASSES INTERDOMAIN ROUTING) digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.