KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER • Perangkat Pada

advertisement
Nama : riki setyono
No
:21
Kelas :XII TKJ 2
KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER
Definisi atau pengertian pada jaringan komputer yaitu sekelompok komputer yang
saling terhubung antara satu dengan yang lainnya melalui protokol komunikasi dengan
menggunakan media komunikasi agar dapat berbagi informasi antara satu dengan lainnya.
 Perangkat Pada Jaringan :
No
Nama Perangkat
1.
File Server
2.
Workstations/Client
3.
Network Interface Card
(NIC),
adalah
perangkat keras yang
dipasang pada salah
satu slot yang terdapat
pada
motherboard
komputer.
Gambar
Kegunaan
dedicated (berfungsi sebagai server
secara keseluruhan) atau nondedicated (berfungsi sebagai server
sekaligus sebagai workstation).
menerima atau meminta layanan
data dari server untuk di olah sesuai
kebutuhan penggunanya.
tempat memasang kabel untuk
komunikasi dalam jaringan sehingga
memungkinkan
hubungan
antar
komputer dan pertukaran data.
membagi sinyal data
jaringan
kepada
workstation.
4.
Ethernet Hub
untuk
menyatukan
kabel-kabel
jaringan dari server, workstation,
dan perangkat lain dalam suatu
jaringan.
digunakan pada
topologi star.
5.
Bridge, adalah
dari kartu
tiap-tiap
jaringan
dengan
mengatur agar aliran informasi di
antara kedua jaringan tetap berjalan
dengan teratur.
6.
sebagai pengatur aliran data dan
informasi antara jaringan satu
dengan jaringan lainnya.
Router
untuk menguatkan sinyal pada suatu
jaringan.
7.
Perangkat
ini
bekerja
dengan
menguatkan sinyal yang diterima dari
komputer asal sehingga kondisi sinyal
tetap kuat sebagaimana aslinya.
Repeater
Dengan adanya repeater pada sebuah
jaringan, jarak antara workstation
dapat dibuat semakin jauh, tanpa
terkendala masalah lemahnya sinyal.
Media Transmisi
 Twisted Pair
 Unshielded
Twisted Pair (UTP)
8.
 Shielded Twisted
Pair (STP)
 Coaxial
Kabel UTP
 Serat Optik
untuk mengirimkan sinyal dalam
jumlah besar, karena daya tampung
kabel serat optik dapat mencapai
ribuan kali daya tampung kabel
tembaga.
 Tipe-tipe Jaringan
jenis-jenis Jaringan Komputer secara umum dibagi dalam 2 kelompok, yaitu


Jenis-jenis Jaringan Komputer Peer-to-peer.
Jenis-jenis Jaringan Komputer Klien /Server.
Pengertian Client Server Dan Peer To Peer.
Pengertian Client Server
Client Server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang
menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan
server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data,
dan keamanannya.
Kelebihan Client Server :
1. Lebih aman
2. Semua data dapat dibackup pada satu lokasi sentral
3. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya
dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain
sebagai workstation
Kekurangan Client Server :
1. Membutuhkan administrator yang handal
2. Pelaksanannya mahal
3. Jika server mati maka komputer clent akan mati juga
Pengertian Peer To Peer
Peer To Peer adalah jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga
menjadi client secara bersamaan.
Kelebihan Peer To Peer :
1. Pelaksanaan tidak terlalu mahal
2. Tidak membutuhkan administrator yang handal
Kekurangan Peer To Peer :
1. Tidak cocok untuk network skala besar
2. Keamanan kurang
 Jenis-jenis Jaringan Komputer Berdasarkan Skala
1. Local Area Network (LAN)
Jaringan komputer yang hanya menyangkup area kecil atau tidak begitu luas. Contoh
penggunaannya pada rumah, sekolah, gedung, kampus, dll.
kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat
switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain
teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering
digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan
teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
LAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :
• Beroperasi dalam area geografis terbatas (kecil)
• Memberi akses user-user melalui media dengan bandwidth tinggi
• Menyediakan konektivitas full-time untuk servis-servis local
• Melakukan koneksi secara fisik antar perangkat yang berdekatan
• Menyajikan control jaringan secara privat di bawah kendali administrator lokal (Network
Administrator).
2. Wide Area Network (WAN)
Jaringan yang mencakup area yang besar. Contoh jaringan seperti antar kota, antar
provinsi, antar pulau, bahkan antar negara.
WAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :
• Beroperasi pada area geografis luas
• Mengijinkan akses melalui interface serial dengan kecepatan medium
• Menyajikan konektifitas full-time / part-time
• Mengkoneksikan perangakat yang terpisahkan jarak global.
3. Metropolitan Area Network (MAN)
Jaringan dalam satu kota yang mempunyai kapasitas transfer yang sagnat cepat. MAN
biasanya menghubungankan jaringan antar lokasi dalam sebuah kota, contoh dari kampus
ke gedung pemerintahan, dll.
4. Internet
Jaringan Internet adalah sistem jaringan yang terkait dalam lingkup global dan
memfasilitasi komunikasi layanan data seperti remote login, transfer file, surat
elektronik, World Wide Web dan newsgroup.
5. Intranet
intranet adalah jaringan Privat yang menggunakan jenis alat internet-, tetapi hanya
tersedia dalam organisasi itu. Untuk organisasi besar, intranet menyediakan akses
mode memudahkan informasi perusahaan ke karyawan. Sebuah intranet termasuk
koneksi melalui satu atau lebih komputer gateway ke Internet di luar. Tujuan utama
dari intranet adalah untuk berbagi informasi perusahaan dan sumber daya komputasi
antara karyawan. Intranet juga dapat digunakan untuk memfasilitasi pekerjaan dalam
kelompok dan untuk telekonferensi.
6. Ekstranet
Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem
telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara
aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner), pelanggan dan
lain-lain.
Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan yang dilebarkan
bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang membangun extranet dapat
bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic Data Interchange), berkolaborasi
dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerjasama dan lain-lain.
 Macam –Macam Topologi
No.
1.
Jenis Topologi
Topologi star
Gambar

Keuntungan
 Kerusakan pada satu saluran
hanya akan memengaruhi
jaringan
pada
saluran
tersebut dan station yang
terpaut.
 Tingkat keamanan termasuk
tinggi.
 Tahan terhadap lalu lintas
jaringan yang sibuk.
Penambahan
dan
pengurangan station dapat
dilakukan dengan mudah.
 Akses Kontrol terpusat.
 Kemudahan deteksi dan
isolasi kesalahan/kerusakan
pengelolaan jaringan.
 Paling fleksibel.
Kerugian
 node
tengah
mengalami kerusakan,
maka
seluruh
rangkaian
akan
berhenti.
 Boros
dalam
pemakaian kabel.
 HUB
jadi
elemen
kritis karena kontrol
terpusat.
 terlalu penting hub
sehinga
ketika
terdapat
masalah
dengan hub maka
jaringan
tersebut
akan down
 jaringan tergantung
pada terminal pusat
 jika
menggunakan
switch dan lalu lintas
data padat dapat
menyebabkan
jaringan lambat.
 biaya jaringan lebih
mahal dari pada bus
atau ring
2.
Topologi Bus
 Harganya lebih murah bila
dibandingkan dengan cara
star, karena harga kabel
yang digunakan lebih murah
dan pada jaringan dengan
topologi
ini
tidak
dibutuhkan konsetrator.
 Bila salah satu komputer
mati,
tidak
akan
mengganggu komputer yang
lain.
 Apabila terjadi kabel
yang putus, semua
komputer tidak dapat
digunakan.
 Sering
terjadi
tabrakan file data
yang dikirim.
 Untuk pengembangan
ke arah yang lebih
luas
mengalami
hambatan.
3.
Topologi Ring
 Hemat kabel
 Tidak akan terjadi tabrakan
pengiriman data (collision),
karena pada satu waktu
hanya satu node yang dapat
mengirimkan data
 Peka
kesalahan,
sehingga jika terdapat
gangguan di suatu
node mengakibatkan
terganggunya seluruh
jaringan.
 Pengembangan
jaringan lebih kaku
 Sulit
mendeteksi
kerusakan
 Dapat
terjadi
collision[dua
paket
data tercampur]
4.
Topologi Tree
 Dapat terbentuknya suatu
kelompok yang dibutuhkan
pada setiap saat. Sebagai
contoh, perusahaan dapat
membentuk kelompok yang
terdiri
atas
terminal
pembukuan, serta pada
kelompok lain dibentuk
untuk terminal penjualan.
 Apabila simpul yang
lebih tinggi kemudian
tidak berfungsi, maka
kelompok
lainnya
yang
berada
dibawahnya akhirnya
juga menjadi tidak
efektif.
 Cara kerja jaringan
pohon
ini
relatif
menjadi lambat.
5.
Topologi Linier





hemat kabel
tata letak kabel sederhana
mudah dikembangkan
tidak butuh kendali pusat
penambahan
maupun
pengurangan
penamat
dapat
dilakukan
tanpa
mengganggu operasi yang
berjalan.
 deteksi dan isolasi
kesalahan sangat kecil
 kepadatan lalu lintas
tinggi
 keamanan
data
kurang terjamin
 kecepatan
akan
menurun bila jumlah
pemakai bertambah
 diperlukan pengulang
(repeater)
untuk
jarak jauh.
6.
Topologi Mesh
 Privacy dan security pada
topologi
mesh
lebih
terjamin,
karena
komunikasi yang terjadi
antara dua komputer tidak
akan dapat diakses oleh
komputer lainnya.
 Banyaknya kabel yang
digunakan
juga
mengisyaratkan
perlunya space yang
memungkinkan
di
dalam
ruangan
tempat
komputerkomputer
tersebut
berada.
 Jenis-Jenis Protokol Ethernet
No.
1.
2.
Jenis
10Base2
10Base5
Frekuensi
Toplogi
Jarak maksimal
topologi bus
185 meter
10
jenis thick
koaksial tipe
RG-8
topologi bus
sejauh 500 meter tanpa
repeater, atau 2.500
meter menggunakan
repeater
kabel copper
unshielded
twisted-pair
(UTP)
kategori-5
dengan
konektor RJ45
topologi star
100 m
star
100 meter
10
3.
10BaseT
10
4.
Fast Ethernet
5.
100BaseTX
100 Mbps
10 atau 100
Mbps
6.
100BaseFX
7.
Gigabit Ethernet
8.
1000BaseTX
9.
1000BaseSX dan 1000BaseLX
1000 Mbps
1000 Gigabit
per second
(Gbps)
1000
Kabel
kabel koaksial
tipe RG58
dengan
konektor BNC
kabel UTP
kategori-5
kabel serat
optik
kabel UTP
kategori-5
serat optik
412 meter
star
100 m
star
550 meter untuk
protokol 1000BaseSX dan
3000 meter untuk
protokol 1000BaseLX

Konsep Protokol
A. model OSI
No.
1.
2.
3.
4.
Layer
Nama
Application
7 layer
Fungsi
 Penyediaan layanan jaringan
 Penawaran
–
pengiklanan
layanan jaringan
 Pengaksesan ayanan jaringan
 Netware’s services advertising
protocol (SAP)
 TCP/IP Network File System (NFS)
 TCP/IP Simple Mail Transfer
Protocol (SMTP); Telnet; HTTP;
FTP; WWW browser
 Termasuk dalam contoh ini adalah
file; print; applikasi database;
message
 Penterjemahan Data
 Enkripsi dan kompresi data
 Netware Core Protocol (NCP)
 AppleTalk Filing Protocol (AFP)
 JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF;
PICT; encryption; MPEG; MIDI
 Pengendalian sesi komunikasi
antara dua piranti
 Membuat; mengelola; dan
melepas koneksi
 Netware’s Servise Advertising
Protocol (SAP)
 TCP/IP remote procedure call (RPC)
 SQL; NFS; NetBIOS names;
AppleTalk ASP; DECnet SCP
 Menyembunyikan struktur
jaringan dari layer diatasnya
 Pemberitahuan kalau data
pesan telah diterima
 Menjamin kehandalan,
pengiriman pesan bebas
kesalahan
 Netware’s Sequence Packet
Exchange (SPX) protocol
 TCP/IP’s Transmision Control
Protocol (TCP)
 TCP/IP’s Domain Name System
(DNS)
7
6
5
4.
5.
3
6.
2
7.
1
Presentasi
Session
Transport
Network
Data link layer
Physical
protokol
 Data routing antar banyak
 Netware’s Internetwork Packet
jaringan
Exchange (IPX) Protocol
 Frakmentasi dan membentuk
 TCP/IP’s Internet Protocol (IP);
ulang data
AppleTalk DDP
 Identifikasi segmen kabel
jaringan
 Koordinasi bits kedalam
 Ntware’s Link Support layer (LSL)
kelompok-2 logical dari suatu
 Asynchronouse Transfer Mode (ATM)
informasi
 IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame
 Mendeteksi dan terkadang juga
Relay, PPP, FDDI, IEEE 802.5/802.2
memperbaiki kesalahan
 Mengendalikan aliran data
 Identifikasi piranti jaringan
 berfungsi dalam pengiriman raw  IEEE 802 (Ethernet standard)
bit ke channel komunikasi.
 IEEE 802.2 (Ethernet standard)
No.
4.
3.
Referensi Model
Application
Transport
2.
Internet
1.
Network
Model OSI
Application
Fungsi
bertanggung jawab untuk
menyediakan akses kepada
aplikasi terhadap layanan
jaringan TCP/IP.
membuat komunikasi
menggunakan sesi koneksi
Host to host yang bersifat connectionoriented atau broadcast
yang bersifat connectionless.
melakukan pemetaan
(routing) dan enkapsulasi
Network
paket-paket data jaringan
menjadi paket-paket IP.
meletakkan frame – frame
Data link
jaringan di atas media
jaringan yang digunakan.
 Tipe-Tipe Urutan Pemasangan Kabel
Pengkabelan T568A Dan T568B
protokol
protokol Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP), Domain Name System
(DNS), Hypertext Transfer Protocol
(HTTP), File Transfer Protocol (FTP),
Telnet, Simple Mail Transfer Protocol
(SMTP), Simple Network Management
Protocol (SNMP)
Transmission Control Protocol (TCP) dan
User Diagram Protocol (UDP).
Internet Protocol (IP), Address Resolution
Protocol (ARP),Internet control Message
Protocol (ICMP), dan Internet Group
Management Protocol (IGMP)
ethernet
Ada dua macam Pengkabelan jaringan menggunakan kabel UTP dan konector RJ45.
yaitu, jenis kabel cross-over dan stright, dari kedua metode pengkabelan dapat terbagi
dalam 2 jenis, berdasarkant penyusunan warna kabel, yaitu jenis T568A dan T568B
berikut adalah susunan kabel Cross dan Stright:
Antara kabel Cros dan Stright tentunya mempunyai fungsi yang berbeda, kabel Stright
sering digunakan dalam jaringan cliet-server yang menghubungkan antara switch dengan
client-client, sedangkan kabel Cross sering digunakan dalam jaringan peer to peer atau
jaringan antara beberapa komputer tanpa ada yang menjadi client karena keduanya bisa
menjadi server sekaligus, tapi kabel Coss juga bisa digunakan untuk menghubungkan
antara Router dengan Switch.
Membuat Kabel Jaringan
Alat dan Bahan
Kita persiapkan bahan-bahan dan alat yang kita perlukan.
1. UTP Cable - Kabel yang akan kita gunakan untuk membuat kabel
jaringan dengan jenis UTP (Unshielded Twistet Pair). Biasanya saya
menggunakan Merk Belden made in USA ataupun Belkin. Harga
sekarang berkisar Rp. 1.200.000 / box dengan panjang 300 Meter.
2. Konektor RJ-45 – RJ merupakan singkatan dari (Registered Jack).
Merupakan konektor yang akan dipasangkan pada unjung kabel.
Untuk kabel jaringan menggunakan tipe RJ45. Harga sekarang
berkisar Rp. 70.000 / kotak dengan isi 100 buah.
3. Crimping Tool - Alat yang kita gunakan untuk memasang kabel
jaringan. Peralatan ini memiliki multi fungsi, diantaranya bisa
memotong kabel, membuka bungkus kabel (jacket) dan menjepit
kepala konektor. Harga sekarang sekitar Rp. 75.000.
4. Cable Stripper – Digunakan untuk memotong benang halus yang ada
didalam kabel dan juga bisa digunakan untuk memotong jacket
pelindung kabel. Biasanya include dengan Crimping Tool. Yang jual terpisah juga
ada.
5. Cable Tester – Digunakan untuk menguji hasil pemasangan kabel
sudah benar atau belum. Harga sekitar Rp. 75.000. (belum termasuk
baterai)
Cara Membuat
Siapkan kabel UTP sepanjang yang kita ingin gunakan. Yang penting harus
perhatikan aturan panjang kabel, yaitu minimal 1 meter dan maksimal 100 meter. Jika
lebih dari 100 meter, maka tingkat LOS (Loss of Signal) akan semakin tinggi.
Potonglah kulit luar dari kabel (jacket) kira-kira 1/2 inchi dari ujung kabel.
Gunakanlah Cable Stipper untuk melakukan hal ini. Perhatikan Gambar dibawah ini.
Pertama masukan ujung kabel pada bagian C, kemudian pindahkan kabel ke arah bagian A
yang berfungsi untuk memotong kulit luar kabel. Setelah kabel pada posisinya, masukan
jari kita ke bagian B, dan putarlah stripper sampai kulit kabel terpotong. Dlm melakukan
hal ini kita harus berhati-hati, jika mengenai isi kabel didalam, maka akan terputus.
Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah 8 kabel warna warni tersebut dengan
standard yang sudah ditetapkan (standard EIA/TIA). Untuk membuat kabel Straightthrough Cable kita tinggal menyusun kabel seperti gambar T568B untuk kedua ujungnya
(T568B – T568B) dan untuk membuat Crossover Cable, susunlah kabel untuk ujung
pertama dengan susunan pada gambar T568A dan ujung satunya lagi T568B (T568A –
T568B)
Setelah tersusun dengan rapi dan sesuai dengan urutan warnanya, pastikan
bahwa ujung-ujung kabel tersebut rata. Jika belum rata, potonglah dengan menggunakan
Crimping Tool.
Kemudian masukkan kabel-kabel yang sudah tersusun dgn rapi ke dalam
konektor RJ-45. Tekan kabel-kabel tersebut sampai mentok ke ujung dari konektor kita.
Amati kembali sebelum melangkah lebih jauh, jgn sampai ada kabel yang keluar dari jalur
lempengan tembaga yang ada didalam konektor. (Catatan : Klip konektor harus
menghadap
kebawah).
Pastikan
kabel
sudah
mentok
di
ujung
konektor
Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 pada Crimping Tool dan tekanlah gagang dari
crimping tool dengan cukup kuat, agar pin tembaganya menjepit dengan erat kabel UTP.
Lakukan
hal
yang
sama
pada
ujung
satu
lagi.
Tahap terakhir adalah menguji hasil kerjaan kita dengan menggunakan network
cable tester. Cara penggunaannya sangat mudah sekali, masukkan kedua ujung konektor
pada masing – masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya,
perhatikan kedua bagian lampu indikator yang berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator
untuk grounding. Jika semua lampu hidup secara berurutan pada kedua tester, berarti
pembuatan untuk jenis kabel Straight-through telah berhasil. Untuk menguji kabel
Crossover Cable, lihat kembali urutan pada gambar diatas.

Jenis - jenis penyambungan pada device
1. Straight – Over, contoh :
a. Laptop --- HUB
b. Switch --- PC
c. Switch --- Router
d. HUB --- PC/Server
2. Cross - Over, Contoh :
a. Laptop -- laptop
b. Hub -- hub
c. PC -- PC
d. Router -- PC
e. Router – router
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN IP ADDRESS
Internet sebagai sebuah “interconnected network” merupakan jaringan komputer yang
sangat luas, terdiri atas gabungan jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari jaringan
komputer milik pemerintahan, akademis, public sampai jaringan komputer pribadi. Untuk
terhubung ke internet kita harus mendaftar ke ISP ( Internet Service Provider).
Agar seluruh komputer (host) yang terhubung ke internet dapat berkomunikasi, dibuatlah
sebuah protocol (rule atau “aturan main”) standar yang mengatur komunikasi data
tersebut. Adalah TCP/IP yang menjadi protocol resmi untuk aplikasi internet sejak tahun
1983 hingga sekarang. Dalam Protocol TCP/IP tersebut, setiap host yang terhubung ke
internet harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. IP Address
tersebut haruslah bersifat unik, tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh
dua host yang berbeda. Sebagai contoh situs Microsoft.com memiliki IP Address
207.46.250.119. Penggunaan IP Adress diseluruh dunia dikoordinasikan oleh lembaga
sentral internet yang dikenal dengan IANA (Internet Asigned Number Authority).
Menurut Wikipedia, Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah
deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi
untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit
(untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan
alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Pada pembahasan
selanjutnya (dalam artikel ini) yang disebut sebagai IP Address adalah IP Address versi 4.
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa IP Address terdiri dari 32 bit (bilangan biner)
mulai
dari
00000000000000000000000000000000
sampai
11111111111111111111111111111111. Untuk memudahkan penulisan maka 32 bit angka
biner tersebut dibagi kedalam 4 kelompok (segmen) yang masing – masing kelompok terdiri
dari 8 bit (oktet) dengan dipisah oleh tanda titik(.) sehingga penulisannya menjadi
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111
atau apabila ditulis dalam kelompok angka decimal adalah dari 0.0.0.0 sampai dengan
255.255.255.255.
IP Address sebetulnya terdiri dari dua bagian yaitu bagian Network Identifier (NetID) yang
berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain dan bagian Host
Identifier (HostID) yang menentukan alamat host atau komputer dalam suatu network.
Jadi seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama akan memiliki bit network
(NetID) yang sama. Analoginya adalah seperti alamat rumah yang terdiri dari nama jalan
dan
nomor
rumah.
Kelas-kelas IP Address
Terdapat 5 kelas IP Address, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E yang
semua itu di desain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi atau pemakai.
IP Address Kelas A

Struktur IP Address kelas A
8 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 24 bit berikutnya merupakan HostID



Bit pertama diset 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai
01111111.11111111.11111111.1111111 atau 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
Dengan demikian secara teori akan terdapat 128 Nework (2 pangkat7) dari
0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2
pangkat 24 atau 16.777.216 host.
Secara actual hanya terdapat 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang
disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx
IP Address Kelas B




Struktur IP Address kelas B
16 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 16 bit berikutnya merupakan HostID
Dua Bit pertama diset 10 sehingga IP Address kelas A dimulai dari
10000000.00000000.00000000.00000000 sampai
10111111.11111111.11111111.1111111 atau 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 14 atau 16.384 Newok dari
128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2
pangkat 16 atau 65.536 host.
Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID
yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 host.
IP Address Kelas C




Struktur IP Address kelas C
24 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 8 bit berikutnya merupakan HostID
Tiga Bit pertama diset 110 sehingga IP Address kelas A dimulai dari
11000000.00000000.00000000.00000000 sampai
11011111.11111111.11111111.1111111 atau 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 21 atau 2.097.152 Newok
dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx yang masing-masing network memiliki 2
pangkat 8 atau 256 host.
Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID
yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host.
IP Address Kelas D



Struktur IP Address Kelas D
Tidak dikenal NetID dan HostID
Empat Bit pertama diset 1110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari
11100000.00000000.00000000.00000000 sampai
11101111.11111111.11111111.1111111 atau 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni
sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan
pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang
memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang
sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video
conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan
Multicast Backbone (MBone).
IP Address Kelas E



Struktur IP Address Kelas E
Tidak dikenal NetID dan HostID
Lima Bit pertama diset 11110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari
11110000.00000000.00000000.00000000 sampai
11110111.11111111.11111111.1111111 atau 240.0.0.0 sampai 247.255.255.255
Alamat ini digunakan untuk kegiatan eksperimental.
Alamat Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address
tersebut adalah :

Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Address ini
didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Misalkan untuk host dengan IP
Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah
167.205.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet.
Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket
tersebut harus dikirimkan.

Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan membuat
seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address
167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Jenis
informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Loopback AddressAlamat dengan NetID 127 adalah alamat khusus yang digunakan
sebagai loopback address. Alamat ini digunakan untuk menguji perangkat lunak
pada komputer atau host.
Private Address
Privat Address adaah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus melakukan
pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk jaringan local (LAN) dan tidak
dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik bagi jaringan lokalnya tetapi
tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan
peralatan
Router
dengan
fasilitas
Network
Address
Traslation
(NAT).
Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan private:



Private Address Kelas A :
IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan
24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
Private Address Kelas B:
172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing
jaringan memiliki host efektif sebanyak 65.534 host
Private Address Kelas C:192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256
jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 254 host.
Perbedaan IP Publik dan IP Private :
IP Public adalah IP address yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan
IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung
maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT). contoh IP Public adalah akses Speedy modem
yang merupakan IP Public 125.126.0.1
IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan
IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja. contoh IP private akses di LAN modem
menggunakan IP Private 192.168.1.1
CARA MENGHITUNG SUBNETTING DENGAN VLSM ( VARIABLE LENGHT
SUBNET MASK )
VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah sebuah cara pengelolaan pengalamatan IP
yang lebih terstruktur dibandingkan sekedar menggunakan FLSM (Fixed Length Subnet
Mask). Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda
dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, berbeda jika
menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja. VLSM
memiliki
manfaat
untuk
mengurangi
jumlah
alamat
yang
terbuang.
Untuk lebih mudahnya sebagai contoh, kita akan menghitung alamat IP menggunakan VLSM
dengan topologi sebagai berikut:
Pertama, kita cari host yang paling banyak digunakan. yaitu pada LAN4 dengan 58 Host,
LAN1 (26 Host), LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan masing2 WAN 2 Host. Disini diberikan
IP 192.168.1.0/24, dan kita akan membaginya dengan VLSM.
NetMask
Desimal
NetMask Biner
Format CIDR
Jumlah Host
255.255.255.0
11111111.11111111.11111111.00000000
/24
254
255.255.255.128 11111111.11111111.11111111.10000000
/25
126
255.255.255.192 11111111.11111111.11111111.11000000
/26
62
255.255.255.224 11111111.11111111.11111111.11100000
/27
30
255.255.255.240 11111111.11111111.11111111.11110000
/28
14
255.255.255.248 11111111.11111111.11111111.11111000
/29
6
255.255.255.252 11111111.11111111.11111111.11111100
/30
2
1. Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tdk digunakan),
karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnet mask yang memiliki host lebih dari
58, dilihat dari tabel diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet
255.255.255.192.
berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:
Network
IP Range
Broadcast
.0
.1-.62
.63
.64
.65-.126
.127
.128
.129-.190
.191
.192
.193-.254
.255
untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26
Network 192.168.1.0
IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62
Broadcast 192.168.1.63
2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas
yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP
dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. seperti cara sebelumnya kita
akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.224.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):
Network
IP Range
Broadcast
.64
.65-.94
.95
.96
.97-.126
.127
.128
.129-.158
.159
.160
.161-.190
.191
untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/27
Network 192.168.1.64
IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94
Broadcast 192.168.1.95
3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas
yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP
dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. seperti cara sebelumnya kita
akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.240.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):
Network
IP Range
Broadcast
.96
.97-.110
.111
.112
.113-.126
.127
.128
.129-.142
.143
.144
.145-.158
.159
Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.96/28 dan
192.168.1.112/28
Network 192.168.1.96
IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110
Broadcast 192.168.1.111
Network 192.168.1.112
IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126
Broadcast 192.168.1.127
4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari tabel subnetting
diatas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252.
Karena diLAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28,
maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu
192.168.1.128/28. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi
255.255.255.252.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):
Network
IP Range
Broadcast
.128
.129-.130
.131
.132
.133-.134
.135
.136
.137-.138
.139
.140
.141-.142
.143
.144
.145-.146
.147
Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.128/30,
192.168.1.132/30 dan 192.168.136/30
Network 192.168.1.128
IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130
Broadcast 192.168.1.131
Network 192.168.1.132
IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134
Broadcast 192.168.1.135
Network 192.168.1.136
IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138
Broadcast 192.168.1.139
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk
mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting.
CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelaskelas A, B, dan C.
CIDR (CLASSES INTERDOMAIN ROUTING) digunakan untuk mempermudah penulisan notasi
subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang
sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A
adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah
/24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan
yang nyata.
Download