BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha sektor pariwisata pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa negara. Kemajuan di bidang Triple T (Tourism, Telecommunication and Transportation telah mendorong berbagai negara di dunia untuk mengembangkan pariwisata sebagai usaha untuk memajukan ekonomi bangsa dan mengembangkan ketahanan budaya agar dapat bertahan dari arus globalisasi. Upaya ini dilakukan oleh berbagai negara tidak terkecuali Indonesia, yaitu dengan terus berupaya mengembangkan pariwisata dan juga kebudayaan sebagai salah satu andalan pemerintah dalam memulihkan kondisi krisis bangsa.1 Bisnis pariwisata memiliki prospek yang baik, bahkan apabila pariwisata mampu dikelola dengan baik, maka akan memberikan keuntungan maksimal bagi suatu negara. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan maret 2013, perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada setiap tahunnya. Melihat jumlah wisatawan yang demikian besar, maka Indonesia berpotensi untuk menawarkan segala daya tarik pariwisatanya untuk mendatangkan wisatawan mancanegara lebih banyak lagi di masa yang akan datang. Perkembangan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan maret tahun 2013 disajikan melalui tabel 1.1 berikut : 1 Arif Abd. R. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu. 1 2 Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Jalur Udara dan Kebangsaan (Bulan Maret 2013) Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 20132 Berdasarkan data tabel 1.1, perkembangan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2012-2013 mengalami pertumbuhan sebesar 10,13% dan Bandar Udara Soekarno Hatta memiliki jumlah kunjungan wisatawan dengan rata-rata unggul dibandingkan dengan Bandar Udara lain. Potensi ini memberikan keuntungan bagi Kota Tangerang dalam mengembangkan pariwisata. Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten, berada tepat di sebelah barat kota Jakarta dengan jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 (lima juta) jiwa. Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta menduduki urutan keempat terbesar di kawasan JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) setelah Jakarta. Tangerang memiliki posisi strategis bagi pengembangan pariwisata sebagai sumber pasar tamu mancanegara dan merupakan pintu gerbang utama negara Indonesia karena keberadaan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta yang terletak di wilayah kota Tangerang. 2 http://www.budpar.go.id (29 Maret 2013) 3 Selain itu, Tangerang juga memiliki potensi wisata seperti wisata kuliner, wisata belanja dan wisata sejarah serta budaya yang tersebar di 3 (tiga) wilayah bagian yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dengan beragam objek dan daya tarik yang dapat mendukung pengembangan pariwisata.3 Berkembangnya industri pariwisata di kota Tangerang ini sejalan dengan jumlah kunjungan wisatawan yang semakin meningkat di setiap tahunnya. Hal ini diiringi pula dengan pertumbuhan jumlah hotel-hotel baru di kota Tangerang. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan dan minuman, serta jasa lainnya untuk umum yang dikelola secara komersial serta memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam keputusan pemerintah (SK Menparpostel Nomor. KM 34/HK 103/MPPT 1887).4 Best Western Hotel merupakan International Hotel Chain dengan jumlah lebih dari 4.100 hotel yang tersebar di seluruh dunia diantaranya bagian Timur Tengah (Bahrain, Iraq, Iran, Oman, Yaman, Kuwait, Qatar, Saudi Arabia), Asia Timur (Jepang, Korea Selatan), Asia Selatan (Sri Lanka, Pakistan, Maldives, Bangladesh ), dan Asia Tenggara (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand, Vietnam, China, India, Nepal, Macau, Republik Mongolia, Myanmar, Hongkong, Taiwan). Best Western Hotel didirikan pertama kali oleh M.K Guertin pada tahun 1946 di California, Amerika Serikat. Hadirnya Best Western Hotel di Indonesia memiliki potensi yang baik dalam industri pariwisata karena setelah didirikan di Bali, Best Western Hotel 3 4 http://www.tangerang.go.id (3 April 2011). Soenarno, A. 1995. Kamus Istilah Pariwisata dan Perhotelan. Bandung : Angkasa. 4 bergerak cepat dalam pengembangan bisnisnya yaitu dengan mendirikan Best Western Mangga Dua Hotel & Residence Jakarta pada tahun 2010. Tidak hanya itu, Best Western Hotel ingin dikenal oleh seluruh khalayak di Indonesia dengan mendirikan Best Western Hotel di beberapa daerah di Indonesia seperti Semarang, Tangerang, Malang, Palu, Makasar, Bogor, Bandung, Solo, Surabaya, Samarinda, Pontianak, Banjarmasin dan Manado. Best Western Hotel saat ini hadir di Kota Tangerang dengan nama Best Western Serpong yang berlokasi di Jalan MH. Thamrin KM 2,7 Kebon Nanas Tangerang. Best Western Serpong didirikan sebagai usaha untuk memperkenalkan Best Western Hotel di negara Indonesia khususnya di kota Tangerang. Hotel bintang empat ini telah menjalani proses soft opening pada tanggal 26 April 2013 dengan penyediaan awal jumlah kamar sebanyak 84 (delapan puluh empat) dan fasilitas lain seperti restaurant, bar and lounge, coffee shop, meeting room dan swimming pool..5 Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Dita Tri Buana Tunggal Dewi selaku Executive Marketing Communication Best Western Serpong angka 84 (delapan puluh empat) kamar ini merupakan jumlah awal hotel sebagai syarat untuk melaksanakan soft opening bagi sebuah hotel baru. Akan ada 196 kamar yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian dan terus di kerjakan dengan target penyelesaian pada bulan September 2013. 5 Best Western Serpong, Tangerang. 5 Gambar 1.2 Lokasi Best Western Serpong Sumber : Google Map, Mei 2013 Best Western Serpong terletak di pusat kota Tangerang dengan lokasi yang strategis, berdekatan dengan pusat bisnis dan pusat belanja terbaik di Kota Tangerang seperti Mall Living World, Mall Alam Sutera, Mall Teras Kota dan Summarecon Mall Serpong. Begitu pula dengan lokasi yang mudah diakses dari berbagai sudut kota Tangerang serta jarak dengan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta hanya 14,9 km dan memerlukan waktu 15 menit saja. Selain itu, terdapat beberapa fasilitas lain yang letaknya tidak jauh dari Best Western Serpong diantaranya Marcopolo Waterpark, Ocean Park, Imperial Golf Club dan Siloam Hospital. Hal ini menjadi potensi yang baik bagi tamu Best Western Serpong dan menjadikannya sebagai pilihan hotel yang tepat. Bagi hotel baru seperti Best Western Serpong ini tentunya mengalami persaingan dengan hotelhotel pendahulu di kota Tangerang. Beberapa hotel pesaing Best Western Serpong dijelaskan melalui tabel 1.4 berikut : 6 Gambar 1.3 Top Ranking Hotel Bintang 4 (Empat) di Tangerang Sumber : www.Agoda.com6 6 Best Western Heritage and Asia Expansion. Tangerang. 7 Berdasarkan gambar 1.3 diatas, hotel Best Western Serpong berada di nomor urut 10 (sepuluh). Pencapaian angka ini wajar bagi sebuah hotel baru, namun dilihat dari profil hotel yaitu International Hotel Chain dan terdapat lebih dari 4.100 hotel di dunia, angka ini jauh dari harapan dan seharusnya hal ini tidak terjadi jika promosi dilakukan dengan baik dan benar. Hotel merupakan bagian integral dari usaha pariwisata dimana Sales and Marketing Department merupakan bagian terpenting guna mendukung kemajuan usaha hotel karena sangat diandalkan untuk memperkenalkan produk perusahaan dan memenangkan persaingan dengan para kompetitornya. Dalam menghadapi persaingan, hal yang penting dilakukan adalah fokus dalam melakukan strategi agar dapat berkembang dan bertahan lama. Persaingan yang kian tajam seiring dengan perkembangan berbagai produk dan jasa di berbagai sektor bisnis saat ini membawa dampak positif dalam bidang komunikasi pemasaran. Dampak positif tersebut diantaranya adalah munculnya beragam kreatifitas pengembangan konsep dan implementasi strategi komunikasi pemasaran yaitu dengan memperhatikan ketersediaan dana, serta efektivitas pencapaian tujuannya.7 Best Western Serpong ini memerlukan strategi dalam meraih perhatian audience agar mampu bersaing dengan hotel lain. Sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Visual and Art Communication, saya melihat masalah ini dari sisi promosi dan juga desain sebagai cara untuk meningkatkan brand awareness audience terhadap Best Western Serpong sebagai International Hotel Chain serta hotel bintang empat. Hal tersebut yang menjadi alasan dan membuat 7 Irwansyah, Heri, dan Neni. 2011. Corporate and Marketing Communication. Jakarta: Puskombis, Universitas Mercu Buana, ASPIKOM. 8 saya tertarik untuk membuat skripsi aplikatif dengan mengambil suatu rumusan masalah yaitu mengenai “Bagaimana perancangan media promosi hotel Best Western Serpong?” 1.2 Identifikasi Masalah Best Western Serpong merupakan hotel bintang empat berada dibawah naungan manajemen Best Western International dengan jumlah lebih dari 4.100 hotel yang tersebar di seluruh dunia. Dengan jumlah tersebut, Best Western International mencoba meramaikan industri pariwisata di Indonesia yaitu dengan menghadirkan Best Western Serpong yang diharapkan mampu bersaing dengan hotel-hotel pendahulu di Tangerang. Dalam usahanya memperkenalkan kepada penduduk kota Tangerang yang menjadi target utama hotel ini, Best Western Serpong melaksanakan soft opening pada tanggal 26 April 2013. Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah soft opening dan melakukan penjualan kamar, Best Western melakukan perbandingan tingkat hunian kamar hotel dengan 8 (delapan) hotel yang ada di Tangerang. Berdasarkan hasil tersebut, Best Western Serpong menduduki tingkat pendapatan (occupancy) paling rendah yaitu sekitar 50%. Pencapaian angka ini pun di dominasi dengan tamu dari mancanegara ataupun kelompok dari Bandar Udara International Soekarno Hatta yang bekerja sama dengan sales and marketing Best Western Serpong. Berdasarkan hal tersebut, Best Western Serpong perlu memerlukan strategi untuk pencapaian jumlah tamu baik menginap maupun sekedar menggunakan fasilitas seperti restaurant, bar and 9 lounge, meeting rooms dan swimming pool dengan melakukan kegiatan promosi yang baik yaitu menekankan pada sisi desain agar dapat lebih dikenal terutama oleh audience yang berada di wilayah Serpong, Tangerang. 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara agar hotel Best Western Serpong dapat lebih dikenal oleh audience? 2. Bagaimana perancangan media promosi hotel Best Western Serpong untuk meningkatkan brand awareness audience? 1.4 Pembatasan Masalah Dengan adanya masalah yang timbul sebagai hotel bintang 4 (empat) yaitu Best Western Serpong sebagai International Hotel Chain ini perlu melakukan cara untuk melakukan promosi untuk meningkatkan brand awareness dan juga lebih memperkenalkan identitas perusahaan terutama kepada audience yang berada di wilayah Serpong, Tangerang. Dengan demikian, pemilihan cara yang tepat yaitu melalui media promosi Above the line dan Below the line seperti iklan majalah, poster, brosur, umbul-umbul, x-banner, flyer sebagai media utama dan pin, stiker, kartu nama, mug, paper bag, kalender, note book dan pulpen sebagai media pendukung. 10 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hasil media promosi Best Western Serpong dengan perancangan desain dan pilihan media yang tepat dalam meningkatkan brand awareness audience sebagai hotel bintang empat dengan konsep International Hotel Chain. 2. Untuk mengetahui umpan balik (feed back) terutama dari audience yang berada di wilayah Serpong, Tangerang setelah menerima pesan yang kami sampaikan melalui media promosi. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis skripsi aplikatif ini dapat menjadi bahan pengembangan industri pariwisata dan media kreatif di suatu daerah terutama wilayah Serpong, Tangerang mengenai promosi sebuah hotel bintang empat yang bergerak dibidang jasa akomodasi. 1.6.2 Manfaat Praktis 1. Bagi penulis, manfaat penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menambah wawasan juga pengetahuan serta kesempatan terbaik dalam mengaplikasikan kemampuan yang didapat secara teori dalam perkuliahan 11 dengan mempraktekan berbagai teori ilmu komunikasi dalam bentuk nyata dan membandingkannya dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan. 2. Bagi program studi Fakultas Ilmu komunikasi maupun Universitas Mercu Buana secara keseluruhan adalah diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan dan penerapan ilmu komunikasi dan juga sebagai bahan perbandingan serta pengembangan bagi penelitian sejenis pada masa yang akan dating. Penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi nyata bagi program studi ilmu komunikasi maupun universitas sebagai literatur untuk penelitian selanjutnya.