1 Bab I Pendahuluan Flu burung merupakan penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Pertama kali, virus influenza tipe A ditemukan di Italia pada tahun 1817. Pada waktu itu, influenza merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian, gangguan sosial, dan kerugian ekonomi yang sangat besar. Misalnya pada tahun 1918. Pada waktu itu influenza Spanyol merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya, mematikan dan mengakibatkan efek global yang besar. Pandemik ini disebabkan oleh virus influenza H1N1 dan membunuh kurang lebih 40 juta jiwa dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,Osheim [10]. Berdasarkan hasil analisis filogenetik terhadap gennya, penyebaran virus ini kemungkinan terjadi karena terjadi transmisi langsung dari unggas setelah beradaptasi pada manusia atau korban mamalia lainnya seperti babi. Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil observasi bahwa strain pandemik tahun 1918 ditopang oleh residu asam amino HA pada posisi 226 dan 228 yang diprediksi berfungsi untuk berikatan dengan reseptor burung. Hasil studi kristalografi menunjukkan bahwa perubahan struktur pada H1 H2 menyebabkan virus dapat mengenali reseptor Model Penyebaran Avian Flu Hendra Mairides – 101 03 050 2 manusia walaupun terdapat residu asam amino mirip burung. Hal inilah yang menyebabkan virus dapat menginfeksi dan menyebar pada manusia,Guo etc [5]. Sejak bulan Agustus 2006 dideteksi virus avian flu ini terdapat di dusun Tipar daerah Cikelet, Garut. Kasus ini terbilang unik karena biasanya daerah yang terjangkit avian flu merupakan daerah yang memilki peternakan ayam dalam partai besar atau daerah yang menjadi lalu lintas distribusi ayam. Tetapi dusun Tipar merupakan daerah yang terpencil dikelilingi bukit dan gunung. Daerah ini bukan daerah lalu lintas distribusi ayam dan juga tidak terdapat peternakan besar, disana hanya terdapat peternakan rumah , dimana tiap rumah di Tipar minimal memiliki ayam 10 ekor. Kasus Avian flu di Cikelet bermula pada bulan April 2006 di saat masyarakat Cikelet merayakan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, untuk hajatan di acara tersebut ada diantara masyarakat yang membeli ayam dari desa Pameungpeuk (di luar Cikelet), ayam yang dibeli tersebut tidak langsung disembelih dan tiba-tiba ayam-ayam tersebut mati mendadak, keesokan harinya ayam-ayam disekitarnya juga mati mendadak secara tidak wajar, tetapi masyarakat disana tidak menyadari bahwa hal itu disebabkan oleh virus avian flu. Dua bulan setelah kejadian tersebut ada salah satu dari warga Cikelet yang meninggal dunia yang sebelumnya menderita demam tinggi (gejala avian flu), tetapi masyarakat Cikelet masih belum menyadari bahwa hal itu disebabkan oleh virus avian flu, dan tidak lama berselang tetangga dari korban yang meniggal tersebut juga menderita demam tinggi, dan langsung diperiksakan ke Puskesmas terdekat, korban ini di vonis positif terinfeksi avian flu, dengan hal ini pihak Puskesmas juga menvonis korban yang meninggal dunia sebelumnya juga positif avian flu. Dari sinilah terekspose berita bahwa Cikelet terinfeksi avian flu, dan sebagai pencegahan darurat pemerintah daerah Garut langsung mengisolasi daerah ini dan menfaksinasi seluruh masyarakat Cikelet. Model Penyebaran Avian Flu Hendra Mairides – 101 03 050 3 Untuk kasus Cikelet ini dalam kurun waktu lebih kurang dua bulan telah menelan korban sebelas orang, selain daerah Cikelet seperti di daerah Pasir Gambir dan Pamengpeuk juga ditemukan unggas yang terjangkit flu burung dan bahkan juga terdapat korban meninggal suspect flu burung setelah kasus di Cikelet. Melihat dari sifat virus tersebut menular ada kemungkinan terjadi nya transmisi langsung antara unggas yang terdapat di Cikelet dengan daerah tersebut. Akan tetapi dengan melihat jarak antara daerah tersebut tidak mungkin terjadi transmisi langsung antara ayam di Cikelet dengan ayam didaerah lainnya tersebut, terlebih lagi kalau daerah kedua dearah tersebut dipisahkan oleh sungai yang cukup besar. Berikut diberikan data korban kasus avian flu di Cikelet No Nama 1 Rahmat Hidayat 2 Satria 3 Robiah 4 Misbah binti Sukmaji 5 Umar bin Aup 6 Ai Siti Amanah Binti Ade S 7 Santi bin Iwan 8 Yana 9 Iswahati binti Pendi Model Penyebaran Avian Flu Keterangan (Kasus Suspek) Meninggal 16 Juni 2006 (Kasus Suspek) Meninggal 31 Juli 2006 (Kasus Suspek) Meninggal 1 Agustus 2006 (Kasus Suspek) Meninggal 6 Agustus 2006 (Kasus Comfirm) Sehat sampai sekarang (Kasus Confirm) Meninggal 15 Agustus 2006 (Kasus Confirm) Sehat sampai sekarang (Kasus Suspek) Sehat sampai sekarang (Kasus Suspek) Sehat sampai sekarang Hendra Mairides – 101 03 050 4 10 Kuraeisin 11 Osin (Kasus Suspek) Sehat sampai sekarang (Kasus Suspek) Sehat sampai sekarang Tabel 1. Data korban Avian Flu Cikelet Data yang lebih lengkap diberikan pada lampiran. Untuk mengetahui pola penyebaran virus flu burung di Cikelet ini dibutuhkan suatu model matematika yang mendekati realitas di sana. Perubahan jumlah komposisi ayam yang susceptibel dan terinfeksi di Cikelet akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : recruitment rate, produksi, peluang sukses ayam susceptibel menjadi terinfeksi setelah berinteraksi dengan ayam yang terinfeksi, laju kematian ayam yang sehat dan laju kematian ayam yang terinfeksi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu persamaan matematis yang dapat menunjukkan perubahan jumlah komposisi ayam di sana. Pembahasan yang dilakukan dalam tugas akhir ini menggunakan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Penyebaran yang di amati hanya dari ayam ke ayam, ayam ke manusia 2. Tidak terjadi penyebaran dari manusia ke ayam 3. Tidak ada supply ayam dari luar Cikelet dan supply ayam dari Cikelet sendiri konstan setiap satuan waktu 4. Ayam yang terinfeksi tidak bisa kembali sehat, langsung mati atau diproduksi 5. Semua ayam di Cikelet bisa melakukan kontak atau transmisi langsung Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah membuat model penyebaran virus flu burung di daerah Cikelet dan menghitung batas ambang virus tersebut di sana untuk mengetahui kemungkinan terjadinya endemik flu burung di Cikelet. Dan diharapkan Model Penyebaran Avian Flu Hendra Mairides – 101 03 050 5 model ini bisa menjelaskan penyebaran virus flu burung di Cikelet sehingga bisa memberikan masukan terhadap solusi jangka panjang terhadap kasus flu burung di Cikelet dan di daerah lain yang keadaan geografis dan demografis sama seperti di Cikelet. Penyajian tugas akhir ini diawali dengan Bab pendahuluan. Bab 2 membahas tentang sejarah avian flu di dunia dilanjutkan dengan proses mekanisme penyebarannya. Pada Bab 3 akan menyajikan model penyebaran avian flu baik pada ayam maupun pada manusia. Bab 4 merupakan analisis model yang memuat basic reproduksi number dan dilengkapi dengan simulasi menggunakan data yang diperoleh serta model penyebaran dengan efek spatial. Dan akhirnya akan ditutup dengan rumusan beberapa kesimpulan Model Penyebaran Avian Flu Hendra Mairides – 101 03 050