USULAN KURA-KURA BERLEHER ULAR PULAU ROTI Celodina mccordi Rhodin, 1994 UNTUK MASUK DALAM DAFTAR SATWA LIAR YANG DILINDUNGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA PENGUSUL Nama Pekerjaan Instansi Alamat Telpon Faksimili Email : Mumpuni dan Amir Hamidy : Staf peneliti di Laboratorium Herpetologi, MZB : Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : Museum Zoologicum Bogoriense, Bidang Zoologi, Puslit Biologi LIPI, Gd. Widyasatwaloka JL. Raya Jakarta-Bogor km 46, Cibinong : +62-21-8765056 : +62-21-8765068 : [email protected] [email protected] atau [email protected] A. PENGENALAN JENIS Deskripsi : Dewasa : Ukuran kakapas bisa mencapai 22 cm atau lebih (dewasa), karapas berwarna coklat kehijauan, terdapat variasi waarna karapas yaitu berupa coklat kemerahan. Plastron berwarna putih kekuningan. Beberpa diantaranya terdapat warna coklat muda sepanjang sambungan tulang pada plastronnya. Terdapat bintil-bintil kecil pada permukaan lehernya. Chelodina mccordi dewasa foto oleh David J. Gower Anakan : Anakan yang baru lahir memiliki bintik-bintik kuning pada plastronnya. Bintikbintik tersebut akan berangsur-angsur berubah menjadi gelap seiring dengan pertumbuhannya. Pertumbuhan anakan ini relatif cepat dan plastron akan segera berubah warna menjadi putih kekuningan. B. CATATAN TAKSONOMI Jenis ini pertama kalinya dideskripsi oleh Anders G. J. Rhodin pada tahun 1994 sebagai jenis endemik Pulau Rote. Sebelum dideskripsi oleh Rhodin, jenis ini dulunya dianggap populasi spesies Kura-kura berkepala ular New Guinea (Chelodina novaeguineae) yang tersebar luas di bagian barat daya Papua New Guinea dan Papua. Deskripsi jenis ini berdasarkaan spesimen yang dikoleksi oleh Dr. Ten Kate yang disimpan di NMNH serta 6 spesimen dari Dr. William P. McCord yang dikoleksi dari pulau Rote (Rhodin 1994 dalam Shepherd & Ibarrondo, 2005). Dalam sistem binominal nomenclature klasifikasi Kura-kura berleher ular pulau rote sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Reptilia Order : Testudianta Suborder : Pleurodira Family : Chelyidae Genus : Chelodina Species : Chelodina mccordi Rhodin, 1994 Local name : English : Rote Island Snake–necked Turtle Indonesia : Kura-kura berleher ular pulau Rote C. PENYEBARAN Sejauh ini penyebaran jenis ini diketahui dari Pulau Rote (NTT) dan 3 pulau kecil sekitarnya (Shepherd & Ibarrondo, 2005). Karena pulau ini hanya berketinggian <500m, maka jenis ini merupakan spesies yang menghuni dataran rendah. D. INFORMASI BIOLOGI Habitat : Jenis ini menghuni habitat lahan basah, yaitu pada persawahan, danau-danau kecil, rawa-rawa dan aliran sungai. Karena Pulau Rote memiliki iklim kering (curah hujan terbatas), maka jumlah lahan basah di pulau ini juga terbatas (Shepherd & Ibarrondo, 2005) Perkembangbiakan : Jumlah telur masih belum diketahui, telur biasanya akan menetas setelah 90 hari, jarak telur yang menetas pertama kali dan yang terakhir bisa sampai lebih dari 30 hari (Anon., 2004). D. STATUS HUKUM Tahun 2004 jenis ini baru masuk Appendix II (CITES), namun demikian sejak tahun 2002 PHKA telah menetapkan kuota 0 untuk jenis ini karena pertimbangan kelestariannya di alam yang semakin terancam. Status IUCN adalah Critically Endangered sejak tahun 2000. TRAFFIC Southeast Asia juga sangat merekomendasikan untuk perlindungan jenis ini secepatnya. E. PEMANFAATAN Kura-kura ini dimaanfaaatkan untuk diperdagangkan sebagai hewan piaraan, namun demikian masyarakat lokal daerah utara pulau Rote juga mengkonsumsinya, walaupun bukan kebiasaan umum (Shepherd & Ibarrondo, 2005). F. ANCAMAN Eksploitasi dari alam Walaupun Pemerintah telah memberlakukan kuota 0 untuk jenis ini, namun perdagangan ilegal masih sangat mungkin terjadi. Harga yang diberikan pedagang lokal untuk tangkapan lokal per individu sebesar 100 USD dan akan dijual ke pedagang di Jakarta 350 USD (Shepherd & Ibarrondo, 2005). Ketersediaan habitat Sampai saat ini jumlah lahan basah di Pulua Rote masih sedikit, hal ini tidaklah mengherankan karena iklim di Pulau Rote merupakan iklim kering dengan curah hujan yang sedikit. Konsumsi untuk makanan : Konsumsi ini merupakan kebiasaan beberapa orang saja di bagian utara pulau ini, namun demikian kebiasaan itu sudah hilang (Shepherd & Ibarrondo, 2005) Predasi oleh Babi dan ikan introduce : Babi liar yang menghuni pulau ini adalah Sus scrofa, informasi predasi oleh ini hanya dilaporkan dari penduduk (Shepherd & Ibarrondo, 2005), predasi terhadap anakan kura-kura ini oleh jenis-jenis ikan introduce (Ibarrondo, pres comm.) Penggunaan bahan kimia : Penggunaan bahan kimia di lahan-lahan pertanian akan menyebabkan kura-kura ini mati (Shepherd & Ibarrondo, 2005). G. POPULASI DI ALAM Studi populasi di alam telah dilakukan oleh TRFFIC September 2004 sampai Februari 2005 belum bisa memastikan jumlah populasi yang tersisa (Shepherd & Ibarrondo, 2005). Walaupun tidak bisa dijadikan dasar untuk memperkirakan kondisi populasi di alam, data realisasi kuota (CITES) dari tahun 1997 sampai 2001 tidak ada yang mampu mencapai separo dari angka kuota yang diberikan, sehingga tidak mengherankan apabila PHKA menetapkan kuota 0 sejak tahun 2002. I. REKOMENDASI a. Pertimbangan : 1. Semakin maraknya eksploitasi telah mengancam kelestarian Chelodina mccordi di habitat aslinya. 2. Penyebarannya yang sangat terbatas 3. Populasi Chelodina mccordi di alam sudah sangat langka. b. Tindak Lanjut : Dengan pertimbangan di atas (no.1-3), maka Kura-kura berleher panjang pulau Rote Chelodina mccordi sudah waktunya untuk dilindungi dan masuk dalam daftar satwa liar yang dilindungi Undang-Undang RI. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2004. Chelodina mccordi Rhodin, 1994 Roti Island Snake-necked. http://www.chelodina.com/6.htm Shepherd, C. R. and B. Ibarrondo. 2005.The Trade of the Roti Island Snake-necked Turtle, Chelodina mccordi, Indonesia. TRAFFIC Southeast Asia. Rhodin, A. G. J., 1994. Chelid turtles of the Australasian Archipelago: II. A new species of Chelodina from Roti Island, Indonesia. Breviora: 498:1-31