BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan mengelola sebuah pencitraan merek untuk dapat bertahan dan mengembangkan usahanya ditengah persaingan yang semakin ketat. Memperkenalkan produk, merek produk, hingga membentuk citra merek merupakan usaha yang harus dilakukan perusahaan demi mencapai profit dan target yang diinginkan. Komunikasi dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat vital dalam usaha mencapai tujuan perusahaan tersebut. Penyampaian informasi yang tepat dan akurat mengenai keberadaan dan perkembangan perusahaan pada publik eksternal melalui berbagai bentuk strategi komunikasi dapat membentuk suatu sikap penerimaan publik terhadap perusahaan. “Kegiatan penyebaran informasi melalui berbagai bentuk strategi komunikasi tersebut merupakan bagian dari kegiatan public relations. Kegiatan public relations pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi.”1 Selain itu, Onong Uchajana Effendy juga menambahkan bahwa kegiatan public relations dalam suatu organisasi perusahaan meliputi unsur – unsur sebagai berikut: 1. ”Suatu fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya yang terencana dengan mengikuti standar-standar etis. 1 Onong Uchajana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, CV. Mandar Maju, Bandung,1998, hal . 87 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 2. Suatu proses yang mencakup hubungan antara organisasi dengan publiknya. 3. Analisis dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap dan opini serta kecenderungan sosial dan mengkomunikasikannya kepada manajemen. 4. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata cara dan kegiatan – kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara sosial dalam kepentingan bersama antara organisasi dengan publik. 5. Pelaksanaan dan penindakan program kegiatan yang berencana, komunikasi dan evaluasi melalui penelitian. 6. Pencapaian etikat baik, pengertian dan penerimaan sebagai hasil akhir utama dari kegiatan public relations.”2 Berdasarkan uraian tersebut peneliti meyimpulkan bahwa keenam unsur di atas menunjukkan korelasi atau hubungan fungsional public relations dengan manajemen dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran organisasi perusahaan, di mana public relations dan manajemen itu beroperasi. Keenam unsur itu saling terkait secara erat yang merupakan proses yang berkesinambungan. ”Pada dasarnya aktivitas public relations meliputi kegiatan mulai dari pembenahan organisasi perusahaan itu sendiri (the PR begins at home), dan hingga kegiatan yang bersifat membangun atau menciptakan citra perusahaan 2 Ibid, hal. 111 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 (image building and creativity) yang positif di mata publiknya.”3 Hal ini menjelaskan bahwa secara struktural public relations merupakan bagian internal dari suatu kelembagaan atau organisasi dan bukan merupakan fungsi yang terpisah dari sistem manajemen suatu perusahaan. Public relations dalam menyelenggarakan komunikasi timbal balik antar perusahaan dengan publik eksternalnya tersebut dapat menentukan sukses tidaknya dalam upaya meraih relationship yang harmonis dan menciptakan citra positif pada exsternal relations. Secara umum public relations dapat diartikan sebagai penyambung lidah perusahaannya dalam hal mengadakan hubungan timbal balik dengan publik eksternal perusahaan. Jadi tidak hanya bertugas sebagai saluran informasi dari perusahaan kepada publiknya, melainkan juga merupakan saluran informasi dari publik kepada perusahaan. Untuk dapat menciptakan beberapa hal tersebut, maka penting sekali bagi perusahaan untuk benar – benar memperhatikan proses penerapan strategi komunikasinya. Pendekatan baru dengan memanfaatkan kekuatan Public Relations (PR) dalam penerapan strategi komunikasi untuk pemasaran, dikenal dengan Marketing Public Relations (MPR). ”Istilah MPR mulai dikenal sejak tahun 90-an, para pemasar tidak akan dapat lagi bergantung pada periklanan massa untuk meraup uang konsumen. Disinilah MPR masuk atau berada. Sebuah ilmu yang berbeda, MPR menggunakan kekuatan berita, kegiatan, program komunikasi dan bentuk lain komunikasi untuk menarik perhatian terhadap produk, jasa maupun ide.”4 3 Ibid, hal. 117 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasi di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2003, hal. 12 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 Sebagaimana tugas Public Relations, MPR juga mempunyai tugas dan tanggung jawab yang begitu kompleks terhadap perusahaan. MPR lebih khusus mendekatkan perusahaan kepada konsumen melalui kegiatan – kegiatannya. Singkatnya dengan kegiatan yang dilakukan oleh MPR ini maka perusahaan akan memperoleh informasi yang tepat dalam menentukan strategi pemasaran yang harus dijalankan. Membicarakan mengenai masalah strategi pemasaran yang harus dilakukan perusahaan maka tidak dapat dipisahkan dari tugas dan tanggung jawab MPR. Oleh karena itu sebagai praktisi PR yang menjalankan kegiatan MPR dituntut untuk bersikap aspiratif dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi pasar yang terus berkembang. Jika tidak maka dapat dipastikan maksud dan tujuan dari perusahaan tidak akan tercapai. Untuk dapat menerapkan MPR agar dapat bersaing dan menunjukkan eksistensinya, sebuah perusahaan harus memiliki strategi komunikasi. Salah satu perusahaan yang menjalankan srategi komuniksasi secara keseluruhan adalah perusahaan PT Panatrade Caraka (SPECS). Dengan menjalankan MPR perusahaan dapat terus mampu bertahan di antara persaingan yang ketat dengan competitor di industry perlengkapan olah raga. PT Panatrade Caraka adalah adalah perusahaan yang bergerak dibidang sports (sport brand & retail) yang berdiri pada tahun 1994 dan memiliki berbagai produk yang bervariasi dari sepatu olahraga, pakaian olahraga, peralatan olahraga dan mencakup semua jenis olahraga dari futsal, lari, badminton, tenis, bola, voli, dan lain-lain. Dari beredarnya produk sepatu lokal ini masih kalah dengan produk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 internasional pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa produk lokal memiliki kualitas rendah masih membuat mayoritas menengah atas lebih cendrung memilih produk internasional. Oleh karena perusahaan ini selalu berupaya mengkomunikasikan dan menjalin hubungan dengan konsumennya yang menjalankan aktivitas promosi melalui iklan-iklan produknya pada berbagai media, sebagai bagian dari kegiatan pemasarannya.5 PT. Panatrade Caraka (SPECS) memandang perlu untuk menjalankan kegiatan MPR sebagai bentuk strategi komunikasi perusahaan. Keberadaan MPR ini terutama dalam menghadapi perubahan masyarakat/konsumen dalam menggunakan produk dan gencarnya perusahaan-perusahaan peralatan olah raga lain dalam melakukan pemasarannya kepada masyarakat atau konsumennya. Selain itu, perlunya menjalankan MPR adalah karena produk SPECS juga sudah di gunakan oleh pemain tim nasioal Negara lain,sedangkan di Indonesia produk SPECS belum banyak diminati oleh konsumenya. Dalam sebuah berita di media menyatakan “Timnas Liberia sedang bertanding melawan Nigeria dengan menggunakan apparel dengan brand Indonesia yaitu SPECS Patut disyukuri produk Indonesia pun akhirnya digunakan timnas Liberia. Lalu mengapa timnas Indonesia tidak.”6 Sebagian besar orang yang memilih produk internasional pasti akan menjawab dengan jawaban yang beragam. Ada yang menjawab karena desain produknya, ada yang menjawab karena kualitas bahannya, ada yang menjawab 5 Data-data dari Marketing Manager PT Panatrade Caraka, Jakarta, November 2013 http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/30/timnas-liberia-menggunakan-apparelindonesia-505342.html, 28 Desember 2014, 16.00 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 karena kenyamanannya. Jawaban – jawaban tersebut seakan menunjukkan keunggulan produk luar yang jauh melebihi produk lokal.7 Ternyata setelah ditimbang-timbang efek Brandminded sangatlah dahsyat. Brandminded mengakibatkan konsumen lebih memilih membeli produk impor yang branded dan harganya selangit ketimbang produk lokal yang jauh lebih murah tetapi pada dasarnya memiliki kualitas yang kurang lebih setara.8Orang Indonesia khususnya anak muda, lebih suka memakai produk dengan merk Nike atau Adidas ‘KW’ dari pada merk lokal asli seperti League maupun SPECS. 9 PT Panatrade Caraka (SPECS) selalu ingin meningkatkan image produknya di mata masyarakat karena SPECS merasa bahwa produknya mampu bersaing dengan produk luar yang memliki harga tinggi namun, dari peneliti menemukan fenomena dari masyarakat bahwa produk SPECS di pasaran kurang diminati karena sebagian besar masyarakat beranggapan produk lokal memiliki kualitas rendah dan rentan rusak. Minat beli masyarakat Indonesia Cendrung tidak memilih produk lokal dapat data penjualan produk SPECS, League, Nike, dan Adidas ditahun yang sama yaitu tahun 2012. 7 http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2014/01/07/rasionalitas-demi-bangsa-626051.html, 26 November 2014, 16.00 8 Ibid 9 http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/04/03/pertarungan-dua-apparel-terbesar-nike-vsadidas-547493.html, 26 November 2014, 16.00 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Tabel 1.1. Tingkat Penjualan Produk Tahun 2012 Brand Presentase Tingkat Pernjualan SPECS 55% LEAGUE NIKE 45% 90% ADIDAS 80% 10 8 6 Series 2 4 Series 1 2 0 SPECS LEAGUE NIKE ADIDAS Data pada tabel 1.1 menunjukan bahwa pada saat pemutusan pembelian konsumen lebih memilih membeli produk luar dibandingkan dengan produk lokal, saat penelitian data pada tabel tersebut adalah dikarenakan citra merek lokal dimasyarakat cendrung buruk.10 Maka sangatlah penting bagi sebuah perusahaan khususnya PT. Panatrade Caraka (SPECS) untuk melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung brand image dari produknya yang memliki banyak persaingan di industrinya maka dari itu PT. Panatrade Caraka membentuk special event yaitu Futsalogy SPECS. Program “Futsalogy SPECS” adalah kegiatan yang dijalankan oleh PT. Panatrade Caraka (SPECS) terhadap konsumen, guna untuk meningkatkan brand 10 Database PT Panatrade Caraka tahun 2012, Jakarta, November 2013 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 image produk pada perusahaan. Program ini dilakukan setiap tahunnya di berbagai daerah dan area jabodetabek. Area Bogor dilihat dari kegiatannya bahwa program “Futsalogy SPECS” merupakan program yang positif dan edukatif, sebagai kegiatan yang dapat mendekatkan konsumen dengan perusahaan. Sehingga diharapkan dengan adanya keterlibatan masyarakat atau konsumen dalam kegiatan “Futsalogy SPECS” ini maka konsumen tidak sekedar mengetahui produk, menggunakan produk, akan tetapi dapat ditunjukkan dengan memberikan kesan adanya kepedulian perusahaan kepada pengguna produk atau konsumen.11 “Awal mula terbentuknya Futsalogy adalah bogor champions league menjadi SPECS Futsalogy 2010 awal terbentuknya event futsal Bogor Champions League dengan format kompetisi futsal antar SMA atau SMP dan dance berhasil dilaksanakan di tahun pertamanya. Event ini dilakasakan sesuai dengan tag line SPECS yaitu ‘we are sport’ dengan tujuan mengajak peserta untuk berolah raga. Futsalogy SPECS mempunyai tujuan untuk menjadi yang terdepan. Event ini sering diadakan sehingga dijadikan agenda tetap event tahunan. Futsalogy SPECS semakin melebarkan sayapnya untuk mencapai tujuannya yaitu paling Indonesia dengan tujuan tersebut Futsalogy SPECS berhasil mengadakan event terutama di Pulau Jawa khusus untuk Kota Sukabumi, Serang, Surabaya, Bogor, Bandung, dan Jakarta juara.”12 Melalui kegiatan pelaksanaan program “Futsalogy SPECS” maka diharapkan dapat meningkatkan image brand terhadap perusahaan. Selain itu, 11 12 Ibid Ibid http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 ketertarikan penulis terhadap program kegiatan special event Futsalogy SPECS 2014 yang diadakan di Bogor, karena event ini sangat menarik perhatian. Event ini merupakan acara yang berhasil diselenggarakan dengan kemeriahan tersendiri dalam memberikan penghargaan kepada semua pihak yang berkecimpung dalam industri olah raga, khususnya di futsal yang berkembang dengan amat pesatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Rosady Ruslan, yang mengemukakan bahwa “Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special event) dalam kegiatan Marketing Public Relations merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian public terhadap perusahaan atau produk tertentu yang akan ditampilkan dalam acara tersebut.” 13 Event adalah salah satu bentuk aktivitas Public Relations (PR) yang berarti event juga merupakan alat bagi PR untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Pesan tersebut akan selalu berorientasi pada pencitraan atau reputasi dari sebuah perusahaan ataupun lembaga. Dalam merencanakan Unsur Needs and Wants perlu kita ketahui, apa yang menjadi kebutuhan dan minat dari masyarakat terhadap event tersebut. Event Public Relations (PR) yang dibuat harus menciptakan experience dan disesuaikan dengan target konsumen serta mampu berinteraksi dengan audience. Event haruslah berbasis Kreatifitas, inovasi dan original. Marketing Public Relations menyampaikan pesan kepada stakeholder atau khalayak sasaran melalui berbagai saluran media, dengan harapan komunikasi 13 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal. 211 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 yang dijalankan dapat mencapai tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dam perubahan tindakan.14 Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menguraikan bahwa kegiatan khusus (special event) Futsalogy SPECS merupakan satu – satunya event futsal yang tujuannya untuk menarik perhatian khalayak agar dapat lebih mengenal lebih dekat kepada perusahaannya dan seluruh produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat peneliti katakan bahwa untuk dapat mensukseskan sosialisasi program special event “Futsalogy SPECS” ini, PT. Panatrade Caraka melalui kegiatan MPR yang tergabung dalam team Futsalogy membuat strategi pemasaran yang diharapkan dapat diterima oleh masyarakat, dengan aksi komunikasi diharapkan tercipta hubungan yang harmonis kedua belah pihak sehingga diharapkan brand image yang terbentuk positif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Ketertarikan peneliti terhadap PT. Panatrade Caraka (SPECS) karena program special event tersebut merupakan kegiatan mendekatkan konsumen kepada perusahaan, dan program tersebut sangat mendidik, mengajak para konsumen untuk berpartisipasi dalam program tersebut. “Dimana sosialisasi program MPR adalah salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan brand image perusahaan.”15 Penerapan strategi komunikasi yang efektif cukup penting untuk diperhatikan dalam rangka membentuk citra konsumen terhadap keberadaan 14 John E. Kennedy, Manajemen Even, Jakarta: PT Bhuana Ilmu Popular Kelompok Gramedia , 2009, Hal 4 15 Data-data dari Manager Public Relations Promotions, Jakarta, Desember 2013 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 perusahaan yang secara otomatis akan mempengaruhi citra produk dan jasa yang dihasilkannya. Menurut Frank Jefkins, bahwa “Citra dapat artikan sebagai kesan seorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Selain itu, citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta – fakta atau kenyataan.”16 Hal ini menjelaskan bahwa citra produk merupakan kesan – kesan dan keyakinan yang timbul pada merek di sebuah perusahaan. Citra produk bisa positif ataupun negatif tergantung penilaian setiap individu yang akan diberikan. Sehingga dengan demikian sebuah citra produk dapat terbentuk apabila public relations promotions PT. Panatrade Caraka (SPECS) dapat memberikan kesan yang baik dan menumbuhkan keyakinan terhadap para konsumennya, dalam hal ini yang mengikuti program acara special event “Futsalogy SPECS”. Menurut peneliti hal ini menarik untuk dikaji. Ketertarikan peneliti mendasar pada kemampuan public relations dalam membuat konsep acara yang menarik. Peneliti tertarik untuk mengetahui apakah kegiatan MPR melalui program special event “Futsalogy SPECS” khususnya di Bogor ini menarik untuk diperhatikan oleh khalayak dan apakah kegiatan special event ini dapat mempengaruhi brand image PT. Panatrade Caraka (SPECS). Oleh sebab itu, judul yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah: ”Pengaruh Special Event PT Panatrade Caraka Terhadap Citra Merek (Survei terhadap peserta futsalogy SPECS Bogor 2014). 16 Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar – Dasar Public Relations, PT Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, 1999, hal.35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, maka penulis mengangkat permasalahan sebagai berikut : Sejauh mana Pengaruh Special Event PT Panatrade Caraka Terhadap Citra Merek (survei pada peserta event futsalogy SPECS di Bogor 2014)?. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Special Event PT Panatrade Caraka Terhadap Citra Merek (survei pada peserta event futsalogy SPECS di Bogor 2014). 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis Diharapkan bermanfaat dalam memberikan kontribusi kepada mahasiswa/mahasiswi Fakultas ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana maupun universitas lainnya terhadap upaya pengebangan teori komunikasi, khususnya mengetahui lebih dalam lagi mengenai special event dan pengaruhnya terhadap Citra Merek di perusahaan. 1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan bagi pihak PR Promotion PT Panatrade Caraka (Specs) atau pihak organisasi lainnya mengenai http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 Pengaruh special event yang dilakukan oleh seorang Public Relations dalam mengelola Citra Merek (survei pada peserta event futsalogy SPECS di Bogor 2014). http://digilib.mercubuana.ac.id/