BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data hubungan Standarisasi Penilaian Perbankan BI (Modal, CAR, CAP, CAD, NPM, TBP, ROA, BOPO, LQ, LDR) baik secara parsial maupun secara simultan dengan Prediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia (Z-score Altman) secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai cut-off Z-score Altman mengalami peningkatan dari adanya bank-bank yg berstatus bangkrut di tahun 2005, kemudian tidak ada lagi yang berstatus bangkrut di tahun 2006-2009 hingga 2 bank saja yang berstatus rawan bangkrut di tahun 2009. 2. CAR, NPM, ROA, dan BOPO, secara parsial, berhubungan negatif dengan Z-score Altman, hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi yang diperoleh masing-masing yaitu 4,660; -1,563; -0,680; -20,697; -0,291; dan t-hitung sebesar 7,106; -3,540; -3,578; -4,469; -3,627; dengan probabilitas tingkat kesalahan lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi yang diharapkan, dengan demikian Modal, CAR, NPM, ROA, dan BOPO berhubungan negative dengan Z-score Altman. 3. Modal, CAP, CAD, TBP, LQ, dan LDR, secara parsial, berhubungan positif dengan Z-score Altman, hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi yang diperoleh masing-masing yaitu 0,540; 1,116; 1,111; 0,369; 0,057; dan t-hitung sebesar 5,404; 5,611; 3,764; 3,951; 6,848; dengan probabilitas tingkat kesalahan lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi yang diharapkan, dengan demikian CAP, CAD, TBP, LQ, dan LDR berhubungan positif dengan Z-score Altman. 4. Hubungan Modal, CAR, CAP, CAD, NPM, TBP, ROA, BOPO, LQ, dan LDR secara simultan dengan Z-score Altman adalah positif (R = 0,863) dan signifikan (0,000). F-hitung sebesar 26,020 dengan probabilitas tingkat kesalahan sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang diharapkan (0,05). Hal ini berarti 48 bahwa Modal, CAR, CAP, CAD, NPM, TBP, ROA, BOPO, LQ, dan LDR, secara simultan berhubungan signifikan dengan Z-score Altman. Adapun persamaan regresi bergandanya adalah Z-score Altman = 1,748 + 4,660 Modal – 1,563 CAR + 0,540 CAP + + 11,661 CAD - 0,680 NPM + 1,106 TBP – 20,697 ROA + 0,291 BOPO + 0,369 LQ + 0,057 LDR + eit Dengan demikian terdapat hubungan antara Standarisasi Penilaian Perbankan BI (Analisa Rasio Keuangan Model CAMEL) dengan Prediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia (Analisa Rasio Keuangan Model Z-score Altman). 5. Nilai adjusted R2 sebesar 0,716. Hal ini berarti variabel-variabel independen, yaitu Modal, CAR, CAP, CAD, NPM, TBP, ROA, BOPO, LQ, dan LDR mampu menjelaskan perubahan variabel dependen Z-score Altman sebesar 71,6%, sedangkan sisanya (28,4%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain Modal, CAR, CAP, CAD, NPM, TBP, ROA, BOPO, LQ, dan LDR. Semakin besar adjusted R², berarti semakin baik model regresi tersebut karena variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen secara lebih baik. 5.2 Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah terdapat pada jumlah sampel yang diteliti. Karena terbatasnya jumlah bank yang terdaftar di BEI, maka peneliti hanya meneliti sejumlah 20 bank yang terdaftar di BEI saja. Selain itu periode pengamatan dari survei yang dilakukan hanya terjadi dari perode amatan 2005-2009. Terbatasnya periode pengamatan ini disebabkan selain karena jumlah data yang tersedia juga kelengkapan data pada setiap periode pengamatan sehingga hasil penelitian yang dihasilkan nantinya tidak maksimal. 5.3 Saran Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan analisis yang telah dilakukan adalah: 1. Bagi investor dalam melakukan penilaian perusahaan perbankan dengan menggunakan Standarisasi Penilaian Perbankan BI (Analisa Rasio Keuangan Model 49 CAMEL) disarankan untuk memperhatikan variabel-variabel Modal dan LDR, karena kedua variabel independen dalam penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan, dimana Modal berhubungan negatif paling besar terhadap Z-score Altman dan LDR berhubungan positif paling besar terhadap Z-score Altman. 2. Penelitian selanjutnya untuk menambahkan periode pengamatan guna mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih lanjut perlu dipertimbangkan karakteristik lain seperti ukuran perusahaan dan lain-lain. 3. Penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan variabel-variabel lain yang diperkirakan berhubungan dengan Prediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia (Analisa Rasio Keuangan Model Z-score Altman), seperti nilai tukar, Dividend Payout Ratio, dan Variance of Earning Growth sebagai proxy dari risiko. 50