Pemilihan Indikator Terbaik Dalam Pengukuran Pengaruh Implementasi Faktor Kontrol Intern Dari Sistem Dan Proses Manajemen Terhadap Kinerja PT. Perkebunan Nusantara Di Sumatera Utara Agusni Pasaribu Program Studi Ekonomi Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Abstrak Kenyataan riel yang sedang dihadapi oleh banyak organisasi (bisnis maupun nonbisnis) akhir-akhir ini, baik secara internasional, regional, maupun domestik, berupa kegagalan atau kemunduran usaha atau penurunan aktivitas dan kinerja secara terus menerus. Organisasi (perusahaan) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan, kenyataan lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan yang kurang dapat beradaptasi. Organisasi yang efektif akan terwujud atau tercipta apabila manajemen efektif; yaitu manajemen yang dijalankan dengan benar, teratur, dan sistematis; sesuai dengan metode, pendekatan, dan konsep yang baik sesuai dengan perkembangan; dan dilaksanakan oleh orang-orang yang berkompetensi serta bertanggungjawab. lsu buruk yang sedang dihadapi para manajer dalam berbagai organisasi dewasa ini, ialah masalah ketidak suksesan atau kegagalan usaha, akibat adanya perubahan lingkungan yang berlangsung seeara terus-menerus. Manajer harus peka dan jeli terhadap perubahan lingkungan: reaktif, proaktif dan koaktif. Akibat perubahan yang dramatis itu, menjadikan masalah perubahan lingkungan permasalahan serius, dan pengaruhnya kompleks bagi kehidupan dunia keorganisasian dan bermanajemen saat ini. lsu penting dan hangat bagi para manajer organisasi dewasa ini, adalah isu yang berhubungan dengan fungsi pengontrolan. Kegiatan pengontrolan dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dan tujuan tercapai sesuai dengan rencana yang ditentukan dan risiko bisnis dapat diminimalisir. Dengan pengontrolan, manajer mewaspadai sesuatu masalah sebelum permasalahan itu menjadi semakin parah dan membahayakan atau menimbulkan krisis potensial. Sistem yang efektif akan tereipta apabila proses manajemen dalam organisasi telah dilaksanakan dengan efektif. Proses manajemen dan organisasi dapat terlaksana dengan efektif, apabila fungsi-fungsi manajerial dilaksanakan oleh para manajer dengan efektif. Manajer efektif adalah manajer yang memiliki pengetahuan tentang pereneanaan efektif, pengorganisasian efektif, pengaturan staf efektif, kepemimpinan efektif, komunikasi efektif, motivasi efektif dan pengontrolan efektif. lnti fenomena adalah perubahan lingkungan (environment change) menyebabkan timbulnya ketidak pastian (uncertainty), bila disertai ketiadaan atau ketidak sempurnaan informasi (not full information), akhirnya menimbulkan risiko (risk) di dalam keputusan-keputusan manajerial. Akibat informasi yang distorsi, keputusan yang dibuat manajer dapat keliru dan meleset, menyimpang dari rencana atau sasaran sehingga menimbulkan permasalahan baru dan risiko baru. Efektivitas organisasi (sistem) diukur dan ditentukan dan kemampuan daya tanggap organisasi di dalam melakukan adaptasi serta penyesuaian dengan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya. Dampak dari perubahan lingkungan, paradigma kontrol intern (control interen) berubah, yang semula hanya fokus pada permasalahan kontrol ke atas aset finansial dan aset fhisikal (tangible asset) organisasi, sekarang telah meluas selain aspek 'tangible asset' juga aspek 'intengible asset' organisasi. Fokus permasalahan dewasa ini adalah terletak pada 'perencanaan 1 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara dan kontrol risiko bisnis' (business risk). Maksud dan tujuan dari studi ini, adalah: untuk menganalisis apakah Kontrol Lingkungan (KL), Penilaian Risiko (PR), Kontrol Aktivitas (KA), Komunikasi & Informasi (K&I), dan Memonitor (M) secara komposit atau secara kolektif merupakan indikator yang baik di dalam menilai (konfirmasi) Sistem & Proses Manajemen (S&PM) PT.Perkebunan Nusantara, dan di dalam mendiagnosis pengaruh (verifikasi) Sistem & Proses Manajemen (S&PM) terhadap Kinerja Keuangan Entitas (KKE) PT.Perkebunan Nusantara. Manfaat penelitian ini adalah memberikan sumbangan pada perluasan khasanah ilmu pengetahuan ekonomi khususnya akuntansi dan manajemen, berkaitan dengan perubahan era menyebabkan paradigma lama 'kontrol intern-klasik' bergeser ke paradigma baru ‘kontrol intern kerangka terpadu'. Dewasa ini di dalam melihat kontrol interen dan manajemen risiko dilaksanakan secara bersama, dilihat dalam pengertian luas dan terpadu antara ‘rencana dan kontrol' total aset (hard dan solf asset) baik yang tangible maupun intangible sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Permasalahan ini, selanjutnya dinamakan sebagai risiko bisnis (business risk) atau risiko total (total risk). Bagi pengelola dunia usaha secara umum dan bagi pengelola BUMN. PT Perkebunan Nusantara (II, III, dan IV) secara khusus, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi dan mencarikan solusi terhadap permasahanpermasalahan yang hingga kini belum dapat terjawab. Mengapa kinerja entitas akhir-akhir ini mengalami kemerosotan terus-menerus? Berdasarkan tujuan, penelitian ini adalah merupakan penelitian dasar (basic research), juga penelitian terapan (applied research), dan peneltian evaluasi (evaluation research). Objek studi atau pengamatan dalam penelitian ini adalah para manajer staf Kantor Direksi dan Unit Kebun/Pabrik terdekat di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara: II, III, dan IV, yang berlokasi di Sumatera Utara. Kinerja BUMN PT. Perkebunan Nusantara: II, III, dan IV sejak proses merger pada tahun 1996 hingga sekarang (2001) mengalami penurunan kinerja terus menerus, dimana: PT.PN II mendapat nilai (score) kesehatan kinerja perusahaan pada peringkat "BB", PT.PN III pada peringkat "AA" dan PT.PN IV pada peringkat "A". Subjek studi adalah persepsi para manajer berkenaan dengan tindakan-tindakan (actions) yang berkaitan dengan pembuatan keputusan manajerial serta pelaksanaan sistem dan proses manajemen secara konsekwen. Metode utama penelitianyang digunakan adalah survei dan observasional, dengan menggunakan data 'cross section'. Pendekatan pengujian yang digunakan adalah riset konfirmatori dan verifikasi, selain itu juga terbuka peluang riset eksplanasi dan eksplorasi sebagai pelengkap. Besar sampel ditentukan dengan metode finit. Metode sampling yang digunakan adalah 'probabilistik sampling' dan tehnik yang digunakan adalah 'disproportionate stratified random'. Tujuan probabilistic sampling, adalah untuk generalisasi dan uji hipotesis. Instrumen penelitian yang digunakan, kuesioner dengan tehnik Likert (1-5), untuk mendapatkan data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan melakukan observasi dan dilengkapi dengan laporan tahunan, laporan manajemen, SK Menteri Keuangan, SK Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.RI, dsb. Ada sebanyak 150 kuesioner yang dibagikan, dan karena sesuatu hal, yang representatif dapat digunakan hanya 132 kuesioner. Analisis penelitian dibagi dua tahapan, yaitu: pertama, Confirmatory Factor Analysis (CFA) komponen Sistem & Proses Manajemen, dengan menggunakan SEM (Structure Equation Modelling); dan kedua, uji beda Sistem & Proses Manajemen antara PT. Perkebunan II, III, dan IV, dengan menggunakan MANOVA (Multivariate Analysis Of Variance). Hasil konfirmatori orde pertama dan orde kedua, disimpulkan bahwa Kontrol Lingkungan (KL), Penilaian Risiko (PR), Kontrol Aktivitas (KA), Komunikasi dan Informasi (K&I), dan 2 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara Memonitor (M) secara komposit atau kolektif adalah merupakan indikator yang baik bagi penilai Sistem & Proses manajen, terbukti karena didukung oleh data lapangan (empiris). Hasil analisis, diagnostik, serta uji statistik menyeluruh dengan Box's Test maupun individual dengan Levene's Test, Test of Between-Subject Effects, dan Post Hoc Tes yang terdapat dalam MANOVA mengidentifikasi ada empat kelemahan hakiki dalam lima kelompok (faktor) yang melekat di dalam Sistem & Proses manajemen PT.PN.II, III, dan IV, yaitu: (1) Kontrol Lingkungan (KL) terdapat satu masalah: (a) Menetapkan Wewenang dan Tanggungjawab (MWT); (2) Penilaian Risiko (PR) terdapat dua masalah: (a) Menilai Risiko (MR), dan (b) Manajemen Perubahan (MP); (3) Kontrol Aktivitas (KA) terdapat satu masalah: (a) Kebijakan dan Prosedur (KP); (4) Komunikasi & Informasi tidak terdapat masalah; dan (5) Memonitor (M) tidak terdapat masalah. Sebagai kesimpulan temuan penelitian, mendapati bahwa permasalahan pokok yang hakiki terletak pada personafikasi organisasi yang belum pas dan sehat (fit and proper). Karena tubuh dan jiwa organisasi belum sehat, mengakibatkan pilar-pilar kontrol intern lainnya tidak dapat berfungsi dan dilaksanakan sebagai mana semestinya dengan efektif. Konstribusi dari hasil penelitin ini, ialah: Pertama berupa kesimpulan hasil penelitian: "kinerja entitas yang tinggi akan mencerminkan efektivitas Sistem & Proses Manajemen yang tinggi; sebaliknya kinerja entitas yang rendah akan mencerminkan efektivitas Sistem & Proses manajemen yang rendah". Kedua berupa kesimpulan hasil studi, implementasi 'goodness-of-fit test' dalam akuntansi bahwa: "pengetahuan teoritis semata tanpa pembuktian empiris, merupakan pengetahuan yang masih kosong; sebaliknya pengetahuan empiris semata tanpa pembuktian teoritis, merupakan pengetahuan yang masih dapat menyesatkan". Kedua pendekatan memperoleh ilmu pengetahuan ini saling melengkapi (complement) dan bukan menggantikan (subtitution). Keterbatasan penelitian, selain terletak pada besar sampel juga disebabkan variasi indikator sebagai pengukur yang membentuk variabel laten (faktor dan konstruk) ada yang belum memenuhi syarat minimal AMOS, agar mesin (engine) dapat berjalan mulus. Keterbatasan variasi indikator menghasilkan derajat kebebasan (degree-of-freedom) negatif sehingga tidak dapat diproses secara individual. Minimal setiap konstruk memiliki 5 faktor dan setiap faktor memiliki 5 dimensi, dan setiap dimensi memiliki 5 indikator sebagai variabel manifes. Karena model belum memenuhi kriteria "goodness-of-fit indeces'. Saran, untuk penelitian lanjutan hendaknya kelemahan di atas diperbaiki, yaitu: variasi indikator dan dimensi pengukuran diperbanyak, serta jumlah sampel diperbesar. 3 e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara