BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut Kotler & Keller (2012 : 27) : Marketing is about identifying and meeting human and social needs. (Pemasaran adalah tentang bagaimana mengidentifikasi dan memenuhi keinginan manusia). 2.1.2 Konsep pemasaran Konsep – konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai kepuasan, transaksi hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakan ketiadaan kepuasan dasar tertentu. keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuasan yang spesifik terhadap kebutuhan – kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan pemintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung degan kemampuan dan kesediaan untuk membeli. 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 2.1.3 Pengertian Manajemen Pemasaran pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang ditunjukan untuk mengatur proses pertukaran . Menurut kotler & Keller (2012:27 ) : Marketing management as the art and scince of choosing target market and getting, keeping, and growing costomer trough creating, delivering, and communicating superior costomer value. ( Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu didalam memilih pasar sasaran serta meraih, mempertahankan dan menumbuhkan pelangan melalui penciptaan, penghantaran dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul ). Menyadari bahwa manajemen pemaaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaa, pelaksanaa dan pengawasan juga mendasarkan cakup barang, jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya adalah memeberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa tugas manajemen pemasaran bukanlah hanya menawarkan barang ataupun jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasarnya, menetapkan harga yang efektif, komunikasi dan distribusi untuk memeberikan informasi, mempengaruhi dan melayani pasarnya teteapi lebih dari itu. Tugas seorang manajemen pemasaran adalah mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi permitaan untuk mencapai sasarannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 2.2 Pengertian Harga Dalam pemasaran pada umumnya berkaitan langsung dengan masalah harga suatu produk. Apakah harga sudah sesuai dengan kualitas produk ? Berapakah harga yang sesuai ? Jika penentuan atau penetapan harga tidak sesuai dengan kondisi produk tentu saja akan menjadi masalah bagi pemasar.Misalnya harga yang ditetapkan terlalu mahal atau terlalu murah untuk produk dengan kualitas tertentu. jika penetapan harga produk terlalu mahal, tidak sesuai dengan kualitasnya, konsumen akan cenderung meninggalkannya dan mencari produk sejenis lainnya. sebaliknya jika penetapan harga produk terlalu murah konsumen ada kemungkinan akan membeli dalam jumlah relative banyak. Pada akhirnya kedua kesalahan penetapan harga produk diatas sama-sama menimbulkan kerugian bagi konsumen . Ada beberapa pengertian mengenai harga, sebagai berikut : 1. Menurut Michael J. Etzel Pengertian harga menurut Michael j. Etzel adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang ( dolar =$ ) atau medium moneter lainya sebagai alat tukar ( price is value expressed in terms of dollars or monetary medium of exchange Dalam ilmu ekonomi, pengertian harga mempunyai hubungan dengan pengertian nilai dan kegunaan .nilai adalah ukuran jumlah yang diberikan oleh suatu produk apabila produk itu ditukarkan denga http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 produk lain.Sedangkan kegunaan adalah atribut dari item yang memberikan tingkat kepuasan tertentu pada konsumen. 2. Menurut Indriyo Gitosudarmo Harga itu sebenarnya merupakan nilai yang dinyatakan dalam satu mata uang atau alat tukar, terhadap suatu prosuk tertentu. Dalam kenyataanya besar kecilnya nilai atau harga itu tidak hanya ditentukan oleh faktor fisik saja yang diperhitungkan tetapi faktor-faktor psikologis dn faktor –faktor lai berpengaruh pula terhadap harga. Jadi pengertian harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah produk tertentu atau kombinasi antara barang dan jasa. Harga sebenarnya bukanlah hanya diperuntukan bagi suatu produk yang sedang diperjual belikan dipasar saja tetapi juga berlaku untuk produk – produk yang lain. Misalnya rumah yang disewakan atau dikontrakkan. konsultan, akuntan publik, pengacara, dokter melalui tarif yang ditentukan. 3. Menurut Kotler Pengertian harga menurut Kotler adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk tertentu. Perusahaan menetapkan harga dalam berbagai cara. Di dalam perusahaan kecil, harga seringkali ditetapkan oleh manajemen puncak. Di perusahaan – perusahan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh para manajer divis atau manajer lini produk. Bahkan dalam perusahaan – perusahaan ini, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 manajemen puncak menyusun tujuan dan kebijaka tentang penetapan harga umum dan sering kali menyetujui harga yang di usulkan oleh manajemen peringkat bawah. 2.3 Promosi Perencanaan produk, penentuan harga dan distribusi merupakan kegiatan – kegiatan pemasaran yang dilaksanakan didalam lingkungan perusahaan atau diantara perusahaan dan rekanannya dalam pemasaran .Akan tetapi, dalam kegiatan promosi, perusahaan memperoleh kesempatan untuk berkomunikasi dengan mereka yang mungkin dapat menjadi pelanggan agar mendapat perhatian bagi produk perusahaan. Dua cara promosi yang paling banyak digunakan adalah penjualan pribadi ( Personal selling ) yang dilakukan oleh individu tenaga penjualan, bukan lewat surat atau lainya dan periklanan. bentuk promosin lain adalah : 1. Promosi Penjualan ( sales promotion ) Perencanaan untuk menambah dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan personal dan periklanan. Promosi penjualan meliputi antara lain kegiatan pembuatan pameran di toko. Menyelenggarkan pameran dagang, membagikan contoh, premi atau kupon – kupon “ cents-off “ ( untuk pembulatan harga ke bawah ). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 2. Publisitas Usaha untuk memacu permintaan secara non – personal dan usaha ini tidak dibiayai oleh orang atau organisasi yang memetik manfaat dan publikasi ini. Biasanya publisitas ini berbentuk memuji sesuatu produk ,jasa atau organisasi. Cara ini dinamai “plug” ( pengisian waktu, ruangan, kolom ) yang disiarkan dalam bentuk cetakan, siaran radio atau tv dan bentuk siaran umum lain. 3. Hubungan masyarakat ( public relation ) Merupakan terencana oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi sikap atau pendapat golongan terhadap badan usaha tersebut .Pasar sasaran bagi usaha hubugan masyarakat adalah “ khalayak umum “ umpamanya pelanggan, instansi pemerintah atau penduduk yang berdiam dekat organisasi yang berpromosi . Berapa pengertian mengenai promosi oleh pakar di bidangnya sebagai berikutnya : 1. Menurut A. Hamdani Promosi merupakan salah satu variabeldalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antar perusaan dengan konsumen, melainkan juga sebagi alat untuk mempengaruhi dalam kegiatan pembelian atau penggunaan dengan kebutuhan dan keinginannya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 2. Menurut William J. Stanton Promosi adalah unsure dalam bauran pemasaran perusahaan yang dididaya gunakan untuk memberitahukan, membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan (Promotions is the element and organizations marketing mix that serves to inform , persuade, and remind the market of the organization and or its products ) Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakt yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.( The promotion mix is the combination f personal selling, advertising, sales promotion, publicity, and public relation that helps and organization achieve its marketing objectives ). Pada dasarnya promosi merupakanusaha dalam bidang informasi, himbauan (persuasion = bujukan ) dan komunikasi. ketiga bidang ini saling berhubungan sebab member informasi adalah himbauan, dan sebaliknya, seseorang yang dihimbau, juga di berikan informasi dan himbauan dan informasi akan menjadi komunikasikannya pada penerimaannya. Prof. efektif dengan di Neil Borden pernah menandaskan sifat merasuknya himbauan ( pengaruh ) ini di dalam sistem sosio – ekonomi Amerika. Ia mengatakan “ pengunaan pengaruh dalam hubungan niaga merupakan salah satu cirri suatu http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 masyarakat bebas, sebagaimana halnya himbauan dan kontra- himbauan di lakukan secara bebas dalam berbabagai segi hidup dalam masyarakat bebas kita di dalam rumah, dalam media cetak, dalam ruang sekolah, dalam mimbar, pengadilan, dalam forum politik, dalam bangsal perwakilan rakyat dan instansi informasi pemerintah. 2.4 Pengertian perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli, memakai, mengevaluasi, dan membuang produk ataupun jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Atau definisi perilaku konsumen yang lainnya yaitu proses dan aktifitas saat seseorang atau organisasi berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, pemakaian, dan pengevalusian produk atau jasa demi memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Perilaku konsumen merupakan berbagai hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian produk atau jasa. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap diantaranya tahap sebelum pembelian, pembelian dan tahap setelah pembelian barang atau jasa. Pada tahap sebelum pembelian konsumen biasanya melakukan pencarian informasi mengenai produk dan jasa tersebut. Lalu pada tahap pembelian, konsumen melakukan pembelian produk atau jasa. Dan pada tahap setelah pembelian, konsumen akan melakukan konsumsi atau penggunaan produk, evaluasi kinerja produk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 atau jasa tersebut, dan pada akhirnya akan membuang produk atau jasa tersebut setelah digunakannya. 2.4.1 Beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para ahli: 1. Menurut Schiffman dan Kanuk [2000]: adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, & bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuh kebutuhannya. 2. Lalu menurut, Schiffman & Kanuk [2000]: Merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia & dimiliki (waktu, uang & usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi. 3. Dan menurut, John C. Mowen & Michael Minor [2002]: perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) & proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa & pengalaman serta ide - ide. Konsumen dapat merupakan seorang individu maupun suatu organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 (dua) yaitu perilaku konsumen yang bersifat Rasional dan bersifat Irrasional, berikut ciri-cirinya: 2.4.2 Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat Rasional : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 Koumen memilih barang yang berdasarkan dengan kebutuhannya. Barang yang dipilih oleh konsumen memberikan manfaat atau kegunaan yang optimal bagi konsumen. Konsumen memilih barang yang kualitasnya terjamin. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai kemampuan atau daya belinya. 2.4.3 Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat Irrasional : Konsumen cepat tertarik dengan iklan ataupun promosi di media cetak maupun media elektronik. Konsumen memiliki barang-barang bermerk yang sudah terkenal atau dikenal luas. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhannya, melainkan karena gengsi atau prestise. 2.4.4 Pendekatan Perilaku Konsumen, diantaranya ada 2 (dua) macam, yaitu: Perilaku kardinal yaitu merupakan kepuasan individu atau seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan. Setiap menambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin banyak atau semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi pula tingkat kepuasannya. Konsumen memaksimalkan kepuasannya pada http://digilib.mercubuana.ac.id/ ini akan berusaha untuk tingkat pendapatan yang dia 17 dimiliki. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada konsumen yang bersangkutan. Konsumen ini dapat mencapai mencapai kepuasan yang maksimum jika dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Perilaku ordinal yaitu, dalam pendekatan ini daya guna suatu produk atau jasa tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui saja dan konsumen mampu membuat urutan tinggi – rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok produk atau jasa. 2.5 Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan. Pengambilan ke putusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif sesudah pembelian (Engel,1995). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi pengertian proses pengambilan keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli, tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Pengertian proses pengambilan keputusan membeli Engel (1995) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.Pengambilan keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan (Loudon & Bitta, 1993). Berkowitz (2002) juga mengemukakan bahwa proses keputusan pembelian merupakan tahap-tahap yang dilalui pembeli dalam menentukan pilihan tentang produk dan jasa yang hendak dibeli. Ahli lain menyatakan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan. pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003). Sementara SchiffmanKanuk (2007) mengatakan bahwa keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan kata lain ketersediaan pilihan yang lebih dari satu merupakan suatu keharusan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian diatas, maka proses pengambilan keputusan membeli yang dipakai dalam penelitian ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 kebutuhan. Selanjutnya akan dibahas mengenai tahapan-tahapan dalam membeli. Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan yaitu : (1) pengenalan kebutuhan (2) pencarian informasi (3) evaluasi alternative (4) keputusan pembelian (5) perilaku pascapembelian Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya. Pencarian Informasi Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang. Evaluasi Alternatif Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007). Keputusan Pembelian Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari - hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Perilaku Pascapembelian Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli, dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitasfasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang merek lain. 2.5.1 Pembelian Menurut (Engel, 2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih dapat diterima nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu : Produk maupun merek, dikenal sebagai pembelian yang sepenuhnya, dimana pembelian yang terjadi terencana merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecah masalah yang diperluas. Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat ditempat pembelian. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 Menurut (Kotler, 2002) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendirian orang lain. Sejauh mana pendirian orang lain mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang. Faktor yang kedua situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. 2.5.2 Diagnosa Perilaku Konsumen Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yaitu : 1. Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. 2. Prilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan public. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan Harga tiket transportasi dihari raya tersebut . 3. Pemasaran sosial, yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 2.5.3 Teori Lain Tentang Pengambilan Keputusan Tingkat keterlibatan konsumen Kita dapat mendefinisikan keterlibatan konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan dan pemrosesan aktif yang dilakukan konsumen dalam merespon rangsangan pemasaran. Model Kemungkinan Elaborasi Richard Petty dan John Cacioppo Model yang banyak dipakai mengenai formasi dan perubahan sikap, menggambarkan bagaimana konsumen membuat penilaian, baik dalam keadaan keterlibatan rendah, maupun tinggi. Strategi Pemasaran Keterlibatan Rendah Banyak produk dibeli dalam kondisi keterlibatan rendah dan ketiadaan merek yang signifikan. Perilaku Pembeli Pencari Keragaman Beberapa situasi pembelian ditentukan karakternya denga keterlibatan rendah tetapi perbedaan mereknya signifikan Disinikonsumen serinmelakukan banyak peralihan merek. 2.5.4 Heuristik dan bias keputusan Heuristik Ketersediaan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Konsumen mendasarkan prediksi mereka berdasarkan kecepatan dan kemudahan dimana satu contoh hasil tertentu muncul dipikiran mereka. Heuristik Representatif Konsumen mendasarkan prediksi mereka atas se- representatif atau semirip apa suatu hasil dengan contoh lain. Heuristik Penjangkaran atau Penyesuaian Konsumen sampai pada penilaian awal dan kemudian menyesuaikannya berdasarkan informasi tambahan. 1.6 Pengertian Keputusan Pembelian Teori AIDA (Tjetjep Djatnika, 2007) mendalilkan bahwa pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berminat (desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan-nya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (action to buy) barang atau jasa yang ditawarkan. 2.7 Penelitian Terdahulu 1. Nama : Nanang Susanto Judul Penelitian : Pengaruh harga, produk, promosi, dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian konsumen pengguna laptop merk HP di kota Semarang. Metode Penelitian : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah produk, harga, promosi dan saluran distribusi 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian Hasil penelitian : a) Terdapat pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian. b) Terdapat pengaruh antara produk terhadap keputusan pembelian. c) Terdapat pengaruh antara promosi terhadap keputusan pembelian. d) Terdapat pengaruh antara saluran distribusi terhadap keputusan pembelian. 2. Nama : Dido Saputra Judul Penelitian : Pengaruh Harga dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Simcard XL di Kota Padang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Metode Penelitian : Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kuantitatif kausalitas. Karena dilihat dari tujuan utama dari variabel yang akan diteliti ini adalah untuk melihat hubungan sebab akibat dari fenomena atau pemecahan masalah yang diteliti untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel harga dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian (Umar 2005:35). Hasil penelitian : 1. Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada kartu XL di kota Padang. 2. Promosi penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada kartu XL di kota Padang. Promosi penjualan tidak menentukan keputusan pembelian, Konsumen tidak menjadikan promosi penjualan sebagai pertimbangan mereka dalam memutuskan pembelian. 3. Nama : Intan suti Judul Penelitian : Pengaruh Kualitas produk, Harga dan promosi Terhadap keputusan pembelian Handphone Esia. ( Study kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ) Metode Penelitian : Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah judgment sampling yaitu metode pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 atau pertimbangan pribadi semata. Jika calon responden tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan, siapa pun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan sayja di temui dapat dijadikan sebagai elemen – elemen sample penelitian ( Abdul Hamid, 2007 : 29 ) Hasil penelitian : Berdasarkan analisis dapat siambil kesimpulan 1. Vaiabel kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikansi terhadap keputusan pembelian. 2. Variabel harga secra parsial berpengaruh sifnifikansi terhadap keputusan pembelian. 3. Variabel promosi secara parsial berpengaruh signifikansi terhadap keputusanpembelian. 4. Variabel kualitas produk, harga dan promosi secara bersama-sama (Simultan) berpengaruh signifikansi terhadap keputusan pembelian. 5. Variabel kualitas produk, harga dan promosi mampu menjelaskan variable keputusan pembelian. 4. Nama : Krestiawan Wibowo Santoso Judul Penelitian : Pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian permen Tolak Angin di Semarang. (Studi Kasus pada Pengguna Permen Tolak Angin di Kelurahan Tembalang Semarang ) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 Metode Penelitian : Tipe penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tipe explanatory research yaitu suatu penelitian yang menjelaskan kedudukan variabel – variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Dan penelitian yang sifatnya menjelaskan. Hasil penelitian : Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil pengujian uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel kualitas produk, harga dan promosi masing - masing variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian serta memiliki pengaruh yang signifikan. 5. Nama : Agus Susanto Judul Penelitian : Pengaruh promosi, harga dan inovasi produk terhadap keputusan pembelian pada Batik tulis Karang Melati – Demak. Metode Penelitian : Jenis Penelitian ini adalah dengan cara Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif ini, banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya, demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian ini dilengkapi dengan tabel (Arikunto, 2006 : 12) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 Hasil penelitian : Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terbukti bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. Artinya semakin tinggi promosi yang ditawarkan berakibat pada semakin tinggi keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. 2. Terbukti bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. Artinya semakin tinggi atau baik persepsi tentang harga yang ditawarkan berakibat pada semakin tinggi keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. 3. Terbukti bahwa inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. Artinya semakin tinggi inovasi yang dilakukan berakibat pada semakin tinggi keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. 4. Terbukti bahwa promosi, harga dan inovasi produk berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian batik tulis Karangmlati Demak. 2.8 Kerangka Pemikiran Keputusan pembelian adalah sebuah proses pendekatan penyelesaian Masalah yang terdiri dari pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternative, membuat keputusan membeli, dan perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen. (Kotler, 2008 : 163) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Pengambilan keputusan di bidang pemasaran hampir selalu berkaitan dengan variabel - variabel bauran pemasaran (marketing mix). Oleh karena itu bauran pemasaran ini sangat penting dan dapat dipakai sebagai alat pemasaran praktis. Karena pasar merupakan pusat perhatian untuk semua keputusan yang menyangkut bauran pemasaran maka dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran memberikan akibat penting terhadap keputusankeputusan penting tentang harga,promosi. (Swasta, 2008 : 32) Untuk memperjelas hubungan antara harga dan promosi dengan keputusan pembelian dapat ditunjukkan dengan skema sebagai berikut : Keputusan Pembelian (Y) Harga (X1) Keterangan : Harga (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y1) http://digilib.mercubuana.ac.id/