53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Arutmin Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Lokasi pertambangan terletak di Kalimantan Selatan dengan lima lokasi terpisah, antara lain Tambang Asam-Asam, Kintap, Satui, Batulicin, dan Senakin. PT Arutmin Indonesia juga memiliki pelabuhan pengapalan batubara yaitu North Pulau Laut Coal Terminalyang terletak di KecamatanPulau Laut Utara, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan. PT Arutmin Indonesia juga memiliki kantor operasional dan pendukung di beberapa kota di Indonesia yaitu Jakarta, Banjarmasin, dan Balikpapan. Product batubara PT Arutmin Indonesia sebagian besar dipasarkan ke luar negeri (export), antara lain keMalaysia, Cina, Jepang, India dan beberapa negaraneraga di Benua Eropa. Selain itu PT Arutmin Indonesia juga memasarkan product batubaranya sekitar 30 persen dari total produksi ke pasar dalam negeri (domestic). PT Arutmin Indonesia menjamin kualitas mutu product batubara yang dihasilkan. PT Arutmin Indonesia memasarkan product ke perusahaan pembangkit listrik dan pabrik-pabrik industri.Sebagian besar customer PT Arutmin Indonesia adalah perusahaan pembangkit listrik tenaga uap, salah satu contoh customer terbesar untuk pasar domestik adalah PT PLN Persero. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengambil dan mengumpulkan data-data di kantor 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 PT Arutmin Indonesia di Bakrie Tower Lantai 14, Komplek Rasuna Epicentrum, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12940. 4.1.1 Sejarah PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia adalah salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia.PT Arutmin Indonesia melakukan kegiatan usahanya sejak tahun 1981 berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi I dengan Pemerintah Republik Indonesia.Wilayah PKP2B PT Arutmin Indonesia tersebar di 19 lokasi seluas 70.153 hektar di Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. PT Arutmin Indonesia mengoperasikan lima lokasi tambang yaitu AsamAsam, Kintap, Satui, Batulicin, dan Senakin serta pelabuhan pengapalan batubara bertaraf Internasional yaitu North Pulau Laut Coal Terminal. Batubara yang dihasilkan tambang Asam-Asam dam Kintap memiliki kandungan sub-bituminous yang sangat memadai. Selain itu tambang Satui, Batulicin, dan Senakin memiliki batubara dengan kandungan bituminous bertaraf dunia. PT Arutmin Indonesia memiliki aliansi strategis dengan dua perusahaan bertaraf internasional yaitu PTBumi Resources Tbk. dan Bhivpuri Investments.PT Bumi Resources Tbk. sebagai pemegang saham terbesarnya.Bhivpuri Investments merupakan perusahaan yang berasal dari India.Bhivpuri Investments merupakan salah satu pengguna terbesar batubara untuk keperluan domestic dinegaranya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 Kinerja pemasaran PT Arutmin Indonesiasaat ini cukup tinggi.Selama lebih dari 18 tahun PT Arutmin Indonesia berhasil menunjukkan peningkatan pesat melalui kegiatan operasional dan pemasarannya.Simpanan batubara yang memadai memberikan nilai tambah dalam persaingan, namun yang lebih penting dari itu adalah arus kas yang sehat serta pengelolaan keuangan, teknis dan masalah sosial yang wajar.Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki PT Arutmin Indonesia terdiri dari tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing. Dukungan dari berbagai pihak juga turut memperlancar kegiatan pemasaran PT Arutmin Indonesia, namun kesemuanya memiliki tujuan yang sama. Dengan koordinasi seluruh perangkat perusahaan dan dikombinasikandengan pengalaman pemasaran lokal dan globalmembuat PT Arutmin Indonesia menjadi perusahaan pemasar batubara yang mendunia. Berbagai kelebihan strategis yang dimiliki PT Arutmin Indonesia yaitu cadangan batubara yang cukup untuk beberapa tahun ke depan serta kualitas batubara yang tinggi, operasional yang efektif dan efisien, strategi pemasaran yang kuat dan keunggulan SDM, menempatkan PT Arutmin Indonesia dalam posisi yang aman dalam mempertahankan kinerjanya yang sehat sehingga dapat mengelola kondisi pasar global secara penuh. Kombinasi dari berbagai kelebihan perusahaan tersebut digunakan untuk membangun landasan yang kokoh dimana pihak manajemen dapat meluncurkan berbagai ide guna memanfaatkan peluang di masa depan. PT Arutmin Indonesia menempatkancustomersebagaiaset perusahaan yang sangat berharga untuk mewujudkan salah satu misi perusahaan yakni http://digilib.mercubuana.ac.id/ 56 meningkatkan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, departemen Marketing selalu melalukan strategi pemasaran yang tepat ditunjang dengan berbagai aspek penting lainnya. Sebagai sebuah perusahaan yang berkembang di bidang pertambangan, PT Arutmin Indonesia memiliki visi dan misi yang diambil dari Laporan Tahunan PT Arutmin Indonesia tahun 2012 sebagai pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan secara profesional dalam keberadaannya sebagai suatu organisasi. Adapun visi dari PT Arutmin Indonesia adalah“To become a World – Class Coal Producer delivering sustainable added value to all stakeholders.”Maksud dari visi tersebut adalah PT Arutmin Indonesia berusaha untuk menjadi produsen batubara bertaraf internasional dengan memberikan nilai tambah berkesinambungan bagi para pihak yang berkepentingan. Nilai tambah disini dapat dirinci sebagai perkembangan aset PT Arutmin Indonesia bagi para pemengang saham, tersedianya lapangan pekerjaan, terciptanya peluang yang ada di sekitar lokasi pertambangan, dan terpeliharanya lingkungan dengan keberhasilan dalam program reboisasi hutan. Selanjutnya para pihak yang dimaksud dalam visi tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, karyawan, masyarakat pada umumnya, dan masyarakat sekitar tambang pada khususnya, serta yang terakhir adalah pelanggan. Misi PT Arutmin Indonesia adalah menjaga kesinambungan usaha dan daya saing dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk meningkatkan hasil investasi pemegang saham, memenuhi kewajiban kepada pemerintah sesuai dengan PKP2B, mengutamakan keselamatan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 57 dan kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan, meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan, peduli terhadap pengembangan masyarakat di sekitar lokasi operasi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 4.1.2 Struktur Organisasi PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia adalah anak perusahaan dari PT Bumi Resources Tbk. Dalam struktur organisasinya PT Arutmin Indonesia, terbagi dalam enam departemen yang terdiri dari departemen Operation, departemen Human Resources-External Affair,departemen Mineral Resources Contracts and Projects, departemen Legal, departemen Finance, dan departemen Marketing. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada departemenMarketing, sesuai dengan judul penelitian tentang strategi personal selling dan trade promotion. Untuk mencapai visi dan misi dari PT Arutmin Indonesia yang telah dijelaskan diatas dan untuk mewujudkan tujuan perusahaan, sebagai sebuah organisasi manajerial, secara teknis PT Arutmin Indonesia dijalankan oleh sebuah kepengurusan yang tersusun dalam struktur organisasi. Organisasi PT Arutmin Indonesia dipimpin oleh seorang President Director, selanjutnya Preseident Director membawahi Chief Executive Officer, kemudian Chief Executive Officer membawahi enam departemen yang disebutkan diatas. Masing-masing departemen memiliki wewenang dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan visi dan misi PT Arutmin Indonesia. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 58 4.1.3 Marketing PT Arutmin Indonesia 4.1.3.1 Fungsi dan Peranan Departemen Marketing Departemen Marketing adalah sekumpulan tenaga ahli pemasaran yang bertugas memasarkan product batubara PT Arutmin Indonesia kepada customer. Kegiatan departemen Marketingmerupakan roda penggerak perusahaan untuk memperoleh hasil dan keuntungan yang diinginkan. Departemen Marketing dibagi menjadi beberapa divisi yaitu divisi Marketing Export, divisi Marketing Domestic, divisi Coal Technology, dan divisi Sales Operation. Divisi Marketing Export dan divisi Marketing Domestic memiliki tugas yang hampir sama, perbedaannya terletak pada customer yang dilayani. Adapun tugas yang diemban oleh divisi Marketing Export dan divisi Marketing Domestic adalahmemasarkan product batubara PT Arutmin Indonesia ke pasar luar negeri dan ke pasar dalam negeri, mempromosikan product batubara kepada customer, mempersiapkan kontrak penjualan, memonitor kontrak tersebut berjalan sebagaimana mestinya, dan lain sebagainya. Berbeda dengan dua divisi diatas, divisi Coal Technology bertugas untuk mengontrol mutu product batubara yang akan dikirimkan ke customer, menangani complaintterkait dengan mutu product, me-maintenance peralatan dan fasilitas terkait mutu product agar berfungsi dengan baik, memberikan pelayanan paska penjualan untuk mencapai loyalitas dan kepuasan pelanggan, dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah divisi Sales Operation yang bertugas untuk menjalankan kontrak penjualan batubara yang sudah disepakati bersama.Dalam hal ini terkait dengan penjadwalan kapal, berkoordinasi untuk menyediakan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 59 product yang sesuai dengan permintaan customer, dan pembayaran product batubara yang telah dikirimkan ke customer, dan lain sebagainya.Departemen Marketing PT Arutmin Indonesia berkantor di Bakrie Tower lantai 14, Komplek Rasuna Epicentrum, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12960. 4.1.3.2 Product PT Arutmin Indonesia Tambang batubara PT Arutmin Indonesia memiliki beberapa lapisan batubara dengan karakteristik yang berbeda. Hal itu menyebabkan PT Arutmin Indonesia memiliki berbagai ragam jenis product batubara. Keragaman tersebut menjadi keuntungan bagi PT Arutmin Indonesia untuk lebih memperluas pangsa pasar batubaranya. Keuntungannya batubara yang berkualitas, ramah lingkungan, dan produk batubara campuran yang dapat memenuhi spesifikasi permintaan pelanggan. Batubara hitam memiliki kualitas dunia, kandungan abu dan kadar air yang rendah serta kandungan belerang yang mampu menghasilkan panas sedang dan tinggi. Batubara Mulia memilki kemampuan energi rendah tetapi kandungan abu dan belerang yang sangat rendah. Hal ini menjadikan batubara Mulia lebih murah dengan pembakaran yang sangat bersih. Batubara Senakin dibedakan dari kadar kandungan belerangnya, yaitu: rendah, menengah, dan tinggi. Batubara Senakin memiliki kandungan abu sebesar 12 persen, setelah dilakukan pencucian. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemasaran. Batubara ini memiliki kemampuan penghasil panas dengan rata-rata tinggi, yaitu 6700 Kcal/kg ADB. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 60 Batubara Satui dibedakan dari kandungan abunya. Dengan kadar abu 10 persen, batubara Satui dapat dijual tanpa dicuci. Kandungan belerang dan kadar air batubara Satui rendah, sementara kemampuan energi rata-rata tinggi, sebesar 6600 Kcal/kg ADB. Batubara Mulia memiliki kemampuan energi lebih rendah, yaitu 4200 Kcal/kg dan kadar air yang lebih tinggi dibandingkan batubara PT Arutmin Indonesia yang lain. Batubara ini sangat rendah kandungan abu dan belerang, sehingga dapat dipasarkan sebagai batubara ramah lingkungan. Rendahnya kandungan abu membuat batubara Mulia tidak perlu dicuci ketika akan dipasarkan. 4.1.3.3 Agen Pemasaran PT Arutmin Indonesia Agen atau perusahaan pemasaran yang bekerjasama dengan PT Arutmin Indonesia yaitu PT Glencore Indonesia dan PT Indonesia Energi Prima. Kedua perusahaan tersebut memiliki catatan yang baik di dunia industri batubara, selain itu mereka juga memiliki personil yang berpengalaman dalam hal perjualan batubara. Keduanya ditunjuk untuk membantu PT Arutmin Indonesia untuk mencari customer baru, menyeleksi calon customer, menilai kredibilitas calon customer dan lain sebagainya. Sejak tahun 2010 PT Glencore Indonesia ditunjuk sebagai agen pemasaran untuk pasar luar negeri. Sedangkan PT Indonesia Energi Prima sejak tahun 2002 ditunjuk sebagai agen pasar domestik yang memasarkan 25 persen sampai 35 persen batubara produksi PT Arutmin Indonesia. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 61 4.1.3.4 Customer PT Arutmin Indonesia Customer PT Arutmin Indonesia sebagian besar berasal dari perusahaan pembangkit listrik tenaga uap. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan dibidang lain seperti, pabrik semen, pabrik pulp and paper, dan lainnya untuk melakukan pembelian batubara ke PT Arutmin Indonesia. Hal ini berlaku untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Penerapan strategi personal selling dan trade promotion pada masingmasing customer berbeda-beda tergantung dengan pendekatan yang dilakukan sejak awal. PT Arutmin Indonesia memperlakukan beberapa customer dengan menggunakan salah satu strategi diatas, namun terdapat pula customer yang menggunakan kedua jenis strategi. Hal ini wajar dilakukan oleh tenaga pemasar maupun agen pemasaran sebagai usaha mereka untuk memperoleh pelanggan. Sejak tahun 2004 PT Indonesia Energi Prima sebagai agen pemasaran batubara untuk pasar domestik, telah mengikat kontrak penjualan dengan Indonesia Power. Selain itu PTArutmin Indonesia juga mengikat kontrak penjualan dengan berbagai customerdalam negeri seperti Jawa Power, Paiton Energi, berbagai PLTU di Indonesia, semen Gresik, Indocement, semen Cibinong, Holcim, Meratus Jaya Iron and Steel, Sadikun Niagamas, Sinar Mas Group, dan lain sebagainya. PT Arutmin Indonesia juga memiliki pangsa pasar global yang stabil. Sejak penjualan pertama dengan pasar luar negeri, PT Arutmin Indonesia telah mengikat kontrak penjualan jangka panjang dengan perusahaan pembangkit listrik tenaga uap di beberapa negara seperti TNBF di Malaysia, Mitsubishi, Nippon http://digilib.mercubuana.ac.id/ 62 Paper, Nippon Coke, dan Taiheyo Kohatsudi Jepang, Tata Power di India, Kowepo, Kowespo, dan Kewespo di Korea, Taipower di Taiwan, Guangdong Yuntong dan Siamen ITG di Cina, dan lain sebagainya. 4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian merupakan data dan informasi yang peneliti kumpulkan di lapangan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, serta penelitian perpustakaan.Wawancara mendalam peneliti lakukan dengan beberapa informan. Berdasarkan kriteria-kriteriainforman yang telah diketahui, maka peneliti akan menganalisis hasil penelitianmelalui metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Peneliti akan mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh para informan. Informan adalah sumber data atau orang dalam suatu latar penelitian yang dapat memberikan informasi.Berdasarkan pengertian tersebut, maka informan dari penelitian ini merupakan orang-orang yang mempunyai informasi dan pengetahuan tentang perusahaan yang terkait dengan permasalahan yang dibahas yaitu strategi personal selling dan trade promotion B to B di PT Arutmin Indonesia untuk meningkatkan kepuasan pelanggan tahun 2013. Sebuah perusahaan dapat berjalan dengan baik, tidak terlepas dari aspekaspek penting seperti penyatuan visi, misi dan juga tujuan dari berbagai pihak internal maupun eksternal perusahaan. Dalam kegiatan pemasaran wujud komunikasi yang baik akan menunjukan kekuatan hubungan keduanya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 63 Melakukan analisis terhadap strategi promosi sangat besar peranannya untuk menunjang maju tidaknya suatu kegiatan pemasaran di suatu perusahaan. Penelitian ini menggunakan strategipersonal selling dan trade promotion yang mempengaruhi timbulnya rangsangan kepada khalayak.Hasil wawancara mendalam, observasi, serta penelitian perpustakaan sehubungan dengan aktivitas promosi personal selling dan trade promotion yang dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia akandijabarkan sebagai berikut: 4.2.1 Strategi Personal Selling Strategipersonal selling mewakili sebuah perusahaan sebagai ujung tombak guna mempresentasikan produk kepada konsumen.Strategi personal selling efektif digunakan dalam pemasaran produk industri seperti produk batubara.Hal ini dikarenakan adanya interaksi langsung antara pemasar dan customer sehingga dapat mengetahui pasti kebutuhan dan keinginan customer. Paparan hasil wawancara dengan tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia diawali dengan penjelasan tentang kegiatan promosi kepadacustomer maupun calon customer.Wawancara dilakukan terhadap Bapak Darwin ManurungManager Marketing Export, untuk mengetahui kegiatan promosi di pasar ekspor: “Untuk produk batubara, promosi pemasarandilakukan langsung ke pembeli, tidak melewati media lain. Hal ini membuat kami selalu update(memperbarui), berhubungan langsung per telepon, email (surat elektronik), atau bertemu langsung. Jika perusahaan memilikicargo(muatan atau barang) atau customer(pelanggan) cari cargo biasanya kami akanberhubungan langsung. Marketing agent(agen pemasaran) hanya sebagai perpanjangan tangan dari Arutmin sendiri, kita berkomunikasi langsung dengan customer.Jika ada marketing agent, maka komunikasi yang terjadi antara Arutmin denganmarketing agent, lalu http://digilib.mercubuana.ac.id/ 64 marketing agentdengancustomer.Jika sudah ada marketing 80persenpromosi pemasaran kami melaluimarketing agent.” agent, Penjelasan diatas ditambahakan oleh Bapak Andrie Prasetyo sebagai berikut: “Strategi promosi biasanya kami punya brosur yang berisi spesifikasi lengkap. Saat rapat pertama kali kami berikan brosur, dari situ mereka akan melihat dengan cepat Arutmin seperti apa dan kami jelaskan tentang Arutmin secara garis besar. Lalu kami akan undang mereka untuk melihat fasilitas Arutmin, supaya mereka lihat bagaimana Arutmin beroperasi dengan baik dalam penambangan batubara. Promosi disini lebih ke bagaimana mereka berkeinginan untuk membeli, kami biasanya memberikan kemudahan di proses. Misalnya dalam pengiriman kapal, pembukaan LC dan kami juga berikan diskon.Namun untuk kunjungan ke tambang, mereka yang belum ada kontrakpun kami undang dalam rangka memperkenalkan Arutmin.” Sejalan dengan hasil wawancara diatas, selanjutnya Bapak Andrie Prasetyo memberikan keterangan tambahan mengenai beragam bentuk promosi yang dilakukan oleh divisi Marketing.Informan memberikan pemaparan sebagai berikut: “Promosi pemasaran yang dilakukan itu ada macam-macam bentuknya.Pertama kami langsung berbicara sendiri dengan mereka.Yang kedua lewat agent (agen), yaitu Glencore.Dan yang ketiga lewat surat atau faksimili, selanjutnya yang keempat lewat laporan keuangan.” Bentuk promosi yang dilakukan diatas dilakukan dalam rapat dan konferensi, rincianpenjelasannya seperti yang dipaparkan Bapak Andrie Prasetyo dibawah ini: “Promosi dilakukan saat meeting(rapat) atau conference(konferensi), promosi kami lebih ke pendekatan personal. Dulu kami pernah melakukan promosi dengan pemasangan banners(spanduk), pembuatan brosur dan disebarkan, tapi hasilnya kurang efektif. Yang efektif adalah mencari perusahaan yang membeli dengan harga bagus, kami cari key personnya(orang yang bertanggung jawab di suatu perusahaan), dan kami approach (dekati) mereka.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 65 Bentuk promosi lain yaitu promosi yang dilakukan oleh para customer. Para customer menceritakan pengalamanya kepada calon customer mengenai beberapa hal terkait transaksi pemasaran batubara dengan PT Arutmin Indonesia. Berikut paparan penjelasan Bapak Andrie Prasetyo mengenai hal ini: “Bentuk promosi lain adalah customer yang merekomendasikan perusahaan kami kepada customer lain karena quality product(kualitas produk) yang bagus. Customer yang puas akan mengatakan kepada temantemannya, terutama di kalangan trader (pedagang). Promosi word of mouth(dari mulut ke mulut) berjalan dengan baik di kalangan trader. Pendekatan kami dengan customer cenderung personal(pribadi) dan technical(teknis), kami mencoba untuk mengerti apa yang customer inginkan. Misalnya customer membutuhkan spesifikasi batubara yang beragam dan shipment(pengapalan) dengan periode dan ukuran kapal berbeda-beda, hal-hal tersebut berusaha kami penuhi.Intinya adalah flexibility(fleksibilitas) yang tinggi. Kemampuan kami untuk manage customer expectation (mengelolaharapan pelanggan).” Berbeda dengan bentuk promosi diatas, PT Arutmin Indonesia juga menjadi anggotakomunitas batubara yang dapat menunjang kegiatan promosi pemasaran. Berikut adalah hasil wawancara dengan Bapak Andrie Prasetyo mengenai hal tersebut: “Kami juga tergabung dalam komunitas batubara seperti APBI atau Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia.Dari sini kami sering mendapatkan informasi mengenai pembelian dan regulasi baru yang perlu kami ketahui.Kami juga mengikuti Coaltrans Conference (Konferensi Batubara) di Bali atau pertemuan besar antar perusahaan industri batubara, disana kemungkinan besar kamibertemu pembeli baru.Dalam Coaltrans Conference tersebut kami berkedudukan sebagai peserta dan pemberi sponsor untuk acara tersebut. Coaltrans Conference ini merupakan ajang promosi memperkenalkan perusahaan kami.” Penjelasan dari dua informan diatas dilengkapi paparan keterangan dari Bapak Fabiano Brahmantyo Soedjadi.Informan kali ini akan menjelaskan fungsi divisi Marketing Export dalam melakukan strategi promosi pemasaran: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 66 “Saat ini promosi yang kami lakukan dengan para customer, umumnya customer yang kami miliki merupakan customer lama yang sudah pernah melakukan transaksi dengan PT Arutmin Indonesia, sehingga kami dari divisi marketing export (pemasaran ekspor) memiliki fungsi utama yaitu me-maintain (memelihara) relationship (hubungan) dengan para customer. Namun tidak menutup kemungkinan apabila ada inquiry (permintaan) dari customer baru berdasarkan referensi dari marketing agent yang dilakukan adalah meng-assist (membantu). Kami mampelajari dulu inquiry mereka dan mencari tahu apakah produk yang mereka butuhkan dapat kita supplied (menyediakan) sebagai mana mestinya.” Beberapa penjelasan yang dipaparkan diatas memperlihatkan bahwa kegiatan promosi yang dilakukan oleh divisi Marketing Export PT Arutmin Indonesia mengarah pada strategi promosi personal selling.Paparan diatas juga memperlihatkan betapa pentingnya peran marketing agent dalam kegiatan promosi di PT Arutmin Indonesia.Oleh karena itu peneliti mencoba untuk menggali informasi mengenai peran marketing agent dalam pemasaran batubara untuk pasar ekspor. Dibawah ini paparan penjelasan yang didapat dari Bapak Fabiano Brahmantyo Soedjadi: “Untuk peran marketing agent sendiri, mereka memperoleh fee (upah) dari company (perusahaan) untuk melakukan penjulan product (produk) kami ke seluruh dunia. Utilisasi kami akanagent sendiri sangat besar, sehingga mereka harus bekerja untuk bisa memasarkan product kami sedemikian rupa agar kami bisa memenuhi target penjualan tahunan. Namun marketingagent tidak selalu dapat diterima oleh customer, ada beberapa customer yang merasa lebih nyaman untuk melakukan trasaksi direct (langsung) dengan kami, mereka lebih nyaman untuk melakukan negosiasi, meeting maupun trasaksi direct dengan Arutmin. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa marketing agent dan departemen Marketing(pemasaran) melakukan strategi personal selling(penjualan pribadi) karena langsung bertemu dengan customer dan mengetahui dengan pasti apa keinginan dan kebutuhan customer.” Sejalan dengan beberapa hal yang dikemukakan diatas, Bapak Fabiano Brahmantyo Soedjadimencoba memaparkan mengenai strategi dan aktivitas personal selling yang dilakukan: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 67 “Strategi promosi personal selling yang kami lakukan, kami mencari customer yang mempunyai prospek baik, kami juga menginformasikan secara umum mengenai perusahaan kami, produk yang kami supply (sediakan) sesuai dengan kebutuhan mereka.Kami juga mempresentasikan produk kepada calon customer, misalnya bagaimana produk kami terbakar dengan suhu sekian derajat, lalu apakah ada pengendapan sisa hasil pembakaran. Selanjutnya kami juga melayani complaint (keluhan) mereka, atau istilahnya service after sell (layanan purna jual). Kami tidak memberikan secara langsung informasi mengenai pasar batubara, tetapi secara umum kami memberikan edukasi.Misalnya permintaan yang sedang tinggi dari negara mana, atau negara mana yang mau membayar premi lebih terhadap batubara kami.Kami tidak asal memilih customer tetapi perusahaan yang reliable (dapat dipercaya).” Terkait dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Fabiano Brahmantyo Soedjadi diatas, Bapak Andrie Prasetyo memberikan tambahan informasi mengenai strategi personal selling dengan terperinci seperti dibawah ini: “Untuk promotion personal selling (promosi penjualan pribadi) biasanya untuk power plant(pembangkit tenaga listrik) yang baru mengetahui tentang produk batubara Arutmin atau baru pertama kali memakai batubara Arutmin, kami me-introduce(memperkenalkan) produk Arutmin itu. Kami berikan insentif berupa diskon atau kemudahan-kemudahan lainnya. Contohnya, jika seharusnya customerprepared(mempersiapkan) pengiriman 2-3 bulan sebelum waktu pengapalan, untuk pertama kali, customer dapat menominasikan kapal 2-3 minggu sebelum waktu pengapalan.” Bapak Andrie Prasetyo juga mencoba memaparkan ketujuh fungsi strategi personal selling yang diaplikasikan dalam kegiatan personal selling di PT Arutmin Indonesia. Berikut adalah hasil wawancaranya: “Untuk fungsi personal selling yang pertama prospecting (pencarian), otomatis kami sebagai penjual mencari customer potensial di berbagai event seperti Coaltrans Conference dan pertemuan rutin di APBI. Fungsi targeting (penargetan) disini lebih banyak me-maintain pelanggan lama dari pada mencari yang baru. Hampir 80 sampai 85 persen pekerjaan kami itu me-maintain pelanggan lama karena hal itu lebih penting daripada mendapatkan customer baru. Pelanggan kami itu loyal, jika dikatakan besar itu relatif.Jadi yang penting buat kami itu, kami punya pelanggan loyal karena dengan keloyalan mereka itulah kami bisa menjaga dan menyeimbangkan dengan produksi kami.Misalnya customer lama kami http://digilib.mercubuana.ac.id/ 68 yang sudah punya kontrak katakanlah 10 tahun.Jadi kami untuk di tahuntahun berikutnya, tahun kedua, ketiga dan seterusnya tidak perlu bertanya ke customer tersebut.Tetapi langsung saja kami mem-budget-kan (menganggarkan) untuk pelanggan tersebut. Maka kami perlu sekali memaintain mereka supaya produksi kami mudah. Jika kami benar-benar melakukan kontrak spot(kontak jangka pendek) disetiap periode, produksi kami akan kacau balau. Karena kami tidak tahu akan menjual dengan harga berapa, kami akan jual kemana. Tetapi jika kami sudah memiliki customer yang long term (jangka panjang) maka kami mudah untuk memanage (mengelola) masalah produksi. Maka yang paling penting untuk kami adalah me-manage pelanggan lama. Membuat mereka dari sekedar pelanggan menjadi partner (pasangan). Selanjutnya untuk communicating (berkomunikasi), sudah pasti setiap pelanggan baru atau pelanggan lama yang membutuhkan informasi akan dilayani. Kalau untuk selling (penjualan) sudah pasti kami lakukan sebagai tugas utama kami, mulai dari melakukan pendekatan ke customer potensial, mempresentasikan product dan service.Kalau untuk menjawab keberatan dan keluhan pelanggan dilakukan oleh divisi Coal Technology.Servicing (pelayanan) yang kami lakukan dengan memberikan konsultasi mengenai kualitas batubara, konsultasi masalah legal (hukum), konsultasi masalah dokumentasi dan lainnya.Untuk fungsiinformation gathering(pengumpulan informasi) kami lakukan bersama dengan marketing agent.Kalau pengumpulan data-data lebih banyak didapatkan dari marketing agent, namun untuk menganalisisnya kami lakukan sendiri.Untuk allocating(mengalokasikan) produk kami, sudah pasti kami memberikan produk kepada pelanggan yang lama dan sudah loyal.Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya.” Beberapa penjelasan diatas dapat menyimpulkan bahwa proses promosi pemasaran yang dilakukan divisi Marketing Export PT Arutmin Indonesia bersifat langsung dan tidak langsung. Sementara pendekatan yang dilakukan cenderung personal dan technical, dengan begitu divisi Marketing Export lebih mudah mengetahui keinginan dan kebutuhan calon customer.Divisi ini dengan strategi personal selling berusaha untuk selalu memberikan informasi terbaru bagi para customer dan calon customer.Rincian informasi yang diberikan berupa pengetahuan mengenai PT Arutmin Indonesia secara umum, produk batubara yang dihasilkan, berbagai fasilitas penunjang, dan bagaimana produk batubara PT Arutmin Indonesia dapat digunakan dalam industri.Informasi yang diberikan juga http://digilib.mercubuana.ac.id/ 69 bukan hanya mengenai PT Arutmin Indonesia, namun juga informasi mengenai trend pemasaran batubara yang sedang terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Jika terdapat permintaan dari customer baru, divisi Marketing Export mempelajari permintaan tersebut.Divisi Marketing Export melakukan pengecekan mengenai ketersediaan produk yang diinginkan oleh customer dan kesiapan berbagai fasilitas pendukung PT Arutmin Indonesia untuk memenuhi permintaan tersebut.Hal tersebut diatas dilakukan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan customer yang selanjutnya disesuaikan dengan kemampuan PT Arutmin Indonesia untuk mengakomodir permintaaan tersebut. Beberapa media yang dipakai dalam kegiatan promosi adalah tatap muka, telepon, surat, faksimili, email, dan melalui laporan keuangan. Mempersiapkan brosur, banners, dan memberikan sponsorship merupakan beberapa hal yang tidak dapat ditinggalkan, walaupun fakta dilapangan memperlihatkan kurang efektifnya metode promosi tersebut. Divisi Marketing Export PT Arutmin Indonesia juga melakukan kegiatan promosi personal selling saat rapat atau konferensi rutin yang diikuti oleh PT Arutmin Indonesia, dalam pertemuan ini para tenaga pemasar menemukan calon customer potensial dan berprospek baik. Selanjutnya partisipasi PT Arutmin Indonesia dalam Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) juga berguna untuk mempromosikan perusahaan, memperoleh informasi mengenai customer potensial dan perkembangan regulasi hukum dan peraturan perundang-undangan pertambangan di Indonesia dan internasional. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 70 Peran promosi word of mouth yang dilakukan secara tidak sengaja oleh para customer, terutama dikalangan trader juga menjadi salah satu bentuk promosi PT Arutmin Indonesia.Citra perusahaan yang baik membuat para customer secara tidak langsung melakukan promosi untuk PT Arutmin Indonesia.Selanjutnya pemberian jasa purna jual dan kemudahan dalam pendistribusian menjadi salah satu kegiatan promosi personal selling yang secara efektif dilakukan di PT Arutmin Indonesia. Peran marketing agent untuk aktifitas promosi pada pasar ekspor cukup besar, mereka secara tidak langsung berperan dalam kegiatan promosi pemasaran sebesar 80 persen.Marketing agent mencari customer potensial dari seluruh dunia dan memasarkan produk batubara PT Arutmin Indonesia kepada customer tersebut.Marketing agent berperan sebagai perpanjangan tangan divisi Marketing Export agar departemen Marketingdapat memenuhi target penjualan tahunan. Marketing agent juga berperan sebagai pemberi referensi mengenai customer baru, didalamnya termasuk mencari tahu mengenai reputasi perusahaan calon customer. Ketujuh fungsi personal selling dilakukan dengan baik oleh divisi Marketing Export PT Arutmin Indonesia, yang pertama prospecting, tenaga pemasar dibantu agen pemasaran mencari customer potensial di berbagai event seperti Coaltrans Conference dan pertemuan rutin di APBI. Fungsi kedua yaitu targeting, PT Arutmin Indonesia sudah memiliki target pelanggan yang jelas. PT Arutmin Indonesia cenderung untuk me-maintain pelanggan lama daripada mencari pelanggan baru. Hampir 80 sampai 85 persen kegiatannya adalah me- http://digilib.mercubuana.ac.id/ 71 maintain pelanggan lama karena hal itu dianggap lebih penting daripada memperolehcustomer baru. Pelanggan PT Arutmin Indonesia tergolong loyal, tenaga pemasar mencoba membuat customer dari sekedar pelanggan menjadi partner dalam bisnis.Selanjutnya untuk fungsi communicating, setiap pelanggan baru atau pelanggan lama yang membutuhkan informasi akan dilayani. Kemudian fungsi berikutnya, yaitusellingtentu dilakukan, mulai dari melakukan pendekatan ke customer potensial, mempresentasikan product dan service.Namun untuk menjawab keberatan dan keluhan pelanggan dilakukan oleh divisi yang berbeda yaitu Coal Technology.Berikutnya adalah fungsi kelima, servicing, PT Arutmin Indonesia sangat perduli dalam memberikan pelayanan kepada customer, misalnya dengan memberikan konsultasi mengenai produk batubara, masalah legalitas, masalah dokumentasi dan lain sebagainya.Untuk fungsi information gathering, PT Arutmin Indonesia lakukan bersama dengan marketing agent.Pengumpulan data-data riset pasar dan intelijensi pemasaran dilakukan olehmarketing agent, namun untuk proses menganalisisnya, tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia melakukan sendiri tanpa keikutsertaan marketing agent. Dan yang terakhir, fungsiallocating, PT Arutmin Indonesia cenderung untukmemberikan produk yang pada waktu tertentu yang dianggap langka kepada pelanggan yang lama dan sudah loyal. PT Arutmin Indonesia juga memiliki divisi Marketing Domestic yang bertugas untuk melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri.Hasil wawancara mengenai kegiatan promosi dan strategi promosi personal selling yang terjadi dapat dijelaskan oleh tiga orang informan.Bapak Nyoman Oka sebagai http://digilib.mercubuana.ac.id/ 72 Manager Marketing Domestic menjadi orang pertama yang peneliti wawancarai. Berikut adalah hasil wawancaradengan informan: “Untuk kegiatan promosi di pasar domestik karena batubara merupakan product unique (unik), jadi tidak selalu batubara yang kami hasilkan cocok dengan apa yang diperlukan buyer(pembeli) atau calon buyer Arutmin. Dan sebaliknya juga demikian, apa yang diperlukan oleh buyer, belum tentu dapat kami penuhi. Tentu kami juga harus mengetahui product yang diperlukan calon buyer itu seperti apa. Tentu jika sudah dari awal kami melihat tidak cocok, maka kami tidak akan melanjutkan negosiasi. Kami fokus pada customer yang potensial.Seandainya dalam negosiasi awal ada kecocokan mengenai quality(kualitas) batubara yang buyer inginkan dengan batubara yang kami hasilkan, tentu kami sudah bisa mulai diskusi lebih lanjut.” Penjelasan dari informan diatas, ditambahkan oleh Bapak Thomas Quantero yang memaparkan mengenai sifat komunikasi dalam promosi yang dilakukan oleh divisi Marketing Domestic: “Promosi yang dilakukan oleh divisi marketing domestic (pemasaran dalam negeri) lebih banyak dengan pemerintah, karena customer kami lebih banyak perusahaan pemerintah, jadi sifatnya lebih formal, birokrasinya panjang. Sementara kalau dengan customer tempat lain yang swasta, lebih santai dan tidak formal. Birokrasi yang dijalankan juga cenderung lebih singkat.” Pertanyaan kembali peneliti lontarkan mengenai peran marketing agent dipasar domestik.Penjelasandidapatkan dari Bapak Nyoman Oka, sebagai berikut: ”Dipasar domestik, marketing agent tidak terlalu berperan. Walaupun mereka mencoba mencaricustomer, tapi sejauh ini sebagian besar, kami approached(mendekati) langsung. Mungkin memang dikondisikan seperti itu.Jadi konsumen domestik, majority(kebanyakan) PLN, mereka tidak comfortable(nyaman) kalau kami menggunakan agent, kami harus maju sendiri.Aturan mereka memang tidak menginginkan negosiasi dengan agent.” Informan kembali memaparkan mengenai peran marketing agent untuk customer swasta, penjelasannya sebagai berikut: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 73 “Demikian juga untuk perusahaan lain, perusahaan swasta juga jarang yang mau bernegosiasi dengan marketing agent. Peran marketing agentuntuk domestik bekerja dibawah instruksi Arutmin saja, saat sudah terjadi kontrak dengan buyer mereka mengawasi. Mengawasi disini memastikan perusahaan customer menerima batubara kami dengan baik dan customer dapat lakukan pembayaran tepat waktu dan lain sebagainya. Tugas mereka juga me-maintain hubungan dengan konsumen.” Keterangan diatas dilengkapi dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap Ibu Jatie Wardhani. Wawancara dilakukan dengan maksud mengetahui pendekatan promosi yang dilakukan untuk pasar domestik: “Pemasaranan domestik Arutmin sendiri sudah memiliki market (pasar) besar, biasanya perusahaan negara dan proyek-proyek negara memakai batubara Arutmin untuk supply (menyediakan) ke PLTU-PLTU. Jadi pendekatan promosinya lebih personal.Dikarenakan Arutmin termasuk perusahaan tambang batubara besar yang ada di Indonesia maka perusahaan customer, seperti PLN sudah mengetahui kualitas dari Arutmin sendiri. Untuk mendapatkan kontrak dengan customer-customer tersebut Arutmin mengikuti tender (penawaran) secara terbuka. Customer kami contohnya PLN, Pupuk Kaltim, Inco dan lain sebagainya.” Paparan penjelasan yang diberikan oleh para informan mengarahkan kegiatan promosi yang dilakukan PT Arutmin Indonesia pada strategi personal selling.Berikut adalah hasil wawancara dengan Ibu Jatie Wardhani mengenai hal tersebut: “Strategi promosinya karena perusahaan ini sudah besar maka memerlukan pendekatan yang personal.Promosi yang selama ini berjalan tidak sepenuhnya menyerahkan ke agen, jadi pendekatan promisi lebih personal, ini dilakukan oleh Arutmin sendiri.Kami menghubungi sendiri para customer yang menginginkan batubara Arutmin atau calon customer yang berusaha mencari kami, selanjutnya negosiasi kami lakukan sendiri.Jadi kalau untuk peran agent hanya sekedar invoicing (faktur) dan administration (adminsitrasi).Sedangkan promosinya dijalankan sendiri. Karena customer jelas lebih percaya terhadap departemen Marketing sendiri dibandingkan dengan marketing agent. Karena approachment -nya (pendekatan) langsung.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 74 Pernyataan yang informan memberikan diatasdilengkapi dengan pemaparan dari Bapak Nyoman Oka.Pemaparan ini menyatakan fleksibilitas yang dilakukan oleh divisi Marketing Domestic guna mendapatkan customer.Pemaparannya sebagai berikut: “Saat pertama kali calon buyerbertemu dengan kami, kamimenanyakankeinginan mereka, kebutuhan batubaranya berapa banyak, setelah itu kami dengan tim internal mendiskusikan apakah Arutmin bisa men-supplied.Pertama, memang selalu diskusi mengenai kecocokan spesifikasi, jika cocok baru kami bisa membicarakannya lebih lanjut.Point-nya (pokok) semakin kami bisa fleksibel, dengan memblending(mencampur) beberapa jenis batubara dilengkapi dengan fasilitas yang kami miliki semakin punya banyak option(opsi) yang bisa kami tawarkan untukbuyer.Di lain pihak, buyerjuga punya flexibility (fleksibilitas), semakin mereka fleksibel semakin banyak batubara yang bisa mereka pilih. Jika buyerstrict(ketat), dengan quality batubara yang harus tetapsama, maka mereka kemungkinan punya ketergantungan dengan satu atau dua produser batubara saja.” Keterangan diatas dilengkapi oleh Bapak Thomas Quantero yang memberikan pemaparan mengenai aktivitas personal selling yang terjadi dalam pemasaran batubara domestik PT Arutmin Indonesia: “Untuk strategi promosi personal selling secara umum karena kontrak kami lebih banyak yang jangka panjang, misalnya dengan PLN, kami perlu komunikasi dengan staf PLN yang secara berkala dirotasi, jadi kami harus menjalin hubungan baik dengan person in charge (orang yang bertanggung jawab). Penjualan untuk domestik ke PLN sudah banyak karena proyek 10.000 MW, kami keep (menjaga) target sesuai dengan target diawal tahun sembari kami mencoba update terhadap keadaan di PLTU-PLTU. Komunikasi yang kami lakukan lebih menginformasikan tentang services (layanan), yaitu quality control (kontrol kualitas) atau peningkatan dan perbaikan infrastuktur pelabuhan.” Paparan strategi personal selling yang dilakukan diatas kembali ditambahkan olehinformansecara lebih terperinci. Berikut hasil wawancara yang peneliti dapatkan: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 75 “Terkait dengan service, karena kami sudah ada kontrak penjualan maka kami menjaga agar kontrak dapat berjalan dengan lancar dan jika suatu saat ada masalah kami dapat selesaikan secara profesional dan baik.Tantangan di servicing (pelayanan), kami mencoba mengkomunikasikan mengenai distribusi pengapalan batubara yang terkadang tidak on time (tepat waktu) karena terkait dengan ombak, cuaca, dan lain sebagainya.Kami mengkomunikasikan kepada customer mengenai keterlambatan pengapalan, agar customer juga dapat bersiap-siap. Kami memilki marketing agent yang bertugas mengumpulkan data mengenai PLTU apa saja yang sedang dibangung, lalu kapan pembangunannya akan selesai, dan akhirnya mencari tahu mengenai batubara apa yang PLTU tersebut butuhkan. Begitu juga dengan perusahaan lain selain PLTU, kami mencoba mencari informasi mengenai perkembangan customer kami tersebut. Dari riset tersebut kami mencoba menentukan pelanggan mana yang akan kami dekati dan lakukan pendekatan.” Bapak Nyoman Oka juga mencoba memaparkan ketujuh fungsi strategi personal selling yang diaplikasikan dalam kegiatan personal selling di PT Arutmin Indonesia. Berikut hasil wawancara yang peneliti dapatkan: “Kami bersama-sama dengan IEP melihat dan mencari calon customer potensial yang kira-kira dapat menjadi customer jangka panjang.Kalau untuk targeting, sejauh ini batubara kami untuk domestic sudah fulfilled (terpenuhi) untuk komitmen selama satu tahun ini. Jadi penekanannya lebih ke existing (memenuhi kontrak yang sudah ada) maintain pelanggan yang sudah ada, tidak terlalu fokus untuk mencari pelanggan baru. Tetapi kalau ada, maka akan kami coba akomodir. Lalu kamipun otomatis melakukan komunikasi dengan pelanggan, setiap ada pelanggan baru kami memberikan info mengenai produk batubara secara umum. Kemudian untuk selling, kami melakukan pendekatan, memberikan presentasi sesuai permintaan calon pelanggan, memberikan pelayanan dengan menanggapi keluhan dan keberatan,serta closing the deal, apakah itu spot contract atau long term contract. Berikutnya untuk servicing, kami dari divisi Marketing Domestic memberikan service terkait dokumentasi dan yang menyangkut hukum, untuk kualitas batubara dan semua yang berkaitan akan ditangani oleh divisi Coal Technology. Sedangkan fungsi information gathering, kami melihat dari informasi global batubara yang setiap bulan atau setiap hari kami dapatkan.Seperti GCNews dan Petromindo.Dari situ kami dapat melihat peluang-peluang dan informasi-informasi batubara terkini. Jika ada pertanyaan dari pelanggan, kami akanshare (membagi) info tersebut.Dan yang terakhir, yaitu allocating, biasanya kami prioritaskan paling tinggi adalah customer yang kondisinya sangat memerlukan, stock batubara di tempat pelanggan sudah menipis atau rendah. Kami juga memprioritaskan customer yang hanya mengambil batubara hanya dari http://digilib.mercubuana.ac.id/ 76 kami saja, jadi berlangsung atau tidaknya pekerjaan pabrik atau PLTU mereka tergantung dengan pasokankami.Jika kondisi barubara sedang langka karena hujan kami akan memprioritaskan mereka.” Paparan penjelasanmengenai strategi promosi personal selling yang dilakukan divisi Marketing Domesticterlihat berbeda dengan divisi Marketing Export.Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa informan.Perbedaan terletak pada peran marketing agent yang membantu kegiatan promosi pemasaran PT Arutmin Indonesia.Peran marketing agent dalam divisi Marketing Domestic cenderung lebih sedikit jika dibandingkan dengan peran marketing agent di divisi Marketing Export.Hal ini dikarenakan keberadaan marketing agent tidak selalu dapat diterima oleh customer domestic.Marketing agent di pasar domestik melakukan kegiatan promosi dengan melakukan pencariancustomer, namunpada kenyataannyainforman dan timnya sendiri yang lebih banyak melakukan pencarian customer baru.Para customer pasar domestik cenderung menginginkan negosiasi, rapat, dan transaksi penjualan dilakukan langsung dengan divisi Marketing Domestic. Marketing agent bekerja berdasarkan instruksi dari divisi Marketing Domestic.Kegiatan promosiyang diberikan kepada marketing agent banyak dilakukan saat PT Arutmin Indonesia sudah memiliki kontrak kerjasama dengan customer.Bentuk promosi tersebut adalah pelayanan purna jual yang dilakukan PT Arutmin Indonesia menjadi bagian dari peran marketing agent terhadap customer.Peran mereka mengawasi dan memeliharahubungan baik dengan customer. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 77 Komunikasi dalam kegiatan promosi pada divisi Marketing Domestic dengan customer dari perusahaan pemerintah bersifat formal dan birokratis. Sedangkan komunikasi dalam kegiatan promosi dengan customer lain terkesan lebih santai. Sebelum melakukan pertemuan dengan divisi Marketing Domestic, calon customer mendapatkan informasi promosi dari berbagai pihak diluar perusahaan. Dikatakan diatas bahwa produk batubara merupakan produk unik dan berasal dari alam, peluang adanya ketidakcocokan spesifikasi produk yang dibutuhkan customer selalu ada.Namun proses promosipersonal sellingtetap berjalan baik, saat ada permintaan dari calon customer, divisi Marketing Domestic mempelajari spesifikasi produk yang diinginkan calon customer.Selanjutnya, jika PT Arutmin Indonesia mampu memenuhi permintaan tersebut, negosiasi akandilanjutkan. Strategi personal selling yang dilakukan PT Arutmin Indonesia adalah mencari customer potensial dan menjalin hubungan baik jangka panjang dengan customer.Selanjutnya pemberian informasi dan presentasi terhadap calon customer dan customer mengenai perusahaan, terkait informasi perusahaan secara umum, ragam produk yang dipasarkan, dan berbagai fasilitas penunjang yang dimiliki oleh PT Arutmin Indonesia. Informasi yang diberikan bukan hanya mengenai perusahaan, tetapi jika calon customer atau customer menginginkan informasi mengenai pasar batubara secara global dan riset mengenai trend pasar batubara yang sedang terjadi baik di dalam maupun luar negeri, PT Arutmin Indonesia akan berusaha mengakomodir hal tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 78 Tidak hanya PT Arutmin Indonesia yang memberikan informasi mengenai perusahaan dan trend pasar yang berkembang saat ini, namun marketing agent juga melakukan riset mengenai calon customer potensial. Informasi yang dibutuhkan yaitu mengenai pembangunan power plant, baik di dalam maupun luar negeri, berapa lama pengerjaan power plant tersebut, dan pada akhirnya mencari informasi mengenai kalori batubara yang akan mereka gunakan saat power plant tersebut beroperasi. PT Arutmin Indonesia juga mencari informasi mengenai perusahaan lain selain perusahaan pembangkit listrik. Riset tersebut berfungsi untuk membantu divisi Marketingmenentukan customer sasaran dan melakukan pendekatan lanjutan. PT Arutmin Indonesia juga melakukan pelayanan pasca penjualan, yaitu mengontrol kualitas batubara yang dipasarkan, menanggapi keluhan pelanggan terhadap produk, dan pemeliharaan serta perbaikan fasilitas di tambang dan pelabuhan pengapalan.Service yang dilakukan selanjutnya merupakan bentuk komitmen PT Arutmin Indonesia untuk memenuhi permintaan akan batubara yang telah dibuat dalam perjanjian kontrak penjanjian penjualan batubara. Tantangan yang muncul adalah waktu distribusi produk yang terkadang tidak sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.Hal ini dapat terjadi jika pendistribusian menggunakan kapal, kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab utama. Fungsi-fungsipersonal selling dilakukan oleh divisi Marketing DomesticPT Arutmin Indonesia, yang pertama prospecting, tenaga pemasar bersama-sama dengan IEP (marketing agent)melihat dan mencari calon customer potensial yang kira-kira dapat menjadi customer jangka panjang.Selanjutnya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 79 untuk fungsi targeting, sejauh ini batubara PT Arutmin Indonesia untuk pasar domestic sudah terpenuhi untuk komitmen selama satu tahun ini.Jadi penekanannya untuk memenuhi kontrak yang sudah ada,mempertahankan dan memeliharapelanggan yang sudah ada.Untuk saat ini Marketing Domestic PT Arutmin Indonesiatidak terfokus untuk mencari pelanggan baru. Tetapi jika ada prospek pelanggan, maka akandiakomodir sesuai dengan kemampuan. Kemudian fungsi communicating juga otomatis dilakukan.Komunikasi dengan pelanggan merupakan hal utama untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan.Setiap ada pelanggan baru, tenaga pemasar memberikan info mengenai produk batubara secara umum. Kemudian untuk fungsi selling, tenaga pemasar melakukan pendekatan, memberikan presentasi sesuai permintaan calon pelanggan, memberikan pelayanan dengan menanggapi keluhan dan keberatan, dan terakhirclosing the deal, melanjutkan negosiasiketahap pembuatan spot contract atau long term contract. Berikutnya untuk fungsi servicing, divisi Marketing Domestic memberikan service terkait dokumentasi dan yang menyangkut hukum, untuk kualitas batubara dan semua yang berkaitan akan ditangani oleh divisi Coal Technology. Selanjutnya fungsi information gathering, tenaga pemasar melihat dari informasi global batubara yang setiap periode didapatkan.contohnya seperti informasi batuabra dari GCNews dan Petromindo.Dari sanalah PT Arutmin Indonesiamelihat peluang dan informasi batubara terkini.Dan terakhir, yaitu fungsiallocating, dalam keadaan langka produk, misalnya karena kondisi hujan. Prioritas paling tinggi adalah customer yang kondisinya sangat memerlukan, stock batubara di tempat pelanggan tersebut http://digilib.mercubuana.ac.id/ 80 sudah menipis. Prioritas selanjutnyacustomer yang hanya mengambil batubara dari PT Arutmin Indonesia saja, berlangsung atau tidaknya pekerjaan pabrik atau PLTU customer tersebut tergantung dengan pasokanPT Arutmin Indonesia. 4.2.2 Strategi Trade Promotion Promosi penjualan khususnya trade promotion dalam pemasaran produk batubara merupakan serangkaian teknik promosi pemasaran yang dirancang oleh departemen Marketing untuk menambah nilai produk atau jasa sehingga tercapai tujuan penjualan dan pemasaran yang perusahaan inginkan. Dibawah ini adalah hasil wawancara yang dilakukan guna mendapatkan keterangan mengenai strategi promosi penjualan kepada customer maupun calon customer pasar ekspor di PT Arutmin Indonesia. Wawancara dilakukan terhadapBapak Andrie Prasetyo, berikut penjelasannya: “Strategi pertama kali untuk pelanggan baru, pertama kami memberi tahu spesifikasi yang kami punya, kebetulan Arutmin punya rentang spesifikasi produk yang cukup banyak dari high calory(kalori tinggi), medium calory(kalori menengah), dan low calory(kalori rendah). Kedua kami menonjolkan aspek security supply (keamanan pasokan), bahwa infrastuktur Arutmin sudah bagus sekali, cara menambang juga sudah sesuai dengan prinsip-prinsip menambang yang baik. Arutmin juga memiliki macam-macam peralatan ataupun prosedur kerja dilapangan yang menjamin batubara yang kita kirim ini sesuai dengan yang dijanjikan di kontrak.Untuk lebih menarik customer, pelanggan kami berikan diskon dan yang pasti dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati bersama.” Rincian alat trade promotion yang digunakan PT Arutmin Indonesia dijelaskan dalam wawancara dengan Bapak Andrie Prasetyo yang memberikan keterangan mengenai hal tersebut, sebagai berikut: “Terkadang kami memberikan diskon harga 2-3 dolar per ton sebagai pengenalan. Seandainya itu prospected customer (pelanggan berprospek) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 81 atau power plant besar, kami perlu melakukan pendekatan kesana dan memaintain hubungan. Sedangkan untuk promosi, kami direct, komunikasi langsung dengan customer, marketer (pemasar) bertemu langsung.Untuk customer atau calon customer baru kami lihat seberapa realiable perusahaan mereka, dari situ kami bisa tentukan strategi kami untuk menjadi supplier (pemasok) mereka.” Paparan penjelasan dari dua informan diatas dilengkapi olehBapak Fabiano Brahmantyo Soedjadi. Alat promosi diskon dan product sample dalam strategi trade promotion di pasar ekspor dibahas rinci oleh informan: “PT Arutmin Indonesia sebagai perusahaan internasional yang bergerak dibidang penjualan batubara mempunyai pasar yang bersifat segmented(tersegmentasi). Kami tidak menjual produk di pasar retail(eceran), kami punya pembeli yang sifatnya berkesinambungan, sehingga kami tidak perlu mencari pelanggan diluar dari komunitas yang sudah ada.Alat dalam promosi penjualan kami menggunakan sistem diskon, sistem yang diberlakukan untuk tiap-tiap customer berbedabeda.Perlakuannya berbeda untuk konsumen baru dan lama, simple-nya (sederhana) saat kondisi pasar sedang turun untuk memberikan gairah kepada pasar tersebut kami memberikan diskon. Terutama bagi para konsumen yang sudah repeat order(pengulangan pemesanan), tentu kami akan memberikan diskon yang nilainya lebih kompetitif. Terkadang kami juga mendapatkan informasi dari marketing agent bahwa customer yang sedang bernegosiasi dengan kami sudah mendapatkan harga yang lebih rendah dari yang kami tawarkan, namun kami juga mempertimbangkan reputasi pelanggan tersebut, besarnya tonase batubara yang akan mereka ambil, dan jalur pengapalan, semuanya itu disesuaikan dengan jadwal pertahun yang telah kami susun dalam rapat tahunan.” Setelah memberikan penjelasan mengenai strategi trade promotiondengan alat diskon, selanjutnya informan menjelaskan mengenai pemberian product sample, berikut paparan penjelasanya: “Mengenai product sample(contoh produk) sifatnya complimentary(penghargaan), kami tidak menagihkan sejumlah biaya namun dengan catatan calon customer dan customer yang menyediakan biaya transportasi, termasuk biaya packing-nya (pengepakan).Kami berikan product sample tersebut kepada calon customer atau customer.Biasanya untuk customer, mereka telah memiliki kontrak dengan kami, namun mereka ingin memesan batubara yang kalorinya lebih tinggi. Tujuan customer atau calon customer memakai sample tersebut adalah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 82 mereka melakukan trial(percobaan) terhadap alat atau mesin yang beroperasi di pabrik mereka.” Bapak Andrie Prasetyo memberikan tambahan penjelasan mengenai sasaran trade promotion yang diarahkan kepada pembeli akhir, berikut paparan penjelasanya: “Kami menstimulasi pencarian dengan pertemuan asosiasi dagang seperti Coaltrans dan pertemuan di APBI.Untuk pertemuan dengan customer diluar itu, maka customer-lah yang mencari sendiri informasi mengenai PT Arutmin Indonesia melalui website, telepon, e-mail, dan lain sebagainya.Kalau untuk dorongan kepada calon pelanggan dan pelanggan tentang produk baru, kasusnya kebanyakan deal (transaksi) ini terjadi di meeting saat conference, di meeting itulah kami menggunakan kesempatan untuk menarik customer untuk beralih ke produk kami.Hal itu dilakukan untuk customer baru dan customer lama.Kalau untuk pemberian sampel produk kebanyakan kami berikan ke customer baru, kalau customer lama bisa kami berikan jika kami sedang mencoba produk baru. Misalnya produk blending atau produk dari pit (lubang galian tambang) baru, itu biasanya kami akan memberikan sampel kepada customer. Tidak hanya diberikan sampel, kami akan membawa customer tersebut ke tambang untuk melihat secara langsung produk yang dihasilkan dan akan dibeli. Jadi mereka ada gambaran dan tidak kaget lagi.untuk calon pelangganpun kami memberikan pelayanan seperti itu. Biasanya kami memberikan produk sampel sebanyak 5 kg untuk di test di lab calon customer. Kemudian untuk sasaran yang medorong pembelian ulang, seperti sudah diketahui tugas utama kami sebagai marketing tidak mencari customer baru tetapi mempertahankan customer lama, bagaimana caranya jika customer sudah melakukan pembelian, mereka akan melakukan repeat order (pemesanan berulang). Membeli dan membeli lagi.hal itulah yang perlu di-maintain. Caranya adalah customer harus puas dengan barubaranya, pengirimannya, dokumentasinya, servisnya, quality-nya, dan lain sebagainya. Artinya apa yang mereka harapkan dari kami sebagai supplier dapat kami penuhi. Kalau dari team marketing-nya sendiri, kami itu mudah dihubungi dan selalu ada untuk mereka, selanjutnya juga pelayanan paska penjualan yang baik. Untuk sasaran membangun arus pengunjung, kami tidak lakukan sama sekali. Dan terakhir sasaran memperbesar tingkat pembelian, sebenarnya sangat jarang sekali batubara yang single burn (dibakar hanya dengan satu jenis produk), artinya power http://digilib.mercubuana.ac.id/ 83 plant buyer membakar hanya dari salah satu mine.Jadi buyer pasti mencampur batubara jenis satu dengan jenis lainnya.Mau tidak mau mereka harus melakukan penyetokan, karena keperluan untuk mencampur batubara tersebut. Jadi proses penyetokan di bisnis pembangkitan listrik tenaga uap memang harus dilakukan.” Wawancara kembali dilakukan untuk menanyakan sasaran trade promotion yang diarahkan kepada para perantara, berikut penjelasan Bapak Andrie Prasetyo: “Kami tidak melakukan sasaran yang berarah pada perantara, kami tidak mendapatkan support dari trader.Karena hal ini bukan prioritas, begitu pula untuk sasaran yang berarah ke distributor, kami juga tidak mendapatkan support dari para shipping agent. Karena alasan yang sama.” Setelah memberikan penjelasan mengenai sasaran trade promotion yang diarahkan kepada para perantara, selanjutnya informan menjelaskan mengenai sasaran trade promotion yang diarahkan kepada wiraniaga, berikut paparan penjelasanya: “Agen pemasaran membantu dalam mempromosikan batubara tergantung dari permintaan kami ke mereka, jika kami memiliki batubara berlebih, kami akan minta tolong agen pemasaran untuk mempromosikan batubara kami.Namun hal itu tidak selalu berhasil, lebih banyak kami yang menjual batubara langsung ke customer.Informasi mengenai pelanggan baru dilakukan bersama antara tenaga pemasar dengan agen pemasaran dan selama ini yang mendapatkan customer baru lebih banyak tenaga pemasar sendiri dibanding agen pemasaran.Agen pemasaran hanya mencari informasi mengenai customer yang potensial.Kami juga melakukan penawaran ke customer baru untuk produk baru dengan product sample. Kami selalu menjual batubara dengan contract spot, ada event-event dimana kami menjual spot yaitu terutama di musim dengan curah hujan yang tinggi. Kami menargetkan penjualan yang tidak terlalu tinggi, tetapi kami melakukan pengadaan stok produk, kami melakukan hal itu karena menjaga jika produksi tidak mencapai target yang sudah dibuat. Jika produksi mencapai target kami akan jual untuk kontrak spot itu. Pada saat seperti itu komitmen dengan customer long term contract diperkecil lalu spotcontract diperbanyak.” http://digilib.mercubuana.ac.id/ 84 Penjelasan dari beberapa informan di divisi Marketing Export sudah cukup terperinci.Selanjutnya peneliti mencoba menggali informasi dari tenaga pemasar di divisi Marketing Domestic.Berikut ini adalah penjelasan dari Bapak Thomas Quantero mengenai strategi trade promotionPT Arutmin Indonesia untuk pasar domestic: “Kalau untuk promosi dari kami bersifat informatif, karena product yang dijual sudah jelas yaitu batubara.Selling point(titik penjualan) kami yang lain disini adalah service, service disini artinya kami memiliki infrastruktur, misalnya conveyor(alat pembawa batubara otomatis), kami juga punya pelabuhan sendiri yang bagus. Yang akan dikomunikasikan adalah kehandalan dan kelancaran supply, jadi jika melakukan kontrak dengan kami supply-nya terjamin, kualitasnya terjaga, dan pengirimannya tepat waktu. Kami mengkomunikasikan hal tersebut melalui brosur, juga memakai pihak ketiga. Misalnya penerbit buku mengenai directory(panduan) batubara di Indonesia disitu kami memasukkan company profile(profil perusahaan) dengan data-data yang berkaitan dengan promosi penjualan.” Informan kembali menambahkan penjelasan mengenai bentuk trade promotion yang dilakukan dalam pasar domestik, sebagai berikut: “Dorongan promosi yang dilakukan saat customer dan pihak Arutmin membuat kontrak, maka kami menjamin bahwa sebagian produksi batubara kami dialokasikan untuk customer tersebut.Kami mengarahkan atau mendorong customer untuk membuat kontrak jangka panjang, satu tahun atau lebih dibandingkan dengan memnbuat kontrak jangka pendek.” Bapak Nyoman Oka memberikan tambahan penjelasan mengenai sasaran trade promotion yang diarahkan kepada pembeli akhir, berikut paparan penjelasanya: “Kami menstimulasi pencarian dengan brosur yang berisikan tipikal batubara yang kami produksi kemudian di website (situs web) kami juga ada informasi mengenai hal tersebut. Jika calon pelanggan tertarik acuan awalnya dari website tersebut, selanjutnya jika calon customer menanyakan kami akan menjawab sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Selanjutnya kami juga mengikuti konferensi batubara tingkat http://digilib.mercubuana.ac.id/ 85 dunia, dimana sebagian besar pebisnis batubara mengikuti konferensi tersebut.Untuk sasaran dimana pelanggan didorong untuk melakukan percobaan produk, kami berusaha untuk memberikan produk sampel ke calon pelanggan potensial dan pelanggan lama namun terbatas hanya untuk test (percobaan) laboratorium saja, jumlahnya tidak besar, sekitar 5 sampai 10 kilogram saja. Jadi biasanya yang pertama dilakukan adalah kalau mereka terkait, kami memberikan produk sampel untuk pengetesan di skala lab, baru setelah itu kami bicarakan mengenai batubara untuk trial burn (batubara untuk percobaan pembakaran), namun untuk trial burn mereka harus membeli namun dengan jumlah yang sangat kecil, misalnya satu tongkang atau satu kapal. Baru jika mereka tertarik lagi baru kami menegosiasikan untuk pembuatan contract jangka panjang.Lalu sasaran medorong pembelian ulang dengan secara berkala melakukan kunjungan, misalnya pada saat trial burn, kami mengirimkan orang dari divisi Coal Technology untuk melihat performance (hasil) batubara kami.Melihat bagaimana performance batubara kami disana dan jika ada pertanyaan kami bisa memberikan saran. Bagaimana supaya batubara kami dapat performed (digunakan) di tempat customer. Untuk pelanggan yang long term contract seperti perusahaan-perusahaan Jepang, secara berkala datang ke tempat customer, minimal satu tahun sekali, untuk melihat langsung dan bertemu dengan customer bagian plan (perencanaan) untuk menanyakan mengenai performance batubara kami di pabrik mereka dan apa keluhan-keluhan yang ada. Namun sebenarnya yang paling mendasar bahwa batubara kami dapat performed dengan baik di pabrik mereka, itulah yang menentukan di kemudian hari mereka akan datang lagi atau tidak untuk membeli batubara kami. Contohnya dengan PKT, kami sudah beberapa kali melakukan pengiriman dan kami tahu bahwa batubara kami jika dibakar di pabrik mereka, performed sangat bagus jika dibandingkan dengan yang lain. Jadi walaupun harganya lebih mahal tetapi mereka tetap membeli dari kami.Bukan hanya performance batubara yang bagus, tetapi juga delivery (pengiriman) yang on time dan faktor-faktor pendukung lainnya.Kami tidak membangun arus pengunjungm karena kami bukan bergerak dibidang produk konsumsi. Untuk sasaran memperbesar tingkat pembelian, PLTU memiliki kebijakan stock yang bermacam-macam. Misalnya ada yang 45 hari, ada yang 30 hari. Mereka harus memastikan batubara yang ada di stock-nya itu ada pada level yang cukup untuk waktu tersebut. Jika sudah berkurang, misalnya stock batubaranya menjadi tinggal 15 hari, mereka akan menambah pesanan batubaranya. Customer harus maintain stock, karena misalnya suatu saat ada gangguan pada saat kami memasok batubara, maka mereka harus memastikan stock mereka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 86 cukup dan memastikan PLTU mereka tidak sampai berhenti karena kehabisan bahan bakar. Kamipun harus memperhatikan hal tersebut, jika ada konsumen yang stock-nya mulai menipis, maka kami harus mengerti situasi mereka dan memberikan prioritas yang lebih tinggi.” Wawancara kembali dilakukan untuk menanyakan sasaran trade promotion yang diarahkan kepada para perantara, berikut penjelasan Bapak Nyoman Oka: “Kami tidak melakukan sasaran yang berarah pada perantara, baik itu trader ataupun shipping agent.” Setelah memberikan penjelasan mengenai sasaran trade promotion yang diarahkan kepada para perantara, selanjutnya informan menjelaskan mengenai sasaran trade promotion yang diarahkan kepada wiraniaga, berikut paparan penjelasanya: “Agen pemasaran lebih banyak mempromosikan produk kami, untuk penjualannya tetap dilakukan oleh kami.Karena customer biasanya cenderung ingen bertemu langsung dengan kami untuk melakukan negosiasi dan konpromi.Begitu juga untuk dokungan bagi produk baru, dilakukan bersama-sama antara agen pemasarana dan tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia. Dalam kaitannya dengan menstimulasi off-season sales, kembali karena naturalnya penjualan kami langsung ke end user, dan kami berusaha memaksimalkan harga. Jika ada masa-masa demand (permintaan) itu turun, maka kama akan menurunkan harga, semacam diskon yang kami berikan. Ini diberikan kepada pelanggan yang baru ataupun yang lama.” Trade promotion yang dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia menggunakan beberapa alat promosi yaitu diskon dan produk sample. Pemberian diskon untuk customer baru dan lama berbeda-beda. Untuk customer lama PT Arutmin Indonesia akan memberikan diskon yang kompetitif. Pemberian diskon ini berguna untuk meningkatkan gairah customer untuk dapat segera melakukan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 87 transaksi pembelian batubara PT Arutmin Indonesia. Dalam pemberian diskon, PT Arutmin Indonesia melakukan beberapa pertimbangan, yaitu dengan melihat reputasi customer, jumlah tonase yang diminta, dan jalur pendistribusianproduct. Beberapa pertimbangan tersebut disesuaikan dengan jadwal pengapalan batubara per tahun yang telah disusun oleh divisi Marketing. Jika semuanya telah sesuai, maka diskon dapat diberikan kepada customer. Alat promosi selanjutnya yang digunakan oleh PT Arutmin Indonesia adalah pemberian produk sample. Produk sample diberikan pada calon customer dan customer sendiri. Tujuan pemberian produk sample ini adalah agar calon customer dan customer dapat mencoba produk batubara PT Arutmin Indonesia dengan alat atau mesin yang beroperasi di power plant atau pabrik mereka. Pemberian produk sample dilakukan dengan cuma-cuma tanpa dipungut biaya, namun untuk biaya transportasi dan pengemasan dibebankan ke calon customer atau customer. Trade promotionyang dilakukan PT Arutmin Indonesia bersifat informatif.Selling point yang ditonjolkan adalah service dalam bentuk infrastruktur yang baik dan memadai. Informasi yang diberikan kepada customer adalah kehandalan mengelola product, kelancaran supply, kualitasbatubara yang terjaga, dan pengiriman yang tepat waktu. Informasi-informasi tersebut dirangkum dalam brosur dan buku mengenai perusahaan pertambangan batubara di Indonesia. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 88 Sedangkan bentuk dorongan promosi yang dilakukan adalah jaminan dari PT Arutmin Indonesia bahwa sebagian produksi batubara PT Arutmin Indonesia akan dialokasikan untuk customer yang telah memiliki kontrak perjanjian penjualan. Divisi Marketing cenderung mengerahkan customer untuk membuat kontrak jangka panjang. Hal ini dikarenakan kontrak jangka panjang lebih menguntungkan dikedua belah pihak. Terdapat tiga sasaran dalam tujuan trade promotion, ketiga sasaran tersebut adalah pembeli akhir, perantara, dan wiraniaga.Sasaran pertama PT Arutmin Indonesia menstimulasi pencarian dengan brosur yang berisikan tipikal batubara yang diproduksi.Kemudian di websitePT Arutmin Indonesia juga menginformasikan mengenai hal tersebut.Jika calon pelanggan tertarik acuan awalnya dari website, menghubungi melalui telepon, e-mail, dan lain sebagainya. Selanjutnya jika calon customer menanyakan mengenai PT Arutmin Indonesiaakandilayani oleh tenaga pemasar sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Selanjutnya PT Arutmin Indonesia mengikuti konferensi batubara tingkat dunia, dimana sebagian besar pebisnis batubara mengikuti konferensi tersebut. Sasaran trade promotion dimana pelanggan didorong untuk melakukan percobaan produk, PT Arutmin Indonesiaberusaha untuk memberikan produk sampel ke calon pelanggan potensial dan pelanggan lama namun terbatas hanya untuk percobaan laboratorium, jumlahnya sekitar 5 sampai 10 kilogram saja. Kebiasaan yang dilakukan adalah jika ada customer yang tertarik, tenaga pemasar akanmemberikan produk sampel untuk pengetesan di skala lab, baru setelah itu http://digilib.mercubuana.ac.id/ 89 dibicarakan mengenai batubara untuk trial burn (batubara untuk percobaan pembakaran).Untuk trial burn, customer harus membeli namun dengan jumlah yang sangat kecil, misalnya satu tongkang atau satu kapal.Setelah itu jika customer tertarik baru menegosiasikan untuk pembuatan contract jangka panjang. Sasaran dimana customer didorong untuk melakukan pembelian ulang dengan cara melakukan kunjungan secara berkala, misalnya pada saat trial burn, PT Arutmin Indonesiamengirimkan tenaga pemasar dari divisi Coal Technology untuk melihat hasil pembakaran batubara PT Arutmin Indonesia, jika ada pertanyaan tenaga pemasar bisa memberikan saran. Bagaimana supaya batubara dapat digunakan di tempat customer. Untuk pelanggan dengan long term contract seperti perusahaan-perusahaan di negara Jepang, secara berkala tenaga pemasar dari divisi Coal Technologydatang ke tempat customer, minimal satu tahun sekali, untuk melihat langsung dan bertemu dengan customer bagianperencanaan untuk menanyakan mengenai performance batubara PT Arutmin Indonesia di pabrik customer dan menaggapi keluhan-keluhan yang ada. Namun yang paling mendasar untuk mendorong pembelian ulang adalah bahwa batubara PT Arutmin Indonesiadapat performed dengan baik di pabrik customer, itulah yang menentukan di kemudian hari customer akan datang lagi atau tidak untuk membeli batubara PT Arutmin Indonesia. Walaupun harga cenderung lebih mahal tetapi customer tetap membeli dari PT Arutmin Indonesia.Bukan hanya performance batubara yang bagus, tetapi juga pengiriman yang on time dan faktor-faktor pendukung lainnya.PT Arutmin Indonesia tidak membangun arus pengunjungm karena PT Arutmin Indonesiatidak bergerak dibidang produk konsumsi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 90 Sasaran selanjutnya memperbesar tingkat pembelian dengan penyimpanan produk di tempat konsumen dalam jumlah diatas normal, PLTU di Indonesia dan negara lain memiliki kebijakan stock yang bermacam-macam. Customer harus memastikan batubara yang ada di stock mereka ada pada level cukup untuk waktu tertentu. Jika berkurang, customerakan menambah pesanan batubaranya. Customermemang harus me-maintain stock, karena misalnya ada gangguan pada saat memasok batubara, maka customer harus memastikan stock cukup dan memastikan PLTU mereka tidak berhenti karena kehabisan bahan bakar. PT Arutmin Indonesiapun harus memperhatikan hal tersebut, jika ada konsumen yang stock-nya mulai menipis, maka kami harus mengerti situasi mereka dan memberikan prioritas yang lebih tinggi. Sasaran trade promotion yang diarahkan kepada para perantara, sama sekali tidak dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia, baik melalui trader maupun distributor seperti shipping agent. Karena hal ini bukan merupakan prioritas bagi PT Arutmin Indonesia. Tujaun trade promotion yang sasarannya diarahkan kepada wiraniaga, memotivasi agen pemasaran lebih banyak mempromosikan produk PT Arutmin Indonesia, untuk penjualannya tetap dilakukan oleh tenaga pemasar. Karena customer biasanya cenderung ingin melakukan pertemuan langsung untuk melakukan negosiasi dan konpromi.Begitu juga untuk dukungan bagi produk baru, dilakukan bersama antara agen pemasarana dan tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia. Dalam kaitannya dengan menstimulasi off-season sales, naturalnya penjualan PT Arutmin Indonesia langsung ke end user, dan PT Arutmin http://digilib.mercubuana.ac.id/ 91 Indonesiaberusaha memaksimalkan harga. Jika ada masa-masa demand (permintaan) itu turun, maka kamiakan menurunkan harga, semacam diskon yang kami berikan. Ini diberikan kepada pelanggan yang baru ataupun yang lama. Kaitannya juga dengan off-season sales, ada event-event dimana PT Arutmin Indonesia menjual contract spot. Yaitu kontrak berjangka pendek dan periode pengirimannya singkat.Contract spot terutama dilakukan di musim-musim dengan curah hujan yang tinggi. PT Arutmin Indonesia menargetkan penjualan yang tidak terlalu tinggi, tetapi PT Arutmin Indonesia melakukan pengadaan stok produk.Hal itu dilakukan untuk menjaga jika produksi tidak mencapai target. Jika produksi mencapai target, tenaga pemasar akanmenjual dengancontractspot itu. Pada saat seperti itu komitmen dengan customer long term contract diperkecil lalukomitmen dengan customer contract spotdiperbanyak. 4.3 Pembahasan Proses menganalisa hasil penelitian yang dilakukan berguna untuk mencari hubungan antara teori-teori yang ada dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dengan analisa data tersebut, peneliti akan menguraikan analisis hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara mendalam dan data-data lain yang didapat. Pada akhirnya diharapakan peneliti dapat memberi gambaran mengenai strategi personal selling dan trade promotion B to Byang digunakan divisi Marketing Export dan divisi Marketing Domestic PT Arutmin Indonesia untuk meningkatkan kepuasan pelanggan tahun 2013. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 92 Strategi personal selling dan trade promotion B to Byang dilakukan divisi Marketing Export dan divisi Marketing Domestic PT Arutmin Indonesia merupakan hal penting yang berkaitan dengan peningkatan kepuasan pelanggan dan peningkatan pendapatan perusahaan dan tujuan PT Arutmin Indonesia untuk menjadi perusahaan pertambangan batubara berkelas dunia, oleh karenanya PT Arutmin Indonesia berusaha untuk terus mengembangkan strategi yang dimiliki melihat semakin beragamnya permintaan customer dan makin banyaknya perusahaan pesaing yang bergelut dalam bidang pertambangan batubara. PT Arutmin Indonesia telah melaksanakan kegiatan pemasaran batubara sejak tahun 1988 untuk pasar luar negeri dan tahun 1990 untuk pasar domestik.Dapat dikatakan PT Arutmin Indonesia sudah sangat berpengalaman dalam menghadapi beragamcustomer dari dalam maupun luar negeri.Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa kegiatan personal selling dan trade promotion B to Byang bertujuan untuk menarik customer melakukan transaksi pemasaran dan meningkatkan kepuasan pelanggan PT Arutmin Indonesia, maka dapat dijelaskan bahwa kegiatan personal selling dan trade promotion yang dilakukan PT Arutmin Indonesia selama ini berjalan dengan baik. Strategi personal selling dan trade promotionpertama kali dilakukan dalamrapat atau konferensi rutin yang diikuti oleh PT Arutmin Indonesia, dalam pertemuan ini para tenaga pemasar menemukan calon customer potensial dan berprospek baik.Dari sini terlihat bahwa definisi personal selling yang melakukan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli diterapkan oleh tenaga pemasar atau marketing agent PT Arutmin Indonesia.Divisi Marketing http://digilib.mercubuana.ac.id/ 93 Export atau Domestic mengaplikasikan strategi promosi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran PT Arutmin Indonesia dengan cara memberikan beragam informasi mengenai PT Arutmin Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membangun citra perusahaan, memperkenalkan dan memberikan pengetahuan akan perusahaan.Selanjutnya sifat response dalam promosi personal selling terlihat dalam divisi Marketing ExportdanDomesticyang mencoba mempelajari kebutuhan serta keinginan calon customer, dan pada akhirnyamembujuk dan mengharapkan calon customer untuk lakukan transaksi pemasaran dengan PT Arutmin Indonesia.Hal ini merupakan situasi yang biasa terjadi dalam negosiasi di PT Arutmin Indonesia, customer diharapkan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi penawaran dari PT Arutmin Indonesia. Strategi promosi pemasaran yang dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia juga menggunakan metode pemasaran tradisional, yaitu dengan promosi word of mouth.Peran promosi word of mouth yang dilakukan secara tidak sengaja oleh para customer, terutama dilakukan dikalangan trader.Hal ini juga menjadi salah satu bentuk promosi PT Arutmin Indonesia.Citra perusahaan yang baik membuat para customer secara tidak langsung melakukan promosi untuk PT Arutmin Indonesia. Komunikasi dalam promosi pemasaran yang dilakukan dengan customer dari perusahaan swasta cenderung santai dan tidak kaku, sedangkan dengan customer dari perusahaan pemerintah bersifat formal dan birokratis.Komunikasi yang dilakukan PT Arutmin Indonesia bersifat langsung dan tidak langsung, sementara pendekatan yang dilakukan cenderung personal dan technical.Dari http://digilib.mercubuana.ac.id/ 94 kecenderungan dan pendekatan yang dilakukan PT Arutmin Indonesia dalam menghadapi customer terlihat bahwa sifat personal confrontation yang terdapat dalam promosi personal selling terjadi secara natural.Tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia atau marketing agent dapat mengamati reaksi calon customer secara langsung dan interaktif sehingga pendekatan selanjutnya dapat disesuaikan. Hal ini sangat efektif dilakukan karena dalam pemasaran batubara tidak ada loyalitas pada merek tertentu, jika customer merasa ada ketidakcocokan spesifikasi batubara yang dibutuhkan dengan product PT Arutmin Indonesia maka mereka akan mencari perusahaan lain yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Ketujuh fungsi dalam aktivitas personal selling juga dirasakan berjalan dengan cukup baik. Fungsi pertama yaitu prospecting, dapat dilihat dari giatnya tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia dan marketing agent untuk mencari customer baru yang potensial sehingga terjalin hubungan dengan mereka, pencarian dilakukan di berbagai event seperti Coaltrans Conference dan pertemuan rutin di APBI. Dalam hal ini peran marketing agent dikhusus untuk pemasaran luar negeri.Selanjutnya untuk fungsi targeting, PT Arutmin Indonesia sudah memiliki target pelanggan yang jelas. PT Arutmin Indonesia cenderung untuk me-maintain pelanggan lama daripada mencari pelanggan baru. Hal ini dilakukan oleh kedua divisi baik Marketing Export maupun Marketing Domestic.Hampir 80 sampai 85 persen kegiatannya adalah me-maintain pelanggan lama karena hal itu dianggap lebih penting daripada memperoleh customer baru. Pelanggan PT Arutmin Indonesia tergolong loyal, tenaga pemasar mencoba membuat customer dari sekedar pelanggan menjadi partner dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 95 bisnis.Untuk pasar domestic target pasarnya sudah terpenuhi untuk komitmen selama satu tahun kedepan, targetnya adalah untuk memenuhi kontrak yang sudah ada, mempertahankan dan memelihara pelanggan yang sudah ada.Divisi Marketing Domestic PT Arutmin Indonesia tidak terfokus untuk menargetkan pelanggan baru. Tetapi jika ada prospek pelanggan, maka akan diakomodir sesuai dengan kemampuan. Peran marketing agent dalam aktivitas promosi pada pasar ekspor cukup besar, mereka secara tidak langsung berperan dalam kegiatan promosi pemasaran sebesar 80 persen.PT Arutmin Indonesia mempengaruhi marketing agent untuk mencari customer potensial dari seluruh dunia dan memasarkan produk batubara PT Arutmin Indonesia kepada customer tersebut.Marketing agent berperan sebagai perpanjangan tangan divisi Marketing Export agar departemen Marketingdapat memenuhi target penjualan tahunan. Divisi Marketing Export dan Domestic juga melaksanakan fungsi personal selling yang ketiga yaitu communicating, mereka berusaha untuk selalu mengkomunikasikan informasi terbaru kepada customer dan calon customer dalam rangka melakukan aktivitas penjualan.Komunikasi dengan pelanggan merupakan hal utama untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan.Selanjutnya fungsi selling tentu dilakukan, mulai dari melakukan pendekatan ke customer potensial, memberikan presentasi sesuai permintaan calon pelanggan. Dalam hal presentasi berisikan beragam informasi berupa pengetahuan mengenai PT Arutmin Indonesia secara umum, produk batubara yang dihasilkan, berbagai fasilitas penunjang, dan memberikan gambaran http://digilib.mercubuana.ac.id/ 96 mengenai bagaimana produk batubara PT Arutmin Indonesia dapat digunakan dalam industri. Dalam situasi ini, manfaat produk telah dipahami dengan baik oleh customer, namun dalam melakukan presentasi, sudah merupakan keharusan menjelaskan kembali hal tersebut.Informasi yang diberikan bukan hanya mengenai PT Arutmin Indonesia sendiri, namun juga informasi mengenai trend pasar batubara yang sedang terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Selanjutnya memberikan pelayanan dengan menanggapi keluhan dan keberatan.Untuk menjawab keberatan dan keluhan pelanggan dilakukan oleh divisi yang berbeda yaitu Coal Technology. Divisi ini melakukan kontrol kualitas batubara yang akan dipasarkan, menanggapi keluhan pelanggan terhadap produk, memberikan kemudahan dalam pendistribusian, dan pemeliharaan serta perbaikan fasilitas di tambang dan pelabuhan pengapalan. Terakhir tenaga pemasar melakukan closing the deal dengan melanjutkan negosiasi ketahap pembuatan spot contract atau long term contract. PT Arutmin Indonesia juga melakukan fungsi servicing.PT Arutmin Indonesia sangat perduli dalam memberikan pelayanan kepada customer, misalnya dengan memberikan konsultasi mengenai produk, kualitas batubara dan semua yang berkaitan akan ditangani oleh divisi Coal Technology, selanjutnya memberikan pelayanan untuk masalah legalitas, juga masalah dokumentasi.Service yang dilakukan selanjutnya merupakan komitmen PT Arutmin Indonesia untuk berusaha memenuhi permintaan akan batubara yang telah dibuat dalam kontrak penjanjian penjualan batubara. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 97 Fungsi information gathering, PT Arutmin Indonesia lakukan bersama dengan marketing agent.Pengumpulan data-data riset pasar dan intelijensi pemasaran dilakukan oleh marketing agent, namun untuk proses menganalisisnya, tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia melakukan sendiri tanpa keikutsertaan marketing agent.Informasi batubara ini ada yang berasal dari buletin dan informasi global yang rutin dipantau melalui website.Dari sanalah PT Arutmin Indonesiamelihat peluang dan informasi batubara terkini.Bukan hanya itu, marketing agent juga melakukan riset untuk memprediksi calon customer potensial bagi PT Arutmin Indonesia. Informasi yang dibutuhkan yaitu mengenai pembangunan power plant, baik di dalam maupun luar negeri, berapa lama pengerjaan power plant tersebut, dan pada akhirnya mencari informasi mengenai kalori batubara yang akan mereka gunakan saat power plant tersebut beroperasi. PT Arutmin Indonesia juga mencari informasi mengenai perusahaan lain selain perusahaan pembangkit listrik. Riset tersebut berfungsi untuk membantu divisi Marketingmenentukan customer sasaran dan melakukan pendekatan lanjutan. Selanjutnya partisipasi PT Arutmin Indonesia dalam APBI berguna untuk intelijen pasar, yaitu memperoleh informasi mengenai customer potensial dan perkembangan regulasi hukum dan peruturan perundang-undangan pertambangan di Indonesia dan internasional.Terakhir adalah fungsi allocating, PT Arutmin Indonesia cenderung untuk memberikan produk yang pada waktu tertentu yang dianggap langka kepada pelanggan yang lama dan sudah loyal.Dalam keadaan langka akan produk, biasanya terjadi saat musim hujan sehingga produksi cenderung menurun. Prioritas paling tinggi adalah customer yang kondisinya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 98 sangat memerlukan yaitu saat stock batubara di tempat pelanggan tersebut sudah menipis.Prioritas selanjutnya diberikan kepada customer yang hanya mengambil batubara dari PT Arutmin Indonesia saja, berlangsung atau tidaknya pekerjaan pabrik atau PLTU customer tersebut tergantung dengan pasokan dari PT Arutmin Indonesia. Bentuk dorongan promosi yang dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia adalah jaminan dari PT Arutmin Indonesia bahwa sebagian produksi batubara mereka akan dialokasikan untuk customer yang telah memiliki kontrak perjanjian penjualan batubara. Divisi Marketing Export dan Domestic cenderung mengerahkan customer untuk membuat kontrak jangka panjang. Hal ini dikarenakan kontrak jangka panjang lebih menguntungkan dikedua belah pihak. Sama halnya dengan aktivitas personal selling, aktivitas trade promotion adalah promosi yang dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia dalam rangka meningkatan pendapatan perusahaan dan mewujudkan tujuan PT Arutmin Indonesia untuk menjadi perusahaan pertambangan batubara kelas dunia. Trade promotion dalam pemasaran produk batubara merupakan serangkaian teknik promosi pemasaran yang dirancang oleh departemen Marketing untuk menambah nilai produk atau jasa sehingga tercapai tujuan penjualan dan pemasaran yang perusahaan inginkan. Trade promotion yang dilakukan PT Arutmin Indonesia bersifat informatif. Trade promotion yang dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia menggunakan beberapa alat promosi yaitu diskon dan produk sample.Sama http://digilib.mercubuana.ac.id/ 99 dengan manfaat promosi personal selling diatas, manfaat trade promotion dilakukan oleh tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia atau marketing agent untuk menginformasikan product secara menarik sehingga customer membeli batubara PT Arutmin Indonesia. Informasi yang diberikan kepada customer berupa kehandalan PT Arutmin Indonesia dalam mengelola product, kelancaran supply PT Arutmin Indonesia ke berbagai customer, kualitas batubara yang terjaga, dan pengiriman yang tepat waktu. Informasi-informasi tersebut dirangkum dalam brosur dan buku mengenai perusahaan pertambangan batubara di Indonesia. Selling point yang ditonjolkan adalah service dalam bentuk infrastruktur yang baik dan memadai. Salah satu bentuk trade promotion dengan pemberian diskon kepada customer. Pemberian diskon untuk customer baru dan lama berbeda-beda. Pemberian diskon berguna untuk meningkatkan gairah customer agar segera melakukan transaksi pembelian batubara PT Arutmin Indonesia. Dalam pemberian diskon, PT Arutmin Indonesia melakukan beberapa pertimbangan, yaitu dengan melihat reputasi customer, jumlah tonase batubara yang diminta, dan jalur pendistribusian product. Beberapa pertimbangan tersebut disesuaikan dengan jadwal pengapalan batubara per tahun yang telah disusun oleh divisi Marketing. Jika semuanya telah sesuai, maka diskon dapat diberikan kepada customer. Adanya diskon yang diberikan akan mendongkrak penjualan batubara PT Arutmin Indonesia dengan cepat. Divisi Marketing Export dan Domestic akan memperoleh pendapatan lebih dengan bertambahnya penjualan tersebut. Dengan diskon yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 100 diberikan PT Arutmin Indonesia, para customer mencoba untuk segera melakukan pembelian product batubara kepada PT Arutmin Indonesia. Alat promosi selanjutnya yang digunakan oleh PT Arutmin Indonesia adalah pemberian produk sample. Dengan pemberian produk sample, PT Arutmin Indonesia mengharapkan agar calon customer tertarik dengan batubara tersebut dan segera melakukan transaksi pembelian. Produk samplediberikan pada calon customer dan customer sendiri. Tujuan pemberian produk sample ini adalah agar calon customer dan customer dapat mencoba produk batubara PT Arutmin Indonesia dengan alat atau mesin yang beroperasi di power plant atau pabrik mereka. Jika produk batubata tersebut cocok dengan alat atau mesin di perusahaan mereka, maka diharapkan calon customer akan melakukan transaksi pembelian dan untuk customer yang sudah pernah melakukan transaksi pembelian untuk mengulang kembali transaksi tersebut. Pemberian produk sample dilakukan dengan cuma-cuma tanpa dipungut biaya, namun biaya transportasi dan pengemasan dibebankan ke calon customer atau customertersebut. Terdapat tiga sasaran dalam tujuan trade promotion, ketiga sasaran tersebut adalah pembeli akhir, perantara, dan wiraniaga.Sasaran pertama PT Arutmin Indonesia menstimulasi pencarian dengan brosur yang berisikan tipikal batubara yang diproduksi.Kemudian di website PT Arutmin Indonesia juga menginformasikan mengenai hal tersebut.Jika calon pelanggan tertarik acuan awalnya dari website, menghubungi melalui telepon, e-mail, dan lain sebagainya. Selanjutnya jika calon customer menanyakan mengenai PT Arutmin Indonesia, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 101 tenaga pemasar akan melayani sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Selanjutnya PT Arutmin Indonesia mengikuti konferensi batubara tingkat dunia, dimana sebagian besar pebisnis batubara mengikuti konferensi tersebut. Sasaran trade promotion dimana pelanggan didorong untuk melakukan percobaan produk, dalam hal ini PT Arutmin Indonesia mencoba untuk memberikan produk sampel ke calon pelanggan potensial dan pelanggan lama namun terbatas hanya untuk percobaan laboratorium, jumlahnya sekitar 5 sampai 10 kilogram. Keadaan yang normal terjadi adalah jika ada customer tertarik akan produk batubara PT Arutmin Indonesia, maka tenaga pemasar akan memberikan produk sampel untuk pengetesan di skala lab, jika dirasa oleh calon customer sampel tersebut cocok, dibicarakanlah mengenai produk batubara untuk keperluan trial burn (batubara untuk percobaan pembakaran). Untuk keperluan trial burn, customer harus membeli namun dengan jumlah yang sangat kecil, misalnya satu tongkang atau satu kapal.Selanjutnya jika customer tertarik baru menegosiasikan untuk pembuatan contract jangka panjang. Sasaran dimana customer didorong untuk melakukan pembelian ulang dengan cara melakukan kunjungan secara berkala, misalnya pada saat trial burn, PT Arutmin Indonesia mengirimkan tenaga pemasar dari divisi Coal Technology untuk melihat hasil pembakaran batubara PT Arutmin Indonesia, jika ada pertanyaan tenaga pemasar bisa memberikan saran. Misalnya bagaimana agar batubara PT Arutmin Indonesia dapat digunakan di pabrik atau PLTU customer. Untuk pelanggan dengan long term contract seperti perusahaan-perusahaan yang berada di negara Jepang, secara berkala tenaga pemasar dari divisi Coal http://digilib.mercubuana.ac.id/ 102 Technology berkunjung ke perusahaan customer, hal ini dilakukan minimal satu tahun sekali, untuk melihat langsung dan bertemu dengan bagian perencanaan, disana pihak PT Arutmin Indonesia aktif menanyakan mengenai performancebatubara PT Arutmin Indonesia di pabrikatau PLTU customer dan mencoba untuk menjawab dan menaggapi keluhan-keluhan yang ada sampai terjadi penerimaan yang baik oleh customer. Namun yang paling mendasar untuk mendorong pembelian ulang adalah bahwa batubara PT Arutmin Indonesia dapat performed dengan baik di pabrik atau PLTU customer, hal itulah yang menentukan apakah kemudian hari customer akan datang kembali untuk membeli batubara PT Arutmin Indonesia atau tidak. Walaupun harga batubara PT Arutmin Indonesia cenderung diatas rata-rata harga pasar namun customer tetap mencari dan membeli batubara produk PT Arutmin Indonesia.Bukan hanya performance batubara yang bagus, tetapi pengiriman dan pengapalan yang on time dan faktorfaktor pendukung lainnya membuat PT Arutmin Indonesia dipilih oleh pelanggan menjadi supplier mereka.PT Arutmin Indonesia tidak membangun arus pengunjung untuk datang dan membeli produk karena PT Arutmin Indonesia tidak memiliki tempat seperti penjualan dalam produk konsumsi dan PT Arutmin Indonesia sendiri tidak bergerak dibidang produk konsumsi. Sasaran selanjutnya memperbesar tingkat pembelian dengan penyimpanan produk di tempat konsumen dalam jumlah diatas normal, PLTU di Indonesia dan negara lain memiliki kebijakan stock yang bermacam-macam. Customer harus memastikan batubara yang ada di stock mereka ada pada level cukup untuk waktu tertentu. Jika berkurang, maka customer akan menambah pesanan batubaranya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 103 Customer memang harus me-maintain stock, hal ini sangat wajar terjadi dalam perusahaan yang menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Misalnya terjadi gangguan pada saat PT Arutmin Indonesia memasok batubara ke customer, maka customer harus memastikan stock cukup dan memastikan pabrik atau PLTU mereka tidak berhenti berproduksi karena kehabisan bahan bakar. PT Arutmin Indonesia pun harus memperhatikan hal tersebut, jika ada konsumen yang stocknya mulai menipis, maka PT Arutmin Indonesia harus mengerti situasi mereka dan memberikan prioritas yang lebih tinggi. Sasaran trade promotion yang diarahkan kepada para perantara, sama sekali tidak dilakukan oleh PT Arutmin Indonesia, baik melalui trader maupun distributor seperti shipping agent. Karena hal ini bukan merupakan prioritas bagi PT Arutmin Indonesia. Tujaun trade promotion yang sasarannya diarahkan kepada wiraniaga, memotivasi agen pemasaran lebih banyak mempromosikan produk PT Arutmin Indonesia, untuk penjualannya tetap dilakukan oleh tenaga pemasar. Karena customer biasanya cenderung ingin melakukan pertemuan langsung untuk melakukan negosiasi dan konpromi.Begitu juga untuk dukungan bagi produk baru, dilakukan bersama antara agen pemasaran dan tenaga pemasar PT Arutmin Indonesia. Dalam kaitannya dengan menstimulasi off-season sales, normalnya penjualan PT Arutmin Indonesia langsung kepada end user, jika tiba saat permintaan akan produk batubara turun, maka PT Arutmin Indonesia akan menurunkan harga, semacam diskon yang diberikan. Ini diberikan kepada pelanggan yang baru ataupun yang lama. Kaitannya juga dengan off-season sales, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 104 ada event-event dimana PT Arutmin Indonesia menjual contract spot. Yaitu kontrak berjangka pendek dan periode pengirimannya singkat.Contract spot terutama dilakukan di musim-musim dengan curah hujan yang tinggi. PT Arutmin Indonesia menargetkan penjualan yang tidak terlalu tinggi, tetapi PT Arutmin Indonesia melakukan pengadaan stok produk.Hal itu dilakukan untuk menjaga jika produksi tidak mencapai target. Jika produksi mencapai target, tenaga pemasar akan menjual dengan contract spot. Pada saat seperti itu komitmen dengan customer long term contract diperkecil lalu komitmen dengan customer contract spot diperbanyak. http://digilib.mercubuana.ac.id/