Ulasan Pasar April 2014

advertisement
April 2014
Deflasi 0,02% di bulan April. Periode April 2014,
BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,02% setelah
pada Maret tercatat inflasi sebesar 0,08%. Dengan
deflasi 0,02% pada April 2014, inflasi tahun
kalender Januari–April 2014 tercatat sebesar
1,39% dan inflasi secara tahunan (yoy) 7,25%.
Deflasi periode April 2014 banyak disumbangkan
oleh kelompok bahan makanan yang memberikan
andil deflasi 0,22% dan kelompok sandang 0,02%.
Secara khusus, deflasi April disebabkan penurunan
harga komoditas yang ditunjukkan oleh penurunan
indeks beberapa kelompok pengeluaran seperti
kelompok bahan makanan turun 1,09% (beras dan
bawang) dan kelompok sandang turun 0,25%.
Neraca perdagangan Maret surplus. Neraca
perdagangan periode Maret 2014 mencatatkan
surplus sebesar USD673,2 juta dari total ekspor
sebesar USD15,21 miliar dan impor USD14,54
miliar. Surplus neraca perdagangan Maret 2014
disumbangkan surplus sektor nonmigas sebesar
USD2,05 miliar, sedangkan neraca perdagangan
sektor migas mengalami defisit sebesar USD1,37
miliar. Surplus ini melanjutkan surplus Februari lalu
yang mencapai USD785,3 juta setelah pada
periode Januari defisit sebesar USD430,6 juta.
Surplus neraca dagang Maret 2014 ini juga lebih
tinggi dari surplus periode yang sama pada 2013
yang hanya USD137 juta. Dengan demikian, kinerja
neraca perdagangan secara kumulatif periode
Januari – Maret 2014 mencatatkan surplus sebesar
USD1,07 miliar dengan total ekspor USD44,32
miliar dan impor USD43,25 miliar.
Bursa global melemah. Bursa global mengalami
kenaikan seiring dengan munculnya sentimen dari
berita positif atas data makroekonomi di Amerika
Serikat dan Eropa yang mengalami perbaikan. Dow
Jones Industrial Average (DJIA) naik 0.75% dan S&P
naik 0.62% selama bulan April. Begitu pula dengan
bursa eropa seperti DAX (Jerman) dan CAC
(Perancis) yang juga mengalami kenaikan sebesar
0.5% dan 2.18%.
Pergerakan rupiah dan obligasi. Pada April 2014,
rupiah mengalami depresiasi. Rupiah ditutup pada
posisi 11.562/USD pada 30 April 2014. Depresiasi
tercatat -2.19% dari level awal bulan
(11.314/USD). Sepanjang bulan April 2014, indeks
harga obligasi mengalami tekanan, khususnya
pada pekan terakhir di bulan April. Akibatnya,
obligasi,
khususnya
obligasi
pemerintah
mengalami penurunan harga dan kenaikan yield.
Salah satu SUN benchmark FR069 (5thn) selama
sebulan mengalami penurunan harga sebesar
-0.12%, sedangkan SUN benchmark bertenor lebih
panjang, FR70 (10thn), mengalami penurunan
lebih besar, yaitu -0.80%. Tekanan di pasar obligasi
tidak lepas dari pelemahan rupiah yang terjadi
pada bulan ini yang disebabkan oleh perbaikan
perekonomian Amerika Serikat dan repatriasi
investor asing.
(IDR)
13,000
12,500
12,167
12,051
12,000
12,070
11710
11,500
11,307
Indeks mengalami kenaikan. Sentimen positif atas
nominasi dari Jokowi sebagai kandidat presiden
dari PDI-P mendorong IHSG mengalami kenaikan
sebesar 1,5% ke level 4.840. Kenaikan juga
disebabkan oleh membaiknya data perekonomian
lain di Indonesia seperti inflasi yang telah mulai
stabil dan surplus di neraca perdagangan.
11,088
11,000
10,500
10,500
10,061
10,000
9,500
Aug
Sep
Nov
Dec
Jan
Feb
Consensus expectation of USDIDR rate for the end of 2014
Sumber : Bloomberg
Mar
Apr
DISCLAIMER
Dokumen ini dibuat hanya untuk memberikan informasi dan bukan merupakan suatu bentuk penawaran
untuk membeli atau permintaan untuk menjual maupun dasar yang dapat dijadikan pedoman sehubungan
dengan perjanjian atau komitmen apapun atau suatu nasihat investasi. Dokumen ini dibuat berdasarkan
data, proyeksi, perkiraan, antisipasi dan hipotesa yang subjektif. Analisa dan kesimpulan dalam dokumen ini
merupakan bentuk ungkapan suatu pendapat berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu.
Dengan alasan subjektifitas ini, kami menekankan bahwa pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar
keuangan bisa berubah secara drastis dari indikasi (proyeksi, perkiraan, antisipasi dan hipotesa) yang
disampaikan dalam dokumen ini.
Disamping itu, secara umum informasi yang diberikan dalam dokumen ini bersifat subjektif. Pendapat yang
dikemukaan dalam dokumen dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan PT
AXA Asset Management Indonesia dapat namun tidak berkewajiban untuk mengubah atau memperbaharui
dokumen ini.
Seluruh informasi dalam dokumen ini dibuat berdasarkan data publik yang dikeluarkan oleh biro resmi
untuk statistik ekonomi dan pasar. PT AXA Asset Management Indonesia terlepas dari segala kewajiban yang
berhubungan dengan keputusan yang didasarkan pada dokumen ini.
Disamping itu, dengan dasar subjektifitas dari analisa dan pendapat ini, data, proyeksi, perkiraan, antisipasi,
hipotesa dan atau pendapat tidak harus digunakan atau diikuti oleh Tim Manajemen maupun afiliasi PT AXA
Asset Management Indonesia yang bertindak atas dasar pendapat sendiri dan bertindak sebagai bagian yang
independen dalam Perusahaan.
Dengan menerima informasi ini, penerima dokumen setuju menggunakan informasi ini hanya untuk melihat
potensi dalam strategi yang ada didalamnya dan bukan untuk tujuan lain serta tidak akan mengungkapkan
informasi apapun ke pihak manapun. Dilarang melakukan segala bentuk produksi ulang atas informasi ini,
baik itu seluruhnya atau sebagian kecuali telah mendapat persetujuan dari PT AXA Asset Management
Indonesia.
PT AXA Asset Management Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi dengan izin Bapepam & LK No.
Kep-20/PM-MI/1992 tanggal 10 Juli 1992. PT AXA Asset Management Indonesia adalah bagian dari AXA
Group yang berkedudukan di Perancis, Paris. Informasi selengkapnya mengenai AXA Group dapat
ditemukan di www.axa.com
Download