BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian internal terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas pada PT ANTAM (Persero) Tbk. Tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan evaluasi sistem pengendalian internal antara lain survey pendahuluan, penelaahan, dan pengujian atas sistem pengendalian internal. Sebelum melakukan evaluasi pengendalian internal hendaknya harus membuat suatu perencanaan evaluasi. Perencanaan evaluasi merupakan penyusunan dan pengembangan strategi yang agar tindakan yang akan dilakukan selama proses pemeriksaan dan penentuan ruang ringkup evaluasi. Dalam merencanakan evaluasi, penulis harus menyediakan suatu kerangka kerja tertulis untuk setiap evaluasi. Kerangka kerja evaluasi tersebut digunakan untuk pedoman dalam menilai serta menganilisis sistem pengendalian internal perusahaan, sebagai berikut: 1. Survey pendahuluan, yaitu dengan tujuan untuk mendapatkan informasi umum mengenai perusahaan, mengenai kegiatan operasi perusahaan. 2. Penelaahan dan pengujian, yaitu dengan tujuan penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian internal agar secara tepat dapat mengeidentifikasi kelemahan yang mungkin dari suatu sistem pengendalian internal tersebut. 3. Pengujian terinci, tujuan dari pengujian terinci agar dapat melakukan tindak lanjut menjadi temuan dan menetapkan temuan tersebut sesuai kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi. 44 4. Pengembangan hasil temuan yang lebih diarahkan kepada berjalan atau tidaknya penilaian sistem pengendalian internal. IV.1 Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Perusahaan Berdasarkan COSO, terdapat lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan. Untuk dapat memperoleh pengendalian yang baik dan dapat berjalan secara efektif, komponen-komponen dari pengendalian internal tersebut harus diperhatikan. Komponen-komponen tersebut antara lain : IV.1.1 Lingkungan pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari semua komponen pengendalian intern lainnya yang mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian, yang menyediakan disiplin dan struktur dari perusahaan serta suatu tindakan, kebijakan, serta prosedur yang menggambarkan secara menyeluruh manajemen puncak, direktur, dan komisaris serta pemilik terhadap pengendalian. 1. Integritas dan nilai-nilai etik Pentingnya integritas dan nilai etika diantara semua personel dalam organisasi dibutuhkan untuk menciptakan sistem pengendalian yang baik. Atasan menetapkan suasana melalui contoh mendemontrasikan integritas dan mempraktikkan standar yang tinggi dari perilaku yang etis, mengkomunikasikan ke semua karyawan melalui masing-masing divisi. Memberikan bimbingan 45 moral kepada karyawan yang berlatar belakang kurang baik dan memberikan penekanan kepada karyawan untuk mengurangi risiko individu melakukan tindakan tidak jujur dan tidak etis. Pada PT ANTAM (Persero) Tbk menetapkan dan mengkomunikasikan standar nilai perilaku perusahaan kepada karyawan melalui pernyataan kebijakan dan aturan pelaksanaan ditandai dengan dibuatnya peraturan kerja yang harus dipatuhi oleh masing-masing karyawan. Atasan menjunjung tinggi adanya kejujuran dan disiplin waktu dan mengharapkan karyawan untuk dapat melakukan hal yang sama. Atasan akan memberikan punishment terhadap adanya pelanggaran yang dilakukan karyawannya. Misalnya, pencurian atau peyelewengan uang perusahaan. Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis, terdapat beberapa hal yang telah dilakukan oleh perusahaan terkait dengan integritas dan nilai etika, setiap pegawai menjalankan tugasnya masing-masing tanpa ada penggandaan tugas, perusahaan telah membentuk kebijakan yang sesuai dengan tujuan dari bisnis, perusahaan telah menciptakan komunikasi yang baik kepada semua karyawan, dalam bentuk verbal dengan selalu mengadakan diskusi setiap harinya tentang keluhan pekerjaan yang dialami oleh masingmasing karyawan. PT ANTAM (Persero) Tbk berjalan cukup baik dalam menerapkan integritas dan nilai etika kepada semua karyawan dan anggota organisasinya, sehingga semua berjalan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat oleh manajemen. Pernyataan kebijakan dan aturan pelaksanaan sudah jelas terdapat 46 pada perusahaan sehingga perusahaan dapat memberikan contoh-contoh yang baik pada karyawan dengan mengajarkan mengenai integritas dan kode etik yang harus dipatuhi. Peraturan dan kebijakan kode etik perusahaan melatih karyawan untuk bersikap jujur dan menjunjung tinggi peraturan yang ada pada perusahaan. 2. Komitmen pada kompetensi Komitmen pada kompetensi antar perusahaan saling berbeda. Perusahaan memberikan pertimbangan terhadap tingkat kompetensi dari pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkatan tersebut berubah menjadi keterampilan dan pengetahuan yang disyaratkan. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki pertimbangan terhadap tingkat kompetensi dari pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkatan tersebut berubah menjadi keterampilan dan pengetahuan yang disyaratkan per masing-masing divisi dan level yang ada. PT ANTAM (Persero) Tbk mempunyai karyawan yang cukup berkompeten. Dengan mempertimbangkan keahlian, pendidikan serta pengalaman yang dimiliki calon pekerja dalam merekrut karyawan. Misalnya dalam penempatan karyawan di bidang keuangan, penerimaan dan pengeluaran kas, perusahaan memilih calon karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan lulusan sarjana ekonomi. Perusahaan juga mempertimbangkan dalam perekrutan karyawan baru yang telah memiliki pengalaman minimal kerja, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima karyawan yang baru saja lulus tanpa memiliki pengalaman kerja dengan mempunyai keahlian di bidang keuangan. 47 Perusahaan menginginkan agar karyawan yang bekerja didalam perusahaan memiliki keahlian dan pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan diserahkan. Dengan demikian, karyawan dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efesien karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan mengerti tugas yang harus dilaksanakan dan memang memilki keahlian yang dibutuhkan. Lebih hemat waktu dalam memberikan pelatihan dan pembelajaran, sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat. Untuk meningkatkan kompetensi yang ada pada karyawan maka dapat diadakan pelatihan dan pembelajaran. Adanya rotasi pekerjaan juga dapat memberikan tindakan yang baik untuk meningkatkan keahlian karyawan sehingga karyawan tidak hanya memilki satu keahlian saja serta memperkecil adanya risiko kecurangan yang dapat dilakukan keryawan seperti penggunaan kas perusahaan, menggelapkan aset perusahaan. 3. Falsafah Manajemen Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan harus melakukan pemilihan untuk berlaku selektif atau agresif, baik dalam mengambil dan memonitor risiko bisnis, sikap dan tindakan terhadap laporan keuangan, pemahaman terhadap risiko bisnis. PT ANTAM (Persero) Tbk memilki prosedur dalam melakukan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam penerimaan kas dilakukannya penjualan 48 ekspor, sebelum melakukan transaksi penjualan, perusahaan mempunyai prosedur-prosedur yang harus ditetapkan. Sedangkan pada pengeluaran kas, penulis hanya membatasi pada penerbitan iklan. Pada pengeluaran kas ini pun memiliki prosedur yang harus dilaksanakan. Dalam penerimaan dan pengeluaran harus melalui otorisasi dari bagian yang menjalankan fungsi penjualan dan penerbitan iklan. Hal tersebut dilakukan agar bagian yang menjalankan fungsi penjualan dan pengeluaran kas dapat memantau terjadinya transaksi. Dengan adanya otorisasi oleh bagian yang menjalankan fungsi penjualan dan penerbitan iklan, dapat memantau dalam kegiatan transaksi tersebut, sehingga dalam transaksi penjualan dan penerbitan iklan berjalan berdasarkan prosedur yang ada. 4. Struktur Organisasi Kegiatan pokok suatu perusahaan dapat berjalan dengan lancar, jika setiap bagian dan fungsi yang ada dalam perusahaan dibagi-bagi dan dipisahkan sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kecurangan ataupun penyelewengan wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi berkontribusi terhadap kemampuan suatu entitas untuk memenuhi tujuan dengan menyediakan kerangka kerja menyeluruh atas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemantauan aktivitas perusahaan. Pada struktur organisasi 49 akan memperlihatkan wewenang dan tanggung jawab, serta garis pelaporan yang tepat. Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan PT ANTAM (Persero) Tbk adalah struktur organisasi berbentuk bagan garis dan formal, yang dengan jelas menginformasikan tingkat jabatan yang ada dalam perusahaan. Hal ini membantu para anggota organisasi dan karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatannya sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki strustur organisasi yang tertulis (terlampir) yang memiliki Direktur Utama sebagai karyawan pada level paling atas, di mana bertanggung jawab atas karyawan-karyawan yang berada dibawahnya. Dimana hal itu menandakan bahwa Direktur Utama bertanggung jawab atas kerjaannya sendiri, dan memberikan keputusan atas pekerjaan bawahannya. Dengan adanya struktur organisasi tertulis, karyawan dapat melihat dan mengerti dengan jelas tugas dan wewenang masing-masing karyawan. Dengan demikian, karyawan dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efesien karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan mengerti tugas yang harus dilaksanakan dan memang memilki keahlian yang dibutuhkan. Lebih hemat waktu dalam memberikan pelatihan dan pembelajaran, sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat. 50 5. Dewan direksi dan komite audit Terdapat dewan direksi yang terlibat dalam aktivitas diperusahaan dan komite audit yang berkontribusi secara signifikan dengan melaksanakan pemeriksaan terhadap pelaporan keuangan. Dewan direksi serta komite audit PT ANTAM (Persero) Tbk berkontribusi secara signifikan atas pemenuhan tujuan yang tertuang dalam laporan keuangan perusahaan. Dewan direksi serta komite audit menilai kembali sistem pelaporan keuangan untuk mencegah adanya kecurangan (fraud) baik dinilai dari pengendalian internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan. Kinerja dewan direksi serta manajemen diawasi oleh pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan seperti pemegang saham. Pelaporan keuangan perusahaan tidak lupa atas penilaian serta pengesahaan dari dewan direksi, di mana perusahaan juga memiliki auditor internal maupun auditor eksternal. PT ANTAM (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara, sehingga direktur dan komite audit bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan kepada pemerintah. 6. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab guna pencapaian tujuan Wewenang dan tanggungjawab mencakup penjelasan mengenai bagaimana dan kepada siapa wewenang dan tanggung jawab untuk aktivitasaktivitas yang dibebankan dan harus diketahui oleh setiap karyawan bahwa setiap tindakan saling berhubungan dengan karyawan lainnya dalam pencapaian tujuannya. 51 PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur organisasi yang jelas dan tertulis sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Melalui pembagian tugas yang dimiliki oleh PT ANTAM (Persero) Tbk sangat mendukung kinerja atas perusahaan karena melalui wewenang serta tanggung jawab yang tertulis dalam struktur organisasi PT ANTAM (Persero) Tbk. Jobdesk masing-masing karyawan saling terkait dan saling membantu guna mencapai tujuan perusahaan. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur yang bagus, karena tidak memberikan double job atau menggadakan pekerjaan karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Dengan demikian, aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan mengerti dengan jelas atas wewenang dan tanggung jawabnya dan memahami pengaruh atas tindakannya terhadap aktivitas di perusahaan. 7. Kebijakan perekrutan serta penilaian karyawan Agar pengendalian internal efektif, penerapan kebijakan dan prosedur sumberdaya manusia penting untuk dilakukan. Kebijakan dan prosedur sumberdaya yang ditetapkan akan menjamin bahwa personel memiliki integritas, nilai etika, dan kompetensi yang diharapkan. Hal itu mencakup kebijakan perekrutan dan proses penyeleksian yang dikembangkan dengan baik, kebijakan pelatihan yang mengkomunikasikan peran dan tanggungjawab karyawan, tindakan pendisiplinan untuk pelanggaran perilaku yang diharapkan, program 52 kompensasi yang memotivasi, pemberian penghargaan atas kinerja tinggi serta punishment apabila melakukan pelanggaran. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki kebijakan perekrutan serta penilaian karyawan sifatnya sangat privacy, calon karyawan hanya diberitahu jika menjadi Tenaga Kerja Waktu Tertentu (TKWT) atau seperti magang kerja dengan masa 6 bulan, sebelum masa 6 bulan berakhir TKWT diminta presentasi kerja hasil dari kerja selama 6 bulan, lalu menjalani tahap berikutnya yaitu interview Behaviour (BEI), setelah itu melakukan interview dengan direksi yang terkait satuan kerjanya, lalu akan diberikan keputusan apakah TKWT tersebut akan lajut ke tahap berikutnya atau tidak atau akan diperpanjang selama 6 bulan lagi. Keputusan tersebut akan diberitahukan oleh satker Human Resources Management apakah TKWT tersebut akan lajut ke tahap berikutnya atau tidak atau akan diperpanjang selama 6 bulan lagi. Jika calon pegawai tersebut lanjut ke tahap berikutnya akan naik level menjadi calon pegawai selama 3 bulan, lalu manager akan memberikan surat atas penilaian menjadi calon pegawai. Biasanya jika pegawai sudah menjadi status calon pegawai bisa menjadi pegawai tetap. Jenjang waktu yang dimiliki calon pegawai yaitu TKWT 6 bulan - calon pegawai 3 bulan - pegawai. Masing-masing status tersebut akan dikeluarkan SK Direksi dan tanda tangan kontrak (sign letter). PT ANTAM (Persero) Tbk dalam memberikan gaji kepada pegawai disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki karyawan. Selain gaji bulanan, perusahaan memberikan tunjangan kesehatan, serta adanya bonus yang diberikan setiap tahunnya. Dengan adanya kompensasi yang cukup sesuai dengan 53 kompetensi yang dimiliki setiap karyawan. Kenaikan jabatan per karyawan memiliki standar yang sudah disesuaikan pada masing-masing divisi dengan penilaian tertentu tergantung dengan standar dan penilaian dari atasan. Penilaian atas setiap karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk yang ada tidak disampaikan secara transparansi sehingga karyawan tidak dapat mengukur sendiri tentang kinerjanya masing-masing. Kenaikan jabatan karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk dinilai subjektif karena lebih mengandalkan penilaian atasan masing-masing yang disesuaikan dengan standar yang ada. Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia yang diterapkan akan menjamin bahwa personel entitas memiliki tingkat integritas, nilai etika dan kompetensi yang diharapkan. Praktik tersebut mencakup kebijakan perekrutan karyawan dan proses penyeleksian yang dikembangkandengan baik, orientasi personel baru terhadap budaya dan gaya operasi entitas, bejikan pelatihan yang mengkomunikasikan pendisiplinan untuk peran prospektif pelanggaran dan terhadap tanggung perilaku jawab, yang tindakan diharapkan, pengevaluasian, konseling, dan mempromosikan orang berdasarkan kinerja periodik, serta program kompensasi yang memotivasi dan memberikan penghargaan atas kinerja yang baik sambil menghindari disinsentif terhadap perilaku etis. Sebaiknya perusahaan melakukan penilaian atas setiap karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk dengan disampaikannya penilaian pada perekrutan karyawan secara transparansi sehingga karyawan dapat mengukur sendiri tentang kinerjanya masing-masing. Kenaikan jabatan karyawan PT ANTAM (Persero) 54 Tbk dinilai subjektif karena lebih mengandalkan penilaian atasan masing-masing yang disesuaikan dengan standar yang ada. Dengan demikian, sebaiknya PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki standar baku yang lebih transparan sehingga karyawan dimotivasi dengan penilaian kinerjanya masing-masing. Kenaikan jabatan juga dapat dijadikan motivasi bagi setiap karyawan yang dapat menaikkan kinerja mereka masing-masing. IV.1.2 Penilaian risiko (Risk Assessment) Penilaian risiko harus meliputi pertimbangan risiko yang dihubungkan dengan risiko yang terdapat dalam pelaporan keuangan. Penilaian risiko juga harus meliputi pertimbangan mengenai risiko yang berhubungan dengan teknologi informasi. Penilaian risiko juga harus mencakup pertimbangan khusus dan risiko yang dapat muncul dari perubahan kondisi seperti: perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau dimodifikasi, pertumbuhan yang cepat, teknologi baru, produk atau aktivitas baru, restrukturisasi perusahaan, operasi luar negeri, pernyataan akuntansi. Penilaian risiko oleh manajemen juga harus mempertimbangkan risiko yang muncul akibat beberapa kondisi, terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko. Identifikasi risiko meliputi pengujian terhadap faktor-faktor eksternal seperti perkembangan teknologi, persaingan, dan perubahan ekonomi. Faktor internal diantaranya kompetensi karyawan, sifat dari aktivitas bisnis, dan karaketrisitik pengelolaan sistem informasi. Sedangkan Anlisis Risiko meliputi mengestimasi signifikan risiko, menilai kemungkinan terjadinya risiko dan bagaimana mengelola risiko. 55 Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan penulis, terdapat beberapa hal yang telah dilakukan oleh perusahaan terkait denganrisiko yang dihadapi oleh PT ANTAM (Persero) Tbk selama tahun 2011: a. Risiko perubahan dalam lingkungan operasi Perubahan dalam lingkungan peraturan dan operasi dapat mengakibatkan perubahan dalam tekanan persaingan dan resiko yang berbeda dapat mengakibatkan perubahan dalam tekanan persaingan dan resiko berbeda secara signifikan. PT ANTAM (Persero) Tbk selalu memantau perubahan lingkungan dan melakukan perubahan kondisi berdasarkan tujuan yang akan diperoleh. Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasi perusahaan dan Entitas Anak sehari-hari, keselamatan dan kesehatan pekerjaannya, serta terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko operasi adalah risiko kerusakan mesin atau peralatan, kecelakaan kerja, aksi mogok, ketidakpatuhan terhadap standar prosedur operasi, penambangan liar dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan. Untuk meminimalisir risiko-risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak secara konsisten memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, menunjukan profesional kontraktor, menerapkan zero-accident policy, membina hubungan yang baik dengan karyawan dan warga sekitar,serta menerapkan tata kelola lingkungan yang memenuhi standar internasional. Fasilitas-fasilitas nikel, emas dan pemurnian logam mulia milik Perusahaan telah mendapatkan sertifikat ISO. 56 b. Risiko Negara Hampir seluruh aset dan operasi Persahaan dan Entitas Anak berada di Indonesia. Perusahaan dan Entitas Anak dapat mengalami dapak negatif bila terjadi perubahan struktur dan kebijakan pemerintahan dan bila terdapat ketidakstabilan sosial atau politik, ekonomi, hukum, perundangan atau perkembangan di dalam atau di luar negeri yang berdampak buruk terhadap indonesia seperti kegiatan terorisme, separatisme, pertentangan agama serta etnis, maupun kerusuhan. Penyebab risiko-risiko tersebut di atas berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak memilki kemampuan dalam menjalankan usahanya di negeri ini, bahwa perusahaan dan entitas anak memilki kemampuan dalam menjalankan usahanya dinegara ini, bahwa perusahaan dan entitas anak memilki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan usaha pertambangan di indonesia, dan bahwa indonesia menuju kearah yang benar sehingga risiko negara indonesia akan mengalami penurunan di masa mendatang. c. Risiko Harga Komoditas Harga komoditas sangat fluktuatif seiring dengan perubahan harga komoditas dunia serta permintaandan penawaran pelanggan. Saat ini terdapat risiko yang tinggi bahwa harga rata-rata nikel akan mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan harga pada tahun-tahun sebelumnya. Walaupun basis pelanggan perusahaan dan entitas anak terdiversifikasi dan tidak tergantung pada satu pasar atau negara saja, namun karena porsi portofolio produk nikel yang dominan terhadap produk 57 lain penurunan harga nikel akan secara signifikan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan entitas anak secara keseluruhan. Mitigasi risiko yang dilakukan oleh perusahaan dan entitas anak untuk risiko harga komoditas ini selain dengan melalui peningkatan porsi portofolio non-nikel (emas, bauksit, batubara), perusahaan dan entitas anak juga dimungkinkan untuk melakukan transaksi lindung nilai dengan tujuan untama untuk memproteksi anggaran pendapatannya. Namun, beberapa posisi lindung nilai dapat menyebabkan perusahaan dan entitas anak kehilangan kesempatan untuk memproleh pendapatan yang lebih tinggi pada saat harga mengalami kenaikan. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko harga komoditas yang paling baik adalah dengan cara menurunkan biaya produksi. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai komitmen untuk melakukan konversi bahan bakar IDO dan MFO dengan bahan bakar yang lebih murah seperti gas alam, batubara, atau tenaga hidro. d. Risiko Mata uang dan Tingkat suku bunga Pendapatan dan posisi kas Perusahaan dan Entitas Anak sebagian besar dalam mata uang dolar Amerik Serikat sedangkan sebagian besar beban operasi Perusahaan dan Entitas Anak dalam mata uang Rupiah. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anakmempunyai eksposur risiko melemahnya nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Untuk mengatasi risiko ini dari waktu ke waktu Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi lindung nilai. 58 Perusahaan dan Entitas Anak terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps. Pada tahun 2011, perjanjian interest rate swap perusahaan telah berakhir. e. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual. Tidak ada risiko kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko yang terkait dengan batasan-batasan tersebut. Sehubungan dengan aset keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak yang terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kelalaian counter party, dengan risiko maksimum sama dengan nilai tercatat dari instrumen-instrumen tersebut. Perusahaan dan Entitas Anak yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan komoditas mineral yang telah dilakukan dan secara historis mempunyai tingkat yang rendah untuk piutang usaha yang bermasalah. Kebijakan umum Perusahaan dan Entitas Anak untuk 59 penjualan komoditas mineral pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru adalah memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik. f. Risiko likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakuakn antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Perusahaan dan Entitas Anak mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang meningkat dari pemberi pinjaman yang handal. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur risiko likuiditas dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk pengembangan proyek. g. Risiko pemodalan Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak mengelola pemodalan adalah untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan usaha sehingga Perusahaan dan Entitas Anak dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur pemodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur pemodalannya, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi liabilitas. 60 Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Perusahaan dan Entitas Anak memonitor modal dengan dasar rasio hutang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah hutang dengan total modal. Hutang merupakan jumlah liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Modal terdiri dari seluruh komponen entitas yang ada sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Selama tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak masih mempertahankan strateginya yang diterapkan pada tahun 2010 yaitu mempertahankan rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 2:1. h. Risiko operasi luar negeri Perusahaan dan Entitas Anak sebagai produsen bijih nikel, feronikel, emas, perak dan bauksit merupakan price taker. Pendapatan Perushaan dan Entitas Anak sangat tergantung pada harga komoditas dan daya serap pasar dunia. Negara tujuan ekspor bijih nikel, feronikel, emas, perak , batubara dan bauksit adalah Jepang, Korea, Cina, dan Eropa. Sedangkan, emas dan perak selain untuk pasar domestik juga diekspor ke Singapura dan Australia. Untuk Batubara, selain dipasarkan di dalma negeri juga dilakukan ekspor ke China. Risiko pemasaran terkait dengan risiko tidak terjualnya produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari pembeli atau karena adanya implementasi atas regulasi baru. Untuk mengurangi risiko pembeli gagal bayar (default), perusahaan menerapkan kebijakan pembayaran di awal untuk pembeli lama dan baru tertentu dengan kontrak jangka panjang. Selain itu, perusahaan juga dilindungi oleh praktek kontrak penjualan offtake jangka panjang dengan lebih dari datu pembeli terutama untuk produk feronikel. 61 Kontrak jangka panjang ini menjamin perusahaan selalu mendapatkan pembeli untuk produk yang dihasilkan. Perusahaan dan Entitas Anak berupaya memperluas pasar dengan masuk ke pasar-pasar baru dan tetap mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga yang kompetitif melalui berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya produksi. Disamping itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengembangkan proyek-proyek pengembangan untuk menghasilkan produk-produk turunan yang mempunyai nilai tambah, misalnya SGA dan NPI. IV.1.3 Aktivitas pengendalian (Control Activities) Aktivitas pengendalian terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas atas PT ANTAM (Persero) Tbk, diantaranya : 1. Pemisahan tugas Pemisahaan tugas melibatkan pemastian bahwa individu tidak melaksanakan tugas yang tidak seimbang. Misalnya, tanggung jawab untuk melaksanakan transaksi, mencatat transaksi dan memelihara penjagaan aktiva yang dihasilkan harus dibebankan kepada departmen yang berbeda. Terdapat pemisahan fungsi antara fungsi penjualan dan fungsi yang memberikan otorisasi penerbitan iklan. Pada penerbitan iklan dilakukan oleh satuan kerja corporate secretary. Sudah terdapat pemisahan tugas antara bagian penjualan dengan bagian keuangan dan bagian penagihan 62 Adanya pemisahaan tugas dalam aktivitas penerimaan kas dan pengeluaran kas, dilakukan agar dapat meminimalkan peluang terjadinya kecurangan. Berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang telah berlangsung diperusahaan penulis mendapatkan hasil bahwa pemisahan tugas yang berlangsung diperusahaan sudah berjalan dengan cukup baik. Pembagian tugas yang dimiliki oleh PT ANTAM (Persero) Tbk sangat mendukung kinerja atas perusahaan karena melalui wewenang serta tanggungjawab yang tertulis dalam struktur organisasi PT ANTAM (Persero) Tbk, Jobdesk masing-masing karyawan saling terkait dan saling membantu guna mencapai tujuan perusahaan. Pada penerimaan dan pengeluaran kas terutama pada fungsi penjualan dan penerbitan iklan, terdapat bagian yang bertugas melaksanakan pekerjaannya masing-masing seperti bagian verifikasi, Cash Management Officer-Supervisor Cashier (CMO-SC), Cash Management Officer-Cash Flow (CMO-CF), Assistant Senior Manager (ASM) Treasury, Senior Manager Treasury, Tax and Insurance, Direktur Keuangan. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur yang bagus, karena tidak memberikan double job atau menggadakan pekerjaan karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Dengan demikian, aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan mengerti dengan jelas atas wewenang dan tanggung jawabnya dan memahami pengaruh atas tindakannya terhadap aktivitas di perusahaan. 63 2. Otorisasi yang memadai atas transaksi dan aktivitas Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Dengan demikian, sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya. Pada transaksi penjualan ekspor, perusahaan akan memberikan surat pemberitahuan ekspor barang dan surat penagihan kepada buyer dan membubuhkan tanda tangannya pada surat tersebut sebagai bukti akan dilaksanakannya transaksi penjualan. Jika buyer sudah membayar, maka bagian keuangan akan mengeluarkan surat Account Statement Inquiry bahwa perusahaan sudah menerima dana yang telah disepakati. Pada transaksi penerbitan iklan, bagian satuan kerja (satker) Corporate Secretary akan mengajukan penerbitan iklan pada agen iklan, satuan kerja (satker) Corporate Secretary akan menerima tagihan dari agen iklan dan mengecek kebenaran dari isi tagihan tersebut. Jika penagihan tersebut telah sesuai maka akan di dokumenterkan ke satker treasury bertugas untuk melakukan proses pembayaran. Pada bagian treasury akan dicek oleh verifikator. Treasury PT. ANTAM (Persero) Tbk yang memiliki dua personel verifikator, yaitu verifikator administrator bertugas mengecek kelengkapan dan kebenaran dokumen dan verifikator approval yang bertugas memberikan persetujuan bahwa dokumen yang telah dicek verifikator administrator adalah benar dan bisa untuk diproses pada pembayaran. Lalu terdapat CMO SC dan CMO CF, CMO CF bertugas untuk menginput data ke dalam sistem sedangkan CMO SC akan 64 memproses pembayarannya melalui internet banking. CMO SC di treasury PT. ANTAM (Persero) Tbk terdiri dari dua personel, yaitu CMO SC maker yang bertugas memasukkan data pembayaran ke internet banking dan CMO SC approval yang bertugas mengecek data yang telah dimasukkan oleh CMO SC maker dan jika telah sesuai maka CMO SC approval akan memberikan persetujuan pada internet banking. Jika proses pemeriksaan selesai, akan dilakukan proses pembayaran oleh pejabat antam sesuai dengan jumlah nominal yang akan dibayar. Rincian wewenang pembayaran pejabat Antam adalah ASM Treasury maksimal Rp100 juta, SM Treasury maksimal Rp250 juta, Direktur Keuangan maksimal Rp100 miliar, dan Direktur Utama tidak terbatas. Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya. Dengan adanya otorisasi tersebut akan mencegah adanya kecurangan dan penyelewengan yang dilakukan karyawan. Apabila terjadi kehilangan atau kesalahan data atau dokumen maka karyawan mana yang bertanggung jawab menjadi jelas dengan adanya otorisasi. Proses pembayaran oleh pejabat antam sesuai dengan jumlah nominal merupakan suatu otorisasi yang baik karena tidak hanya mengandalkan satu orang tetapi bisa dilakukan apabila salah satu pejabat tersebut tidak ada ditempat, tetapi tetap sesuai dengan jumlah nominal yang ditetapkan perusahaan untuk masing-masing pejabat. Penulis memberikan rekomendasi agar perusahaan terus mempertahankan adanya sistem otorisasi sehingga memperkecil adanya kemungkinan terjadinya 65 kecurangan yang menimbulkan kerugaian yang besar pada perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat pengendalianinternal yang terdapat didalam perusahaan. 3. Dokumen dan catatan yang memadai Tersedianya dokumen-dokumen yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehingga dapat ditelusuri jejaknya. Penggunaan formulir bernomor urut cetak. Pengendalian internal yang baik atas dokumen dan catatan dapat memberikan jaminan bahwa setiap transaksi dikendalikan dengan baik dan dicatat dengan benar. Oleh karena itu, penggunaan dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya tentang adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Dokumen yang memadai adalah dokumen yang di otorisasi baik dengan tanda tangan ataupun stempel oleh pihak yang berwenang. Dokumen yang terdapat dalam prosedur penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan sudah cukup lengkap. Perusahaan telah memiliki dokumen-dokumen pendukung yang digunakan dalam kegiatan penjualan seperti Surat Pemberitahuan Ekspor Barang, Surat Penagihan dan Account Statement Inquiry. Sedangkan pada pengeluaran kas dalam penerbitan iklan seperti Form Order Iklan, Surat Penawaran Iklan, Faktur Pajak, Kwitansi, Invoice, PP, Bukti Bank Keluar. Dokumen-dokumen pendukung pada kegiatan penjualan telah bernomor urut tercetak dikarenakan untuk mempermudah apabila terjadinya kesalahan. Maka dari itu, adanya dokumen penjualan yang bernomor urut cetak, agar 66 dokumen penjualan tidak disalahgunakan demi kepentingan pribadi dan meminimalkan risiko kecurangan yang dilakuakn oleh karyawan. 4. Pengecekan independen dan pelaksanaan praktik yang Sehat Adanya pengecekan independen terhadap aktivitas pelaporan keuangan pada perusahaan. Pengendalian internal yang baik atas prosedur sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas akan sangat mendukung terhadap keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan. Prosedur sistem penerimaan kas dan pengeluaran kas tersebut tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, berdasarkan wawancara dan hasil observasi yang telah berlangsung diperusahaan yang menunjukan bahwa pengendalian internal yang sedang berlangsung diperusahaan sudah berjalan dengan cukup baik. Pada penerimaan dan pengeluaran kas adanya otorisasi dari pejabat yang bertanggung jawab terlebih dahulu, sehingga pejabat tersebut mengetahui adanya transaksi penerimaan dan pengeluaran. Pada fungsi penerimaan kas, bagian keuangan khususnya bagian cash management officer-supervisor cashier bertugas untuk mengecek saldo direkening bank untuk memantau dana yang masuk dari berbagai buyer. Apabila ada dana masuk ke rekening koran PT. ANTAM (Persero) Tbk, maka CMO-SC akan melakukan koordinasi dengan satker (satuan kerja) marketing untuk menginformasikan bahwa dana dari buyer telah diterima. CMO SC akan meminta dokumen pendukung dari satker marketing berupa invoice, dokumen 67 pengapalan atau letter of credit. Apabila dokumen pendukung diperoleh maka akan dibukukan ke dalam sistem Ellipse oleh CMO CF. Apabila buyer belum mentransfer dana yang telah disepakati, maka pihak perusahaan akan mengkonfirmasikan kepada buyer. Pada fungsi pengeluaran kas, penulis membatasinya pada penerbitan iklan. Perusahaan mengajukan untuk penerbitan iklan pada sebuah majalah, setelah itu perusahaan menerima tagihan dari agen iklan, lalu satker corporate secretary akan mengecek kebenaran dari isi tagihan tersebut dan jika penagihan tersebut telah sesuai maka akan didokumenkan dan diserahkan ke satker treasury untuk proses pembayaran. Pada bagian treasury akan dicek oleh verifikator, pada verifikator memiliki dua personel verifikator, yaitu verifikator administrator bertugas mengecek kelengkapan dan kebenaran dokumen dan verifikator approval yang bertugas memberikan persetujuan bahwa dokumen yang telah dicek verifikator administrator adalah benar dan bisa untuk diproses pada pembayaran. Dokumen akan diterima oleh CMO-SC dan akan diproses pembayarannya melalui internet banking. CMO SC terdiri dari dua personel, yaitu CMO SC maker yang bertugas memasukkan data pembayaran ke internet banking dan CMO SC approval yang bertugas mengecek data yang telah dimasukkan oleh CMO SC maker dan jika telah sesuai maka CMO SC approval akan memberikan persetujuan pada internet banking. Setelah pengecekan selesai dan mendapatkan persetujuan, selanjutnya akan dilakukan persetujuan dari pejabat Antam sesuai dengan jumlah pembayaran. 68 Adanya otorisasi terlebih dahulu dari pejabat Antam sebelum melakukan transaksi penjualan dan pengeluaran kas. Hal ini dilakukan agar dapat mengontrol transaksi penjualan dan pengeluaran kas, meminimalisasi terjadinya kesalahan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Terdapat verifikator yang lebih dari satu sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan-kesalahan. Adanya persetujuan dari pejabat tertentu untuk menyetujui terjadinya transaksitrasnsaksi. Sudah terdapat auditor internal yang independen melakukan pemeriksaan secara periodik, pengecekan independen sudah dilakukan dengan baik adanya pemeriksaan rutin agar meminimalkan terjadinya penyelewengan. IV.1.4 Informasi dan komunikasi Komunikasi berfungsi untuk memastikan bahwa setiap karyawan yang terlibat dikegiatan bisnis tersebut mampu memahami kegiatannya berhubungan dengan orang di dalam maupun di luar perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki dokumen atau informasi yang lengkap dan valid mengenai kegiatan bisnisnya dan harus menyampaikan informasi tersebut dengan melaksanakan komunikasi yang baik. Sehingga dapat diperoleh rincian yang mencukupi dari semua transaksi untuk memungkinkan penyajian yang tepat dilaporan keuangan dan pengungkapan yang diperlukan. a. Pengungkapan Informasi PT ANTAM (Persero) Tbk Komunikasi elektronik perusahaan merupakan media yang memfasilitasi akses terhadap informasi, salah satunya website perusahaan yang merupakan sebagai sarana komunikasi yang efektif dengan stakeholders. PT ANTAM (Persero) Tbk berusaha 69 menyajikan kebutuhan informasi bagi pemangku kepentingan yang mencakup mengenai PT ANTAM (Persero) Tbk, baik mengenai visi misi, strategi, produk dan struktur manajemen, kegiatan perusahaan, kinerja keuangan, tata kelola perusahaan, kinerja berkelanjutan, rilis media, dan laporan serta informasi bagi pemegang saham. Sekretaris perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan informasi pada website telah diungkapkan secara tepat waktu, akurat lengkap sesuai dengan peraturan dan perundang-perundangan yang berlaku serta memastikan informasi tersebut telah disampaikan terlebih dahulu kepada regulator pasar modal dan secara resmi diungkapkan kepada publik sebelum diinformasikan pada website. Pada website juga tersedia informasi tahunan, laporan aktivitas kuartalan, laporan keuangan, laporan eksplorasi, laporan berkelanjutan serta informasi lain terkait operasi PT ANTAM (Persero) Tbk yang sesuai dengan ketentuan ASX Listing Rule. Laporan keuangan yang dipublikasikan secara kuartalan juga didukung oleh penjelasan dan catatan yang ditunjukan untuk menyediakan informasi yang memadai kepada investor dalam melakukan penilaian terhadap PT ANTAM (Persero) Tbk. Perusahaan memilki pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan Keputusan Direksi yang ditandatangani oleh seluruh Direksi. Pedoman ini dibuat agar pengelolaan operasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di PT ANTAM (Persero) Tbk dapat berjalan efektif, efesien, handal, dan aman serta selaras dengan kebijakan umum TIK PT ANTAM (Persero) Tbk serta selaras dengan bisnis perusahaan. 70 b. Teknologi Informasi dan Komunikasi Pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi PT ANTAM (Persero) Tbk meliputi Tata Kelola Teknologi Informasi (ICT Governance), penetapan peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) perusahaan, perencanaan TIK, pengelolaan investasi TIK, Pengelolaan Sumber Daya TIK, Pengelolaan Risiko TIK, Pengelolaan Layanan TIK, Pengelolaan Sekuriti TIK, Pengelolaan Layanan pihak ketiga, monitor dan evaluasi kinerha TIK, monitor dan evaluasi pengendalian internal, dan pengelolaan compliance external regulation. Realisasi pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Information and Communication Technology, dapat dilihat dari indikator KPI: 1. Cost Savings 2. ICT Governance Implementation 3. Cross Functional Effectiveness 4. On Time delivery of ICT infrastructure and system development, implementation, improvement, program planning completion 5. Uptime and downtimes Index 6. Achievement of service Level Agreement (SLA) Selama tahun 2011, Satuan kerja Information and Communication Technology memilki rencana kerja antara lain: a. Implementasi ICT Governance b. Penyusunan SOP and WI Ellipse Guidebook c. Pengembangan beberapa sistem aplikasi d. Pengembangan Datawarehouse and Business Intellegence 71 e. Enhancement beberapa sistem aplikasi f. Maintenance beberapa sistem aplikasi g. Upgrade beberapa paket aplikasi atau tools seperti: MS. Exchange, Sharepoint h. Migrasi active directory i. Deployment beberapa sistem ke unit atau unit bisnis. Sistem akuntansi PT ANTAM (Persero) Tbk dapat menjamin bahwa seluruh transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pada penerbitan iklan valid dicatat dengan benar, lengkap dan tercermin dalam laporan keuangan pada periode yang sesuai karena sudah terdapat verifikator pada setiap transaksi. Setiap karyawan yang terlibat dalam sistem pelaporan keuangan memahami bagaimana aktivitas mereka berhubungan dengan pekerjaan orang lain baik di dalam maupun di luar organisasi karena setiap karyawan memahami kinerja yang dilakukan pada masing-masing karyawan. PT ANTAM (Persero) Tbk sudah terdapat pedoman kebijakan, pedoman pelaporan akuntansi dan keuangan, bagan akun dan memorandum yang membentuk pengendalian internal sehingga PT ANTAM (Persero) Tbk dapat dinilai sebagai salah satu perusahaan yang baik karena sudah mentaati kebijakan sesuai prosedur. Manajemen PT ANTAM (Persero) Tbk memperoleh informasi mengenai total penjualan export untuk setiap bulannya karena transaksi yang diperoleh merupakan aset perusahaan yang penting untuk dilaporkan pada perusahaan. Pada bagian keuangan hanya mengidentifikasi dan mencatat transaksi yang valid berdasarkan dokumen-dokumen pendukung. Sehingga apabila ada kesalahan dapat 72 ditelusuri dengan benar. Dokumen yang digunakan berupa Surat Pemberitahuan Ekspor Barang, Surat Penagihan, Account Statement Inquiry, Form Order Iklan Majalah BUMN Track, Surat Penawaran Iklan, Faktur Pajak, Kwitansi, Invoice, PP, Bukti Bank Keluar. Pencatatan transaksi yang valid dilakukan berdasarkan dokumen-dokumen pendukung yaitu untuk memperkecil adanya kesalahan dan kecurangan. Kesalahan dapat ditelusuri dengan adanya dokumen pendukung. Pada PT ANTAM (Persero) Tbk setiap bagian memiliki dua verifikator yang selalu memeriksa keteitian dan keabsahan data, sehingga direktur hanya menerima dan memeriksa secara singkat laporan keuangan yang dibuat oleh bagian keuangan setiap bulannya dikarenakan direktur memberikan kepercayaan yang besar pada bagian keuangan bahwa bagian keuangan tidak akan melakukan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan. IV.1.5 Pemantauan (monitoring) Perusahaan melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian pengendalian dengan dasar waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pemantauan dapat dilaksanakan melalui aktivitas yang berkelanjutan, melalui pengevaluasian periodik. Dari hasil pemantauan maka akan dapat diketahui adanya kelemahan yang terdapat pada perusahaan sehingga dapat mencari solusi perbaikan. Audit internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional PT ANTAM (Persero) Tbk, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan proses tata kelola perusahaan. Aktivitas audit internal adalah 73 bagian dari proses tata kelola perusahaan yang memberikan jaminan atas sistem pengendalian internal, efektivitas, dan efisiensi operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundang-undangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan keuangan. Sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi PT ANTAM (Persero) Tbk dan memperbaiki operasional organisasi. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki audit internal yang menilai kinerja perusahaan. PT ANTAM (Persero) Tbk melakukan pemantauan dimasukkan dalam agenda rutin kegiatan operasi perusahaan ditandai dengan pemantauan langsung ke pabrik maupun ke daerah-daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Irian, dan lain-lain. Pemantauan tersebut tidak hanya melihat hasil bagaimana produk yang dihasilkan. Tetapi pemantauan tersebut juga diterapkan sebagai pengendalian intern yang dilakukan untuk melakukan pengecekan fisik oleh orang yang berbeda, sehingga dengan dilakukannya pementauan tersebut dapat mengecilkan adanya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. PT ANTAM (Persero) Tbk menerapkan bahwa hasil dari aktivitas pemantauan dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk menentukan langkah perbaikan dan juga sebagai langkah untuk menerapkan pengendalian-pengendalian apa saja yang harus dilakukan atau dihilangkan untuk meminimalkan anggaran PT ANTAM (Persero) Tbk. PT ANTAM (Persero) Tbk juga membuat pemantauan sebagai agenda rutin operasi perusahaan agar pengendalian intern tersebut dapat dilakukan secara periodik atau berkala dan sifatnya terus-menerus. Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau 74 sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan melalui stock opname. IV. 2 RINGKASAN IV.2.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian Komponen-komponen Lingkungan Pengendalian antara lain: 1. Integritas dan nilai etik - PT ANTAM (Persero) Tbk menetapkan dan mengkomunikasikan standar nilai perilaku perusahaan kepada karyawan melalui pernyataan kebijakan dan aturan pelaksanaan ditandai dengan dibuatnya peraturan kerja yang harus dipatuhi oleh masing-masing karyawan. - Atasan menjunjung tinggi adanya kejujuran dan disiplin waktu dan mengharapkan karyawan untuk dapat melakukan hal yang sama. - Atasan akan memberikan punishment terhadap adanya pelanggaran yang dilakukan karyawannya. 75 2. Komitmen pada Kompetensi - PT ANTAM (Persero) Tbk mempunyai karyawan yang cukup berkompeten. Dengan mempertimbangkan keahlian, pendidikan serta pengalaman yang dimiliki calon pekerja dalam merekrut karyawan. 3. Falsafah Manajemen - PT ANTAM (Persero) Tbk memilki prosedur dalam melakukan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. - Dalam penerimaan dan pengeluaran harus melalui otorisasi dari bagian yang menjalankan fungsi penjualan dan penerbitan iklan. 4. Struktur Organisasi - Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan Antam adalah struktur organisasi berbentuk bagan garis dan formal, yang dengan jelas menginformasikan tingkat jabatan yang ada dalam perusahaan. - PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur organisasi yang tertulis (terlampir) yang memiliki Direktur Utama sebagai karyawan pada level paling atas. - Dengan adanya struktur organisasi tertulis, karyawan dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efesien karena sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan mengerti tugas yang harus dilaksanakan dan memang memilki keahlian yang dibutuhkan. Lebih hemat waktu dalam memberikan pelatihan dan pembelajaran, sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat. 76 5. Dewan direksi dan Komite Audit - Dewan direksi serta komite audit PT ANTAM (Persero) Tbk berkontribusi secara signifikan atas pemenuhan tujuan yang tertuang dalam laporan keuangan perusahaan - Pelaporan keuangan perusahaan dilakukan atas penilaian serta pengesahaan dari dewan direksi. 6. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab - PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur organisasi yang jelas dan tertulis sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masingmasing. - Jobdesk masing-masing karyawan saling terkait dan saling membantu guna mencapai tujuan perusahaan. - PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki struktur yang bagus, karena tidak memberikan double job atau menggadakan pekerjaan karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif. 7. Kebijakan perekrutan dan penilaian karyawan - PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki kebijakan perekrutan serta penilaian karyawan sifatnya sangat privacy, calon karyawan hanya diberitahu jika menjadi Tenaga Kerja Waktu Tertentu (TKWT) atau seperti magang kerja dengan masa 6 bulan. Penilaian atas setiap karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk yang ada tidak disampaikan 77 secara transparansi sehingga karyawan tidak dapat mengukur sendiri tentang kinerjanya masing-masing. - Kenaikan jabatan karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk dinilai subjektif karena lebih mengandalkan penilaian atasan masing-masing yang disesuaikan dengan standar yang ada. Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara kueusioner, dan observasi terhadap komponen lingkungan pengendalian yang terjadi di perusahaan, yaitu: No Keterangan Pengendalian Efektif (v)/ Tidak Efektif (x) 1. Integritas dan nilai etik v 2. Komitmen pada Kompetensi v 3. Falsafah manajemen v 4. Struktur organisasi v 5. Dewan direksi dan Komite Audit v 6. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab v 7. Kebijakan perekrutan dan penilaian karyawan x Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa lingkungan pengendalian yang ada pada perusahaan sudah efektif, tetapi masih ada yang harus diperbaiki perusahaan yaitu pada penilaian setiap karyawan PT ANTAM (Persero) Tbk yang ada tidak disampaikan secara transparansi sehingga karyawan tidak dapat 78 mengukur sendiri tentang kinerjanya masing-masing. Hal ini dilakukan agar perusahaan dalam meningkatkan keefektifan pengendalian internal yang ada dalam perusahaan. IV.2.2 Evaluasi Penilaian Risiko Komponen-komponen pada penilaian risiko, antara lain: 1. Risiko perubahan dalam lingkungan operasi - PT ANTAM (Persero) Tbk selalu memantau perubahan lingkungan dan melakukan perubahan kondisi berdasarkan tujuan yang akan diperoleh. Risiko operasi adalah risiko-risiko yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasi perusahaan dan Entitas Anak sehari-hari, keselamatan dan kesehatan pekerjaannya, serta terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. - Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko operasi adalah risiko kerusakan mesin atau peralatan, kecelakaan kerja, aksi mogok, ketidakpatuhan terhadap standar prosedur operasi, penambangan liar dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan. Dengan adanya risiko perubahan dalam lingkungan operasi PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak secara konsisten memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, menunjukan profesional kontraktor, menerapkan zero-accident policy, membina hubungan yang baik dengan karyawan dan warga sekitar,serta menerapkan tata kelola lingkungan yang memenuhi standar internasional. 79 2. Risiko Negara - Perusahaan dan Entitas Anak dapat mengalami dapak negatif bila terjadi perubahan struktur dan kebijakan pemerintahan dan bila terdapat ketidakstabilan sosial atau politik, ekonomi, hukum, perundangan atau perkembangan di dalam atau di luar negeri yang berdampak buruk terhadap indonesia seperti kegiatan terorisme, separatisme, pertentangan agama serta etnis, maupun kerusuhan. Dengan adanya risiko negara, perusahaan memiliki kemampuan dalam menjalankan usahanya di dalam negeri, bahwa perusahaan dan entitas anak memilki kemampuan dalam menjalankan usahanya di Indonesia, bahwa perusahaan memilki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain dalam menjalankan usaha pertambangan di indonesia. 3. Risiko Harga Komoditas - Terdapat risiko yang tinggi bahwa harga rata-rata nikel akan mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan harga pada tahun-tahun sebelumnya. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki berbagai upaya dengan cara mengelola risiko harga komoditas yang paling baik adalah dengan cara menurunkan biaya produksi. 4. Risiko Mata uang dan Tingkat suku bunga - Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur risiko melemahnya nilai Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Untuk 80 mengatasi risiko ini dari waktu ke waktu Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi lindung nilai. Perusahaan dan Entitas Anak terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas liabilitas yang dikenakan bunga. Dengan adanya Risiko Mata uang dan Tingkat suku bunga, maka PT ANTAM (Persero) Tbk dapat mengelola dengan menggunakan interest rate swaps. 5. Risiko kredit - PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggan atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual. Tidak ada risiko kredit yang signifikan. PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan memantau risiko yang terkait dengan batasan-batasan tersebut. Dengan adanya risiko kredit, PT ANTAM (Persero) Tbk akan memilih penilaian risiko terhadap pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik. 6. Risiko likuiditas - Pengelolaan risiko likuiditas dilakuakn antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Perusahaan dan Entitas Anak mempertahankan kemampuannya 81 untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimilki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang meningkat dari pemberi pinjaman yang handal. Dengan adanya risiko likuiditas, PT ANTAM (Persero) Tbk membuat kebijakan dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk pengembangan proyek. 7. Risiko pemodalan - PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak mengelola pemodalan untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan usaha sehingga PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur pemodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal. Dengan adanya risiko pemodalan, PT ANTAM (Persero) Tbk memonitor modal dengan dasar rasio hutang terhadap modal. 8. Risiko operasi luar negeri - PT ANTAM (Persero) Tbk dan Entitas Anak sebagai produsen bijih nikel, feronikel, emas, perak dan bauksit merupakan price taker. Negara tujuan ekspor bijih nikel, feronikel, emas, perak , batubara dan bauksit adalah Jepang, Korea, Cina, dan Eropa. Sedangkan, emas dan perak selain untuk pasar domestik juga diekspor ke Singapura dan Australia. Untuk Batubara, selain dipasarkan di dalma negeri juga dilakukan ekspor ke China. Risiko pemasaran terkait dengan risiko 82 tidak terjualnya produk karena tidak sesuai dengan spesifikasi dari pembeli atau karena adanya implementasi atas regulasi baru. Dengan adanya Risiko operasi luar negeri, PT ANTAM (Persero) Tbk berupaya mempertahankan pasar yang ada dengan memberikan harga yang kompetitif melalui berbagai upaya efisiensi untuk menurunkan biaya produksi. Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara kueusioner, dan observasi terhadap komponen penilaian risiko yang terjadi di perusahaan, yaitu: No Keterangan Pengendalian Efektif (v)/ Tidak Efektif (x) 1. Risiko perubahan dalam lingkungan operasi v 2. Risiko negara v 3. Risiko harga komoditas v 4. Risiko mata uang dan tingkat suku bunga v 5. Risiko kredit v 6. Risiko likuiditas v 7. Risiko pemodalan v 8. Risiko operasi luar negeri v Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penilaian risiko yang ada pada perusahaan sudah efektif, PT ANTAM (Persero) Tbk selalu mengantisipasi bila terjadinya risiko-risiko yang akan dialami oleh perusahaan. 83 IV.2.3 Evaluasi Aktivitas pengendalian 1. Pemisahan tugas - Terdapat pemisahan fungsi antara fungsi penjualan dan fungsi yang memberikan otorisasi penerbitan iklan. Pada penerbitan iklan dilakukan oleh satuan kerja corporate secretary. Sudah terdapat pemisahan tugas antara bagian penjualan dengan bagian keuangan dan bagian penagihan PT ANTAM (Persero) Tbk sudah memiliki struktur yang bagus, karena tidak memberikan double job atau menggadakan pekerjaan karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Dengan demikian, aktivitas yang terjadi didalam perusahaan menjadi lebih lancar karena setiap karyawan mengerti dengan jelas atas wewenang dan tanggung jawabnya dan memahami pengaruh atas tindakannya terhadap aktivitas di perusahaan. 2. Otorisasi yang memadai atas transaksi dan aktivitas - Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. - Setiap bagian memiliki verifikator masing-masing dua verifikator sebelum diperiksa oleh atasan. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya dengan adanya verifikator terlebih dahulu. 84 3. Dokumen dan catatan yang memadai - Memiliki dokumen-dokumen pendukung yang digunakan dalam kegiatan penjualan seperti Surat Pemberitahuan Ekspor Barang, Surat Penagihan dan Account Statement Inquiry. Sedangkan pada pengeluaran kas dalam penerbitan iklan seperti Form Order Iklan, Surat Penawaran Iklan, Faktur Pajak, Kwitansi, Invoice, PP, Bukti Bank Keluar. - Dokumen-dokumen pendukung pada kegiatan penjualan telah bernomor urut tercetak dikarenakan untuk mempermudah apabila terjadinya kesalahan. 4. Pengecekan independen dan pelaksanaan praktik yang Sehat - Adanya pengecekan independen terhadap aktivitas pelaporan keuangan pada perusahaan. - Pada fungsi penerimaan kas, bagian keuangan khususnya bagian cash management officer-supervisor cashier bertugas untuk mengecek saldo direkening bank untuk memantau dana yang masuk dari berbagai buyer. - Pada fungsi pengeluaran kas, bagian treasury memiliki dua verifikator, yaitu verifikator administrator dan verifikator approval - Pada CMO SC terdiri dari dua personel, yaitu CMO SC maker yang dan CMO SC approval. - Adanya otorisasi terlebih dahulu dari pejabat Antam sebelum melakukan transaksi penjualan dan pengeluaran kas. 85 - Sudah terdapat auditor internal yang independen melakukan pemeriksaan secara periodik, pengecekan independen sudah dilakukan dengan baik adanya pemeriksaan rutin agar meminimalkan terjadinya penyelewengan. Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara kueusioner, dan observasi terhadap komponen aktivitas pengendalian yang terjadi di perusahaan, yaitu: No Keterangan Pengendalian Efektif (v)/ Tidak Efektif (x) 1. Pemisahaan Tugas v 2. Otorisasi yang memadai atas transaksi dan v aktivitas 3. Dokumen dan catatan yang memadai v 4. Pengecekan independen dan pelaksanaan praktik v yang sehat Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa aktivitas pengendalian yang ada pada perusahaan sudah berjalan dengan efektif, PT ANTAM (Persero) Tbk selalu menjalankan tahap-tahap berdasarkan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan. PT ANTAM (Persero) Tbk sudah memiliki struktur yang bagus, karena tidak memberikan double job atau menggadakan pekerjaan karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif. 86 IV.2.4 Evaluasi Informasi dan komunikasi 1. Pengungkapan Informasi PT ANTAM (Persero) Tbk - Sekretaris perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan informasi pada website telah diungkapkan secara tepat waktu, akurat lengkap sesuai dengan peraturan dan perundang-perundangan yang berlaku serta memastikan informasi tersebut telah disampaikan terlebih dahulu kepada regulator pasar modal dan secara resmi diungkapkan kepada publik sebelum diinformasikan pada website. - Laporan keuangan yang dipublikasikan secara kuartalan juga didukung oleh penjelasan dan catatan yang ditunjukan untuk menyediakan informasi yang memadai kepada investor dalam melakukan penilaian terhadap PT ANTAM (Persero) Tbk. - Perusahaan memilki pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan Keputusan Direksi yang ditandatangani oleh seluruh Direksi. Pedoman ini dibuat agar pengelolaan operasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di PT ANTAM (Persero) Tbk sehingga dapat berjalan efektif, efesien, handal, dan aman serta selaras dengan kebijakan umum TIK PT ANTAM (Persero) Tbk serta selaras dengan bisnis perusahaan. 2. Teknologi Informasi dan Komunikasi - Terdapat pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi PT ANTAM (Persero) Tbk 87 - Sistem akuntansi PT ANTAM (Persero) Tbk dapat menjamin bahwa seluruh transaksi penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan dan pada penerbitan iklan valid dicatat dengan benar, lengkap dan tercermin dalam laporan keuangan pada periode yang sesuai karena sudah terdapat verifikator pada setiap transaksi. - Pada bagian keuangan hanya mengidentifikasi dan mencatat transaksi yang valid berdasarkan dokumen-dokumen pendukung. Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara kueusioner, dan observasi terhadap komponen informasi dan komunikasi yang terjadi di perusahaan, yaitu: No Keterangan Pengendalian Efektif (v)/ Tidak Efektif (x) 1. Pengungkapan informasi v 2. Dokumen dan catatan v 3. Teknologi informasi dan komunikasi v 4. Komunikasi antar karyawan dan divisi v Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi dan komunikasi yang ada pada perusahaan sudah berjalan dengan efektif. Dalam pengungkapan informasi PT ANTAM (Persero) Tbk selalu mempublikasikan laporan keuangan secara kuartalan. Perusahaan memiliki pedoman Teknologi Informasi dan Komunikasi sehingga dapat berjalan efektif, efesien, handal, dan aman serta selaras 88 dengan kebijakan umum. Adanya hubungan komunikasi yang baik antara karyawan dan divisi guna meningkatkan kinerja perusahaan. IV.2.5 Evaluasi Pemantauan (monitoring) - Pemantauan dilaksanakan melalui aktivitas yang berkelanjutan, melalui pengevaluasian periodik. - PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki audit internal yang menilai kinerja perusahaan - PT ANTAM (Persero) Tbk juga membuat pemantauan sebagai agenda rutin operasi perusahaan PT ANTAM (Persero) Tbk menerapkan hasil dari aktivitas pemantauan dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk menentukan langkah perbaikan dan juga sebagai langkah untuk menerapkan pengendalian-pengendalian apa saja yang harus dilakukan atau dihilangkan untuk meminimalkan anggaran PT ANTAM (Persero) Tbk. Tabel berikut ini adalah hasil evaluasi yang dilakukan penulis atas wawancara kueusioner, dan observasi terhadap komponen pemantauan yang terjadi di perusahaan, yaitu: No Keterangan Pengendalian Efektif (v)/ Tidak Efektif (x) 1. Monitoring kegiatan yang sedang berjalan v 2. Tindak lanjut atas temuan audit v 89 3. Pengevaluasian v Berdasarkan tabel evaluasi diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pemantauan yang ada pada perusahaan sudah berjalan dengan efektif. Perusahaan memiliki auditor internal serta auditor eksternal yang bertugas mengaudit kinerja perusahaan. PT ANTAM (Persero) Tbk selalu membuat pemantauan sebagai agenda rutin operasi perusahaan. Aktivitas pemantauan dijadikan pedoman bagi pimpinan untuk menentukan langkah perbaikan dan juga sebagai langkah untuk menerapkan pengendalian-pengendalian 90