MUQADIMAH Panduan Latihan Ekonomi Syariah bagi Pemuda dan Remaja Masjid ditulis dengan maksud untuk ● membekali pemuda dan remaja masjid tentang ekonomi syariah secara menyeluruh ● menyediakan lembar kerja praktek lapangan dalam jual beli dan atau investasi, ● menyediakan alat untuk manajemen risiko Dalam jangka panjang diharapkan aktivis-aktivis masjid bisa menguasai pasar di sekitar masjid, dan membentuk Badan Usaha Milik Masjid di setiap masjid. BUMM diharapkan bisa mendorong 1. menciptakan pasar di sekitar masjid yang mendorong entrepreneurship 2. memastikan warga sekitar masjid mendapatkan pasokan barang yang halal dan terjangkau 3. meningkatkan hubungan emosional antara konsumen di perkotaan dengan peternak, petani dan nelayan di desa Latihan ini dilatar belakangi oleh masalah yang berkembang saat ini, sebagai dampak dari mengguritanya kapitalisme, mafia dan riba , di antaranya ● Pengangguran ● Upah buruh rendah ● Harga jual pertanian bisa jatuh ● Harga barang bisa melambung ● Kerusakan lingkungan hidup seperti sungai tercemar ● Korupsi, pungli ● Gaya hidup mewah ● Maraknya produk yang tidak manusiawi yang menyasar pemuda dan remaja ● Hutang konsumen ke perbankan yang menjerat ● Hutang pemerintah ke luar negeri untuk membiayai pembangunan Masalah-masalah di atas seharusnya bisa di atasi oleh masyarakat Islam, tetapi belum teratasi. Peluang kajian bersama terkait bagaimana mengelola maslaah-masalah di atas menjadi terbuka karena : ● Kelengkapan ajaran Islam ● Contoh pernah diberikan dalam sejarah peradaban Islam ● Jumlah orang Islam maupun kualitasnya Kegiatan pendidikan di dunia Islam bukan hal yang baru termasuk di masjid-masjid. Saat ini di banyak masjid terlah terjadi kegiatan pendidikan di antaranya ● kegiatan pendidikan TPA dll ● lebih banyak mengelola zis, waqaf ● kajian-kajian ruhiyah Secara luas, di luar pagar masjid yang sudah berkembang saat ini juga telah berkembang : ● ● ● perbankan syariah, dan lembaga keuangan syariah lain pengusaha Islam dan pengembangan pasar produk halal pesantren-pesantren agribisnis Tetapi fakta yang menantang para intelektual Muslim, aktivis dan ummat Islam adalah bahwa kapitalisme, mafia dan riba masih berkembang. Sebagai contoh dari masalah yang ada di alami peternak ayam petelur. Cigebot, Desa Muktisarii, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis Kalangan peternak ayam petelur di wilayah Cigebot, Desa Muktisarii, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, mulai resah dengan rendahnya harga telur yang sudah berlangsung dua bulan terkahir. Mengantisipasi beban semakin berat, beberapa peternak di sentra peternakan ayam petelur Ciamis, terpaksa menunda peremajaan. "Terus terang sejak dua bulan terakhir harga telur jatuh. Apabila kondisinya tetap seperti ini, dua bulan ke depan belum tentu mampu bertahan, karena beban akan semakin berat. Harga telur di bawah harga kesetimbangan atau break event point (BEP)," tutur peternak ayam petelur di Cigebot, Endang Kusnadi, Kamis, 27 Oktober 2016. Saat ini, lanjutnya harga telur ayam hanya Rp 15.400 per kilogram. Padahal berdasar kalkulasi, harga BEP Rp 16.000. Dilain pihak beban peternak semakin berat dengan naiknya harga ransum atau pakan ayam. Harga pakan ayam petelur sudah menembus Rp 5.300 per kilogram. Bahkan Endang mengaku menerima informasi harga pakan ayam segera naik kembali hingga mencapai Rp 5.500 per kilogram. Pihaknya juga mengaku tidak mengetahui pasti alasan kenaikan harga ransum. "Saya mendapat informasi harga ransum atau pakan Rp 5.500 sudah berlaku. Dengan demikian beban yang ditanggung peternak semakin berat. Saya khawatir, apabila keadaan tidak segera berubah, peternak paling hanya mampu bertahan selama dua bulan lagi," kata Endang yang juga Wakil Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis. Peternak, kata Endang, tidak mungkin mengurangi jumlah asupan pakan ayam. Sebab, apabila ransum dikurangi, maka ancaman kerugian bakal lebih besar. Untuk menyisati agar usaha peternakan ayam petelur tetap bertahan, salah satunya dengan menunda peremajaan, selain itu juga lebih awal melakukan afkir ayam. "Tidak mungkin mengurangi pakan. Untuk mengurangi beban terpaksa populasinya dikurangi, caranya sebagian ayam terpaksa dijual. Selain itu minta penundaan waktu pembayaran kepada perusahaan yang memasok pakan. Jika terpaksa jual barang-barang," ujarnya. Endang menambahkan, saat ini di wilayah Cigebot sedikitnya ada 1.000 warga yang menggantungkan kehidupannya dari usaha peternakan ayam petelur. Saat ini, produksi telur dari sentra telur Ciamis itu mencapai 12 ton per hari. "Produksi telur tidak bisa dikurangi, kecuali populasinya dikurangi. Ternak ayam petelur beda dengan yang lain, tidak mungkin mengurangi produksi, karena setiap hari ayam bertelur," jelasnya. Produksi telur asal Cigebot, lanjutnya, diserap oleh pasar di wilayah Priangan serta Bandung. Telur asal Ciamis, lanjutnya belum menembus Jakarta, karena terbatasnya produksi. "Produksi telur yang ada, baru mencukupi kebutuhan di kawasan Priangan saja," kata Endang. Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/10/28/harga-telur-ayam-turun-terus-peternakresah-383353 Bagaimana menolong rakyat di desa-desa kita ? Kajian ini hendak mengajak diskusi untuk mendorong meningkatnya integrasi, saling dukung, gotong royong antara ● produsen di perdesaan ● konsumen di perkotaan ● investor Secara spesifik, kajian ini diarahkan untuk 1. mendorong terbangunnya Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) 2. memasok barang ke kawasan sekitar masjid, bukan dalam kerangka produksi, tetapi lebih ke pemasaran 3. mendorong investasi syariah ke desa-desa untuk bisa memasok barang/jasa yang dibutuhkan di perkotaan Kajian ekonomi syariah dan pengembangan BUMM, ● tidak menjadikan masjid sebagai pasar, tetapi mengelola pasar yang sudah ada di sekitarnya, menjadi think tank ekonomi dan menyediakan jalan ● tidak menjadikan masjid sebagai bank, tetapi menjadi lembaga yang bisa menjadi pemberi skor kepada kualitas kreditor ● tidak menjadikan masjid sebagai pabrik, tetapi membantu masyarakat bisa berproduksi, dan bahkan lebih ke sisi pemasaran