BPKP Konsisten Mengawal Keuangan Desa Badan Pengawasan

advertisement
BPKP Konsisten Mengawal Keuangan Desa
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) lainnya yang terdiri dari Inspektorat Kementerian/Lembaga/Pemda kembali
meneguhkan tekadnya untuk mengawal keuangan desa agar proses pembangunan desa lebih
akuntabel sesuai amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Penegasan itu terkait dengan rencana pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan
Intern Pemerintah Tahun 2017 yang akan diselenggarakan di Jakarta, tanggal 18 Mei 2017. Acara
tersebut akan dihadiri Presiden RI dengan peserta dari APIP Kementerian/Lembaga dan Pemda,
serta perwakilan pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa.
Survei yang dilakukan BPKP pada akhir Tahun 2014 menunjukkan bahwa kondisi desa bervariasi
mulai dari pemerintah desa yang minim sarana prasarana karena kendala supply listrik, hingga
pemerintah desa yang sudah maju karena telah berbasis teknologi (web/internet). Kualitas SDM
rata-rata belum memadai (belum memahami pengelolaan keuangan), karena tingkat
pendidikannya yang bervariasi.
Di samping itu, masih terdapat desa yang belum menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Desa, belum memiliki prosedur yang dibutuhkan untuk menjamin tertib administrasi dan
pengelolaan keuangan serta kekayaan milik desa, serta belum menyusun laporan sesuai
ketentuan. Evaluasi APBDesa juga belum didukung kesiapan aparat kecamatan serta pengawasan
belum didukung SDM memadai di tingkat APIP Kabupaten/Kota.
BPKP melakukan sinergi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memperkuat
sistem pengendalian internal pengelolaan keuangan desa melalui pengembangan aplikasi sistem
pengelolaan keuangan desa dan peningkatan kapabilitas APIP dalam pengawalan keuangan desa.
page 1 / 3
Bersama Kementerian Dalam Negeri, BPKP telah mendorong akuntabilitas pengelolaan keuangan
desa dengan mengembangkan aplikasi tata kelola keuangan desa melalui Sistem Keuangan Desa
(SISKEUDES). Hingga saat ini, tingkat implementasi SISKEUDES sudah mencapai 33,17% atau
24.863 dari 74.954 desa di seluruh Indonesia hingga diharapkan Tahun 2019 seluruh desa sudah
menggunakan aplikasi tersebut.
Dalam rangka mendorong implementasi SISKEUDES secara penuh, BPKP berkoordinasi dengan
Kementerian Dalam Negeri c.q. Ditjen Bina Pemerintahan Desa untuk memfasilitasi implementasi
aplikasi SISKEUDES secara bertahap. Selain itu, BPKP juga berkoordinasi dengan KPK
menghimbau kepada seluruh kepala desa untuk mengimplementasikan aplikasi SISKEUDES.
Penyebarluasan aplikasi tersebut dilakukan BPKP bekerja sama dengan beberapa perguruan
tinggi dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Bagi daerah yang sudah mengimplementasikan
SISKEUDES, BPKP bersama The World Bank (Bank Dunia) telah memberikan penghargaan
sebagai bentuk apresiasi.
Saat ini sudah terdapat belasan ribu desa yang membentuk Badan Usaha Milik /BUM Desa. Di
samping SISKEUDES, BPKP bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi juga mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Badan Usaha Milik Desa
(SIA BUM Desa) pada akhir Tahun 2016. SIA BUM Desa dikembangkan untuk membantu
pengelola operasional BUM Desa dalam pengelolaan transaksi akuntansi, penyusunan laporan
keuangan, dan laporan kinerja BUM Desa. Pada tahap awal pengembangan, SIA BUM Desa telah
diimplementasikan pada 15 BUM Desa di Provinsi Bali.
Fitur-fitur yang ada dalam kedua sistem tersebut dibuat sederhana dan user friendly untuk
menyikapi kondisi desa yang bervariasi dan memudahkan implementasinya. Dengan satu kali
proses penginputan sesuai dengan transaksi yang ada, SISKEUDES dan SIA BUM Desa dapat
menghasilkan output berupa dokumen penatausahaan dan laporan-laporan yang sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Selain dari sisi kemudahan, keduanya juga dilengkapi dengan
Sistem Pengendalian Intern (Built-in Internal Control) dan didukung dengan Petunjuk Pelaksanaan
Implementasi dan Manual Aplikasi. BPKP mendorong APIP untuk ikut serta dalam Satuan Tugas
Pemerintah Daerah dalam implementasi SISKEUDES.
Sebagai upaya nyata untuk meningkatkan kapabilitas APIP, BPKP melakukan sinergi dengan
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan keuangan desa
melalui penyelenggaraan bimbingan teknis dan Focus Group Discussion (FGD) serta monitoring
bersama atas penyaluran dan penggunaan dana desa setiap triwulan.
Di samping itu, BPKP juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan KPK dalam
melakukan workshop peningkatan kapabilitas APIP dan Unit Layanan Pengadaan serta membantu
Kementerian Keuangan dalam mengidentifikasi permasalahan penyaluran dan penggunaan dana
desa.
Pengawalan keuangan dan pembangunan desa merupakan tugas yang harus diemban oleh
seluruh APIP dengan sebaik-baiknya. Ke depan, jumlah dana yang digelontorkan ke desa akan
semakin besar. APIP sebagai pengawal kebijakan strategis Presiden, Menteri dan Kepala Daerah
page 2 / 3
dituntut untuk memberikan rekomendasi yang bersifat strategis agar implementasi UU Desa ini
dapat berjalan dengan baik. Pengawalan desa membutuhkan integrasi yang harmonis dari seluruh
potensi yang ada pada APIP maupun stakeholders lainnya, karena banyak aspek di desa yang
perlu dikawal secara bersama-sama. **Bagian Humas dan HAL, Biro Hukum dan Humas BPKP
dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo
page 3 / 3
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download