ILMU DAN PENELITIAN ILMIAH W. Laurence Newmann, Bab I; Jalaluddin Rakhmat, Bab I; Deddy Mulyana, Metodologi, Bab I. Ilmu dan Penelitian Ilmiah Beberapa Kategori Anggapan Umum dan Ilmu Kaidah-Kaidah Ilmu Tujuan Ilmu Teori Ilmiah Proses Ilmu dan Penelitian Ilmiah Beberapa Kategori 1. 2. 3. 4. Menurut Charles Pierce (dalam Rakhmat, 1986: 1), terdapat empat cara untuk menjelaskan gejala alam: Metode Keteguhan (Method of Tenacity) Metode Otoritas (Method of Otority) Metode Intuisi (Method of Intuition) Metode Ilmiah (Scientific Method). Penjelasan . . . 1. 2. Metode Keteguhan (Method of Tenacity) orang berpegang teguh pada satu keyakinan karena pendapat itu sudah diyakini sejak lama; Metode Otoritas (Method of Otority); kebenaran pernyataan dibuktikan dengan menunjuk pernyataan orang yang dianggap ahli; Penjelasan . . . 3. 4. Metode Intuisi (Method of Intuition), pendapat dibuktikan dengan menegaskan pendapat kita sudah benar, tidak perlu dibuktikan; Metode Ilmiah (Scientific Method), metode ilmiah. Metode ini akan menjadi pembahasan selanjutnya Anggapan Umum dan Ilmu 1. 2. Menurut Nagel (1961) & Kerlinger (1973), terdapat lima perbedaan Ilmu dan anggapan umum: Informasi anggapan umum biasanya tidak disertai penjelasan mengapa itu terjadi, bila ada penjelasan, penjelasan tidak diuji relevansinya dengan fakta; Informasi dalam anggapan umum mengandung konsep yang pengertiannya luas dan kabur Anggapan . . . 3. Anggapan umum diterima tanpa diuji kebenarannya, atau mungkin diuji tetapi dengan pengujian selektif. 4. Anggapan umum tidak pernah mempersoalkan kontrol. 5. Berkaitan dengan pengujian dan kontrol, ilmu selalu berusaha menghindari penjelasan metafisis (misalnya perhitungan hari baik; nasib baik melalui hari lahir, dsb.) Kaidah-Kaidah Ilmu 1. 2. Terdapat empat kaidah Ilmu: Orde, Determinisme, Parsimoni, dan Empirisme. Orde, ilmu percaya bahwa alam ini teratur, tidak serampangan; Determinisme, ilmu percaya bahwa setiap peristiwa mempunyai sebab, determinan, atau anteseden (pendahulu) yang dapat diselidiki. Kaidah . . . 3. Parsimoni (kesederhanaan); ilmu lebih menyukai penjelasan yang sederhana dari pada penjelasan yang kompleks; 4. Empirisme. Empirisme menunjukkan kepercayaan pada observasi atau eksperimen. Kesimpulan ilmu haruslah didasarkan pada pengalaman yang dapat diamati. Tujuan Ilmu 1. 2. 3. Tujuan pokok ilmu adalah memahami gejalagejala alam, melalui beberapa tahapan: Deskripsi gejala secara cermat; Penjelasan. Kita dapat menjelaskan suatu gejala bila kita dapat menjabarkan kondisi yang menentukan timbulnya gejala tersebut. Mengorganisasikan secara sistematis semua bukti empiris dalam suatu satuan pengetahuan. Teori Ilmiah Teori Ilmiah menurut Kerlinger (1973) dalam Rakhmat, 1986: 6 adalah “Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut” Ciri-ciri Teori Ilmiah 1. 2. 3. Teori ilmiah ditandai oleh ciri-ciri: Teori terdiri dari proposisi-proposisi. Proposisi adalah hubungan yang terbukti di antara berbagai variabel; proposisi dinyatakan dalam bentuk “jika-maka”. Konsep-konsep yang ada dalam proposisi telah dibatasi pengertiannya secara jelas. Teori harus mungkin diuji, diterima atau ditolak kebenarannya. Ciri-ciri . . . 4. Teori harus dapat melakukan prediksi. Teori Agresi dapat meramalkan bahwa jika guru selalu menghambat tingkah laku anak, frekwensi agresi akan bertambah. 5. Teori harus dapat melahirkan proposisiproposisi tambahan yang semula tidak diduga. Fungsi Teori 1. 2. Terdapat dua fungsi teori: Teori digunakan untuk memperjelas pengetahuan sebagai dasar pemikiran; Teori membimbing penelitian. Proses Ilmu dan Penelitian Ilmiah Terdapat dua pandangan tentang proses ilmu Aliran Romantis menganggap bahwa ilmu tidak berbeda dengan seni, suatu proses kreativitas yang dimulai dengan imajinasi dan ditopang oleh intuisi. Ilmu dikembangkan secara deduktif. Aliran Rasional, disebut juga dengan aliran Baconian (pandangan yang mengikuti cara berpikir Francis Bacoon), memandang ilmu dimulai dari data. Dalam aliran ini, Ilmu dikembangkan secara induktif. Proses . . . Karl Popper selanjutnya “mendamaikan” kedua aliran ini dengan mengembangkan filsafat “hipotetiko-deduktif” Aliran ini dikenal dengan model Ilmu Tradisional. Konsep ini kemudian dikembangkan dalam teori yang dapat diamati. Proses . . . “Teori . . . berfungsi sebagai peta yang mengorganisasikan fenomena menjadi kelas-kelas yang dapat dikenal, dikenal dengan prosedur tertentu, . . . yang disebut ‘correspondens rules’, disebut demikian karena menjabarkan hubungan antara hukum-hukum teoritis dan fenomena empiris” (Fisher, 1978, dalam Rakhmat, 1986: 7) Proses Ilmu gambar 1 Teori Konseptualisasi-1 Konseptualisasi-2 Konseptualisasi-3 Dunia Nyata Observasi-1 Observasi-2 Observasi-3 Penjelasan Penelitian disebut juga research, berarti mencari kembali, melihat kembali, meneliti kembali Penelitian ilmiah, adalah rangkaian pengamatan yang sambung-menyambung, berakumulasi, melahirkan teori-teori, yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena. Teori, dalam bentuk operasional, diuji melalui observasi. Soal-soal: 1. 2. 3. Kemukakan empat cara menjelaskan gejala alam menurut pandangan Charles Pierce! Jelaskan dengan contoh! Jelaskan perbedaan antara pandangan umum dengan ilmu! Jelaskan melalui contoh! Sebutkan dan jelaskan empat kaidah ilmu! Soal-soal: 1. 2. 3. Kemukakan dua pandangan tentang proses ilmu! Jelaskan paradigma Karl Popper untuk mendamaikan kedua pandangan tersebut! Jelaskan proses ilmu dalam melahirkan teori? Dan, kapan temuan dapat disebut teori? Jelaskan dengan contoh!