10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak. Pengerian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran ( media ) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal jauh ( terpencar ), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Komunikasi massa pada umumnya memfokuskan perhatiannya pada halhal yang menyangkut struktur media, hubungan media dengan masyarakat, hubungan antara media dan khalayak, aspek-aspek dari komunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap individu6. 6 Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta 2002.hal 126 10 11 Sementara itu Bitter mendefinisikan komunikasi massa dalam arti yang sangat sederhana, yaitu : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. 2.1.1. Proses Komunikasi Massa Dalam proses komunikasi memerlukan adanya media perantara, media tersebut adalah media massa. Proses komunikasi massa melalui media adalah proses penyampaian pesan-pesan yang mengandung arti lewat media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film, kelima jenis media massa ini dikenal sebagai The Big Five of Mass Media.7 2.1.2. Karakteristik Komunikasi Massa Sebelumnya telah dibahas tentang pengertian komunikasi massa melalui definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh beberapa ahli komunikasi. Kita juga sudah mengetahui bahwa definisi-definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya yang dapat mengetahui karakteristik komunikasi massa. Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi lainnya, seperti komunikasi antarpesona dan komunikasi kelompok. Perbedaan itu meliputi komponenkomponen yang terlibat di dalamnya, juga proses berlangsungnya komunikasi tersebut. Namun agar karakteristik komunikasi massa itu tampak jelas, maka 7 Sasa Djuarsa Sendjaja, dkk. Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 2004. Hal. 1.10 12 pembahasannya perlu dibandingkan dengan komunikasi antarpeson. Karakter komunikasi massa adalah sebagai berikut:8 1. Komunikator Terlembaga : Komunikator bergerak dalam organisasi yang kompleks. 2. Khalayak Sasaran : Sasaran khalayaknya heterogen, anonim, jumlahnya banyak dan tersebar, tidak di batasi oleh jarak dan geografis. 3. Pola penyampaian bersifat cepat dan tidak terkendala oleh waktu dalam menjangkau khalayak yang luas tidak terbatas secara geografis dan kultural. 4. Penyampaian pesan cenderung satu arah. 5. Kegiatan komunikasi terencana, terjadwal dan terorganisasi. 6. Penyampaian pesan bersifat berkala, tidak bersifat temporer. 7. Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, politik dll) 2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi, kendati setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi 8 Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Meda, Bandung 2005. Hal 7 13 komunikasi melalui media massa. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick, terdiri dari :9 1. Surveillance ( Pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama : (1) pengawasan peringatan dan (2) pengawasana instrumental. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari badai angin topan atau meletusnya gunung berapi. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui ancaman itu. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : mengenai produkproduk baru, saham bursa efek atau tentang film apa saja yang diputar di bioskop. 2. Interpretation ( Penafsiran ) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. 3. Linkage ( Pertalian ) 9 Lukiati Komala, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung 2005. Hal 15 14 Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage ( pertalian ) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Transmission of value ( Penyebaran Nilai-nilai ) Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut socaliztion ( sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan kata lain media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. 5. Entertainment ( Hiburan ) Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.10 10 Ibid, Hal 18 15 2.1.4. Fungsi Komunikasi Massa Secara Umum a. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagi informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayak. Khalayak sebagai manusia sosial akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar. b. Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya ( mass education ). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. c. Fungsi Mempengaruhi fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk / editorial, feature, iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar. d. Fungsi Proses Pengembangan Mental Untuk mengembangkan wawasan, kita membutuhkan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia akan 16 bertambah pengetahuannya dan berkembang intelektualitasnya. Hal ini diperoleh dari pengalaman pribadinya dan orang lain. Pengalaman dapat membantu manusia kepada komunikasi, karena komunikasi dapat membantu manusia dalam perkembangan mentalnya. e. Fungsi Adaptasi Lingkungan Setiap manusia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunianya untuk dapat bertahan hidup. Proses komunikasi membantu manusia dalam proses penyesuaian tersebut. Proses pengiriman pesan oleh komunikator dan penerimaan pesan oleh komunikan dapat membantu kita dalam berhubungan dengan orang lain, saling menyesuaikan diri, sehingga menumbulkan kesamaan di antara komunikator dan komunikan. f. Fungsi Memanipulasi Lingkungan Manipulasi di sini bukanlah diartikan sebagai sesuatu yang negatif. Memanipulasi lingkungan artinya berusaha untuk saling mempengaruhi dunia dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dalam fungsi manipulasi, komunikasi digunakan sebagai alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan.11 11 Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung 2005. Hal 19 17 2.2 Film Film merupakan gambar bergerak, yang dalam bahasa inggris disebut motion picture adalah serangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan pada sebuah layar agar tercipta ilusi (tipuan) gerak yang hidup.12 Motion picture yang disebut juga movie, film atau sinema adalah salah satu bentuk hiburan yang populer, yang menjadikan manusia melarutkan diri mereka dalam sebuah dunia imajinasi dalam waktu tertentu. Film muncul sekitar tahun 1250, ketika ditemukan sebuah kamera bernama OBSCURA. Tahun 1250-1895, disebut dengan masa pra sejarah film karena itu merupakan masa dimana terdapat penemuan-penemuan baru yg disebabkan obsesi-obsesi besar orang eropa. Kira-kira pada tanggal 28 desember 1895, lumiere bersaudara (frere) yaitu Louis dan Auguste mempertunjukan cinematograph untuk pertama kalinya kepada masyarakat paris di sebuah cafe hanya dengan membayar 1 franc. Jadi hingga saat ini hal itulah yang dianggap menjadi hari dimana sebuah sinema itu ada. 2.2.1 Kelemahan Dan Kelebihan Film 1. Kelebihan a. Terdapat audio dan visual. b. Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan diputar kembali sesuai kebutuhan. c. Sangat menghibur dan mendapatkan informasi. 12 Modul Seminar “Sarasehan Astrada” Ditulis Oleh Senoaji Julius, Yogyakarta. 23 Oktober 2009 18 d. Memberikan kesan yang mendalam kepada penontonnya ( audience ). 2. 2.2.2 e. Jangkauan luas. f. dll.13 Kekurangan a. Harga produksi cukup mahal. b. Pembuatannya membutuhkan banyak waktu dan tenaga.14 Karakteristik Film Serupa dengan beberapa media komunikasi massa lainnya, film juga memiliki karakteristik. A. Film menggunakan unsur gambar sebagai sarana utama untuk menyampaikan informasi. Sebagaimana yang kita ketahui, dalam sejarahnya, film adalah kesinambungan dari fotografi. Pada mulanya film masih bisu, baru kemudian unsur suara melengkapi unsur gambar. Gambar dan suara, keduanya secara bersama-sama menceritakan cerita pada penonton. Keduanya mengandung apa yang dinamakan ekspresi. Kita melihat gambar dan mendengar suara. Bahwa film bisu mampu bercerita tanpa unsur suara memberikan kepada kita satu pengertian, gambar mencukupi untuk mengisahkan cerita. Bertutur menggunakan media film adalah pertamatama bertutur visual. Dengan demikian, apabila kita ingin menuturkan 13 14 Marselli Sumarno, D.A. Peransi & Film, PT Grafiasri Mukti, Jakarta 2005. Hal 34 Ibid 19 cerita melalui film , maka kita harus berfikir visual. Artinya, berfikir bagaimana suatu informasi akan disampaikan dalam bentuk gambar. Unsur suara (dialog, music, dan efek) merupakan sarana penunjang. Unsur suara dipergunakan apabila : 1. Gambar sudah tidak sanggup menjelaskan. 2. Gambar tidak efektif dan efesien. 3. Suara digunakan untuk menunjang mood, suasana atau perasaan. 4. Suara dipergunakan sebagai kebutuan realitas. B. Film memiliki keterbatasan waktu Pengarang novel, misalnya, bisa menentukan sendiri kapan mengakhiri novelnya. Tetapi film memiliki panjang tertentu, antara 80 sampai 120 menit, atau bahkan bila kita menentukan waktu 3 jam sekalipun maka batasan waktu telah kita tetapkan. 2.2.3 Fungsi Film Khalayak menonton film terutama untuk hiburan. Akan tetapi dalam film terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Film nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building. Fungsi edukasi dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif atau film dokumenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang. 20 2.3 Tim Penyutradaraan Tim penyutradaraan atau department penyutradaraan merupakan department central, karena department ini merupakan department yang mempersiapkan film dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Department penyutradaraan terdiri dari sutradara yang berperan sebagai leader yang didukung oleh, co.sutradara, dan beberapa asisten sutradara. Banyak sedikitnya asisten sutradara biasanya tergantung sutradara yang disesuaikan dengan kebutuhan dan budget produksi yang telah dianggarkan oleh perusahaan. Namun biasanya dalam film sutradara dibantu oleh minimal 2 co.sutradara dan posisi asisten sutradara diisi oleh 4-6 orang. Kerja asisten sutradara dibagi berdasarkan desk job nya masing-masing. 2.3.1 Sutradara Sutradara merupakan sebuah profesi yang memiliki lapisan tahapan dalam pencapaian kerja melalui sebuah proses kreatif yang bertahap. Untuk itu kerendahan hati dan kesabaran menjadi sangat mutlak. 15 Sutradara merupakan profesional yang menguasai seluruh kaidah teknik sinematografi dan memiliki wawasan luas. Segala sesuatu yang dia kuasai dihidupkan dengan rasa seni yang indah dan memikat.16 Seorang sutradara bertugas untuk menvisualisasikan naskah, mengkontrol segi artistik di tiap setting, mengatur aspek dramatis dan tentunya mengarahkan aktor aktris bagaimana harus tampil sesuai dengan naskah. Sutradara bertanggung 15 16 Modul Seminar “Apa itu film” oleh Slamet Rahardjo, Jakarta. 27 Maret 2010 Ibid 21 jawab penuh pada setiap aspek kreatif dalam sebuah film. Sutradara bertugas untuk membangun visi film yang digarapnya, menentukan seperti apa tampilannya nanti, warna yang bagaimana dan pengalaman seperti apa yang akan didapat oleh penonton. 2.3.2 Asisten Sutradara Asisten sutradara adalah orang yang bertugas membantu seorang sutradara dalam sebuah produksi. Asisten sutradara membantu kerja sutradara dari proses pra-produksi, post-produksi dan pasca produksi. Mengingat peran nya asisten sutradara dapat disebut sebagai tangan kanan sutradara. Asisten sutradara memegang peranan penting dalam stabilitas produksi. 2.3.3 Persyaratan Menjadi Asisten Sutradara Pemilihan astrada, pada umumnya, berangkat dari berkenalan dan berteman dengan sutradara hingga si sutradara menawarkan kesempatan untuk menjadi asistennya. Namun ada satu persyaratan tidak tertulis untuk menjadi seorang asisten sutradara yaitu, asisten sutradara harus lah orang yang cekatan. Dan mampu menerima dan berkomunikasi secara baik dengan seluruh bagian yang terlibat dalam proses produksi. 2.3.4 Tugas dan Peran Asisten Sutradara Seorang asisten sutradara mempunyai tugas utama yaitu membantu sutradara dalam mengkoordinasi setiap divisi agar proses produksi menjadi lancar. 22 Dari sekian banyak tugas-tugas yang dikerjakakan oleh asisten sutradara tugas tersebut ada yang bersifat teknis dan nonteknis Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto (2002;243) adalah sebagai berikut: “Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan ( status ) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan peranan.” Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Peranan ini mungkin menyangkut tiga hal yaitu: peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam kehidupan masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masayarakat. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat organisasi. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Sehingga tanpa peran tersebut seseorang tidak mempunyai karakter maupun ciri khas di dalam suatu masyarakat, maupun organisasi tertentu. Sementara itu konsep tentan peran ( role ) menurut Komarudin adalah sebagai berikut: 1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan manajemen. 2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai status. 3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata. 4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang menjadi karakteristik yang ada padanya. 23 5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.17 Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil pengertian bahwa peranan merupakan penilaian sejauh mana fungsi seseorang atau bagian dalam menunjuang usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan atau ukuran mengenai hubungan 2 (dua) variabel yang mempunyai sebab akibat. Dalam susunan hirarki asisten sutradara itu ada 3: 1. Asisten sutradara pengarah adegan. 2. Asisten sutradara yang mengatur waktu/penjadwalan. 2. Asisten sutradara yang mengatur kontinuiti adegan. Orang biasa menyebut astrada 1, astrada 2, dan astrada 3. Tapi ada juga beberapa kelompok yang kesemuanya itu dijadikan satu. Artinya tidak ada astrada 1,astrada 2,dan astrada 3 tapi hanya satu astrada, yang mengurusi semua. Peran seorang asisten sutradara dalam sebuah produksi berperan dalam manajemen. Beberapa ahli mengungkapkan pemikiran mereka mengenai fungsifungsi manajemen yang menjadi aktifitas organisasi. Namun yang paling sederhana dikemukan oleh George R. Terry melalui rumusan yang dikenal dengan POAC, yang dimaksud adalah:18 17 18 Komarudin, Ensiklopedia Manajemen.1994. Hal. 768 Kustadi Suhandang, Op.Cit hal 44 24 A. Pra Produksi 1. Planning (perencanaan) Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan ( objectives ) media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.19 2. Organizing Organizing (pengorganisasian) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.20 a. Ikut hadir dalam meeting produksi dengan Produser, Sutradara, dan bagianbagian terkait yang berhubungan dengan persiapan yang dibutuhkan untuk proses shooting film. b. Membantu sutradara dan divisi lokasi dalam mencari lokasi untuk syuting ( rekee ). B. Produksi 1. Actuating Memberikan pengaruh ( penggerak ) mencakup usaha untuk mempengaruhi influencing tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif. Kegiatan mengarahkan dan mempengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting yaitu :21 a. Pemberian Motivasi 19 Morissan. Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. PT. Ramdina Prakarsa, Hal 132 20 Morisson. Ibid, Hal 144 21 Ibid. Hal 156-160 25 Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun penyiaran bersangkutan. b. Komunikasi Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agar karyawan mengetahui atau menyadari tujuan dan rencana stasiun penyiaran agar mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai tujan yang ditetapkan. c. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja dan tingkat prestasi karyawan. d. Pelatihan Manajer umum harus memastikan bahwa pelatihan diberikan dan diawasi oleh personal yang kompeten. Salah satu keuntungan utama program pelatihan dalah pemberian kesempatan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri mereka dalam mengantisipasi perkembangan atau kemajuan stasiun penyiaran. Hal ini dapat menngkatkan motivasi dan moral karyawan yang lebih cakap dan mahir. 2. Controlling Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum. Hal ini berkenaan dengan 26 cara-cara membuat kegiatan yang sesuai dengan apa yang direncanakan. Pengertian ini menunjukan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan. Pengawasan membantu panilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif. Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja (performance) manjemen stasiun penyiaran adalah :22 a. Efisiensi Adapun yang dimaksud dengan efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. b. Efektifitas Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Setelah tahapan tersebut dilalui maka masuklah kedalam tahapan produksi yang terdiri dari tiga bagian yang lazim disebut Standard Operation Procedure (SOP), seperti berikut :23 Proses controlling merupakan proses yang dilakukan untuk kelangsungan dan kelancaran selama proses syuting berlangsung. Proses controlling dilakukan untuk menjaga kecepatan dan ketepatan waktu selama proses syuting. Dalam melakukan proses controlling asisten sutradara harus berkoordinasi dengan intens dengan semua divisi yang terlibat dalam proses syuting. 22 23 Morissan . Ibid. Hal 161-162 Fred Wibowo. Op.Cit, Hal. 39-42 27 a. Bertanggung jawab membantu sutradara dan Line Produser dalam menjaga kelancara proses syuting. b. Membantu sutradara berkoordinasi dengan divisi camera dalam menentukan angle. C. Paska Produksi 1. Evaluating Mengevaluasi hasil syuting dari hari ke hari dan melalukan pengecekan apakah ada scene atau adegan yang tertinggal atau belum diambil gambarnya. 2. Controlling Berkoordinasi dengan bagian editing apakah divisi editing masih kekurangan gambar serta menjaga agar tensi dramatis cerita tetap terjaga sesuai keinginan sutradara. Asisten sutradara harus dapat mengambil alih peran sutradara sebagai pengambil keputusan apabila sutradara sedang berhalangan hadir. 2.3.5 Kriteria Asisten Sutradara Kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi asisten sutradara. a) Mampu bekerja dalam tekanan dan dapat menyelesaikan permasalahan yang sulit di lapangan dengan tenang. b) Mampu berkomunikasi dengan baik, menerima dan menyampaikan pesan yang diterima. c) Mampu menjaga suasana selama proses syuting. 28 d) Good Personality. e) Wawasan luas.