PENGARUH EKSTRAK BUAH GARCINIA ATROVIRIDIS TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS GALUR WISTAR YANG DIBERI ASUPAN LEMAK BERLEBIH Zahra Farhanni Suhardi1, Rosila Idris2 1 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter FKUI 2 Staf Pengajar Departemen Biologi FKUI Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Abstrak Asam gelugur atau Garcinia atroviridis mengandung bahan aktif flavonoid dan asam hidroksisitrat yang dilaporkan memiliki aktivitas hipolipidemik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak kulit dan buah G. atroviridis terhadap kadar kolesterol total darah pada tikus galur Wistar yang diberi asupan tinggi lemak. Dua puluh lima ekor tikus galur Wistar betina dibagi menjadi lima kelompok perlakukan secara acak. Dua kelompok pertama adalah kelompok kontrol dan kelompok percobaan induksi peningkatan kadar kolesterol total dengan pemberian asupan lemak berlebih selama 21 hari. Tiga kelompok lainnya adalah kelompok uji dosis, yaitu tikus diberikan tambahan asupan tinggi lemak selama 21 hari pertama. Kemudian, 21 hari berikutnya, tikus diberikan asupan ekstrak G. atroviridis sambil mempertahankan asupan tinggi lemak. Setelah perlakuan selesai, sampel darah tikus diambil untuk pemeriksaan kadar kolesterol totalnya. Kemudian dilakukan uji statistik terhadap hasil yang didapat. Kadar kolesterol total kelompok uji dosis 20 mg lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok uji dosis 10 mg dan 30 mg. Sedangkan kelompok uji dosis 10 mg tidak berbeda bermakna terhadap kelompok uji dosis 30 mg. Penelitian ini menunjukkan bahwa asupan G. atroviridis dapat menurunkan kadar kolesterol total darah. Peningkatan dosis ekstrak tidak selalu meningkatkan efektivitas penurunan kadar kolesterol total. Abstract Asam gelugur or Garcinia atroviridis contains active ingredients such as flavonoids and hydroxycitric acid, which have been reported to have a hypolipidemic activity. This experiment was conducted to examine the effect of G. atroviridis fruit and skin extract on total cholesterol level of rats fed a high fat diet. 1 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Twenty-five female Wistar rats were randomly divided into five groups. The first two groups are the control group and hyperlipidemia induction group, fed with high fat diet for 21 days. The rest three groups are dose trials in which rats were fed with high fat diet for the first 21 days. And for the next 21 days, rats were given G. atroviridis extract in three different doses which were 10 mg, 20 mg and 30 mg, while maintaining high fat diet. After all the interventions were done, blood samples were obtained for laboratory analysis. The results are processed using Post Hoc test. Total cholesterol of G. atroviridis extract 20 mg dose trial group showed significantly lower results compared with 10 mg dan 30 mg dose group. However, results from 10 mg dose group are not significantly different compared with 30 mg dose group. This study has shown that dietary intake of G. atroviridis may decrease total cholesterol level. Increased dose of G. atroviridis extract does not guarantee an increase in effectiveness of decreasing total cholesterol level. Keywords : Garcinia atroviridis, total cholesterol level, Wistar rats, high fat diet Pendahuluan kolesterol di dalam darah memiliki peran dalam proses patologis aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penebalan pada dinding bagian dalam pembuluh darah arteri akibat penumpukan lemak atau kolesterol. Aterosklerosis yang terjadi pada pembuluh darah menyebabkan gangguan aliran darah sehingga memudahkan terjadinya pembentukan bekuan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah dan dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit kardiovaskular.1 Laporan World Health Organization (WHO) Global atlas on cardiovascular disease prevention and control states, sekitar 17.3 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular di dunia pada tahun 2008.2 Di Indonesia, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular mencapai 200.000 pada tahun 2002 dan tetap meningkat walaupun intervensi seperti kampanye anti rokok, himbauan tentang kebiasaan makan-makanan yang menyehatkan dan program kebugaran badan telah diberikan. Menurut hasil penelitian Boedhi-Darmodjo et al tahun 1997, terdapat lebih dari 50% responden di kalangan masyarakat umum mengalami kadar kolesterol yang tinggi dalam 2 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 darah atau yang disebut dengan hiperkolesterolemia.3 Pola makan yang tinggi akan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), asupan makanan perhari penduduk perkotaan di Indonesia menunjukkan tingkat konsumsi lemak yang tinggi yaitu sekitar 27% dari lemak, bahkan mencapai 30% untuk wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Asupan lemak perhari yang direkomendasikan oleh Pedoman Umum Gizi Seimbang Depkes RI hanya 2025%.4 Beberapa obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah telah beredar di Indonesia, yang banyak dipakai saat ini adalah dari golongan statin. Namun harga statin tergolong mahal, biaya terapi menggunakan statin berkisar antara $900 hingga $1400 pertahun5. Selain itu statin memiliki beberapa efek samping, seperti kerusakan otot atau miopati6,7 dan kerusakan saraf perifer.8,9 Masih sangat diperlukan penelitian untuk mencari obat-obat baru sebagai alternatif untuk penurun kadar kolesterol dalam darah, terutama yang berasal dari bahan-bahan alami. Penelitian oleh Arai et al. tahun 2000 mendapati senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan seperti flavonoid misalnya, terbukti memiliki efek antioksidan yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol plasma10. Pada penelitian oleh Preuss et al. tahun 2004, telah dibuktikan bahwa senyawa asam hidroksisitrat yang didapat dari bahan-bahan alami juga dapat menurunkan kadar kolesterol total dan low density liporpotein (LDL).11 Senyawa-senyawa yang tersebut diatas dapat ditemukan antara lain pada tumbuhan Garcinia atroviridis (G. atroviridis), yang dikenal sebagai asam gelugur.12,13 Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tropis yang banyak terdapat di Asia Tenggara dan sudah dikenal masyarakat setempat sebagai bumbu masak.13 Dari beberapa penelitian tersebut timbul pertanyaan sejauh mana efek mengkonsumsi Garcinia artoviridis terhadap kadar kolesterol dalam darah. Hal inilah yang mendasari penelitian mengenai efek ekstrak kulit dan buah Garcinia atroviridis terhadap kadar kolesterol darah tikus binatang percobaan. 3 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Tinjauan Pustaka Kolesterol Kolesterol termasuk dalam lipid golongan steroid dan merupakan prekursor dari berbagai jenis steroid lain yang sangat penting, misalnya asam empedu, hormon adrenokortikal, hormon seksual, vitamin D, dan beberapa alkaloid. Sekitar separuh total kolesterol dalam tubuh kita berasal dari proses biosintesis, sedangkan sisanya berasal dari asupan makanan. Liver dan usus halus memegang peran masing-masing sekitar 10% dari sintesis kolesterol pada manusia. Umumnya, semua sel bernukleus dapat mensintesis kolesterol, yang terjadi di retikulum endoplasmik dan sitosol. Biosintesis dari kolesterol dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu 1) sintesis mevalonat dari asetil Ko-A, 2) pembentukkan unit isoprenoid dari mevalonat dengan melepaskan CO2, 3) kondensasi enam unit isoprenoid untuk membentuk squalene, 4) siklisasi squalene yang menghasilkan lanosterol, 5) pembentukan kolesterol dari lanosterol.14,15 Selain dari biosintesis, tubuh mendapatkan kolesterol dari asupan makanan. Trigliserida dan kolesterol diserap dari saluran pencernaan dalam bentuk kilomikron. Kemudian kilomikron bersirkulasi di dalam sistem limfe yang selanjutnya akan masuk ke sirkulasi darah. Kilomikron akan membawa asam lemak bebas ke pembuluh-pembuluh darah kapiler jaringan adiposa dan sel-sel otot yang membutuhkan lemak, yang mungkin terjadi akibat interaksi dengan enzim lipoprotein lipase (LPL), untuk sumber energi maupun produksi lemak. Sisa kilomikron akan dibawa ke liver untuk diproses menjadi very low density lipoprotein (VLDL) yang terdiri dari banyak trigliserida dan kolesterol. VLDL akan masuk ke sirkulasi dan melepaskan asam lemak bebasnya di jaringan dengan bantuan LPL, dan membentuk sisa VLDL. Sisa VLDL akan membentuk intermediate density lipoprotein (IDL). IDL memiliki dua jalur nasib, yaitu diserap kembali oleh liver atau tetap bersirkulasi di aliran darah dan terus kehilangan trigliseridanya hingga membentuk molekul LDL, yang presentase kolesterol paling besar dibandingkan lipoprotein lainnya.14,15 4 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Molekul LDL merupakan pembawa kolesterol utama dalam darah, tiap satu molekul LDL mengandung 1500 molekul kolesterol ester. Pada membran LDL terdapat molekul apoprotein B100 (apo B100) yang dapat berikatan dengan reseptor LDL di jaringan perifer. Ikatan antara apo B100 dengan reseptor LDL dapat memicu proses endositosis. Kemudian molekul kolesterol ester akan dihidrolisis atau pecah di dalam sel. Kolesterol-kolesterol hasil pemecahan tersebut dapat digunakan untuk biosintesis membran sel maupun disimpan sebagai cadangan.14,15 Regulasi sintesis kolesterol terjadi pada awal jalur metabolisme, yaitu pada tahap enzim HMG-CoA reduktase. Reduksi sistesis kolesterol pada binatang yang kelaparan juga disertai dengan penurunan aktivitas enzim tersebut. Namun, hanya sintesis hepatik saja yang terinhibisi oleh asupan kolesterol. Kolesterol dan metabolit-metabolitnya menekan transkripsi enzim HMG-CoA reduktase dan reseptor LDL melalui inhibisi faktor transkripsi sterol regulatory element-binding protein (SREBP). SREBP merupakan sekelompok protein-protein yang meregulasi transkripsi sejumlah gen yang terlibat dalam absorbsi selular dan metabolisme kolesterol dan lemak lainnya.14,16 Sehingga, saat kadar kolesterol di dalam sel terlalu tinggi, pembentukkan enzim HMG-CoA reduktase dan reseptor LDL akan berkurang dan menyebabkan kolesterol-kolesterol baru dalam bentuk LDL tidak dapat Zahra Suhardi 7/11/13 10:59 AM Comment [1]: Harper’s Biochemistry – IDEM!!! masuk ke dalam sel. Sebaliknya, jumlah reseptor LDL meningkat jika tubuh dalam keadaan kekurangan kolesterol. Pada jaringan, keseimbangan kolesterol diregulasi dengan beberapa cara berikut ini. Pada sel, peningkatan kolesterol disebabkan oleh absorbsi lipoprotein yang berikatan dengan dengan reseptor-reseptor LDL, absorbsi kolesterol bebas dari lipoprotein ke sel membran, sintesis kolesterol dan hidrolisis kolesteril ester oleh enzim kolesteril ester hidrolase. Sedangkan penurunan kadar kolesterol disebabkan oleh lepasnya kolesterol pada sel membran dan kemudian terangkut oleh HDL, esterifikasi kolesterol oleh acylCoA cholesterol acyl-transferase (ACAT) dan penggunaan kolesterol untuk sintesis steroid lain, misalnya hormon dan asam empedu.14,15 Garcinia atroviridis yang dikenal juga dengan nama “Asam gelugur” di 5 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Zahra Suhardi 7/11/13 10:59 AM Comment [2]: Harper’s Biochemistry – IDEM!!! Malaysia dan Indonesia, merupakan buah yang endemis di Malaysia Barat dan Asia Tenggara. Spesies ini tumbuh liar di sepanjang semenanjung Malaysia, namun juga ditanam secara luas terutama pada semenanjung Malaysia bagian utara karena nilai ekonomi dan pengobatannya. Buah Garcinia atroviridis yang dikeringkan dikenal sebagai “Asam keping”, juga tersedia secara komersial untuk bumbu kari, penambah rasa asam makanan dan bumbu pada ikan.16 Garcinia atroviridis Buah Asam gelugur atau Garcinia atroviridis mengandung asam dari buah-buahan seperti asam sitrat, asam malat, asam askorbat yang memiliki aktifitas/khasiat anti oksidan. Asam hidroksisitrat adalah asam yang didapati Zahra Suhardi 7/11/13 11:00 AM Comment [3]: 17 Mackeen MM, et al. Antimicrobial, antioxidant, antitumour-­‐ promoting and cytotoxic activities of different plant part extracts of Garcinia atroviridis griff. ex T. anders. J Ethnopharmacol. 2000 Oct;72(3):395-­‐402. pada buah-buahan dan dari kulit buah beberapa jenis Garcinia. Asam hidroksisitrat adalah asam utama yang ditemukan dari kulit Garcinia cambogia, G. indica dan G. atroviridis.17 Pada penelitian sebelumnya oleh Preuss et al. tahun 2004, asam hidroksisitrat telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol total dalam darah.11 Mekanisme yang mendasari hal ini adalah karena hidroksisitrat ternyata merupakan inhibitor ezim ATP sitrat liase potensial, yaitu enzim yang mengkatalisasi pemecahan sitrat menjadi asetil Ko-A. Inhibisi pada reaksi ini menyebabkan penurunan ketersediaan asetil Ko-A yang dibutuhkan dalam sintesis asam lemak dan lipogenensis.18 Suatu penelitian pada tikus oleh Ahmadi et al. tahun 2001, membuktikan bahwa asupan hidroksisitrat 2% sebanyak 2 ml selama dua minggu berkhasiat menurunkan serum kolesterol LDL dari 63 mg/dl hingga 50 mg/dl, meningkatan kadar HDL dari 35 mg/dl hingga 63 mg/dl.19 Senyawa flavonoid juga ditemukan dalam Garcinia atroviridis.17 Flavonoid menunjukkan berbagai efek farmakologis seperti antioksidan, anti inflamasi, antiplatelet dan antitrombotik.36 Flavonoid juga dapat 10 meningkatkan ekskresi kolesterol dan asam empedu melalui jalur fekal. Zahra Suhardi 7/11/13 11:00 AM Comment [4]: 20 Amran AA, Zaiton Z, Faizah O, Morat P. Effects of Garcinia atroviridis on serum profiles and atherosclerotic lesions in the aorta of guinea pigs fed a high cholesterol diet. Singapore Med J. 2009 Mar;50(3):295-­‐9. Zahra Suhardi 7/11/13 11:00 AM Comment [5]: Preuss HG -­‐-­‐-­‐ IDEM!!! Zahra Suhardi 7/11/13 11:00 AM Comment [6]: 21 Jena BS, Jayaprakasha GK, Singh RP, Sakariah KK. Chemistry and biochemistry of (-­‐)-­‐hydroxycitric acid from Garcinia. J Agric Food Chem. 2002 Jan 2;50(1):10-­‐22. Zahra Suhardi 7/11/13 11:00 AM Comment [7]: Ahmadi SS -­‐-­‐-­‐ IDEM!!! Zahra Suhardi 7/11/13 11:00 AM Comment [8]: 1) Amran AA -­‐-­‐-­‐ IDEM!!! 2) Cooks NC, Samman S. Flavonoids -­‐-­‐ chemistry, metabolism, cardioprotective effects and dietary sources. J Nutr Biochem 1996; 7:66-­‐76. Zahra Suhardi 7/11/13 11:00 AM Comment [9]: Arai -­‐-­‐-­‐ IDEM!!! Metode Penelitian Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimental di laboratorium untuk menguji khasiat ekstrak kulit dan buah Garcinia atroviridis dalam menurunkan 6 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 kadar kolesterol total tikus putih galur Wistar. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Percobaan Pusat Biomedis dan Farmasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penelitian dilaksanakan mulai dari 11 Juli 2010 sampai dengan 28 September 2010. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih yang dibeli dari Lembaga Makanan Rakyat (LMR) dengan kriteria galur Wistar, berjenis kelamin betina berumur 8–10 minggu, dengan berat badan rata-rata 160-200 g dan sehat atau terbebas dari penyakit atau infeksi lain. Perhitungan besar sampel untuk penelitian perorangan ini dilakukan dengan rumus Federer.20 Berdasarkan perhitungan dengan rumus Federer, perlakuan tersebut membutuhkan sampel minimal masing-masing sebesar 4 tikus tiap kelompok perlakuan. Dalam penelitian ini digunakan 25 ekor tikus putih galur Wistar untuk total lima perlakuan, dengan mengantisipasi adanya tikus yang mati. Penentuan dosis berpedoman kepada penelitian terdahulu oleh Amran et al kepada sekelompok marmut, yaitu dosis ekstrak Garcinia atroviridis adalah 50 mg per kg berat badan.17 Rerata berat tikus putih galur Wistar yang digunakan adalah 200 g, sehingga berdasarkan dosis diatas didapatkan dosis 10 mg yang digunakan sebagai dosis rendah. Selanjutnya untuk dosis sedang merupakan dua kali dari dosis pertama yaitu 20 mg, selajutnya disebut dosis tinggi merupakan tiga kali dosis pertama 30 mg. Perlakuan terhadap hewan percobaan dilakukan dalam dua tahap: Tahap I : Kelompok PTU, PTU + Lemak dan ketiga kelompok uji dosis diberi perlakuan pemberian pellet, PTU dan diet tinggi lemak dari hari ke-1 hingga ke-21. Sedangkan untuk kelompok kontrol negatif, hanya diberikan pellet dan PTU dari hari ke-1 hingga ke-21. Tahap II : Merupakan lanjutan tahap I dimana mulai diberikan ekstrak Garcinia atroviridis terhadap ketiga kelompok uji dosis, dari hari ke22 hingga ke-42. 7 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Zahra Suhardi 7/15/13 11:59 PM Comment [10]: 27 Federer WT. Statistics and society: data collection and interpretation. 2nd ed. New York: Marcel Dekker, 1991. Tabel 1. Kelompok perlakuan Diet Tinggi Lemak Kuning Telur 1,5 ml Gajih Ayam 0,375 ml Ektrak Garcinia atroviridis (Hari 22-42) + – – – + + + + – Uji dosis 1 + + + + 10 mg Uji dosis 2 + + + + 20 mg Uji dosis 3 + + + + 30 mg Kelompok Pellet ad libitum PTU 1 ml PTU + PTU + Lemak Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data numerik kadar kolesterol total darah tikus. Dalam laporan ini, data dari 2 kelompok PTU dan 3 kelompok dosis uji akan dibahas dan diolah secara terpisah. Pengolahan data statistik dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 11.5 for Windows®. Data yang diperoleh dari kedua kelompok PTU diuji normalitas distribusi datanya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Jika data terdistribusi dengan normal, maka selanjutnya data tersebut akan dioleh menggunakan uji T independen untuk melakukan uji komparatif terhadap kelompok PTU dan PTU + Lemak. Data yang diperoleh dari ketiga kelompok uji dosis akan diuji normalitas distribusi datanya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Jika data terdistribusi dengan normal, selanjutnya dianalisis secara statistik dengan uji statistik One Way ANOVA, dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD untuk membandingkan kadar kolesterol total tikus pada masing-masing kelompok uji dosis. 8 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Hasil dan Pembahasan Tabel 4.1 Kadar kolesterol total tikus kelompok PTU dan PTU + Lemak Tabel diatas menunjukkan hasil pengukuran kadar kolesterol total darah tikus percobaan. Tikus dalam kelompok PTU + DTL yang mendapatkan asupan tinggi lemak menunjukkan rerata kadar kolesterol total sebesar 73,2 mg/dL. Hasil ini menunjukkan kadar yang hampir sama dengan tikus dalam kelompok PTU dengan rerata kadar kolesterol total darah 73 mg/dL. Hasil tersebut dapat dibanding lebih jelas dengan memperhatikan diagram batang berikut ini. Gambar 4.1 Rerata kadar kolesterol kelompok PTU dan PTU + Lemak Tes normalitas dilakukan terhadap data kolesterol untuk melihat persebaran data dari kelompok PTU dan PTU + Lemak. Uji yang diganakan adalah Shapiro-Wilk. Nilai p distribusi pada kelompok PTU dan PTU + 9 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Lemak masing-masing adalah 0,061 dan 0,974. Kedua kelompok tersebut memiliki distribusi dengan nilai p > 0,05 yang berarti data kedua kelompok tersebut terdistribusi dengan normal. Tabel 4.2 Hasil uji statistik data kelompok PTU dan PTU + Lemak Perlakuan Uji Shapiro-Wilk (Nilai p) PTU 0,061 PTU + Lemak 0,974 Uji T-independen (Nilai p) 0,479 Pada uji statistik T-independen, didapatkan nilai p = 0,479 atau p > 0,05 yang berarti kelosterol total tikus kelompok PTU tidak berbeda bermakna dengan tikus kelompok PTU + Lemak. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian tambahan asupan tinggi lemak tidak memberikan peningkatkan kadar kolesterol total secara signifikan pada tikus yang diberi perlakuan PTU. Berbeda dengan penelitian oleh Widyanigsih et al. tahun 2011 yang melaporkan kadar kolesterol total pada tikus galur Wistar meningkat secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah diberikan asupan lemak tinggi berupa gajih sapi dan kuning telur ayam selama 14 hari.21 Perbedaan ini dapat disebabkan oleh asupan lemak tinggi pada penelitian ini menggunakan gajih ayam dan kuning telur puyuh. Penggunaan gajih ayam mungkin memerlukan waktu lebih lama dalam menginduksi hiperlipidemia dibandingkan dengan gajih sapi. Tikus dalam kelompok uji dosis 1 yang mendapat ekstrak G. atroviridis sebanyak 10 mg menunjukkan rerata kadar kolesterol total sebesar 56,2 mg/dL. Kelompok uji dosis 2 yang mendapat ekstrak G. atroviridis sebanyak 20 mg menunjukkan rerata kadar kolesterol total sebesar 43,6 mg/dL. Untuk kelompok uji dosis 3 dengan ekstrak 30 mg G. atroviridis memberikan rerata kadar kolesterol total darah sebesar 54,5 mg/dL. Hasil ini menunjukkan kadar kolesterol kelompok uji dosis 2 lebih rendah dibandingkan dengan kelompok uji dosis 1 dan 3. Hasil tersebut dapat dibanding lebih jelas dengan memperhatikan diagram batang berikut ini. 10 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Gambar 4.2 Rerata kadar kolesterol kelompok uji dosis Tes normalitas juga dilakukan terhadap seluruh hasil kadar kolesterol total darah tikus kelompok untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal. Uji yang digunakan adalah Shapiro-Wilk karena jumlah sampel yang digunakan < 50. Uji tersebut memberikan hasil nilai kemaknaan untuk seluruh kelompok data yaitu > 0,05 yang berarti bahwa distribusi kelima kelompok data adalah normal. Selanjutnya, untuk melihat perbedaan yang bermakna antara kelima kelompok, data yang ada diolah menggunakan uji statistik ANOVA. Tabel 4.3 Hasil uji normalitas dan ANOVA kelompok uji dosis Perlakuan Uji Shapiro-Wilk (Nilai p) Dosis 1 0,338 Dosis 2 0,747 Dosis 3 0,611 Uji ANOVA (Nilai p) 0,019 Pada uji ANOVA, diperoleh nilai p = 0,019 (p < 0,05) yang berarti paling tidak terdapat perbedaan kadar kolesterol darah total yang bermakna pada dua kelompok data. 11 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Tabel 4.4 Hasil uji Post-Hoc LSD kelompok uji dosis Kelompok Uji Nilai p Dosis1 >< Dosis 2 0,009 Dosis 2 >< Dosis 3 0,025 Dosis 3 >< Dosis 1 0,695 Uji Post-Hoc LSD dilakukan untuk mengidentifikasi kelompok mana yang memiliki perbedaan bermakna. Hasil uji menunjukkan perbandingan nilai p kelompok uji dosis 1 berbeda bermakna terhadap kelompok uji dosis 2 (p = 0,009), begitu juga dengan kelompok uji dosis 2 yang berbeda bermakna terhadap kelompok uji dosis 3 (p = 0,025). Namun, uji dosis 1 tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan uji dosis 3 (p = 0,695). Hal ini tampaknya bahwa penambahan dosis dari dosis 2 (20 mg) ke dosis 1 (30 mg) tidak meningkatkan daya penurunan kadar kolesterol total darah tikus. Kelompok uji ekstrak Garcinia atroviridis dosis 1, 2 dan 3 menunjukkan penurunan kadar kolesterol total darah sebesar 23,2%, 40,4% dan 25,5% jika dibandingkan dengan kelompok PTU + Lemak. Amran et al. tahun 2009 dalam penelitiannya, juga melaporkan adanya penurunan kadar kolesterol total sebesar 21% pada kelompok tikus diet lemak tinggi yang diberikan ekstrak Garcinia atroviridis dibandingkan dengan kelompok tikus yang hanya mendapat diet lemak tinggi.17 Penurunan dapat disebabkan oleh bahan aktif dalam garcinia atroviridis berupa asam hidroksisitrat, yaitu inhibitor ezim ATP sitrat liase sehingga menyebabkan penurunan ketersediaan asetil Ko-A yang dibutuhkan dalam proses lipogenesis,11,17,18 dan flavonoid yang dapat meningkatkan eksresi kolesterol mealalui jalur fekal.10,17,22 Hasil pengolahan data secera statistik perbandingan nilai p antara kelompok uji dosis 1 berbeda bermakna terhadap kelompok uji dosis 2, dengan nilai p = 0,009. Kelompok uji dosis 2 juga menunjukkan hasil yang berbeda bermakna terhadap kelompok uji dosis 3, dengan nilai p = 0,025. Sedangkan uji dosis 1 tidak berbeda bermakna jika dibandingkan dengan uji dosis 3, dengan nilai p = 0,695. Tampaknya peningkatan dosis dari dosis 1 (20 mg), 12 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 dosis 2 (20 mg) hingga dosis 3 (30 mg) tidak selalu meningkatkan daya penurunan kadar kolesterol total darah tikus. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori pendudukan reseptor (receptor occupancy) dalam hubungan antara dosis dengan intensitas efek.23 Reseptor enzim ATP sitrat liase dapat mengalami kejenuhan sehingga penambahan esktrak Garcinia atroviridis tidak meningkatkan efek hipolipidemi. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil yang didapatkan dari percobaan yang telah dilakukan, disimpulan bahwa pemberian asupan tinggi lemak tidak meningkatkan kadar kolesterol total darah secara bermakna dibandingkan dengan tanpa pemberian asupan tinggi lemak. Hal ini dapat disebabkan oleh waktu induksi yang kurang. Selain itu, pemberian ekstrak kulit dan buah Garcinia atroviridis pada hewan percobaan tikus LMR galur Wistar yang diberikan asupan lemak berlebih menghasilkan kadar kolesterol total yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan ekstrak. Namun, peningkatan dosis ekstrak kulit dan buah Garcinia atroviridis dalam percobaan ini tidak selalu menunjukkan peningkatan efektivitas penurunan kadar kolesterol total darah tikus. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dari hasil dan diskusi, dipikirkan beberapa saran antara lain: 1. Diperlukan penelitian lanjutan untuk menentukan dosis optimal ekstrak kulit dan buah Garcinia atroviridis agar dapat dipakai sebagai obat penurun kadar kolesterol dalam darah. 2. Diperlukan penelitian lanjutan untuk membandingkan efek hipolipidemik oleh ekstrak Garcinia atroviridis terhadap obat standar penurun kolesterol. 3. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang mekanisme kerja, efek samping, serta interaksi obat yang ditimbulkan oleh ekstrak kulit buah Garcinia atroviridis agar dapat dikembangkan sebagai alternatif obat penurun kadar kolesterol dalam darah. 13 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 Daftar Pustaka 1. Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC. Robbins and Cotran pathologic basis of disease. 8th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010. p. 496-506 2. WHO. Global atlas on cardiovascular disease prevention and control states. 2011. Diakses dari: http://whqlibdoc.who.int/publications/2011/ 9789241564373_eng.pdf pada 9 Juni 2012 pukul 15.00 WIB. 3. Boedhi-Darmojo R, Sutedjo, Karim S, Setianto B, Kusmana D, Supari, F, Andraid. Coronary heart diseases in Indonesia. Regional Health Forum. Vol 2(1);1997. 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riskesdas. 2010. Diakses dari: http://www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/download/TabelRiskesdas2010.pdf pada 10 Juni 2012 pukul 13.00 WIB. 5. Cao P, Hanai J, Tanksale P, Imamura S, Sukhatme VP, Lecker SH. Statin-induced muscle damage and atrogin-1 induction is the result of a geranylgeranylation defect. Faseb J. 2009;23:2844–54. 6. Westwood FR, Bigley A, Randall K, Marsden AM, Scott RC. Statin-induced muscle necrosis in the rat: distribution, development, and fibre selectivity. Toxicol Pathol. 2005;33(2):246-57 7. West B. The implications of statin induced peripheral neuropathy. J Foot Ankle Res. 2011; 4(Suppl 1): P57 8. Gaist D, Jeppesen U, Andersen M, García Rodríguez LA, Hallas J, Sindrup SH. Statins and risk of polyneuropathy: a case-control study. Neurology. 2002 May 14;58(9):1333-7 9. Fallon S, Enig MG. Dangers of statin drugs: what you haven’t been told about popular cholesterol-lowering medicines. 2004. Diakses dari: http://www.westonaprice.org/cardiovascular-disease/dangers-of-statin-drugs pada 3 Juni 2012 pukul 14.00 WIB. 10. Arai Y, Watanabe S, Kimira M, Shimoi K, Mochizuki R, Kinae N. Dietary Intakes of Flavonols, Flavones and Isoflavones by Japanese Women and the Inverse Correlation between Quercetin Intake and Plasma LDL Cholesterol Concentration. J Nutr. 2000 Sep;130(9):2243-50 14 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 11. Preuss HG, Bagchi D, Bagchi M, Rao CV, Dey DK, Satyanarayana S. Effects of a natural extract of (-)-hydroxycitric acid (HCA-SX) and a combination of HCA-SX plus niacin-bound chromium and Gymnema sylvestre extract on weight loss. Diabetes Obes Metab. 2004 May;6(3):171-80. 12. Miean KH, Mohamed S. Flavonoid (myricetin, quercetin, kaempferol, luteolin, and apigenin) content of edible tropical plants. J Agric Food Chem. 2001 Jun;49(6):310612. 13. Roongpisuthipong C, Kantawan R, Roongpisuthipong W. Reduction of adipose tissue and body weight: effect of water soluble calcium hydroxycitrate in Garcinia atroviridis on the short term treatment of obese women in Thailand. Asia Pac J Clin Nutr. 2007;16(1):25-9. 14. Murray RK. Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Rodwell VW, Weil PA. Harper’s illustrated biochemistry. 28th ed. New York: McGraw-Hill Companies Inc., 2009. p. 121 15. Murray RK. Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Rodwell VW, Weil PA. Harper’s illustrated biochemistry. 28th ed. New York: McGraw-Hill Companies Inc., 2009. p. 225 16. Mackeen MM, et al. Antimicrobial, antioxidant, antitumour-promoting and cytotoxic activities of different plant part extracts of Garcinia atroviridis griff. ex T. anders. J Ethnopharmacol. 2000 Oct;72(3):395-402. 17. Amran AA, Zaiton Z, Faizah O, Morat P. Effects of Garcinia atroviridis on serum profiles and atherosclerotic lesions in the aorta of guinea pigs fed a high cholesterol diet. Singapore Med J. 2009 Mar;50(3):295-9. 18. Jena BS, Jayaprakasha GK, Singh RP, Sakariah KK. Chemistry and biochemistry of ()-hydroxycitric acid from Garcinia. J Agric Food Chem. 2002 Jan 2;50(1):10-22. 19. Achmadi SS. The potency of potassium hydroxycitrate derived from gelugur fruit (Garcinia atroviridis) in reducing body weight and cholesterol levels in rats. Hayati Journal of Biosciences. 2001;8(1) :23-6 . 20. Federer WT. Statistics and society: data collection and interpretation. 2nd ed. New York: Marcel Dekker, 1991. 21. Widyaningsih W. Efek ekstrak etanol rimpang temugiring (Curcuma heyneana val) terhadap kadar trigliserida. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 2011; 1(1):55-65. 15 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013 22. Cooks NC, Samman S. Flavonoids -- chemistry, metabolism, cardioprotective effects and dietary sources. J Nutr Biochem 1996; 7:66-76. 23. Gunawan GS, Setiabudy R, Nafrialdi. Farmakologi dan terapi. 5th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. p. 17-18 16 Pengaruh ekstrak..., Zahra Farhanni Suhardi, FK-UI, 2013