BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial yang menggunakan bahasa sebagai alat
penyampai maksud dalam berkomunikasi. Komunikasi verbal adalah bentuk
komunikasi yang disampaikan dengan cara lisan dan tulisan. Dalam kehidupan
sehari-hari, bahasa verbal (lisan dan tulisan) memiliki peranan yang sangat
penting dalam berinteraksi, sedangkan bahasa non-verbal dirasa kurang begitu
penting, padahal keduanya adalah satu kesatuan yang bernilai jika dikaitkan
karena banyak hasil kerja yang baik tercipta antara keduanya. Pemahaman kita
akan terbatas kalau melupakan bahasa non-verbal yang menggunakan gerak
isyarat, bahasa tubuh, objek, warna sebagai medianya.
Interaksi bahasa meliputi sarana verbal, graf melalui sarana tulis
sedangkan sarana lisan,meliputi suara atau bunyi, dan sarana non-verbal meliputi
gerakan dan visual. Bahasa verbal termaksud bahasa tulisan dan bahasa lisan yang
menghasilkan bunyi/suara untuk bahasa lisan dan tulisan/graf untuk bahasa tulisan.
Bahasa non-verbal termaksud gerakan, warna, bahasa tubuh,objek material dan
objek visual. Semua interaksi yang menggabungkan dua sarana yang dapat
memberikan makna kombinasi pada bahasa yaitu verbal dan non-verbal
dinamakan multimodal (Sinar, 2012 : 30).
Bahasa juga digunakan media untuk banyak kepentingan, seperti untuk
informasi,
iklan,
dan
lain-lain.
Iklan
adalah
berita
pesanan
untuk
mendorong,membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang
ditawarkan.Untuk menyampaikan suatu pesan, manusia melakukan berbagai cara
1
seperti penyampaian informasi melalui kuliah, ceramah, pengumuman, tanda atau
simbol, iklan, dan lain sebagainya. Semua kegiatan tersebut sudah pasti
membutuhkan alat yang disebut dengan bahasa.
Iklan mempunyai ragam dimensi; mulai dimensi estestis, yang ada kalanya
diambil dari makna simbolis maupun citra-citra tertentu dalam struktur sosial
masyarakat, secara konotatif tak jarang mempunyai fenomena kode sosial yang
mencerminkan bias-bias ideology. Hal ini dinterpretasikan dari pengorganisasian
watak ikonik disamping petanda (signifiant) akan juga sekaligus berfungsi sebagai
kesatuan petanda (signifier). Bahkan tak jarang pula kesatuan petanda tersebut
dibentuk untuk memaknakan citra yang mengadopsi simbol-simbol, stereotip,
serta nilai-nilai budaya (hegemoni kultural) yang terdapat dalam masyarakat.
Eggins (1994:10) menyatakan konteks ideologi mencakup nilai (yang dimiliki
secara sadar atau tidak) sudut pandang, posisi atau perspektif yang dianut.
Ideologi ditentukan oleh sejumlah faktor seperti kelas sosial, jenis kelamin, etnis,
dan generasi. Kajian ideologi membicarakan hubungan bahasa dengan masyarakat
dan kebudayaan karena adanya pengaruh tuntutan sosial politik. Pengaruh
kekuasaan terhadap sejarah, politik, sistem masyarakat, nilai, sastra, dan budaya
membentuk pandangan masyarakat sehingga meyakini suatu konsep sebagai
kebenaran yang wajar.
Jepang selalu menciptakan hal dengan berlandaskan ideologi mereka,
sama dengan hal iklan, mereka sering menggunakan banyak persamaan
makna,untuk mengindikasikan bahwa iklan itu memiliki banyak arti untuk dicerna,
karna didalam bahasa jepang sendiri memiliki banyak kata yang homonim. Hal ini
digunakan untuk membuat iklan itu semakin unik.Di samping itu ideologi jepang
2
juga mengacu kepada perwujudan terhadap teks sebagai nilai budaya dalam
interaksi sosial dimana bahasa sebagai alat untuk menginterpretasikan ideasional,
interpersonal, dan tekstual.
Dalam interaksi interpersonal dalam komunikasi, Sinar (2012:131)
menyatakan bahwa ada tiga unsur penting yang ikut ambil bagian di dalamnya,
yaitu: verbal, bunyi atau suara (bahasa lisan) atau graf (bahasa tulisan) dan visual.
Bahasa verbal adalah bahasa lisan dan tulisan sedangkan komponen hasil keluaran
bahasa verbal adalah bunyi atau suara dan tulisan adalah graf. Interaksi visual
adalah bahasa non-verbal yang termasuk di dalamnya adalah gestur, bahasa tubuh,
dan lain sebagainya. Ketiga unsur interaksi interpersonal tersebut di atas kadangkadang memiliki tingkat peranan yang berbeda, namun ada kalanya memiliki
tingkat peranan yang seimbang dalam menyampaikan pesan.
Analisis
menyeluruh
sistem
terhadap
semiotik
semua
multimodal
yang
memiliki
merupakan analisis
secara
peran
dalam
komunikasi
menyampaikan pesan. Sebagaimana Norris dalam Sinar (2012:30) mengatakan
bahwa semua interaksi adalah multimodal. Analisis multimodal menekankan
bahwa semua sarana komunikasi memainkan peranan penting baik itu verbal
maupun non verbal karena bahasa mengandung makna, konten atau isi yang
informatif. Hasil contoh analisis multimodal yang telah dikerjakan oleh Rosa
(2014) akan menjadi rujukan penulis dalam meneliti multimodal iklan kuroneko.
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan analisis bentuk multimodal
terhadap sebuah iklan jasa angkutan PT. Yamato Transport yang bernama
“Kuroneko”, didalam iklan kuroneko terdapat text クロネコならカエル時ラク
ダ, yang diperankan oleh Kucing Hitam, Katak dan Unta. Iklan ini sangat populer
3
di Jepang karena semua unsur didalam iklan menunjukkan maksud yang
sama,yaitu menggunakan jasa kuroneko. Dengan musik yang ringan dan lokasi
pengambilan iklan yang mendukung iklan ini, maka penulis ingin membuktikan
bahwa unsur interpersonal dimaksud memiliki peran masing-masing dalam
menyampaikan pesannya.Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memilih
multimodal teks dalam iklan kuroneko sebagai judul dan mengangkatnya menjadi
objek skripsi.
1.2 Rumusan Masalah
Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia. Peranannya
yang sangat penting itu disebabkan karena bahasa membantu manusia untuk
membentuk suatukelompok sosial, memenuhi kebutuhannya untuk dapat hidup
bersama
di
lingkunganmasyarakat
dan
menjadi
sebuah
sarana
untuk
mengekspresikan perasaan, sikap, pikiran atau gagasan, dan praktik-praktik sosial
lainnya. Bahasa juga digunakan manusia sebagai sarana untuk melakukaninteraksi
dengan manusia lainnya.Gambaran yang menjelaskan betapapentingnya bahasa
(lisan atau tulis) itukadangkala mengabaikan unsur lainnyayang mengiringi
keberhasilanpenggunaan bahasa dalam interaksi sosial.Unsur itu adalah bahasa
nonverbal dansarana visual lainnya. Padahal, banyakhasil kerja yang bernilai
(berhasil) karenaadanya keterkaitan antara bahasa (teks),bahasa nonverbal, dan
sarana visuallainnya (Sinar, 2012: 31). Bahasa verbaltanpa adanya bahasa
nonverbal misalnyagerak, wajah, suara dan sarana visuallainnya menyebabkan
pemahaman kitaterhadap bahasa (teks) menjadi terbatas.
4
Pemahaman bahasa (teks) yang berpijakpada satu sudut pandang inilah
yangdisebut dengan monomodal. Pemahamanbahasa (teks) harus berpijak pada
lebih darisatu sudut pandang atau yang disebutmultimodal agar kompleksitas
maknabahasa
(teks)
dapat
terpahami.Salah
satu
teks
yang
memilikikekompleksitasan makna adalah iklan, baikiklan media cetak maupun
iklan mediaelektronik. Kompleksitas makna itu karenauntuk menyampaikan pesan
di dalam iklantidak saja digunakan unsur bahasamelainkan juga unsur bahasa
nonverbal dan sarana visual lainnya. Oleh karenanya,untuk memahami
kekompleksitasan maknaperlu dilakukan analisis multimodal dalamiklan tersebut.
Jepang adalah negara yang terkenal dengan kekreatifitasan mereka yang
tinggi dibanyak bidang, salah satunya dunia periklanan. Iklan merupakan salah
satu bentuk kegiatan promosi yang cukup dikenal sebagai instrument pemasaran
dalam menawarkan sebuah produk atau jasa kepada khalayak. Iklan sebagai
proses komunikasi yang bertujuan membujuk orang untuk menambil tindakan
yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk
mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat,
pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek,
dengan upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam menilai
sebuah produk yang ditawarkan.
Periklanan menciptakan struktur makna, menghadirkan realitas dalam
kehidupan manusia, dan Jepang sendiri menciptakan banyak hal pada dunia
periklanan mereka, kekreatifitasan mereka menciptakan banyak makna dengan
efek visual dan audio mereka menjadikan iklan Jepang sangat menarik untuk
dikaji, karena dengan visual saja, mereka dapat menciptakan banyak makna yang
5
tersirat didalamnya, ditambah dengan audio dan gestural yang membuat iklan
Jepang sangat menarik dan kreatif.
Oleh karena itu, penulis akan merumuskan permasalahan sebagai berikut;
1. Bagaimana dapat terjadi multimodal dalam iklan Kuroneko?
2. Bagaimana bentuk multimodal di dalam iklan Kuroneko?
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Iklan Jepang menarik karena mereka selalu menggabungkan banyak
modus semiotik dalam produknya, menurut Kress dan Van Leeuwen (2006)
Multimodal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada cara orang
berkomunikasi menggunakan dua atau lebih modus yang berbeda pada saat
bersamaan. Didalam sebuah iklan juga selalu menggunakan dan menggabungkan
lebih dari dua modus dengan tujuan agar iklan itu menarik, seperti audio, visual
dan gestural. Dalam multimodal ada 5 sistem semiotik yaitu Linguistik, Visual,
Audio, Gestural dan Lokasi. Ke lima sistem ini selalu digunakan didalam sebuah
iklan untuk menarik perhatian banyak orang untuk membeli atau menggunakan
jasa produk, perusahaan akan menggunakan iklan sebagus mungkin untuk
menarik perhatian pembeli. Dengan menggabungkan beberapa modus semiotik
dan ide yang menarik,banyak perusahaan di Jepang yang berhasil menjual
produknya dan disukai banyak pembeli.
PT YAMATO TRANSPORT adalah salah satu perusahaan jasa
transportasi Jepang yang mempunyai kuroneko (kucing hitam) sebagai mascot
perusahaan. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1919 ini mempunyai iklan yang
menarik banyak perhatian masyarakat Jepang. Dalam iklan yang tayang pada
6
tahun 2007, mereka menggunakan 3 ekor binatang, yaitu kucing hitam, katak dan
unta. クロネコならカエル時ラクダ adalah jargon dari iklan selama 30 detik
ini.Oleh karena itu, penulis membatasi permasalah penelitian multimodal pada
iklan PT YAMATO TRANSPORT クロネコならカエル時ラクダ.
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1 Tinjauan Pustaka
Iklan merupakan salah satu wujud ragam bahasa jurnalistik yaitu ragam
bahasa yang digunakan oleh insan kreatif, dalam hal ini wartawan, untuk
penerbitan pers (Sumarlam, 2009:169). Iklan mengandung daya informatif
persuasif yang secara aturan diharuskan memakai kata-kata yang mudah
dimengerti oleh masyarakat. Selain itu, iklan juga mempunyai sifat istimewa yang
biasa membatasinya, yakni singkat, padat, sederhana, netral, dan menarik. Selain
itu, bahasa iklan mempunyai bentuk komunikasi yang khas. Pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan
untuk menarik perhatian khalayak dalam menawarkan produk-produk suatu
perusahaan atau ajakan-ajakan untuk melakukan sesuatu yang dianggap baik,
dengan tampilan gambar dan kata-kata yang menarik yang termuat dalam media
elektronik maupun media cetak.
Berkenaan dengan struktur wacana, wacana iklan mempunyai tiga unsur
pembentuk struktur wacana, yaitu (1) butir utama (Headline), (2) badan (Body),
dan (3) penutup (close) yang dalam struktur wacana iklan tersebut dikaitkan
dengan permasalahan tahap-tahap untuk mencapai tujuan. Iklan merupakan salah
satu media komunikasi yang sangat efektif untuk digunakan sebagai alat
7
penghubung antara produsen dan konsumen. Produsen sering menggunakan iklan
sebagai alat untuk menawarkan atau mempromosikan produk-produk, atau
mengajak masyarakat untuk melakukan suatu tindakan yang dianggap baik. Oleh
karena itu, semua perusahaan yang menghasilkan produk baru, atau intansiinstansi yang menginginkan sesuatu yang lebih baik, berlomba-lomba dalam
memasang iklan sebagus-bagusnya untuk memperoleh keuntungan sebanyakbanyaknya dari hasil penjualan produk-produknya, atau untuk memberikan
kebaikan-kebaikan bagi masyarakat tanpa memperoleh keuntungan secara
individual.
Namun sebenarnya, iklan terbagi menjadi dua macam, yaitu iklan lisan dan
iklan tulis. Iklan lisan sering dijumpai di televisi, yang tersajikan dalam bentuk
berupa kata-kata singkat namun menarik, disertai dengan gambar-gambar
mencolok yang dapat bergerak, dapat dinikmati audio visualnya. Dan dapat
dikatakan bahwa iklan lisan adalah iklan yang memuat tentang produk dengan
tampilan audio visual yang menarik. Sedangkan iklan tulis merupakan iklan yang
sering dijumpai di media cetak (majalah, tabloid dan surat kabar). Iklan tulis
hanya berupa kata-kata dan gambar yang mencolok dan menarik, namun tidak
dapat bergerak seperti di televisi.
Multimodal adalah sebuah interaksi, artinya multimodal menekankan
bahwa semua sarana komunikasi memainkan peranan penting baik itu verbal
maupun non verbal (visual) karena bahasa mengandung makna, konten atau isi
yang informatif (Norris, 2004: 61). Sedangkan menurut O’Halloran dan Smith
mengatakan analisis multimodal termasuk analisis segala jenis komunikasi yang
8
mempunyai teks interaksi dan interaksi dua atau lebih sumber semiotik atau
sarana komunikasi untuk mencapai fungsi komunikasi teks tersebut.
Kajian mengenai multimodal teks merupakan salah satu kajian dalam
semiotik yangdidefinisikan oleh Saussure sebagai suatu studi tentang tanda-tanda
yang terdapat di dalammasyarakat (Saussure, 1959: 16). Secara lebih rinci,
Semiotikmelibatkan suatu kajian yang tidak hanya merujuk kepada kajian tentang
“tanda-tanda” dalampercakapan sehari-hari, tetapi semiotik juga mengkaji tentang
segala sesuatu yang merujuk kesesuatu yang lain (Chandler, 2007: 2).Dalam
pengertian semiotik, tanda berupa kata-kata, gambar, bunyi, gestur, dan
objek(Chandler, 2007: 2).
2.Kerangka Teori
Linguistik Fungsional Sistemik (LFS) adalah salah satu aliran dalam
disiplin linguistik yang memperkenalkan tentang sistem fungsional dan teori
sistemik. Teori sistemik bahasa memandang bahasa sebagai bagian dari fenomena
sosial yang berhubungan dengan konteks sosial pemakaian bahasa.Seperti yang
dikemukakan Sinar (2008 : 19-24), teori sistemik melingkupi fungsi, sistem,
makna, semiotika sosial, dan konteks.
Multimodal adalah semua interaksi, artinya multimodal menekankan
bahwa semua sarana komunikasi memainkan peran yang penting baik itu verbal
maupun non verbal (visual) karena mengandung makna, konten atau isi yang
informatif.
Dalam kajian multimodal, konsep metafungsi bahasa Halliday (1985,
2004) yang dikembangkan oleh Kress dan Van Leewen (2006) mencakup pada
9
tatabahasa visual dan virtual. Tatabahasa visual mendeskripsikan secara
gramatikal makna visual terletak pada sarana komunikasi dan tiap sarana
mempengaruhi makna secara sentral dan secara dominan dalam keseluruhan
proses komunikasi baik secara fonik maupun grafik, yaitu ujaran, tulisan, gambar
dan isyarat. Tatabahasa virtual mendeskripsikan secara gramatikal makna melalui
tubuh, gerakan dan interaksi dengan objek. Misalnya teks yang terdiri dari tulisan
dan gambar, sistem makna multimodal yang dibentuk secara verbal maupun
tulisan dan visual memalui gambar yang dapat merepresentasikan berbagai
pengalaman-pengalaman sosial. Jadi, sistem makna visual diakibatkan oleh
semakin pentingnya elemen visual dalam sistem komunikasi masa kini. Sistem
makna visual merupakan sistem semiotik lain yang secara independen ataupun
bersama-sama dengan bahasa verbal menciptakan kebudayaan. Produk-produk
kebudayaan yang dihasilkan oleh sistem makna ini dapat ditemukan dalam
berbagai produk, misalnya media massa dan iklan.
Kress dan Van Leeuwen (2006) mengembangkan
ketiga komponen
metafungsi Halliday untuk sistem semiotik dalam suatu teks multimodal, seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya,sistem semiotik dalam teks multimodal
berarti tidak secara khusus berhubungan dengan bahasa saja sebagai sistem
semiotik, tetapi juga sistem lain seperti visual. Ketiga metafungsi tersebut
dijelaskan sebagai berikut :
(1) Komponen ideasional : setiap sistem semiotik memiliki kemampuan untuk
merepresentasikan aspek-aspek pengalaman dunia di luar sistem tanda baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, sistem semiotik harus mampu
untuk merepresentasikan objek dan hubungannya dengan dunia di luar
10
sistemrepresentasi tersebut yang mungkin memiliki sistem tanda yang lain.
Dengan cara itulah, sistem semiotik ideasional memberikan pilihan-pilihan untuk
merepresentasikan objek dengan cara yang berbeda,agar cara-cara ini dapat saling
berhubungan satu sama lain.
(2)Komponen interpersonal : setiap sistem semiotik harus mampu untuk
memproyeksikan hubungan-hubungan antara pencipta/produser yang menciptakan
tanda atau kompleks tanda dengan penerima/reproducer tanda tersebut. Dengan
kata lain, sistem semiotik harus mampu memproyeksikan sebuah hubungan sosial
diantara
pencipta,
pemirsa
(yang
menerima
tanda),
dan
objek
yang
direpresentasikan oleh tanda tersebut. Dalam sistem semiotik ditawarkan
hubungan interpersonal yang berbeda.
(3)Komponen tekstual : setiap sistem semiotik harus memiliki kemampuan untuk
membentuk teks, kompleks tanda yang saling melekat satu dengan yang lain, baik
secara internal maupun konteks didalamnya dan untuk apa tanda-tanda tersebut
diproduksi.
Selanjutnya, Anstey dan Bull (2010 : 83 ) berpendapat bahwa sebuah
teks dapat didefinisikan sebagai multimodal ketika menggabungkan dua atau lebih
sistem semiotik. Berikut lima sistem semiotik tersebut,yaitu ;
a. Linguistik: berisikan aspek-aspek seperti kosa kata, struktur generik, dan
gramatikal bahasa lisan dan tulisan. Dalam menganalisis linguistik, penulis
akan menggunakan teori metafungsi bahasa : ideasional, antapersona, dan
tekstual.
b. Visual: berisikan aspek-aspek seperti warna, vektor, sudut pandang pada
objek diamdan bergerak. Dalam menganalisis visual, penulis akan
11
menerapkan teori multimodal dan secara khusus juga menganalisis
struktur generiknya.
c. Audio: berisikan aspek-aspek seperti volume, tinggi rendahnya nada dan
ritme musikdan efek suara. Dalam menganalisis Audio, penulis akan
menjelaskan seperti apa musik yang digunakan.
d. Gestural: berisikan aspek-aspek seperti pergerakan, kecepatan, dan
keheningan dalamexpresi wajah dan bahasa tubuh. Dalam menganalisis
gesturan,
penulis
akan
membuktikan,apakah
gestural
mendukung
pencapaian makna yang diinginkan iklan kuroneko.
e. Letak: berisikan aspek-aspek seperti dekat jauhnya letak objek, arah,
posisi darilayout, dan pengaturan jarak berdasarkan tata letak.
Maka dari itu, penulis ingin menggunakan teori LFS dengan menfokuskan
kepada teori multimodal sebagai teori yang dipakai dalam skripsi ini.
Intimerupakanbagianyangpalingmenonjolataupaling
penting dari sebuah iklan melaluipemilihanukuran, posisi, dan/atau warna pada
iklan (Kress and van Leeuwen, 2006 : 170). Inti terbagi dalam dua komponen: (i)
pusat perhatian dan(ii) pelengkap pusat perhatian. Pusat perhatian merupakan
bagian yang paling jelas dari iklan,sementara pelengkap pusat perhatian
merupakan latar belakang iklan, bagian yang tidak begitumenonjol pada iklan.
Selanjutnya, berhubungan dengan tampilan, sebuah iklan dapat ditampilkan
secaraeksplisit maupun implisit secara kongruen maupun tidak kongruen.
Elemen
struktur
generikiklanberikutnyaadalahlambangyangdapatberupaverbaldannonverbal. Secar
a nonverbal,lambang direalisasikan melalui logo produk atau jasa yang diiklankan,
12
sementara secara verbal,lambang direalisasikan melalui nama merek produk atau
jasa yang diiklankan. Fungsi lambangadalah untuk memberikan identitas, serta
untuk memberikan status produk.
Berikutnya, pengumuman dapat berupa pengumuman primer dan/atau
sekunder. Pengumuman primer dapat berupa: (i) satu-satunya pengumuman yang
ada
di
dalam
iklan,
(ii) pengumumanyangsecaraantarpersonalebihmenonjoldibandingkanpengumuma
n-pengumuman lainnya yang ada di dalam iklan, dan (iii) frasa di dalam iklan
yang
menarik
perhatian.
Sementara itu,pengumumansekundertentunyamerupakanpengumumanyangkurang
menonjolyangterdapatdi dalamiklan.
Elemen
struktur
hanya terdiri dari
generik
iklan selanjutnya
unsurlinguistik saja,
adalah penambah
biasanya
yang
dalam bentuk
paragraf. Penambahmembangun atau memodifikasi makna yang berasal dari
interaksi antara Inti dan Pengumuman.Penambah berfungsi untuk membujuk dan
mempengaruhi pemirsa untuk membeli produk(Cheong, 2004: 173). Maka dari itu,
teori yang dipaparkan oleh Cheong akan penulis jadikan sebagai teori dalam
skripsi ini.
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas, adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bentuk multimodal dalam iklan Kuroneko.
13
2. Untuk
mengetahui
bagaimana
dapat
terjadi
multimodal
dalam
iklanKuroneko.
1.5.2 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang sosiolinguistik
khususnya mengenai multimodal.
2. Dapat menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya di bidang
sosiolinguistik terkhusus multi modal.
3. Memberi informasi kepada pembaca mengenai multimodalyang terdapat
pada iklan Jepang.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Menurut Nazir
(2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode
dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
pustaka atau dalam istilah asing disebut Library Research, yakni dengan
mengumpulkan data–data terkait dari berbagai sumber-sumber tertulis seperti
perpustakaan. Selain itu, data dapat juga diperoleh dari internet berupa artikelartikel terkait sebagai bahan pendukung penelitian. Sumber data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif.
14
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data-data dari referensi yang berkaitan dengan judul
penulisan .
2. Membaca dan melihat iklan Jepang yang berkaitan.
3. Mengumpulkan cuplikan-cuplikan kalimat yang mengandung multimodal
yang terdapat pada iklan Jepang.
4. Menerjemahkan cuplikan-cuplikan kalimat yang telah terkumpul tersebut.
5. Menganalisis wujud dan penyebab terjadinya multimodal dalam iklan
Jepang.
6. Mengambil
kesimpulan
dari
analisis
yang
menuliskannya ke dalam masing-masing sub bab.
15
telah
dilakukan
dan
Download