BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran Menurut Shimp (2003:4) mendefinisikan komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran juga dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antar individu atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai antara mereka dengan pelanggannya. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi antara penjual dan pembeli untuk membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik dalam berbisnis. Bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran yaitu : a) Personal Selling Bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan 9 b) Advertising Advertising adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. c) Sales Promotion Merupakan semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang yang cepat. Caranya dengan menggunakan kupon, voucher, sampel, undian dan discount d) Public Relations Upaya hubungan masyarakat perusahaan harus membantu perkembangan perbuatan baik dan pemahaman di antara unsurunsur pokok perusahaan baik yang di dalam maupun yang di luar. Praktisi humas bertujuan menghasilkan publisitas yang baik. Personil humas juga memainkan peran kunci dalam merespon laporan media yang tidak menyanangkan atau kontrofersi yang timbul karena kegiatan perusahaan di belahan dunia lain. 2.1.2 Proses Komunikasi Pemasaran Adanya perkembangan teknologi, orang-orang sekarang dapat berkomunikasi melalui media tradisional (surat kabar, majalah, radio, telepon, televisi, reklame), dan juga melalui media yang lebih baru (komputer, gadget, mesin faksimili). Dengan biaya komunikasi yang berkurang, teknologi baru tersebut telah 10 mendorong lebih banyak perusahaan beralih dari komunikasi masa ke komunikasi yang lebih ditargetkandan dialog personal. Menurut Haryono (2012:35) ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagai berikut : a) Pelaku Komunikasi Terdiri atas pengirim atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima atau komunikasi pesan. Dalam hal ini yang berperan sebagai komunikator adalah produsen / perusahaan, sedangkan komunikan adalah khalayak, pasar organisasi, maupun masyarakat umum. b) Material Komunikasi Dalam hal ini ada beberapa material penting dalam komunikasi pemasara, yaitu sebagai berikut : 1) Gagasan yaitu ide atau pokok pikiran yang disampaikan pengirim. 2) Pesan yaitu himpunan berbagai simbol dari suatu gagasan. 3) Media yaitu pembawa pesan dalam komunikasi yang meliputi: radio, TV, internet, koran, tabloid. 4) Response yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima 5) Feedback yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim oleh penerima. 11 6) Gangguan yaitu segala sesuatu yang menghambat kelancaran dalam komunikasi pemasaran. c) Proses Komunikasi Bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. 2.1.3 Tujuan Komunikasi Promosi Dari sudut pandang pemasaran, ada beberapa tujuan komunikasi promosi meliputi : a) Konsumen harus memiliki kebutuhan yang disadari akan suatu kategori produk atau bentuk produk. b) Konsumen harus sadar akan merek. c) Konsumen harus memiliki sikap merek yang positif. d) Konsumen harus memiliki keinginan untuk membeli merek tertentu. 2.1.4 Pentingnya Komunikasi Yang Efektif Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari produktivitas, yaitu mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Bamard (1938:20) menyatakan bahwa efektivitas organisasi merupakan kemahiran dalam sasaran spesifik dari organisasi yang bersifat objektif (“if it accomplished its specific objective aim”). 12 Menurut Mahmudi (2005:92) mendefinisikan efektifitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, makasemakin efektif organisasi, program atau kegiatan Efektivitas berfokus pada outcome (hasil), program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar dibawah mengenai hubungan arti efektivitas di bawah ini. Pandangan yang sama menurut pendapat Drucker yang dikutip Moenir dalam bukunya Manajemen Umum di Indonesia yang mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut efektivitas, pada sisi lain, menjadi kemampuan untuk memilih sasaran hasil sesuai. Seorang manajer efektif adalah satu yang memilih kebenaran untuk melaksanakan (Moenir, 2006:166). Komunikasi yang efktif dapat merubah tingkah laku atau memperkuat tingkah laku yang sudah diubah sebelumnya. Proses adopsi sangat berkaitan dengan masalah komunikasi yang efektif karena menyangkut keputusan merima atau menolak produk atau ide dari pihak konsumen. Proses adopsi yang dilakukan oleh individu melalui beberapa tahap dapat digambarkan sebagai berikut : 13 a) Kesadaran – Pembeli potensial mengetahui tentang suatu produk tetapi kurang mendetail. Ia bahkan tidak mengetahui tentang kegunaan produk tersebut atau bagaimanakah memakainya b) Minat – Jika pembeli potensial tersebut menjadi berminta, maka ia berusaha mengumpulkan informasi dan fakta tentang produk yang bersangkutan c) Evaluasi – Ia mulai menguji mental dengan menerapkan produk tersebut kedalam kondisi pribadinya d) Percobaan – Pembeli dapat membeli produk tersebut untuk mencoba penggunanya. Jika pembeli tidak dapat mencoba lebih dulu karena mungkin terlalu mahal atau sulit diperoleh, maka ada kemungkinan menemui beberapa kesulitan di kemudian e) Keputusan – Pembeli harus mengambil keputusan baik menerima ataupun menolak. Jika tahap evaluasi dan percobaan penggunaannya pembeli merasa puas, maka kemungkinan besar akan menerima/mengadopsi f) Konfirmasi – Meskipun pembeli tersebut telah mengambil keputusan untuk menerima suatu produk, namun ia dapat terus mempertimbangkan kembali keputusannya dan berusaha mencari informasi yang dapat memperkuat keputusannya Menurut pendapat Markus Zahnd dalam bukunya Perancangan Kota Secara Terpadu mendefinisikan efektivitas dan efisiensi, sebagai berikut: 14 “Efektivitas yaitu berfokus pada akibatnya, pengaruhnya atau efeknya,sedangkan efisiensi berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatudengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya”.(Zahnd, 2006:200-2001) Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa efektivitas lebih memfokuskan pada akibat atau pengaruh sedangkan efisiensi menekankan pada ketepatan mengenai sumber daya, yaitu mencakup anggaran, waktu, tenaga, alat dan cara supaya dalam pelaksanaannya tepat waktu. Lebih lanjut menurut Agung Kurniawan dalam bukunya Transformasi Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut: “Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya”.(Kurniawan, 2005:109). Secara singkat pengertian daripada efektivitas adalah melakukan atau mengerjakan sesuatu tepat pada sasaran. Tingkat efektivitas itu sendiri dapat ditentukan oleh terintegrasinya sasaran dan kegiatan organisasi secara menyeluruh, kemampuan adaptasi dari organisasi terhadap perubahan lingkungannya. Mengaju pada penjelasan diatas, maka untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif perlu adanya harmonisasi kemampuan sumberdaya dengan menggunakan sarana yang lain sehingga sasaran yang akan dacapai menjadi jelas. Pencapaian sasaran tersebut dapat dikatakan efektif apabila adanya keharmonisan. Setiap pekerjaan pegawai dalam 15 organisasi sangat sangat menentukan bagi pencapaian hasil kegiatan seperti yang telah direncanakan terlebih dahulu. Untuk itu faktor keefektifannya banyak mempengaruhi kepada kemampuan aparatur dan organisasi dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya. Tingkat pencapaian tujuan aparatur dalam suatu organisasi dikatakan efektif apabila pencapaian itu sesuai dengan tujuan organisasi dan memberikan hasil yang bermanfaat. Menurut Gibson (1996:34) menyebutkan bahwa ukuran efektivitas organisasi, sebagai berikut : a) Produksi adalah merupakan kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah dan mutu output sesuai dengan permintaan lingkungan. b) Efesiensi adalah merupakan perbandingan (ratio) antara output dengan input. c) Kepuasaan adalah merupakan ukuran untuk menunjukan tingkat dimana organisasi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. d) Keunggulan adalah tingkat dimana korganisasi dapat dan benar-benar tanggap terhadap perubahan internal dan eksternal. e) Pengembangan adalah merupakan mengukur kemampuan organisasi untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi tuntutan masyarakat. 16 Menurut Richard (1985:46-48) menyebutkan beberapa ukuran daripada efektivitas, yaitu: a) Kualitas artinya kualitas yang dihasilkan oleh organisasi. b) Produktivitas artinya kuantitas dari jasa yang dihasilkan. c) Kesiagaan yaitu penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan dalam hal penyelesaian suatu tugas khusus dengan baik. d) Efisiensi merupakan perbandingan beberapa aspek prestas terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut. e) Penghasilan yaitu jumlah sumber daya yang masih tersisa setelah semua biaya dan kewajiban dipenuhi. f) Pertumbuhan adalah suatu perbandingan mengenai eksistensi sekarang dan masa lalunya. g) Stabilitas yaitu pemeliharaan struktur, fungsi dan sumber daya sepanjang waktu. h) Kecelakaan yaitu frekuensi dalam hal perbaikan yang berakibat pada kerugian waktu. i) Semangat kerja yaitu adanya perasaan terikat dalam hal pencapaian tujuan, yang melibatkan usaha tambahan, kebersamaan tujuan dan perasaan memiliki. j) Motivasi artinya adanya kekuatan yang mucul dari setiap individu untuk mencapai tujuan. 17 k) Kepaduan yaitu fakta bahwa para anggota organisasi saling menyukai satu sama lain, artinya bekerja sama dengan baik, berkomunikasi dan mengkoordinasikan. l) Keluwesan adaptasi artinya adanya suatu rangsangan baru untuk mengubah prosedur standar operasinya, yang bertujuan untuk mencegah keterbekuan terhadap rangsangan lingkungan. 2.2 Strategi Promosi Strategi promosi merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen dan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Strategi promosi akan bisa berguna dengan optimal bila didukung dengan perencanaan yang terstruktur dengan baik. Menurut Haryono (2012:180) strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya. Tanggung jawab didalam pemasaran yang penting yaitu bagaimana merencanakan dan mengkoordinasi strategi promosi dan memilih strategi untuk komponen yang diperlukan dalam promosi. Menurut Hamdani (2011), juga mengatakan tentang perangkatperangkat promosi yaitu : a) Periklanan segala bentuk dari komunikasi impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. 18 Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan b) Penjualan perorangan (personal selling). Sifat penjualan perorangan lebih luwes karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. c) Promosi penjualan. Semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri atas brosur, lembar informasi dan lain-lain. d) Hubungan masyarakat (public relation). Perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. e) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth). Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa, dalam hal ini pelanggan akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut. f) Pemasaran langsung (direct selling). Bentuk promosi dengan cara memasarkan barang dan jasa secara langsung agar mendapat tanggapan secara langsung dari para pelanggan. Pemasaran langsung ini bisa melalui penggunaan surat, telepon, faksimil, email, dan alat penghubung nonpersonal lainnya. 19 2.3 Komunikasi Bisnis 2.3.1 Pengertian Komunikasi Bisnis Menurut Purwanto (2006:4) komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. 2.3.2 Bentuk Dasar Komunikasi Ada 2 bentuk dasar dari komunikasi itu sendiri dimana keduanya juga memiliki peran penting dalam sebuah komunikasi bisnis, sebagai berikut : a. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal adalah komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis pada pihak lain baik secara terulis (written) maupun lisan (oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. Menururt Purwanto (2006:5). Biasanya komunikasi nonverbal ini adaalah yang paling sering digunakan semisal bertatap muka pada saat negosisasi, penulisan surat bisnis,surat balasan,surat promosi,dll. Dan semua itu juga membutuhkan suatu ketrampilan dan landasan agar dapat menciptakan suatu komunikasi yang lancar. 20 b. Komunikasi Nonverbal Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang mendasar dalam komunikasi bisnis, menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi nonverbal itu tidak terstruktur,namun komunikasi nonverbal itu adalah komunikasi untuk mengetahui perasaan orang Purwanto (2006:9) 2.4 Komunikasi Pemasaran Lintas Budaya Internasional Budaya disetiap negara pasti selalu berbeda-beda antara negara satu dengan negara yang lain. Perlu kita ketahui bahwa adaptasi dengan budaya lain bukan hal yang mudah, namun apabila mau mempelajari pasti semua orang mampu adaptasi dengan baik. Salah satunya didalam bisnis pasti perlu adanya suatu komunikasi. Untuk memasarkan suatu produk, kita harus berkomunikasi dengan baik supaya produk yang kita tawarkan mampu diterima masyarakat lokal maupun internasional. Perbedaan budaya yang ada dalam masyarakat internasional akan mempengaruhi program pemasaran internasional. Lingkungan budaya menjadi salah satu langkah yang menentukan dalam pemasaran internasional. Ketika budaya di negara lain tidak dipahami secara mendalam, hal yang mungkin timbul adalah ketidak cocokan antara program pemasaran dengan nilai-nilai budaya pasar sasaran. 21 Perlu kita ketahui hal penting dalam suatu bisnis adalah sebuah komunikasi dan yang terpenting sebuah komunikasi yaitu melihat sebuah budaya setiap daerah, ras, kota, atau bahkan antar negara. Sehingga memahami kebudayaan tiap daerah itu penting untuk memperlancar jalan dari sebuah bisnis atau mencapai sebuah tujuan. Menurut Purwanto (2006:53) komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. 2.5 Sikap Konsumen Menyikapi banyaknya konsumen yang memiliki perbedaan karakter dari masing-masing orang bukan persoalan yang mudah dalam suatu bisnis. Perlu adanya kesabaran ketika berkomunikasi langsung maupun tidak langsung dengan para konsumen. Konsumen yang mempunyai pola pikir maju pasti sangat teliti dalam memilih produk serta kualitas dari produk tersebut. 2.5.1 Pengertian Sikap Konsumen Menurut Soetarno (1994) sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap konsumen adalah pikiran atau pandangan konsumen yang menggambarkan kepercayaan terhadap manfaat yang baik dari produk. Apabila konsumen sudah mulai percaya terhadap manfaat yang diberikan sebuah produk, maka konsumen akan bersikap untuk selalu setia dan menggunakan produk tersebut. 22 Namun, apabila produk tersebut tidak memberikan manfaat yang baik, maka sikap konsumen adalah tidak akan mau untuk membeli dan menggunakan produk tersebut. 2.5.2 Fungsi-Fungsi Sikap Menurut Daniel Kazt dalam Sutisna (2002:103) mengusulkan bahwa terdapat empat klasifikasi fungsi sikap kepada konsumen yaitu : a. Fungsi Utilitarian Seseorang menyukai suatu produk karena ingin memperoleh manfaat dari produk tersebut atau menghindari resiko produk. Contoh : iklan kursi goyang, yang mengomunikasikan fungsi utilitarian apabila masyarakat sering duduk di kursi goyang tersebut maka dapat menjaga relaksasi pada otot-otot yang mengencang. b. Fungsi Mempertahankan Ego Fungsi mempertahankan ego ialah sikap melindungi citra diri seseorang. Contoh : seseorang menggunakan produk kecantikan pemutih wajah, agar kulit wajah nya menjadi putih . sehingga ia dapat mengurangi rasa minder dan meningkatkan kepercayaan diri. c. Fungsi Ekspresi Nilai Fungsi ekspresi nilai ialah sikap akan menggambarkan minat atau hobi. Seseorang lebih suka membeli produk yang memiliki 23 merek ternama, dibandingkan dengan produk yang tidak memiliki merek ternama. d. Fungsi pengetahuan Produk yang bermanfaat baik mencerminkan pengetahuan konsumen akan suatu produk. Pemasar dalam hal ini memberikan pengetahuan kepada konsumen melalui brosur yang berisi pengetahuan mengenai produk dan penggunaan produk. 2.5.3 Peran Sikap dalam Pengembangan Strategi Pemasaran Konsumen memiliki sikap yang beragam, mulai dari bagian pemasaran dalam memasarkan produk, mereka juga melakukan dengan cara mengklasifikasikan produk berdasarkan manfaat produk tersebut. Dari segmentasi ini, memiliki manfaat bagi konsumen dalam mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap merek. Semakin konsumen mengetahui manfaat yang baik dari produk, maka konsumen pun akan menentukan keputusan pembelian terhadap produk tersebut. 2.6 Saluran Komunikasi Bisnis Saluran komunikasi bisnis merupakan upaya pendistribusian produk yang menghubungkan antara pemasok dan produsendengan pemakai akhir barang atau jasanya. Strategi distribusi berkenaan dengan bagaimana sebuah perusahaan mampu menjangkau pasar sasarannya. Meskipun beberapa produsen memasarkan produknya secara langsung 24 kepada pemakai akhir barang dan jasanya. Banyak perusahaan lain yang menggerekan produk mereka melalui satu atau lebih saluran distribusi. Menurut Simamora (2000:660) saluran pemasaran merupakan sebuah sistem individu dan organisasi yang didukung oleh fasilitas, perlengkapan, dan informasi untuk mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Saluran pemasaran juga sering disebut saluran distribusi karena distribusi merupakan salah satu fungsi utamanya. Saluran distribusi merupakan struktur unit organisasi antarperusahaan dan agen serta penyalur, atau jasa dipasarkan. Distibusi ialah arus fisik barang melalui saluran, dan saluran merupakan unit organisasionalinternal dan eksternal yang melaksanakan fungsi yang menambahkan utilitas kepada suatu produk. Komunikasi bisnis dalam pemasaran juga sangat berpengaruh untuk memberikan pertukaran informasi yang esensial untuk memfungsikan saluran distribusi. Komunikasi juga berperan penting untuk membantu pemasar internasional dalam menyampaikan tujuan perusahaan kepada kalangan distributor, memecahkan situasi konflik, dan memasarkan semua produknya. 25