Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENGUASAAN HITUNG PENJUMLAHAN PECAHAN SISWA KELAS IV SDIT AL-ISTIQOMAH PACE NGANJUK TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH SISKA NURMA YUNITASARI NPM: 12.1.01.10.0353 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016 Siska Nurma Yunitasari | NPM: 12.1.01.10.0353 FKIP - PGSD simki.unpkediri.ac.id || 1|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Siska Nurma Yunitasari | NPM: 12.1.01.10.0353 FKIP - PGSD simki.unpkediri.ac.id || 2|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Siska Nurma Yunitasari | NPM: 12.1.01.10.0353 FKIP - PGSD simki.unpkediri.ac.id || 3|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENGUASAAN HITUNG PENJUMLAHAN PECAHAN SISWA KELAS IV SDIT AL-ISTIQOMAH PACE NGANJUK TAHUN AJARAN 2015-2016 Siska Nurma Yunitasari 12.1.01.10.0353 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Program Studi PGSD Email: [email protected] Drs. Heru Budiono, M. Pd dan Nur Salim, S.Pd.,M.H UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Siska Nurma Yunitasari: Pengaruh Model Pembelajaran Temuan Terbimbing terhadap Penguasaan Hitung Penjumlahan Pecahan Siswa Kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace Nganjuk Tahun Ajaran 20152016. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti bahwa pembelajaran matematika masih didominasi pada peran guru. Akibatnya suasana kelas menjadi monoton, pasif dan membosankan. Hal tersebut terlihat pada kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru belum maksimal. Permasalahan peneliti ini adalah (1) bagaimanakah kemampuan penguasaan hitung penjumlahan pecahan tanpa menggunakan model pembelajaran temuan terbimbing pada siswa kelas kelas IV SDIT AlIstiqomah Pace Nganjuk Tahun Ajaran 2015-2016? (2) bagaimanakah kemampuan penguasaan hitung penjumlahan pecahan dengan menggunakan model pembelajaran temuan terbimbing pada siswa kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace Nganjuk Tahun Ajaran 2015-2016? (3) adakah pengaruh model pembelajaran temuan terbimbing terhadap kemampuan penguasaan hitung penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace Nganjuk Tahun Ajaran 2015-2016? Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian eksperimen dan pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan subjek penelitian siswa kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace Nganjuk dengan populasi 72 siswa, terdiri dari kelas kontrol 38 siswa dan kelas eksperimen 34 siswa . Sampel yang digunakan sebanyak 72 siswa. Analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5 % diolah menggunakan SPSS versi 16. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Kemampuan menghitung penjumlahan pecahan tanpa menggunakan model pembelajaran temuan terbimbing pada siswa kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace Nganjuk masih di bawah KKM dengan nilai rata-rata 66,65. (2) Kemampuan menghitung penjumlahan pecahan dengan menggunakan model pembelajaran temuan terbimbing pada siswa kelas IV SDIT AlIstiqomah Pace Nganjuk mencapai KKM dengan nilai rata-rata 78,23. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pada penggunakan model pembelajaran temuan terbimbing terhadap kemampuan penguasaan hitung mpenjumlahan pecahan siswa kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace Nganjuk Tahun Ajaran 20152016, Hasil analisis yang dilakukan nilai thitung (5,859) > ttabel ( 1,994 ) dan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05. Kata kunci : Model Pembelajaran Temuan Terbimbing dan Penguasaan Hitung Penjumlahan Pecahan. Siska Nurma Yunitasari | NPM: 12.1.01.10.0353 FKIP - PGSD simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri I. belajar matematika karena matematika LATAR BELAKANG Matematika merupakan ilmu merupakan: universal yang mendasari perkembangan (1) sarana berpikir yang jelas teknologi dan logis; (2) sarana untuk penting modern, dalam memajukan mempunyai berbagai daya peran disiplin pikir dan memecahkan manusia. masalah kehidupan sehari-hari; mengenal (3) Perkembangan pesat di bidang teknologi sarana informasi dan komunikasi dewasa ini hubungan dilandasi oleh perkembangan matematika pengalaman; (4) sarana untuk di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, mengembangkan teori peluang dan matematika diskrit. dan Untuk menguasai dan mencipta teknologi meningkatkan di masa depan diperlukan penguasaan terhadap matematika yang kuat sejak dini. budaya. dan (5) pola-pola generalisasi kreativitas; sarana untuk kesadaran perkembangan Mata pelajaran matematika perlu Berdasarkan pemaparan di atas diberikan kepada semua peserta didik dapat dilihat bahwa peranan matematika mulai dari sekolah dasar untuk membekali dalam peserta didik dengan kemampuan berpikir bermasyarakat dan kehidupan sehari-hari logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, sangatlah penting.Melalui pengembangan serta pembelajaran matematika yang tepat, dapat kemampuan Kompetensi tersebut bekerjasama. diperlukan mengembangkan kehidupan agar mengarahkan siswa menjadi manusia yang peserta didik dapat memiliki kemampuan terampil, kreatif, dan tanggap dalam memperoleh, memecahkan masalah sehari- hari. mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan Berdasarkan Kurikulum Tingkat hidup pada keadaan yang selalu berubah, Satuan Pendidikan tidak pasti, dan kompetitif. Standar Kompetensi dan Dasar Matematika yang Matematika merupakan bidang (KTSP), terdapat Kompetensi digunakan studi yang dipelajari oleh semua siswa dari sebagai kualifikasi kemampuan minimal SD hingga SMA dan bahkan juga di peserta didik yang menekankan pada unsur perguruan tinggi. Ada banyak alasan pendidikan dan pembekalan kemampuan tentang perlunya siswa belajar matematika. dasar. Mata pelajaran Matematika pada Cornelius dalam Abdurrahman (2012: 204) satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek- mengemukakan Nama | NPM Fak - Prodi lima alasan perlunya simki.unpkediri.ac.id || 5|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri aspek sebagai berikut bilangan, geometri yang disesuaikan dengan mata pelajaran, dan pengukuran, dan pengolahan data. serta materi sesuai dengan karakteristik Pada kelas IV semester 2 untuk model pembelajaran yang akan digunakan. mata pelajaran Matematika terdapat SK 6. Model pembelajaran yang dapat digunakan menggunakan pecahan dalam pemecahan berdasarkan masalah tersebut salah satunya masalah, dengan KD 6.3 menjumlahkan adalah pecahan. terbimbing.Menurut Untuk mencapai kompetensi dasar model pembelajaran peneliti temuan model pembelajaran yang tepat dan sesuai adalah matematika tersebut, upaya yang dapat dengan dilakukan oleh guru dalam menyampaikan terbimbing. Menurut Eggen dan Kauchak materi pembelajaran selain menggunakan (2012: 177) menyatakan bahwa “temuan berbagai metode atau media baru perlu terbimbing menggunakan model pembelajaran yang mengajar dimana guru memberi siswa disesuaikan dengan mata pelajaran serta contoh-contoh topik spesifik dan memandu materi.Penggunaan model pembelajaran siswa untuk memahami topik tersebut”. bertujuan membantu guru lebih efektif Model merancang pengajaran dan siswa lebih keterlibatan dan motivasi siswa seraya mudah lagi belajar. membantu Kenyataan yang terjadi di SDIT AlIstiqomah Pace Nganjuk hasil pengamatan didominasi pada peran guru. adalah ini efektif model satu untuk mereka temuan pendekatan mendorong mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik-topik yang jelas dengan bimbingan guru. peneliti bahwa pembelajaran matematika masih menggunakan Atas dasar uraian tersebut maka dipilihlah judul “Pengaruh Akibatnya suasana kelas menjadi monoton, Pembelajaran pasif dan membosankan. Hal tersebut Terhadap Penguasaan Hitung Penjumlahan terlihat pada kemampuan siswa dalam Pecahan Siswa Kelas IV SDIT Al- memahami materi yang diberikan oleh Istiqomah Pace Nganjuk Tahun Ajaran guru belum maksimal dan pada saat 2015-2016” pembelajaran siswa masih banyak yang II. ramai sendiri dan ketika guru memberikan contoh soal, sedikit siswa yang jawabannya benar. Salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut Temuan Model Terbimbing METODE Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas pengaruh dari kedua variabel tersebut. dengan menggunakan model pembelajaran baru Nama | NPM Fak - Prodi simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri 1. Variabel bebas dengan program SPSS for Windows versi Variabel bebas (X) : penerapan 16. Dengan jenis anaisis sebagai berikut: model a. Analisis Deskriptif. pembelajaran temuan terbimbing. Menurut Sugiyono (2014 : 147) “statistik deskriptif adalah statistik yang 2. Variabel terikat Variabel terikat (Y) : kemampuan digunakan untuk menganalisis data penguasaan dengan cara mendeskripsikan data yang hitung penjumlahan telah terkumpul”. Di sini peneliti hanya pecahan. Teknik yang dalam mendeskripsikan dan menginterpretasi penelitian ini adalah penelitian eksperimen data yang telah dikumpulkan. Data dengan jenis penelitian True Experimental dalam Design. dalam bentuk: Penelitian digunakan eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari statistik deskriptif disajikan 1) Tabel pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang Tujuan dari tabel adalah dapat lain dalam kondisi yang dikendalikan. memberikan Sedangkan desain yang digunakan adalah secara ringkas dan mempermudah “Posttest-Only pembaca Control Design”. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. banyak dalam informasi memahami informasi. 2) Grafik Grafik adalah gambaran pasang surut keadaan dengan garis atau gambar. Desain Penelitian Kelas Treatment Posttest Eksperimen X Kontrol Awal yang harus dilakukan dalam O2 membaca data pada grafik adalah O4 dengan Sumber : Sugiyono (2014: 76) melihat judul grafik kemudian baru melihat data yang ada. 3) Ukuran Tendensi Sentral Keterangan: X : Treatment / perlakuan khusus Ukuran tendensi sentral disajikan O2 : hasil posttest kelas eksperimen dalam bentuk: mean (nilai rata-rata), O4 : hasil posttest kelas control median ( nilai tengah), dan modus Teknik analisis data yang (nilai yang paling banyak muncul). digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial. Perhitngan dan analisis data dilakukan Nama | NPM Fak - Prodi simki.unpkediri.ac.id || 7|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri b. Analisis Inferensial “Statistik inferensial statistik yang 3) Uji t teknik Uji untuk mengetahui adanya perbedaan rata- menganalisis data sampel dan hasilnya rata kedua kelompok antara kelas diberlakukan eksperimen dengan kelas kontrol. (Sugiyono, adalah digunakan untuk 2014 mendeskripsikan : populasi” 148). data-data ini digunakan untuk Untuk Uji t menunjukkan seberapa jauh variabel pengaruh model temuan terbimbing yang digunakan statistik inferensial terhadap yaitu penjumlahan pecahan. Rumus uji t dengan uji normalitas, uji penguasaan homogenitas, dan uji t. yang 1) Uji Normalitas Data menggunakan hitung digunakan adalah rumus uji t Uji normalitas data bertujuan untuk (independent sample t-test). Teknik mengetahui apakah populasi data analisis berdistribusi normal atau tidak. menggunakan program SPSS for Dalam penelitian ini teknik untuk windows menguji normalitas data dengan uji mempermudah perhitungan. Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS 16. Cara untuk memutuskan populasi data tersebut inferensial versi 16 ini untuk III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil 1. Deskripsi Data Variabel normal atau tidak, dengan melihat Terikat kolom Data a. Data hasil belajar kelas dinyatakan berdistribusi normal jika eksperimen menggunakan nilai Sig. > 0,05 sedangkan data model dinyatakan temuan terbimbing signifikan (Sig). tidak berdistribusi pembelajaran normal apabila nilai Sig. < 0,05. 2) Uji Homogenitas Data. Uji homogenitas bertujuan untuk menguji sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Sebagai kriteria pengujian homogenitas, apabila nilai Sig. > 0,05 data dinyatakan homogen sedangkan data dinyatakan tidak homogen apabila nilai Sig. < 0,05. Nama | NPM Fak - Prodi simki.unpkediri.ac.id || 8|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Berdasarkan data nilai statistik penelitian di atas, dapat diketahui nilai rata-rata yang diperoleh dari 34 siswa pada kelas KKM mata pelajaran matematika adalah 75. 2. Prosedur Analisis Data a. Uji Normalitas eksperimen dengan mennggunakan model pembelajaran temuan terbimbing yaitu 78,2353. Untuk nilai mediannya yaitu 79 dan standart deviasi 8,57431, sedangkan nilai minimum 47 dan nilai maksimum yaitu 90. Nilai KKM yang telah ditentukan untuk mata pelajaran 1. Kelas eksperimen Berdasarkan matematika adalah 75. tabel di atas, b. Data hasil belajar kelas kontrol tanpa menunjukkan uji normalitas data menggunakan model pembelajaran kelas eksperimen yang sudah diuji temuan terbimbing dengan SPSS versi 16 berdasarkan pada uji hasilnya kolmogorov-smirnov yaitu dibandingkan 0,240, dengan jika taraf signifikan 5% maka 0,240 > 0,05. Maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. 2. Kelas kontrol Berdasarkan tabel di atas, Berdasarkan data statistik menunjukkan uji normalitas data penelitian di atas, dapat diketahui kelas kontrol yang sudah diuji nilai rata-rata yang diperoleh dari 38 dengan SPSS versi 16 berdasarkan siswa pada kelas kontrol tanpa pada menerapkan hasilnya model pembelajaran uji kolmogorov-smirnov yaitu 0,456, jika yaitu 66,6579. untuk nilai mediannya dibandingkan yaitu deviasi signifikan 5% maka 0,456 > 0,05, 8,18461, sedangkan nilai minimum maka sampel berasal dari populasi 45 dan nilai maksimum 79. Nilai berdistribusi normal. Nama | NPM Fak - Prodi 69 dan standart dengan taraf simki.unpkediri.ac.id || 9|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri b. Uji Homogenitas tailed) 0,000 < 0,05 maka Ho Berikut hasil uji homogenitas yang diperoleh: ditolak dan Ha diterima. B. Kesimpulan 1. Hipotesis Hasil Uji Homogenitas pertama yaitu “Kemampuan penguasaan hitung Levene Statistic df1 df2 1.079 1 Sig. 70 .302 penjumlahan pecahan tanpa menggunakan model pembelajaran temuan terbimbing pada siswa kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace Hasil uji diperoleh homogenitas adalah yang signifikansi 0,302> 0,05 maka data yang diperoleh dari uji homogenitas varians Y atas X dinyatakan homogen karena memiliki varians yang sama. Nganjuk Tahun Ajaran 2015-2016 di bawah KKM 75” dinyatakan diterima, karena berdasarkan hasil analisis data pembelajaran tentang materi penjumlahan pecahan tanpa menggunakan model pembelajaran temuan terbimbing yang diberikan 3. Hasil Analisis Data di kelas IV-A, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas kontrol adalah 66,65, masih di bawah KKM yang ditentukan yaitu 75. 2. Hipotesis kedua yaitu “Kemampuan penguasaan hitung penjumlahan pecahan dengan menggunakan model pembelajaran temuan terbimbing pada siswa Sig. Dari tabel diatas diketahui kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace (2-tailed) Nganjuk Tahun Ajaran 2015-2016 sebesar 0,000. KKM 75” dinyatakan Berdasarkan norma keputusan jika mencapai signifikan Ha diterima, karena berdasarkan hasil jika analisis data pembelajaran tentang diterima < dan 0,05, maka sedangkan signifikan > 0,05, maka Ha ditolak materi penjumlahan dan Ho diterima. Oleh karena itu, dengan dapat disimpulkan bahwa Sig. (2- pembelajaran temuan terbimbing menggunakan pecahan model yang diberikan di kelas IV-B, Nama | NPM Fak - Prodi simki.unpkediri.ac.id || 10|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri diketahui bahwa nilai rata-rata Dengan demikian dapat kelas eksperimen adalah 78,23, disimpulkan bahwa “Ada pengaruh telah penggunaan model pembelajaran mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75. 3. Hipotesis pengaruh temuan ketiga yaitu “Ada penggunaan terbimbing penguasaan hitung terhadap penjumlahan model pecahan siswa kelas IV SDIT AL- pembelajaran temuan terbimbing Istiqomah Pace Nganjuk tahun terhadap kemampuan penguasaan Ajaran 2015-2016”. hitung penjumlahan pecahan pada siswa kelas IV SDIT Al-Istiqomah Pace Nganjuk Tahun Ajaran 2015- IV. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. Berkesulitan 2016” dinyatakan diterima, karena berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. Arikunto, Sig. (2- Strategi Belajar Mengajar. 70 0,000 Jakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Hasil Perbandingan Nilai t-hitung Metode Pendidikan. Eggen, P. dan Don K. 2012. Srategi dan Model Pembelajaran. 1,994 (5%) Ho ditolak Berdasarkan hasil uji-t Jakarta: Indeks. Heruman. menggunakan independent sample sebesar 2011. Bandung: Alfabeta. Keterangan signifikan) t-test H. Penelitian dengan t-tabel 5.859 Prosedur Bahri, D. S dan Aswan Z. 2006. Df t-tabel (taraf 2013. Cipta. tailed) t-hitung S. Penelitian. Jakarta: Rineka Sample t-test 5.859 Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Tabel Uji t dengan Independent t-hitung 2012. Anak diperoleh nilai t-hitung 5,859 dan derajat kebebasan (df) 70 diperoleh t-tabel 1,994 sehingga t-hitung > t-tabel (5,859 > 1,994) dengan taraf Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka Ho 2014. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Huda, M. 2014.Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ditolak. Nama | NPM Fak - Prodi simki.unpkediri.ac.id || 11|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Kuntjojo. 2010. Model-model Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kediri: Kuantitatif Kualitatif dan Pembelajaran. Universitas Nusantara PGRI Kediri Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 43. Rahayuningati, N.A. R&D. Bandung: Alfabeta. Sukowinarni, M. 2014. Perbedaan Model Pembelajaran STAD 2014. dan Temuan Terbimbing Pengaruh Model Penemuan terhadap Terbimbing Mendeskripsikan Kegunaan Media Didukung Benda terhadap Konkrit Kemampuan Energi SDIT Kemampuan Siswa Kelas Al-Istiqomah III Pace Mendeskripsikan Nganjuk Perubahan Wujud Benda 2013/2014. Skripsi. Tidak Siswa dipubilkasikan. Kediri: UN Kelas Sonoageng Nganjuk IV SDN Kabupaten Tahun Ajaran Tahun Ajaran PGRI Kediri. Sumarmi, M.S dan Siti, K. 2009. 2013/2014. Skripsi. Tidak Asyiknya dipubilkasikan. Kediri: UN Matematika Untuk SD/MI PGRI Kediri. Kelas IV. Jakarta: Pusat Sanjaya, W. 2008. Perencanaan dan Desain Pembelajaran. Sistem Perbukuan Belajar Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Nama | NPM Fak - Prodi simki.unpkediri.ac.id || 12||