analisis strategi kompensasi terhadap employee

advertisement
i
ANALISIS STRATEGI KOMPENSASI TERHADAP
EMPLOYEE ENGAGEMENT DI
PT BANK CENTRAL ASIA KCU BOGOR
EDWARDO MAULIATE
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
2015
ii
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Strategi
Kompensasi terhadap Employee Engagement di PT Bank Central Asia KCU
Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2015
Edwardo Mauliate
H24114053
iv
v
ABSTRAK
EDWARDO MAULIATE. Analisis Strategi Kompensasi terhadap Employee
Engagement di PT Bank Central Asia KCU Bogor. Di bimbing oleh ERLIN
TRISYULIANTI.
PT Bank Central Asia KCU Bogor merupakan layanan perbankan yang
nyaman, aman, dan andal dalam membangun hubungan dengan nasabah dan
dalam memperkuat posisi BCA sebagai bank transaksi. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif yaitu menganalisa strategi kompensasi terhadap employee
engagement di PT Bank Central Asia KCU Bogor. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Tujuan dari Penelitian ini
adalah: (1) Mengidentifikasi strategi kompensasi yang di terapkan di PT Bank
Central Asia KCU Bogor. (2) Menentukan dan menganalisis faktor, aktor, tujuan,
dan alternatif yang di pertimbangkan perusahaan dalam penentuan strategi
kompensasi. (3) Merumuskan alternatif strategi kompensasi dalam menciptakan
employee engagement pada perusahaan. Alternatif strategi kompensasi yang
dipilih berdasarkan hasil perhitungan dengan metode AHP adalah: (1) Penerapan
kenaikan gaji karyawan menjadi prioritas pertama, pemberian insentif karyawan
dan pemberian reward menjadi prioritas kedua dan ketiga. (2) Alternatif pilihan
berdasarkan prioritas dalam program kenaikan gaji karyawan adalah penilaian
prestasi kerja. (3) Alternatif pilihan berdasarkan prioritas dalam insentif karyawan
adalah finansial insentif. (4) Alternatif pilihan berdasarkan prioritas dalam
pemberian reward adalah promosi jabatan.
Kata kunci:
AHP, employee engagement, kompensasi, PT Bank Central Asia
KCU Bogor, strategi
ABSTRACT
EDWARDO MAULIATE. The compensation Strategy Analysis of Employee
Engagement in PT Bank Central Asia KCU Bogor. Supervised by ERLIN
TRISYULIANTI
PT Bank Central Asia KCU Bogor is a banking service that is convenient,
secure, and reliable in building relationships with clients and in strengthening the
position of the BCA as a bank transaction. The research is descriptive research to
analyze compensation strategy for employee engagement in PT Bank Central Asia
KCU Bogor. The data used in research are primary data and secondary data.
Data collected by interviews, observation, and questionnaire. The purpose of this
research is: (1) identify compensation strategies applied in PT Bank Central Asia
KCU Bogor. (2) to identify and analyze factors, actors, goals, and the alternatives
considered in the determination of compensation strategy company. (3)
formulated alternative compensation strategy to creating employee engagement
at the company. Alternative compensation strategy is chosen based on the results
of calculation by the method of AHP are: (1) the application of salary increases
employee became the first priority, the granting of incentives and the granting of
employee reward became the second and third priorities. (2) alternative options
vi
based on the priorities in the program is the assessment of employee salary
increases work achievement. (3) alternative options based on priority in employee
incentives is the financial incentives. (4) alternative options based on priority in
the awarding of reward is job promotion.
Keywords:
AHP, compensation, employee engagement, PT Bank Central Asia
KCU Bogor, strategy
vii
ANALISIS STRATEGI KOMPENSASI TERHADAP
EMPLOYEE ENGAGEMENT DI
PT BANK CENTRAL ASIA KCU BOGOR
EDWARDO MAULIATE
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
viii
ix
Judul Skripsi : Analisis Strategi Kompensasi Terhadap Employee Engagement di
PT Bank Central Asia KCU Bogor
Nama
: Edwardo Mauliate
NIM
: H24114053
Disetujui oleh
Erlin Trisyulianti, STP, MSi
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP MM
Ketua Departemen
Tanggal lulus :
x
xi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
segala karunia-NYA sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian ini adalah Manajamen Sumber Daya Manusia, dengan
judul Analisis Strategi Kompensasi terhadap Employee Engagement di PT Bank
Central Asia KCU Bogor.
Penulis berharap bahwa penulisan laporan ini benar-benar dapat
memberikan kontribusi positif dan menimbulkan sikap kritis kepada para pembaca
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk senantiasa memperoleh
wawasan dan pengetahuan. Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan
penulisan karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian, agar skripsi ini lebih baik
lagi pada masa mendatang.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan , maka berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Atas perhatiannya, di ucapkan terima kasih.
Bogor, Maret 2015
Edwardo Mauliate
xii
xiii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
3
TINJAUAN PUSTAKA
3
METODE
5
Kerangka Pemikiran Penelitian
5
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
6
Jenis dan Sumber Data
7
Pengolahan Data
7
Penelitian Terdahulu
4
Hierarki Utama Strategi Kompensasi
9
Hierarki Tingkat Dua Strategi Kompensasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
14
Gambaran Umum Perusahaan
14
Ketenagakerjaan dan Struktur Organisasi PT Bank Central Asia
15
Hasil Pengolahan Analisis Hierarki Utama Strategi Kompensasi
terhadap Employee Engagement
15
Hasil Pengolahan Analisis Hierarki Kedua Strategi Kenaikan Gaji
Karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor
20
Hasil Pengolahan Analisis Hierarki Tingkat Kedua Strategi Insentif
Karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor
24
Hasil Pengolahan Analisis Hierarki Tingkat Dua Strategi
Pemberian Reward PT Bank Central Asia KCU Bogor
28
IMPLIKASI MANAJERIAL
32
SIMPULAN DAN SARAN
33
DAFTAR PUSTAKA
35
xiv
DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Pairwise Comparison Matrix
Skala banding dalam PHA
Hasil pengolahan faktor hierarki utama
Hasil pengolahan elemen aktor hierarki utama
Hasil pengolahan tujuan hierarki utama
Hasil pengolahan elemen alternatif hierarki utama
Hasil pengolahan faktor kenaikan gaji karyawan
Hasil pengolahan tujuan kenaikan gaji karyawan
Hasil pengolahan alternatif strategi kenaikan gaji karyawan
Hasil pengolahan faktor insentif karyawan
Hasil pengolahan tujuan strategi insentif karyawan
Hasil pengolahan alternatif strategi insentif karyawan
Hasil pengolahan faktor strategi pemberian reward
Hasil pengolahan tujuan strategi pemberian reward
Hasil pengolahan alternatif strategi pemberian reward
8
8
16
17
18
19
21
22
23
25
25
26
28
29
30
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
Kerangka pemikiran penelitian
6
Struktur common hierarki PHA
8
Hierarki utama strategi kompensasi terhadap employee engagement PT Bank
Central Asia KCU Bogor
10
4 Hierarki tingkat dua kenaikan gaji karyawan
11
5 Hierarki tingkat dua strategi insentif karyawan
13
6 Hierarki tingkat dua pemberian reward
14
7 Bobot hierarki utama strategi kompensasi
20
8 Bobot hierarki tingkat dua kenaikan gaji karyawan
24
27
9 Bobot hierarki tingkat dua insentif karyawan
10 Bobot hierarki tingkat dua pemberian reward
31
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
Data turnover karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor Tahun 2011 –
2013
37
Proses pengolahan data Experct Choice 2000
38
Struktur organisasi perusahaan
38
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia saat ini sudah mengarah
ke human capital. Sumber daya manusia tidak lagi dianggap sebagai fungsi
penunjang (supporting), tetapi sebagai sumber kunci keberhasilan suatu
organisasi. Sebagai asset keberhasilan organisasi, maka diperlukan adanya
keterikatan (engagement) karyawan sebagai sumber daya manusia. Karyawan
yang engaged menginginkan perusahaannya sukses karena mereka terkoneksi
secara emosional, sosial dan bahkan spiritual dengan visi, misi dan tujuan
perusahaan.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam peningkatan keterikatan karyawan
adalah rasa kepuasan karyawan terhadap kompensasi yang diberikan oleh
perusahaan terhadap karyawan. Rasa kepuasan karyawan terhadap kompensasi
yang diberikan dalam perusahaan atau organisasi akan berpengaruh terhadap
keterikatan karyawan. Oleh karena itu, kompensasi merupakan salah satu strategi
yang bisa membentuk keterikatan karyawan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya
kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara karyawan itu
sendiri, keluarga, dan masyarakat. Kompensasi juga penting bagi perusahaan
karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumberdaya
manusia atau dengan kata lain agar karyawan mempunyai loyalitas dan komitmen
yang tinggi pada perusahaan.
Berdasarkan hasil riset dari lembaga survey Gallup terhadap employee
engagement telah menunjukan bahwa tingkat engagement di perusahaanperusahaan kelas dunia lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain. Pada
perusahaan kelas dunia (World-Class) karyawan yang tergolong ke dalam
golongan engaged mencapai tingkat 67% sedangkan perusahaan lain hanya
mencapai 33%. Tingkat engagement pada perusahaan kelas dunia juga lebih kecil
daripada perusahaan lain. Karyawan pada perusahaan kelas dunia yang termasuk
ke dalam not engaged dan actively disengaged berturut-turut hanya sebesar 26%
dan 7%, bandingkan dengan perusahaan lain yang mencapai 49% dan 18%.
Artinya bahwa masih banyak perusahan-perusahaan di dunia yang belum memberi
perhatian lebih pada employee engagement meskipun employee engagement
sangat memberikan manfaat bagi perusahaan dalam mempertahankan
karyawannya.
Berdasarkan uraian di atas, maka perusahaan PT Bank Central Asia KCU
Bogor dituntut untuk melakukan strategi kompensasi sumber daya manusia
dengan baik, sehingga dapat meningkatkan keterikatan karyawan. Saat ini
keterikatan karyawan pada perusahaan–perusahaan di Indonesia telah menjadi hal
yang serius bagi banyak perusahaan dalam menjaring karyawan yang berkualitas
namun menjadi sia–sia karena karyawan tersebut memilih untuk bekerja di
perusahaan lain.
Berdasarkan data perusahaan tingkat turnover PT Bank Central Asia KCU
Bogor pada tahun 2011 – 2013 mencapai 15,5 %. Berdasarkan hasil interview
dengan bagian sumber daya manusia, tingginya tingkat turnover tersebut
2
disebabkan oleh kurangnya kepuasan karyawan terhadap kompensasi yang
diberikan oleh perusahaan sehingga hal itu yang membuat karyawan menjadi
tidak engaged terhadap perusahaan.
Tingkat turnover karyawan yang tinggi merupakan indikasi adanya masalah
pada suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki strategi
kompensasi yang efektif dalam mempertahankan karyawannya, maka penelitian
ini penting dilakukan untuk menganalisis tentang strategi kompensasi yang
diterapkan PT Bank Central Asia KCU Bogor dalam menciptakan keterikatan
karyawan.
Perumusan Masalah
Keterikatan karyawan pada PT Bank Central Asia KCU Bogor telah
menjadi hal yang serius dalam menjaring dan mempertahankan karyawan yang
berkualitas namun hal itu menjadi sia–sia karena karyawan tersebut memilih
untuk bekerja di perusahaan lain. Hal itu dipengaruhi oleh tingkat kepuasan
terhadap kompensasi yang diberikan oleh PT Bank Central Asia KCU Bogor
dalam mempertahankan karyawannya serta menekan tingkat turn over. PT Bank
Central Asia KCU Bogor dituntut untuk melakukan strategi kompensasi sumber
daya manusia dengan baik, sehingga dapat menciptakan keterikatan karyawannya.
Kompensasi sangat penting bagi perusahaan karena mencerminkan upaya
organisasi untuk mempertahankan sumberdaya manusia atau dengan kata lain agar
karyawan mempunyai loyalitas dan komitmen yang tinggi pada perusahaan.
Kurangnya karyawan yang engaged sangat berpengaruh dampaknya bagi
perusahaan dalam mempertahankan karyawannya.
Mempertahankan karyawan adalah komponen penting dalam pencapaian
performa optimal sebuah perusahaan, efek dari tingginya keterikatan karyawan
akan sangat mempengaruhi stabilitas perusahaan, sehingga akan berdampak
negatif terhadap pelayanan, produktivitas, serta profitabilitas perusahaan.
Pemilihan strategi yang tepat dalam membentuk employee engagement
diharapkan mampu membantu PT Bank Central Asia KCU Bogor dalam
mempertahankan karyawannya. Maka berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi kompensasi karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor.
2. Apa saja faktor, aktor, tujuan, dan alternatif yang dipertimbangkan oleh
perusahaan dalam penentuan strategi kompensasi karyawan terhadap
employee engagement.
3. Bagaimana strategi kompensasi karyawan dalam menciptakan employee
engagement terhadap perusahaan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah :
1. Mengidentifikasi strategi kompensasi terhadap employee engagement pada
PT Bank Central Asia KCU Bogor.
2. Menganalisis faktor, aktor, tujuan, dan alternatif yang dipertimbangkan
dalam penentuan strategi kompensasi dalam perusahaan.
3. Merumuskan alternatif strategi kompensasi dalam menciptakan keterikatan
karyawan dalam perusahaan.
3
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai analisis
strategi kompensasi terhadap employee engagement.
2. Perusahaan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi
kompensasi terhadap employee engagement.
3. Civitas akademik dapat dijadikan bahan referensi dalam melakukan penelitan
selanjutnya dan menambah wawasan.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memfokuskan pada strategi kompensasi yang diterapkan di
PT Bank Central Asia KCU Bogor dalam menciptakan employee engagement
pada perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi kompensasi
yang tepat dalam menciptakan keterikatan karyawan di PT Bank Central Asia
KCU Bogor.
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber Daya Manusia dalam Organisasi
Menurut Hasibuan (2007) sumberdaya manusia pada dasarnya dibedakan
atas pengusaha dan karyawan. Pengusaha adalah setiap orang yang
menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya tidak
tentu tergantung pada yang dicapai perusahaan. Sedangkan karyawan adalah
penjual jasa (tenaga dan pikiran) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah
ditentukan terlebih dahulu, wajib terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang
diberikan dan berhak memperoleh kompensasi dengan perjanjian.
Kompensasi
Rivai (2005) mengemukakan bahwa kompensasi merupakan sesuatu yang
diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi SDM yang
berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai
pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.
Menurut Sirait (2006) kompensasi adalah hal yang diterima oleh pegawai,
baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya
pegawai (kontribusi pegawai) yang diberikannya untuk organisasi. Pengelolaan
kompensasi merupakan kegiatan yang amat penting dalam membuat pegawai
cukup puas dalam pekerjaannya. Dengan kompensasi kita bisa memperoleh /
menciptakan, memelihara, dan mempertahankan produktivitas. Tanpa kompensasi
yang memadai pegawai yang ada sekarang cenderung untuk keluar dari organisasi
dan organisasi akan mengalami kesulitan dalam replacement, terlebih dalam
recruiting.
Menurut Hasibuan (2007) kompensasi adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang, langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi
4
berbentuk uang, artinya kompensasi dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada
karyawan bersangkutan.
Tujuan Kompensasi
Menurut Kadarisman (2012), tujuan kompensasi adalah :
a. Meningkatkan kepuasaan kerja karyawan
b. Memelihara kewajaran gaji diantara karyawan
c. Memotivasi kinerja karyawan di masa mendatang
d. Mempertahankan anggaran
e. Memikat karyawan
f. Mengurangi perputaran karyawan yang tidak perlu
g. Mempertahankan keuntungan perusahaan
h. Menghindari konflik dalam unit kerja
i. Menghilangkan pelaksana yang buruk
j. Memenuhi kebutuhan pribadi karyawan
Employee Engagement
Istilah employee engagement digunakan pertama kali oleh kelompok
peneliti Gallup di tahun 1990. Menurut Kreitner dan Kinicki (2010) employee
engagement adalah keterkaitan, kepuasan dan antusiasme seseorang terhadap
pekerjaannya. Menurut Wiley dan Blackwell (2009) employee engagement adalah
penghayatan seorang karyawan terhadap tujuan dan pemusatan energi yang
muncul dalam bentuk inisiatif, adaptibilitas, usaha, dan kegigihan yang mengarah
kepada tujuan organisasi sehingga seorang karyawan yang memiliki employee
engagement yang tinggi akan menampilkan kinerja yang sangat baik. Menurut
Wiley (2012) employee engagement adalah sejauh mana karyawan termotivasi
untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi dan bersedia
menerapkan upaya diskresi untuk menyelesaikan tugas-tugas penting dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Komponen Employee Engagement
Menurut Wiley (2012) komponen employee engagement adalah :
a. Pride (kebanggaan) : menciptakan rasa bangga telah terlibat dalam kemajuan
b. Satisfication (kepuasan) : menciptakan rasa puas terhadap pekerjaan
c. Advocacy (dukungan) : mendapatkan dukungan dari segala aspek
d. Commitment (komitmen) : menciptakan keinginan untuk bertahan
Penelitian Terdahulu
Suargana (2010) melakukan penelitian tentang Analisis Sistem
Kompensasi Finansial dan Hubungannya dengan Kinerja Karyawan Tetap dan
Kontrak PT Mitra Bisnis Keluarga Cabang Bogor. Penelitian tersebut
merumuskan tentang pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan serta
merumuskan tentang faktor–faktor yang mempengaruhi kompensasi, tujuan dan
alternatif. Hasil penelitian kompensasi finansial yang diterapkan PT MBK
Cabang Bogor yang meliputi: tingkat penggajian, keadilan dengan pasar kerja
eksternal, keadilan dalam perusahaan (internal), dan perlakuan individu
5
perusahaan kepada karyawan dirasakan puas oleh karyawan kontrak, sedangkan
karyawan tetap hanya merasa cukup puas.
Lutvianti (2012) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh
Engagement terhadap Kinerja Karyawan Kantor Pusat PT XYZ Jakarta. Hasil
penelitian
menunjukkan
secara
keseluruhan
engagement
karyawan
menggambarkan hasil yang baik, dimana satisfaction yang paling berpengaruh
dalam pembentukan engagement karyawan. Secara umum kinerja karyawan juga
menunjukkan hasil yang baik, khususnya pada pengalaman karyawan dimana
memiliki pengaruh terbesar dalam pembentukan kinerja karyawan. Engagement
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
PT Bank Central Asia KCU Bogor merupakan layanan perbankan yang
nyaman, aman, dan andal dalam membangun hubungan dengan nasabah dan
dalam memperkuat posisi BCA sebagai bank transaksi. Karyawan yang engaged
menginginkan perusahaannya sukses karena mereka terkoneksi secara emosional,
sosial dan bahkan spiritual dengan visi, misi dan tujuan perusahaan.
Menurut Wiley (2012) faktor–faktor yang mempengaruhi kompensasi
terhadap keterikatan karyawan adalah kepuasan, kebanggaan, dukungan, dan
loyalitas. Berdasarkan faktor–faktor tersebut dan dengan tujuan employee
engagement maka di lakukan kajian terhadap strategi kompensasi karyawan yang
diterapkan oleh perusahaan. Dimana ruang lingkup kajian ini terfokus pada
perencanaan kompensasi karyawan, dan identifikasi terhadap faktor, aktor dan
skenario strategi yang di terapkan perusahaan. Kemudian penentuan faktor–faktor
yang mempengaruhi keterikatan karyawan. Lalu diolah dengan metode Analisis
Proses Hierarki yang bertujuan untuk menentukan prioritas dari faktor, aktor,
tujuan, serta alternatif yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan secara ideal
menurut para ahli. Secara lengkap digambarkan pada diagram kerangka pemikiran
penelitian, lihat Gambar 1.
Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi strategi kompensasi di PT Bank Central Asia KCU Bogor
dimulai dari penentuan faktor dominan terhadap kompensasi, dan analisis
penentuan strategi kompensasi. Dalam hal ini dilakukan analisis faktor dominan
kompensasi yang ditinjau dari tingkat gaji, kebijakan serikat pekerja, peraturan
pemerintah, pasar tenaga kerja, kebijakan internal perusahaan, dan kontribusi
pekerja yang kemudian dianalisa mengunakan metode AHP untuk menentukan
alternatif kompensasi karyawan terbaik.
Identifikasi strategi kompensasi yang sudah pernah dilakukan akan
menjadi dasar dan referensi dalam melakukan analisis. Identifikasi juga dilakukan
terkait tujuan, faktor, aktor, tujuan dan alternatif. Analisis strategi kompensasi
karyawan dirumuskan dengan analisis Proses Hierarki Analitik (PHA).
Penggunaan alat analisis dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa PHA
merupakan suatu teknik yang mampu membantu memecahkan masalah SDM
6
khususnya terkait penentuan strategi kompensasi terbaik dalam menciptakan
employee engagement.
PT Bank Central Asia KCU Bogor
Visi dan Misi PT Bank Central Asia KCU Bogor
Employee Engagement
1.
2.
3.
4.
Pride (kebanggaan)
Satisfaction (kepuasan)
Advocacy (dukungan)
Commitment (komitmen)
Strategi Kompensasi
Perencanaan Kompensasi
Karyawan
Identifikasi Faktor,
Aktor,Tujuan, dan Skenario
Pasar Tenaga
Kerja
Tingkat Gaji
Kebijakan Internal
Perusahaan
Kebijakan
Serikat Pekerja
Peraturan
Pemerintah
Kontribusi
Pekerja
Analisis PHA
Alternatif Strategi Kompensasi terhadap
employee engagement
Implikasi Manajerial
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT Bank Central Asia KCU Bogor yang
terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 22 Kecamatan Bogor Tengah, Bogor 16122.
Penelitian ini dilakukan selama bulan September – November 2014.
7
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan
pengisian kuesioner oleh pihak–pihak terkait dan bertanggung jawab pada
kompensasi karyawan, yakni Pimpinan Cabang, Kepala Operasional, Kepala
Bagian SDM, Kepala Bagian Administrasi dan Kepala Pengawasan Internal. Data
sekunder diperoleh dari laporan dan dokumen perusahaan yang berkaitan dengan
topik penelitian. Selain itu data sekunder diperoleh dari bahan-bahan rujukan
seperti: literatur, jurnal, skripsi, thesis, artikel dan buku-buku yang berhubungan
dengan penelitian.
Pengolahan Data
Metode pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode Proses
Hierarki Analitik (PHA). Menurut Saaty (1993), hierarki merupakan alat
mendasar dari pikiran manusia. Mereka mengidentifikasi elemen-elemen suatu
persoalan, mengelompokkan elemen-elemen itu ke dalam beberapa kumpulan
yang homogen, dan menata kumpulan-kumpulan ini pada tingkat-tingkat yang
berbeda. Analisis data dengan menggunakan perhitungan manual yang dibantu
dengan program komputer „Expert Choice 2000‟ sebagai dasar pemodelan dan
bahan pembanding dalam menganalisa data yang diperoleh. Tahapan pengolahan
data dengan „Expert Choice 2000‟dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tahapan dalam perhitungan PHA terdiri dari :
1. Identifikasi Sistem.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi variabelvariabel dalam sistem perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan kompensasi
terhadap employee engagement. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi
keterkaitan variabel-variabel tersebut dengan tujuan dan hasil strategi yang
direkomendasikan. Hal yang dibutuhkan dalam proses ini adalah pemahaman
yang mendalam terhadap permasalahan yang dikaji.
2. Penyusunan Hierarki.
Penyusunan hierarki dilakukan melalui kajian pustaka, diskusi dengan pihak
manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan ini.
Fewidarto (1996) menjelaskan bahwa struktur hierarki ini mempunyai bentuk
yang saling terkait, tersusun dari suatu puncak atau sasaran utama (ultimate
goal) turun ke sub-sub tujuan, lalu ke pelaku-pelaku yang memberikan
pengaruh, turun ke tujuan-tujuan pelaku, kemudian kebijakan-kebijakan, dan
akhirnya ke alternatif strategis, pilihan atau skenario. Struktur common hierarki
PHA dapat dilihat pada Gambar 2.
3. Pengumpulan data dan penyusunan kuesioner
Proses perolehan data (data primer) dilakukan dengan melakukan wawancara
dan pengisian kuesioner dengan pihak-pihak yang terkait. Data yang diperoleh
kemudian disusun menjadi hierarki dan kuesioner. Kuesioner dibuat dalam
bentuk Pairwise Comparison Matrix. Langkah selanjutnya adalah dilakukan
perbandingan berpasangan antar elemen pada baris ke-i dengan setiap elemen
pada kolom ke-j. Bentuk matriks tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
8
FOKUS/GOAL
FAKTOR
FAKTOR
AKTOR
AKTOR
TUJUAN
FAKTOR
AKTOR
TUJUAN
ALTERNATIF
FAKTOR
TUJUAN
TUJUAN
ALTERNATIF
ALTERNATIF
Gambar 2 Struktur common hierarki PHA
Tabel 1 Pairwise Comparison Matrix
Faktor/Elemen
A1
A2
A1
a11
a12
A2
a21
a22
….
Aj
a1j
a2j
….
Ai
ai1
ai2
aij
4. Proses penilaian perbandingan setiap elemen
Menururt Saaty (1991) Tahap selanjutnya setelah struktur hierarki dibuat
adalah penilaian perbandingan setiap elemen. Pada tahap ini data hasil
(kuesioner) yang telah diberi pembobotan, ditentukan prioritasnya, dihitung
konsistensinya, serta ditetapkan alternatif strategi yang layak dijalankan. Bobot
nilai yang digunakan yaitu skala 1 – 9 dan kebalikannya dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2 Skala banding dalam PHA
Tingkat Kepentingan
Definisi
1
3
5
7
9
2,4,6,8
Sama penting
Sedikit lebih penting
Sangat penting
Jelas lebih penting
Mutlak lebih penting
Apabila ragu-ragu antar dua nilai yang
berdekatan
Kebalikan nilai keputusan dari skala 1-9
1/3, 1/5, 1/7, 1/9 dan
1/2, 1/4, 1/6, 1/8
Identifikasi terhadap identitas dari semua faktor atau elemen (prioritas)
dilakukan dengan menggunakan teknik komparasi berpasangan, yaitu dengan
memberikan angka komparasi sesuai dengan judgement sehingga membentuk
9
matriks segi (n x n). Tahap selanjutnya dilihat prioritas yang dicari (Eigen Vector)
dan ukuran konsistensi judgement (Eigen Value). Jika C1, C2, …, Cn adalah set
aktivitas, maka kuantifikasi judgement pada pasangan aktivitas itu membentuk
matriks (n x n).
5. Mensintesis prioritas
Pada tahap ini dilakukan pembobotan vektor dilanjutkan dengan
menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai
prioritas yang berada di atasnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua
tahap, yaitu :
a. Pengolahan Horizontal digunakan untuk menyusun prioritas elemen keputusan
untuk satu level hierarki atasnya.
b. Pengolahan Vertikal digunakan untuk menyusun prioritas pengaruh setiap
elemen pada tingkat hierarki keputusan terhadap sasaran utama.
Hierarki Utama Strategi Kompensasi terhadap Employee Engagement di PT
Bank Central Asia KCU Bogor
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Sumber Daya
Manusia PT Bank Central Asia KCU Bogor, berikut adalah hal–hal yang di
jadikan pertimbangan dalam penentuan strategi kompensasi.
Faktor – faktor penyusunan hierarki utama
a. Tingkat Gaji
b. Kebijakan Serikat Pekerja
c. Peraturan Pemerintah
d. Kontribusi Pekerja
e. Kebijakan Internal Perusahaan
f. Pasar Tenaga Kerja
Aktor – aktor penyusunan hierarki utama
a. Pimpinan Cabang
b. Kepala Operasional Cabang
c. Kepala Bagian SDM
d. Kepala Bagian Administrasi
e. Kepala Pengawasan Internal Cabang
Tujuan penyusunan hierarki utama
a. Menciptakan Kepuasan Kerja
b. Menciptakan Kebanggaan Karyawan
c. Menciptakan Komitmen Karyawan
d. Mendapatkan Dukungan dari Perusahaan
Alternatif strategi kompensasi terhadap employee engagement
a. Kenaikan Gaji Karyawan
b. Insentif Karyawan
c. Pemberian Reward
Menurut Hasibuan (2007) keempat komponen tersebut yang menjadi
komponen pembentuk hierarki utama strategi kompensasi PT Bank Central Asia
KCU Bogor. Hierarki utama merupakan sususan hierarki strategi perusahaan.
Hierarki ini terdiri dari empat komponen yang memiliki hubungan dan tingkat
kepentingan yang sama untuk dianalisis. Hierarki utama strategi kompensasi
terhadap employee engagement secara lebih jelas di tunjukan pada Gambar 3.
10
Strategi kompensasi terhadap
employee engagement perusahaan
Tingkat Gaji
Kebijakan
Serikat Pekerja
Pimpinan
Cabang
Menciptakan
Kepuasan
Kerja
Kenaikan Gaji
Karyawan
Peraturan
Pemerintah
Kepala
Operasional
Cabang
Menciptakan
kebanggaan
karyawan
Kontribusi
Pekerja
Kepala Bagian
SDM
Menciptakan
komitmen
karyawan
Insentif
Karyawan
Kebijakan
Internal
Kepala Bagian
Administrasi
Pasar Tenaga
Kerja
Kepala
Pengawasan
Internal Cabang
Mendapatkan
Dukungan dari
perusahaan
Pemberian
Reward
Gambar 3 Hierarki utama strategi kompensasi terhadap employee engagement PT
Bank Central Asia KCU Bogor
Hierarki Tingkat Dua Strategi Kompensasi terhadap Employee Engagement
di PT Bank Central Asia KCU Bogor
Hierarki tingkat dua merupakan bagian dari hierarki utama. Hierarki ini
merupakan turunan alternatif dari hierarki utama yang terdiri dari Kenaikan Gaji
Karyawan, Insentif Karyawan, dan Pemberian Reward. Hierarki ini dibuat untuk
menentukan bobot dan prioritas sub komponen model batasan operasional.
Hierarki Tingkat Dua Kenaikan Gaji Karyawan PT Bank Central Asia KCU
Bogor
Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik
kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Hariandja (2002)
gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan sebab gaji adalah alat untuk memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga
dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat.
Menurut Rivai (2005) gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima
karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang
memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat juga
dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotaanya dari
sebuah perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian Sumber Daya
Manusia PT Bank Central Asia KCU Bogor, berikut adalah hal – hal yang di
jadikan pertimbangan dalam penentuan strategi kenaikan gaji karyawan.
11
Faktor – faktor penyusun kenaikan gaji karyawan PT Bank Central Asia KCU
Bogor:
a. Tingkat UMR
b. Prestasi Kerja
c. Keuntungan Perusahaan
d. Masa Kerja
Tujuan kenaikan gaji karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor:
a. Pemuasan Kebutuhan Karyawan
b. Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
c. Peningkatan Loyalitas
d. Peningkatan Semangat Kerja
Alternatif kenaikan gaji karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor:
a. Penilaian Prestasi Kerja
b. Penyesuaian Gaji Sesuai Upah Minimum
c. Evaluasi Jabatan
Menurut Hasibuan (2007) ketiga komponen tersebut yang menjadi
komponen pembentuk hierarki strategi kenaikan gaji karyawan. Hierarki tingkat
dua kenaikan gaji karyawan merupakan turunan dari alternatif hierarki utama
strategi kompensasi terhadap employee engagement. Hierarki ini terdiri dari tiga
komponen yang bertujuan untuk menetapkan kebijakan proritas yang sebaiknya
diterapkan dari setiap alternatif yang tersedia. Hierarki tingkat dua strategi
kenaikan gaji karyawan secara lebih jelas di tunjukan pada Gambar 4.
Kenaikan Gaji Karyawan
Tingkat UMR
Pemuasan
kebutuhan
karyawan
Prestasi
Kerja
Peningkatan
kesejahteraan
karyawan
Penilaian
Prestasi Kerja
Keuntungan
Perusahaan
Peningkatan
loyalitas
Penyesuaian gaji
sesuai upah
minimum
Masa Kerja
Peningkatan
semangat
kerja
Evaluasi Jabatan
Gambar 4 Hierarki tingkat dua kenaikan gaji karyawan
12
Hierarki Tingkat Dua Pemberian Insentif Karyawan PT Bank Central Asia
KCU Bogor
Hasibuan (2007) Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong
meningkatkan produktivitas kerjanya. Menurut Rivai (2005) menyatakan insentif
adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja karyawan dan
gainsharing atau bagi hasil sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat
peningkatan produktivitas dan penghematan biaya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian SDM PT Bank
Central Asia KCU Bogor, berikut adalah hal–hal yang dijadikan pertimbangan
dalam penentuan strategi insentif karyawan.
Faktor – faktor penyusun strategi Insentif karyawan
a. Kinerja Karyawan
b. Attitude
c. Posisi Jabatan
d. Kompetensi Karyawan
Tujuan strategi insentif karyawan
a. Agar karyawan bekerja sesuai standar bahkan lebih baik
b. Agar karyawan bekerja lebih disiplin
c. Agar karyawan bekerja lebih kreatif
Alternatif strategi insentif karyawan
a. Finansial Insentif
b. Insentif Kehadiran
c. Fasilitas di Tempat Kerja
Ketiga komponen tersebut yang menjadi komponen pembentuk hierarki
startegi insentif karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor. Hierarki tingkat dua
strategi insentif karyawan merupakan turunan dari dari alternatif hierarki utama
strategi kompensasi terhadap employee engagement. Hierarki ini terdiri dari tiga
komponen yang bertujuan untuk menetapkan kebijakan proritas yang sebaiknya
diterapkan dari setiap alternatif yang tersedia. Hierarki strategi insentif karyawan
secara lebih jelas di tunjukan pada Gambar 5.
Hierarki Tingkat Dua Pemberian Reward PT Bank Central Asia KCU Bogor
Hasibuan (2007) reward adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atau jasa yang diberikan oleh perusahaan. Ramayulis (2004) menyatakan reward
(penghargaan) adalah hadiah yang diberikan atas perbuatan-perbuatan atau hal-hal
yang baik yang telah dilakukan. Pemberian reward ini tentunya bertujuan positif,
yaitu sebagai penghargaan atau hadiah kepada karyawan yang telah berhasil
menjalankan tugasnya maupun target-target yang telah direncanakan perusahaan.
Reward ini dapat berupa ucapan atau materil yang diberikan, tergantung kebijakan
dan kemauan seseorang ataupun intansi yang memberikan reward tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian SDM PT Bank
Central Asia KCU Bogor, berikut adalah hal – hal yang di jadikan pertimbangan
dalam penentuan strategi pemberian reward.
13
Insentif Karyawan
Kinerja
Karyawan
Attitude
Bekerja Sesuai
Standar bahkan lebih
baik
Bekerja Lebih
Disiplin
Finansial
Insentif
Fasilitas di
Tempat Kerja
Posisi
Jabatan
Kompetensi
Karyawan
Bekerja Lebih
Kreatif
Insentif
Kehadiran
Gambar 5 Hierarki tingkat dua strategi insentif karyawan
Faktor – faktor penyusun pemberian reward
a. Pencapaian Tujuan Perusahaan
b. Kompetisi Eksternal
c. Kontribusi Karyawan
d. Kebijakan Administrasi
Tujuan strategi pemberian reward
a. Kebanggaan atas hasil yang dicapai
b. Meningkatkan Motivasi, Gairah kerja, dan Disiplin
c. Meningkatkan Tingkat Produktivitas
d. Mempertahankan Loyalitas Karyawan
Alternatif strategi pemberian reward
a. Dukungan Finansial
b. Promosi Jabatan
c. Sosial Reward
Ketiga komponen tersebut yang menjadi komponen pembentuk hierarki
startegi pemberian reward PT Bank Central Asia KCU Bogor. Hierarki tingkat
dua strategi pemberian reward merupakan turunan dari alternatif hierarki utama
strategi kompensasi terhadap employee engagement. Hierarki ini terdiri dari tiga
komponen yang bertujuan untuk menetapkan kebijakan proritas yang sebaiknya
14
diterapkan dari setiap alternatif yang tersedia. Hierarki strategi pemberian reward
secara lebih jelas di tunjukan pada Gambar 6.
Pemberian Reward
Pencapain Tujuan
Perusahaan
Kebanggaan atas
hasil yang dicapai
Kompetisi
eksternal
Meningkatkan
motivasi, gairah
kerja, dan disiplin
Dukungan
Finansial
Kontribusi
Karyawan
Meningkatkan
Produktivitas
Promosi Jabatan
Kebijakan
Administrasi
Mempertahankan
loyalitas
karyawan
Sosial Reward
Gambar 6 Hierarki tingkat dua pemberian reward
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
PT Bank Central Asia KCU Bogor merupakan layanan perbankan yang
nyaman, aman, dan andal dalam membangun hubungan dengan nasabah dan
dalam memperkuat posisi BCA sebagai bank transaksi. Visi dari PT Bank Central
Asia KCU Bogor adalah menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat, yang
berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. Misi dari PT Bank
Central Asia KCU Bogor adalah membangun institusi yang unggul di bidang
penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan
perseorangan. PT Bank Central Asia KCU Bogor didirikan pada tanggal 5 Juli
1989 oleh Harto Suhendro, yang dihadiri oleh beberapa direksi dan komisaris dari
PT Bank Central Asia.
PT Bank Central Asia KCU Bogor selalu menawarkan beragam solusi
finansial dengan layanan transaksi perbankan untuk berbagai kalangan dan
rentang usia. Siapa saja bisa menikmati kemudahan dan kenyamanan dalam
melakukan transaksi yang didukung kekuatan jaringan antar cabang, luasnya
jaringan ATM, serta jaringan perbankan elektronik lainnya dari BCA. Melalui
beragam produk dan layanan yang berkualitas dan tepat sasaran, solusi finansial
15
BCA mendukung perkembangan setiap jenis usaha yang dimiliki para nasabah,
baik bisnis berskala kecil, menengah, maupun berskala besar. Memenangkan
kepercayaan untuk memberikan solusi terbaik bagi kebutuhan finansial para
nasabah merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi BCA. Sesuai dengan
slogan “Senantiasa di Sisi Anda”, BCA terus berupaya memberikan layanan dan
solusi terbaik bagi nasabah. PT Bank Central Asia KCU Bogor semakin
berkembang. Ini merupakan hasil kerjasama dari segenap karyawan serta
dukungan penuh para nasabah. Sesuai dengan komitmen “Senantiasa di Sisi
Anda”, BCA akan menjaga kepercayaan dan harapan nasabah serta stakeholder
lainnya, demi tercapainya pertumbuhan yang berkesinambungan.
PT Bank Central Asia KCU Bogor terus meningkatkan kualitas produk
dan layanan perbankannya guna memberikan manfaat bagi para nasabah. BCA
juga menyediakan berbagai produk dan layanan yang dirancang khusus untuk
memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis. Berbagai jenis produk dan layanan kredit
juga disediakan, untuk memenuhi kebutuhan para nasabah secara optimal.
Ketenagakerjaan dan Struktur Organisasi PT Bank Central Asia KCU
Bogor
PT Bank Central Asia KCU Bogor memiliki sembilan bagian dalam
mengelola dan menjalankan sistem operasional perusahaan. Bagian-bagian
tersebut yaitu: Bagian Layanan, Bagian SDM, Bagian BCA Prioritas, Bagian
Administrasi, Bagian Pemasaran, Bagian Pengawasan Internal Cabang, Bagian
Pendukung Operasional, Security Administrator, dan Sistem Informasi Officer.
Kedelapan bagian tersebut memiliki jumlah karyawan yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan setiap departemen, dan semua staf berstatus karyawan tetap di
PT Bank Central Asia KCU Bogor. Struktur Organisasi PT Bank Central Asia
KCU Bogor dapat dilihat pada Lampiran
Hasil Pengolahan Analisis Hierarki Utama Strategi Kompensasi terhadap
Employee Engagement di PT Bank Central Asia KCU Bogor
Berdasarkan hasil pengolahan PHA (Proses Hierarki Analitik) maka dapat
ditentukan elemen penyusun hierarki perumusan strategi kompensasi PT Bank
Central Asia KCU Bogor terdiri dari faktor, aktor, tujuan, dan alternatif. Faktor
dominan yang mempengaruhi penyusun hierarki strategi kompensasi terhadap
employee engagement adalah tingkat gaji karyawan. Aktor dominan penerapan
strategi adalah Kepala Operasional Cabang. Tujuan penyusunan hierarki utama
yaitu menciptakan kepuasan kerja karyawan. Dan alternatif strategi employee
engagement yang paling dominan adalah program kenaikan gaji karyawan.
Faktor Penyusun Strategi Kompensasi terhadap Employee Engagement di
PT Bank Central Asia KCU Bogor
Pelaksanaan strategi kompensasi dipengaruhi beberapa faktor. (1) tingkat
gaji karyawan merupakan salah satu faktor yang diperhatikan perusahaan dalam
keterikatan karyawan. Gaji karyawan merupakan sumber utama dalam memenuhi
kebutuhan karyawan dan keluarga. (2) kebijakan internal perusahaan merupakan
keputusan manajerial yang diterapkan terkait strategi kompensasi. (3) kontribusi
pekerja merupakan besarnya kontribusi yang diberikan oleh karyawan terhadap
perusahaan. Besarnya kontribusi karyawan harus sesuai dengan gaji yang
16
ditetapkan oleh perusahaan. (4) kebijakan serikat pekerja merupakan kebijakan
dari pekerja yang tergabung didalam suatu organisasi untuk menuntut
kebutuhannya terhadap perusahaan. (5) peraturan pemerintah merupakan
kebijakan pemerintah mengenai penetapan besarnya kompensasi. (6) pasar tenaga
kerja merupakan perbandingan besarnya kompensasi yang diberikan antara
perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Secara lebih lengkap lihat Tabel 3.
Tabel 3 Hasil pengolahan faktor hierarki utama
Faktor
Tingkat Gaji
Kebijakan Internal Perusahaan
Kontribusi Pekerja
Kebijakan Serikat Pekerja
Peraturan Pemerintah
Pasar Tenaga Kerja
Bobot
Percentage (%)
Prioritas
0.351
0.237
0.170
0.105
0.078
0.058
35
24
17
10
8
6
1
2
3
4
5
6
Berdasarkan Tabel 3, hasil pengolahan dari faktor–faktor penyusun
hierarki utama diperoleh bobot dan prioritas yang memiliki pengaruh dalam
pengambilan keputusan strategi kompensasi terhadap employee engagement di PT
Bank Central Asia KCU Bogor. Berdasarkan hasil pengolahan faktor, tingkat gaji
karyawan menjadi faktor prioritas utama dengan bobot nilai 0,351. Gaji karyawan
menjadi hal dominan yang harus diperhatikan karena gaji karyawan menjadi
indikator kepuasan karyawan terhadap imbalan atas kinerja dan pengabdian
karyawan kepada perusahaan. Hariandja (2002) gaji merupakan salah satu unsur
yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan sebab gaji adalah alat
untuk memenuhi kebutuhan karyawan, sehingga dengan gaji yang diberikan
pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat.
Faktor kebijakan internal perusahaan menjadi prioritas kedua dengan
bobot 0,237. Karena setiap kebijakan dalam perusahaan akan berpengaruh baik
terhadap setiap bagian perusahaan maupun individual karyawan, sehingga
kebijakan perusahaan mampu mempengaruhi kinerja dan loyalitas karyawan jika
cenderung berpengaruh negatif atau tidak sesuai yang diharapkan oleh karyawan.
Kontribusi Pekerja menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,170.
Kontribusi pekerja menjadi faktor yang diketahui dapat mempengaruhi
kompensasi terhadap employee engagement. Kontribusi pekerja mengacu pada
pembayaran yang berdasarkan pada hasil penilaian kerja. Kontribusi yang telah
diberikan oleh karyawan harus sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
perusahaan atau sebaliknya.
Kebijakan Serikat Pekerja menjadi prioritas keempat dengan bobot 0,105.
Kebijakan para pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja juga dapat
mempengaruhi pelaksanaan atau penetapan kompensasi dalam suatu perusahaan.
Serikat pekerja dapat menjadi simbol kekuatan pekerja didalam menuntut
kebutuhannya terhadap perusahaan. Keberadaan serikat pekerja perlu
mendapatkan perhatian dari pihak manajemen perusahaan.
Peraturan Pemerintah menjadi prioritas kelima dengan bobot 0,078.
Peraturan pemerintah juga berpengaruh terhadap kompensasi karena pemerintah
biasanya mengeluarkan kebijakan mengenai masalah ketenagakerjaan khususnya
17
masalah besarnya kompensasi dan penentuan besarnya UMR pada tiap-tiap
daerah.
Pasar Tenaga Kerja menjadi prioritas keenam dengan bobot 0,058. Pasar
tenaga kerja juga mempengaruhi kompensasi dalam perusahaan, karena pasar
tenaga kerja menjadi perbandingan besarnya kompensasi yang diberikan antara
perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Oleh karena itu perusahaan harus
memperhatikan besarnya kompensasi dalam pasar tenaga kerja untuk
mempertahankan karyawannya.
Aktor Penyusunan Hierarki Utama Strategi Kompensasi terhadap Employee
Engagement di PT Bank Central Asia KCU Bogor
Penerapan strategi kompensasi terhadap employee engagement memiliki
beberapa aktor yang mempunyai peranan penting yaitu: (1) Kepala Operasional
Cabang. (2) Pimpinan Cabang. (3) Kepala Bagian SDM. (4) Kepala Bagian
Administrasi. (5) Kepala Pengawasan Internal. Hasil pengolahan aktor penyusun
strategi kompensasi baik secara horizontal maupun vertikal dapat dilihat dari
Tabel 4.
Tabel 4 Hasil pengolahan elemen aktor hierarki utama
Aktor
Kepala Operasional Cabang
Pimpinan Cabang
Kepala Bagian SDM
Kepala Bagian Administrasi
Kepala Pengawasan Internal
Bobot
0.362
0.267
0.204
0.092
0.075
Percentage (%)
Prioritas
36
27
20
9
8
1
2
3
4
5
Berdasarkan Tabel 4, aktor yang berperan penting dalam strategi
rekrutmen yaitu Kepala Operasional Cabang, Pimpinan Cabang, Kepala Bagian
SDM, Kepala Bagian Administrasi, dan Kepala Pengawasan Internal. Kepala
Operasional Cabang merupakan aktor yang paling dominan dengan bobot 0,362.
Kepala Operasional Cabang memiliki peranan penting dalam strategi kompensasi
karena secara langsung berinteraksi dengan karyawan baik secara birokrasi dalam
pemberian tugas dan tangung jawab, serta melakukan evaluasi kinerja, penilaian
prestasi kerja, dan interaksi interpersonal.
Pimpinan Cabang berada pada prioritas kedua dengan bobot 0,267.
Pimpinan Cabang memiliki peranan penting dalam strategi kompensasi terhadap
employee engagement PT Bank Central Asia KCU Bogor karena Pimpinan
Cabang bertugas menentukan kebijakan kompensasi dan persetujuan terhadap
program strategi kompensasi terhadap employee engagement.
Kepala Bagian SDM berada pada prioritas ketiga dengan bobot 0,204.
Kepala Bagian SDM memiliki peran penting dalam strategi kompensasi terhadap
employee engagement karena Kepala Bagian SDM menjadi pihak yang berperan
dalam mengatur, mengelola dan bertanggung jawab penuh dalam hal operasional
dan manajemen sumber daya manusia yang ada di perusahaan.
Kepala Bagian Administrasi berada pada prioritas keempat dengan bobot
0,092. Kepala Bagian Administrasi juga memiliki peranan penting karena Kepala
Bagian Administrasi berperan dalam melaksanakan tugas dalam penyiapan,
18
perumusan kebijakan teknis, pelayanan administrasi keuangan, pengendalian dan
pelaporan akuntansi keuangan, verifikasi dan perbendaharaan.
Kepala Pengawasan Internal berada pada prioritas kelima dengan bobot
0,075. Kepala Pengawasan Internal berperan dalam menjaga, mengendalikan, dan
melaksanakan pengawasan internal cabang atas aktivitas manajemen disemua unit
kerja di lingkungan PT Bank Central Asia KCU Bogor agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan aturan yang berlaku.
Tujuan Penyusunan Hierarki Utama Strategi Kompensasi terhadap
Employee Engagement di PT Bank Central Asia KCU Bogor
Penerapan strategi kompensasi terhadap employee engagement mempunyai
tujuan yang dicapai dengan strategi ini yaitu: (1) menciptakan kepuasan kerja. (2)
menciptakan kebanggaan karyawan. (3) menciptakan komitmen karyawan. (4)
mendapatkan dukungan dari perusahaan. Hasil pengolahan tujuan penyusun
strategi kompensasi baik secara horizontal maupun vertikal dapat dilihat dari
Tabel 5.
Tabel 5 Hasil pengolahan tujuan hierarki utama
Tujuan
Bobot
Percentage (%)
Prioritas
Menciptakan Kepuasan Kerja
Menciptakan Komitmen Karyawan
Menciptakan Kebanggaan Karyawan
Mendapatkan Dukungan dari
Perusahaan
0.403
0.339
0.173
40
34
17
1
2
3
0.0846
9
4
Berdasarkan Tabel 5, prioritas tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam
strategi kompensasi terhadap employee engagement PT Bank Central Asia KCU
Bogor secara berurutan yaitu untuk menciptakan kepuasan kerja sebagai prioritas
tujuan pertama dengan bobot 0.403. Menurut Davis dan Newstrom (1996),
kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau
tidaknya pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian
antara harapan karyawan yang diinginkan dan imbalan yang disediakan oleh
pekerjaan. Kepuasan kerja meningkat jika pekerjaan itu dirasakan memenuhi apa
yang sangat bernilai bagi seseorang. Besarnya kompensasi yang diberikan
perusahaan harus sesuai dengan apa yang diharapkan oleh karyawan karena hal itu
sangatlah penting bagi perusahaan dalam menciptakan kepuasan kerja karyawan.
Prioritas kedua dalam strategi kompensasi terhadap employee engagement
PT Bank Central Asia KCU Bogor adalah menciptakan komitmen karyawan
dengan bobot 0.339. Menurut Mathis dan Jackson (2001), komitmen adalah
tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi dan
mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi tersebut yang pada
akhirnya tergambar dalam statistik ketidakhadiran dan masuk keluar tenaga kerja
(turnover). Komitmen karyawan terhadap perusahaan merupakan suatu perasaan
keterikatan yang dimiliki oleh karyawan sehingga karyawan tersebut tetap berada
dalam perusahaan untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaannya, sehingga
karyawan tersebut tidak bersedia untuk meninggalkan perusahaan dengan alasan
apapun.
Prioritas ketiga yaitu menciptakan kebanggaan karyawan dengan bobot
nilai 0.173. Kebanggaan merupakan kepuasan diri karena memiliki keunggulan
19
atau prestasi atas hasil karya atau apapun yang telah dicapai oleh diri sendiri atau
orang lain yang kita kagumi. Rasa bangga berkaitan erat dengan konsep identitas
diri, ada keselarasan antara jati dirinya sendiri dengan nilai-nilai dan identitas
perusahaan. Kebanggaan karyawan merupakan suatu ungkapan emosional yang
menunjukkan bagaimana karyawan mempersepsikan dirinya untuk dikenal oleh
orang lain, adanya nilai kemanfaatan dalam dirinya, dilihat sebagai sosok yang
berpengetahuan, dan memiliki percaya diri. Dengan terciptanya rasa bangga maka
karyawan akan lebih engaged terhadap perusahaan.
Prioritas terakhir dengan tujuan mendapatkan dukungan dari perusahaan
dengan nilai bobot 0.0846. Dukungan perusahaan merupakan sesuatu yang
diberikan dalam bentuk perhatian, penghargaan atau bantuan berupa apapun yang
bertujuan sebagai bentuk feedback perusahaan terhadap karyawan sehingga
karyawan menjadi lebih nyaman, bermotivasi, dan lebih terikat.
Alternatif Penyusunan Hierarki Utama Strategi Kompensasi terhadap
Employee Engagement di PT Bank Central Asia KCU Bogor
Penerapan strategi kompensasi terhadap employee engagement memiliki
alternatif yang tersedia yaitu: (1) kenaikan gaji karyawan. (2) insentif karyawan.
(3) pemberian reward. Hasil pengolahan alternatif penyusun strategi kompensasi
baik secara horizontal maupun vertikal dapat dilihat dari Tabel 6.
Tabel 6 Hasil pengolahan elemen alternatif hierarki utama
Alternatif
Kenaikan Gaji Karyawan
Insentif Karyawan
Pemberian Reward
Bobot
Percentage (%)
Prioritas
0.464
0.349
0.187
46
35
19
1
2
3
Berdasarkan Tabel 6, prioritas pertama sebagai alternatif strategi
kompensasi terhadap employee engagement PT Bank Central Asia KCU Bogor
yaitu kenaikan gaji karyawan dengan nilai bobot 0.464. Hasibuan (2007) Gaji
adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta
mempunyai jaminan yang pasti. Gaji dapat berperan dalam meningkatkan
motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja,
meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mempertahankan karyawan
dalam perusahaan. Kenaikan gaji karyawan bertujuan untuk pemuasan kebutuhan
karyawan, meningkatkan loyalitas, menciptakan kesejahteraan karyawan, dan
meningkatkan semangat kerja karyawan.
Prioritas kedua alternatif strategi kompensasi terhadap employee
engagement PT Bank Central Asia KCU Bogor yaitu insentif karyawan dengan
nilai bobot 0.349. Hasibuan (2007) Insentif adalah daya perangsang yang di
berikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan
terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya. Menurut Rivai (2005)
menyatakan insentif adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja
karyawan dan gainsharing atau bagi hasil sebagai pembagian keuntungan bagi
karyawan akibat peningkatan produktivitas dan penghematan biaya. Strategi
insentif karyawan menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk
mencapai tujuan organisasi.
20
Prioritas ketiga yaitu pemberian reward yang memiliki bobot 0.187.
Hasibuan (2007) reward adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atau jasa
yang diberikan oleh perusahaan. Ramayulis (2008) menyatakan reward
(penghargaan) adalah hadiah yang diberikan atas perbuatan-perbuatan atau hal-hal
yang baik yang telah dilakukan. Pemberian reward ini tentunya bertujuan positif,
yaitu sebagai penghargaan atau hadiah kepada karyawan yang telah berhasil
menjalankan tugasnya maupun target-target yang telah direncanakan perusahaan.
Reward ini dapat berupa ucapan atau materil yang diberikan, tergantung kebijakan
dan kemauan seseorang ataupun intansi yang memberikan reward tersebut.
Strategi pemberian reward juga menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan
usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan hasil pengolahan
komponen penyusun hierarki utama strategi kompensasi terhadap employee
engagement PT Bank Central Asia KCU Bogor dengan pembobotan faktor, aktor,
tujuan dan alternatif yang ada secara hierarki dapat dilihat pada Gambar 7.
Strategi kompensasi terhadap
employee engagement perusahaan
Tingkat Gaji
0.351
Kebijakan
Serikat Pekerja
0.105
Pimpinan
Cabang
0.267
Peraturan
Pemerintah
0.078
Kepala
Operasional
Cabang
0.362
Kepala
Bagian SDM
0.204
Menciptakan
kebanggaan
karyawan
0.173
Menciptakan
Kepuasan
Kerja
0.403
Kenaikan Gaji
Karyawan
0.464
Kontribusi
Pekerja
0.170
Kebijakan
Internal
0.237
Insentif
Karyawan
0.349
Kepala
Pengawasan
Internal Cabang
0.075
Kepala Bagian
Administrasi
0.092
Menciptakan
komitmen
karyawan
0.339
Pasar Tenaga
Kerja
0.058
Mendapatkan
Dukungan dari
perusahaan
0.0846
Pemberian
Reward
0.187
Gambar 7 Bobot hierarki utama strategi kompensasi
Hasil Pengolahan Analisis Hierarki Kedua Strategi Kenaikan Gaji
Karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor
Berdasarkan hasil pengolahan AHP maka dapat ditentukan elemen
penyusun hierarki tingkat dua strategi kenaikan gaji karyawan PT Bank Central
Asia KCU Bogor yang terdiri dari faktor, tujuan, dan alternatif. Faktor dominan
yang mempengaruhi hierarki tingkat dua strategi kenaikan gaji karyawan adalah
prestasi kerja. Tujuan penyusunan hierarki tingkat dua yaitu pemuasan kebutuhan
21
karyawan. Dan alternatif strategi kenaikan gaji karyawan yang paling dominan
adalah penilaian prestasi kerja.
Faktor Penyusun Hierarki Kedua Strategi Kenaikan Gaji Karyawan
Pelaksanaan strategi kenaikan gaji karyawan dipengaruhi beberapa faktor.
(1) prestasi kerja, (2) tingkat UMR, (3) masa kerja, (4) keuntungan perusahaan.
Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil pengolahan faktor kenaikan gaji karyawan
Faktor
Prestasi Kerja
Tingkat UMR
Keuntungan Perusahaan
Masa Kerja
Bobot
Percentage (%)
Prioritas
0.491
0.216
0.195
0.098
49
22
19
10
1
2
3
4
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi penentuan Kenaikan Gaji
Karyawan. (1) prestasi kerja menjadi prioritas pertama dengan nilai bobot 0,491.
(Mangkunegara 2006) prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Prestasi kerja merupakan hasil yang
dapat dicapai karyawan didalam melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya
yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi. Prestasi kerja
karyawan sangat berpengaruh dalam besarnya kenaikan gaji karyawan yang
diberikan oleh perusahaan.
(2) tingkat UMR dengan bobot nilai 0,216. Besarnya upah minimum ratarata yang ditetapkan oleh pemerintah sangat berpengaruh terhadap pemberian
kompensasi dalam perusahaan. Apabila tingkat UMR naik maka perusahaan juga
harus menaikan gaji karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3) keuntungan perusahaan dengan nilai bobot 0,195. Keuntungan
perusahaan juga menjadi salah satu faktor kenaikan gaji, karena apabila
keuntungan perusahaan besar dan pertumbuhan pendapatan yang tinggi maka hal
itu akan menjadi pertimbangan manajemen perusahaan dalam menaikan gaji
karyawan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
(4) masa kerja dengan nilai bobot 0,098. Masa kerja juga menjadi
pengaruh kenaikan gaji karyawan karena masa kerja merupakan salah satu bentuk
loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Oleh karena itu, kenaikan gaji
berdasarkan masa kerja juga ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Tujuan Penyusun Hierarki Kedua Kenaikan Gaji Karyawan
Penerapan strategi insentif karyawan tujuan yang dicapai dengan strategi
ini adalah: (1) pemuasan kebutuhan karyawan, (2) peningkatan kesejahteraan
karyawan, (3) peningkatan loyalitas, dan (4) peningkatan semangat kerja. Hasil
pengolahan tujuan penyusun strategi kenaikan gaji karyawan baik secara
horizontal maupun vertikal dapat dilihat dari Tabel 8.
22
Tabel 8 Hasil pengolahan tujuan kenaikan gaji karyawan
Tujuan
Pemuasan Kebutuhan Karyawan
Peningkatan Loyalitas
Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Peningkatan Semangat Kerja
Bobot
Percentage (%)
Prioritas
0,371
37
1
0,340
34
2
0,177
18
3
0,112
11
4
Hasil pengolahan elemen tujuan diperoleh pemuasan kebutuhan karyawan
sebagai prioritas pertama strategi kenaikan gaji karyawan dengan nilai bobot
0,371. Pemuasan kebutuhan karyawan sangat penting dalam memelihara loyalitas
karyawan dan menjadi alasan karyawan untuk tetap tinggal dan bertahan dalam
suatu perusahaan dikarenakan rasa nyaman akan keberlangsungan hidup keluarga
mampu dipercayakan pada pihak perusahaan. Karyawan akan merasa puas apabila
mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Semakin besar kebutuhan karyawan
terpenuhi, semakin puas pula karyawan tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila
kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka karyawan tersebut tidak akan puas.
Faktor kedua adalah peningkatan loyalitas dengan nilai bobot 0,340.
(Antoncic 2011) mengatakan bahwa loyalitas adalah apabila karyawan memiliki
kesadaran dan tanpa paksaan untuk berkomitmen menjalankan tanggung jawab
dan berupaya memberikan kinerja mereka yang terbaik bagi perusahaan. Dalam
meningkatkan loyalitas karyawan, perusahaan harus memberikan gaji yang sesuai
dengan azas keadilan dan kelayakan terhadap karyawannya.
Faktor ketiga dalam tujuan strategi kenaikan gaji karyawan adalah
peningkatan kesejahteraan karyawan dengan nilai bobot 0,177. Hasibuan (2007)
sejahtera adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan secara relatif dan adanya
rasa aman dalam menikmatinya. Kesejahteraan Karyawan adalah balas jasa
pelengkap (material dan non material) yang diberikan perusahaan berdasarkan
kebijakan perusahaan, tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki
kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
Hasibuan (2007) kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya,
pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat bekerja,
dedikasi, disiplin dan sikap loyal terhadap perusahaan sehingga turnover
karyawan relatif rendah. Kesejahteraan karyawan diangap mampu meningkatkan
loyalitas karyawan, karena kesejahteraan karyawan yang diberikan sangat berarti
dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta
keluarganya.
Faktor keempat dalam tujuan strategi kenaikan gaji karyawan adalah
peningkatan semangat kerja dengan nilai bobot 0,112. Hasley (2001) semangat
kerja adalah sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan seorang karyawan
untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak dan tanpa menambah keletihan, yang
menyebabkan karyawan antusias dalam bekerja. Dengan adanya pemberian
kenaikan gaji karyawan maka karyawan pun akan mempunyai semangat untuk
bekerja. Hal itu menjadi strategi dari perusahaan dalam menjaga dan memelihara
karyawannya untuk tetap semangat dalam bekerja. Semangat kerja membuat
karyawan akan menjadi lebih bergairah dan lebih rajin dalam bekerja.
23
Alternatif Penyusun Hierarki Kedua Kenaikan Gaji Karyawan
Penerapan strategi kenaikan gaji karyawan alternatif yang tersedia adalah:
(1) penilaian prestasi keja, (2) penyesuaian gaji sesuai upah minimum, (3)
evaluasi jabatan. Hasil pengolahan alternatif penyusun strategi kenaikan gaji
karyawan baik secara horizontal maupun vertikal dapat dilihat dari Tabel 9.
Tabel 9 Hasil pengolahan alternatif strategi kenaikan gaji karyawan
Alternatif
Bobot
Percentage (%)
Penilaian Prestasi Kerja
Penyesuaian Gaji Sesuai Upah Minimum
Evaluasi Jabatan
0,622
0,225
0,152
62
23
15
Prioritas
1
2
3
Secara vertikal alternatif dari program kenaikan gaji karyawan diurutkan
berdasarkan bobot nilai. Prioritas pertama dalam strategi kenaikan gaji karyawan
yaitu penilaian prestasi kerja dengan nilai bobot 0,622. Penilaiain Prestasi kerja
merupakan penilaian dari hasil yang telah dicapai karyawan didalam melakukan
pekerjaan yang menjadi tugasnya yang didasari oleh pengetahuan, sikap,
keterampilan, dan motivasi terhadap target pekerjaan. Kenaikan gaji berkala untuk
seluruh karyawan dilakukan setiap setahun sekali dan besarnya kenaikan
ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan penilaian prestasi kerja, skala gaji yang
berlaku dan kemampuan perusahaan. Pedoman perhitungan kenaikan gaji berkala
akan diinformasikan kepada karyawan selambat-lambatnya pada akhir bulan
Maret setiap tahunnya, dan pelaksanaan kenaikan gaji karyawan ditentukan pada
bulan April. Kenaikan gaji karyawan diharapkan mampu memberikan kepuasan
terhadap karyawan dari hasil penilaian yang telah ditentukan oleh manajemen
perusahaan terhadap karyawannya. Hasil penilaian prestasi kerja menjadi acuan
untuk menentukan arah pengembangan karyawan. Hasil penilaian prestasi kerja
juga menjadi dasar bagi apresiasi perusahaan dalam bentuk promosi, peninjauan
pangkat, kenaikan gaji dan benefit karyawan.
Prioritas kedua dalam strategi kenaikan gaji karyawan adalah penyesuaian
gaji sesuai upah minimum dengan nilai bobot 0,225. Perusahaan juga melakukan
program kenaikan gaji karyawan apabila adanya kenaikan upah minimum ratarata yang telah ditentukan oleh pemerintah. Hal itu dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi yang sedang terjadi, misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak,
kenaikan harga listrik, kenaikan harga sembako, dan lain-lain. Oleh karena itu
manajemen perusahaan memberikan kebijakan kenaikan gaji karyawan
berdasarkan penyesuaian gaji sesuai upah minimum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Penyesuaian gaji sesuai upah minimum diharapkan mampu
memberikan kesejehteraan karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung
jawabnya, serta menjaga dan memelihara karyawan untuk tetap terikat terhadap
perusahaan.
Prioritas ketiga dalam strategi kenaikan gaji karyawan adalah evaluasi
jabatan dengan bobot nilai 0,152. Strategi kenaikan gaji karyawan melalui
program evaluasi jabatan merupakan sistem penilaian bobot pekerjaan yang
digunakan sebagai dasar penetapan standar gaji karyawan. Evaluasi jabatan yang
digunakan oleh banyak perusahaan untuk memecahkan masalah penggajian,
mengutamakan pendekatan rasional dalam menetapkan bobot dan nilai jabatan.
Evaluasi jabatan digunakan perusahaan dalam menentukan standar gaji karyawan
berdasarkan skala gaji golongan jabatan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
24
Evaluasi jabatan juga dilakukan apabila karyawan naik pangkat ke eselon atau
golongan yang lebih tinggi. Dengan itu perusahaan pun melakukan penentuan
kenaikan gaji terhadap karyawan yang naik pangkat ke eselon yang lebih tinggi
berdasarkan evaluasi jabatannya yang baru. Strategi kenaikan gaji karyawan
melalui program evaluasi jabatan diharapkan mampu memberikan kepuasan
terhadap kebutuhan karyawan dan menjaga loyalitas karyawan untuk lebih terikat
terhadap perusahaan.
Berdasarkan hasil pengolahan komponen penyusun hierarki kedua Strategi
Kenaikan Gaji Karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor dengan pembobotan
faktor, tujuan dan alternatif yang ada secara hierarki dapat dilihat pada Gambar 8.
Kenaikan Gaji Karyawan
Tingkat UMR
0.216
Pemuasan
kebutuhan
karyawan
0.371
Penilaian
Prestasi Kerja
0.622
Prestasi
Kerja
0.491
Keuntungan
Perusahaan
0.195
Peningkatan
kesejahteraan
karyawan
0.177
Peningkatan
loyalitas
0.340
Penyesuaian gaji
sesuai upah
minimum
0.225
Masa Kerja
0.098
Peningkatan
semangat
kerja
0.112
Evaluasi Jabatan
0.152
Gambar 8 Bobot hierarki tingkat dua kenaikan gaji karyawan
Hasil Pengolahan Analisis Hierarki Tingkat Kedua Strategi Insentif
Karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor
Berdasarkan hasil pengolahan AHP maka dapat ditentukan elemen
penyusun hierarki tingkat dua strategi insentif karyawan PT Bank Central Asia
KCU Bogor yang terdiri dari faktor, tujuan, dan alternatif. Faktor dominan yang
mempengaruhi hierarki tingkat dua strategi insentif karyawan adalah faktor
kinerja karyawan. Tujuan penyusunan hierarki tingkat dua yaitu bekerja sesuai
standar. Dan alternatif strategi insentif karyawan yang paling dominan adalah
finansial insentif.
Faktor Penyusun Hierarki Kedua Insentif Karyawan
Pelaksanaan strategi insentif karyawan dipengaruhi beberapa faktor. (1)
kinerja karyawan, (2) kompetensi karyawan, (3) posisi jabatan, dan (4) attitude.
Secara lebih lengkap dapat di lihat pada. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada
Tabel 10.
25
Tabel 10 Hasil pengolahan faktor insentif karyawan
Faktor
Kinerja Karyawan
Kompetensi Karyawan
Posisi Jabatan
Attitude
Bobot
0.440
0.297
0.140
0.123
Percentage (%)
44
30
14
12
Prioritas
1
2
3
4
Terdapat empat faktor penyusun hierarki kedua yang memberikan
pengaruh terhadap Insentif Karyawan. (1) kinerja karyawan menjadi prioritas
pertama yang mempengaruhi strategi insentif karyawan dengan bobot nilai 0,440.
Mangkunegara (2007) kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan.
Kinerja individu ini akan tercapai apabila didukung oleh atribut individu, upaya
kerja (work effort) dan dukungan organisasi perusahaan. Dalam strategi
kompensasi karyawan, kinerja karyawan menjadi faktor penilaian utama dalam
pemberian insentif karyawan, semakin baik kinerjanya maka akan semakin besar
nilai insentif yang diberikan sesuai kebijakan dan kesanggupan perusahaan.
(2) Faktor kompetensi karyawan menjadi faktor kedua dalam strategi
insentif karyawan dengan bobot 0,297. Kompetensi karyawan merupakan keahlian
khusus seorang karyawan akan suatu bidang dan memilki peran vital dalam sistem
operasional perusahaan, maka pemberian insentif berdasarkan kompetensi
karyawan menjadi salah satu strategi dalam menjaga karyawan untuk tetap berada
di perusahaan dan bentuk penghargaan khusus terkait keahliannya. (3) Faktor
ketiga dalam pemberian insentif karyawan adalah posisi jabatan dengan nilai
bobot 0,140. Setiap posisi memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda beda, dan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya karyawan memiliki beban
kerja yang berbeda pula maka pemberian insentif sebagai perangsang atau
motivasi dalam meningkatkan kinerja untuk menjaga loyalitas baik terhadap
pekerjaan dan terutama perusahaan.
(4) Attitude menjadi faktor keempat dengan nilai bobot 0,123. Attitude
adalah sikap dan perilaku karyawan dalam lingkungan perusahaan, berkelakuan
baik, datang tepat waktu, mengerjakan tugas dan tanggung jawab tepat waktu dan
sesuai standar serta tingkat absensi yang rendah menjadi faktor yang di perhatikan
oleh perusahaan.
Tujuan Penyusun Hierarki Kedua Insentif Karyawan
Penerapan strategi insentif karyawan tujuan yang dicapai dengan strategi
ini adalah: (1) bekerja sesuai standar, (2) bekerja lebih kreatif, (3) bekerja lebih
disiplin. Hasil pengolahan tujuan penyusun strategi insentif karyawan baik secara
horizontal maupun vertikal dapat dilihat dari Tabel 11.
Tabel 11 Hasil pengolahan tujuan strategi insentif karyawan
Tujuan
Bekerja Sesuai Standar
Bekerja Lebih Kreatif
Bekerja Lebih Disiplin
Bobot
0,421
0,383
0,196
Percentage (%)
42
38
20
Prioritas
1
2
3
26
Hasil pengolahan elemen tujuan diperoleh bekerja sesuai standar sebagai
prioritas pertama strategi insentif karyawan dengan nilai bobot 0,421. Bekerja
sesuai standar adalah hal yang diharapkan pihak manajemen pada setiap karyawan
dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, hal inilah yang menjadi tujuan
dasar pemberian insentif karyawan sebagai motivasi dan perangsang kinerja
karyawan.
Prioritas tujuan kedua dari strategi insentif karyawan adalah bekerja lebih
kreatif dengan nilai bobot 0,383. Kreatifitas adalah ide–ide baru yang di
kembangkan oleh karyawan terkait proses kerja sehingga mampu meningkatkan
kinerja departemen bahkan performa dan keuntungan perusahaan, sehingga
pemberian insentif juga diharapkan mampu membantu karyawan dalam
mengembangkan ide baru sehingga akan banyak improvement yang mampu di
terapkan di perusahaan. Prioritas tujuan ketiga adalah bekerja lebih disiplin
dengan nilai bobot 0,196. Kedisiplinan sangatlah penting di dalam dunia kerja,
serta menjadi salah satu faktor intensi turnover yang mengakibatkan turunnya
performa suatu departemen akibat menurunnya kedisiplinan dan motivasi
karyawan.
Alternatif Penyusun Hierarki Kedua Strategi Insentif Karyawan
Penerapan strategi insentif karyawan alternatif yang tersedia adalah: (1)
finansial insentif, (2) fasilitas di tempat kerja, (3) insentif kehadiran. Hasil
pengolahan alternatif penyusun strategi insentif karyawan baik secara horizontal
maupun vertikal dapat dilihat dari Tabel 12.
Tabel 12 Hasil pengolahan alternatif strategi insentif karyawan
Alternatif
Finansial Insentif
Fasilitas di Tempat Kerja
Insentif Kehadiran
Bobot
0.656
0.203
0.141
Percentage (%)
66%
20%
14%
Prioritas
1
2
3
Alternatif dari strategi insentif karyawan berdasarkan hasil pembobotan di
dapat Finansial Insentif menjadi prioritas pertama dengan nilai bobot 0,656.
Dalam hal perusahaan memperoleh laba dalam 1 tahun dan setelah ada laporan
audit dari akuntan publik sesuai ketentuan yang berlaku, Direksi dengan
persetujuan Komisaris memutuskan pemberian insentif karyawan yang berupa
fiinansial insentif (bonus). Finasial insentif adalah segala bentuk pembayaran
yang di berikan sebagai balas jasa atau imbalan atas jasa yang layak kepada
karyawan, dalam bentuk uang tambahan atau bonus diluar dari gaji karyawan,
sehingga dengan adanya program insentif karyawan diharapkan mampu
meningkatkan loyalitas karyawan. Besarnya finansial insentif (bonus) kepada
masing-masing karyawan ditentukan berdasarkan kinerja karyawan. Pembayaran
finansial insentif (bonus) dilaksanakan seletah laporan audit akuntan publik
selesai atau selambat-lambatnya bersamaan dengan pembayaran gaji bulan April.
Strategi insentif karyawan melalui finansial insentif diharapkan mampu
memberikan kepuasan terhadap kinerja karyawan sehingga karyawan pun menjadi
lebih engaged terhadap perusahaan.
Alternatif prioritas kedua strategi insentif karyawan adalah fasilitas di
tempat kerja dengan bobot nilai 0,203. Penyediaan fasilitas di tempat kerja sangat
27
penting dalam mendukung kinerja dan mengembangkan kreativitas karyawan
dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga dengan adanya fasilitas
kerja karyawan mampu bekerja lebih baik dan kreatif. Fasilitas di tempat kerja
yang diberikan oleh perusahaan yaitu fasilitas peralatan kerja, fasilitas ruang
istirahat, fasilitas kantin, fasilitas peribadatan, fasilitas rekreasi dan olah raga,
fasilitas kendaraan bermotor, fasilitas kesehatan, fasilitas yayasan beasiswa bagi
anak pekerja, dll.
Alternatif ketiga dalam strategi insentif karyawan adalah insentif
kehadiran dengan nilai bobot 0,141. Strategi insentif karyawan berdasarkan
tingkat kehadiran diberikan kepada karyawan yang tidak pernah absen, tidak
mengambil cuti, dan mengambil kerja lembur. Perhitungan insentif berdasarkan
tingkat kehadiran ditentukan berdasarkan tingkat kehadiran dalam waktu 1 bulan.
Strategi insentif karyawan berdasarkan tingkat kehadiran merupakan wujud nyata
employee engagement dan kepedulian perusahaan terhadap perkembangan
individu karyawan dalam menjaga tanggung jawab dan kedisiplinan karyawan.
Berdasarkan hasil pengolahan komponen penyusun hierarki kedua Strategi
Insentif Karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor dengan pembobotan faktor,
tujuan dan alternatif yang ada secara hierarki dapat dilihat pada Gambar 9.
Insentif Karyawan
Kinerja
Karyawan
0.440
Attitude
0.123
Bekerja Sesuai
Standar bahkan
lebih baik
0.421
Bekerja Lebih
Kreatif
0.383
Finansial
Insentif
0.656
Fasilitas di
Tempat Kerja
0.203
Posisi
Jabatan
0.140
Kompetensi
Karyawan
0.297
Bekerja Lebih
Disiplin
0.196
Gambar 9 Bobot hierarki tingkat dua insentif karyawan
Insentif
Kehadiran
0.141
28
Hasil Pengolahan Analisis Hierarki Tingkat Dua Strategi Pemberian Reward
PT Bank Central Asia KCU Bogor
Berdasarkan hasil pengolahan AHP maka dapat ditentukan elemen
penyusun hierarki tingkat dua strategi pemberian reward PT Bank Central Asia
KCU Bogor yang terdiri dari faktor, tujuan, dan alternatif. Faktor dominan yang
mempengaruhi hierarki tingkat dua strategi pemberian reward adalah kontribusi
karyawan. Tujuan penyusunan hierarki tingkat dua yaitu mempertahankan
loyalitas karyawan, dan alternatif strategi pemberian reward yang paling dominan
adalah promosi jabatan.
Faktor Penyusun Hierarki Kedua Strategi Pemberian Reward
Pelaksanaan strategi pemberian reward dipengaruhi beberapa faktor. (1)
kontribusi karyawan, (2) pencapaian tujuan perusahaan, (3) kebijakan
administrasi, dan (4) kompetisi eksternal. Secara lebih lengkap dapat di lihat pada
Tabel 13.
Tabel 13 Hasil pengolahan faktor strategi pemberian reward
Faktor
Kontribusi Karyawan
Pencapaian Tujuan Perusahaan
Kebijakan Administrasi
Kompetisi Eksternal
Bobot
Perscentage (%)
Prioritas
0,455
0,296
0,156
0.093
45
30
16
9
1
2
3
4
Terdapat empat faktor penyusun hierarki kedua yang memberikan
pengaruh terhadap pemberian reward. (1) kontribusi karyawan menjadi prioritas
pertama yang mempengaruhi strategi pemberian reward dengan bobot nilai 0,455.
Kontribusi karyawan menjadi faktor yang diketahui dapat mempengaruhi
kompensasi terhadap strategi pemberian reward. Kontribusi karyawan mengacu
pada pembayaran yang berdasarkan pada hasil penilaian kerja. Kontribusi yang
telah diberikan oleh karyawan harus sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
perusahaan atau sebaliknya sehingga dengan itu tujuan perusahaan pun akan
tercapai.
(2) Faktor pencapaian tujuan perusahaan menjadi faktor kedua dalam
strategi pemberian reward dengan bobot 0,296. Keberhasilan dalam pencapaian
tujuan perusahaan menjadi salah satu faktor pemberian reward karyawan. Hal itu
dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang telah direncankan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada. Manajemen perusahaan erat kaitannya
dengan usaha dalam memelihara karyawannya
untuk mencapai tujuan
perusahaan. Pemberian reward merupakan salah satu bentuk balas jasa dari
perusahaan terhadap karyawannya karena sudah mencapai tujuan yang telah
direncanakan perusahaan.
(3) Faktor ketiga dalam pemberian reward adalah kebijakan administrasi
dengan nilai bobot 0,156. Kebijakan administrasi juga menjadi salah satu faktor
pemberian reward. Tata kelola untuk seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
kompensasi dibutuhkan adanya administrasi. Adanya anggaran terhadap
pemberian reward merupakan salah satu bentuk program perusahaan dalam
menjaga dan memelihara karyawannya.
29
(4) Kompetisi eksternal menjadi faktor keempat dengan nilai bobot 0,093.
Kompetisi eksternal mengacu pada perbandingan tingkat pemberian reward. Bila
perusahaan tidak mampu memberikan lebih dari perusahaan lain maka terdapat
kecenderungan karyawan akan keluar. Oleh karena itu perusahaan akan
memberikan pemberian reward yang lebih baik dalam mempertahankan
karyawannya.
Tujuan Penyusun Hierarki Kedua Strategi Pemberian Reward
Penerapan strategi pemberian reward tujuan yang dicapai dengan strategi ini
adalah: (1) mempertahankan loyalitas karyawan, (2) kebanggaan atas hasil yang
dicapai, (3) meningkatakan produktivitas, (4) meningkatkan motivasi, gairah
kerja, dan disiplin. Hasil pengolahan tujuan penyusun strategi pemberian reward
baik secara horizontal maupun vertikal dapat dilihat dari Tabel 14.
Tabel 14 Hasil pengolahan tujuan strategi pemberian reward
Tujuan
Mempertahankan Loyalitas Karyawan
Kebanggaan Atas Hasil yang Dicapai
Meningkatkan Produktivitas
Meningkatkan motivasi, gairah kerja, dan
disiplin
Bobot
0.411
0.287
0.184
Percentage (%)
41
29
18
Prioritas
1
2
3
0.118
12
4
Hasil pengolahan elemen tujuan diperoleh mempertahankan loyalitas
karyawan sebagai prioritas pertama strategi pemberian reward dengan nilai bobot
0,411. Tingkat turnover yang tinggi di sebuah perusahaan bisa menggambarkan
rendahnya tingkat loyalitas para pekerja terhadap perusahaan itu. Loyalitas yang
rendah tentu saja merupakan masalah serius yang dapat menghambat kemajuan
sebuah perusahaan. Kondisi itu tentu saja tidak boleh dibiarkan berlarut–larut dan
menjadi duri dalam daging di lingkungan kerja. (Antoncic 2011) mengatakan
bahwa loyalitas adalah apabila karyawan memiliki kesadaran dan tanpa paksaan
untuk berkomitmen menjalankan tanggung jawab dan berupaya memberikan
kinerja mereka yang terbaik bagi perusahaan.
Prioritas tujuan kedua dari strategi pemberian reward adalah kebanggaan
atas hasil yang dicapai dengan nilai bobot 0,287. Rasa bangga berkaitan erat
dengan konsep identitas diri, ada keselarasan antara jati dirinya sendiri dengan
nilai-nilai dan identitas perusahaan. Kebanggaan merupakan kepuasan diri karena
memiliki keunggulan atau prestasi atas hasil karya atau apapun yang telah dicapai
oleh diri sendiri atau orang lain yang kita kagumi. Kebanggaan karyawan
merupakan suatu ungkapan emosional yang menunjukkan bagaimana karyawan
mempersepsikan dirinya untuk dikenal oleh orang lain, adanya nilai kemanfaatan
dalam dirinya, dilihat sebagai sosok yang berpengetahuan, dan memiliki percaya
diri. Dengan terciptanya rasa bangga maka karyawan akan lebih engaged terhadap
perusahaan.
Prioritas tujuan ketiga adalah meningkatkan produktivitas dengan nilai
bobot 0,184. Sinungan (2009), mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan
antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama
periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai perbandingan ukuran harga
bagi masukan dan hasil, perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan
30
masukan yang dinyatakan dalam satu–satuan (unit) umum. Pengertian
produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok
lebih baik dari hari ini. Secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan
antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang
diperlukan (in put). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara
hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu.
Prioritas tujuan keempat adalah meningkatkan motivasi, gairah kerja, dan
disiplin dengan nilai bobot 0,118. Program pemberian reward diharapakan mampu
memberi rangsangan dalam terhadap motivasi, gairah kerja dan disiplin kerja
karyawan. Sehingga karyawan mampu bekerja sesuai dengan standar perusahaan
dan meningkatkan performa dalam bekerja. Dengan adanya motivasi, karyawan
akan memiliki gairah untuk bekerja lebih giat dan lebih disiplin dalam
pekerjaannya.
Alternatif Penyusun Hierarki Kedua Strategi Pemberian Reward
Penerapan strategi pemberian reward alternatif yang tersedia adalah: (1)
promosi jabatan, (2) dukungan finansial, (3) sosial reward. Hasil pengolahan
alternatif penyusun strategi pemberian reward baik secara horizontal maupun
vertikal dapat dilihat dari Tabel 15.
Tabel 15 Hasil pengolahan alternatif strategi pemberian reward
Alternatif
Bobot
Percentage (%)
0,576
58
Promosi Jabatan
0,262
26
Dukungan Finansial
0,162
16
Sosial Reward
Prioritas
1
2
3
Alternatif dari strategi pemberian reward berdasarkan hasil pembobotan di
dapat Promosi Jabatan menjadi prioritas pertama dengan nilai bobot 0,576.
Promosi jabatan merupakan perpindahan jabatan karyawan ke eselon yang lebih
tinggi. Promosi jabatan merupakan salah satu bentuk balas jasa perusahaan
terhadap kontribusi yang telah diberikan karyawan terhadap pencapaian tujuan
perusahaan. Perusahaan dengan itikad baik memberikan prioritas promosi kepada
karyawan berdasarkan persyaratan jabatan, pendidikan dan atau kompetensi sesuai
dengan jabatan yang lowong. Proses promosi terhadap karyawan yang berpotensi
harus dilakukan melalui proses seleksi yang transparan, objektif dan berkeadilan.
Karyawan yang belum berhasil dalam seleksi promosi tetap mendapat kesempatan
untuk mengikuti seleksi kembali setelah memenuhi persyaratan dengan tetap
memperhatikan pengembangan karier pekerja dan kubutuhan perusahaan. Strategi
pemberian reward melalui program promosi jabatan merupakan wujud nyata
perusahaan dalam menciptakan employee engagement dan diharapkan mampu
mempertahankan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Alternatif prioritas kedua strategi pemberian reward adalah dukungan
finansial dengan bobot nilai 0,262. Strategi pemberian reward melalui dukungan
finansial diberikan kepada karyawan yang telah memenangi program kompetisi
BCA award yang diadakan setiap tahun. Dukungan finansial yang diberikan
berupa hadiah dan uang saku untuk liburan ke luar negeri. Hal itu merupakan
salah satu program perusahaan dalam menjaga keterikatan karyawannya melalui
31
bentuk dukungan yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawannya. fasilitas
kerja sangat penting dalam mendukung kinerja dan mengembangkan kreativitas
karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga dengan
adanya fasilitas kerja karyawan mampu bekerja lebih baik dan kreatif. Strategi
pemberian reward melalui dukungan finansial diharapkan mampu menciptakan
kebanggaan karyawan atas hasil yang dicapai, meningkatkan motivasi, dan
meningkatkan produktivitas.
Alternatif ketiga dalam strategi pemberian reward adalah sosial reward
dengan nilai bobot 0,162. Mahsun (2006) Sosial reward adalah pujian dan
pengakuan diri dari dalam dan luar organisasi, yang diperoleh dari lingkungannya,
seperti finansial materi, dan piagam penghargaan. Sosial reward merupakan salah
satu bentuk pengakuan perusahaan terhadap kontribusi yang telah diberikan oleh
karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan memberikan pengakuan
berupa piagam penghargaan kepada karyawan-karyawan yang berprestasi.
Program pemberian sosial reward diadakan setiap akhir tahun. Hal itu merupakan
bentuk tanda terima kasih perusahaan terhadap karyawannya dalam mencapai
tujuan perusahaan. Oleh karena itu karyawan pun menjadi lebih terikat dan sangat
bangga terhadap kontribusi yang telah diberikannya terhadap perusahaan. Strategi
pemberian reward melalui sosial reward diharapkan mampu menjaga keterikatan
karyawan terhadap perusahaan, sehingga karyawan pun tetap loyal terhadap
perusahaan.
Berdasarkan hasil pengolahan komponen penyusun hierarki kedua strategi
pemberian reward PT Bank Central Asia KCU Bogor dengan pembobotan faktor,
tujuan dan alternatif yang ada secara hierarki dapat dilihat pada Gambar 10.
Pemberian Reward
Pencapain Tujuan
Perusahaan
0.296
Kebanggaan atas
hasil yang dicapai
0.287
Dukungan
Finansial
0.262
Kompetisi
eksternal
0.093
Meningkatkan
motivasi, gairah
kerja, dan disiplin
0.118
Kontribusi
Karyawan
0.455
Kebijakan
Administrasi
0.156
Meningkatkan
Produktivitas
0.184
Promosi
Jabatan
0.576
Gambar 10 Bobot hierarki tingkat dua pemberian reward
Mempertahankan
loyalitas
karyawan
0.411
Sosial Reward
0.162
32
IMPLIKASI MANAJERIAL
Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi kompensasi dengan program
kenaikan gaji karyawan mampu menciptakan employee engagement pada PT
Bank Central Asia KCU Bogor. Perumusan strategi kompensasi bertujuan untuk
membantu perusahaan dalam menciptakan kepuasan kerja karyawan. Dengan
demikian karyawan akan lebih terikat dengan perusahaan sehingga performa
perusahaan akan lebih baik karena sumber daya yang ada dapat dikelola dengan
baik. Selain itu dengan terciptanya employee engagement juga akan mengurangi
tingkat turnover dalam perusahaan, mengefektifkan pekerjaan dan meminimalkan
biaya perekrutan dan seleksi karyawan jika terjadi hal sebaliknya. Dengan
demikian rumusan strategi kompensasi karyawan yang relevan dengan kebutuhan
karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor berdasarkan faktor tingkat gaji,
kebijakan internal perusahaan, kontribusi pekerja, kebijakan serikat pekerja,
peraturan pemerintah, dan pasar tenaga kerja yang bertujuan untuk menciptakan
kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi,
antara lain penerapan program kenaikan gaji karyawan, insentif karyawan dan
pemberian reward. Program kenaikan gaji karyawan hendaknya dirancang sesuai
kebutuhan dan kondisi karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor.
Program kenaikan gaji karyawan hendaknya dirancang dengan baik,
disesuaikan dengan prestasi kerja, tingkat UMR, keuntungan perusahaan dan masa
kerja karyawan. Tujuan program kenaikan gaji karyawan ini adalah pemuasan
kebutuhan karyawan, peningkatan loyalitas, peningkatan kesejahteraan karyawan,
dan peningkatan semangat kerja. Program kenaikan gaji karyawan terkait
kepuasan dan rasa nyaman karyawan dan sebagai bentuk kepedulian perusahaan
terhadap karyawannya. Ada tiga alternatif program kenaikan gaji karyawan yang
disarankan yaitu dengan kenaikan gaji berdasarkan penilaian prestasi kerja,
penyesuaian upah minimum, dan evaluasi jabatan. Penilaian prestasi kerja sebagai
prioritas utama yang bertujuan untuk pemuasan kebutuhan karyawan,
meningkatkan loyalitas, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan
meningkatkan semangat kerja karyawan. Kenaikan gaji berkala untuk seluruh
karyawan dilakukan setiap setahun sekali dan besarnya kenaikan ditetapkan oleh
perusahaan berdasarkan penilaian prestasi kerja, skala gaji yang berlaku dan
kemampuan perusahaan. Penyesuaian gaji sesuai upah minimum sebagai alternatif
pendukung yang dilakukan oleh perusahaan apabila adanya kenaikan upah
minimum rata-rata yang ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan evaluasi jabatan
sebagai alternatif pendukung yang dilakukan oleh perusahaan apabila ada
karyawan yang naik pangkat ke eselon atau golongan yang lebih tinggi yang
bertujuan untuk meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan dan
meningkatkan semangat kerja karyawan.
Program insentif karyawan berdasarkan pada kinerja karyawan dan
kompetensi karyawan, namun juga harus tetap mengkaji berdasarkan jabatan,
tugas serta tanggung jawab karyawan agar tidak terjadi kecemburuan sosial antar
bagian perusahaan. Program insentif karyawan bertujuan agar karyawan bekerja
sesuai dengan standar bahkan lebih baik, lebih kreatif, dan lebih disiplin. Program
insentif yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan berupa finansial insentif
(bonus) kepada masing-masing karyawan yang ditentukan berdasarkan kinerja
karyawan. Pembayaran finansial insentif (bonus) dilaksanakan setelah laporan
33
audit akuntan publik selesai atau selambat-lambatnya bersamaan dengan
pembayaran gaji bulan April. Strategi insentif karyawan berdasarkan fasilitas di
tempat kerja sebagai alternatif pendukung yang disediakan oleh perusahaan dalam
mendukung kinerja karyawan. Sedangkan strategi insentif kehadiran diberikan
oleh perusahaan berdasarkan tingkat kehadiran karyawan yang tidak pernah
absen, tidak mengambil cuti, dan mengambil kerja lembur.
Program pemberian reward karyawan berdasarkan pada kontribusi yang
telah diberikan karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan
melakukan program pemberian reward bertujuan untuk mempertahankan loyalitas
karyawan, menciptakan kebanggaan karyawan, meningkatkan produktivitas, dan
meningkatkan motivasi, gairah kerja dan disiplin. Program pemberian reward
yang telah dilakukan perusahaan yaitu promosi jabatan. Perusahaan dengan itikad
baik memberikan prioritas promosi kepada karyawan berdasarkan persyaratan
jabatan, pendidikan dan atau kompetensi sesuai dengan jabatan yang lowong.
Strategi pemberian reward melalui dukungan finansial diberikan kepada
karyawan yang telah memenangi program kompetisi BCA award yang diadakan
setiap tahun. Dukungan finansial yang diberikan berupa hadiah dan uang saku
untuk liburan ke luar negeri. Sedangkan strategi pemberian reward berupa sosial
reward diberikan oleh perusahaan berupa piagam penghargaan kepada karyawankaryawan yang berprestasi. Program pemberian sosial reward diadakan setiap
akhir tahun.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1.
2.
3.
Strategi kompensasi karyawan yang dilaksanakan di PT Bank Central Asia
KCU Bogor dalam menciptakan employee engagement berupa pemberian
insentif karyawan terhadap kinerja, kenaikan gaji karyawan berdasarkan
prestasi kerja sebagai terciptanya kepuasan kerja, penyesuaian gaji
berdasarkan tingkat UMR sebagai penunjang pemuasan kebutuhan karyawan,
dan pemberian reward sebagai pendukung dalam menjaga komitmen dan
kebangaan karyawan.
Elemen penyusun hierarki perumusan strategi kompensasi terhadap employee
engagement PT Bank Central Asia KCU Bogor terdiri dari faktor, aktor,
tujuan, dan alternatif. Faktor utama penyusun hierarki strategi kompensasi
yaitu tingkat gaji. Aktor utama penyusun hierarki utama yaitu Kepala
Operasional Cabang. Tujuan utama penyusunan hierarki utama yaitu
menciptakan kepuasan kerja. Alternatif strategi kompensasi karyawan
terhadap employee engagement yaitu kenaikan gaji karyawan.
Pada perumusan strategi kompensasi, faktor tingkat gaji karyawan menjadi
faktor prioritas utama. Aktor yang berperan dalam perumusan strategi strategi
kompensasi terhadap employee engagement PT Bank Central Asia KCU
Bogor yaitu Kepala Operasional Cabang dengan tujuan utama menciptatkan
kepuasan kerja karyawan, dengan alternatif kenaikan gaji karyawan sebagai
prioritas utama, insentif karyawan dan pemberian reward menjadi prioritas
selanjutnya. Kenaikan gaji karyawan menjadi alternatif yang paling dominan
dalam menciptakan employee engagement yaitu dengan penilaian prestasi
34
kerja. Insentif karyawan menjadi prioritas kedua dengan alternatif finansial
insentif. Dan alternatif prioritas terakhir yaitu strategi pemberian reward
dengan promosi jabatan menjadi prioritas utama untuk mempertahankan
loyalitas karyawan.
Saran
1.
2.
3.
Perusahaan disarankan untuk meninjau kembali strategi kompensasi yang
diterapkan dalam menjaga employee engagement di PT Bank Central Asia
KCU Bogor. Disarankan sebaiknya perusahaan melakukan evaluasi strategi
baru dalam hal program pemberian kompensasi terhadap employee
engagement.
Perusahaan disarankan memperhatikan faktor tingkat gaji karyawan,
kebijakan internal perusahaan, kontribusi pekerja, kebijakan serikat pekerja,
peraturan pemerintah, dan pasar tenaga kerja yang secara dominan
mempengaruhi strategi kompensasi terhadap employee engagement. Hal itu
dikarenakan faktor tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kepuasan kerja
dan loyalitas karyawan.
Perusahaan disarankan mengevaluasi kembali alternatif strategi yang telah di
terapkan. Strategi awal yang disarankan adalah menentukan kenaikan gaji
karyawan, kemudian menentukan strategi insentif karyawan dan program
pemberian reward.
35
DAFTAR PUSTAKA
Antoncic. 2011. Employee Loyalty and its Impact on Firm Growth. Koper (SI):
University of Primorska.
Davis, Newstrom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi revisi. Jakarta (ID):
Erlangga.
Fewidarto P. 1996. Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process). Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Forbringer L. 2002. Overview of the Gallup Organization’s Q-12 Survey.
Research Report.
Hariandja M. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Grasindo.
Hasibuan M. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta (ID):
PT Bumi Aksara.
Hasley G. 2001. Bagaimana Memimpin dan Mengawasi Pegawai Anda.
Yogyakarta (ID): Rineka Cipta.
Kadarisman M. 2012. Manajemen Kompensasi. Jakarta (ID): Grasindo.
Kreitner R, Kinicki A. 2010. Organizational behavior (9th ed.). New York (US):
McGraw-Hill.
Lutvianti L. 2012. Pengaruh Engagement terhadap Kinerja Karyawan Kantor
Pusat PT XYZ Jakarta [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Mahsun M. 2006. Pengukuran Kinerja Pelayanan Publik. Yogyakarta (ID):
BPTE.
Mangkunegara P. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta (ID): Bumi Aksara.
Mangkuprawira S. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Bogor
(ID): Galia Indonesia.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung (ID): Alfabeta.
Mathis RL, Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID):
Salemba Empat.
Meyer J. 2008. Employee Engagement From a Self-Determination Theory
Perspective [jurnal]. Canada (US): The University of Western Ontario.
Noe R. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Ramayulis. 2004. Psikologi Agama. Jakarta (ID): Kalam Mulia.
Rivai V. 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta (ID): PT. Raja
Grafindo Persada.
Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Terjemahan).
Jakarta (ID): PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Sinungan M. 2009. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta (ID): PT. Bumi
Aksara.
Sirait J. 2006. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia
dalam Organisasi. Jakarta (ID): PT. Grasindo.
Suargana. 2010. Analisis Sistem Kompensasi Finansial dan Hubungannya dengan
Kinerja Karyawan Tetap dan Kontrak PT Mitra Bisnis Keluarga Cabang
Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Wiley, Blackwell. 2009. Employee Engagement : Tools for Analysis, Practice,
and Competitive Advantage. San Francisco (US): Wiley-Blackwell.
Wiley J. 2012. Beyond Engagement: The Definitive Guide To Employee Surveys
And Organizational Performance. San Francisco (US): Jossey-Bass.
36
LAMPIRAN
37
Lampiran 1 Data turnover karyawan PT Bank Central Asia KCU Bogor Tahun
2011 – 2013
Tahun 2011
No
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
Tahun 2012
Tahun 2013
Bagian
SDM
In
3
out
5
In
8
%
2
out
9
In
5
8
In
2
PIC
out
5
In
5
9
8
8
9
In
6
Layanan
8
In
7
Sistem Informasi
6
7
Pendukung
In
6
Operasi
out
8
In
42
out
59
5
25
5
7
15
3
10
2
11
11
16
13
13,7
11
9
7
25
5
18,4
25
5
6
16
2
5
6
35
out
6
24
10
out
10
10
5
45
out
8
2
23
25
9
7
71
51
%
2
4
31
out
Jumlah
16
11,2
Administrasi
Total
Jumlah
20
Pemasaran
BCA Prioritas
%
20
4
14
15
Sumber : Bagian SDM PT Bank Central Asia KCU Bogor (2014)
8
6
55
45
10
13,2
38
Lampiran 2 Proses pengolahan data Experct Choice 2000
39
Lanjutan Lampiran 2
39
40
Lanjutan Lampiran 2
41
Kepala
Pengawasan
Internal Cabang
Kepala Bagian
SDM
Staff Pengawasan
Internal Cabang
Staff Bagian
SDM
Kepala Bagian
Layanan
Kabag
Teller
Kabag
CSO
Teller
CSO
Kepala
Operasional
Cabang
Kepala Bagian
Administrasi
Kepala
Pemasaran
Cabang
Staff Bagian
Administrasi
Staff
Pemasaran
Cabang
Kepala BCA
Prioritas
Kepala
Pendukung
Operasi
Kabag Prioritas
Staff Pendukung
Operasi
Teller
Prioritas
Security
Administrator
Lampiran 3 Struktur organisasi perusahaan
PIMPINAN CABANG
UTAMA
Sistem Informasi
Officer
CSO
Prioritas
41
42
RIWAYAT HIDUP
Edwardo Mauliate dilahirkan di Bogor pada tanggal 26 April 1988
dari pasangan Asy Parningotan Butarbutar dan Flora Mutiara Manalu.
Penulis adalah putra ketiga dari empat bersaudara. Merintis jenjang
pendidikan di TK Kartika Bogor dan lulus pada tahun 1994, lalu
melanjutkan pendidikannya di SD Budi Mulia Bogor dan lulus pada tahun
2000. Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Budi Mulia Bogor dan
lulus pada tahun 2003, lalu melanjutkan pendidikannya di SMA Budi Mulia
Bogor dan lulus pada tahun 2006. Tahun 2006, melanjutkan pendidikannya
di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk
IPB (USMI) dan diterima di Jurusan Manajemen Informatika, Program
Diploma dan lulus pada tahun 2009 dengan gelar Ahli Madya (AMD).
Tahun 2011, melanjutkan pendidikan sarjananya di Institut Pertanian Bogor
(IPB) melalui jalur Mandiri dan diterima di Program Sarjana Alih Jenis,
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Download