definisi, klasifikasi, epidemiologi, etiologi, dan faktor risiko

advertisement
GLAUKOMA DEFINISI, KLASIFIKASI, EPIDEMIOLOGI, ETIOLOGI, DAN FAKTOR RISIKO LTM Pemicu 2 Modul Penginderaan Komang Shary Karismaputri NPM 1206238633 Kelompok Diskusi 16 Outline •  Pendahuluan •  Kesimpulan •  Definisi •  Daftar Pustaka •  Epidemiologi •  Faktor Risiko •  Klasifikasi dan Etiologi Pendahuluan Aliran Humor Akuos •  Kebanyakan humor akuos bermuara melalui trabecular meshwork yang terletak pada sudut di antara bagian perifer kornea dengan bagian anterior iris [1] Apa itu Glaukoma? •  Glaukoma merupakan istilah untuk sekelompok penyakit yang dicirikan dengan perubahan signifikan dalam lapang pandang dan dalam cangkir (cup) nervus opticus •  Kebanyakan diasosiasikan dengan peningkatan tekatan intraokular, tetapi ada juga glaukoma bertekanan normal atau rendah [1] •  Dua golongan utama glaukoma, berdasarkan mekanisme: •  Glaukoma sudut terbuka (open-­‐angle glaucoma) •  Glaukoma sudut tertutup (angle-­‐closure glaucoma) [1-­‐3] •  Glaukoma sekunder mencakup 4-­‐18% seluruh glaukoma [3] Klasifikasi Glaukoma [1-­‐3] 1.1 primer 1. Sudut terbuka 1.2 sekunder •  Humor akuos dapat mengakses trabecular meshwork secara komplit •  Peningkatan tekanan IO terjadi karena peningkatan resistensi terhadap humor akuos yang keluar [1] •  Iris bagian perifer menempel dengan trabecular meshwork •  Aliran humor akuos terhalangi [1] 2.1 primer 2. Sudut tertutup 2.2 sekunder EPIDEMIOLOGI Angka kejadian, faktor risiko Epidemiologi •  Studi-­‐studi populasi à glaukoma tidak terdiagnosis •  Negara maju: 50% tidak tahu memiliki glaukoma •  Negara berkembang dengan akses layanan kesehatan yang buruk: 90% tidak tahu memiliki glaukoma à Membutuhkan strategi screening yang lebih baik •  Penyebab kebutaan #2 di dunia, dengan kebutaan bilateral substansial pada populasi: •  Negara berkembang dengan akses kesehatan yang buruk •  Populasi dengan angka glaukoma sudut tertutup yang lebih tinggi [3] Epidemiologi (2) •  Glaukoma sudut terbuka lebih umum daripada sudut tertutup, tetapi glaukoma sudut tertutup memiliki angka morbiditas yang lebih tinggi •  Jumlah individu yang bisa mengalami kebutaan hampir sama pada kedua kasus •  Estimasi: pada tahun 2010, 61 juta orang mengidap glaukoma dan 8,4 juta di antaranya menjadi buta •  Akan meningkat dengan pertambahan usia pada populasi [3] Angka Prevalensi Glaukoma di Berbagai Negara (bawah) dan Frekuensi Kemunculan Kebutaan Bilateral (kanan) [3] Faktor Risiko 1.1 Glaukoma sudut terbuka primer (primary open-­‐angle glaucoma—POAG) [3] Faktor Risiko (2) 1.1. Glaukoma sudut terbuka primer (primary open-­‐angle glaucoma—POAG) •  Faktor-­‐faktor Sistemik •  DM à korelasi gagal ditemukan dari studi populasi, tapi di AS beberapa studi menemukan bahwa terdapat asosiasi lemah •  Hipertensi •  Penelitian-­‐penelitian tentang konsumsi alkohol, kafein, dan rokok tidak menunjukkan perbedaan prevalensi/asosiasi yang jelas [3] Faktor Risiko (3) 2.1. Glaukoma sudut tertutup primer (primary angle-­‐closure glaucoma—PAGG) [3] Faktor Risiko (4) 1.2. dan 2.2. Glaukoma Sekunder Jarang ditemukan bentuk glaukoma sekunder selain glaukoma eksfoliasi Glaukoma Pseudoeksfoliasi •  Orang-­‐orang dengan pseudoeksfoliasi memiliki rata-­‐rata IOP yang lebih tinggi •  Paling tinggi pada orang Yunani dan Skandinavia [3] ETIOLOGI BERDASARKAN KLASIFIKASI Klasifikasi Glaukoma [1-­‐3] 1.1 primer 1. Sudut terbuka 1.2 sekunder •  Humor akuos dapat mengakses trabecular meshwork secara komplit •  Peningkatan tekanan IO terjadi karena peningkatan resistensi terhadap humor akuos yang keluar [1] •  Iris bagian perifer menempel dengan trabecular meshwork •  Aliran humor akuos terhalangi [1] 2.1 primer 2. Sudut tertutup 2.2 sekunder 1.1 Primary Open-­‐Angle Glaucoma (POAG) / Glaukoma Kronik Sederhana •  Bentuk glaukoma paling umum •  IOP >21 mmHg pada tahap tertentu •  Kerusakan nervus opticus glaukomatosa •  Sudut kamera okuli anterior yang terbuka [2] •  Etiologi: Diasosiasikan dengan mutasi gen MYOC di nervus opticus, trabecular meshwork, dan berbagai jaringan segmen anterior yang menghasilkan myocilin •  Gen-­‐gen lain à mekanisme masih belum jelas [1] 1.2 Glaukoma Sudut Terbuka Sekunder •  Etiologi: 1.  Pretrabekular àterjadi obstruksi jalan menuju trabekula melalui penutupan membran, yang dapat berupa: •  Jaringan fibrovaskular •  Proliferasi endotel •  Proliferasi epitel membran [2] 1.2 Glaukoma Sudut Terbuka Sekunder 2. 
Trabekular à penyumbatan trabecular meshwork oleh berbagai materi •  Protein lensa dengan berat molekul tinggi Sel darah merah yang mati setelah trauma (ghost cell glaucoma) •  Granula pigmen epitel iris (pigmentary glaucoma) •  Fragmen serat oxytalan (exfoliation glaucoma) •  Tumor nekrotik (melanomalytic glaucoma) [1,2] Dapat pula diakibatkan oleh perubahan serat-­‐serat trabekular sendiri, misalnya pada edema (herpes zoster iritis/trabekulitis) dan pembentukan scar [2] 1.2 Glaukoma Sudut Terbuka Sekunder 3.  Post-­‐trabekula: Peningkatan tekanan pada permukaan mata (peningkatan tekanan vena episklera) dengan sudut yang masih terbuka, menyebabkan aliran humor akuos terhambat. Dapat diasosiasikan dengan: •  Malformasi pada Sturge-­‐Weber syndrome •  Trauma/spontan à carotid-­‐cavernous fistula à arterialisasi vena episkleral •  Obstruksi vena kava superior [1,2] 2. Glaukoma Sudut Tertutup [1] 2.1. Glaukoma Sudut Tertutup Primer •  Umumnya muncul pada mata dengan kamera okuli anterior yang dangkal, sering dijumpai pada penderita hipermetropia •  Blok pupil à terhambatnya aliran humor akuos à iris bombé à peningkatan tekanan intraokular [1] 2.2. Glaukoma Sudut Tertutup Sekunder •  Muncul akibat kontraksi berbagai membran patologis di permukaan iris, menutupi trabecular meshwork •  Contoh: •  Iskemia retina kronis à peningkatan VEGF dan faktor-­‐faktor pro-­‐
angiogen à pembentukan membran fibrovascular •  Tumor nekrotik, contohnya retinoblastoma à merangsang neovaskularisasi •  Dapat pula muncul akibat tumor di korpus siliaris yang mengkompresi iris sehingga menempel pada trabecular meshwork [1] Kesimpulan •  Glaukoma merupakan merupakan sekelompok penyakit yang dicirikan dengan perubahan signifikan dalam lapang pandang dan dalam cangkir (cup) nervus opticus •  Glaukoma dapat dibagi menjadi glaukoma sudut tertutup dan sudut terbuka, dengan berbagai faktor risiko seperti usia, ras, jenis kelamin, tekanan intraokular, dan panjang aksis mata. Etiologinya bergantung pada jenis glaukoma. •  Keterkaitan pada pemicu: Pasien dalam usia lanjut (faktor risiko glaukoma primer) dan bilik mata depannya dalam (condong pada glaukoma sudut terbuka) Daftar Pustaka Folberg R. The Eye. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC, editors. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease, Eighth Edition. Philadelphia: Saunders; 2010. 2.  Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach, Seventh Edition. Philadelphia: Elsevier; 2011. 3.  Epidemiology of Glaucoma. Saeedi OJ, Ramulu P, Friedman DS. In: Yanoff M, Duker JS, editors. Ophthalmology, Fourth Edition. Philadelphia: Saunders; 2014. 1. 
Download