48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran umum RSIA Budi Kemuliaan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan, berdiri sejak 1
September 1917, diatas tanah seluas 10.809 m2 adalah milik dari suatu
Perkumpulan Budi Kemuliaan yang didirikan oleh orang – orang yang
berkewarganegaraan Belanda dan Indonesia pada tahun 1912. Perkumpulan
ini terinspirasi oleh tulisan R.A Kartini, “HABIS GELAP TERBITLAH
TERANG”.
Tujuan awal didirikannya Perkumpulan Budi Kemuliaan adalah
1. Memberikan beasiswa untuk wanita yang berkeinginan untuk sekolah,
khususnya bidan.
2. Mendirikan asrama untuk siswa bidan.
Perkumpulan Budi Kemuliaan mendirikan dua unit usaha, yakni
pelayanan kesehatan reproduksi yang selanjutnya direalisasikan menjadi
Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan dan pelayanan pendidikan kesehatan
reproduksi dalam bentuk Akademi Kebidanan Budi Kemuliaan. Manajemen
Perkumpulan Budi Kemuliaan bersifat social karena anggotanya hanya
membayar iuran Rp. 2.500,00 per bulan, dan mengawasi jalannya pelayanan
kesehatan dan akademi kebidanan. Dalam Perkumpulan Budi Kemuliaan
tidak mengenal profit, keuntungan yang didapat disebut sisa hasil usaha
(SHU). Sisa hasil usaha ini digunakan untuk meningkatkan fasilitas sarana
48
dan prasarana, meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan, serta
meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Pada tahun 1917 Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan
terletak di Jl. Pejambon Jakarta Pusat yang di pimpin oleh seorang Direktur
tanpa pemilik karena keluarga besar Perkumpulan Budi Kemuliaan adalah
pemilik, tetapi pada tahun 1935 Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan
pindah lokasi ke Jl. Budi Kemuliaan No.25 jakarta Pusat hingga sekarang
dengan bangunan khas Belanda. Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan didirikan sebagai lahan praktek bagi siswa Sekolah Bidan Budi
Kemuliaan.
Sekolah Kebidanan Budi Kemuliaan didirikan pada tahun 1918 dan
sejak tahun 1998 menjadi Akademi Kebidanan sebagai badan usaha dalam
bidang pendidikan. Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan terkenal
sebagai rumah sakit untuk golongan menengah ke bawah. Karena 65%
pasien berasal dari masyarakat golongan ekonomi ke bawah. Berbagai
upaya sudah dilakukan untuk merubah citra menjadi”rumah Sakit untuk
golongan masyarakat”. Upaya-upaya yang dilakukan adalah meningkatkan
mutu pelayanan dengan cara meningkatkan keterampilan SDM, melengkapi
dan memperbaharui peralatan dan fasilitas-fasilitas yang lain. RSIA Budi
Kemuliaan memiliki beberapa cabang yang tersebar di beberapa wilayah di
Jakarta, antara lain :
 RB Budi Kemuliaan Dempo
o Jl. Dempo V/I Blok E, Jakarta Selatan
49
o Telepon : (021) 7220255
o Penanggung Jawab : Ibu Etin, AmKeb
 RB Budi Kemuliaan Guntur
o Jl. Guntur No. 60, Jakarta Selatan
o Telepon : (021) 8303495
o Penangung Jawab : Ibu Harlena, AmKeb
 RB Budi Kemuliaan Petasan
o Jl. Kejayaan No. 69, Jakarta Pusat
o Telepon : (021) 6337853
o Penanggung Jawab : Ibu Suparti, AmKeb
 RS Budi Kemuliaan Petojo
o Jl. Cideng Barat No. 11, Jakarta Pusat
o Telepon (021) 6331970
o Penanggung Jawab : Ibu Linceria, AmKeb
 RB Budi Kemuliaan Grogol
o Jl. Makaliwe 1/3 Jakarta Barat
o Telepon : (021) 5671237
o Penangung Jawab : Ibu Sri Denuni, Amkeb
 RB Budi Kemuliaan Pekojan
o Jl. Pekojan No. 46, Jakarta Barat
o Telepon : (021) 6913517
o Penanggung Jawab : Ibu Rismareni, Amkeb
50
Pada tahun 2000 dimulai pembangunan gedung baru yang
direncanakan berjumlah tujuh lantai. Karena berbagai kendala yang tidak
dapat dihindari yaitu harga besi dan berbagai bahan yang meningkat serta
ketidak tepatan konsultan dalam perencanaan, maka gedung baru belum
dapat diselesaikan 100% hingga tahun 2006, tepatnya tanggal 13 Januari
2006, 60 gedung baru dapat beroperasi. Pada tahun itu pula di bentuk
Komite Klinik, kelompok Fungsional Medik, Kelompok Fungsional
Paramedik Perawatan dan Kelompok Fungsional Paramedik Non Perawatan
serta Tim Manajemen Resiko Klinik sebagai bagian dari upaya peningkatan
mutu pelayanan yang mengacu kepada patien safety sesuai dengan
STATUTA Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan. STATUTA
Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan merupakan pedoman dasar
tentang tugas, kewenangan, hubungan fungsional, dan tanggung jawab dari
pemilik (perkumpulan Budi Kemuliaan), Direksi, Kelompok Funsional
Medik, dan kelompok Fungsional Non Medik RSIA Budi Kemuliaan.
Awal tahun 2007, pembangunan gedung baru RSIA Budi Kemuliaan
telah selesai 100% sehingga pada tanggal 28 februari 2007, RSIA Budi
Kemuliaan menyelenggarakan Grand Launching yang di resmikan oleh
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Sutiyoso, dan di hadiri pula oleh
mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri. Sampai
dengan saat ini di tahun 2010 bangunan RSIA Budi Kemuliaan dapat
berfungsi secara total. Berikut jenis pelayanan kesehatan di RSIA Budi
Kemuliaan :
51
Pasien Pelayanan Berjenjang
Pelayanan di laksanakan oleh tim bidan/perawat-dokter umum-dokter
spesialis obstertri ginekologi dan spesialis anak.
Pasien Dokter Pribadi
Pelayanan diberikan oleh dokter yang dipilih oleh pasien.
4.1.1
Misi, Visi, dan Tujuan RSIA Budi Kemuliaan

Misi Rumah Sakit Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan:
Misi dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan adalah
“Menyelenggarakan Pelayanan dan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
yang bermutu dan Profesional bagi seluruh Lapisan Masyarakat”.

Visi Rumah Sakit Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan:
Menjadi salaha satu Rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan dan
pendidikan kesehatan reproduksi yang terbaik di Indonesia.

Tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan:
Memberdayakan masyarakat
melalui
pelayanan dan pendidikan
kesehatan reproduksi.
4.1.2
Layanan medis RSIA Budi Kemuliaan
a. Pelayanan Berjenjang
Pasien yang memilih pelayanan ini akan di tangani oleh bidan, dokter
umum terlebih dahulu jika ada keadaan darurat pasien akan di tangani
langsung oleh dokter spesialis.
52
b. Pelayan Dokter Pribadi
Pasien yang memi8lih pelayanan ini akan di tangani langsung oleh
dokter yang di pilihnya.
4.1.3
Fasilitas RSIA Budi Kemuliaan
a. Pelayanan Penunjang medic meliputi :
 Laboratorium
 Bank darah
 Radiologi
 USG/CTG
 Rawat inap
 Rawat jalan
b. Pelayanan penunjang diagnostic meliputi :
 Pelayanan farmasi
 Laundry
 Gizi
4.2 Hasil Penelitian
Peneliti melakukan Penelitian mengenai Peran Humas Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Budi Kemuliaan dalam menangani keluhan (Handle
Complain) dan dalam penelitian ini guna mendapatkan hasil yang relevan
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui peran humas dalam
menangani keluhan pasien. Maka dalam penelitian ini peneliti melakukan
wawancara mendalam kepada pihak – pihak terkait dengan permasalahan
53
tersebut terhadap narasumber, observasi dan studi pustaka. Di awali dengan
observasi dan di lanjutkan dengan wawancara mendalam ini dilakukan
untuk mendapatkan data kualitatif yang sesuai dengan metode penelitian
dan di uraikan secara deskritif.
Pada penelitian yang di lakukan peneliti mengacu pada teori Scoot
M Cutlip. Allen H.Center, dan Glen M. Broom mengenai empat peran
humas dalam menangani keluhan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan. Namun dalam hal ini khususnya peneliti mengacu dengan pihak
rumah sakit terhadap publiknya yaitu pasien. Sehingga terdapat karakteristik
pada masing – masing peran humas tersebut walaupun ada keterkaitan antar
peran satu dengan peran lainnya.
Dari hasil wawancara penelitian yang di lakukan oleh peneliti
kepada sejumlah narasumber baik dari pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Budi Kemuliaan yaitu dr. Retno Hadiati P selaku Kepala Bidang Humas dan
Ibu Kiki selaku Staff Humas dan pihak pasien yaitu Bapak Agus dan Ibu
Afrida. Maka peneliti mengidentifikasikan peran humas apa yang di
terapkan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan sesuai dengan
apa yang di rumuskan oleh Scoot M Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M.
Broom baik dalam peran humas sebagai penasehat ahli, fasilitator
komunikasi, fasilitator pemecah masalah dan tekhnisi komunikasi, apakah
telah di terapkan secara baik dan benar atau memang belum secara
maksimal dilakukan peran humas oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan.
54
Berikut ini adalah peran humas berdasarkan Scoot M. Cutlip, Allen
H. Center, dan Glen M. Broom sebelum masuk pada pembahasan yang lebih
lanjut, dan dari ke empat peran humas yang di terapkan oleh Rumah Sakit
Ibu dan Anak Budi Kemuliaan adalah sebagai berikut :
1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
Peran pertama dari teori yang di buat oleh Scoot M. Cutlip. Allen
H. Center, dan Glen M. Broom adalah peran humas sebagai penasehat ahli
dengan cirinya adalah humas di anggap sebagai orang yang berwenang
atas masalah dan penyelesaian masalah atau keluhan yang ada pada
publiknya.
Berdasarkan wawancara yang mendalam dengan Humas Rumah
Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan, peneliti menemukan bahwa sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan hal yang di
perlukan adalah adanya pendekatan yang profesional antara penasehat ahli
dan pihak manajemen rumah sakit yang selalu di lakukan secara positif di
antara ke duanya. Seperti yang di paparkan oleh dr. Retno hadiati P selaku
Kepala Bidang Humas Rumah Sakit Ibu dan Anak budi Kemuliaan :
“Dalam menyelesaikan setiap kasus yang berkaitan dengan
pasien, kami pihak humas Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan memasukan dalam katgori yang perlu untuk segera di
tindaklanjuti segera dan permasalahan tersebut di bahas dengan
alur yang sudah di tetapkan dan solusi penyelesaian masalahnya
menggunakan mekanisme resolusi”.
55
Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti mengungkapkan
bahwa Humas Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan selalu berusaha
untuk dapat menyelesaikan masalah yang timbul dengan adanya keluhan
dari pasien. Yang mana salah satu tujuannya adalah agar terjembatani
hubungan antara pihak manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan dengan publiknya dalam hal ini adalah pasien.
Informasi yang terkait dengan tujuan dari penelitian ini yaitu
untukmengetahui bagaimana peran humas dalam mengatasi keluhan
(Handle Complain) pada pasien. Peranan Humas yang ada di Rumah Sakit
Ibu dan anak Budi Kemuliaan yaitu memberikan nasehat kepada pihak
manajemen rumah sakit berkaitan dengan apa yang menjadi keinginan
pasien demi kemajuan rumah sakit. Penyampaiannya biasa dilakukan pada
saat rapat bulanan yang di laksanakan setiap akhir bulan. Humas Rumah
Sakit Budi Kemuliaan juga menjembatani komunikasi antara pasien
dengan manajemen. Pasien dapat mengadukan setiap permasalahannya
yang di hadapi kepada Humas. Humas selanjutnya akan berusaha untuk
mengatasi dengan segera permasalahan yang ada guna mencegah
kesalahpahaman atau misscommunications antara pasien dengan rumah
sakit. Humas Rumah Sakit Budi Kemuliaan berusaha memecahkan
masalah yang di alami pasien, serta membina komunikasi dengan pasien.
Adanya keluhan pasien mengenai lambatnya pelayanan serta kurang
ramahnya karyawan rumah sakit terhadap pasien yang di tujukan kepada
pihak humas Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan di tahun 2012,
56
membuat pihak humas rumah sakit ibu dan anak budi kemuliaan lebih
memperhatikan pasien dengan memaksimalkan pelayanan agar antara
rumah sakit dan pasien terjalin hubungan yang harmonis. Humas Rumah
Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan sebisa mungkin untuk memperbaiki
keluhan – keluhan yang di sampaikan oleh pasien.
2. Communication Fasilitator (Fasilitator Komunikasi)
Peran humas yang kedua menurut Scoot M. Cutlip, Allen
H.Centerdan Glen M. Broom adalah peran humas sebagai fasilitator
lomunikasi. Adapun karakteristik dari peran ini adalah adanya upaya yang
di lakukan humas yakni sebagai penghubung atau mediator antara pihak
rumah sakit dengan pasien, sehingga dapat menyingkirkan rintangan dan
menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Selain itu juga peran
humas ini ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan tertentu dengan
tujuan mencegah dan mengelola konflik dan memberikan pemahaman dan
pengertian antara pihak rumah sakit dengan pasiennya.
Selain itu sebagai fasilitator komunikasi, humas juga di harapkan
mampu menjelaskan keinginan atau tujuan perusahaan, memfasilitasi
hubungan dan tetap membuat komunikasi tetap terjaga. Dengan demikian
hubungan komunikasi dua arah dapat tercapai dan menghasilkan saling
pengertian, kepercayaan, penghargaan dan dukungan serta toleransi antara
rumah sakit dengan pasiennya.
57
a. Peran fasilitator komunikasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan dalam
menjalani komunikasi dua arah dan membuat
saluran komunikasi tetap terjaga di lakukan dengan memfasilitasi
pasien dalam menyampaikan keluhannya seperti yang di ungkapkan
oleh Kepala Bidang Humas Rumah Sakit Budi Kemuliaan Dr. Retno
Hadiati P :
“Kami memberikan sarana kepada pasien untuk menyampaikan
keluhannya antara lain dengan meletakan kotak saran di tempat –
tempat penting, memberikan hotline telephon yang bisa di hubungi
dan kuisioer yang terjadwal agar apa yang menjadi keluhan
pasien dapat sesegera mungkin kita tinda lanjuti.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa
humas Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan dalam menjalin
hubungan dan menjadi jembatan bagi rumah sakit dan pasiennya.
b. Dalam menjalankan aktivitas dan memberikan informasi kepada pihak
media maupun publiknya Humas Rumah Sakit Ibu dan Anak
Mempunyai beberapa kegiatan seperti yang di ungkapkan oleh Dr.
Retno Hadiati P :
“ Untuk informasi kepada pihak media kami selaku humas Rumah
Sakit Ibu dan Anak Budi Kemulian memberikan informasi akan
adanya event – event penting antara lain adanya penyelenggaraan
100 tahun Budi Kemuliaan dan kedatangan Ratu Norwegia ke
rumah sakit kami, dan untuk publik kami menjalankan pemasaran
yang memperhatikan publiknya secara utuh : heart, mind and
spirit dengan meningkatkan kualitas pelayanan berkesinambungan
58
sehingga Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan dikenal
secara “Word of Mouth”
3. Fasilitator Pemecah Masalah (Problem Solving Facilitator)
Peran humas yang ketiga menurut Scoot M. Cutlip, Allen H.
Center, dan Glen M. Broom adalah peran humas sebagai fasilitator
pemecah masalah. Adapun karakteristik yang terdapat dalam peran ini
adalah humas bekerja sama dengan manajemen rumah sakit maupun pihak
terkait dalam
menyelesaikan masalah dari tahap awal sampai dengan
evaluasi. Di dalam melaksanakan suatu program kerja terkadang seorang
humas menemui kendala tertentu. Lalu sampai sejauh mana kewenangan
yang di berikan oleh pihak manajemen kepada humas.
Rumah Sakit Ibu dan Anak kepada pihak pasiennya sebagai
fasilitator pemecah masalah terletak pada kemampuan nya dalam melihat
masalah yang ada berdasarkan evaluasi maupun keluhan yang masuk.
Peran sesungguhnya dari sebuah kegiatan Humas terletak pada bagaimana
sebuah manajemen mempercayai sebuah praktisi humas dalam membantu
pimpinan rumah sakit dalam membuat sebuah keputusan dan mengatasi
masalah yang sedang terjadi dan dalam hal ini yang membantu pimpinan
rumah sakit adalah Dr. Retno Hadiati P selaku humas Rumah Sakit Ibu
dan Anak Budi Kemuliaan.
Seperti pada saat peneliti mewawancarai Dr.Retno Hadiati P,
bagaimana ia sebagai humas melibatkan diri dalam mengatasi masalah
59
(Handling Complain) pada pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan sebagai berikut :
“ Saya selaku Kepala Bidang Humas mempunyai tugas yang
tampak pada struktur organisasinya, sehingga perencanaan
kegiatan penanganan keluhan pelanggan atau pasien merupakan
kewajiban humas agar dapat menyelenggarakan upaya terbaik
dengan semangat kebersamaan dalam mewujudkan citra Rumah
Sakit Ibu dan Anak yang terbaik.
Berdasarkan wawancara di atas peneliti mendapatkan bahwa peran
humas dalam pemecahan masalah atau problem solver dan pengambilan
keputusan tertinggi selalu di lakukan oleh pihak yang memiliki kuasa
yakni humas. Ini dapat di maklumi di karenakan humas lah yang
bertanggung jawab terhadap setiap permasalahan yang ada dan
pelaksanaan program – program yang di adakan oleh pihak rumah sakit.
4. Teknisi Komuniasi ( Communication Technician )
Peran humas yang terakhir menurut Scoot M. Cutlip, Allen H.
Center, dan Glen M. Broom adalah peran humas sebagai teknisi
komunikasi. adapun karakteristik dan peran ini adalah adanya upaya yang
dilakukan humas yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau
di kenal dengan Method Of Communication In Organization.
60
Seperti yang di ungkapkan oleh Dr. Retno Hadiati P selaku Kabid
Humas Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan pada saat peneliti
melakukan wawancara apakah humas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan
sudah
melakukan
perannya
sebagai
Communication
Technician:
“ Humas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan
mengeluarkan Press Release pada saat melakukan event – event
penting, brosur tentang fasilitas, jenis pelayanan dan pengetahuan
ringan seperti bayi kuning, perawatan metode kanguru dan
sebagainya, serta tayangan edukasi terjadwal di klinik”.
Berdasarkan
wawancara
di
atas
dengan
beliau
peneliti
mendapatkan bahwa peran humas pada karakteristik yang terakhir ini
adalah untuk memberikan informasi atau penyampaian pesan kepada
pasien atau pelanggan yang menggunakan jasa rumah sakit dan
memberikan info – info kepada media jika ada event – vent penting. Selain
wawancara kepada pihak rumah sakit, peneliti juga melakukan wawancara
kepada pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan
Ibu Lina Octaviana (31th) mengenai keluhannya tentang kualitas
pelayanan di rumah sakit ibu dan anak budi kemuliaan sebagai berikut :
“ Saya sangat tidak puas dengan pelayanan KB Dr. Eka dua minggu
yang lalu saya sempat di KB di Rumah Sakit Budi Kemuliaan setelah
dipasang spiral saya menstruasi hamper 15 hari gak berhenti dan
61
sampai saat ini saya sering merasakan sakit pada alat sepiral yang
dipasang dan akhirnya saya kembali ke budi kemuliaan dan saya
disarankan oleh Bidan untuk menghubungi Dr. Eka dengan
memberikan nomor Hp yang ada. Saya sempat telpon dan SMS
beberapa kali untuk minta saran ternyata tidak dianggap dan saya
merasa sangat kecewa cara pelayanannya karena saya hanya ingin
diberikan saran yang terbaik saya merasa usaha saya untuk minta
penjelasan tidak ditanggapin jadi apakah dokter seperti itukah
dalam
melayani
pasiennya,
mohon
untuk
diperbaiki
cara
pelayanannya dan perbaiki cara kerjanya supaya kami sebagai
pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan”.
Untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan Ibu Lena
Oktaviani, Dr. Retno Hadiati P selaku Humas memberikan jawaban dalam
penanganan masalah tersebut :
“Untuk permasalahan yang menyangkut keluhan yang di
sampaikan oleh Ibu Lina Oktaviani kami selaku Humas Rumah Sakit
Ibu dan Anak Budi Kemuliaan segera berkoordinasi dengan bagian
Poliklinik untuk mengetahui informasi medis mengenai pasien
tersebut dan juga memanggil dokter yang bersangkutan yaitu Dr.
Eka untuk juga mendengarkan permasalahan apa yang sebenarnya
terjadi sehingga terjadi komplain menurut Dr.Eka karena ritme
kerja nya yang begitu padat sehingga ia tidak sempat untuk
membalas sms dari bukan hanya satu pasien saja melainkan
beberapa pasien untuk itu Dr.Eka meminta maaf kepada pihak
manajeman rumah sakit dan pihak humas mencoba menghubungi
62
Ibu Lina Oktaviana untuk kembali datang dan kontrol kembali agar
dapat di cek apa yang menjadi keluhannya.
Selain adanya keluhan dari pasien di atas peneliti juga melakukan
observasi dan wawancara kepada Ibu Fitri (29Th) juga menjelaskan bahwa
dirinya sangat kecewa dengan bagian perawatan pasien di ruang Srikandi
yang ada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan :
“ Saya kecewa dengan suster yang ada di ruangan srikandi tempat
saya menginap saat ini, saya memang sudah di perbolehkan pulang
tapi karena surat – surat SKTM saya belum selesai dan sedang di
urus makanya suami saya belum datang tapi kok ada suster yang
mengatakan karena ibu tidak ada keluarga yang datang dan ibu
sudah boleh pulang tapi ternyata tidak pulang juga ibu masuk
katagori terlantar dan saya akan di bawa ke Dinas Sosial, jelas saya
marah dan saya langsung menghubungi suami saya, suami saya
datang dan langsung marah juga kepada pihak Rumah Sakit Ibu dan
Anak Budi Kemuliaan, kami manusia bukan binatang yang bisa di
usir seperti itu”.
Menanggapi masalah ibu Fitri pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak
Budi Kemuliaan pada saat peneliti mewawancara yaitu Dr. Retno Hadiati P
selaku humas menjelaskan secara rinci sebagai berikut :
“Dalam kasus ibu Fitri kami selaku perwakilan dari manajemen
rumah sakit mencoba mengcroscek siapa suster yang berbicara
pada pasien tersebut dan mengatakan pasien tersebut akan di kirim
ke Dinas Sosial setelah di croscek lebih dalam ternyata itu bukan
dari suster ruangan tapi dari bagian SKTM yaitu ibu Nani yang
memang di tugaskan untuk mengecek di ruangan rawat inap siapa
63
saja pasien yang harusnya pulang tapi rawat inapnya jadi
memanjang, kami memanggil yang bersangkutan dan kami
pertemukan dengan pasien tersebut, memang pasien tersebut masih
marah – marah
dan mengatakan akan menuntut kami, namun
setelah mendengarkan alasan dari kedua belah pihak, kami pihak
rumah sakit meminta maaf kepada pasien atas ketidaknyamanan
yang timbul akan masalah tersebut dan memberikan kompensasi
pembayaran 25% dari total keseluruhan biaya kepada pasien
tersebut.
.
Berdasarkan penjelasan dua pasien di atas terlihat bahwa belum
tentu rumah sakit yang terlihat baik tidak mempunyai masalah ataupun
keluhan dari pasien – pasiennya, ini menjadi pelajaran yang berharga bagi
Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan untuk lebih meningkatkan
kualitas pelayanan bukan hanya oleh pihak humas nya saja tetapi juga di
lakukan oleh seluruh karyawan yang ada di rumah sakit tersebut, sehingga
terjalin hubungan yang harmonis antara Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan dan pasien – pasiennya.
4.3 Pembahasan
Peranan Humas yang ada di Rumah Sakit Budi Kemuliaan yaitu
memberikan nasehat kepada pihak manajemen rumah sakit berkaitan dengan
apa yang menjadi keinginan pasien, menjembatani komunikasi Dalam
mengatasi masalah (handle complain) pada pasien dilakukan antara pasien
dengan pihak rumah sakit, serta membina komunikasi dengan pasien.
Kondisi Humas Rumah Sakit Budi Kemuliaan tersebut sesuai dengan
64
pendapat dari Scoot M.Cutlip (Allen H.Center, Glen M Broom, Efective
Public Relations), yang menjelaskan bahwa peranan Public Relations dalam
suatu organisasi dapat di bagi menjadi empat katagori, Yaitu Teknisi
Komunikasi, expert Presciber (Penasehat Ahli), Fasilitator Komunikasi dan
Fasilitator pemecah masalah.
Adapun pembahasan peneliti dari keempat peran humas menurut
Scoot M. Cutlip, Allen H. Center, Gleen Broom yang di terapkan di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Budi kemuliaan adalah sebagai berikut :
1. Peran Humas sebagai Penasehat Ahli ( Expert Prescriber)
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, bahwa peran humas
yang pertama adalah bahwa seorang Humas yang berpengalaman dan
kemampuan
penyelesaian
tinggi
dapat
masalah
membantu
hubungan
mencarikan
dengan
solusi
publiknya
(
dalam
Public
Relationship).
2. Fasilitator Komunikasi ( Communication Fasilitator )
Humas bertindak sebagai komunikator ataupun mediator untuk
membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang di
inginkan oleh publikny dalam hal ini pasien.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah ( Problem Solving Pocess
Fasilitator)
Peranan praktisi humas dalam proses pemecahan masalah
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini di maksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga
65
mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan
atau krisis yang tengah di hadapi secara rasional dan profesional.
Biasanya dalam menghadapi sutu krisis yang terjadi, maka di bentuk
suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan
berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk
membantu organisasi atau instansi mengatasi masalah tertentu.
4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)
Berbeda
dengan
tiga
peran
praktisi
humas
profesional
sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen
organisasi, peran communication technician ini menjadikan praktisi
humas sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan
teknis
komunikasi
atau
di
kenal
dengan
nama
methode
of
communication in organization.
Aktivitas humas sehari – hari adalah menyelenggarakan komunikasi
timbal balik (two way traffic communication) antara lembaga dengan
publiknya yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan
dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu atau kebijakan, kegiatan
produksi, dan sebagainya, demi kemajuan lembaga atau atau citra positif
lembaga yang bersangkutan. Jadi, kegiatan humas tersebut sangat erat
kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari
masyarakat.
Humas menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata
masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan bagaimana
66
organisasi tersebut bersosialisasi dei tengah – tengah masyarakat. Dengan
kata lain, humas juga berperan membangun hubungan, khususnya hubungan
komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Untuk itu, di dalam
sebuah humas sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi.
Masyarakat (publik) adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan
actual dan potensial atau yang memiliki pengaruh terhadap kemampuan
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan masyarakat (humas)
melibatkan berbagai program yang di rancang untuk mempromosikan atau
menjaga citra perusahaan dari tiap produknya.
Perusahaan yang bijaksana akan mengambil langkah nyata untuk
mengelola hubungan yang berhasil dengan masyarakat utamnya. Umumnya
perusahaan
mengoperasikan
departemen
humas
untuk
merencakan
hubungan tersebut. Departemen humas yang baik akan menasehati
manajemen puncak agar menggunakan program positif dan menghilangkan
praktek – praktek yang kurang baik sehingga publisitas negatif dapat di
minimalisir.
Humas memiliki peranan yang penting dalam upaya menjalin
hubungan yang baik antara rumah sakit dan pasien. Sebisa mungkin Humas
di tuntut untuk mempertahankan hubungan baik dengan pasiennya. dengan
mendefinisikan permasalahan terlebih dahulu mendefinisikan permasalahan
yang terkait dengan penentuan bagaimana pihak rumah sakit memberikan
fasilitas penunjang bagi pasien untuk mengadukan keluhan kepada rumah
sakit, misalnya kertas pengaduan, kotak saran, email, mesin fax, telp,
67
internet dan ruang tamu untuk pasien dimana di sediakan brosur-brosur dan
informasi-informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
Mendefinisikan permasalahan ini juga tergantung dari masingmasing permasalahan (complain) yang di adukan. Setelah mendefinisikan
atau menemukan permasalaha (yang di adukan). Setelah mendefinisikan
atau menemukan permasalahan langkah selanjutnya adalah melakukan
koordinasi, dalam hal ini dengan bekerjasama pada pihak yang terkait atau
pihak-pihak yang di complain. Perencanaan adalah penyusunan suatu
program kegiatan yang akan dilaksanakan, tersebut haruslah berdasarkan
data atau fakta yang ada agar tujuan pelaksanaan kegiatan dapat tercapai,
hali ini yang disampaikan oleh Ibu dr. Retno Hadiati P.
Pelaksanaan merupakan tahapan dari perencanaan kegiatan yang
telah disusun sebelumnya. Dengan perencanaan yang baik dan matang
pelaksanaan dapat berjalan dengan baik pula, sehingga tujuan dari strategi
humas dalam menangani keluhan pasien dapat berjalan dengan optimal. Hali
ini salah satunya dapat di lakukan dengan membangun hubungan dengan
para pasien tetap terus terjaga komunikasi, memberikan solusi terhadap
masalah yang sedang di alami oleh pasien, sampai mendatangi rumah atau
perhatian lainnya. Hal ini di ungkapkan oleh Ibu Kiki selaku staff humas :
“Bagi kami pasien sangat penting disini kita mencoba mendekatkan
diri dengan pasien dengan membuat event-event, seperti seminar
tentang kesehatan gratis yang bekerja sama dengan ice cream walls,
mengadakan malam sejuta cinta di RSIA Budi Kemuliaandengan
mengundang artis-artis dan acara tersebut gratis serta terbuka
untuk umum, kita juga menyebarkan brosur-brosur dan pemasngan
68
banner agar masyarakat tahu kita mengadakan acara seperti ini
setiap tahunnya”.
Humas Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan mempunyai
kegiatan kehumasan yang ada kaitannya dengan cara humas menghandle
complain pada pasien, dan kegiataannya yaitu sebagai berikut :
1.
Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan penyebaran
informasi melalui media masa (cetak, elektronik yang meliputi
perbuatan dan pemograman seperti press release, jumlah pers,
wawancara pers dan liputan).
2. Menyelenggarakan pekerjaan yang berhubungan dengan medeia
internet yaitu dengan mempersiapkan bahan, mengedit dan mendesain
media apa atau berita apa yang akan di tampilkan.
3. Mengabadikan peristiwa-peristiwa yang bersifat ceremonial, resmi dan
kedinasan dengan menggunakan alat bantu kamera foto, kamera video
dan merekan suara dengan tape recorder.
4. Menyimpan catatan atau benda-benda yang bersifat dokumentasi yang
berhubungan dengan kegiatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan berupa catatan tertulis, foto copy, album foto, kaset video
dan VCD/DVD.
5. Menyimpan buku-buku, majalah, naskah, perundang-undangan, surat
keputusan, penerbitannya yang ada hubungannnya dengan Rumah
Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan.
69
6. Kliping dari Koran, majalah, yang berhubungan dengan kebijakan,
program-program di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan bahkan complain dari pasien dan menindak lanjutinya.
7. Pembinaan sumber daya manusia (SDM) petugas kehumasan berupa
pelatihan bahkan pendidikan.
8. Melakukan evaluasi, monitoring dan menyiapkan laporan.
9. Melakukan koordinasi dengan bagian-bagian dan unit-unit terkait
dalam rangka menghandle complain pada pasien.
10. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan, menerima, menanggapi dan
menindaklanjuti keluhan-keluhan atau complain dari pasien Rumah
Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan.
Setelah mendefinisikan masalah, perencanaan, pelaksanaan maka
langkah terakhir adalah mengevaluasi program. Evaluasi memang sudah
seharusnya di lakukan, setelah setiap pelaksanaan suatu aktivitas telah
selesai. Dari hasil penelitian di atas terlihat sejauh mana strategi humas
dalam mengatasi keluhan pasien.
Humas harus mengolah bidang pekerjaan humas dengan baik,
sehingga dapat mengatasi permasalahan yang terjadi antara pasien, media
maupun manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan. Berikut
ini adalah elemen kompentensi serta kriteria cara kerja humas dalam
kehumasan dan unit ini menjelaskan tentang pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang di butuhkan humas dalam mengelolah bidang pekerjaan humas
sebagai berikut :
70
Table 4.1
Kempetensi SDM Kehumasan Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan
Elemen Kompetensi
Kriteria unjuk kerja
1. Merencanakan aktifitas
bidang kehumasan
1.1 Visi, misi, bid organisasi atau intitusi.
1.2 Ruag lingkup pekerjaan humas di kuasai dan
kualifikasi SDM di tetapkan.
1.3 Pengembangan tugas di bidang kehumasan
mampu di jabarkan
1.4 Program kerja sesuai dengan bidang
pekerjaan kehumasan yang sudah ditetapkan.
1.5 Anggaran untuk melaksnakan program di
bidang pekerjaan kehumasan di tetapkan.
2.1 Program dan kegiatan bidang kehumasan di
koordinasikan dan di laksanakan
2.2 SDM bagian kehumasan harus di
koordinasikan.
2.3 Personil bidang kehumasan di motivasi untuk
melaksanakan tugasnya sesuai dengan job
desknya.
2.4 Kegiatan kehumasan di pastikan berjalan
sesuai dengan tujuan.
3.1 Program dan kegiatan bidang kehumasan di
evaluasi
3.2 Laporan kegiatan pelaksana program/kinerja
dbuat
3.3 Laporan evaluasi dan rekomendasi secara
tertulis dari setiap kegiatan yang di buat oleh
humas
2. Mengelolah aktifitas
bidang kerja
kehumasan.
3. Melakukan evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan strategi humas
Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan dalam mengatasi masalah
(handle complain) pada pasien. Dan humas Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi
Kemuliaan melakukan evaluasi setiap tahunnya dengan membuat presentasi
angka berapa jumlah pasien yang mempunyai masalah, dan masalah apa
saja yang di adukan, lalu berapa lama waktu yang di butuhkan pihak Rumah
Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan dalam mengatasi masalah tersebut dan
71
bagaimana tanggapan pasien setelah masalahnya di tangani oleh pihak
rumah sakit.
Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh citra positif,
hubungan yang baik dengan pasien dan mengetahui sejauh mana pasien
puas dengan fasilitas serta pelayanan yang di berikan oleh Rumah Sakit Ibu
dan Anak Budi Kemuliaan dan penanganan masalah atau solusi yang di
berikan oleh pihak humas rumah sakit dapat di terima oleh para pasien.
Antusias pasien pada pihak rumah sakit menjadi penunjang untuk
keberhasilan Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan pada tahun-tahun
ke depannya dan penggunaan jasa di bidang pelayanan medis terhadap
Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan semakin meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara
mendalam pada narasumber serta dengan melakukan pengumpulan dari data
rumah sakit, penelitian akan menjadi jelas dan rinci. Pembahasan yang
menjadi objek penelitian dan menganalisa semua data penelitian sesuai
dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan keluhan (Handle
Complain) pada pasien. Peran humas sebagai fungsi komunikasi dan
melalui kegiatan komunikasi tersebut humas dapat melakukan pembinaan
serta menjalin hubungan yang harmonis dengan ruang lingkup kerjanya,
sehingga memberikan pemahaman dan kepercayaan dari mereka dalam
mencapai tujuan organisasi. Seperti data yang di peroleh melalui
pengumpulan data primer yaitu melalui wawancara dengan humas Rumah
Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan dan data sekunder dengan studi
kepustakaan, data komunikasi dan lainnya. Maka dapat di analisa bahwa
humas Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan mempunyai peran yang
72
sangat penting dan peranannya pun sangat baik. Untuk itulah sebelum
melakukan perannya humas dalam mengatasi permasalahan harus dapat
menganalisa semua faktor-faktor.
73
Download