S-132/PJ.42/2003 PENGERTIAN BUNGA OBLIGASI

advertisement
Pusat Peraturan Pajak Online
S-132/PJ.42/2003 PENGERTIAN BUNGA OBLIGASI
Contributed by Administrator
Thursday, 13 March 2003
PENGERTIAN BUNGA OBLIGASI Â Â Sehubungan dengan surat Saudara nomor XXX tanggal 21 Pebruari 2003
perihal Pengertian Bunga Obligasi, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:  1.        Dalam surat Saudara
menyampaikan permasalahan sebagai berikut:             a.        Klien Saudara merupakan perusa
b.        Berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf j Undang-undang Pajak Penghasilan, yang tidak termasuk sebagai Objek
Pajak adalah bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5 (lima) tahun pertama sejak
pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha;  c.        Berkaitan dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No
6 Tahun 2002 tanggal 23 Maret 2003 tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga dan Diskonto Obligasi Yang
Diperdagangkan dan atau Dilaporkan Perdagangannya di Bursa Efek, Saudara mohon penegasan apakah diskonto
obligasi termasuk dalam pengertian bunga sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf j Undang-undang
Pajak Penghasilan, dan apakah perdagangan obligasi yang dilakukan oleh Reksadana di luar Bursa Efek yang tarif
umum pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan?  2.        Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 dan
Penjelasannya:             Pasal 4 ayat (1) huruf f  Yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan termasuk
Dalam pengertian bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang.
Premium terjadi apabila misalnya surat obligasi di jual di atas nilai nominalnya sedangkan diskonto terjadi apabila surat
obligasi dibeli di bawah nilai nominalnya. Premium merupakan penghasilan bagi yang menerbitkan obligasi dan diskonto
merupakan penghasilan bagi yang membeli obligasi.             Pasal 4 ayat (3) huruf j  Yang tidak termasu
Objek Pajak adalah bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama 5 (lima) tahun pertama
sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha.             Pasal 23 ayat (4) huruf d         Â
pajak sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dilakukan atas bunga obligasi            sebagaimana dimaksud dala
Pasal 4 ayat (3) huruf j.  3.        Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2002 tanggal 23 Maret 2003
tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga dan Diskonto Obligasi Yang Diperdagangkan dan atau Dilaporkan
Perdagangannya di Bursa Efek: Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pasal 2 Â Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pa
berupa bunga dan diskonto obligasi yang diperdagangkan dan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek dikenakan
pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final, kecuali bagi Wajib Pajak tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 dan Pasal 6. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pasal 5 Â Atas bunga dan diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh Waj
Reksadana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), selama 5 (lima) tahun pertama sejak
pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha tidak dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final. Â
4.        Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 121/KMK.04/2002 tanggal 1 April 2002
tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemotongan Pajak Penghasilan Atas Bunga Dan Diskonto Obligasi Yang
Diperdagangkan Dan Atau Dilaporkan Perdagangannya Di Bursa Efek, dalam hal obligasi tidak diperdagangkan dan
tidak dilaporkan perdagangannya di bursa efek, pemotongan Pajak Penghasilan oleh para pemotong pajak tersebut
pada ayat (1) dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 23 atau Pasal 26 Undang-undang Pajak Penghasilan.  5.      Â
Berdasarkan hal-hal yang Saudara kemukakan dan ketentuan yang berlaku tersebut di atas, dapat ditegaskan bahwa: Â
a.        Diskonto obligasi sebagaimana Saudara maksud dalam pertanyaan Saudara termasuk dalam pengertian bun
obligasi menurut Pasal 4 ayat (3) huruf j Undang-undang Pajak Penghasilan;  b.        Dalam hal obligasi tidak
diperdagangkan dan tidak dilaporkan perdagangannya di bursa efek pemotongan Pajak Penghasilan oleh para
pemotong pajak dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 23 atau Pasal 26 Undang-undang Pajak Penghasilan.
Pemotongan Pajak Penghasilan tidak dilakukan atas bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana
selama 5 (lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha. Â Demikian penegasan kami
harap maklum. Â A.n. DIREKTUR JENDERAL DIREKTUR, Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â ttd SUMIHAR PETRUS TAMBUNAN
http://www.rumahpajak.com
Powered by Joomla!
Generated: 30 October, 2017, 06:28
Download