ABSTRAK Laporan keuangan merupakan cermin dari kinerja dan informasi keuangansebuahperusahaansecaraumum. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkanhasil pertanggungjawaban manajemenataspenggunaan yang sumberdaya dipercayakanoleh investor kepadamereka.Maka dari itu, informasi yang berasal dari laporan keuanganperusahaanseringkali digunakan oleh investor dan pemegangsaham sebagaisalah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pada umumnya, jika informasi tersebut memberikansinyal positif maka penilaian investor terhadapperusahaanmenjadi tinggi, begitu pula sebaliknya.Penilaianyang tinggi dapatmembuatinvestor memiliki keyakinanyang tinggi pula bahwa perusahaandapat memberikan pengembalian atas investasinya(return saham)sesuaidenganyang diinginkan. Penelitian ini menguji relevansi laba dan arus kas; pengaruhkedua variabel tersebut bila dikaitkan dengan faktor risiko keuangan;pengaruh masing-masingfaktor risiko tersebut; serta pengaruh seluruh variabel tersebut terhadapretum sahamdalam industri perbankanIndonesiajika dikaitkan denganpersistensilaba. Populasidalam penelitianini adalah seluruh bank yang listing di Bursa Efek Indonesia(BEI) dengansampel penelitianyang telah diletapkandari periode 2006- 2010. Hasil penelitian menunjukkanbahwavariabellaba memiliki informasiyang lebih penting atau relevanterhadapreturn sahantdibandingkandenganarus kas dimana laba tidak berpengaruhsignifikan dan berarah negatif terhadap return saham.Selain itu, dari pengujian pengaruhfaktor-faklor risiko keuangan diperoleh hasil bahwa faktor-faktor risiko keuangan tidak berpengaruh secaranegatif dan siftrifikan terhadapreturn-earning relation. Ketika laba berada dalam keadaantransitori, baik informasi laba maupun arus kas sama-samamemiliki incremental information terhadap pengembalian sahamdan informasi arus kas temyata tidak lebih value relevant daripada laba. Keywords: laba, arus kas, value relevance,faktor risiko keuangan,interest rate risk, credit rish liquidity risk, solvency risk, dan persistensilaba lll