BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Short Message Service (SMS) Short Message Service (SMS) merupakan cara berkomunikasi melalui sebuah ponsel atau perangkat lainnya untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek. Layanan SMS menggunakan kanal atau jalur teks dalam proses penyimpanannya. Sehingga meskipun sang penerima SMS sedang melakukan kegiatan pembicaraan dengan handphone-nya, SMS yang masuk tetap dapat diterima (Sadeli, 2012). Short Message Service atau lebih dikenal orang dengan istilah SMS merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks. Layanan SMS lebih diminati masyarakat karena beberapa keunggulan, di antaranya: 1. Biaya relatif murah, pengiriman terjamin sampai ke nomor tujuan dengan catatan nomor dalam keadaan aktif. Selain itu, waktu pengiriman juga cepat, bandingkan jika kita menggunakan pak pos untuk mengirimkan pesan. 2. Dengan layanan ini, pengguna juga dapat mengirimkan pesan secara fleksibel. Dalam artian, pengguna dapat mengirim pesan kapan pun dan di mana saja. 3. Layanan SMS ini mudah digunakan, dapat dipastikan orang bukan dari latar belakang IT (Information Technology) pun dapat memahami cara penggunaannya (Saputra, 2013). 2.1.1 Alur Pengiriman SMS Kebanyakan orang awam tahu, alur dari SMS adalah kirim SMS, ditangkap satelit kemudian diteruskan ke nomor handphone tujuan. Kenyataannya, tidaklah demikian. Setiap kita mengirimkan pesan melalui SMS, pesan tersebut tidak langsung sampai ke nomor handphone tujuan, tapi melewati beberapa proses terlebih dahulu. Yaitu pesan akan di tangkap oleh Base Transceiver Station (BTS) terlebih dahulu, dilanjutkan ke Base Station Controller (BSC) kemudian akan sampai ke tahap Mobile Switching Center (MSC). Mobile Switching Center (MSC) selanjutnya akan meneruskan atau memforward pesan tersebut ke Short Message Service Center (SMSC). Pada tahap inilah, pesan disimpan untuk sementara jika nomor tujuan yang ditujukan sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan. Jika nomor tujuan sudah aktif maka akan diteruskan melewati MSC, BSC kemudian diterima oleh jaringan BTS nomor tujuan, lalu dikirimkan kepada pengguna nomor handphone tersebut (Saputra, 2013). 2.1.2 SMS Gateway SMS Gateway merupakan jenis aplikasi SMS dua arah, dengan keunikan semua tarif yang diperlakukan adalah tarif SMS normal sesuai dengan apa yang diperlakukan oleh operator. Karena sifatnya yang dua arah, maka jenis sms ini sangat cocok dijadikan sebagai SMS center organisasi atau institusi tertentu (Sadeli, 2012). SMS Gateway merupakan komunikasi dua arah, mengirim dan menerima, digunakan untuk SMS keyword, polling ataupun informasi lainnya. SMS ini biasanya digunakan menggunakan kartu GSM, dan tarifnya pun sesuai dengan kartu tersebut (Saputra, 2013). SMS Gateway adalah pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan menggunakan SMS. Dengan SMS gateway pengguna dapat menyebarkan pesan ke beberapa nomor secara otomatis dan cepat tanpa harus mengetik pesan berulang- ulang. Pengguna cukup memasukkan nomor-nomor tujuan ke dalam suatu database. SMS gateway memudahkan pengguna untuk membuat pesan broadcast, announcement, reminder, voting, dan polling. Cara kerja SMS Gateway sama dengan cara kerja SMS, pada umumnya, hanya berbeda dalam hal perangkat yang digunakan. Pada SMS Gateway, perangkat pengirimannya bukan lagi perangkat telepon genggam, melainkan modem yang menggunakan jaringan provider, modem ini yang akan dikendalikan oleh komputer untuk penyebaran dan pemindahan informasi (Tarigan, 2012) . 2.1.3 SMS Reminder SMS reminder berbasis pada waktu yang telah dijadwalkan. Sistem akan mengirimkan SMS secara otomatis ke beberapa nomor telepon yang sebelumnya sudah dimasukkan dalam database. SMS dikirim secara broadcast. Waktu pengiriman SMS harus sesuai dengan penjadwalan yang sudah ditentukan (Zacharia, 2006). 2.2 Database MySQL Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin pada tahun 2005 database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan skunder lainnya. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan. Database yang sudah tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database. Kumpulan/ gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database tersebut dinamakan Database Management system (DBMS). DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. MySQL adalah suatu database populer dengan pengembangan Web (Web developers). Kecepatan dan ukuran yang kecil membuatnya ideal untuk Web site. Ditambah lagi fakta bahwa MySQL adalah open source, yang berarti gratis (Simarmata, 2006). MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relation database management system) yang bersifat terbuka (open source). MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengolah data. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan ketangguhan yang tidak kalah dibandingkan database-database besar lainnya. Keunikan dari MySQL adalah sebuah database akan memiliki satu direktori data yang berdiri sendiri, tidak bercampur dengan database-database lainnya yang ada didalam server tersebut. Nama sebuah database akan menjadi nama dari direktori data tersebut. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server (Arbie, 2004). 2.3 Bahasa Pemrograman Bahasa Pemrograman adalah intruksi standar untuk memerintah computer yang memiliki fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini adalah satu set aturan sintaks dan semantik yang digunakan untuk mendefenisikan program komputer. Bahasa pemrograman komputer seperti Java, Visual Basic, C++, HTML, CSS, PHP, Net dan ratusan bahasa lain. Para perancangan layanan SMS reminder ini peneliti menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS dan PHP. 2.3.1 Hyper Text Markup Language (HTML) Hyper Text Markup Language (HTML) yaitu suatu bahasa pemrograman hyper text. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis html. HTML bisa disebut bahasa yang digunakan untuk menampilkan dan mengelola hypertex. Html digunakan untuk menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajahan web Internet dan formatting hypertext sederhana yang ditulis ke dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi (Saputra, 2013). HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa pendeskripsi halaman yang menciptakan dokumen-dokumen hypertex atau hypermedia. HTML memasukkan kode-kode pengendali dalam sebuah dokumen pada berbagai poin yang dapat di spesifikasikan, yang dapat menciptakan hubungan (hyperlink) dengan bagian lain dari dokumen tersebut atau dengan dokumen lain yang berada di World Wide Web. Sebuah halaman web minimal mempunyai empat buah tag, yaitu: 1. <HTML> sebagai tanda awal dokumen HTML 2. <HEAD> sebagai informasi page header. Di dalam tag ini kita bisa meletakkan tag TITLE, BASE, LINK, SCRIPT, STYLE, dan META. 3. <TITLE> sebagai titel atau judul halaman. Kalimat yang terletak di dalam tag ini akan muncul pada bagian atas browser Anda (pada title bar). 4. <BODY> sebagai isi (yang nampak) pada halaman web, dapat berupa teks, grafik, dan lain-lain. Untuk membuat kode HTML kita dapat menggunakan editor notepad dan menyimpannya dengan ekstensi .htm atau .html (Simarmata, 2006). 2.3.2 Cascading Style Sheet (CSS) Cascading Style Sheet (CSS) merupakan suatu bahasa pemrogramer web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam. CSS saat ini dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan menjadi bahasa standar dalam pembuatan web. CSS difungsikan sebagai penopang atau pendukung, dan pelengkap dari file html yang berperan dalam penataan kerangka dan layout. CSS multi platform, maksudnya dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi dan web browser. Secara umum, yang dilakukan oleh CSS adalah pengaturan layout, kerangka, teks, gambar, warna, tabel, spasi dan lain sebagainya (Saputra, 2013). 2.3.3 Hypertext Preprocessor (PHP) Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu web site dinamis. PHP menyatu dengan HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance. PHP berjalan pada sisi server, sehingga PHP disebut juga sebagai bahas Server Side Scripting, artinya bahwa dalam setiap menjalankan PHP, wajib membutuhkan web server dalam menjalankannya. PHP ini bersifat open source, sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma, dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache (Saputra, 2013). Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web PHP oleh client kepada browser. Berdasarkan alamat internet atau URL (Uniform Resource Locator), web server akan mencarikan berkas PHP yang diminta dan setelah didapatkan web server segera mengirimkan isinya ke mesin PHP, mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke browser. Selanjutnya, browser menyampaikan ke client. Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL dan lain-lain. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. 2.4 Flowchart Menurut Al-Bahra Ladjamudin, 2005 flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Flowchart disusun oleh simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses didalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni sebagai berikut: Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/ alur) Processing Symbol (Simbol Proses) Input-output Symbol (Simbol Input-output) 2.5 Gammu Gammu adalah sebuah aplikasi cross-platform yang digunakan untuk menjembatani/ mengomunikasikan antara database SMS Gateway dengan SMS devices. Aplikasi Gammu berupa daemon yang berjalan secara background. Setiap saat, gammu memonitor SMS devices dan database SMS gateway. Saat ada SMS masuk ke SMS devices, maka gammu langsung memindahkannya ke dalam inbox dalam database SMS gateway. Sebaliknya saat aplikasi pengirim SMS memasukkan SMS ke dalam outbox dalam database SMS gateway, maka gammu mengirimkannya melalui SMS devices, dan memindahkan SMS ke sentitem dalam database (Ramadhika, 2012). 2.6 Tuberkulosis 2.6.1. Defenisi Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (dan kadang-kadang oleh M. bovis dan M. africanum) yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) dan percikan ludah, penyakit ini juga merupakan penyakit menahun, bahkan dapat seumur hidup. Setelah seseorang terinfeksi kuman tuberkulosis, hampir 90% penderita secara klinis tidak sakit, hanya didapatkan test tuberkulin positif, 10% akan sakit. Penderita yang sakit, bila tanpa pengobatan, setelah 5 tahun, 50% penderita TB Paru akan mati, 25% sehat dengan pertahanan tubuh yang baik dan 25% menjadi kronik dan infeksius (Jusuf et al, 2010). Tuberkulosis (TBC) yang dahulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian kuman tuberkulosis menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll). Tuberkulosi dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. Tuberkulosis dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien tuberkulosis akan meninggal setelah 5 tahun (Kemenkes RI, 2009). 2.6.2 Pengobatan Tuberkulosis Menurut Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis pada tahun 2014 pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk menyembukan pasien, memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup pasien, mencegah terjadinya kematian oleh karena tuberkulosis dan dampak buruk selanjutnya, mencegah terjadinya kekambuhan tuberkulosis, menurunkan penularan tuberkulosis dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengobatan tuberkulosis adalah merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman tuberkulosis. Pengobatan yang adekuat harus memenuhi prinsip: Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi Diberikan dalam dosis yang tepat Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas Minum Obat) sampai selesai pengobatan Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan 2.6.3 Tahap pengobatan tuberkulosis Pengobatan tuberkulosis harus selalu meliputi pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan dengan maksud: 1. Tahap awal Pengobatan diberikan setiap hari. Panduan pengobatan pada tahap ini adalah dimaksudkan untuk secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum pasien mendapatkan pengobatan. Pengobatan tahap awal pada semua pasien baru, harus diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit, daya penularan sudah sangat menurun setelah pengobatan selama 2 minggu. 2. Tahap lanjutan Pengobatan tahap lanjutan merupakan tahap yang penting untuk membunuh sisa sisa kuman yang masih ada dalam tubuh khususnya keman persister sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Pengobatan diberikan setiap 3 kali seminggu selama 4 bulan. 2.6.4 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan tuberkulosis. Puskesmas Terjun menggunakan panduan paket Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama. Tabel 2.1 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama Jenis Sifat Efek samping Bakterisidal Neuropatik perifer, psikosis toksik, Isoniazid (H) gangguan fungsi hati, kejang Bakterisidal Flu syndrome, gangguan gastrointestinal, Rifampisin (R) urine berwarna merah, gangguan fungsi hati, trombositopeni, demam, skin rash, sesak napas, anemia hemolitik Bakterisidal Gangguan gastrointestinal, gangguan Pirazinamid (Z) fungsi hati, gout artritis Bakterisidal Nyeri di tempat suntikan, gangguan Streptomisin (S) keseimbangan dan pendengaran, renjatan anafilaktik, anemia, agranulositosis, trombositopeni Bakteriostatik Gangguan penglihatan, buta warna, Etambutol (E) neuritis perifer Panduan paket OAT yang digunakan di Puskesmas Terjun Panduan paket OAT yang digunakan oleh Puskesmas Terjun adalah: Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3 Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat. Panduan OAT kategori-1 dan kategori-2 disediakan dalam bentuk paket obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT). Tablet OAT KDT ini terdiri dari kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan berat badan pasien. Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam bentuk paket, dengan tujuan untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan (kontinuitas) pengobatan sampai selesai. Panduan paket OAT ini untuk digunakan oleh satu pasien tuberkulosis sampai selesai masa pengobatannya yaitu sejak pengobatan tahap intensif/awal sampai tahap lanjutan. a. Kategori-1 : 2(HRZE) / 4(HR)3 Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: Pasien tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis, pasien tuberkulosis paru terdiagnosis klinis dan pasien tuberkulosis ekstra paru Tabel 2.2 Dosis Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3 Berat Tahap intensif Tahap lanjutan badan Tiap hari selama 56 hari 3 kali seminggu selama 16 minggu HRZE (150/75/400/275) HR(150/150) 2 tablet sekali minum 2KDT 30 – 37 kg 2 kaplet sekali minum 4KDT 3 tablet sekali minum 2KDT 38 – 54 kg 3 kaplet sekali minum 4KDT 4 tablet sekali minum 2KDT 55 – 70 kg 4 kaplet sekali minum 4KDT 5 kaplet sekali minum 4KDT 5 tablet sekali minum 2KDT ≥ 71 kg b. Kategori -2: 2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HR)3E3) Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya (pengobatan ulang): Pasien kambuh, pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya dan pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up). Tabel 2.3 Dosis Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 Berat Badan 30 – 37 kg 38 – 54 kg 55 – 70 kg ≥ 71 kg Tahap Intensif 1 kali minum tiap hari HRZE (150/75/400/275) + S Selama 56 hari Selama 28 hari 2 kaplet 4KDT + 2 kaplet 4KDT 500 mg Streptomisin inj. 3 kaplet 4KDT + 3 kaplet 4KDT 750 mg Streptomisin inj. 4 kaplet 4KDT + 4 kaplet 4KDT 1000 mg Streptomisin inj. 5 kaplet 4KDT + 5 kaplet 4KDT 1000 mg Streptomisin inj. Tahap lanjutan 3 kali seminggu HR (150/150) + E (400) Selama 20 minggu 2 tablet 4KDT + 2 tablet Etambutol 3 tablet 4KDT + 3 tablet Etambutol 4 tablet 4KDT + 4 tablet Etambutol 5 tablet 4KDT + 5 tablet Etambutol Catatan: • Untuk perempuan hamil lihat pengobatan tuberkulosis pada keadaan khusus. • Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg). • Berat badan pasien ditimbang setiap bulan dan dosis pengobatan harus disesuaikan apabila terjadi perubahan berat badan. c. Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat. Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat adalah obat yang dikirim dari rumah sakit yang merujuk pasien ke puskesmas terjun. 2.6.5 Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Minum Obat Kepatuhan minum obat adalah tindakan penderita untuk meminum obat tuberkulosis paru secara teratur untuk kesembuhan terutama untuk memutuskan rantai penularan. Kepatuhan minum obat dikategorikan teratur minum obat apabila tidak pernah lalai atau lupa minum OAT setiap hari pada fase awal (2 bulan) dan 3 kali seminggu pada fase lanjutan (4 bulan). Tidak teratur apabila penderita pernah lalai atau lupa minum OAT pada fase awal dan pada fase lanjutan (Kemenkes RI, 2011). Kepatuhan Terhadap Dosis Obat Anti Tuberkulosis adalah kepatuhan terhadap rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita untuk satu kali pemberian dalam jangka waktu tertentu, untuk mendapatkan efek terapeutik yang diinginkan (Yulius, 2014). 2.6.6 Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan dan Ketidakpatuhan Minum Obat Menurut Wayan pada tahun 2015, Faktor yang berhubungan dengan keteraturan minum obat adalah pengetahuan dan sikap penderita tuberkulosis. Pengetahuan (knowledge) sangat penting peranannya pada penderita tuberkulosis paru karena dengan mengetahui, memahami tentang pengobatan dan penyakit tuberkulosis paru serta efek samping, resiko resistensi obat dan resiko penularan akan membuat penderita mau minum obat secara teratur. Apabila penderita sudah memahami tentang keteraturan minum obat tuberkulosis paru secara benar maka penderita akan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui sikap yang positif. Sikap merupakan faktor pendorong untuk terjadinya suatu perilaku seseorang, maka sikap negatif atau kurang setuju terhadap suatu pengobatan akan mendorong penderita tersebut untuk berperilaku tidak patuh dalam berobat, baik dalam berobat ulang atau dalam hal minum obat, dengan pengetahuan yang baik tentang tuberkulosis paru, penderita akan melakukan sikap yang baik tentang pengobatan tuberkulosis paru, dengan demikian akan termotivasi untuk minum obat secara teratur. Ketidakpatuhan pasien dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain pengetahuan pasien, Pertimbangan kerugian biaya atau waktu dalam masa pengobatan, pertimbangan mengenai keuntungan/efektivitas pengobatan, demografi pasien tuberculosis (usia, jenis kelamin, sosio-ekonomi), sikap terhadap pengobatan, kepribadian pasien tuberkulosis juga mempengaruhi ketidakpatuhan pasien. Faktor eksternal antara lain komunikasi antara dokter dan pasien, regimen obat (lamanya pengobatan yang harus dijalani pasien tuberkulosis, efek samping obat, jumlah obat yang harus dimakan), dukungan sosial/keluarga, dukungan petugas medis (Yuliani, 2012). 2.6.7 Dampak Teratur dan Tidak Teratur Minum Obat Menurut Amelia pada tahun 2010, mengatakan pengobatan hanya akan efektif jika penderita mematuhi aturan dalam penggunaan obat, jika pasien teratur meminum obatnya pasien akan sembuh dan memutuskan rantai penularan. Sebaliknya ketidakteraturan minum obat menyebabkan timbulnya resistensi kuman terhadap OAT sehingga kuman akan semakin kuat dan memperparah keadaan penyakit serta memerlukan pengobatan. Pengobatan pasien akan diulang dari awal, pengobatan ini menjadi lebih mahal, lebih toksik dan lebih lama. Ketidakteraturan minum obat juga berdampak kepada keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan penderita tuberkulosis. Penderita dapat menularkan bakteri tuberkulosis kepada keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan penderita sehingga penderita penyakit tuberkulosis semakin bertambah dan semakin menyulitkan dalam pemberantasan penyakit tuberkulosis.