BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Short Message Service (SMS

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Short Message Service (SMS)
Short Message Service (SMS) merupakan cara berkomunikasi melalui
sebuah ponsel atau perangkat lainnya untuk mengirim atau menerima pesan-pesan
pendek. Layanan SMS menggunakan kanal atau jalur teks dalam proses
penyimpanannya. Sehingga meskipun sang penerima SMS sedang melakukan
kegiatan pembicaraan dengan handphone-nya, SMS yang masuk tetap dapat
diterima (Sadeli, 2012).
Short Message Service atau lebih dikenal orang dengan istilah SMS
merupakan fitur yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks.
Layanan SMS lebih diminati masyarakat karena beberapa keunggulan, di
antaranya:
1. Biaya relatif murah, pengiriman terjamin sampai ke nomor tujuan dengan
catatan nomor dalam keadaan aktif. Selain itu, waktu pengiriman juga
cepat, bandingkan jika kita menggunakan pak pos untuk mengirimkan
pesan.
2. Dengan layanan ini, pengguna juga dapat mengirimkan pesan secara
fleksibel. Dalam artian, pengguna dapat mengirim pesan kapan pun dan di
mana saja.
3. Layanan SMS ini mudah digunakan, dapat dipastikan orang bukan dari
latar belakang IT (Information Technology) pun dapat memahami cara
penggunaannya (Saputra, 2013).
2.1.1
Alur Pengiriman SMS
Kebanyakan orang awam tahu, alur dari SMS adalah kirim SMS,
ditangkap
satelit
kemudian
diteruskan
ke
nomor
handphone
tujuan.
Kenyataannya, tidaklah demikian. Setiap kita mengirimkan pesan melalui SMS,
pesan tersebut tidak langsung sampai ke nomor handphone tujuan, tapi melewati
beberapa proses terlebih dahulu. Yaitu pesan akan di tangkap oleh Base
Transceiver Station
(BTS) terlebih dahulu, dilanjutkan ke Base Station
Controller (BSC) kemudian akan sampai ke tahap Mobile Switching Center
(MSC). Mobile Switching Center (MSC) selanjutnya akan meneruskan atau memforward pesan tersebut ke Short Message Service Center (SMSC). Pada tahap
inilah, pesan disimpan untuk sementara jika nomor tujuan yang ditujukan sedang
tidak aktif, atau berada di luar jangkauan. Jika nomor tujuan sudah aktif maka
akan diteruskan melewati MSC, BSC kemudian diterima oleh jaringan BTS
nomor tujuan, lalu dikirimkan kepada pengguna nomor handphone tersebut
(Saputra, 2013).
2.1.2 SMS Gateway
SMS Gateway merupakan jenis aplikasi SMS dua arah, dengan keunikan
semua tarif yang diperlakukan adalah tarif SMS normal sesuai dengan apa yang
diperlakukan oleh operator. Karena sifatnya yang dua arah, maka jenis sms ini
sangat cocok dijadikan sebagai SMS center organisasi atau institusi tertentu
(Sadeli, 2012).
SMS Gateway merupakan komunikasi dua arah, mengirim dan menerima,
digunakan untuk SMS keyword, polling ataupun informasi lainnya. SMS ini
biasanya digunakan menggunakan kartu GSM, dan tarifnya pun sesuai dengan
kartu tersebut (Saputra, 2013).
SMS Gateway adalah pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan
menggunakan SMS. Dengan SMS gateway pengguna dapat menyebarkan pesan
ke beberapa nomor secara otomatis dan cepat tanpa harus mengetik pesan
berulang- ulang. Pengguna cukup memasukkan nomor-nomor tujuan ke dalam
suatu database. SMS gateway memudahkan pengguna untuk membuat pesan
broadcast, announcement, reminder, voting, dan polling. Cara kerja SMS
Gateway sama dengan cara kerja SMS, pada umumnya, hanya berbeda dalam hal
perangkat yang digunakan. Pada SMS Gateway, perangkat pengirimannya bukan
lagi perangkat telepon genggam, melainkan modem yang menggunakan jaringan
provider, modem ini yang akan dikendalikan oleh komputer untuk penyebaran
dan pemindahan informasi (Tarigan, 2012) .
2.1.3 SMS Reminder
SMS reminder berbasis pada waktu yang telah dijadwalkan. Sistem akan
mengirimkan SMS secara otomatis ke beberapa nomor telepon yang sebelumnya
sudah dimasukkan dalam database. SMS dikirim secara broadcast. Waktu
pengiriman SMS harus sesuai dengan penjadwalan yang sudah ditentukan
(Zacharia, 2006).
2.2
Database MySQL
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin pada tahun 2005 database adalah
sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan
dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan
skunder lainnya. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau
diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user (baik
menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan
menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain
dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.
Database yang sudah tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan
pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar
dengannya, misalkan saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database.
Kumpulan/ gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis
database tersebut dinamakan Database Management system (DBMS). DBMS
merupakan koleksi terpadu dari database
dan program-program komputer
(utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.
MySQL adalah suatu database populer dengan pengembangan Web (Web
developers). Kecepatan dan ukuran yang kecil membuatnya ideal untuk Web site.
Ditambah lagi fakta bahwa MySQL adalah open source, yang berarti gratis
(Simarmata, 2006).
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relation
database management system) yang bersifat terbuka (open source). MySQL
menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa
interaktif dalam mengolah data. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses, dan
ketangguhan yang tidak kalah dibandingkan database-database besar lainnya.
Keunikan dari MySQL adalah sebuah database akan memiliki satu direktori data
yang berdiri sendiri, tidak bercampur dengan database-database lainnya yang ada
didalam server tersebut. Nama sebuah database akan menjadi nama dari direktori
data tersebut. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan
dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti
MySQL Server (Arbie, 2004).
2.3
Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman adalah intruksi standar untuk memerintah computer
yang memiliki fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini adalah satu set aturan
sintaks dan semantik yang digunakan untuk mendefenisikan program komputer.
Bahasa pemrograman komputer seperti Java, Visual Basic, C++, HTML, CSS,
PHP, Net dan ratusan bahasa lain. Para perancangan layanan SMS reminder ini
peneliti menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS dan PHP.
2.3.1 Hyper Text Markup Language (HTML)
Hyper Text Markup Language (HTML) yaitu suatu bahasa pemrograman
hyper text. Html ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format
web berbasis html. HTML bisa disebut bahasa yang digunakan untuk
menampilkan dan mengelola hypertex. Html digunakan untuk menampilkan
berbagai informasi di dalam sebuah penjelajahan web Internet dan formatting
hypertext sederhana yang ditulis ke dalam berkas format ASCII agar dapat
menghasilkan tampilan wujud yang terintegrasi (Saputra, 2013).
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa pendeskripsi
halaman yang menciptakan dokumen-dokumen hypertex atau hypermedia. HTML
memasukkan kode-kode pengendali dalam sebuah dokumen pada berbagai poin
yang dapat di spesifikasikan, yang dapat menciptakan hubungan (hyperlink)
dengan bagian lain dari dokumen tersebut atau dengan dokumen lain yang berada
di World Wide Web.
Sebuah halaman web minimal mempunyai empat buah tag, yaitu:
1. <HTML> sebagai tanda awal dokumen HTML
2. <HEAD> sebagai informasi page header. Di dalam tag ini kita bisa
meletakkan tag TITLE, BASE, LINK, SCRIPT, STYLE, dan META.
3. <TITLE> sebagai titel atau judul halaman. Kalimat yang terletak di dalam
tag ini akan muncul pada bagian atas browser Anda (pada title bar).
4. <BODY> sebagai isi (yang nampak) pada halaman web, dapat berupa teks,
grafik, dan lain-lain.
Untuk membuat kode HTML kita dapat menggunakan editor notepad dan
menyimpannya dengan ekstensi .htm atau .html (Simarmata, 2006).
2.3.2 Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan suatu bahasa pemrogramer web
yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam
web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam. CSS saat ini
dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan menjadi bahasa
standar dalam pembuatan web. CSS difungsikan sebagai penopang atau
pendukung, dan pelengkap dari file html yang berperan dalam penataan kerangka
dan layout. CSS multi platform, maksudnya dapat dijalankan pada berbagai
macam sistem operasi dan web browser. Secara umum, yang dilakukan oleh CSS
adalah pengaturan layout, kerangka, teks, gambar, warna, tabel, spasi dan lain
sebagainya (Saputra, 2013).
2.3.3 Hypertext Preprocessor (PHP)
Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan suatu bahasa pemrograman
yang difungsikan untuk membangun suatu web site dinamis. PHP menyatu
dengan HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai
pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan
sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan
sangat mudah di-maintenance. PHP berjalan pada sisi server, sehingga PHP
disebut juga sebagai bahas Server Side Scripting, artinya bahwa dalam setiap
menjalankan PHP, wajib membutuhkan web server dalam menjalankannya. PHP
ini bersifat open source, sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma, dan mampu
lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux.
PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache (Saputra, 2013).
Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web PHP
oleh client kepada browser. Berdasarkan alamat internet atau URL (Uniform
Resource Locator), web server akan mencarikan berkas PHP yang diminta dan
setelah didapatkan web server segera mengirimkan isinya ke mesin PHP, mesin
inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke
browser. Selanjutnya, browser menyampaikan ke client. Salah satu kelebihan dari
PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal
seperti
MySQL,
Oracle,
PostgreSQL
dan
lain-lain.
Dengan
demikian,
menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan
hal yang mudah untuk diimplementasikan.
2.4
Flowchart
Menurut Al-Bahra Ladjamudin, 2005 flowchart adalah bagan-bagan yang
mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Flowchart
disusun oleh simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses
didalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok, yakni sebagai berikut:

Flow Direction Symbols (Simbol penghubung/ alur)

Processing Symbol (Simbol Proses)

Input-output Symbol (Simbol Input-output)
2.5
Gammu
Gammu adalah sebuah aplikasi cross-platform yang digunakan untuk
menjembatani/ mengomunikasikan antara database SMS Gateway dengan SMS
devices. Aplikasi Gammu berupa daemon yang berjalan secara background.
Setiap saat, gammu memonitor SMS devices dan database SMS gateway. Saat
ada SMS masuk ke SMS devices, maka gammu langsung memindahkannya ke
dalam inbox dalam database SMS gateway. Sebaliknya saat aplikasi pengirim
SMS memasukkan SMS ke dalam outbox dalam database SMS gateway, maka
gammu mengirimkannya melalui SMS devices, dan memindahkan SMS ke
sentitem dalam database (Ramadhika, 2012).
2.6
Tuberkulosis
2.6.1. Defenisi
Tuberkulosis
merupakan
infeksi
yang
disebabkan
oleh
bakteri
Mycobacterium tuberculosis (dan kadang-kadang oleh M. bovis dan M.
africanum) yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) dan percikan ludah,
penyakit ini juga merupakan penyakit menahun, bahkan dapat seumur hidup.
Setelah seseorang terinfeksi kuman tuberkulosis, hampir 90% penderita secara
klinis tidak sakit, hanya didapatkan test tuberkulin positif, 10% akan sakit.
Penderita yang sakit, bila tanpa pengobatan, setelah 5 tahun, 50% penderita TB
Paru akan mati, 25% sehat dengan pertahanan tubuh yang baik dan 25% menjadi
kronik dan infeksius (Jusuf et al, 2010).
Tuberkulosis (TBC) yang dahulu dikenal dengan TBC adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis (Mycobacterium
tuberculosis). Sebagian kuman tuberkulosis menyerang paru-paru, tetapi dapat
juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit,
dll). Tuberkulosi dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif
bekerja (15-50 tahun) dan anak-anak. Tuberkulosis dapat menyebabkan kematian.
Apabila tidak diobati, 50% dari pasien tuberkulosis akan meninggal setelah 5
tahun (Kemenkes RI, 2009).
2.6.2 Pengobatan Tuberkulosis
Menurut Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis pada tahun 2014
pengobatan tuberkulosis bertujuan untuk menyembukan pasien, memperbaiki
produktivitas serta kualitas hidup pasien, mencegah terjadinya kematian oleh
karena tuberkulosis dan dampak buruk selanjutnya, mencegah terjadinya
kekambuhan tuberkulosis, menurunkan penularan tuberkulosis dan mencegah
terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Pengobatan
tuberkulosis adalah merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah
penyebaran lebih lanjut dari kuman tuberkulosis. Pengobatan yang adekuat harus
memenuhi prinsip:

Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat mengandung
minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi

Diberikan dalam dosis yang tepat

Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas
Minum Obat) sampai selesai pengobatan

Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap
awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan
2.6.3 Tahap pengobatan tuberkulosis
Pengobatan tuberkulosis harus selalu meliputi pengobatan tahap awal dan
tahap lanjutan dengan maksud:
1. Tahap awal
Pengobatan diberikan setiap hari. Panduan pengobatan pada tahap ini
adalah dimaksudkan untuk secara efektif menurunkan jumlah kuman
yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari
sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum
pasien mendapatkan pengobatan. Pengobatan tahap awal pada semua
pasien baru, harus diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan
pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit, daya penularan
sudah sangat menurun setelah pengobatan selama 2 minggu.
2. Tahap lanjutan
Pengobatan tahap lanjutan merupakan tahap yang penting untuk
membunuh sisa sisa kuman yang masih ada dalam tubuh khususnya
keman persister sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah
terjadinya kekambuhan. Pengobatan diberikan setiap 3 kali seminggu
selama 4 bulan.
2.6.4
Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam
pengobatan tuberkulosis. Puskesmas Terjun menggunakan panduan paket Obat
Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama.
Tabel 2.1 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Lini Pertama
Jenis
Sifat
Efek samping
Bakterisidal
Neuropatik perifer, psikosis toksik,
Isoniazid (H)
gangguan fungsi hati, kejang
Bakterisidal
Flu syndrome, gangguan gastrointestinal,
Rifampisin (R)
urine berwarna merah, gangguan fungsi
hati, trombositopeni, demam, skin rash,
sesak napas, anemia hemolitik
Bakterisidal
Gangguan gastrointestinal, gangguan
Pirazinamid (Z)
fungsi hati, gout artritis
Bakterisidal
Nyeri di tempat suntikan, gangguan
Streptomisin (S)
keseimbangan dan pendengaran, renjatan
anafilaktik,
anemia,
agranulositosis,
trombositopeni
Bakteriostatik Gangguan penglihatan, buta warna,
Etambutol (E)
neuritis perifer

Panduan paket OAT yang digunakan di Puskesmas Terjun
Panduan paket OAT yang digunakan oleh Puskesmas Terjun adalah:

Kategori 1
: 2(HRZE)/4(HR)3

Kategori 2
: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat.
Panduan OAT kategori-1 dan kategori-2 disediakan dalam bentuk paket
obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT). Tablet
OAT KDT ini terdiri dari
kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Dosisnya disesuaikan dengan
berat badan pasien. Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam
bentuk paket, dengan tujuan untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin
kelangsungan (kontinuitas) pengobatan sampai selesai. Panduan paket OAT ini
untuk digunakan oleh satu pasien tuberkulosis sampai selesai masa pengobatannya
yaitu sejak pengobatan tahap intensif/awal sampai tahap lanjutan.
a. Kategori-1 : 2(HRZE) / 4(HR)3
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: Pasien tuberkulosis paru
terkonfirmasi bakteriologis, pasien tuberkulosis paru terdiagnosis klinis dan
pasien tuberkulosis ekstra paru
Tabel 2.2 Dosis Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 1:
2(HRZE)/4(HR)3
Berat
Tahap intensif
Tahap lanjutan
badan
Tiap hari selama 56 hari
3 kali seminggu selama 16 minggu
HRZE (150/75/400/275)
HR(150/150)
2 tablet sekali minum 2KDT
30 – 37 kg 2 kaplet sekali minum 4KDT
3 tablet sekali minum 2KDT
38 – 54 kg 3 kaplet sekali minum 4KDT
4 tablet sekali minum 2KDT
55 – 70 kg 4 kaplet sekali minum 4KDT
5 kaplet sekali minum 4KDT
5 tablet sekali minum 2KDT
≥ 71 kg
b. Kategori -2: 2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HR)3E3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati
sebelumnya (pengobatan ulang): Pasien kambuh, pasien gagal pada pengobatan
dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya dan pasien yang diobati kembali
setelah putus berobat (lost to follow-up).
Tabel 2.3 Dosis Panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) KDT Kategori 2:
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Berat
Badan
30 – 37 kg
38 – 54 kg
55 – 70 kg
≥ 71 kg
Tahap Intensif
1 kali minum tiap hari
HRZE (150/75/400/275) + S
Selama 56 hari
Selama 28 hari
2 kaplet 4KDT + 2 kaplet 4KDT
500 mg
Streptomisin inj.
3 kaplet 4KDT + 3 kaplet 4KDT
750 mg
Streptomisin inj.
4 kaplet 4KDT + 4 kaplet 4KDT
1000 mg
Streptomisin inj.
5 kaplet 4KDT + 5 kaplet 4KDT
1000 mg
Streptomisin inj.
Tahap lanjutan
3 kali seminggu
HR (150/150) + E (400)
Selama 20 minggu
2 tablet 4KDT + 2 tablet
Etambutol
3 tablet 4KDT + 3 tablet
Etambutol
4 tablet 4KDT + 4 tablet
Etambutol
5 tablet 4KDT + 5 tablet
Etambutol
Catatan:
• Untuk perempuan hamil lihat pengobatan tuberkulosis pada keadaan khusus.
• Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan
aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg).
• Berat badan pasien ditimbang setiap bulan dan dosis pengobatan harus
disesuaikan apabila terjadi perubahan berat badan.
c. Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat.
Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien tuberkulosis resisten obat
adalah obat yang dikirim dari rumah sakit yang merujuk pasien ke puskesmas
terjun.
2.6.5
Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Minum Obat
Kepatuhan minum obat adalah tindakan penderita untuk meminum obat
tuberkulosis paru secara teratur untuk kesembuhan terutama untuk memutuskan
rantai penularan. Kepatuhan minum obat dikategorikan teratur minum obat
apabila tidak pernah lalai atau lupa minum OAT setiap hari pada fase awal (2
bulan) dan 3 kali seminggu pada fase lanjutan (4 bulan). Tidak teratur apabila
penderita pernah lalai atau lupa minum OAT pada fase awal dan pada fase
lanjutan (Kemenkes RI, 2011).
Kepatuhan Terhadap Dosis Obat Anti Tuberkulosis adalah kepatuhan
terhadap rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita untuk satu kali
pemberian dalam jangka waktu tertentu, untuk mendapatkan efek terapeutik yang
diinginkan (Yulius, 2014).
2.6.6
Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan dan Ketidakpatuhan Minum
Obat
Menurut Wayan pada tahun 2015, Faktor yang berhubungan dengan
keteraturan minum obat adalah pengetahuan dan sikap penderita tuberkulosis.
Pengetahuan (knowledge) sangat penting peranannya pada penderita tuberkulosis
paru karena dengan mengetahui, memahami tentang pengobatan dan penyakit
tuberkulosis paru serta efek samping, resiko resistensi obat dan resiko penularan
akan membuat penderita mau minum obat secara teratur. Apabila penderita sudah
memahami tentang keteraturan minum obat tuberkulosis paru secara benar maka
penderita akan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui sikap yang positif.
Sikap merupakan faktor pendorong untuk terjadinya suatu perilaku seseorang,
maka sikap negatif atau kurang setuju terhadap suatu pengobatan akan mendorong
penderita tersebut untuk berperilaku tidak patuh dalam berobat, baik dalam
berobat ulang atau dalam hal minum obat, dengan pengetahuan yang baik tentang
tuberkulosis paru, penderita akan melakukan sikap yang baik tentang pengobatan
tuberkulosis paru, dengan demikian akan termotivasi untuk minum obat secara
teratur.
Ketidakpatuhan pasien dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal antara lain pengetahuan pasien, Pertimbangan kerugian biaya atau
waktu dalam masa pengobatan, pertimbangan mengenai keuntungan/efektivitas
pengobatan, demografi pasien tuberculosis (usia, jenis kelamin, sosio-ekonomi),
sikap terhadap pengobatan, kepribadian pasien tuberkulosis juga mempengaruhi
ketidakpatuhan pasien. Faktor eksternal antara lain komunikasi antara dokter dan
pasien, regimen obat (lamanya pengobatan yang harus dijalani pasien
tuberkulosis, efek samping obat, jumlah obat yang harus dimakan), dukungan
sosial/keluarga, dukungan petugas medis (Yuliani, 2012).
2.6.7
Dampak Teratur dan Tidak Teratur Minum Obat
Menurut Amelia pada tahun 2010, mengatakan pengobatan hanya akan
efektif jika penderita mematuhi aturan dalam penggunaan obat, jika pasien teratur
meminum obatnya pasien akan sembuh dan memutuskan rantai penularan.
Sebaliknya ketidakteraturan minum obat menyebabkan timbulnya resistensi
kuman terhadap OAT sehingga kuman akan semakin kuat dan memperparah
keadaan penyakit serta memerlukan pengobatan. Pengobatan pasien akan diulang
dari awal, pengobatan ini menjadi lebih mahal, lebih toksik dan lebih lama.
Ketidakteraturan minum obat juga berdampak kepada keluarga dan masyarakat
sekitar lingkungan penderita tuberkulosis. Penderita dapat menularkan bakteri
tuberkulosis kepada keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan penderita
sehingga penderita penyakit tuberkulosis semakin bertambah dan semakin
menyulitkan dalam pemberantasan penyakit tuberkulosis.
Download