15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Peneliti

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Terdahulu
Peneliti dalam penelitian ini mengaitkan bagaimana suatu produk yang sudah
diketahui pada pasar dapat menempatkan posisi nya kembali dengan cara suatu
penyampaian informasi atau ilklan mengenai produk itu tersendiri disegment pasar
yang dituju sebagai aktivitas pemasaran untuk pengingat kembali
Berikut beberapa penelitiaan baik itu dalam bentuk jurnal dan juga skripsi
yang berkaitan dengan topik penelitian yang dimana peneliti dalam penelitian ini
bertujuan untuk dapat membandingkan dan menyamakan dari teori-teori yang
berkaitan dengan penelitian dan juga sebagai gambaran penyempurnaan dari
penelitian-penelitian sebelumnya. Beberapa Penelitian ini menggunakan metode
penelitian yang sama yang dilakuan oleh peneliti dalaam penelitian strategi
periklanan CMS ini yaitu kualitatif dan secara deskriptif penjelasannya.
1. Jurnal
a. Dalam jurnal Analisa Pengaruh Product Placement dan Brand Recall
Volvo Terhadap Sikap Konsumen Dalam Film “Twilight Saga” :
Breaking Dawn (Part 2) yang ditulis oleh Evy Tandiono dan Leonid
15
16
Julivan Rumambi, S.E, M.M mengatakan bahwa adanya pengaruh
Brand Recall terhadap sikap konsumen (preference dan intentions to
purchase)4. Produk Volvo di setiap sekual dari Twilight Saga selalu
muncul dengan beberapa varian produk yang dimiliki. Mulai dari
sekual awal produk Volvo telah digunakan dalam kendaraan oleh
pemeran utama hingga di sekual terakhir pun masih menjadi
kendaraan pribadi yang di dalam ceritanya menjadi milik tokoh utama
dalam Twilight Saga: Breaking Dawn (part 2) ini.5
Setelah penulis mengamati produk apa saja yang muncul dalam
film tersebut, yang paling sering terlihat adalah produk Volvo dimana
kemunculan produk ini hingga mencapai 32 detik dalam jumlah
tayang sebanyak dua belas kali. Peneliti memahami yang dimaksut
oleh penulis bahawa Volvo dala film ini menerapkan aktifitas promosi
untuk brand recall produk nya. Volvo menjadi salah satu sponsor
dalam film ini dengan menetapkan segmentasi dari pemasaran brand
recall nya kepada audiens penonton di bioskop sebagai aktifitas
promosi untuk mengingaatkan akan keberadaan produk nya.
4
Evy Tandiono dan Leonid Julivan Rumambi, S.E, M.M - Pengaruh Product Placement dan Brand
Recall Volvo Terhadap Sikap Konsumen Dalam Film “Twilight Saga” : Breaking Dawn (Part 2)
5
Evy Tandiono dan Leonid Julivan Rumambi, S.E, M. Analisa Pengaruh Product Placement dan
Brand Recall Volvo Terhadap Sikap Konsumen Dalam Film “Twilight Saga”
17
b. International advertising strategy – Seperti yang dikatakan oleh TC
Melawar dan Claes Vemmervik bahwa Ada dua dimensi dalam
menentukan strategi periklanan. Dimensi pertama adalah sejauh apa
iklan atau kampanye yang ingin distandarisasikan dan yang kedua
yang cakupan geografis dari kampanye periklanan itu sendiri.6
keputusan strategis akan terkait dengan target audiens, positioning,
tujuan iklan dan tema utama.
c. Pujiyanto Dosen Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra, Universitas
Negeri Malang mengatakan bahwa strategi pemasaran produk
Periklanan merupakan salah satu media promosi dalam memasarkan
produk yang ditujukan pada konsumen agar bereaksi mengkonsumsi
produk yang ditawarkan. Strategi yang sering dilakukan produsen
dalam memasarkan produknya melalui media periklanan.7
2. Skripsi
a. Skripsi yang disusun oleh Karina Yonanda Widya dengan judul
Strategi Promosi PT Agung Podmoro Land pada proyek Podomoro
City Jakarta Barat tahun 2012 Untuk Meningkaatkan Brand
Awareness menjelaskan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
6
7
TC Melawar - International advertising strategy A review, reassessment and recommendation
Pujiyanto. Strategi Pemasaran produk melalui media periklanan
18
meningkaatkan brand awareness kepada konsumen.8 Penelitian ini
menggunakaan metodologi kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini
menyimpulkan
bahwa
PT
Agung
Podomoro
Land
dalam
meningkatkan brand awareness akan melakukan promosi secara terus
menerus dari waktu kewaktu agar pesan yang disampaikan dapat
diterima atau direspon oleh konsumen.
b. Skripsi yang disusun oleh Nanda Gaegara Nurdiansyah dengan judul
Strategi Perencanaan Media Iklan Dufan Periode Januari – Desember
2012 menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan perencanaan media iklan,
Dufan lebih banyak menggunakan above the line seperti televisi dan
radio sebagai media komunikasi nya untuuk membentuk brand
awareness pada konsumen. Penelitian ini menggunakan metodologi
kualitatif deskriptif dan dengan tujuan untuk mengetahui strategi
perencanaan periklanan yang diterapkan oleh Dufan.9
2.2.
Komunikasi
Komunikasi (communication) berasal dari kata Latin communis yang berarti
sama.10 Menurut William Al big dalam Kennedy, komunikasi di definisikan sebgai
8
Karina Yonanda Widya - Strategi Promosi PT Agung Podmoro Land pada proyek Podomoro City
Jakarta Barat tahun 2012 Untuk Meningkaatkan Brand Awareness
9
Nanda Gaegara Nurdiansyah - Strategi Perencanaan Media Iklan Dufan Periode Januari – Desember
2012
10
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, PT.Gelora Aksara Pratama, 2012 hal 4
19
“the process of transmitting meaningful symbol between individuals”, dimana
komunikasi adalah suatu proses sosial yang terjadi antara sedikit nya dua orang,
dimana salah satu orang mengirimkan sejumlah symbol kepada orang lain.11 Definisi
itu mengimplikasikan bahwa komunikasi adalah suatu proses sosial yang terjadi
antara sedikit nya dua orang, dimana salah seorang mengirimkan sejumlah symbol
tertentu pada orang lain. Komunikasi terjadi jika kedua pihak dapat sama-sama
mengolah dengan baik simbol yang disampaikan.
Melihat pendapat diatas maka kiranya dapat menyiratkan bahwa komunikasi
sebagai suatu aktifitas yang terjadi antara tiap manusia yang berfungsi sebagai
penghubung diantara mereka dengan cara melakukan penyampaian pesan berupa
lambang verbal dan non-verbal. Dalam perkembangan terakhir dimana dunia
informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan pribadi, maka komunikasi
pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam
melengkapi kehidupan manusia.
Metode, fasilitas dan perangkat nya pun sudah berkembang maju sedemikian
modern nya sehingga dunia sekarang seakan tidak ada batas lagi, manusia dapat
berhubungan satu dengan yang lain dengan begitu mudah dan cepatnya. Berikut ini
gambar model universal komunikasi yang terdapat elemen-elemen yang ada dalam
11
Kennedy E. John dan Soemanegara, Dermawan R. Marketing Communication Taktik & Strategi, PT
Bhuana Ilmu Polpuler, Jakarta, 2009, hal 2
20
setiap tindak komunikasi baik itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil,
pidato terbuka, atau komunikasi massa.
Lingkungan
KOMUNIKATOR
PENGIRIMAN
PESAN /
MEDIA
PENERIMAAN
KOMUNIKAN
GANGGUAN
UMPAN BALIK
RESPON
S
Gambar 1.Model Universal Komunikasi
Sumber: Komunikasi Pemasaran, hal.5, Agus Hermawan
PT.Gelora Aksara Pratama, 2012
Berikut penjelasan dari bagan Model Komunikasi Universal sesuai dengan
tahapan dan keterkaitannya.12

Komunikator (Sender), Komunikator yang mempunyai maksut berkomunikasi
dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksut.
12
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, PT.Gelora Aksara Pratama, 2012 hal 6
21
Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa
maupun simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

Pesan (Message), Pesan itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media
atau saluran baik langsung maupun tidak langsung.

Pengiriman (Encoding) ,fungsi pengiriman adalah proses untuk mengubah
pesan
kedalam
kedalam
bentuk
yang
dioptimasi
untuk
keperluan
penyampaian pesan/data.

Media/Saluran (Channel), adalah alat yang menjadi penyampai pesan dari
komunikator ke komunikan

Fungsi penerimaan (Decoding), adalah dimana proses memahami symbolsimbol bahasa (bahasa pesan) yaitu symbol grafis atau huruf-huruf dengan
cara mengasosialisasikan atau menghubungkan symbol-simbol dengan bunyibunyi bahasa beserta variasi-variasinya yang dilakukan penerima pesan dari
penyampaian pesan.

Komunikan
(receiver),
menerima
pesan
yang
disampaikan
dan
menerjemahkan isi pesan yang diterima nya ke dalam bahasa yang dimengerti
oleh komunikan itu sendiri.

Respon (response), merupakan rangsangan atau stimulant yang timbul sebagai
akibat dari perilaku komunikan setelah menerima pesan.
22

Umpan balik (feetback), adalah dimana komunikan memberikan umpan balik
atau tanggapannya atau pesan yang diberikan kepada nya, apakah dia
mengerti atau memhami pesan yang dimaksut oleh si pengirim.
Di dalam kehidupan, komunikasi dapat terjadi bila para komunikator nya
menggunakan system isyarat yang sama. Hal ini jelas terlihat pada orang-orang yang
menggunakan bahasa yang berbeda. Kita tidak akan bisa berkomunikasi dengan
orang lain bila system bahasa kita berbeda. Tetapi prinsip ini akan sangat relevan bila
kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan system isyarat yang
persis sama. Orang tua dan anak missalnya, bukan hanya memiliki perbedaan kata
yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang
mereka gunakan.
Komunikasi adalah transaksi, dengan transaksi maka dimaksutkan bahwa
komunikasi merupakan suatu proses, dimana komponen-komponennya salaing
terkait, dan bahwa komunikatornya beraksi dan berekasi sebagai suatu kesatuan atau
keseluruhan.13 Konsep dasar komunikasi dipergunakan dalam pemasaran sebagai
dasar dalam proses menyampaikan pesan kepada pemegang kepentingan pada umum
nya dan konsumen pada khususnya. Setiap komunikasi senantiasa memiliki tujuan
tertentu baik sebagai upaya belajar mengenali diri sendiri dan orang lain;
berhubungan untuk meningkatkan kualitas komunikasi; meyakinkan adanya
perubahan sikap maaupun perilaku; atau sekadar sarana hiburan. Tujuan terpenting
13
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, PT.Gelora Aksara Pratama, 2012 hal 16
23
komunikasi dalam pemasaran adalah untuk mengubah perilaku atau sikap para
pemegang kepentingan.
2.3.
Komunikasi Pemasaran
“Marketing is about identifying and meeting human and social needs”,
Pemasaran adalah tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan
kebutuhan sosial.14 Dengan demikian, pemasaran memiliki fungsi dan keberadaan
yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial di masyarkat dalam memenuhi
kebutuhan dari setiap individu. Setiap individu di masyarakat memiliki kebutuhan
berdasarkan prioritas nya masing-masing dan bermacam-macam, dalam hal ini lah
suatu pemasaran secara tidak langsung membantu masyarakat untuk mengetahui
dalam menetapkan kebutuhannya. Pemasaran adalah sekumpulan rancangan kegiatan
yang saling terkait untuk mengenali kebutuhan konsumen dengan mengembangkan,
mendistribusikan, mempromosikan, seta menetapkankan harga yang tepat dari sebuah
produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen yang bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan.15 Dalam pelaksanaannya, suatu pemasaran haruslah dapat
dikomunikasikan dengan baik dan sistematis sesuai dengan penetapan pada
tujuannya.
Penggabungan kajian komunikasi dan pemasaran akan menghasilkan
kajian baru yang disebut Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran).
14
Marketing Management, Phillip Kotler-Keller,Pearson Education,Inc 2012 hal 28
Kennedy E. John dan Soemanegara, Dermawan R, Marketing Communication Taktik & Strategi,
Bhuana Ilmu Polpuler, Jakarta, 2009, hal 13
15
24
Marketing Communication merupakan pendekatan interdisiplin antara disiplin
manajemen, dan disiplin komunikasi. Komunikasi pemasaran merupakan bentuk
komunikasi yang ditujukan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih
segmentasi yang luas pada suatu perusahaan dan merupakan sarana dimana
perusahaan berusaha mengkomunikasikan, menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan
merek yang dijual. Keberhasilan dari suatu proses pemasaran adalah dengan terjadi
nya suatu aksi dari konsumen yang mengetahui produk atau jasa tersebut untuk dapat
memiliki nya atau sama juga dengan membelinya.
Komunikasi pemasaran menurut Warren J. Keegan dalam Mahmud
Machfoedz ialah
semua elemen dalam pemasaran yang memberi arti dan
mengkomunikasikan nilai kepada konsumen dan stake-holder sebuah perusahaan dan
merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk
dari pemasar sampai kepada konsumen.16 Pemasar menggunakan iklan, pemasaran
langsung, publisitas, promosi penjualan, dan penjualan langsung untuk memberikan
informasi yang mereka harapakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh
konsumen.
Sebaliknya, konsumen menggunakannya dalam proses pembelian untuk
menghimpun informasi tentang cirri dan mafaat produk. Hal ini mendorong minat
16
Mahmud Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern,PT Cakra Ilmu, 2010, Yogyakarta, hal 16
25
untuk membuat periklanan sejelas mungkin dan jika periklanan rancu dan
membingungkan maka persepsi konsumen akan salah sehingga tujuan dari pada
pemasaran tersebut tidak akan tercapai.
Berikut adalah analisa-analisa yang dibutuhkan dalam menyusun perencanaan
komunikasi pemasaran;17

Analisa Peluang Pasar
Analisa ini mencakup suatu karakteristik dan kebutuhan pasar, strategi
produk, tempat, daya beli masyarakat, saluran distribusi dan sebagai nya.
Analisa ni dibutuhkan pada produk yang akan memasuki pasar baru, produk
baru kedalam pasar, atau peoduk baru untuk pasarbaru.

Analisa Pesaing
Adalah suatu pengamatan terhadap bidang usaha sejenis yang memiliki
hubungan langsung dengan produk kita, dimana produk nya dapat beragam,
yang disajikan untuk memnuhi kebutuhan tertentu.

Mnetapkan pasar sasaran
Langkah ini yang menjadi fokus dari hasil, tujuan dan pencapaian yang
merupakan harapan perusahaan terhadap pasar. Proses ini dapat kita tentukan
melalui langkah-langkah dasar, yaitu identifikasi pasar tentang kebutuhan
17
Kennedy E. John dan Soemanegara, Dermawan R, Marketing Communication Taktik & Strategi,
Bhuana Ilmu Polpuler, Jakarta, 2009, hal 65
26
yang belum terpuaskan, menentukan segmentasi pasar, menyeleksi pasar
sasaran dan pemosisian perusahaan.
Dalam merencanakan suatu perencanaan pemasaran maka dibutuhkan juga
suatu analisa segmentasi pasar. Beberapa perusahaan mengalami kegagalan ketika
menetapkan strategi segmentasi pasar, kesalahan yang terjadi disebabkan oleh tidak
adanya hubungan yang cukup kuat antara produk yang ditawarkan dengan sasaran
produk (konsumen), produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan segmentasi tertentu.18
Proses membuatan perencanaan pemasaran ada enam tahap menurut Freddy
Rangkuti, yaitu:19
2.3.1. Identifikasi Target Audiens
Konsumen dapat berupa individu, kelompok, public khusus atau
publik umum. Target audiens atau konsumen secara kritis mempengaruhi
mempengaruhi keputusan komunikastor pada pesan yang akan disampaikan,
bagaimana mencarikan serta kepada sapa pesan tersebut akan disampaikan.
STP ada pada tahap yang paling penting karena menjadi analisa yang strategis
18
RD. Soemanagara. Strategic Marketing Communicatib.on Konsep Strategis san Terapan. Alfabeta
Bandung. 2012. Hal 68
19
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2009. Hal 64
27
dalam menentukan bagaimana kita menggarap suatu pasar dengan terarah dan
sistemastis. STP seperti dikutip dalam Tjiptono:20
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar ke dalam segmen atau
kelompok bermakna, relative sehingga dapat di identifikasikan. Tujuan
segmentasi pasar adalah membuat para pemasara mampu membuat
perusahaan dapat membuat program-program pemasaran yang terpisah
untuk masing-masing konsumennya.
b. Targeting (Pasar sasaran)
Targeting berhubungan denga keputusan tentang segmen-segmen pasar
yang akan dilayani. Targeting merupakan aspek lain dari proses strategis
perencanaan perusahaan. Penargetan pasar mengikuti aktivitas segmentasi
pasar, segmentasi berupa aktivitas mengidentifikasi kelompok-kelompok
pembeli atau pemakai yang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda,
sedangkan penargetan pasar berhubungan dengan pilihan-pilihan atau
keputusan-keputusan tentang segmen-segmen mana yang akan didekati
dengan sebuah program pemasaran.
20
Tjiptono, Fandy. Service Management. Pnerbit ANDI Yogyakarta. Yogyakarta. 2008. hal 29
28
c. Positoning
Dalam proses positioning terjadi suatu aktivitas pengembangan posisi
didalam segmen pasar yang dituju. Positioning merupakan langkah
peletakan produk pada segmen pasar yang dipilih dan di identifikasi.
2.3.2. Analisis SWOT
SWOT merupakan singkatan dari Strenght, Weakness, Opportunities
dan Threats. Analisa SWOT merupakan suatu evaluasi dari kekuatan,
kelemahan, semua indicator internal atau semua indicator yang dapat
dikendalikan oleh suatu perusahaan. Sedangkan analisis peluang dan ancaman
adalah analisis semua indikator yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan.21 Sebuah perusahaan harus dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan internal, serta mencari kesempatan dan ancaman yang ada didalam
lingkungan eksternal tempat perusahaan beroperasi. Namun, setiap komponen
SWOT tidak dapat saling bergantung. Jika tidak, analisis ini akan menjadi
tidak berarti dan tidak akan membantu perusahaan untuk melaksanakan
strategi dengan efektif.22 Analisis SWOT yang efektif harus bertujuan meraih
pemasaran strategis yang cocok dengan lingkungan internal dan eksternal.
21
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2009. Hal 66
22
Sunny, T.H Goh dan Kho Kheng Hor, marketing wise. PT Buana Ilmu Populer. Jakarta: 2005 hal 35
29
Lingkungan Internal
KEKUATAN
KELEMAHAN
Lingkungan Eksternal
KESEMPATAN
ANCAMAN
Kecocokan Pemasaran Strategis
Gambar 2.Analisis SWOT
Sumber : Sunny, T.H Goh dan Kho Kheng Hor, marketing wise.
PT. Buana Ilmu Populer. Jakarta: 2005 hal 36
Arti kecocokan pemasaran strategis bahwa tingkat korporasi
perusahaan, tingkat Bisnis dan strategis pemasaran harus cocok dengan
kesempatan pemasaran atau ancaman persaingan yang teridentifikasi. Dengan
kata lain, strategi pemasaran yang cocok dengan lingkungan eksternal.
Kecocokan eksternal yaitu implementasi strategi pemasaran yang berhasil
harus didukung dengan kemampuan internal perusahaan, sumberdaya, struktu
organisasi, kebijakan dan prosedur operasional yang cukup baik.
Analisa SWOT cocok untuk mengevaluasi kecocokan internal dan
eksternal tersebut. Melakukan analisis SWOT merupakan awal yang penting
dalam merumuskan strategi. Namun bagi banyak perusahaan hal ini sering
sekali menjadi suatu kegiatan yang tidak berguna. Analisi SWOT harus
memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal yang berbeda dari
30
competitor. Selain itu, analisis SWOT juga harus mempertimbangkan
kesempatan dan ancaman eksternal yang menjadi kunci yang dihadapi oleh
perusahaan.
2.3.3. Menentukan Tujuan Komunikasi Pemasaran
Penyusunan tujuan harus berfokus pada pelanggan. Artinya upaya
meningkatkan kualitas suatu produk, penerapan harga, distribusi serta
berbagai kegiatan promosi harus sesuai dengan kondisi, daya beli dan
keinginan pelanggan. Termasuk juga penetapan indikator-indikator yang
dapat menyebabkan pelanggan puas harus berorientasi pada keinginan
pelanggan, bukan berorientasi pada keinginan perusahaan.23
2.3.4. Menentukan Strategi dan Taktik
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan. Sedangkan taktik adalah
tindakan yang bersifat taktis yang sesuai dengan kondisi lapangan dalam
menunjang strategi yang sudah ditetapkan. Berikut adalah tahap-tahap dalam
menyusun suatu strategi:24
a. Memilih komunikasi pemasaran dan media yang tepat
Bauran komnikasi pemasaran adalah pemilihan fungsi-sungsi komunikasi
pemasaran yang digunakan secara tepat waktu sesuai dengan strategi yang
23
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2009. Hal 67
24
Ibid 68
31
telah ditetapkan. Kegiatan yang paling penting adalah menentukan jenis
komunikasi, jenis media, frekuensi, jangkauan serta efektivitas pesan yang
ingin disampaikan.
b. Memilih ide yang kreatif
Ide kreatif dibangun dengan tujuan untuk mendukung strategi yang sudah
ditetapkan. Usahakan membuat ide yang sesuai dengan produk/jasa dan
penempatan media yang tepat sehingga mampu menarik perhatian dan
serta memotivasi prospek agar mencoba produk/jasa yang ditawarkan.
c. Menjual strategi dengan alasan yang kuat
Pemasar harus mampu menjelaskan pada target market, mengapa ide atau
pesan tersebut diperdengarkan. Apa manfaat yang dapatditerima
pelanggan setelah menggunakana produk/jasa terbut, dan apakah dapat
memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan.
2.3.5. Menyusun Budget
Budget dari aspek keuangan merupakan biaya, tetapi dari komunikasi
pemasaran budget merupakan investasi. Perbedaan dua pandangan filosofi ini
adaah biaya merupakan beban, sedangkan investasi merupkan suatu sumber
energy untuk menghasilkan return sesuai dengan yang diharapkan. Semakin
baik return yang diperoleh (ROI = Return On Investmen), maka akan semakin
baik investasi yang dilakukan. Akibatnya akan semakin baik juga
pengembalian investasi dari kegiatan pemasaran.
32
2.2.6. Melakukan Evaluasi Efektivitas
Kegiatan evaluasi efektivitas program-program promosi yang sudah
berjalan perlu dilakukan secara periodik. Evaluasi yang dilakukan secara
periodik dan sistematis akan meningkatkan kemampuan perusahaan menjadi
lebih baik dan menjadikan perusahaan sebagai learning organization.
Selain melakukan suatu analisa-analisa dalam menyusun strategi
komunikasi pemasaran, maka ada 2 strategi yang dapat dipergunakan dalam
menyusun suatu strategi pemasaran yaitu Pulling Strategy (Strategi Tarik) dan
Pushing Strategy (Strategi Dorong).25
Pull Strategy adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan dengan menggunakan .periklanan, consumer promotion dan
Direct Marketing untuk mempengaruhi konsumen agar meminta perantara
menyediakan produk perusahaan, sehingga pada gilirannya membuat para
perantatara memesannya dari perusahaann.26
Push Strategy adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan dengan menggunakan wiraniaga
dan trade promotion untuk
mempengaruhi perantara agar menyimpan, mempromosikan, dan menjual
25
26
Kotler & Amstrong. Dsar-Dsar Pemsaran Jilid 2. PT Indeks Jakarta, 2004 hal 625
Tjiptono, Fandi. Service Marketing Esensi & Aplikasi. Marknesis. Yogyakarta. 2009 hal 229
33
produk nya kepada pemakai akhir.27 Penekanan relatif tentang alat-alat
promosi khusus yang digunakan berbeda dengan strategi dorong (Push) dan
strategi tarik (Pull).
Dibawah ini merupakan gambar sistematis perbedaan antara Push
strategi and Pull strategi dimana terdapat perbedaan pada proses menciptakan
suatu permintaan dari konsumen terhadap suatu produk/jasa.
PUSH STRATEGY
Organisasi
Pemasaran
Permintaan
Perantara
Permintaan
Konsumen
Permintaan
Konsumen
Aktivitas Pemasaran
PULL STRATEGY
Organisasi
Pemasaran
Permintaan
Perantara
Aktivitas Pemasaran
Gambar 3.Push Strategy Vs Pull Strategy
Sumber : Tjiptono, Fandi. Service Marketing Esensi & Aplikasi. Marknesis.
Yogyakarta. 2009 hal 230
27
Tjiptono, Fandi. Service Marketing Esensi & Aplikasi. Marknesis. Yogyakarta. 2009 hal 229
34
2.4.
Promotion Mix
Promotion Mix merupakan penggabungan sb-elemen dari pada strategi
promosi yang terdiri dari advertising (periklanarn), promosi penjualan (sales
promotion, public relation (PR), personal selling dan direct selling.28
2.4.1. Advertising
Advertising (periklanan) adalah komunikasi nonindividu dengan
sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan,
lembaga nirlaba atau individu.29
Periklanan diartikan sebgai bentuk prestasi nonpersonal yang dibayar
oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barang
atau jasa tertentu. Pada iklan biasanya ditampakan organisasi yang
mensponsorinya. Dala praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen
citra yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara cipta dan makna
dalam benak konsumen dan tujuan akhir dalam iklan adalah bagaimana
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
28
Kennedy E. John dan Soemanegara, Dermawan R, Marketing Communication Taktik & Strateg, PT
Bhuana Ilmu Polpuler, Jakarta, 2009, hal 2
29
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2009. Hal 23
35
2.4.2. Sales Promotion
Sales promotion (promosi penjualan) didefinisikan sebagai arahan
langsung dimana terjadinya peralihan nilai terhadap produk pada kekuatan
penjualan, didistribusikan dengan tujuan utama terjadinya penjualan secara
langsung.30
2.4.3. Personal Selling
Personal selling (penjualan perseorangan) adalah improvisasi dari
penjualan dengan menggunakan komunikasi person to person.31 Personal
selling
sangat
dominan
dalam
dunia
industri.
Dalam
marketing
communication, personal selling merupakan mitra penting yang tiak dapat
digantikan dengan unsur promosi lainnya. Personal selling biasanya
dilaksanakan oleh sales dibawah naungan manajer penjualan yang
mempromosikan produk secara langsung pada pasar sasaran.
2.4.4. Direct Marketing
Direct marketing menurut Belch dan Belch seperti dikutip dalam John
E Kennedy & Soemanagara adalah sebagai berikut:32 “Direct marketing is a
system of marketing by which organization communicate directly with the
30
Kennedy E. John dan Soemanegara, Dermawan R, Marketing Communication Taktik & Strateg, PT
Bhuana Ilmu Polpuler, Jakarta, 2009, hal 31
31
Kennedy E. John dan Soemanegara, Dermawan R, Marketing Communication Taktik & Strateg, PT
Bhuana Ilmu Polpuler, Jakarta, 2009, hal 33
32
Ibid 26
36
target consumer to generate a response or trancsaction”. Dipahami bahwa
komunikasi langsung bertujuan ntuk memperoleh respons atau transaksi yang
terjadi secara langsung dalam waktu singkat. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa direct marketing dilaksanakan sebgai cara untuk bertemu
dengan konsumen setelah muncul suatu respons dari pasar atas informasi
produk yang telah disebarkan pada konsumen. Informasi disebarkan melalui
surat kabar, televisi, radio, majalah dan media massa lainnya.33
2.4.5. Publicity
Publicity adalah salah satu teknik yang sering digunakan dalam
program PR (public relation) yang dapat digunakan sebgai salah satu program
kampanye.34 Dalam dunia usaha saat ini, peran publicity semakin penting
karena dapat menjangkau opini publik yang dapat men-support produk dan
layanan serta membentuk sebuah perceive quality (kualitas yang dipersesikan)
dalam benak konsumen. Publicity berkaitan dengan usaha perusahaan dan
menumbuhkan dan menciptakan citra, baik itu citra perusahaan (corporate
image) maupun brand atau citra produk (product image). Publicity biasanya
digunakan
untuk
mempromosikan
produk
spesial,
membangkitkan
kepercayaan terhadap produk, dan memperkuat nilai produk pada konsumen
33
Kennedy E. John dan Soemanegara, Dermawan R, Marketing Communication Taktik & Strateg, PT
Bhuana Ilmu Polpuler, Jakarta, 2009, hal 27
34
Ibid 20
37
khusus. Publicity merupakan pengembangan dari konsep berita yaitu 5W +
1H (Who, What, When, Where, Why dan How) hanya dalam pengemasannya
saja yang berbeda.35 Jika dalam penulisan berita 5W dijabarkan secara
singkat, maka dalam publicity cenderung disajikan lebih kompleks dan detail.
2.5.
Periklanan
Periklanan adalah fenomena bisnis modern, tidak ada perusahaan yang ingin
maju dan memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan. Demikian
penting peran iklan dalam bisnis modern sehingga salah satu bentuk bonafiditas
perusahaan terletak pada seberapa besar dana yang dialokasikan untuk iklan tersebut
dan di samping itu iklan merupakan jendela kamar dari sebuah perusahaan dimana
keberadaannya menghubungkan perusahaan dengan masyarakat, khususnya para
konsumen. ”Advertising is a paid, mediated form of communication from an
identifiable source, designed to persuade the receiver to take some action, now or in
the future”.36
"Iklan adalah dibayar, bentuk dimediasi komunikasi dari sumber yang dapat
diidentifikasi, yang dirancang untuk membujuk penerima untuk mengambil beberapa
tindakan, sekarang atau di masa depan". Periklanan membutuhkan biaya yang besar,
tetapi mempunyai pengaruh daya jangkau yang luas. Iklan dapat didefinisikan sebgai
35
Ibid 21
Shimp. A. Terence. Periklanan dan Promosi – (Aspek tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu)
Edisi ketujuh hal 240
36
38
sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang
iklan.
2.5.1. Media Periklanan
Untuk mencapai audiens sasaran, para pengiklan akan mempergunakan berbagai jenis
media baik cetak maupun elektronik.
Berikut ini adalah media-media iklan yang paling seringdigunakan:37
1. Televisi meupakan media iklan yang paling efektif dan potensial dianatara
iklan yang lainnyakarena jangkauan nya yang luas, Pesan iklan dapat dikemas
secara nasionalmeskipun utuk audiensi lokal,
2. Bioskop Para pemasang iklan dapat memanfaatkan bioskop khusus,
sedangkan para pemasang iklan nasional dapaat membeli ulasann berita
khusus tentang audiens.
3. Radio, dapat berfungsi sebgai media lokal,regional dan nasional.
4. Surat kabar, pers lokal, regional dana nasional semua tersedia, meskipun
kualitas publikasinya telah banyaak mengalami perubahaan seiring dengan
5. Majalah, Perkembangan media baik cetak maupun elektronikcukup pesatmulai dari yang paling ringan sampai yang paing berat.
37
Brannan, Tom., Integrated Marketing Communication Memadukan Upaya Public Relation, iklan dan
Promosi Untuk Membangun Identitas merek.2005 hal 54
39
6. Iklan oudoor, adalah iklan yang penempatannya ada pada psosi luar atau
lingkungan luar, seperti contoh spanduk, iklan di bis berjalan dan lain-lain.
7. Dan lain-lain
2.6.
Strategi Perencanaan Periklanan
Strategi perencanaan adalah suatu cara atau tehnik secara keseluruhan untuk
dapat mencapaai suatu tujuan. Dalam hal perencanaan ini Model komunikasi persuasi
McGuire berbeda dengan model teoritis lainnya dan penggunaannya didominasi dan
dapaat ditemukan di bidang periklanan.38 Model ini telah digunakan dalam berbagai
cara dan ini termasuk pemeriksaan perilaku konsumen dalam menanggapi pesan
untuk membantu menganalisis suatu iklan. McGuire bertanggung jawab untuk
mengembangkan kedua model information–persuasion model (IPM) dan model
komunikasi persuasi.
Menurut McGuire (1976) seperti yang dikutip oleh Corcoran ada tiga faktor
yang dapat mempengaruhi pilihan seseorang.39
38

Faktor eksternal, misalnya harga atau lokasi.

Faktor direktif internal, misalnya sikap atau keyakinan individu.
Communicating health -Strategies for heakth promotion.Nova Corcoran.SAGE Publication. Ltd
page 22
39
Communicating health - Strategies for heakth promotion. Nova Corcoran.SAGE Publication. Ltd
page 22
40

faktor-faktor dinamis internal, misalnya karakteristik demografi seperti
usia atau etnis.
Input Communication Factors
INPUT
Factors in this 'input' section include:
1. Source
2. Message
3. Channel
4. Receiver
5. Destination
Demographics, credibility, Attractivenes, etc.
Appeal, Organization, Style, etc.
Type of Media used, i.e. television
Demographics, social/psychological factors
Immediacy/delay, prevention/cessation
Output Persuasion Techniques
OUTPUT
Description of what happens at each step:
1. Tuning in
2. Attending
3. Liking
4. Comprehending
5. Generating
6. Acquiring
7. Agreeing
8. Storing
9. Retrieval
10. Decision
11. Acting
12. Post-action
13. Converting
Exposure to the message
Paying attention to the message
Liking and being interested in the message
Understanding the message
Related cognitions
Gaining the appropriate skills to act on the message
Agreeing the message is correct
Saving the message to memory
Retrieval of the message from memory when needed
Acting on the message
Performing the action
Integration of the action into behavior
Advising others to behave likewise
Gambar 4.Persuasion matrix McGuire
Sumber: Communicating health - Strategies for heakth promotion. Nova
Corcoran.SAGE Publication.Ltd page 23
41
Model komunikasi persuasi diatas dapat dicirikan sebagai matriks inputoutput yang dapat dimanipulasi dan diukur untuk mencapai perubahan. Komunikasi
Input Communication Factors berisi lima tahap yang terpisah dari komunikasi yaitu:
Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), Receiver (penerima) dan
Destination (tujuan). Variabel input ini memberikan pilihan bagi para praktisi untuk
memilih dan memanipulasi. Variabel ‘input’ ini merupakan langkah utama dalam
mencapai 'output' variabel. Gambar 1.4 diatas menggambarkan bagaimana McGuire
telah membagi lima masukan variabel-variabel ini menjadi sub-divisi, misalnya, daya
tarik atau aspek-aspek non-verbal.
Ke 13 variabel output (atau tahap) adalah urutan peristiwa yang menurut
McGuire (2001), harus berlangsung dalam urutan (1 sampai 13) untuk
memungkinkan pesan memiliki efek dan perubahan terjadi. Hal ini diasumsikan
bahwa seseorang tidak dapat mencapai langkah 6 (memperoleh keterampilan yang
relevan) tanpa terlebih dahulu menyelesaikan langkah 2 (menghadiri komunikasi).
Dalam beberapa cara ini mirip dengan model PBC dari 'langkah' di mana pesan hanya
dapat ditindaklanjuti ketika seseorang telah bergerak melewati tahapannya. McGuire
mengusulkan bahwa semua tahap ini harus diselesaikan untuk mencapai tahap akhir
yaitu tahap 11 (bertindak atas pesan), ke 12 (integrasi kognitif pasca-tindakan
42
perilaku) dan pada akhirnya tahap ke 13 (dakwah, atau advokasi, orang lain untuk
berperilaku juga).40
Keuntungan dari model ini adalah bahwa model komunikasi persuasi ini
memiliki tahap perencanaan yang jelas yang dapat diikuti untuk mendapatkan hasil.
Model ini juga dapat membantu para praktisi untuk mengidentifikasi dan
mempertimbangkan saluran dan strategi yang dapat mempengaruhi hasil kampanye.
Mengingat penekanan pada setiap tahap, setiap tahap pesan dapat diperiksa untuk
dampak, kesesuaian dan efektivitas.41
Berikut proses teori komunikasi persuasi McGuire agar dapat mencapai tujuan
yang ingin dicapai berdasarkan tahapan-tahapannya (Output):

Exposure / Presentation
Pesan disampaikan melalui saluran (Media) kepada khalayak atau konsumen
dimana pada tahap ini suatu pesan harus lah dapat disampaikan secara jelas.

Attention / Awareness
Setelah pesan disampaaikan maka pesan tersebut harus lah dapat
memberikana suatu perhatian kepada communicant, yang dimana dalam hal
periklanan kita dapat menyebutkannya sebagai konsumen.

40
Comprehension / Understanding
Communicating health - Strategies for heakth promotion. Nova Corcoran.SAGE Publication. Ltd
page 23
41
Communicating health - Strategies for heakth promotion. Nova Corcoran.SAGE Publication. Ltd
page 25
43
Pada tahap ini suatu pesan haruslah dapat dipahami oleh penerima dan tidak
hanya memberikan perhatian, dimana agar pesan tersebut dapat memiliki
makna akan apa yang ditujukan.

Acceptance
Pesan dapat di terima oleh communicant sebagai suatu informasi yang
berguna dan dapat diterima sesuai dengan kondisi communicant pada saat itu.

Retention
Dalam tahap ini pesan dapat disampaikan secara berulang-ulang sebagai
terpaan terhadap communicant agar dapat sebagai pengingat akan pesan
tersebut.

Action
Tahap ini lah yang merupakan tujuan dari pada pesan itu disampaikan, dimana
suatu tindakan pada akhir nya dilakukan oleh communicant/konsumen suatu
produk atau layanan.
2.7.
Product Life Cycle
Tahap perkembangan produk menentukan pesan periklanan. Ketika produk
melamapaui sejumlah tahap, cara periklanan menyaajikan produk pada konsumen
sangat bergantung pada derajat penerimaan yang diperoleh produk dari konsumen.
Derajat penerimaan dapat dikenali ketika produk melewati sklus hidupnya. Derajat
penerimaan adalah penentu tahap periklanan produk. Berikut adalah tahap hidup
44
produk yang terdiri dari 3 tahap yaitu tahap pengenalan, taahap persaingan dan tahap
pemeliharaan.42
2.7.1. Tahap Pengenalan
Tujuan tahap pengenalan dari siklus hidup produk diringkas menjadi
istilah yang paling sederhana yaitu mendidik konsumen mengenal produk atau
jasa baru, menunjukkan bahwa orang memiliki kebutuhan yang tidak mereka
sadari sebelumnya dan bahwa produk yang di iklankan memenuhi kebutuhan
itu dan dapat memperlihatkan bahwa sebuah produk itu kini ada.43
2.7.2. Tahap Persaingan
Begitu produk pada tahap pengenalan diterima oleh konsumen maka
terjadi persaingan. Konsumen kini tau mengenai produk tersebut dan
kegunaannya. Saat itu pertanyaan konsumen pertama adalah”Merek apa yang
harus saya beli?”. Ketika hal itu terjadi, produk telaah memasuki tahap
persaingan dan periklanan yang mengacu pada produk itu disebut sebagai
periklanan bersaing.44 Jika pelopor dapat mempertahankan pangsa pasar di
kategori ini selama periode awal pertumbuhan pesaing, pelopor mendapatkan
42
Klepner’s, Prosedur Periklanan, PT Indeks, 2009 hal 110
Klepner’s, Prosedur Periklanan, PT Indeks, 2009 hal 112
44
Klepner’s, Prosedur Periklanan, PT Indeks, 2009 hal 117
43
45
lebih dari sekedar pengganti pengeluaran awal yang berhubungan dengan
upaya perbedaan usaha produk itu 45
2.7.3. Tahap Pemeliharaan
Produk yang mencapai kemaatangan dan penerimaan berskala luas
akan memasuki tahap pemeliharaan atau tahap pengingatan dari periklanan.46
Jika produk diterima dan digunaan konsumen maka tidak diperlukan
periklanan persaingan. Pada tahap ini semua orang telah tau tentang produk
itu dan menyukai atau tidak menyukai nya. Sasaran tertingi periklanan adalah
mempertahankan pelanggan. Produk pada tahap ini biasanya mendapatkan
periklanan yangpaaling sedikit.
Kehidupan produk tidak berhenti ketika mencapai tahap pemeliharaan,
ternyata
produk
justru
berada
pada
puncak
popularitasnya,
dan
pemanufakturnya merasa bahwa produk itu dapat bersantai. Tetapi produk
dapat bersantainya dalam waktu singkat sebelum produk itu mengalami
penurunan.47 Tidak ada bisnis yang hanya dapaat mengandalkan pelanggan
lamanya selama satu periode dan bertahan.
Ketika produk mendekati tahap pemelihaaraan, manajemen harus membuat
beberapa keputusan penting seperti:
45
Klepner’s, Prosedur Periklanan, PT Indeks, 2009 hal 116
Klepner’s, Prosedur Periklanan, PT Indeks, 2009 hal 118
47
Klepner’s, Prosedur Periklanan, PT Indeks, 2009 hal 123
46
46
1. Dapatkan perusahaan membuat perbaikan berarti pada produk saat ini
sehingga benar-benar mewakili jenis produk atau kategori baru.
2. Adakah kemungkinan perpanjangan lini.
P
E
N
J
U
A
L
A
N
Perkenalan
Pertumbuhan
Kemaatangan
Penurunan
WAKTU
Gambar 5.Product Life Cycle
Sumber: Klepner’s, Prosedur Periklanan.
PT Indeks, 2009 hal 125
47
2.8.
Brand
Kata “brand” dalam bahasa inggri berasal dari kata “brand”, dalam bahasa
Old Norse yang berarti to burn mengacu pada mengidentifikasian ternak.48 Menurut
catatan sejarah, praktek branding sudah ada sejak berabad-abad lalu, pada waktu itu
pemilik peternakan merasa perlu menandai hewan peternakannya dengan cara
memberikan label agar tidak tertukar dengan hewan piaraan ternak lain. Peternak
menggunakan semacam logam panas yang berisi inisial nama pemilik nya yang
dipanaskan lalu ditempelkannya logam itu pada tubuh binatang piaraannya. Seiring
berjalannya waktu label yang tertempel pada tubuh hewan tersebut akan menjadi
identitas yang dapat diingat bagi para peternak dan penjual daging sapi. Tujuan lain
dari pemberian label adalah untuk memberikan jaminan pada penjual daging sapi
bahwa hewan dengan label yang bertuliskan inisial tertentu memiliki kualitas jaminan
tertentu.
Pada saat ini praktek branding tidak bisa dilepaskan dari dunia bisnis karena
ketatnya persaingan antar perusahaan sehngga masing-masing dari produk atau jasa
yang dikeluaran tersebut harus memiliki identitas merek yang kuat sehingga
konsumen dapat membedakan antara produ atau jasa yang satu dengan yang lain
dengan mudah. Brand adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasi
semua unsur yang digunakan untuk mengenali produk atau jasa dari sebuah
48
Niedrich R.W and Swain,S.D. The influence of pioneer status and experiences order on customer
brand preferences.2003.
48
kelompok dari pesaing lainnya. Pengelolaan brand adalah pengelolaan persepsi,
yanag bisa diartikan bila perusahaan dapaat mengelola brand dengan baik maka
persepsi konsumen mengenai produ atau jasa yang ditawarkan tersebut aakaan
dipersepsikan secara posiif. David Aaker dalam bukunya “Building Strong Brand”
menyampaikan
bahwa
Brand
Image
adalah
bagaimanaa
merek/Brand
itu
diterima/dipersepsikan”. Sedangkan identitas sebuaah merek/brand (brand identity)
adalah sebuaah aspirasi (Keinginan pemilih merek) mengenai bagaimanaa
brand/merek itu ingin diterima/dipersepsikan.49
Brand juga dapat memudahkan konsumen ketika ingin menentukan pilihan.
Beberapa manfaat brand bagi konsumen adalah sebagai berikut:50
1. Sebagaaia alat identifikasi, dengan adanya merek maka konsumen akan
dengan sangat mudah melihaat dengan jelas, ditengah banyaknya produkproduk sejenis dipasaran.
2. Jaminan terhadaap konsumen bahwa mereka bias mendapatkn jaminan
kualitas yang sama walau merekaa membeli di tempat yang berbed sekalipun.
3. Adanya karakteristik produ yang tercantum dari brand yang dapat membantu
konsumen daalm menangkap citra yang di tampilkan.
4. Kepuasan konsumen terhadap produk melaalui daya tarik brand, logo dan
komunikasi nya.
49
50
Aaker,David A. (1996), Buillding Strong Brand. Free press.New York.
Fandi Tjiptono, Management Strategy Merek, Andi, Yogyakarta 2011 hal 30
49
5. Adanya tanggung jawaab brand terhadap konsumsi konsumen jika terjadi
sesuatu hal yang tidak diinginkan.
2.8.1. Brand Equity
Menurut David A Aaker seperti dikutip oleh Rangkuti dalam Power of
Brand
“Brand equity is a set of assets (and liabilities) linked to a brand’s name and
symbol that adds to (or subtracts from) the value provide by a product or
services to a firm or that firm’s customers. The major asset caategories are:
Brand awareness; Percceived Quality; Brand Associations and Brand
Loyaalty.”51
Ekuitas merek adalah seperangkat aset (dan kewajiban) terkait dengan nama
merek dan simbol yang menambah (atau mengurangi dari) nilai disediakan
oleh produk atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan yang perusahaan.
Kategori-kategori utamanya adalah: Kesadaran merek; Persepsi Kualitas;
Asosiasi Merek dan Brand Loyaalitas brand. Inti dari semua aktivitas
komunikasi
pemasaran
pada
akhirnya
adalah
kemampuan
untuk
meningkatkan ekuitas merek.52 Peningkatan ekuitas tentunya tergantung pada
kesesuaian bauran dari unsur-unsur pemasaran.
Ekuitas
merek
dalam
perspektif konsumen terdiri atas dua bentuk pengetahuan tentang merek yaitu:
kesadaran merek dan (brand awareness) dan citra merek (brand image).
Pengenalan
terhadap merek
51
Rangkuti, Freddy Power of Brand. PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 hal 39
Shimp. A. Terence. Periklanan dan Promosi – (Aspek tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu)
hal 46
52
50
KESADARAN
AKAN MEREK
Hal-hal yang tidak
berhubungan
dengan
produk(Contoh:
harga,kemasan,pem
akai dan citra
penggunaaan)
Kemampuan
untuk mengingat
merek
Atribu
t
PENGETAHUA
N AKAN
MEREK
Jenis-jenis
asosiasi merek
Hal-hal yang
berhubungan
dengan produk
(Contoh: Warna,
kuran dan disain)
Manfaat
Fungsional
Evaluasi
Keseluruhan
(Sikap)
Simbolis
CITRA
MEREK
Dukungana
Kekuatan dan
Keunikan
Asosiasi Merek
Gambar 6. Kerangka Ekuitas Merek Berbasis Kosumen
Sumber: Shimp. A. Terence. Periklanan dan Promosi
(Aspek tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu) hal 10
Pengalaman
51
2.8.2. Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Kesadaran merek (Brand awareness) menurut Aaker yang dikutip
dalam Rangkuti adalah kesanggupan seseorang untuk mengenali atau
mengingaat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori
tertentu53. Kesadaran dalam menggambarkan merek didalam pikiran
konsumen yang dapat menjadi penentu daam beberapa kategori dan biasanya
mempunyai peranan kunci pembuka (key of brand asset) unntuk masuk ke
elemen ekuitas merek laainnya, apabila kesadaran itu sangat rendah maka
hampir dipastikan baahwa wkuitas merek nya juga rendah.54 Tingkaatan atau
piramida kesadaran merek dari tingkat rrendah samapai tingkatan tertinggi
adalaah sebgaai berikut:55
1. Unware of Brand (Tidak menyadari merek) adalah tingkat paaling rendah
dalam piramida kesadaran merek, dimanaa konsumen tidak menyadaari
adanya suatu merek.
2. Brand Recognition (Pengenalan merek) adalaah tingkat minimal
kesadaaran, dimana pengenaalan merek muncul lagi setelah dilakukan
suaatu pengingatan kembali lewat bantuan. (Aided recall)
53
Rangkuti, Freddy Power of Brand. PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 hal 39
Durianto, Sugiarto, Brand Equity Ten PT Gramedia Pustaka Utama, 2004 hal 4
55
Durianto, Sugiarto, Brand Equity Ten PT Gramedia Pustaka Utama, 2004 hal 7
54
52
3. Brand Recall (Pengingatan kembali terhadap merek) adalah pengingatan
merek kembali tanpa bantuan (unaided recall). Pengingatan
kembali
pada merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan
merek tertentu dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan
pengingatan kembali tanpa bantuan karena berbeda dari tugas pengenalan,
responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
4. Top of Mind (Puncak pikiraan) adaalah merek yang disebutkan pertama
kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak
konsumen. Dengan kata lain merek tersebut merek utaama dari berbagai
merek yang ada dalam benak konsumen.
Top of Mind
Brand Recall
Brand Recognition
Unaware of Brand
Gambar 7. Piramida Brand Awareness
Sumber: Durianto, Sugiarto, Brand Equity Ten
PT Gramedia Pustaka Utama, 2004 hal 7
53
2.8.3 Perceived Quality
Pengertian kesan kualitas menurut Aaker seperti dikutip oleh rangkuti
bahwa persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan
saatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksut yang diharapkan.56
Terdapaat lima keuntungan kesan kualitas menurut Aaker yaitu:57
1. Alasan untuk membeli
Kesan kualitas suatu merek memberikan alasan yang penting dalam untuk
membeli. Hal ini mempengaaruhi merek-merek aapaa yang aakan dipilih
2. Diferensiasi/Poisi
Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi
kesan kualitas.
3. Harga optimum
Memberikan
pilihaan-pilihan
dalam
menetapkan
harga
optimum
(premium price)
4. Minat saluran distribusi
Keunungan ini memiliki arti penting bagi para distributor, pengecer
beserta berbagai saluran distribusi lainnya,
5. Perluasan merek
56
57
Rangkuti, Freddy Power of Brand. PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 hal 41
Rangkuti, Freddy Power of Brand. PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 hal 42
54
Kesan kualitas dapat dieksploitasi dengan cara mengenal berbagai
erluasan merek yaitu dengan menggunakan merek tertentu unntuk masuk
kedalam kategori produk baru.
2.8.4
Brand Association
Pengertian kesan kualitas menurut Aaker seperti dikutip oleh rangkuti
adalah segala hal yang berkaitan dengan ingataan mengenai merek.Asosiasi
itu tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan.
Keterkaitan akan suatu merek akan lebh kuat apabiladilandaasi pada banyak
pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.Berbagaia
asosiasi yang diingat konsumen dapaat dirangkai sehingaa membentuk citra
tentang merek atau brand image.
2.8.5
Brand Loyalty
Pengertian loyalitas adalah ukuran dari kesetiaaan konsumen terhadap
suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti daari brand equty yang menjadi
gagasan sentraal dalam pemasaran, karena hak ini merupakan satu ukuran
keterkaitan seorang pelanggan pada suatu merek. Apabila loyalitas mereka
meningkat, maka kerentaan kelompok pelanggan dari serangan competitor
55
dapat dikurangi. Hal ini merupakan indikator brand equity yang berkaaitan
dengan perolehan laba dimasa yang akan dating karena loyalitas merek secara
langsung dapat diartikan sebagai penjualan dimasa depan.
2.9
Pemasaran Jasa
Menurut Kotler & Keller, pemasaran jasa adalah setiap tindakan atau
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain yang pada
dasarnya bersifat Intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu.58 Perancangan strategi komunikasi pemasarana jasa berbeda
dengan komunikasi barang fisik dan oleh karena itu dalam merancang suatu strategi
komunikasi pemsaran jasa maka ada lima faktor utama dari karakter Intangibility
yang harus di perhatikan, yaitu 59
2.9.1. Kinerja Jasa
Jasa lebih bersifat kinerja (performance) ketimbang obyek, sehingga
pemasar jasa harus mampu mencari cara-cara membuat jasanya lebih konkrit
dan mengklarifikasi fungsi tipe kerja yang bisa diberikan. Tangible cues perlu
dimanfaatkan secara maksimal dalam kampanye periklanan, terutama pada
58
59
Fandi Tjiptono,Sevice Marketing Esensi & Apliasi, Marknesis, 2009 hal 4
Fandi Tjiptono,Sevice Marketing Esensi & Apliasi, Marknesis, 2009 hal 232
56
tipe jasa kontak rendah (low-contact-service) yang melibatkan hanya sedikit
elemen tangible.
2.9.2. Ketrlibatan Pelanggan dalam Produksi Jasa
Tekanan untuk meningkatkan produktivitas dalam organisasi jasa
kerapkali menyebabkan dibutuhkannya perubahan signifikan dalam hal
sistempenyampaian
jasa,
terutama
menyangkut
pemanfaatan
inovasi
teknologi. Tantangan terbesara bagi perusahaan jasa inovativ adalah
mengedukasi para pelanggannya tentang tata cara menggunakan teknologi
baru secara eefektif.
2.9.3. Manajemen Penawaran dan Permintaaan
Strategi manajemen permintaan seperti mengurangi pemakaian pada
saat permintaan puncak dan menstimulasi pemakaian pada periode permintaan
sepi, dapat ditrapkan secara efektif melalui program promosi penjualan dan
periklanan. Biasanya peluang terbesar untuk melakukan itu adalah manakala
terdapat gap besar antara harga jual normal dan biaya variable.
2.9.4. Peranan Strategik Staf Kontak Pelanggan
Pada jasa kontak tinggi, karyawan jasa merupakan faktor sentral dalam
penyampaian jasa. Kehadiran mereka membuat jasa lebih tangible dan dalam
banyak kasus, juga lebih personalized. Namun tantangan terbesar bagi
perusahaan jasa adalah merancang pesan iklan yang relaistis, karena pesan
57
tersebut bakal menjadi standar minimum ekspektasi pelanggan. Pemahaman
atas peran penting karyawan jasa dalam menciptakan kepuasan pelanggan dan
loyalitas pelanggan mendorong banyak perusahaan jasa besar untuk
merancang kampanye komunikasi internal yang ditujukan bagi para
karyawannya.
2.9.5.
Berkuranagnya Peran Perantara
Salah satu perbedaan signifikan antara barang dan jasa adalah bahwa
pemanfaatan perantara pada sector jasa tidak sesering atau sebanyak pada
sector
manufaktur.
Pemasar
baran
gfisik
harus
memutuskan
cara
mengalokasikna dananya untuk periklanan, consumer promotion dan trade
promotion., sedangkan pasar jasa yang memasarkan jasanya secara langsung
(seperti bank, rumah sakit, dan penyedia jasa professional) tidak terlalu
membutuhkan trade promotion.
Berbagai wacana pemasaran jasa mengungkap sejumlah perbedaan anatara
barang dan jasa sebagai berikut:60
1. Jasa ridak berwujud
2. Jasa sangat bervariasi, karena salah satu komponen pokok berbagai jenis jasa
adalah manusia.
60
Fandi Tjiptono,Sevice Marketing Esensi & Apliasi, Marknesis, 2009 hal 5
58
3. Jasa diproduksi dan dikonsumsi secara simultan
4. Dalam benak pelanggan, tidak gampang memisahkan jasa dari orang yang
menyediakannya.
5. Jasa tidak tahan lama dan sangat sensitive terhadap waktu
6. Konsumen jasa tidak memiliki kendali atas sepenuhnya terhadap jasa yang
dibeli.
Dalam pemasaran jasa terdapat lima karakteristik unik dari jasa yaitu
intangibility, inseparatebility, variability/heterogeinity, perishability dan lack of
ownership.61 Karakteristik tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini:
KARAKTERISTIK
Intangibility
IMPLIKASI MANAJEMN

Produk bersifat abstrak: lebih berupa
tindakan atau pengalama

Kesulitan dalam evaluasi alternative
penawaran jasa
Inseparability

Tidak dapat dipajang

Tidak ada hak paten

Konsumen terlibat dalam produksi

Pelanggan lainjuga terlibat: masalah
pengendalian
61
Fandi Tjiptono,Sevice Marketing Esensi & Apliasi, Marknesis, 2009 hal 7
59

Karyawan
mencerminkan
mewujudkan
bisnis
dan
jasa:relasi
pribadi

Kesulitan dalam produksi missal:
Pertumbuhan membutuhkan jalinan
kerjasama.

Heterogeneity
Standarisasi sukar dilakukan: sangat
tergantung
pada
sumber
daya
manusia yang terlibat

Kualitas
sulit
dikendalikan:
heterogenitas lingkungan

Perishability
Tidak dapat disimpan: Tidak ada
sediaan

Masalah
beban
periode
puncak:
produktivitas rendah

Sulit
menentukan
harga
jasa:
masalah penetapan harga
Lack of Ownership

Pelanggan tidak dapat memiliki jasa:
jasa disewakan.
Tabel 3.Karakteristik Jasa dan Implikasi Manajemen
Sumber : Fandi Tjiptono,Sevice Marketing Esensi & Apliasi.
Marknesis, 2009 hal 16
Download