BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Controler Board Arduino adalah nama sebuah produk elektronik mikrokontroler. Arduino juga merupakan merek dagang terdaftar dan hanya papan resmi yang diberi nama "Arduino". Tiruan-tiruannya biasanya diakhiri dengan ”duino”[1]. Yaitu sebuah papan elektronik yang di dalamnya terdapat chip mikrokontroler. Piranti ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan suatu pengendalian elektronik dari yang sederhana hingga kompleks. Bahkan dengan menambahkan komponen tertentu dapat digunakan untuk pemantauan dan pengendalian jarak jauh dengan melalui internet. Arduino juga dapat membuat sebuah komputer biasa yaitu output. lebih dari sekedar PC dalam pendeteksian dan pengendalian besaran-besaan input dan Arduino dapat digunakan untuk mengembangkan objet interakif mengambil data masukan dari berbagai switch dan sensor, dan mengendalikan output seperti lampu, motor, dan besaran output fisik lainnnya. Arduino merupakan mikrokontroler yang compact simple menawarkan berbagai keunggulan: 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ namun 1. Murah, harga Arduino board adalah relatif murah dibandingkan mikrokontroler yang lainnya, 2. Lintas platform, perangkat lunak Arduino dapat dijalankan dengan Windows, machintosh OSX dan Linux operating system. Kebanyakan mikrokontroler terbatas hanya pada Windows saja. 3. Simpel dan mudah dalam pemrograman, pemrograman Arduino mudah untuk dilakukan bahkan bagi pemula. Arduino juga sangat cocok untuk proses pembelajaran tentang mikrokontroler. 4. Open source perangkat lunak, Arduino adalah software yang terbuka bagi siapa saja untuk mengembangkan berbagai aplikasi 5. Open source perangkat keras, Arduino berbasis mikrokontroler Atmel ATMEGA8 dan ATMEGA168. Sehingga elektronik designer dapat melakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhannya. Arduino Controler Board yang digunakan adalah Arduino Uno sebagai kontroler. Board ini menggunakan mikrokontroler ATmega 328 sebagai kontrol utama. Flash Memory sebesar 32KB, SRAM sebesar 2KB, dan EEPROM sebesar 1KB. Clock pada board menggunakan XTAL dengan frekuensi 16 MHz. Vin merupakan tempat input tegangan pada board Arduino saat menggunakan sumber daya eksternal selain USB dan adaptor. Pin 5 V memberikan tegangan output DC sebesar 5 V saat Arduino board aktif. Pin 3.3 V memberikan tegangan ouput DC sebesar 3.3 V dan pin Reset digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.1.1 Software Arduino Arduino pada umumnya bekerja menggunakan pemrograman bahasa C yang dituliskan pada software Arduino IDE [3] . Software IDE Arduino terdiri dari tiga bagian [11]: a. Editor Program, yaitu tempat untuk penulisan atau penyuntingan program yang akan ditanamkan pada Arduino. Setiap program Arduino biasa disebut sketch [3]. b. Uploader, yaitu modul yang berfungsi untuk memasukkan kode biner ke dalam memori mikrokontroler. c. Compiler, yaitu modul yang berfungsi mengubah bahasa pemrograman kedalam kode biner, karena hanya kode biner yang dapat dipahami mikrokontroler. 2.1.2 Keuntungan Menggunakan Arduino 1. Bahasa pemrogaman pada Arduino relatif lebih mudah karena modul pemrograman Arduino dilengkapi dengan banyak library yang lengkap. 2. Tidak memerlukan downloader yang terpisah karena di dalam Arduino telah tersedia bootloader yang akan menangani flash program dari komputer. 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.1 Arduino UNO Board Gambar 2.2 Arduino Software 2.2 Motor Driver L298 Dual H-Bridge Modul L298 Dual H-Bridge menggunakan ST L298N driver dual full-bridge 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang mampu menjalankan beban tegangan tinggi, arus yang tinggi dan di desain untuk menerima level logika TTL dan menjalankan beban induktif seperti relay, solenoid, motor DC dan motor stepper. Gambar 2.3 Motor Driver Dual H-Bridge Modul driver ini dapat menjalankan dua motor DC pada waktu yang sama. Port A sama atau simetris dengan port B pada satu modul. Masukan motor DC pada port A terdiri dari tiga pin yaitu I1, I2, dan EA. I1 dan I2 adalah port digital yang digunakan untuk mengontrol arah putar motor, sedangkan EA adalah pin yang dihubungkan dengan pin PWM dari rangkaian kontrol untuk mengatur kecepatan motor. Aturan untuk arah putar motor oleh I1 dan I2 adalah: 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Jika I1 = 1 dan I2 = 0, motor akan berputar searah jarum jam Jika I1 = 0 dan I2 = 1, motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam Jika I1 = I2, maka akan menghentikan putaran motor Normalnya tidak diperlukan untuk menghubungkan kabel ke suplai daya logika. Hanya jika suplai daya motor adalah +5Vdc sampai +7Vdc atau +18Vdc sampai +46Vdc maka harus melepas kabel daya logika dan menghubungkan kabel suplai 5Vdc ke pin suplai daya logika. Kita dapat mengontrol motor stepper 4 kabel dengan cara yang sama dengan 2 motor DC dengan sinyal dari EA, I1, I2 dan EB,I3,I4. 2.3 Liquid Crystal Display (LCD) 2 x 16 LCD 2 x 16 merupakan suatu penampil yang digunakan untuk menampilkan suatu karakter tertentu yang diberikan oleh sistem. Dalam hal ini yang memberikan informasi adalah Arduino. Untuk berkomunikasi dengan Mikrokontroler LCD datanya mempunyai dua buah metode antar muka , yaitu antar muka 4 bit dan antar muka 8 bit, antar muka LCD 4 bit diatur pada mode penulisan data , dengan menghubungkan kaki R/W ke GND. LCD memiliki fasilitas backlighting pada pin 15 dan 16. Untuk data pada D0 sampai D7 juga tiga jalur untuk kontrol dan catu daya. 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.4 Liquid Crystal Display (LCD) 2 X 16 2.3.1 LCD Keypad Shield Jenis LCD ini adalah suatu produk yang sudah kompatibel dengan Arduino board, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penggunaan penampil LCD bagi pengguna Arduino melalui antarmuka yang sudah disesuaikan. Board LCD keypad shield ini terdiri dari sebuah LCD 1602 dan keypad yang berjumlah enam tombol, yakni: select, up, down, right, left, reset. Untuk efisiensi I/O pin digitalnya, antarmuka komunikasi hanya menggunakan saluran ADC. Nilai yang menentukan tiap tombol dibaca melalui lima tingkat pembagi tegangan. Spesifikasi dari LCD keypad shield adalah sebagai berikut: - Ukuran PCB : 82.8mm x 56.6mm x 1.6mm - Catu daya : 5Vdc Sedangkan spesifikasi elektriknya adalah sebagai berikut: 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Tabel 2.1 Spesifikasi Elektrik LCD Keypad Shield Kemudian untuk deskripsi PIN-nya adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Deskripsi PIN LCD Keypad Shield Gambar 2.5 LCD Keypad Shield 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.4 IC Sensor Suhu LM35DZ Adalah sebuah merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu pada titik yang dipasangi sensor. IC LM35DZ ini merupakan sensor yang berbentuk rangkaian terintegrasi (chip) dan mempunyai output berupa tegangan yang berubah linear dan proporsional terhadap terhadap temperatur (skala Celcius) yaitu 10 mV/C [6] . IC LM35DZ ini tidak memerlukan kalibrasi eksternal untuk menghasilkan akurasi +/- ¼ C pada suhu ruangan. IC LM35DZ ini dapat mengukur suhu antara -55 C sampai dengan + 150 C. Tegangan sumber yang diperlukan (VS) berkisar 4 sampai 30 VDC. Tegangan keluaran (Vout) bergantung pada tegangan sumber. Sebagai contoh, jika tegangan sumber 5 V, tegangan keluaran terbesar adalah 5 V yang dicapai saat suhu sama dengan 100 C. Gambar 2.6 IC LM35DZ 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2.5 Pulse Width Modulation Pulse Width Modulation (PWM) atau modulasi lebar pulsa adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal atau tegangan yang dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, yang akan digunakan untuk mentransfer data pada telekomunikasi ataupun mengatur tegangan sumber yang konstan untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang berbeda. Keluaran PWM berupa gelombang kotak yang mana siklus kerja gelombang dapat diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah tegangan luaran yang bervariasi yang merupakan nilai rata-rata dari gelombang tersebut [2]. Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang belum termodulasi (dalam hal ini adalah sinus). Dengan kata lain sinyal PWM, frekuensi gelombangnya adalah konstan (tetap) namun duty cycle bervariasi antara 0% sampai 100%, menurut amplitudo sinyal aslinya. Sinyal PWM ditunjukkan oleh gambar dibawah ini: Gambar 2.7 Sebuah gelombang PWM TON adalah waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi tinggi (logika 1) dan TOFF adalah waktu dimana tegangan keluaran berada pada posisi rendah (logika 0). TTOTAL adalah waktu satu siklus, atau penjumlahan antara TON dan TOFF, 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dan disebut periode satu gelombang [4] . Siklus kerja sebuah gelombang didefinisikan pada Persamaan berikut ini: D TON T ON TON tOFF TTOTAL (2.1) Tegangan keluaran dapat bervariasi sesuai dengan siklus kerja dan dapat dirumuskan dengan Persamaan berikut ini[4]: VOUT D VIN VOUT TON VIN TTOTAL (2.2) sehingga tegangan keluaran dapat diubah-ubah secara langsung dengan mengubah nilai TON[4]. Pembangkitan sinyal PWM dapat dilakukan secara analog dengan menggunakan komparator, dan secara digital dengan menggunakan mikrokontroler. Pembangkitan sinyal PWM secara digital dengan mikrokontroler dipengaruhi oleh resolusi dari PWM itu sendiri. Mikrokontroler yang memiliki fitur PWM 8-bit berarti resolusinya 28 = 256, maksudnya keluaran PWM memiliki 256 variasi nilai, dari 0-255 yang mewakili siklus kerja 0-100%. Mikrokontroler keluarga ATmega dapat membangkitkan sinyal PWM dalam mode Fast PWM dan mode Phase-correct PWM [4] . Perbedaan bentuk kedua sinyal keluaran PWM dari mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini: 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ (a) (b) Keterangan: a. Keluaran mode Fast PWM b. Keluaran mode Phase-correct PWM Gambar 2.8 Bentuk sinyal keluaran PWM dari mikrokontroler/Arduino Pada mode Fast PWM, timer akan menghitung secara berulang dari 0 hingga 255. Keluaran PWM akan bernilai logika 1 saat timer berada pada posisi 0, dan akan bernilai logika 0 saat posisi timer sama dengan nilai register OCR (Output Compare Register), seperti ditunjukkan pada Gambar berikut ini: Gambar 2.9 Keluaran sinyal mode fast PWM Besarnya siklus kerja (D) sebanding dengan nilai di dalam register OCR, seperti ditunjukkan pada Persamaan berikut ini: 𝐷= 𝑂𝐶𝑅0+1 256 (2.3) × 100 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Frekuensi keluaran (fout) dapat dihitung dengan Persamaan berikut ini: 𝑓𝑜𝑢𝑡 = 𝑓𝑐𝑙𝑘 (2.4) 𝑁×256 dimana fclk adalah frekuensi clock sistem mikrokontroler dan N adalah nilai prescaler yang digunakan untuk menghasilkan frekuensi clock timer dengan cara membagi frekuensi clock sistem dengan nilai prescaler. Prescaler bisa bernilai 1, 8, 64, 256, dan 1024. Pada mode Phase-correct PWM, timer akan menghitung dari 0 hingga 255 dan kemudian kembali turun hingga 0. Keluaran akan bernilai logika 0 saat timer bernilai sama dengan nilai register OCR pada saat menghitung naik, dan akan bernilai logika 1 saat timer bernilai sama dengan nilai register OCR pada saat menghitung turun. Hasilnya berupa sinyal keluaran yang lebih simetris, seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini: Gambar 2.10 Keluaran sinyal mode Phase-correct PWM Besarnya siklus kerja (D) dapat dihitung dengan Persamaan berikut ini: 𝐷= 𝑂𝐶𝑅0 255 (2.5) × 100 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Frekuensi keluaran (fout) dapat dihitung dengan Persamaan berikut ini: 𝑓𝑜𝑢𝑡 = 𝑓𝑐𝑙𝑘 (2.6) 𝑁×510 dimana fclk adalah frekuensi clock sistem mikrokontroler dan N adalah nilai prescaler yang digunakan untuk menghasilkan frekuensi clock timer [4]. 2.6 Cara Kerja Turbin Gas Kompresor Turbin gas ialah alat yang menghasilkan daya mekanikal poros yang menggerakkan alat-alat tertentu seperti pompa, kompresor, atau generator listrik. Untuk menghasilkan daya penggerak tersebut, turbin gas melakukan beberapa proses,yaitu pengambilan udara, kompresi udara, pembakaran, dan ekspansi. Semua proses ini erat kaitannya dengan temperature dan tekanan yang tinggi. Turbin gas kompresor akan menghasilkan gas bertekanan dimana kompresornya digerakkan oleh turbin gas sebagai penggerak mulanya atau dengan kata lain, proses menghasilkan gas yang potensial ini dihasilkan oleh peralatan didepan power turbin maka disebut gas producer. 2.6.1 Siklus Turbin Gas Proses pengubahan energi adalah proses yang berlangsung secara berkesinambungan dari proses yang satu ke proses yang lain. Pada turbin gas dikenal siklus brayton, yang merupakan siklus fundamental bagi pengembangan turbin gas, siklus ini terdiri dari: - Proses kompresi (terjadi pada kompresor) 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ - Proses pembakaran (penambahan kalor pada tekanan tetap) - Proses ekspansi di gas producer turbin - Proses ekspansi di power turbin Dimana masing-masing proses terjadi dibagian yang berlainan. Misalnya antara gas producer dan power turbin, secara fisik power turbin (PT) dan gas producer (GP) turbin adalah terpisah. Shaft GP menggerakkan engine kompresor, sedangkan power turbin menggerakkan beban baik itu gas kompresor, pompa, generator, dan sebagainya. Tetapi keduanya masih dalam casing engine yang sama. Gambar 2.11 Siklus Brayton dan Diagram sederhana gas turbin kompresor 2.6.2 Gas Booster Kompresor Fungsi dari booster kompresor adalah untuk menaikkan tekanan dari gas (alam) untuk penggunaan tertentu. 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.12 Gas dikompres oleh booster kompresor Gas kompresor merupakan peralatan unit yang digerakkan dari sebuah turbin kompresor set. Beberapa kompresor digerakkan oleh turbin engine dengan poros sambungan langsung dan ada juga yang dihubungkan secara seri yang biasa disebut pemasangan “tandem” untuk memenuhi kebutuhan proses tertentu. Gas kompresor sebagian besar bertipe sentrifugal yang didesain untuk menaikkan tekanan gas pada lapangan sumur minyak gas lift dan juga untuk jaringan pipa gas. Kompresor sentrifugal ini diklasifikasikan sebagai mesin dinamis (non-positif) dimana pada gas diberikan suatu gaya inersia oleh sebuah impeller. Dengan gerakan dinamis, maka akan menambah energi kecepatan dengan percepatan gerak gas. Gas mengalir dari impeller ke diffuser dimana gas akan diperlambat dan energi kecepatan diubah menjadi tekanan. Dalam sebuah kompresor sentrifugal, biasanya proses kompresi berjalan beberapa tingkat dimana untuk tiap-tiap tingkat diperlukan kombinasi alat berupa: inlet guide vane, impeller, dan diffuser. Satu kombinasi alat tersebut dinamakan stage. 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 2.13 (a). Satu stage kompresor (b). Susunan staging kompresor Gas yang mengalir pada kompresor dapat dikontrol dengan mengubah beda tekanan antara kompresor atau dengan mengubah ketinggian tenaga penggeraknya. Ketika tenaga penggeraknya konstan, pada waktu aliran gas kedalam kompresor berkurang pada saat mencapai dimana kondisi operasi stabil tidak lagi mungkin, maka kondisi ini disebut “stall” atau “surge limit”. Pada kondisi “surge limit”, ada suatu interaksi antara impeller blade dan gas. Pada saat gas mengalir dalam impeller, gas menjadi tidak stabil secara aerodinamis, impeller tersebut tidak bisa lagi menjaga energi yang diperlukan untuk mengatasi tekanan balik dalam sistem kompresor, sehingga “flow balik” terjadi. Proses tersebut diatas terjadi secara siklus dengan variasi frekuensi dan amplitudo yang berbeda. Operasi kompresor dalam kondisi surge harus dihindari karena temperature gas akan naik, juga adanya tenaga gaya dorong yang berlawanan. Kedua hal tersebut menyebabkan kerusakan komponen dari kompresor. 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/