*) PENGELOLAAN PASCA PAI\EN JAMUR TIRAM Oleh: Dra. Endang Sri Purwati, M.P.n*) PENDAHULUAN Jamur tiram termasuk komoditas safran yang tidak berumur panjang dan mudah rusak Qterishable). Kondisi tempat penyimpanan atau kemasan yang tidak mendukung dapat mempercepat kerusakan pada hasil panennya sehingga beresiko tidak laku di pasaran, oleh karena itu upaya untuk mengatasinya adalah dengan cara agar sesegera mungkin dapat terdistribusi sampai ke tangan konsumen, atau menggunakan sarana khusus seperti almari pendingin agar produk jamur dapatbertahan lebih lama lagi sebelum terjual. Upaya lain yang dapat ditempuh untuk mempertahankan daya simpan dan nilai jual jamur tiram adalah dengan mengolahnya menjadi produk pangan lain berbasis jamur ttram. PENANGANAN PANENAN Jamur yang telah masak (siap panen) harus segera dipetik dari media tanamnya. Keterlambatan pemetikan dapat berakibat menurunnya kualitas produk seperti berupa warna yang tidak segar, tekstur lebih liat atau keras, mudah pecah atau hancur' spora berhamburan serta mudah membusuk. Jamur yang dipetik umumnya dalam kondisi bersih, sehingga tidak diperlukan pencucian sebelum dikemas. Pencucian justru beresiko meningkatkan kadar air yang berlebih sehingga memudahkan terjadinya pembusukan dan menurunnya daya simpan. pembersihan biasanya hanya diperlukan untuk menghilangkan sisa media tanam yang terbawa pada pangkal stipe pada waktu pemetikan. jarnur sebaiknya tidak dalam wadah yang terlalu besar karena penumpukan terlalu besar dapat merusak tekstur jamur yang ada pada bagian bawah Pengemasan tumpukan tersebut.. bio.unsoed.ac.id uhan di Desa Karangmangu' Kecamatan **; Kabupaten Cilacap, pada hari Rabu, 22lanuari2014 Dosen Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto koyu, Bila jamur siap dilepas ke pasar maka kemasan ekonomis biasanya menjadi pilihan konsumen. Umumnya digunakankemasan kantong plastik yang dapat menampung sekitar I ons jamur ANEKA PRODUK OLAHAN PASCA PANEN JAMUR TIRAM Produk jarn r yang dijual dalam bentuk olahan harus mempunyai nilai tambah dibanding bahan mentahnya dapat dikelompokkan menjadi 1. segar). Secara umum olahan produk jatnur tiram : Olahan basah 2. (ia-ut Asinanjarnur (pickle) Saos Kecap Minuman sari jamur Teh jamur Laukhidanganmakan Olahan Kering - Keripik Tepung/bubuk penyedap rasa Suplemen makanan Kerupuk stik Secara garis besaro pengelolaan jamur tiram dan jamur kayu pada umrxnnya dapat dilakukan dengan langkah sbb. : bio.unsoed.ac.id Teknologi- Pasca Panen Jamur Kayu Pembersihan Sortasi/ I Penifihan I * I Y PenYeragaaan Pembersihan bentuk/ukuran I I + Pengering I I I + V ----l Perendaoan dalan uunlu{eenSeueuk Petrbua tan serbu k l + Dikerat/ dikecilkan t t Pengeringan Penarrbahan bunbu I + Peabungkusan I I Penggorengan p".Je-at t I I Y Pengesasas + I Y I-aogsrng Mc{alui pasarurum M<{alui pasar sralaYan Mdalr$ lutla.h nt*sn Mclatui pcrtrsahaan catcring N{delui cksponir PENUTUP bio.unsoed.ac.id Hasil panen jarnur perlu dikelola dengan baik, Pemasaran dalam bentuk segar maupun olahan dapat menjadi pilihan yang harus disesuaikan dengan kondisi produk dan pasar' Produk olahan jamw dapat dipasarkan dengan nilai lebih tinggi daripada produk segarnya PUSTAKA Astawan, M., danWresdiyati. 20a4. Diet dengan Makanan Berserta. Tiga Serangkai, Solo. Chang, S-T. and T.H. Quimio. 1982. Tropical Mushrooms, Biological Nature and Cultivation Methods. The Chinese University press. Hongkong. Chang, S.T. and P.G. Miles. 1989. Edible Mushroom and Their Cultivation. CRC press. Florida. Food and Agricultural Organization of The United Nations. 1982. Growing Oyster Mushroom. bio.unsoed.ac.id 4