BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung merupakan sindroma klinis kompleks yangdisebabkan struktur atau fungsi jantung sehinggakemampuan ventrikel pengisian dan kerusakan pemompaan menjaditerganggu.1,2,3 Di Amerika Serikat, gagal jantung menjadipenyebabterbanyak mendapatkan perawatan di rumah sakit dan merupakan masalahkesehatan utama dengan jumlah penderita ± 5 juta orang.Setidaknya terdapat 2,3% dari populasi dewasa umur 45 tahun yangmenderita gagal jantung dan meningkat menjadi 4% pada umur diatas 75 tahun. Lebih dari 550.000 orang didiagnosis gagal jantungtiap tahunnya dan merupakan penyebab 287.200 kematian pertahun.Saat ini prevalensi gagal jantung di negara berkembang berkisar2%.4,5 Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun1993, terlihat kematian akibat penyakit kardiovaskular telahmencapai 19,2% dan meningkat menjadi 24,4% pada tahun 1998.Diperkirakan prevalensi dan insiden gagal jantung ini akan semakin meningkat dimasa mendatang. Tekanan pada vena jugularis merupakan tolok ukur dari tekanan atrium kanan, namun evaluasi dengan pemeriksaan fisik tidak dapat diandalkan.6Penilaian secara ekokardiografi dengan mengukur diametervena cava inferior selain sederhana juga bersifat objektif dan dapat menggambarkan keadaan tekanan atrium kanan. Namun hubungannya dengan variabel klinis lain dan peran potensial prognostik yang dimiliknya kurang mendapat perhatian.7 Salah satu penilaian hemodinamik adalah tekanan atrium kanan atau tekanan vena sentral.Data tekanan atrium kanan dapat membantu dalam pemberian terapi yang sesuai.8 Pengukuran tekanan atrium kanan dapat dilakukan secara invasif yaitu dengan pemasangan kateter yang dihubungkan langsung ke atrium kanan. Namun dapat juga dilakukan secara non invasif yaitu dengan menggunakan ekokardiografi. 9,10 Pengukuran tekanan atrium kanan dengan cara non invasif yang selama ini dilakukan secara bedside adalah dengan mengukur diameter dan kolapsnya vena cava inferior. Walaupun sensitivitas dan spesifisitasnya cukup baik tetapi terdapat beberapa kelemahan pada metode pengukuran itu di antaranya vena cava inferior yang dilatasi belum tentu menandakan tekanan atrium kanan yang tinggi terutama pada pasien dengan ventilator, pengambilan sudut yang tidak tegak lurus dapat menyebabkan estimasi tekanan atrium kanan Universitas Sumatera Utara yang berlebihan, pandangan subcostae tidak jelas dan nilai yang tidak akurat bila ukuran dianggap normal namun tidak ada kolaps.11,12,13 Tekanan atrium kanan menggambarkan tekanan pengisian ventrikel yang menentukan curah jantung, status volume dan dipakai untuk menuntun pemberian inotropik seperti pada kasus gagal jantung kanan.14 Di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK), pasien yang dirawat di ruang rawat intensif atau intermediate sebagian besar adalah pasien yang mengalami gagal jantung yang seringkali memerlukan pengukuran tekanan di atrium kanan terutama untuk pemberian terapi cairan dan pemberian inotropik. Selain itu pengukuran tekanan di atrium kanan juga penting karena perhitungan parameter hemodinamik lain secara non invasif seperti tekanan di arteri pulmonal (sistolik dan diastolik/wedge) dan resistensi vaskular sistemik membutuhkan estimasi tekanan atrium kanan.11 Remodeling atrium kanan (RA) dan atrium kiri(LA) dapat terjadi berdampingan karena salah satu predisposisi jantung untuk yang lain, sehingga gabungan pembesaran dalam keadaan ini mungkin lebih baik mengungkapkan perubahan struktural yang lebih luar biasa dan lebih pentingnya lagi, kombinasi dari kondisi ini mungkin menjadi indikator prognostik yang lebih baik dari kekambuhan atrial fibrilasi (AF) dibandingkan kejadian sendiri. Nilai potensial klinis lain dari pengukuran atrium kanan, ukuran atrium kanan setidaknya sebagian ditentukan oleh faktor yang sama yang mempengaruhi pengisiandiastolik ventrikel kanan (RV), dimana kemampuannya untuk bertindak sebagai penanda awal disfungsi ventrikel kanan, yang sering mendahului disfungsi sistolik dalam berbagai kondisi yang mempengaruhi ventrikel kanan. Selain itu, dapat memberikan informasi prognostik yang signifikan pada pasien dengan gagal jantung sistolik kronik15 dan hipertensi pulmonal.16,17 Disfungsisistolikventrikel kanan (RV) adalahkelainanumum pada pasien dengankegagalan jantung(HF)18,19, hipertensi pulmonal19, emboli paru, danpenyakit paru obstruktifkronik20. denganprognosis Kelainan jelekjangka padafungsi sistolik 21,22,23 panjang dan ventrikel karena kanan itu, sering dikaitkan penilaianakuratpenting dalamprediksi resiko. Namun, penilaian klinisyang tepatdarikelainan struktur ventrikel kanandan kinerja yang cukup menantang,terutama karenamorfologiventrikel kanan rumitdan indeksdari fungsi ventrikel kanan seringdivisualisasikan kurang baik melalui teknik standar ekokardiografi. Penelitian yang dilakukan oleh Sallach et al15 mendapatkan hasil bahwaindeks volume atrium kanan meningkatsecara paraleldenganmemburuknyafungsi sistolikventrikel Universitas Sumatera Utara kanan(rSpearman=0.61, p<0.001) dan indeks volume atrium kanan ≥30,6ml/m2(cutoffROC optimal)memilikisensitivitas78% dan spesifitas77% (p<0,0001) untuk memprediksitahap disfungsisistolik ventrikel kanan ≥3.15 Pengukuran fungsi ventrikel kanan selama ini dengan menggunakan salah satu parameter yaitutricuspid annular plane systolic excursion (TAPSE).Peneliti mendugadengan semakin membesarnya indeks volume atrium kanan, maka semakin rendah pula fungsi dari ventrikel kanan itu sendiri. Dimana hasil yang didapatkan tersebut memiliki nilai prognostik yang signifikan pada pasien dengan gagal jantung sistolik kronik. Kemampuan untukmemvisualisasikanatrium kananmemungkinkansecarakuantitatif,penilaianvolume atrium kanan dapatdisesuaikan denganluas permukaantubuh.24,25 Faktor resikopentinguntukterjadinya gagal jantung (hipertensi, diabetesmellitus,sindroma metabolikdanpenyakitaterosklerosis).Banyak kondisiataupenyakit penyertayang terkaitdenganpeningkatankecenderungan untukpenyakit jantung struktural. Identifikasi secara cermat dan pengobatankondisikomorbiditasdapat mencegahterjadinyagagal jantung.26,27,28 Pada penelitian ini saya mengambil penyebab tersering gagal jantung karena hipertensi dan penyakit jantung koroner dimana akan menganalisa hubunganindeks volume atrium kanan dan disfungsi sistolik ventrikel kanan pada pasien gagal jantung kronik. 1.2 Perumusan Masalah Apakahada hubunganindeks volume atrium kanan dan disfungsi sistolik ventrikel kanan pada pasien gagal jantung kronik. 1.3 Hipotesa Semakin besar nilai indeks volume atrium kanan maka semakin rendah fungsi sistolik ventrikel kanan pada pasien gagal jantung kronik. 1.4 Tujuan Penelitian 4.1. Untuk mengetahui apakah indeks volume atrium kanandapat berfungsi sebagaipenandakuantitatiftingkat keparahan disfungsi ventrikel kanan. 4.3 Untuk mengetahui prognosisjangka panjanguntuk pasien dengan gagal jantungsistolikkronik. Universitas Sumatera Utara 1.5 Manfaat Penelitian 5.1 Untuk mengetahuihubungan indeks volume atrium kanan dan disfungsi sistolik ventrikel kanan pada pasien gagal jantung kronik tidak terkompensasi dengan LVEF ≤ 40%. 5.2 Untuk mengetahui hubungan timbal balik antara nilai indeks volume atrium kanan dan fungsi sistolik ventrikel kanan dapat menjadi alat alternatif pemeriksaan yang memiliki keakuratan yang sama baiknya ketika salah satu pemeriksaan tersebut tidak dilakukan. 5.3 Dengan mengetahuihubungan indeks volume atrium kanan dan fungsi sistolik ventrikel kanan pada pasien gagal jantung kronik, sehingga dapat diketahui secara dini tingkat keparahan penyakit jantung kronik, dapat digunakan untuk penatalaksanaangagal jantung yang lebih tepat serta prognosis jangka panjang. 1.6 Kerangka Konsep Kontraktilitas Sistolik Ventrikel Kanan ↓ Tekanan Akhir Diastolik Ventrikel Kanan ↑ Tekanan Atrium Kanan ↑ Volume Atrium Kanan ↑ Gambar 1.1. Kerangka Konsep Universitas Sumatera Utara