PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PAIKEM GEMBROT DI KELAS X JURNAL diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana pendidikan pada program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh MUHAMMAD TUBAGUS NUGRAHA 09.21.0053 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2013 PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, MENYENANGKAN GEMBIRA DAN BERBOBOT (PAIKEM GEMBROT) Muhammad Tubagus Nugraha 09.21.0053 Bugus_lah @yahoo.co,id STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Menulis adalah kegiatan mengekspresikan kemampuan yang dihasilkan dari proses melihat atau merasakan yang dituangkan dalam berupa tulisan dan secara tidak langsung, artinya penulis dan pembaca tidak bertatap muka langsung. Dengan demikian agar komunikasi dan penyampaian pesan berjalan dengan lancar, maka penulis dituntut untuk mampu menyampaikan pesannya melalui bahasa yang jelas, padat dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah mengenai penggunaan pendekatan PAIKEM GEMBROT dalam paragraf eksposisi. Dari permasalahan tersebut, penulis melaksanakan penelitian dan hasilnya dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pembelajaran Menulis paragraf Eksposisi Dengan Menggunakan model PAIKEM GEMBROT di Kelas”. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai kemampuan menulis siswa kelas X, dalam hal membuat tulisan paragraf eksposisi dengan menggunakan pendekatan PAIKEM GEMBROT. Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode deskriftif.Dalam penelitian ini penulis mengangkat dua permasalahan pokok, yaitu mengetahui hasil pembelajaran menulis paragraf eksposisi sebelum menggunakan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT) dan mengetahui hasil pembelajaran menulis paragraf eksposisi sesudah Menggunakan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT). Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu terdapat peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi sesudah menggunakan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT). Hal ini dapat dilihat dari nilai pretes sebesar 80 meningkat menjadi 97 pada saat postes. Kata kunci : eksposisi, dan Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT). PENDAHULUAN Di era globalisasi dan modernisasi pendidikan merupakan hal yang paling penting, dimana jaman yang bisa memudahkan kesulitankesulitan tiap individu manusia di dunia, yang jauh terasa lebih dekat, yang susah menjadi mudah, yang tidak ada menjadi ada, dan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Seiring dengan berjalannya waktu untuk menyikapi perkembangan jaman tersebut, maka perlu dibarengi dengan wawasan dan pendidikan tingkat tinggi. Berbicara tentang pendidikan, pemerintah sudah menggembor-gemborkan bahwa betapa pentinggnya sebuah pendidikan itu. Untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi serta bermutu perlu dibarengi dengan kegiatan belajar yang tekun serta berkelanjutan.Untuk menunjang kegiatan tersebut, pemerintah juga sangat giat mengubah-ubah sisitem serta metode pembelajarn salah satu contoh yang paling menonjol yaitu perubahan kurikulum dari berbasis kompetensi menjadi kurikulum KTSP. Kurikulum ini pada kegiatan pembelajarannya menitikberatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan guru berposisi sebagai pelayan saja. Namun pada kenyataannya, semua itu sering kali diabaikan oleh para pendidik dalam menjalankan kegiatan belajar. Imbasnya para siswa menjadi tidak produktif .Salah satu fakta di lapangan yaitu pada salah satua spek keteramilan berbahasa menulis, siswa sangat kesulitan sekali untuk mencari ide atau gagasan untuk ditungkannya dalam tulisan. Padahal ketrampilan menulis mutlak sangat diperlukan oleh seorang siswa.Hal tersebut sejalan dengan ungkapan, Hakim (2008:15), bahwa masih banyak kesulitan yang dialami tiap individu untuk menulis atau menuangkan gagasannya ke dalam tulisan, diakibatkan karena kurangnya kreatifitas untuk menuangkan ide. KAJIAN TEORI DAN METODE Pembelajaran adalah sebuah kegiatan untuk merubah tingkah laku peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan. beberapa pengertian menulis yang dikemukaan oleh pendapat para ahli bahasa yang diantaranya : 1. Menulis adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan langsung (Syamsudin 1994:1). Salah satu contoh kegiatan keterampilan menulis dalam kegiatan belajar yaitu keterampilan menulis paragraf eksposisi. Paragraf eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menerangan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membac auraian tersebut (Keraf 1980:3). Jadi dalam menulis paragraf eksposisi sangat diperlukan daya imajinasi dan wawasan yang sangat luas. agar ide serta gagasan yang akan kita tulis bisa di paparkan dengan jelas. Namun pada aplikasinya masih banyak siswa yang kesulitan dalam menulis paragraf eksposisi, yang disebabkan oleh beberapa faktor. Baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa itu sendiri. Seiring dengan kesulitan siswa maka bermunculanlah metode-metode pembelajaran yang diharapkan bisa memudahkan siswa, salah satunya yaitu model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT). Model ini bertujuan agar peserta didik mempunyai kemampuan berimajinasi yang sangat baik dalam belajar. Mereka harus mampu berimajinasi dalam menulis sebuah paragraf eksposisi. Dari pemaparan di atas, maka penulis perlu meneliti permasalahan tersebut dengan menggunakan “Pembelajran Menulis Paragraf Eksposisi Dengan Menggunakan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT) di Kelas X. Syamsudin (1994: 1) menulis adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung antara mereka. 2. Hakim (2008:15) menulis adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dan dirasakan dari pikiran kedalam bahasa tulisan. 3. De porter dan Hernacki (2000 : 179) menulis adalah aktivitas seluruh otak menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Dengan demikian Aktifitas menulis kegiatan mengekspresikan kemempuan yang dihasilkan dari proses melihat atau merasakan yang dituangkan dalam berupa tulisan. Beberapa para ahli kadang berbeda dalam menjelaskan istilah menulis, ada yang menyebut istilah mengarang tetapi memiliki makna dan tujuan yang sama. 1. Untoro (2010 : 215), paragraf adalah beberapa rangkaian kalimat yang saling berhubungan disusun secara logis dan sistematis sehingga membentuk satu kesatuan pokok bahasan. 2. Sakri (1992 : 1), paragraf adalah dua kataan atau lebih membentuk kalimat, dan beberapa kalimat membentuk paragraf. Rangkaian paragraf membentuk sebuah karangan paragraf adalah beberapa rangkaian kalimat yang saling berhubungan disusun secara logis dan sistematis sehingga membentuk satu kesatuan pokok bahasan. Eksposisi atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Bila dibandingkan dengan retorika lainnya, seperti argumentasi, deskripsi, dan narasi, maka pada dasarnya semua bentuk karangan itu akhirnya memperluas juga pandangan dan pengetahuan seseorang. Namun tujuan yang paling menonjol pada sebuah tulisan eksposisi adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang. Bentuk-bentuk retorika lainnya menonjolkan aspek-aspek lain. PAIKEM GEMBROT dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema yang disempurnakan. PAIKEM GEMBROT sebagai model pembelajaran termasuk salah satu jenis dari pada model pembelajaran terpadu. Istilah PAIKEM GEMBROT pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pembelajaran terpadu akan terjadi jika kejadian yang wajar atau eksplorasi suatu topik merupakan inti dalam pengembangan kurikulum, dengan berperan secara aktif didalam eksplorasi tersebu, siswa akan mempelajari materi ajar dan proses belajar beberapa bidang studi dalam waktu yang bersamaan. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yakni suatu metode yang berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapai dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, analisis, pengolahan data membuat simpulan dan laporan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang suatu keadaan secara objektif (Ali,1987: 120). Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi (gambaran) mengenai faktafakta, sifat populasi atau subjek penelitian tertentu secara sistematis, logis, faktual, dan akurat. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui hasil penelitian dan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf eksposisi, maka penulis memberikan tes yaitu tes awal dan tes akhir. Data yang diperoleh dari tes dipergunakan auntuk menjawab masalah-masalah. Diantaranya adalah 1. Bagaimana hasil pembelajaran menulis paragraf eksposisi sebelum menggunakan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT)? 2. Bagaimana hasil pembelajaran menulis paragraf eksposisi sesudah Menggunakan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT)? Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu terdapat peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi sesudah menggunakan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT). Hal ini dapat dilihat dari nilai pretes sebesar 80 meningkat menjadi 97 pada saat postes. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis peningkatan kemampuan menulis paragraf Eksposisi menggunakan model PAIKEM GEMBROT pada siswa kelas X maka hasilnya dapat penulis simpulkan sebagai berikut 1. terdapat peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi sesudah menggunakan model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira Dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT). Hal ini dapat dilihat dari nilai pretes sebesar 80 meningkat menjadi 97 pada saat postes. 2. Peningkatan kemampuan menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan model PAIKEM GEMBROT cukup Efektif digunakan pada siswa kelas X DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dan Amri. 2011. PAIKEM GEMBROT. Jakarta : Prestasi Pustaka. De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 2000. Quantum Learning. Bandung : Kaifa Hakim Arif.2008. Kiat Menulis Artikel Media.Bandung :Nuansa Keraf, Gorys.1980.Eksposisi dan Deskripsi.Jakarta : Nusa Indah. Remaja Rosdakarya. Sakri, Ajat. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung : ITB. Syamsudin. 1994. Munuju Membaca Efiktif. Bandung : Geger Sunten. Untoro, Joko. 2010. Buku Pintar. Jakarta : Wahyu Media