BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gejolak moneter yang melanda negara sejak Juli tahun 1997 lalu, mengakibatkan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Semua sendi ekonomi kita termasuk sektor industri baik industri besar, industri menengah maupun industri kecil ikut terkena imbasnya. Dimana industri besar dan menengah sebagian besar tergantung pada bahan baku sulit bertahan hidup. Melihat kenyataan ini, bagaimanakah nasib industri kecil? Jawaban kita terhadap permasalahan ini pasti lebih mengerikan. Tetapi, kenyataan membuktikan ditengah terpaan badai krisis ekonomi beberapa industri kecil tetap bertahan hingga saat ini bahkan dibeberapa daerah muncul industri-industri sejenis sebagai strategi untuk menyiasati krisis ekonomi yang mampu menaikan kesejahteraan pengusaha-pengusaha industri kecil. Kondisi ekonomi yang tidak menentu ini membuat masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih barang-barang kebutuhan yang mereka konsumsi. Pergeseran-pergeseran alasan dalam memilih barang yang akan dikonsumsi sudah mulai terlihat. Hal ini juga tampak pada minat konsumen dalam membeli produk pangan. Mereka mulai menitikberatkan pada harga yang murah daripada keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk tersebut. Dengan melihat kondisi masyarakat yang seperti itu, para pengusaha harus lebih waspada dan kreatif dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumennya. Karena dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit disertai melambungnya harga bahan baku, otomatis akan semakin sulit pula menyediakan produk yang sesuai keinginan konsumen tetapi dengan harga yang lebih murah. 1 2 Selain produktifitas industri, tingkat efisiensi dari pengunaan faktor-faktor produksi atau input juga merupakan salah satu indikator penting dalam kinerja suatu perusahaan atau industri. Semakin sedikit penggunaan input untuk membuat output dalam jumlah tertentu, semakin tinggi tingkat efisiensi dari penggunaan input tersebut. Jenis industri yang memproduksi kebutuhan pangan adalah jenis industri kecil dan menengah. Menurut data dari BPS (1998) jumlah industri kecil pada tahun 1998 tercatat 194 ribu unit lebih yang tersebar disemua sub sector manufaktur. Kelompok-kelompok industri yang menjadi konsentrasi industri kecil adalah industri makanan, minuman dan tembakau. Sedangkan jumlah industri rumah tangga (yang sering disebut indusri mikro) jauh lebih banyak dibandingkan industri kecil, yang sebagian besar terpusatkan di kelompok industri makanan minuman dan tembakau. Dari tabel diatas mencerminkan bahwa industri kecil dan industri rumah tangga di Indonesia secara tradisional memiliki spesialisasi di jenis-jenis industri yang membuat barang-barang sederhana dengan kandungan teknologi rendah. Pada umumnya barang-barang buatan industri kecil dan industri rumah tangga mempunyai segmen tertentu, yakni pasar lokal atau pasar untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Sedangkan, barang-barang yang serupa buatan industri menengah besar (IMB) atau impor untuk segmen pasar lebih luas dan dari masyarakat dengan penghasilan menengah ke atas. Segmen pasar yang berbeda tersebut membuat industri kecil dan industri rumah tangga di Indonesia relative terisolasi dari tekanan persaingan dari industri menengah besar atau produk-produk impor, dan hal ini membuat industri kecil dan industri rumah 3 tangga dapat bertahan atau bahkan bisa menikmati pertumbuhan output mengikuti pertumbuhan penduduk dari kelompok penghasilan rendah dalam negeri. Kesulitan yang sering dihadapi oleh pihak manajemen toko dalam menyusun dan menerapkan strategi pemasarannya adalah informasi yang akurat tentang perilaku konsumen. Konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen yaitu mengenai harga yang ditawarkan, desain produk yang dijual, kualitas dari produk dan pelayanan yang memuaskan. Sentra Ikan Asin Mino Arto Cilacap adalah perusahaan yang membuat dan memasarkan produk-produk ikan asin dengan bermacam-macam jenis seperti ikan jambal,ikan pari, ikan lendra, ikan waja, ikan bilis sedangkan produk tambahan yang diproduksi dan dipasarkan berupa ikan blanak, kerupuk tenggiri, bulu ayam, teri ayam, cumi telur, teri tawar, gelembung ikan jambal, dan terasi asli. Dalam melakukan evaluasi pembelian konsumen selalu memperhatikan atribut-atribut yang dimiliki oleh produk tersebut seperti produk, lokasi, promosi, dan harga. Masing-masing faktor diduga mempunyai pengaruh terhadap evaluasi keputusan pembelian konsumen, maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan analisis mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sehingga pada penulisan skripsi ini penulis mengambil judul “PENGARUH PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP EVALUASI PEMBELIAN IKAN ASIN PRODUKSI PERUSAHAAN MINO ARTO DI CILACAP”. 4 B. PERUMUSAN MASALAH Dengan melihat latar belakang diatas penulis dapat memberikan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah faktor-faktor (produk, lokasi, promosi, dan harga) secara bersama-sama berpengaruh terhadap evaluasi keputusan pembelian konsumen pada Perusahaan MINO ARTO CILACAP ? 2. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi evaluasi keputusan pembelian produk pada Perusahaan MINO ARTO CILACAP ? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menguji apakah faktor produk, lokasi, promosi, dan harga secara bersama-sama mempengaruhi konsumen dalam melakukan evaluasi keputusan pembelian produk di Perusahaan ikan asin MINO ARTO CILACAP. 2. Untuk menguji faktor dominan yang mempengaruhi evaluasi keputusan pembelian di Perusahaan MINO ARTO CILACAP. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Memberikan kontribusi pemikiran kepada pihak Perusahaan MINO ARTO CILACAP sebagai masukan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan menyangkut perilaku konsumen. 2. Memberikan kontribusi bagi peneliti lain sebagai bahan informasi untuk memperluas wawasan dan menimbulkan rangsangan dalam penelitian serupa. 5 E. SISTEMATIKA SKRIPSI Secara garis besar penelitian ini dibagi ke dalam lima besar bagian besar dengan sistimatika sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Yaitu merupakan bagian yang menentukan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi. BAB II. TELAAH PUSTAKA Merupakan bagian yang menyajikan landasan teori yang menjadi dasar penelitian serta hipotesis yang diajukan. BAB III. METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi desain penelitian, populasi, sampel, teknik sampling, pengukuran variabel, sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini memuat analisis data yang telah diperoleh mulai dari awal penelitian hingga akhir penelitian berupa pembahasan. BAB V. KESIMPULAN Dalam bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, kelemahan serta saran untuk kemajuan perusahaan dan bagi penelitian selanjutnya. 6 BAB II TELAAH PUSTAKA A. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN Seperti kita ketahui betapa pentingnya konsumen bagi kelangsungan hidup perusahaa sehingga banyak perusahaan yang mempunyai suatu departemen khusus yang menangani masalah konsumen demi perkembangan perusahaan. Dengan mengadakan penelitian konsumen perusahaan dapat memperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai perilaku konsumen yang meliputi 1. Siapakah pembeli itu ? 2. Mengapa mereka membeli ? 3. Apa yang mereka beli ? 4. Bagaimana mereka membeli ? Setelah perusahaan dapat menjawab pertanyaan diatas maka perusahaan diharapkan dapat merancang dan merumuskan pasar sasarannya. Perilaku konsumen ialah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan kegiatan-kegiatan tersebut (Swasta, 1999:9). B. PERTIMBANGAN KONSUMEN Meskipun pemasar meningkatkan daya untuk memasarkan produknya, namun dampak akhirnya akan sangat bergantung pada bagaimana konsumen berespon terhadapnya. Beberapa karateristik konsumen yang penting meliputi : 7 1. Motivasi Sejauh mana produk dibeli karena pertimbangan utilitarian (manfaat) versus hedonic (kesenangan) adalah suatu pertimbangam penting dalam pengembangan strategi pemasaran. 2. Ketergugahan Ketergugahan fisiologis (physiological arousal) yang menggambarkan tingkat kesiagaan seseorang disepanjang suatu kontinum yang berkisar dari rasa kantuk yang ekstrem hingga keterjagaan yang ekstrem, dapat membatasi pemrosesan persuasi. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN Sifat khusus proses dari perilaku konsumen adalah perubahan yang tetap yang berarti dari variabel-variabel dan hubungan antar variabel yang mempengaruhi penentuan perilaku konsumen mempunyai nilai yang berlaku untuk jangka waktu yang lama (Kotler ,1997 :153). Adapun variabel-variabel atau faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah : 1. Faktor-faktor budaya a. Kebudayaan. Kebudayaan adalah simbol dan barang-barang buatan manusia yang diciptakan oleh masyarakat tertentu dan diwariskan dari generasi satu ke generasi yang lain sebagai faktor penentu (determinan) dan pengatur (regulator) perilaku anggotanya (Stanton dan Lamarto,1996:131). Pengaruh kebudayaan berganti 8 sesuai dengan perubahan zaman, seperti halnya pola-pola budaya yang sudah ketinggalan zaman diganti dengan pola-pola budaya yang baru. b. Sub budaya Setiap budaya terdiri dari sub-sub kebudayaan yang lebih kecil yang mencerminkan yang lebih spesifik bagi para anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu kelompok bangsawan, kelompok agama, kelompok ras dan kelompok daerah geografis. c. Kelas sosial Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, (Kotler,1998:223). minat Dalam dan tingkah kenyataan, laku semua yang sama masyarakat membentuk lapisan sosial, lapisan-lapisan ini mirip sebuah sistem kasta, dimana para anggota yang berada dalam masing-masing kelas memikul peranan tertentu dan mereka tidak dapat merubah keanggotaan kastanya. Para ahli mempunyai banyak cara yang berbeda-beda dalam menggolong-golongkan kelas sosial. Ada yang menggolongkan berdasarkan tingkat pendapatan, pekerjaan, jabatan dan sebagainya. Tetapi jelas bahwa tiap kelas menunjukkan perilaku yang berbeda dalam menentukan pilihan produk dan merk yang dibelinya. 9 2. Faktor-faktor sosial a. Kelompok Referensi. Kelompok referensi dapat didefinisikan sebagai kelompok yang dapat mempengaruhi perilaku, nilai dan sikap seseorang baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Kelompok yang mempengaruhi tersebut disebut Pelopor Opini (Opinion Barder). Sedangkan kelompok orang yang terpengaruh dikatakan sebagi Pengikut Opini (Opinion Follower). Opinion barder biasanya seseorang atau kelompok yang memilki sikap atau perilaku atau nilai yang baik sehingga para opinion followernya akan mengikuti tindakannya. Seseorang bintang film mempunyai nilai yang baik dalam hal kecantikannya yang dipakainya diperhatikan publik. Publik sebagai opinion follower akan berperilaku seperti bintang film tersebut, yaitu memakai yang sama dengan harapan memiliki kecantikan seperti bintang film tersebut. c. Keluarga Tidak diteliti secara luas bahwa keluarga merupakan organisasi konsumen, pembeli yang terpenting dalam masyarakat. Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perialku konsumen. Istilah keluarga dipergunakan untuk menggambarkan berbagai macam bentuk rumah tangga. Macammacam bentuk keluarga tersebut adalah : 10 1). Keluarga inti (Nuclear Family), menunjukan lingkup keluarga yang meliputi ayah, ibu dan anak-anak yang hidup bersama. 2). Keluarga besar (Extented Family), yaitu keluarga inti ditambahkan dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman, bibi dan menantu (Swasta dan Handoko,1992:71). Keterlibatan anggota keluarga dalam menentukan pembelian berbeda-beda sesuai dengan jenis produk, semua mempunyai pengaruh dalam menentukan pembelian. Keputusan dapat diambil bersama-sama atau salah seseorang anggota keluarga, ini tergantung jenis produknya. Untuk pembelian perabot rumah tangga, peralatan dapur, biasanya diputuskan bersama-sama keluarga. c. Peran dan status Manusia sebagai makluk sosial selalu ingin berpatisipasi dalam kelompok selama hidupnya. Posisi setiap orang dalam kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. Status peranan terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan oleh seseorang oleh orang-orang disekitarnya. Setiap peran seseorang memiliki pengaruh terhadap perilaku membelinya. 3. Faktor-faktor pribadi a. Umur Seseorang membeli barang dan jasa selama hidupnya dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Pembeli yang dilakukan 11 seseorang dalam setiap waktu ini sangat dipengaruhi oleh faktor umur. b. Pekerjaan Pekerjaan konsumsinya. seseorang Pemasar juga berusaha mempengaruhi mendefinisikan pola kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok pekerjaan tertentu. Karena itu, perusahaan perangkat lunak komputer akan merancang softwear komputer yang berbeda untuk insinyur, pengacara dan dokter. c. Keadaan ekonomi Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjaan (tingkat pendapatan, stabilitas dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan (termasuk prosentase yang likuid), hutang, kekuatan untuk meminjam dan pendirian terhadap belanja dan menabung. d. Gaya hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Orang yang berada dalam kelas sosial yang sama, bahkan pendapatan dan kedudukan yang sama pula mungkin saja mereka mempunyai gaya hidup yang berbeda. Hal ini biasa dilihat dari kebiasaannya dalam mengenakan 12 pakaiannya, macam-macam jenis barang yang dibelinya, cara mengisi wktu liburan dan sebagainya. Hal yang penting bagi para pemasar adalah menetapkan kelompok gaya hidup mana yang akan menjadikan sasaran produknya, sehingga dapat dirumuskan iklan yang akan menggerakkan ciri-ciri, sikap, opini kelompok gaya hidup. e. Kepribadian dan konsep diri Setiap orang memiliki kepribadian yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Menurut Kotler (1997:161) kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisiten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengn ciri-ciri bawaan seperti keprcayaan diri, kemampuan beradaptasi dan sebagainya. Konsep diri menurut Theodore M. Newcombe dalam Swasta dan Handoko (1992:91) sebagai individu yang diterima oleh individu itu sendiri dalam kerangka kehidupannya dalam suatu masyarakat yang menentukan 13 TABEL II.1 : SIKLUS HIDUP KELUARGA DAN PERILAKU PEMBELIAN TAHAP-TAHAP DALAM SIKLUS HIDUP KELUARGA PEMBELIAN ATAU POLA PERILAKU 1. Tahap bujangan : muda, bujangan yang tidak tinggal bersama orang tua Sedikit beban pelopor opini mode busana. Berorientasi pada rekreasi . membeli : alat-alat dapur dasar, perabot dasar, mobil, perlengkapan untuk mencari pasangan, liburan. 2. Pasangan yang baru menikah : muda, tidak mempunyai anak. Secara finansial lebih makmur daripada keadaan yang segera akan mereka jalani dimasa depan. Memilki tingkat pengeluaran dan tingkat pembelian tertinggi untuk barang-barang tahan lama, membeli : mobil, kulkas, kompor, perabot yang wajar dan tahan lama, liburan 3. Sarang penuh I : anak bungsu berumur dibawah 6 tahun Daya beli keluarg berada di titik puncak. Likuiditas aktiva rendah. Tidak puas dengan posisi keuangan dan jumlah uang yang ditabung. Tertarik pada produkprodduk baru. Menyukai produk yang diiklankan. Membeli : mesin cuci, mesin pengering, TV, makanan bayi, balsem dan obat batuk, vitamin, mobil wagon, dan kereta luncur. 4. Sarang penuh II : anak bungsu berunur 6 tahun atau lebih Posisi keungan lebih baik. Kurang terpengaruh oleh iklan.. membeli barang dalam kemasan yang lebih besar dan jumlah yang lebih banyak membeli : banyak makanan, bahan-bahan pembersih, sepeda, piano dan lian-lain. 5. Sarang penuh III : pasangan suami istri tua dengan anak-anak Posisi keuangan masih baik. Beberapa anak sudah bekerja susah dipengaruhi oleh iklan. Tingkat pembelian rata-rata tinggi atas barang tahan lama. Membeli : perabot baru yang lebih berkelas, perjalanan dengan mobil, alat-alat rumah tangga yang tidak diperlukan, perawatan gigi, majalah. 6. Sarang kosong I : pasangan suami istri tua, tidak ada anak yang tinggal bersama mereka, kepala rumah tangga masih bekerja. Harta rumah tangga berada pada titik puncak. Sebagian besar puas adengan posisi keuangan dan uang yang ditabung. Tertarik pada perjalanan, rekreasi, pendidikan. Memberikan hadiah dan sumbangan. Tidak tertarik pada produk baru. Membeli liburan, barang-barang mewah, perbaikan rumah. 7. Sarang kosong II : pasangan suami istri tua, tidak ada anak yang tinggal bersama mereka, kepala rumah tangga pensiun Penurunan drastis dalam penghasilan. Berdiam dirumah.. membeli: alat-alayy kesehatan, produk perawat kesehatan tidur dan pencernaan. 8. Hidup sendiri, dalam anggkatan kerja. Penghasilan masih baik naumn kemungkinan harus menjual rumah 9. Hidup sendiri, pensiun. Membutuhkan obat dan produk yang sama dengan kelompok pensiunan lain, penurunan dratis dalam penghasilan. Kebutuhan khusus akan perhatian, kasih sayang dan keamanan. Sumber : Kotler,1997:160 14 4. Faktor Psikologi a. Motivasi Motivasi adalah dorongan kebutuhan dan keinginan yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Para ahli telah mengembangkan teori tentang motivasi. Dua diantaranya adalah teori Sigmund Freud dan Abraham Maslow. 1). Teori Motivasi Freud Freud beranggapan bahwa kebanyakan orang tidak menyadari kekuatan psikologis nyata yang membentuk perilaku mereka. Ia melihat seseorang sebagai yang tumbuh makin dewasa dan menekan banyak dorongan. Dorongan itu tidak pernah hilang atau berada dibawah kendali sempurna. Menurutnya, seseorang tidak pernah utuh dalam memahami motivasinya. 2). Teori Motivasi Maslow Abraham Maslow mencoba menjelaskan mengapa seseorang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Menurutnya, kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang, mulai dari yang paling banyak menggerakkan sampai yang paling sedikit memberikan dorongan. Pertama-tama orang akan memuaskan kebutuhan berikutnya, berdasarkan urutan kepentingannya. Jenjang kebutuhan adalah kebutuhan psikologis, kebutuhan rasa 15 aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri b. Sikap dan keyakinan Sikap dan keyakinan atas kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian konsumen. Setiap orang yang mempunyai sikap terhadap segala sesuatu : makanan, pakaian, olahraga, musik dan sebagainya. Sikap tersebut akan membawa arah suatu pertimbangan dalam pilihan menyukai atau tidak menyukai. Jika seseorang konsumen telah puas berbelanja disuatu toko karena merasa telah membeli lebih murah dari toko yang lain yang pernah dikunjunginya, maka untuk selanjutnya dia akan bersikap untuk mengulang “kepuasan” karena telah mempunyai keyakinannya bahwa toko tersebut juga menjual dengan harga barang yang murah untuk barang-barang yang lain sikap dan keyakinan merupakan daya yang kuat dan langsung mempengaruhi satu sama lain c. Persepsi Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama dan tujuan yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena perbedaan persepsi mereka terhadap situasi tersebut. Persepsi menurut Philip Kotler diartikan sebagai proses : dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu 16 gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga proses persepsi dibawah ini : 1). Perhatian yang selektif (Eksposur Selektif) Orang pada umumnya dihadapkan pada jumlah rangsangan yang sangat banyak setiap hari dan tidak semua rangsangan ini dapat diterima. Perhatian yang selektif berarti harus dapat menarik perhaitan konsumen, dimana pesan yang disampaikan akan hilang bagi kebanyakan orang yang tidak berada dalam pasar untuk produk tersebut, kecuali untuk pesan yang cukup menonjol atau dominan yang mengelilingi konsumen pasar tersebut. 2). Gangguan yang selektif (Distorsi Selektif) Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak perlu apa yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyesuaikan yang masuk dengan pandangannya. Distorsi Selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk meramu informasi dengan cara yang lebih mendukung daripada menentang konsepikonsepi yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pemasar harus berupaya memahami susunan pikiran konsumen dan dampak serta interprestasi iklan dan produk mereka. 17 3). Mengingat kembali yang selektif (Retensi Selektif) Orang cenderung melupakan apa yang mereka pelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat yang selektif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan pesaing. Konsumen akan mengingatnya pada saat ia mengingat tentang pemilihan suatu produk. d. Proses Belajar (Learning) Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku adalah hasil proses belajar. Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan. Para pemasar dapat membangun permintaan akan produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, dengan menggunakan isyarat motivasi, dan dengan penguatan yang positif. D. ATRIBUT DETERMINAN DALAM KEPUTUSAN PEMILIHAN TOKO (Engel, Blackwell dan Miniard ,1994: 257) : 1. Lokasi 2. Sifat produk, kualitas dan keragaman produk 3. Harga 4. Iklan dan promosi 5. Personel penjualan 18 6. Pelayanan yang diberikan 7. Atribut fisik toko 8. Sifat pelanggan toko 9. Atmosfer toko 10. Pelayanan dan kepuasan sesudah transaksi E. STRATEGI PEMASARAN SEBAGAI RESPON TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Strategi dari pengecer sukses berinteraksi dengan proses keputusan konsumen untuk memberikan interaksi yang memuaskan dan inovatif bagi kedua belah pihak. Beberapa karateristik perusahaan yang paling efektif dalam proses ini diidentifikasikan dengan berbagai hal meliputi : 1. Digerakkan oleh pasar Perusahaan telah mengidentifikasikan kantung-kantung peluang pertumbuhan tinggi pada konsumen, barang dagangan dan pasar geografis dan telah mendefinisikan dengan baik strategi pemasaran yang disesuaikan dengan semacam dominasi. 2. Manajemen Kewirausahaan Profesional Kehadiran individu yang merupakan manajer professional dan juga tenaga penggerak keberhasilan perusahaan memiliki visi untuk perusahaan dan yang kepuasan pribadinya terkait dengan kinerja perusahaan, terlihat pada banyak pengecer yang “bertahan”. 19 3. Hubungan variabel terprogam Pengecer harus dapat mengendalikan kondisi dimana mereka melakukan bisnis dengan pemasok sehingga dapat dijadikan kekuatan dalam saluran distribusi. 4. Pemimpin produktifitas/teknologi Teknologi menunjukan komitmen besar dan investasi yang berkesinambungan untuk pengecer berkinerja tinggi. Kemimpinan teknologi mendukung efisiensi dalam komunikasi berbagai aktivitas pemasaran dan pengopersian dan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi. 5. Tawaran bernilai tinggi Perusahaan dikatakan sebagi pengecer bernilai tinggi, apabila nilai didefinisikan sebagai lebih banyak untuk lebih sedikit. (Engel, Blackwell dan Miniard, 1994:267) Sebenarnya sebuah studi POPAI (Point of purchase Advertising Institute) memperhatikan bahwa : Kira-kira 53% pembelian bahan pangan merupakan tindakan mendadak tanpa dipikirkan lebih dahulu. Berbelanja sekarang dapat menjadi bentuk pencarian informasi khususnya ketika keterlibatan tinggi. Sebaliknya ketika keterlibatan rendah kaidah keputusan kerap berupa “beli salah satu merk-merk yang sudah saya pertimbangkan dapat diterima”. Keputusan akhir sekarang bergantung pada pengaruh promosi seperti penggurangan harga atau peragaan dan pengemasan khusus ( Morris,1987:13) 20 F. TEORI-TEORI PERILAKU KONSUMEN Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan terdapat suatu perbedaan dimana kebutuhan bersifat naluriah. Misalnya orang yang merasa lapar secara naluriah akan mencari barangbarang yuang dapat dimakan. Tetapi keinginan merupakan kebutuhan buatan, yakni kebutuhanyang dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Untuk mengetahui dan memahami proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan perilaku konsumen antara lain: 1. Teori Ekonomi Mikro / Teori Klasik a. Dalam teori ekonomi mikro setiap konsumen akan berusaha mendapatkan kepuasan maksimal dan konsumen akan meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk untuk jangka waktu yang lama bila ia telah mendapatkan kepuasan. Teori ekonomi mikro didasarkan pada asumsi (Swasta dan Handoko, 1992 : 29): a. Bahwa konsumen selalu mencoba untuk memaksimalkan kepuasan dalam batas-batas kemampuan fiannsialnya. b. Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang berbagai alternative sumber untuk memuaskan kebutuhan. d. Bahwa ia selalu bertindak rasional 2. Teori Psikologis Teori psikologis mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Tujuan mempelajari bidang psikologis antara lain : 21 a. Mengumpulkan fakta-fakta perilaku manusia dan mempelajari hukum-hukum dan perilaku tersebut. b. Psikologis berusaha untuk meramalkan perilaku manusia. c. Psikologis bertujuan untuk mengontrol perilaku manusia (Swasta dan Handoko,1992:31) 3. Teori Sosiologis Keinginan dan perilaku seseorang sebagian dibentuk oleh kelompok masyarakat dimana ia menjadi anggota. Teori sosiologis mengarahkan analisis perilaku konsumen pada kegiatan-kegiatan kelompok, seperti keluarga, teman sekerja, perkumpulan olahraga dan sebagainya. 4. Teori Antropologis Dasar pandangan ilmu-ilmu pengetahuan sosial, seperti psikologis social, sosiologi dan antropologi social adalah sikap dan perilaku manusia dipengaruhi berbagai lingkungan masyarakat. Kelompokkelompok masyarakat yang lebih diutamakan dalam teori antropologi bukan kelompok kecil, tetapi kelompok besar atau kelompok yang ruang lingkupnya sangat luas. G. RANGSANGAN-RANGSANGAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk yang diinginkan, maka mereka memerlukan suatu rangsangan yang dapat menimbulkan keinginan terhadap produk tersebut. Sehingga melalui rangsangan-rangsangan yang ada, konsumen dapat menentukan barang mana yang akan mereka beli. 22 Terdapat dua macam rangsangan, yaitu rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Kedua rangsangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Rangsangan Pemasaran Pemasaran pertanian adalah proses aliran komoditi yang disertai perpindahan hak milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan guna bentuk yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi pemasaran (Sudiyono:2001,9). Rangsangan pemasaran terdiri dari marketing mix yaitu produk, harga, tempat dan promosi. a. Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (Kotler,1997:9). Dengan kata lain, produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya (Stanton dan Lamarto 1996:23). Definisi diatas memberikan petunjuk bahwa yang termasuk produk adalah segala sesuatu yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Berkaitan dengan istilah produk diatas, bila dibedah lebih lanjut, ada 3 makna yang terkandung, yang perlu dibedakan yaitu : (1) produk inti (core product) yang merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli ; (2) produk format, yaitu obyek fisik yang ditawarkan ; (3) produk yang disempurnakan, yaitu mencakup pemberian keseluruhan 23 manfaat yang dijanjikan oleh produk formal. Ketiga makna produk itu telah menimbulkan gagasan bagi para pemasaran untuk selalu mempertimbangkan seluruh sistem konsumsi konsumen, yaitu bagaimana caranya seorang pembeli suatu barang akan memakai keseluruhan tugas dalam rangka menggunakan produk yang telah dibelinya, keadaan itu dilandasi suatu kenyataan bahwasannya seseorang memberi bukan sematamata dipengaruhi pula oleh kualitas mereka, model, keistimewaan dan jasa-jasa lain yang menyertai barang yang bersangkutan. Produk-produk perikanan mempunyai ciri-ciri yang dapat mempengaruhi atau menimbulkan masalah dalam pemasarannya. Ciri-ciri yang dimaksud antara lain sebagai berikut: 1). Produknya musiman. Berlangsung dalam ukuran kecil-kecil (small scale) dan di daerah terpencar-pencar serta spesialisasi. Produksi perikanan berlangsung musiman dan panenyaterbatas dalam periode tertentu yang relatif singkat. 2). Konsumsi hasil perikanan berupa bahan makanan sepanjang tahun relatif stabil. 3). Barang hasil perikanan berupa bahan makanan mempunyai sifat cepat atau mudah rusak (perishable) 4). Jumlah atau kualitas hasil perikanan dapat berubah-ubah. Ada tahun-tahun dengan jumlah dan hasil perikanan yang baik dan ada pula tahun-tahun dengan jumlah dan kualitas hasil 24 perikanan merosot, karena sangat tergantung pada keadaaan cuaca dalam tahun yang bersangkutan.(Hanafiah dan Saefudin :1986,3) b. Harga Ciri produk perikanan yang dapat berpengaruh terhadap harga adalah mutu ukuran dan warna dari produk tersebut. Harga adalah unsur bauraan pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Dasar penetapan harga adalah biaya, permintaan persaingan. Dalam keputusan untuk menyesuaikan harga perlu diperkirakan secara seksama akan tanggapan pembeli. Kebanyakan harga produk perikanan berfluktuasi secara musiman. Perubahan harga ini terjadi karena adanya perubahan dalam produksi dan pemasaran secara musiman. Tingkat variasi dalam harga musiaman dari tiap produk menunjukan perbedaan dari suatu musim ke musim lainnya, dan hal itu memberi kemungkinan untuk : 1) Untuk produk-produk yang panennya atau musim penangkapannya relatif pendek atau produk-produk yang pemasarannya musiman, perubahan harga musiman lebih besar. 2) Untuk produk-produk yang lebih mudah rusak atau membusuk variasi harga musiman lebih besar Perubahan harga akan selalu menimbulkan reaksi dari pembeli. Tanggapan itu akan sesuai dengan persepsi mengenai 25 biaya suatu barang dalam rangka seluruh pengeluarannya. Pembeli akan peka terhadap harga atas barang yang berharga mahal atau jarang dibelinya. Umumnya pembeli kurang mementingkan keseluruhan biayanya, meliputi biaya pembelian, biaya pengoperasiannya dan biaya pemeliharaannya. c. Tempat Tempat yang dimaksud adalah tempat atau lokasi penjualan. Penentu daerah lokasi yang tepat harus menentukan potensi laba. Laba yang diharapkan tiap daerah lokasi. Dalam hal ini yang perlu mendapat perhatian adalah potensi permintaan di daerah bersangkutan, sebab untuk memperkirakan potensi permintaan adalah tidak mudah. Dalam menganalisa tempat penjualan yang strategis, maka perlu analisa pasar dalam masyarakat, dan pemilihan tempat. Masyarakat yang dipilih harus berpotensi yang terbesar yang dapat diukur dari jumlah penduduk dan sifatnya, kesempatan kerja dan penghasilan, jumlah tempat dan kualitas pesaing, pola lalu-lintas, arah perkembangan kota, nilai tanah, stabilitas kesempatan kerja dan potensi masyarakat untuk berkembang. d. Promosi Promosi penjualan untuk hasil perikanan dapat dilakukan dengan cara langsung yaitu dengna cara menghubungi atau mengunjungi para pembeli secara langsung ataupun dengan cara tidak langsung yaitu melalui pemasangan iklan promosi 26 merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan promosi pada umumnya adalah untuk meningkatkan penjualan atau keuntungan. Tetapi bila dikaji lebih dalam, promosi secara sendirian jarang mampu menimbulkan penjualan, sebab seorang akan membeli atau tidak diengaruhi oleh produk, harga, jasa, pembiayaan dan aspek lain dari pemasaran. Bila kita melihat kembali mengenai hirarki tanggapan lebih mengenai tujuan promosi adalah meningkatkan reaksi atau mendorong tanggapan pembeli potensial terhadap perusahaan atau orang yang ditawarkannya. Hal ini umumnya dilakukan dengan cara memberi alasan untuk menyukai produk bersangkutan. Program advertising untuk hasil perikanan dibatasi oleh beberapa: 1). Kualitas produk yang bervariasi luas 2). Perubahan kualitas dan perubahan ketersediaan barang (availability) 3). Kesukaran dalam mempertahankan keseragaman produk dan pengepakannya. 4). Elastisitas permintaan dari berbagai produk. Produk yang permintaannya sangat inelastik, manfaat daripada promosi sangat kecil dibandingkan permintaannya kurang inelastik. dengan produk yang 27 2. Rangsangan lain Dalam memutuskan untuk membeli sebuah produk, konsumen juga dipengaruhi rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan sekitarnya (Kotler,1997:129).. Lingkungan yang mempengaruhi keputusan konsumen tersebut antara lain : a. Ekonomi Selain konsumen itu sendiri, pasar juga memerlukan daya beli. Daya beli yang tersedia dalam suatu perekonomian bergantung pada pendapatan, harga, tabungan dan ketersediaan kredit saat ini. Oleh karena itu, keadaan ekonomi sering kali menciptakan trend utama dalam pendapatan dan pola pembelanjaan konsumen. pertumbuhan ekonomi Dengan yang semakin dialami oleh membaiknya Indonesia, pendapatan masyarakat di negara itu juga terpengaruh menjadi meningkat. Walaupun sering kali peningkatan pendapatan ini selalu dipengaruhi oleh inflasi sehingga pendapatan riil mereka hanya mengalami kenaikan sedikit. Semakin tinggi pendapatan akan semakin luas pasar barang dan jasa kemewahan. Hal ini juga dicermati dengan semakin meningkatnya permintaan atas barang dan jasa yang berkualitas tinggi, pelayanan terhadap pelanggan yang lebih baik dan jenis barang yang bermacammacam. 28 b. Teknologi Salah satu kekuatan yang paling dramatis membentuk hidup manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan barbagai keajaiban. Teknologi baru yang memberikan nilai terunggul dalam memuaskan kebutuhan akan merangsang aktivitas investasi dan ekonomi. Dan dalam perilaku konsumen untuk memberi produk yang menurut mereka terkesan lebih modern dan lebih dapat memuaskan keinginan mereka. c. Politik Keputusam perkembanagn pemasaran dalam dipengaruhi lingkunagn politik kuat dan oleh hukum. Lingkungan ini dibentuk oleh hukum. Lingkungan ini dibentuk oleh hukum, badan pemerintah dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam individu dan organisasi. Pengaruh terhadap perilaku konsumen cukup besar. Hal ini ditandai dengan adanya gerakan masyarakat dan pemerintah yang terorganisir, sehingga dapat memperkuat hak dan kekuatan pembeli dalam hubungan dengan penjual. Gerakan konsumen tersebut telah menyokong dan memenangkan hak unuk mengetahui biaya bunga yang sesngguhnya dari suatu pinjaman, biaya standart per unit yang sesungguhnya dari merek-merek yang bersaing, kandungan dasar dari sebuah produk, kualitas gizi makanan, kesegaran produk, dan manfaat 29 yang sesungguhnya dari suatu produk sebagai tanggapan atas konsumerisme. Beberapa perusahaan telah mendirikan departemen konsumen untuk memuaskan kebijakan dan menanggapi perilaku konsumen. Maka dari itu perilaku pembelian dari konsumen akan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Konsumen akan cenderung membeli produk-produk yang telah memiliki badan hukum yang jelas (halal). Sebaliknya, konsumen akan menjauhi produk yang telah tercemar mereknya atau dengan kata lain produk tersebut tidak halal. H. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMBELI Pemasar perlu memahami dan mempelajari berbagai hal yang mempengaruhi perilaku konsumen dan mengembangkan suatu pengertian tentang bagaimana konsumen dalam membuat keputusan saat mereka membeli. Adapun model pembuatan keputusan adalah sebagai berikut : Pendapatan Konsumen Menganalisa kebutuhan dan keinginan konsumen Pencarian Informasi Penilaian Informasi Gambar II. 1 Model pembuatan keputusan Sumber: Kotler 1997:170 Keputusan Konsumen 30 Keterangan gambar : a. Menganalisa kebutuhan dan keinginan Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dan keinginan. Seringkali konsumen tidak mengetahui atau tidak menyadari adanya kebutuhan yang belum terpenuhi. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen segera menganalisis apakah kebutuhan tersebut perlu segera dipenuhi, atau masih bisa ditunda pemenuhannya. Dari tahap inilah sebenarnya proses membeli tiu mulai dilakukan. Kebutuhan kadang-kadang juga muncul karena rangsangan yang berasal dari luar.Misalnya seorang konsumen berjalan diruangan toko, kemudian dia tertarik ketika memutar suatu lagu karena da seorang pembeli yang sedang mencoba kaset. b. Pencarian informasi Pada tahap ini konsumen mulai berminat untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpuaskan. Konsumen berusaha aktif mencari berbagai informasi tentang produk yang diinginkannya. Seberapa jauh di dalam mencari informasi itu tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhannya, disamping itu juga berkaitan erat dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli jika kebutuhannya banyak, sedangkan jumlah uangnya terbatas, maka dia akan mencari informasi tentang produk yang dapat memberikan alternatif pembayaran lebih ringan. Sementara itu produk yang diinginkannya mahal, biasanya memerlukan waktu yang lama untuk mempertimbangkan pembelian 31 c. Penilaian informasi Sebagai hasil dari pengumpulan informasi, konsumen mengenal berbagai alternatif merk yang masuk dalam ingatannya, dia akan menemukan beberapa diantaranya yang mungkin bisa mempertimbangkan untuk dibeli, kemudian dia akan menyelesaikan lagi sehingga tinggal sedikit pilihan merk saja. Akhirnya melalui proses evaluasi dia memutuskan membeli merk yang dianggapnya sesuai. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan penilaian informasi dalam penelitian ini adalah : 1). Faktor intern konsumen, yaitu : a). Usia b). Jenis kelamin c). Tingkat pendidikan d). Pekerjaan 2). Faktor ekstern konsumen, yaitu : a). Produk Adalah kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata. Atau dalam arti luas produk juga bisa disebut segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan (Kotler, 1997: 9). Produk toko adalah sesuatu yang ditawarkan pada pasar dan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk yang baik, menarik 32 desainnya dan tidak cepat rusak akan menjadi pusat perhatian konsumen, dan bila kualitas pada toko tersebut tetap terjaga maka konsumen akan lebih loyal pada toko itu. b). Lokasi toko yang strategis Pemilihan daerah lokasi yang tepat harus menentukan potensi laba yang diharapkan tiap daerah lokasi. Bagi toko eceran, luas daerah yang dapat dikuasai dipengaruhi oleh jenis produk, promosi yang dilakukan perusahaan, pelayanan, fasilitas parkir dan kenyamanan tempat. Lokasi toko yang strategis dapat dilihat dari keberadaannya yang dekat dengan keramaian kota, kemudahan dalam angkutan umum, kemudahan memarkir kendaraan dan lain-lain. Lokasi merupakan tempat dimana Perusahaan MINO ARTO CILACAP melaksanakan kegiatan usahanya. c). Promosi Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swasta,1999:233). Promosi dilakukan sebagai media untuk mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian. atau menarik 33 d). Harga Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swasta,1999:147). Dalam penelitian ini definisi harga adalah dimensi harga yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan pengukuran harga yang termurah. mempunyai Didalam indikator melakukan pembelian, konsumen memperhatikan harga pada barang itu, apabila mereka mendapatkan informasi tentang harga yang lebih rendah dengan barang dan kualitas yang sama pada toko, maka hal itu akan membuat konsumen lebih memilih toko yang lain itu. Semakin tinggi harga pada produk, maka akan semakin menurunkan frekuensi pembelinya. Untuk mengetahui proses evaluasi/penilaian yang dilakukan oleh konsumen, perlu dipahami beberapa konsep dasar, yaitu: 1. Atribut golongan produk Konsumen cenderung untuk memandang suatu produk sebagai suatu kumpulan atribut. Tidak semua pembeli mementingkan semua atribut yang terdapat pada suatu produk. Pasar bagi suatu produk seringkali 34 dapat disegmentasikan berdasarkan kelompok atribut yang pling dipentingkan berbagai pembeli. 2. Keyakinan mengenai merk barang Berdasarkan pengalaman atau informasi yang diperolehnya. Pembeli cenderung untuk mendapatkan keyakinan bahwa tiap merk barang mempunyai kelebihan dalam atribut-atribut tertentu. 3. Pembeli kemungkinan besar mempunyai suatu “utility function” bagi mengharapkan tiap bahwa atribut, artinya kepuasan pembeli yang dapat diperolehnya dari tiap produk berubah-ubah dengan berubahnya tingkat-tingkat alternatif dari tiap atribut. 4. Konsumen menentukan sikap (preferensi) terhadap merk melalui proses evaluasi (Radiosunu,1986:47) d. Pendapatan konsumen Pendapatan konsumen adalah semua pemasukan konsumen dalam rupiah yang diterima secara periodik (per bulan atau mingguan) bagi pegawai atau karyawan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. e. Pencarian informasi Tahap ini meliputi 2 tahap yaiitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif berdasarkan tujuan pembeliannya. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, maka konsumen 35 perlu mengidentifikasikan alternatif-alternatif informasi pembelian itu. Atas dasar tujuan pembelian, alternatif-alternaif diatas dapat memberi kepuasan terhadap konsumen. f. Keputusan untuk membeli Keputusan untuk membeli disini merupakan proses pemilihan yang nyata. Jadi setelah tahap-tahap dimuka telah dilakukan , maka konsumen harus mengambil keputusan untuk membeli. g. Atribut-atribut Perusahaan Atribut-atribut perusahaan seperti: produk, lokasi, harga dan promosi adalah unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar atau faktor dominan oleh konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. I. KEPUTUSAN MEMBELI Menurut Kotler (1997:168),ada beberapa peranan yang dimainkan seseorang dalam membuat keputusan membeli, yaitu : 1. Pencetus ide (initiator), yaitu seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa. 2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu seseorang yang pandagan atau pendapatnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian. 3. Pengambil keputusan (decider), yaitu seseorang yang memutuskan tiap komponen dalam keputusan pembelian. 36 4. Pembeli (buyer), yaitu seseorang yang melakukan pembelian sebenarnya. 5. Pemakai (user), yaitu seseorang yang mengkomsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu. Pada saat konsumen mengambil keputusan untuk membeli barang atau jasa, maka ada tahap-tahap dalam mengambil keputusan tersebut, yaitu : 1. Pengenalan kebutuhan Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. 2. Pencarian informasi Pembeli mencari informasi tentang sumber-sumber yang menilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakan. Pencarian informasi intern tentang sumber-sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi dan pengaruh perorangan. Informasi ektern dapat berasal dari media massa (majalah, surat kabar, radio, televisi) dan sumber-sumber informasi dari kegiatan perusahaan (publisitas, iklan, dll). 3. Evaluasi alternatif Proses evaluasi konsumen berorientasi secara kognitif, yaitu mereka memandang konsumen dalam membuat pertimbangan produk terutama berdasarkan pada pertimbangan sebagian besar secara sadar dan rasional. Ada lima konsep untuk membantu penjelasan proses 37 penilaian consume, yaitu : sifat-sifat produk, bobot pentingnya ciri-ciri yang berbeda, kepercayaan merk, fungsi kemantapan setiap ciri dan prosedur penilaian untuk pemilihan merk. 4. Keputusan membeli Setelah melewati tahap-tahap sebelumnya., konsumen akan mengambil keputusan apakah melakukan pembelian atau tidak melakukannya. 5. Evaluasi keputusan membeli Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas ataukah tidak puas, sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang atau tidak atau memberitahu orang lain tentang produk tersebut. Dalam proses ini, pembeli mengevaluasi apakah barang yang telah dipilih telah dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam evaluasi ini dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu sendiri yaitu karateristik konsumen, kemudian faktor dari lingkungan sosial dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan (Kotler,1997:170) Proses tersebut menunjukan bahwa proses membeli dimulai jauh sebelum tindakan membeli dilakukan dan masih terdapat konsekuensi setelah pembelian. Dalam pembelian yang kurang memerlukan keterlibatan konsumen, keputusan dibuat secara tidak berurutan atau mungkin melompati beberapa tahap. 38 J. KERANGKA TEORITIS Faktor-faktor yang mempengaruhi : Evaluasi 1. Produk 2. Lokasi Keputusan 3. Promosi Pembelian 4. Harga Gambar II.2 : Kerangka Teoritis Keterangan: Segala aktivitas pembelian timbul dari adanya kebutuhan konsumen. Dimana kebutuhan ini timbul dari dorongan intern dan ekstern. Dorongan intern adalah dorongan dari dalam diri manusia, sedangkan dorongan ekstern adalah dorongan dari luar diri manusia. Sekali kebutuhan dikenali, maka konsumen akan mengumpulkan informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Terdapat dua aspek dalam pencarian informasi yaitu pencarian yang berasal dari dalam ingatan konsumen tentang produk-produk yang kemungkinan dapat menyelesaikan masalah mereka. Misalnya melalui pengalaman memakai (experience source ) untuk menilai apakah produk tersebut memiliki kualitas (mutu) yang baik. Yang kedua aspek pencarian informasi berasal dari informasi tambahan yang berasal dari ekternal. Berfokus pada komunikasi dengan teman, keluarga, iklan, wiraniaga dan tampilan ditoko. Pembeli juga memperoleh informasi dari sumbersumber publik. Kemudian konsumen melakukan pilihan-pilihan atau seleksi. Faktor-faktor yang dipakai adalah produk, lokasi, promosi, dan harga. Dengan mengunakan 39 kriteria-kriteria tersebut seorang pembeli menilai dan akhirnya melakukan pilihan terhadap produk yang akan dibeli. Berikut ini adalah definisi operasional masing-masing variabel : 1. Variabel terikat Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah evaluasi keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah keputusan yang dilakukan oleh pembeli yang tentunya sudah melalui tahap-tahap sebelumnya. Evaluasi keputusan pembelian dapat dirasakan setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas ataukah tidak puas, sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang atau tidak atau memberitahu orang lain tentang produk tersebut. Dalam proses ini, pembeli mengevaluasi apakah barang yang telah dipilih telah dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam evaluasi ini dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu sendiri yaitu karateristik konsumen, kemudian faktor dari lingkungan sosial dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan (Kotler,1997:170) 2. Variabel bebas Dalam penelitian ini ada empat variabel bebas yang akan diteliti pengaruhnya terhadap keputusan pembelian di perusahaan Mino Arto Cilacap. Berikut ini adalah definisi operasional masing-masing variabel : a. Produk Produk adalah kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata. Atau dalam arti luas produk juga bisa disebut segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada untuk memuaskan 40 kebutuhan dan keinginan. (Kotler,1997:9). Indikator yang digunakan adalah : 1). Kelengkapan barang yang tersedia artinya barang yang disediakan atau yang ditawarkan di Perusahaan Mino Arto dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 2). Keawetan barang artinya barang-barang tersebut tidak mudah rusak dalam jangka waktu yang ditentukan. 3). Kualitas barang, artinya barang-barang tersebut dibuat dari bahan baku berkualitas dengan proses produksi yang baik. 4). Ragam dan desain produk, artinya barang-barang yang tersedia bermacam-macam jenisnya dan mempunyai desain produk yang menarik. b. Harga Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.(Swastha:1999,147).dalam penelitian ini definisi harga adalah dimensi harga yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan yang mempunyai indikator pengukuran harga termurah. Dengan melihat persepsi pelanggan indikator yang digunakan adalah : 1). Harga yang lebih rendah dari toko lain dengan produk yang sama artinya dengan barang dan kualitas yang sama harga di perusahaan Mino Arto Cilacap lebih murah daripada toko lainnya. 41 2). Harga yang dibayar konsumen dalam membeli suatu produk sesuai dengan kualitasnya, artinya jika kualitasnya rendah maka harganya yang lebih rendah daripada harga barang yang berkualitas tinggi. c. Lokasi Lokasi merupakan tempat dimana perusahaan Mino Arto Cilacap melaksanakan kegiatan uasahanya. Indicator yang digunakan adalah: 1). Memiliki tempat/area parkir artinya tempat parkir tersebut cukup aman yang membawa kendaraan pribadi 2). Mudah dijangkau oleh konsumen artinya toko Mino Arto Cilacap strategis yaitu mudah dijangkau oleh kendaraan umum. 3). Pelayanan yang memuaskan di lokasi toko artinya wiraniaga toko dapat melayani konsumen dengan ramah dan sesuai yang diinginkan konsumen. 4). Desain toko yang menarik, artinya bentuk dan tampilan bangunan toko dapat dijadikan potensi untuk menarik konsumen. d. Promosi Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. (Swastha:1999,233) Promosi dilakukan sebagai media untuk mempengaruhi atau menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Indikator yang digunakan adalah : 42 1). Pemberian hadiah langsung maksudnya dengan memberikan hadiah secara langsung kepada konsumen yang sedang berbelanja. 2). Potongan harga atau discount yaitu dengan memberikan potongan harga pada pebelian produk-produk tertentu. 3). Factual advertising berhasil dalam menarik minat konsumen, artinya factual advertising adalah merupakan kombinasi antara reklame harga dan reklame kualitas dapat meningkatkan penjualan toko. 4). Service kepada konsumen dengan memberikan jasa-jasa tertentu misalnya mengantar barang kerumah pembeli dengan jumlah tertentu yang biasanya disebut dengan service advertising. (Hanafiah dan Saefudin:1986,109) Skor yang digunakan dalam penilaian adalah sebagai berikut: a. Sangat setuju diberi skor 4 b. Setuju diberi skor 3 c. Cukup setuju diberi skor 2 d. Tidak setuju diberi skor 1 43 J. HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: 1. Faktor produk, lokasi, promosi, dan harga secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap evaluasi keputusan pembelian konsumen di perusahaan Mino Arto Cilacap. 2. Faktor harga mempunyai pengaruh paling dominan pada konsumen dalam melakukan Cilacap. evaluasi keputusan pembelian di perusahaan Mino Arto 44 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain survey, sedangkan yang menjadi obyek penelitian untuk dijadikan sampel yang nantinya akan digeneralisasikan untuk populasinya adalah konsumen yang melakukan pembelian di perusahaan Mino Arto Cilacap. B. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING 1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah jumlah keseluruhan konsumen yang melakukan pembelian produk di Perusahaan Mino Arto Cilacap. Penelitian dilakukan di Kabupaten Dati II Cilacap untuk mengetahui pandangan konsumen dari tempat asal produk. 2. Sampel dan teknik sampling Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan adalah metode convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan cara yang semudah-mudahnya. Misalnya secara asidentil yaitu memilih sampel dengan subyeknya adalah konsumen perusahaan Mino Arto Cilacap yang secara kebetulan ditemui dilokasi penelitian (Soeratno,1995:119). Untuk memperoleh data, cara yang digunakan adalah dengan memberikan questioner kepada konsumen toko 45 Mino Arto Cilacap yang kebetulan melakukan pembelian pada saat dilakukannya penelitian. C. PENGUKURAN VARIABEL 1. Variabel terikat Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah evaluasi keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah keputusan yang dilakukan oleh pembeli yang tentunya sudah melalui tahap-tahap sebelumnya. Evaluasi keputusan pembelian dapat dirasakan setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas ataukah tidak puas, sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang atau tidak atau memberitahu orang lain tentang produk tersebut. Dalam proses ini, pembeli mengevaluasi apakah barang yang telah dipilih telah dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam evaluasi ini dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu sendiri yaitu karateristik konsumen, kemudian faktor dari lingkungan sosial dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan (Kotler,1997:170). Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Puas atau tidak puasnya konsumen setelah melakukan pembelian produk 2. Konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap produk yang ditawarkan 3. Konsumen akan menginformasikan produk kepada orang lain 46 Pada evaluasi keputusan pembelian ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki jawaban : a. Tidak Setuju, diberi nilai 1 b. Cukup Setuju, diberi nilai 2 c. Setuju, diberi nilai 3 d. Sangat Setuju, diberi nilai 4 2. Variabel bebas Sedangkan variabel bebasnya yang digunakan adalah : 1. Produk Produk adalah kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata. Atau dalam arti luas produk juga bisa disebut segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. (Kotler, 1997: 9). Indikator yang digunakan adalah : 1). Kelengkapan barang yang tersedia artinya barang yang disediakan atau yang ditawarkan di Toko Mino Arto dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 2). Keawetan barang artinya barang-barang tersebut tidak mudah rusak dalam jangka waktu yang ditentukan. 3). Kualitas barang, artinya barang-barang tersebut dibuat dari bahan baku berkualitas dengan proses produksi yang baik. 4). Ragam dan desain produk, artinya barang-barang yang tersedia bermacam-macam jenisnya dan mempunyai desain produk yang menarik. 47 Pada produk ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki jawaban : a) Tidak setuju ,diberi nilai 1 b) Cukup Setuju, diberi nilai 2 c) Setuju, diberi nilai 3 d) Sangat setuju, diberi nilai 4 Nilai dari keempat pertanyaan yang berhubungan dengan produk akan dijumlahkan dan diberi bobot. Pembobotannya adalah: a) Nilai 4-7, diberi nilai produk yang kurang menarik b) Nilai 8-11, diberi nilai produk yang cukup menarik c) Nilai 12-16, diberi nilai produk yang menarik 2. Harga Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swasta:1999,147). Dalam penelitian ini definisi harga adalah dimensi harga yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan yang mempunyai indicator pengukuran harga termurah. Dengan melihat persepsi pelanggan indikator yang digunakan adalah : 1). Harga yang lebih rendah dari toko lain dengan produk yang sama artinya dengan barang dan kualitas yang sama harga di perusahaan Mino Arto Cilacap lebih murah daripada perusahaan lainnya. 2). Harga yang dibayar konsumen dalam membeli suatu produk sesuai dengan kualitasnya, artinya jika kualitasnya rendah 48 maka harganya yang lebih rendah daripada harga barang yang berkualitas tinggi. 3) Harga yang dibayar lebih rendah apabila membeli dalam jumlah /kuantitas banyak. Hal ini merangsang konsumen untuk membeli lebih banyak dalam satu kali pembelian. 4) Harga produk disesuaikan dengan klasifikasi produk. Jadi satu produk tertentu dibedakan harganya berdasarkan kualitasnya. Maka konsumen diharapkan dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan pendapatannya. Pada harga ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki jawaban : a). Tidak setuju ,diberi nilai 1 b). Cukup, diberi nilai 2 c). Setuju, diberi nilai 3 d). Sangat setuju, diberi nilai 4 Nilai dari keempat pertanyaan yang berhubungan dengan harga akan dijumlahkan dan diberi bobot. Pembobotannya adalah: a). Nilai 4-7, diberi nilai mahal b). Nilai 8-11, diberi nilai sedang c). Nilai 12-16, diberi nilai murah 3. Lokasi Lokasi merupakan tempat dimana perusahaan Mino Arto Cilacap melaksanakan kegiatan usahanya. Indikator yang digunakan adalah: 49 1). Memiliki tempat/area parkir, artinya tempat parkir tersebut cukup aman yang membawa kendaraan pribadi 2). Mudah dijangkau oleh konsumen, artinya perusahaan Mino Arto Cilacap strategis yaitu mudah dijangkau oleh kendaraan umum. 3). Pelayanan yang memuaskan di lokasi perusahaan artinya wiraniaga perusahaan dapat melayani konsumen dengan ramah dan sesuai yang diingignkan konsumen. 4). Desain perusahaan yang menarik, artinya bentuk dan tampilan bangunan perusahaan dapat dijadikan potensi untuk menarik konsumen. Pada lokasi ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki jawaban : a). Tidak setuju ,diberi nilai 1 b). Cukup, diberi nilai 2 d). Setuju, diberi nilai 3 e). Sangat setuju, diberi nilai 4 Nilai dari keempat pertanyaan yang berhubungan dengan lokasi akan dijumlahkan dan diberi bobot. Pembobotannya adalah: a). Nilai 4-7, diberi nilai lokasi yang tidak strategis b). Nilai 8-11, diberi nilai lokasi yang kurang strategis c). Nilai 12-16, diberi nilai lokasi yang strategis 4. Promosi Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tiondakan 50 yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. (Swasta:1999,233) Promosi dilakukan sebagai media untuk mempengaruhi atau menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Indikator yang digunakan adalah: 1). Pemberian hadiah langsung maksudnya dengan memberikan hadiah secara langsung kepada konsumen yang sedang berbelanja. 2). Potongan harga atau discount yaitu dengan memberikan potongan harga pada pebelian produk-produk tertentu. 3). Factual advertising berhasil dalam menarik minat konsumen, artinya factual advertising adalah merupakan kombinasi antara reklame harga dan reklame kualitas dapat meningkatkan penjualan perusahaan (Hanafiah dan Saefudin:1986,109) 4). Service kepada konsumen dengan memberikan jasa-jasa tertentu misalnya mengantar barang kerumah pembeli dengan jumlah tertentu yang biasanya disebut dengan service advertising (Hanafiah dan Saefudin:1986,109) Pada promosi ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki jawaban : a). Tidak setuju ,diberi nilai 1 b). Cukup, diberi nilai 2 c). Setuju, diberi nilai 3 d). Sangat setuju, diberi nilai 4 51 Nilai dari keempat pertanyaan yang berhubungan dengan promosi akan dijumlahkan dan diberi bobot. Pembobotannya adalah: a). Nilai 4-7, diberi nilai kurang berhasil dalam promosi b). Nilai 8-11, diberi nilai cukup berhasil dalam promosi c). Nilai 12-16, diberi nilai berhasil dalam promosi D. INSTRUMEN PENELITIAN Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat dalam bentuk angket (kuesioner). Kuesioner yang diisi oleh responden dibuat dalam bentuk pertanyaan tertutup artinya dalam kuesioner sudah di tentukan alternatif jawaban dari setiap item pertanyaan. Alternatif jawaban disesuaikan dengan skala likert yang dibuat menjadi 4 alternatif jawaban. Dalam skala likert skor seorang respoden diperoleh dengan menjumlahkan (dan kemudian mencari rata-ratanya) nilai seseorang dalam masing-masing pertanyaan yang sudah dibuat. Tujuan pembuatan skala likert menjadi 4 alternatif jawaban adalah untuk menghindari pengaruh tendensi sentral, yang mana responden cenderung menempatkan jawaban mereka ditengah angka sentral (Sanggaribuan dan Efendy, 1995:64). Untuk menentukan skala likert ada 5 tahap/langkah (Taylor, 1995:320) : 1. Penelitian menggumpulkan sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan sikap yang ingin diukur yang bisa diidentifikasikan dengan jelas. 2. Pertanyaan-pertanyaan ini diberikan kepada responden yang mewakili populasi dalam penelitian. 52 3. Respon-respon dari berbagai pertanyaan dinilai dengan sejumlah angka-angka dari setiap pertanyaan. 4. Seri pertanyaan-pertanyaan ini dianalisis untuk menentukan pertanyaan mana yang paling untuk membedakan nilai angka tinggi dengan nilai angka rendah. 5. Pertanyaan-pertanyaan hasil saringan akhir akan membentuk skala likert yang mana dapat untuk mengukur sikap. E. SUMBER DATA 1. Data primer Adalah data yang diperoleh melalui penelitian yaitu penelitian langsung kepada konsumen yang melakukan pembelian diperusahaan Mino Arto, untuk memperoleh data yang berhubungan langsung dengan penelitian yang dilakukan. 2. Data sekunder Adalah data yang berguna untuk mendukung data primer dan disusun oleh pihak lain, seperti gambaran umum perusahaan. F. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Quesioner Yaitu dengan memberi pertanyaan dalam suatu angket yang harus dijawab oleh responden. 53 2. Observasi Yaitu cara menggumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi perusahaan. 3. Wawancara Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak perusahaan yang tekait untuk memperoleh data yang dibutuhkan. 4. Studi Pustaka Yaitu mengumpulkan materi dan sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan penelitian. G. METODE ANALISIS DATA 1. Analisis Kualitatif a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran konsep-konsep dapat mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas dilaksanakan terhadap masing-masing butir pertanyaan tersebut mempunyai dukungan terhadap skor total. Setelah angka korelasi di dapat, maka untuk menguji apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yang dilihat berdasarkan (nilai r) nya. Besarnya r dapat dihitung dengan menggunkan korelasi dimana taraf signifikan (α) = 0,05. Apabila r hitung > r tabel maka ada korelasi yang nyata antar kedua variabel tersebut sehingga quesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid. 54 b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana pengukuran itu akurat, stabil dan konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali dengan subyek yang sama 2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis untuk mengetahui gambaran tentang konsumen atau pelaggan Perusahaan MinoArto Cilacap. Analisis ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner guna diisi oleh responden yang menjadi sampel. 3. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan analisisi dari faktor-faktor (produk, harga, promosi dan lokasi) yang dapat diukur dengan angka-angka. Dalam analisis ini digunakan rumus statis yang berguna untuk mencari kebenaran dari data-data yang diperoleh dari jawaban-jawaban responden. a. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui ada tidaknya faktor produk, lokasi, promosi, dan harga terhadap evaluasi keputusan pembelian maka digunakan suatu fungsi linier regresi linier berganda (Djarwanto Soebagyo,1993:309).Yang dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut: Y = a + bX1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Dimana: Y : Evaluasi keputusan pembelian a : Konstanta b1 : Koefisien regresi dari X1 dan 55 X1 : Produk b. B2 : Koefisien regresi dari X2 X2 : Harga B3 : Koefisien regresi dari X3 X3 : Lokasi B4 : Koefisien regresi dari X4 X4 : Promosi Pengujian individual (t test) Digunakan untuk menguji secara individual apakah masing-masing variabel produk, lokasi, promosi, dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi keputusan pembelian (Djarwanto dan Soebagyo, 1993: 242). Untuk melakukan uji t maka dilakukan proses pengujian sebagai berikut : 1) Menyusun formula hipotesis 2) Dipilih level of significant (α/2) = 0.05 3) Menghitung t hitung dengan menggunakan program SPSS 11 Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak artinya masing-masing variabel yang diuji signifikan. c. Pengujian hipotesis dengan F test Digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel produk, lokasi, promosi, dan harga secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan terhadap evaluasi keputusan pembelian (Djarwanto dan Soebagyo,1993:265). Untuk menguji uji F maka dilakukan proses pengujian sebagai berikut: 1) Menyusun formula hipotesis 56 2) Dipilih level signifikan (α ) = 0,05 3) Menghitung F hitung dengan menggunakan program SPSS.11 Jika nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak artinya seluruh variabel yang diuji signifikan. d. Uji Determinasi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari seluruh variabel idependen yang ada dan besarnya pengaruh yang disebabkan ooleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan 57 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Kelurahan Sidakaya merupakan tempat sentra ikan asin Mino Arto berada, yaitu tempat penulis mengadakan penelitian, tempatnya di jalan Bakung, kelurahan Sidakaya, kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Didirikan diatas tanah seluas 1200 m ,luas kelurahan Sidakaya adalah 130.867 Ha, dengan jumlah penduduk 12.264 jiwa yang terdiri dari 6.007 jiwa laki-laki dan 6.208 jiwa perempuan . Adapun batas-batas wilayah kelurahan Sidakaya ini adalah : 1. Sebelah Selatan : Kelurahan Tambakreja 2. Sebelah Utara : Kelurahan Sidanegara 3. Sebalah Barat : Kelurahan Tambakreja 4. Sebelah Timur : Kelurahan Cilacap Sedangkan jarak kelurahan Sidakaya dari pusat pemerintahan adalah sebagai berikut: 1. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 2 km 2. Jarak dari pusat pemerintahan Kota Administrasi : 0,03 km 3. Jarak dari ibu Kota Kabupaten : 1 km 4. Jarak dari ibu Kota Propinsi Dati I : 256 km 5. Jarak dari ibu Kota Negara : 428 km Kelurahan Sidakaya pada umumnya telah mencapai tingkat pendidikan formal yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya fasilitaas bangunan 58 sekolah yang cukup banyak dan jumlah anak-anak yang bersekolah cukup besar. Tingkat pendidikan juga dipengaruhi oleh komposisi penduduk kelurahan Sidakaya dalam hal lapanagan kerja. Dari tingakat pendidikan tersebut dapat diketahui pula ragam mata pencaharian penduduk dari buruh hingga tingkat yang tinggi. Wilayah Kabupaten Cilacap mempunyai potensi yang cukup baik guna pengembangan usaha perikanan. Kondisi wilayah yang demikian dimanfaatkan oleh beberapa penduduk sekitar perairan laut dengan menjadi nelayan sebagai mata pencahariannya. Dengan dibangunnya Pelabuhan Perikanan Cilacap (PPC), sangat menunjang pengembangan penangkapan di Zone Ekonomi Ekslusif, dimana luas daerah penangkapan diperkiarakan seluas 6200 km (isobath 100m) dengan perincian luas daerah penangkapan sebagai berikut : 1. Perairan Teluk Penyu - Gombong : 3500 km 2. Perairan Teluk Penunjang (Pengandaran) : 1300 km 3. Perairan Selatan Yogyakarta : 800 km Penangkapan dilakukan sampai jarak 25 km kedalamanan dari pantai pada 3-100 m. Potensi sumber perikanan perairan pantai dan lepas pantai di Perairan Selatan Jawa (Cilacap) cukup luas meliputi kelompok ikan pelagis, ikan demersal dan udang. Usaha untuk peroikanan darat, jenis dan potensinya meliputi tambak, kolam,mina padi, perairan umum, Balai Benih Ikan (BBI), Usaha Perikanan Rakyat (UPR) dan hatchry. Usaha pembuatan ikan asin Mino Arto adalah milik ibu Wagiman. Usaha ini didirikan tahun 1984 atas prakarsa Dharma Wanita Kabupaten Cilacap, dengan modal bantuan dari UNICEF dan kemudian diberi nama Mino Arto yang berarti 59 mino adalah ikan dan arto adalah uang. Maksud dari pemberian nama ini adalah supaya ikan yang dikelola dapat mendatangkan rezeki berupa uang. Pada awalnya status usaha ini adalah milik kelompok PKK Kelurahan Sidakaya yang diketuai oleh ibu Wagiman. Usaha ini khusus untuk memproduksi ikan asin dan terasi. Tahun-tahun pertama dirasakan merupakan masa-masa penuh tantangan dimana beliau dan anggotanya belum memiliki ketrampilan sama sekali dalam pengolahan ikan asin. Dengan tekad yang kuat beliau melakukan pengolahan ikan asin yang pada mulanya beliau diuji oleh ibu anggota Dharma Wanita supaya mengidentifikasi jenis dan cara pembuatan ikaan asin yang didapatnya dari Bangkok. Dengan berbagai usaha akhirnya dapat teridentifikasi dengan baik dari jenis dan cara pembuatannya. Ikan asin tersebut adalah ikan pari. Untuk pengolahan ikan asin pertama kali dilaksanakan pada tahun 1986 dan pada tahun ini pula perusahaan Mino Arto berhasil mengembalikan modal kepada PKK Dharma Wanita Cilacap. Pada tahun 1988 Mino Arto resmi menjadi milik pribadi ibu Wagiman dan selanjutnya dikelola oleh beliau bersama keponakan dan anaknya. Surat ijin Usaha Pengolahan Ikan Asin adalah No 818517/33-80/PK/1/95 dari Bupati Kepala Daerah Tingakat II Cilacap. Usaha ini memproduksi ikan asin sebagai usaha utama, sedangkan usaha sampingan adalah abon ikan, teri kering dan dendeng ikan. Berkat kerja keras Ibu Wagiman serta bimbingan dari berbagai pihak, maka sejak tahun 1989 sampai sekarang usaha ini terus berkembang, khususnya untuk produksi ikan asin. Perkembangan usaha ini terlihat ketika Mino Arto 60 menguasai daerah pemasaran di Bandung, Jakarta dan Bali. Usaha ini mengembangkan produksi yang terus dilakukan dibeberapa kota lainnya. 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang dipergunakan oleh perusahaan ikan asin Mino Arto adalah struktur organisasi garis (Lini), dimana kekeuasaan dan tanggung jawab menjadi kewenangan penuh pimpinan atau tingkat yang paling tinggi kepada bawahan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dalam perusahaan ikan asin Mino Arto dilihat pada gambar berikut ini : Pimpinan Pimpinan Bagian Pemasaran Bagian Produksi Bagian Administrasi Gambar IV.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Keterangan : a. Pimpinan Kewenangan penuh dari pimpinan mengenai kekuasaan dan tanggung jawab dalam menjalankan semua fungsi dalam organisasi, yaitu perencanaan, pengawasan. pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan dan 61 b. Bagian Pemasaran Bagian ini dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab kepada pimpinan. Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang memperkenalkan produk yang dihasilkan dan mencari peluang pasar. c. Bagian Produksi Bagian ini dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab kepada pimpinan. Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang dalam pengendalian produksi dan menganalisis kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja. d. Bagian Administrasi Bagian ini dipimpin oleh seeorang yang bertanggung jawab kepada pimpinan. Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang mengurusi administrasi yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan antara lain ; produksi dan pemasaran, selain itu mengurusi administrasi perusahaan yang berkaitan dengan karyawan dan pihak luar perusahaan. 2. Keadaan Produksi Mino Arto sebagai sentra ikan asin telah banyak dikenal dikalangan masyarakat yang memproduksi ikan asin juga yang berkualitas tinggi. Suatu perusahaan yang memproduksi atau menghasilkan barang jadi tidak akan terlepas dari kebutuhan bahan baku. Dalam menghasilkan barang produksinya perusahaan ikan asin Mino Arto mengunakan bahan baku yang terdiri dari ikan mentah mentah (basah) yang merupakan bahan pokok pembuatan ikan asin, es batu yang dipergunakan untuk menyegarkan ikan, garam serta plastik 62 untuk packing. Bahan baku ikan yan dipergunakan untuk pembuatan ikan asin dibeli atau dilelang dari TPI Pelabuhan Pelelangan Cilacap. Pengolahan ikan asin pada dasarnya mempunyai cara yang sama yaitu : dilakukan preparasi, pencucian, penggaraman, penjemuran dan pengepakan. Namun ada beberapa ikan yang tidak dilakukan preparasi, contognya ikan lendra dan ikan teri. Pengolahan ikan asin terdiri dari lima tahap : a. Preparasi Dalam tahap ini dilakukan proses penyiangan, pemotongan kepala, pembuangan isi perut dan pembelahan. Caranya : Ikan disiangi dengan bagian sirip dan ekornya. Kepala ikan kemudian dipotong mulai dari sebelah be4lakang tulang sirip, belakang insang kemudian memutar kebawah dan keatas kepala, baru kemudian ikan dibalik dan dilakukan hal yang serupa hingga kepala putus. Pemotongan kepala ikan diusahakan tidak membuang bagian daging. Pembelahan dilakukan dengan cara pertama, membelah ika dari bagian punggung pada satu sisi badan hingga bagian ekor sampai ke batas perut, kemudian dilakukan pembelahan lagi pada sisi yang lain dengan cara membelah ikan mulai dari perut memenjang sampai bagian ekor hingga ikan membentuk tiga bagian yang saling menyambung. b. Pencucian I Ikan kemudian dicuci dengan cara dicelupkan kedalam ember yang berisi air bersih untuk menghilangkan kotoran dan darah. 63 c. Penggaraman Metode penggaraman yang dilakukan adalah dengan penggaraman kombinasi dan penggaraman kering, dengan mengunakan wadah kedap air. Metode penggaraman kombinasi dilakukan jika bahan baku yang akan digarami banyak. Cara penggaramannya adalah ikan hasil proses pendahuluan disusun dalam wadah kedap air secara berlapis atau garam dan ikan, kemudian diberi larutan garam hingga semua permukaan tertutup larutan garam. Penggaraman kering dilakukan jika produk yang akan digarami sedikit. Ikan disusun semua seperti pada metode penggaraman kombinasi tetapi tidak diberi larutan garam sehingga hanya garam kering yang dipergunakan. Garam yang dipakai adalah garam rakyat dengan persentasi 30 % dan penggaraman dilakukan minimal 12 jam. d. Pencucian II Proses pencucian pada tahap ini dilakukan untuk membersihkan kotoran dan mengurangi konsentrasi garam dalam daging ikan. Cara pencuciannya adalah sebagai berikut : Ikan hasil penggaraman dimasukkan kedalam ember besar yang berisi air bersih, kemudian seluruh bagian ikan disikat satu per satu untuk menghilangkan lemak, kotoran dan darah dipermukaan tubuhnya sampaii diperoleh hasil yang bersih. Ikan yang telah disikat tersebut dicelupkan kedalam air bersih selama 6-7 kali kemudian diangkat dan ditiriskan. 64 e. Penjemuran Ikan yang telah ditiriskan diatas ditata diatas para-para secara sejajar dengan permukaan ikan yang sama dan kemudian dijemur dibawah sinar matahari. Apabila sinar matahari sangat terik maka penjemuran dilakukan selama 3 atau 4 hari sampai produk kering dan tiap hari sekitar pukul 13.00 WIB ikan dibalik agar penjemuran merata. Intensitas matahari dikatakan baik jika bersinar 6 jam atau lebih. Pada malam hari produk yang diletakkan diatas para-para disimpan dengan cara ditumpuk dalam gudang yang ditutup untuk dijemur kembali keesokan harinya. f. Pengepakan Pengepakan dilakukan setelah produk menjadi kering. Produk ditimbang seberat 400 gr, 500 gr, dan 600 gr, kemudian dimasukan ke dalam plastik berukuran 22,5 cm x 35 cm yang telah diberi label yang mencantumkan berat produk masing-masing dan lebih dahulu dilapisi kertas duplek. Produk yang telah dipak disimpan dengan cara meletakan dalam kotak yang terbuat dari kayu. Dalam kegiatan pemasaran tersebut Perusahaan Ikan Asin MINO ARTO perlu mempertimbangkan berbagai hal berikut ini : 1. Daerah pemasaran Dalam teori ekonomi faktor jumlah pembeli dan penjual dalam distribusi dianggap memegang peranan penting dalam menentukan bentuk dan sifat-sifat pasar. Kestabilan pasar bertumpu pada bagaimana keadaan konsumen dan penjual. Sedangkan konsumen dan penjual dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor dari konsumen antara lain dipengaruhi oleh selera, pendapatan, tujuan- 65 tujuan lain serta kesadaran akan pentingnya gizi untuk kehidupan. Sedangkan dari pihak penjual diantaranya tergantung pada jumlah dan kualitas produk serta pemasaran produk tersebut pada berbagai daerah segmen pasar yang berbeda. Daerah pemasaran produk ikan asin MINO ARTO berada didalam dan diluar kota, antara lain : a. Cirebon b. Bali c. Bandung d. Purwokerto e. Cilacap f. Jakarta Dari beberapa tempat pemasaran atau konsumen tersebut diatas yang banyak menyerap atau menerima adalah berasal dari konsumen datang langsung ke perusahaan. Konsumen tersebut tidak hanya berasal dari perorangan dan pertokoan tetapi juga berasal dari kantor/instansi yang dimaksudkan untuk oleh-oleh luar kota. 2. Produk yang dijual Produk pokok yang diproduksi perusahaan Mino Arto : a. Jambal b. Pari c. Lendra d. Tiga Waja e. Bilis 66 Produk tambahan yang diproduksi perusahaan Mino Arto : a. Blanak b. Bulu Ayam c. Teri Ayam d. Cumi Telur e. Teri Tawar f. Gelembung Ikan Jambal g. Terasi Adapun hasil produksi perusahaan ikan asin Mino Arto tergantung dari ketersediaan bahan baku pada setiap musimnya. 3. Tingkat persaingan Dalam pemasaran produknya, perusahaan mengalami hambatan dari perusahaan saingan yang menghasilkan barang yang sama atau sejenis. Pengaruh dari saingan ini sangat menentukan lancarnya usaha pemasaran, karena disamping dapat menurunkan jumlah penjualan juga dapat menghilangkan pasaran. Perusahaan besar saingan dari ikan asin Mino Arto yaitu : a. MINO WATI b. ARTO MORO MINO c. CITA RASA 4. Harga produk yang dijual Dalam hal penentuan harga produk ikan asin yang akan dijual, perusahaan mengunakan Cost Plus Pricing, yaitu dengan mendasarkan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut 67 ditambah prosentase tertentu sebagai keuntungan yang diinginkan. Selain itu juga disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Tabel IV.1 PRODUK POKOK YANG DIPRODUKSI PERUSAHAAN MINO ARTO No 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Ikan Jambal Pari Lendra Tiga Waja Bilis Ukuran(gr) 150 150 150 150 150 Harga(Rp) 3.750 6.750 3.000 3.000 2500 Sumber : data primer Tabel IV.2 PRODUK TAMBAHAN YANG DIPRODUKSI MINO ARTO Jenis ikan Ukuran(gr) Harga(Rp) Blanak Bulu ayam Teri ayam Cumi telur Gelembung ikan jambal Teri tawar Trasi 150 150 150 150 150 150 150 6.000 3.000 3.500 6.500 9.0007 3.500 7.500 No 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sumber : data primer Kegiatan pemasaran dalam penyampaian barang niaga dari produsen akan menimbulkan biaya yang tidak sedikit. Tingginya biaya pemasaran akan berpengaruh terhadap harga eceran. Pada proses kegiatan pemasaran, pedagang harus menanggung biaya-biaya diantaranya modal usaha, biaya produksi dan biaya operasional dalam pemasaran. 68 B. ANALISIS DESKRIPTIF Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristiknya (usia konsumen, jenis kelamin, pekerjaan) dan untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi evaluasi keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. 1. Gambaran umum konsumen Gambaran umum konsumen merupakan karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di Perusahaan Mino Arto Cilacap. a. Jenis Kelamin Jenis kelamin responden dibedakan menjadi dua yaitu pria dan wanita dari 100 responden didapat data sebagai berikut : TABEL IV. 3 JENIS KELAMIN RESPONDEN Jenis Kelamin Pria Wanita Frekuensi 9 81 Prosentase 9% 81% Sumber : diolah dari data primer Dari data diatas 9 orang (0.9%) berjenis kelamin pria dan 81(81%) berjenis kelamin wanita, hal ini berarti kebanyakan yang melakukan pembelian produk di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap adalah wanita. b. Pekerjaan Konsumen Yang dimaksud pekerjaan disini adalah pekerjaan yang dimiliki oleh konsumen. 69 TABEL IV.4 PEKERJAAN RESPONDEN Pekerjaan Frekuensi 7 33 19 32 9 Pelajar Wiraswasta Pegawai Negeri/Guru Karyawan Swasta Lain-lain Prosentase 7% 33% 19% 32% 9% Sumber : diolah dari data primer Dari data diatas diketahui 7 orang (7%) mempunyai pekerjaan sebagai pelajar, 33 orang (33%)mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta, 19 orang (19%) mempunyai pekerjaan sebagai pegawai negeri/guru, 32 orang (32%) mempunyai pekerjaan sebagai karyawan swasta, dan 9 orang (9%) mempunyai pekerjaan dikuar pekerjaan yang sudah dicantumkan diatas. Hal ini berarti yang melakukan pembelian produk paling banyak diPerusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap adalah responden yang mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta. c. Usia Konsumen Dari 100 responden yang diambil didapat hasil sebagai berikut : TABEL IV.5 USIA RESPONDEN Usia (tahun) 16 - 22 23 - 29 30 - 36 37 - 50 51 - 60 Frekuensi 8 33 34 23 2 Prosentase 8% 33% 34% 23% 2% Sumber : diolah dari data primer Usia konsumen berkisar antara 16 sampai 60 tahun, dimana responden yang berusia 16 – 22 tahun berjumlah 8 orang (8%), yang berusia 23 – 29 tahun berjumlah 33 orang (33%), yang berusia 30 -36 70 tahun berjumlah 34 orang (34%), yang berusia 37-50 tahun berjumlah 23 orang (23%), yang berusia 51 – 60 tahun berjumlah 2 orang (2%). Hal ini berarti kebanyakan yang melakukan pembelian di Perusahaan Mino Arto Cilacap adalah konsumen yang berusia antara 30 – 36 tahun. C. UJI VALIDITAS Dalam bab ini akan membahas dan menganalisis hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi keputusan pembelian konsumen di Perusahaan ikan asin Mino Arto Cilacap yang didasarkan pada data yang diperoleh guna membuktikan hipotesis. Data yang diperoleh ini adalah dengan menyebar kuesioner kepada 100 responden. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linier berganda denganmenggunakan program SPSS 11. sebelum alat analisis digunakan kuesioner diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya, uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan suatu fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi masing-masing item pertanyaan dengan skor total, teknik yang digunakan adalah korelasi product moment pearson. Dalam penelitian ini pengujian terhadap item pertanyaan dilakukan per variabel. Untukmengetahui korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau tidak dapat langsung dilihat dengan membandingkan berdasarkan pada taraf signifikansi 5%. Apabila signifikansi korelasi > 0,05 (Ho diterima) tetapi apabila signifikansi korelasi < 0,05 (Ho ditolak). Apabila Ho diterima maka dinyatakan tidak valid, tetapi apabila Ho ditolak maka item pertanyaan tersebut dinyatakan 71 valid. Agar hasil yang diperoleh lebih akuarat dan lebih cepat, uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 11. dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran . berikut ini disajikan Uji Validitas dengan bantuan program SPSS 11 untuk masing-masing pertanyaan variabel. TABEL IV. 6 HASIL UJI VALIDITAS ITEM PERTANYAAN VARIABEL PRODUK Pertanyaan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 R hitung 0,677 0,718 0,707 0,719 Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 Keterangan Valid Valid Valid Valid Sumber : diolah dari data primer TABEL IV. 7 HASIL UJI VALIDITAS ITEM PERTANYAAN VARIABEL HARGA Pertanyaan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 R hitung 0,751 0,720 0,614 0,695 Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 Keterangan Valid Valid Valid Valid Sumber : diolah dari data primer TABEL IV. 8 HASIL UJI VALIDITAS ITEM PERTANYAAN VARIABEL LOKASI Pertanyaan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 R hitung 0,696 0,770 0,745 0,610 Sumber : diolah dari data primer Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 Keterangan Valid Valid Valid Valid 72 TABEL IV. 9 HASIL UJI VALIDITAS ITEM PERTANYAAN VARIABEL PROMOSI Pertanyaan Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 R hitung 0,814 0,822 0,764 0,610 Signifikansi 0,000 0,000 0,000 0,000 Keterangan Valid Valid Valid Valid Sumber : diolah dari data primer Dari hasil uji validitas terhadap 100 orang responden diketahui bahwa nilai koefisien product moment pearson (r hitung ) setiap variabel evaluasi pembelian lebih kecil dibandingkan probabilitas 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan mengetahui tanggapan responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pembelian adalah valid. C. UJI RELIABILITAS Setelah uji validitas dikakukan,selanjutnya dilakukan uji reliabilitas,uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap suatu gejala yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan reliabilitas dengan probabilitas 0,5 pada tarif signifikansi 5%. Apabila koefisiensi reliabilitas dari setiap faktor > 0,5 maka intrumen penelitian dapat dinyatakan reliabel sedangkan bial koefisien reliabilitas dari setiap variabel < 0,5 maka instrumen penelitian tidak variabel. 73 TABEL IV.10 HASIL UJI RELIABILITAS Variabel Produk Harga Promosi Lokasi Nilai reliabilitas instrumen 0,6629 0,6419 0,7508 0,6667 Keterangan reliabel reliabel reliabel reliabel Sumber : diolah dari data primer Dari tabel IV diketahui dari 100 orang tanggapan reaponden terhadap item pertanyaan, nilai dari setiap item instrumen lebih besar dari nilai probabilitas 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel (handal). D. ANALISIS KUALITATIF Analisis kuantitatif dilakukan terhadap kuesioner mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen yang berpengaruh terhadap evaluasi pembelian produk di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. 1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini untuk menguji faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menevaluasi keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Analisis Regresi yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bX1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Dimana: Y : Evaluasi keputusan pembelian a : Konstanta 74 b1 : Koefisien regresi dari X1 X1 : Produk B2 : Koefisien regresi dari X2 X2 : Harga B3 : Koefisien regresi dari X3 X3 : Lokasi B4 : Koefisien regresi dari X4 X4 : Promosi Perhitungan dengan model linier Regresi Berganda ini dengan menggunakan bantuan Program SPSS 11. Analisis Linier Berganda ini menggunakan varianel terikat (Y) dan variabel produk,harga, promosi dan lokasi sebagai variabel bebas (X). hasil perhitungan model Regresi linier berganda dapat dilihat pada lampiran berdasarkan hasil tersebut diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : TABEL IV.11 Coeffcientsª Unstandardized Coefficients Model Standar dized Coeffici ents Correlations t 1 (constant) X1 Produk X2 lokasi X3 promosi X4 harga B Std. Error - 1.669 .185 .242 .209 .487 1.057 .055 .056 .048 .059 Sig. Beta . 138 . 180 . 143 . 414 1.579 2.494 3.194 3.010 7.033 .118 .014 .002 .003 .000 Zero order Partial .419 .490 .399 .622 .248 .311 .295 .585 Sumber: dari data yang diolah Y = -1.669 + 0.185 X1 + 0.487 X2 + 0.242X3 + 0.209X4 Part .165 .212 .200 .466 75 Hasil analisis regresi linier berganda yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut : a = -1.669 konstanta B1 = 0.185 koefisien regresi X1 B2 = 0.487 koefisien regresi X2 B3 = 0.242 koefisien regresi X3 B4 = 0.209 koefisien regresi X4 Keterangan: a. Konstanta Artinya : konstanta bernilai negatif menunjukan bahwa jika tidak ada variabel X1, X2, X3 dan X4 maka konsumen tidak melakukan proses pembelian produk di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Sehingga pada akhirnya konsumen tidak akan melakukan pembelian berulang ataupun menyebarkan informasi tentang produk kepada orang lain Hal ini artinya apabila keempat faktor (produk, harga, lokasi dan promosi) yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan proses keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap adalah nol atau dengan kata lain apabila tidak ada keempat faktor diatas maka konsumen tidak melakukan keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. b. Koefisien regresi variabel produk (b1) bernilai positif Artinya : apabila produk ditambah keragaman atau menambah jenis produk yang tersedia, kemasan yang lebih menarik dan 76 keawetan barang maka akan semakin meningkatkan atau menambah keputusan pembelian c. Koefisien regresi variabel harga (b2) bernilai positif Artinya : apabila harga murah dengan kualitas yang tinggi atau harga yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain maka akan semakin menambah keputusan pembelian. d. Koefisien regresi variabel lokasi (b3) bernilai positif Artinya : apabila lokasi mudah dijangkau konsumen, memiliki area parkir, pelayanan yang memuaskan dan desain perusahaan yang menarik maka akan semakin menambah variabel keputusan pembelian. e. Koefisien regresi variabel promosi (b4) bernilai positif Artinya : apabila promosi dilakukan dengan gencar untuk menarik konsumen misalnya dengan memberikan discount, pemberian hadiah langsung, factual advertising dan pelayanan yang menarik maka akan semakin menambah keputusan pembelian. 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara keempat variabel bebas yaitu produk, harga, lokasi dan promosi secara bersama-sama terhadap variabel terikat ( keputusan pembelian) di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Hasil uji F adalah sebagai berikut : 77 TABEL IV.12 ANOVA Model Sum of Squares 1 Regression 89.287 residual 64.023 total 153.310 Sumber : data yang diolah Df 4 95 99 Mean Squares 22.322 .674 F Sig 33,122 .000ª Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak. Pembahasan : Berdasarkan uji Anova atau F test, didapat F hitung 33.122 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka Ho ditolak dan menerima Hi artinya bahwa variabel produk, harga, promosi dan lokasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa keempat variabel independen yaitu variabel produk, harga, promosi dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. 3. Uji t Digunakan untuk menguji secara individual apakah masing-masing variabel produk, lokasi, promosi, dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi keputusan pembelian. Untuk melakukan uji t maka dilakukan proses pengujian sebagai berikut : 78 TABEL IV. 13 HASIL UJI t Coeffcientsª Unstandardized Coefficients Model B 1 (constant) X1 Produk X2 lokasi X3 promosi X4 harga - 1.669 .185 .242 .209 .487 Std. Error 1.057 .055 .056 .048 .059 Standar dized Coeffici ents Beta t Sig. . 138 . 180 . 143 . 414 -1.579 2.494 3.194 3.010 7.033 .118 .014 .002 .003 .000 Sumber : data yang diolah Pembahasan : 1. Pengaruh antara produk terhadap keputusan pembelian Berdasarkan uji t, didapat t hitung 2.494 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.014) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel produk secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi keputusan pembelian. Indikator yang digunakan adalah : a. Kelengkapan barang yang tersedia artinya barang yang disediakan atau yang ditawarkan di Toko Mino Arto dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyak jenis produk yang ditawarkan oleh perusahaan maka semakin menambah pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. b. Keawetan produk artinya barang-barang tersebut tidak mudah rusak dalam jangka waktu yang ditentukan. Dalam pembelian produk pangan konsumen cenderung akan memilih produk 79 yang awet dan kualitas yang tetap terjaga agar dapat dikonsumsi dalam waktu yang relatif lama. Keawetan produk harus ditingkatkan agar menambah pengaruh signifikansi terhadap keputusan pembelian. c. Kualitas barang, artinya barang-barang tersebut dibuat dari bahan baku berkualitas dengan proses produksi yang baik. Pengembangan produk dengan kualitas tnggi perlu ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen karena indikator ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. d. Ragam dan desain produk, artinya barang-barang yang tersedia bermacam-macam jenisnya dan mempunyai desain produk yang menarik. Perusahaan harus jeli dalam mengamati pasar sasaran yang berfluktuasi dengan cara memproduksi ataupun menambah ragam produk yang dibutuhkan konsumen karena dapat menambah pengaruh terhadap keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Dalam penelitian terdahulu yang berjudul ‘Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Melakukan Pembelian di Toko Amigo Sukoharjo’ oleh Rekno Purnama Dewi (2004). Dari analisa yang dilakukan ditemukan faktor produk adalah faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap frekuensi pembelian. 80 2. Pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian Berdasarkan uji t, didapat t hitung 7.033 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel harga secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji diatas menunjukan bahwa harga menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Dengan melihat persepsi pelanggan indikator yang digunakan adalah : a. Harga yang lebih rendah dari toko lain dengan produk yang sama artinya dengan barang dan kualitas yang sama harga di perusahaan Mino Arto Cilacap lebih murah daripada perusahaan lainnya. b. Harga yang dibayar konsumen dalam membeli suatu produk sesuai dengan kualitasnya, artinya jika kualitasnya rendah maka harganya yang lebih rendah daripada harga barang yang berkualitas tinggi. c. Harga yang dibayar lebih rendah apabila membeli dalam jumlah /kuantitas banyak. Hal ini merangsang konsumen untuk membeli lebih banyak dalam satu kali pembelian. d. Harga produk disesuaikan dengan klasifikasi produk. Jadi satu produk tertentu dibedakan harganya berdasarkan kualitasnya. 81 Maka konsumen diharapkan dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan pendapatannya. Dalam penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Melakukan Pembelian di Toko Bimbo Delanggu” oleh Septiana Puspasari Wisnuwardhani (2002) Dari analisa yang dilakukan ditemukan hubungan positif antar keputusan pembelian dengan pendapatan konsumen, produk, lokasi, desain toko, persepsi harga, dan promosi. Ada pengaruh signifikan antara pendapatan konsumen, produk, lokasi, desain toko, persepsi harga dan promosi. Secara parsial faktor yang paling dominant adalah harga. Faktor yang paling kuat pengaruhnya (dominant) adalah faktor yang mempunyai nilai t yang paling besar diantara sekuruh variabel bebas yang berpengaruh terhadap evaluasi keputusan pembelian konsumen di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. 3. Pengaruh antara lokasi dengan keputusan pembelian Berdasarkan uji t, didapat t hitung 3.194 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.002) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel promosi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Indikator yang digunakan adalah: a. Memiliki tempat/area parkir, artinya tempat parkir tersebut cukup aman yang membawa kendaraan pribadi. Kenyamanan konsumen dalam berbelanja harus diperhatikan dengan menyediakan area parkir yang luas dan terjamin keamanannya. Disamping itu perlu 82 ditingkatkan lagi dalam pelayanan dengan fasilitas parkir gratis. Karena banyak konsumen yang mengeluh masalah area parkir apabila berbelanja di perusahaan tersebut. Padahal item indikator tersebut mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian,. b. Mudah dijangkau oleh konsumen, artinya perusahaan Mino Arto Cilacap strategis yaitu mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Hal ini memudahkan konsumen untuk mencapai lokasi perusahaan dengan mudah. Lokasi perusahaan yang berada di tengah perkotaan menambah potensi untuk menarik konsumen untuk berbelanja. c. Pelayanan yang memuaskan di lokasi perusahaan artinya wiraniaga perusahaan dapat melayani konsumen dengan ramah dan sesuai yang diingignkan konsumen. Pelayanan wiraniaga yang lebih baik dapat menambah variabel keputusan pembelian. d. Desain perusahaan yang menarik, artinya bentuk dan tampilan bangunan perusahaan dapat dijadikan potensi untuk menarik konsumen. Dengan desain toko yang tertata rapi, bersih dan teratur akan meningkatkan pembelian karena konsumen merasa nyaman berbelanja. 4. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian Berdasarkan uji t, didapat t hitung 3.194 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.002) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel promosi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Indikator yang digunakan adalah: 83 a. Pemberian hadiah langsung maksudnya dengan memberikan hadiah secara langsung kepada konsumen yang sedang berbelanja. Dilakukan dengan memberikan secara langsung kepada konsumen yang sedang berbelanja karena membeli jenis produk tertentu dengan kuantitas tertentu pula. b. Potongan harga atau discount yaitu dengan memberikan potongan harga pada pebelian produk-produk tertentu. Program promosi ini dilakukan di waktu-waktu tertentu yaitu diakhir tahun dan waktu menjelang lebaran agama. c. Factual advertising berhasil dalam menarik minat konsumen, artinya factual advertising adalah merupakan kombinasi antara reklame harga dan reklame kualitas dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Dengan sistem factual advertising, konsumen akan mengerti kualitas dan harga dari produk yang dibelinya. e. Service kepada konsumen dengan memberikan jasa-jasa tertentu misalnya mengantar barang kerumah pembeli dengan jumlah tertentu 4. Uji Determinasi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari seluruh variabel independen yang ada dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan. Dari hasil perhitungan diketahui besarnya R square adalah 0.582 dan koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R square) adalah sebesar 0.565 hal ini berarti 56.5% evaluasi keputusan pembelian benar- 84 benar dijelaskan oleh faktor-faktor produk, lokasi, promosi, dan harga. Sedangkan sisanya 43.5% dipengaruhi variabel lain diluar variabel evaluasi keputusan pembelian yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan uji hopotesis yang telah dikemukakan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari analisa validitas yang digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan suatu fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi masing-masing item pertanyaan dengan skor total, teknik yang digunakan adalah korelasi product moment pearson. Dengan hasil uji validitas item pertanyaan variabel produk, r hitung X11 = 0.677, r hitung X12 = 0.718, r hitung X13 = 0.707 dan r hitung X14 = 0.719. Hasil uji validitas item pertanyaan variabel harga, r hitung X21 = 0.751, r hitung X22 = 0.720, r hitung X23 = 0.614 dan r hitung X24 = 0.695. Hasil uji validitas item pertanyaan variabel lokasi, r hitung X31 = 0.696, r hitung X32 = 0.770, r hitung X33 = 0.745 dan r hitung X34 = 0.610. Hasil uji validitas item pertanyaan variabel promosi, r hitung X41 = 0.814, r hitung X42 = 0.822, r hitung X43 = 0.764 dan r hitung X44 = 0.610. Didapat signifikansi dari setiap item pertanyaan adalah 0.000 Dari hasil uji validitas terhadap 100 orang responden diketahui bahwa nilai koefisien product moment pearson adalah 0.000 dari setiap variabel keputusan pembelian lebih kecil dibandingkan probabilitas 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan mengetahui tanggapan responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah valid. 86 2. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristiknya (jenis kelamin, pekerjaan dan usia konsumen) dan untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Dengan hasil sebagai berikut 81 orang (81%) berjenis kelamin wanita, 33 orang (33%) mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta, dan yang berusia 30 -36 tahun berjumlah 34 orang (34%) 3. Dari hasil analisis ini untuk menguji faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap.Dengan hasil persamaan regresi sebagai berikut: Y = -1.669 + 0.185 X1 + 0.487X2 + 0.209 X3 + 0.242 X4 Konstanta bernilai negatif menunjukan bahwa jika tidak ada variabel X1, X2, X3 dan X4 maka konsumen tidak melakukan proses pembelian produk di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Koefisien regresi variabel produk, harga, lokasi dan promosi bernilai positif yang artinya berbanding lurus terhadap peningkatan variabel keputusan pembelian. 4. Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara keempat variabel bebas yaitu produk, harga, lokasi dan promosi secara bersama-sama terhadap variabel terikat ( keputusan pembelian) di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Berdasarkan uji Anova atau F test, didapat F hitung 33.122 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka Ho ditolak dan menerima Hi artinya bahwa variabel produk, harga, promosi dan lokasi secara 87 bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 5. Hasil t hitung produk 2.494 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.014) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel produk secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi keputusan pembelian. Hasil t hitung harga 7.033 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel harga secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil t hitung 3.194 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.002) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel promosi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. t hitung 3.010 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.003) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel promosi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil dari uji t disimpulakan bahwa variable harga mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap keputusan pembelian. 6. Dari hasil perhitungan diketahui besarnya R square adalah 0.582 dan koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R square) adalah sebesar 0.565 hal ini berarti 56.5% evaluasi keputusan pembelian benar-benar dijelaskan oleh faktor-faktor produk, lokasi, promosi, dan harga. Sedangkan sisanya 43.5% dipengaruhi variabel lain diluar variabel keputusan pembelian yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. 88 B. SARAN-SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang telah dikemukan diatas diajukan beberapa saran-saran sebagai berikut : 1. Mengingat ketatnya persaingan, perusahaan diharapkan meningkatkan kualitas produk serta menambah keistimewaan produk baru, menambah model-model baru dan penyerta, perusahaan harus dapat membidik pasar baru, dan meningkatkan kualitas tanpa harus menaikan harga. Implementasinya dengan cara menggurangi biaya kemasan produk tanpa harus menggurangi kualitas produk. Dari indikator yang diteliti, kelengkapan barang dtingkatkan dengan cara menambah deferensiasi produk misalnya dengan memproduksi hasil laut yang belum terolah tetapi diminati konsumen. Keawetan barang ditingkatkan dengan cara menambah waktu penggeringan dan memperbaruhi teknik dasar penggeringan manual diganti dengan mesin pengering. Kualitas produk dtingkatkan dengan pemilihan bahan baku terbaik yang didukung dengan teknik penggolahan sehingga didapat hasil produk terbaik. 2. Dari variabel harga dapat ditingkatkan potensinya dengan harga yang lebih rendah dari pesaing. Bagian pemasaran perusahaan harus jeli terhadap fluktuasi harga dengan produk sejenis dari pesaing.karena produk pangan tersebut peka terhadap harga. Harga yang diterima konsumen adalah harga yang sesuai dengan kualitasnya. Dapat di lakukan dengan cara menambah depferensiasi harga. Melalui indikator harga dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah produk daripada menaikan harga, menggurangi atau menghilangkan tampilan produk untuk menggurangi biaya. Cara lain yang 89 yang dapat dilakukan dengan menciptakan merk ekonomis baru dengan harga dengan berbagai tingkatan berdasarkan kualitas. 3. Untuk variabel lokasi perlu ditambah dengan menambah area parkir perusahaa. Akan lebih memuaskan dengan menambah fasilitas parkir gratis tanpa menggurangi keamanan dan kenyamanan konsumen. Secara tidak langsung akan meningkatkan pembelian karena semakin meningkat fasilitas di lokasi perusahaan akan berbanding lurus peningkatannya dengan pembelian. Lokasi perusahaan Mino Arto yang berada di tengah perkotaan menambah potensi kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Dapat pula menambah pelayanan dengan cara meningkatkan keramah tamahan wiraniaga toko. 4. Dalam kegiatan promosi perlu ditingkatkan lagi dengan mengadakan demo masak penggolahan ikan asin dimana bahan bakunya adalah produk Perusahaan Mino Arto. Dapat pula dilakukan dengan promosi penjualan karena kebanyakan berjangka pendek, dan dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk secara lebih cepat sesuai dengan jenis produk yaitu produk pangan (tidak tahan lama). Percobaan gratis produk-produk yang langsung dapat dimakan (produk jadi) dapat dilakukan juga untuk mendorong konsumen untuk datang sendiri ke perusahaan. Sehingga konsumen dapat membuktikan kualitas produk dan melihat jenis produk yan lainnya. 5. Mengingat keberadaan agen memberikan kontribusi terhadap volume penjualan, maka perusahaan diharapkan tidak hanya memberikan komisi saja tetapi memberikan insentif lainnya seperti bonus atau hadiah sehingga hubungan kerjasama dapat terjalin dengan baik lagi. 90 6. Untuk mempertahankan tingkat efisiensi biaya distribusi langsung yang telah selama ini dicapai oleh perusahaan disarankan agar pengendalian biaya distribusi lebih ditingkatkan lagi atau dengan kata lain berusaha untuk menekan seminimal mungkin biaya distribusi yang dikeluarkan. Salah satu alternatif yang bisa disarankan untuk bisa dijalankan oleh perusahaan ikan asin tersebut untuk meminimalkan biaya. 7. Perusahaan Mino Arto sebagai sentra ikan asin harus selalu memperluas jaringan pemasaran dengan mempertimbangkan biaya-biaya pemasaran misalnya tingginya biaya distribusi harus dapat diimbangi dengan luasnya daerah pemasaran. 8. Pemerintah daerah harus terus mendukung upaya pemberdayaan dan pengembangan terhadap usaha-usaha rakyat, dengan memberikan bantuan dalam bentuk kredit , pelatihan-pelatihan gratis, program bapak angkat, pemasaran hasil rakyat , dan lain-lain. 91 DAFTAR PUSTAKA Buku Pedoman Fakultas Ekonomi Sebelas Maret, Penyusunan Skripsi, 2005, Surakarta Adiputro, R.M. Dwiyanto, 2003, Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Pakaian Jadi Pada Matahari Singosaren Plasa Di Surakarta,Skripsi tidak dipublikasikan, Surakarta. Aritedjo, Subantoro, 1998, Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Pemilihan Produk Rumah Pada Perumahan Baturan Indah Surakarta, Skripsi tidak dipublikasikan, Surakarta. Dewi, Rekno Purnama, 2004, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Melakukan Pembelian di Toko Amigo Sukoharjo, Skripsi tidak dipublikasikan , Surakarta. Djarwanto PS, 1996, Mengenal Uji Statistik Dalam Penelitian. Edisi I, Liberty Yogyakarta. Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo,1993, Statistik Induktif. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. Irawan, A. 1995, Pengawetan Ikan dan Hasil Perikanan. Aneka, Solo James F. Engel, Roger D. Blackwell,dan Paul W. Miniard, 1994, Perilaku Konsumen, alih bahasa oleh FX. Budiyanto. Jilid 1, Edisi Keenam. Binarupa Aksara. Jakarta J.Stanton, William dan Y.Lamarto,1996, Prinsip Pemasaran. Edisi VII.Erlangga Jakarta. Kinear, Thomas C dan Taylor, 1995, Riset Pemasaran. Alih bahasa oleh Y. Lamarto. Jilid 1. Edisi 3. Erlangga. Jakarta. Kottler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan dan Pengendalian., alih bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny A.Rusli, Edisi IX.Jilid I, Jakarta : K ogokhusu, MC.Gros.Hill Book Company ___________, 1998, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan dan Pengendalian, alih bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny A.Rusli, Edisi IX.Jilid II, Jakarta : K ogokhusu, MC.Gros.Hill Book Company 92 Murniyati,A.S dan Sunarman, 2000, Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Kanisius , Yogyakarta. Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendy. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3S. Jakarta. Soeratno,Drs , 1995, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi II, UPP Ak. Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Sudiyono, Arman, 2001, Pemasaran Pertanian. Edisi Pertama, Universitas Muhamadiyah Malang, Malang Swastha, Basu, 1999, Asas-asas Marketing, Edisi 3, Yogyakarta : Liberty ____________dan T. Hani Handoko, 1992, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Liberty. Yogyakarta. Tambunan, Tulus, 2002, Gambaran UKM di Indonesia,Erlangga, Jakarta Wisnu Wardani, Septiana Puspasari, 2002, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Melakukan Pembelian di Toko Bimbo Delanggu, Skripsi tidak dipublikasikan, Surakarta. 93 94 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Yth Bpk / Ibu / Sdr / Sdri Pengunjung Toko Mino Arto Cilacap Ditempat Dengan Hormat, Sehubungan dengan Penelitian yang saya adakan dengan judul “PENGARUH PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP EVALUASI PEMBELIAN IKAN ASIN PRODUKSI PERUSAHAAN MINO ARTO DI CILACAP ( TH. 2005 )”, maka saya mohon Bpk / Ibu / Sdr / Sdri untuk mengisi daftar pertanyaan berikut. Daftar pertanyaan ini diajukan untuk melengkapi data penelitian dalam rangka penulisan skripsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh produk, lokasi, promosi dan harga terhadap keputusan pembeli dalam melakukan pembelian di Toko Mino Arto Cilacap. Mengingat pentingnya kegunaan data tersebut, saya sangat mengharapkan kerja sama Anda dalam memberikan jawaban yang benar tanpa dipengaruhi pihak-pihak lain. Atas bantuan serta kerjasama yang diberikan, saya ucapkan terima kasih Hormat saya, (Sri Haryanti) F. 1203162 95 DAFTAR PERTANYAAN A. Identitas Konsumen : 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Usia : 4. Alamat : 5. Pekerjaan : 6. Pendidikan terakhir : B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai ! PRODUK : 1. Toko Mino Arto seharusnya menyediakan produk-produk dalam berbagai jenis dan ukuran. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 2. Produk-produk di Toko Mino Arto Cilacap sudah terjamin kualitasnya. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 96 3. Produk-produk di toko Mino Arto Cilacap memiliki desain produk yang menarik a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 4. Kemasan, merk dan label yang dipakai pada masing-masing produk di toko Mino Arto menarik. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju HARGA : 1. Menurut anda harga yang ditetapkan Toko Mino Arto Cilacap sudah sesuai dengan kualitas produknya a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 2. Menurut anda harga produk dengan kualitas yang sama di toko Mino Arto Cilacap lebih murah dibanding toko lainnya a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 97 3. Menurut anda pembelian produk di perusahaan Ikan Asin Mino Arto dengan kuantitas/jumlah tertentu akan mendapatkan harga yang lebih murah a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 4. Setujukah anda apabila ada penambahan keragaman produk dengan harga yang berbeda untuk setiap segmennya a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju LOKASI: 1. Lokasi toko Mino Arto dapat dijangkau dengan mudah dari tempat tinggal konsumen. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 2. Lokasi toko Mino Arto dapat dijangkau dengan mudah dengan kendaraan umum. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 3. Terdapat fasilitas tempat parkir yang memadai. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 98 4. Desain toko dianggap menarik bagi konsumen a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju PROMOSI : 1. Memberikan hadiah langsung berupa produk dalam kemasan kecil bagi konsumen yang membeli jenis produk tertentu, membuat anda lebih tertarik untuk membeli produk-produk dari toko Mino Arto Cilacap a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 2. Potongan harga pada bulan-bulan tertentu menarik anda untuk berbelanja di Toko tersebut a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 3. Pencantuman standar kualitas dan standar harga mendorong anda untuk berbelanja ditoko Mino Arto a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 99 4. Pelayanan mengantar barang apabila melakukan pembelian dalam jumlah tertentu adalah pelayanan yang menarik bagi anda a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju EVALUASI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK : 1. Perusahaan Mino Arto Cilacap dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan produk ikan asin sehingga saya puas akan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 2. Saya akan membeli kembali produk-produk yang dihasilkan perusahaan Mino Arto Cilacap setelah pembelian pertama a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 3. Saya akan menginformasikan kepada orang lain tentang produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 100 101 102 103 104 105 106 107