BAB I - Universitas Sebelas Maret

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Gejolak moneter yang melanda negara sejak Juli tahun 1997 lalu,
mengakibatkan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Semua sendi ekonomi kita
termasuk sektor industri baik industri besar, industri menengah maupun industri
kecil ikut terkena imbasnya. Dimana industri besar dan menengah sebagian besar
tergantung pada bahan baku sulit bertahan hidup. Melihat kenyataan ini,
bagaimanakah nasib industri kecil? Jawaban kita terhadap permasalahan ini pasti
lebih mengerikan. Tetapi, kenyataan membuktikan ditengah terpaan badai krisis
ekonomi beberapa industri kecil tetap bertahan hingga saat ini bahkan dibeberapa
daerah muncul industri-industri sejenis sebagai strategi untuk menyiasati krisis
ekonomi yang mampu menaikan kesejahteraan pengusaha-pengusaha industri
kecil. Kondisi ekonomi yang tidak menentu ini membuat masyarakat menjadi
lebih selektif dalam memilih barang-barang kebutuhan yang mereka konsumsi.
Pergeseran-pergeseran
alasan
dalam
memilih
barang
yang
akan
dikonsumsi sudah mulai terlihat. Hal ini juga tampak pada minat konsumen dalam
membeli produk pangan. Mereka mulai menitikberatkan pada harga yang murah
daripada keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk tersebut. Dengan melihat
kondisi masyarakat yang seperti itu, para pengusaha harus lebih waspada dan
kreatif dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumennya.
Karena
dengan
kondisi
ekonomi
yang
semakin
sulit
disertai
melambungnya harga bahan baku, otomatis akan semakin sulit pula menyediakan
produk yang sesuai keinginan konsumen tetapi dengan harga yang lebih murah.
1
2
Selain produktifitas industri, tingkat efisiensi dari pengunaan faktor-faktor
produksi atau input juga merupakan salah satu indikator penting dalam kinerja
suatu perusahaan atau industri. Semakin sedikit penggunaan input untuk membuat
output dalam jumlah tertentu, semakin tinggi tingkat efisiensi dari penggunaan
input tersebut.
Jenis industri yang memproduksi kebutuhan pangan adalah jenis industri
kecil dan menengah. Menurut data dari BPS (1998) jumlah industri kecil pada
tahun 1998 tercatat 194 ribu unit lebih yang tersebar disemua sub sector
manufaktur. Kelompok-kelompok industri yang menjadi konsentrasi industri kecil
adalah industri makanan, minuman dan tembakau. Sedangkan jumlah industri
rumah tangga (yang sering disebut indusri mikro) jauh lebih banyak dibandingkan
industri kecil, yang sebagian besar terpusatkan di kelompok industri makanan
minuman dan tembakau. Dari tabel diatas mencerminkan bahwa industri kecil dan
industri rumah tangga di Indonesia secara tradisional memiliki spesialisasi di
jenis-jenis industri yang membuat barang-barang sederhana dengan kandungan
teknologi rendah.
Pada umumnya barang-barang buatan industri kecil dan industri rumah
tangga mempunyai segmen tertentu, yakni pasar lokal atau pasar untuk
masyarakat yang berpenghasilan rendah. Sedangkan, barang-barang yang serupa
buatan industri menengah besar (IMB) atau impor untuk segmen pasar lebih luas
dan dari masyarakat dengan penghasilan menengah ke atas. Segmen pasar yang
berbeda tersebut membuat industri kecil dan industri rumah tangga di Indonesia
relative terisolasi dari tekanan persaingan dari industri menengah besar atau
produk-produk impor, dan hal ini membuat industri kecil dan industri rumah
3
tangga dapat bertahan atau bahkan bisa menikmati pertumbuhan output mengikuti
pertumbuhan penduduk dari kelompok penghasilan rendah dalam negeri.
Kesulitan yang sering dihadapi oleh pihak manajemen toko dalam
menyusun dan menerapkan strategi pemasarannya adalah informasi yang akurat
tentang perilaku konsumen. Konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
selalu memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen yaitu
mengenai
harga yang ditawarkan, desain produk yang dijual, kualitas dari
produk dan pelayanan yang memuaskan.
Sentra Ikan Asin Mino Arto Cilacap adalah perusahaan yang membuat
dan memasarkan produk-produk ikan asin dengan bermacam-macam jenis seperti
ikan jambal,ikan pari, ikan lendra, ikan waja, ikan bilis sedangkan produk
tambahan yang diproduksi dan dipasarkan berupa ikan blanak, kerupuk tenggiri,
bulu ayam, teri ayam, cumi telur, teri tawar, gelembung ikan jambal, dan terasi
asli.
Dalam melakukan evaluasi pembelian konsumen selalu memperhatikan
atribut-atribut yang dimiliki oleh produk tersebut seperti produk, lokasi, promosi,
dan harga. Masing-masing faktor diduga mempunyai pengaruh terhadap evaluasi
keputusan pembelian konsumen, maka penulis mencoba melakukan penelitian
dengan analisis mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen sehingga pada penulisan skripsi ini penulis mengambil judul
“PENGARUH PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP
EVALUASI PEMBELIAN IKAN ASIN PRODUKSI PERUSAHAAN MINO
ARTO DI CILACAP”.
4
B. PERUMUSAN MASALAH
Dengan melihat latar belakang diatas penulis dapat memberikan
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah
faktor-faktor (produk, lokasi, promosi, dan harga) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap evaluasi keputusan pembelian
konsumen pada Perusahaan MINO ARTO CILACAP ?
2. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi evaluasi
keputusan pembelian produk pada Perusahaan MINO ARTO CILACAP ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menguji apakah faktor produk, lokasi, promosi, dan harga secara
bersama-sama
mempengaruhi konsumen dalam melakukan evaluasi
keputusan pembelian produk di Perusahaan ikan asin MINO ARTO
CILACAP.
2. Untuk menguji faktor dominan yang mempengaruhi evaluasi keputusan
pembelian di Perusahaan MINO ARTO CILACAP.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Memberikan kontribusi pemikiran kepada pihak Perusahaan MINO ARTO
CILACAP sebagai masukan atau pertimbangan dalam pengambilan
keputusan menyangkut perilaku konsumen.
2. Memberikan kontribusi bagi peneliti lain sebagai bahan informasi untuk
memperluas wawasan dan menimbulkan rangsangan dalam penelitian
serupa.
5
E. SISTEMATIKA SKRIPSI
Secara garis besar penelitian ini dibagi ke dalam lima besar bagian besar
dengan sistimatika sebagai berikut:
BAB I.
PENDAHULUAN
Yaitu merupakan bagian yang menentukan latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
skripsi.
BAB II.
TELAAH PUSTAKA
Merupakan bagian yang menyajikan landasan teori yang menjadi dasar
penelitian serta hipotesis yang diajukan.
BAB III. METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi desain penelitian, populasi, sampel, teknik
sampling, pengukuran variabel, sumber data, metode pengumpulan
data, dan metode analisis data
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini memuat analisis data yang telah diperoleh mulai dari
awal penelitian hingga akhir penelitian berupa pembahasan.
BAB V.
KESIMPULAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, kelemahan serta
saran untuk kemajuan perusahaan dan bagi penelitian selanjutnya.
6
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
Seperti kita ketahui betapa pentingnya konsumen bagi kelangsungan hidup
perusahaa sehingga banyak perusahaan yang mempunyai suatu departemen
khusus yang menangani masalah konsumen demi perkembangan perusahaan.
Dengan mengadakan penelitian konsumen perusahaan dapat memperoleh suatu
gambaran yang jelas mengenai perilaku konsumen yang meliputi
1. Siapakah pembeli itu ?
2. Mengapa mereka membeli ?
3. Apa yang mereka beli ?
4. Bagaimana mereka membeli ?
Setelah perusahaan dapat menjawab pertanyaan diatas maka perusahaan
diharapkan dapat merancang dan merumuskan pasar sasarannya. Perilaku
konsumen ialah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan kegiatan-kegiatan tersebut (Swasta, 1999:9).
B. PERTIMBANGAN KONSUMEN
Meskipun pemasar meningkatkan daya untuk memasarkan produknya,
namun dampak akhirnya akan sangat bergantung pada bagaimana konsumen
berespon terhadapnya. Beberapa karateristik konsumen yang penting meliputi :
7
1. Motivasi
Sejauh mana produk dibeli karena pertimbangan utilitarian (manfaat)
versus hedonic (kesenangan) adalah suatu pertimbangam penting dalam
pengembangan strategi pemasaran.
2. Ketergugahan
Ketergugahan fisiologis (physiological arousal) yang menggambarkan
tingkat kesiagaan seseorang disepanjang suatu kontinum yang berkisar
dari rasa kantuk yang ekstrem hingga keterjagaan yang ekstrem, dapat
membatasi pemrosesan persuasi.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Sifat khusus proses dari perilaku konsumen adalah perubahan yang tetap
yang berarti dari variabel-variabel dan hubungan antar variabel yang
mempengaruhi penentuan perilaku konsumen mempunyai nilai yang berlaku
untuk jangka waktu yang lama (Kotler ,1997 :153).
Adapun variabel-variabel atau faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah :
1. Faktor-faktor budaya
a. Kebudayaan.
Kebudayaan adalah simbol dan barang-barang buatan
manusia yang diciptakan oleh masyarakat tertentu dan diwariskan
dari generasi satu ke generasi yang lain sebagai faktor penentu
(determinan) dan pengatur (regulator) perilaku anggotanya
(Stanton dan Lamarto,1996:131). Pengaruh kebudayaan berganti
8
sesuai dengan perubahan zaman, seperti halnya pola-pola budaya
yang sudah ketinggalan zaman diganti dengan pola-pola budaya
yang baru.
b. Sub budaya
Setiap budaya terdiri dari sub-sub kebudayaan yang lebih
kecil yang mencerminkan yang lebih spesifik bagi para
anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu
kelompok bangsawan, kelompok agama, kelompok ras dan
kelompok daerah geografis.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen
dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam
sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu
memiliki
nilai,
(Kotler,1998:223).
minat
Dalam
dan
tingkah
kenyataan,
laku
semua
yang
sama
masyarakat
membentuk lapisan sosial, lapisan-lapisan ini mirip sebuah sistem
kasta, dimana para anggota yang berada dalam masing-masing
kelas memikul peranan tertentu dan mereka tidak dapat merubah
keanggotaan kastanya. Para ahli mempunyai banyak cara yang
berbeda-beda dalam menggolong-golongkan kelas sosial. Ada
yang menggolongkan berdasarkan tingkat pendapatan, pekerjaan,
jabatan dan sebagainya. Tetapi jelas bahwa tiap kelas menunjukkan
perilaku yang berbeda dalam menentukan pilihan produk dan merk
yang dibelinya.
9
2. Faktor-faktor sosial
a. Kelompok Referensi.
Kelompok referensi dapat didefinisikan sebagai kelompok
yang dapat mempengaruhi perilaku, nilai dan sikap seseorang baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Kelompok yang
mempengaruhi tersebut disebut Pelopor Opini (Opinion Barder).
Sedangkan kelompok orang yang terpengaruh dikatakan sebagi
Pengikut Opini (Opinion Follower). Opinion barder biasanya
seseorang atau kelompok yang memilki sikap atau perilaku atau
nilai yang baik sehingga para opinion followernya akan mengikuti
tindakannya. Seseorang bintang film mempunyai nilai yang baik
dalam hal kecantikannya yang dipakainya diperhatikan publik.
Publik sebagai opinion follower akan berperilaku seperti bintang
film tersebut, yaitu memakai yang sama dengan harapan memiliki
kecantikan seperti bintang film tersebut.
c. Keluarga
Tidak diteliti secara luas bahwa keluarga merupakan
organisasi konsumen, pembeli yang terpenting dalam masyarakat.
Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perialku konsumen. Istilah keluarga dipergunakan untuk
menggambarkan berbagai macam bentuk rumah tangga. Macammacam bentuk keluarga tersebut adalah :
10
1). Keluarga inti (Nuclear Family), menunjukan lingkup keluarga
yang meliputi ayah, ibu dan anak-anak yang hidup bersama.
2). Keluarga besar (Extented Family), yaitu keluarga inti
ditambahkan dengan orang-orang yang mempunyai ikatan
saudara dengan keluarga tersebut, seperti kakek, nenek, paman,
bibi dan menantu (Swasta dan Handoko,1992:71).
Keterlibatan anggota keluarga dalam menentukan
pembelian berbeda-beda sesuai dengan jenis produk, semua
mempunyai
pengaruh
dalam
menentukan
pembelian.
Keputusan dapat diambil bersama-sama atau salah seseorang
anggota keluarga, ini tergantung jenis produknya. Untuk
pembelian perabot rumah tangga, peralatan dapur, biasanya
diputuskan bersama-sama keluarga.
c. Peran dan status
Manusia sebagai makluk sosial selalu ingin berpatisipasi
dalam kelompok selama hidupnya. Posisi setiap orang dalam
kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. Status
peranan terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan oleh
seseorang oleh orang-orang disekitarnya. Setiap peran seseorang
memiliki pengaruh terhadap perilaku membelinya.
3. Faktor-faktor pribadi
a. Umur
Seseorang membeli barang dan jasa selama hidupnya dalam
rangka
memenuhi
kebutuhannya.
Pembeli
yang
dilakukan
11
seseorang dalam setiap waktu ini sangat dipengaruhi oleh faktor
umur.
b. Pekerjaan
Pekerjaan
konsumsinya.
seseorang
Pemasar
juga
berusaha
mempengaruhi
mendefinisikan
pola
kelompok
pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata produk dan jasa
mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat
mengkhususkan
produknya untuk kelompok pekerjaan tertentu. Karena itu,
perusahaan perangkat lunak komputer akan merancang softwear
komputer yang berbeda untuk insinyur, pengacara dan dokter.
c. Keadaan ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat
dibelanjaan (tingkat pendapatan, stabilitas dan pola waktunya),
tabungan dan kekayaan (termasuk prosentase yang likuid), hutang,
kekuatan untuk meminjam dan pendirian terhadap belanja dan
menabung.
d. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam
dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan,
minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Orang yang berada
dalam kelas sosial yang sama, bahkan pendapatan dan kedudukan
yang sama pula mungkin saja mereka mempunyai gaya hidup yang
berbeda. Hal ini biasa dilihat dari kebiasaannya dalam mengenakan
12
pakaiannya, macam-macam jenis barang yang dibelinya, cara
mengisi wktu liburan dan sebagainya. Hal yang penting bagi para
pemasar adalah menetapkan kelompok gaya hidup mana yang akan
menjadikan sasaran produknya, sehingga dapat dirumuskan iklan
yang akan menggerakkan ciri-ciri, sikap, opini kelompok gaya
hidup.
e. Kepribadian dan konsep diri
Setiap orang memiliki kepribadian yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Menurut Kotler (1997:161) kepribadian
adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang
menyebabkan tanggapan yang relatif konsisiten dan tetap terhadap
lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengn ciri-ciri
bawaan seperti keprcayaan diri, kemampuan beradaptasi dan
sebagainya. Konsep diri menurut Theodore M. Newcombe dalam
Swasta dan Handoko (1992:91) sebagai individu yang diterima
oleh individu itu sendiri dalam kerangka kehidupannya dalam
suatu masyarakat yang menentukan
13
TABEL II.1 :
SIKLUS HIDUP KELUARGA DAN PERILAKU PEMBELIAN
TAHAP-TAHAP DALAM SIKLUS
HIDUP KELUARGA
PEMBELIAN
ATAU POLA PERILAKU
1. Tahap bujangan : muda, bujangan yang
tidak tinggal bersama orang tua
Sedikit beban pelopor opini mode busana. Berorientasi
pada rekreasi . membeli : alat-alat dapur dasar, perabot
dasar, mobil, perlengkapan untuk mencari pasangan,
liburan.
2. Pasangan yang baru menikah : muda,
tidak mempunyai anak.
Secara finansial lebih makmur daripada keadaan yang
segera akan mereka jalani dimasa depan. Memilki
tingkat pengeluaran dan tingkat pembelian tertinggi
untuk barang-barang tahan lama, membeli : mobil,
kulkas, kompor, perabot yang wajar dan tahan lama,
liburan
3. Sarang penuh I : anak bungsu berumur
dibawah 6 tahun
Daya beli keluarg berada di titik puncak. Likuiditas
aktiva rendah. Tidak puas dengan posisi keuangan dan
jumlah uang yang ditabung. Tertarik pada produkprodduk baru. Menyukai produk yang diiklankan.
Membeli : mesin cuci, mesin pengering, TV, makanan
bayi, balsem dan obat batuk, vitamin, mobil wagon, dan
kereta luncur.
4. Sarang penuh II : anak bungsu berunur 6
tahun atau lebih
Posisi keungan lebih baik. Kurang terpengaruh oleh
iklan.. membeli barang dalam kemasan yang lebih besar
dan jumlah yang lebih banyak membeli : banyak
makanan, bahan-bahan pembersih, sepeda, piano dan
lian-lain.
5. Sarang penuh III : pasangan suami istri tua
dengan anak-anak
Posisi keuangan masih baik. Beberapa anak sudah
bekerja susah dipengaruhi oleh iklan. Tingkat pembelian
rata-rata tinggi atas barang tahan lama. Membeli :
perabot baru yang lebih berkelas, perjalanan dengan
mobil, alat-alat rumah tangga yang tidak diperlukan,
perawatan gigi, majalah.
6. Sarang kosong I : pasangan suami istri tua,
tidak ada anak yang tinggal bersama
mereka, kepala rumah tangga masih
bekerja.
Harta rumah tangga berada pada titik puncak. Sebagian
besar puas adengan posisi keuangan dan uang yang
ditabung. Tertarik pada perjalanan, rekreasi, pendidikan.
Memberikan hadiah dan sumbangan. Tidak tertarik pada
produk baru. Membeli liburan, barang-barang mewah,
perbaikan rumah.
7. Sarang kosong II : pasangan suami istri
tua, tidak ada anak yang tinggal bersama
mereka, kepala rumah tangga pensiun
Penurunan drastis dalam penghasilan. Berdiam dirumah..
membeli: alat-alayy kesehatan, produk perawat
kesehatan tidur dan pencernaan.
8. Hidup sendiri, dalam anggkatan kerja.
Penghasilan masih baik naumn kemungkinan harus
menjual rumah
9. Hidup sendiri, pensiun.
Membutuhkan obat dan produk yang sama dengan
kelompok pensiunan lain, penurunan dratis dalam
penghasilan. Kebutuhan khusus akan perhatian, kasih
sayang dan keamanan.
Sumber : Kotler,1997:160
14
4. Faktor Psikologi
a. Motivasi
Motivasi adalah dorongan kebutuhan dan keinginan yang
diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Para ahli telah
mengembangkan teori tentang motivasi. Dua diantaranya adalah
teori Sigmund Freud dan Abraham Maslow.
1). Teori Motivasi Freud
Freud beranggapan bahwa kebanyakan orang
tidak
menyadari
kekuatan
psikologis
nyata
yang
membentuk perilaku mereka. Ia melihat seseorang
sebagai yang tumbuh makin dewasa dan menekan banyak
dorongan. Dorongan itu tidak pernah hilang atau berada
dibawah kendali sempurna. Menurutnya, seseorang tidak
pernah utuh dalam memahami motivasinya.
2). Teori Motivasi Maslow
Abraham Maslow mencoba menjelaskan mengapa
seseorang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu
tertentu. Menurutnya, kebutuhan manusia tersusun secara
berjenjang, mulai dari yang paling banyak menggerakkan
sampai yang paling sedikit memberikan dorongan.
Pertama-tama
orang
akan
memuaskan
kebutuhan
berikutnya, berdasarkan urutan kepentingannya. Jenjang
kebutuhan adalah kebutuhan psikologis, kebutuhan rasa
15
aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan
kebutuhan aktualisasi diri
b. Sikap dan keyakinan
Sikap dan keyakinan atas kepercayaan merupakan faktor
yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian
konsumen. Setiap orang yang mempunyai sikap terhadap segala
sesuatu : makanan, pakaian, olahraga, musik dan sebagainya. Sikap
tersebut akan membawa arah suatu pertimbangan dalam pilihan
menyukai atau tidak menyukai. Jika seseorang konsumen telah
puas berbelanja disuatu toko karena merasa telah membeli lebih
murah dari toko yang lain yang pernah dikunjunginya, maka untuk
selanjutnya dia akan bersikap untuk mengulang “kepuasan” karena
telah mempunyai keyakinannya bahwa toko tersebut juga menjual
dengan harga barang yang murah untuk barang-barang yang lain
sikap dan keyakinan merupakan daya yang kuat dan langsung
mempengaruhi satu sama lain
c. Persepsi
Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana
orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi.
Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama dan tujuan yang
sama mungkin bertindak secara berbeda karena perbedaan persepsi
mereka terhadap situasi tersebut. Persepsi menurut Philip Kotler
diartikan sebagai proses : dimana individu memilih, merumuskan,
dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu
16
gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang dapat memberikan
persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga
proses persepsi dibawah ini :
1). Perhatian yang selektif (Eksposur Selektif)
Orang pada umumnya dihadapkan pada
jumlah rangsangan yang sangat banyak setiap hari dan
tidak semua rangsangan ini dapat diterima. Perhatian
yang selektif berarti harus dapat menarik perhaitan
konsumen, dimana pesan yang disampaikan akan
hilang bagi kebanyakan orang yang tidak berada
dalam pasar untuk produk tersebut, kecuali untuk
pesan yang cukup menonjol atau dominan yang
mengelilingi konsumen pasar tersebut.
2). Gangguan yang selektif (Distorsi Selektif)
Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun
tidak perlu apa yang dimaksud. Setiap orang berusaha
menyesuaikan yang masuk dengan pandangannya.
Distorsi Selektif menggambarkan kecenderungan
orang untuk meramu informasi dengan cara yang
lebih mendukung daripada menentang konsepikonsepi yang telah dimilikinya. Dengan demikian,
pemasar harus berupaya memahami susunan pikiran
konsumen dan dampak serta interprestasi iklan dan
produk mereka.
17
3). Mengingat kembali yang selektif (Retensi Selektif)
Orang cenderung melupakan apa yang mereka
pelajari dan menahan informasi yang mendukung
sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat yang
selektif berarti mereka akan mengingat apa yang
dikatakan pesaing. Konsumen akan mengingatnya
pada saat ia mengingat tentang pemilihan suatu
produk.
d. Proses Belajar (Learning)
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku
adalah hasil proses belajar. Secara teori, pembelajaran seseorang
dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan
penguatan. Para pemasar dapat membangun permintaan akan
produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat,
dengan menggunakan isyarat motivasi, dan dengan penguatan yang
positif.
D. ATRIBUT DETERMINAN DALAM KEPUTUSAN PEMILIHAN TOKO
(Engel, Blackwell dan Miniard ,1994: 257) :
1. Lokasi
2. Sifat produk, kualitas dan keragaman produk
3. Harga
4. Iklan dan promosi
5. Personel penjualan
18
6. Pelayanan yang diberikan
7. Atribut fisik toko
8. Sifat pelanggan toko
9. Atmosfer toko
10. Pelayanan dan kepuasan sesudah transaksi
E. STRATEGI
PEMASARAN
SEBAGAI
RESPON
TERHADAP
KEPUTUSAN KONSUMEN
Strategi dari pengecer sukses berinteraksi dengan proses keputusan
konsumen untuk memberikan interaksi yang memuaskan dan inovatif bagi kedua
belah pihak. Beberapa karateristik perusahaan yang paling efektif dalam proses ini
diidentifikasikan dengan berbagai hal meliputi :
1. Digerakkan oleh pasar
Perusahaan telah mengidentifikasikan kantung-kantung peluang
pertumbuhan tinggi pada konsumen, barang dagangan dan pasar
geografis dan telah mendefinisikan dengan baik strategi pemasaran yang
disesuaikan dengan semacam dominasi.
2. Manajemen Kewirausahaan Profesional
Kehadiran individu yang merupakan manajer professional dan juga
tenaga penggerak keberhasilan perusahaan memiliki visi untuk
perusahaan dan yang kepuasan pribadinya terkait dengan kinerja
perusahaan, terlihat pada banyak pengecer yang “bertahan”.
19
3. Hubungan variabel terprogam
Pengecer harus dapat mengendalikan kondisi dimana mereka
melakukan bisnis dengan pemasok sehingga dapat dijadikan kekuatan
dalam saluran distribusi.
4. Pemimpin produktifitas/teknologi
Teknologi menunjukan komitmen besar dan investasi yang
berkesinambungan untuk pengecer berkinerja
tinggi. Kemimpinan
teknologi mendukung efisiensi dalam komunikasi berbagai aktivitas
pemasaran dan pengopersian dan menghasilkan produktivitas yang lebih
tinggi.
5. Tawaran bernilai tinggi
Perusahaan dikatakan sebagi pengecer bernilai tinggi, apabila nilai
didefinisikan sebagai lebih banyak untuk lebih sedikit. (Engel, Blackwell
dan Miniard, 1994:267)
Sebenarnya sebuah studi POPAI (Point of purchase Advertising
Institute) memperhatikan bahwa : Kira-kira 53% pembelian bahan pangan
merupakan tindakan mendadak tanpa dipikirkan lebih dahulu. Berbelanja
sekarang dapat menjadi bentuk pencarian informasi khususnya ketika
keterlibatan tinggi. Sebaliknya ketika keterlibatan rendah kaidah
keputusan kerap berupa “beli salah satu merk-merk yang sudah saya
pertimbangkan dapat diterima”. Keputusan akhir sekarang bergantung
pada pengaruh promosi seperti penggurangan harga atau peragaan dan
pengemasan khusus ( Morris,1987:13)
20
F. TEORI-TEORI PERILAKU KONSUMEN
Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai
keinginan dan kebutuhan terdapat suatu perbedaan dimana kebutuhan bersifat
naluriah. Misalnya orang yang merasa lapar secara naluriah akan mencari barangbarang yuang dapat dimakan. Tetapi keinginan merupakan kebutuhan buatan,
yakni kebutuhanyang dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Untuk mengetahui dan
memahami proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan perilaku konsumen
antara lain:
1. Teori Ekonomi Mikro / Teori Klasik
a. Dalam teori ekonomi mikro setiap konsumen akan berusaha
mendapatkan kepuasan maksimal dan konsumen akan meneruskan
pembeliannya terhadap suatu produk untuk jangka waktu yang
lama bila ia telah mendapatkan kepuasan. Teori ekonomi mikro
didasarkan pada asumsi (Swasta dan Handoko, 1992 : 29):
a. Bahwa konsumen selalu mencoba
untuk memaksimalkan
kepuasan dalam batas-batas kemampuan fiannsialnya.
b. Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang berbagai alternative
sumber untuk memuaskan kebutuhan.
d. Bahwa ia selalu bertindak rasional
2. Teori Psikologis
Teori psikologis mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis
individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan.
Tujuan mempelajari bidang psikologis antara lain :
21
a. Mengumpulkan fakta-fakta perilaku manusia dan mempelajari
hukum-hukum dan perilaku tersebut.
b. Psikologis berusaha untuk meramalkan perilaku manusia.
c. Psikologis bertujuan untuk mengontrol perilaku manusia (Swasta
dan Handoko,1992:31)
3. Teori Sosiologis
Keinginan dan perilaku seseorang sebagian dibentuk oleh
kelompok masyarakat dimana ia
menjadi anggota. Teori sosiologis
mengarahkan analisis perilaku konsumen pada kegiatan-kegiatan
kelompok, seperti keluarga, teman sekerja, perkumpulan olahraga dan
sebagainya.
4. Teori Antropologis
Dasar pandangan ilmu-ilmu pengetahuan sosial, seperti psikologis
social, sosiologi dan antropologi social adalah sikap dan perilaku
manusia dipengaruhi berbagai lingkungan masyarakat. Kelompokkelompok masyarakat yang lebih diutamakan dalam teori antropologi
bukan kelompok kecil, tetapi kelompok besar atau kelompok yang ruang
lingkupnya sangat luas.
G. RANGSANGAN-RANGSANGAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN
Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk yang
diinginkan, maka mereka memerlukan suatu rangsangan yang dapat menimbulkan
keinginan terhadap produk tersebut. Sehingga melalui rangsangan-rangsangan
yang ada, konsumen dapat menentukan barang mana yang akan mereka beli.
22
Terdapat dua macam rangsangan, yaitu rangsangan pemasaran dan rangsangan
lain. Kedua rangsangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Rangsangan Pemasaran
Pemasaran pertanian adalah proses aliran komoditi yang disertai
perpindahan hak milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan
guna bentuk yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang
melaksanakan
satu
atau
lebih
fungsi-fungsi
pemasaran
(Sudiyono:2001,9). Rangsangan pemasaran terdiri dari marketing mix
yaitu produk, harga, tempat dan promosi.
a. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (Kotler,1997:9).
Dengan kata lain, produk adalah suatu sifat yang kompleks baik
dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus,
warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, yang diterima
oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya
(Stanton dan Lamarto 1996:23). Definisi diatas memberikan
petunjuk bahwa yang termasuk produk adalah segala sesuatu
yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Berkaitan dengan
istilah produk diatas, bila dibedah lebih lanjut, ada 3 makna yang
terkandung, yang perlu dibedakan yaitu : (1) produk inti (core
product) yang merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli ; (2)
produk format, yaitu obyek fisik yang ditawarkan ; (3) produk
yang disempurnakan, yaitu mencakup pemberian keseluruhan
23
manfaat yang dijanjikan oleh produk formal. Ketiga makna
produk itu telah menimbulkan gagasan bagi para pemasaran
untuk selalu mempertimbangkan seluruh sistem konsumsi
konsumen, yaitu bagaimana caranya seorang pembeli suatu
barang akan memakai keseluruhan tugas
dalam rangka
menggunakan produk yang telah dibelinya, keadaan itu dilandasi
suatu kenyataan bahwasannya seseorang memberi bukan sematamata
dipengaruhi
pula
oleh
kualitas
mereka,
model,
keistimewaan dan jasa-jasa lain yang menyertai barang yang
bersangkutan.
Produk-produk perikanan mempunyai ciri-ciri yang dapat
mempengaruhi atau menimbulkan masalah dalam pemasarannya.
Ciri-ciri yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
1). Produknya musiman. Berlangsung dalam ukuran kecil-kecil
(small
scale)
dan
di
daerah
terpencar-pencar
serta
spesialisasi. Produksi perikanan berlangsung musiman dan
panenyaterbatas dalam periode tertentu yang relatif singkat.
2). Konsumsi hasil perikanan berupa bahan makanan sepanjang
tahun relatif stabil.
3). Barang hasil perikanan berupa bahan makanan mempunyai
sifat cepat atau mudah rusak (perishable)
4). Jumlah atau kualitas hasil perikanan dapat berubah-ubah. Ada
tahun-tahun dengan jumlah dan hasil perikanan yang baik
dan ada pula tahun-tahun dengan jumlah dan kualitas hasil
24
perikanan merosot, karena sangat tergantung pada keadaaan
cuaca dalam tahun yang bersangkutan.(Hanafiah dan
Saefudin :1986,3)
b. Harga
Ciri produk perikanan yang dapat berpengaruh terhadap
harga adalah mutu ukuran dan warna dari produk tersebut. Harga
adalah unsur bauraan pemasaran yang menghasilkan pendapatan.
Dasar penetapan harga adalah biaya, permintaan persaingan.
Dalam keputusan untuk menyesuaikan harga perlu diperkirakan
secara seksama akan tanggapan pembeli. Kebanyakan harga
produk perikanan berfluktuasi secara musiman. Perubahan harga
ini terjadi karena adanya perubahan dalam produksi dan
pemasaran secara musiman. Tingkat variasi
dalam harga
musiaman dari tiap produk menunjukan perbedaan dari suatu
musim ke musim lainnya, dan hal itu memberi kemungkinan
untuk :
1) Untuk
produk-produk
yang
panennya
atau
musim
penangkapannya relatif pendek atau produk-produk yang
pemasarannya musiman, perubahan harga musiman lebih
besar.
2) Untuk produk-produk yang lebih mudah rusak atau
membusuk variasi harga musiman lebih besar
Perubahan harga akan selalu menimbulkan reaksi dari
pembeli. Tanggapan itu akan sesuai dengan persepsi mengenai
25
biaya suatu barang dalam rangka seluruh pengeluarannya.
Pembeli akan peka terhadap harga atas barang yang berharga
mahal atau jarang dibelinya. Umumnya pembeli kurang
mementingkan keseluruhan biayanya, meliputi biaya pembelian,
biaya pengoperasiannya dan biaya pemeliharaannya.
c. Tempat
Tempat yang dimaksud adalah tempat atau lokasi
penjualan. Penentu daerah lokasi yang tepat harus menentukan
potensi laba. Laba yang diharapkan tiap daerah lokasi. Dalam hal
ini yang perlu mendapat perhatian adalah potensi permintaan di
daerah bersangkutan, sebab untuk memperkirakan potensi
permintaan adalah tidak mudah. Dalam menganalisa tempat
penjualan yang strategis, maka perlu analisa pasar dalam
masyarakat, dan pemilihan tempat. Masyarakat yang dipilih
harus berpotensi yang terbesar yang dapat diukur dari jumlah
penduduk dan sifatnya, kesempatan kerja dan penghasilan,
jumlah tempat dan kualitas pesaing, pola lalu-lintas, arah
perkembangan kota, nilai tanah, stabilitas kesempatan kerja dan
potensi masyarakat untuk berkembang.
d. Promosi
Promosi penjualan untuk hasil perikanan dapat dilakukan
dengan cara langsung yaitu dengna cara menghubungi atau
mengunjungi para pembeli secara langsung ataupun dengan cara
tidak langsung yaitu melalui pemasangan iklan promosi
26
merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat
untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Tujuan promosi pada umumnya adalah untuk meningkatkan
penjualan atau keuntungan. Tetapi bila dikaji lebih dalam,
promosi secara sendirian jarang mampu menimbulkan penjualan,
sebab seorang akan membeli atau tidak diengaruhi oleh produk,
harga, jasa, pembiayaan dan aspek lain dari pemasaran. Bila kita
melihat kembali mengenai hirarki tanggapan lebih mengenai
tujuan promosi adalah meningkatkan reaksi atau mendorong
tanggapan pembeli potensial terhadap perusahaan atau orang
yang ditawarkannya. Hal ini umumnya dilakukan dengan cara
memberi alasan untuk menyukai produk bersangkutan.
Program advertising untuk hasil perikanan dibatasi oleh
beberapa:
1). Kualitas produk yang bervariasi luas
2). Perubahan kualitas dan perubahan ketersediaan barang
(availability)
3). Kesukaran dalam mempertahankan keseragaman produk dan
pengepakannya.
4). Elastisitas permintaan dari berbagai produk. Produk yang
permintaannya sangat inelastik, manfaat daripada promosi
sangat
kecil
dibandingkan
permintaannya kurang inelastik.
dengan
produk
yang
27
2. Rangsangan lain
Dalam memutuskan untuk membeli sebuah produk, konsumen juga
dipengaruhi rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan
sekitarnya
(Kotler,1997:129)..
Lingkungan
yang
mempengaruhi
keputusan konsumen tersebut antara lain :
a. Ekonomi
Selain konsumen itu sendiri, pasar juga memerlukan daya
beli. Daya beli yang tersedia dalam suatu perekonomian
bergantung pada pendapatan, harga, tabungan dan ketersediaan
kredit saat ini. Oleh karena itu, keadaan ekonomi sering kali
menciptakan trend utama dalam pendapatan dan pola
pembelanjaan
konsumen.
pertumbuhan
ekonomi
Dengan
yang
semakin
dialami
oleh
membaiknya
Indonesia,
pendapatan masyarakat di negara itu juga terpengaruh menjadi
meningkat. Walaupun sering kali peningkatan pendapatan ini
selalu dipengaruhi oleh inflasi sehingga pendapatan riil mereka
hanya mengalami kenaikan sedikit. Semakin tinggi pendapatan
akan semakin luas pasar barang dan jasa kemewahan. Hal ini
juga dicermati dengan semakin meningkatnya permintaan atas
barang dan jasa yang berkualitas tinggi, pelayanan terhadap
pelanggan yang lebih baik dan jenis barang yang bermacammacam.
28
b. Teknologi
Salah satu kekuatan yang paling dramatis membentuk
hidup manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan
barbagai keajaiban. Teknologi baru yang memberikan nilai
terunggul dalam memuaskan kebutuhan akan merangsang
aktivitas investasi dan ekonomi. Dan dalam perilaku konsumen
untuk memberi produk yang menurut mereka terkesan lebih
modern dan lebih dapat memuaskan keinginan mereka.
c. Politik
Keputusam
perkembanagn
pemasaran
dalam
dipengaruhi
lingkunagn
politik
kuat
dan
oleh
hukum.
Lingkungan ini dibentuk oleh hukum. Lingkungan ini dibentuk
oleh hukum, badan pemerintah dan kelompok penekan yang
mempengaruhi
dan
membatasi
beragam
individu
dan
organisasi.
Pengaruh terhadap perilaku konsumen cukup besar. Hal
ini ditandai dengan adanya gerakan masyarakat dan pemerintah
yang terorganisir, sehingga dapat memperkuat hak dan
kekuatan pembeli dalam hubungan dengan penjual. Gerakan
konsumen tersebut telah menyokong dan memenangkan hak
unuk mengetahui biaya bunga yang sesngguhnya dari suatu
pinjaman, biaya standart per unit yang sesungguhnya dari
merek-merek yang bersaing, kandungan dasar dari sebuah
produk, kualitas gizi makanan, kesegaran produk, dan manfaat
29
yang sesungguhnya dari suatu produk sebagai tanggapan atas
konsumerisme.
Beberapa perusahaan telah mendirikan departemen
konsumen untuk memuaskan kebijakan dan menanggapi
perilaku konsumen. Maka dari itu perilaku pembelian dari
konsumen akan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah. Konsumen akan cenderung membeli
produk-produk yang telah memiliki badan hukum yang jelas
(halal). Sebaliknya, konsumen akan menjauhi produk yang
telah tercemar mereknya atau dengan kata lain produk tersebut
tidak halal.
H. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMBELI
Pemasar
perlu
memahami
dan
mempelajari
berbagai
hal
yang
mempengaruhi perilaku konsumen dan mengembangkan suatu pengertian tentang
bagaimana konsumen dalam membuat keputusan saat mereka membeli. Adapun
model pembuatan keputusan adalah sebagai berikut :
Pendapatan
Konsumen
Menganalisa
kebutuhan
dan keinginan
konsumen
Pencarian
Informasi
Penilaian
Informasi
Gambar II. 1
Model pembuatan keputusan
Sumber: Kotler 1997:170
Keputusan
Konsumen
30
Keterangan gambar :
a. Menganalisa kebutuhan dan keinginan
Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dan
keinginan. Seringkali konsumen tidak mengetahui atau tidak menyadari
adanya kebutuhan yang belum terpenuhi. Jika kebutuhan tersebut
diketahui, maka konsumen segera menganalisis apakah kebutuhan
tersebut perlu segera dipenuhi, atau masih bisa ditunda pemenuhannya.
Dari tahap inilah sebenarnya proses membeli tiu mulai dilakukan.
Kebutuhan kadang-kadang juga muncul karena rangsangan yang berasal
dari luar.Misalnya seorang konsumen berjalan diruangan toko, kemudian
dia tertarik ketika memutar suatu lagu karena da seorang pembeli yang
sedang mencoba kaset.
b. Pencarian informasi
Pada tahap ini konsumen mulai berminat untuk memenuhi
kebutuhan yang belum terpuaskan. Konsumen berusaha aktif mencari
berbagai informasi tentang produk yang diinginkannya. Seberapa jauh di
dalam mencari informasi itu tergantung pada kuat lemahnya dorongan
kebutuhannya, disamping itu juga berkaitan erat dengan lamanya waktu
dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli jika kebutuhannya
banyak, sedangkan jumlah uangnya terbatas, maka dia akan mencari
informasi tentang produk yang dapat memberikan alternatif pembayaran
lebih ringan. Sementara itu produk yang diinginkannya mahal, biasanya
memerlukan waktu yang lama untuk mempertimbangkan pembelian
31
c. Penilaian informasi
Sebagai hasil dari pengumpulan informasi, konsumen mengenal
berbagai alternatif merk yang masuk dalam ingatannya, dia akan
menemukan
beberapa
diantaranya
yang
mungkin
bisa
mempertimbangkan untuk dibeli, kemudian dia akan menyelesaikan lagi
sehingga tinggal sedikit pilihan merk saja. Akhirnya melalui proses
evaluasi dia memutuskan membeli merk yang dianggapnya sesuai.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
melakukan penilaian informasi dalam penelitian ini adalah :
1). Faktor intern konsumen, yaitu :
a). Usia
b). Jenis kelamin
c). Tingkat pendidikan
d). Pekerjaan
2). Faktor ekstern konsumen, yaitu :
a). Produk
Adalah kumpulan atribut dan sifat kimia yang
secara fisik dapat diraba dalam bentuk nyata. Atau dalam
arti luas produk juga bisa disebut segala sesuatu yang dapat
ditawarkan
pada
untuk
memuaskan
kebutuhan
dan
keinginan (Kotler, 1997: 9). Produk toko adalah sesuatu
yang ditawarkan pada pasar dan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Produk yang baik, menarik
32
desainnya dan tidak cepat rusak akan menjadi pusat
perhatian konsumen, dan bila kualitas pada toko tersebut
tetap terjaga maka konsumen akan lebih loyal pada toko itu.
b). Lokasi toko yang strategis
Pemilihan
daerah
lokasi
yang
tepat
harus
menentukan potensi laba yang diharapkan tiap daerah
lokasi. Bagi toko eceran, luas daerah yang dapat dikuasai
dipengaruhi oleh jenis produk, promosi yang dilakukan
perusahaan, pelayanan, fasilitas parkir dan kenyamanan
tempat. Lokasi toko yang strategis dapat dilihat dari
keberadaannya
yang dekat dengan keramaian kota,
kemudahan dalam angkutan umum, kemudahan memarkir
kendaraan dan lain-lain. Lokasi merupakan tempat dimana
Perusahaan
MINO
ARTO
CILACAP
melaksanakan
kegiatan usahanya.
c). Promosi
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam pemasaran (Swasta,1999:233). Promosi dilakukan
sebagai
media
untuk
mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian.
atau
menarik
33
d). Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang
kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya
(Swasta,1999:147). Dalam penelitian ini definisi harga
adalah dimensi harga yang mempengaruhi keputusan
pembelian
pelanggan
pengukuran
harga
yang
termurah.
mempunyai
Didalam
indikator
melakukan
pembelian, konsumen memperhatikan harga pada barang
itu, apabila mereka mendapatkan informasi tentang harga
yang lebih rendah dengan barang dan kualitas yang sama
pada toko, maka hal itu akan membuat konsumen lebih
memilih toko yang lain itu. Semakin tinggi harga pada
produk, maka akan semakin menurunkan frekuensi
pembelinya.
Untuk mengetahui proses evaluasi/penilaian yang
dilakukan oleh konsumen, perlu dipahami beberapa konsep
dasar, yaitu:
1. Atribut golongan produk
Konsumen cenderung untuk memandang suatu
produk sebagai suatu kumpulan atribut. Tidak semua
pembeli mementingkan semua atribut yang terdapat
pada suatu produk. Pasar bagi suatu produk seringkali
34
dapat disegmentasikan berdasarkan kelompok atribut
yang pling dipentingkan berbagai pembeli.
2. Keyakinan mengenai merk barang
Berdasarkan pengalaman atau informasi yang
diperolehnya. Pembeli cenderung untuk mendapatkan
keyakinan bahwa tiap merk barang mempunyai
kelebihan dalam atribut-atribut tertentu.
3. Pembeli kemungkinan besar mempunyai suatu “utility
function”
bagi
mengharapkan
tiap
bahwa
atribut,
artinya
kepuasan
pembeli
yang
dapat
diperolehnya dari tiap produk berubah-ubah dengan
berubahnya tingkat-tingkat alternatif dari tiap atribut.
4. Konsumen menentukan sikap (preferensi) terhadap
merk melalui proses evaluasi (Radiosunu,1986:47)
d. Pendapatan konsumen
Pendapatan konsumen adalah semua pemasukan konsumen dalam
rupiah yang diterima secara periodik (per bulan atau mingguan) bagi
pegawai atau karyawan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
e. Pencarian informasi
Tahap ini meliputi 2 tahap yaiitu menetapkan tujuan pembelian dan
menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif berdasarkan tujuan
pembeliannya. Setelah tujuan pembelian ditetapkan, maka konsumen
35
perlu mengidentifikasikan alternatif-alternatif informasi pembelian itu.
Atas dasar tujuan pembelian, alternatif-alternaif diatas dapat memberi
kepuasan terhadap konsumen.
f. Keputusan untuk membeli
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses pemilihan yang
nyata. Jadi setelah tahap-tahap dimuka telah dilakukan , maka konsumen
harus mengambil keputusan untuk membeli.
g. Atribut-atribut Perusahaan
Atribut-atribut perusahaan seperti: produk, lokasi, harga dan
promosi adalah unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar atau faktor dominan oleh konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian.
I. KEPUTUSAN MEMBELI
Menurut Kotler (1997:168),ada beberapa peranan yang dimainkan
seseorang dalam membuat keputusan membeli, yaitu :
1. Pencetus
ide
(initiator),
yaitu seseorang yang pertama kali
mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa.
2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu seseorang yang pandagan atau
pendapatnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Pengambil keputusan (decider), yaitu seseorang yang memutuskan tiap
komponen dalam keputusan pembelian.
36
4. Pembeli (buyer), yaitu seseorang yang melakukan pembelian
sebenarnya.
5. Pemakai
(user),
yaitu
seseorang
yang
mengkomsumsi
atau
menggunakan produk atau jasa tertentu.
Pada saat konsumen mengambil keputusan untuk membeli barang atau
jasa, maka ada tahap-tahap dalam mengambil keputusan tersebut, yaitu :
1. Pengenalan kebutuhan
Pengambilan
keputusan
oleh
konsumen
untuk
melakukan
pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas
pemenuhan kebutuhan dan keinginan.
2. Pencarian informasi
Pembeli
mencari
informasi
tentang
sumber-sumber
yang
menilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakan.
Pencarian informasi intern tentang sumber-sumber pembelian dapat
berasal dari komunikasi dan pengaruh perorangan. Informasi ektern
dapat berasal dari media massa (majalah, surat kabar, radio, televisi)
dan sumber-sumber informasi dari kegiatan perusahaan (publisitas,
iklan, dll).
3. Evaluasi alternatif
Proses evaluasi konsumen berorientasi secara kognitif, yaitu
mereka memandang konsumen dalam membuat pertimbangan produk
terutama berdasarkan pada pertimbangan sebagian besar secara sadar
dan rasional. Ada lima konsep untuk membantu penjelasan proses
37
penilaian consume, yaitu : sifat-sifat produk, bobot pentingnya ciri-ciri
yang berbeda, kepercayaan merk, fungsi kemantapan setiap ciri dan
prosedur penilaian untuk pemilihan merk.
4. Keputusan membeli
Setelah melewati tahap-tahap sebelumnya., konsumen akan
mengambil keputusan apakah melakukan pembelian atau tidak
melakukannya.
5. Evaluasi keputusan membeli
Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas ataukah
tidak puas, sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang atau
tidak atau memberitahu orang lain tentang produk tersebut. Dalam
proses ini, pembeli mengevaluasi apakah barang yang telah dipilih
telah dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam evaluasi ini dipengaruhi
oleh faktor dari dalam individu sendiri yaitu karateristik konsumen,
kemudian faktor dari lingkungan sosial dan strategi pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan (Kotler,1997:170)
Proses tersebut menunjukan bahwa proses membeli dimulai jauh sebelum
tindakan membeli dilakukan dan masih terdapat konsekuensi setelah pembelian.
Dalam pembelian yang kurang memerlukan keterlibatan konsumen, keputusan
dibuat secara tidak berurutan atau mungkin melompati beberapa tahap.
38
J. KERANGKA TEORITIS
Faktor-faktor yang
mempengaruhi :
Evaluasi
1.
Produk
2.
Lokasi
Keputusan
3.
Promosi
Pembelian
4.
Harga
Gambar II.2 :
Kerangka Teoritis
Keterangan:
Segala aktivitas pembelian timbul dari adanya kebutuhan konsumen.
Dimana kebutuhan ini timbul dari dorongan intern dan ekstern. Dorongan intern
adalah dorongan dari dalam diri manusia, sedangkan dorongan ekstern adalah
dorongan dari luar diri manusia. Sekali kebutuhan dikenali, maka konsumen akan
mengumpulkan informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Terdapat dua
aspek dalam pencarian informasi yaitu pencarian yang berasal dari dalam ingatan
konsumen tentang produk-produk yang kemungkinan dapat menyelesaikan
masalah mereka. Misalnya melalui pengalaman memakai (experience source )
untuk menilai apakah produk tersebut memiliki kualitas (mutu) yang baik. Yang
kedua aspek pencarian informasi berasal dari informasi tambahan yang berasal
dari ekternal.
Berfokus pada komunikasi dengan teman, keluarga, iklan,
wiraniaga dan tampilan ditoko. Pembeli juga memperoleh informasi dari sumbersumber publik.
Kemudian konsumen melakukan pilihan-pilihan atau seleksi. Faktor-faktor
yang dipakai adalah produk, lokasi, promosi, dan harga. Dengan mengunakan
39
kriteria-kriteria tersebut seorang pembeli menilai dan akhirnya melakukan pilihan
terhadap produk yang akan dibeli.
Berikut ini adalah definisi operasional masing-masing variabel :
1. Variabel terikat
Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah
evaluasi keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah keputusan
yang dilakukan oleh pembeli yang tentunya sudah melalui tahap-tahap
sebelumnya. Evaluasi keputusan pembelian dapat dirasakan setelah
membeli produk, konsumen akan merasa puas ataukah tidak puas,
sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang atau tidak atau
memberitahu orang lain tentang produk tersebut. Dalam proses ini,
pembeli mengevaluasi apakah barang yang telah dipilih telah dapat
memenuhi kebutuhannya. Dalam evaluasi ini dipengaruhi oleh faktor dari
dalam individu sendiri yaitu karateristik konsumen, kemudian faktor dari
lingkungan sosial dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan
(Kotler,1997:170)
2. Variabel bebas
Dalam penelitian ini ada empat variabel bebas yang akan diteliti
pengaruhnya terhadap keputusan pembelian di perusahaan Mino Arto
Cilacap. Berikut ini adalah definisi operasional masing-masing variabel :
a. Produk
Produk adalah kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik
dapat diraba dalam bentuk nyata. Atau dalam arti luas produk juga bisa
disebut segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada untuk memuaskan
40
kebutuhan dan keinginan. (Kotler,1997:9). Indikator yang digunakan
adalah :
1). Kelengkapan barang yang tersedia artinya barang yang disediakan
atau yang ditawarkan di Perusahaan Mino Arto dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2). Keawetan barang artinya barang-barang tersebut tidak
mudah
rusak dalam jangka waktu yang ditentukan.
3). Kualitas barang, artinya barang-barang tersebut dibuat dari bahan
baku berkualitas dengan proses produksi yang baik.
4). Ragam dan desain produk, artinya barang-barang yang tersedia
bermacam-macam jenisnya dan mempunyai desain produk yang
menarik.
b. Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari barang beserta pelayanannya.(Swastha:1999,147).dalam penelitian
ini definisi harga adalah dimensi harga yang mempengaruhi keputusan
pembelian pelanggan yang mempunyai indikator pengukuran harga
termurah. Dengan melihat persepsi pelanggan indikator yang
digunakan adalah :
1). Harga yang lebih rendah dari toko lain dengan produk
yang sama artinya dengan barang dan kualitas yang sama
harga di perusahaan Mino Arto Cilacap lebih murah
daripada toko lainnya.
41
2). Harga yang dibayar konsumen dalam membeli suatu
produk sesuai dengan kualitasnya, artinya jika kualitasnya
rendah maka harganya yang lebih rendah daripada harga
barang yang berkualitas tinggi.
c. Lokasi
Lokasi merupakan tempat dimana perusahaan Mino Arto Cilacap
melaksanakan kegiatan uasahanya. Indicator yang digunakan adalah:
1). Memiliki tempat/area parkir artinya tempat parkir tersebut cukup
aman yang membawa kendaraan pribadi
2). Mudah dijangkau oleh konsumen artinya toko Mino Arto Cilacap
strategis yaitu mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
3). Pelayanan yang memuaskan di lokasi toko artinya wiraniaga toko
dapat melayani konsumen dengan ramah dan sesuai yang
diinginkan konsumen.
4). Desain toko yang menarik, artinya bentuk dan tampilan bangunan
toko dapat dijadikan potensi untuk menarik konsumen.
d. Promosi
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. (Swastha:1999,233)
Promosi dilakukan sebagai media untuk mempengaruhi atau menarik
konsumen untuk melakukan pembelian. Indikator yang digunakan
adalah :
42
1). Pemberian hadiah langsung maksudnya dengan memberikan
hadiah secara langsung kepada konsumen yang sedang berbelanja.
2). Potongan harga atau discount yaitu dengan memberikan potongan
harga pada pebelian produk-produk tertentu.
3). Factual advertising berhasil dalam menarik minat konsumen,
artinya factual advertising adalah merupakan kombinasi antara
reklame harga dan reklame kualitas dapat meningkatkan penjualan
toko.
4). Service kepada konsumen dengan memberikan jasa-jasa tertentu
misalnya mengantar barang kerumah pembeli dengan jumlah
tertentu yang biasanya disebut dengan service advertising.
(Hanafiah dan Saefudin:1986,109)
Skor yang digunakan dalam penilaian adalah sebagai berikut:
a. Sangat setuju diberi skor 4
b. Setuju diberi skor 3
c. Cukup setuju diberi skor 2
d. Tidak setuju diberi skor 1
43
J. HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Maka dapat disusun hipotesis
sebagai berikut:
1. Faktor produk, lokasi, promosi, dan
harga secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap evaluasi keputusan pembelian konsumen di
perusahaan Mino Arto Cilacap.
2. Faktor harga mempunyai pengaruh paling dominan pada konsumen dalam
melakukan
Cilacap.
evaluasi keputusan pembelian di perusahaan Mino Arto
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain survey, sedangkan yang
menjadi obyek penelitian untuk dijadikan sampel yang nantinya akan
digeneralisasikan untuk populasinya adalah konsumen yang melakukan pembelian
di perusahaan Mino Arto Cilacap.
B. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah jumlah keseluruhan konsumen yang
melakukan pembelian produk di Perusahaan Mino Arto Cilacap. Penelitian
dilakukan di Kabupaten Dati II Cilacap untuk mengetahui pandangan
konsumen dari tempat asal produk.
2. Sampel dan teknik sampling
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan adalah
metode convenience sampling. Convenience sampling adalah teknik
penentuan sampel yang dilakukan dengan cara yang semudah-mudahnya.
Misalnya secara asidentil yaitu memilih sampel dengan subyeknya adalah
konsumen perusahaan Mino Arto Cilacap yang secara kebetulan ditemui
dilokasi penelitian (Soeratno,1995:119). Untuk memperoleh data, cara yang
digunakan adalah dengan memberikan questioner kepada konsumen toko
45
Mino Arto Cilacap yang kebetulan melakukan pembelian pada saat
dilakukannya penelitian.
C. PENGUKURAN VARIABEL
1. Variabel terikat
Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah evaluasi
keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah keputusan yang dilakukan
oleh pembeli yang tentunya sudah melalui tahap-tahap sebelumnya. Evaluasi
keputusan pembelian dapat dirasakan setelah membeli produk, konsumen akan
merasa puas ataukah tidak puas, sehingga konsumen akan melakukan
pembelian ulang atau tidak atau memberitahu orang lain tentang produk
tersebut. Dalam proses ini, pembeli mengevaluasi apakah barang yang telah
dipilih telah dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam evaluasi ini dipengaruhi
oleh faktor dari dalam individu sendiri yaitu karateristik konsumen, kemudian
faktor dari lingkungan sosial dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan (Kotler,1997:170). Indikator yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Puas atau tidak puasnya konsumen setelah melakukan pembelian
produk
2. Konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap produk yang
ditawarkan
3. Konsumen akan menginformasikan produk kepada orang lain
46
Pada evaluasi keputusan pembelian ini akan dibuat pertanyaan
yang memiliki jawaban :
a. Tidak Setuju, diberi nilai 1
b. Cukup Setuju, diberi nilai 2
c. Setuju, diberi nilai 3
d. Sangat Setuju, diberi nilai 4
2. Variabel bebas
Sedangkan variabel bebasnya yang digunakan adalah :
1. Produk
Produk adalah kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik
dapat diraba dalam bentuk nyata. Atau dalam arti luas produk juga bisa
disebut segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan. (Kotler, 1997: 9). Indikator yang digunakan
adalah :
1). Kelengkapan barang yang tersedia artinya barang yang disediakan
atau yang ditawarkan di Toko Mino Arto dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2). Keawetan barang artinya barang-barang tersebut tidak mudah rusak
dalam jangka waktu yang ditentukan.
3). Kualitas barang, artinya barang-barang tersebut dibuat dari bahan
baku berkualitas dengan proses produksi yang baik.
4). Ragam dan desain produk, artinya barang-barang yang tersedia
bermacam-macam jenisnya dan mempunyai desain produk yang
menarik.
47
Pada produk ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki jawaban :
a) Tidak setuju ,diberi nilai 1
b) Cukup Setuju, diberi nilai 2
c) Setuju, diberi nilai 3
d) Sangat setuju, diberi nilai 4
Nilai dari keempat pertanyaan yang berhubungan dengan produk
akan dijumlahkan dan diberi bobot. Pembobotannya adalah:
a) Nilai 4-7, diberi nilai produk yang kurang menarik
b) Nilai 8-11, diberi nilai produk yang cukup menarik
c) Nilai 12-16, diberi nilai produk yang menarik
2. Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari barang beserta pelayanannya (Swasta:1999,147). Dalam penelitian
ini definisi harga adalah dimensi harga yang mempengaruhi keputusan
pembelian pelanggan yang mempunyai indicator pengukuran harga
termurah. Dengan melihat persepsi pelanggan indikator yang
digunakan adalah :
1). Harga yang lebih rendah dari toko lain dengan produk yang
sama artinya dengan barang dan kualitas yang sama harga di
perusahaan Mino
Arto Cilacap lebih
murah daripada
perusahaan lainnya.
2). Harga yang dibayar konsumen dalam membeli suatu produk
sesuai dengan kualitasnya, artinya jika kualitasnya rendah
48
maka harganya yang lebih rendah daripada harga barang yang
berkualitas tinggi.
3) Harga yang dibayar lebih rendah apabila membeli dalam jumlah
/kuantitas banyak. Hal ini merangsang konsumen untuk
membeli lebih banyak dalam satu kali pembelian.
4) Harga produk disesuaikan dengan klasifikasi produk. Jadi satu
produk tertentu dibedakan harganya berdasarkan kualitasnya.
Maka konsumen diharapkan dapat memilih produk yang sesuai
dengan kebutuhan dan pendapatannya.
Pada harga ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki jawaban :
a). Tidak setuju ,diberi nilai 1
b). Cukup, diberi nilai 2
c). Setuju, diberi nilai 3
d). Sangat setuju, diberi nilai 4
Nilai dari keempat pertanyaan yang berhubungan dengan
harga akan dijumlahkan dan diberi bobot. Pembobotannya
adalah:
a). Nilai 4-7, diberi nilai mahal
b). Nilai 8-11, diberi nilai sedang
c). Nilai 12-16, diberi nilai murah
3. Lokasi
Lokasi merupakan tempat dimana perusahaan Mino Arto Cilacap
melaksanakan kegiatan usahanya. Indikator yang digunakan adalah:
49
1). Memiliki tempat/area parkir, artinya tempat parkir tersebut
cukup aman yang membawa kendaraan pribadi
2). Mudah dijangkau oleh konsumen, artinya perusahaan Mino
Arto Cilacap strategis yaitu mudah dijangkau oleh kendaraan
umum.
3). Pelayanan yang memuaskan di lokasi perusahaan artinya
wiraniaga perusahaan dapat melayani konsumen dengan ramah
dan sesuai yang diingignkan konsumen.
4). Desain perusahaan yang menarik, artinya bentuk dan tampilan
bangunan perusahaan dapat dijadikan potensi untuk menarik
konsumen.
Pada lokasi ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki jawaban :
a). Tidak setuju ,diberi nilai 1
b). Cukup, diberi nilai 2
d). Setuju, diberi nilai 3
e). Sangat setuju, diberi nilai 4
Nilai dari keempat pertanyaan yang berhubungan dengan lokasi
akan dijumlahkan dan diberi bobot. Pembobotannya adalah:
a). Nilai 4-7, diberi nilai lokasi yang tidak strategis
b). Nilai 8-11, diberi nilai lokasi yang kurang strategis
c). Nilai 12-16, diberi nilai lokasi yang strategis
4. Promosi
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tiondakan
50
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. (Swasta:1999,233)
Promosi dilakukan sebagai media untuk mempengaruhi atau menarik
konsumen untuk melakukan pembelian. Indikator yang digunakan
adalah:
1). Pemberian hadiah langsung maksudnya dengan memberikan
hadiah secara langsung kepada konsumen yang sedang
berbelanja.
2). Potongan harga atau discount yaitu dengan memberikan
potongan harga pada pebelian produk-produk tertentu.
3). Factual advertising berhasil dalam menarik minat konsumen,
artinya factual advertising adalah merupakan kombinasi antara
reklame harga dan reklame kualitas dapat meningkatkan
penjualan perusahaan (Hanafiah dan Saefudin:1986,109)
4). Service kepada konsumen dengan memberikan jasa-jasa
tertentu misalnya mengantar barang kerumah pembeli dengan
jumlah tertentu yang biasanya disebut dengan service
advertising (Hanafiah dan Saefudin:1986,109)
Pada promosi ini akan dibuat pertanyaan yang memiliki
jawaban :
a). Tidak setuju ,diberi nilai 1
b). Cukup, diberi nilai 2
c). Setuju, diberi nilai 3
d). Sangat setuju, diberi nilai 4
51
Nilai dari keempat pertanyaan yang berhubungan
dengan
promosi
akan
dijumlahkan
dan
diberi
bobot.
Pembobotannya adalah:
a). Nilai 4-7, diberi nilai kurang berhasil dalam promosi
b). Nilai 8-11, diberi nilai cukup berhasil dalam promosi
c). Nilai 12-16, diberi nilai berhasil dalam promosi
D. INSTRUMEN PENELITIAN
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat dalam bentuk
angket (kuesioner). Kuesioner yang diisi oleh responden dibuat dalam bentuk
pertanyaan tertutup artinya dalam kuesioner sudah di tentukan alternatif jawaban
dari setiap item pertanyaan. Alternatif jawaban disesuaikan dengan skala likert
yang dibuat menjadi 4 alternatif jawaban. Dalam skala likert skor seorang
respoden diperoleh dengan menjumlahkan (dan kemudian mencari rata-ratanya)
nilai seseorang dalam masing-masing pertanyaan yang sudah dibuat. Tujuan
pembuatan skala likert menjadi 4 alternatif jawaban adalah untuk menghindari
pengaruh tendensi sentral, yang mana responden cenderung menempatkan
jawaban mereka ditengah angka sentral (Sanggaribuan dan Efendy, 1995:64).
Untuk menentukan skala likert ada 5 tahap/langkah (Taylor, 1995:320) :
1. Penelitian menggumpulkan sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan
sikap yang ingin diukur yang bisa diidentifikasikan dengan jelas.
2. Pertanyaan-pertanyaan ini diberikan kepada responden yang mewakili
populasi dalam penelitian.
52
3. Respon-respon dari berbagai pertanyaan dinilai dengan sejumlah
angka-angka dari setiap pertanyaan.
4. Seri pertanyaan-pertanyaan ini dianalisis untuk menentukan
pertanyaan mana yang paling untuk membedakan nilai angka tinggi
dengan nilai angka rendah.
5. Pertanyaan-pertanyaan hasil saringan akhir akan membentuk skala
likert yang mana dapat untuk mengukur sikap.
E. SUMBER DATA
1. Data primer
Adalah data yang diperoleh melalui penelitian yaitu penelitian langsung
kepada konsumen yang melakukan pembelian diperusahaan Mino Arto, untuk
memperoleh data yang berhubungan langsung dengan penelitian yang
dilakukan.
2. Data sekunder
Adalah data yang berguna untuk mendukung data primer dan disusun oleh
pihak lain, seperti gambaran umum perusahaan.
F. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Quesioner
Yaitu dengan memberi pertanyaan dalam suatu angket yang harus dijawab
oleh responden.
53
2. Observasi
Yaitu cara menggumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung
ke lokasi perusahaan.
3. Wawancara
Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak
perusahaan yang tekait untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
4. Studi Pustaka
Yaitu mengumpulkan materi dan sumber-sumber kepustakaan yang ada
hubungannya dengan penelitian.
G. METODE ANALISIS DATA
1. Analisis Kualitatif
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran
konsep-konsep dapat mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas
dilaksanakan terhadap masing-masing butir pertanyaan tersebut mempunyai
dukungan terhadap skor total.
Setelah angka korelasi di dapat, maka untuk menguji apakah angka
korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan dua variabel yang dilihat berdasarkan (nilai r) nya.
Besarnya r dapat dihitung dengan menggunkan korelasi dimana taraf
signifikan (α) = 0,05. Apabila r hitung > r tabel maka ada korelasi yang
nyata antar kedua variabel tersebut sehingga quesioner sebagai alat
pengukur dikatakan valid.
54
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana pengukuran itu akurat, stabil
dan konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali dengan subyek yang
sama
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis untuk mengetahui gambaran
tentang konsumen atau pelaggan Perusahaan MinoArto Cilacap. Analisis ini
dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner guna diisi oleh responden yang
menjadi sampel.
3. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif merupakan analisisi dari faktor-faktor (produk,
harga, promosi dan lokasi) yang dapat diukur dengan angka-angka. Dalam
analisis ini digunakan rumus statis yang berguna untuk mencari kebenaran
dari data-data yang diperoleh dari jawaban-jawaban responden.
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui ada tidaknya faktor produk, lokasi, promosi,
dan harga terhadap evaluasi keputusan pembelian maka digunakan suatu
fungsi
linier
regresi
linier
berganda
(Djarwanto
Soebagyo,1993:309).Yang dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut:
Y = a + bX1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Dimana:
Y
: Evaluasi keputusan pembelian
a
: Konstanta
b1
: Koefisien regresi dari X1
dan
55
X1 : Produk
b.
B2
: Koefisien regresi dari X2
X2
: Harga
B3
: Koefisien regresi dari X3
X3
: Lokasi
B4
: Koefisien regresi dari X4
X4
: Promosi
Pengujian individual (t test)
Digunakan untuk menguji secara individual apakah masing-masing
variabel produk, lokasi, promosi, dan harga mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap evaluasi keputusan pembelian (Djarwanto dan
Soebagyo, 1993: 242). Untuk melakukan uji t maka dilakukan proses
pengujian sebagai berikut :
1) Menyusun formula hipotesis
2) Dipilih level of significant (α/2) = 0.05
3) Menghitung t hitung dengan menggunakan program SPSS 11
Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak artinya masing-masing
variabel yang diuji signifikan.
c. Pengujian hipotesis dengan F test
Digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel produk, lokasi,
promosi, dan
harga secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan atau tidak signifikan terhadap evaluasi keputusan pembelian
(Djarwanto dan Soebagyo,1993:265). Untuk menguji uji F maka dilakukan
proses pengujian sebagai berikut:
1) Menyusun formula hipotesis
56
2) Dipilih level signifikan (α ) = 0,05
3) Menghitung F hitung dengan menggunakan program SPSS.11
Jika nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak artinya seluruh variabel
yang diuji signifikan.
d. Uji Determinasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
dari seluruh variabel idependen yang ada dan besarnya pengaruh yang
disebabkan ooleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan
57
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
Kelurahan Sidakaya merupakan tempat sentra ikan asin Mino Arto berada,
yaitu tempat penulis mengadakan penelitian, tempatnya di jalan Bakung,
kelurahan Sidakaya, kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Didirikan
diatas tanah seluas 1200 m ,luas kelurahan Sidakaya adalah 130.867 Ha, dengan
jumlah penduduk 12.264 jiwa yang terdiri dari 6.007 jiwa laki-laki dan 6.208 jiwa
perempuan .
Adapun batas-batas wilayah kelurahan Sidakaya ini adalah :
1. Sebelah Selatan
: Kelurahan Tambakreja
2. Sebelah Utara
: Kelurahan Sidanegara
3. Sebalah Barat
: Kelurahan Tambakreja
4. Sebelah Timur
: Kelurahan Cilacap
Sedangkan jarak kelurahan Sidakaya dari pusat pemerintahan adalah
sebagai berikut:
1. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan
: 2 km
2. Jarak dari pusat pemerintahan Kota Administrasi
: 0,03 km
3. Jarak dari ibu Kota Kabupaten
: 1 km
4. Jarak dari ibu Kota Propinsi Dati I
: 256 km
5. Jarak dari ibu Kota Negara
: 428 km
Kelurahan Sidakaya pada umumnya telah mencapai tingkat pendidikan
formal yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya fasilitaas bangunan
58
sekolah yang cukup banyak dan jumlah anak-anak yang bersekolah cukup besar.
Tingkat pendidikan juga dipengaruhi oleh komposisi penduduk kelurahan
Sidakaya dalam hal lapanagan kerja. Dari tingakat pendidikan tersebut dapat
diketahui pula ragam mata pencaharian penduduk dari buruh hingga tingkat yang
tinggi.
Wilayah Kabupaten Cilacap mempunyai potensi yang cukup baik guna
pengembangan usaha perikanan. Kondisi wilayah yang demikian dimanfaatkan
oleh beberapa penduduk sekitar perairan laut dengan menjadi nelayan sebagai
mata pencahariannya. Dengan dibangunnya Pelabuhan Perikanan Cilacap (PPC),
sangat menunjang pengembangan penangkapan di Zone Ekonomi Ekslusif,
dimana luas daerah penangkapan diperkiarakan seluas 6200 km (isobath 100m)
dengan perincian luas daerah penangkapan sebagai berikut :
1. Perairan Teluk Penyu - Gombong
: 3500 km
2. Perairan Teluk Penunjang (Pengandaran)
: 1300 km
3. Perairan Selatan Yogyakarta
: 800 km
Penangkapan dilakukan sampai jarak 25 km
kedalamanan
dari
pantai
pada
3-100 m. Potensi sumber perikanan perairan pantai dan lepas
pantai di Perairan Selatan Jawa (Cilacap) cukup luas meliputi kelompok ikan
pelagis, ikan demersal dan udang. Usaha untuk peroikanan darat, jenis dan
potensinya meliputi tambak, kolam,mina padi, perairan umum, Balai Benih Ikan
(BBI), Usaha Perikanan Rakyat (UPR) dan hatchry.
Usaha pembuatan ikan asin Mino Arto adalah milik ibu Wagiman. Usaha
ini didirikan tahun 1984 atas prakarsa Dharma Wanita Kabupaten Cilacap, dengan
modal bantuan dari UNICEF dan kemudian diberi nama Mino Arto yang berarti
59
mino adalah ikan dan arto adalah uang. Maksud dari pemberian nama ini adalah
supaya ikan yang dikelola dapat mendatangkan rezeki berupa uang.
Pada awalnya status usaha ini adalah milik kelompok PKK Kelurahan
Sidakaya yang diketuai oleh ibu Wagiman. Usaha ini khusus untuk memproduksi
ikan asin dan terasi. Tahun-tahun pertama dirasakan merupakan masa-masa penuh
tantangan dimana beliau dan anggotanya belum memiliki ketrampilan sama sekali
dalam pengolahan ikan asin. Dengan tekad yang kuat beliau melakukan
pengolahan ikan asin yang pada mulanya beliau diuji oleh ibu anggota Dharma
Wanita supaya mengidentifikasi jenis dan cara pembuatan ikaan asin yang
didapatnya dari Bangkok. Dengan berbagai usaha akhirnya dapat teridentifikasi
dengan baik dari jenis dan cara pembuatannya. Ikan asin tersebut adalah ikan pari.
Untuk pengolahan ikan asin pertama kali dilaksanakan pada tahun 1986 dan pada
tahun ini pula perusahaan Mino Arto berhasil mengembalikan modal kepada
PKK Dharma Wanita Cilacap.
Pada tahun 1988 Mino Arto resmi menjadi milik pribadi ibu Wagiman dan
selanjutnya dikelola oleh beliau bersama keponakan dan anaknya. Surat ijin Usaha
Pengolahan Ikan Asin adalah No 818517/33-80/PK/1/95 dari Bupati Kepala
Daerah Tingakat II Cilacap. Usaha ini memproduksi ikan asin sebagai usaha
utama, sedangkan usaha sampingan adalah abon ikan, teri kering dan dendeng
ikan.
Berkat kerja keras Ibu Wagiman serta bimbingan dari berbagai pihak,
maka sejak tahun 1989 sampai sekarang usaha ini terus berkembang, khususnya
untuk produksi ikan asin. Perkembangan usaha ini terlihat ketika Mino Arto
60
menguasai daerah pemasaran di Bandung, Jakarta dan Bali. Usaha ini
mengembangkan produksi yang terus dilakukan dibeberapa kota lainnya.
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dipergunakan oleh perusahaan ikan asin Mino
Arto adalah struktur organisasi garis (Lini), dimana kekeuasaan dan tanggung
jawab menjadi kewenangan penuh pimpinan atau tingkat yang paling tinggi
kepada bawahan.
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi dalam perusahaan ikan asin
Mino Arto dilihat pada gambar berikut ini :
Pimpinan
Pimpinan
Bagian
Pemasaran
Bagian
Produksi
Bagian
Administrasi
Gambar IV.1
Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Ikan Asin Mino Arto
Keterangan :
a. Pimpinan
Kewenangan penuh dari pimpinan mengenai kekuasaan dan
tanggung jawab dalam menjalankan semua fungsi dalam organisasi, yaitu
perencanaan,
pengawasan.
pengorganisasian,
pengkoordinasian,
pengarahan
dan
61
b. Bagian Pemasaran
Bagian ini dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab kepada
pimpinan. Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang memperkenalkan
produk yang dihasilkan dan mencari peluang pasar.
c. Bagian Produksi
Bagian ini dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab kepada
pimpinan.
Bagian
ini
mempunyai
tugas
dan
wewenang
dalam
pengendalian produksi dan menganalisis kebutuhan bahan baku dan tenaga
kerja.
d. Bagian Administrasi
Bagian ini dipimpin oleh seeorang yang bertanggung jawab kepada
pimpinan. Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang mengurusi
administrasi yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan antara lain ;
produksi dan pemasaran, selain itu mengurusi administrasi perusahaan
yang berkaitan dengan karyawan dan pihak luar perusahaan.
2. Keadaan Produksi
Mino Arto sebagai sentra ikan asin telah banyak dikenal dikalangan
masyarakat yang memproduksi ikan asin juga yang berkualitas tinggi. Suatu
perusahaan yang memproduksi atau menghasilkan barang jadi tidak akan
terlepas dari kebutuhan bahan baku. Dalam menghasilkan barang produksinya
perusahaan ikan asin Mino Arto mengunakan bahan baku yang terdiri dari
ikan mentah mentah (basah) yang merupakan bahan pokok pembuatan ikan
asin, es batu yang dipergunakan untuk menyegarkan ikan, garam serta plastik
62
untuk packing. Bahan baku ikan yan dipergunakan untuk pembuatan ikan asin
dibeli atau dilelang dari TPI Pelabuhan Pelelangan Cilacap.
Pengolahan ikan asin pada dasarnya mempunyai cara yang sama yaitu :
dilakukan preparasi, pencucian, penggaraman, penjemuran dan pengepakan.
Namun ada beberapa ikan yang tidak dilakukan preparasi, contognya ikan
lendra dan ikan teri. Pengolahan ikan asin terdiri dari lima tahap :
a. Preparasi
Dalam tahap ini dilakukan proses penyiangan, pemotongan kepala,
pembuangan isi perut dan pembelahan.
Caranya :
Ikan disiangi dengan bagian sirip dan ekornya. Kepala ikan
kemudian dipotong mulai dari sebelah be4lakang tulang sirip, belakang
insang kemudian memutar kebawah dan keatas kepala, baru kemudian
ikan dibalik dan dilakukan hal yang serupa hingga kepala putus.
Pemotongan kepala ikan diusahakan tidak membuang bagian daging.
Pembelahan dilakukan dengan cara pertama, membelah ika dari bagian
punggung pada satu sisi badan hingga bagian ekor sampai ke batas perut,
kemudian dilakukan pembelahan lagi pada sisi yang lain dengan cara
membelah ikan mulai dari perut memenjang sampai bagian ekor hingga
ikan membentuk tiga bagian yang saling menyambung.
b. Pencucian I
Ikan kemudian dicuci dengan cara dicelupkan kedalam ember yang
berisi air bersih untuk menghilangkan kotoran dan darah.
63
c. Penggaraman
Metode penggaraman yang dilakukan adalah dengan penggaraman
kombinasi dan penggaraman kering, dengan mengunakan wadah kedap
air. Metode penggaraman kombinasi dilakukan jika bahan baku yang akan
digarami banyak. Cara penggaramannya adalah ikan hasil proses
pendahuluan disusun dalam wadah kedap air secara berlapis atau garam
dan ikan, kemudian diberi larutan garam hingga semua permukaan tertutup
larutan garam. Penggaraman kering dilakukan jika produk yang akan
digarami sedikit. Ikan disusun semua seperti pada metode penggaraman
kombinasi tetapi tidak diberi larutan garam sehingga hanya garam kering
yang dipergunakan. Garam yang dipakai adalah garam rakyat dengan
persentasi 30 % dan penggaraman dilakukan minimal 12 jam.
d. Pencucian II
Proses pencucian pada tahap ini dilakukan untuk membersihkan
kotoran dan mengurangi konsentrasi garam dalam daging ikan.
Cara pencuciannya adalah sebagai berikut :
Ikan hasil penggaraman dimasukkan kedalam ember besar yang berisi air
bersih, kemudian seluruh bagian ikan disikat satu per satu untuk
menghilangkan lemak, kotoran dan darah dipermukaan tubuhnya sampaii
diperoleh hasil yang bersih. Ikan yang telah disikat tersebut dicelupkan
kedalam air bersih selama 6-7 kali kemudian diangkat dan ditiriskan.
64
e. Penjemuran
Ikan yang telah ditiriskan diatas ditata diatas para-para secara
sejajar dengan permukaan ikan yang sama dan kemudian dijemur dibawah
sinar matahari. Apabila sinar matahari sangat terik maka penjemuran
dilakukan selama 3 atau 4 hari sampai produk kering dan tiap hari sekitar
pukul 13.00 WIB ikan dibalik agar penjemuran merata. Intensitas matahari
dikatakan baik jika bersinar 6 jam atau lebih. Pada malam hari produk
yang diletakkan diatas para-para disimpan dengan cara ditumpuk dalam
gudang yang ditutup untuk dijemur kembali keesokan harinya.
f. Pengepakan
Pengepakan dilakukan setelah produk menjadi kering. Produk
ditimbang seberat 400 gr, 500 gr, dan 600 gr, kemudian dimasukan ke
dalam plastik berukuran 22,5 cm x 35 cm yang telah diberi label yang
mencantumkan berat produk masing-masing dan lebih dahulu dilapisi
kertas duplek. Produk yang telah dipak disimpan dengan cara meletakan
dalam kotak yang terbuat dari kayu.
Dalam kegiatan pemasaran tersebut Perusahaan Ikan Asin MINO ARTO
perlu mempertimbangkan berbagai hal berikut ini :
1. Daerah pemasaran
Dalam teori ekonomi faktor jumlah pembeli dan penjual dalam distribusi
dianggap memegang peranan penting dalam menentukan bentuk dan sifat-sifat
pasar. Kestabilan pasar bertumpu pada bagaimana keadaan konsumen dan
penjual. Sedangkan konsumen dan penjual dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor dari konsumen antara lain dipengaruhi oleh selera, pendapatan, tujuan-
65
tujuan lain serta kesadaran akan pentingnya gizi untuk kehidupan. Sedangkan
dari pihak penjual diantaranya tergantung pada jumlah dan kualitas produk
serta pemasaran produk tersebut pada berbagai daerah segmen pasar yang
berbeda.
Daerah pemasaran produk ikan asin MINO ARTO berada didalam dan
diluar kota, antara lain :
a. Cirebon
b. Bali
c. Bandung
d. Purwokerto
e. Cilacap
f. Jakarta
Dari beberapa tempat pemasaran atau konsumen tersebut diatas yang
banyak menyerap atau menerima adalah berasal dari konsumen datang
langsung ke perusahaan. Konsumen tersebut tidak hanya berasal dari
perorangan dan pertokoan tetapi juga berasal dari kantor/instansi yang
dimaksudkan untuk oleh-oleh luar kota.
2. Produk yang dijual
Produk pokok yang diproduksi perusahaan Mino Arto :
a. Jambal
b. Pari
c. Lendra
d. Tiga Waja
e. Bilis
66
Produk tambahan yang diproduksi perusahaan Mino Arto :
a. Blanak
b. Bulu Ayam
c. Teri Ayam
d. Cumi Telur
e. Teri Tawar
f. Gelembung Ikan Jambal
g. Terasi
Adapun hasil produksi perusahaan ikan asin Mino Arto tergantung dari
ketersediaan bahan baku pada setiap musimnya.
3. Tingkat persaingan
Dalam pemasaran produknya, perusahaan mengalami hambatan dari
perusahaan saingan yang menghasilkan barang yang sama atau sejenis.
Pengaruh dari saingan ini sangat menentukan lancarnya usaha pemasaran,
karena
disamping dapat
menurunkan
jumlah penjualan juga
dapat
menghilangkan pasaran.
Perusahaan besar saingan dari ikan asin Mino Arto yaitu :
a. MINO WATI
b. ARTO MORO MINO
c. CITA RASA
4. Harga produk yang dijual
Dalam hal penentuan harga produk ikan asin yang akan dijual,
perusahaan mengunakan Cost Plus Pricing, yaitu dengan mendasarkan pada
besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut
67
ditambah prosentase tertentu sebagai keuntungan yang diinginkan. Selain itu
juga disesuaikan dengan daya beli masyarakat.
Tabel IV.1
PRODUK POKOK YANG DIPRODUKSI PERUSAHAAN MINO ARTO
No
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis Ikan
Jambal
Pari
Lendra
Tiga Waja
Bilis
Ukuran(gr)
150
150
150
150
150
Harga(Rp)
3.750
6.750
3.000
3.000
2500
Sumber : data primer
Tabel IV.2
PRODUK TAMBAHAN YANG DIPRODUKSI MINO ARTO
Jenis ikan
Ukuran(gr)
Harga(Rp)
Blanak
Bulu ayam
Teri ayam
Cumi telur
Gelembung ikan jambal
Teri tawar
Trasi
150
150
150
150
150
150
150
6.000
3.000
3.500
6.500
9.0007
3.500
7.500
No
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sumber : data primer
Kegiatan pemasaran dalam penyampaian barang niaga dari produsen akan
menimbulkan biaya yang tidak sedikit. Tingginya biaya pemasaran akan
berpengaruh terhadap harga eceran. Pada proses kegiatan pemasaran, pedagang
harus menanggung biaya-biaya diantaranya modal usaha, biaya produksi dan
biaya operasional dalam pemasaran.
68
B. ANALISIS DESKRIPTIF
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi
responden
berdasarkan
karakteristiknya
(usia konsumen, jenis
kelamin,
pekerjaan) dan untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap variabel-variabel
yang mempengaruhi evaluasi keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino
Arto Cilacap.
1. Gambaran umum konsumen
Gambaran umum konsumen merupakan karakteristik konsumen yang
melakukan pembelian di Perusahaan Mino Arto Cilacap.
a. Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dibedakan menjadi dua yaitu pria dan
wanita dari 100 responden didapat data sebagai berikut :
TABEL IV. 3
JENIS KELAMIN RESPONDEN
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Frekuensi
9
81
Prosentase
9%
81%
Sumber : diolah dari data primer
Dari data diatas 9 orang (0.9%) berjenis kelamin pria dan 81(81%)
berjenis kelamin wanita, hal ini berarti kebanyakan yang melakukan
pembelian produk di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap adalah
wanita.
b. Pekerjaan Konsumen
Yang dimaksud pekerjaan disini adalah pekerjaan yang dimiliki
oleh konsumen.
69
TABEL IV.4
PEKERJAAN RESPONDEN
Pekerjaan
Frekuensi
7
33
19
32
9
Pelajar
Wiraswasta
Pegawai Negeri/Guru
Karyawan Swasta
Lain-lain
Prosentase
7%
33%
19%
32%
9%
Sumber : diolah dari data primer
Dari data diatas diketahui 7 orang (7%) mempunyai pekerjaan
sebagai
pelajar, 33 orang (33%)mempunyai
pekerjaan sebagai
wiraswasta, 19 orang (19%) mempunyai pekerjaan sebagai pegawai
negeri/guru, 32 orang (32%) mempunyai pekerjaan sebagai karyawan
swasta, dan 9 orang (9%) mempunyai pekerjaan dikuar pekerjaan yang
sudah dicantumkan diatas. Hal ini berarti yang melakukan pembelian
produk paling banyak diPerusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap adalah
responden yang mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta.
c. Usia Konsumen
Dari 100 responden yang diambil didapat hasil sebagai berikut :
TABEL IV.5
USIA RESPONDEN
Usia (tahun)
16 - 22
23 - 29
30 - 36
37 - 50
51 - 60
Frekuensi
8
33
34
23
2
Prosentase
8%
33%
34%
23%
2%
Sumber : diolah dari data primer
Usia konsumen berkisar antara 16 sampai 60 tahun, dimana
responden yang berusia 16 – 22 tahun berjumlah 8 orang (8%), yang
berusia 23 – 29 tahun berjumlah 33 orang (33%), yang berusia 30 -36
70
tahun berjumlah 34 orang (34%), yang berusia 37-50 tahun berjumlah 23
orang (23%), yang berusia 51 – 60 tahun berjumlah 2 orang (2%). Hal
ini berarti kebanyakan yang melakukan pembelian di Perusahaan Mino
Arto Cilacap adalah konsumen yang berusia antara 30 – 36 tahun.
C. UJI VALIDITAS
Dalam bab ini akan membahas dan menganalisis hasil penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi keputusan pembelian konsumen di
Perusahaan ikan asin Mino Arto Cilacap yang didasarkan pada data yang
diperoleh guna membuktikan hipotesis. Data yang diperoleh ini adalah dengan
menyebar kuesioner kepada 100 responden. Analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini terdiri dari analisis validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif dan
analisis
kuantitatif
yang
terdiri
dari
uji
regresi
linier
berganda
denganmenggunakan program SPSS 11. sebelum alat analisis digunakan
kuesioner diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya, uji validitas digunakan untuk
mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan suatu fungsi ukurnya. Uji
validitas dilakukan dengan melihat korelasi masing-masing item pertanyaan
dengan skor total, teknik yang digunakan adalah korelasi product moment
pearson. Dalam penelitian ini pengujian terhadap item pertanyaan dilakukan per
variabel. Untukmengetahui korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau
tidak dapat langsung dilihat dengan membandingkan berdasarkan pada taraf
signifikansi 5%. Apabila signifikansi korelasi > 0,05 (Ho diterima) tetapi apabila
signifikansi korelasi < 0,05 (Ho ditolak). Apabila Ho diterima maka dinyatakan
tidak valid, tetapi apabila Ho ditolak maka item pertanyaan tersebut dinyatakan
71
valid. Agar hasil yang diperoleh lebih akuarat dan lebih cepat, uji validitas pada
penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 11. dan hasilnya dapat
dilihat pada lampiran . berikut ini disajikan Uji Validitas dengan bantuan program
SPSS 11 untuk masing-masing pertanyaan variabel.
TABEL IV. 6
HASIL UJI VALIDITAS ITEM PERTANYAAN VARIABEL PRODUK
Pertanyaan
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
R hitung
0,677
0,718
0,707
0,719
Signifikansi
0,000
0,000
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : diolah dari data primer
TABEL IV. 7
HASIL UJI VALIDITAS ITEM PERTANYAAN VARIABEL HARGA
Pertanyaan
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
R hitung
0,751
0,720
0,614
0,695
Signifikansi
0,000
0,000
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : diolah dari data primer
TABEL IV. 8
HASIL UJI VALIDITAS ITEM PERTANYAAN VARIABEL LOKASI
Pertanyaan
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
R hitung
0,696
0,770
0,745
0,610
Sumber : diolah dari data primer
Signifikansi
0,000
0,000
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
72
TABEL IV. 9
HASIL UJI VALIDITAS ITEM PERTANYAAN VARIABEL PROMOSI
Pertanyaan
Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
R hitung
0,814
0,822
0,764
0,610
Signifikansi
0,000
0,000
0,000
0,000
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : diolah dari data primer
Dari hasil uji validitas terhadap 100 orang responden diketahui bahwa nilai
koefisien product moment pearson (r hitung ) setiap variabel evaluasi pembelian
lebih kecil dibandingkan probabilitas 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
setiap item pertanyaan yang digunakan mengetahui tanggapan responden terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pembelian adalah valid.
C. UJI RELIABILITAS
Setelah uji validitas dikakukan,selanjutnya dilakukan uji reliabilitas,uji
reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap suatu gejala
yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pengukuran dapat
memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali pada
subyek yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus
Alpha Cronbach, kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan reliabilitas
dengan probabilitas 0,5 pada tarif signifikansi 5%. Apabila koefisiensi reliabilitas
dari setiap faktor > 0,5 maka intrumen penelitian dapat dinyatakan reliabel
sedangkan bial koefisien reliabilitas dari setiap variabel < 0,5 maka instrumen
penelitian tidak variabel.
73
TABEL IV.10
HASIL UJI RELIABILITAS
Variabel
Produk
Harga
Promosi
Lokasi
Nilai reliabilitas
instrumen
0,6629
0,6419
0,7508
0,6667
Keterangan
reliabel
reliabel
reliabel
reliabel
Sumber : diolah dari data primer
Dari tabel IV diketahui dari 100 orang tanggapan reaponden terhadap item
pertanyaan, nilai dari setiap item instrumen lebih besar dari nilai probabilitas 0,5
sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel (handal).
D. ANALISIS KUALITATIF
Analisis kuantitatif dilakukan terhadap kuesioner mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen yang berpengaruh terhadap evaluasi pembelian
produk di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap.
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini untuk menguji faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
menevaluasi keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto
Cilacap. Analisis Regresi yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda
dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + bX1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Dimana:
Y : Evaluasi keputusan pembelian
a
: Konstanta
74
b1 : Koefisien regresi dari X1
X1 : Produk
B2 : Koefisien regresi dari X2
X2 : Harga
B3 : Koefisien regresi dari X3
X3 : Lokasi
B4 : Koefisien regresi dari X4
X4 : Promosi
Perhitungan dengan model linier Regresi Berganda ini dengan
menggunakan bantuan Program SPSS 11. Analisis Linier Berganda ini
menggunakan varianel terikat (Y) dan variabel produk,harga, promosi dan
lokasi sebagai variabel bebas (X). hasil perhitungan model Regresi linier
berganda dapat dilihat pada lampiran berdasarkan hasil tersebut diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut :
TABEL IV.11
Coeffcientsª
Unstandardized
Coefficients
Model
Standar
dized
Coeffici
ents
Correlations
t
1 (constant)
X1 Produk
X2 lokasi
X3 promosi
X4 harga
B
Std.
Error
- 1.669
.185
.242
.209
.487
1.057
.055
.056
.048
.059
Sig.
Beta
. 138
. 180
. 143
. 414
1.579
2.494
3.194
3.010
7.033
.118
.014
.002
.003
.000
Zero
order
Partial
.419
.490
.399
.622
.248
.311
.295
.585
Sumber: dari data yang diolah
Y = -1.669 + 0.185 X1 + 0.487 X2 + 0.242X3 + 0.209X4
Part
.165
.212
.200
.466
75
Hasil analisis regresi linier berganda yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a
= -1.669 konstanta
B1 = 0.185 koefisien regresi X1
B2 = 0.487 koefisien regresi X2
B3 = 0.242 koefisien regresi X3
B4 = 0.209 koefisien regresi X4
Keterangan:
a. Konstanta
Artinya : konstanta bernilai negatif menunjukan bahwa jika tidak
ada variabel X1, X2, X3 dan X4 maka konsumen tidak melakukan
proses pembelian produk di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto
Cilacap. Sehingga pada akhirnya konsumen tidak akan melakukan
pembelian berulang ataupun menyebarkan informasi tentang
produk kepada orang lain Hal ini artinya apabila keempat faktor
(produk, harga, lokasi dan promosi) yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan proses keputusan pembelian di
Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap adalah nol atau dengan
kata lain apabila tidak ada keempat faktor diatas maka konsumen
tidak melakukan keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin
Mino Arto Cilacap.
b. Koefisien regresi variabel produk (b1) bernilai positif
Artinya : apabila produk ditambah keragaman atau menambah
jenis produk yang tersedia, kemasan yang lebih menarik dan
76
keawetan barang maka akan semakin meningkatkan atau
menambah keputusan pembelian
c. Koefisien regresi variabel harga (b2) bernilai positif
Artinya : apabila harga murah dengan kualitas yang tinggi atau
harga yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain
maka akan semakin menambah keputusan pembelian.
d. Koefisien regresi variabel lokasi (b3) bernilai positif
Artinya : apabila lokasi mudah dijangkau konsumen, memiliki
area parkir, pelayanan yang memuaskan dan desain perusahaan
yang menarik maka akan semakin menambah variabel keputusan
pembelian.
e. Koefisien regresi variabel promosi (b4) bernilai positif
Artinya : apabila promosi dilakukan dengan gencar untuk menarik
konsumen misalnya dengan memberikan discount, pemberian
hadiah langsung, factual advertising dan pelayanan yang menarik
maka akan semakin menambah keputusan pembelian.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang
signifikan antara keempat variabel bebas yaitu produk, harga, lokasi dan
promosi secara bersama-sama terhadap variabel terikat ( keputusan
pembelian) di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Hasil uji F adalah
sebagai berikut :
77
TABEL IV.12
ANOVA
Model
Sum of
Squares
1 Regression 89.287
residual
64.023
total
153.310
Sumber : data yang diolah
Df
4
95
99
Mean
Squares
22.322
.674
F
Sig
33,122
.000ª
Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak.
Pembahasan :
Berdasarkan uji Anova atau F test, didapat F hitung 33.122 dengan
tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.000)
jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka Ho ditolak dan menerima Hi artinya
bahwa variabel produk, harga, promosi dan lokasi secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa keempat variabel
independen yaitu variabel produk, harga, promosi dan lokasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian.
3. Uji t
Digunakan untuk menguji secara individual apakah masing-masing
variabel produk, lokasi, promosi, dan harga mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap evaluasi keputusan pembelian. Untuk melakukan uji t
maka dilakukan proses pengujian sebagai berikut :
78
TABEL IV. 13
HASIL UJI t
Coeffcientsª
Unstandardized
Coefficients
Model
B
1 (constant)
X1 Produk
X2 lokasi
X3 promosi
X4 harga
- 1.669
.185
.242
.209
.487
Std.
Error
1.057
.055
.056
.048
.059
Standar
dized
Coeffici
ents
Beta
t
Sig.
. 138
. 180
. 143
. 414
-1.579
2.494
3.194
3.010
7.033
.118
.014
.002
.003
.000
Sumber : data yang diolah
Pembahasan :
1. Pengaruh antara produk terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan uji t, didapat t hitung 2.494 dengan tingkat
signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.014) jauh
lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel produk secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi keputusan
pembelian.
Indikator yang digunakan adalah :
a. Kelengkapan barang yang tersedia artinya barang yang
disediakan atau yang ditawarkan di Toko Mino Arto dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini
menunjukan bahwa semakin banyak jenis produk yang
ditawarkan
oleh
perusahaan
maka
semakin
menambah
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Keawetan produk artinya barang-barang tersebut tidak mudah
rusak dalam jangka waktu yang ditentukan. Dalam pembelian
produk pangan konsumen cenderung akan memilih produk
79
yang awet dan kualitas yang tetap terjaga agar dapat
dikonsumsi dalam waktu yang relatif lama. Keawetan produk
harus ditingkatkan
agar menambah pengaruh signifikansi
terhadap keputusan pembelian.
c. Kualitas barang, artinya barang-barang tersebut dibuat dari
bahan baku berkualitas dengan proses produksi yang baik.
Pengembangan produk dengan kualitas tnggi perlu ditingkatkan
agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen karena indikator ini
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian.
d. Ragam dan desain produk, artinya barang-barang yang tersedia
bermacam-macam jenisnya dan mempunyai desain produk
yang menarik. Perusahaan harus jeli dalam mengamati pasar
sasaran yang berfluktuasi dengan cara memproduksi ataupun
menambah ragam produk yang dibutuhkan konsumen karena
dapat menambah pengaruh terhadap keputusan pembelian di
Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap.
Dalam penelitian terdahulu yang berjudul ‘Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Melakukan
Pembelian di Toko Amigo Sukoharjo’ oleh Rekno Purnama Dewi
(2004). Dari analisa yang dilakukan ditemukan faktor produk
adalah faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap frekuensi
pembelian.
80
2. Pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan uji t, didapat t hitung 7.033 dengan tingkat
signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.000) jauh
lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel harga secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji
diatas menunjukan bahwa harga menjadi faktor yang paling berpengaruh
terhadap keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto
Cilacap.
Dengan melihat persepsi pelanggan indikator yang digunakan
adalah :
a. Harga yang lebih rendah dari toko lain dengan produk yang
sama artinya dengan barang dan kualitas yang sama harga di
perusahaan Mino
Arto Cilacap lebih
murah daripada
perusahaan lainnya.
b. Harga yang dibayar konsumen dalam membeli suatu produk
sesuai dengan kualitasnya, artinya jika kualitasnya rendah
maka harganya yang lebih rendah daripada harga barang yang
berkualitas tinggi.
c. Harga yang dibayar lebih rendah apabila membeli dalam
jumlah /kuantitas banyak. Hal ini merangsang konsumen untuk
membeli lebih banyak dalam satu kali pembelian.
d. Harga produk disesuaikan dengan klasifikasi produk. Jadi satu
produk tertentu dibedakan harganya berdasarkan kualitasnya.
81
Maka konsumen diharapkan dapat memilih produk yang sesuai
dengan kebutuhan dan pendapatannya.
Dalam penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Melakukan Pembelian di Toko
Bimbo Delanggu” oleh Septiana Puspasari Wisnuwardhani (2002) Dari
analisa yang dilakukan ditemukan hubungan positif antar keputusan
pembelian dengan pendapatan konsumen, produk, lokasi, desain toko,
persepsi harga, dan promosi. Ada pengaruh signifikan antara pendapatan
konsumen, produk, lokasi, desain toko, persepsi harga dan promosi.
Secara parsial faktor yang paling dominant adalah harga. Faktor yang
paling kuat pengaruhnya (dominant) adalah faktor yang mempunyai nilai
t yang paling besar diantara sekuruh variabel bebas yang berpengaruh
terhadap evaluasi keputusan pembelian konsumen di Perusahaan Ikan
Asin Mino Arto Cilacap.
3. Pengaruh antara lokasi dengan keputusan pembelian
Berdasarkan uji t, didapat t hitung 3.194 dengan tingkat
signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.002) jauh
lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel promosi secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Indikator yang digunakan adalah:
a. Memiliki tempat/area parkir, artinya tempat parkir tersebut cukup
aman yang membawa kendaraan pribadi. Kenyamanan konsumen
dalam berbelanja harus diperhatikan dengan menyediakan area
parkir yang luas dan terjamin keamanannya. Disamping itu perlu
82
ditingkatkan lagi dalam pelayanan dengan fasilitas parkir gratis.
Karena banyak konsumen yang mengeluh masalah area parkir
apabila berbelanja di perusahaan tersebut. Padahal item indikator
tersebut mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian,.
b. Mudah dijangkau oleh konsumen, artinya perusahaan Mino Arto
Cilacap strategis yaitu mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
Hal ini memudahkan konsumen untuk mencapai lokasi perusahaan
dengan mudah. Lokasi perusahaan yang berada di tengah perkotaan
menambah potensi untuk menarik konsumen untuk berbelanja.
c. Pelayanan yang memuaskan di lokasi perusahaan artinya wiraniaga
perusahaan dapat melayani konsumen dengan ramah dan sesuai
yang diingignkan konsumen. Pelayanan wiraniaga yang lebih baik
dapat menambah variabel keputusan pembelian.
d. Desain perusahaan yang menarik, artinya bentuk dan tampilan
bangunan perusahaan dapat dijadikan potensi untuk menarik
konsumen. Dengan desain toko yang tertata rapi, bersih dan teratur
akan meningkatkan pembelian karena konsumen merasa nyaman
berbelanja.
4. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan uji t, didapat t hitung 3.194 dengan tingkat
signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.002) jauh
lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel promosi secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Indikator yang digunakan adalah:
83
a. Pemberian hadiah langsung maksudnya dengan memberikan
hadiah secara langsung kepada konsumen yang sedang berbelanja.
Dilakukan dengan memberikan secara langsung kepada konsumen
yang sedang berbelanja karena membeli jenis produk tertentu
dengan kuantitas tertentu pula.
b. Potongan harga atau discount yaitu dengan memberikan potongan
harga pada pebelian produk-produk tertentu. Program promosi ini
dilakukan di waktu-waktu tertentu yaitu diakhir tahun dan waktu
menjelang lebaran agama.
c. Factual advertising berhasil dalam menarik minat konsumen,
artinya factual advertising adalah merupakan kombinasi antara
reklame harga dan reklame kualitas dapat meningkatkan penjualan
perusahaan. Dengan sistem factual advertising, konsumen akan
mengerti kualitas dan harga dari produk yang dibelinya.
e. Service kepada konsumen dengan memberikan jasa-jasa tertentu
misalnya mengantar barang kerumah pembeli dengan jumlah
tertentu
4. Uji Determinasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari seluruh variabel independen yang ada dan besarnya
pengaruh yang disebabkan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan.
Dari hasil perhitungan diketahui besarnya R square adalah 0.582 dan
koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R square) adalah
sebesar 0.565 hal ini berarti 56.5% evaluasi keputusan pembelian benar-
84
benar dijelaskan oleh faktor-faktor produk, lokasi, promosi, dan harga.
Sedangkan sisanya 43.5% dipengaruhi variabel lain diluar variabel
evaluasi keputusan pembelian yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan uji hopotesis yang telah dikemukakan
pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari analisa validitas yang digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu
tes melakukan suatu fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan melihat
korelasi masing-masing item pertanyaan dengan skor total, teknik yang
digunakan adalah korelasi product moment pearson.
Dengan hasil uji
validitas item pertanyaan variabel produk, r hitung X11 = 0.677, r hitung X12 =
0.718, r hitung X13 = 0.707 dan r hitung X14 = 0.719. Hasil uji validitas item
pertanyaan variabel harga, r hitung X21 = 0.751, r hitung X22 = 0.720, r hitung
X23 = 0.614 dan r hitung X24 = 0.695. Hasil uji validitas item pertanyaan
variabel lokasi, r hitung X31 = 0.696, r hitung X32 = 0.770, r hitung X33 =
0.745 dan r hitung X34 = 0.610. Hasil uji validitas item pertanyaan variabel
promosi, r hitung X41 = 0.814, r hitung X42 = 0.822, r hitung X43 = 0.764 dan r
hitung X44 = 0.610. Didapat signifikansi dari setiap item pertanyaan adalah
0.000 Dari hasil uji validitas terhadap 100 orang responden diketahui bahwa
nilai koefisien product moment pearson adalah 0.000 dari setiap variabel
keputusan pembelian lebih kecil dibandingkan probabilitas 0.05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan mengetahui
tanggapan responden terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian adalah valid.
86
2. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi responden
berdasarkan karakteristiknya (jenis kelamin, pekerjaan dan usia konsumen)
dan untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap variabel-variabel yang
mempengaruhi keputusan pembelian di Perusahaan Ikan Asin Mino Arto
Cilacap. Dengan hasil sebagai berikut 81 orang (81%) berjenis kelamin
wanita, 33 orang (33%) mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta, dan yang
berusia 30 -36 tahun berjumlah 34 orang (34%)
3. Dari hasil analisis ini untuk menguji faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam keputusan pembelian di Perusahaan
Ikan Asin Mino Arto
Cilacap.Dengan hasil persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -1.669 + 0.185 X1 + 0.487X2 + 0.209 X3 + 0.242 X4
Konstanta bernilai negatif menunjukan bahwa jika tidak ada variabel X1, X2,
X3 dan X4 maka konsumen tidak melakukan proses pembelian produk di
Perusahaan Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Koefisien regresi variabel produk,
harga, lokasi dan promosi bernilai positif yang artinya berbanding lurus
terhadap peningkatan variabel keputusan pembelian.
4. Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan
antara keempat variabel bebas yaitu produk, harga, lokasi dan promosi secara
bersama-sama terhadap variabel terikat ( keputusan pembelian) di Perusahaan
Ikan Asin Mino Arto Cilacap. Berdasarkan uji Anova atau F test, didapat F
hitung 33.122 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena
probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka Ho ditolak dan
menerima Hi artinya bahwa variabel produk, harga, promosi dan lokasi secara
87
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan
pembelian.
5. Hasil t hitung produk 2.494 dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000.
Oleh karena probabilitas (0.014) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel
produk secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap evaluasi
keputusan pembelian. Hasil t hitung harga 7.033 dengan tingkat signifikansi
(probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari
pada 0.05 maka variabel harga secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil t hitung 3.194 dengan tingkat
signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas (0.002) jauh lebih
kecil dari pada 0.05 maka variabel promosi secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. t hitung 3.010
dengan tingkat signifikansi (probabilitas) 0.000. Oleh karena probabilitas
(0.003) jauh lebih kecil dari pada 0.05 maka variabel promosi secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil
dari uji t disimpulakan bahwa variable harga mempunyai pengaruh yang
paling besar terhadap keputusan pembelian.
6. Dari hasil perhitungan diketahui besarnya R square adalah 0.582 dan koefisien
determinasi yang disesuaikan (adjusted R square) adalah sebesar 0.565 hal ini
berarti 56.5% evaluasi keputusan pembelian benar-benar dijelaskan oleh
faktor-faktor produk, lokasi, promosi, dan harga. Sedangkan sisanya 43.5%
dipengaruhi variabel lain diluar variabel keputusan pembelian yang tidak
dijelaskan dalam penelitian ini.
88
B. SARAN-SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang telah dikemukan diatas
diajukan beberapa saran-saran sebagai berikut :
1. Mengingat ketatnya persaingan, perusahaan diharapkan meningkatkan kualitas
produk serta menambah keistimewaan produk baru, menambah model-model
baru dan penyerta, perusahaan harus dapat membidik pasar baru, dan
meningkatkan kualitas tanpa harus menaikan harga. Implementasinya dengan
cara menggurangi biaya kemasan produk tanpa harus menggurangi kualitas
produk. Dari indikator yang diteliti, kelengkapan barang dtingkatkan dengan
cara menambah deferensiasi produk misalnya dengan memproduksi hasil laut
yang belum terolah tetapi diminati konsumen. Keawetan barang ditingkatkan
dengan cara menambah waktu penggeringan dan memperbaruhi teknik dasar
penggeringan manual diganti dengan mesin pengering. Kualitas produk
dtingkatkan dengan pemilihan bahan baku terbaik yang didukung dengan
teknik penggolahan sehingga didapat hasil produk terbaik.
2. Dari variabel harga dapat ditingkatkan potensinya dengan harga yang lebih
rendah dari pesaing. Bagian pemasaran perusahaan harus jeli terhadap
fluktuasi harga dengan produk sejenis dari pesaing.karena produk pangan
tersebut peka terhadap harga. Harga yang diterima konsumen adalah harga
yang sesuai dengan kualitasnya. Dapat di lakukan dengan cara menambah
depferensiasi harga. Melalui indikator harga dapat dilakukan dengan
mengurangi jumlah produk daripada menaikan harga, menggurangi atau
menghilangkan tampilan produk untuk menggurangi biaya. Cara lain yang
89
yang dapat dilakukan dengan menciptakan merk ekonomis baru dengan harga
dengan berbagai tingkatan berdasarkan kualitas.
3.
Untuk variabel lokasi perlu ditambah dengan menambah area parkir
perusahaa. Akan lebih memuaskan dengan menambah fasilitas parkir gratis
tanpa menggurangi keamanan dan kenyamanan konsumen. Secara tidak
langsung akan meningkatkan pembelian karena semakin meningkat fasilitas
di lokasi perusahaan akan berbanding lurus peningkatannya dengan
pembelian. Lokasi perusahaan Mino Arto yang berada di tengah perkotaan
menambah potensi kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Dapat pula
menambah pelayanan dengan
cara meningkatkan keramah tamahan
wiraniaga toko.
4. Dalam kegiatan promosi perlu ditingkatkan lagi dengan mengadakan demo
masak penggolahan ikan asin dimana bahan bakunya adalah produk
Perusahaan Mino Arto. Dapat pula dilakukan dengan promosi penjualan
karena kebanyakan berjangka pendek, dan dirancang untuk mendorong
pembelian suatu produk secara lebih cepat sesuai dengan jenis produk yaitu
produk pangan (tidak tahan lama). Percobaan gratis produk-produk yang
langsung dapat dimakan (produk jadi) dapat dilakukan juga untuk mendorong
konsumen untuk datang sendiri ke perusahaan. Sehingga konsumen dapat
membuktikan kualitas produk dan melihat jenis produk yan lainnya.
5. Mengingat keberadaan agen memberikan kontribusi terhadap volume
penjualan, maka perusahaan diharapkan tidak hanya memberikan komisi saja
tetapi memberikan insentif lainnya seperti bonus atau hadiah sehingga
hubungan kerjasama dapat terjalin dengan baik lagi.
90
6. Untuk mempertahankan tingkat efisiensi biaya distribusi langsung yang telah
selama ini dicapai oleh perusahaan disarankan agar pengendalian biaya
distribusi lebih ditingkatkan lagi atau dengan kata lain berusaha untuk
menekan seminimal mungkin biaya distribusi yang dikeluarkan. Salah satu
alternatif yang bisa disarankan untuk bisa dijalankan oleh perusahaan ikan
asin tersebut untuk meminimalkan biaya.
7. Perusahaan Mino Arto sebagai sentra ikan asin harus selalu memperluas
jaringan pemasaran dengan mempertimbangkan biaya-biaya pemasaran
misalnya tingginya biaya distribusi harus dapat diimbangi dengan luasnya
daerah pemasaran.
8. Pemerintah daerah harus terus mendukung upaya pemberdayaan dan
pengembangan terhadap usaha-usaha rakyat, dengan memberikan bantuan
dalam bentuk kredit , pelatihan-pelatihan gratis, program bapak angkat,
pemasaran hasil rakyat , dan lain-lain.
91
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Fakultas Ekonomi Sebelas Maret, Penyusunan Skripsi, 2005,
Surakarta
Adiputro, R.M. Dwiyanto, 2003, Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian
Pakaian Jadi Pada Matahari Singosaren Plasa Di Surakarta,Skripsi
tidak dipublikasikan, Surakarta.
Aritedjo, Subantoro, 1998, Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Pemilihan
Produk Rumah Pada Perumahan Baturan Indah Surakarta, Skripsi
tidak dipublikasikan, Surakarta.
Dewi, Rekno Purnama, 2004, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen Dalam Melakukan Pembelian di Toko Amigo
Sukoharjo, Skripsi tidak dipublikasikan , Surakarta.
Djarwanto PS, 1996, Mengenal Uji Statistik Dalam Penelitian. Edisi I, Liberty
Yogyakarta.
Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo,1993, Statistik Induktif. Edisi Keempat.
BPFE. Yogyakarta.
Irawan, A. 1995, Pengawetan Ikan dan Hasil Perikanan. Aneka, Solo
James F. Engel, Roger D. Blackwell,dan Paul W. Miniard, 1994, Perilaku
Konsumen, alih bahasa oleh FX. Budiyanto. Jilid 1, Edisi Keenam.
Binarupa Aksara. Jakarta
J.Stanton, William dan Y.Lamarto,1996, Prinsip Pemasaran. Edisi VII.Erlangga
Jakarta.
Kinear, Thomas C dan Taylor, 1995, Riset Pemasaran. Alih bahasa oleh Y.
Lamarto. Jilid 1. Edisi 3. Erlangga. Jakarta.
Kottler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan dan
Pengendalian., alih bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny A.Rusli,
Edisi IX.Jilid I, Jakarta : K ogokhusu, MC.Gros.Hill Book
Company
___________, 1998, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan dan
Pengendalian, alih bahasa oleh Hendra Teguh dan Ronny A.Rusli,
Edisi IX.Jilid II, Jakarta : K ogokhusu, MC.Gros.Hill Book
Company
92
Murniyati,A.S dan Sunarman, 2000, Pendinginan Pembekuan dan Pengawetan
Ikan. Kanisius , Yogyakarta.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendy. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3S.
Jakarta.
Soeratno,Drs , 1995, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi II,
UPP Ak. Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Sudiyono, Arman, 2001, Pemasaran Pertanian. Edisi Pertama, Universitas
Muhamadiyah Malang, Malang
Swastha, Basu, 1999, Asas-asas Marketing, Edisi 3, Yogyakarta : Liberty
____________dan T. Hani Handoko, 1992, Manajemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen. Liberty. Yogyakarta.
Tambunan, Tulus, 2002, Gambaran UKM di Indonesia,Erlangga, Jakarta
Wisnu Wardani, Septiana Puspasari, 2002, Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Konsumen Dalam Melakukan Pembelian di Toko
Bimbo Delanggu, Skripsi tidak dipublikasikan, Surakarta.
93
94
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Yth Bpk / Ibu / Sdr / Sdri
Pengunjung Toko Mino Arto Cilacap
Ditempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan Penelitian yang saya adakan dengan judul “PENGARUH
PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP EVALUASI
PEMBELIAN IKAN ASIN PRODUKSI PERUSAHAAN MINO ARTO DI
CILACAP ( TH. 2005 )”, maka saya mohon Bpk / Ibu / Sdr / Sdri untuk mengisi
daftar pertanyaan berikut. Daftar pertanyaan ini diajukan untuk melengkapi data
penelitian dalam rangka penulisan skripsi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh produk, lokasi, promosi dan harga terhadap keputusan pembeli dalam
melakukan pembelian di Toko Mino Arto Cilacap.
Mengingat
pentingnya
kegunaan
data
tersebut,
saya
sangat
mengharapkan kerja sama Anda dalam memberikan jawaban yang benar tanpa
dipengaruhi pihak-pihak lain. Atas bantuan serta kerjasama yang diberikan, saya
ucapkan terima kasih
Hormat saya,
(Sri Haryanti)
F. 1203162
95
DAFTAR PERTANYAAN
A. Identitas Konsumen :
1. Nama
:
2. Jenis kelamin
:
3. Usia
:
4. Alamat
:
5. Pekerjaan
:
6. Pendidikan terakhir :
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai !
PRODUK :
1. Toko Mino Arto seharusnya menyediakan produk-produk dalam berbagai
jenis dan ukuran.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
2. Produk-produk di Toko Mino Arto Cilacap sudah terjamin kualitasnya.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
96
3.
Produk-produk di toko Mino Arto Cilacap memiliki desain produk yang
menarik
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
4. Kemasan, merk dan label yang dipakai pada masing-masing produk di toko
Mino Arto menarik.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
HARGA :
1. Menurut anda harga yang ditetapkan Toko Mino Arto Cilacap sudah sesuai
dengan kualitas produknya
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
2. Menurut anda harga produk dengan kualitas yang sama di toko Mino Arto
Cilacap lebih murah dibanding toko lainnya
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
97
3. Menurut anda pembelian produk di perusahaan Ikan Asin Mino Arto dengan
kuantitas/jumlah tertentu akan mendapatkan harga yang lebih murah
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
4. Setujukah anda apabila ada penambahan keragaman produk dengan harga
yang berbeda untuk setiap segmennya
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
LOKASI:
1. Lokasi toko Mino Arto dapat dijangkau dengan mudah dari tempat tinggal
konsumen.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
2. Lokasi toko Mino Arto dapat dijangkau dengan mudah dengan kendaraan
umum.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
3. Terdapat fasilitas tempat parkir yang memadai.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
98
4. Desain toko dianggap menarik bagi konsumen
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
PROMOSI :
1. Memberikan hadiah langsung berupa produk dalam kemasan kecil bagi
konsumen yang membeli jenis produk tertentu, membuat anda lebih tertarik
untuk membeli produk-produk dari toko Mino Arto Cilacap
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
2. Potongan harga pada bulan-bulan tertentu menarik anda untuk berbelanja di
Toko tersebut
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
3. Pencantuman standar kualitas dan standar harga mendorong anda untuk
berbelanja ditoko Mino Arto
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
99
4. Pelayanan mengantar barang apabila melakukan pembelian dalam jumlah
tertentu adalah pelayanan yang menarik bagi anda
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
EVALUASI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK :
1. Perusahaan Mino Arto Cilacap dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan
produk ikan asin sehingga saya puas akan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
2. Saya akan membeli kembali produk-produk yang dihasilkan perusahaan Mino
Arto Cilacap setelah pembelian pertama
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d.
Sangat Tidak Setuju
3. Saya akan menginformasikan kepada orang lain tentang produk-produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Tidak Setuju
d. Sangat Tidak Setuju
100
101
102
103
104
105
106
107
Download