BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ilmu Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Manusia merupakan mahluk yang yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia melakukan sosialisasi dengan cara berkomunikasi satu dengan manusia lainnya. Cara manusia berkomunikasi yaitu untuk tujuan bersosialisasi, membangun relasi. Komunikasi merupakan suatu keharusan dalam hidup manusia terutama dalam kehidupan sosial. Maka dari itulah manusia tidak bisa lepas dari komunikasi dalam kehidupannya. Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut. Dasarnya komunikasi memiliki pengertian yang sama yaitu penyampaian suatu pesan atau informasi dari satu sumber kepada sumber yang lainnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, banyak ahli yang memberikan pendapatnya tentang apa itu komunikasi dan Ilmu komunikasi Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin 14 15 banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi. Paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell (1960) dalam karyanya The Structure and Function of Communication in Society sering kali dikutip oleh para peminat komunikasi. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: who says what in which channel to whom with what effect ?. Paradigma Lasswell tersebut menunjukan bahwa pada komunikasi terdapat lima unsur di dalamnya. Unsurunsur yang terdapat di dalam komunikasi menurut paradigma Lasswell, yaitu: 1. Penyampai Pesan (Komunikator) Komunikator adalah seseorang yang memberikan pesan kepada komunikan. Dalam hal ini seorang komunikator harus mampu mengetahui dan memahami apa yang ingin disampaikannya kepada komunikan, karena sebuah pesan tidak akan sampai dengan baik apabila komunikatornya tidak memahami apa yang ingin disampaikan. 2. Pesan Sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan harus memiliki makna. Makna tersebut sebaiknya bukan makna yang harus dicerna terlebih dahulu melainkan makna yang mudah dipahami agar dalam 16 berkomunikasi pesan yang ingin disampaikan komunikator dapat mudah dimengerti oleh komunikan. 3. Media Sebuah pesan dapat disalurkan menggunakan berbagai macam media. Media yang dapat digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan antara lain udara, televisi, radio, telepon, surat, koran, majalah, dan yang lainnya. 4. Penerima Pesan (Komunikan) Seorang pengirim pesan sebaiknya mengetahui kepada siapa pesan tersebut ingin disampaikan. Sebuah komunikasi dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan oleh komunikator sampai dan diterima dengan baik oleh komunikan. 5. Efek Efek atau dampak apa yang terjadi kepada komunikan setelah menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sebuah pesan dikatakan memiliki makna atau arti bagi orang yang menerimanya apabila pesan tersebut memiliki dampak yang dapat merubah sudut pandang orang lain misalnya cara berpikir, sikap, perilaku dan lain-lain. Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut dapat disimpulkan, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang dapat menimbulkan efek tertentu. (Effendy, 2006 : 10) 17 2.1.2 Konsep Komunikasi Dikutip dari buku Ilmu Komunikasi karya Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. (2007: 67) , John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, mengemukakan tiga konseptualisasi komunikasi, yaitu : 1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah Komunikasi searah adalah komunikasi yang pada prosesnya hanya melibatkan satu unsur komunikasi yaitu komunikator itu sendiri. Dalam komunikasi satu arah ini tidak ada interaksi antara komunikator dengan komunikan sehingga tidak ada umpan balik atau feedback. 2. Komunikasi sebagai interaksi Komunikasi sebagai interaksi bisa disebut juga dengan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi ini, komunikan dapat memberikan umpan balik atau feedback kepada komunikator sebagai tanda pesan tersebut sudah diterima. Komunikasi ini dirasa lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi satu arah. 3. Komunikasi sebagai transaksi Ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain, terkadang tanpa disadari kita mengikutsertakan gerakan anggota tubuh untuk mengirimkan pesan non-verbal. Gerakan-gerakan tersebut bisa berupa isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara dan sebagainya. Proses pengiriman pesan atau penyandian tersebut bersifat spontan dan simultan. 18 2.1.3 Fungsi Komunikasi Banyak definisi dari fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli. Fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut memang berbedabeda namun terdapat suatu benang merah kesamaan antara yang satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya fungsi komunikasi adalah untuk menyampaikan suatu informasi atau pesan kepada orang lain. Salah satu definisi dari fungsi komunikasi yang paling lengkap dikemukakan oleh William I. Gorden. Menurut Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2007 : 5), fungsi komunikasi dibagi menjadi empat kategori, yaitu : 1. Sebagai komunikasi sosial Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial adalah untuk bersosialisasi. Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain bisa dipastikan akan tersesat karena ia tidak menata dirinya di dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasi sosial dibagi menjadi tiga bagian penting, yaitu : a. Pembentukan konsep-diri Pembentukan konsep-diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita. George Herberd Mead mengatakan setiap manusia mengembangkan konsepdirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi. 19 b. Pernyataan eksistensi-diri Orang berkomunikasi untuk menunjukan dirinya eksis. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, secara tidak langsung kita ingin menyatakan bahwa kita ada. 1 Kelangsungan hidup, memupuk hubungan dan kebahagiaan Selain untuk membentuk konsep-diri dan menyatakan eksistensi-diri, komunikasi sosial juga berfungsi sebagai kelangsungan hidup, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan. Hal ini tidak terlepas dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. 2. Sebagai komunikasi ekspresif Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. 3. Sebagai komunikasi ritual Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilakuperilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk 20 menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. 4. Sebagai komunikasi instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakan tindakan dan juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. 2.2 Teori Komunikasi Massa 2.2.1 Definisi Komunikasi Massa Banyak terdapat bentuk di dalam komunikasi, salah satunya adalah komunikasi massa. Definisi umum pada media massa adalah proses komunikasi yang dilakukan menggunakan media massa. Banyak defini lain yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi. Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa. Pada dasarnya komunikasi massa melalui media cetak dan media elektronik (Nurudin, 2009 : 3-4) 21 Michael w. Gamble dan teori Kwal Gamble (1986) mengatakan bahwa semua komunikasi media massa jika dikatakan sebagai definisi media massa harus mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Komunikator dalam komunikasi massa, komunikator mengandalkan alat-alat modern untuk memnyebarkan pesen secara cepat kepada khalayak yang luas. 2. Pesan adalah milik publik, maksudnya pesan dapat diterima oleh siapapun. 3. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator berasal tidak berasal dari seseorang melainkan berasal dari sifat lebih besar (lembaga). 4. Umpan balik dari komunikasi massa sifatnya tertunda. Komunikasi ini sangat berbeda dengan komunikasi antar pesona. 2.2.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan salah satu penyampaian pesan yang menggunakan alat untuk menyampaikan pesan. Dibandingkan dengan komunikasi yang lain, komunikasi ini memiliki perbedaan yang khusus, ciri khusus tersebut memiliki sifa yang komponen (Effendy, 2006 : 22) Ada pun ciri-ciri komunikasi massa yang diunkapkan oleh para ahli adalah sebagai berikut : 22 1. Komunikasi massa berlangsung satu arah Komunikas satu arah adalah komunikasi yang tidak mendapat respon balik oleh komunikator. Komunikator harus merencanakan, agar pesan yang disampaikan bersifat komunikatif. 2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga Komunikator tidak memiliki kekuasaan tersendiri, dalam menyebar luaskan informasinya atas nama lembaga atau stasiun televisinya bukan atasa nama pribadi. 3. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan Media massa memiliki kemampuan untuk menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada pihak khalayak dalam menerima pesa-pesan yang disampaikan. 2.3 Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001). Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film 23 bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi (Effendi, 2000) Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). 2.3.1 Bentuk Media Massa Media massa terbagi menjadi dua yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari buku, majalah, koran, brosur, formulir bisnis, dan lainlain. Media elektronik meliputi radio, internet, dan televisi. 1. Media Cetak Media cetak merupakan media yang dicetak dalam lembaran kertas. Dalam hal penyajian iklan, media cetak kalah menarik denagn media elektronik, tetapi meda cetak lebih bisa menyampaikan pesan secara informatif dan bisa menampune sebanyak mungkin opini pengamat. 24 Contoh : surat kabar, brosur, majalah,buku, dalan lain-lain. 2. Media Elektronik Media elektronik adalah media yang mengunakan elektronik atau energi elektromekanis. Media elektronik pada umunnya berfifat audio atau gambar untuk menyampaikan informasi. Media elektronik lebih unggung dari pad media cetak, karena media eletronik menyampaikan pesan lebih cepat dan lebih menarik. Contoh : televisi, radio, dan internet. Dari kedua jenis media komunikasi media massa, baik cetak maupun elektronik, keduanya adalah tetap menjadi wadah untuk tetep berkomunikasi dan menerima pesanpesan informasi. 2.4 Televisi 2.4.1 Definisi Televisi Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televise dibandingkan melakukan aktivitas yang lainnya. Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi juga menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi juga dapat menyebabkan kecanduan. Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang terbilang canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah informasi kepada masyarakat terbilang sangat cepat, hanya sekitar sepersepuluh detik waktu 25 yang dibutuhkan untuk penyampaian sebuah informasi melalui pemancar hingga sampai kepada masyarakat. Sifatnya yang audio-visual, memudahkan masyarakat untuk menerima informasi yang disampaikan dengan cara melihat gambar dan mendengarkan suara secara bersamaan. Hal ini menjadi salah satu alasan yang mendorong masyarakat untuk tetap memilih televisi sebagai sumber informasi utama dibandingkan dengan media massa yang lainnya. Kata "televisi" itu sendiri merupakan gabungan dari kata tele yang artinya “jauh” dari bahasa Yunani dan visio yang artinya “penglihatan” dari bahasa Latin, dengan kata lain televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual / penglihatan. Darwanto (2007:27) mendefinisikan televisi adalah suatu bentuk media massa yang dinilai paling efektif saat ini. Melalui sifat audio visualnya yang tidak dimiliki media massa lain, perkembangan teknologinya yang begitu cepat dan penayangannya yang mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas, televisi dapat menarik banyak simpatik dari kalangan masyarakat luas. Sedangkan Baksin (2006: 16) mendefinisikan bahwa televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audio-visual gerak. Isi pesan audio-visual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu. 26 Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa televisi merupakan sarana atau media komunikasi massa yang terbilang sangat efektif untuk menyampaikan sebuah pesan atau informasi kepada masyarakat yang dapat menarik banyak simpatik masyarakat luas. 2.4.2 Fungsi Televisi Fungsi televisi pada dasarnya sama seperti fungsi media massa lainnya, yaitu sebagai media informasi, namun pada umumnya khalayak lebih menganggap televisi berfungsi sebagai hiburan. Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Dinamika Komunikasi, menjelaskan bahwa televisi siaran untuk umum menyiarkan programnya secara universal, tetapi fungsi utamanya adalah tetap hiburan, meskipun ada program-program yang mengandung segi informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan alamiyah manusia. 2.4.3 Karakteristik Televisi Media televisi memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan media massa yang lainnya. Karakteristik yang dimiliki televisi menjadikan televisi sebagai sarana atau media komunikasi massa yang dirasa paling efektif dalam penyampaian pesannya. Elvinaro dan rekan (2007 : 128) menyebutkan tiga karakteristik televisi yaitu sebagai berikut : 27 1. Televisi sebagai media komunikasi Televisi termasuk media komunikasi massa yang memiliki ciri komunikasi yang berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan yang disampaikan bersifat umum, dan komunikan yang heterogen. 2. Televisi sebagai media elektronik Televisi merupakan salah satu media massa elektronik. Sebuah kotak televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik yang terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. 3. Televisi sebagai media audiovisual Karakteristik inilah yang membedakan televise dengan media massa yang lainnya (surat kabar, majalah, radio). Sifatnya yang audio-visual mampu memberikan gambar dan suara secara bersamaan dan berkesinambungan. Karakteristik ini yang menjadikan televisi dirasa lebih unggul dibandingkan dengan media massa yang lainnya. 28 2.4.4 Karya Televisi Menurut Baksin (2009:79-81), pada umumnya penyelenggaraan siaran stasiun televisi umum terbagi menjadi dua karya, yaitu :. 1. Karya Jurnalistik Karya jurnalistik adalah suatu karya yang diproduksi dengan pendekatan jurnalistik yang mengutamakan kecepatan penyampaian, mengusung informasi dari sumber pendapat, realita dan peristiwa. Kategori karya jurnalistik: 1. Berita aktual yang bersifat timeconcern. 2. Berita nonaktual yang bersifat timeless. 3. Penjelasan yang bersifat aktual atau sedang hangat-hangatnya. 2. Karya Artistik Karya artistik adalah suatu karya yang mengutamakan unsur seni yang menghibur sebagai daya tariknya. Biasanya karya artistik lebih banyak dikerjakan oleh mitra stasiun televisi, yakni para agency dan Production House (PH). Kategori karya artistik: 1. Film 2. Sinetron (Sinema elektronik) 3. Pagelaran musik, tari, pantomin, lawak, sirkus, sulap dan teater. 4. Acara keagamaan 5. Variety Show dan kuis 6. Iklan (komersial dan layanan masyarakat) 29 2..5 Program Televisi 2.5.1 Jenis Program Televisi Menurut Morissan (2008, 24-28) pada dasarnya jenis program televisi dibagi menjadi dua bagian besar, yakni: 1. Program hiburan Program hiburan adalah jenis program yang menyajikan unsur kesenangan atau hiburan sebagai daya tariknya. Program ini bertujuan untuk menghibur para penontonnya. Contoh program hiburan: a. Film b. Sinetron c. Musik 2. Program informasi Program informasi adalah program yang memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap suatu hal. Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan (informasi) para penontonnya (audien). Daya tarik dari jenis program ini adalah informasi dan informasi itulah yang ‘dijual’ kepada audience. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni: a. Berita Keras (Hard News) Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. 30 Hard news disajikan dalam beberapa durasi, mulai dari beberapa menit seperti breaking news, hingga program berita yang berdurasi 30 menit atau bahkan hingga satu jam. Berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yaitu: 1. Straight News Straight news adalah suatu berita yang singkat (tidak detail), hanya menyajikan informasi terpenting saja dengan mengandung unsur 5W + 1H (who, what, where, when, why dan how) terhadap suatu berita yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien. 2. Feature Feature adalah berita ringan namun menarik. Pada dasarnya feature dapat dikatakan sebagai softnews karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya yang singkat dan menjadi bagian dari program berita maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Namun ada kalanya feature terkait dengan suatu peristiwa penting atau terikat dengan waktu, dan harus segera ditayangkan. Feature ini disebut dengan news feature yaitu sisi lain dari straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita. 31 3. Infotainment Infotainment berasal dari dua kata yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat dan bekerja pada industri hiburan seperti pemain film dan penyanyi. Infotaiment adalah salah satu bentuk berita keras atau hard news karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. Pada saat ini, infotainment disajikan dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus menampilkan berita-berita mengenai kehidupan selebritis. b. Berita Lunak (Soft News) Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus ditayangkan. Program yang termasuk dalam kategori soft news adalah: 1. Current Affair Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Current affair cukup terikat dengan waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news. Batasan penyajian current affair adalah bahwa isu yang dibahas masih mendapat perhatian dari audien. 2. Magazine Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namum mendalam atau dengan kata lain merupakan feature yang berdurasi lebih panjang. Program 32 Magazine ditayangkan tersendiri yang terpisah dari program berita dan lebih menekankan aspek menarik daripada aspek pentingnya. 3. Talk Show Talk Show adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. Mereka yang menjadi narasumber pada program talk show ini adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas. 4. Dokumenter Dokumenter adalah program infromasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Program dokumenter memiliki perbedaan dengan program yang lainnya, hal ini dikarenakan sifat dari program dokumenter itu sendiri yang bersifat nyata dan memiliki nilai faktual sebagai daya tariknya, tidak seperti program hiburan (entertainment) yang menyajikan mimpi sebagai daya tariknya. 2.5.2 Format Program Program hiburan seperti seni budaya dan music termasuk ke dalam format artistik. Secara garis besar msteri produksi seni budaya terbagi dua, yaitu pertunjukan dan seni pameran. Yang termasuk dalam seni pertunjukan antara lain, seni musik, tari, dan pertunjukan boneka. Seni musik misalnya dapat berupa konser musik gamelan, jazz, konser musik klasik atau pergelaran musik daerah (Wibowo, 2009 : 53). 33 2.6 Program Musik 2.6.1 Definisi Musik William Van Nostran dalam bukunya The Nonbroadcast Television writter’s Handbook, menyatakan bahwa “ A format is simple method of presenting information through the television medium and therefore is distinct from both content and style. Content can be dealt with any format the writer wishes, although generally some will be more appropriate than others. Style is the point of view the writer takes toward both material and format.”(Subroto 1994 : 225). “Format adalah suatu metode yang sederhana untuk menyajikan informasi melalui media televisi dan untuk dibedakan antara isi dan gaya. Isi dapat diberlakukan kepada format seperti keinginan penulis. Sedangkan gaya adalah segi pandangan penulis terhadap materi dan formatnya.” Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama 2004:63). 34 2.6.2 Jenis Program Musik Live Program hiburan music di televisi menggunakan bentuk live show. Stage atau panggung baik indoor didalam gedung, maupun outdoor disuatu lapangan, dengan tata pencahayaan yang warna warni, dibuat lebih heboh dengan laser dan camera movement yang sangat cepat geraknya. (Wibowo 2009 : 60) Dalam hal ini perlu dipikirkan bahwa penonton dirumah tidak hanya ingin menonton suasana, melainkan juga artisnya. Dalam live show semacam ini digunakan beberapa kamera yang memungkinkan sajian gambar menjadi sangat bervariasi. Dalam tayangan bisa jadi tidak langsung, namun rekaman gambar, dibuat sebagaimana program yang disiarkan secara langsung. 2.7 Tahapan Produksi Produksi program televisi merupakan proses pembuatan acara untuk ditayangkan di televisi. Proses produksi program ini merupakan perjalanan panjang yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan berbagai keahlian dan berbagai peralatan serta dukungan biaya. Proses produksi dibagi menjadi empat tahapan pelaksanaan produksi, yaitu : 1. Pre Production Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan dating, bermula dari timbulnya gagasan atau ide yang lazim maka produser akan melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data=data yang diperlukan untuyk bahan pengembangan gagasan tadi. Penulis naskah mulai merangkai beberpa data dan diolah menjadi naskah dengan format, durasi yang telah ditentukan dan selanjutnya produser mempersiapkan berbagia hal yang mendukung rencananya 35 seperti melakukan casting artis pendukung, menyusun rencana anggaran dan lain sebagainya. Di dalam pre production ini produser, asisten produser dan kru lainnya dari 100% Ampuh merencanakan perencanaan serta persiapannya yaitu : a. Ide Mebuat treatment dan diserahkan kepada tim produksi untuk dipelajari. b. planning book atau shooting script Untuk mengarahkan bagaimana format acara dan sebagi panduan sebelum produksi. c. Membuat Rundown Sebagai penunjang acara saat proses produksi. 2. Set Up and Rehearsal Merupakan persiapan-persiapan yang bersifat teknis dan dlakukan bersama oleh team ini bersama anngota kerabat kerja lainnya, mempersiapkan peralatan mulai dari sub control sampai dengan peralatan di dalam studio. Rehearsal berlaku bagi semua anggota tim produksi, lalu pengarah acara melihat langsung latihan untuk meninjau hasil latihan mereka, selanjutnya acara akan memberikan pengarahan sesuai konsepnya. Latihan bersama ini bertujuan untuk menyesuaikan segala persiapan dan memberikan penilaian apakah sudah sesuai dengan apa yang telah dikonfirmasikan pada saat meeting. Latihan ini meliputi : a. Blocking Saat latihan di studio pengarah acara dengan didampingi kameraman,piñata cahaya dan floor director karena tujuan dari latihan ini dimaksudkan untuk 36 mengatur artis sesuai gerakan karena itu artis pendukung dibantu dengan pemberian tanda-tanda, sedangkan anggota kerabat kerja mengganti jalannya latihan dengan mendapatkan bahan-bahan untuk kemungkinan dilakukan atas segala penataan yang telah ditentukan. b. Dry Rehearsal Dry Rehearsal atau yang lebih dikenal dengan latihan kering dimana proses ini artis maupun peserta belum mnegenakan costum show, tat arias, tetapi selama latihan ini para artis sudah harus melakukan semua yang telah darahkan oleh pengarah acara. c. General Rehersal (GR) Sifat gladi bersih ini lain dengan gladi kering karena pada proses gladi bersih ini dekorasi seperti property, tata lampu, tata suara, telah selesai seluruhnya meskipun tidak menutup kemungkinan ada perbaikan atau penambhan. Demikian halnya dengan bagi para artis yang menjadi bintang tamu dan siap sepenuhnya dalam arti seperti layaknya menghadapi rekaman. Berarti dalam general rehearsal harus dilaksnakan sesuai dengan pelaksaan sebenarnya. Pada saat tahapan ini program 100% Ampuh melakukan semua tahapan karena produksinya dilakukan secara live. 3. Produksi Produksi ialah melaksanakan perubahan bentuk naskah yang dibuat secara tertulis menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku untuk pertelevisian. 37 Dengan sedikit uraian di atas maka pelaksanaan produksi dapat dibagi menjadi : a. Diproduksi sekaligus dan dapat disiarkan secara langsung lokasinya berada di luar studio, karena program live b. Diproduksi dan pelaksanaannya tidak sesuai dengan rundown yang telah dibuat c. Diproduksi dengan beberapa alat perekam gambar d. Diproduksi dengan setting dekorasinya disatu tempat. Pada saat tahapan produksi ini program 100% Ampuh termasuk produksi yang dilakukan luar studio (outdoor) dan produksinya live. Maka pada saat live tidak ada proses pasca produksi atau editing. 4. Pasca Produksi Pada tahap pasca produksi ini merupakan suatu kerja pada tahapan akhir dari bahan yang telah diproduksinya tidak meliputi proses editing baik suara maupun gambar, melainkan melakukan evaluasi acara yang telah diselesaikan sesuia dengan kedispilnan yang tinggi akan memberikan dampak pada segi efisensi dalam memproduksi suatau program acara.(Darwanto,SS:1991:25-29) Pada tahapan ini program 100% Ampuh tidak melakukan pengeditan. Jika proses produksinya live maka tidak ada proses pasca produksinya, melainkan mereka melakukan evalusai program pada setiap minggu setelah acara. 38 2.8 Analisis SWOT Teori SWOT Teori SWOT merupakan teori strategi yang biasa diterapkan oleh setiap organisasi guna mencari startegi yang paling cocok dalam menghadapi ancaman baik dari luar maupun dari dalam. Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan menganalisa berdasarkan Strength atau Kekuatan, Weakness atau Kelemahan, Opportunity atau Kesempatan dan Threat atau Ancaman. 1. Strength atau Kekuatan Adalah kekuatan atau kelebihan yang dimiliki suatu organisasi atau perusahaan dimana kekuatan ini menjadi salah satu keunggulan yang tidak dimiliki oleh organisasi atau perusahaan lain yang harus terus dipertahankan. 2. Weakness atau Kelemahan Dalam suatu organisasi atau perusahaan pasti memiliki kekurangan atau kelemahan. Hal ini perlu untuk di evaluasi agar untuk kedepannya kelamahan atau kekurangan ini dapat ditutupi sehingga perusahaan atau organisasi menjadi lebih baik lagi. 3. Opportunity atau Kesempatan Adalah peluang atau kesempatan yang dimiliki suatu perusahaan untuk “mengembangkan diri” mereka menjadi lebih baik lagi. Kesempatan yang ada harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi memajukan organisasi atau perusahaan itu sendiri apapun resiko yang akan dihadapi nantinya. 4. Threats atau Ancaman 39 Ancaman dapat datang dari dalam diri perusahaan maupun dari luar perusahaan. Hal ini perlu diwaspadai mengingat ancaman dapat menghambat laju dari perusahaan atau organisasi tersebut. Ancaman menjadi salah satu kendala bagi perusahaan atau organisasi yang dapat merusak keharmonisan maupun ruang lingkup serta kelangsungan kinerja organisasi.