BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan tentang konsep kepuasan dan ketidakpuasan disertai fenomena yang terjadi pada perusahaan. Rumusan masalah, manfaat, tujuan peneliatian, dan metodologi penelitian ini dijelaskan selanjutnya. Landasan teori penelitian ini diuraikan di akhir proposal. A. Latar Belakang Persaingan pasar yang semakin kompetitif pada era globalisasi ini membuat perusahaan jasa harus semakin inovatif dan mampu bersaing dalam mencapai kepuasan konsumen. Semakin banyaknya konsumen yang merasa puas atas hasil kerja dari sebuah perusahaan maka perusahaan tersebut dapat mencapai keunggulan kompetitif dari para pesaingnya. Maka dari itu kegiatan mengukur tingkat kepuasan konsumen merupakan hal yang penting dan harus dilakukan oleh perusahaan agar mengetahui sejauh mana hasil yang diberikan dapat berpengaruh pada perilaku para konsumen. Menurut Kotler (1997) kepuasan konsumen adalah penilaian konsumen atas hasil yang didapatkan dan dibandingkan dengan yang diharapkan. Jika hasil yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka pelanggan akan kecewa sebaliknya, jika apa yang didapatkan sesuai bahkan melebihi harapan pelanggan akan puas terhadap perusahaan tersebut. 1 Fornell (1992), mendefinisikan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis. Kotler (1997), mendefinisikan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan konsumen atas jasa akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan akan suatu produk atau jasa sebagai akhir dari suatu proses penjualan memberikan dampak tersendiri kepada perilaku pelanggan atas jasa atau produk tersebut. Apabila pelanggan puas maka mereka akan menunjukkan sikap positif terhadap perusahaan dengan menggunakan jasa atau produk yang sama sampai merekomendasikan perusahaan tersebut kepada pelanggan lain. Kotler (1997), mendefinisikan ketidakpuasan akan berakibat perilaku negatif pelanggan terhadap perusahaan seperti melakukan tindakan pengembalian produk, berkata negatif tentang produk, pindah ke perusahaan lain, dan secara ekstrim dapat mengajukan gugatan pada perusahaan. Sikap ketidakpuasan konsumen akan berpengaruh pada citra perusahaan sehingga perusahaan harus mengantisipasi kejadian seperti ini. Jika kualitas jasa semakin ditingkatkan dengan menerapkan strategi yang dikategorikan terburuk akan mengakibatkan ketidakpuasan. Sebaliknya, strategi dengan kategori terbaik akan meningkatkan kepuasan dan kesetian pelanggan. Implementasi strategi meningkatkan kepuasan 2 konsumen dapat diterapkan dalam ikatan jangka panjang perusahaan dengan perusahaan yang disebut dengan pola business to business dan juga antara perusahaan dengan pelanggan yang disebut dengan pola business to customer. PT Solo Grafika Utama adalah salah satu perusahaan jasa yang memiliki pola business to business. Perusahaan ini pada awal berdiri hanya menerima jasa cetak koran untuk induk perusahaannya yaitu PT Aksara Solopos namun, karena penjualan koran menurun PT Solo Grafika Utama saat ini juga menerima kerjasama jasa cetak non koran dari beberapa perusahaan penerbit di Indonesia. PT Solo Grafika Utama menerima jasa cetak non koran seperti buku, LKS, Al qur’an, majalah, dan tabloid dalam jumlah yang banyak. Kepuasan konsumen merupakan hal yang harus diperhatikan oleh PT Solo Grafika Utama sebagai perusahaan jasa mengingat mencari perusahaan penerbit untuk bekerja sama adalah hal yang sulit. Perbaikan kualitas jasa harus diperhatikan sebagai salah satu aspek strategi pemasaran yang bijak. Tetapi dalam penerapannya PT Solo Grafika Utama masih banyak menemukan kendala yang berkaitan dengan terciptanya kepuasan konsumen. Masih banyak konsumen non koran hanya mencetak sekali di PT Solo Grafika Utama sehingga mendeteksi adanya ketidakpuasan konsumen atas hasil yang didapat setelah proses pembelian. Berikut adalah data jumlah konsumen non koran PT Solo Grafika Utama dilihat dari totalnya setiap bulan selama kurun waktu 5 tahun. 3 Tabel I.1 Jumlah Konsumen Non Koran PT Solo Grafika Utama Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 2011 5 5 6 6 6 5 5 5 4 4 4 4 2012 7 8 7 7 8 10 10 9 8 7 7 7 Jumlah Konsumen 2013 2014 8 8 9 12 11 8 10 9 10 12 12 14 14 10 9 12 7 11 8 10 8 9 8 8 2015 5 10 7 9 6 8 9 9 6 7 6 5 Sumber Data Primer PT Solo Grafika Utama, 2016 Dilihat dari tabel I.1 selama kurun waktu 5 tahun terdapat 44 konsumen yang pernah mencetak di PT Solo Grafika Utama. Namun, dari total tersebut hanya 13 konsumen yang melakukan cetak ulang dan secara berkala di PT Solo Grafika Utama dan sisanya 31 konsumen merupakan konsumen tidak aktif atau hanya melakukan sekali cetak di PT Solo Grafika Utama (keterangan lebih lanjut lihat pada lampiran 2). Total 31 konsumen tidak aktif tersebut terbagi dalam tahun 2011 terdapat 2 konsumen tidak aktif, 2012 terdapat 4 konsumen tidak aktif, tahun 2013 terdapat 7 konsumen tidak aktif, tahun 2014 terdapat 8 konsumen tidak aktif, dan tahun 2015 terdapat 10 konsumen tidak aktif. 4 Jumlah konsumen tidak aktif meningkat, dan hal ini dibuktikan dengan setelah proses pembelian konsumen tidak kembali mencetak lagi di PT Solo Grafika Utama. Maka peneliti tertarik untuk meneliti konsumen non koran yang tidak aktif dan mengambil judul penelitian “ANALISIS FAKTOR KETIDAKPUASAN KONSUMEN: PERSPEKTIF BUSINESS TO BUSINESS”. B. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah meningkatnya jumlah konsumen tidak aktif non koran. Oleh karena itu, penelitian tentang kepuasan dan atau ketidakpuasan perlu dilakukan. Berdasarkan fenomena di atas maka research question dalam penelitian ini adalah faktor apakah yang menyebabkan konsumen non koran tidak mencetak kembali di PT Solo Grafika Utama ? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan konsumen non koran tidak mencetak kembali di PT Solo Grafika Utama. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis : Pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh PT Solo Grafika Utama. Kedepannya PT Solo Grafika Utama dapat menentukan kebijakan yang tepat agar kepuasan 5 konsumen dapat terwujud sehingga menambah jumlah konsumen aktif dan memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan dan konsumen. 2. Manfaat Teoritis : Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini dapat menambah dan memperdalam teori tentang konsep kepuasan dan ketidakpuasan konsumen setelah proses pembelian pada perusahaan jasa khususnya perusahaan jasa percetakan. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Menurut Nazir (1983) desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dalam penelitian kali ini yaitu penelitian untuk membuat penggambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. 2. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup yang dipilih untuk penelitian ini adalah PT Solo Grafika Utama yang beralamat di Jalan Adi Sucipto 190, Laweyan, Surakarta. PT Solo Grafika Utama berada satu area dengan induk perusahaannya yaitu PT Aksara Solopos. Penelitian ini hanya akan membahas konsumen non koran yang pernah mencetak di PT Solo Grafika Utama dan dikaitkan dengan konsep kepuasan dan ketidakpuasan. 6 3. Jenis dan Sumber Data a. Jenis data Miles dan Huberman (1992), jenis data merupakan sumber data deskripsi yang luas dan berlandasan kukuh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Jenis data yang dipilih dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Data kualitatif dapat dipahami tentang alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat. b. Sumber Data Sumber data yang dipilih adalah sumber yang berpengaruh pada penelitian ini. Peneliti memilih sumber data primer yang merupakan sumber data yang diperoleh dari sumber primer, yaitu oleh peneliti secara langsung melakukan wawancara atau observasi terhadap kejadian-kejadian yang dituliskan dengan mengenakan alat pengukur atau pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. 4. Teknik Pengumpulan Data Menurut Kartono (1980:171) wawancara adalah percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik maupun media tertentu. Wawancara dilakukan untuk menghasilkan jawaban agar permasalahan dapat diselesaikan. 7 Wawancara pada penelitian ini akan ditujukan kepada semua konsumen non koran yang tidak aktif. Peneliti akan menanyakan perihal alasan mengapa tidak mencetak lagi di PT Solo Grafika Utama. Selanjutnya, peneliti akan membuat kesimpulan atas jawaban para konsumen tersebut. 5. Metode Analisis Data Metode analisis data untuk penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Azwar (1997) mendefinisikan analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis. 8