BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia
2.1.1 Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Peraturan
dilakukan melalui proses
dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi
manajemen tersebut. Jadi dalam hal ini perusahaan harus mengatur dan mengelola
sumber daya manusia sehingga kualitas sebagai manusia diharapkan dapat
semakin meningkat dansesuai dengan pengembangan ilmu dan teknologi. Untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai manajemen, berikut ini akan
dikemukakan oleh para ahli :
Menurut Drs.H Malayu S.P Hasibuan (edisi revisi 2011:2) dalam bukunya yang
berjudul “ Manajemen Sumber Daya Manusia” mendefinisikan bahwa :
“Manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu”.
Menurut Bambang Wahyudi(2008;10)dalam buku “Manajemen Sumber Daya
Manusia mempunyai pengertian yang merupakan paduan dari pengertian
Manajemen dan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia”, mengemukakan
bahwa :
5
“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni atau proses
memperoleh, memajukan/mengembangkan, dan memelihara tenaga kerja
yang kompeten sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
dengan efisien dan ada kepuasan pada diri pribadi.”
Dari definisi beberapa ahli diatas, pengertian manajemen meskipun ada sedikit
perbadaan,
namun pada dasarnya ada suatu persamaan tersebut, penulis
mengambil kesimpulan bahwa manajemen dimana pelaksanaan fungsi-fungsi
tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan, individu, dan masyarakat
secara efektif dan efisien.
2.1.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan sumber daya manusia yang paling penting dalam suatu
organisasi. Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan
pendayagunaan sumber daya manusianya.
Dibawah ini dirumuskan definisi manajemen sumber daya manusia yang
dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
Menurut Mangkunegara (2009:2)
“Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
adalah
pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, dan pengelompokan individu, anggota organisasi
atau kelompok pekerja dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan” .
Menurut
Melayu S.P Hasibuan (edisi revisi 2010:22), dalam buku nya
Manajemen Sumber Daya Manusia, mengungkapkan bahwa :
6
“ Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni dalam
mengatur proses hubungan dan proses tenaga kerjaagar efektif dan efisien
serta
membantu
terwujudnya
tujuan
perusahaan,
pegawai,
dan
masyarakat”.
Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa pengertian manajemn sumber
daya manusia secara garis besar sama yaitu bahwa manajemen sumber daya
manusia mendayagunakan tenaga kerja manusia untuk bekerja secara efektif dan
efisien dengan mengembangkan kemampuan yang mereka miliki dalam
mewujudkan tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat. Dengan tujuan
tersebut, maka tenaga kerja akan termotivasi untuk bekerja sebaik mungkin.
2.2 Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia sangat luas, hal ini d sebabkan
karena tugas dan tanggung jawab manajemen sumber daya manusia yaitu
mengelola unsur-unsur manusia denagan seefektif mungkin agar memiliki tenaga
kerja yang memuaskan. Ditinjau dri segi fungsi-fungsi manajemen Sumber Daya
Manusia menurut Melayu S.P Hasibuan (edisi revisi 2010:22-23), dalam buku
nya Manajemen Sumber Daya Manusia, mengungkapkan bahwa :
1) Fungsi Manajerial :
1. Perencaanan(planning)
Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien
agar sesuai dengan kebutuhsn perusahaan dalam membantu terwujudnya
tujuan perusahaan.
7
2. Pengorganisasian(organization)
Pengorganisasian adalah proses penciptaan hubungan antara berbagai
fungsi, personalia, dan factor-faktor agar semua pekerjaan yang dilakukan
dapat bermanfaat dan terarah pada suatu tujuan. Mengorganisasikan berarti
membagi pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta
mengkoordinasikan
aktivitas
mereka,
agar
setiap
individu
dapat
mengetahui secara jelas apa yang menjadi tugas sehingga karyawan dapat
bekerja dengan benar.
3. Pengarahan(Directing)
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua pegawai, agar membantu
dan mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua pegawai, agar
menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana.
Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan
perbaikan dan penyempurnaan rencana.
2) Fungsi Manajemen Operasional :
1. Pengadaan(Pricurement)
Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan
induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai denagan kebutuhan
perusahaan.
8
2. Pengembangan (Development)
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.
3. Kompensasi (Compensation)
Kompensasi adalah pemberian jasa langsung (direct) dan tidak langsung
(indirect) berupa uang atau barang kepada pegawai berupa imbalan jasa
yang diberikan kepada perusahaan.
4. Pengintegrasian (integration)
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan pegawai, agar tercipta kerjasama yang serasi
dan saling menguntungkan. Perusahaan mendapatkan laba, pegawai, agar
tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan
mendapatkan laba, pegawai dapat memenuhi kebutuhan dari hasil
pekerjaannya.
5. Pemeliharaan(Maintenance)
Pemeliharaan adalah kegiatan uantuk memelihara atau meningkatkan
kondisi fisik, mental dan loyalitas pegawai agar mereka tetap mau bekerja
sama sampai pensiun.
6. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik
sulit terwujud tujuan yang maksimal.n kedisiplinan adalah keinginan dan
9
kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan normanorma sosial.
7. Pemberhentian(Separation)
Pemberhentian
adalah
putusnya
hubungan
kerja
seseorang
dari
perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan atas keinginan pegawai,
perusahaan,kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya secara
sepihak.
2.3 Kesejahteraan Karyawan
Pegawai merupakan unsur yang sanagt penting yang berperan aktif didalam
kegiatan organisasi atau perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan pegawai adalah dengan melaksanakan
program pelayanan kesejahteraan kepada seluruh pegawai.
Begitu besar arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong
manajer menetapkan program kesejahteraan karyawan.Program kesejahteraan
karyawan harus bersifat dan berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadailan,
kelayakan dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan.
Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas lagi mengenai kesejahteraan
karyawan, maka penulis menguntip beberapa pendapat para ahli, diantaranya :
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2007:185), kesejahteraan karyawan adalah
balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik
dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat .
10
Menurut Friedblander (2007:21), kesejahteraan karyawan merupakan
menitikberatkan kepada suatu sistem yang teratur melalui usaha-usaha bertujuan
untuk mencapai taraf kehidupan, kesehatan, serta hubungan-hubungan social.
Menurut Dale Yoder (dalam Hasibuan 2007:185), kesejahteraan dapat
dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada karyawan.Terutama
pembayaran kepada mereka yang sakit, uang bantuan untuk tabungan pegawai
pembagian berupa saham, asuransi, perawatan rumah sakit dan pensiun.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
a. Program kesejahteraan karyawan menitilberatkan pada pemeliharaan sikap
pegawai baik terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
b. Program pelayanan karyawan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
guna membentuk dan memdorong motivasi kerja karyawan.
2.1.1 Pengertian Kesejahteraan Karyawan
Menurut Dr. Mutiara S.Pangabean, M.E (2009:97) dalam bukunya yang
berjudul “ Manajemen Sumber Daya Manusia “ bahwa:
Kesejahteraan karyawan yang juga di kenal sebagai benefit mencakup semua jenis
penghargaan berupa uang yang tidak di bayarkan secara langsungkepada
karyawan. Penghargaan inidiberikan kepada semua anggota organisasi atas
keanggotaannya dan bukan berdasarkan hasil kerjanya.
11
2.1.2 Pentingnya program kesejahteraan
Program kesejahteraan merupakan fungsi bidang manajemen sumber daya
manusia
yang
kesejahteraan
memerlukan
ini
strategi
memberikan
dan
dampak
perencanaan.Layanan
positif
bagi
pegawai
program
maupun
perusahaan.Menurut Sondang P. Siagian (2011:295) mendefinisikan bahwa “
kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik bersifat positif
maupun yang bersifat negatif tentang pekerjaannya”.
Berdasarkan pernyataan diatas program kesejahteraan mempunyai
keterkaitan erat juga dengan kepuasan kerja pegawai dari aspek umtuk
pemenuhan kebutuhan pegawai. Kepuasan kerja menurut Malayu S.P Hasibuan
(2010 : 202), yaitu “ kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan
dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini di cerminkan oleh moral kerja,
kedisiplinan, dan prestasi kerja pegawai dalam memdukung terwujudnya tujuan
perusahaan.”
Dari pengertian diatasmenunjukan bahwa kepuasan kerja memberikan
manfaat dalam menciptakan lingkungan kerja yang tentram.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2010 : 202), manfaat dan permasalahan dari
kepuasan kerja pegawai ini bisa dilihat, yaitu dari segi manfaat adalah
a) Kedisiplinan kerja pegawai baik
b) Moral kerja yang baik
c) Tingkat turnover sangat rendah
12
Sedangkan permasalahan dari lemahnya kepuasan kerja pegawai adalah :
a) Kedisiplinan kerja pegawai lemah
b) Moral kerja pegawai lemah/rendah
c) Tingkat turnover pegawai tinggi.
Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan lemahnya kepuasan kerja ini
muncul, menunjukan bahwa pelayanan program kesejahteraan pegawai yang
dilaksanakan kurang maksimal.
Menurut Malayu S.P Hasibuan
(2010 : 181), mengenai asas kebutuhan
kepuasan kinerja pegawai, yaitu :
-
Program pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar
program pemeliharan pegawai. Asas ini penting, agar tujuan kesehatan,
dan sikap pegawai baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan
efisien menunjang tercapainyatujuan perusahaan.
Tetapi sebaliknya bila kebutuhannya tidak terpuaskan, pegawai tidak hanya
bekerja kurang semangat melainkan pula akan menurunkan prestasi kerja
pegawai.
Meningkat atau menurunnya prestasi kerja pegawai diketahui dengan
memperlihatkan
produktivitas
yang
dihasilkan
oleh
pegawai
yang
bersangkutan.Suatu perusahaan apabila menghendaki para pegawainya memiliki
produktivitas kerja tinggi.Maka, perusahaan harus memotivasi dan meningkatkan
prestasi kerja pegawainya yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
13
Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan prestasi kerja dan gairah kerja
semaksimal mungkin, kita perlu memcari suatu cara sehingga akan dapat
menimbulkan kepuasan maksimal, beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja menurut Mangkunegara (2009 : 120 ) :
1. Memberi gaji yang cukup, pemberian gaji berdasarkan beban
perkerjaan yang dipikulnya akan memberikan keseimbangan dalam
pengupahan pegawai.
2. Memperlihatkan
kebutuhan
jasmani
dan
rohani,
perhatian
perusahaan terhadap pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani
pegawai ini akan memunculkan kepuasan kerja dilingkungan
kerjanya.
3. Pemberian upah yang terarah, perusahaan tidak hanya memberikan
upah pokok. Tetapi juga perusahaan harus memberikan upah lebih
bagi pegawai yang mempunyai keterampilan tertentu untuk
melaksanakan pekerjaannya.
4. Fasilitas
yanga
menyenangkan,
pemberian
fasilitas
yang
menyenangkan ini merupakan penghargaan dan pengakuan atas apa
yang telah diberikan pegawai kepada perusahaan.
14
2.4.Tujuan Kesejahteraan Karyawan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa tujuan
kesejahteraan karjawan adalah untuk memelihara sikap pegawai yang baik
terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja sehingga masalah kesejahteraan ini
menjadi perhatian pihak perusahaan. Dimana perhatian-perhatian ini dipengaruhi
oleh perkembangan organisasi-organisasi buruh. Kesejahteraan karyawan yang
diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk mencapai tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat serta tidak melanggar peraturan legal
pemerintah. Asas kesejahteraan adalah keadilan dan kelayakan serta tidak
melanggar peraturan pemerintah.
Untuk lebih jelasnya
mengenai kesejahteraan karyawan, penulis
mengemukakan berbagai pendapat dari para ahli mengenai pengertian-pengertian
tersebut.
Menurut Schuler(2008:602)dalam buku “Manajemen Sumber Daya
Manusia Menghadapi Abad 21”, mengemukakan bahwa tujuan kesejahteraan
karyawan adalah :
1. Meningkatkan produktivitas dengan menurunnya hari kerja yang
hilang.
2. Meningkatkan efisiensi dari karyawan yang bekerja dengan separuh
hari.
3. Menurunnya biaya asuransi.
15
4. Menurunnya kompensasi kepada karyawan dengan makin sedikitnya
tuntutan yang diajukan.
5. Meningkatnya
kemampuan
karyawan
dalam
beradaptasi
dan
fleksibilitas serta meningkatkan rasa memiliki terhadap perusahaan.
6. Seleksi karyawan yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:184)dalam buku “Manajemen
Sumber Daya Manusia”, mengemukakan bahwa tujuan kesejahteraan karyawan
adalah :
1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada
perusahaan.
2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan
beserta keluarganya.
3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan.
4. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.
5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
7. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
9. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan
kualitas manusia Indonesia.
10. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.
11. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
16
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa karyawan sebagai salah satu faktor produksi yang penting
mendapatkan
perhatian
yang
tinggi
melalui
pengadaan
perlu
pemeliharaan
kesejahteraan karyawan, sebab dengan adanya perhatian tersebut melalui
pemeliharaan tadi diharapkan adanya peningkatan produktivitas pada perusahaan
tersebut.
2.5. Jenis-jenis Kesejahteraan Karyawan
Jenis-jenis kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif
mendorong terwujudnya tujuan perusahaan. Jenis dan jumlah kesejahteraan yang
diberikan oleh setiap perusahaan berbeda-beda tergantung pada ketentuanketentuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan.
Menurut Malayu S.P Hasibuan(2009:185)dalam buku “Manajemen
Sumber Daya Manusia”, mengemukakan mengenai jenis-jenis kesejahteraan
sebagai berikut :
1. Ekonomi : - Uang Pensiun
-
Uang makan
-
Uang Transport
-
Uang lebaran/natal
-
Bonus / gratifikasi
-
Uang duka kematian
-
Pakaian dinas
-
Uang pengobatan
17
2. Fasilitas : -
•
Mushola / masjid
-
Kafetaria
-
Olahraga
-
Kesenian
-
Pendidikan / seminar
-
Cuti dan cuti hamil
-
Koperasi dan took
-
Izin
3. Layanan : -
Puskesmas / dokter
-
Jemputan karyawan
-
Penitipan bayi
-
Bantuan hukum
-
Penasihat keuangan
-
Asuransi / astek
-
Kredit rumah.
Program kesejahteraan karyawan yang bersifat non materi
Pada dasar nya program ini merupakan suatu balas jasa yang bersifat
pelayanan berupa fasilitas gratis, menurut Malayu S.P Hasibuan (2008 :
188), adalah :
1. Program pendidikan
Program
ini
diadakan
untuk
membantu
pegawai
dalam
meningkatkan pengetahuan,keterampilan, keahlian,denagn melalui
18
program pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh sumber daya
manusia yang terlatih dan terampil.
2. Program perumahan
Adanya penyediaan tempat tinggal bagi pegawai yang mempunyai
pengaruh yang cukup besar dalam melakukan pekerjaan.
3. Fasilitas koperasi
Perusahaan menyediakan koperasi untuk membantu pegawai dalam
penenuhan kebutuhan sehari-hari.
4. Fasilitas kesehatan
Perusahaan menyediakan fasilitas bagi pegawai berupa poliklinik
yang di lengkapi oleh dokter dan paramedik, serta memberikan
tunjangan kesehatan untuk dapat digunkan sebagai rujukan berobat
kerumah sakit atau ke dokter yang telah ditunjuk perusahaan
5. Program lainnya yang bersifat pelayanan, tersedianya fasilitas
tempat ibadah tempat parkir dan transpoirtasi
Menurut Dr. Mutiara S.Pangabean, M.E (2010:97) dalam bukunya yang
berjudul “ Manajemen Sumber Daya Manusia “ bahwa:
Penghargaan ini bentuknya bermacam-macam, namun bisa di kelompokkan ke
dalam 4 kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Pembayaran untuk waktu tidak bekerja
Pembayaran untuk waktu tidak bekerja
terdiri atas waktu istirahat yang
dibayar,waktu makan siang dibayar, waktu mencuci tangan dan buang air kecil,
19
waktu ganti pakaian, waktu bersiap-siap, cuti, hari-hari libur, cuti sakit, cuti
karena alasan-alasan pribadi, waktu untuk memberikan suara (dalam pemilu),
tugas untuk menjadi juri dalam pengadilan, dan alasan-alasan baruyang akan di
cari agar tetap mendapatbayaran selama tidak bekerja.
2. Perlindungan ekonomis terhadap bahaya
Sebagai besar organisasi secara sukarela memberikan sejumlah program yang di
rancang untuk membantu para karyawan jika di hadapkan pada kesengsaraan.
Misalnya dengan memberikan hal-hal berikut ini :
a) Gaji /upah tahunan yang dijamin.
b) Asusransi jiwa, yang merupakan bentuk tunjangan karyawan
tertua yang disponsori perusahaan.
c) Asuransi kesehatan, penyakit atau kecelakaan yang tidak
disebabkan oleh industri adalah sumber dari kekuatiran dan
ketegangan keuangan para karyawan, contoh asuransi yang
disediakan bermacam-macam misalnya: perawatan di rumah sakit,
biaya pembedahan, tunjangan bersalin dll.
d) Pelayanan pengobatan.
e) Koperasi simpan pinjam adalah sekelompok orang yang
terorganisasi yang mengumpulkan uang mereka dan setuju untuk
memberikan pinjaman satu sama lain.
3. Pelayanan karyawan
Macam-macam pelayanan fasilitatif, yaitusebagai berikut :
20
a) Program rekreasi
b) Kafetaria
c) Bantuan untuk pindah rumah
d) Mobil jemputan
e) Perawatan anak
f) Harga murah untuk karyawan
g) Biaya pendidikan
4. Pembayaran yang dituntut oleh hukum
Program-program bantuan karyawan yang diatur oleh undang-undang
meliputi kompensasi pengangguran, asuransi kompensasi pekerja, asuransi
usia lanjut, dan janda yang ditinggalkan di bawah jaminan.
2.6
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perkembangan
program
kesejahteraan Karyawan
Menurut Dr.Mutiara S.panggabean, M.E. (2008:101) dalam bukunya yang
berjudul “ Manajemen Sumber Daya Manusia” bahwa :
Program kesejahteraan karyawan ini semakin penting untuk dilaksanakan karena
alasan-alasn berikut :
a. Perubahan sikap karyawan yang disebabkan meningkatnya tingkat
pendidikan.
b. Tuntutan serikat karyawan
c. Persyaratan dari pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk undang-undang.
21
d. Persaingan yang makin berat mengakibatkan para pengusaha harus berusaha
untuk memberikan berbagai jaminan agar para karyawan tidak lari dari
perusahaan.
e. Adanya pengawasan terhadap tinggi rendahnya tingkat upah,terutama dari
perkumpulan para pengusaha untuk mencegah persaingan dalam pemberian
upah.
2.7 Permasalahan Pelaksanaan Program Kesejahteraan
Pada dasarnya, dalam melaksanakan program kesejahteraan tidak akan
terlepas dari adanya potensi yang mengarah terhadap kelancaran pelaksanaan
program dan begitu juga tidak akan terlepas dari adanya permasalahan yang akan
meghambat pelaksanaan program kesejahteraan. Menurut Siagian (2009: 121),
permasalahan pelaksanaan program kesejahteraan yaitu :
a) Keterlibatan karyawan kurang maksimal.
Lemahnya keterlibatan karyawan dalam melaksanakan operasional
perusahaan akan berpengaruh terhadap kemampuan karyawan untuk
melaksanakan beban tanggung jawab kerja. Dampak ini berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan perusahaan sehingga secara langsung
berpengaruh terhadap tingkat laba yang dihasilkan perusahaan.
b) Tingkat penghasilan produk yang dikeluarkan lemah.
Penghasilan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan lemah akan
menghasilkan laba perusahaan minim, sehingga berdampak terhadap
pelaksanaan program kesejahteraan.
22
c) Pembagian nilai kurang maksudnya adanya kegagalan untuk menghasilkan
produk tertentu, dengan demikian akan mengurangi keuntungan.
2.8 Usaha Peningkatan Program kesejahteraan
Dalam melaksanakan program kesejahteraan tidak akan terlepas upayaupaya yang harus dilakukan dalam bidang manajemen perusahaan sehingga
berdampak terhadap pemberian dan pelaksanaan program kesejahteraan pegawai.
Menurut Siagian (2009:121), dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai
membutuhkan model pelayanan social bagipegawai yang akan memberikan
manfaat untuk menumbuhkan prestasi dan produktivitas kerja pegawai. Salah satu
upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai yaitu :
1. Pemberian imbalan kepada pegawai berdasarkan produk yang
telah dihasilkannya.
2. Pemberian imbalan berdasarkan keuntungan yang telah dihasilkan
oleh perusahaan
3. Upaya peningkatan keterlibatan pegawai dalam melaksanakan
tanggung jawab pekerjaan.
4. Pemberian
imbalan
berdasarkan
keterampilan
yang
telah
dihasilkan oleh pegawai.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut,
upaya
peningkatan
program
kesejahteraan melalui usaha-usaha diatas harus diperlihatkan oleh setiap bidang
manajemen perusahaan.Oleh karena itu, selain bermanfaat bagi pegawai untuk
meningkatkan kesejahteraan bermanfaat juga bagi perkembangan perusahaan.
23
Download