BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Peraturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen tersebut. Jadi dalam hal ini perusahaan harus mengatur dan mengelola sumber daya manusia sehingga kualitas sebagai manusia diharapkan dapat semakin meningkat dansesuai dengan pengembangan ilmu dan teknologi. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai manajemen, berikut ini akan dikemukakan oleh para ahli : Menurut Drs.H Malayu S.P Hasibuan (edisi revisi 2011:2) dalam bukunya yang berjudul “ Manajemen Sumber Daya Manusia” mendefinisikan bahwa : “Manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Bambang Wahyudi(2008;10)dalam buku “Manajemen Sumber Daya Manusia mempunyai pengertian yang merupakan paduan dari pengertian Manajemen dan pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia”, mengemukakan bahwa : 5 “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni atau proses memperoleh, memajukan/mengembangkan, dan memelihara tenaga kerja yang kompeten sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien dan ada kepuasan pada diri pribadi.” Dari definisi beberapa ahli diatas, pengertian manajemen meskipun ada sedikit perbadaan, namun pada dasarnya ada suatu persamaan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa manajemen dimana pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan, individu, dan masyarakat secara efektif dan efisien. 2.1.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia merupakan sumber daya manusia yang paling penting dalam suatu organisasi. Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusianya. Dibawah ini dirumuskan definisi manajemen sumber daya manusia yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu : Menurut Mangkunegara (2009:2) “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, dan pengelompokan individu, anggota organisasi atau kelompok pekerja dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan” . Menurut Melayu S.P Hasibuan (edisi revisi 2010:22), dalam buku nya Manajemen Sumber Daya Manusia, mengungkapkan bahwa : 6 “ Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni dalam mengatur proses hubungan dan proses tenaga kerjaagar efektif dan efisien serta membantu terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat”. Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa pengertian manajemn sumber daya manusia secara garis besar sama yaitu bahwa manajemen sumber daya manusia mendayagunakan tenaga kerja manusia untuk bekerja secara efektif dan efisien dengan mengembangkan kemampuan yang mereka miliki dalam mewujudkan tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat. Dengan tujuan tersebut, maka tenaga kerja akan termotivasi untuk bekerja sebaik mungkin. 2.2 Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia sangat luas, hal ini d sebabkan karena tugas dan tanggung jawab manajemen sumber daya manusia yaitu mengelola unsur-unsur manusia denagan seefektif mungkin agar memiliki tenaga kerja yang memuaskan. Ditinjau dri segi fungsi-fungsi manajemen Sumber Daya Manusia menurut Melayu S.P Hasibuan (edisi revisi 2010:22-23), dalam buku nya Manajemen Sumber Daya Manusia, mengungkapkan bahwa : 1) Fungsi Manajerial : 1. Perencaanan(planning) Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhsn perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan. 7 2. Pengorganisasian(organization) Pengorganisasian adalah proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan factor-faktor agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat dan terarah pada suatu tujuan. Mengorganisasikan berarti membagi pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta mengkoordinasikan aktivitas mereka, agar setiap individu dapat mengetahui secara jelas apa yang menjadi tugas sehingga karyawan dapat bekerja dengan benar. 3. Pengarahan(Directing) Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua pegawai, agar membantu dan mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. 4. Pengendalian (Controlling) Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua pegawai, agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. 2) Fungsi Manajemen Operasional : 1. Pengadaan(Pricurement) Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai denagan kebutuhan perusahaan. 8 2. Pengembangan (Development) Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan. 3. Kompensasi (Compensation) Kompensasi adalah pemberian jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) berupa uang atau barang kepada pegawai berupa imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. 4. Pengintegrasian (integration) Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan pegawai, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan mendapatkan laba, pegawai, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan mendapatkan laba, pegawai dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. 5. Pemeliharaan(Maintenance) Pemeliharaan adalah kegiatan uantuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas pegawai agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. 6. Kedisiplinan Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.n kedisiplinan adalah keinginan dan 9 kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan normanorma sosial. 7. Pemberhentian(Separation) Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan atas keinginan pegawai, perusahaan,kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya secara sepihak. 2.3 Kesejahteraan Karyawan Pegawai merupakan unsur yang sanagt penting yang berperan aktif didalam kegiatan organisasi atau perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan pegawai adalah dengan melaksanakan program pelayanan kesejahteraan kepada seluruh pegawai. Begitu besar arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong manajer menetapkan program kesejahteraan karyawan.Program kesejahteraan karyawan harus bersifat dan berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadailan, kelayakan dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan. Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas lagi mengenai kesejahteraan karyawan, maka penulis menguntip beberapa pendapat para ahli, diantaranya : Menurut Malayu S.P Hasibuan (2007:185), kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat . 10 Menurut Friedblander (2007:21), kesejahteraan karyawan merupakan menitikberatkan kepada suatu sistem yang teratur melalui usaha-usaha bertujuan untuk mencapai taraf kehidupan, kesehatan, serta hubungan-hubungan social. Menurut Dale Yoder (dalam Hasibuan 2007:185), kesejahteraan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada karyawan.Terutama pembayaran kepada mereka yang sakit, uang bantuan untuk tabungan pegawai pembagian berupa saham, asuransi, perawatan rumah sakit dan pensiun. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : a. Program kesejahteraan karyawan menitilberatkan pada pemeliharaan sikap pegawai baik terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya. b. Program pelayanan karyawan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan guna membentuk dan memdorong motivasi kerja karyawan. 2.1.1 Pengertian Kesejahteraan Karyawan Menurut Dr. Mutiara S.Pangabean, M.E (2009:97) dalam bukunya yang berjudul “ Manajemen Sumber Daya Manusia “ bahwa: Kesejahteraan karyawan yang juga di kenal sebagai benefit mencakup semua jenis penghargaan berupa uang yang tidak di bayarkan secara langsungkepada karyawan. Penghargaan inidiberikan kepada semua anggota organisasi atas keanggotaannya dan bukan berdasarkan hasil kerjanya. 11 2.1.2 Pentingnya program kesejahteraan Program kesejahteraan merupakan fungsi bidang manajemen sumber daya manusia yang kesejahteraan memerlukan ini strategi memberikan dan dampak perencanaan.Layanan positif bagi pegawai program maupun perusahaan.Menurut Sondang P. Siagian (2011:295) mendefinisikan bahwa “ kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang pekerjaannya”. Berdasarkan pernyataan diatas program kesejahteraan mempunyai keterkaitan erat juga dengan kepuasan kerja pegawai dari aspek umtuk pemenuhan kebutuhan pegawai. Kepuasan kerja menurut Malayu S.P Hasibuan (2010 : 202), yaitu “ kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini di cerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja pegawai dalam memdukung terwujudnya tujuan perusahaan.” Dari pengertian diatasmenunjukan bahwa kepuasan kerja memberikan manfaat dalam menciptakan lingkungan kerja yang tentram. Menurut Malayu S.P Hasibuan (2010 : 202), manfaat dan permasalahan dari kepuasan kerja pegawai ini bisa dilihat, yaitu dari segi manfaat adalah a) Kedisiplinan kerja pegawai baik b) Moral kerja yang baik c) Tingkat turnover sangat rendah 12 Sedangkan permasalahan dari lemahnya kepuasan kerja pegawai adalah : a) Kedisiplinan kerja pegawai lemah b) Moral kerja pegawai lemah/rendah c) Tingkat turnover pegawai tinggi. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan lemahnya kepuasan kerja ini muncul, menunjukan bahwa pelayanan program kesejahteraan pegawai yang dilaksanakan kurang maksimal. Menurut Malayu S.P Hasibuan (2010 : 181), mengenai asas kebutuhan kepuasan kinerja pegawai, yaitu : - Program pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar program pemeliharan pegawai. Asas ini penting, agar tujuan kesehatan, dan sikap pegawai baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan efisien menunjang tercapainyatujuan perusahaan. Tetapi sebaliknya bila kebutuhannya tidak terpuaskan, pegawai tidak hanya bekerja kurang semangat melainkan pula akan menurunkan prestasi kerja pegawai. Meningkat atau menurunnya prestasi kerja pegawai diketahui dengan memperlihatkan produktivitas yang dihasilkan oleh pegawai yang bersangkutan.Suatu perusahaan apabila menghendaki para pegawainya memiliki produktivitas kerja tinggi.Maka, perusahaan harus memotivasi dan meningkatkan prestasi kerja pegawainya yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. 13 Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan prestasi kerja dan gairah kerja semaksimal mungkin, kita perlu memcari suatu cara sehingga akan dapat menimbulkan kepuasan maksimal, beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Mangkunegara (2009 : 120 ) : 1. Memberi gaji yang cukup, pemberian gaji berdasarkan beban perkerjaan yang dipikulnya akan memberikan keseimbangan dalam pengupahan pegawai. 2. Memperlihatkan kebutuhan jasmani dan rohani, perhatian perusahaan terhadap pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani pegawai ini akan memunculkan kepuasan kerja dilingkungan kerjanya. 3. Pemberian upah yang terarah, perusahaan tidak hanya memberikan upah pokok. Tetapi juga perusahaan harus memberikan upah lebih bagi pegawai yang mempunyai keterampilan tertentu untuk melaksanakan pekerjaannya. 4. Fasilitas yanga menyenangkan, pemberian fasilitas yang menyenangkan ini merupakan penghargaan dan pengakuan atas apa yang telah diberikan pegawai kepada perusahaan. 14 2.4.Tujuan Kesejahteraan Karyawan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa tujuan kesejahteraan karjawan adalah untuk memelihara sikap pegawai yang baik terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja sehingga masalah kesejahteraan ini menjadi perhatian pihak perusahaan. Dimana perhatian-perhatian ini dipengaruhi oleh perkembangan organisasi-organisasi buruh. Kesejahteraan karyawan yang diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat serta tidak melanggar peraturan legal pemerintah. Asas kesejahteraan adalah keadilan dan kelayakan serta tidak melanggar peraturan pemerintah. Untuk lebih jelasnya mengenai kesejahteraan karyawan, penulis mengemukakan berbagai pendapat dari para ahli mengenai pengertian-pengertian tersebut. Menurut Schuler(2008:602)dalam buku “Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad 21”, mengemukakan bahwa tujuan kesejahteraan karyawan adalah : 1. Meningkatkan produktivitas dengan menurunnya hari kerja yang hilang. 2. Meningkatkan efisiensi dari karyawan yang bekerja dengan separuh hari. 3. Menurunnya biaya asuransi. 15 4. Menurunnya kompensasi kepada karyawan dengan makin sedikitnya tuntutan yang diajukan. 5. Meningkatnya kemampuan karyawan dalam beradaptasi dan fleksibilitas serta meningkatkan rasa memiliki terhadap perusahaan. 6. Seleksi karyawan yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:184)dalam buku “Manajemen Sumber Daya Manusia”, mengemukakan bahwa tujuan kesejahteraan karyawan adalah : 1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan. 2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya. 3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan. 4. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan. 5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman. 6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. 7. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan. 8. Mengefektifkan pengadaan karyawan. 9. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia. 10. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan. 11. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya. 16 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa karyawan sebagai salah satu faktor produksi yang penting mendapatkan perhatian yang tinggi melalui pengadaan perlu pemeliharaan kesejahteraan karyawan, sebab dengan adanya perhatian tersebut melalui pemeliharaan tadi diharapkan adanya peningkatan produktivitas pada perusahaan tersebut. 2.5. Jenis-jenis Kesejahteraan Karyawan Jenis-jenis kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif mendorong terwujudnya tujuan perusahaan. Jenis dan jumlah kesejahteraan yang diberikan oleh setiap perusahaan berbeda-beda tergantung pada ketentuanketentuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Menurut Malayu S.P Hasibuan(2009:185)dalam buku “Manajemen Sumber Daya Manusia”, mengemukakan mengenai jenis-jenis kesejahteraan sebagai berikut : 1. Ekonomi : - Uang Pensiun - Uang makan - Uang Transport - Uang lebaran/natal - Bonus / gratifikasi - Uang duka kematian - Pakaian dinas - Uang pengobatan 17 2. Fasilitas : - • Mushola / masjid - Kafetaria - Olahraga - Kesenian - Pendidikan / seminar - Cuti dan cuti hamil - Koperasi dan took - Izin 3. Layanan : - Puskesmas / dokter - Jemputan karyawan - Penitipan bayi - Bantuan hukum - Penasihat keuangan - Asuransi / astek - Kredit rumah. Program kesejahteraan karyawan yang bersifat non materi Pada dasar nya program ini merupakan suatu balas jasa yang bersifat pelayanan berupa fasilitas gratis, menurut Malayu S.P Hasibuan (2008 : 188), adalah : 1. Program pendidikan Program ini diadakan untuk membantu pegawai dalam meningkatkan pengetahuan,keterampilan, keahlian,denagn melalui 18 program pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh sumber daya manusia yang terlatih dan terampil. 2. Program perumahan Adanya penyediaan tempat tinggal bagi pegawai yang mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam melakukan pekerjaan. 3. Fasilitas koperasi Perusahaan menyediakan koperasi untuk membantu pegawai dalam penenuhan kebutuhan sehari-hari. 4. Fasilitas kesehatan Perusahaan menyediakan fasilitas bagi pegawai berupa poliklinik yang di lengkapi oleh dokter dan paramedik, serta memberikan tunjangan kesehatan untuk dapat digunkan sebagai rujukan berobat kerumah sakit atau ke dokter yang telah ditunjuk perusahaan 5. Program lainnya yang bersifat pelayanan, tersedianya fasilitas tempat ibadah tempat parkir dan transpoirtasi Menurut Dr. Mutiara S.Pangabean, M.E (2010:97) dalam bukunya yang berjudul “ Manajemen Sumber Daya Manusia “ bahwa: Penghargaan ini bentuknya bermacam-macam, namun bisa di kelompokkan ke dalam 4 kelompok, yaitu sebagai berikut: 1. Pembayaran untuk waktu tidak bekerja Pembayaran untuk waktu tidak bekerja terdiri atas waktu istirahat yang dibayar,waktu makan siang dibayar, waktu mencuci tangan dan buang air kecil, 19 waktu ganti pakaian, waktu bersiap-siap, cuti, hari-hari libur, cuti sakit, cuti karena alasan-alasan pribadi, waktu untuk memberikan suara (dalam pemilu), tugas untuk menjadi juri dalam pengadilan, dan alasan-alasan baruyang akan di cari agar tetap mendapatbayaran selama tidak bekerja. 2. Perlindungan ekonomis terhadap bahaya Sebagai besar organisasi secara sukarela memberikan sejumlah program yang di rancang untuk membantu para karyawan jika di hadapkan pada kesengsaraan. Misalnya dengan memberikan hal-hal berikut ini : a) Gaji /upah tahunan yang dijamin. b) Asusransi jiwa, yang merupakan bentuk tunjangan karyawan tertua yang disponsori perusahaan. c) Asuransi kesehatan, penyakit atau kecelakaan yang tidak disebabkan oleh industri adalah sumber dari kekuatiran dan ketegangan keuangan para karyawan, contoh asuransi yang disediakan bermacam-macam misalnya: perawatan di rumah sakit, biaya pembedahan, tunjangan bersalin dll. d) Pelayanan pengobatan. e) Koperasi simpan pinjam adalah sekelompok orang yang terorganisasi yang mengumpulkan uang mereka dan setuju untuk memberikan pinjaman satu sama lain. 3. Pelayanan karyawan Macam-macam pelayanan fasilitatif, yaitusebagai berikut : 20 a) Program rekreasi b) Kafetaria c) Bantuan untuk pindah rumah d) Mobil jemputan e) Perawatan anak f) Harga murah untuk karyawan g) Biaya pendidikan 4. Pembayaran yang dituntut oleh hukum Program-program bantuan karyawan yang diatur oleh undang-undang meliputi kompensasi pengangguran, asuransi kompensasi pekerja, asuransi usia lanjut, dan janda yang ditinggalkan di bawah jaminan. 2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan program kesejahteraan Karyawan Menurut Dr.Mutiara S.panggabean, M.E. (2008:101) dalam bukunya yang berjudul “ Manajemen Sumber Daya Manusia” bahwa : Program kesejahteraan karyawan ini semakin penting untuk dilaksanakan karena alasan-alasn berikut : a. Perubahan sikap karyawan yang disebabkan meningkatnya tingkat pendidikan. b. Tuntutan serikat karyawan c. Persyaratan dari pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk undang-undang. 21 d. Persaingan yang makin berat mengakibatkan para pengusaha harus berusaha untuk memberikan berbagai jaminan agar para karyawan tidak lari dari perusahaan. e. Adanya pengawasan terhadap tinggi rendahnya tingkat upah,terutama dari perkumpulan para pengusaha untuk mencegah persaingan dalam pemberian upah. 2.7 Permasalahan Pelaksanaan Program Kesejahteraan Pada dasarnya, dalam melaksanakan program kesejahteraan tidak akan terlepas dari adanya potensi yang mengarah terhadap kelancaran pelaksanaan program dan begitu juga tidak akan terlepas dari adanya permasalahan yang akan meghambat pelaksanaan program kesejahteraan. Menurut Siagian (2009: 121), permasalahan pelaksanaan program kesejahteraan yaitu : a) Keterlibatan karyawan kurang maksimal. Lemahnya keterlibatan karyawan dalam melaksanakan operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap kemampuan karyawan untuk melaksanakan beban tanggung jawab kerja. Dampak ini berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan sehingga secara langsung berpengaruh terhadap tingkat laba yang dihasilkan perusahaan. b) Tingkat penghasilan produk yang dikeluarkan lemah. Penghasilan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan lemah akan menghasilkan laba perusahaan minim, sehingga berdampak terhadap pelaksanaan program kesejahteraan. 22 c) Pembagian nilai kurang maksudnya adanya kegagalan untuk menghasilkan produk tertentu, dengan demikian akan mengurangi keuntungan. 2.8 Usaha Peningkatan Program kesejahteraan Dalam melaksanakan program kesejahteraan tidak akan terlepas upayaupaya yang harus dilakukan dalam bidang manajemen perusahaan sehingga berdampak terhadap pemberian dan pelaksanaan program kesejahteraan pegawai. Menurut Siagian (2009:121), dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai membutuhkan model pelayanan social bagipegawai yang akan memberikan manfaat untuk menumbuhkan prestasi dan produktivitas kerja pegawai. Salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai yaitu : 1. Pemberian imbalan kepada pegawai berdasarkan produk yang telah dihasilkannya. 2. Pemberian imbalan berdasarkan keuntungan yang telah dihasilkan oleh perusahaan 3. Upaya peningkatan keterlibatan pegawai dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaan. 4. Pemberian imbalan berdasarkan keterampilan yang telah dihasilkan oleh pegawai. Berdasarkan pernyataan tersebut, upaya peningkatan program kesejahteraan melalui usaha-usaha diatas harus diperlihatkan oleh setiap bidang manajemen perusahaan.Oleh karena itu, selain bermanfaat bagi pegawai untuk meningkatkan kesejahteraan bermanfaat juga bagi perkembangan perusahaan. 23